EVALUASI SISTEM PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BMT BINA USAHA MANDIRI

EVALUASI SISTEM PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BMT BINA USAHA MANDIRI TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi

Oleh : ISNAINI NUR ARIFAH

NIM F3308154

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

ABSTRACT EVALUASI SISTEM PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BMT BINA USAHA MANDIRI

Isnaini Nur Arifah F3308154

Murabahah is a principled form of financing of the bargain which is basically a sales with a profit (margin) is added above a certain cost.

This research was conducted in BMT Bina Usaha Mandiri, which addressed at Alun- alun Utara Street, Central Klaten. BMT Bina Usaha Mandiri provides financing and deposit services consisting of various products. The purpose of this study was to evaluate the implementation of the system is murabahah in BMT Bina Usaha Mandiri.

Based on research conducted in the BMT Bina Usaha Mandiri, the authors can conclude that as a general murabahah system has been implemented properly in accordance with established procedures. But there are still weaknesses found in this financing system.

Based on the weaknesses found in the author provides several suggestions as follows, forms need to be made copies of Funding Agreement for the BMT and store customer data that includes agreement between both parties and the need for separation between the field survey with analysis of financing for cross-checking occurs and creating efficiencies in the financing system.

Keywords: system evaluation, murabahah Keywords: system evaluation, murabahah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

MOTTO

“Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung”

(Ali Imron : 173)

Ilmu lebih utama dari pada harta, karena ilmu akan menjagamu sedang kau harus menjaga hartamu, harta akan berkurang bila kau nafkahkan sedang ilmu bertambah subur bila kau nafkahkan.

(Ali bin Abi Tholib)

Satu-satunya manusia yang tak pernah membuat kesalahan adalah dia yang tak pernah melakukan apapun

(Theodore Roosevelt)

Kalau kau pikir kau bisa atau kalau kau pikir kau tak bisa, keduanya benar

(Penulis) (Penulis)

PERSEMBAHAN

Dengan ucapan syukur kepada Allah SWT, hasil karya sederhana ini penulis persembahkan kepada :

1. Ayah dam Ibu ku tersayang, mereka adalah orang tua paling hebat di dunia,

semua pengorbanan mereka kepada penulis takkan pernah bisa terbalas.

2. Kakak dan adikku tersayang.

3. Teman-teman jurusan DIII Akuntansi angkatan 2008.

4. Almamater ku, Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.

5. Dan beberapa pihak yang tidak dapat ku sebutkan satu persatu.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Alhamdullillahirabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “EVALUASI SISTEM PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BMT BINA USAHA MANDIRI”.

Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis sangat menyadari semua yang dicapai bukanlah hasil penulis semata, tetapi kesimpulan pikiran, kerja, kebaikan dan budi baik dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Sri Murni, M.Si, Ak, selaku ketua Program Studi DIII Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Sri Suranto, SE, MSi, Ak selaku Pembimbing Akademik.

4. Putri Nugrahaningsih, SE., Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

5. Seluruh Dosen dan Staf Administrasi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir dan administrasi selama proses Tugas Akhir dan perkuliahan.

6. Bapak Sri Sadinu selaku Manajer BMT Bina Usaha Mandiri yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan kegiatan penelitian di BMT Bina Usaha Mandiri.

7. Seluruh karyawan BMT Bina Usaha Mandiri yang telah bekerja sama dengan baik selama penulis melakukan kegiatan penelitian.

8. Bapak Ibu ku tercinta, terimakasih atas kebaikan dan dukungan yang kalian berikan, terimakasih untuk semua pengorbanan dan segala sesuatu yang tidak bisa diungkapkan dan takkan pernah terganti oleh apapun.

9. Kakak dan adik ku tersayang, terimakasih atas doa, nasehat, kasih sayang, dan dorongan semangatnya.

10. Khrisna Lintang, terimakasih atas kebaikanmu dan dukungan motivasi yang kamu berikan supaya tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

11. Sahabat-sahabatku Niken, Rinda, Qori, Maya, Heni, dan Mbak Sisca terimakasih untuk bantuan dan semangat yang telah kalian berikan, semoga persahabatan kita abadi.

12. Seluruh teman-teman DIII Akuntansi 2008 telah banyak membantu dalam perkuliahan dan menyelesaikan tugas akhir ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini jauh dari kata sempurna mengingat keterbatasan pengalaman dan kemampuan penulis. Untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi penyempurnaan dimasa datang. Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfat bagi semua pihak yang membaca.

Surakarta, Juni 2011

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..........................

17

A. Tinjauan Pustaka ............................................................ 17

B. Analisis Data dan Pembahasan .....................................

25

BAB III. TEMUAN .............................................................................. 50

A. Kelebihan ...................................................................... 50

B. Kelemahan .................................................................... 51

BAB IV. PENUTUP ............................................................................. 52

A. Kesimpulan .................................................................... 52

B. Rekomendasi ................................................................. 53

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel

I. 1

Bagi Hasil untuk Simpanan Deposito ..............................

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar

1. 1 Struktur Organisasi BMT Bina Usaha Mandiri .................

Gambar

2. 1 Konsep Murabahah ........................................................... 24

Gambar

2. 2 Prosedur permohonan pembiayaan ...................................

28 Gambar

2. 3 Prosedur analisis pembiayaan ...........................................

32

Gambar

2. 4 Prosedur pengambilan keputusan pembiayaan ..................

34 Gambar

2. 5 Prosedur akad pembiayaan ................................................

37

Gambar

2. 6 Prosedur pencairan dana pembiayaan ...............................

42

Gambar

2. 7 Prosedur pencatatan akuntansi ..........................................

46

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan Tugas Akhir

2. Surat Keterangan Telah Melakukan Kegiatan Penelitian

3. Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 04/ DSN/-MUI/IV/ 2000 Tentang Murabahah

4. Formulir Pengajuan Pembiayaan

5. Realisasi Pembiayaan

6. Data Analisa Calon Penerima Pinjaman Usaha

7. Akad Pembiayaan Murabahah

8. Surat Tanda Serah Terima Agunan

9. Slip Setoran

10. Slip Penarikan 10. Slip Penarikan

ABSTRACT EVALUASI SISTEM PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BMT BINA USAHA MANDIRI

Isnaini Nur Arifah F3308154

Murabahah is a principled form of financing of the bargain which is basically a sales with a profit (margin) is added above a certain cost.

This research was conducted in BMT Bina Usaha Mandiri, which addressed at Alun- alun Utara Street, Central Klaten. BMT Bina Usaha Mandiri provides financing and deposit services consisting of various products. The purpose of this study was to evaluate the implementation of the system is murabahah in BMT Bina Usaha Mandiri.

Based on research conducted in the BMT Bina Usaha Mandiri, the authors can conclude that as a general murabahah system has been implemented properly in accordance with established procedures. But there are still weaknesses found in this financing system.

Based on the weaknesses found in the author provides several suggestions as follows, forms need to be made copies of Funding Agreement for the BMT and store customer data that includes agreement between both parties and the need for separation between the field survey with analysis of financing for cross-checking occurs and creating efficiencies in the financing system.

Keywords: system evaluation, murabahah Keywords: system evaluation, murabahah

ABSTRACT EVALUASI SISTEM PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BMT BINA USAHA MANDIRI

Isnaini Nur Arifah F3308154

Pembiayaan murabahah adalah bentuk pembiayaan berprinsip jual beli yang pada dasarnya merupakan penjualan dengan keuntungan (margin) tertentu yang ditambahkan diatas biaya perolehan.

Penelitian ini dilakukan di BMT Bina Usaha Mandiri yang beralamatkan di Jalan Alun-alun Utara Klaten Tengah. BMT Bina Usaha Mandiri menyediakan jasa pembiayaan dan simpanan yang terdiri dari berbagai macam produk. Tujuan penelitian ini adalah adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan sistem pembiayaan murabahah yang ada di BMT Bina Usaha Mandiri.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada BMT Bina Usaha Mandiri, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa secara garis besar sistem pembiayaan murabahah telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Namun masih ada kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam sistem pembiayaan ini.

Berdasarkan kelemahan-kelemahan yang ditemukan penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut, formulir Akad Pembiayaan perlu dibuat rangkap agar pihak BMT maupun nasabah menyimpan data yang memuat perjanjian antara kedua belah pihak serta perlu adanya pemisahan antara bagian yang melakukan survey lapangan dengan analisis pembiayaan agar terjadi pengecekan silang dan menciptakan efisiensi dalam sistem pembiayaan.

Kata kunci: evaluasi sistem, pembiayaan murabahah

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umun Perusahaan

1. Sejarah Singkat dan Perkembangan BMT Bina Usaha Mandiri

Baitul Mal wat Tamwil (BMT) hadir sebagai salah satu solusi alternatif di kalangan masyarakat menengah ke bawah muslim karena adanya pertentangan mengenai bunga atau riba. Kehadiran BMT diharapkan mampu membantu masyarakat muslim terbebas dari praktik bunga atau riba yang dilakukan oleh bank-bank konvensional yang dianggap haram dalam Islam. Dalam operasinya BMT tidak menggunakan sistem bunga atau riba dalam pembagian keuntungannya tetapi menggunakan sistem bagi hasil yang berdasarkan keadilan.

BMT Bina Usaha Mandiri adalah salah satunya, pada tanggal 3 Mei 2005 sekelompok kecil masyarakat yang peduli akan nasib dan kelangsungan usaha masyarakat menengah ke bawah khususnya, merintis adanya BMT Bina Usaha Mandiri di lokasi dekat pusat perekonomian masyarakat kecil yaitu di lokasi pasar tradisional, dengan sistem bagi hasil (syariah Islam).

BMT Bina Usaha Mandiri didirikan dengan tujuan utama untuk membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya dalam pemberdayaan ekonomi umat dengan pembinaan sistem perekonomian yang baik dan menggunakan sistem syariah. Diharapkan tidak hanya BMT Bina Usaha Mandiri didirikan dengan tujuan utama untuk membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya dalam pemberdayaan ekonomi umat dengan pembinaan sistem perekonomian yang baik dan menggunakan sistem syariah. Diharapkan tidak hanya

Adapun jumlah pemilik saham sampai saat ini sebanyak 22 orang, dengan jumlah saham sebesar Rp 110 juta. BMT ini didirikan dengan modal awal sebesar Rp 25 juta, kemudian dua bulan berjalan menjadi Rp

45 juta. Pada saat ini BMT Bina Usaha Mandiri sudah berumur ± 6 tahun dengan aset ± Rp 4 milyar. BMT Bina Usaha Mandiri mulai beroperasi pada tanggal 5 Mei 2005, langkah awal operasi pada sektor pinjam, dimana sektor ini menyediakan dana kebutuhan modal bagi anggota masyarakat dan juga membuka kesempatan bagi mereka untuk menyimpan/ menabung uangnya di BMT. Uang yag masuk dari mayarakat dikelola secara profesional dan dimanfaatkan sesuai syariah Islam, serta diarahkan guna memberdayakan ekonomi rakyat khususnya kalangan menengah ke bawah.

2. Produk dan Jasa BMT Bina Usaha Mandiri BMT Bina Usaha Mandiri menyediakan jasa pembiayaan dan simpanan yang terdiri dari:

BMT Bina Usaha Mandiri memberikan pembiayaan bagi pengusaha kecil dan menengah serta masyarakat lainnya untuk keperluan modal usaha, pengadaan barang dan sewa barang atau jasa. Jenis-jenis pembiayaan yang dimiliki oleh BMT Bina Usaha Mandiri yaitu:

1) Musyarakah

Pembiayaan ini merupakan bentuk pembiayaan bagi hasil, dimana pihak BMT membantu menambah modal usaha yang pengembalian modalnya dengan cara angsuran atau tangguh. Pihak nasabah dan BMT saling mendapatkan keuntungan hasil usaha yang ditentukan berdasarkan komposisi modal dan kesepakatan bersama.

2) Mudharabah

Pembiayaan ini merupakan bentuk pembiayaan bagi hasil, pihak BMT sebagai investor penuh pada usaha dan nasabah sebagai pengelola. Keuntungan dibagi bersama berdasarkan keputusan bersama.

3) Al-Bai’u bi Tsamanil ‘Ajil (BBA)

Pihak BMT menyediakan barang-barang kebutuhan dengan pembayaran angsuran.

4) MurabahahBMT menyediakan dana untuk keperluan pembelian

barang modal usaha / barang dagangan.

BMT Bina Usaha Mandiri membantu nasabah dalam menyimpan dana dengan aman dengan pelayanan mudah, cepat, simpatik dan profesional. Jenis-jenis simpanan yang dimiliki yaitu:

1) Simpanan Umun

Simpanan umum dapat diambil setiap saat dengan simpanan awal Rp 10.000,00 dan selanjutnya minimal Rp 5.000,00.

2) Simpanan Pendidikan

Simpanan awal minimal Rp 20.000,00 dan selanjutnya minimal Rp 5000,00.

3) Simpanan Qurban

Simpanan awal minimal Rp 50.000,00 dan selanjutnya minimal Rp 10.000,00.

4) Simpanan Deposito

Simpanan ini adalah yang paling diminati, dengan bagi hasil sebagai berikut : Tabel I. 1

Bagi Hasil untuk Simpanan Deposito

Jangka Waktu

Deposito

Jumlah Deposito

Nisbah Nasabah BMT

3 bulan

1-5 juta

45% 55%

diatas 5 juta

50% 50%

6 dan 12 bulan 1-5 juta

55% 45%

diatas 5 juta

66% 40%

Gambar I. 1

Struktur Organisasi BMT Bina Usaha Mandiri

4. Jeskripsi Jabatan

a. Pengawas Syariah

Mengawasi kegiatan usaha dan produk BMT agar sesuai dengan prinsip syariah yang difatwakan oleh Dewan Syariah Nasional dan ketentuan perundangan yang berlaku, serta mencegah terjadinya penyimpangan yang mungkin terjadi.

b. Pengurus

Melakukan kontrol/ pengawasan secara menyeluruh atas aktivitas

Rapat Anggota

Kasir

Pemasaran

Manager Umum

Pengawas

Syariah

Pembukuan/ administrasi

Pengawas Pembukuan

Pengurus

baik.

c. Pengawas Pembukuan

Mengawasi penyelenggaraan dan pencatatan keuangan di BMT Bina Usaha Mandiri.

d. Manager Umun

Bertanggung jawab pada pengurus. Membawahi bidang pembukuan/ administrasi, pemasaran dan kasir. Bertugas memimpin jalannya BMT sesuai dengan tujuan dan kebijakan umum yang telah digariskan oleh pengurus, yang telah disetujui dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT). Rincian tugas dan tanggung jawabnya nya adalah sebagai berikut:

1) Menjalankan kebijakan umum BMT yang telah disetujui oleh

RAT.

2) Menyusun dan mengusulkan kepada pengurus rencana anggaran BMT serta rencana kerja untuk tahun buku yang akan datang yang selanjutnya akan dibawa ke RAT.

3) Berkewajiban dan bertanggung jawab atas pembukaan rekening dan penandatanganan slip setoran maupun penarikan pada Bank.

4) Turut menandatangani permohonan keanggotaan.

5) Mengusulkan ke pengurus tentang jenis produk baru.

6) Menyetujui jumlah permohonan pembiayaan yang diajukan oleh nasabah setelah dikonsultasikan dengan karyawan lain.

sesuai dengan kondisi dan kebutuhan organisasi BMT.

8) Mengusahakan agar selalu tersedia peralatan dan perlemgakapn

kantor demi kelancaran operasioanl BMT.

9) Mengamankan harta kekayaan BMT agar terhindar dari penyelewengan, kebakaran, pencurian, perampokan dan perusakan.

10) Membuat laporan kepengurusan setiap bulannya paling lambat 5 bulan berikutnya yang meliputi :

a) Laporan keuangan (neraca & laba/rugi).

b) Laporan kredit macet dan bermasalah.

c) Laporan pembiayaan baru.

d) Laporan penggalangan danan (penabung baru).

e) Laporan program kerja bulan yang akan datang dan evaluasi

bulan lalu.

f) Laporan pengajuan anggaran non operasioanl atau non

budgeting.

11) Bertanggung jawab atas kebenaran keadaan uang kas BMT.

12) Mengevaluasi kinerja serta laporan hasil kineja dari pengelola/karyawan dibawahnya.

e. Administrasi umum

Bertanggung jawab kepada manager umum, betugas mengawasi dan bertanggung jawab atas pendokumentasian (kearsipan) serta Bertanggung jawab kepada manager umum, betugas mengawasi dan bertanggung jawab atas pendokumentasian (kearsipan) serta

1) Menerima dan memeriksa daftar permohonan pembiayaan dan data-data mutasi register permohonan serta kelengkapan persyaratan pembiayaan sejumlah pembiayaan yang diputusakan.

2) Membuat slip realisasi pembiayaan-pembiayaan sejumlah pembiayaan yang diputuskan.

3) Menyipakan dan mengisi kelengkapan kartu angsuran pembiayaan untuk anggota/nasabah.

4) Membuat akad pembiayaan pengeluaran uang tunai yang sebelumnya telah disetujui oleh manager.

5) Mempersiapkan penandatanganan akad maupun pengikatan notaris disertai pembacaan isi akad serta menjelaskan maksud yang terkandung dalam akad.

6) Memeriksa keaslian dan kebenaran tanda tangan/ cap jempol nasabah dengan tanda tangan/ cap jempol yang ada di kartu identitas.

7) Menyerahkan semua berkas-berkas akad dari manager untuk ditandatangani.

8) Menerima kembali berkas-berkas akad.

9) Menerima slip realisasi pembiayaan dari kasir setelah diproses.

pembiayaan untuk disimpan (file).

f. Administrasi pembukuan Bertanggung jawab pada manager umum. Bertugas mengatur dan melaksanakan serta mengawasi proses pembukuan dan kebenaran transaksi keuangan. Rincian tugas dan tanggung jawbnya adalah sebagai berikut:

1) Mengawasi kelengkapan bukti-bukti mutasi pembukuan dan kebenaran pencatatan transaksi.

2) Mengawasi dan memeriksa semua data-data yang diperlukan untuk menyusun laporan keuangan.

3) Mengatur dan membuat laporan keuangan secara berkala dan laporan lain yang berhubungan dengan transaksi keuangan yang diperlukan.

4) Menyiapkan laporan keuangan yang diperlukan manager setiap harinya.

5) Bertanggung jawab atas terlaksananya pembuatan laporan keuangan harian maupun bulanan.

6) Menyiapkan laporan keuangan yang diminta oleh manager untuk dilaporkan ke pengurus tiap harinya.

g. Kasir

Bertanggung jawab kepada manager umum. Bertugas ,melaksanakan seluruh aktifitas yang berhubungan dengan transaksi kas dan Bertanggung jawab kepada manager umum. Bertugas ,melaksanakan seluruh aktifitas yang berhubungan dengan transaksi kas dan

1) Bertanggung jawab atas pelayanan kepada anggota dalam hal transakasi uang tunai seperti penyetoran/penarikan simpanan, angsuran/ pencairan pembiayaan dan lain-lain.

2) Menerima, menghitung dan memeriksa kebenaran-kebenaran jumlah uang nyata dengan jumlah uang yang tertera dalam slip baik dari nasabah langsung maupun dari bagian pemasaran/ penagih untuk disimpan dalan laci/cash box.

3) Bertanggung jawab atas pencatatan, pendataan dan pelayanan informasi kepada anggota (nasabah) maupun calon anggota (nasabah).

4) Mengatur dan menyiapkan pengeluaran uang tunai yang sebelumnya telah disetujui oleh manager.

5) Berhak menandatangani/memberi paraf slip-slip yang dipergunakan serta menerima/membayarkan uang tunai sebesar yang tertera pada slip.

6) Mencatat semua transaksi yang terjadi pada laporan kas harian berdasarkan pada jumlah yang tertera pada slip.

7) Mencatat laporan kas harian setiap harinya pada buku jurnal kas harian.

pembukuan.

h. Pemasaran

Bertanggung jawab kepada manager. Bertugas menjual produk- produk dan meningkatkan citra pelayanan BMT dalam hal pembiayaan dan simpanan sesuai AD-ART. Rincian tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

1) Mengatur, mengkoordinasi, dan mengawasi semua aktifitas yang brerhubungan dengan simpanan dan pembiayaan.

2) Mencari sumber-sumber dana serta mencari peluang dana murah yang dapat dihimpun baik dari anggota maupun dari pihak ketiga yang mempunyai sistem syariah.

3) Menerima permohonan pembiayaan dari anggota (nasabah).

4) Memeriksa identitas dari anggota calon debitur yang bersangkutan serta kelengkapan persyaratan pengajuan pembiayaan.

5) Mendiskusikan dengan pengelola lainnya tentang kegiatan yang akan diusulkan baik positif negatifnya maupun ikhtiar-ikhtiar untuk memperbesar keuangan dan memgurangi tingkat kerugian dan kiat-kiat mempercepat proses pelunasan.

6) Menciptakan ide dan inisiatif untuk perkembangan lembaga tentang bagaiman cara menjaga hubungan baik dengan nasabah peminjam maupun penabung.

calon nasabah.

B. Latar Belakang Masalah

Kemunculan bank Islam di Indonesia diawali pada tahun 1990, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18 – 20 Agustus 1990 menyelenggarakan lokakarya bunga bank dan perbankan di Cisarua Bogor Jawa Barat. Hasil lokakarya tersebut dibahas lebih mendalam di Musyawarah Nasional IV MUI yang berlangsung di hotel Sahid Jaya Jakarta, 22 – 25 Agustus 1990. Berdasarkan amanat MUNAS IV MUI, dibentuk kelompok kerja untuk mendirikan Bank Islam di Indonesia, dan pada akhirnya didirikan bank syariah yang pertama di Indonesia pada tahun 1992 yaitu Bank Muamalat.

Pada tahun 1992- 1998 hanya ada satu unit bank syariah di Indonesia, maka pada tahun 1999 jumlahnya menjadi 3 unit. Pada tahun 2000, bank syariah maupun bank konvensional yang membuka unit usaha syariah telah meningkat menjadi 6 unit, sedangkan jumlah BPRS (Bank Perkreditan Rakyat Syariah) sudah mencapai 86 unit.

Keberadaan Bank Islam tersebut belum mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengentasan kemiskinan. Dana yang dimiliki bank lebih diprioritaskan untuk pembiayaan usaha berskala besar (pengusaha) dan industri. Akhirnya, yang dapat merasakan manfaat dari keberadaan bank tersebut hanyalah kalangan masyarakat menengah ke atas.

syariah yang lebih dekat dengan kalangan masyarakat bawah, hal ini juga didorong oleh rasa keprihatinan terhadap banyaknya masyarakat miskin yang terjerat oleh rentenir. Dan juga dalam rangka usaha memberikan alternatif bagi mereka yang ingin mengembangkan usahanya yang tidak dapat berhubungan secara langsung dengan bank Islam dikarenakan usahanya tergolong kecil dan mikro.

Dalam bahasa Arab BMT merupakan singkatan dari Baitul Mal Wat Tanwil , yang artinya ”rumah zakat dan rumah harta”. Dengan demikian, BMT bergerak dalam 2 bidang usaha utama yaitu sebagai Baitul Mal dan Baitul Tanwil . BMT menyelenggarakan fungsinya sebagai Baitul Mal dengan menyalurkan amanah Zakat, Infaq dan Sodakoh (ZIS), sedangkan BMT sebagai sebagai Baitul Tanwil melakukan usaha simpan-pinjam dan usaha di sektor riil. Dengan demikian, BMT merupakan suatu lembaga yang menyelenggarakan kegiatan di bidang sosial non profit (ZIS) dan menyelenggarakan usaha profit (keuntungan). Usaha profit yang dilakukan oleh BMT adalah menerapkan sistem bagi hasil, sesuai dengan syariat agama Islam. Jadi, di dalam BMT tidak ada istilah bunga. Karena dalam agama Islam, keuntungan (bunga) dari hasil simpan pinjam di bank konvesional dapat dikatakan hampir sama dengan riba. Sedangkan riba diharamkan dalam Islam.

Jumlah usaha mikro terus berkembang dari tahun-ketahun, menurut data Bapenas terdapat sekitar 40 juta usaha mikro yang tersebar di seluruh

menjangkau dan melayani para pengusaha mikro ini masih terbatas. Hal ini tentu saja menjadi peluang bagi BMT untuk terus berkembang. Keberadaan BMT yang siap memberikan pinjaman modal dengan prosedur administrasi yang mudah, rendah biaya transaksi dan yang tidak kalah penting bebas bunga nampaknya menjadi daya tarik bagi pengusaha mikro untuk beralih dari lembaga keuangan informal semacam rentenir kepada lembaga keuangan yang lebih aman, halal dan sesuai syariah yaitu BMT. Dan hingga saat ini terdapat tiga ribu lebih BMT yang tersebar di Indonesia, yang siap membantu kalangan masyarakat menengah kebawah mengatasi permasalahan modal yang selama ini sulit didapatkan dari lembaga keuangan formal seperti bank.

Salah satu diantaranya adalah BMT Bina Usaha Mandiri yang beralamatkan di Jalan Alun-alun Utara Klaten Tengah. Pada saat ini BMT Ahmad Dahlan telah melayani ± 3500 anggota dengan aset yang dikelola sebesar ± 4 milyar rupiah. Hal itu membuktikan bahwa BMT sudah diakui keberadaannya oleh masyarkat, banyak dari mereka yang menggunakan jasa BMT baik sebagai penabung maupun peminjam.

Dalam pemberian pinjaman (pembiayaan), BMT pun tidak terlepas dari kemungkinan akan timbulnya permasalahan dalam pembayaran angsuran. Dimana permasalahan yang sering timbul adalah pembayaran nasabah yang tidak tepat pada waktunya sehingga terjadi penunggakan pembayaran yang pada akhirnya nasabah berhenti membayar angsuran. Tingkat kredit bermasalah yang terjadi di BMT Bina Usaha Mandiri cukup

jumlah kredit macet dibagi total kredit BMT Bina Usaha Mandiri masuk ke dalam golongan tidak sehat. Rasio NPL yang dimiliki sebesar 12%, sedangkan standar maksimal yang ditetapkan BI adalah 5%. Hal ini tentu saja merugikan karena akan mengakibatkan terhambatnya perkembangan BMT itu sendiri. Untuk mengatasi dan mengantisipasi hal tersebut diperlukan kebijakan dan prinsip kehati-hatian dari pihak BMT dalam memberikan kredit supaya resiko yang timbul dari pembiayaan kepada calon nasabah tidak terlalu besar.

Sehubungan dengan itu apakah sistem pembiayaan yang dijalani telah efektif dan efisien, dilihat dari fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan, catataan akuntansi yang digunakan dan jaringan prosedur yang membentuk sistem pembiayaan serta melihat bahwa komposisi pembiayan jual beli murabahah memiliki presentase terbesar diantara jenis-jenis pembiayaan lainnya, yaitu sebesar 48%, maka penulis tertarik untuk menyusun Tugas Akhir dengan judul “ EVALUASI SISTEM PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BMT BINA USAHA MANDIRI”

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem pembiayaan murabahah pada BMT Bina Usaha Mandiri?

2. Apa saja kelemahan dan kelebihan sistem pembiayaan murabahah di BMT Bina Usaha Mandiri?

1. Untuk mengetahui apakah sistem pembiayaan murabahah di BMT Bina Usaha Mandiri telah efektif dan efisien.

2. Untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan sistem pembiayaan murabahah di BMT Bina Usaha Mandiri.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang penerapan sistem akuntansi pembiayaan murabahah secara langsung dari obyek yang diteliti serta dapat membandingkannya dengan ilmu yang selama ini diperoleh di bangku perkuliahan.

2. Bagi BMT Bina Usaha Mandiri

a. Sebagai alat introspeksi atas kelemahan dari sistem akuntansi

pembiayaan murabahah yang mereka jalankan.

b. Dapat mengambil keputusan untuk memperbaiki sistem yang telah

ada yang berguna bagi kemajuan perusahaan.

3. Untuk pembaca atau masyarakat

a. Memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai tata cara

pembiayaan Murabahah di BMT Bina Usaha Mandiri.

b. Dapat digunakan sebagai referensi dalam penulisan Tugas Akhir

bagi peneliti lain.

BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Sistem dan Prosedur Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok peusahaan (Mulyadi 2001:5).

Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2001 : 3).

Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulam bahwa suatu sistem terdiri dari jaringan prosedur, sedangkan prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal. Kegiatan klerikal (clerical operation) terdiri dari kegiatan berikut ini yang dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal, dan buku besar :

a. Menulis

b. Menggandakan

c. Menghitung

d. Memberi kode

e. Mendaftar e. Mendaftar

2. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001 : 3). Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa unsur pokok suatu sistem akuntansi adalah:

a. Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi.

b. Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya.

c. Buku Besar

Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.

d. Buku Pembantu

Buku pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.

Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan ini dapat berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan modal dan lain-lain.

3. Sistem Akuntansi Pemberian Kredit

a. Pengertian Sistem Akuntansi Pemberian Kredit

Sistem akuntansi pemberian kredit adalah rangkaian cara atau prosedur dalam pemberian kredit yang mencakup tahapan permohonan kredit sampai pencairan kredit yang membentuk suatu sistem yang berurutan dan berkaitan erat dalam pelaksanaan pemberian kredit. Hal hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi sistem akuntansi pemberian kredit adalah sebagai berikut:

1) Unit organisasi terkait

a) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab

fungsional secara tegas.

b) Sistem wewenang dan otorisasi.

c) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi

setiap organisasi.

d) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

2) Dokumen yang digunakan

a) Pencatatan nomor urut tercetak pada dokumen sehingga pemakaiannya dapat dipertanggungjawabkan.

memadai dan cukup merekam data-data kegiatan pemberian kredit.

c) Dokumen yang digunakan dibuat rangkap agar tidak terjadi

penyelewengan.

3) Catatan akuntansi yang digunakan

a) Catatan akuntansi harus berdasarkan dokumen sumber dan

dokumen pendukung.

b) Catatan akuntansi harus mencatat semua transaksi yang

benar-benar terjadi.

c) Catatan akuntansi harus mencatat transaksi dalam periode

akuntansi yang sebenarnya.

4) Jaringan prosedur yang membentuk sistem

a) Jaringan prosedur yang membentuk suatu sistem akuntansi harus dapat membentuk sistem pemberian kredit yang sebenarnya.

b) Jaringan prosedur yang membentuk suatu sistem akuntansi harus dapat dilaksanakan sesuai dengan sistem tesebut.

5) Bagan alir yang digunakan

a) Kesesuaian yang mengkomunikasikan hasil analisis sistem dan rancangan sistem kepada pemakai informasi.

b) Bagan alir telah mencerminkan aliran data dan dokumen dalam sistem digunakan simbol-simbol standar.

digambarkan saling berkesuaian.

4. Pembiayaan Murabahah

a. Pengertian Murabahah

Ascarya dan Diana Yumanita (2005: 27) mengemukakan bahwa murabahah adalah bentuk pembiayaan berprinsip jual beli yang pada dasarnya merupakan penjualan dengan keuntungan (margin) tertentu yang ditambahkan diatas biaya perolehan.

Bentuk pembiayaan ini sebenarnya bukan merupakan bentuk pembiayaan utama yang sesuai dengan syariah. Namun dalam sistem ekonomi saat ini, terdapat kesulitan-kesulitan dalam penerapan pembiayaan-pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, sehingga beberapa ulama telah membolehkan penggunaan murabahah sebagai bentuk pembiayaan alternatif dengan syarat- syarat tertentu.

b. Landasan Syariah

1) Al - Quran

“...Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba....” (QS. al-Baqarah (2): 257)

2) Hadist

“Nabi bersabda, ‘Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli tidak secra tunai, muqaradhah (mudharabah) dan “Nabi bersabda, ‘Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli tidak secra tunai, muqaradhah (mudharabah) dan

c. Ketentuan Umum Murabahah

Dalam Kumpulan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Majelis Ulama Indonesia dikemukakan ketentuan umum murabahah dalam bank syari’ah, yaitu sebagai berikut:

1) Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas

riba.

2) Barang yang diperjual belikan tidak diharamkan oleh syar’iah

Islam.

3) Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang

yang telah disepakati kualifikasinya.

4) Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri dan pembelian ini harus sah dan bebas dari riba.

5) Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.

6) Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan) dengan harga jual senilai harga beli plus keuntungannya. Dalam kaitan ini bank harus memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan.

7) Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati.

akad tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah.

9) Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabh untuk membeli barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang, secara prinsip, menjadi milik bank.

d. Jaminan dalam Murabahah

Bank dapat meminta debitur untuk menyediakan sebuah jaminan. Dalam hal ini debitur harus menyerahkan sebuah jaminan yang bisa diterima.

e. Resiko bagi Bank

Sesuai dengan sifatnya yang jual beli, resiko dalam murabahah selain terkait dengan modal, ia juga terkait dengan aset. Karena itu resiko yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut :

1) Default, yaitu nasabah sengaja tidak membayar cicilan.

2) Fluktuasi harga komparatif, ada suatu saat dimana harga suatu barang di pasar naik setelah bank membelikannyan untuk nasabah. Bank tidak bisa merubah harga jual beli tersebut.

3) Penolakan nasabah, barang yang dikirim bisa saja ditolak oleh nasabah karena berbagai sebab. Bisa jadi karena rusak dalam perjalanan sehingga nasabah tidak mau menerimanya. Karena itu harus dicover dengan asuransi. Bisa juga karena nasabah tidak merasa cocok dengan spesifikasinya. Bila kontrak dengan 3) Penolakan nasabah, barang yang dikirim bisa saja ditolak oleh nasabah karena berbagai sebab. Bisa jadi karena rusak dalam perjalanan sehingga nasabah tidak mau menerimanya. Karena itu harus dicover dengan asuransi. Bisa juga karena nasabah tidak merasa cocok dengan spesifikasinya. Bila kontrak dengan

4) Dijual, karena Murabahah bersifat jual beli dengan hutang maka ketika kontrak ditandatangani barang itu milik nasabah yang bebas melakukan apa saja dengan miliknya itu, termasuk dijual. Jika terjadi demikian resiko untuk default akan besar.

f. Manfaat bagi Bank Manfaaat bagi bank adalah selisih antara harga beli dengan supllier dan harga jual kepada nasabah.

g. Konsep Murabahah

Gambar 2.1 Konsep Murabahah

Keterangan:

1: Nasabah memesan barang kepada bank.

2: Bank membeli dan membayar barang kepada supplier.

3: Supplier mengirim barang kepada nasabah.

4: Nasabah membayar kepada bank (tunai atau cicilan).

NASABAH

BANK

SUPPLIE R

1. Sistem dan Prosedur Pembiayaan Murabahah pada BMT Bina Usaha Mandiri Setiap sistem terdiri dari prosedur-prosedur, prosedur-prosedur yang terjadi dalam sistem pembiayaan murabahah pada BMT Bina Usaha Mandiri adalah sebagai berikut:

a. Prosedur permohonan pembiayaan.

b. Prosedur analisis pembiayaan.

c. Prosedur pengambilan keputusan pembiayaan.

d. Prosedur akad pembiayaan.

e. Prosedur pencairan dana pembiayaan.

f. Prosedur pencatatan akuntansi.

2. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Pembiayaan Murabahah pada BMT Bina Usaha Mandiri Untuk memperjelas, berikut ini adalah penjelasan tentang jaringan prosedur yang terjadi pada masing-masing prosedur sistem pembiayaan murabahah pada BMT Bina Usaha Mandiri:

a. Prosedur permohonan pembiayaan.

Deskripsi prosedur, fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan, serta bagan alir dalam prosedur permohonan pembiayaan murabahah pada BMT Bina Usaha Mandiri adalah sebagai berikut: Deskripsi prosedur, fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan, serta bagan alir dalam prosedur permohonan pembiayaan murabahah pada BMT Bina Usaha Mandiri adalah sebagai berikut:

nasabah.

b) Bagian pemasaran menjelaskan kepada nasabah mengenai persyaratan dan prosedur yang harus dipenuhi dalam pengajuan pembiayaan murabahah.

c) Nasabah mengisi Formulir Pengajuan Pembiayaan.

d) Formulir Pengajuan Pembiayaan diserahkan kepada petugas dengan dilampiri fotokopi KTP, fotokopi Kartu Keluarga dan fotokopi jaminan.

e) Bagian pemasaran mengotorisasi FPP kemudian menyerahkan berkas pengajuan pembiayaan tersebut ke bagian pembukuan/ administrasi.

f) Bagian pembukuan/ administrasi memeriksa kelengkapan berkas pengajuan pembiayaan, kemudian menunjuk salah satu bagian pemasaran untuk melakukan survey lapangan.

2) Fungsi yang terkait

a) Fungsi pelayanan pembiayaan

Fungsi pelayanan pembiayaan ini bertugas untuk menerima permohonan pembiayaan dari nasabah serta memberikan informasi mengenai prosedur dan persyaratan yang harus dipenuhi dalam pengajuan pembiayaan. Fungsi ini dilaksanakan oleh bagian pemasaran.

Fungsi administrasi pembiayaan bertugas untuk memeriksa kelengkapan berkas pengajuan pembiayaan dari nasabah, kemudian menunjuk bagian pemasaran untuk melakukan survey lapangan. Fungsi ini dilaksanakan oleh bagian pembukuan/ administrasi.

3) Dokumen yang digunakan

a) Formulir Pengajuan Pembiayaan

Formulir ini adalah dokumen pertama yang digunakan dalam proses pembiayaan pada BMT Bina Usaha Mandiri. Berisi data calon debitur, profil usaha, jumlah pengajuan pinjaman, jenis jaminan dan lain-lain. Formulir ini diisi oleh nasabah pada saat datang melakukan pengajuan pembiayaan.

b) Dokumen Pendukung

Dokumen pendukung yaitu lampiran yang harus diserahkan oleh nasabah sebagai syarat pengajuan pembiayaan di BMT Bina Usaha Mandiri, yang terdiri dari fotokopi KTP, fotokopi Kartu Keluarga(KK), dan fotokopi jaminan.

Bagian Pemasaran

Keterangan: KK : Kartu Keluarga FPP : Formulir Pengajuan Pembiayaan

Gambar 2. 2 Prosedur permohonan pembiayaan

Mulai

Menerima pengajuan

pembiayaan dari

nasabah

Menjelaskan persyaratan & prosedur

pembiayaan

Nasabah mengisi FPP

Menerima berkas pengajuan pembiayaan

dari nasabah

Mengotorisasi

FPP

FPP Fotokopi jaminan

Fotokopi KK Fotokopi

KTP

Bagian Pembukuan / Administrasi

Memeriksa kelengkapannya

FPP Fotokopi jaminan

Fotokopi KK Fotokopi

KTP

FPP Fotokopi jaminan

Fotokopi KK Fotokopi

KTP

Menunjuk salah satu bagian pemasaran untuk melakukan

survey lapangan

Deskripsi prosedur, fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan, serta bagan alir dalam prosedur analisis pembiayaan murabahah pada BMT Bina Usaha Mandiri adalah sebagai berikut:

1) Deskripsi prosedur

a) Bagian pemasaran yang ditunjuk untuk melakukan survey lapangan memerima berkas pengajuan pembiayaan dari bagian pembukuan/ administrasi kemudian mempelajarinya.

b) Petugas survey mendatangi tempat usaha atau rumah

nasabah untuk melakukan survey lapangan.

c) Data-data yang diperoleh dicatat ke dalam formulir Data Analisa Calon Penerima Pinjaman Usaha kemudian dianalisa.

d) Petugas menyimpulkan hasil analisa kemudian

menandatangani DACPPU.

e) Jika pembiayaan ditolak memberitahukan kepada nasabah disertai pengembalian berkas pengajuan pembiayaan.

f) Pembiayaan yang dinyatakan layak, petugas menyerahkan berkas pengajuan pembiayaan beserta Data Analisa Calon Penerima Pinjaman Usaha kepada manager umum.

a) Fungsi operasioanal

Fungsi operasional bertanggung jawab melakukan survey ke tempat usaha atau rumah nasabah untuk menggali informasi tentang profil usaha anggota, jumlah pendapatan, pengeluaran-pengeluaran yang menjadi tanggungan anggota dan lain-lain. Fungsi ini dilaksanakan oleh bagian pemasaran.

b) Fungsi penganalisis

Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan analisa pembiayaan serta memberikan usulan-usulan perihal usaha calon debitur untuk dijadikan pertimbangan dalam pemberian keputusan pembiayaan. Fungsi ini dilaksanakan oleh bagian pemasaran.

3) Dokumen yang digunakan adalah Data Analisa Calon Penerima Pinjaman Usaha, formulir ini diisi oleh petugas setelah melakukan survei lapangan, yang berisi profil usaha, jumlah pendapatan, pengeluaran-pengeluaran yang menjadi tanggungan anggota serta data pendukung lainnya yang diperlukan dalam pengambilan keputusan pembiayaan.

Bagian Pemasaran

Ya Tidak

Disertai pengembalian berkas pengajuan

Keterangan: DACPPU: Data Analisa Calon Penerima

Pinjaman Usaha

FPP Fotokopi jaminan

Fotokopi KK Fotokopi

KTP

Jika

DACPPU FPP

Fotokopi jaminan Fotokopi KK

kepada nasabah

Survey lapangan

Mengisi DACPPU

Menganalisa

data

Menandatangani

DACPPU

Deskripsi prosedur, fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan, serta bagan alir dalam prosedur pengambilan keputusan pembiayaan murabahah pada BMT Bina Usaha Mandiri adalah sebagai berikut:

1) Deskripsi prosedur

a) Manager umum menerima berkas pengajuan pembiayaan beserta formulir Data Analisa Calon Penerima Pinjaman Usaha dari petugas survey.

b) Melakukan analisa ulang dengan berkonsultasi dengan

petugas yang melakukan survey.

c) Manager umum menandatangani formulir Data Analisa

Calon Penerima Pinjaman Usaha.

d) Mengambil keputusan pembiayaan kemudian mengisi

formulir Realisasi Pembiayaan.

e) Mengotorisasi formulir Realisasi Pembiayaan kemudian menyerahkan berkas pengajuan pembiayaan dan Data Analisa Calon Penerima Pinjaman Usaha dan Realisasi Pembiayaan ke bagian pembukuan/ administrasi untuk proses akad pembiayaan.

2) Fungsi yang terkait adalah Fungsi Pemberi Keputusan, fungsi ini bertanggung jawab untuk memberikan keputusan atas permohonan pembiayaan yang diajukan calon debitur. Fungsi ini dilaksanakan oleh Manager Umum.

Pembiayaan, formulir ini diisi oleh manager umum apabila dia menyetujui pembiayaan yang diajukan oleh nasabah. Diserahkan kepada debitur pada saat penyerahan uang.

4) Bagan alir prosedur pengambilan keputusan pembiayaan

Manager Umum

Disertai usulan-usulan dari petugas survey

Keterangan: RP: Realisasi Pembiayaan

DACPPU FPP Fotokopi jaminan Fotokopi KK Fotokopi

KTP

RP DACPPU FPP Fotokopi jaminan

Fotokopi KK Fotokopi

KTP

Menganalisa

ulang

Mengisi

RP

Mengotorisasi

RP

Menandatangani

DACPPU

Deskripsi prosedur, fungsi yang terkait, dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan, serta bagan alir dalam prosedur akad pembiayaan murabahah pada BMT Bina Usaha Mandiri adalah sebagai berikut:

1) Deskripsi prosedur

a) Setelah pembiayaan disetujui oleh manager umum bagian pembukuan/ administrasi menyiapakan formulir Akad Pembiayaan.

b) Jika para pihak yang dibutuhkan untuk pengikatan akad sudah lengkap maka petugas membacakan isi perjanjian dalam akad.

c) Nasabah yang sudah memahami isi pokok perjanjian dalam akad dipersilahkan menandatangani Akad Pembiayaan.

d) Bagian pembukuan/ administrasi beserta satu orang saksi menandatangani Akad Pembiayaan.

e) Nasabah menyerahkan jaminan asli.

f) Petugas yang menerima dan nasabah menandatangani Surat Tanda Serah Terima Jaminan rangkap 2.

g) Surat Tanda Serah Terima Jaminan rangkap lembar pertama digunakan sebagai dasar pencatatan ke Buku Jaminan untuk selanjutnya diarsip sedangkan lembar kedua diserahkan kepada nasabah.

nantinya akan diberikan ke debitur bersamaan dengan penyerahan uang.

2) Fungsi yang terkait adalah fungsi administrasi pembiayaan, fungsi ini bertugas menyiapkan berkas-berkas yang digunakan dalam pengikatan akad dan membacakan akad pembiayaan. Fungsi ini berada di tangan bagian pembukuan/ administrasi.

3) Dokumen yang digunakan

a) Akad Pembiayaan

Formulir ini merupakan dokumen yang berisi perjanjian pembiayaan antara pihak BMT selaku kreditur dengan pihak nasabah selaku debitur. Pada saat proses akad, petugas membacakan isi perjanjian yang tercantum dalam akad, setelah memahami isi-isi pokok perjanjian, nasabah diminta untuk menandatangani Akad Pembiayaan.

b) Surat Tanda Serah Terima Agunan

Dokumen ini digunakan sebagai tanda bukti serah terima jaminan, terdiri dari 2 rangkap, lembar pertama diserahkan kepada nasabah dan lembar kedua disimpan sebagai arsip.

4) Catatan akuntansi yang digunakan adalah Buku Jaminan, berisi data mengenai tanggal jaminan diserahkan, nomer rekening dan alamat nasabah, nama jaminan dan tanggal keluar. Catatan akuntansi ini dibuat oleh bagian pembukuan/ administrasi

Surat Tanda Serah Terima Agunan.

5) Bagan alir prosedur akad pembiayaan

Bagian Pembukuan/ Administrasi

beserta saksi

isi perjanjian

dalam akad

Menerima jaminan asli dari nasabah

RP DACPPU FPP Fotokopi jaminan

Fotokopi KK Fotokopi

KTP

Nasabah menandatangani

AP sebagai persetujuan

Menandatangani

STSTS

Menandatangani

AP AP

nasabah

Keterangan: AP : Akad Pembiayaan STSTA : Surat Tanda Serah Terima Agunan BJ : Buku Jaminan

Gambar 2. 5 Prosedur akad pembiayaan (lanjutan)

STSTA 1 AP

RP DACPPU FPP Fotokopi jaminan

Fotokopi KK

STSTA 1 AP

RP DACPPU FPP Fotokopi jaminan

Fotokopi KK

BJ

Fotokopi

KTP

Deskripsi prosedur, fungsi yang terkait, dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan, serta bagan alir dalam prosedur pencairan dana pembiayaan murabahah pada BMT Bina Usaha Mandiri adalah sebagai berikut:

1) Deskripsi prosedur

a) Setelah proses akad selesai bagian pembukuan/ administrasi menyiapkan Slip Setoran, Slip Penarikan dan Kartu Angsuran.

b) Formulir Realisasi Pembiayaan, Slip Penarikan, Slip Setoran dan Kartu Angsuran diserahkan ke kasir.

c) Kasir menyerahkan uang kepada nasabah serta menerima pembayaran biaya administrasi kemudian menandatangani Slip Setoran dan Slip Penarikan.

d) Formulir Realisasi Pembiayaan dan Slip Setoran lembar

kedua diserahkan kepada debitur.

e) Slip penarikan dan Slip setoran lembar pertama digunakan oleh kasir sebagai dasar pembuatan laporan kas harian kemudian diarsip berdasarkan tanggal, laporan kas harian ini nantinya akan diserahkan ke bagian pembukuan/ administrasi.

f) Kartu angsuran diserahkan kepada nasabah yang nantinya

digunakan pada saat mengangsur pinjaman.

a) Fungsi Administrasi

Fungsi ini bertugas menyiapkan Slip Setoran, Slip Penarikan dan Kartu Angsuran. Fungsi ini dipegang oleh bagian pembukuan/ administrasi.

b) Fungsi Keuangan

Fungsi keuangan bertanggung jawab atas pelayanan kepada anggota dalam hal transaksi uang tunai yaitu pencairan pembiayaan dan penyetoran biaya administrasi pembiayaan. Fungsi ini dipegang oleh bagian kasir.

3) Dokumen yang digunakan

a) Slip Penarikan

Dokumen ini digunakan oleh bagian kasir sebagai dasar pembuatan laporan kas harian, ditandatangani oleh nasabah pada saat menerima uang.

b) Slip Setoran

Dokumen ini sebagai bukti pembayaran biaya adminisrasi oleh nasabah, terdiri dari 2 lembar, lembar pertama diserahkan kepada nasabah dan lembar kedua digunakan oleh kasir sebagai dasar pembuatan laporan kas harian.

4) Catatan akuntansi yang digunakan

a) Jurnal Kas Harian

Catatan akuntansi ini dibuat oleh bagian kasir yang memuat data penerimaan dan pengeluaran kas harian, dasar pencatatannya adalah slip penarikan dan slip setoran.

b) Kartu Angsuran

Kartu angsuran ini diserahkan ke debitur yang akan digunakan pada saat mengangsur pinjaman. Memuat jadwal angsuran yang berisi tanggal mengangsur, jumlah angsuran dan saldo pembiayaan

Bagian Pembukuan / Administrasi

Keterangan: SP : Slip Penarikan SS : Slip Setoran KA : Kartu Angsuran

KA

Mengisi SP, SS &menyiapkan KA

AP RP DACPPU FPP Fotokopi jaminan Fotokopi KK Fotokopi

RP DACPPU FPP Fotokopi jaminan

Fotokopi KK Fotokopi

KTP

Menandatangani SP & SS

Menyerahkan uang dan memerima pembayaran biaya administrasi

Laporan Kas

Harian

SS 1 SP

RP

2 SS 1

SP

RP

Deskripsi prosedur, fungsi yang terkait, dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan, serta bagan alir dalam prosedur pembukuan pembiayaan murabahah pada BMT Bina Usaha Mandiri adalah sebagai berikut:

1) Deskripsi prosedur

a) Bagian pembukuan/ administrasi menerima laporan kas harian dari kasir kemudian membandingkannya dengan data yang ada dalam formulir Akad Pembiayaan.

b) Mengentry data-data ke dalam Daftar Pembiayaan yang sudah menggunakan komputer (komputerise).

c) Bagian pembukuan/ administrasi membuat jurnal umum kemudian mempostingnya ke dalam buku besar.

d) Membuat laporan keuangan kemudian mengarsip berkas pengajuan, FPP, DACPPU dan AP berdasarkan nomor urut.

2) Fungsi yang terkait Fungsi Akuntansi Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatan transaksi yang berkaitan dengan pembiayaan Murabahah ke dalam jurnal kemudian mempostingnya serta bertugas untuk membuat laporan keuangan. Fungsi ini dilaksanakan oleh bagian pembukuan/ administrasi.

Dokumen pendukung Dokumen ini terdiri dari berkas pengajuan pembiayaan, Formulir Data Analisa Calon Penerima Pinjaman Usaha serta formulir Akad Pembiayaan yang digunakan oleh bagian pembukuan/ administrasi sebagai dasar pencatatan ke dalam Daftar Pembiayaan.

4) Catatan akuntansi yang digunakan

a) Daftar Pembiayaan

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat pembiayaan yang sudah direalisasi, yang memuat data mengenai jenis pembiayaan, jenis angsuran, tanggal akad, periode angsuran, tanggal jatuh tempo, serta data mengenai nasabah yang terdiri dari no rekening, nama, alamat, nomer identitas, besar pinjaman, angsuran pokok, margin/mark up, biaya administrasi dan nama staf marketing (yang melakukan survey lapangan).

b) Jurnal Umum