STRATEGI PEMASRAN BUNDLING TEMPEL PT. IN (1)

STRATEGI PEMASRAN BUNDLING TEMPEL PT. INDOSAT
GUNA MENINGKATKAN JUMLAH PELANGGAN DI AREA
TULUNGAGUNG

PKL
Untuk Memenuhi Persyaratan Menempuh Karya Ilmiah II

Oleh :
RINALDI ASARI
NIM 13106620068

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM BALITAR
BLITAR
2016

STRATEGI PEMASARAN BUNDLING TEMPEL PT. INDOSAT DI AREA
TULUNGAGUNG

Praktek Kerja Lapang

Diajukan kepada
Universitas Islam Balitar Blitar
untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan mata kuliah PKL

Oleh :
RINALDI ASARI
NIM 13106620068

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM BALITAR BLITAR
BLITAR
2016

HALAMAN PERSETUJUAN PKL
Laporan PKL Dengan Judul

Strategi Pemasaran Bundling Tempel PT. Indosat Di Area
Tulungagung


Oleh

:

Nama

: RINALDI ASARI

NIM

: 13106620068

Progam Studi

: Manajemen

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.
Mengetahui,


Menyetujui,

Ketua Program Studi Manajemen,

Pembimbing,

Moh. Zaki Kurniawan, S.E., M.M.

Drs. Anang Dwi P.A, M.M.

NIDN : 0718018701

NIDN : 0708076301

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul :
Strategi Pemasaran Bundling Tempel PT. Indosat Di Area Tulungagung
Oleh


:

Nama

: Rinaldi Asari

NIM

: 13106620068

Progam Studi

: Manajemen

Blitar, 20 Desember 2016
Pembimbing,

Drs. Anang Dwi P.A, M.M.
NIDN : 0708076301


PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama

: Rinaldi Asari

NIM

: 13106620068

Fakultas

: Ekonomi

Progam Studi

: Manajemen

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Laporan PKL yang berjudul
“Strategi Pemasaran Bundling Tempel PT. Indosat Di Area Tulungagung.” yang

saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri bukan merupakan
pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang aku sebagai hasil tulisan atau
pikiran saya sendiri, baik sebagian dan keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan
yang telah saya sebut sumbernya.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan laporan ini
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Blitar, 20 Desember 2016
Mengetahui,
Yang Membuat Pernyataan,

Rinaldi Asari
NIM : 13106620068

KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah atas segala rahmat Allah SWT, yang telah
memberikan hidayah-Nya. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada
Rasulullah SAW yang telah memberikan tauladan dalam kehidupan, hingga kita
dapat mengikutinya dalam mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Atas rahmat
dan petujuk-Nya, maka penulis dapat menyusun laporan PKL yang dilaksanakan

di Galeri Indosat Tulungagung untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan mata
kuliah PKL dengan baik.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini tidak akan terwud tanpa
adanya bantuan, dukungan, serta bimbingan dari beberapa pihak terkait. Dengan
selesainya penulisan laporan hasil Praktik Kerja Lapang ini, penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Drs. Anang Dwi P.A, M.M, selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyusun
laporan ini.
2. Drs. Dwi Minarni, M.M. selaku pengarah mahasiswa magang.
3. Karyawan dan karyawati Galeri Indosat Tulungagung memberikan
bimbingan dan pengarahan selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan.
Karena kebaikan beliau penulis dapat menyelesaikan laporan PKL.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas kebaikan dan keikhlasan
hati untuk penulis. Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini masih
banyak kekurangan. Oleh sebab itu penulis mohon kritik dan saran yang
membantu untuk menyempurnakan tulisan. Semoga penulisan laporan ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin.

Blitar, 20 Desember 2016.


Penulis,
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era ini semua operator seluler berlomba-lomba untuk mendapatkan
banyak pelanggan dan tidak bisa dihindari lagi perang tarif antar operator, tarif
telfon yang mahal karena beda operator saat ini tidak dapat dipungkiri tidak
hanya beda operator saat ini telfon kesesama operator pun dikenakan biaya
yang tidak relatif murah. Komunikasi yang berpengaruh pada harga, beda
operator seluler, beda biaya dan lebih mahal tentunya dapat mem pengaruhi dan
menghambat komunikasi banyak orang. Seperti yang kita ketahui banyak
orang yang ingin berlama-lama untuk berbicara atau berkomunikasi tetapi
karena beberapa alasan tarif yang mahal karena beda operator dengan waktu
yang berbeda membuat komunikasi banyak orang terhambat saat ini
kebanyakan tarif untuk telfon murah di jam malam dengan membayar beberapa
ribu rupiah bahkan banyak dari planggan yang melakukan telfon tengah malam
untuk menikmati tarif gratis setelah jam 12 malam, hingga pagi menjelang.
Telepon seluler yang biasanya disebut telepon genggan (handphone)
mulai digunakan di Indonesia pada pertengahan dekade 1990-an, tetapi telepon

dengan system pengiriman pesan pendek (SMS=Short Message Service) baru
dikenal pada tahun 2001. Dan ini merupakan penemuan terbesar yang
sangat luar biasa pada awal abad ke-21 ini. Karena itu keberhasilan teknologi
telepon seluler dengan sistem pengirim pesan pendek (SMS) telah mengubah

perilaku komunikasi generasi sekarang, yakni mengirim pesan tanpa memerlukan
waktu berminggu-minggu baru sampai kepada kepada penerima.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belatang di atas penulis rumusan masalah yakni “Bagaimana
Strategi

pemasaran bundling tempel pt. Indosat guna meningkatkan jumlah

pelanggan di area tulungagung?”.
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka didapatkan tujuan dari
penulisan adalah “ untuk mengetahui Strategi pemasaran bundling tempel pt.
Indosat meningkatkannya jumlah pelanggan di area tulungagung.”
1.4 Manfaat PKL
Adapun manfaat yang diperolehdari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

adalah sebagai berikut:
1.4.1

Manfaat Bagi Penulis

i.

Sebagai salah satu syarat akademik yang ditentukan perguruan sebagai

ii.

syarat kelengkapan menyelesaikan mata kuliah.
Melatih mahasiswa agar berfikir secara nalar dan dapat mengambil

iii.
iv.
v.
vi.

kesimpulan sendiri dalam melaksanakan suatu pekerjaan.

Menambah pengalaman di dunia kerja terutama di bidang pemasaran.
Menambah wawawasan penulis terutama dalam bidang pemasaran.
Membangun mental penulis terhadap dunia kerja yang sesungguhnya.
Sebagai bahan untuk pertimbangan dalam penyusunan skripsi di semester

1.4.2

akhir.
Manfaat Bagi Perguruan

i.

Menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian akademik dan professional
yang sesuai dengan dunia kerja.

ii.

Merperkokoh kesepadanan antara dunia kerja dan dunia pendidikan.

iii.

Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pendidikan.

1.4.3

Manfaat Bagi Perusahaan

i.

Membantu pekerjaan instansi selama magang.

ii.

Sebagai masukan dan ide guna memperbaiki sistem kerja.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir
dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu, perlu disusun
kerangka teori yang memuat pokok – pokok pikiran yang menggambarkan dari
sudut mana masalah penelitian yang akan disoroti (Nawawi, 1991 : 39 – 40).
Kerlinger menyebutkan teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi, dan
proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan
menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala
tersebut (Rakhmat, 1993 : 6). Adapun teori – teori yang dianggap relevan dengan
penulisan ini yaitu Strategi Pemasaran PT. Indosat & Bundling Tempel PT.
Indosat di Area Tulungagung. Teori S O R.
2.1 Perencanaan Bundling Tempel.
Model Perencanaan strategi pemasaran bundling tempel selain

bisa

diaplikasikan untuk pencitraan pribadi dan kelembagaan, juga bisa digunakan
untuk pencitraan produk. Tidak ada bedanya antara pencitraan pribadi dan
pencitraan produk. Hanya saja jika pencitraan pribadi mengarah pada
penciptaan

idola,

maka

pencitraan

produk mengarah

pada

bagaimana

khalayak bisa menjadi konsumen tetap terhadap barang atau produk yang
ditawarkan. Karena itu David J. Rahman (1987) menyatakan bahwa prinsip
pemasaran komersial, yakni proses perencanaan dan penetapan harga, promosi
dan penyebaran ide-ide, barang dan layanan jasa untuk menciptakan pertukaran

guna memenuhi kepuasan individu dan tujuan organisasi. Atas dasar tersebut
maka pemasaran harus digerakkan oleh empat elemen dasar, yakni:
i.
ii.
iii.
iv.

i.

Products (produk).
Place (tempat).
Price (harga).
Promotion (promosi).
Gabungan keempat elemen ini biasa disebut bauran pemasaran
(marketing mix), dengan penyelesaian sebagai berikut:
Product ialah produk dalam bentuk barang atau jasa yang diproduksi
oleh suatu unit usaha yang ingin dipasarkan guna memenuhi kebutuhan

ii.

pembeli.
Place ialah tempat yang digunakan untuk mendistribusikan atau
dipajang (display) barang yang diproduksi untuk menarik perhatian

iii.

pembeli.
Price ialah

harga

ditawarkan. Harga

atau

nilai

menentukan

terhadap
daya

barang

saing

atau

dalam

jasa

yang

pasar.

Perlu

diketahui bahwa harga memiliki segmen pasar tertentu. Misalnya
sebuah produk yang berkualitas memiliki harga yang lebih tinggi
iv.

disbanding dengan produk yang kurang baik kualitasnya.
Promotion ialah usaha yang dilakukan untuk menarik perhatian para
pembeli melalui teknik-teknik berkomunikasi.
Model Berlo atau yang lebih dikenal dengan SMCR: Source
(Sumber), Message

(Pesan),

(penerima). Sumber adalah pihak
seseorang

maupun

Channel (Saluran),
yang

menciptakan

dan

pesan,

kelompok. Pesan adalah terjemahan

kedalam kode simbolik,

Receiver

seperti bahasa atau isyarat; saluran

baik

gagasan
adalah

medium yang membawa pesan; dan penerima adalah orang yang
menjadi sasaran komunikasi.
Berlo juga menggambarkan

encoder dan

decoder. Encoder

bertanggung jawab mengekspresikan maksud sumber dalam bentuk
pesan.

Dalam

tatap muka,

fungsi

penyandian

dilakukan

lewat

mekanisme vocal dan sistem otot sumber yang menghasilkan pesan
verbal

dan

nonverbal.

Missal

Mensesneg dapat berfungsi sebagai

penyandi dalam konferensi pers. Menurut model Berlo, sumber dan
penerima pesan dipengaruhi oleh keterampilan komunikasi komunikasi,
sikap, pengetahuan, sistem sosial dan budaya. Salah satu kelebihan
model Berlo adalah model ini tidak terbatas pada komunikasi publik atau
komunikasi massa, namun juga komunikasi antar pribadi dan berbagi
bentuk komunikasi tertulis. (sumber: Marhaeni Fajar, 2009. Hal: 101).
2.2 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran, kata strategi berasal dari bahasa Yunani klasik yaitu
“stratos” yang artinya tentara dan kata “agein” yang berarti memimpin dengan
demikian, strategi dimaksudkan adalah memimpin tentara. Lalu muncul kata
strategos yang artinya pemimpin tentara pada tingkat atas. Jadi, strategi adalah
konsep militer yang bisa diartikan sebagau seni perang para jendral (The Art Of
General), atau suatu rancangan yang terbaik untuk memenangkan peperangan.
Dalam strategi ada prinsip yang harus dicamkan, yakni “Tidak ada sesuatu yang
berarti dari segalanya kecuali mengetahui apa yang akan dikerjakan oleh musuh,
sebelum mereka mengerjakannya”.

pemasaran adalah suatu sitim keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha
yang di tunjukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada
pembeli yang ada maupun pembeli potensial. (Handoko,2000).
2.3 Strategi Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran dalam (Tjiptono, 2008: 219) adalah aktivitas
pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk atau
mengingatkan pasar sasaran atas perushaan dan produknya agar bersedia
menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan. Komunikasi pemasaran meliputi tiga tujuan utama yaitu, untuk
menyebarkan informasi (komunikasi informatif), mempengaruhi untuk melakukan
pembelian atau menarik konsumen (komunikasi persuasif), dan mengingatkan
khalayak untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi mengingatkan kembali).
2.4 Pengertian Pelanggan
Pelanggan merupakan fokus utama dalam pembahasan mengenai kepuasan
dan kualitas jasa karena dalam hal ini pelanggan memegang peranan cukup
penting dalam mengukur kepuasan terhadap produk maupun pelayanan yang
diberikan perusahaan.
Membidik Pelanggan Yang Tepat, Kita makin jarang mendengar istilah
“pemasaran masal” (mass marketing) dewasa ini dalam (Lovelock, 2005: 116).
Sebaliknya, pembicaraan umum adalah “fokus” (focus) atau pembidikan
(targeting) atau langganan massal (mass customization). Yaitu penawaran jasa

dengan beberapa elemen produk yang telah disesuaikan kebutuhan kepada banyak
pelanggan dengan harga yang relative rendah. Hal ini yang dapat mendasari istilah
tersebut adalah segmentasi pasar (market segmentation), yaitu proses membagi
pasar menjadi kelompok-kelompok yang berbeda, yang didalamnya semua
pelanggan memiliki karakteristik yang sama sehingga mereka dapat dibedakan
dari para pelanggan di segmen lain.

BAB III
METODE KEGIATAN
3.1 Waktu Dan Lokasi Kegiatan
Pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) dilaksanakan pada Kantor
Galeri Indosat Tulungagung kota Tulungagung yang berlokasi di Komplek Ruko
Plaza Nirwana Blok. A jl. Supriyadi No. 41 Tulungagung.
Waktu pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) dilakukan selama satu
bulan dimulai dari tanggal 1 November sampai 1 Desember 2016. Adapun
aktivitas praktek kerja lapangan dilaksanaakan sesuai dengan jam kerja di Geleri
Indosat Tulungagung mulai 08.00 sampai 17.00. sabtu dan tanggal merah libur.
3.2 Bidang Pelaksanaan
Selama Praktik Kerja Lapangan (PKL) Mahasiswa ditempatkan pada
bagian seksi strategi pemasaran yang telah disarankan oleh beberapa karyawan
Galeri Indosat Tulungagung. Di karenakan yang sesuai dengan mahasiswa progam
studi S1 manajemen untuk melaksanakan praktek kerja lapangan.
3.3 Kegiatan PKL
Selama satu bulan melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di Galeri
Indosat Tulungagung, banyak pengalaman dan pengetahuan yang didapat selama
menjalakan kegiatan. Kegiatan yang dilaksanakan selama satu bulan praktek kerja
lapangan (PKL) sebagai berikut:

3.4 Jenis Penelitan
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat deskriptif
kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi,
berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat
yang menjadi objek penelitian, dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan
sebagai sutau ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran tentang kondisi,
situasi, ataupun fenomena tertentu. (Bungin, 2010:68). Ciri lain metode deskriptif
adalah titik berat pada observasi dan suasana alamiah (Syam, 2009:232).
Peneliti bertindak sebagai pengamat dan suasana alamiah maksudnya
peneliti terjun ke lapangan.
3.5 Batasan Istilah
Batasan istilah dalam sebuah penelitian dimaksudkan untuk membatasi studi,
sehingga dengan pembatasan studi tersebut akan mempermudah penelitian dan
mempermudah pengolahan data yang kemudian menjadi sebuah kesimpulan.
Berdasarkan hal tersebut maka peneeliti menentukan fokus penelitian ini yaitu
memberikan gambaran dan pemahaman mengenai Strategi pemasaran Bundling
Tempel pt. Indosat guan meningkatkan pelanggan di area tulungagung:
i.
ii.
iii.
iv.
v.

Strategi pemasarann bundling tempel:
a. Strategi pemasaran
b. Perencanaan Komunikasi
Product
Place
Price
Promotion: Iklan, Personal selling, Publication, Exhibition. Menurut
David J. Rahman: (1987)

vi.

Model SMCR:
a. Source = Komunikator
b. Message = Pesan
c. Channel = Saluran/media
d. Receiver = Komunikan
Menurut Model Berlo dalam Marhaeni Fajar : (2009)
3.6 Jenis Data
Data Primer, merupakan data yang diperoleh peneliti secara langsung terhadap
narasumber

yang

berkompeten

dengan

menggunakan

beberapa

teknik

pengumpulan data. Data yang diperoleh dari lapangan dengan cara melakukan
wawancara dengan informan. Informan adalah orang yang memberikan informasi.
Dengan pengertian ini maka informan dapat dikatakan sama dengan responden,
apabila pemberian keterangannya karena dipancing oleh pihak peneliti. (Arikunto,
2006 : 145).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan key informant dan informant
sebagai sumber memperoleh data, dimaksudkan untuk dapat menarik sebanyak
mungkin informasi mengenai strategi pemasaran bundling tempel di tulungagung
dalam meningkatkan jumlah pelanggan, Key Informant dan informant dalam
penelitian ini adalah orang yang dianggap peneliti paling tahu tentang apa yang
diharapkan dan diinginkan peneliti sehingga akan memudahkan peneliti
menjelajahi obyek atau situasi sosial yang diteliti, teknik ini sering disebut dengan
purposive sampling. Key informant dalam penelitian ini adalah:
i.
ii.
iii.

Pimpinan Gerai Indosat Tulungagung.
Cluster Sales Manager Indosat Ooredoo Tulungagung.
Supervisor Retail Galeri Indosat Ooredoo Tulungagung.
Kriteria Informant adalah:
a. Pengguna Kartu Indosat Ooredoo
b. Laki-laki dan Perempuan

c. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung.
Data untuk mendukung penulis pada penelitian ini yaiitu melalui
dokumen atau catatan yang ada, buku-buku pustaka, file yang di
download diinternet dan tulisan-tulisan karya ilmiah dari berbagai
media.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah:
Field Work Research, yaitu penelitian langsung ke lapangan dengan cara:
a. Observasi
Observasi

atau

pengamatan

langsung

ke

lapangan

yang

menggambarkan Strategi pemasaran bundling tempel pt. indosat
guna meningkatkan pelanggan di area tulungagung.
b. Wawancara
Melakukan wawancara adalah salah satu teknik

untuk

mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan cara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pembahasan.
Peneliti menggunakan in depth interview (wawancara mendalam),
wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data atau
informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan
agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. Pada wawancara
mendalam ini, pewawancara relatif tidak mempunyai kontrol atas
respons informan, artinya informan bebas memberikan jawaban

karena wawancara berlangsung informal seperti orang sedang
mengobrol. (Kriyantono, 2012: 102).
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
data Kualitatif (Sugiyono, 2009: 246) Analisis data dalam penelitian kualitatif,
dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai
pengumpulan data dalam periode tertentu. Data tersebut baik dari observasi,
wawancara, maupun dari dokumen-dokumen.
Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan
melakukan pendekatan dengan metode analisis data kualitatif interaktif dari Miles
dan Huberman dalam Sugiyono (2009:247) yang mencakup pengumpulan data,
reduksi data, penyajian diatas dan penarikan kesimpulan/verifikasi.
i.

Reduksi Data
Proses reduksi diartikan sebagai proses pemulihan, pemusatan
perhatian pada penyederhanan dan transformasi data “kasar”: yang muncul
dari catatan-catatan di lapangan. Reduksi data atau proses transformasi ini
berlanjut terus sesudah penelitian lapangan, sampai laporan akhir secara

ii.

lengkap tersusun.
Penyajian Data
Langkah berikutnya setelah proses reduksi data berlangsung adalah
penyajian data yang dimaknai sebagai sekumpulan informasi yang
tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Dengan mencermati penyajian data ini, maka akan
dapat dipahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan.
Artinya meneruska analisisnya atau mencoba untuk mengambil
sebuah tindakan dengan memperdalam temuan tersebut. Hal ini dilakukan
untuk memudahkan bagi peneliti melihat gambaran secara penelusuran
atau bagian-bagian tertentu dari data penelitian, sehingga dari data tersebut
iii.

dapat ditarik kesimpulan.
Penarikan Kesimpulan
Kegiatan analisis interaktif ketiga adalah menarik kesimpulan dan
melakukan verifikasi. Dari pemulaan pengumpulan data, seorang
penganalisis kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat
keteraturan, pola-pola penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin
alur sebab akibat dan proposisi. Sedang verifikasi merupakan kegiatan
pemikiran kembali yang melintas dalam pemikiran penganalisis selama
peneliti mencatat, atau suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan
atau peninjaun kembali serta tukar fikiran antara teman sejawat untuk
mengembangkan “kesempatan inter subjektif” dengan kata lain makna
yang muncul dari data harus diuji kebenarannya (validitasnya), verifikasi
oleh peneliti, dimaksudkan untuk menganalisis dan mencari makna dari
informasi yang dikumpulkan dengan mencari tema, pola hubungan,
permasalahan yang dimaksud, hipotesa yang disimpulkan secara tentatif,
sehingga terbentuk proposisi tertentu yang bisa mendukung teori ataupun
penyempurnaan teori.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat PT. Indosat, Tbk
PT Indosat Tbk (Indosat) didirikan sebagai perusahaan Penanaman Modal
Asing (PMA) di bidang penyelenggaraan jasa telekomunikasi internasional di
Indonesia pada tahun 1967. Pada tahun 1980, Pemerintah Indonesia mengambil
alih seluruh saham Indosat, sehingga sejak saat itu Indosat beroperasi sebagai
Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Indosat menjadi perusahaan public pada
tahun 1994, dengan mencatatkan sahamnya deregulasi industri telekomunikasi
nasional dengan membuka peluang terhadap di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya, serta mencatatkan American Depository Receipts di New York Stock
Exchange.
Memasuki abad ke-21 dan sejalan dengan trend di dunia, terutama di
Indonesia, Pemerintah Indonesia melakukan persaingan pasar yang lebih dan pada
tahun 2001, Indosat mendirikan perusahaan operator selular, yaitu bebas dan
secara bertahap mencabut hak eksklusivitas yang dimiliki oleh Indosat dan
Telkom. Indosat segara menangkap peluang ini dengan mengembangkan bisnis
selular PT. Indosat Multi Media Mobile (IM3), yang diikuti dengan akuisisi penuh
PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) di tahun 2002, menjadikan Indosat
sebagai penyelenggara selular terbesar kedua di Indonesia.

Pada akhir tahun 2002, Pemerintah Indonesia melakukan divestasi saham
Indosat yang dimiliki 41,94% kepada ST Telemedia Pte. Ltd. Melalui perusahaan
holding Indonesia Communications Limited (ICL). Pada tanggal 20 November
2003, melalui penandatanganan penggabungan usaha antara Satelindo, IM3 dan
Bimagraha ke dalam Indosat, maka Indosat menjadi Full Network Service
Provider (FNSP) yang focus pada bisnis selular. Hal ini diikuti oleh pelaksanaan
program transformasi menyeluruh yang dimulai pada tahun 2004, meliputi bidang
sumber daya manusia, teknologi, serta budaya dan nilai-nilai perusahaan. Upaya
ini mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan, seiring dengan keberhasilan
Indosat mencatat pendapatan yang melampaui Rp 10 trilliun dan peningkatan
margin pada tahun ke-10 sebagai perusahaan public.
Sebagai perusahaan yang focus pada selular dan sebagai operator terbesar
kedua dengan basis pelanggan 14,5 juta pada 31 Desember 2005, Indosat
melanjutkan kekuatan usaha selularnya dengan menguji coba teknologi 3G pada
bulan Agustus 2005, setelah menguji coba spectrum yang telah ditetapkan pada
bulan Juli 2005 dengan membangun 10 menara BTS di Jakarta dan Surabaya.
Pada tahun 8 Februari 2006, Indosat memenangkan tender untuk frekuensi 5MHz
spectrum 3G dengan memberikan tawaran terendah sebesar Rp 160 miliar. Indosat
berencana untuk meluncurkan layanan perdana pada tahun 2006 di Jakarta dan
Surabaya
4.1.2 Visi, Misi, Nilai, dan Motto Perusahaan
A. Visi Indosat

Visi PT Indosat Tbk adalah untuk menjadi penyelenggara jaringan dan jasa
telekomunikasi terpadu berfokus pada selular atau nirkabel yang
terkemuka di Indonesia.
B. Misi Indosat
Misi PT Indosat Tbk adalah Menyediakan dan mengembangkan produk,
layanan dan solusi inovatif dan berkualitas untuk memberikan manfaat.
Meningkatkan shareholder value secara terus menerus. Mewujudkan
kualitas kehidupan stakeholder yang lebih baik.
C. Nilai Indosat
Nilai-nilai utama yang ditetapkan dan berusaha ditanamkan pada
anggotanya dari yang tertinggi hingga yang terendah tercakup dalam
INSAN GEMILANG, antara lain;
i.
Integritas
Itikad untuk melakukan pekerjaan dengan menjunjung tinggi etika
kerja bagi kepentingan perusahaan, pemegang saham, karyawan,
pelanggan, pemerintah dan masyarakat serta bertindak berdasarkan
ii.

kebijakan, pedoman dan atau peraturan yang berlaku.
Kerjasama
Mengutamakan kepentingan perusahaan, keterbukaan, komitmen,
kepercayaan, partisipasi aktif. Proses kerja bersama berdasarkan
komitmen, kepercayaan, keterbukaan, saling membantu dan
menghargai serta berpartisipasi aktif dalam memberikan kontribusi

iii.

dan dukungan bagi kepentingan perusahaan.
Keunggulan
Semangat menjadi yang terbaik, pengembangan kemampuan,
jaminan, kehandalan, keunggulan teknologi. Niat dan usaha untuk
melebihi standar yang diharapkan dengan cara terus menerus

iv.

mengembangkan kemampuan.
Kemitraan

Kesadaran akan adanya saling membutuhkan, kesadaran akan
perlunya saling percaya membangun dan atau membina hubungan
dengan pihak-pihak yang terkait atas dasar saling membutuhkan
v.
vi.

dan saling percaya untuk kepentingan bersama.
Fokus Pada Pelanggan
Prioritize internal as well external customers by understanding and

fulfilling the needs over the expectation.
D. Motto Indosat
Motto Indosat berbunyi, “KRETHARTA KARYA SAMUHA”, yang
berarti “Keberhasilan dicapai melalui kerjasama antara seluruh pihak yang
terkait dalam perusahaan”. Kerjasama tersebut dapat berlangsung mulai
dari tingkat antar didalam satu divisi, antara divisi satu dengan yang
lainnya, tingkat direksi serta pihak-pihak yang terkait.
4.1.3 Produk dan Servis
Tiada perkembangan yang berlangsung begitu cepat seperti yang terjadi
dalam dunia telekomunikasi. Indosat, sebagai penyedia jasa telekomunikasi yang
berfokus pada selular/nirkabel, terus berupaya meningkatkan sarana, infrastruktur,
fasilitas dan layanan prima dalam menunjang fungsi telekomunikasi untuk
kemajuan bangsa. Indosat telah membangun dan mengembangkan jaringan ke
seluruh wilayah Nusantara den gan membangun 1.137 Base Stations di tahun
2005 untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas serta memperluas cakupan
jaringan agar dapat melayani pelanggan Indosat dengan lebih baik. Hingga 31
Desember 2005, Indosat memiliki 126 galeri di seluruh Indonesia. Galeri tersebut
adalah pusat layanan yang secara langsung memberikan layanan kepada
pelanggan Indosat, yaitu pelanggan selular, telekomunikasi tetap dan multimedia,

komunikasi data dan internet ( MIDI).
4.1.4 Anak Perusahaan
A. Lintasarta
Indosat memiliki 72,36% saham Lintasarta, bergerak di bidang jasa
komunikasi data kecepatan tinggi dan jaringan korporat. Perintis system
lalu lintas giral di Indonesia termasuk pengembangan jaringan ATM
Bersama. Saat ini Lintasarta adalah salah satu penyedia jasa komunikasi
data dan jaringan korporat terkemuka di Indonesia. Anak Perusahaan: PT
Arthajasa Pembayaran Elektronis dan PT Swadharma Marga Inforindo.
B. Indosat Mega Media (Indosat M2)
Indosat memiliki 99,85% saham IndosatM2, bergerak di bidang jasa
multimedia dan internet termasuk jasa TV kabel, jasa IP-based
multimedia, Internet dan jasa IP-based LAN dan WAN. IndosatM2
merupakan salah satu pelopor pengembangan jasa MIDI di Indonesia.
4.1.5 Afiliasi Perusahaan
a. Indosat Finance Company B.V. (IFB)
b. Indosat International Finance Company B.V. (IIFB) (Non-Oper ational)
c. Indosat Singapore Pte.Ltd. (ISP)
4.1.6 Struktur Organisasi Public Relations PT. Indosat Tbk

Divisi Public Relations PT Indosat, Tbk berada di bawah naungan Group
Corporate Secretary yang memiliki empat divisi, yaitu : Divisi Investor Relations,
Public Relations, Internal Communications, dan Corporate Data.
A. Tujuan Public Relations PT Indosat
Divisi Public Relations dipimpin oleh seorang Division Head (DH) yang
bertanggung jawab langsung kepada Group Head Corporate Secretary. DH
Public Relations memiliki tugas dan wewenang dalam mengkoordinir dan
mengawasi segala kegiatan Divisi Public Relations dari masing-masing
bagian, antara lain terkait dengan media relations, corporate event dan
protocol, external publications, dukungan kegiatan program pemasaran,
website, dan sebagainya.

Public Relations PT Indosat dalam melaksanakan tugasnya tentu memiliki
tujuan dan target yang akan dicapai. Berikut adalah tujuan dari Public
Relations PT Indosat:
i.
Menciptakan image dan reputasi yang positif dari perusahaan.
ii. Menciptakan hubungan baik dengan publik manapun dan media.
iii.
Sebagai media komunikasi antara Indosat dengan para stakeholders.
B. Tugas dan Fungsi Public Relations PT Indosat
Dalam pelaksanaanya, Public Relations PT Indosat memiliki tugas serta fungsi
yang penting bagi perusahaan. Tugas dan fungsi yang dimiliki oleh Public
Relations PT. Indosat adalah:
i.
Membina hubungan kemitraan dengan media massa, pemerintah serta
ii.

key public dalam masyarakat.
Memberikan masukan kepada pihak manajemen dalam hal solusi

iii.
iv.

konflik seperti gugatan hukum dan sebagain ya.
Mengatur wawancara.
Merencanakan, memantau dan mengavaluasi kegiatan publisitas media

v.

(melalui kliping media).
Melaksanakan kegiatan fasilitator, editing serta penulisan media

vi.
vii.
viii.
ix.

informasi dan publikasi korporat.
Menulis dan mengedit materi publisitas korporat.
Memelihara data kehumasan, mencakup presentasi dan kepustakaan.
Menangani surat pembaca yang terdapat di media
Mengadakan kegiatan-kegiatan publisitas (media visit, media briefing,

xi.
xii.

press tour, press conference, dan talk show di stasiun TV atau radio).
Update website Indosat (www.indosat.com)
Membuat artikel sponsorship di media.
Penerbitan media korporat, seperti buku laporan tahunan, company

xiii.

profile.
Menganalisis opini masyarakat dan public serta mengusulkan tindak

xiv.

lanjut penanganannya.
Protokoler perusahaan misalnya pada acara-acara resmi (penanganan

xv.
xvi.

tamu VIP, sit arrangement, sambutan direksi).
Mendukung kegiatan atau acara-acara marketing.
Sponsorship, membiayai suatu kegiatan seperti olah raga dan kesenian.

x.

xvii.
xviii.

Melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR).
Mengadakan kalender dan agenda kerja, kartu-kartu atau bunga ucapan

(Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru).
xix.
Penerimaan kunjungan dari lembaga pendidikan atau instansi.
C. Kegiatan Public Relations PT. Indosat
Lingkup kegiatan Public Relations PT Indosat terbagi dalam kegiatan internal
dan eksternal. Namun yang dimaksud internal dan eksternal di sini adalah
kegiatan yang dikerjakan di dalam kantor (in door) dan di luar kantor (out
door), bukan spesifikasi publiknya. Karena sudah ada bagian tertentu yang
mengurusi public internal dan eksternal. Berikut adalah kegiatan internal dan
eksternal yang dilaksanakan oleh Public Relations PT Indosat :
D. Kegiatan Internal
i.
Kliping. Merupakan tugas harian yang dilakukan oleh PR pada pagi
hari sampai waktu yang telah ditentukan (max pukul 10.00). Dalam hal
ini, PR harus mencari berita-berita yang terkait dengan PT Indosat
maupun anak perusahaannya serta berita-berita lain yang menyangkut
kompetitor dan informasi teknologi. Setelah pengerjaannya selesai,
ii.

kliping ini kemudian didistribusikan ke divisi lain.
Analisis Media. Kegiatan ini biasa dilakukan oleh bagian Media
Relations. Kegiatan ini menuntun untuk melakukan analisis terhadap
pemberitaan yang ada di media (media cetak). Tentunya berita-berita
yang terkait dengan perusahan dan competitor. Dalam hal ini, PR juga
melakukan pembandingan antara pemberitaan mengenai Indosat dan
pemberitaan mengenai competitor, maupun memberikan fakta-fakta
kepada pihak direksi jika ada pertanyan yang diajukan oleh wartawan
lokal.

iii.

Dokumentasi Kegiatan. Pekerjaan ini menuntut PR membuat
dokumentasi, yaitu berupa rekaman kegiatan perusahaan atau event
tertentu dengan cara foto maupun rekaman video. Kegiatan ini

iv.

ditangani oleh PR bagian protokoler.
Penerbitan Khusus. Kegiatan ini meliputi pembuatan cinderamata,
laporan tahunan, company profile, kalender, agenda, kartu ucapan dan
lain sebagainya yang berhubungan dengan peristiwa atau kegiatan

tertentu.
E. Kegiatan Eksternal
i.
Press Conference. Konferensi pers ini dilakukan oleh unit PR secara
keseluruhan. Kegiatan ini dilakukan guna menyampaikan suatu berita
ii.

atau informasi yang terkait dengan perusahaan kepada media massa.
Press Release. Press Release ini dibuat guna menyampaikan informasi
kepada public (melalui media massa) mengenai kegiatan atau peristiwa
yang akan atau sedang berlangsung di perusahaan. Press release
iniharus memperhatikan unsur-unsur penulisan yang dimiliki oleh

iii.

suatu berita.
Corporate Event. Dalam kegiatan ini, PR melakukan kegiatan yang
berhubungan dengan kegiatan sosial, baik yang bersifat pendidikan,
kesehatan, kepedulian sosial dan sebagainya. Kegiatan ini merupakan

iv.

Corporate Social Responsibility.
Media Visit. Indosat mendatangi kantor-kantor media massa, baik
cetak maupun elektronik guna melakukan pemebritahuan infomrsi atau
up date data-data terakhir yang terkait dengan perusahaan, yang akan
dijadikan konsumsi public. Dalam menjalankan tugasnya, DH dibantu
oleh sekretaris yang bertugas membantu DH dalam menangani

proposal sponsorship yang masuk ke perusahaan, administrasi paspor
dan

visa,

budget

holder,

serta

melaksanakan

tugas-tugas

kesekretariatan lainnya.
F. Divisi Public Relations di PT Indosat terdiri dari tiga sub bagian, yaitu media
relations, corporate event dan protocol, dan external publications. Masing-masing
sub bagian tersebut memiliki seorang manager dan beberapa staf yang
bertanggung jawab terhadap tugasnya masing-masing.
F. Media Relations
Sub bagian Media Relations di PT Indosat melakukan kegiatan dan tanggung
jawab sebagai berikut:
i.

Mengadakan kegiatan-kegiatan publisitas (media visit, media briefing dan

ii.

redaktur meeting, press tour, plan visit, press conference, dan talk show).
Menjalin dan memperluas hubungan kemitraan dengan pihak media, mulai

iii.
iv.
v.
vi.

dari level wartawan sampai pimpinan redaksi.
Memonitor media dan kliping analisis berita.
Menganalisa dan membuat laporan tentang seluruh publisitas korporat.
Menangani surat pembaca yang terdapat di media.
Bertanggung jawab atas seluruh penerbitan korporat mulai dari
perencanaan, pengawasan dan evaluasi. Mulai dari outline topic, distribusi

vii.

pendanaan, serta penunjukkan rekanan dan media.
Melakukan penulisan mengenai korporat, seperti press release serta fact

sheet.
viii.
Membuat publisitas korporat seperti membuat iklan kepedulian.
ix.
Membuat artikel-artikel sponsor.
x.
Mengadakan media training bagi direksi.
xi.
Mengadakan corporate citizenship.
G. Corporate Event and Protocol

Sub bagian corporate event dan protocoler memiliki kegiatan dan tanggung
jawab sebagai berikut:
i.
Mengkoordinir seluruh acara perusahaan, meliputi perencanaan,
pengawasan dan evaluasi. Seperti pada agenda acara, skenario acara,
daftar undangan, konsumsi, lay out ruang dekorasi, protokoler, dan
ii.

pertunjukkan atau hiburan dalam suatu acara.
Menjalin hubungan koordinasi dengan rekanan yang terkait dengan

iii.

acara perusahaan (catering, event organizer, supplier, dan sebagainya).
Bertanggung jawab atas semua pengadaan dan stock maintenance
(agenda dan kalender, card invitation for event, guest book, labels,

iv.

name sign, backdrop, peralatan dan sebagainya).
Menjalin, membina dan memperluas hubungan kemitraan antar
lembaga untuk level penanggung jawab protocol dan kehumasan untuk

v.
vi.

lembaga yang bersangkutan.
Membantu kelancaran RUPS.
Menangani sitting arrangement, data pejabat, perjalanan dinas, dan

vii.

lain-lain.
Mendukung acara yang berkaitan dengan publik mulai dari investor

communication hingga internal communication.
H. External Publications
Sub bagian external publications memiliki kegiatan dan tanggung jawab
sebagai berikut:
i.
Memonitor website Indosat, bekerjasama dengan bagian pemasaran.
ii. Membuat company profile dan video corporate.
iii.
Mengadakan briefing bagi para vendor, namun hanya sebatas konsep
saja.
4.2

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Strategi Komunikasi Indosat Ooredoo dalam meningkatklan jumlah
pelanggan di Samarinda dapat diambil kesimpulan bahwa Indosat Ooredoo
menggunakan media massa, media cetak, media social, dan sales force, untuk
mempromosikan tentang apa itu Indosat Ooredoo kepada semua kalangan
seperti pelajar, mahasiswa, pekerja, hingga ibu rumah tangga. Strategi

cost

benefits

dan

dalam mempromosikan

langsung untuk mempertahankan

meningkatkan merek nya, segmentasi pelanggan, dan lain sebagainya kedua
media tersebut masih dikatakan efektif karena operator masuk ke seluruh
kalangan. Dari strategi tersebut Indosat Ooredoo mempromosikan secara
langsung

kepada

masyarakat

Samarinda

untuk mempertahankan dan

meningkatkan mereknya.
5.2 Saran
Bagaimana Indosat Ooredoo Dalam Meningkatkan jumlah Pelanggan di
Samarinda yaitu dengan selalu berinovasi dalam menciptakan penggunaan
produk, misalnya menambah paket-paket lain yang lebih beragam, dan juga
memperbanyak fitur-fitur menarik seperti Telkomsel yang mempunyai layanan TCash untuk mempermudah pelanggan mereka dalam melakukan pembayaran
untuk pembelanjaan apapun yang menyediakan layanan T-Cash dengan hanya
mendaftarkan nomor mereka untuk mendapat stiker T-Cash yang ditempelkan

di belakang ponsel. Transparan dalam menyampaikan tariff juga akan membantu
perusahaan untuk

meningkatkan

pelanggan

pengguna

provider

Indosat

Ooredoo di Samarinda, salah satu permasalahan yang terjadi saat ini adalah
perusahaan Indosat Ooredoo tidak transparan dalam menyampaikan tariff
dengan mengatakan “telfon sepuasnya ke semua operator Rp. 1 per detik”
yang ternyata Rp. 1 per detik hanya berlaku di 5 menit awal dan 5 menit
berikutnya sudah beralih ke tariff normal yaitu Rp. 5 per detiknya. Hal
seperti ini seharusnya lebih diperhatikan lagi oleh Indosat Ooredoo karena
untuk membuat hubungan jangka panjang antara pelanggan dan Indosat
Ooredoo untuk mempertahankan posisi sebagai second card tersebut Indosat
Ooredoo seharusnya lebih transparan dalam menyampaikan tariff nya agar
pelanggan tidak merasa tertipu dengan promosi yang berjalan saat ini. Untuk
meningkatkan jumlah pelanggan Indosat Ooredoo harus lebih meningkatkan
kualitas jaringan serta merealisasikan visi dan misi Indosat Ooredoo dan
memproses cepat masuknya jaringan 4G LTE di Samarinda agar pengguna
paket dengan bonus internet di jaringan 4G LTE dapat menikmati bonus
yang mereka dapat.

DAFTAR PUSTAKA
Sumber buku:
Arikunto, Suharsini, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT.
Rineka Cipta, Jakarta.
Kriyantono, Rachmat, 2012. Teknis Riset Komunikasi, Fajar Interpratama,
Jakarta.
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta,
Bandung.
Kotler, Philip (2005), Manajemen Pemasaran, PT. Prenhallindo, Jakarta.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane, 2007, Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua
Belas, Indeks, Jakarta.
Rambat Lupiyoadi, 2001. Manajemen Pemasaran Jasa, Teori dan Praktek.
Salemba Empat Jakarta
Nasution.(2004. Manajemen Jasa Terpadu. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia
Hafied Cangara. 2013. Perencanaan & Strategi Komunikasi. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.
Marhaeni Fajar. 2009. Ilmu Komunikasi Teori & Praktik. Jogjakarta: Graha Ilmu.
Mahmud Machfoedz. 2010. Komunikasi Pemasaran Modern. Jogjakarta: Cakra
Ilmu.

Loveloc, Christopher H dan Lauren K. Wright. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa.
Jakarta: Indeks.
Bungin, Burhan, 2010. Penelitian Kualitatif, Kencana Prenada Media Grup,
Jakarta.
Syam, Nina W., 2009. Sosiologi Komunikasi, Humaniora, Bandung.

Sumber Internet:
(Sumber: http://m.kaltim.prokal.co./read/news/250339-dua-operator-telahbersaing-layanan-4g-keluhan-pelanggan-ini-juga-penting.html.

(Diakses

15

Desember 2016).
(Sumber:http://www.ooredoo.com/id/media/news_view/Indosat-Ooredoo-tomake-Indonesias-digital-society-accessible-for-all (Diakses 16 Desember 2016).
http://foto.metrotvnews.com/view/2015/06/26/407789/pengguna-ponsel-diindonesia-melebihi-jumlah-penduduk (Diakses 16 Desember 2016).
(Sumber: : http://www.marketing.co.id). (Diakses 16 Desember 2016).
(Sumber: http://teknologi.news.viva.co.id) (Diakses 15 Maret 2016).

Lampiran