Bahan Ajar Studio Perancangan Arsitektur

MATERI AJAR
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 3

MATERI AJAR KE-4

1

MATERI AJAR KE-2

2

12/02/2018

Perancangan Bangunan Publik
Studio Perancangan Arsitektur 3
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Pancasila
11 September 2017

1. Apa definisi bangunan publik?
2. Apa definisi proyek Anda?


Identifikasi 
Proyek

3. Apa pentingnya proyek Anda?
4. Mengapa bangunan yang akan
dibangun berguna bagi orang lain?

5. Apa pengaruh bangunan Anda di
masa depan bagi lingkungan di
sekitarnya?

1

12/02/2018

Proses Sebelum 
Merancang
(White, 1983)

 Kebutuhan informasi sebelum

merancang bangunan

Mengapa Harus 
Mengumpulkan 
Data?
(White, 1983)

 Mengetahui potensi dan masalah
di dalam dan sekitar tapak

 Mengetahui peraturan terkait
bangunan dan tapak

 Mengetahui kondisi sosial dan
budaya di lingkungan sekitar
tapak

2

12/02/2018


Data primer merupakan keterangan nyata yang
didapat langsung dari tapak.

Pengumpulan Data

DATA PRIMER
(Alwasilah, 2002)

Pengumpulan Data
1. Teknik survei dilakukan untuk memperoleh
DATA PRIMER...(lanjutan)
data terukur, seperti:

- Lebar jalan

Pengumpulan Data

DATA PRIMER
(Alwasilah, 2002)

...(lanjutan)

- Lebar saluran air kotor
- Ketinggian bangunan di sekitar tapak
- Kebisingan
- Arah angin
- Terbit dan tenggelam matahari
- Tinggi kontur
- Jenis vegetasi eksisting

3

12/02/2018

2. Teknik wawancara juga dapat digunakan untuk memperoleh
data yang tidak terlihat, seperti kondisi sosial dan budaya
warga setempat.
Siapa yang ditanya?
(Contoh: pengguna bangunan, masyarakat sekitar)


Pengumpulan Data

DATA PRIMER
(Alwasilah, 2002)
...(lanjutan)

Apa saja yang ditanyakan?
(Contoh: kebiasaan masyarakat di sekitar tapak, kriminalitas
apakah terjadi?
CATATAN:
- Perkenalkan diri dan tujuan Anda wawancara
- Bawa surat pengantar dari kampus dan kartu tanda
mahasiswa

3. Observasi

Pengumpulan Data

DATA PRIMER
(Alwasilah, 2002)


...(lanjutan)

Observasi adalah pengamatan di dalam dan sekitar tapak
untuk memperoleh gambaran potensi serta masalah.
Selanjutnya dilakukan pengambilan foto sebagai bukti.
Waktu pengamatan juga berpengaruh terhadap perolehan
data, seperti hari pengamatan, jam pengamatan, musim
pengamatan.

PENTING!
Persiapkan peta tapak terpilih dan lingkungan sekitar (radius
500 meter) untuk pedoman selama pengambilan data primer.

4

12/02/2018

Jenis Data Primer yang Dibutuhkan (White, 1983)
No


Data Primer Tapak 
Keterangan

Jenis Data

1.

Lokasi

Kedudukan lokasi tapak terhadap kota. Jelaskan:
- Lokasi tapak berada di Kelurahan, Kecamatan, Kota apa?
- Pencapaian
- Aksesbilitas

2.

Kondisi Sekitar Tapak

- Kondisi bangunan dan masyarakat di sekitar tapak

- Adakah bangunan-bangunan penting di sekitar tapak
- Adakah gaya arsitektur khas di sekitar tapak?

3

Ukuran dan Zoning

-

4.

Kondisi Alam

-

Ukuran tapak
Batas tapak
Kondisi eksisting tapak
Potensi dan masalah di dalam tapak
Topografi

Jenis vegetasi yang perlu dipertahankan
Arah matahari terbit dan tenggelam
Arah angin

5

12/02/2018

Jenis Data Primer yang Dibutuhkan (White, 1983)
...(lanjutan)

No
Jenis Data
5.
Sirkulasi

6.

7.
9.


Data Primer Tapak 

Keterangan
- Lebar jalan di sekitar tapak
- Jenis kendaraan yang melalui tapak
- Jalur pejalan kaki di sekitar tapak apakah tersedia?
- Halte di sekitar tapak apakah tersedia?
- Pedagang kaki lima apakah ada di sekitar tapak?
- Perparkiran di sekitar tapak
- Jembatan penyeberangan/zebra cross
Utilitas Lingkungan - Jaringan listrik, telepon, gas
- Saluran air bersih
- Saluran air kotor
Pandangan (view) - Pandangan ke luar tapak
- Pandangan ke dalam tapak
Sosial dan Budaya - Kebiasaan masyarakat di sekitar tapak
- Kriminalitas apakah terjadi?

Data sekunder merupakan informasi berupa

dokumen yang didapat melalui penelusuran
literatur karena data tidak tersedia di lapangan.
Pengumpulan Data

DATA SEKUNDER
(Alwasilah, 2002)

Survei data sekunder dapat dilakukan dengan
cara browsing di internet, perpustakaan, hasil
penelitian, jurnal, dan dokumen dari
kelurahan/instansi terkait.

6

12/02/2018

1.

Pengumpulan Data

Peraturan terkait tapak dan bangunan. Cara memperoleh
dengan memeriksa Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
DKI Jakarta 2030 dan RTRW Kota Depok 2031 unduh dari
internet

Peraturan terdiri dari:

- Peruntukan lahan  komersial/fasilitas umum

DATA SEKUNDER
(Alwasilah, 2002)
...(lanjutan)

- Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
- Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
- Garis Sempadan Bangunan (GSB)
- Koefisien Dasar Hijau (KDH)
- Ketinggian maksimal bangunan

Tidak disarankan menggunakan lantai basement.

2. Peraturan terkait bangunan

Pengumpulan Data

DATA SEKUNDER
(Alwasilah, 2002)
...(lanjutan)

- Peraturan mengenai bangunan gedung  terkait
jarak antar bangunan menurut ketinggian,
kebutuhan untuk evakuasi saat bencana kebakaran
(atau bencana lainnya sesuai kondisi kawasan)
- Peraturan mengenai bangunan Rumah Sakit
Khusus Ibu dan Anak
- Peraturan mengenai bangunan pendidikan
- Peraturan mengenai bangunan retail

7

12/02/2018

3. Peraturan terkait Iklim dan Bencana

- Curah hujan di kota tapak (periksa di web Badan
Pengumpulan Data

DATA SEKUNDER
(Alwasilah, 2002)
...(lanjutan)

Pusat Statistik Jakarta Selatan 2016 dalam Angka
atau Kota Depok dalam Angka 2016)

- Bencana yang mungkin terjadi selain kebakaran
(periksa di web Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Provinsi DKI Jakarta atau Badan
Penanggulangan Daerah Provinsi Jawa Barat)

4. Teori dan studi banding

Pengumpulan Data

DATA SEKUNDER
(Alwasilah, 2002)

- Untuk memperkaya kegiatan analisis,
tambahkan teori mengenai cara analisis fungsi,
tapak, dan bangunan
- Pilih studi banding di dalam negeri dan luar
negeri untuk memperkaya wawasan dari segi
peletakan massa dalam tapak, bentuk, tampak,
dan interior pada bangunan

...(lanjutan)

8

12/02/2018

1. Google Earth
a. Pilih tapak sesuai dengan persyaratan fungsi bangunan
b. Buka Google Earth, pilih kaveling seluas 3000 m²
c. Ukur dengan ‘ruler’ di dalam aplikasi Google Earth tersebut
d. Atur view sesuai dengan kebutuhan skala
e. Save as peta ke dalam format jpeg

Pemilihan dan 
Penggambaran 
Tapak

f. Gambar ulang tapak sesuai ukuran dan posisi di Google
Earth

2. Petak Cetak Biru (Khusus Kota Jakarta)
a. Datangi Kantor Dinas Tata Kota DKI Jakarta dan fotocopy
peta cetak biru kaveling yang dimaksud. Skala biasanya
1:1000
b. Jiplak di kertas untuk bahan survei, analisis, sintesis, dan
konsep
c. Sesuaikan dengan skala yang diminta untuk tugas.

 Download Google Earth Pro.
 Search lokasi.
 Click “ruler” untuk menandai lokasi & melihat ukuran

Menandailokasidengan

Google Earth 
Pro

9

12/02/2018

Alwasilah, Chaedar. A. Pokoknya Kualitatif.
Jakarta: PT. Kiblat Buku Utama, 2002.

Daftar Pustaka

White, Edward. T., Site Analysis:
Diagramming Information for Architectural
Design. USA: Architectural Media
Monograph Series, 1983.

10

MATERI AJAR KE-3

3

12/02/2018

Analisis Tapak
S T U D I O P E R A N C A N G A N A RS I T E K T U R 3

PROSES PERENCANAAN TAPAK
FAKTA

ANALISIS

PROGRAMMING

GAGASAN 
AWAL

KEBUTUHAN 
ATIVITAS 
FUNGSI

Penetapan:
• Judul Proyek
Analisis Tapak
• Maksud
In‐Site:
• Kondisi Fisik
• Tujuan
• Tanah
Data Proyek:
• Hidrologi
• Kondisi Non 
• Kepemilikan
Fisik • Klimatologi
• Tanah
• Topografi
• Klimatologi
• Standar 
• Lingkungan
• Sosial budaya 
Analisis
Peraturan/ 
dan ekonomi
Lingkungan Off 
Kebijakan
Pernyataan 
Site:
Masalah:
• Aspek Sosial
• Sosial
• Aspek
• Ekonomi
Ekonomi
• Fisik
• Aspek
• Teknis
Lingkungan

KONSEP

PRA DESAIN

PENGEMBANGAN DESAIN

SKEMATIK

DESAIN AWAL

DESAIN AKHIR‐KEPUTUSAN

APLIKASI KONSEP 
MENJADI 
OLAHAN DESAIN

GAMBAR PERENCANAAN

SKEMATIK PLAN 
(2D)

• Lingkungan
• Zoning
• Kebutuhan ruang
Analisis 
• Kebutuhan
Eksternal, 
Aktivitas
Internal, meliputi 
• Spasial
(ruang)
• Sirkulasi
komponen 
• Tata Hijau
desain dan aspek 
• Pembentukan
Mukaanalisis
Tanah
SKEMATIK 
DESAIN (3 
DIMENSI) 
KONSEP 
PEMBIAYAAN

• Layout Plan
• Landscape Plan
• Elevation Plan
• Persoalan 
• Planting Plan
(problem)
• Drainage Plan
• Utility Plan
• Limitasi
• Perspektif Plan

• Kendala 

(constraint)
GAMBAR PERANCANGA 
DOKUMEN LAPORAN 
• Potensi Fisik & 
RANCANGAN
Non Fisik 
• Dokumen Rencana Kerja
dan(feature)
Syarat
• Dokumen Pembiayaan
• Dokumen Pelelangan
• Dokumen Kontrak

1

12/02/2018

• Kondisi Non 
Fisik
• Standar 
Peraturan/ 
Kebijakan

Analisis 
Eksternal, 
Internal, meliputi 
komponen 
desain dan aspek 
analisis

OUTPUT (KELUARAN)

• Kondisi Fisik

ANALISIS

INPUT (DATA)

PROSES ANALISIS TAPAK

• Persoalan 
(problem)
• Limitasi
• Kendala 
(constraint)
• Potensi Fisik & 
Non Fisik 
(feature)

ANALISIS TAPAK

Definisi
• Proses pemahaman kualitas tapak dengan
mempertimbangkan faktor‐faktor yang mempengaruhi
karakter tapak, dengan memadukan program kebutuhan
Fungsi/tujuan:
• Menyesuaikan tapak dengan program
• Memelihara lingkungan alami

2

12/02/2018

ANALISIS TAPAK
Maksud:
1. Melayani keperluan
fungsional manusia
2. Melayani keperluan
rekreatif
3. Menjaga proses 
alam (lingkungan
fisik/biologis)

Kategori:
1. Potensi Tapak: dpt digunakan
sebaik mungkin (sumberdaya, 
view, dll)
2. Persoalan Tapak: yg
diperhatikan, vulnerable, 
perlu upgrading improvement
3. Fitur Tapak: keistimewaan
yang khas, menyenangkan, 
harus dilindungi
4. Tanda Bahaya & Limitasi: 
harus dihindari, pematangan
lahan mahal.

FAKTOR ANALISIS TAPAK

1. Analisis terhadap Pemakai, 
3. Analisis Lingkungan Binaan, 
karakteristik pemakai dianalisis
semua data dari elemen
untu menentuan kebutuhan
buatan manusia dlm tapak, 
dan aktivitas ruang
mis: bangunan, drainase, dll
untuk memahami konsep
ruang, sirkulasi, dll.
2. Analisis terhadap Lingkungan
Alamiah, elemen alami dan
keadaan tempat sekitar tapak
(iklim, air, tanah, topografi, 
vegetasi, dan kehidupan
makhluk lainnya)

4. Analisis terhadap Sosial, 
Budaya dan Lingkungan
Sekitar dijadikan pertimbangan
dalam menentukan zoning dan
aktivitas kegiatan yang 
dirancang

3

12/02/2018

A N A L I S I S   TA PA K

M e t o d a E d w a r d   T.   W h y t e  
(1983)

1. LOKASI (letak, posisi terhadap kota dan
fungsi lain)
2. KONTEKS SEKITAR (kondisi lingkungan, 
lalu lintas, tata hijau dan karakter
lingkungan)

6. ASPEK BUATAN (kemungkinan penataan
dan orientasi massa, pertimbangan
karakter arsitektur)
7. SIRKULASI (aksesibilitas dan parkir)
8. UTILITAS (drainase & pembuangan)

3. BESARAN DAN ZONASI (luasan dan tata
guna lahan)
4. ASPEK LEGAL (kepemilikan lahan, 
batasan intensitas lahan seperti KDB, 
KLB, GSB, KDH dan ketinggian)

9. ASPEK INDERAWI (view & kebisingan)
10. MANUSIA & BUDAYA (kondisi masyarakat)
11. IKLIM (curah hujan, angin dan orientasi
matahari)

5. KONDISI FISIK ALAM (topografi, tanah)

Lokasi
Lokasi
Perancangan

Berupa peta kewilayahan atau
kota yg menunjukkan
keterkaitan lokasi tapak
terhadap kota keseluruhan.

Nama Jalan

Kondisi Fokus Lokasi Perancangan
Sumber : Citra Satelit Google Earth

U

4

12/02/2018

Tautan Lingkungan

Tautan 
Lingkungan

5

12/02/2018

Ukuran & Wilayah

KDB
KLB
GSB
KDH

Ukuran & 
Wilayah

6

12/02/2018

Ukuran & Wilayah
Koefisien Dasar Bangunan (KDB), yaitu angka persentase perbandingan antara luas seluruh lantai 
dasar bangunan gedung yang dapat dibangun dan luas lahan/ tanah perpetakan/daerah 
perencanaan yang dikuasai.
Koefisien Lantai Bangunan (KLB), yaitu angka persentase perbandingan antara jumlah seluruh 
luas lantai seluruh bangunan yang dapat dibangun dan luas lahan/tanah perpetakan/daerah 
perencanaan yang dikuasai.
Garis sempadan Bangunan (GSB), adalah garis imaginer yang menentukan jarak terluar bangunan 
terhadap pinggir ruas jalan. Besarnya GSB ini tergantung dari besar jalan yang ada di depannya. 
Jalan yang lebar tentu saja mempuyai jarak GSB yang lebih besar dibandingkan jalan yang 
mempunyai lebar yang lebih kecil. Biasanya jarak GSB ini rumusnya adalah setengah lebar jalan.
Koefisien Daerah Hijau (KDH), yaitu angka persentase perbandingan antara luas seluruh ruang 
terbuka di luar bangunan gedung yang diperuntukkan bagi pertamanan/penghijauan dan luas 
tanah perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai.
Ruang Terbuka Hijau (RTH), adalah area memanjang/jalur dan atau mengelompok, yang 
penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh tanaman 
secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.

Perhitungan KDB dan KLB

7

12/02/2018

Contoh: Perhitungan KDB dan KLB

Sirkulasi

8

12/02/2018

Sirkulasi

Pancaindera

9

12/02/2018

Pancaindera

Pancaindera, 
Budaya, & 
Utilitas

10

12/02/2018

Iklim

Iklim

11

12/02/2018

Iklim

Superimpose
Tumpang‐tindihkan semua
gambar analisis tapak, untuk
kemudian dianalisis bersama‐
sama secara menyeluruh. Dapat
melalui diskusi
brainstorming tim, 
sehingga merumuskan satu
konsep perencanaan tapak

12

MATERI AJAR KE-4

4

12/02/2018

ANALISIS
KEBUTUHAN BANGUNAN

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 3

PROSES DESAIN ARSITEKTUR

PERENCANAAN

KONSEP

PERANCANGAN

DESAIN

1

12/02/2018

PENSTRUKTURAN MASALAH
(Konstelasi )

7
1

19

7
15
10

11

8

10

12

16

5

20

3
17

15

11

4
14

9 18
2
13

19

16

5

20
12

1

9 18
2
13

6

3
17

8

4
14

6

PERENCANAAN
Survey Literatur

SURVEY

Survey Lapangan
Survey Tapak

Analisa Tapak

ANALISA

Analisa Kebutuhan Bangunan
Analisa Bentuk & Struktur

KONSEP

• Gagasan dasar yang ada di pikiran setelah melihat
permasalahan dan menganalisis dengan teoriteori/standar
• Berupa kata benda, misal: ‘kesatuan’, ‘keteraturan’,
‘keserasian ‘, ‘keseimbangan’, atau ‘fungsional’

2

12/02/2018

ANALISA KEBUTUHAN BANGUNAN

IDENTIFIKASI
FUNGSI

1
PENGGUNA

TEMA

3
KEBUTUHAN
RUANG

2
KEGIATAN

ANALISA TAPAK

IDENTIFIKASI
FUNGSI
BANGUNAN

Sekolah
Akademi
Toko

4
FUNGSI
RUANG

HUBUNGAN RUANG
(Diagram Gelembung)

TK/SD/SMP/SMU/SMK
Perawatan/Seni Tari/Militer/dll
Buku

Buku Lama
Buku Baru (Gramedia, dll)

Baju

Satu Merek
Semua Merek

Hypermart
Showroom

Mobil/
Motor

Pasar Tradisional, Modern
Mewah (Ferrary/Lamborghini/dll)
Menengah (BMW/Mercedes Benz/dll)
Standard (Yamaha, Toyota/dll)
Mobil Kuno, dll

3

12/02/2018

APAKAH TEMA?
TEMA

Pokok pikiran; dasar cerita
Sumber: Kamus Bahasa Indonesia.

Penentuan “JIWA” dalam rancangan
• Pokok pikiran yang kemudian diwujudkan dalam bentuk desain
• Disesuaikan dengan konsep
• Berupa istilah, misal: ‘ramah lingkungan’, ‘green architecture’, atau ‘arsitektur
tradisional’

2



Memiliki karakteristik yang berbeda.

PENGGUNA
Sekolah/
Akademi

Guru/Dosen
Murid/Mahasiswa
Karyawan

Jumlah

Petugas Kebersihan
Satpam, dll

Toko/
Hypermart/
Showroom

Pengunjung
Karyawan
Petugas Kebersihan
Satpam, dll

Jumlah

4

12/02/2018

3

KEGIATAN

Sekolah/Akademi
Guru / Dosen

Mengajar, Membaca,
Menulis, dll
Mengoreksi, Membaca,
Menulis, dll

Showroom/Toko/Hypermart

Istirahat

Karyawan
SPG

Menjaga barang,
Melayani pelanggan, dll
Istirahat

Manager

4

KEBUTUHAN
RUANG

Bekerja,
Mengawasi, dll

Standard

A. UKURAN Rg(kapasitas aktivitas) berdasarkan demensi & jumlah :
- Manusia
- Perabot/ piranti
- Sirkulasi/ gerak manusia & peralatan
B. JUMLAH Rg.(Kebutuhan Kuantitas)
- berdasarkan jenis / macam Rg. Yg dibutuhkan
- keseluruhan Rg.
C. Bentuk Rg( sesuai kegiatan )
- berdasarkan fungsi/guna/manfaat(sbg wadah lahiriah)
* orang – orang
* orang – benda
* orang – binatang
- berdasarkan citra ( sbg pengisi kebutuhan rohani)
* Estetika
* Budaya
* Seni

5

12/02/2018

6

12/02/2018

7

12/02/2018

1
PENGGUNA

2
KEGIATAN

3
KEBUTUHAN
RUANG

4
FUNGSI
RUANG

Sekolah/Akademi
Guru / Dosen

Mengajar, Membaca,
Menulis, dll

R. Meja & Kursi

R. Kelas

Mengoreksi, Membaca,
Menulis, dll

R. Meja & Kursi

R. Guru/Dosen

Istirahat

R. Meja & Kursi

R. Makan
Kantin

Showroom/Toko/Hypermart
SPG

Menjaga barang,
Melayani pelanggan, dll
Istirahat

R. Rak, meja, dll

R. Display

R. Meja & Kursi

R. Makan
Kantin

Manager

4

Bekerja,
Mengawasi, dll

R. Meja & Kursi

R. Kerja

FUNGSI
RUANG

Program Ruang

No
1

Ruang

Sketsa

Ukuran
(Standart)

Sumber

R. Kelas

8

12/02/2018

HUBUNGAN RUANG

REALITA

PROSES

KEADAAN 
YANG 
DIBAYANGKAN

Legenda :

Diagram gelembung

= gelembung/ kegiatan
= hubungan

Rg. td

Km/WC

Rg. td

Rg. Klg

Teras

kolam

Rg kn
Dapur

Taman
masuk

1.
2.
3.
4.

Garasi

Gelembung menggambarkan bagian dari kegiatanatau kelompok kegiatan
Ukuran gelembung harus mencerminkan perbandingan ukuran menurut perhitungan kasar
Ketebalan garis penghubung menunjukan derajat kepentingan hubungnan antara kegiatan
Persilangan garis/ crossing harus dihindarkan

9

12/02/2018

ANALISA BENTUK BANGUNAN

ANALISIS TAPAK

ANALISIS KEBUTUHAN BANGUNAN
TEMA

SURVEY LITERATUR
SURVEY LAPANGAN

BENTUK BANGUNAN

SURVEY LAHAN
STRUKTUR

10

MATERI AJAR KE-5

5

12/02/2018

Konsep Visual

pada PerancanganArsitektur

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

What are the Elements &
Design Principles?

The best designers sometimes disregard the principles of design. When they do so, however, 
there is usually some compensating merit attained at the cost of the violation. Unless you are 
certain of doing as well, it is best to abide by the principles.
( Lidwell, 2010)
Sumber: Lidwell, William; Kritina Holden, Jill Butler (2010). Universal Principles of Design (2nd ed.). Beverly, Massachusetts: 
Rockport Publishers

Dalam merancang sebuah karya, perancang sebaiknya menggunakan panduan
berupa prinsip‐prinsip penataan.

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

1

12/02/2018

What are the Elements?
Elements merupakan bagian‐bagian dasar
dari suatu karya. 
Elemen desain terdiri dari:
•Garis
•Nilai
•warna
•Tekstur
•Bentuk
•Dimensi
•Arah

Sumber: Lidwell, William; Kritina Holden, Jill Butler (2010). Universal 
Principles of Design (2nd ed.). Beverly, Massachusetts: Rockport 
Publishers

Sumber: http://www.candcsigns.com

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

What are Design Principles?
Design Principles adalah prinsip‐prinsip
yang diterapkan pada elemen desain yang
menjadikan elemen tersebut menyatu ke
dalam sebuah desain.
Prinsip perancangan terdiri dari kesatuan,
konflik, dominasi, repetisi, atensi,
harmoni, keseimbangan dan gradasi.
Penerapan prinsip‐prinsip ini menentukan
keberhasilan suatu karya.

Sumber: Lidwell, William; Kritina Holden, Jill Butler (2010). Universal 
Principles of Design (2nd ed.). Beverly, Massachusetts: Rockport 
Publishers

Sumber: http://www.candcsigns.com

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

2

12/02/2018

What are the Elements &
Design Principles?
Perpaduan
dari
elemen‐
elemen dan prinsip‐prinsip
desain menghasilkan sebuah
komposisi perancangan.

Sumber: Lidwell, William; Kritina Holden, Jill Butler 
(2010). Universal Principles of Design (2nd ed.). Beverly, 
Massachusetts: Rockport Publishers

E
L
E
M
E
N
T
S

C
O
M
P
O
S
I
T
I
O
N

P
R
I
N
C
I
P
L
E
S

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

What is Composition?

Proses penempatan atau penataan
elemen‐elemen visual atau bagian‐
bagian dari suatu karya.
Pengorganisasian
elemen‐elemen
perancangan berdasarkan prinsip‐
prinsip perancangan.
Makna kata “komposisi” adalah
menempatkan secara bersama. Di
mana proses ini dapat diaplikasikan
pada jenis karya seni apapun.

Sumber: Dunstan, Bernard. (1979). Composing Your Paintings. 
London, Studio Vista.

Sumber: Malevich (1915) diunduh dari 
http://www.moma.org

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

3

12/02/2018

Composition of Space, Form
and Order
Dalam mengidentifikasi komposisi perancangan dalam arsitektur, dikenal istilah
Ordering Principles.
Ordering Principles merupakan suatu alat untuk memahami bentukan, penataan
elemen‐elemen dalam perancangan arsitektur.
Terdiri dari:
• Aksis
• Simetri
• Hirarki
• Ritme/Repetisi
• Datum
• Transformasi

Sumber: Ching, Francis D. K. (1979). Form, Space and Order. New York: Van 
Nostrand Reinhold.

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

Ordering Principles

Aksis/Sumbu
Merupakan garis tengah yang terbentuk
dari dua titik. Aksis berguna sebagai
penanda untuk mengarahkan orientasi
perancangan
atau
memberikan
keseimbangan pada perancangan.
Sumber: Renwick, James Jr. Diunduh dari 
https://siarchives.si.edu

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

4

12/02/2018

SUNY, Albany, New York
Sumber: http://www.atmos.albany.edu/geology/webpages/sunyageo.html

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

Ordering Principles
Simetri
Menunjukkan bentuk geometri yang sama
pada kedua bentukan di sisi sumbu.

Sumber: Renwick, James Jr. Diunduh dari 
https://siarchives.si.edu

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

5

12/02/2018

Taj Mahal, Agra, Uttar Pradesh, India
Sumber: http://nutters.edublogs.org/files/2010/05/Taj‐Mahal‐Symmetrical‐Buildings.jpg

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

Ordering Principles

Hirarki
Merupakan penataan di mana bentuk
yang satu menjadi lebih penting dari pada
bentuk yang lain. Dapat diwujudkan
melalui pembedaan warna, ukuran,
bentuk dan letak.

Sumber: Renwick, James Jr. Diunduh dari 
https://siarchives.si.edu

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

6

12/02/2018

Bangunan Kantor First Part, Zhongshan, Guangdong, Cina
Sumber: http://www.firstpart.com/facilities.html

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

Ordering Principles

Ritme/Repetisi
Merupakan penggunaan bentuk yang
diulang baik secara berkala atau tidak
teratur. Pengulangan pada perancangan
dapat berupa pola yang sama pada
bentuk, warna dan ukuran yang dibuat
lagi dan lagi.

Sumber: Renwick, James Jr. Diunduh dari 
https://siarchives.si.edu

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

7

12/02/2018

Bangunan Kantor First Part, Zhongshan, Guangdong, Cina
Sumber: http://www.buildingbutler.com/bd/Capelle‐aan‐den‐IJssel/office‐building/2367

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

Ordering Principles

Transformasi
Merupakan bentuk yang diulang namun
pada suatu ketika terjadi perubahan.
Misalnya bentuk yang berubah dari besar
ke kecil atau perubahan dari kemiringan,
ukuran dan warna.
Sumber: Renwick, James Jr. Diunduh dari 
https://siarchives.si.edu

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

8

12/02/2018

Zánka Next Generation Centre, Lake Balaton, Hunggaria
Sumber: http://www.archello.com/en/project/transformation‐and‐extension‐central‐building‐zánka‐new‐generation‐center

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

Ordering Principles

Datum
Adalah bentuk yang mengikat semua
elemen‐elemen desain. Hal ini dapat
berupa garis, bidang datar, atau ruang 3
dimensi. Lahan tapak di mana bangunan
dibangun merupakan datum.

Sumber: Renwick, James Jr. Diunduh dari 
https://siarchives.si.edu

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

9

12/02/2018

Mashouf Performing Arts Center, San Francisco, USA
Sumber: http://www.architecturecaribbean.com/arch‐prof‐projects.php?id=80

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

Tatanan Massa

pada PerancanganArsitektur

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

10

12/02/2018

Tatanan Massa

Tatanan massa adalah perletakan massa bangunan majemuk pada suatu site,
yang ditata berdasarkan zona dan tuntutan lain yang menunjang.
Tata letak massa bangunan ini disamping berdasarkan zonasi, juga harus dibuat
berdasarkan alur sirkulasi yang saling terkait.
Massa sebagai elemen site dapat tersusun dari massa berbentuk bangunan dan
vegetasi; kedua – duanya baik secara individual maupun kelompok menjadi
unsur pembentuk ruang out door.

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

Konfigurasi Massa
Berikut ini mengkategorikan bentuk‐bentuk dengan penambahan menurut sifat
hubungan yang muncul diantara bentuk‐bentuk komponennya sebaik konfigurasi
keseluruhannya.

a. Bentuk Terpusat
b. Bentuk Linier
c. Bentuk Radial
d. Bentuk Cluster
e. Bentuk Grid

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

11

12/02/2018

a. Bentuk Terpusat
Terdiri dari sejumlah bentuk
sekunder yang mengelilingi satu
bentuk dominan yang berada
tepat di pusatnya.
Bentuk‐bentuk
terpusat
menuntut adanaya dominasi
secara visual dalam keteratuan
geometris, bentuk yang harus
ditempatkan terpusat, misalnya
seperti bola, kerucut, ataupun
silinder.

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

b. Bentuk Linier
Terdiri atas bentuk‐bentuk yang diatur berangkaian pada sebuah baris.
Bentuk garis lurus atau linier dapat diperoleh dari perubahan secara proposional
dalam dimensi suatu bentuk atau melalui pengaturan sederet bentuk‐bentuk
sepanjang garis.

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

12

12/02/2018

c. Bentuk Radial
Merupakan suatu komposisi dari bentuk‐
bentuk linier yang berkembang kearah luar
dari bentuk terpusat dalam arah radial.
Suatu bentuk radial terdiri dari atas bentuk‐
bentuk linier yang berkembang dari suatu
unsur inti terpusat ke arah luar menurut
jari‐jarinya.
Bentuk ini menggabungkan aspek‐aspek
pusat dan linier menjadi satu komposisi.

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

d. Bentuk Cluster.
Sekumpulan
bentuk‐bentuk
yang
tergabung bersama‐sama karena saling
berdekatan atau saling memberikan
kesamaan sifat visual.
Jika organisasi terpusat memiliki dasar
geometrik yang kuat dalam penataan
bentuk‐bentunya, maka organisasi
kelompok
dibentuk
berdasarkan
persyaratan fungsional seperti ukuran,
wujud ataupun jarak letak.
Walaupun tidak memiliki aturan
geometrik dan sifat introvert bentuk
perpusat organisasi kelompok cukup
fleksibel
dalam
memadukan
bermacam‐macam wujud, ukuran, dan
orientasi ke dalam strukturnya.

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

13

12/02/2018

e. Bentuk Grid
Merupakan bentuk‐bentuk modular yang dihubungkan dan diatur oleh grid‐grid
tiga dimensi.
Grid adalah suatu system perpotongan dua garis‐garis sejajar atau lebih yang
berjarak teratur.
Grid membentuk suatu pola geometrik dari titik‐titik yang berjarak teratur pada
perpotongan garis‐garis grid dan bidang‐bidang beraturan yang dibentuk oleh
garis‐garis grid itu sendiri.

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

Ruang Luar
Ruang luar adalah sebuah
ruang yang terbentuk oleh
batas
horizontal
bawah
(bentang alam) dan batas
vertikal (massa bangunan
atau vegetasi).
Ruang luar ialah ruang yang
terjadi dengan membatasi
alam,
dengan
memberi
kerangka atau bingkai disebut
juga arsitektur tanpa atap
tetapi dibatasi oleh dua
bidang : lantai dan dinding.

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

14

12/02/2018

Ruang Luar
Ruang luar berdasarkan kegiatan yang ada, ruang luar dikategorikan menjadi:
a. Ruang aktif
Adalah ruang ‐ ruang yang dibentuk untuk difungsikan sebagai ruang untuk
aktivitas olahraga, jalan, dan bermain.
Ruang luar ini dapat berbentuk: plaza, playground, lapangan olahraga.
b. Ruang pasif
Adalah ruang‐ruang yang dibentuk bukan difungsikan sebagai tempat manusia
berkegiatan.
Ruang luar ini dapat berbentuk: tamanpasif, dan area hijau.

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

Ruang Luar
Ruang luar berdasar fungsinya, dikategorikan :
a. Fungsional, artinya ruang luar dibentuk dengan adanya fungsi / guna tertentu:
‐ ruang aktif : bermain, olahraga
‐ tempat peralihan kegiatan atau menunggu
‐ sarana penghubung antar bangunan
‐ sebagai pembatas antar bangunan
‐ sebagai pengatur jarak antar bangunan
b. Ekologis, artinya ruang luar dibentuk dengan pertimbangan fungsi ekologisnya:
‐ sumber penyegaran udara ( menyerap CO2 dan menghasilkan O2 )
‐ sebagai penyerap dan pengendali air hujan dan banjir
‐ sebagai pengendali ekosistem tertentu
‐ sebagai pelunak / pelembut massa bangunan ruang luar

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

15

12/02/2018

Ruang Luar
Dalam perencanaan ruang luar menurut
kesan fisiknya dibagi atas ( Rustam Hakim
1991 : 39 – 40 ) :
a. Ruang positif suatu ruang terbuka yang
diolah dengan peletakan massa bangunan /
obyek tertentu melingkupinya akan bersifat
positif, biasanya terkandung kepentingan dan
kehendak manusia.
b. Ruang negatif ruang terbuka yang melebar
dan tidak berfungsi dengan jelas yang bersifat
negatif, biasanya terjadi secara spontan tanpa
kegiatan tertentu.

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

Ruang Luar
Pembentukan ruang menciptakan ruang luar dengan penyusun massa bangunan
( unsur keras /hard) secara berimbang dan dengan massa vegetasi ( unsur lunak
/ soft)
Pembentukan ruang menciptakan ruang positif dan ruang negatif secara
proporsional dan seimbang sesuai dengan fungsi, kegiatan, dan peruntukannya.
Hindari untuk tidak sengaja menciptakan ruang – ruang mati ( death space ) atau
ruang yang tidak dapat difungsikan.

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

16

12/02/2018

Orientasi
Jenis orientasi menurut Setyo Soetiadji adalah :
• Orientasi terhadap garis edar matahari yang merupakan suatu bagian yang
elemen penerangan alami.
• Orientasi pada potensi‐potensi terdekat, merupakan suatu orientasi yang
lebih bernilai pada sesuatu, bangunan dapat mengarah pada suatu tempat
atau bangunan tertentu atau cukup dengan suatu nilai orientasi positif yang
cukup membuat hubungan filosofisnya saja.
• Orientasi pada arah pandang tertentu, yang biasanya mengarah pada
potensi‐potensi yang relatih jauh, misalnya arah laut, atau pemandangan alam.

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

Orientasi

Matahari menimbulkan gangguan dari panas dan silau cahayanya (Wijaya,
1988). Perlindungan yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi masalah
tersebut dapat digunakan beberapa cara antara lain dengan cara prinsip‐
prinsip:
pembayangan dan filterasi/penyaringan cahaya.
Orientasi banguan yang paling optimum di semua daerah iklim adalah
memanjang dari arah timur ke barat dan untuk daerah tropis lembab proporsi
yang optimum antara lebar dan panjang adalah 1 :1,7 .

Studio Perancangan Arsitektur 3 – 2017/2018

17

MATERI AJAR KE-6

6

PENYAJIAN
PERANCANGAN ARSITEKTUR
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR III
- UNIVERSITAS PANCASILA -

1

PENYAJIAN
ANALISIS DAN KONSEP

URUTAN PENYAJIAN
PENJELASAN PROYEK ; RESUME TOR,
DEFINISI, RUANG LINGKUP,
PENGUMPULAN DATA
ANALISIS
KONSEP
3

PENJELASAN PROYEK

RESUME TOR
DEFINSI
RUANG LINGKUP

PENGUMPULAN DATA
PERATURAN (PERUNTUKAN/KRK)
PETA LOKASI DAN
PENGUKURAN
FOTO LOKASI
IDENTIFIKASI
LAHAN/LOKASI

ANALISIS
PENGOLAHAN DATA
PENILAIAN /
PERNYATAAN /
PENDAPAT TERHADAP
KONDISI (DATA YANG
DIPEROLEH)
OPSI-OPSI, USULANUSULAN TERHADAP
KONDISI (DATA YANG
DIPEROLEH)

KONSEP
RESUME ANALISIS
KEPUTUSAN YANG
DIPILIH
IDE-IDE GAGASAN
DAN INOVASI
TERHADAP KONDISI
(DATA YANG
DIPEROLEH)

PENYAJIAN GAMBAR
PERANCANGAN

GAMBAR PRA-RENCANA
SITE PLAN
BLOK PLAN
DPT (DENAH-POTONGAN-TAMPAK)
PERSPEKTIF EKSTERIOR DAN INTERIOR
DETAIL ARSITEKTUR

BLOKPLAN

SITEPLAN

SITEPLAN

DPT (DENAH-POTONGAN-TAMPAK)

PERSPEKTIF - EKSTERIOR DAN INTERIOR

DETAIL ARSITEKTUR