S PKR 1100360 Chapter 3

(1)

42 1.1Objek Penelitian

Dalam penelitian kali ini yang menjadi objek peneltian adalah kompensasi guru (varibel x) dan disiplin kerja guru (variabel y). Berdasarkan kedua variabel ini, maka hal yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh kompensasi terhadap disiplin kerja guru. Subjek dalam penelitian kali ini adalah guru non PNS di Sekolah Menengah Kejuruan PGRI 2 Cimahi yang beralamat di Jalan Encep Kartawiria No. 153, Kota Cimahi.

1.2Metode/Jenis Penelitian

Sebelum mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan metode apa yang digunakan. Hal ini penting karena dengan adanya metode yang jelas dalam suatu penelitian akan memudahkan bagi peneliti untuk memecahkan permasalahan dalam suatu penelitian. Selain itu, dengan adanya kejelasan metode yang dilakukan akan mempermudah bagi peneliti untuk menguji hipotesis dengan tepat.

Berdasarkan pada subjek yang diteliti yaitu guru non PNS di SMK PGRI 2 Cimahi dengan ukuran populasi sebanyak 49 guru tanpa di ambil sampel penelitian dengan alat yang digunakan adalah angket serta penelitian yang dilakukan adalah penelitian persepsi, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Survei Eksplanasi (Explanatory Survey).

Objek telaahan penelitian survei eksplanasi (explanatory survey) adalah untuk menguji hubungan antar variabel yang dihipotesiskan. Pada jenis penelitian ini, jelas ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis ini menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel, untuk mengetahui/menunjukkan apakah sesuatu variabel berasosiasi ataukah tidak


(2)

dengan variabel lainnya, atau apakah sesuatu variabel disebabkan/ dipengaruhi ataukah tidak oleh variabel lainnya.

Dengan penggunaan metode survei eksplanasi (explanatory survey), penulis melakukan pengamatan untuk memperoleh gambaran antara dua variabel yaitu variabel kompensasi dan variabel disiplin kerja guru. apakah terdapat pengaruh kompensasi terhadap disiplin kerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi. 1.3Desain Penelitian

1.3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif. Salah satu syarat dari penelitian kuantitatif adalah adanya penjabaran konsep atau teori kepada variabel yang sifatnya operasional. Operasional variabel berfungsi untuk memudahkan dalam memahami variabel-variabel dalam suatu penelitian. Karena operasional variabel merupakan kegiatan menjabarkan konsep variabel menjadi konsep yang lebih sederhana yaitu indikator yang memudahkan peneliti untuk melakukan pengukuran dalam penelitian.

Dalam menyusun operasional variabel haruslah disusun dengan baik agar tingkat validitas dan reliabilitasnya tinggi. Sehingga operasional variabel ini dijadikan rujukan dalam melakukan penyusunan instrumen peneltian.

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Seperti yang telah dijelaskan dalam objek penelitian bahwa yang menjadi variabel bebasnya yaitu kompensasi guru sedangkan yang menjadi variabel terikatnya adalah disiplin kerja guru.

1.3.1.1Operasional Variabel Kompensasi

Kompensasi secara sederhana dapat diartikan sebagai segala bentuk pendapatan yang diberikan kepada pegawai karena hasil kerja dari pada pegawai tersebut. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Malayu Hasibuan (2007:122)

“Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima pegawai sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada organisasi. Program kompensasi (balas jasa) harus ditetapkan


(3)

atas asas adil dan layak serta dengan memperhatikan undang-undang perburuhan

yang berlaku”.

Menurut Keke T. Aritonang dalam jurnal pendidikan penabur (2005:1) bahwa:

“Kompensasi kerja adalah persepsi guru terhadap berbagai bentuk upah

atau imbalan yang diperoleh dari hasil kerja yang digambarkan melalui dua komponen yaitu: kompensasi langsung yang meliputi gaji, tunjangan fungsional, tunjangan hari raya, bonus pengabdian, bonus prestasi, uang transportasi makan, uang duka dan biaya pemakaman. Kompensasi tidak langsung meliputi bantuan biaya pengobatan rawat jalan dan rawat inap, dana pensiun, perumahan, beasiswa, penghargaan, formasi jabatan dan

rekreasi”.

Kompensasi guru dalam penelitian ini adalah jumlah skor persepsi guru tentang segala bentuk imbalan yang diperoleh karena hasil kerjanya dalam organisasi, yang dapat diukur dari beberapa aspek seperti adil, layak dan tepat waktu. Agar lebih mempermudah dalam memahami variabel kompensasi maka penulis menggambarkan variabel (X) kompensasi lebih rinci mengenai indikator, ukuran, dan skala seperti dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.1

Operasional Variabel X (Kompensasi)

Konsep variabel Indikator Ukuran Skala Nomor Item Kompensasi (Variabel X) Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima pegawai sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada organisasi. Program

Adil 1. Tingkat keadilan besaran upah mengajar guru sesuai dengan waktu mengajar di kelas.

2. Tingkat keadilan besaran insentif berupa tunjangan jabatan sesuai dengan jabatan yang ditugaskan guru.

3. Tingkat keadilan besaran insentif pembuatan soal UTS/UAS sesuai dengan jumlah soal per/mata pelajaran.

4. Tingkat keadilan besaran insentif pembuatan soal UTS/UAS sesuai dengan kebijakan besaran insentif jurusan.

5. Tingkat keadilan besaran insentif mengawas UTS/UAS sesuai dengan jumlah mengawas guru per/mata

Interval Interval Interval Interval Interval 1,2,3,4, 5,6,7,8


(4)

kompensasi (balas jasa) harus ditetapkan

atas asas adil dan layak serta

dengan memperhatikan undang-undang perburuhan yang berlaku. (Malayu Hasibuan 2007:122) pelajaran.

6. Tingkat keadilan besaran insentif pemeriksaan soal UTS/UAS sesuai dengan jumlah soal yang diperiksa guru.

7. Tingkat keadilan besaran insentif pemeriksaan soal UTS/UAS sesuai dengan kebijakan besaran insentif jurusan.

8. Tingkat keadilan besaran insentif menjadi panitia UTS/UAS sesuai dengan jabatan yang ditugaskan guru.

Interval

Interval

Interval

Layak 1. Tingkat kelayakan kompensasi dapat memenuhi kebutuhan guru. 2. Tingkat kelayakan kompensasi

sesuai dengan beban kerja guru. 3. Tingkat kelayakan kompensasi

sesuai dengan masa kerja.

Interval Interval Interval 9,10,11 Ketepatan waktu

1. Tingkat ketepatan waktu pemberian upah mengajar guru sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 2. Tingkat ketepatan waktu pemberian

insentif berupa tunjangan jabatan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

3. Tingkat ketepatan waktu pemberian insentif berupa pembuatan soal UTS/UAS sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

4. Tingkat ketepatan waktu pemberian insentif berupa kegiatan mengawas UTS/UAS sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

5. Tingkat ketepatan waktu pemberian insentif berupa pemeriksaan soal UTS/UAS sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

6. Tingkat ketepatan waktu pemberian besaran insentif menjadi panitia UTS/UAS sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Interval Interval Interval Interval Interval Interval 12,13,1 4,15,16, 17


(5)

1.3.1.2Operasional Variabel Disiplin Kerja

Disiplin kerja adalah perilaku seorang pegawai untuk menaati segala peraturan yang berlaku serta bersedia menerima sanksi apabila melakukan pelanggaran saat bekerja. Hal ini senada dengan pendapat dari Bejo S. Sastrohadiwiryo (2003:291) mengemukakan bahwa:

“Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku menghormati,

menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak, serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas

dan wewenang yang diberikan kepadanya”.

Pengertian disiplin kerja dalam penelitian ini adalah jumlah skor persepsi guru mengenai disiplin kerjanya, yang diukur dari disiplin kerja guru dalam hal ini menyangkut pada aspek-aspek frekuensi kehadiran, kesediaan, ketaatan pada standar kerja, ketaatan pada aturan kerja dan etika kerja . Agar lebih mempermudah dalam memahami variabel disiplin kerja maka penulis menggambarkan variabel (Y) disiplin kerja lebih rinci mengenai Indikator, ukuran dan skala seperti dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.2

Operasional Variabel Y (Disiplin Kerja)

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala No. Item Angket Disiplin Kerja (Variabel Y) Disiplin kerja didefinisikan sebagai suatu perilaku menghormati, menghargai, patuh

dan taat terhadap peraturan-peraturan

yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak, serta

sanggup menjalankannya dan

Frekuensi kehadiran

1. Tingkat kehadiran guru tepat waktu di sekolah. 2. Tingkat kesadaran guru

dalam mengisi daftar hadir.

Interval Interval

18,19

Kesediaan 1. Tingkat Kesediaan

guru dalam

menyelesaikan tugas tepat pada waktunya. 2. Tingkat Kesediaan

guru mengikuti setiap instruksi dari pimpinan dalam mengajar.

3. Tingkat kesediaan guru dalam mentaati aturan.

Interval

Interval

Interval


(6)

tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang

yang diberikan kepadanya. Disiplin

kerja memiliki ciri-ciri frekuensi kehadiran yang baik, tingkat kewaspadaan

tinggi, taat pada standar kerja, taat pada peraturan kerja

dan memiliki etika kerja yang baik.

(Bejo S. Sastrohadiwiryo (2003:291) Ketaatan Pada Standar Kerja

1. Tingkat ketaatan guru dalam melaksanakan tugas dan fungsi kerja sesuai dengan uraian pekerjaan yang ditentukan. 2. Ketepatan waktu

penyelesaian perangkat pembelajaran

3. Kesesuaian hasil pekerjaan dengan standar hasil yang telah ditetapkan.

4. Ketaatan terhadap prosedur pelaksanaan pekerjaan. Interval Interval Interval Interval 23,24,25, 26 Ketaatan pada peraturan kerja

1. Tingkat pemahaman guru pada peraturan kerja.

2. Tingkat kesesuaian waktu mengajar guru dengan jam kerja yang telah ditentukan sekolah.

3. Tingkat ketaatan guru dalam berpakaian sesuai dengan peraturan. Interval Interval Interval 27,28,29

Etika Kerja 1. Tingkat kemampuan guru dalam menggunakan wewenang dan jabatannya sesuai dengan ketentuan sekolah.

2. Tingkat kemampuan guru dalam menjaga informasi sekolah yang bersifat rahasia.

3. Memiliki

sikap/perilaku yang baik dalam mengajar.

Interval

Interval

Interval

30,31,32


(7)

1.3.2 Populasi Penelitian

Untuk mengumpulkan data yang akan dianalisis, maka kita harus menentukan populasi terlebih dahulu. Menurut Sugiyono (2012:119) menyatakan

bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek

yang menjadi kuantitas dan karakteristik ditarik kesimpulannya”.

Selain itu menurut Riduwan (2005:57) menyatakan bahwa “Populasi

merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi

syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”.

Suharsimi Arikunto (2010:107) juga mengemukakan bahwa: “Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya adalah merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10% - 15% atau dengan 20% -

25%”.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru non PNS di SMK PGRI 2 Cimahi yang terdiri 19 orang Guru Tetap Yayasan dan 30 orang Guru Tidak Tetap. Jadi penelitian ini merupakan penelitian populasi dikarenakan subjeknya berjumlah 49 orang atau kurang dari 100, maka dalam penelitian ini penulis mengambil seluruh dari populasi.

1.3.3 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan usaha mengumpulkan data untuk keperluan penelitian. Data yang terkumpul diperlukan karena digunakan untuk pengujian hipotesis. Adapun teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu:

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik untuk mengumpulkan data secara lisan dengan mengadakan tanya jawab dengan pihak sekolah untuk mendapatkan data yang diperlukan. Penulis melakukan wawancara dengan guru sekaligus bagian tata usaha SMK PGRI 2 Cimahi. Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara tidak terstruktur


(8)

dimana penulis tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap.

2. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik untuk mengumpulkan data yang berisi sejumlah pernyataan yang diajukan secara tertulis kepada responden untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti. Dalam menyusun kuesioner, dilakukan beberapa prosedur sebagai berikut:

1) Menyusun kisi-kisi kuesioner atau daftar pernyataan.

2) Merumuskan item-item pernyataan dan skor jawaban. Jenis instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrumen yang bersifat tertutup. Menurut Arikunto (2010:128) “Instrumen tertutup yaitu seperangkat daftar pertanyaan yang sudah disediakan

jawabannya sehingga responden tinggal memilih”.

3) Responden hanya membutuhkan tanda check list pada skor jawaban yang dianggap paling tepat yang disediakan.

4) Menetapkan pemberian skor pada setiap item pernyataan. Pada penelitian ini setiap jawaban responden diberi nilai dengan skala rating scale.

Selain kedua teknik pengumpulan data yang telah dijelaskan di atas, penulis juga melakukan penelusuran terhadap dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk analisis maupun pembahasan dokumen yaitu studi dokumentasi. Studi dokumentasi yaitu pengumpulan data dan melalui dokumen-dokumen yang ada di sekolah. Data yang di dapat di sekolah diantaranya adalah data kehadiran guru selama 5 tahun terakhir, data kinerja guru selama 5 tahun terakhir, serta data kompensasi guru di SMK PGRI 2 Cimahi.

1.3.4 Pengujian Instrumen Penelitian

Sebelum dilakukan pengumpulan data yang sebenarnya, maka alat pengumpul data dalam hal ini adalah angket harus layak pakai, oleh karena itu sebelumnya angket harus di uji cobakan terlebih dahulu kepada responden di luar


(9)

subjek penelitian. Dalam penelitian ini, pengujian instrumen dilakukan kepada guru non PNS di SMK Sangkuriang 1 Cimahi.

1.3.4.1Uji Validitas

Bila suatu instrumen yang diteliti valid dan sahih maka tingkat validitas instrumen tersebut tinggi. Sebaliknya bila instrumen tersebut kurang valid, maka validitas instrumen tersebut rendah. Jadi, uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid tidaknya kuesioner yang disebar. Uji validitas ini akan dilakukan di SMK Sangkuriang 1 Cimahi.

Menghitung validitas suatu instrumen bertujuan untuk menilai ketepatan dari kuesioner atau angket tersebut dalam mengukur pengaruh kompensasi terhadap disiplin kerja guru.

Formula yang digunakan untuk tujuan ini adalah dengan menggunakan rumus Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu:

∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑

Sumber : Suharsimi Arikunto (2010:213) Keterangan:

rxy = Koefesien validitas item yang dicari (koefisien korelasi).

X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total

N = Banyak responden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen penelitian menurut Sambas Ali Muhidin (2010:26-30), yaitu:

1. Menyebar instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.


(10)

5. Memberikan/menempatkan (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu .

6. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item angket dari skor-skor yang diperoleh.

7. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = N-2, dimana N merupakan jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas, dan tingkat signifikasnsi 95% atau = 5%.

8. Membuat kesimpulan, yaitu dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika , maka instrumen dinyatakan valid. 2) Jika , maka instrumen dinyatakan tidak valid.

Jika instrumen tersebut valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada angket penelitian. Tabel berikut adalah tabel hasil uji validitas angket dengan responden sebanyak 20 orang di SMK Sangkuriang 1 Cimahi. Angket yang di uji cobakan variabel kompensasi sebanyak 17 item, sedangkan pada variabel lainnya yakni disiplin kerja sebanyak 15 item.

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Kompensasi (X) No. Item r hitung r tabel Ket

1 0,852 0,444 Valid

2 0,914 0,444 Valid

3 0,708 0,444 Valid

4 0,728 0,444 Valid

5 0,830 0,444 Valid

6 0,860 0,444 Valid

7 0,776 0,444 Valid

8 0,791 0,444 Valid

9 0,891 0,444 Valid

10 0,848 0,444 Valid

11 0,762 0,444 Valid

12 0,740 0,444 Valid

13 0,475 0,444 Valid

14 0,675 0,444 Valid

15 0,683 0,444 Valid

16 0,689 0,444 Valid

17 0,507 0,444 Valid


(11)

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja (Y) No Item rhitung rtabel Ket

1 0,640 0,444 Valid

2 0,521 0,444 Valid

3 0,701 0,444 Valid

4 0,756 0,444 Valid

5 0,858 0,444 Valid

6 0,742 0,444 Valid

7 0,799 0,444 Valid

8 0,743 0,444 Valid

9 0,823 0,444 Valid

10 0,744 0,444 Valid

11 0,755 0,444 Valid

12 0,553 0,444 Valid

13 0,737 0,444 Valid

14 0,821 0,444 Valid

15 0,734 0,444 Valid

Sumber: Data Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel di atas, pengujian validitas pada 17 item untuk variabel kompensasi (variabel X), diketahui 17 item dinyatakan valid. Sedangkan 15 item untuk variabel disiplin kerja (variabel Y) juga dinyatakan valid.

1.3.4.2Uji Reliabilitas

Suatu instrument pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Uji reliabilitas ini dilakukan untuk mengetahui konsistensi dari alat ukur yaitu instrument, sehingga hasil pengukuran dapat dipercaya. Instrument penelitian yang dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama (homogen) diperoleh hasil relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini realtif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran.


(12)

Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrument dalam

penelitian ini adalah Koefisien Alfa (α) dari Cronbach (1995), sebagai berikut:

r

11

=

Dimana:

Rumus varians: ∑

(Suharsimi Arikunto, 2010:239) Keterangan:

r11 : reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pertanyaan

∑ : jumlah varians butir : varians total

N : jumlah responden ∑ : Jumlah Skor

Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan rumus diatas yakni sebagai berikut:

1. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban responden meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan-keutuhan kuesioner sehingga data siap diproses.

2. Untuk mempermudah pengolahan data, buat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor item yang diperoleh.

3. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

4. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

5. Menghitung varians masing-masing item. 6. Menghitung varians total.

7. Menghitung nilai koefisien alfa.

8. Menentukan titik kritis atau nilai tabel r, pada derajat (db= N-2) dan

tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05.

9. Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi Poduct Moment yang terdapat dalam tabel.

10. Membuat kesimpulan dengna membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r, dengan tingkat signifikansi 0,05.


(13)

2) Jika rhitung ≤ rtabel,maka tidak reliabel.

Adapun hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Variabel Y Variabel r hitung r tabel Ket

X 0,826 0,444 Reliabel Y 0,937 0,444 Reliabel Sumber: Uji Coba Angket

Berdasarkan tabel di atas, hasil uji reliabilitas variabel X (kompensasi) dan variabel Y (disiplin kerja) keduanya dinyatakan reliabel. Karena variabel X rhitung > rtabel yaitu 0,826 > 0,444. Sedangkan variabel Y rhitung > rtabel yaitu: 0,937 >

0,444.

1.3.5 Pengujian Persyaratan Analisis Data 1.3.5.1Uji Homogenitas Data

Menurut Ating dan Sambas (2006:294) menyatakan bahwa “Uji parametrik homogenitas data pengujian homogenitas varians ini mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogeny”. Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada sampel yang terpilih menjadi responden berasal dari kelompok yang sama. Artinya, bahwa sampel yang diambil memiliki sifat-sifat yang sama atau homogen. Pengujiaan homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Barlett.

Uji statistika yang akan dibahas dalam hal ini adalah Uji Barlett. Kriteria yang digunakannya adalah apabila nilai hitung X2 > nilai tabel, maka H0

menyatakan varians skornya homogen ditolak, dalam hal lainnya diterima. Nilai hitung diperoleh dengan rumus: 

2 1 2

. 10

(ln B dbLogS X

Dimana:

2 1

S Varians tiap kelompok data

 

 1

1 n

db Derajat kebebasan tiap kelompok


(14)

ga b

S2 Varians gabungan =

db S db

S ga b i

2

2 .

Ating dan Sambas (2010:97) mengemukakan bahwa langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varians ini adalah :

1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan model tabel sebagai berikut:

Tabel 3.6

Model Tabel Uji Barlett Sampel Db= n-1 2

1

S LogS12 . 2 i LogS

db db.Si2 1

2 3

…..

3. Menghitung varians gabungan dengan rumus : db S db

S i

 

 2

2 .

4. Menghitung log dari varians gabungan 5. Menghitung nilai barlett

6. Menghitung nilai

7. Menentukan nilai dan titik kritis

8. Membuat kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut:

Nilai χ2 hitung < χ 2 tabel maka H0 diterima atau variasi data dinyatakan

homogen.

Nilai χ 2

hitung < χ 2tabel maka H0 ditolak atau variasi data dinyatakan tidak


(15)

1.3.5.2Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas bersifat linier atau tidak linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi.

Uji kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, regresi linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian linieritas regresi ini dikutip dari Sambas Ali Muhidin (2010:99-101) yaitu sebagai berikut:

1. Menyusun tabel kelompok data variabel x dan variabel y 2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (Jkreg(a)) dengan rumus:

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi b|a dengan rumus:

∑ ∑ ∑

4. Menghitung jumlah kuadrat residu dengan rumus: ∑ ( )

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi dengan rumus:

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi dengan rumus:

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu dengan rumus:

8. Menghitung jumlah kuadrat error dengan rumus:

∑ {∑ ∑ }

Untuk menghitung urutkan data X mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.


(16)

10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok dengan rumus:

11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error dengan rumus:

12. Mencari nilai uji F dengan rumus:

Menentukan Kriteria pengukuran: Jika nilai uji F < nilai tabel F, maka distribusi berpola linier.

13. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau α=5% menggunakan rumus dimana db TC= K-2 dan db E= n-k

14. Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat kesimpulan. yakni berarti linier.

1.3.6 Teknik Analisis Data

Menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2010:158) mengemukakan bahwa:

“Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian”.

Adapun tujuan dilakukannya teknik analisis data diantaranya adalah untuk mendeskripsikan data, membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi, atau karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial.


(17)

1.3.6.1Analisis Deskriptif

Untuk menjawab pertanyaan pada rumusan masalah, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hal ini sesuai dengan pernyataan menurut Sugiyono, (2012:206) yaitu:

“Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui

statistika deskriptif, yaitu statistika yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi

hasil penelitian”.

Analisis deskriptif dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah yakni untuk mengetahui gambaran efektifitas kompensasi guru dan untuk mengetahui gambaran tingkat disiplin kerja guru.

Langkah kerja analisis data deskriptif seperti yang dikemukakan Sugiyono (2002:81) meliputi:

1. Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus: SK=ST x JB x JR

2. Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor item, untuk mencari jumlah skor dari hasil angket dengan rumus:

Keterangan:

X1 = jumlah skor hasil angket variabel x

X1-Xn = jumlah skor angket masing masing

3. Membuat daerah kontinum. Langkah langkahnya sebagai berikut: 1) Menentukan kontinum tertinggi dan terendah

Sangat tinggi : K = ST x JB x JR Sangat rendah : K = ST x JB x JR

2) Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan dengan rumus:


(18)

3) Menentukan daerah kontinum sanagt tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah dengan cara menambah selisih (R) dari mulai kontinum sangat rendah ke kontinum sangat tinggi

4. Hasil perhitungan dari langkah-langkah di atas, maka dapat disimpulkan dalam rekapitulasi skor kriterium antara lain seperti dibawah ini:

Tabel 3.7

Tabel Penafsiran Deskripif

Rentang Penafsiran

X Y

1 – 1,7 Sangat tidak efektif Sangat rendah 1,8 – 2,5 Tidak efektif Rendah 2,6 – 3,3 Cukup efektif Cukup tinggi

3,4 – 4,1 Efektif Tinggi

4,2 – 5 Sangat efektif Sangat tinggi Sumber: Diadaptasi dari skor kategori rating scale Sugiyono (2002:81) 1.3.6.2Analisis Inferensial

Statistik inferensial meliputi statistik parametrik yang digunakan untuk data interval dan ratio. Serta statistik non-parametrik yang digunakan untuk data nominal dan ordinal. Penelitian ini menggunakan statistik parametrik karena menggunakan data interval.

Analisis data ini digunakan untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah nomor tiga yaitu untuk mengetahui adakah pengaruh kompensasi terhadap disiplin kerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi.

Adapun untuk menguji hipotesis yang datanya berbentuk interval, maka digunakan analisis regresi yang dilakukan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independennya dinaikkan atau diturunkan nilainya.

1.3.7 Pengujian Hipotesis

Langkah terakhir dari analisis data adalah pengujian hipotesis. Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis secara umum adalah sebagai berikut:


(19)

1. Nyatakan hipotesis statistik (H0 dan H1) yang sesuai dengan hipotesis

statistik yang diajukan.

1) H0 : β≤ 0 : Tidak terdapat pengaruh kompensasi (variabel X) terhadap tingkat disiplin kerja guru (variabel Y).

2) H1 : β > 0 : Terdapat pengaruh kompensasi (variabel X) terhadap disiplin kerja guru (variabel Y).

2. Membuat Persamaan Regresi

Analisis Regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui hubungan fungsional antara kompensasi dengan disiplin kerja guru, persamaan analisis regresi linier sederhana adalah sebagai berikut : Y = a + bX (Sugiyono, 2012:270) Keterangan:

Y = disiplin kerja guru X = kompesasi

a = Nilai Y bila X = 0

b = Koefisien arah garis yang menunjukan besarnya variabel terikat Y, setiap variabel x berubah satu satuan.

Rumus untuk menentukan koefisien a dan b adalah sebagai berikut:

(Sugiyono, 2012:272) 3. Uji Signifikansi

Kriteria pengujian keberartian persamaan regresi adalah tolak H0 jika probabilitas lebih kecil dari pada α = 0,05. Dapat disimpulkan koefisien

regresi signifikan, atau kompensasi benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap disiplin kerja. Artinya H1 yang diajukan diterima pada α = 0,05. Untuk mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis yang diajukan, dilakukan uji signifikansi. Sugiyono (2008:149) uji signifikansi


(20)

dapat dapat dilakukan dengan menggunakan uji t, dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

t = Distribusi Sutendt dengan derajat kebebasan dk = n-k-1 r = koefisien korelasi

n = Number of case

4. Menghitung Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui hubungan variabel X dengan variabel Y dicari dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi Product Moment, yaitu:

= ∑ ∑ ∑ √[ ∑ ∑ ] [ ∑ ∑ ]

Sedangkan untuk mengetahui kadar pengaruh variabel X terhadap variabel Y dibuat klasifikasii sebagai berikut:

Tabel 3.8

Batas-batas Nilai r (Korelasi)

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat lemah

0,20 – 0,399 Lemah

0,40 – 0,599 Cukup kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat kuat Sumber: Sugiyono (2011:183)

5. Menghitung Nilai Determinasi

Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi atau sumbangan variabel yang diberikan variabel kompensasi terhadap disiplin kerja digunakanrumus koefisien determinasi (KD) sebagai berikut:

KD = x 100% dimana:

KD = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi


(1)

1.3.5.2Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas bersifat linier atau tidak linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi.

Uji kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, regresi linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian linieritas regresi ini dikutip dari Sambas Ali Muhidin (2010:99-101) yaitu sebagai berikut:

1. Menyusun tabel kelompok data variabel x dan variabel y 2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (Jkreg(a)) dengan rumus:

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi b|a dengan rumus: ∑ ∑ ∑

4. Menghitung jumlah kuadrat residu dengan rumus: ∑ ( )

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi dengan rumus:

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi dengan rumus:

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu dengan rumus:

8. Menghitung jumlah kuadrat error dengan rumus:

∑ {∑ ∑ }

Untuk menghitung urutkan data X mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.


(2)

10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok dengan rumus:

11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error dengan rumus:

12. Mencari nilai uji F dengan rumus:

Menentukan Kriteria pengukuran: Jika nilai uji F < nilai tabel F, maka distribusi berpola linier.

13. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau α=5% menggunakan rumus dimana db TC= K-2 dan db E= n-k

14. Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat kesimpulan. yakni berarti linier.

1.3.6 Teknik Analisis Data

Menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2010:158) mengemukakan bahwa:

“Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian”.

Adapun tujuan dilakukannya teknik analisis data diantaranya adalah untuk mendeskripsikan data, membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi, atau karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial.


(3)

1.3.6.1Analisis Deskriptif

Untuk menjawab pertanyaan pada rumusan masalah, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hal ini sesuai dengan pernyataan menurut Sugiyono, (2012:206) yaitu:

“Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistika yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian”.

Analisis deskriptif dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah yakni untuk mengetahui gambaran efektifitas kompensasi guru dan untuk mengetahui gambaran tingkat disiplin kerja guru.

Langkah kerja analisis data deskriptif seperti yang dikemukakan Sugiyono (2002:81) meliputi:

1. Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus: SK=ST x JB x JR

2. Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor item, untuk mencari jumlah skor dari hasil angket dengan rumus:

Keterangan:

X1 = jumlah skor hasil angket variabel x X1-Xn = jumlah skor angket masing masing

3. Membuat daerah kontinum. Langkah langkahnya sebagai berikut: 1) Menentukan kontinum tertinggi dan terendah

Sangat tinggi : K = ST x JB x JR Sangat rendah : K = ST x JB x JR

2) Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan dengan rumus:


(4)

3) Menentukan daerah kontinum sanagt tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah dengan cara menambah selisih (R) dari mulai kontinum sangat rendah ke kontinum sangat tinggi

4. Hasil perhitungan dari langkah-langkah di atas, maka dapat disimpulkan dalam rekapitulasi skor kriterium antara lain seperti dibawah ini:

Tabel 3.7

Tabel Penafsiran Deskripif

Rentang Penafsiran

X Y

1 – 1,7 Sangat tidak efektif Sangat rendah

1,8 – 2,5 Tidak efektif Rendah

2,6 – 3,3 Cukup efektif Cukup tinggi

3,4 – 4,1 Efektif Tinggi

4,2 – 5 Sangat efektif Sangat tinggi

Sumber: Diadaptasi dari skor kategori rating scale Sugiyono (2002:81)

1.3.6.2Analisis Inferensial

Statistik inferensial meliputi statistik parametrik yang digunakan untuk data interval dan ratio. Serta statistik non-parametrik yang digunakan untuk data nominal dan ordinal. Penelitian ini menggunakan statistik parametrik karena menggunakan data interval.

Analisis data ini digunakan untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah nomor tiga yaitu untuk mengetahui adakah pengaruh kompensasi terhadap disiplin kerja guru di SMK PGRI 2 Cimahi.

Adapun untuk menguji hipotesis yang datanya berbentuk interval, maka digunakan analisis regresi yang dilakukan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independennya dinaikkan atau diturunkan nilainya.

1.3.7 Pengujian Hipotesis


(5)

1. Nyatakan hipotesis statistik (H0 dan H1) yang sesuai dengan hipotesis statistik yang diajukan.

1) H0 : β≤ 0: Tidak terdapat pengaruh kompensasi (variabel X)

terhadap tingkat disiplin kerja guru (variabel Y).

2) H1 : β> 0: Terdapat pengaruh kompensasi (variabel X) terhadap

disiplin kerja guru (variabel Y).

2. Membuat Persamaan Regresi

Analisis Regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui hubungan fungsional antara kompensasi dengan disiplin kerja guru, persamaan analisis regresi linier sederhana adalah sebagai berikut :

Y = a + bX (Sugiyono, 2012:270)

Keterangan:

Y = disiplin kerja guru X = kompesasi

a = Nilai Y bila X = 0

b = Koefisien arah garis yang menunjukan besarnya variabel terikat Y, setiap variabel x berubah satu satuan.

Rumus untuk menentukan koefisien a dan b adalah sebagai berikut:

(Sugiyono, 2012:272) 3. Uji Signifikansi

Kriteria pengujian keberartian persamaan regresi adalah tolak H0 jika probabilitas lebih kecil dari pada α = 0,05. Dapat disimpulkan koefisien regresi signifikan, atau kompensasi benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap disiplin kerja. Artinya H1 yang diajukan diterima pada α = 0,05. Untuk mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis yang diajukan, dilakukan uji signifikansi. Sugiyono (2008:149) uji signifikansi


(6)

dapat dapat dilakukan dengan menggunakan uji t, dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

t = Distribusi Sutendt dengan derajat kebebasan dk = n-k-1 r = koefisien korelasi

n = Number of case

4. Menghitung Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui hubungan variabel X dengan variabel Y dicari dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi Product Moment, yaitu:

= ∑ ∑ ∑ √[ ∑ ∑ ] [ ∑ ∑ ]

Sedangkan untuk mengetahui kadar pengaruh variabel X terhadap variabel Y dibuat klasifikasii sebagai berikut:

Tabel 3.8

Batas-batas Nilai r (Korelasi)

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat lemah

0,20 – 0,399 Lemah

0,40 – 0,599 Cukup kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat kuat

Sumber: Sugiyono (2011:183) 5. Menghitung Nilai Determinasi

Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi atau sumbangan variabel yang diberikan variabel kompensasi terhadap disiplin kerja digunakanrumus koefisien determinasi (KD) sebagai berikut:

KD = x 100% dimana:

KD = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi