PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Abdul Wahab Syahrani, Ma’ruf Abdullah, Rahmi Widyanti Uniska Muhammad Arsyad Al-Banjary Banjarmasin Abstract - PE
PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP
MOTIVASI KERJA PEGAWAI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Abdul Wahab Syahrani, Ma’ruf Abdullah, Rahmi Widyanti
Uniska Muhammad Arsyad Al-Banjary Banjarmasin
Abstract
"The Influence of Organization Leadership Communication Work Against Employee Motivation
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik of South Borneo Province, Supervisor I: Prof. Dr.. H.M.
Ma’ruf Abdullah, SH., MM., MSi, Supervisor II: Dr. Hj. Rahmi Widyanti, M.Si
The Communication is a basic human activity. By communicating, people can do interaction
with each other both in daily life at home, at work, in the market, in society or in any human being.
To easily understand this communication needs to first know the basic concepts of
communication. Basicconcepts of communication such as the definition of communication,
communication models, the basic components of communication and communication principles.
Method of approach using the type of quantitative research that produces descriptive data in the
form of words writing or spoken of the people and behavior that can be observed, Quantitative
Research destkriftif used to examine relationships between variables, and relationship variables.
In this study population were employees of Badan Kesatuan Bangsa dan Politik of South Borneo
Province. The data collection method used was a survey method is by way of coming directly to the
field, accompanied by distributing questionnaires
From the results of this research the communication variables and variable organizational
communication and leadership Head of Head Badan Kesatuan Bangsa dan PolitikSouth Borneo
simultaneously affect the motivation of employees to the value of R square of 0,649 or 64.9%.
Key Word : Communication, Leadership, Motivation
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
kami dan kaki mereka akan bersaksi
PENDAHULUAN
Komunikasi
merupakan
aktivitas
dasar manusia. Dengan berkomunikasi,
terhadap
apa
yang
dahulu
mereka
kerjakan. (QS. Yasin 36 : ayat 65 )
manusia dapat saling berhubungan satu
Pentingnya komunikasi bagi manusia
sama lain baik dalam kehidupan sehari-
tidaklah mudah untuk dipungkiri begitu
hari
juga
di
rumah
tangga,
di
tempat
halnya
bagi
suatu
organisasi.
pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat
Dengan adanya komunikasi yang baik
atau di mana saja manusia berada. Tidak
suatu organisasi dapat berjalan lancar
ada manusia yang tidak akan terlibat
dan berhasil dan begitu pula sebaliknya,
dalam komunikasi.
kurangnya atau tidak adanya komunikasi
melakukan
organisasi dapat macet atau berantakan.
komunikasi, sebagaimana firman Allah
Misalnya bila dalam suatu sekolah kepala
Subhanahuata’ala
sekolah dimulai sesudah libur semester
Betapa
pentingnya
dalam
surah
Al-
Hujaraat (49) ayat 13 : yang aratinya :
dan
Hai
diajarkan
Manusia,
Sesungguhnya
Kami
apa
bidang
oleh
studi
yang
harus
masing-masing
guru.
menciptakan kamu dari seseorang laki-
Maka besar kemungkinan guru tidak
laki
datang
dan
seorang
perempuan
dan
mengejar.
Akibatnya,
murid-
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
murid tidak belajar. Hal ini menjadikan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal
sekolah tidak berfungsi sebagaimana
mengenal.
mestinya. Dari contoh itu kelihatan,
Sesungguhnya
orang
yang
paling mulia di antara kamu di sisi Allah
bahwa
ialah orang yang paling
informasi saja sudah memberikan efek
diantara
kamu.
bertaqwa
Sesungguhnya
dengan
kelupaan
memberi
Allah
yang lebih besar bagi sekolah. Karena
Maha Mengetahui lagi Maha Penyayang
pentingnya komunikasi dalam organisasi
(QS Al Hujarat 49 : 13)
maka perlu menjadi perhatian pengelola
Dan Surah Yasien (36) ayat 65 :
Pada hari ini kami tutup mulut mereka,
agar
dapat
membantu
dalam
pelaksanaan tugasnya.
tangan mereka akan berkata kepada
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
Komunikasi
yang
efektif
adalah
Iklim
yang
mendukung
dalam
penting bagi semua oraganisasi. Oleh
komunikasi
karena itu, para pimpinan dan para
sebagaimana dikemukakan oleh Redding
komunikator
dalam
organisasi
sebagai berikut. Iklim dari organisasi
memahami
dan
menyempurnakan
kemampuan
(Kohler
komunikasi
1981).
Untuk
perlu
mereka
memahami
adalah
penting
lebih
bagi
krusial
organisasi
dari
pada
keterampilan atau teknik berkomunikasi
dalam
menciptakan
suatu
organisasi
komunikasi ini dengan mudah perlu
yang efektif. Hal ini sesuai dengan
terlebih
Skinner
dahulu
mengetahui
konsep-
yang
mengatakan
bahwa
konsep dasar komunikasi. Karena itu,
penguatan ( reinforcement ) yang positif
pada bab 1 ini disajikan dahulu konsep-
membantu
konsep dasar komunikasi seperti definisi
yang
komunikasi,
mengemukakan bahwa penguatan yang
komponen
model
dasar
komunikasi,
komunikasi
dan
prinsip-prinsip komunikasi.
positif
mengembangkan
diinginkan.
lebih
Nord
respons
juga
memungkinkan
mempengaruhi hubungan yang bersifat
Kepuasaan kerja merupakan respons
seseorang (sebagai pengaruh) terhadap
organisasi yang lebih menyenangkan
daripada tidak menyenangkan.
bermacam-macam lingkungan kerja yang
Hasil penelitian Navy O’Reily dan
dihadapinya (Coleman,1982). Termasuk
Robert mendukung dengan kuat bahwa
ke dalam hal ini respons terhadap
ada hubungan kualitas dan kuantitas
komunikasi
komunikasi dengan kinerja organisasi.
kompensasi,
organisasi,
promosi,
supervisor,
sekerja,
Dennis dan Richetto dan Wieman juga
kebijaksanaan organisasi dan hubungan
mendukung hubungan yang positif di
interpesonal
Dia
antara kepuasaan dengan iklim dan
selajutnya mengatakan bahwa semua
efektivitas organisasi yang diamatinya.
variabel komunikasi berhubungan secara
DeWine dan Barone (1984) menemukan
berarti dengan bermacam-macam aspek
bahwa apabila kepuasaan komunikasi
kepuasaan kerja.
bertambah, maka iklim organisasi akan
dalam
teman
organisasi.
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
bertambah positif secara umum. Hasil
Kepemimpinan secara luas meliputi
studi Schuler dan Blank mengatakan
proses
bahwa ada hubungan yang positif antara
menentukan
ketepatan komunikasi yang berkenaan
memotivasi
dengan tugas, komunikasi kemanusiaan,
tujuan, mempengaruhi untuk mencapai
dan komunikasi pembaharuan dengan
tujuan,
kepuasaan kerja dan hasil yang dicapai
memperbaiki kelompok dan budayanya.
oleh pekerja.
Selain
Osmo Wiio mengemukakan bahwa
pertambahan
arus
pesan
atau
mempengaruhi
dalam
tujuan
organisasi,
pengikut untuk mencapai
mempengaruhi
itu
juga
untuk
mempengaruhi
interprestasi
mengenai
peristiwa
para
peristiwapengikutnya,
keterbukaan dari komunikasi mungkin
pengorganisasian dan aktivitas-aktivitas
mempunyai
yang
negatif
untuk mencapai sasaran, memelihara
organisasi
karena
hubungan
kerja
kelebihan beban/bertambahnya harapan.
kelompok,
perolehan
Pada studi permulaan adan akhir dia
kerja
menemukan bahwa ketidakpuasan akan
kelompok atau organisasi.
kepada
pengaruh
beberapa
pekerjaan dan organisasi, sesungguhnya
sama
sarana
terbukanya
bersedia
mengemukakan
komunikasi.
alasan
Dia
dari
dan
kerja
dukungan
orang-orang
dan
diluar
Kepemimpinan sebagai sebuah alat,
bertambah sebagai suatu fungsi dari lebih
iklim
sama
untuk membujuk orang agar
melakukan
sesuatu
secara
bahwa
sukarela/ suka cita. Ada beberapa faktor
pertambahan keterbukaan komunikasi
yang dapat menggerakan orang yaitu
menambah
karena ancaman, penghargaan, otoritas,
harapan
karyawan
berpartisipasi dalam proses pembuatan
dan bujukan.
keputusan. Bila harapan ini tidak menjadi
Di dalam Islam kepemimpinan identik
kenyataan maka makin lebih besar rasa
dengan istilah Khalifah yang berarti wakil.
ketidakpuasan.
Pemakaian
Kepemimpinan
Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasalam
Arti Kepemimpinan
wafat menyentuh juga maksud yang
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
kata
khalifah
setelah
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
terkandung di dalam perkataan “ amir “
Subhanahuata’ala dalam surah An- Nisa’
(yang jamaknya umara) atau penguasa.
(4) ayat 59. yang artinya :
Oleh karena itu, kedua istilah ini dalam
“ Hai orang-orang beriman ta’atilah
bahasa
pemimpin
Allah dan ta’atilah Rasul-Nya dan ulil
formal. jika merujuk kepada firman Allah
amri di antara kamu “. Kemudian jika
Subhanahuata’ala
kamu
Indonesia
disebut
dalam
surah
Al-
berlainan
pendapat
tentang
Baqorah (2) ayat 30 yang berbunyi yang
sesuatu, maka kembalilah ia kepada
artinya :
Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (Sunahnya),
“(ingatlah) Ketika Tuhanmu berfirman
jika kamu benar-benar beriman kepada
kepada para malaikat, Sesungguhnya
Allah dan hari kemudian, yang demikian
Aku
itulebih utama (bagimu) dan lebih baik
hendak
menjadikan
seorang
khalifah di muka bumi” (Al-Baqorah/2
ayat 30).
Dalam hadist Rasulullah Shallallahu
Maka kedudukan non formal dari
seorang
khalifah
dipisahkan
dalam
akibatnya” An – Nisa’/4 ayat 59.
lagi.
ayat
juga
tersebut
tidak
Wasalam,
Istilah
pemimpin
bias
dijumpai dalam kata raa’in atau amir,
khalifah
seperti yang disebut kan dalam hadist
tidak
Perkataan
Alaihi
hanya
yang
diriwayatkan
Bukhari
Muslim
ditujukan kepada para khalifah sesudah
artinya “ Setiap diantara kamu adalah
nabi, tetapi adalah penciptaan Nabi
Pemimpin
Adam AS yang disebut sebagai manusia
bertanggungjawab
dengan tugas untuk memakmurkan bumi
kepemimpinannya “
yang meliputi tugas menyeru orang lain
Berdasarkan
dan
setiap
Pemimpin
atas
ayat
Al-Qur’an
dan
berbuat amar ma’ruf dan mencegah dari
hadist
perbuatan mungkar, Selain kata khalifah
Wasalam tersebut dapat disimpulkan
disebut juga kata Ulil Amri berarti
bahwa, Kepemimpinan Islam itu adalah
pemimpin tertinggi dalam masyarakat
kegiatan
islam,
kejalan yang diridhai Allah SWT.
sebagai
firman
Allah
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Rasulullah
Shallallahu
menuntun,
Alaihi
membimbing,
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
METODE PENELITIAN
(lima) pilihan jawaban yang dibagikan
Spesifikasi Penelitian
kepada
Populasi adalah totalitas semua nilai
responden
untuk
menjawab
secara mandiri.
yang mungkin, baik hasil menghitung
Pengukuran variabel adalah proses
maupun mengukur, kualitatif maupun
pemberian angka terhadap obyek atau
kuantitatif,
fenomena
daripada
karakteristik
menurut
aturan
tertentu
tertentu mengenai sekumpulan objek
(Nasir, 1998: 143). Pengukuran yang biasa
yang lengkap dan jelas.(Sudjana, 1992 :
disebut
161), Sedangkan menurut Arikunto (1998
merupakan hal yang perlu dilakukan,
:
karena berawal dari skala ini dapat
115)
menyatakan
bahwa
populasi
penentuan
penelitian
adalah keseluruhan subjek penelitian.
ditentukan
Jadi populasi adalah keseluruhan subjek
diperlukan. Skala pengukuran dalam
penelitian
kuesioner menggunakan skala ordinal
berupa
data
kuantitatif
teknis
skala
berdasarkan
adan menghitung.
mengemukakan : “ Suatu pengukuran
sikap
di
mana
Likert,
R
yang
maupun kualitatif dari hasil mengukur
Populasi dalam penelitian ini adalah
Skala
analisis
seorang
yang
subjek
Kesatuan
menanggapi suatu rangkaian pernyataan
Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan
pada rangkaian kesatuan dari “ sangat
Selatan yang berjumlah 37 orang. Karena
setuju ke sangat tidak setuju “. Sebuah
subjek yang ada kurang dari 100 maka
pernyataan atau rangkaian pernyataan
penelitian ini adalah penelitian populasi
disajikan seperti “ Usia pemabok didalam
karena semua subjek yang ada diteliti.
pernyataan
seluruh
karyawan
Badan
saya
harus
ditingkatkan
menjadi 21 “ Subjek kemudian diminta
Teknik Pengumpulan Data
Teknik
instrument
untuk menunjukan segala yang dia setuju
Pengumpulan data dalam
penelitian
ini
adalah
atau tidak setuju.
Likert
mengemukakan
5
poin
kuesioner yang berisi daftar pertanyaan
penyebaran, dari yang sangat setuju,
dari masing-masing variabel dengan 5
setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
tidak setuju. Subjek pemberian nomor
dan
atau huruf yang tersedia dan masing-
sebenarnya.
masing tanggapan diberikan sebuah poin
dapat
Setelah
dari
angket
responden
dirasa
yang
memenuhi
nilai, dari 1 sampai 5 (atau banyaknya
syarat sebagai alat pengumpul data dan
angka
skala
telah diperbaiki, kemudian diperbanyak
masukan, jarak secara khusus boleh dari
sesuai dengan kebutuhan, selanjutnya
3 terus 7)”.
disebarkan kepada responden yang telah
Tri Out Angket
ditentukan sebelumnya.
sama
Sebelum
dengan
angket
jumlah
sampaikan
ke
Karyawan Badan Kesatuan Bangsa dan
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Politik
Penelitian
Provinsi
penulis
Kalimantan
terlebih
beberapa
dahulu
lembar
selatan,
mencoba
angket
kepada
Uji Validitas Instrumen Penelitian
Hasil
uji
Validitas
Instrumen
responden dengan maksud mengetahui
penelitian
apakah angket tersebut layak untuk
aplikasi SPSS, untuk “Item X1 ke 1” nilai
disebarkan
atau
kekekurangan,
menggunakan
program
masih
ada
korelasinya adalah 0,738, dimana jika
dari
segi
koefisien korelasi positif dan > 0,3 maka
baik
penggunaan bahasa, maksud dan tujuan
indikator
bahkan untuk mengukur berapa lama
selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.2
waktu
di bawah ini :
yang
dibutuhkan
responden
Adapun maksud perlu adanya try out
yaitu kalau masih ada kekurangan perlu
angket
dimaksud
valid.
Hasil
Hasil Uji Validitas Instrumen
dalam pengisian angket tersebut.
direvisi
dianggap
untuk
memperbaiki kelemahan dan kekurangan
dari hasil uji coba ( try out ) sehingga
diperoleh satu bentuk final yang didapat
menjadi alat untuk menggali informasi
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Korel
asi
antara
Item
No. 1
Item
No. 2
Item
Nilai
Korelasi
(Pearson
Corellati
on)
0,738
Probabili
tas
Korelasi
[sig.(2tailed)]
0,000
0,810
0,000
Valid
0,839
0,000
Valid
Kesimpu
lan
Valid
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
No. 3
Item
No. 4
Item
No. 5
Item
No. 6
Item
No. 7
Item
No. 8
Item
No. 9
Item
No. 10
Item
No. 11
Item
No. 12
Item
No. 13
Item
No. 14
Item
No. 15
Item
No. 16
Item
No. 17
Item
No. 18
Item
No. 19
Item
No. 20
Item
No. 21
Item
No. 22
Item
No. 23
0,775
0,000
Valid
0,770
0,000
Valid
0,810
0,000
Valid
0,710
0,000
Valid
0,782
0,000
Valid
0,702
0,000
Valid
0,767
0,000
Valid
0,867
0,000
Valid
0,642
0,000
Valid
0,709
0,000
Valid
0,637
0,000
Valid
0,771
0,000
Valid
0,757
0,000
Valid
0,811
0,000
Valid
0,822
0,000
Valid
0,718
0,000
Valid
0,747
0,000
Valid
0,808
0,000
Valid
Item
0,767
0,000
Valid
No. 24
Item
0,744
0,000
Valid
No. 25
Item
0,807
0,000
Valid
No. 26
Item
0,893
0,000
Valid
No. 27
Item
0,766
0,000
Valid
No. 28
Item
0,705
0,000
Valid
No. 29
Item
0,807
0,000
Valid
No. 30
Item
0,850
0,000
Valid
No. 31
Item
0,774
0,000
Valid
No. 32
Item
0,717
0,000
Valid
No. 33
Item
0,858
0,000
Valid
No. 34
Item
0,786
0,000
Valid
No. 35
Item
0,893
0,000
Valid
No. 36
Item
0,741
0,000
Valid
No. 37
Item
0,650
0,000
Valid
No. 38
Sumber : data primer diolah SPSS
Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Hasil
uji
penelitian
0,879
0,000
Valid
0,783
0,000
Valid
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
reliabilitas
secara
instrumen
keseluruhan
menggunakan program aplikasi SPSS
menunjukkan
bahwa
nilai
koefisien
reliabilitas Cronbach’s Alpha sebesar
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
0,981 (lampiran uji reliabilitas). Hasil ini
si
Horis
ontal
sudah sesuai dengan criteria, dimana
nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari
0,60. Sehingga data hasil angket memiliki
tingkat
reliabilitas
yang
baik,
atau
dengan kata lain data hasil angket dapat
dipercaya. Hasil selengkapnya untuk
masing-masing variabel dan indikator
varibelnya dapat dilihat pada tabel di
X2
Kepe
mimp
inan
Kepal
a
Bada
n
bawah ini :
X17
X18
X19
X20
X21
X22
X23
X24
X25
X26
X27
X28
X29
X30
0,940
Relia
bel
0,922
Relia
bel
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Ite
m
Uji
Reliabilitas
Nilai Keter
Alph anga
a
n
Kom
unika
si
dari
atas
ke
bawa
h
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
0,905
Kom
unika
si
dari
bawa
h ke
atas
X8
X9
X10
X11
X12
X13
Variabel
X1
Kom
unika
si
Inter
nal
Kom
unika
Relia
bel
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5
Y6
Y7
Y8
Y2
Motiv
asi
Kerja
Pega
wai
Sumber : data primer diolah
Linear Berganda
Untuk melihat pengaruh komunikasi
X14
X15
X16
internal dan kepemimpinan kepala badan
terhadap motivasi kerja Pegawai, maka
0,857
Relia
bel
digunakan
analisa
regresi
linear
berganda. Berdasarkan hasil pengolahan
data dengan bantuan program SPSS
dapat dilihat rangkuman hasil empiris
0,893
Relia
bel
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
penelitian sebagai berikut :
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
berganda
Kalimantan Selatan adalah melaksanakan
Variabel
komunikas
i
organisasi
(X1)
kepemimp
inan
kepala
badan (X2)
Konstanta
R
R square
Adjusted
R Square
F hitung
Signifikans
iF
Koefisie
n
Regresi
(B)
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
T
Sig
daerah di bidang Kesatuan Bangsa dan
Politik.
Untuk
0,418
4,762
0,000
sebagaimana
0,293
2,403
0,022
a.
Badan
perumusan kebijakan teknis di
bidang
= 0,846
= 0,818
= 0,669
= 0,649
kesatuan
bangsa
dan
politik sesuai dengan kebijakan
yang ditetapkan oleh Gubernur
berdasarkan
= 34,307
= 0,000
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku;
b. fasilitasi
Tahun
2012 tentang Perubahan atas Peraturan
Provinsi
Kalimantan
Tahun
2008
Selatan
tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan dimana tugas pokok
Badan
dukungan
atas
pemerintahan
daerah di bidang kesatuan bangsa
dan politik;
berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan Nomor 01
dan
penyelenggaraan
Provinsi Kalimantan Selatan dibentuk
06
diatas,
Kalimantan Selatan mempunyai fungsi:
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Nomor
tersebut
tugas
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Tugas Pokok Dan Fungsi
Daerah
melaksanakan
c.
perumusan kebijakan operasional,
pembinaan
dan
pelaksanaan
fasilitasi di bidang Bina Ideologi
dan Wawasan Kebangsaan;
d. perumusan kebijakan operasional,
pembinaan
dan
pelaksanaan
fasilitasi di bidang Kewaspadaan
Nasional;
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
e.
f.
perumusan kebijakan operasional,
karyawan. Jawaban menggunakan Skala
pembinaan
Likert dengan pengkategorean jawaban
dan
pelaksanaan
fasilitasi di bidang politik dalam
menurut Arikunto (2002 : 246)
negeri;
Uji Parsial Dengan T- Test
Uji
perumusan kebijakan operasional,
pembinaan
dan
statistik
digunakan
pelaksanaan
T
untuk
pada
dasarnya
melihat
pengaruh
dan
variabel independen terhadap variabel
bidang
dependen secara parsial. Dimana pada
Ketahanan Seni, Budaya, Agama,
penelitian ini untuk melihat pengaruh
Kemasyarakatan dan Ekonomi;
komunikasi
fasilitasi
pengembangan
pengendalian
di
g. pengelolaan
organisasi
dan
kepemimpinan Kepala Badan terhadap
kegiatan
motivasi kerja Pegawai Pada Badan
kesekretariatan.
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Deskripsi Data
Kalimantan
Dalam penelitian ini populasi adalah
para karyawan Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan.
Metode
pengambilan
data
yang
digunakan adalah metode survey ini
melalui
cara
datang
langsung
ke
lapangan dengan disertai menyebarkan
angket yang telah disusun oleh penulis
dan data yang tertulis maupun tidak
tertulis yang didapatkan dari Kantor
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Provinsi
tersebut
Kalimantan
meliputi
Selatan.
data
Data
Internal,
Kepemimpinan dan data Motivasi kerja
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Selatan
secara
parsial
/
individual.
Uji Parsial Dengan T- Test
Variabel
Bebas
Komuni
kasi
organisa
si (X1)
Kepemi
mpinan
Kepala
Badan
(X2)
THit
ung
4,76
2
Proba
bilitas
Ketera
ngan
0.000
Signif
ikan
2,40
3
0.022
Signif
ikan
T table = 2.032
Sumber : data primer yang diolah
Dengan
menggunakan
t-test,
diperoleh nilai t hitung variabel X1
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
komunikasi
organisasi
4,762
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
sedangkan t tabel pada taraf kepercayaan
Kalimantan Selatan sehingga hipotesis
95% (signifikansi 5% atau 0,05) dan
nol (Ho) ditolak dan Ha diterima,
derajat bebas (df) = N-k-1 = 37-2-1 = 34
sehingga hipotesis ini telah teruji secara
dimana N = jumlah sampel, dan k =
empiris.
jumlah
Uji Simultan Dengan F-Test (Anovab)
variabel
sebesar
independen
adalah
sebesar 2,032 dengan demikian T hitung =
Uji F untuk menentukan apakah
4,762 > T tabel = 2,032 dan nilai
secara serentak /bersama-sama variable
signifikansi sebesar 0,000 (sig < 0,05).
independent
Berdasarkan analisis di atas disimpulkan
variabel dependen dengan baik atau
bahwa
apakah
komunikasi
berpengaruh
organisasi
signifikan
terhadap
mampu
variabel
bersama-sama
menjelaskan
independen
mempunyai
secara
pengaruh
motivasi kerja Pegawai Pada Badan
yang
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
dependen.
Kalimantan Selatan sehingga hipotesis
dilihat pengaruh variable independent
nol (Ho) ditolak dan Ha diterima,
komunikasi
sehingga hipotesis ini telah teruji secara
kepemimpinan kepala badan terhadap
empiris.
variabel
signifikan
Pada
terhadap
tabel
variabel
Anova
dapat
organisasi
dependent
dan
motivasi
kerja
Sedangkan, diperoleh nilai t hitung
Pegawai Pada Badan Kesatuan Bangsa
variabel X2 kepemimpinan kepala badan
dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan
sebesar 2,403 sedangkan t tabel adalah
secara simultan/bersama. Dimana setelah
sebesar 2.032 dengan demikian T hitung =
dilakukan penganalisaan dengan SPSS
2.403 > T tabel = 2.032 dan nilai
maka didapat output
signifikansi sebesar 0,022 (sig < 0,05).
Uji Simultan Dengan F- Test
Berdasarkan analisis di atas disimpulkan
ANOVAb
bahwa
kepemimpinan
berpengaruh
kepala
signifikan
badan
terhadap
motivasi kerja Pegawai Pada Badan
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Model
1 Regressio
n
Sum of
Mean
Squares Df Square
24.578
F
Sig.
2 12.289 34.307 .000a
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
Residual
12.179
34
Total
36.757
36
terhadap motivasi kerja Pegawai Pada
.358
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
a. Predictors: (Constant),
Provinsi Kalimantan Selatan.
kepemimpinan kepala badan
(x2), komunikasi organisasi(x1)
Uji Koefisien Determinasi (R Square)
b. Dependent Variable: motivasi
Hasil Pengujian Untuk
kerja Pegawai (y)
Uji Koefisien Determinasi (R Square)
Sumber : data primer yang diolah
Uji signifikansi simultan / bersamasama (uji statistik F) menghasilkan nilai F
hitung sebesar 34.307. Pada derajat bebas
1 (df1) = jumlah variabel – 1 = 3-1 = 2, dan
derajat bebas 2 (df2) = n-k-1 = 37-2-1= 34,
dimana n = jumlah sampel, k = jumlah
variabel independent, nilai f tabel pada
Model Summaryb
Mode
l
R
1
.818a
a.
R
Adjusted Std. Error of
Square R Square the Estimate
.669
.649
.59850
Predictors: (Constant),
kepemimpinan kepala badan (x2),
komunikasi organisasi(x1)
b. Dependent Variable: motivasi kerja
Pegawai (y)
Sumber : data primer yang diolah
taraf kepercayaan signifikansi 0,05 adalah
3.28 dengam demikian F hitung = 34,307 >
F tabel = 3,28 dengan tingkat signifikansi
0,000. karena probabilitasnya signifikansi
jauh lebih kecil dari sig < 0,05, maka
model regresi dapat dipergunakan untuk
memprediksi motivasi kerja Pegawai
Pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Provinsi Kalimantan Selatan atau dapat
dikatakan bahwa komunikasi organisasi
(x1), dan kepemimpinan kepala badan
(x2) secara bersama-sama berpengaruh
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Korelasi itu berarti hubungan, begitu
pula analisis korelasi yaitu suatu analisis
yang digunakan untuk melihat hubungan
antara dua variabel. Nugroho (2005), uji
korelasi tidak membedakan jenis variabel
(tidak ada variable dependent maupun
independent).
Nilai
korelasi
dapat
dikelompokkan dalam Nugroho, (2005)
sebagai berikut : 0,41 s/d 0,70 korelasi
keeratan kuat, 0,71 s/d 0,90 sangat kuat
dan 0,91 s/d 0,99 sangat kuat sekali dan
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
jika 1 berarti sempurna, pada hasil
64,9%) dijelaskan oleh Variabel-variabel
penelitian ditemukan bahwa hubungan
lain diluar variabel yang ada. Tetapi nilai
antara
dan
variabel lain ini kecil yaitu sebesar 35.1%.
kepemimpinan Kepala Badan dengan
Nilai R Square berkisar pada angka 0
motivasi kerja Pegawai Pada Badan
sampai 1, dengan catatan semakin kecil
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
angka
Kalimantan Selatan adalah sangat kuat
hubungan kedua variabel (begitu juga
sebesar (r = 0,818). Koefisien determinasi
sebaliknya).
komunikasi
organisasi
R
square,
semakin
lemah
atau angka R square adalah sebesar 0,669.
Nugroho
regresi
(2005),
linear
menyatakan
Pengujian Hipotesis
sebaiknya
1.1.
Ho
: Tidak ada pengaruh.
menggunakan R square yang sudah
1.2.
Ha
: Ada pengaruh
disesuaikan atau tertulis Adjusted R
1.3.
Ho
: Tidak ada pengaruh
square,
karena
dengan
1.4.
Ha
: Ada pengaruh.
jumlah
variabel
yang
1.5.
Ho
: Tidak ada pengaruh
variable
1.6.
Ha
: Ada pengaruh
digunakan,
berganda
untuk
disesuaikan
independen
dimana
jika
independent 1 (satu) maka menggunakan
R square dan jika telah melebihi 1 (satu)
menggunakan
adjusted
R
square
Berdasar pada hipotesis yang telah
.
dikemukakan dan hasil analisis data,
Adjusted R square adalah sebesar 0.649
maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis
hal ini berarti 64,9% dari variasi variabel
sebagai berikut :
dependent motivasi kerja Pegawai Pada
1.
Diduga bahwa komunikasi organisasi
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
secara parsial berpengaruh terhadap
Provinsi Kalimantan Selatan yang dapat
motivasi kerja pegawai.
dijelaskan
Analisis
Regresi
komunikasi internal dan kepemimpinan
koefesien
Regresi
Kepala Badan sedangkan sisanya sebesar
komunikasi organisasi adalah sebesar
0,351 atau 35,1% (1- 0,649 atau 100% -
41,8%
oleh
variabel
independent
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
terhadap
menunjukkan
(B)
variabel
motivasi
kerja
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
pegawai, dengan signifikansi 0,000.
Diduga
bahwa
Kepemimpinan
memang
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan
komunikasi organisasi berpengaruh
Politik Provinsi Kalimantan Selatan
positif
secara parsial berpengaruh terhadap
Hal
2.
3.
ini
berarti
dan
bahwa
signifikan
terhadap
motivasi kerja pegawai. Sehingga
motivasi kerja pegawai.
Hipotesis 1 terbukti benar dan dapat
Analisis
Regresi
diterima.
koefesien
Regresi
Diduga
bahwa
kepemimpinan
Kepemimpinan
menunjukkan
(B)
variabel
kepala
badan
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Politik Provinsi Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan sebesar 29,3%
secara parsial berpengaruh terhadap
terhadap motivasi kerja pegawai,
motivasi kerja pegawai.
dengan signifikansi 0,022. Hal ini
Analisis
Regresi
koefesien
Regresi
kepemimpinan
berarti
menunjukkan
(B)
Kepemimpinan
variabel
Kepala
bahwa
memang
Kepala
Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Kalimantan
Kalimantan Selatan sebesar 29,3%
positif
terhadap motivasi kerja pegawai,
motivasi kerja pegawai. Sehingga
dengan signifikansi 0,022. Hal ini
Hipotesis 2 terbukti benar dan dapat
berarti
diterima.
bahwa
kepemimpinan
memang
kepala
dan
berpengaruh
signifikan
terhadap
badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
KESIMPULAN
Kalimantan
Berdasarkan
Selatan
Selatan
berpengaruh
hasil
penelitian
dan
terhadap
pembahasan pada bab-bab sebelumnya,
motivasi kerja pegawai. Sehingga
maka dapat diambil suatu kesimpulan
Hipotesis 2 terbukti benar dan dapat
sebagai berikut :
diterima.
1.
positif
dan
signifikan
Variabel
komunikasi organisasi
berpengaruh
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
terhadap motivasi
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
kerja Pegawai
Bangsa
Badan Kesatuan
dan
Kalimantan
Politik
Provinsi
Selatan
dengan
koefisien regresi
sebesar 0,148
atau 41,8 %
2.
Variabel
Badan
motivasi
kepemimpinan
berpengaruh
kerja
Kepala
terhadap
pegawai
Kesatuan
Bangsa
dan
Provinsi
Kalimantan
Badan
Selatan
0,293 atau 29,3 %
Variabel Komunikasi organisasi
dan variabel komunikasi Kepala
Badan
dan kepemimpinan
Kepala Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik Provinsi Kalimantan
Selatan
secara
berpengaruh
terhadap
Anonim, Program Kerja 2013 Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Kalimntan Selatan
Anonim, Rencana Kerja
2014 Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Kalimantan Selatan
Politik
dengan koefisien regresi sebesar
3.
Anonim, Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP ) 2012 Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Kalimantan Selatan
simultan
motivasi
kerja pegawai dengan nilai R
square sebesar 0,649 atau 64,9 %.
DAFTAR PUSTAKA
Abizar, 1988. Komunikasi Organisasi.
Jakarta : Depdikbud.
Arikunto, Suharsimi. 2003.
Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rhineka cipta.
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Daryanto, MH. 2001.
Administrasi
Pendidikan. Jakarta : Rhineka Cipta.
Hadist yang diriwayatkan Bukhari
Muslim
Jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/iklimkomunikasi-dalam-organisasi.html
Kartono,
Kartini.
Pemimpin
da
Kepemimpinan, Jakarta : Rajawali.
Lexy J. Moleong, 2001. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja
Rosdakarya
Muhammad, Arni. 2001
Komunikasi
Organisasi. Jakarta : Bumi Akrasa.
Mulyana,
Dedy.
2001.
Komunikasi
Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja
Perusahaan.
Bandung
:
Remaja
Rosdakarya.
Nitisemito, Alex S.1991. Manajemen
Personalia-Manajemen
Sumber
Daya
Manusia. Jakarta : Gunung Agung.
Pedoman Penulisan Tesis Magister
Uniska 2011
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
Pengaruh
Kepemimpinan
dan
Komunikasi Terhadap Prestasi Kerja
Karyawan
Sekolah
Tinggi
Ilmu
Kesehatan Cahaya Bangsa Banjarmasin
(Abdussani) tahun 2011.
Kecamatan Banjarmasin Timur Kota
Banjarmasin) Rolly Fauzian Noor ( 2011)
Terjemahan Al-Qur’anul Karim
Pengaruh Komunikasi Guru Dalam
Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa
Inggris di SMPN 1 Anjir Muara (Sri
Astuti 2011)
Pengaruh Komunikasi Interpersonal
Kepala Sekolah dengan Guru dan
Karyawan Terhadap Motivasi Kerja di
SMP Negeri 5 Barabai Kabupaten Hulu
Sungai Tengah ( Jocko Utomo ) tahun
2011.
Pengaruh Komunikasi Interpersonal
Kepala Sekolah Terhadap Motivasi,
Lingkungan Kerja dan Kinerja Guru
SMAN 1 Marabahan Kabupaten Barito
Kuala” (Nurul Khamsi, HB) tahun 2011.
Rivai, veithzal, 2009. Kepemimpinan dan
Perilaku Organisasi Edisi ke 3
Rajawali Pers Divisi Buku Perguruan
Tinggi PT. Raja Grafindo Persada
Sudjana. 1996. Metede Statistika Edisi ke 6.
Bandung Tarsito.
Sutarto. 1991. Dasar-Dasar Komunikasi
Aministrasi 1. Yogyakarta : Data Wacana
University Press.
Studi Korelasi Komunikasi Organisasi,
Motivasi Kerja dan Kinerja Guru ( Kajian
pada SMA dan SMK Muhammadyah di
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
MOTIVASI KERJA PEGAWAI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Abdul Wahab Syahrani, Ma’ruf Abdullah, Rahmi Widyanti
Uniska Muhammad Arsyad Al-Banjary Banjarmasin
Abstract
"The Influence of Organization Leadership Communication Work Against Employee Motivation
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik of South Borneo Province, Supervisor I: Prof. Dr.. H.M.
Ma’ruf Abdullah, SH., MM., MSi, Supervisor II: Dr. Hj. Rahmi Widyanti, M.Si
The Communication is a basic human activity. By communicating, people can do interaction
with each other both in daily life at home, at work, in the market, in society or in any human being.
To easily understand this communication needs to first know the basic concepts of
communication. Basicconcepts of communication such as the definition of communication,
communication models, the basic components of communication and communication principles.
Method of approach using the type of quantitative research that produces descriptive data in the
form of words writing or spoken of the people and behavior that can be observed, Quantitative
Research destkriftif used to examine relationships between variables, and relationship variables.
In this study population were employees of Badan Kesatuan Bangsa dan Politik of South Borneo
Province. The data collection method used was a survey method is by way of coming directly to the
field, accompanied by distributing questionnaires
From the results of this research the communication variables and variable organizational
communication and leadership Head of Head Badan Kesatuan Bangsa dan PolitikSouth Borneo
simultaneously affect the motivation of employees to the value of R square of 0,649 or 64.9%.
Key Word : Communication, Leadership, Motivation
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
kami dan kaki mereka akan bersaksi
PENDAHULUAN
Komunikasi
merupakan
aktivitas
dasar manusia. Dengan berkomunikasi,
terhadap
apa
yang
dahulu
mereka
kerjakan. (QS. Yasin 36 : ayat 65 )
manusia dapat saling berhubungan satu
Pentingnya komunikasi bagi manusia
sama lain baik dalam kehidupan sehari-
tidaklah mudah untuk dipungkiri begitu
hari
juga
di
rumah
tangga,
di
tempat
halnya
bagi
suatu
organisasi.
pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat
Dengan adanya komunikasi yang baik
atau di mana saja manusia berada. Tidak
suatu organisasi dapat berjalan lancar
ada manusia yang tidak akan terlibat
dan berhasil dan begitu pula sebaliknya,
dalam komunikasi.
kurangnya atau tidak adanya komunikasi
melakukan
organisasi dapat macet atau berantakan.
komunikasi, sebagaimana firman Allah
Misalnya bila dalam suatu sekolah kepala
Subhanahuata’ala
sekolah dimulai sesudah libur semester
Betapa
pentingnya
dalam
surah
Al-
Hujaraat (49) ayat 13 : yang aratinya :
dan
Hai
diajarkan
Manusia,
Sesungguhnya
Kami
apa
bidang
oleh
studi
yang
harus
masing-masing
guru.
menciptakan kamu dari seseorang laki-
Maka besar kemungkinan guru tidak
laki
datang
dan
seorang
perempuan
dan
mengejar.
Akibatnya,
murid-
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
murid tidak belajar. Hal ini menjadikan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal
sekolah tidak berfungsi sebagaimana
mengenal.
mestinya. Dari contoh itu kelihatan,
Sesungguhnya
orang
yang
paling mulia di antara kamu di sisi Allah
bahwa
ialah orang yang paling
informasi saja sudah memberikan efek
diantara
kamu.
bertaqwa
Sesungguhnya
dengan
kelupaan
memberi
Allah
yang lebih besar bagi sekolah. Karena
Maha Mengetahui lagi Maha Penyayang
pentingnya komunikasi dalam organisasi
(QS Al Hujarat 49 : 13)
maka perlu menjadi perhatian pengelola
Dan Surah Yasien (36) ayat 65 :
Pada hari ini kami tutup mulut mereka,
agar
dapat
membantu
dalam
pelaksanaan tugasnya.
tangan mereka akan berkata kepada
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
Komunikasi
yang
efektif
adalah
Iklim
yang
mendukung
dalam
penting bagi semua oraganisasi. Oleh
komunikasi
karena itu, para pimpinan dan para
sebagaimana dikemukakan oleh Redding
komunikator
dalam
organisasi
sebagai berikut. Iklim dari organisasi
memahami
dan
menyempurnakan
kemampuan
(Kohler
komunikasi
1981).
Untuk
perlu
mereka
memahami
adalah
penting
lebih
bagi
krusial
organisasi
dari
pada
keterampilan atau teknik berkomunikasi
dalam
menciptakan
suatu
organisasi
komunikasi ini dengan mudah perlu
yang efektif. Hal ini sesuai dengan
terlebih
Skinner
dahulu
mengetahui
konsep-
yang
mengatakan
bahwa
konsep dasar komunikasi. Karena itu,
penguatan ( reinforcement ) yang positif
pada bab 1 ini disajikan dahulu konsep-
membantu
konsep dasar komunikasi seperti definisi
yang
komunikasi,
mengemukakan bahwa penguatan yang
komponen
model
dasar
komunikasi,
komunikasi
dan
prinsip-prinsip komunikasi.
positif
mengembangkan
diinginkan.
lebih
Nord
respons
juga
memungkinkan
mempengaruhi hubungan yang bersifat
Kepuasaan kerja merupakan respons
seseorang (sebagai pengaruh) terhadap
organisasi yang lebih menyenangkan
daripada tidak menyenangkan.
bermacam-macam lingkungan kerja yang
Hasil penelitian Navy O’Reily dan
dihadapinya (Coleman,1982). Termasuk
Robert mendukung dengan kuat bahwa
ke dalam hal ini respons terhadap
ada hubungan kualitas dan kuantitas
komunikasi
komunikasi dengan kinerja organisasi.
kompensasi,
organisasi,
promosi,
supervisor,
sekerja,
Dennis dan Richetto dan Wieman juga
kebijaksanaan organisasi dan hubungan
mendukung hubungan yang positif di
interpesonal
Dia
antara kepuasaan dengan iklim dan
selajutnya mengatakan bahwa semua
efektivitas organisasi yang diamatinya.
variabel komunikasi berhubungan secara
DeWine dan Barone (1984) menemukan
berarti dengan bermacam-macam aspek
bahwa apabila kepuasaan komunikasi
kepuasaan kerja.
bertambah, maka iklim organisasi akan
dalam
teman
organisasi.
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
bertambah positif secara umum. Hasil
Kepemimpinan secara luas meliputi
studi Schuler dan Blank mengatakan
proses
bahwa ada hubungan yang positif antara
menentukan
ketepatan komunikasi yang berkenaan
memotivasi
dengan tugas, komunikasi kemanusiaan,
tujuan, mempengaruhi untuk mencapai
dan komunikasi pembaharuan dengan
tujuan,
kepuasaan kerja dan hasil yang dicapai
memperbaiki kelompok dan budayanya.
oleh pekerja.
Selain
Osmo Wiio mengemukakan bahwa
pertambahan
arus
pesan
atau
mempengaruhi
dalam
tujuan
organisasi,
pengikut untuk mencapai
mempengaruhi
itu
juga
untuk
mempengaruhi
interprestasi
mengenai
peristiwa
para
peristiwapengikutnya,
keterbukaan dari komunikasi mungkin
pengorganisasian dan aktivitas-aktivitas
mempunyai
yang
negatif
untuk mencapai sasaran, memelihara
organisasi
karena
hubungan
kerja
kelebihan beban/bertambahnya harapan.
kelompok,
perolehan
Pada studi permulaan adan akhir dia
kerja
menemukan bahwa ketidakpuasan akan
kelompok atau organisasi.
kepada
pengaruh
beberapa
pekerjaan dan organisasi, sesungguhnya
sama
sarana
terbukanya
bersedia
mengemukakan
komunikasi.
alasan
Dia
dari
dan
kerja
dukungan
orang-orang
dan
diluar
Kepemimpinan sebagai sebuah alat,
bertambah sebagai suatu fungsi dari lebih
iklim
sama
untuk membujuk orang agar
melakukan
sesuatu
secara
bahwa
sukarela/ suka cita. Ada beberapa faktor
pertambahan keterbukaan komunikasi
yang dapat menggerakan orang yaitu
menambah
karena ancaman, penghargaan, otoritas,
harapan
karyawan
berpartisipasi dalam proses pembuatan
dan bujukan.
keputusan. Bila harapan ini tidak menjadi
Di dalam Islam kepemimpinan identik
kenyataan maka makin lebih besar rasa
dengan istilah Khalifah yang berarti wakil.
ketidakpuasan.
Pemakaian
Kepemimpinan
Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasalam
Arti Kepemimpinan
wafat menyentuh juga maksud yang
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
kata
khalifah
setelah
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
terkandung di dalam perkataan “ amir “
Subhanahuata’ala dalam surah An- Nisa’
(yang jamaknya umara) atau penguasa.
(4) ayat 59. yang artinya :
Oleh karena itu, kedua istilah ini dalam
“ Hai orang-orang beriman ta’atilah
bahasa
pemimpin
Allah dan ta’atilah Rasul-Nya dan ulil
formal. jika merujuk kepada firman Allah
amri di antara kamu “. Kemudian jika
Subhanahuata’ala
kamu
Indonesia
disebut
dalam
surah
Al-
berlainan
pendapat
tentang
Baqorah (2) ayat 30 yang berbunyi yang
sesuatu, maka kembalilah ia kepada
artinya :
Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (Sunahnya),
“(ingatlah) Ketika Tuhanmu berfirman
jika kamu benar-benar beriman kepada
kepada para malaikat, Sesungguhnya
Allah dan hari kemudian, yang demikian
Aku
itulebih utama (bagimu) dan lebih baik
hendak
menjadikan
seorang
khalifah di muka bumi” (Al-Baqorah/2
ayat 30).
Dalam hadist Rasulullah Shallallahu
Maka kedudukan non formal dari
seorang
khalifah
dipisahkan
dalam
akibatnya” An – Nisa’/4 ayat 59.
lagi.
ayat
juga
tersebut
tidak
Wasalam,
Istilah
pemimpin
bias
dijumpai dalam kata raa’in atau amir,
khalifah
seperti yang disebut kan dalam hadist
tidak
Perkataan
Alaihi
hanya
yang
diriwayatkan
Bukhari
Muslim
ditujukan kepada para khalifah sesudah
artinya “ Setiap diantara kamu adalah
nabi, tetapi adalah penciptaan Nabi
Pemimpin
Adam AS yang disebut sebagai manusia
bertanggungjawab
dengan tugas untuk memakmurkan bumi
kepemimpinannya “
yang meliputi tugas menyeru orang lain
Berdasarkan
dan
setiap
Pemimpin
atas
ayat
Al-Qur’an
dan
berbuat amar ma’ruf dan mencegah dari
hadist
perbuatan mungkar, Selain kata khalifah
Wasalam tersebut dapat disimpulkan
disebut juga kata Ulil Amri berarti
bahwa, Kepemimpinan Islam itu adalah
pemimpin tertinggi dalam masyarakat
kegiatan
islam,
kejalan yang diridhai Allah SWT.
sebagai
firman
Allah
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Rasulullah
Shallallahu
menuntun,
Alaihi
membimbing,
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
METODE PENELITIAN
(lima) pilihan jawaban yang dibagikan
Spesifikasi Penelitian
kepada
Populasi adalah totalitas semua nilai
responden
untuk
menjawab
secara mandiri.
yang mungkin, baik hasil menghitung
Pengukuran variabel adalah proses
maupun mengukur, kualitatif maupun
pemberian angka terhadap obyek atau
kuantitatif,
fenomena
daripada
karakteristik
menurut
aturan
tertentu
tertentu mengenai sekumpulan objek
(Nasir, 1998: 143). Pengukuran yang biasa
yang lengkap dan jelas.(Sudjana, 1992 :
disebut
161), Sedangkan menurut Arikunto (1998
merupakan hal yang perlu dilakukan,
:
karena berawal dari skala ini dapat
115)
menyatakan
bahwa
populasi
penentuan
penelitian
adalah keseluruhan subjek penelitian.
ditentukan
Jadi populasi adalah keseluruhan subjek
diperlukan. Skala pengukuran dalam
penelitian
kuesioner menggunakan skala ordinal
berupa
data
kuantitatif
teknis
skala
berdasarkan
adan menghitung.
mengemukakan : “ Suatu pengukuran
sikap
di
mana
Likert,
R
yang
maupun kualitatif dari hasil mengukur
Populasi dalam penelitian ini adalah
Skala
analisis
seorang
yang
subjek
Kesatuan
menanggapi suatu rangkaian pernyataan
Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan
pada rangkaian kesatuan dari “ sangat
Selatan yang berjumlah 37 orang. Karena
setuju ke sangat tidak setuju “. Sebuah
subjek yang ada kurang dari 100 maka
pernyataan atau rangkaian pernyataan
penelitian ini adalah penelitian populasi
disajikan seperti “ Usia pemabok didalam
karena semua subjek yang ada diteliti.
pernyataan
seluruh
karyawan
Badan
saya
harus
ditingkatkan
menjadi 21 “ Subjek kemudian diminta
Teknik Pengumpulan Data
Teknik
instrument
untuk menunjukan segala yang dia setuju
Pengumpulan data dalam
penelitian
ini
adalah
atau tidak setuju.
Likert
mengemukakan
5
poin
kuesioner yang berisi daftar pertanyaan
penyebaran, dari yang sangat setuju,
dari masing-masing variabel dengan 5
setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
tidak setuju. Subjek pemberian nomor
dan
atau huruf yang tersedia dan masing-
sebenarnya.
masing tanggapan diberikan sebuah poin
dapat
Setelah
dari
angket
responden
dirasa
yang
memenuhi
nilai, dari 1 sampai 5 (atau banyaknya
syarat sebagai alat pengumpul data dan
angka
skala
telah diperbaiki, kemudian diperbanyak
masukan, jarak secara khusus boleh dari
sesuai dengan kebutuhan, selanjutnya
3 terus 7)”.
disebarkan kepada responden yang telah
Tri Out Angket
ditentukan sebelumnya.
sama
Sebelum
dengan
angket
jumlah
sampaikan
ke
Karyawan Badan Kesatuan Bangsa dan
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Politik
Penelitian
Provinsi
penulis
Kalimantan
terlebih
beberapa
dahulu
lembar
selatan,
mencoba
angket
kepada
Uji Validitas Instrumen Penelitian
Hasil
uji
Validitas
Instrumen
responden dengan maksud mengetahui
penelitian
apakah angket tersebut layak untuk
aplikasi SPSS, untuk “Item X1 ke 1” nilai
disebarkan
atau
kekekurangan,
menggunakan
program
masih
ada
korelasinya adalah 0,738, dimana jika
dari
segi
koefisien korelasi positif dan > 0,3 maka
baik
penggunaan bahasa, maksud dan tujuan
indikator
bahkan untuk mengukur berapa lama
selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.2
waktu
di bawah ini :
yang
dibutuhkan
responden
Adapun maksud perlu adanya try out
yaitu kalau masih ada kekurangan perlu
angket
dimaksud
valid.
Hasil
Hasil Uji Validitas Instrumen
dalam pengisian angket tersebut.
direvisi
dianggap
untuk
memperbaiki kelemahan dan kekurangan
dari hasil uji coba ( try out ) sehingga
diperoleh satu bentuk final yang didapat
menjadi alat untuk menggali informasi
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Korel
asi
antara
Item
No. 1
Item
No. 2
Item
Nilai
Korelasi
(Pearson
Corellati
on)
0,738
Probabili
tas
Korelasi
[sig.(2tailed)]
0,000
0,810
0,000
Valid
0,839
0,000
Valid
Kesimpu
lan
Valid
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
No. 3
Item
No. 4
Item
No. 5
Item
No. 6
Item
No. 7
Item
No. 8
Item
No. 9
Item
No. 10
Item
No. 11
Item
No. 12
Item
No. 13
Item
No. 14
Item
No. 15
Item
No. 16
Item
No. 17
Item
No. 18
Item
No. 19
Item
No. 20
Item
No. 21
Item
No. 22
Item
No. 23
0,775
0,000
Valid
0,770
0,000
Valid
0,810
0,000
Valid
0,710
0,000
Valid
0,782
0,000
Valid
0,702
0,000
Valid
0,767
0,000
Valid
0,867
0,000
Valid
0,642
0,000
Valid
0,709
0,000
Valid
0,637
0,000
Valid
0,771
0,000
Valid
0,757
0,000
Valid
0,811
0,000
Valid
0,822
0,000
Valid
0,718
0,000
Valid
0,747
0,000
Valid
0,808
0,000
Valid
Item
0,767
0,000
Valid
No. 24
Item
0,744
0,000
Valid
No. 25
Item
0,807
0,000
Valid
No. 26
Item
0,893
0,000
Valid
No. 27
Item
0,766
0,000
Valid
No. 28
Item
0,705
0,000
Valid
No. 29
Item
0,807
0,000
Valid
No. 30
Item
0,850
0,000
Valid
No. 31
Item
0,774
0,000
Valid
No. 32
Item
0,717
0,000
Valid
No. 33
Item
0,858
0,000
Valid
No. 34
Item
0,786
0,000
Valid
No. 35
Item
0,893
0,000
Valid
No. 36
Item
0,741
0,000
Valid
No. 37
Item
0,650
0,000
Valid
No. 38
Sumber : data primer diolah SPSS
Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Hasil
uji
penelitian
0,879
0,000
Valid
0,783
0,000
Valid
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
reliabilitas
secara
instrumen
keseluruhan
menggunakan program aplikasi SPSS
menunjukkan
bahwa
nilai
koefisien
reliabilitas Cronbach’s Alpha sebesar
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
0,981 (lampiran uji reliabilitas). Hasil ini
si
Horis
ontal
sudah sesuai dengan criteria, dimana
nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari
0,60. Sehingga data hasil angket memiliki
tingkat
reliabilitas
yang
baik,
atau
dengan kata lain data hasil angket dapat
dipercaya. Hasil selengkapnya untuk
masing-masing variabel dan indikator
varibelnya dapat dilihat pada tabel di
X2
Kepe
mimp
inan
Kepal
a
Bada
n
bawah ini :
X17
X18
X19
X20
X21
X22
X23
X24
X25
X26
X27
X28
X29
X30
0,940
Relia
bel
0,922
Relia
bel
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Ite
m
Uji
Reliabilitas
Nilai Keter
Alph anga
a
n
Kom
unika
si
dari
atas
ke
bawa
h
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
0,905
Kom
unika
si
dari
bawa
h ke
atas
X8
X9
X10
X11
X12
X13
Variabel
X1
Kom
unika
si
Inter
nal
Kom
unika
Relia
bel
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5
Y6
Y7
Y8
Y2
Motiv
asi
Kerja
Pega
wai
Sumber : data primer diolah
Linear Berganda
Untuk melihat pengaruh komunikasi
X14
X15
X16
internal dan kepemimpinan kepala badan
terhadap motivasi kerja Pegawai, maka
0,857
Relia
bel
digunakan
analisa
regresi
linear
berganda. Berdasarkan hasil pengolahan
data dengan bantuan program SPSS
dapat dilihat rangkuman hasil empiris
0,893
Relia
bel
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
penelitian sebagai berikut :
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
berganda
Kalimantan Selatan adalah melaksanakan
Variabel
komunikas
i
organisasi
(X1)
kepemimp
inan
kepala
badan (X2)
Konstanta
R
R square
Adjusted
R Square
F hitung
Signifikans
iF
Koefisie
n
Regresi
(B)
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
T
Sig
daerah di bidang Kesatuan Bangsa dan
Politik.
Untuk
0,418
4,762
0,000
sebagaimana
0,293
2,403
0,022
a.
Badan
perumusan kebijakan teknis di
bidang
= 0,846
= 0,818
= 0,669
= 0,649
kesatuan
bangsa
dan
politik sesuai dengan kebijakan
yang ditetapkan oleh Gubernur
berdasarkan
= 34,307
= 0,000
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku;
b. fasilitasi
Tahun
2012 tentang Perubahan atas Peraturan
Provinsi
Kalimantan
Tahun
2008
Selatan
tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan dimana tugas pokok
Badan
dukungan
atas
pemerintahan
daerah di bidang kesatuan bangsa
dan politik;
berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan Nomor 01
dan
penyelenggaraan
Provinsi Kalimantan Selatan dibentuk
06
diatas,
Kalimantan Selatan mempunyai fungsi:
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Nomor
tersebut
tugas
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Tugas Pokok Dan Fungsi
Daerah
melaksanakan
c.
perumusan kebijakan operasional,
pembinaan
dan
pelaksanaan
fasilitasi di bidang Bina Ideologi
dan Wawasan Kebangsaan;
d. perumusan kebijakan operasional,
pembinaan
dan
pelaksanaan
fasilitasi di bidang Kewaspadaan
Nasional;
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
e.
f.
perumusan kebijakan operasional,
karyawan. Jawaban menggunakan Skala
pembinaan
Likert dengan pengkategorean jawaban
dan
pelaksanaan
fasilitasi di bidang politik dalam
menurut Arikunto (2002 : 246)
negeri;
Uji Parsial Dengan T- Test
Uji
perumusan kebijakan operasional,
pembinaan
dan
statistik
digunakan
pelaksanaan
T
untuk
pada
dasarnya
melihat
pengaruh
dan
variabel independen terhadap variabel
bidang
dependen secara parsial. Dimana pada
Ketahanan Seni, Budaya, Agama,
penelitian ini untuk melihat pengaruh
Kemasyarakatan dan Ekonomi;
komunikasi
fasilitasi
pengembangan
pengendalian
di
g. pengelolaan
organisasi
dan
kepemimpinan Kepala Badan terhadap
kegiatan
motivasi kerja Pegawai Pada Badan
kesekretariatan.
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Deskripsi Data
Kalimantan
Dalam penelitian ini populasi adalah
para karyawan Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan.
Metode
pengambilan
data
yang
digunakan adalah metode survey ini
melalui
cara
datang
langsung
ke
lapangan dengan disertai menyebarkan
angket yang telah disusun oleh penulis
dan data yang tertulis maupun tidak
tertulis yang didapatkan dari Kantor
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Provinsi
tersebut
Kalimantan
meliputi
Selatan.
data
Data
Internal,
Kepemimpinan dan data Motivasi kerja
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Selatan
secara
parsial
/
individual.
Uji Parsial Dengan T- Test
Variabel
Bebas
Komuni
kasi
organisa
si (X1)
Kepemi
mpinan
Kepala
Badan
(X2)
THit
ung
4,76
2
Proba
bilitas
Ketera
ngan
0.000
Signif
ikan
2,40
3
0.022
Signif
ikan
T table = 2.032
Sumber : data primer yang diolah
Dengan
menggunakan
t-test,
diperoleh nilai t hitung variabel X1
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
komunikasi
organisasi
4,762
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
sedangkan t tabel pada taraf kepercayaan
Kalimantan Selatan sehingga hipotesis
95% (signifikansi 5% atau 0,05) dan
nol (Ho) ditolak dan Ha diterima,
derajat bebas (df) = N-k-1 = 37-2-1 = 34
sehingga hipotesis ini telah teruji secara
dimana N = jumlah sampel, dan k =
empiris.
jumlah
Uji Simultan Dengan F-Test (Anovab)
variabel
sebesar
independen
adalah
sebesar 2,032 dengan demikian T hitung =
Uji F untuk menentukan apakah
4,762 > T tabel = 2,032 dan nilai
secara serentak /bersama-sama variable
signifikansi sebesar 0,000 (sig < 0,05).
independent
Berdasarkan analisis di atas disimpulkan
variabel dependen dengan baik atau
bahwa
apakah
komunikasi
berpengaruh
organisasi
signifikan
terhadap
mampu
variabel
bersama-sama
menjelaskan
independen
mempunyai
secara
pengaruh
motivasi kerja Pegawai Pada Badan
yang
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
dependen.
Kalimantan Selatan sehingga hipotesis
dilihat pengaruh variable independent
nol (Ho) ditolak dan Ha diterima,
komunikasi
sehingga hipotesis ini telah teruji secara
kepemimpinan kepala badan terhadap
empiris.
variabel
signifikan
Pada
terhadap
tabel
variabel
Anova
dapat
organisasi
dependent
dan
motivasi
kerja
Sedangkan, diperoleh nilai t hitung
Pegawai Pada Badan Kesatuan Bangsa
variabel X2 kepemimpinan kepala badan
dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan
sebesar 2,403 sedangkan t tabel adalah
secara simultan/bersama. Dimana setelah
sebesar 2.032 dengan demikian T hitung =
dilakukan penganalisaan dengan SPSS
2.403 > T tabel = 2.032 dan nilai
maka didapat output
signifikansi sebesar 0,022 (sig < 0,05).
Uji Simultan Dengan F- Test
Berdasarkan analisis di atas disimpulkan
ANOVAb
bahwa
kepemimpinan
berpengaruh
kepala
signifikan
badan
terhadap
motivasi kerja Pegawai Pada Badan
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Model
1 Regressio
n
Sum of
Mean
Squares Df Square
24.578
F
Sig.
2 12.289 34.307 .000a
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
Residual
12.179
34
Total
36.757
36
terhadap motivasi kerja Pegawai Pada
.358
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
a. Predictors: (Constant),
Provinsi Kalimantan Selatan.
kepemimpinan kepala badan
(x2), komunikasi organisasi(x1)
Uji Koefisien Determinasi (R Square)
b. Dependent Variable: motivasi
Hasil Pengujian Untuk
kerja Pegawai (y)
Uji Koefisien Determinasi (R Square)
Sumber : data primer yang diolah
Uji signifikansi simultan / bersamasama (uji statistik F) menghasilkan nilai F
hitung sebesar 34.307. Pada derajat bebas
1 (df1) = jumlah variabel – 1 = 3-1 = 2, dan
derajat bebas 2 (df2) = n-k-1 = 37-2-1= 34,
dimana n = jumlah sampel, k = jumlah
variabel independent, nilai f tabel pada
Model Summaryb
Mode
l
R
1
.818a
a.
R
Adjusted Std. Error of
Square R Square the Estimate
.669
.649
.59850
Predictors: (Constant),
kepemimpinan kepala badan (x2),
komunikasi organisasi(x1)
b. Dependent Variable: motivasi kerja
Pegawai (y)
Sumber : data primer yang diolah
taraf kepercayaan signifikansi 0,05 adalah
3.28 dengam demikian F hitung = 34,307 >
F tabel = 3,28 dengan tingkat signifikansi
0,000. karena probabilitasnya signifikansi
jauh lebih kecil dari sig < 0,05, maka
model regresi dapat dipergunakan untuk
memprediksi motivasi kerja Pegawai
Pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Provinsi Kalimantan Selatan atau dapat
dikatakan bahwa komunikasi organisasi
(x1), dan kepemimpinan kepala badan
(x2) secara bersama-sama berpengaruh
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Korelasi itu berarti hubungan, begitu
pula analisis korelasi yaitu suatu analisis
yang digunakan untuk melihat hubungan
antara dua variabel. Nugroho (2005), uji
korelasi tidak membedakan jenis variabel
(tidak ada variable dependent maupun
independent).
Nilai
korelasi
dapat
dikelompokkan dalam Nugroho, (2005)
sebagai berikut : 0,41 s/d 0,70 korelasi
keeratan kuat, 0,71 s/d 0,90 sangat kuat
dan 0,91 s/d 0,99 sangat kuat sekali dan
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
jika 1 berarti sempurna, pada hasil
64,9%) dijelaskan oleh Variabel-variabel
penelitian ditemukan bahwa hubungan
lain diluar variabel yang ada. Tetapi nilai
antara
dan
variabel lain ini kecil yaitu sebesar 35.1%.
kepemimpinan Kepala Badan dengan
Nilai R Square berkisar pada angka 0
motivasi kerja Pegawai Pada Badan
sampai 1, dengan catatan semakin kecil
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
angka
Kalimantan Selatan adalah sangat kuat
hubungan kedua variabel (begitu juga
sebesar (r = 0,818). Koefisien determinasi
sebaliknya).
komunikasi
organisasi
R
square,
semakin
lemah
atau angka R square adalah sebesar 0,669.
Nugroho
regresi
(2005),
linear
menyatakan
Pengujian Hipotesis
sebaiknya
1.1.
Ho
: Tidak ada pengaruh.
menggunakan R square yang sudah
1.2.
Ha
: Ada pengaruh
disesuaikan atau tertulis Adjusted R
1.3.
Ho
: Tidak ada pengaruh
square,
karena
dengan
1.4.
Ha
: Ada pengaruh.
jumlah
variabel
yang
1.5.
Ho
: Tidak ada pengaruh
variable
1.6.
Ha
: Ada pengaruh
digunakan,
berganda
untuk
disesuaikan
independen
dimana
jika
independent 1 (satu) maka menggunakan
R square dan jika telah melebihi 1 (satu)
menggunakan
adjusted
R
square
Berdasar pada hipotesis yang telah
.
dikemukakan dan hasil analisis data,
Adjusted R square adalah sebesar 0.649
maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis
hal ini berarti 64,9% dari variasi variabel
sebagai berikut :
dependent motivasi kerja Pegawai Pada
1.
Diduga bahwa komunikasi organisasi
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
secara parsial berpengaruh terhadap
Provinsi Kalimantan Selatan yang dapat
motivasi kerja pegawai.
dijelaskan
Analisis
Regresi
komunikasi internal dan kepemimpinan
koefesien
Regresi
Kepala Badan sedangkan sisanya sebesar
komunikasi organisasi adalah sebesar
0,351 atau 35,1% (1- 0,649 atau 100% -
41,8%
oleh
variabel
independent
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
terhadap
menunjukkan
(B)
variabel
motivasi
kerja
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
pegawai, dengan signifikansi 0,000.
Diduga
bahwa
Kepemimpinan
memang
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan
komunikasi organisasi berpengaruh
Politik Provinsi Kalimantan Selatan
positif
secara parsial berpengaruh terhadap
Hal
2.
3.
ini
berarti
dan
bahwa
signifikan
terhadap
motivasi kerja pegawai. Sehingga
motivasi kerja pegawai.
Hipotesis 1 terbukti benar dan dapat
Analisis
Regresi
diterima.
koefesien
Regresi
Diduga
bahwa
kepemimpinan
Kepemimpinan
menunjukkan
(B)
variabel
kepala
badan
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Politik Provinsi Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan sebesar 29,3%
secara parsial berpengaruh terhadap
terhadap motivasi kerja pegawai,
motivasi kerja pegawai.
dengan signifikansi 0,022. Hal ini
Analisis
Regresi
koefesien
Regresi
kepemimpinan
berarti
menunjukkan
(B)
Kepemimpinan
variabel
Kepala
bahwa
memang
Kepala
Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Kalimantan
Kalimantan Selatan sebesar 29,3%
positif
terhadap motivasi kerja pegawai,
motivasi kerja pegawai. Sehingga
dengan signifikansi 0,022. Hal ini
Hipotesis 2 terbukti benar dan dapat
berarti
diterima.
bahwa
kepemimpinan
memang
kepala
dan
berpengaruh
signifikan
terhadap
badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
KESIMPULAN
Kalimantan
Berdasarkan
Selatan
Selatan
berpengaruh
hasil
penelitian
dan
terhadap
pembahasan pada bab-bab sebelumnya,
motivasi kerja pegawai. Sehingga
maka dapat diambil suatu kesimpulan
Hipotesis 2 terbukti benar dan dapat
sebagai berikut :
diterima.
1.
positif
dan
signifikan
Variabel
komunikasi organisasi
berpengaruh
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
terhadap motivasi
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
kerja Pegawai
Bangsa
Badan Kesatuan
dan
Kalimantan
Politik
Provinsi
Selatan
dengan
koefisien regresi
sebesar 0,148
atau 41,8 %
2.
Variabel
Badan
motivasi
kepemimpinan
berpengaruh
kerja
Kepala
terhadap
pegawai
Kesatuan
Bangsa
dan
Provinsi
Kalimantan
Badan
Selatan
0,293 atau 29,3 %
Variabel Komunikasi organisasi
dan variabel komunikasi Kepala
Badan
dan kepemimpinan
Kepala Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik Provinsi Kalimantan
Selatan
secara
berpengaruh
terhadap
Anonim, Program Kerja 2013 Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Kalimntan Selatan
Anonim, Rencana Kerja
2014 Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Kalimantan Selatan
Politik
dengan koefisien regresi sebesar
3.
Anonim, Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP ) 2012 Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Kalimantan Selatan
simultan
motivasi
kerja pegawai dengan nilai R
square sebesar 0,649 atau 64,9 %.
DAFTAR PUSTAKA
Abizar, 1988. Komunikasi Organisasi.
Jakarta : Depdikbud.
Arikunto, Suharsimi. 2003.
Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rhineka cipta.
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Daryanto, MH. 2001.
Administrasi
Pendidikan. Jakarta : Rhineka Cipta.
Hadist yang diriwayatkan Bukhari
Muslim
Jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/iklimkomunikasi-dalam-organisasi.html
Kartono,
Kartini.
Pemimpin
da
Kepemimpinan, Jakarta : Rajawali.
Lexy J. Moleong, 2001. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja
Rosdakarya
Muhammad, Arni. 2001
Komunikasi
Organisasi. Jakarta : Bumi Akrasa.
Mulyana,
Dedy.
2001.
Komunikasi
Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja
Perusahaan.
Bandung
:
Remaja
Rosdakarya.
Nitisemito, Alex S.1991. Manajemen
Personalia-Manajemen
Sumber
Daya
Manusia. Jakarta : Gunung Agung.
Pedoman Penulisan Tesis Magister
Uniska 2011
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
Pengaruh
Kepemimpinan
dan
Komunikasi Terhadap Prestasi Kerja
Karyawan
Sekolah
Tinggi
Ilmu
Kesehatan Cahaya Bangsa Banjarmasin
(Abdussani) tahun 2011.
Kecamatan Banjarmasin Timur Kota
Banjarmasin) Rolly Fauzian Noor ( 2011)
Terjemahan Al-Qur’anul Karim
Pengaruh Komunikasi Guru Dalam
Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa
Inggris di SMPN 1 Anjir Muara (Sri
Astuti 2011)
Pengaruh Komunikasi Interpersonal
Kepala Sekolah dengan Guru dan
Karyawan Terhadap Motivasi Kerja di
SMP Negeri 5 Barabai Kabupaten Hulu
Sungai Tengah ( Jocko Utomo ) tahun
2011.
Pengaruh Komunikasi Interpersonal
Kepala Sekolah Terhadap Motivasi,
Lingkungan Kerja dan Kinerja Guru
SMAN 1 Marabahan Kabupaten Barito
Kuala” (Nurul Khamsi, HB) tahun 2011.
Rivai, veithzal, 2009. Kepemimpinan dan
Perilaku Organisasi Edisi ke 3
Rajawali Pers Divisi Buku Perguruan
Tinggi PT. Raja Grafindo Persada
Sudjana. 1996. Metede Statistika Edisi ke 6.
Bandung Tarsito.
Sutarto. 1991. Dasar-Dasar Komunikasi
Aministrasi 1. Yogyakarta : Data Wacana
University Press.
Studi Korelasi Komunikasi Organisasi,
Motivasi Kerja dan Kinerja Guru ( Kajian
pada SMA dan SMK Muhammadyah di
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol. 1, No. 1 Januari 2014