xix ANALISIS KONSUMSI ENERGI DAN EMISI C
ANALISIS KONSUMSI ENERGI DAN EMISI CO2
PENGGUNAAN BUS LISTRIK DI KOTA YOGYAKARTA
(STUDI KASUS BUS TRANSJOGJA)
oleh
Azmi Husen Rusana
09/286776/TK/35910
Diajukan kepada Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada pada tanggal 13 Januari 2014
untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh derajat
sarjana S-1 Program Studi Fisika Teknik
INTISARI
Sektor transportasi di Indonesia saat ini merupakan konsumen terbesar
produk minyak bumi dan sumber yang besar dari emisi gas rumah kaca. Hal ini
terjadi karena transportasi pribadi merupakan sarana transportasi yang paling
dominan di perkotaan Indonesia. Pengalihan moda transportasi pribadi ke
transportasi umum massal (bus) dapat mengurangi konsumsi energi dan emisi
CO2.
Bus listrik merupakan bus yang sumber energinya berasal dari listrik untuk
menggerakkan motor listrik. Bus listrik merupakan kendaraan yang ramah
lingkungan karena penggunaanya dapat mengurangi kadar emisi CO2.
Transportasi umum yang digunakan di Kota Yogyakarta adalah Transjogja.
Pada tahun 2030 diperkirakan jumlah bus Transjogja sebanyak 297 hingga 442
armada. Jumlah ini diperkirakan akan mengkonsumsi energi 49.728,79 hingga
74.007,15 kl solar per hari dan akan menghasilkan CO2 sebanyak 131,88 hingga
196,27 ton per hari. Apabila 25% dari jumlah bus Transjogja diganti dengan bus
listrik, penghematan energi yang didapat mencapai 7,81% hingga 10,71% dan
pengurangan emisi CO2 sebesar 8,60% hingga 13,64%. Jika 50% dari jumlah bus
Transjogja diganti dengan bus listrik, penghematan energi yang didapat mencapai
15,62% hingga 21,42% dan pengurangan emisi CO2 sebesar 17,20% hingga
27,28%. Penggunaan bus listrik di waktu mendatang memerlukan stasiun
pengisian listrik terpusat dan di tiap halte pemberhentian untuk mendukung
operasional bus listrik.
Kata kunci: transportasi, bus listrik, energi, emisi CO2.
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
: Rachmawan Budiarto, S.T., M.T.
: Dr. Andang Widi Harto, M.T.
xix
THE ANALYSIS ENERGY CONSUMPTION AND CO2 EMISSIONS OF
UTILIZATION ELECTRIC BUS IN YOGYAKARTA CITY
(CASE STUDY IN TRANSJOGJA)
by
Azmi Husen Rusana
09/286776/TK/35910
Submitted to the Department of Engineering Physics
Faculty of Engineering Universitas Gadjah Mada on January 13, 2014
in partial fulfillment of the Degree of
Bachelor of Engineering in Engineering Physics
ABSTRACT
Indonesian transportation sector is the largest consumer of petroleum
products and major source of greenhouse gas emissions. It happens because
private transport is the most dominant transportation in Indonesian urban areas.
The shifting of transport mode from private transport to mass public transport
(buses) can reduce energy consumption and CO2 emissions.
Electric bus is a bus which the source of energy derived from electricity to
drive the electric motor. Electric bus is an environmentally friendly vehicle
because its utilization can reduce the CO2 emissions.
Public transport used in Yogyakarta city is Transjogja. The number of
Transjogja bus is estimated 297 up to 442 in 2030. This number will consume
energy 49728.79 up to 74007.15 kl diesel per day and will produce CO2 emissions
131.88 up to 196.27 ton per day. If the 25% number of Transjogja buses replaced
with electric buses, the energy savings will be obtained 157.81% up to 10.71%
and the reduction of CO2 emissions are 8.60% up to 13.64%. If the 50% number
of Transjogja buses replaced with electric buses, the energy savings will be
obtained 15.62% up to 21.42% and the reduction of CO2 emissions are 17.20% up
to 27.28%. The use of electric buses in the future require a centralized charging
station and bus stop charging stations to support the operation of electric buses.
Keywords: transportation, electric bus, energy, CO2 emissions.
Supervisor
: Rachmawan Budiarto, S.T., M.T.
Co-supervisor : Dr. Andang Widi Harto, M.T.
xx
PENGGUNAAN BUS LISTRIK DI KOTA YOGYAKARTA
(STUDI KASUS BUS TRANSJOGJA)
oleh
Azmi Husen Rusana
09/286776/TK/35910
Diajukan kepada Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada pada tanggal 13 Januari 2014
untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh derajat
sarjana S-1 Program Studi Fisika Teknik
INTISARI
Sektor transportasi di Indonesia saat ini merupakan konsumen terbesar
produk minyak bumi dan sumber yang besar dari emisi gas rumah kaca. Hal ini
terjadi karena transportasi pribadi merupakan sarana transportasi yang paling
dominan di perkotaan Indonesia. Pengalihan moda transportasi pribadi ke
transportasi umum massal (bus) dapat mengurangi konsumsi energi dan emisi
CO2.
Bus listrik merupakan bus yang sumber energinya berasal dari listrik untuk
menggerakkan motor listrik. Bus listrik merupakan kendaraan yang ramah
lingkungan karena penggunaanya dapat mengurangi kadar emisi CO2.
Transportasi umum yang digunakan di Kota Yogyakarta adalah Transjogja.
Pada tahun 2030 diperkirakan jumlah bus Transjogja sebanyak 297 hingga 442
armada. Jumlah ini diperkirakan akan mengkonsumsi energi 49.728,79 hingga
74.007,15 kl solar per hari dan akan menghasilkan CO2 sebanyak 131,88 hingga
196,27 ton per hari. Apabila 25% dari jumlah bus Transjogja diganti dengan bus
listrik, penghematan energi yang didapat mencapai 7,81% hingga 10,71% dan
pengurangan emisi CO2 sebesar 8,60% hingga 13,64%. Jika 50% dari jumlah bus
Transjogja diganti dengan bus listrik, penghematan energi yang didapat mencapai
15,62% hingga 21,42% dan pengurangan emisi CO2 sebesar 17,20% hingga
27,28%. Penggunaan bus listrik di waktu mendatang memerlukan stasiun
pengisian listrik terpusat dan di tiap halte pemberhentian untuk mendukung
operasional bus listrik.
Kata kunci: transportasi, bus listrik, energi, emisi CO2.
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
: Rachmawan Budiarto, S.T., M.T.
: Dr. Andang Widi Harto, M.T.
xix
THE ANALYSIS ENERGY CONSUMPTION AND CO2 EMISSIONS OF
UTILIZATION ELECTRIC BUS IN YOGYAKARTA CITY
(CASE STUDY IN TRANSJOGJA)
by
Azmi Husen Rusana
09/286776/TK/35910
Submitted to the Department of Engineering Physics
Faculty of Engineering Universitas Gadjah Mada on January 13, 2014
in partial fulfillment of the Degree of
Bachelor of Engineering in Engineering Physics
ABSTRACT
Indonesian transportation sector is the largest consumer of petroleum
products and major source of greenhouse gas emissions. It happens because
private transport is the most dominant transportation in Indonesian urban areas.
The shifting of transport mode from private transport to mass public transport
(buses) can reduce energy consumption and CO2 emissions.
Electric bus is a bus which the source of energy derived from electricity to
drive the electric motor. Electric bus is an environmentally friendly vehicle
because its utilization can reduce the CO2 emissions.
Public transport used in Yogyakarta city is Transjogja. The number of
Transjogja bus is estimated 297 up to 442 in 2030. This number will consume
energy 49728.79 up to 74007.15 kl diesel per day and will produce CO2 emissions
131.88 up to 196.27 ton per day. If the 25% number of Transjogja buses replaced
with electric buses, the energy savings will be obtained 157.81% up to 10.71%
and the reduction of CO2 emissions are 8.60% up to 13.64%. If the 50% number
of Transjogja buses replaced with electric buses, the energy savings will be
obtained 15.62% up to 21.42% and the reduction of CO2 emissions are 17.20% up
to 27.28%. The use of electric buses in the future require a centralized charging
station and bus stop charging stations to support the operation of electric buses.
Keywords: transportation, electric bus, energy, CO2 emissions.
Supervisor
: Rachmawan Budiarto, S.T., M.T.
Co-supervisor : Dr. Andang Widi Harto, M.T.
xx