Universitas Negeri Yogyakarta 2016 (1)
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAN
“Sistem Politik Indonesia”
Disusun Oleh :
1. Dhea Akhiroh
15209241015
2. Sarah Ulfa
15209241016
3. Febriana Fitri
15209241017
4. Fadiana Putri
15209241018
Pendidikan Seni Tari 2015
Kelas A Semester 2
Universitas Negeri Yogyakarta
2016
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan karunia-Nya kami bisa menyelesaikan makalah ini yang berjudul Politik di Indonesia.
Makalah ini berisikan tentang sistem politik serta permasalahnnya di Indonesia.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca, masyarakat dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Yogyakarta
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PEMBAHASAN
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SISTEM POLITIK
B. JENIS-JENIS SISTEM POLITIK
C. PERBEDAAN SISTEM POLITIK INDONESIA DENGAN NEGARA LAIN
D. PERMASALAHAN POLITIK DIINDONESIA
BAB III PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi politik di Indonesia saat ini sangat buruk. Hal ini disebabkan oleh penurunan
politik Indonesia tidak sehat. Banyak politisi di negeri ini yang terlibat dalam kasus korupsi.
Sebenarnya, apa yang dibutuhkan bukanlah popularitas tetapi kinerja yang optimal yang
dapat membangun Indonesia yang sangat baik politik.
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat,
antara lain, membentuk proses pengambilan keputusan, terutama di negara bagian.
Kebanyakan orang tahu Indonesia politik Indonesia yang kotor karena ada banyak hal yang
membuat politik kotor. Hal ini membuat negara kita semakin terpuruk.
.
B. Rumusan Masalah
Untuk mengetahui tujuan pembahasan tentang sistim politik di Indonesia, maka
sebagai perumusan dalam penyusunan adalah :
1.
Apakah pengertian sistem politik ?
2.
Bagaimanakah sistem politik di Indonesia ?
3.
Bagaimanakah perbedaan sistem politik Indonesia dengan Negara lain ?
4.
Bagaimana perkembangan sistem politik di Indonesia ?
5.
Apa saja jenis-jenis sistem politik yang ada di berbagai Negara ?
C. Tujuan Pembahasan
1.
Untuk mengetahui pengertian sistem politik
2.
Mengetahui sistem politik di Indonesia
3.
Mengetahui perbedaan sistem politik Indonesia dengan sistem politik Negara lain
4.
Mengetahui perkembangan sistem politik di Indonesia
5.
Mengetahui jenis-jenis sistem politik
6.
Mengetahui sistem politik yang di terapkan di berbagai Negara.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Politik
Sistem menurut pamudji (1981:4) merupakan suatu kebulatan atau keseluruhan yang
komplek atau terorganisir, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang
membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang komplek atau utuh.
Politik dalam bahasa arabnya disebut “siyasyah” yang kemudian diterjemahkan
menjadi siasat, atau dalam bahasa inggrisnya “politics”, asal mula kata politik itu sendiri
berasal dari kata “polis” yang berarti negara kota, dengan politik berarti ada hubungan
khusus antara manusia yang hidup bersama, dalam hubungan itu timbul aturan, kewenangan
dan pada akhirnya kekuasaan.
Dapat disimpulkan bahwa sistem politik adalah mekanisme seperangkat fungsi atau
peranan dalam struktur politik dalam hubungan satu sama lain yang menunjukan suatu proses
yang langsung memandang dimensi waktu (melampaui masa kini dan masa yang akan
datang). Adapun prinsip-prinsip sistem politik demokrasi di Indonesia antara lain:
1. Pembagian kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif berada pada badan yang berbeda
2. Negara berdasarkan atas hukum
3. Pemerintah berdasarkan konstitusi
4. Jaminan terhadap kebebasan individu dalam batas-batas tertentu
5. Pemerintahan mayoritas
6. Pemilu yang bebas
7. Parpol lebih dari satu dan mampu melaksanakan fungsinya
B. Jenis-jenis Sistem Politik.
1. Sistem Politik Komunisme
Diidentifikasikan dengan model pemerintahan satu partai yang memerintah dengan caracara dictator. Contoh : RRC, dimana partai komunis memegang dan mendominasi
pemerintahan dan DPR. Dalam hal ekonomi komunisme diibaratkan sebagai suatu
masyarakat yang diorganisasikan berdasarkan prinsip-prinsip hak milik umum atas semua
alat produksi, penghapusan total/pembatasan hak-hak perseorangan/pribadi, serta persamaan
dalam distribusi barang dan jasa untuk keperluan hidup.
2. Sistem Politik Fasisme
Sebagai gerakan politik, muncul di Italia setelah Perang Dunia I dan menguasai
negara itu tahun 1922 hingga 1943. Fasisme dikembangkan oleh Mussolini dan Nazisme
Hitler. Gerakan ini merupakan perkembangan radikal dari teori negara yang telah
dikembangkan dan mengatakan bahwa pengorbanan yang diberikan individu kepadanya
merupakan ikatan substansi antara negara dan seluruh anggotanya. Pengorbanan tersebut
dipandang sebagai wujud dari tugas dan kewajiban seseorang dalam negara. Fasisme
menolak kembalinya liberalisme dengan segala macam institusi pendukungnya. Sebaliknya,
fasisme mendekati nasionalisme. Negara menurut pandangan fasisme terlepas dan ada di atas
semua perintah moral. Kebebasan individu dibatasi untuk memberikan perhatian sepenuhnya
kepada negara.
3. Sistem Politik Liberal
Liberal berasal dari kata liberty yang artinya kebebasan. Kebebasan yang dimaksud
adalah kebebasan bertempat tinggal, kebebasan pribadi, kebebasan untuk menentang
penindasan, dan sebagainya. Jadi, liberal adalah suatu sifat yang suka perubahan cepat,
substansial, dan progresif berdasarkan kekuatan legal untuk mencapai tujuan. Dalam banyak
hal liberalisme mendasarkan dari pada prinsip, bahwa setiap orang mempunyai hak-hak
tertentu yang tidak dapat .dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh kekuasaan mana pun.
Hak-hak yang dimiliki oleh setiap individu telah dibawanya sejak lahir, sedangkan fungsi
negara tidak lebih dari melindungi setiap individu dalam melaksanakan hak-hak tersebut.
Negara sama sekali tidak dibenarkan untuk ikut campur dalam pelaksanaan hak tiap-tiap
individu. Contoh negara yang menganut politik liberal ini adalah Amerika Serikat.
4 . Sistem Politik Demokrasi
Sistem politik yang didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur, dan kelembagaan yang
demokratis. Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di Indonesia adalah :
Ide kedaulatan rakyat
Negara berdasarkan atas hukum
Bentuk Republik
Pemerintahan berdasarkan konstitusi
Pemerintahan yang bertanggung jawab
Sistem Perwakilan
Sistem pemerintahan presidensil
C. Perbedaan Sistem Politik Indonesia dengan Negara lain
PERBEDAAN DARI MASING-MASING SISTEM POLITIK
Demokrasi
Komunisme
Fasisme
Liberalisme
(Indonesia )
Sistem politik
(RRC)
Bercirikan
yang didasarkan
pemerintahan yang
menolak kembalinya
kebebasan berpikir
pada nilai,
sentralistik,peniadaa
liberalisme dengan
bagi tiap individu
prinsip, prosedur,
n hak milk pribadi,
segala macam institusi
dan kelembagaan
peniadaan hak-hak
pendukungnya.
pembatasan
yang demokratis.
sipil dan politik,
Sebaliknya, fasisme
kekuasaan;
tidak adanya
(Italia)
Fasisme
(AS)
Bercirikan adanya
atau kelompok;
mendekati
khususnya dari
mekanisme pemilu
nasionalisme. Negara
pemerintah dan
yang terbuka, tidak
menurut pandangan
agama; penegakan
adanya oposisi, serta
fasisme terlepas dan
hukum; pertukaran
terdapat pembatasan
ada di atas semua
gagasan yang bebas;
terhadap arus
perintah moral.
sistem pemerintahan
informasi dan
Kebebasan individu
yang transparan yang
dibatasi untuk
didalamnya terdapat
kebebasan
berpendapat
memberikan perhatian
jaminan hak-hak
sepenuhnya kepada
negara.
kaum minoritas
D. Permasalahan Politik di Indonesia
Kondisi politik di Indonesia saat ini sangat buruk. Hal ini disebabkan oleh penurunan
politik Indonesia tidak sehat. Banyak politisi di negeri ini yang terlibat dalam kasus korupsi.
Sebenarnya, apa yang dibutuhkan bukanlah popularitas tetapi kinerja yang optimal yang
dapat membangun Indonesia yang sangat baik politik.
Korupsi sendiri adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi,
tingkat korupsi berbeda-beda namun yang paling parah adalah Kleptokrasi yaitu
pemerintahan oleh para pencuri. Semua bentuk pemerintahan rentan terhadap korupsi dalam
prateknya. Contohnya saja baru-baru ini, berikut kuripan dari salah satu media
“Presiden Jokowi mencalonkan Budi Gunawan sebagai kapolri, namun ditengah
jalan Budi ditetapkan sebagai Tersangka. KPK menetapkan Budi Gunawan, calon KapolRi
pilihan Presiden, sebagai Tersangka kasus Korupsi sementara wakil Ketua KPK Bambang
Widjojanto ditetapkan polisi sebagai tersangka daam kasus sengketa pemilu. Bambang
bahkan sempat ditahan dan diinterogasi sebelum akhirnya dilepas dengan jaminan.
Awalnya Jokowi meminta kedua lembaga penegak hukum ini untuk tidak saling
melakukan “Kriminalisasi” Presiden juga meminta agar kasus-kasus yang ditangani KPK
dan Polri transparan. Ditengah konflik yang belum menunjukkan tanda-tanda usai, Jokowi
membentuk tim 9 yang berisi tokoh-tokoh yang independen.
Rekomendasi tim jelas : pencalonan Budi Gunawan harus dibatalkan karen Budi
berstatus Tersangka. Anggota tim mengatakn landasan moral dan etik mestinya mendorong
Jokowi membatalkan pencalonan Budi Gunawan meski sudah disetujui DPR dan akhirnya
mencari caalon lain.
Politik adalah interaksi antara
pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses
pembuatan kebijakan dan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat
yang tinggal dalam suattu wilayah tertentu. Untuk kasus politiknya, Budi Gunawan tetap
dilantik sebagai calon kapolri namun bbila ia terbukti bersalahh ia akan dinonaktiifkan.
Dengan kekuasaan negara di tengah-tengah dari seluruh rakyat Indonesia yang multibudaya, otoritas politik harus tidak hanya menyederhanakan masalah melalui praktek politik
jargon seperti: bentuk integrasi, keragaman dan hegemonik kekuasaan feodal.
Bahkan, seperti itu atau tidak, tuntutan perubahan bangsa yang beragam di Indonesia, akan
terus menjadi kebutuhan politik yang sulit bagi kita untuk mengandung. Dalam perspektif
seperti itu, adalah tepat, kita butuhkan sekarang adalah model kekuasaan Indonesia yang
cerdas, dalam arti mampu melihat ancaman potensial.
Masalahnya adalah, model demokrasi yang menekankan kesadaran pluralitas, menjadi
semangat berbasis egalitarianisme-isi prasyarat dan sangat kompleks. Dengan kata lain, jika
kita akan mempertahankan konsepsi politik negara dalam bentuk wacana integratif atau kita
mengubahnya menjadi bentuk negara-pluralisti seperti yang kita merenungkan feredartif
bentuk negara.
Pada tingkat tersebut yang, di masa depan ketika kita benar-benar memasuki
perubahan bahwa "kita tidak mengenal". Dalam konteks ini, klaim bahwa Indonesia adalah
budaya kekerasan (budaya kekerasan) adalah klaim politik yang dapat digunakan untuk
membenarkan kembalinya penguasa yang otoriter dan kekerasan negara berikutnya. Apalagi
jika kita melihat keragaman budaya, sebagai modal sosial, maka kita melihat bahwa
hetrogenitas ia menawarkan jalur baru hari yang akan datang akan memberikan alternatif cara
reformasi politik di Indonesia. Meski begitu, di bawah bias interpretasi penuh semangat yang
demokratis dan pluralistik pembaharuan adalah pilihan yang sangat sulit untuk hidup di
negara ini.
Langkah-langkah untuk mengetahui, meskipun sulit untuk mengatakan, mengapa dan
bagaimana demokrasi adalah jalan curam untuk sebuah prasyarat perubahan, kita dapat
menafsirkan kembali peristiwa perubahan semua sebagai bagian integral untuk terus
melakukan yang buruk untuk membangun kembali, catatan panjang kegagalan bangsa ini
mencari bentuk yang paling ideal. Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa ramah, sopan,
halus dan lembut mungkin akan hanya menjadi kenangan masa lalu. Indonesia kenangan
perdamaian, akan menjadi bagian integral lanjutan dari harapan mayoritas bangsa kita.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa sistem politik yang berlaku di Indonesia
adalah Demokrasi Pancasila, dimana rakyat turut serta dalam politik dengan memiliki hal
politik masing-masing sesuai dengan Hak Asasi Manusia di Indonesia. Kenapa Indonesia
tidak menganut sistem politik liberal, fasisme, dan komunisme ? itu semua dikarenakan
Indonesia sebagai Negara demokratis tidak cocok menganut sistem politik tersebut.
Maka dari itu kita sebagai warga Negara Indonesia harus bangga Negara kita
menganut sistem politik demokrasi pancasila yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Oleh
karena itu mari kita membantu pemerintah untuk menjalankan sistem politik di Indonesia
dengan cara apapun, bisa dengan mengeluarkan pendapat yang membangun tapi tidak dengan
bentuk anarkis.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.totalserve.biz/2014/03/sistem-politik-indonesia.html
https://autozook.com/edu/sistem-politik-indonesia/
http://www.dw.com/id/daftar-tangkapan-terbesar-kpk/a-18214980
“Sistem Politik Indonesia”
Disusun Oleh :
1. Dhea Akhiroh
15209241015
2. Sarah Ulfa
15209241016
3. Febriana Fitri
15209241017
4. Fadiana Putri
15209241018
Pendidikan Seni Tari 2015
Kelas A Semester 2
Universitas Negeri Yogyakarta
2016
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan karunia-Nya kami bisa menyelesaikan makalah ini yang berjudul Politik di Indonesia.
Makalah ini berisikan tentang sistem politik serta permasalahnnya di Indonesia.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca, masyarakat dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Yogyakarta
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PEMBAHASAN
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SISTEM POLITIK
B. JENIS-JENIS SISTEM POLITIK
C. PERBEDAAN SISTEM POLITIK INDONESIA DENGAN NEGARA LAIN
D. PERMASALAHAN POLITIK DIINDONESIA
BAB III PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi politik di Indonesia saat ini sangat buruk. Hal ini disebabkan oleh penurunan
politik Indonesia tidak sehat. Banyak politisi di negeri ini yang terlibat dalam kasus korupsi.
Sebenarnya, apa yang dibutuhkan bukanlah popularitas tetapi kinerja yang optimal yang
dapat membangun Indonesia yang sangat baik politik.
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat,
antara lain, membentuk proses pengambilan keputusan, terutama di negara bagian.
Kebanyakan orang tahu Indonesia politik Indonesia yang kotor karena ada banyak hal yang
membuat politik kotor. Hal ini membuat negara kita semakin terpuruk.
.
B. Rumusan Masalah
Untuk mengetahui tujuan pembahasan tentang sistim politik di Indonesia, maka
sebagai perumusan dalam penyusunan adalah :
1.
Apakah pengertian sistem politik ?
2.
Bagaimanakah sistem politik di Indonesia ?
3.
Bagaimanakah perbedaan sistem politik Indonesia dengan Negara lain ?
4.
Bagaimana perkembangan sistem politik di Indonesia ?
5.
Apa saja jenis-jenis sistem politik yang ada di berbagai Negara ?
C. Tujuan Pembahasan
1.
Untuk mengetahui pengertian sistem politik
2.
Mengetahui sistem politik di Indonesia
3.
Mengetahui perbedaan sistem politik Indonesia dengan sistem politik Negara lain
4.
Mengetahui perkembangan sistem politik di Indonesia
5.
Mengetahui jenis-jenis sistem politik
6.
Mengetahui sistem politik yang di terapkan di berbagai Negara.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Politik
Sistem menurut pamudji (1981:4) merupakan suatu kebulatan atau keseluruhan yang
komplek atau terorganisir, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang
membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang komplek atau utuh.
Politik dalam bahasa arabnya disebut “siyasyah” yang kemudian diterjemahkan
menjadi siasat, atau dalam bahasa inggrisnya “politics”, asal mula kata politik itu sendiri
berasal dari kata “polis” yang berarti negara kota, dengan politik berarti ada hubungan
khusus antara manusia yang hidup bersama, dalam hubungan itu timbul aturan, kewenangan
dan pada akhirnya kekuasaan.
Dapat disimpulkan bahwa sistem politik adalah mekanisme seperangkat fungsi atau
peranan dalam struktur politik dalam hubungan satu sama lain yang menunjukan suatu proses
yang langsung memandang dimensi waktu (melampaui masa kini dan masa yang akan
datang). Adapun prinsip-prinsip sistem politik demokrasi di Indonesia antara lain:
1. Pembagian kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif berada pada badan yang berbeda
2. Negara berdasarkan atas hukum
3. Pemerintah berdasarkan konstitusi
4. Jaminan terhadap kebebasan individu dalam batas-batas tertentu
5. Pemerintahan mayoritas
6. Pemilu yang bebas
7. Parpol lebih dari satu dan mampu melaksanakan fungsinya
B. Jenis-jenis Sistem Politik.
1. Sistem Politik Komunisme
Diidentifikasikan dengan model pemerintahan satu partai yang memerintah dengan caracara dictator. Contoh : RRC, dimana partai komunis memegang dan mendominasi
pemerintahan dan DPR. Dalam hal ekonomi komunisme diibaratkan sebagai suatu
masyarakat yang diorganisasikan berdasarkan prinsip-prinsip hak milik umum atas semua
alat produksi, penghapusan total/pembatasan hak-hak perseorangan/pribadi, serta persamaan
dalam distribusi barang dan jasa untuk keperluan hidup.
2. Sistem Politik Fasisme
Sebagai gerakan politik, muncul di Italia setelah Perang Dunia I dan menguasai
negara itu tahun 1922 hingga 1943. Fasisme dikembangkan oleh Mussolini dan Nazisme
Hitler. Gerakan ini merupakan perkembangan radikal dari teori negara yang telah
dikembangkan dan mengatakan bahwa pengorbanan yang diberikan individu kepadanya
merupakan ikatan substansi antara negara dan seluruh anggotanya. Pengorbanan tersebut
dipandang sebagai wujud dari tugas dan kewajiban seseorang dalam negara. Fasisme
menolak kembalinya liberalisme dengan segala macam institusi pendukungnya. Sebaliknya,
fasisme mendekati nasionalisme. Negara menurut pandangan fasisme terlepas dan ada di atas
semua perintah moral. Kebebasan individu dibatasi untuk memberikan perhatian sepenuhnya
kepada negara.
3. Sistem Politik Liberal
Liberal berasal dari kata liberty yang artinya kebebasan. Kebebasan yang dimaksud
adalah kebebasan bertempat tinggal, kebebasan pribadi, kebebasan untuk menentang
penindasan, dan sebagainya. Jadi, liberal adalah suatu sifat yang suka perubahan cepat,
substansial, dan progresif berdasarkan kekuatan legal untuk mencapai tujuan. Dalam banyak
hal liberalisme mendasarkan dari pada prinsip, bahwa setiap orang mempunyai hak-hak
tertentu yang tidak dapat .dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh kekuasaan mana pun.
Hak-hak yang dimiliki oleh setiap individu telah dibawanya sejak lahir, sedangkan fungsi
negara tidak lebih dari melindungi setiap individu dalam melaksanakan hak-hak tersebut.
Negara sama sekali tidak dibenarkan untuk ikut campur dalam pelaksanaan hak tiap-tiap
individu. Contoh negara yang menganut politik liberal ini adalah Amerika Serikat.
4 . Sistem Politik Demokrasi
Sistem politik yang didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur, dan kelembagaan yang
demokratis. Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di Indonesia adalah :
Ide kedaulatan rakyat
Negara berdasarkan atas hukum
Bentuk Republik
Pemerintahan berdasarkan konstitusi
Pemerintahan yang bertanggung jawab
Sistem Perwakilan
Sistem pemerintahan presidensil
C. Perbedaan Sistem Politik Indonesia dengan Negara lain
PERBEDAAN DARI MASING-MASING SISTEM POLITIK
Demokrasi
Komunisme
Fasisme
Liberalisme
(Indonesia )
Sistem politik
(RRC)
Bercirikan
yang didasarkan
pemerintahan yang
menolak kembalinya
kebebasan berpikir
pada nilai,
sentralistik,peniadaa
liberalisme dengan
bagi tiap individu
prinsip, prosedur,
n hak milk pribadi,
segala macam institusi
dan kelembagaan
peniadaan hak-hak
pendukungnya.
pembatasan
yang demokratis.
sipil dan politik,
Sebaliknya, fasisme
kekuasaan;
tidak adanya
(Italia)
Fasisme
(AS)
Bercirikan adanya
atau kelompok;
mendekati
khususnya dari
mekanisme pemilu
nasionalisme. Negara
pemerintah dan
yang terbuka, tidak
menurut pandangan
agama; penegakan
adanya oposisi, serta
fasisme terlepas dan
hukum; pertukaran
terdapat pembatasan
ada di atas semua
gagasan yang bebas;
terhadap arus
perintah moral.
sistem pemerintahan
informasi dan
Kebebasan individu
yang transparan yang
dibatasi untuk
didalamnya terdapat
kebebasan
berpendapat
memberikan perhatian
jaminan hak-hak
sepenuhnya kepada
negara.
kaum minoritas
D. Permasalahan Politik di Indonesia
Kondisi politik di Indonesia saat ini sangat buruk. Hal ini disebabkan oleh penurunan
politik Indonesia tidak sehat. Banyak politisi di negeri ini yang terlibat dalam kasus korupsi.
Sebenarnya, apa yang dibutuhkan bukanlah popularitas tetapi kinerja yang optimal yang
dapat membangun Indonesia yang sangat baik politik.
Korupsi sendiri adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi,
tingkat korupsi berbeda-beda namun yang paling parah adalah Kleptokrasi yaitu
pemerintahan oleh para pencuri. Semua bentuk pemerintahan rentan terhadap korupsi dalam
prateknya. Contohnya saja baru-baru ini, berikut kuripan dari salah satu media
“Presiden Jokowi mencalonkan Budi Gunawan sebagai kapolri, namun ditengah
jalan Budi ditetapkan sebagai Tersangka. KPK menetapkan Budi Gunawan, calon KapolRi
pilihan Presiden, sebagai Tersangka kasus Korupsi sementara wakil Ketua KPK Bambang
Widjojanto ditetapkan polisi sebagai tersangka daam kasus sengketa pemilu. Bambang
bahkan sempat ditahan dan diinterogasi sebelum akhirnya dilepas dengan jaminan.
Awalnya Jokowi meminta kedua lembaga penegak hukum ini untuk tidak saling
melakukan “Kriminalisasi” Presiden juga meminta agar kasus-kasus yang ditangani KPK
dan Polri transparan. Ditengah konflik yang belum menunjukkan tanda-tanda usai, Jokowi
membentuk tim 9 yang berisi tokoh-tokoh yang independen.
Rekomendasi tim jelas : pencalonan Budi Gunawan harus dibatalkan karen Budi
berstatus Tersangka. Anggota tim mengatakn landasan moral dan etik mestinya mendorong
Jokowi membatalkan pencalonan Budi Gunawan meski sudah disetujui DPR dan akhirnya
mencari caalon lain.
Politik adalah interaksi antara
pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses
pembuatan kebijakan dan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat
yang tinggal dalam suattu wilayah tertentu. Untuk kasus politiknya, Budi Gunawan tetap
dilantik sebagai calon kapolri namun bbila ia terbukti bersalahh ia akan dinonaktiifkan.
Dengan kekuasaan negara di tengah-tengah dari seluruh rakyat Indonesia yang multibudaya, otoritas politik harus tidak hanya menyederhanakan masalah melalui praktek politik
jargon seperti: bentuk integrasi, keragaman dan hegemonik kekuasaan feodal.
Bahkan, seperti itu atau tidak, tuntutan perubahan bangsa yang beragam di Indonesia, akan
terus menjadi kebutuhan politik yang sulit bagi kita untuk mengandung. Dalam perspektif
seperti itu, adalah tepat, kita butuhkan sekarang adalah model kekuasaan Indonesia yang
cerdas, dalam arti mampu melihat ancaman potensial.
Masalahnya adalah, model demokrasi yang menekankan kesadaran pluralitas, menjadi
semangat berbasis egalitarianisme-isi prasyarat dan sangat kompleks. Dengan kata lain, jika
kita akan mempertahankan konsepsi politik negara dalam bentuk wacana integratif atau kita
mengubahnya menjadi bentuk negara-pluralisti seperti yang kita merenungkan feredartif
bentuk negara.
Pada tingkat tersebut yang, di masa depan ketika kita benar-benar memasuki
perubahan bahwa "kita tidak mengenal". Dalam konteks ini, klaim bahwa Indonesia adalah
budaya kekerasan (budaya kekerasan) adalah klaim politik yang dapat digunakan untuk
membenarkan kembalinya penguasa yang otoriter dan kekerasan negara berikutnya. Apalagi
jika kita melihat keragaman budaya, sebagai modal sosial, maka kita melihat bahwa
hetrogenitas ia menawarkan jalur baru hari yang akan datang akan memberikan alternatif cara
reformasi politik di Indonesia. Meski begitu, di bawah bias interpretasi penuh semangat yang
demokratis dan pluralistik pembaharuan adalah pilihan yang sangat sulit untuk hidup di
negara ini.
Langkah-langkah untuk mengetahui, meskipun sulit untuk mengatakan, mengapa dan
bagaimana demokrasi adalah jalan curam untuk sebuah prasyarat perubahan, kita dapat
menafsirkan kembali peristiwa perubahan semua sebagai bagian integral untuk terus
melakukan yang buruk untuk membangun kembali, catatan panjang kegagalan bangsa ini
mencari bentuk yang paling ideal. Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa ramah, sopan,
halus dan lembut mungkin akan hanya menjadi kenangan masa lalu. Indonesia kenangan
perdamaian, akan menjadi bagian integral lanjutan dari harapan mayoritas bangsa kita.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa sistem politik yang berlaku di Indonesia
adalah Demokrasi Pancasila, dimana rakyat turut serta dalam politik dengan memiliki hal
politik masing-masing sesuai dengan Hak Asasi Manusia di Indonesia. Kenapa Indonesia
tidak menganut sistem politik liberal, fasisme, dan komunisme ? itu semua dikarenakan
Indonesia sebagai Negara demokratis tidak cocok menganut sistem politik tersebut.
Maka dari itu kita sebagai warga Negara Indonesia harus bangga Negara kita
menganut sistem politik demokrasi pancasila yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Oleh
karena itu mari kita membantu pemerintah untuk menjalankan sistem politik di Indonesia
dengan cara apapun, bisa dengan mengeluarkan pendapat yang membangun tapi tidak dengan
bentuk anarkis.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.totalserve.biz/2014/03/sistem-politik-indonesia.html
https://autozook.com/edu/sistem-politik-indonesia/
http://www.dw.com/id/daftar-tangkapan-terbesar-kpk/a-18214980