S KOR 0808205 Chapter3
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Sampel Penelitian
Penelitian dilaksanakan di tempat latihan SSB Ricks yaitu di lapangan Lanud Sulaeman yang beralamat di Jalan Margahayu Selatan Kab.Bandung. Arikunto
(2006:130) menjelaskan bahwa: “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.Sugiyono (2008:117) memberikan penjelasaan tentang populasi bahwa: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.
Populasi siswa SSB ricks adalah berjumblah 120 siswa terdiri dari berbagai usia 10-16 dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SSB Ricks tentang respons siswa terhadap pelatih akademik dan non akademik. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Terkait dengan purposive sampling Arikunto (2006:139) menjelaskan bahwa: ”Purposive sampling adalah suatu teknik pengambilan sampel bukan berdasarkan strata, tapi berdasarkan ciri dan tujuan tertentu”. Ciri-cirinya adalah siswa yang sering absen dalam latihan, siswa yang baik dalam latihan khususnya passing, siswa yang disiplin dalam latihan dan siswa yang berprestasi dalam latihan. Tujuannya adalah untuk mengetahui siswa yang berprestasi dan mengetahuin krakteristik siswa. Berdasarkan data siswa yang dilatih oleh pelatih yang berlatar belakang akademik dan non akademik sempel penelitian ini berjumlah 30 orang.
(2)
B. Desain Penelitian
Di bawah ini merupakan desain penelitian deskriptif menurut Arikunto (2006: 186) :
Gambar 3.1
Desain Penelitian (Arikunto, 2006: 186) C. Pendekatan dan Metode Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Definisi dari pendekatan tersebut dirumuskan oleh Arikunto (2010:27)
“.Penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan data hasilnya.”Pendekatan kuantitatif dipilih untuk mendapatkan gambaran umum dari aspek respon siswa SSB terhadap pelatih akademik dan non akademik.
POPULASI
SAMPEL
UJI COBA ANGKET ANGKET
ANGKET
ANALISIS PENGUMPULAN DATA
(3)
Metode penelitian adalah metode deskriptif, dengan tujuan mendapatkan gambaran mengenai respons siswa dalam memberikan materi latihan dari pelatih yang berlatar belakang akademik dan non akademik.
D. Definisi Operasional Variable
Sebagai upaya menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam menafsirkan, maka dijelaskan definisi operasional masing-masing variable dalam penelitian sebagai berikut.
1. Respons
Respons dalam penelitian didefinisikan sebagai aktifnya siswa dalam memberi tanggapan, bertanya, dan memberikan umpan balik terhadap materi yang dipelajarinya terutama dalam proses diskusi sehingga siswa memperoleh pengetahuan yang diinginkannya melalui materi yang di berikan oleh pelatih.Seperti yang dikemukakan oleh Wasty Soemanto (2006:129) yang dimaksud dengan pemberian penguatan (reinforcement) adalah suatu respons positif dari guru kepada siswa yang telah melakukan suatu perbuatan yang baik atau berprestasi.Pemberian penguatan (reinforcement) ini dilakukan oleh guru dengan tujuan agar siswa dapat lebih giat berpartisipasi dalam interaksi belajar mengajar dan mengajar dan siswa agar mengulangi lagi perbuatan yang baik itu. Menurut Skinner (J.W. Santrock, 2007: 272) unsur yang terpenting dalam belajar adalah adanya penguatan (reinforcement ) dan hukuman (punishment). Menurut Skinner (J.W. Santrock, 2007: 272) unsur yang terpenting dalam belajar adalah adanya penguatan (reinforcement ) dan hukuman (punishment). Menurut Skinner (2007;64) penguatan berarti memperkuat, Penguatan positif adalah penguatan berdasarkan prinsip bahwa frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung (rewarding). Bentuk-bentuk penguatan positif adalah berupa hadiah (permen, kado, makanan, dll), perilaku (senyum, menganggukkan kepala untuk menyetujui, bertepuk tangan, mengacungkan jempol), atau penghargaan (nilai A, Juara 1 dsb).Menurut Hull (2009;507) penguatan adalah reduksi dorongan atau reduksi stimulus dorongan. Mahendra ( 1998:15)
(4)
reaksi adalah suatu ancaman baik atau buruk prilaku lawan mata yang minimbulkan respons baik atau buruk contohnya jikaseseorang memberikan kabar baik pasti orang tersebut akan memberikan respon yang baik juga berupa senyuman atau perkataan yang baik di dengar dan sebaliknya.Menurut Tuckman dalam Indrawijaya (2010:59-60) mengidentifikasi ada empat tahap dalam terbentuknyarespons suatu kelompok, yaitu tahap pembentukan (forming), tahap pancaroba (storming), tahap pembentukan norma (norming), dan tahap berprestasi (performing).
1. Tahap pembentukan (forming) merupakan tahapan dimana seorang pelatih melakukan beberapa pengujian terhadap anggota tim tentang hubungan antar perorangan yang bagaimana dikehendaki oleh sebuah kelompok.
2. Tahap kedua adalah tahap pancaroba, pada tahap ini muncul reaksi berupa konflik dalam sebuah kelompok, tiap anggota tim mulai menampilkan pribadinya masing-masing. Sehingga tercetus ungkapan yang menunjukan ketidakpuasan terhadap keadaan kelompok.
3. Tahap ketiga ialah tahap pembentukan norma, beralih dalam tahap pancaroba memberikan manfaat berupa semakin terbentuknya setiap anggota kelompok. Masing-masing lebih kenal dengan keadaan sesungguhnya anggota yang lain, sehingga hal tersebut membantu bagi terciptanya kesamaan perasaan,
pengembangan keakraban, penentuan ukuran-ukuran dan peranan baru
4. Tahap keempat merupakan tahap berprestasi, pada tahap ini hubungan antar perorangan berperan sebagai alat untuk pelaksanaan pekerjaan, sehingga peranan seorang atlet menjadi luwes dan semakin fungsional. Luwes disini karena setiap tim mempunyai keinginan untuk bekerjasama dengan anggota yang lain
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian data dikumpulkan dengan menggunakan instrument berupa angket untuk memperoleh gambaran mengenai respons siswa terhadap pelatih akademik dan non akademik.Angket yang digunakan dalam penelitian adalah angket
(5)
berjenis tertutup. Angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk
sedemikian rupa sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan cek (√).
Angket yang digunakan menggunakan skala Likert dengan alternated respons pertanyaan terentang antara satu sampai lima. Kelima alternatif respons tersebut diurutkan dari kemungkinan kesesuaian tertinggi sampai dengan kemungkinan kesesuaian terendah, yaitu: 1) Sangat Setuju (SS); 2) Setuju (S); 3) Ragu-Ragu (K); 4) Tidak Setuju (TS); dan 5) Sangat Tidak Setuju (STS).
1. Pengembangan Kisi-Kisi Instrumen
Kisi-kisi instrument untuk mengungkap respons terhadap pelatih akademik dan non akademik dari definisi operasional variabel penelitian.Kisi-kisi instrument respon siswa yang terdiri dari aspek-aspek respons positif, kisi-kisi instrument disajikan dalam Tabel 2.1 sebagai berikut.
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Sebelum Uji Coba
Aspek Indikator Sub Indikator No
Soal Jumlah
Respons Siswa
Respons siswa 1.Respons a. Menurut Hartley
dan Davis (Sukamto, 1986), teori behaviorisme yang banyak di pakai di lapangan adalah tiap
–tiap respons perlu diberi umpan balik secara langsung sehingga sasaran dapat dengan segera
a.Berbicara dan berperilaku sopan terhadap pelatih, staf manajemen club, penjaga tempat
latihan, teman baik maupun dilapang
1 – 10 10 3,4,5,6, 7,8,9,10
(6)
Aspek Indikator Sub Indikator No
Soal Jumlah
Respons Siswa
Respons siswa mengetahui apakah
respon yang
diberikan benar atau tidak.
ataupun diluar b.selalu
mengikuti aturan yang diberikan oleh pelatih
c.dapat menerima materi yang dibeikan oleh pelatih 21-31 39-42 10 4 25,26,27, 28,29, 30 39,40 21,22,23 24, 41,42 b.Menurut Hartley
dan Davis (Sukamto, 1986), teori behaviorisme yang banyak di pakai di lapangan perlu di berikan penguatan setiap kali sasaran memberikan
respons, terutama penguatan positif
sehinga ia
berkeinginan untuk mengulangi kembali respons yang telah
a. Berbicara dan berprilaku tidak baik atau sopan
terhadap pelatih, staf manajemen club, penjaga tempat
latihan, teman baik maupun dilapang ataupun diluar b.tidak selalu
mengikuti
11-20 10 15,16,17, 18,19, 20
11,12,13, 14,
(7)
Aspek Indikator Sub Indikator No
Soal Jumlah
Respons Siswa
Respons siswa diberikannya aturan yang
diberikan oleh pelatih
c.tidak dapat menerima materi yang dibeikan oleh pelatih
31-38
43-48 8
6
33,34,35, 36,37,38
43,44,45, 46
31,32
47,48
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa sub indikator telah diwakili oleh sebuah pertanyaan atau bahkan lebih. Hal tersebut dilakukan karena apabila saat instrument telah di uji coba kan dan telah di uji validitasnya, jika salah satu pertanyaan dari sub indikator itu tidak valid, maka akan dapat terwakili oleh pertanyaan lainnya yang masih berkaitan.
F. Proses Pengembangan Instrumen
1. Uji Validitas Item
Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Pengujian validitas butir item yang dilakukan dalam penelitian adalah seluruh item yang terdapat dalam angket yang mengungkapkan control diri dan kedisiplinan siswa.
(8)
Pengujian alat pengumpul data menggunakan rumus product-moment yang dituliskan dalam Riduwan (2012:138) sebagai berikut :
r hitung = n Σ xy –( Σx )(Σy)
{n Σ x2 –(Σ x)2 } {n Σ y2 –(Σ y)2 Keterangan :
rhitung = Koefisien Korelasi Σ xi = Jumlah skor item
Σ yi = Jumlah skor total (seluruh item) n = Jumlah respons
Pengujian validitas dilakukan terhadap 48 item angket dengan jumlah subjek 30 siswa tampak bahwa hasil pengujian validitas terhadap 48 item untuk mengukur respon menunjukan bahwa 23 item dinyatakan tidak valid. Dengan demikian maka 23 item tersebut tidak akan diikut sertakan dalam analisis data selanjutnya. Dengan kata lain, instrument yang digunakan untuk analisis data variable respon dari 25 item. Adapun item pertanyaan yang dianggap valid dan tidak valid dapat dilihat pada table 3.3 berikut.
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Item Instrumen Respons
Kesimpulan No Item Jumlah
Valid 1, 3,4,6, 8, 12, 14, 15, 16, 17,18, 20,26, 28, 30, 32,38, 39, 40, 42, 45, 46,
(9)
Tidak Valid 2, 5, 7, 13,19, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 29, 31,33, 34, 35, 36, 37,41, 43, 44, 47,48
23
Hasil pengujian terhadap 48 item untuk mengukut responsiswa menunjukan bahwa terdapat 8 item dinyatakan tidak valid, yakni nomor 2,5,7,13,19,21,22,23,24, 25,27,29,31,33,34,35,36,37,41,43,44,47,48. Dengan demikian maka 23 item tersebut tidak akan diikut sertakan dalam analisis data selanjutnya, dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut. Setelah dilakukannya uji validitas instrument, maka diperoleh item soal yang telah valid dan akan diikut sertakan dalam pengolahan data. Berikut adalah kis-kisi angket responsetelah dilakukan uji validitas.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Pengungkapan ResponsSiswa (Setelah Uji Validitas)
Aspek Indikator Sub Indikator Nomor
Soal Jumlah
Respons Siswa Respons Siswa 1. Respons
a.Menurut Postulat Voek bahwa respons terakhir yang diberikan dalam satu situasi adalah respons
yang akan
diberikan ketika situasi itu berulang dan bahwa respons
lain yang
a. Berbicara dan berperilaku sopan terhadap pelatih, staf manajemen club, penjaga tempat latihan, teman baik maupun
dilapang ataupun diluar
1 – 5
11-1 5 5 3,4,5 11,12,13 1,2 14,15
(10)
Aspek Indikator Sub Indikator Nomor
Soal Jumlah
Respons Siswa
Respons Siswa sebelumnya
diberikan pada situasi itu tidak lagi
diasosiasikankan dengannya.
b.selalumengik utiaturan yang diberikanolehpe latih
c.
dapatmenerima materi yang dibeikanolehpel atih
21-30 10 21,22,23,
24,25, 26
27,28, 29,30
b. Menurut Postulat
Voek yang
menyatakan bahwa
probabilitas dari suatu respons yang diberikan dalam situasi tertentu adalah fungsi dari jumblah petunjuk dalam stuasi yang diasosiasikan dengan respons tersebut. a.Berbicaradanber prilakutidakbaik atausopanterhad appelatih, stafmanajemen club, penjagatempatla tihan, temanbaikmaup undilapangataup un diluar b.tidakselalumeng
ikuti aturan yang diberikanolehpe latih 6-10 15-20 31-40 5 5 10 6,7 16,17,18 31,32,33 34,35, 8,9,10 19,20 38,39 40
(11)
Aspek Indikator Sub Indikator Nomor
Soal Jumlah
Respons Siswa
Respons Siswa c.tidakdapatmener
imamateri yang diberikanolehpe latih
36,37
2. Uji reliabilitas Item
Setelah validitas masing-masing item diuji, selanjutnya instrument tersebut diuji tingkat reliabilitasnya.Reliabilitas merujuk pada satu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut sudah baik. (Arikunto, 2006;178) Instrument yang sudah dapat dipercaya atau reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabilitas instrument merupakan derajat keajegan skor yang diperoleh oleh subjek penelitian dengan instrumen yang sama dengan kondisi yang berbeda. Rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas alat ukur tentang responden adalah dengan rumus metode Alpha yang dituliskan dalam Riduwan (2009:115) sebagai berikut:
r11 = 1 –
Keterangkan :
r11 = Nilai Reliabilitas
Σ Si = Jumlah varian skor tiap-tiap item
St = Varians total
K = Jumlah item
Berdasarkan perhitungan reliabilitas dengan menggunakan bantuan program Microsoft excel 2007, maka diperoleh koefisien reliabilitas pada angket respon siswa
(12)
SSB yaitu sebesar0.786. Berdasarkan kriteria Riduwan yang dapat dilihat pada tabel 3.7, angket tersebut memiliki tingkat reliabilitas Tinggi.Dengan demikian, angket respon siswa SSBdapat dikatakan memadai untuk digunakan sebagai instrument penelitian.
Tabel 3.4
Interpretasi Nilai Keeratan Hubungan Siswa (SSB)
Antara 0, 800 – 1, 000 Sangat Tinggi
Antara 0, 600 – 0, 799 Tinggi
Antara 0, 400 – 0, 599 Cukup Tinggi
Antara 0, 200 – 0, 399 Rendah
Antara 0, 000 – 0, 199 Sangat Rendah
(Riduwan, 2012: 98)
3. Teknik Pengolahan Data a. Data
Verifikasi data adalah suatu langkah pemeriksaan terhadap data yang diperoleh dalam rangka pengumpulan data, sehingga verifikasi data ini bertujuan untuk menyeleksi atau memilih data yang memadai untuk diolah, dengan cara memilih lembar daftar cek yang telah diisi dengan lengkap. Dari hasil verifikasi tersebut diperoleh data yang diisikan respons menunjukan kelengkapan dan cara pengisian yang sesuai dengan petunjuk, atau jumlah data sesuai dengan subjek dan semuanya memenuhi persyaratan untuk dapat diolah.
b. Penskoran
Instrumen dalam penelitian kuantitatif adalah menggunakan kuisioner atau angket.Jenis angket yang digunakan dalam penelitian adalah angket tertutup, yaitu atlet diberi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang menggambarkan responden
(13)
siswa disertai dengan alternative jawaban.Angket tertutup jawaban sudah disediakan sehingga atlet hanya bertugas memilih jawaban dengan memberikan tanda checklist
(√) pada soal yang telah disediakan dengan jawaban seperti pada Tabel 3.3 sebagai
berikut.
Tabel 3.5
Pola Skor Opsi Alternatif Respons Model Summated Ratings (Likert)
Pertanyaan
Skor Empat Opsi Alternatif Respon
SS S K TS STS
Favorable (+) 5 4 3 2 1
Un-Favorable (-) 1 2 3 4 5
Pada alat ukur, setiap item diasumsikan memiliki nilai 1-5 dengan bobot tertentu. Bobotnya ialah:
a. Untuk pilihan jawaban sangat sesuai (SS) memiliki skor 5 pada pernyataan positif atau skor 1 pada pernyataan negatif.
b. Untuk pilihan jawaban sesuai (S) memiliki skor 4 pada pertanyaan positif atau skor 2 pada pernyataan negatif.
c. Untuk pilihan jawaban kadang-kadang (K) memiliki skor 3 pada pertanyaan positif atau skor 3 pada pertanyaan negatif
d. Untuk pilihan jawaban tidak sesuai (TS) memiliki skor 2 pada pernyataan positif atau 4 pada pernyataan negatif.
e. Untuk pilihan jawaban sangat tidak setuju (STS) memiliki skor 1 pada pertanyaan positif atau skor 5 pada pernyataan negatif.
(14)
c. Analisis Data
Agar analisis data dalam penelitian ini berjalan dengan lancer, maka penulis menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
1. Melihat dan memutuskan hasil sah atau tidak sah. Setelah angket dibagikan kepada sumber data, penulis mengumpulkan kembali yang kemudian diperiksa untuk melihat dan memutuskan keabsahan pengisian angket tersebut. Karena dikhawatirkan dalam pengisian angket responden tidak mengisi pertanyaan sesuai dengan tata cara yang telah ditentukan.
2. Memberikan nilai pada setiap butir pertanyaan dalam angket yang telah dijawab oleh responden dengan criteria penilaian sebagaimana telah dijelaskan pada sub judul sebelumnya mengenai pensekoran.
3. Mengelompokan setiap butir pertanyaan
4. Menjumlahkan nilai seluruh pertanyaan untuk setiap respons. 5. Menganalisa data untuk memperoleh kesimpulan penelitian.
Untuk memperoleh hasil akhir yaitu berupa gambaran tentang respons sisiwa SSB, penulis menggunakan perhitungan dengan rumus sebagai berikut:
P =
x 100%
Keterangan :
P = Jumlah atau besarnya persentase yang dicari
Σx1 = Jumlah skor berdasarkan alternative jawaban Σxn = Jumlah skor total
Dengan menggunakan rumus tersebut di atas, maka akan diperoleh data yang hendak dicari. Untuk mempermudah dalam penafsiran dan penyimpulan data, dalam hal ini penulis memilih parameter yang dikemukakan oleh Arikunto dalam Sarwanto (2010:54), dengan menafsirkan kriteria penilaian persentase sebagai berikut :
(15)
TABEL 3.6
KRITERIA FREKUENSI PERSENTASE
Rentang Nilai Kriteria
76 – 100% Baik
56 – 75% Cukup
40 – 55% Kurang
(1)
Aspek Indikator Sub Indikator Nomor
Soal Jumlah
Respons Siswa
Respons Siswa
sebelumnya diberikan pada situasi itu tidak lagi
diasosiasikankan dengannya.
b.selalumengik utiaturan yang diberikanolehpe latih
c.
dapatmenerima materi yang dibeikanolehpel atih
21-30 10 21,22,23,
24,25, 26
27,28, 29,30
b. Menurut Postulat
Voek yang
menyatakan bahwa
probabilitas dari suatu respons yang diberikan dalam situasi tertentu adalah fungsi dari jumblah petunjuk dalam stuasi yang diasosiasikan dengan respons tersebut. a.Berbicaradanber prilakutidakbaik atausopanterhad appelatih, stafmanajemen club, penjagatempatla tihan, temanbaikmaup undilapangataup un diluar b.tidakselalumeng
ikuti aturan yang diberikanolehpe latih 6-10 15-20 31-40 5 5 10 6,7 16,17,18 31,32,33 34,35, 8,9,10 19,20 38,39 40
(2)
Aspek Indikator Sub Indikator Nomor
Soal Jumlah
Respons Siswa
Respons Siswa
c.tidakdapatmener imamateri yang diberikanolehpe latih
36,37
2. Uji reliabilitas Item
Setelah validitas masing-masing item diuji, selanjutnya instrument tersebut diuji tingkat reliabilitasnya.Reliabilitas merujuk pada satu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut sudah baik. (Arikunto, 2006;178) Instrument yang sudah dapat dipercaya atau reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabilitas instrument merupakan derajat keajegan skor yang diperoleh oleh subjek penelitian dengan instrumen yang sama dengan kondisi yang berbeda. Rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas alat ukur tentang responden adalah dengan rumus metode Alpha yang dituliskan dalam Riduwan (2009:115) sebagai berikut:
r11 = 1 –
Keterangkan :
r11 = Nilai Reliabilitas
Σ Si = Jumlah varian skor tiap-tiap item St = Varians total
K = Jumlah item
Berdasarkan perhitungan reliabilitas dengan menggunakan bantuan program
(3)
SSB yaitu sebesar0.786. Berdasarkan kriteria Riduwan yang dapat dilihat pada tabel 3.7, angket tersebut memiliki tingkat reliabilitas Tinggi.Dengan demikian, angket respon siswa SSBdapat dikatakan memadai untuk digunakan sebagai instrument penelitian.
Tabel 3.4
Interpretasi Nilai Keeratan Hubungan Siswa (SSB)
Antara 0, 800 – 1, 000 Sangat Tinggi
Antara 0, 600 – 0, 799 Tinggi
Antara 0, 400 – 0, 599 Cukup Tinggi
Antara 0, 200 – 0, 399 Rendah
Antara 0, 000 – 0, 199 Sangat Rendah
(Riduwan, 2012: 98)
3. Teknik Pengolahan Data a. Data
Verifikasi data adalah suatu langkah pemeriksaan terhadap data yang diperoleh dalam rangka pengumpulan data, sehingga verifikasi data ini bertujuan untuk menyeleksi atau memilih data yang memadai untuk diolah, dengan cara memilih lembar daftar cek yang telah diisi dengan lengkap. Dari hasil verifikasi tersebut diperoleh data yang diisikan respons menunjukan kelengkapan dan cara pengisian yang sesuai dengan petunjuk, atau jumlah data sesuai dengan subjek dan semuanya memenuhi persyaratan untuk dapat diolah.
b. Penskoran
Instrumen dalam penelitian kuantitatif adalah menggunakan kuisioner atau angket.Jenis angket yang digunakan dalam penelitian adalah angket tertutup, yaitu atlet diberi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang menggambarkan responden
(4)
siswa disertai dengan alternative jawaban.Angket tertutup jawaban sudah disediakan sehingga atlet hanya bertugas memilih jawaban dengan memberikan tanda checklist
(√) pada soal yang telah disediakan dengan jawaban seperti pada Tabel 3.3 sebagai
berikut.
Tabel 3.5
Pola Skor Opsi Alternatif Respons Model Summated Ratings (Likert)
Pertanyaan
Skor Empat Opsi Alternatif Respon
SS S K TS STS
Favorable (+) 5 4 3 2 1
Un-Favorable (-) 1 2 3 4 5
Pada alat ukur, setiap item diasumsikan memiliki nilai 1-5 dengan bobot tertentu. Bobotnya ialah:
a. Untuk pilihan jawaban sangat sesuai (SS) memiliki skor 5 pada pernyataan positif atau skor 1 pada pernyataan negatif.
b. Untuk pilihan jawaban sesuai (S) memiliki skor 4 pada pertanyaan positif atau skor 2 pada pernyataan negatif.
c. Untuk pilihan jawaban kadang-kadang (K) memiliki skor 3 pada pertanyaan positif atau skor 3 pada pertanyaan negatif
d. Untuk pilihan jawaban tidak sesuai (TS) memiliki skor 2 pada pernyataan positif atau 4 pada pernyataan negatif.
e. Untuk pilihan jawaban sangat tidak setuju (STS) memiliki skor 1 pada pertanyaan positif atau skor 5 pada pernyataan negatif.
(5)
c. Analisis Data
Agar analisis data dalam penelitian ini berjalan dengan lancer, maka penulis menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
1. Melihat dan memutuskan hasil sah atau tidak sah. Setelah angket dibagikan kepada sumber data, penulis mengumpulkan kembali yang kemudian diperiksa untuk melihat dan memutuskan keabsahan pengisian angket tersebut. Karena dikhawatirkan dalam pengisian angket responden tidak mengisi pertanyaan sesuai dengan tata cara yang telah ditentukan.
2. Memberikan nilai pada setiap butir pertanyaan dalam angket yang telah dijawab oleh responden dengan criteria penilaian sebagaimana telah dijelaskan pada sub judul sebelumnya mengenai pensekoran.
3. Mengelompokan setiap butir pertanyaan
4. Menjumlahkan nilai seluruh pertanyaan untuk setiap respons. 5. Menganalisa data untuk memperoleh kesimpulan penelitian.
Untuk memperoleh hasil akhir yaitu berupa gambaran tentang respons sisiwa SSB, penulis menggunakan perhitungan dengan rumus sebagai berikut:
P =
x 100% Keterangan :
P = Jumlah atau besarnya persentase yang dicari
Σx1 = Jumlah skor berdasarkan alternative jawaban
Σxn = Jumlah skor total
Dengan menggunakan rumus tersebut di atas, maka akan diperoleh data yang hendak dicari. Untuk mempermudah dalam penafsiran dan penyimpulan data, dalam hal ini penulis memilih parameter yang dikemukakan oleh Arikunto dalam Sarwanto (2010:54), dengan menafsirkan kriteria penilaian persentase sebagai berikut :
(6)
TABEL 3.6
KRITERIA FREKUENSI PERSENTASE Rentang Nilai Kriteria
76 – 100% Baik
56 – 75% Cukup
40 – 55% Kurang