PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KEMAMPUAN SDM DAN EFEKTIVITAS PELAYANAN TERHADAP KINERJA ORGANISASI
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KEMAMPUAN SDM
DAN EFEKTIVITAS PELAYANAN TERHADAP KINERJA
ORGANISASI
Rini Kustiah1)
Email: Rini_Kustiah@gmail.com
M. Alfani2)
Kurniaty3)
Universitas Islam Kalimantan (Uniska) MAB Banjarmasin
ABSTRACT
This study design using quantitative and qualitative methods. Data
were collected through questionnaires to 50 respondents officers in the
Department of Population and Civil Registration North Barito regency. Program
data analysis using SPSS version 16.0. Then analysis of the data obtained in the
form of quantitative analysis Quantitative Analysis of covering validity and
reliability, hypothesis testing through F test and t test and analysis test, the
coefficient of determination (R2). The data analysis technique used is the analysis
of multiple linear regersi which serves to prove the hypothesis of the study.
Results of the analysis found that variables Emotional Intelligence (X1)
of 56.2%, HR Capability (X2) of 69.8%, and Service Effectiveness (X3) amounted
to 86.3% singly or together have a positive and significant impact on the Public
Organization performance (Y). Figures adjusted R-square of 0.879 indicates that
87.9% of Public Organization Performance variables influenced by three
independent variables used in the regression equation. While the remaining
12.1% is explained by other variables outside the three variables used in this
study. And it is known that the dominant variable affecting the Public
Organization Performance is variable effectiveness in addition to the variables
Emotional Intelligence Service and the ability of human resources.
Keywords : Emotional Intelligence, Human Resource Capability, Organizational
Effectiveness and Performance of Public Services.
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol.2 No.4 Juli 2015
PENDAHULUAN
organisasi. Dimana kecerdasan
Kinerja
organisasi
emosional
seseorang
mampu
merupakan jawaban dari berhasil
mengendalikan segala ego dan
atau tidaknya tujuan organisasi
keinginannya
yang telah ditetapkan. Berbagai
memahami karakteristik orang
usaha
lain bisa menciptakan suasana
telah
dilakukan
pemerintah
dalam
oleh
rangka
pelayanan
yang
Kemampuan
kapasitas
berkualitas
mampu
kerja yang dinamis.
peningkatan kinerja organisasi.
Penyelenggaraan
serta
untuk
adalah
seseorang
individu
mengerjakan
berbagai
merupakan salah satu kewajiban
tugas dalam suatu pekerjaan.
yang harus dilakukan oleh setiap
Selanjutnya totalitas kemampuan
penyelenggara negara.
dari seseorang individu pada
Efektivitas selalu diukur
dengan
unit
produksi
atau
hakekatnya tersusun dari dua
perangkat
faktor,
yakni
layanan baik kualitas maupun
kemampuan
kuantitas. Taliziduhu Ndraha, (
kemampuan fisik (Robbin, 2006;
2003 : 239 ) juga mengemukakan
Siagian, 2006)
bahwa
Efektivitas
organisasi
intelektual
dan
Sesuai dengan Peraturan
dapat
ditentukan
dari
sejauh
Daerah Kabupaten Barito Utara
mana
pencapaian
(realialisasi)
Nomor 3 Tahun 2008 tentang
dari tujuan (target) yang ingin
Organisasi
dan
dicapai.
Lembaga
Teknis
Kecerdasan
Emosional
Tata
Kabupaten Barito Utara,
Kerja
Daerah
Dinas
(EQ) merupakan faktor penentu
Kependudukan dan Pencatatan
keberhasilan
Sipil
kinerja
suatu
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Kabupaten
Barito
Utara
Vol.2 No.4 Juli 2015
mempunyai
tugas
pokok
pelayanan
membantu
Bupati
dalam
Organisasi Publik pada Dinas
tugas
Kependudukan dan Pencatatan
menyelenggarakan
pemerintahan
di
bidang
terhadap
Kinerja
Sipil Kabupaten Barito Utara.
Administrasi Kependudukan dan
TINJAUAN TEORITIS
Pencatatan Sipil.
Berdasarkan
atas,
dapat
keberadaan
uraian
dijelaskan
suatu
di
Kinerja Organisasi
bahwa
organisasi
Kinerja sudah menjadi
kata
popular
yang
menarik
yang
dibangun,
memerlukan
dalam pembicaraan manajemen
SDM
yang
mempunyai
publik. Kinerja adalah gambaran
kemampuan
emosional
dan
yang
kecerdasan
stabil,
serta
mengenai
tingkat
pencapaian
pelaksanaan tugas dalam suatu
efektivitas pelayanan yang baik
organisasi
terhadap
untuk
mewujudkan sasaran, tujuan, visi
meningkatkan kinerja organisasi
dan misi organisasi tersebut (
publik.
Bastian, 2001:239).
masyarakat
Dengan
demikian
diharapkan tujuan dan sasaran
dalam
Kinerja
upaya
dinyatakan
organisasi dapat dicapai sesuai
sebagai sebuah hasil (output) dari
dengan misi dan visi yang telah
suatu
ditetapkan.
dilakukan
proses
tertentu
oleh
yang
seluruh
Tujuan dari penelitian ini
komponen organisasi terhadap
adalah untuk mengetahui dan
sumber- sumber tertentu yang
menganalisis pengaruh tingkat
digunakan (input).
Kecerdasan
Emosional
(EQ),
kemampuan SDM dan efektivitas
Dalam
organisasi
terdapat
kerangka
hubungan
antara
kinerja
perorangan
Cooper dan Sawaf (2002)
(individual performance) dengan
mendefinisikan
kinerja
emosional adalah kemampuan
organisasi
(organization
meningkatkan
performance)
merasakan,
kecerdasan
memahami
dan
kinerja dalam sebuah organisasi
secara selektif menerapkan daya
atau
dan
instansi
pemerintah
kepekaan
emosi
sebagai
merupakan tujuan atau target
sumber energi dan pengaruh
yang
yang
ingin
dicapai
oleh
organisasi
dalam
manusiawi.
Kecerdasan
menuntut
pemilikan
emosi
memaksimalkan suatu kegiatan.
perasaan untuk belajar mengakui,
Kecerdasan Emosional
menghargai perasaan pada diri
Goleman
mendefinisikan
emosional
dalam
(2003)
kecerdasan
sebagai
mengenali
dan
orang
menanggapinya
lain
serta
dengan
tepat,
kapasitas
menerapkan secara efektif energi
perasaaan-
emosi dalam kehidupan sehari-
perasaan diri sendiri dan orang
hari.
lain,
diri
emosional tidak cukup hanya
sendiri dan mengelola emosi-
memiliki perasaan. Kecerdasan
emosi dengan baik dalam diri
emosional menuntut kita untuk
kita
belajar
dalam
sendiri
memotivasi
maupun
hubungan-hubungan
Goleman
menjelaskan
dalam
Tentu
saja
kecerdasan
mengakui
dan
kita.
menghargai perasaan-pada diri
bahwa
kita dan orang lain-dan untuk
koordinasi suasana hati adalah
menanggapinya
inti dari hubungan sosial yang
menerapkannya dengan efektif
baik.
informasi
dan
dengan
energi
tepat,
emosi
dalam kehidupan dan pekerjaan
tinggi
sehari-hari.
tercapainya
Goleman
(2003)
sangat
menunjang
visi
dan
misi
organisasi untuk segera maju dan
menjelaskan bahwa kecerdasan
berkembang
emosional terbagi ke dalam lima
mengantisipasi kompetisi global.
wilayah
utama,
Kemampuan
kemampuan
mengenali
diri,
mengelola
memotivasi
yaitu
emosi
emosi
diri
diri,
sendiri,
seseorang
pesat,
guna
yang
akan
dimiliki
membuatnya
berbeda
dengan
yang
mempunyai
kemampuan
rata-
mengenali emosi orang lain, dan
rata atau biasa saja. Amini (2004,
kemampuan membina hubungan
hal.
dengan orang lain. Secara jelas
kemampuan
hal
keadaan di mana seseorang siap
tersebut
dapat
dijelaskan
sebagai berikut :
1.
mendefinisikan
adalah
“satu
dalam menghadapi segala situasi
Kesadaran
Diri
(Self
dengan bekerja dan resiko yang
harus diterima”.
Awareness)
2.
48)
Pengaturan
Diri
Kemampuan
(Self
Management)
seseorang
3.
Motivasi (Self Motivation)
menentukan kinerja dan hasilnya.
4.
Empati
Yang
(Empathy/Social
Ketrampilan
Sosial
(Relationship Management)
Kemampuan SDM
Sumber
yang
memiliki
turut
dimaksud
serta
dengan
kemampuan atau abilities ialah
awareness)
5.
akan
(abilities)
bakat
yang
melekat
pada
sesorang untuk melakukan suatu
kegiatan secara fisik atau mental
daya
manusia
kemampuan
yang
ia
peroleh
sejak
lahir,
belajar, dan dari pengalaman.
Kemahiran
(skill)
diartikan
biasanya
kemampuan
menangani
dalam
suatu
yang
terpenting
organisasi,
dalam
karena
suatu
merupakan
tugas
faktor penggerak utama dalam
dengan
suatu organisasi. Oleh sebab itu
fisiknya
diperlukan adanya kemampuan
tetapi ada juga yang berpendapat
pegawai yang memadai terutama
bahwa
dan
bagi para aparatur pemerintahan
kemahiran itu sama saja artinya
yang bertugas memberdayakan
(Soehardi, 2003:24). Kemampuan
dan
yang
kepada masyarakat dalam rangka
(pekerjaan)
menggunakan
tenaga
kemampuan
dimiliki
membuatnya
seseorang
berbeda
dan
dengan
memberikan
pelaksanaan
pelayanan
otonomi
daerah
yang mempunyai kemampuan
yang
rata-rata atau biasa saja. As’ad
terwujudnya “good governance”.
(2000:156)
(ability)
sebagai
pada
Selanjutnya Ace Suryadi
mendefenisikan
kemampuan
mengarah
(1999:1)
mengatakan
investasi
“karakteristik individual seperti
sumber daya manusia bukan
intelegensi, keterampilan tangan
hanya tanggung jawab salah satu
(manual
skill),
traits,
yang
sektor
pembangunan,
tetapi
semuanya merupakan kekuatan
tanggung jawab multi sektor di
potensial yang dimiliki seseorang
dalam
untuk
integral.
melakukan
aktifitas
suatu
kesatuan
Dalam
secara
sektor-sektor
tertentu dan sifatnya relatif stabil
terpenting yang secara langsung
”.
memiliki
Teori Kemampuan
pengembangan
kemampuan
SDM
pendidikan,
Dalam
sektor
Sumber
daya manusia merupakan faktor
kontribusi
adalah
terhadap
peningkatan gizi dan kesehatan,
program
kependudukan,
dan
pembinaan olah raga.
Menurut
orang
atau
masyarakat
yang
mempunyai kepentingan pada
Suryadi
suatu organisasi tertentu dan
(1999: 24) terdapat tiga cara
sesuai dengan aturan pokok dan
memandang system pendidikan
tata cara yang telah ditetapkan.
jika
dilihat
dalam
Ace
dari
orientasinya
pengembangan
sumber
Pelayanan publik yang
profesional,
daya manusia dalam pendidikan
publik
yaitu :
adanya
1.
2.
Upaya
mencerdaskan
yang
pelayanan
dicirikan
akuntabilitas
responsibilitas
dari
oleh
dan
pemberi
kehidupan bangsa;
layanan (aparatur pemerintah),
Upaya
dengan
mempersiapkan
ciri
tenaga kerja terampil dan ahli
Sederhana,
yang
kepastian,
diperlukan
proses
dalam
memasuki
era
Upaya
membina
dan
mengembangkan penguasaan
berbagai
ilmu
cabang
Efisiensi,
yaitu
Efektif,
:
Kejelasan
dan
Keterbukaan,
Ketepatan
waktu,
Responsif, dan Adaptif.
industrialisasi;
3.
adalah
keahlian
pengetahuan
dan
teknologi.
Hipotesis
H1
= Kecerdasan
Emosional
(X1) berpengaruh secara
signifikan
terhadap
Kinerja Organisasi Publik
(Y) pada kantor Dinas
Efektifitas Pelayanan
Kependudukan
Pelayanan publik dapat
diartikan
sebagai
pemberian
layanan
(melayani)
keperluan
Pencatatan
dan
Sipil
Kabupaten Barito Utara.
H2
berpengaruh
terhadap
Kinerja
Organisasi
METODE PENELITIAN
Rancangan
penelitian
ini
Publik (Y) pada kantor
menggunakan
Dinas
penelitian yang mengeksplorasi
dan
Kependudukan
Pencatatan
Sipil
Kabupaten Barito Utara.
= Efektifitas Pelayanan (X3)
berpengaruh
secara
kuantitatif,
hubungan sebab akibat antar
variabel. Populasi dan sampel
dalam
penelitian
pegawai
pada
ini
seluruh
Kantor
Dinas
terhadap
Kependudukan dan Pencacatan
Kinerja Organisasi Publik
Sipil Kabupaten Barito Kuala
(Y) pada kantor Dinas
sebanyak
Kependudukan
seluruhnya dijadikan responden.
signifikan
dan
Pencatatan
Sipil
Kabupaten Barito Utara.
H4
Sipil
Kabupaten Barito Utara.
secara
signifikan
H3
Pencatatan
= Kemampuan SDM (X2)
= Kecerdasan
Emosional
50
Analisis
data
analisis
statistik
orang
dan
menggunakan
SPSS
for
Windows versi 17.0.
(X1), Kemampuan SDM
HASIL DAN PEMBAHASAN
(X2)
1. Analisis
secara
parsial
Pengaruh
Kecerdasan
Emosional Terhadap Kinerja
Organisasi Publik.
dan
Efektifitas
Pelayanan
(X3)
simultan
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
Kinerja
Organisasi
pada
secara
Publik
(Y)
kantor
Dinas
Kependudukan
dan
Paradigma
Pengaruh
kecerdasan emosional terhadap
kinerja organisasi publik dapat
digambarkan sebagai berikut :
Dengan memperhatikan
Kecerdasan
Emosional
( X1 )
Kinerja
Organisasi
Publik ( Y )
besarnya koefisien korelasi ( r )
sebesar + 0,750, maka dapat
dinyatakan
bahwa
hubungan
emosional
Gambar 2. Konstelasi Variabel X1
terhadap Y
antara
kecerdasan
adalah
kuat
Yˆ X1 ei
semakin meningkat kecerdasan
Y^ = 12,318 + 1,017 X1 + ei
s
t
r = 0,750
positif,
artinya
emosional, maka akan semakin
meningkatkan kinerja organisasi
publik.
0,130
7,853
r2 = 0,562
Berdasarkan temuan di
atas, bahwa thitung sebesar +7,853
Jika α = 5%, dan n = 50, maka
t.α;n-1 = t.05;49 = 2,011
dan
jika
dibandingkan
ttabel
sebesar 2,011 dapat dinyatakan
bahwa thitung > ttabel, maka artinya
Dari data-data di atas
diketahui
bahwa
elastisitas
Kecerdasan Emosional terhadap
Kinerja Organisasi Publik adalah
sebesar + 1,017 atau elastis (lebih
dari 1), berdasarkan elastisitas
tersebut diketahui bahwa setiap
adanya peningkatan kecerdasan
emosional sebesar 1%, maka akan
mengakibatkan
peningkatan
kinerja organisasi publik sebesar
1,017%.
pengaruhnya sangat signifikan,
sehingga
bahwa
dapat
dinyatakan
kecerdasan
emosional
secara
positif
signifikan
berpengaruh
terhadap
kinerja
organisasi publik.
Adapun
Besarnya
pengaruh kecerdasan emosional
tersebut dapat diketahui dari
koefisien diterminasi r2 sebesar
0,562 yang artinya bahwa sebesar
Dari data-data di atas
56,2% kinerja organisasi publik
dipengaruhi
oleh
kecerdasan
diketahui
bahwa
elastisitas
emosional, dan sisanya sebanyak
Kemampuan
SDM
terhadap
43,8% kinerja organisasi publik
Kinerja Organisasi Publik adalah
dipengaruhi oleh faktor lain.
sebesar + 1,660 atau elastis (lebih
dari 1), berdasarkan elastisitas
2. Analisis
secara
parsial
Pengaruh Kemampuan SDM
Terhadap Kinerja Organisasi
Publik.
Paradigma
Pengaruh
kemampuan
SDM
terhadap
kinerja organisasi publik dapat
tersebut diketahui bahwa setiap
adanya peningkatan kemampuan
SDM sebesar 1%, maka akan
mengakibatkan
kinerja organisasi publik sebesar
1,660%.
digambarkan sebagai berikut :
Kemampuan
SDM
( X2 )
Kinerja
Organisasi
Publik ( Y )
Gambar 3. Konstelasi Variabel X2
terhadap Y
peningkatan
Dengan memperhatikan
besarnya koefisien korelasi ( r )
sebesar + 0,835, maka dapat
dinyatakan
bahwa
hubungan
antara kemampuan SDM adalah
sangat
kuat
positif,
artinya
Yˆ X 2 ei
semakin meningkat kemampuan
Y^ = -6,861 + 1,660 X2 + ei
meningkatkan kinerja organisasi
s
0,158
t
10,527
r = 0,835
r2 = 0,698
Jika α = 5%, dan n = 50, maka
t.α;n-1 = t.05;49 = 2,011
SDM,
maka
akan
semakin
publik.
Berdasarkan temuan di
atas, bahwa thitung sebesar +10,527
dan
jika
dibandingkan
ttabel
sebesar 2,011 dapat dinyatakan
bahwa thitung > ttabel, maka artinya
pengaruhnya sangat signifikan,
sehingga
dapat
dinyatakan
bahwa kemampuan SDM secara
positif
berpengaruh
terhadap
kinerja
signifikan
organisasi
publik.
Adapun
Besarnya
pengaruh kecerdasan emosional
tersebut dapat diketahui dari
Efektivitas
Pelayanan
Organisasi
( X3 )
Kinerja
Publik Y)
Gambar 4. Konstelasi Variabel X3
terhadap Y
Yˆ X 3 ei
Y^ = -6,143 + 1,666 X3 + ei
s
t
r = 0,929
0,960
17,383
r2 = 0,863
koefisien diterminasi r2 sebesar
0,698 yang artinya bahwa sebesar
Jika α = 5%, dan n = 50, maka
69,8% kinerja organisasi publik
dipengaruhi
oleh
SDM,
sisanya
dan
t.α;n-1 = t.05;49 = 2,011
kmampuan
sebanyak
Dari data-data di atas
30,2% kinerja organisasi publik
diketahui
dipengaruhi oleh faktor lain.
Efektivitas Pelayanan terhadap
3. Analisis
secara
parsial
Pengaruh
Efektivitas
Pelayanan Terhadap Kinerja
Organisasi Publik.
Kinerja Organisasi Publik adalah
Paradigma
Pengaruh
efektivitas pelayanan terhadap
kinerja organisasi publik dapat
digambarkan sebagai berikut :
bahwa
elastisitas
sebesar + 1,666 atau elastis (lebih
dari 1), berdasarkan elastisitas
tersebut diketahui bahwa setiap
adanya peningkatan kecerdasan
emosional sebesar 1%, maka akan
mengakibatkan
peningkatan
kinerja organisasi publik sebesar
1,666%.
Dengan memperhatikan
86,3% kinerja organisasi publik
besarnya koefisien korelasi ( r )
dipengaruhi
sebesar + 0,929, maka dapat
pelayanan, dan sisanya sebanyak
dinyatakan
hubungan
13,7% kinerja organisasi publik
pelayanan
dipengaruhi oleh faktor lain.
bahwa
antara
efektivitas
adalah
sangat
artinya
kuat
semakin
oleh
efektivitas
positif,
meningkat
efektivitas pelayanan, maka akan
semakin meningkatkan kinerja
organisasi publik.
4.
Analisis secara simultas
Pengaruh
Kecerdasan
Emosional,
Kemampuan
SDM
dan
Efektivitas
Pelayanan Terhadap Kinerja
Organisasi Publik.
Berdasarkan temuan di
atas, bahwa thitung sebesar +17,383
dan
jika
dibandingkan
ttabel
Paradigma
kecerdasan
Pengaruh
emosional,
sebesar 2,011 dapat dinyatakan
kemampuan
bahwa thitung > ttabel, maka artinya
Efektivitas Pelayanan terhadap
pengaruhnya sangat signifikan,
kinerja organisasi publik dapat
sehingga
digambarkan sebagai berikut :
dapat
bahwa
efektivitas
secara
positif
signifikan
dinyatakan
pelayanan
berpengaruh
terhadap
dan
Kecerdasan
Emosional
(X1)
kinerja
organisasi publik.
Adapun
SDM,
Besarnya
Kemampuan
SDM
( X2 )
pengaruh efektivitas pelayanan
tersebut dapat diketahui dari
koefisien diterminasi r2 sebesar
0,863 yang artinya bahwa sebesar
Efektivitas
Pelayanan
( X3 )
Kinerja
Organisasi
Publik ( Y )
Gambar 4. Konstelasi Variabel X1,
X2, X3, terhadap Y
Efektivitas
Pelayanan
secara
simultan, maka akan semakin
meningkatkan
Yˆ 1 X1 2 X 2 3 X 3 ei
kinerja organisasi
publik.
Y^ = -8,64 + 0,052X1 + 0,419X2
+ 1,301X3 +ei
Berdasarkan temuan di
atas,
s
2,516
0,187
t
-3,434
6,964
R = 0,937
parameter β1 sebesar 0,465n.s.,
0,465
2,295
thitung untuk parameter β2 sebesar
R2 = 0,879
2,295* dan thitung untuk parameter
simultan
Kecerdasan
Kemampuan
Efektivitas
β3
sebesar
6,964**.
Kaidah
keputusan dinyatakan bahwa jika
Dari data-data di atas
dan
untuk
0,183
t.α;n-1 = t.05;49 = 2,011
Emosional,
thitung
0,112
Jika α = 5%, dan n = 50, maka
secara
bahwa
SDM
Pelayanan
thitung > ttabel, artinya pengaruhnya
signifikan, dan sebaliknya jika
thitung < ttabel, artinya pengaruhnya
tidak
signifikan.
Berdasarkan
besarnya
data di atas, diketahui bahwa ttabel
koefisien korelasi ( R ) sebesar +
sebesar 2,011, sehingga secara
0,937, maka dapat dinyatakan
parsial dapat dinyatakan bahwa
diketahui
bahwa
bahwa
hubungan
kecerdasan
emosional,
kemampuan
Efektivitas
simultan
antara
SDM,
dan
Pelayanan
secara
adalah
positif,
sangat
artinya
kuat
semakin
meningkat kecerdasan emosional,
kemampuan
SDM,
dan
kecerdasan
emosional
tidak
signifikan, dan kemampuan SDM
berpengaruh
signifikan,
Efektivitas
serta
Pelayanan
berpengaruh signifikan terhadap
kinerja organisasi publik.
Selanjutnya
untuk
mengetahui pengaruhnya secara
simultan,
Tabel
dapat
Analisis
dilihat
Of
signifikan
pada
terhadap
Kinerja
Organisasi Publik, dan sisanya
Varians
12,1% Kinerja Organisasi Publik
(ANOVA) sebagai berikut :
tersebut dipengaruhi oleh faktor
Tabel 2 ANOVA (b)
lain.
Model
1
Sum of
Squares
Regressio
n
Residual
Total
Mean
Squar
e
df
211.189
3
70.396
29.131
46
.633
240.320
49
F
111.16
2
Sig.
.000
(a)
Pengujian
Hipotesis
Model
Regresi
Berdasarkan hasil analisis
model
a Predictors: (Constant), X3, X1, X2
regresi,
kecerdasan
b Dependent Variable: Y
emosional,
kemampuan
SDM,
Dari Tabel 2 di atas,
dan
diketahui
bahwa
Fhitung
efektivitas
pelayanan,
=
terhadap
kinerja
oragnisasi
111,162 > F0,05 (1,57) = 2,74 dan
publik. Hasil Pengujian hipotesis
sig. atau p = 0,000 < dari α = 5%.
Dengan
demikian
dapat dilihat pada Tabel 3
Kecerdasan
Emosional, Kemampuan SDM,
No
dan Efektivitas Pelayanan secara
simultan
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
Kinerja
Organisasi
Publik.
Adapun
pengaruh
tersebut
besarnya
dapat diketahui dari koefisien
diterminasi
artinya
atau
87,9%
R2
=
0,879.
2
3
4
Kecerdasan
emosional (X1)
Kinerja Org.
Publik (Y1)
Kemampuan
SDM (X2)
Kinerja Org.
Publik (Y1)
Efektivitas
Pelayanan (X3)
Kinerja Org.
Publik (Y1)
Kecerdasan
emosional (X1),
Kemampuan
SDM (X2),
Efektivitas
Pelayanan (X3)
Kinerja Org.
Publik (Y1)
Koefisien (
r2)
Thitung
TTabel
Keterangan
0,562
7,853
2,011
Signifikan
0,698
10,527
2,011
Signifikan
0,863
17,383
2,011
Signifikan
0,879
Fhit =
111,162
Kecerdasan
Emosional, Kemampuan SDM,
dan Efektivitas Pelayanan secara
simultan
1.
Hipotesis
berpengaruh
secara
Tabel 3 Hasil Pengujian
Hipotesis
Ftabel
= 2,74
Signifikan
organisasi
Berdasarkan Tabel 3 di atas dapat
dijelaskan
hasil
86,3%
pengujian
1.
Hipotesis
ke
satu
emosional
berpengaruh
secara
signifikan terhadap kinerja
organisasi
56,2%
publik,
dan
kinerja
sisanya
organisasi
sebesar
33,8%
publik
dipengaruhi oleh faktor lain.
2.
Hipotesis
ke
dua
(H2)
diterima, yang artinya bahwa
kemampuan
SDM
berpengaruh
secara
signifikan terhadap kinerja
organisasi
69,8%
publik,
dan
kinerja
sisanya
organisasi
sebesar
30,2%
publik
dipengaruhi oleh faktor lain.
3.
Hipotesis
ke
tiga
(H3)
diterima, yang artinya bahwa
efektivitas
berpengaruh
pelayanan
secara
signifikan terhadap kinerja
sebesar
sisanya
13,7%
organisasi
publik
dipengaruhi oleh faktor lain.
(H1)
diterima, yang artinya bahwa
kecerdasan
dan
kinerja
hipotesis sebagai berikut :
publik,
4.
Hipotesis
ke
empat
(H4)
diterima, yang artinya bahwa
kecerdasan
emosional,
kemampuan
SDM,
dan
efektivitas pelayanan secara
simultan berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja
organisasi
87,9%
publik,
dan
kinerja
sisanya
organisasi
sebesar
12,1%
publik
dipengaruhi oleh faktor lain.
KESIMPULAN
1.Kecerdasan
emosional
berpengaruh
secara
signifikan dan dengan arah
positif
terhadap
organisasi
publik
Kependudukan
kinerja
Dinas
dan
Pencatatan Sipil Kabupaten
Barito Utara.
2.
Kemampuan
SDM
berpengaruh
secara
signifikan dan dengan arah
positif
terhadap
organisasi
kinerja
publik
Kependudukan
Dinas
dan
Pencatatan Sipil Kabupaten
Barito Utara.
3.
Efektivitas
Pelayanan
berpengaruh
secara
signifikan dan dengan arah
positif
terhadap
organisasi
publik
Kependudukan
kinerja
Dinas
dan
Pencatatan Sipil Kabupaten
Barito Utara.
4.
Kecerdasan
emosional,
kemampuan
SDM,
dan
efektivitas pelayanan secara
simultan berpengaruh secara
signifikan dan dengan arah
positif
terhadap
organisasi
publik
Kependudukan
kinerja
Dinas
dan
Pencatatan Sipil Kabupaten
Barito Utara.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Mulyadi (2012). Analisis
Pengaruh
Perilaku
Birokrasi dan Budaya Kerja
terhadap Kinerja Pegawai
pada
Unit
Pelayanan
Pengadaan Barang & Jasa
Propinsi Jawa Barat.
Ahmad Fauzi (2010). Jurnal
Pengaruh Kepemimpinan,
Kecerdasan Emosional dan
Motivasi kerja terhadap
kepuasan kerja Guru SMA
Negeri Kota Cirebon Jawa
barat.
Amidhan (2015). Jurnal Efektifitas
Pelayanan
Pembuatan
Kartu Keluarga Pada Dinas
Kependudukan
dan
Pencatatan
Sipil
Kabupaten Hulu Sungai
Utara
Departemen Dalam Negeri, 2006.
Undang – Undang RI
Nomor 23 tahun 2006
tentang
Administrasi
kependudukan.
Endang
Sukandar
(2013).
Pengaruh
Budaya
Organisasi dan Perilaku
Birokrasi terhadap Kinerja
Organisasi
Dinas
dilingkungan Kabupaten
Sumedang.
Goleman, Daniel (2000). Working
with Emotional Intelligence
(terjemahan). Jakarta.
Goleman, Daniel. (2000). Emitional
Intelligence
(terjemahan).
Jakata : PT Gramedia
Jurnal
Analisis
pengaruh
kecerdasan Emosional dan
kecerdasan
spiritual
terhadap kinerja karyawan
pada
RSUD
kota
Semarang. (2011)
Jurnal
Pengaruh
kecerdasan
emosional, motivasi, dan
lingkungan kerja terhadap
kinerja pegawai Dinas
Pendidikan, Pemuda, dan
olahraga di Kabupaten
Pemalang, (2012).
Laras Tris Ambar SA (2006).
Analisis
Pengaruh
Kompetensi, Kecerdasan
Emosional dan Budaya
Organisasi
terhadap
kinerja karyawan.
Peraturan Mendagri no 69 tahun
2012 tentang Perubahan
atas Peraturan Mendagri
no 62 tahun 2008 tentang
Standar
Pelayanan
Minimal
bidang
Pemerintahan
dalam
Negeri di Kabupaten/ kota.
Peraturan
Menteri
Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi
Birokrasi RI Nomor 15
tahun
2014
tentang
Pedoman
Standar
Pelayanan.
Peraturan
Menteri
Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Repormasi
Birokrasi
Republik
Indonesia Nomor 16 Tahun
2014 tentang
Pedoman
Survei
Kepuasan
Masyarakat
Terhadap
Penyelenggaraan
Pelayanan Publik.
Peraturan Pemerintah 41 tahun
2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah.
Saphiro, Lawrence E. (1998).
Mengajarkan
Emotional
Intelligence Pada Anak.
Jakarta : Gramedia
SevvyYossa dan Zunaidah (2013).
Jurnal Analisis Pengaruh
Kemampuan
Karyawan,
Pembagian
tugas dan
Motivasi terhadap Kinerja
Karyawan
pada
PT.
Pelabuhan Indonesia II
(Persero)
cabang
Palembang
Siti Hartaniah (2010). Pengaruh
Kompetensi Aparatur dan
Fasilitas terhadap Kualitas
Pelayanan Publik pada
Disdukcapil
Kabupaten
Kotawaringin Timur.
Sudarmanto (2009), Kinerja dan
Pengembangan
Kompetensi SDM. Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
Sugiyono
(2012),
Metode
penelitian
Kualitatif,
Kuantitatif dan R & D,
Alfabeta, Bandung.
Teguh Wahyono (2012), Analisis
statistik mudah dengan
SPSS 20, Penerbit PT. Alex
Media
Komputindo,
Jakarta.
Trihandini
(2005).
Analisis
pengaruh
kecerdasan
Emosi dan Kecerdasan
Spiritual terhadap kinerja
karyawan
di
Hotel
Horizon Semarang.
Wayan Sudana, 2004. Etika
Birokrasi Dalam Pelayanan
Publik
(StudiKasus
di
Dinas Kependudukan dan
Catatan
Sipil
Kota
Denpasar).
DAN EFEKTIVITAS PELAYANAN TERHADAP KINERJA
ORGANISASI
Rini Kustiah1)
Email: Rini_Kustiah@gmail.com
M. Alfani2)
Kurniaty3)
Universitas Islam Kalimantan (Uniska) MAB Banjarmasin
ABSTRACT
This study design using quantitative and qualitative methods. Data
were collected through questionnaires to 50 respondents officers in the
Department of Population and Civil Registration North Barito regency. Program
data analysis using SPSS version 16.0. Then analysis of the data obtained in the
form of quantitative analysis Quantitative Analysis of covering validity and
reliability, hypothesis testing through F test and t test and analysis test, the
coefficient of determination (R2). The data analysis technique used is the analysis
of multiple linear regersi which serves to prove the hypothesis of the study.
Results of the analysis found that variables Emotional Intelligence (X1)
of 56.2%, HR Capability (X2) of 69.8%, and Service Effectiveness (X3) amounted
to 86.3% singly or together have a positive and significant impact on the Public
Organization performance (Y). Figures adjusted R-square of 0.879 indicates that
87.9% of Public Organization Performance variables influenced by three
independent variables used in the regression equation. While the remaining
12.1% is explained by other variables outside the three variables used in this
study. And it is known that the dominant variable affecting the Public
Organization Performance is variable effectiveness in addition to the variables
Emotional Intelligence Service and the ability of human resources.
Keywords : Emotional Intelligence, Human Resource Capability, Organizational
Effectiveness and Performance of Public Services.
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol.2 No.4 Juli 2015
PENDAHULUAN
organisasi. Dimana kecerdasan
Kinerja
organisasi
emosional
seseorang
mampu
merupakan jawaban dari berhasil
mengendalikan segala ego dan
atau tidaknya tujuan organisasi
keinginannya
yang telah ditetapkan. Berbagai
memahami karakteristik orang
usaha
lain bisa menciptakan suasana
telah
dilakukan
pemerintah
dalam
oleh
rangka
pelayanan
yang
Kemampuan
kapasitas
berkualitas
mampu
kerja yang dinamis.
peningkatan kinerja organisasi.
Penyelenggaraan
serta
untuk
adalah
seseorang
individu
mengerjakan
berbagai
merupakan salah satu kewajiban
tugas dalam suatu pekerjaan.
yang harus dilakukan oleh setiap
Selanjutnya totalitas kemampuan
penyelenggara negara.
dari seseorang individu pada
Efektivitas selalu diukur
dengan
unit
produksi
atau
hakekatnya tersusun dari dua
perangkat
faktor,
yakni
layanan baik kualitas maupun
kemampuan
kuantitas. Taliziduhu Ndraha, (
kemampuan fisik (Robbin, 2006;
2003 : 239 ) juga mengemukakan
Siagian, 2006)
bahwa
Efektivitas
organisasi
intelektual
dan
Sesuai dengan Peraturan
dapat
ditentukan
dari
sejauh
Daerah Kabupaten Barito Utara
mana
pencapaian
(realialisasi)
Nomor 3 Tahun 2008 tentang
dari tujuan (target) yang ingin
Organisasi
dan
dicapai.
Lembaga
Teknis
Kecerdasan
Emosional
Tata
Kabupaten Barito Utara,
Kerja
Daerah
Dinas
(EQ) merupakan faktor penentu
Kependudukan dan Pencatatan
keberhasilan
Sipil
kinerja
suatu
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Kabupaten
Barito
Utara
Vol.2 No.4 Juli 2015
mempunyai
tugas
pokok
pelayanan
membantu
Bupati
dalam
Organisasi Publik pada Dinas
tugas
Kependudukan dan Pencatatan
menyelenggarakan
pemerintahan
di
bidang
terhadap
Kinerja
Sipil Kabupaten Barito Utara.
Administrasi Kependudukan dan
TINJAUAN TEORITIS
Pencatatan Sipil.
Berdasarkan
atas,
dapat
keberadaan
uraian
dijelaskan
suatu
di
Kinerja Organisasi
bahwa
organisasi
Kinerja sudah menjadi
kata
popular
yang
menarik
yang
dibangun,
memerlukan
dalam pembicaraan manajemen
SDM
yang
mempunyai
publik. Kinerja adalah gambaran
kemampuan
emosional
dan
yang
kecerdasan
stabil,
serta
mengenai
tingkat
pencapaian
pelaksanaan tugas dalam suatu
efektivitas pelayanan yang baik
organisasi
terhadap
untuk
mewujudkan sasaran, tujuan, visi
meningkatkan kinerja organisasi
dan misi organisasi tersebut (
publik.
Bastian, 2001:239).
masyarakat
Dengan
demikian
diharapkan tujuan dan sasaran
dalam
Kinerja
upaya
dinyatakan
organisasi dapat dicapai sesuai
sebagai sebuah hasil (output) dari
dengan misi dan visi yang telah
suatu
ditetapkan.
dilakukan
proses
tertentu
oleh
yang
seluruh
Tujuan dari penelitian ini
komponen organisasi terhadap
adalah untuk mengetahui dan
sumber- sumber tertentu yang
menganalisis pengaruh tingkat
digunakan (input).
Kecerdasan
Emosional
(EQ),
kemampuan SDM dan efektivitas
Dalam
organisasi
terdapat
kerangka
hubungan
antara
kinerja
perorangan
Cooper dan Sawaf (2002)
(individual performance) dengan
mendefinisikan
kinerja
emosional adalah kemampuan
organisasi
(organization
meningkatkan
performance)
merasakan,
kecerdasan
memahami
dan
kinerja dalam sebuah organisasi
secara selektif menerapkan daya
atau
dan
instansi
pemerintah
kepekaan
emosi
sebagai
merupakan tujuan atau target
sumber energi dan pengaruh
yang
yang
ingin
dicapai
oleh
organisasi
dalam
manusiawi.
Kecerdasan
menuntut
pemilikan
emosi
memaksimalkan suatu kegiatan.
perasaan untuk belajar mengakui,
Kecerdasan Emosional
menghargai perasaan pada diri
Goleman
mendefinisikan
emosional
dalam
(2003)
kecerdasan
sebagai
mengenali
dan
orang
menanggapinya
lain
serta
dengan
tepat,
kapasitas
menerapkan secara efektif energi
perasaaan-
emosi dalam kehidupan sehari-
perasaan diri sendiri dan orang
hari.
lain,
diri
emosional tidak cukup hanya
sendiri dan mengelola emosi-
memiliki perasaan. Kecerdasan
emosi dengan baik dalam diri
emosional menuntut kita untuk
kita
belajar
dalam
sendiri
memotivasi
maupun
hubungan-hubungan
Goleman
menjelaskan
dalam
Tentu
saja
kecerdasan
mengakui
dan
kita.
menghargai perasaan-pada diri
bahwa
kita dan orang lain-dan untuk
koordinasi suasana hati adalah
menanggapinya
inti dari hubungan sosial yang
menerapkannya dengan efektif
baik.
informasi
dan
dengan
energi
tepat,
emosi
dalam kehidupan dan pekerjaan
tinggi
sehari-hari.
tercapainya
Goleman
(2003)
sangat
menunjang
visi
dan
misi
organisasi untuk segera maju dan
menjelaskan bahwa kecerdasan
berkembang
emosional terbagi ke dalam lima
mengantisipasi kompetisi global.
wilayah
utama,
Kemampuan
kemampuan
mengenali
diri,
mengelola
memotivasi
yaitu
emosi
emosi
diri
diri,
sendiri,
seseorang
pesat,
guna
yang
akan
dimiliki
membuatnya
berbeda
dengan
yang
mempunyai
kemampuan
rata-
mengenali emosi orang lain, dan
rata atau biasa saja. Amini (2004,
kemampuan membina hubungan
hal.
dengan orang lain. Secara jelas
kemampuan
hal
keadaan di mana seseorang siap
tersebut
dapat
dijelaskan
sebagai berikut :
1.
mendefinisikan
adalah
“satu
dalam menghadapi segala situasi
Kesadaran
Diri
(Self
dengan bekerja dan resiko yang
harus diterima”.
Awareness)
2.
48)
Pengaturan
Diri
Kemampuan
(Self
Management)
seseorang
3.
Motivasi (Self Motivation)
menentukan kinerja dan hasilnya.
4.
Empati
Yang
(Empathy/Social
Ketrampilan
Sosial
(Relationship Management)
Kemampuan SDM
Sumber
yang
memiliki
turut
dimaksud
serta
dengan
kemampuan atau abilities ialah
awareness)
5.
akan
(abilities)
bakat
yang
melekat
pada
sesorang untuk melakukan suatu
kegiatan secara fisik atau mental
daya
manusia
kemampuan
yang
ia
peroleh
sejak
lahir,
belajar, dan dari pengalaman.
Kemahiran
(skill)
diartikan
biasanya
kemampuan
menangani
dalam
suatu
yang
terpenting
organisasi,
dalam
karena
suatu
merupakan
tugas
faktor penggerak utama dalam
dengan
suatu organisasi. Oleh sebab itu
fisiknya
diperlukan adanya kemampuan
tetapi ada juga yang berpendapat
pegawai yang memadai terutama
bahwa
dan
bagi para aparatur pemerintahan
kemahiran itu sama saja artinya
yang bertugas memberdayakan
(Soehardi, 2003:24). Kemampuan
dan
yang
kepada masyarakat dalam rangka
(pekerjaan)
menggunakan
tenaga
kemampuan
dimiliki
membuatnya
seseorang
berbeda
dan
dengan
memberikan
pelaksanaan
pelayanan
otonomi
daerah
yang mempunyai kemampuan
yang
rata-rata atau biasa saja. As’ad
terwujudnya “good governance”.
(2000:156)
(ability)
sebagai
pada
Selanjutnya Ace Suryadi
mendefenisikan
kemampuan
mengarah
(1999:1)
mengatakan
investasi
“karakteristik individual seperti
sumber daya manusia bukan
intelegensi, keterampilan tangan
hanya tanggung jawab salah satu
(manual
skill),
traits,
yang
sektor
pembangunan,
tetapi
semuanya merupakan kekuatan
tanggung jawab multi sektor di
potensial yang dimiliki seseorang
dalam
untuk
integral.
melakukan
aktifitas
suatu
kesatuan
Dalam
secara
sektor-sektor
tertentu dan sifatnya relatif stabil
terpenting yang secara langsung
”.
memiliki
Teori Kemampuan
pengembangan
kemampuan
SDM
pendidikan,
Dalam
sektor
Sumber
daya manusia merupakan faktor
kontribusi
adalah
terhadap
peningkatan gizi dan kesehatan,
program
kependudukan,
dan
pembinaan olah raga.
Menurut
orang
atau
masyarakat
yang
mempunyai kepentingan pada
Suryadi
suatu organisasi tertentu dan
(1999: 24) terdapat tiga cara
sesuai dengan aturan pokok dan
memandang system pendidikan
tata cara yang telah ditetapkan.
jika
dilihat
dalam
Ace
dari
orientasinya
pengembangan
sumber
Pelayanan publik yang
profesional,
daya manusia dalam pendidikan
publik
yaitu :
adanya
1.
2.
Upaya
mencerdaskan
yang
pelayanan
dicirikan
akuntabilitas
responsibilitas
dari
oleh
dan
pemberi
kehidupan bangsa;
layanan (aparatur pemerintah),
Upaya
dengan
mempersiapkan
ciri
tenaga kerja terampil dan ahli
Sederhana,
yang
kepastian,
diperlukan
proses
dalam
memasuki
era
Upaya
membina
dan
mengembangkan penguasaan
berbagai
ilmu
cabang
Efisiensi,
yaitu
Efektif,
:
Kejelasan
dan
Keterbukaan,
Ketepatan
waktu,
Responsif, dan Adaptif.
industrialisasi;
3.
adalah
keahlian
pengetahuan
dan
teknologi.
Hipotesis
H1
= Kecerdasan
Emosional
(X1) berpengaruh secara
signifikan
terhadap
Kinerja Organisasi Publik
(Y) pada kantor Dinas
Efektifitas Pelayanan
Kependudukan
Pelayanan publik dapat
diartikan
sebagai
pemberian
layanan
(melayani)
keperluan
Pencatatan
dan
Sipil
Kabupaten Barito Utara.
H2
berpengaruh
terhadap
Kinerja
Organisasi
METODE PENELITIAN
Rancangan
penelitian
ini
Publik (Y) pada kantor
menggunakan
Dinas
penelitian yang mengeksplorasi
dan
Kependudukan
Pencatatan
Sipil
Kabupaten Barito Utara.
= Efektifitas Pelayanan (X3)
berpengaruh
secara
kuantitatif,
hubungan sebab akibat antar
variabel. Populasi dan sampel
dalam
penelitian
pegawai
pada
ini
seluruh
Kantor
Dinas
terhadap
Kependudukan dan Pencacatan
Kinerja Organisasi Publik
Sipil Kabupaten Barito Kuala
(Y) pada kantor Dinas
sebanyak
Kependudukan
seluruhnya dijadikan responden.
signifikan
dan
Pencatatan
Sipil
Kabupaten Barito Utara.
H4
Sipil
Kabupaten Barito Utara.
secara
signifikan
H3
Pencatatan
= Kemampuan SDM (X2)
= Kecerdasan
Emosional
50
Analisis
data
analisis
statistik
orang
dan
menggunakan
SPSS
for
Windows versi 17.0.
(X1), Kemampuan SDM
HASIL DAN PEMBAHASAN
(X2)
1. Analisis
secara
parsial
Pengaruh
Kecerdasan
Emosional Terhadap Kinerja
Organisasi Publik.
dan
Efektifitas
Pelayanan
(X3)
simultan
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
Kinerja
Organisasi
pada
secara
Publik
(Y)
kantor
Dinas
Kependudukan
dan
Paradigma
Pengaruh
kecerdasan emosional terhadap
kinerja organisasi publik dapat
digambarkan sebagai berikut :
Dengan memperhatikan
Kecerdasan
Emosional
( X1 )
Kinerja
Organisasi
Publik ( Y )
besarnya koefisien korelasi ( r )
sebesar + 0,750, maka dapat
dinyatakan
bahwa
hubungan
emosional
Gambar 2. Konstelasi Variabel X1
terhadap Y
antara
kecerdasan
adalah
kuat
Yˆ X1 ei
semakin meningkat kecerdasan
Y^ = 12,318 + 1,017 X1 + ei
s
t
r = 0,750
positif,
artinya
emosional, maka akan semakin
meningkatkan kinerja organisasi
publik.
0,130
7,853
r2 = 0,562
Berdasarkan temuan di
atas, bahwa thitung sebesar +7,853
Jika α = 5%, dan n = 50, maka
t.α;n-1 = t.05;49 = 2,011
dan
jika
dibandingkan
ttabel
sebesar 2,011 dapat dinyatakan
bahwa thitung > ttabel, maka artinya
Dari data-data di atas
diketahui
bahwa
elastisitas
Kecerdasan Emosional terhadap
Kinerja Organisasi Publik adalah
sebesar + 1,017 atau elastis (lebih
dari 1), berdasarkan elastisitas
tersebut diketahui bahwa setiap
adanya peningkatan kecerdasan
emosional sebesar 1%, maka akan
mengakibatkan
peningkatan
kinerja organisasi publik sebesar
1,017%.
pengaruhnya sangat signifikan,
sehingga
bahwa
dapat
dinyatakan
kecerdasan
emosional
secara
positif
signifikan
berpengaruh
terhadap
kinerja
organisasi publik.
Adapun
Besarnya
pengaruh kecerdasan emosional
tersebut dapat diketahui dari
koefisien diterminasi r2 sebesar
0,562 yang artinya bahwa sebesar
Dari data-data di atas
56,2% kinerja organisasi publik
dipengaruhi
oleh
kecerdasan
diketahui
bahwa
elastisitas
emosional, dan sisanya sebanyak
Kemampuan
SDM
terhadap
43,8% kinerja organisasi publik
Kinerja Organisasi Publik adalah
dipengaruhi oleh faktor lain.
sebesar + 1,660 atau elastis (lebih
dari 1), berdasarkan elastisitas
2. Analisis
secara
parsial
Pengaruh Kemampuan SDM
Terhadap Kinerja Organisasi
Publik.
Paradigma
Pengaruh
kemampuan
SDM
terhadap
kinerja organisasi publik dapat
tersebut diketahui bahwa setiap
adanya peningkatan kemampuan
SDM sebesar 1%, maka akan
mengakibatkan
kinerja organisasi publik sebesar
1,660%.
digambarkan sebagai berikut :
Kemampuan
SDM
( X2 )
Kinerja
Organisasi
Publik ( Y )
Gambar 3. Konstelasi Variabel X2
terhadap Y
peningkatan
Dengan memperhatikan
besarnya koefisien korelasi ( r )
sebesar + 0,835, maka dapat
dinyatakan
bahwa
hubungan
antara kemampuan SDM adalah
sangat
kuat
positif,
artinya
Yˆ X 2 ei
semakin meningkat kemampuan
Y^ = -6,861 + 1,660 X2 + ei
meningkatkan kinerja organisasi
s
0,158
t
10,527
r = 0,835
r2 = 0,698
Jika α = 5%, dan n = 50, maka
t.α;n-1 = t.05;49 = 2,011
SDM,
maka
akan
semakin
publik.
Berdasarkan temuan di
atas, bahwa thitung sebesar +10,527
dan
jika
dibandingkan
ttabel
sebesar 2,011 dapat dinyatakan
bahwa thitung > ttabel, maka artinya
pengaruhnya sangat signifikan,
sehingga
dapat
dinyatakan
bahwa kemampuan SDM secara
positif
berpengaruh
terhadap
kinerja
signifikan
organisasi
publik.
Adapun
Besarnya
pengaruh kecerdasan emosional
tersebut dapat diketahui dari
Efektivitas
Pelayanan
Organisasi
( X3 )
Kinerja
Publik Y)
Gambar 4. Konstelasi Variabel X3
terhadap Y
Yˆ X 3 ei
Y^ = -6,143 + 1,666 X3 + ei
s
t
r = 0,929
0,960
17,383
r2 = 0,863
koefisien diterminasi r2 sebesar
0,698 yang artinya bahwa sebesar
Jika α = 5%, dan n = 50, maka
69,8% kinerja organisasi publik
dipengaruhi
oleh
SDM,
sisanya
dan
t.α;n-1 = t.05;49 = 2,011
kmampuan
sebanyak
Dari data-data di atas
30,2% kinerja organisasi publik
diketahui
dipengaruhi oleh faktor lain.
Efektivitas Pelayanan terhadap
3. Analisis
secara
parsial
Pengaruh
Efektivitas
Pelayanan Terhadap Kinerja
Organisasi Publik.
Kinerja Organisasi Publik adalah
Paradigma
Pengaruh
efektivitas pelayanan terhadap
kinerja organisasi publik dapat
digambarkan sebagai berikut :
bahwa
elastisitas
sebesar + 1,666 atau elastis (lebih
dari 1), berdasarkan elastisitas
tersebut diketahui bahwa setiap
adanya peningkatan kecerdasan
emosional sebesar 1%, maka akan
mengakibatkan
peningkatan
kinerja organisasi publik sebesar
1,666%.
Dengan memperhatikan
86,3% kinerja organisasi publik
besarnya koefisien korelasi ( r )
dipengaruhi
sebesar + 0,929, maka dapat
pelayanan, dan sisanya sebanyak
dinyatakan
hubungan
13,7% kinerja organisasi publik
pelayanan
dipengaruhi oleh faktor lain.
bahwa
antara
efektivitas
adalah
sangat
artinya
kuat
semakin
oleh
efektivitas
positif,
meningkat
efektivitas pelayanan, maka akan
semakin meningkatkan kinerja
organisasi publik.
4.
Analisis secara simultas
Pengaruh
Kecerdasan
Emosional,
Kemampuan
SDM
dan
Efektivitas
Pelayanan Terhadap Kinerja
Organisasi Publik.
Berdasarkan temuan di
atas, bahwa thitung sebesar +17,383
dan
jika
dibandingkan
ttabel
Paradigma
kecerdasan
Pengaruh
emosional,
sebesar 2,011 dapat dinyatakan
kemampuan
bahwa thitung > ttabel, maka artinya
Efektivitas Pelayanan terhadap
pengaruhnya sangat signifikan,
kinerja organisasi publik dapat
sehingga
digambarkan sebagai berikut :
dapat
bahwa
efektivitas
secara
positif
signifikan
dinyatakan
pelayanan
berpengaruh
terhadap
dan
Kecerdasan
Emosional
(X1)
kinerja
organisasi publik.
Adapun
SDM,
Besarnya
Kemampuan
SDM
( X2 )
pengaruh efektivitas pelayanan
tersebut dapat diketahui dari
koefisien diterminasi r2 sebesar
0,863 yang artinya bahwa sebesar
Efektivitas
Pelayanan
( X3 )
Kinerja
Organisasi
Publik ( Y )
Gambar 4. Konstelasi Variabel X1,
X2, X3, terhadap Y
Efektivitas
Pelayanan
secara
simultan, maka akan semakin
meningkatkan
Yˆ 1 X1 2 X 2 3 X 3 ei
kinerja organisasi
publik.
Y^ = -8,64 + 0,052X1 + 0,419X2
+ 1,301X3 +ei
Berdasarkan temuan di
atas,
s
2,516
0,187
t
-3,434
6,964
R = 0,937
parameter β1 sebesar 0,465n.s.,
0,465
2,295
thitung untuk parameter β2 sebesar
R2 = 0,879
2,295* dan thitung untuk parameter
simultan
Kecerdasan
Kemampuan
Efektivitas
β3
sebesar
6,964**.
Kaidah
keputusan dinyatakan bahwa jika
Dari data-data di atas
dan
untuk
0,183
t.α;n-1 = t.05;49 = 2,011
Emosional,
thitung
0,112
Jika α = 5%, dan n = 50, maka
secara
bahwa
SDM
Pelayanan
thitung > ttabel, artinya pengaruhnya
signifikan, dan sebaliknya jika
thitung < ttabel, artinya pengaruhnya
tidak
signifikan.
Berdasarkan
besarnya
data di atas, diketahui bahwa ttabel
koefisien korelasi ( R ) sebesar +
sebesar 2,011, sehingga secara
0,937, maka dapat dinyatakan
parsial dapat dinyatakan bahwa
diketahui
bahwa
bahwa
hubungan
kecerdasan
emosional,
kemampuan
Efektivitas
simultan
antara
SDM,
dan
Pelayanan
secara
adalah
positif,
sangat
artinya
kuat
semakin
meningkat kecerdasan emosional,
kemampuan
SDM,
dan
kecerdasan
emosional
tidak
signifikan, dan kemampuan SDM
berpengaruh
signifikan,
Efektivitas
serta
Pelayanan
berpengaruh signifikan terhadap
kinerja organisasi publik.
Selanjutnya
untuk
mengetahui pengaruhnya secara
simultan,
Tabel
dapat
Analisis
dilihat
Of
signifikan
pada
terhadap
Kinerja
Organisasi Publik, dan sisanya
Varians
12,1% Kinerja Organisasi Publik
(ANOVA) sebagai berikut :
tersebut dipengaruhi oleh faktor
Tabel 2 ANOVA (b)
lain.
Model
1
Sum of
Squares
Regressio
n
Residual
Total
Mean
Squar
e
df
211.189
3
70.396
29.131
46
.633
240.320
49
F
111.16
2
Sig.
.000
(a)
Pengujian
Hipotesis
Model
Regresi
Berdasarkan hasil analisis
model
a Predictors: (Constant), X3, X1, X2
regresi,
kecerdasan
b Dependent Variable: Y
emosional,
kemampuan
SDM,
Dari Tabel 2 di atas,
dan
diketahui
bahwa
Fhitung
efektivitas
pelayanan,
=
terhadap
kinerja
oragnisasi
111,162 > F0,05 (1,57) = 2,74 dan
publik. Hasil Pengujian hipotesis
sig. atau p = 0,000 < dari α = 5%.
Dengan
demikian
dapat dilihat pada Tabel 3
Kecerdasan
Emosional, Kemampuan SDM,
No
dan Efektivitas Pelayanan secara
simultan
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
Kinerja
Organisasi
Publik.
Adapun
pengaruh
tersebut
besarnya
dapat diketahui dari koefisien
diterminasi
artinya
atau
87,9%
R2
=
0,879.
2
3
4
Kecerdasan
emosional (X1)
Kinerja Org.
Publik (Y1)
Kemampuan
SDM (X2)
Kinerja Org.
Publik (Y1)
Efektivitas
Pelayanan (X3)
Kinerja Org.
Publik (Y1)
Kecerdasan
emosional (X1),
Kemampuan
SDM (X2),
Efektivitas
Pelayanan (X3)
Kinerja Org.
Publik (Y1)
Koefisien (
r2)
Thitung
TTabel
Keterangan
0,562
7,853
2,011
Signifikan
0,698
10,527
2,011
Signifikan
0,863
17,383
2,011
Signifikan
0,879
Fhit =
111,162
Kecerdasan
Emosional, Kemampuan SDM,
dan Efektivitas Pelayanan secara
simultan
1.
Hipotesis
berpengaruh
secara
Tabel 3 Hasil Pengujian
Hipotesis
Ftabel
= 2,74
Signifikan
organisasi
Berdasarkan Tabel 3 di atas dapat
dijelaskan
hasil
86,3%
pengujian
1.
Hipotesis
ke
satu
emosional
berpengaruh
secara
signifikan terhadap kinerja
organisasi
56,2%
publik,
dan
kinerja
sisanya
organisasi
sebesar
33,8%
publik
dipengaruhi oleh faktor lain.
2.
Hipotesis
ke
dua
(H2)
diterima, yang artinya bahwa
kemampuan
SDM
berpengaruh
secara
signifikan terhadap kinerja
organisasi
69,8%
publik,
dan
kinerja
sisanya
organisasi
sebesar
30,2%
publik
dipengaruhi oleh faktor lain.
3.
Hipotesis
ke
tiga
(H3)
diterima, yang artinya bahwa
efektivitas
berpengaruh
pelayanan
secara
signifikan terhadap kinerja
sebesar
sisanya
13,7%
organisasi
publik
dipengaruhi oleh faktor lain.
(H1)
diterima, yang artinya bahwa
kecerdasan
dan
kinerja
hipotesis sebagai berikut :
publik,
4.
Hipotesis
ke
empat
(H4)
diterima, yang artinya bahwa
kecerdasan
emosional,
kemampuan
SDM,
dan
efektivitas pelayanan secara
simultan berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja
organisasi
87,9%
publik,
dan
kinerja
sisanya
organisasi
sebesar
12,1%
publik
dipengaruhi oleh faktor lain.
KESIMPULAN
1.Kecerdasan
emosional
berpengaruh
secara
signifikan dan dengan arah
positif
terhadap
organisasi
publik
Kependudukan
kinerja
Dinas
dan
Pencatatan Sipil Kabupaten
Barito Utara.
2.
Kemampuan
SDM
berpengaruh
secara
signifikan dan dengan arah
positif
terhadap
organisasi
kinerja
publik
Kependudukan
Dinas
dan
Pencatatan Sipil Kabupaten
Barito Utara.
3.
Efektivitas
Pelayanan
berpengaruh
secara
signifikan dan dengan arah
positif
terhadap
organisasi
publik
Kependudukan
kinerja
Dinas
dan
Pencatatan Sipil Kabupaten
Barito Utara.
4.
Kecerdasan
emosional,
kemampuan
SDM,
dan
efektivitas pelayanan secara
simultan berpengaruh secara
signifikan dan dengan arah
positif
terhadap
organisasi
publik
Kependudukan
kinerja
Dinas
dan
Pencatatan Sipil Kabupaten
Barito Utara.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Mulyadi (2012). Analisis
Pengaruh
Perilaku
Birokrasi dan Budaya Kerja
terhadap Kinerja Pegawai
pada
Unit
Pelayanan
Pengadaan Barang & Jasa
Propinsi Jawa Barat.
Ahmad Fauzi (2010). Jurnal
Pengaruh Kepemimpinan,
Kecerdasan Emosional dan
Motivasi kerja terhadap
kepuasan kerja Guru SMA
Negeri Kota Cirebon Jawa
barat.
Amidhan (2015). Jurnal Efektifitas
Pelayanan
Pembuatan
Kartu Keluarga Pada Dinas
Kependudukan
dan
Pencatatan
Sipil
Kabupaten Hulu Sungai
Utara
Departemen Dalam Negeri, 2006.
Undang – Undang RI
Nomor 23 tahun 2006
tentang
Administrasi
kependudukan.
Endang
Sukandar
(2013).
Pengaruh
Budaya
Organisasi dan Perilaku
Birokrasi terhadap Kinerja
Organisasi
Dinas
dilingkungan Kabupaten
Sumedang.
Goleman, Daniel (2000). Working
with Emotional Intelligence
(terjemahan). Jakarta.
Goleman, Daniel. (2000). Emitional
Intelligence
(terjemahan).
Jakata : PT Gramedia
Jurnal
Analisis
pengaruh
kecerdasan Emosional dan
kecerdasan
spiritual
terhadap kinerja karyawan
pada
RSUD
kota
Semarang. (2011)
Jurnal
Pengaruh
kecerdasan
emosional, motivasi, dan
lingkungan kerja terhadap
kinerja pegawai Dinas
Pendidikan, Pemuda, dan
olahraga di Kabupaten
Pemalang, (2012).
Laras Tris Ambar SA (2006).
Analisis
Pengaruh
Kompetensi, Kecerdasan
Emosional dan Budaya
Organisasi
terhadap
kinerja karyawan.
Peraturan Mendagri no 69 tahun
2012 tentang Perubahan
atas Peraturan Mendagri
no 62 tahun 2008 tentang
Standar
Pelayanan
Minimal
bidang
Pemerintahan
dalam
Negeri di Kabupaten/ kota.
Peraturan
Menteri
Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi
Birokrasi RI Nomor 15
tahun
2014
tentang
Pedoman
Standar
Pelayanan.
Peraturan
Menteri
Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Repormasi
Birokrasi
Republik
Indonesia Nomor 16 Tahun
2014 tentang
Pedoman
Survei
Kepuasan
Masyarakat
Terhadap
Penyelenggaraan
Pelayanan Publik.
Peraturan Pemerintah 41 tahun
2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah.
Saphiro, Lawrence E. (1998).
Mengajarkan
Emotional
Intelligence Pada Anak.
Jakarta : Gramedia
SevvyYossa dan Zunaidah (2013).
Jurnal Analisis Pengaruh
Kemampuan
Karyawan,
Pembagian
tugas dan
Motivasi terhadap Kinerja
Karyawan
pada
PT.
Pelabuhan Indonesia II
(Persero)
cabang
Palembang
Siti Hartaniah (2010). Pengaruh
Kompetensi Aparatur dan
Fasilitas terhadap Kualitas
Pelayanan Publik pada
Disdukcapil
Kabupaten
Kotawaringin Timur.
Sudarmanto (2009), Kinerja dan
Pengembangan
Kompetensi SDM. Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
Sugiyono
(2012),
Metode
penelitian
Kualitatif,
Kuantitatif dan R & D,
Alfabeta, Bandung.
Teguh Wahyono (2012), Analisis
statistik mudah dengan
SPSS 20, Penerbit PT. Alex
Media
Komputindo,
Jakarta.
Trihandini
(2005).
Analisis
pengaruh
kecerdasan
Emosi dan Kecerdasan
Spiritual terhadap kinerja
karyawan
di
Hotel
Horizon Semarang.
Wayan Sudana, 2004. Etika
Birokrasi Dalam Pelayanan
Publik
(StudiKasus
di
Dinas Kependudukan dan
Catatan
Sipil
Kota
Denpasar).