Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Saham Sebagai Agunan Kredit - Ubaya Repository

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN SAHAM SEBAGAI
AGUNAN KREDIT

ABSTRAK SKRIPSI

Oleh:
PUTU SARI ATI
N R P 287049
NIRM 87.7. OO4.r202t. 10560

FAKULTASHUKUM UNIVERSITASSURABAYA
SUBABAYA

1994

S u r a b a Y a'
Mahasi swa

Agustus 1994
ber sangkut an


Putu Sari

Ati

M e n g et a h u i

Pembimbing

Daniel

Djo

I i m a n' S . H . ' M . S .

Irta.Windra

gitar io,

S.H.


Syahrial ' S.H. ' M'S'

Pemerintah dalam upaya untuk menggairahkan kembali

pasar modal, mengeluarkan Surat Edaran Bank Indo-

nesia
perihal

7 septernber 1993

(SEBI) Nomor 26/1/vKU tertanggal

Pengikatan

Saham Sebagai Agunan Kredit.

sebagai agunan kredit
maksudnya surat


tarnbahan saja'

hanya bersifat

ini

berharga yang tidak

dengan objek yang dibiayai

kredit

yang bagi kreditur

berupa saham yang te-

dalam bursa efek yang dimaksudkan egar

lah terdaftar
tidak


penalsuan saham tersebut'

terjadi

Dalam pelaksanaan pengikatan
an tersebut

oleh bank hanya dihargai

sar atau kurs
ngani.

atas kemam-

sahem yang diikat

n e n g e m b a li k a n k r e d i t n y a .

sebagai agunan oleh bank tersebut


langsung

berkaitan

adalah digunakan untuk nemperoleh keyakinan
puan debitur

saham

pada saat perjanjian

saham sebagai agun50% dari
kredit

harga pa-

ditandata-

Dengan demikian naksud pemerintah tnenggairahkan


kembali pasar modal ini

adalah dengan memberikannya pe-

luang kepade pemegang saham yang telah

terdaftar

di
se-

bursa efek untuk digunakan sebagai agunan kredit'
hingga melalui

pengikatan

saham sebagai agunan ini

di-


h a r a p k a n d a p a t d i g u n a k a n u n t u k m e n a m b a hm o d a l u s a h a
bagi penegang saham yang bersangkutan.
Pengikatan

barang sebagai agunan kredit

lah sebagai penambah keyakinan

ini

ada-

a t a s k e m a m p u a nd e b i t u r

qt

d a l a n m e n g e m b a il k a n k r e d i t n y a
daki


oleh ketentu&n pasal

sebagainana yang dikehen-

8 Undang-undang Nomor 7 Tahun

1992 tentang Perbankan (selanjutnya
Tahun 1992). Namun pengikatan

UU No. 7

barang sebagai agunan ini

bukanlah merupakan suatu kewaj iban,
rupakan salah satu fase yang perlu
pihak

disingkat

melainkan hanya memendapat perhatian


bank dalam rangka untuk memperoleh keyakinan.

yakinan bank atas kemanpuan debitur
kan kreditnya

diperoleh

mengadakan penelitian

Ke-

d a l a m m e n g e m b a il -

bank sebelun memberikan kredit
secara seksama mengenai wat&k,

kemampuan,modal, agunan dan prospek usaha debitur.
Meskipun agunan merupakan salah


satu aspek yang

memperoleh perhat ian bank dan buken nerupakan suetu keharusan,

namun dengan mengikat barang sebagai agunan

akan menempatkan posisi
kreditur
ikatan

lainnya,

kreditur

lebih

tinggi

sehingga dapat dikatakan


barang agunan ini

di

bahwa peng-

sebagai penambah keyakinan pi-

h a k b a n k a t a s k e m a m p u a nd a n k e s a n g g u p a n d e b i t u r
rnengembalikan kreditnya.
agunan menurut pasal

dalam

Dengan rnengikat barang sebagai

1133 dan 1134 KUH Perdata memberi-

kan hak istimewa yaitu
lunasan piutang

antara

hak untuk didahulukan

dalam pe-

pihak bank.

Namunkenyataan yang terjadi'
adanya saham yang tidak

laku di

sering

didengar

pasaran saat dijual

me-

lalui

bursa efek,

dijual,

dengan tidak

lakunya s&ham tersebut

maka bank akan menanggung risiko

nyata ketika

debitur

nya dan ternyata

tidak

apabi la ter-

m a m p un e n g e m b a l i k a n k r e d i t -

saham yang dijual

digunakan melunasi piutang

dengan rnaksud untuk

tersebut

tidak

pa-

laku di

saran.
Berdasarkan hal

atas menarik untuk dibahas

Saham Sebagai Agunan Kredit".

permasalahan yang disajikan
debitur

'Tinjauan

dengan mengambil judul

dalam skripsi
Pelaksanaan

di

tidak

adalah:

Yuridis

Sedangkan

Bagaimana apabila
dan ternya-

m a m p um e n g e m b a l i k a n k r e d i t n y a

ta saham yang digunakan sebagai agunan tidak

diminati

oleh masyarakat untuk nembelinya?
Tujuan di lakukan penelitian
skripsi

dalam penyusunan

adalah untuk mengetahui lebih

ini

lenjut

tin-

dakan bank yang mengikat barang sebagai agunan kredit.
Hal ini
dijual

perlu
melalui

hingga tidak

karena tidak

diketahui

bursa efek diminati

oleh konsumen' se-

sesuai dengan keinginan

rang sebagai agunan kredit,
hak untuk didahulukan

tahap,

bank nengikat

karena tidak

ba-

menempatkan

dalam pelunassn piutengnya.

Jadwal waktu penyusunan skripsi
dalarn tiap

semua saham yang

antara

lain:

ini

saya bagi

Tahap pertama, persiapan

penyusunan skripsi

diperlu-

kan waktu enpat minggu;
Tahap kedua pengumpulan data skripsi

diperlukan

waktu

empa! mlnggu;
pengolahan dan analisis

Tahap ketiga

data diperlukan

waktu empat minggu.
Metode pendekatan masalah dalam skripsi
dekati

secara yuridis

ini

SEBI No. 26/\/UKU,

pada permasalahan yang dibaini

Sumber data dalam skripsi

yang terdiri
sekunder.
bersifat

dari

bersifat

atas.

dan bahan hukum

merupakan bahan hukum yang

mengikat berupa peraturan

p er u n d a n g - u n d a n g a n

Sedangkan bahan hukurn sekunder

menjelaskan bahan hukum primer

pendapat para sarjana,

kuliahan.

berupa data sekunder

bahan hukum primer

Bahan hukum primer

sebagaimana di

dari

p er u n d a n g - u n d a n g a n d a l a m h a l

UU No. 7 Tahun 1992 dan KUH Per-

data yang akan diterapkan
has.

mempelajari'

mengidentif ikasi

kasikannya,

sehingga diperoleh

nelalui

membac&'

dan kemudian mengklesifidata yang ada keitan

langsung dengan rnasalah yang dibahas.
olah menggunakan metode deduksi,
atas hat-hal

yang terdiri

maupun bahan per-

literatur

Data sekunder dikunpulkan

data didasarkan

di-

maksudnya pembahasannya

normatif,

atas peraturan

didasarkan

ini

Kemudian data di-

naksudnya pengolahan

yang bersifat

umumkemu-

dian disimpulkan

ja-

menjadi khusus, sehingga diperoleh

waban atas masalah. Selanjutnya

dianalisis

litatif,

suatu permasalahan di-

n a k s u d n y a m e n g a n a li s i s

dasarkan atas pemikiran

yang logis,

an yang ada kaitannya

debitur

dan sahan tidak
debitur

tidak

perundang-undang-

pinjanan

saham sebagai agun-

m a m p um e n g e n b a l i k a n k r e d i t n y a

laku dijual,

memiliki

dan runtun

dengan masalah yang dibahas.

DaIarn pelaksanaan pengikatan
an, apabila

runtut

peraturan

dengan menelaah sistematika

secara kua-

maka bank nenganggap bahwa

tanpa disertai

jaminan

ikatan

secara khusus, sehingga tidak

menempatkan kreditur

bih

lainnya.

tinggi

di

antara

kreditur

karena pengikatan

se Iayaknya,

bangan junlah

piutang

memang

barang sec&ra umum tidak

rnemberikan hak kepada kreditur
pemenuhan piutangnya

Hal ini

le-

untuk didahulukan

melainkan didasarkan
sebagainana pasal

dalam

atas keseim-

1131 jo

1132

KUH Perdat a.
Pengikatan
kan risiko

bagi

saham sebagai agunan banyak menimbul-

bank, sehingga tidak

senua bank berse-

dia mengikat saham sebagai agunan kredit
dihargai

sebesar 50% dari

saat akan kredit

harga pasaran atau kurs

ditandatangani

kan sebagai agunan yang bersifat
arti

meskipun hanya

bukan sebagai agunan pokok.

saham

dan saham hanya digunatambahan saja

dalam

Dengan dike luarkannya SEBI No, 26/I/UKU tentang
Pengikatan

Saham sebagai Agunan kredit

mendapat sambutan dari
karena tanpa disertai
bank apabi la debitur

para bank. Hal
dengan petunjuk

tidak

ternyata
ini

kurang

disebabkan

pelaksana bagi

m a r n p um e n g e n b a l i k a n k r e d i t -

nya dan saham yang digunakan sebagai agunan saat dijual
guna pe lunasan piutang

ternyata

tidak

Berdasarkan pembahasan di
ci

laku.

atas,

maka secara rin-

saya simpulkan sebagai berikut:
Pemerintah dalam upaya menggairahkan pasar modal

memperkenankanbank menerima saham sebagai agunan kredit

sebagaimana tertuang

dalam SEBI No. 26lI/UKU.

dalam pelaksanaannya tidak

semua bank menerima seham

sebagai agunan, meskipun saham hanya dihargai
50% dari

nilai

Namun

sebesar

saham atau kurs.

Apabila

debitur

tidak

manpu mengenbalikan pin-

jamannya dan saham yang digunakan sebagai agunan tidak
laku dijual,

naka kreditur

pinjatnan tanpa disertai

nenganggap debitur

agunan, dan hal

ini

nempunyai
tidak

ber-

tentangan dengan UU No. 7 Tahun 1992.
Kurang bergairahnya
sebagai agunan karena risiko
apabila
harta

debitur

tidak

kekayaan debitur

bank untuk menerima saham
yang dihadapi

besar sekali

manpu mengembalikan kreditnya
habis atau tidak

cukup untuk

d&n

tnembayar hutang-hutangnya.
Agar apa yang dikehendaki

oleh pemerintah,

yaitu

menggairahkan kembal i pasar modal nendapat tanggepan
positif

bagi

semua bank, maka hendaknya pemerintah me-

petunjuk

ngeluarkan

pelaksana sebagai pelengkap SEBI

No.26/llVKV.
Hendaknya bank yang mengikat
an kredit

tidak

lui

di

iktan

prospektus

m a s s m e d i a , m eI a i n k a n

dengan melihat
kutan.

hanya melihat

saham sebagai
ringkas

prospektus

agunmela-

lengkap

langsung pada perusahaan yang bersang-

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Tentang Pelaksanaan Kontrak Kerja Konstruksi Proyek Pembangunan Jalan (Studi Pada Dinas TaTa Ruang dan Pemukiman Kabupaten Toba Samosir Dengan CV. Ventus)

6 138 95

Tinjauan Yuridis Tentang Pencekalan Yang Dilakukan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Terkait Dugaan Penyalahgunaan Wewenang Yang Dilakukan Oleh Pimpinan KPK Dalam Kasus Pencekalan Terhadap Direktur PT. Masaro Radiokom ( Anggoro Widjoyo)

0 87 151

Tinjauan Yuridis Tentang Gadai Syariah (RAHN) Di Kantor Pegadaian Syariah Di Lhokseumawe

0 51 116

Tinjauan Yuridis Tentang Hak Dan Kewajiban Pengangkut Dalam Perjanjian Pengangkutan BBM Industri (Studi Kasus Perjanjian Pengangkutan BBM antara PT. Yunita Permai Budiman dengan PT. Toba Pulp Lestari Tbk)

2 93 123

Kajian Yuridis Akad Wakalah Pada Pembiayaan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) Dan Kaitannya Dengan Murabahah Di Bank Tabungan Negara Syari’ah Cabang Batam

2 63 131

Tinjauan Yuridis Profesi Artis Dibawah Umur Sebagai Bentuk Eksploitasi Terhadap Anak

25 134 73

Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Kliring Sebagai Pengatur Arus Pembayaran Uang Giral Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Kisaran

0 39 98

Tinjauan Yuridis Eksekusi Benda Sebagai Objek Perjanjian Jaminan Fidusia Menurut UU No. 42 Tahun 1999

5 86 88

Kajian Yuridis Tentang Kewenangan Tembak Di Tempat Oleh Aparat Kepolisian Terhadap Tersangka Dikaitkan Dengan Asas Praduga Tidak Bersalah

3 86 106

PENULISAN HUKUM / SKRIPSITINJAUAN YURIDIS KREDIT TANPA AGUNAN ANTARA BANK TINJAUAN YURIDIS KREDIT TANPA AGUNAN ANTARA BANK DENGAN DEBITUR.

0 3 12