ANALISIS PRODUK SIMPANAN SUKARELA LANCAR (SI RELA) DI BMT BINA USAHA KARANGJATI KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

  

ANALISIS PRODUK SIMPANAN SUKARELA LANCAR

(SI RELA) DI BMT BINA USAHA KARANGJATI

KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

TUGAS AKHIR

  Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy)

DISUSUN OLEH

ELGIT ABDUL BASIT

NIM : - -

  

JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

  

ANALISIS PRODUK SIMPANAN SUKARELA LANCAR

(SI RELA) DI BMT BINA USAHA KARANGJATI

KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

  

Oleh:

ELGIT ABDUL BASIT

  • - -

  

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN salatiga

Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh

Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka Tugas Akhir saudara: Nama : Elgit Abdul Basit NIM : Jurusan : D III Perbankan Syariah Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam Judul : Analisis Produk Simpanan Sukarela Lancar (Si Kab. Semarang.

  Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Tugas Akhir. Demikian surat ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

  Salatiga, September

  Pembimbing

  Fetria Eka Yudiana, M.Si NIP.

KEMENTERIAN AGAMA RI

  PENGESAHAN ANALISIS PRODUK SIMPANAN SUKARELA LANCAR (SI RELA) DI BMT BINA USAHA KARANGJATI KEC. BERGAS KAB. SEMARANG DISUSUN OLEH: ELGIT ABDUL BASIT NIM: - -

  Telah dipertahankan di depan panitia Dewan Penguji TUGAS AKHIR Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga, pada tanggal

  September dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)

  Susunan Panitia Penguji Ketua Sidang : Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si Sekretaris Sidang : Fetria Eka Yudiana, M.Si Penguji I : Dr. Ahmad Mifdlol M, M.Si Penguji II : Drs. Alfred L, M.Si

  Salatiga, September Dekan FEBI IAIN Salatiga Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si.

  Jl. Tentara Pelajar Telp. Fax. Kode Pos. Salatiga http//www.iainsalatiga.ac.id e-mail:akademik@iainsalatiga.ac.id

PERNYATAAN KEASLIAN

  Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Elgit Abdul Basit NIM :

  • Jurusan : D III Perbankan Syariah Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam Dengan ini saya menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang lazim.

  Salatiga, Saya yang menyatakan, Elgit Abdul Basit NIM:

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI

  Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Elgit Abdul Basit NIM :

  • Jurusan : D III Perbankan Syariah Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam Menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan bebas dari plagiasi. Jika dikemudian hari terbukti melakukan plagiasi maka saya siap ditindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

  Salatiga, Saya yang menyatakan, Elgit Abdul Basit NIM:

  MOTTO  Meyakini bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan.

   Semuanya tidak tergantung bisa atau tidak untuk meraihnya, yang terpenting adalah kemauan untuk meraihnya.

   Jika kau menunggu ku untuk menyerah maka kau akan menunggu ku selamanya.

   Tidak ada yang tidak mungkin, itulah simbol keyakinan, karena di dunia ini tidak ada yang terjadi secara kebetulan, sebab semuanya terjadi karena suatu alasan.

  

PERSEMBAHAN

  Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada: . Mamah, U Enung dan U Toni senantiasa memberikan doa, semangat, dukungan spiritual maupun material.

  . Ismanto, Muhamad Febrianto, Muhammad Luxman dan teman-teman DIII Perbankan Syariah yang selama ini telah memberikan warna dalam perjalanan hidup ku.

  . Semua dosen FEBI yang senantiasa membimbing ku selama tiga tahun ini. . Semua sahabat dan teman-teman ku di Kota Salatiga dan sekitarnya. . Seluruh staff dan karyawan BMT Bina Usaha Karangjati yang senantiasa membantu penulis dalam menyusun Tugas Akhir ini.

  . Seluruh staf, karyawan, dan keluarga besar IAIN Salatiga yang telah membagikan ilmunya dan banyak sekali membantu hingga Tugas Akhir ini selesai.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjat kan kepada kepada Allah SWT atas nikmat, rahmat dan karunia nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul “Analisis Produk Simpanan Sukarela Lancar (Si Rela) di BMT Bina Usaha Karangjati Kec. Bergas Kab. Semarang”. Salawat beserta salam penulis panjat kan kepada junjungan kita Nabi Muhamad SAW. Penulisan Tugas Akhir ini dilaksanakan guna memenuhi persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) pada jurusan D III Perbankan Syariah

  IAIN Salatiga.

  Penulisan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis atas bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:

  . Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga. . Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

  . Bapak H.Alfred L, M.Si selaku Ketua Jurusan DIII Perbankan Syariah IAIN Salatiga.

  . Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dengan penuh

  . Bapak dan Ibu Dosen Program Studi DIII Perbankan Syariah yang telah memberikan banyak ilmu kepada penulis.

  . Ibu Siti Hanifah, S.Ag selaku Manager BMT Bina Usaha Karangjati Kec.

  Bergas Kab. Semarang yang memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian ini.

  . Teman-teman DIII Perbankan Syariah dan sahabat- sahabat yang selalu memberi dukungan dan semangat kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. . Seluruh anggota keluarga yang telah memberikan motivasi, dukungan . Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan Tugas Akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  Penulis sangat menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Akhirnya penulis memohon maaf atas keterbatasan penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, besar harapan penulis, semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dan menambah pengalaman serta pengetahuan bagi pembaca.

  Salatiga, Penulis

  

ABSTRAK

  Basit, Elgit Abdul, . Analisis Produk Simpanan Sukarela Lancar (Si

  Rela) di Bina Usaha Karangjati Kec. Bergas Kab. Semarang. Jurusan

  DIII Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negri (IAIN) Salatiga. Pembimbing Fetria Eka Yudiana, M.Si.

  Hasil dari penelitian ini adalah produk Simpanan Sukarela Lancar (Si Rela) merupakan simpanan anggota BMT dengan akad

  wadi‟ah yad

dhamanah yaitu akad titipan uang anggota BMT dengan tanggungan

  keamanan dari BMT, dan BMT diperkenankan untuk mengelola uang tersebut untuk keperluan yang bermanfaat. BMT akan memberikan pembagian kadar keuntungan sesuai dengan ketetapan BMT yaitu dengan nisbah bagi hasil (

  : ) untuk anggota dan untuk BMT. Untuk teknik perhitungan bagi hasilnya produk Simpanan Sukarela

  Lancar (Si Rela) dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu jumlah rata-rata simpanan anggota, saldo rata-rata aset BMT pada periode itu, pendapatan perkembangan nya dari tahun sampai dengan , produk simpanan Sukarela Lancar (Si Rela) anggota dan simpanan nya mengalami peningkatan setiap tahun nya. Dari segi keunggulan Produk Si Rela menggunakan prinsip

  

wadi‟ah yad dhamanah, Jika dibandingkan dengan simpanan dengan akad

  adalah akad titipan yang (bersifat

  mudharabah, wadi‟ah

  sukarela/

  tabarru‟/tolong menolong) sedangkan mudharabah adalah akad kerja sama yang (bersifat komersil/tijarri).

  Kata Kunci : Produk, Simpanan, Si Rela, Wadi’ah, Wadi’ah yadhamanah.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................... i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................. iv PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ..................................................... v MOTTO .................................................................................................... vi PERSEMBAHAN ..................................................................................... vii ABSTRAK ............................................................................................... x DAFTAR ISI ............................................................................................ xi DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...................................................................... B. Rumusan Masalah ................................................................. C. Tujuan Penelitian .................................................................. D. Manfaat Penelitian ................................................................ E. Penelitian Terdahulu .............................................................. F. Metode Penelitian................................................................... G.

  BAB II LANDASAN TEORI A. Dasar Hukum BMT .................................................................. B. Pengertian BMT ....................................................................... C. Peran BMT ............................................................................... D. Produk BMT ............................................................................. E. Akad ......................................................................................... F. Wadi‟ah .................................................................................... G. Bagi Hasil ................................................................................. H. Faktor Yang Mempengaruhi Bagi Hasil................................... Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil ............................................. BAB III LAPORAN OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Berdiri nya BMT Bina Usaha ...................................... B. Legalitas BMT Bina Usaha ...................................................... C. Visi dan Misi ............................................................................ D. Struktur Organisasi ................................................................... E. Operasional BMT Bina Usaha ................................................ BAB IV PEMBAHASAN A. Karakteristik Produk Si Rela .................................................... B. Teknik Perhitungan Bagi Hasil.. .............................................. C. Perkembangan Produk Si Rela ................................................. D.

  B.

  Saran ........................................................................................ DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar . Skema akad wadi‟ah

  Gambar . Skema akad wadi‟ah yad dhamanah

  Gambar . Perbedaan sistem bunga dan bagi hasil

  Gambar . Struktur Organisasi BMT Bina Usaha Karangjati

BAB I PENDAHULIAN A. Latar Belakang Munculnya banyak lembaga keuangan yang beroperasi berdasarkan

  prinsip syariah termasuk BMT dalam beberapa tahun terakhir, merupakan fenomena aktual yang menarik untuk dicermati. Paling tidak, ini bisa dianggap sebagai bukti awal diterima nya dengan baik sistem ekonomi berlandaskan syariah di tengah masyarakat dengan tingkat peradaban yang sudah sedemikian maju. Fenomena tersebut sekaligus menjadi jawaban atas keraguan sementara

  Juz ayat-ayat Alquran yang telah selesai diwahyukan Allah Swt. Kepada Nabi-Nya abad lampau.

  Ketika puluhan bank konvensional ambruk akibat badai krisis ekonomi dan moneter menimpa bangsa Indonesia menjelang dan pasca lengser nya pemerintah Orde Baru, Bank Mualamat (BMI) sebagai Bank Umum pertama di Indonesia yang beroperasi sesuai syariah tetap bertengger dengan kukuh, termasuk Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) dan umumnya lembaga mikro keuangan syariah yang direpresentasikan oleh BMT.

  Perkembangan pesat dimulai sejak tahun dan barulah momentum tambahan akibat krisis ekonomi pada tahun

  , menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun dari dekat mencoba mempelajari sistem yang diterapkannya. Sebagai hasilnya lahir lah kemudian Bank IFI Syariah, Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan seterusnya. Demikian juga dalam waktu yang relatif singkat ribuan BMT lainnya lahir di berbagai penjuru tanah air. Beberapa Bank Umum Konvensional papan atas pun terlihat mulai sibuk berencana mengikuti jejak sejawat nya yang sudah terlebih dulu turut menawarkan jasa-jasa perbankan syariah dengan membuka Islamic window dalam kegiatan usaha nya. Ini yang merupakan bagian dari suatu proses panjang menuju tercipta nya tatanan ekonomi bangsa yang menempatkan sistem syariah sebagai alternatif solusi prinsip ekonomi yang dibangun di atas pondasi kapitalistik, seperti ketidakadilan, gejolak moneter, serta krisis ekonomi yang menghantui bangsa- bangsa di dunia.

  Keadaan terus membaik seiring dengan lahirnya Undang-Undang No. Tahun tentang Perbankan, yang di dalamnya diatur mengenai perlu nya Indonesia menumbuhkan sekaligus mengembangkan Perbankan syariah, dan bukan sebatas mengakui keberadaanya saja. Apabila semula menurut Undang-Undang No.

  Tahun tentang Perbankan bank konvensional tidak boleh memiliki Islamic window, dalam melakukan kegiatan usaha nya, maka keluar nya Undang-Undang No.

  Tahun , bank konvensional di Indonesia memperoleh justifikasi untuk membuka Islamic window, bila bank Bahkan sebuah bank konvensional dapat pula mengganti seluruh sistem nya dengan sistem yang sama sekali baru dan seratus persen bercorak perbankan syariah. (Ilmi,

  : ) Bank syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah. Dalam menjalankan usahanya bank syariah menggunakan pola bagi hasil yang merupakan landasan utama dalam segala operasinya, baik dalam produk syariah mempunyai kemiripan tetapi tidak sama dengan produk bank konvensional karena adanya pelarangan riba, gharar dan maysir.Oleh karena itu, produk-produk pendanaan dan pembiayaan pada bank syariah harus menghindari unsur-unsur yang dilarang tersebut. (Ascarya,

  : )

  Baitul maal wattamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu baitul maal

  dan baitul tamwil. Baitul maal lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dana yang non profit, seperti; zakat, infaq, dan shodaqoh.

  Sedangkan baitul tamwil sebagai usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersial. Usaha-usaha tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari BMT sebagai lembaga pendukung kegiatan ekonomi masyarakat kecil dengan berlandaskan syariah. Secara kelembagaan BMT didampingi atau didukung

  Dalam praktek nya, PINBUK menetaskan BMT, dan pada giliran nya BMT menetaskan usaha kecil. Keberadaan BMT merupakan representasi dari kehidupan masyarakat dimana BMT itu berada, Dengan jalan ini BMT mampu mengakomodir kepentingan ekonomi masyarakat. Peran umum BMT yang dilakukan adalah melakukan pembinaan dan pendanaan yang berdasarkan sistem syariah. Peran ini menegaskan arti penting prinsip-prinsip syariah dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Sebagai lembaga keuangan syariah yang bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat kecil yang serba cukup, maka BMT mempunyai tugas penting dalam mengemban misi ke- islaman : - ).

  Ada banyak produk penghimpunan dan penyaluran dana yang secara teknis finansial dapat dikembangkan sebuah lembaga keuangan Islam termasuk BMT. Hal ini dimungkinkan karena sistem syariah memberi ruang yang cukup untuk itu. Namun dalam praktek, sebagian besar BMT masih membatasi diri dengan penerapan beberapa produk saja yang dianggap aman dan profitable. Dalam memobilisasi dana, misalnya, BMT lebih menyukai produk berbagi hasil mudharabah dengan pertimbangan tidak terlalu berisiko karena kapasitas nya sebagai mudharib, serta relatif mudah dalam penerapan. Tetapi sayangnya, bila harus menyalurkan nya kembali kepada masyarakat dalam bentuk pemberian fasilitas pembiayaan kepada para nasabah, BMT lebih mengedepankan murabahah dengan alasan, produk tersebut mampu memberi dalam praktik, keadaan ini berjalan seringkali mengingkari prinsip-prinsip

  

murabahah, seperti obyek barang yang tidak jelas keberadaan nya maupun

ukuran-ukurannya.

  Sebenarnya, seperti dijelaskan di atas, terdapat banyak produk yang secara teknis finansial dapat dikembangkan BMT untuk dapat menjalankan usaha nya, seperti penghimpunan dana

  wadi‟ah, penghimpun dan penyaluran dana

mudharabah, penghimpun dana dan penyaluran dana musyarakah, serta

  penyaluran dana murabahah. Adapun produk-produk lain seperti

  bai‟ salam, ijarah, ijarah wa iqtina‟, hiwalah, sharf, qardh dan seterusnya. (Ilmi, :

  ) BMT Bina Usaha merupakan BMT yang berbadan hukum koperasi,

  BMT berintikan dua kegiatan usaha yang mencakup Baitul Maal dan

  

Baituttamwil. BMT sebagai baitul maal adalah lembaga keuangan yang

  kegiatan pokoknya menerima dan menyalurkan dana umat Islam yang berasal dari zakat, infak dan sedekah (ZIS). Penyaluran nya dialokasikan kepada mereka yang berhak (mustahiq) zakat, sesuai dengan aturan agama dan sesuai dengan manajemen keuangan modern. Dalam mengelola dana ZIS ini, BMT tidak mendapat keuntungan finansial, karena hasil zakat tidak boleh dibisniskan BMT. Sedangkan BMT sebagai baitul tamwil adalah lembaga (institusi) keuangan umat Islam yang usaha pokoknya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan/tabungan dan menyalurkannya lewat dari masyarakat, melalui investasi/tabungan, kegiatan baitul tamwil adalah mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi umat, terutama pengusaha kecil.

  Jenis-jenis produk yang ditawarkan oleh BMT Bina Usaha juga beraneka ragam untuk produk funding terdapat deposito dan tabungan. Untuk jenis simpanan di BMT Bina Usaha menawarkan produk simpanan yaitu Simpanan Sukarela Lancar (Si Rela), Simpanan Sukarela berjangka (Si Suka), Simpanan Sukarela Pelajar (Si Supel), Simpanan Sukarela Qurban (Si Suqur), Simpanan Amanah (Si Aman). Dari beberapa jenis produk simpanan tersebut Simpanan Sukarela Lancar (Si Rela). Anggota banyak memilih produk Si Rela ini karena Produk Si Rela memakai akad

  wadi‟ah yang merupakan akad titipan

  yang bersifat tolong menolong/

  tabarru‟ jika dibandingkan dengan akad

mudharabah yang bersifat komersial/tijarri selain itu anggota akan

  mendapatkan bagi hasil yang sangat kompetitif, bebas administrasi bulanan, kemudahan dalam setoran dan penarikan tabungan, serta setelah mempunyai rekening simpanan Si Rela ini anggota berhak atas fasilitas pembiayaan.

  Sehingga penelitian ini penulis berusaha untuk memberikan gambaran tentang karakteristik Produk Simpanan Sukarela Lancar (Si Rela), Cara perhitungan bagi hasilnya, tingkat perkembangan nya serta keunggulannya.

B. Rumusan Masalah

  Untuk mempermudah pemahaman terhadap permasalahan yang ada serta mempermudah pembahasan agar lebih terarah dan mendalami sesuai dengan sasaran, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: . Bagaimana gambaran umum produk Simpanan Sukarela Lancar (Si Rela) di BMT Bina Usaha Karangjati Kec. Bergas Kab. Semarang? . Bagaimana teknik perhitungan bagi hasil Simpanan Sukarela Lancar (Si

  Rela) di BMT Bina Usaha Karangjati Kec. Bergas Kab. Semarang? . Bagaimana tingkat perkembangan produk Simpanan Sukarela Lancar (Si tahun

  • ? . Apa saja keunggulan Produk Simpanan Sukarela Lancar (Si Rela) di BMT

  Bina Usaha Karangjati Kec. Bergas Kab. Semarang? C.

   Tujuan Penelitian

  . Untuk mengetahui gambaran umum produk Simpanan Sukarela Lancar (Si Rela) di BMT Bina Usaha Karangjati Kec. Bergas Kab. Semarang.

  . Untuk mengetahui teknik perhitungan bagi hasil Simpanan Sukarela Lancar (Si Rela) di BMT Bina Usaha Karangjati Kec. Bergas Kab.

  Semarang. . Untuk mengetahui tingkat perkembangan Simpanan Sukarela Lancar (Si

  Rela) di BMT Bina Usaha Karangjati Kec. Bergas Kab. Semarang tahun

  . Untuk mengetahui apa saja keunggulan Produk Simpanan Sukarela Lancar (Si Rela) di BMT Bina Usaha Karangjati Kec.Bergas Kab. Semarang.

D. Manfaat Penelitian

  . Bagi peneliti dan akademisi Penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan bagi pihak peneliti sendiri yang berguna untuk salah satu syarat memperoleh gelar diploma tiga dan bisa menjadi bahan referensi bagi peneliti-peneliti yang akan datang apabila akan mengangkat tema yang sama.

  . Bagi BMT Bina Usaha Karangjati. seberapa besar tingkat perkembangan produk simpanan yang paling diminati di BMT Bina Usaha Karangjati Kec. Bergas Kab. Semarang di kalangan masyarakat. . Bagi Masyarakat

  Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan pengetahuan serta referensi untuk dapat diambil manfaat nya.

E. Penelitian Terdahulu

  Kamala Putra ( ), dalam tugas akhir yang berjudul “Analisis

  Produk Tabungan BSM dan Tabungan Simpatik di Bank Syariah Mandiri sedangkan Tabungan Simpatik yang menggunakan akad wadiah yad

  dhamanah adalah sebesar : .

  Untuk tehnik perhitungan bagi hasilnya baik Tabungan BSM maupun Tabungan Simpatik dipengaruhi oleh beberapa faktor, sepertti jumlah rata-rata tabungan nasabah, ekuivalen rate pada waktu bulan itu, persentase bagi hasil yang diberikan dan juga pajak. Selain itu bagi hasil ini juga dipengaruhi oleh pendapatan bank itu sendiri, jika pendapatan bank tinggi maka hasilnya juga ikut tinggi, sebaliknya jika rendah maka bagi hasilnya pun akan rendah.

  ), dalam tugas akhir yang berjudul “Produk Tabungan Muamalat di Bank Muamalat Indonesia Capem Salatiga” menjelaskan bahwa bagi hasil yang didapatkan oleh nasabah setiap bulannya selalu berbeda, kemudian dalam sistem tabungan syariah tingkat keuntungan yang diperoleh nasabah akan mengalami peningkatan dan penurunan tergantung pada pendapatan bank dan nisbah bagi hasil yang diperoleh.

  Iin Ayuni ( ), dalam tugas akhir yang berjudul “ Analisis Akad

  

Wadiah Pada Tabungan iB Hasanah Di Bank Negara Indonesia Syariah

  KCP Unissula Semarang” menjelaskan bahwa Tabungan BNI Syariah dengan produk iB Hasanah mempunyai dua skim yaitu: Wadi

  ‟ah dan

Mudharabah Mutlaqah yang mempunyai perbedaan. Perbedaan dengan yang dijanjikan diawal. Sementara akad

  Wadi‟ah tidak punya

  kewajiban memberi bagi hasil. Sedangkan dalam operasionalnya BNI Syariah menggunakan akad wadi‟ah yad dhamanah.

  Nafiah ( ), dalam tugas akhir yang berjudul “Analisis

  Tabungan BSM Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Semarang” menjelaskan bahwa Tabungan BSM berdasarkan akad Mudharabah

  

Mutlaqah sebagai imbalan dana disamping jaminan keamanan uangnya

  juga akan memperoleh bagi hasil. Bagi hasil yang diberikan yaitu apabila saldo nasabah kurang dari juta maka nisbah untuk nasabah dan apabila saldo yang dimiliki nasabah lebih dari juta maka nisbah untuk nasabah , dan untuk bank , .

  Rahayu ( ), dalam tugas akhir yang berjudul “Tingkat

  Perkembangan Produk Tabungan Mudharabah Di PT. BPR Syariah Asad Alif Sukorejo Kendal” Produk tabungan Mudharabah di BPR Syari‟ah Asad Alif yaitu tabungan Ummat, tabungan Idul Fitri dan tabungan Remaja Muslim (Tarmus) mempunyai perbedaan dan persamaan dalam hal keuntungan dan keistimewaan, karakteristik produknya serta pada syarat pembukuan rekening.

  Semua produk tabungan Mudharabah (tabungan Ummat, tabungan Idul Fitri dan tabungan Remaja Muslim) akan mendapatkan bagi hasil dimana bank akan membagi keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan diperoleh dan jumlah nasabah yang menabung pada tabungan mudharabah.

  Fajriah ( ), dalam tugas akhir yang berjudul “Analisis

  Perkembangan Produk Tabungan Sirela di BMT Amal Mulia Suruh” menyimpulkan produk tabungan Sirela merupakan produk tabungan yang menggunakan akad wadi ‟ah atau dana yang dititipkan kepada pihak BMT. Dana yang disimpan oleh nasabah di BMT Amal Mulia Suruh akan disalurkan dalam usaha yang tidak dilarang dalam islam, dengan nisbah bagi hasil untuk nasabah dan untuk BMT.

  ), dalam tugas akhir yang berjudul “Analisis Faktor- Faktor Kualitas Pelayanan Nasabah Produk Tabungan di BMT Amal Mulia Suruh” menyimpulkan fakor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan nasabah yang dominan antara lain:

  . Tangibles, faktor dominannya adalah gedung dan lokasi BMT Amal Mulia Suruh yang strategis.

  . Reliability, faktor dominannya adalah kemampuan BMT Amal Mulia Suruh dalam memecahkan masalah nasabah dan BMT Amal Mulia Suruh yang selalu memenuhi janji kepada nasabah sesuai waktu yang telah disepakati.

  . Responsiveness, faktor yang dominannya adalah pernyataan yang jelas dari pihak BMT atas jenis pelayanan yang diberikan, BMT Amal Mulia

  . Assurance, faktor dominannya adalah nasabah merasa aman atas pelayanan yang diberikan BMT Amal Mulia dan karyawan BMT Amal Mulia Suruh ramah dan sopan. . Empathy, faktor dominannya adalah waktu nyaman diberikan kepada nasabah, BMT akan mengetahui minat para nasabahnya, dan dalam memberikan pelayanan terhadap nasabah BMT tidak memandang status sosial.

  Faktor dominan dari dimensi kualitas pelayanan nasabah di BMT Amal Mulia Suruh adalah assurance.

  ), dalam tugas akhir yang berjudul “Analisis Sikap Nasabah Terhadap Produk Tabungan Si Rela di BMT Amal Mulia Suruh” menyimpulkan bahwa sikap nasabah terhadap atribut tabungan si rela adalah positif dengan skor sebesar

  , . Implikasi sikap nasabah yang aktif dan loyal terhadap produk tabungan si rela BMT Amal Mulia Suruh.

  Dengan sikap nasabah yang positif tersebut, menjadikan nasabah banyak yang merekomendasikan tabungan si sirela kepada teman-temannya atau keluarganya. Hal ini ditunjukan dengan skor atribut yang menyatakan bahwa jumlah setoran si rela rendah adalah skor yang paling bandingkan dengan skor atribut lainnya.

  Fatmawati ( ), dalam tugas akhir yang berjudul “Pengaruh

  Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pengguna Jasa BMT Tumang signifikan pada kepuasan pengguna jasa BMT Tumang Cabang Ampel. Sehingga hipotesa

  , , terbukti dan sebaliknya variabel responsiveness dan reliability tidak berpengaruh positif dan signifikan pada kepuasan pengguna jasa BMT Tumang Cabang Ampel. Dengan demikian hipotesa dan tidak terbukti. Secara bersama-sama kelima variabel independen yang mewakili kualitas jasa berpengaruh pada kepuasan pengguna jasa BMT Tumang Cabang Ampel.

  Husna ( ), dalam tugas akhir yang berjudul “Analisis Kepuasan

  Nasabah Produk Tabungan di BMT Alfattah Susukan” menyimpulkan nasabah yaitu biaya dan kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa dengan persentase serta emosional . Sedangkan faktor kepuasan nasabah lainnya seperti kualitas produk, harga, kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan, kurang berpengaruh.

F. Metode Penelitian

  . Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di BMT Bina Usaha Karangjati, yang beralamat di Ngimbun, RT RW , Karangjati, Kec. Bergas Kab. Semarang. . Jenis Penelitian

  Jenis Penelitian atau penulisan dalam tugas akhir ini menggunakan a.

  Kata berfokus pada kata bukan angka.

  b.

  Keterlibatan peneliti, peneliti terlibat dekat dengan hal-hal yang diteliti.

  c.

  Sudut pandang partisipan, menyelidiki dan menyajikan berbagai perspektif subjektif para partisipan.

  d.

  Riset skala kecil, mengeksplorasi penelitian terperinci.

  e.

  Fokus yang holistik, tidak hanya terpaku pada satu atau dua variabel, tetapi lebih luas cakupan nya.

  f.

  Fleksibel, tidak hanya meneliti topik, tetapi juga menyelidiki hal baru yang diungkapkan informan tentang pemahaman mereka.

  Proses, menangkap proses yang berlangsung dari waktu ke waktu.

  h.

  Latar alami, dilakukan di lingkungan alami tempat orang berbeda. i.

  Induktif dan deduktif, mendapatkan gagasan dari hasil mengumpulkan dan meneliti data. (Daymon : - )

  . Metode Pengumpulan Data a.

  Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah prasasti, notulen, rapat, agenda, dan sebagainya. Metode ini peneliti gunakan untuk mencari tambahan data yang kongkrit tentang yang sedang diteliti yang diperoleh dari sebuah catatan dokumentasi. (Arikunto,

  Teknik observasi diperoleh melalui pengamatan terhadap gejala yang diteliti. Dalam hal ini, panca indera manusia (penglihatan dan pendengaran) diperlukan untuk menangkap gejala yang diamati. Hasil penangkapan tersebut dicatat dan selanjutnya dianalisis oleh peneliti untuk menjawab masalah penelitian. Tujuan pengamatan terutama adalah mencatat atau mendeskripsikan perilaku obyek serta memahami nya. Atau bisa juga hanya ingin mengetahui frekuensi kejadian. (Wiratha,

  : ).

  c.

  Wawancara jalan komunikasi, yaitu melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpulan data (pewawancara) dengan sumber data (responden). (Wiratha,

  : ). Penulis melakukan wawancara dengan diantaranya: ) Manager BMT Bina Usaha Karangjati Kec. Bergas Kab. Semarang yaitu Ibu Siti Hanifah, S.Ag.

  ) Ibu Annisa Ummahmudah, S.Pd selaku teller di BMT Bina Usaha Karangjati Kec. Bergas Kab. Semarang.

  ) Bapak Ramadani NKP selaku teller di BMT Bina Usaha Karangjati Kec. Bergas Kab. Semarang.

  ) Bapak Irsyam Priyadi, S.E selaku bagian pembukuan di BMT Bina Usaha Karangjati Kec. Bergas Kab. Semarang.

  ) Ibu Arum Gumilarsari A.md selaku bagian marketing di BMT Bina Usaha Karangjati Kec. Bergas Kab. Semarang.

  ) Bapak Ahmad Turyono, S.E selaku bagian marketing di BMT Bina Usaha Karangjati Kec. Bergas Kab. Semarang.

  ) Bapak Pujiarto selaku bagian marketing di BMT Bina Usaha Karangjati Kec. Bergas Kab. Semarang

  ) Ibu Catur Setyani Selaku bagian administrasi pembiayaan di BMT Dengan pertanyaan sebagai berikut:

  ) Bagaimana gamabaran umum Produk Simpanan Sukarela Lancar (Si Rela)?

  ) Bagaimana teknik perhitungan bagi hasil Produk Simpanan Sukarela Lancar (Si Rela)?

  ) Bagaimana tingkat perkembangan Produk Simpanan Sukarela Lancar (Si Rela) dari tahun

  • ? ) Berapa jumlah anggota Produk Simpanan Sukarela Lancar (Si

  Rela) saat ini? ) Apa saja keunggulan Produk Simpanan Sukarela Lancar (Si Rela)?

  Merupakan data yang didapatkan langsung dari sumber dimana penelitian berlangsung baik dari individu atau lembaga. Data primer diperoleh dari wawancara dengan bagian manager, kasir/teller dan bagian marketing BMT Bina Usaha Karangjati Kec. Bergas Kab. Semarang.

  b.

  Data Sekunder Merupakan data yang diperoleh dari dokumen, buku-buku, dan arsip-arsip yang berkaitan dengan topik data yang akan diteliti .Dalam penelitian ini data sekunder yang diperoleh penulis adalah data yang diolah oleh pihak lembaga yaitu BMT Bina Usaha Karangjati Kec.

G. Penegasan Istilah

  . Produk Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, Pengalaman, acara-acara, orang, tempat, properti, organisasi, dan gagasan. (Kotler dan Keller,

  : ) . Simpanan

  Simpanan adalah titipan dana yang tiap waktu dapat ditarik pemilik atau anggota dengan cara mengeluarkan semacam surat berharga pemindah bukuan /transfer dan perintah membayar lainnya. Simpanan atau tabungan wadiah dikenakan biaya administrasi namun oleh karena dana berperan di dalam pembentukan laba bagi bank syariah. (Muhamad, : ).

  . Simpanan Sukarela Simpanan Sukarela, merupakan simpanan atau titipan anggota dan calon anggota kepada BMT bisa dalam bentuk tabungan, deposito atau bentuk- bentuk lain yang sah. Atas simpanan ini BMT membukukan nya ke dalam rekening hutang. (Ridwan,

  : ) . Simpanan Sukarela Lancar (Si Rela)

  Merupakan simpanan dengan akad wadiah yad dhamanah, yaitu akad BMT diperkenankan untuk mengelola uang tersebut untuk keperluan yang bermanfaat BMT akan memberikan kadar keuntungan sesuai dengan ketetapan BMT. . BMT (Baitul Maal Wat Tamwil)

  BMT merupakan kependekan dari baitul maal wat tamwil atau dapat juga ditulis dengan Baitul Maal wa baitul tamwil. Secara harfiah atau lughowi

  Baitul Maal berarti rumah dana dan baitul tamwil berarti rumah usaha.

  Kedua pengertian tersebut memiliki makna yang berbeda dan dampak yang berbeda pula. Baitul Maal dengan segala konsekuensi nya merupakan lembaga sosial yang berdampak pada tidak adanya profit atau keuntungan duniawi atau materil di dalamnya, sedangkan baitul tamwil

H. Sistematika Penulisan

  Dalam penulisan karya ilmiah ini terdapat bab yang terdiri dari sub-sub yang dapat diuraikan kembali. Sistematika dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  BAB I PENDAHULUAN Bab pertama berisi pendahuluan yang di dalamnya terdapat latar

  belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penelitian terdahulu serta sistematika penulisan.

  BAB II LANDASAN TEORI Kemudian bab kedua berisi landasan teori yang membahas tentang

  kerangka teori yang membahas tentang pengertian dasar hukum BMT, pengertian BMT, sejarah BMT, produk penghimpunan dan penyaluran dana di BMT, pengertian akad, akad wadiah, dasar hukum wadiah, rukun dan syarat wadiah, jenis-jenis wadiah, pengertian bagi hasil, prinsip bagi hasil, faktor yang mempengaruhi bagi hasil dan perbedaan bagi hasil dan bunga.

  BAB III LAPORAN OBYEK PENELITIAN Pada bab tiga berisi mengenai laporan obyek yang berupa sejarah

  singkat mengenai BMT Bina Usaha, visi dan misi, organisasi perusahaan meliputi struktur organisasi dan deskripsi kegiatan nya, serta produk-produk pada BMT Bina Usaha.

  Selanjutnya pada bab empat berisi tentang gambaran umum produk Simpanan Sukarela Lancar (Si Rela), perhitungan bagi hasil produk Simpanan Sukarela Lancar (Si Rela) serta perkembangan nya antara tahun dan tahun , faktor yang mempengaruhi bagi hasil dan perbedaan bunga dan bagi hasil.

BAB V PENUTUP Dan pada bab lima berisi penutup yang membahas tentang kesimpulan dan saran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Dasar Hukum BMT Dalam Perspektif hukum di Indonesia, sampai saat sekarang badan

  hukum yang paling mungkin untuk BMT adalah koperasi, baik serba usaha (KSU) maupun simpan-pinjam syariah (KSPS). Bagi BMT yang berbadan hukum KSU, diharuskan membentuk Unit Simpan Pinjam Syariah (USPS).

  Unit inilah yang akan menangani kegiatan usaha simpan-pinjam Syariah secara terpisah dengan kegiatan lainnya, baik dari aspek manajemen Namun demikian, sangat mungkin dibentuk perundangan tersendiri, mengingat, sistem operasional BMT tidak sama persis dengan koperasi, semisal LKM (Lembaga Keuangan Mikro) Syariah atau yang lainnya. Oleh sebab itu, sebelum beroperasi, BMT harus segera mengurus badan hukum, supaya lembaga nya menjadi legal. Sambil menunggu turun nya badan hukum dari instansi yang berhak, BMT dapat mengajukan sertifikat operasional dari lembaga yang berhak seperti PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil). (Ridwan,

  : )

B. Pengertian BMT

  Baitul Maal Wat Tamwil atau biasa dikenal dengan sebutan BMT,

  dari segi Bahasa atau bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang benar berarti rumah uang dan (rumah) pembiayaan, sehingga bila diartikan secara terpisah, Baitul Maal adalah rumah uang. Namun bukanlah yang dimaksud dengan nya dalam tulisan ini adalah demikian. Baitul Maal adalah lembaga keuangan berorientasi sosial keagamaan yang kegiatan utama nya menampung serta menyalurkan harta masyarakat berupa zakat, infak, dan shadaqah berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan Alquran dapat dimanipulasi untuk kepentingan bisnis atau mencari laba (profit).

  Yang dimaksud dengan Baituttamwiil adalah lembaga keuangan yang kegiatan utama nya menghimpun dana masyarakat dalam bentuk tabungan (simpanan) maupun deposito dan menyalurkan nya kembali kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan berdasarkan prinsip syariah melalui mekanisme yang lazim dalam dunia perbankan. Dengan demikian perlu ditegaskan bahwa untuk bisa disebut BMT, sebuah lembaga keuangan syariah harus memiliki dua unit usaha sekaligus dalam bidang pengelolaan ZIS dan perbankan syariah. Bila salah satu nya tidak ada, maka bukanlah yang demikian disebut sebagai BMT tetapi Baitul Maal saja atau

  

Baituttamwiil saja. Keduanya merupakan suatu sistem dalam wadah BMT serius secara negatif terhadap keutuhan jati diri BMT sebagai lembaga keuangan mikro syariah. Siapapun tidak berhak mengklaim lembaga nya sebagai BMT bila Baitul Maal nya tidak ada, dan atau Baituttamwiil nya tidak tunduk mengikuti prinsip syariah. (Ilmi,

  : - ).

C. Peran BMT Sebagai Lembaga Keuangan Mikro Syariah

  Dalam Pedoman Akad Syariah (PAS) Perhimpunan BMT Indonesia (

  ) menyebutkan bahwa peran sebagai LKMS itu adalah fungsi BMT sebagai Baitul Tamwil, yakni bergiat mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan pengusaha dan menunjang pembiayaan ekonomi. Ada fungsi utama lain, yakni sebagai

  Baitul Maal, melakukan berbagai kegiatan tanpa orientasi mencari

  keuntungan. BMT berfungsi sebagai pengemban amanah, menyalurkan bantuan dana secara langsung kepada pihak yang berhak dan membutuhkan.

  Perhimpunan BMT Indonesia sebagai asosiasi, induk organisasi dan wadah perjuangan bersama BMT-BMT kemudian menyatakan secara lebih tegas bahwa jatidiri BMT adalah sebagai lembaga dakwah. Jati diri yang harus tercermin dalam keseluruhan perilaku, proses, dan kinerja BMT.

  Dengan demikian, semua pejuang BMT adalah aktivis dakwah atau dai. Yang tercermin dalam perilaku sebagai pribadi, anggota masyarakat maupun pekerja professional. BMT pun harus berupaya keras menjadi

D. Produk BMT

  Ada banyak produk penghimpunan dan penyaluran dana yang secara teknis finansial dapat dikembangkan sebuah lembaga keuangan Islam termasuk BMT. Hal ini dimungkinkan karena sistem syariah memberi ruang yang cukup untuk itu. Namun dalam praktek, sebagian besar BMT masih membatasi diri dengan penerapan beberapa produk saja yang dianggap aman dan profitable. Dalam memobilisasi dana, misalnya, BMT lebih menyukai produk berbagi hasil mudharabah dengan pertimbangan tidak terlalu beresiko karena kapasitas nya sebagai mudharib,serta relatif mudah kepada masyarakat dalam bentuk pemberian fasilitas pembiayaan kepada para nasabah, BMT lebih mengedepankan produk murabahah dengan alasan, produk tersebut mampu memberi jaminan perolehan keuntungan yang memadai berdasarkan kesepakatan kedua pihak pada saat perjanjian ditandatangani. Hanya saja dalam praktik, keadaan ini berjalan seringkali dengan mengingkari prinsip murabahah, seperti obyek barang yang tidak jelas keberadaan nya maupun ukuran-ukurannya.

  Sebenarnya, seperti dijelaskan diatas, terdapat banyak produk yang secara teknis finansial dapat dikembangkan BMT untuk dapat menjalankan usahanya, seperti penghimpunan dana

  wadi‟ah, penghimpunan dan

  penyaluran dana mudharabah, penghimpunan dan penyaluran dana seperti

  bai‟ salam, ijarah, ijarah wa iqtina, hiwalah, sharf, qardh, dan

  seterusnya, BMT belum bisa menerapkannya. (Ilmi, : ). . Produk Penghimpunan Dana BMT

  Dalam kegiatan nya menghimpun dana dari masyarakat, BMT dapat menawarkan produk jasa

  wadi‟ah yang dari segi kebahasaan berarti titipan,

  akad

  wadi‟ah termasuk kategori akad tabarru yakni akad yang bersifat

  kebajikan karena mengandung unsur tolong menolong antar sesama manusia dalam lingkungan sosialnya. Prinsip dasar

  wadi‟ah menyebutkan

  bahwa seorang penitip barang wajib membayar seluruh biaya yang pemeliharaan barang titipan tersebut, disamping imbalan jasa dalam jumlah yang pantas sesuai kadar kepatutan atau berdasarkan kesepakatan di muka antara kedua pihak pada waktu perjanjian

  wadi‟ah dibuat. (Ilmi, : )

  Selain dengan menggunakan prinsip wadi‟ah BMT juga dapat menawarkan produk pendanaan dengan prinsip mudharabah. Mudharabah berasal dari kata dharaba yang berarti memukul. Orang yang bekerja keras disamakan dengan orang yang memukulkan tangan nya untuk mencari karunia Allah. Yang dimaksudkan mudharabah dalam produk BMT adalah bagi hasil antara pemilik dana (shahibul maal) dengan pengusaha (mudharib). Mudharabahah secara umum dibagi dua, mudharabah

  muthlaqoh dan muqayadah. (Ridwan,

  a.

   Mudharabah Muhtlaqoh Mudharabah muthlaqah adalah akad mudharabah dimana pemilik

  dana (shahibul maal) tidak dapat memberikan batasan-batasan terhadap dana yang di investasikan. Dengan demikian mudharib diberi kewenangan penuh untuk mengelola dana tanpa keterikatan waktu, tempat, bentuk usaha, dan jenis pelayanan. (Ridwan,

  : ) b.