ANALISIS KEPUASAN ANGGOTA TERHADAP PRODUK TABUNGAN AMANAH DI BMT TARUNA SEJAHTERA CABANG BRINGIN KABUPATEN SEMARANG

  

ANALISIS KEPUASAN ANGGOTA TERHADAP PRODUK

TABUNGAN AMANAH DI BMT TARUNA SEJAHTERA

CABANG BRINGIN KABUPATEN SEMARANG

Oleh :

RIZWAN TOHIR

  

NIM : 201-12-025

JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )

SALATIGA

  

ABSTRAK

  Rizwan Tohir (2015) Analisis Kepuasan Anggota Terhadap Produk Tabungan Amanah di BMT Taruna Sejahtera cabang Bringin.

  Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Jurusan D III Perbankan Syariah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan anggota terhadap produk tabungan amanah di BMT Taruna Sejahtera Cabang Bringin dan perkembangan tabungan Simpanan Amanah tahun 2013 sampai 2015. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif dengan menggunakan data kualitatif. Hasil penelitian ini yaitu Faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasaan anggota yaitu faktor pelayanan dan jenis produk Berdasarkan . faktor pelayanan yang menjawab puas ada 10 anggota Pendapat lain dari anggota terhadap faktor pelayanan sebanyak 2 orang merasa kurang puas dan orang merasa cukup puas 6 dan sisanya sebanyak 2 orang menjawab sangat puas. Dan berdasarkan jenis produk yaitu Perhitungan dengan dengan rumus yang sama, menghasilkan 55,56% anggota merasa puas dan sisanya yang merasa sangat puas ada 13,88% anggota dan juga yang merasa cukup ada 25% anggota. Perkembangan Simpanan Amanah BMT Taruna Sejahtera Cabang Bringin Tahun 2013 sampai 2015 dari hasil penelitian yang telah dilakukan, bahwa jumlah Simpanan Amanah di BMT Taruna Sejahtera selalu mengalami peningkatan yang sangat pesat, dari tahun 2013 jumlah nilai simpanan berjangka sebesar Rp 1.009.560.000, dari tahun 2013 sampai 2014 Simpanan Amanah mengalami kenaikan 22,21% yang berjumlah Rp. 1.231.876.300 dan dari 2014 sampai 2015 mengalami kenaikan 19,43% dengan jumlah simpanan Rp.1.471.230.000.

  Kata Kunci: Kepuasan, Produk, Tabungan Amanah

  PERSEMBAHAN 1. Untuk Allah SWT Terimakasih berkat rahmatMu dan hidayah Nya akhirnya Tugas Akhir ini terselesaikan juga.

  2. Untuk baginda Rasul Muhammad SAW, yang saya nantikan syafaatnya di Akhirat.

  3. Untun kedua orang tua saya Bapak Kundori dan Ibu Tusilah yang senantiasa dan tidak lelah mendo’akan dan memberikan semangat untuk saya.

  4. Seluruh keluarga dan teman-teman sekalian un tuk harapan dan do’a kalian.

  5. Teman-teman D III perbankan syari’ah angkatan 2012 atas bantuanya dalam menyelesaikan karya ini.

  6. Civitas akademisi pada alamamater tercinta IAIN salatiga.

  MOTTO Hidup seadanya saja tidak harus menjadi sempurna

  Yang paling penting mempunyai cerita walau cerita itu pahit

KATA PENGANTAR

  Assalamu’alaikum Wr. Wb Segala puji dan syukur penulis pnjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir dengan judul “Analisi Kepuasan Anggota Ter4hadap Produk Tabungan Amanah di BMT Taruna Sejahtera cabang Bringin Kabupaten Semarang”

  Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang senantiasa kita ikuti teladan-Nya. Dan dengan bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, maka penulis Tugas Akhir ini dapat terselesaiakan meskipun jauh dari kesempurnaan.

  Penulis Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat ujian munaqosah, yang selanjutnya akan memperoleh gelar Ahli Madya di Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Penulis juga menyadari bahwa penulis Tugas Akhir ini sulit untuk dapat terwujud tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesmepatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang memeberikan konstribusi baik material maupun spiritual khusunya kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M. Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga 2.

  Bapak Dr. Anton Bawono, SE, M.Si.,selaku Dekan fakultas FEBI

  3. Bapak Ahmad Mifdlol M., Lc., M.S.I., selaku kepala jurusan D III Perbankan Syari’ah yang telah memebrikan bimbingan dan penghargaan kepada penulis dengan penuh perhatian dan kesabaran selama menyusun maupun penulis Tugas Akhir ini.

  4. Ibu Dosen Desi Trisnawati. MM , selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dengan penuh perhatian dan kesabaran selama menyusun maupun penulisan Tugas Akhir ini.

  5. Bapak dan Ibu Dosen perbankan syari’ah terima kasih atas ilmu yang tiada batasnya

  6. Bapak dan ibu tercinta yang tanpa henti mengalirkan do’a untuk kesempatan dan keberhasilan penulis serta memberikan semangat baik spiritual,moril dan materil.

  7. Bapak Yahsun SE, selaku manajer Operasional BMT Taruna Sejahtera cabang bringi kabupaten semarang yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian

  Salatiga, 14 Agustus 2015 Rizwan Tohir 201-12-025

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, salah satu cirinya yaitu munculnya dinamika pembangunan disegala bidang. Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

  seluruh rakyat. Untuk melaksanakan pembangunan tentu membutuhkan modal yang besar. Beberapa sektor yang mendukung pembangunan adalah pajak, peran lembaga keuangan dan partisipasi langsung dari masayrakat. Lembaga keuangan yang dimaksud tidak hanya berbentuk bank tetapi juga non-bank.

  Di Indonesia lembaga keuangan yang sedang berkembang pesat yaitu lembaga keuangan mikro Baitul Mall wat Tamwil (BMT).

  BMTadalah suatu lembaga keuangan non-bank yang berasaskan sistem syariah yang terdiri dari simpan pinjam dan sektor rill. BMT merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting dalam aktivitas perekonomian, peran tersebut dikarenakan bank sebagai penghimpun dan penyalur dana kepada masyarakat yang berasaskan kepercayaan. Berkembangnya dunia perbankan di Indonesia dapat dibuktikan dengan adanya lembaga keuangan yang bermunculan dibeberapa daerah dari perkotaan sampai pelosok desa dengan tingkat persaingan yang cukup tetapi juga luar negeri sehingga jajaran perbankan perlu lebih tangkas dan tangkap dalam menghadapinya.

  Kini nasabah semakin pintar dan selektif dalam setiap pengambilan keputusan penggunaan layanan, untuk itu lembaga keuangan dituntut untuk memberikan pelayanan yang optimal untuk mempertahankan kepuasan nasabah. Salah satu lembaga keuangan yang bertujuan memberikan pelayanan optimal untuk masyarakat golongan ekonomi lemah dan pengusaha kecil baik pedesaan maupun perkotaan adalah BMT Taruna Sejahtera. Pelayanan yang diberikan harus memperhatikan harapan nasabah. Jika kualitas pelayanan tidak sesuai dengan harapan maka nasabah tidak akan merasa puas.

  Kualitas pelayanan adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik (Supranto, 2003: 228). Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja hasil yang dirasakan dengan harapannya (Oliver dalam Supranto, 2003: 233). Apabila kinerja di bawah harapan maka pelanggan akan kecewa. Apabila kinerja sesuai dengan harapan maka pelanggan akan merasa puas. Sedangkan kinerja melebihi harapan maka pelanggan akan sangat puas (Supranto, 2003: 234).

  Maka dari itu aspek yang perlu mendapat perhatian penting adalah kualitas layanan yang diberikan oleh lembaga keuangan menurut mempengaruhi tingkat kepuasan anggota BMT Taruna Sejahtera Cabang Bringin Kabupaten Semarang. Maka dari itu peneliti tertarik untuk mengambil judul tugas akhir “Analisis Kepuasan Anggota terhadap

  Produk Tabugan Amanah di BMT Taruna Sejahtera Cabang Bringin Kabupaten Semarang” B.

RUMUSAN MASALAH 1.

  Faktor-faktor apa yang mempengaruhi terhadap tingkat kepuasan anggota BMT Simpanan Amanah Taruna Sejahtera?

  2. Bagaimana perkembangan simpanan Amanah selama tiga tahun terakhir?

C. TUJUAN PENELITIAN DAN MANFAAT

  Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Adapun manfaat yang diharapkan dengan penulisan tugasakhir ini adalah : 1.

  Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kepuasan anggota terhadap produk simpanan amanah.

2. Bagaimana perkembangan simpanan amanah selama tiga tahun terakhir.

  Kegunaan penelitian: 1.

  Bagi Mahasiswa Menambah pengetahuan yang berkaitan dengan tingkat nasabah terhadap kualitas layanan BMT TARUNA SEJAHTERA.

  2. Bagi Civitas Akademik IAIN SALATIGA Bahan tambahan referensi mahasiswa perbankkan syariah.

  3. Bagi para pengelolaBMT TARUNA SEJAHTERA Sebagai bahan masukan apa saja yang harus dilakukan unttuk perubahan dalam upaya perbaikan dan meningkatkan kepuasan nasabah.

D. PENELITIAN TERDAHULU

  Dalam penelitian Zulfa Fatmawati tahun (2009) yang berjudul

  Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pengguna Jasa BMT Tumang Cabang Ampel. Secara individu,variabel assurance,emphaty,dan tangibale mempunyai pengaruh positif dan signifikan pada kepuasan

  pengguna jasa BMT Tumang Cabang Ampel, sehingga hepotesa 3,4,5 terbukti dan sebaliknya variabel responsivement dan reabillity tidak berpengaruh positif dan signifikan pada kepuasan pengguna jasa BMT Tumang Cabang Ampel dengan demikian hipotesa 1 dan 2 tidak terbukti.

  Dalam Tugas akhir Titik Ningsih (2009) Tingkat Kepuasan Anggota BMT Sumber Mulia Tuntang menyimpulkan bahwa faktor faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasaan nasabah BMT Sumber Mulia Tuntang di antaranya yaitu variabel produk yang sesuai kebutuhan nasbah berdasarkan analisis menunjukan bahwa 69% atau 338 nasabah yang memberi pendapat puas dan sisanya 31% atau 62 orang nasabah yang tidak puas. Dalam Tugas Akhir Agus Sulistiyanto (2011) Tingkat Kepuasan Nasabah Dan Implikasinya Terhadap Perkembangan BMT

  Sumber Mulia Tuntang Kabubaten Semarang. Varial produk yang sesuai terhadap nasabah berdasarkan analisis menunjukkan bahwa 69 % atau 128 nasabah yang menabung puas dan sisanya 31% atau 62 nasabah yang merasa tidak puas.

  Penelitian dari Titik Ningsih Progam Studi Keuangan Dan Perbankan Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga 2009. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada beberapa faktor yang memepengaruhi tingkat kepuasan anggota, di antaranya adalah mutu pelayanan. Pelayanan yang baik ramah dan berkualitas berdasarkan diketahui bahwa 72 % atau 144 nasabah yang merasa puas sisanya 28% atau 56 nasabah yang merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan. Jadi, pelayanan yang diberikan BMT SUMBER MULIA berkualitas dan mampu memberikan pelayanan yang baik.Penyediaan fasilitas dan infrastruktur yang memadai menunjukkan bahwa 71% atau 142 nasabah yang merasa puas dan sisanya 29% atau 85 nasabah yang tidak puas dengan fasilitas dan infrastruktur yang diberikan.

E. METODE DATA PENELITIAN 1.

  Tipe Penelitian Tipe peniliti yang digunakan yaitu deskriptif dengan melakukan penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan suatu keadaan atau sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala secara sitematik dan akurat.

  2. Jenis Data a.

  Data Primer Yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan secara langsung dari obyek yang diteliti.

  b.

  Data Skunder Data yang diperoleh dengan cara mempelajari hal-hal yang berasal dari buku-buku atau dokumen tertentu.

  3. TeknikPengumpulan Data

a. Wawancara/ interview

  Penulis berusaha mendapatkan materi dengan caratan yang jawab dengan pengelola BMT b.

  Pengamatan/ observation Penulis mengumpulkan data secara langsung kepada obyek yang diteliti, kemudian melakukan pengamatan terhadap hal-hal yang terkait.

  c.

  Kuesioner atau Daftar Pertanyaan Pengumpulan data melalui permintaan keterangan kepada para anggota atau responden.

  d.

  Riset Perpustakaan Mengumpulkan data-data yang diperlukan melalui buku-buku yang tersedia di perpustakaan.

F. PENEGASAN ISTILAH 1.

  Pengertian Kualitas Dalam Perusahaan Kualitas merupakan hal yang sangat penting karena dengan memberikan kualitas pelanggan akan merasa puas. Menurut Kotler (2002:

  67) berpendapat bahwa “Kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat. Jadi pengertian kualitas merupakan kemampuan dari suatu produk untuk memenuhi kebutuhan dan harapan dari Pelanggan.

  2. Pengertian Layanan Perusahaan perbankan merupakan bisnis jasa yang berdasarkan kepercayaan sehingga masalah layanan menjadi faktor yang sangat menentukan dalam keberhasilan perbank. Menurut Tjiptono (2002:6) berpendapat bahwa layanan adalah aktivitas, manfaat, atau kepuasaan yang ditawarkan untuk dijual.

  “Layanan didefinisikan sebagai aktivitas ekonomi yang mempunyai sejumlah elemen (nilai dan manfaat) intangible yang berkaitan denganya, yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen/ barang-barang milik dan tidak menghasil kan transfer kepemilikan”.

  3. Pengertian Kualitas Layanan Layanan adalah hasil dari perusahaan jasa yang tidak dapat diraba, tidak kelihatan tidak memiliki wujud sehingga sulit untuk mengukur kualitasnya. Hal ini dikarenakan adanya variasi harapan pengguna jasa secara langsung terlibat dalam proses pelayanan. Kualitas pelayanan akan terbentuk dari citra yang diterima oleh pengguna jasa selama menerima sampai selesai pelayanan tesebut. Kualitas pelayanan adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik (Supranto, 2003: 2280) 4. Pengertian Kepuasan

  Kepuasan nasabah mengacu pada saat layanan diberikan atau dari awal hingga akhir suatu layanan diberikan. Kepuasan layanan langsung terlihat dari seberapa suka atau tidaknya nasabah terhadap keseluruhan layanan yang diberikan suatu perusahaan. Kepuasan menurut Lupiyoadi (2001: 64) kepuasan adalah tanggapan konsumen atas terpenuhi kebutuhannya.

5. Pengertian Simpanan Amanah

  Simpanan Amanah adalah simpanan anggota yang dapat melakukan penyetoran dan penarikan sewaktu-waktu pada jam kerja BMT sesuai kebutuhan anggota, yang dikelola secara halal sesuai syari’ah

G. SISTEMATIKA PENULISAN

  Agar lebih mudah dalam memahami proses dan alur pemikiran dalam penelitian ini maka penulis perlu menjelaskansistematika penulisan yaitu padabab pertama berisi pendahuluan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penelitian terdahulu, penegasan istilah, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan.

  Adapun pada bab kedua mengenai landasan teoritis, meliputi pengertian BMT, cara mengukur tingkat kepuasan anggota, konsep kepuasan anggota.

  Selanjutnya pada bab tiga berisi tinjauan umum BMT Taruna Sejahtera Cabang Bringin meliputi sejarah BMT, visi, misi, struktur organisasi dan penjabaran tugas.

  Pada bab berikutnya, bab empat mengenai analisis dan pembahasan yang akan memaparkan tentang hasil penelitian yang mencakup gambaran seberapa besar tingkat kepuasan anggota pada produk tabungan amanah dan bagaimana perkembangan simpanan amanah selama tiga tahun terakhir.

  Pada bab lima yaitu bab penutup berisikan kesimpulan dari hasil penelitian serta saran yang dapat penulis sampaikan dalam penulisan karya ilmiah ini.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Baitul Mal wa Tanwil (BMT) Baitul Mal wa Tamwil sering dikaitkan dengan istilah Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah. Di mana koperasi adalah badan usaha yang

  beranggotakan orang perorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan (Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, 2007).

  Prinsip Syari’ah menururt UU Perbankan No. 7 Tahun 1992 adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain untuk penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lain yang di nyatakan dengan syari’ah. Dengan demikian, Koperasi Jasa

  Keuangan syari’ah adalah koperasi yang kegiatan usahanya bergerak di bidang pembiayaan, investasi dan simpanan sesuai prinsip bagi hasil (syari’ah).

  Baitul Mal wa Tanwil adalah suatu lembaga keuangan non-bank yang

  berasaskan system syari’ah yang terdiri dari simpanan pinjaman dan sektor

  rill yang merupakan sumber pembiayaan alternatif yang memberikan

  bantuan keuangan pada usaha bersekala kecil dan menengah, dengan system bagi hasil sesuai syari’ah islam. BMT menggabungkan dua fungsi antara

   Baitul Mal a.

  Yaitu institusi atau lembaga yang usaha pokoknya menerima dan menyalurkan dana dari umat Islam yang sifatnya non komersial. Sumber dana Baitul Mal adalah zakat, infaq, shodaqoh, sumbangan dan lain-lain. Ada pun penyaluranya dialokasikan kepada mereka yang berhak (mustahik), yaitu fakir, miskin, mualaf , gharim, hamba sahaya, amil dan orang-orang yang berjuang di jalan Allah.

b. Baitul Tanwil

  Adalah suatu institusi atau lembaga umat Islam yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dari pihak ketiga (deposan) dan memberikan pembiayaan kepada usaha-usaha yang produktif dan menguntumgkan. Sumber dana Baitul Tanwil berasal dari simpanan atau tabungan, saham dan lain-lain yang kemudian dialokasikan kepada pembiayaan dan investasi yang produktif dan menguntungkan. Dengan demikian, BMT menggabungkan dua kegiatan yang berbeda sifatnya dalam suatu lembaga. Namun secara operasional, BMT merupakan

  

entitas (badan) yang terpisah. Dalam perkembanganya, selain bergerak

  dalam bidang keuangan, BMT di jalankan berdasarkan prinsip (muamalah) ekonomi Islam.

  1) Jenis-jenis Produk simpanan yang ada di BMT

  Produk dapat didefinisikan menjadi sebagai segala sesuatu baik itu barang atau jasa yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan memberikan produk jasa berupa save deposit box di mana pihak bank berhak mengenakan biaya atas jasa penitipan tersebut: a)

  Prinsip Al-Mudharabah

  Al-Mudharabah merupakan perjanjian antara penyimpanan atau

  anggota yang bertindak sebagai pemilik modal atau shohabul mal dan bank sebagai pengelola atau mudhorib.

  b) Prinsip Al-Qard Hasan

  Selain menerima simpanan dari masyarakat dengan kedua prinsip tersebut, bank syari’ah juga dapat menerapkan prinsip al-qard

  hasan . Al-Qard hasan yaitu pemilik dana memberikan fasilitas

  dananya kepada bank dimana pemilik dana tidak mengharapkan imbalan atas dana yang diberikan.

  c) Al-Mudharabah

  Al-mudharabah yaitu perjanjian usaha antara pemilik modal bank

  syari’ah dan pengusaha, di mana pemilik modal menyediakan seluruh dana yang diperlukan dan pihak pengusaha melakukan pengelola atas usaha(Antonio,2001: hal 170)

  d) Al-Musyarakah

  Al-Musyarakah yaitu suatu perjanjian kerja sama antara dua pihak

  atau lebih dalam suatu usaha atau proyek tertentu di mana masing- masing pihak berhak atas segala keuntungan dan bertanggung jawab atas segala kerugian yang terjadi sesuai pernyataan masing-masing.

  e)

  Al-Murabahah maksutnya yaitu pihak bank menjual suatu barang

  kepada anggota dengan harga asal atau harga pokok ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati. Sistem pembayaranya di tangguhkan dengan jangka waktu sesuai kesepakatan.

  f) Al-Bai Bithaman Ajil

  Al-bai bithaman ajil prinsip ini merupakan pengembangan dari

  prinsip Al-Murabahah di mana perbedaanya terdapat pada cara pembayaran. Pada prinsip ini pembayaran dilakukan secara cicilan dalam jangka waktu yang di sepakati.

  g) Al-Ijarah

  Al-Ijarah merupakan pembiayaan bank untuk pengadaan barang,

  ditambah keutungan yang di sepakati akadnya hanya sebatas pemindahan hak guna atas barang atau jasa dengan system pembayaran sewa tanpa diakhiri dengan pemilik barang itu sendiri (kasmir, 2004 : 184)

  Selain jenis produk, ada bagian dari produk yang disebut bagi hasil, bagian ini terbukti mampu menarik anggota, untuk menggunakan jasa BMT.

  Bagi hasil adalah besarnya bagian yang menjadi hak anggota atas keuntungan yang diperoleh dengan memanfaatkan dana anggota.

  Perhitunganya didasarkan atas nisbah dan porsi pernyataan modal serta jangka waktu.

  Faisilitas dan Infrastruktur meliputi penyediaan berbagai alat atau maksut adalah berupa bangunan, lokasi dan lay out ruangan. Bagaimana strategi yang ditempuh agar anggota benar-benar meperoleh kepuasan maksimal. Pemilihan lokasi usaha tidaklah mudah karena banyak hal yang harus dipertimbangkan, baik dari segi keuntungan maupun dari segi kerugian. Kebijakan yang diambil dalam menentukan lokasi dan tata ruang akan mempengaruhi citra lembaga atau organisasi terkait, jadi dengan memilih lokasi yang strategis dapat digunakan sebagai keunggulan kompetitif secara terus menerus.

2. Jenis-jenis Pembiayaan yang ada di BMT

  a) Murabahah, Yaitu pembiayaan untuk jual-beli dengan pembayaran jatuh tempo.

  b) Bai’u bitsaman ajil, Yaitu jual beli dengan pembayaran angsuran rutin.

  c) Ijarah,

  Yaitu sewa menyewa barang atau jasa dengan pembayaran angsuran atau tangguh, misalnya : pembiayaan untuk sewa ruko (tempat usaha).

  d) Musyarakah

  Yaitu tambbahan modal untuk usaha anggota atau nasabah dengan pengembalian secara angsuran atau tangguh dan bagi hasilnya ditentukan berdasarkan komposisi modal dan kesepakatan bersama.

  e) Mudharabah

  Yaitu pembiayaan modal usaha penuh dri BMT kepada anggota atau nasabah unntuk mengelola sebuah usaha dan bagi hasilnya di tentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.

  f) Ar-rahn (gadai)

  Yaitu pembiayaan dengan jaminan barang bergerak maupun berharga yang di titipkan di BMT. BMT menerapkan sitem keuntungfan atau biaya pemelihgaraan peminyimpanan barang tersebut berdasarkan kesepakatan bersama.

  g) Qardhul Hassan

  Yaitu pembiayaan lunak yang di khususkan untuk kaum dhuafa atau orang yang sangat membutuhkan.

B. Cara Mengukur Tingkat Kepuasan Anggota

  Mengukur kepuasaan anggota dapat dilakukan dengan berbagai cara, namun ada dua cara yang sering dipakai oleh perusahaan, di antaranya adalah sebagai berikut: a.

  Sistem Keluhan dan Saran Organisasi yang berwawasan pelanggan akan membuat mudah pelanggananya memberikan saran dan keluhan. Alur informasi ini memberikan banyak gagasan baik dan perusahaan dapat bergerak lebih cepat untuk menyelesaiakan masalah.

  b.

  Perusahaan tidak dapat beranggapan bahwa system keluhan dan saran dapat menggambarkan secara lengkap kepuasan dan kekecewaan pelanggan. Hasil penelitian Profesor Claes Fornell dari University of Michigan menunjukan bahwa pelanggan kecewa satu dari empat pembelian dan kurang dari 5% pelanggan akan mengajukan keluhan.

  Pelanggan mungkin akan merasa bahwa keluhan mereka tidak berarti, atau mereka akan dibuat merasa bodoh, atau tidak aka nada penyelesaian.

  Kebanyakan pelanggan akan mengurangi pembelian atau bergati pemasok dari pada mengajukan keluhan. Akibatnya perusahaan kehilangan pelanggan secara tidak perlu. Hal-hal tersebut dapat dihindari tetapi perusahaan tidak dapat menggunakan tingkat keluhan sebagai sebagai ukuran kepuasan pelanggan Perusahaan yang responsif mengukur kepuasan pelanggan dengan mengadakan survei berkala. Mereka mengirimkan daftar pernyataan atau menelpon suatu kelompok acak dari pembeli mereka akhir-akhir ini untuk mengetahui perasaan merek terhadap berbagai aspek kinerja perusahaan.

  Mereka juga menanyakan pendapat pembeli terhadap kinerja sainganya.

C. Konsep Kepuasan Anggota

  Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang dia rasakan dibandingkan dengan harapanya. Tingkat kepuasan adalah fungsi perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Pelanggan dapat mengalami salah satu dari tiga tinggkat kepuasan yang umum pertama, yaitu jika kinerja dibawah harapan, maka pelanggan akan kecewa. Kedua,jika kinerja sesuai harapan, maka pelanggan akan puas. Ketiga jika kinerja melebihi harapan, maka pelanggan merasa sangat puas, senag atau gembira.

  Faktor-faktor yang memepengaruhi tingkat kepuasan anngota BMT adalah sebagai berikut: a.

  Pelayanan Dilihat dari sudut perusahaan, pelayanan adalah saah satu elemen kegiatan pemasaran yang dilakukan dengan cara memberikan suatu barang atau jasa kepada orang lain. Bentuk-bentuk pelayanan terdiri dari: (Soemito: 2001) a)

  Pelayanan secara lisan Pelayanan ini diberikan oleh karyawan perusahaan yang langsung berhubungan dengan pelanggan baik bidang kasir maupun laanan konsumen.

  b) Pelayanan secara tertulis

  Yaitu pelayanan yang dilakukan dengan memberikan keakuratan dan kecepatan proses dalam pengolahan data atau masalah sehingga pelanggan tidak merasa jenuh dalam menunggu proses selanjutnya.

  c) Pelayanan melalui perbuatan

  Pelayanan ini dilakukan oleh karyawan bawahan, karena itu keahlian dan (ketrampilan diutamakan untuk menentukan hasil yang maksimal.

BAB III Laporan Objek Penelitian A. Sejarah Berdirinya BMT Taruna Sejahtera Krisis Moneter tahun 1997-1998 yang mengakibatkan fluktuatif harga bahan makanan dan input pertanian sejak pertengahan tahun 1997. Selama periode puncak harga krisis pangan pasar ritel meningkat pada

  tingkat yang lebih tinggi hingga 3-25 kali lipat pertumbuhan harga sebelum krisis, telah mendorong sekelompok pemuda Kota Ungaran untuk membentuk lembaga usaha yang yang bertujuan untuk meringankan beban rakyat kecil akibat himpitan ekonomi dampak krisis moneter. Sehingga pada tanggal 24 agustus 1998 setelah peringatan kemerdakan RI ke 54 telah berdiri lembaga usaha yang diberi nama koperasi warung TARUNA SEJAHTERA dengan kegiatan usaha penyaluran sembako kususnya penjualan beras murah dan telah mendapatkan pengesahan badan hukum dari kementrian koprasi pengusaha kecil dan menengah kab.semarang No.;007/BH/KWK.11.1/IX/1998 Tanggal 23 september 1998.

  Tetapi pada perkembanganya usaha tersebut tidak dapat berjalan dengan baik dan mengalami kerugian terus menerus, sehingga pada tahun 2000 koprasi menutup usaha penyaluran sembako dan memilih fokus pada usaha simpan pinjam dengan sisitem syariah yang bertujuan untuk memberikan pelayanan modal usaha mikro dan kecil yg di beri nama TARUNA SEJAHTERA yang telah mendapatkan pengesahan akte perubahan badan hokum No.;019/BH/PAD/KDK/11.1/II/2000 Tgl 18 Februari.

  Usaha simpan pinjam dengan pola syariah di harapkan dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan koprasi,tetapi usaha tersebut belum dapat beroprasi dengan baik dan koprasi tidak mengalami pertumbuhan, sehingga pada awal tahun 2011 koprasi melakukan besar yang meliputi perubahan manajemen dengan menerapkan

  IMS (INCENTIVE MANAJEMEN SYSTEM). Perubahan sisitem akuntansi dengan mengimplementasikan aplikasi kode banking IBS reyal time serta memperluas jaringan kerja denga membuka kantor kas di seluruh wilayah Kab. Semarang. Pada saat yang bersamaan terbitkan pula produk-produk BMT seperti simpanan amanah yang berhadiah rejeki nomplok hadiah berupa mobil avanza, sepeda motor dan barang-barang elektronik.

  Simpanan berkah dengan bagi hasil yang kompetitif, dan pembiayaan yang benar-benar sangat bermanfaat bagi usaha ekonomi lemah di pasar-pasar maupun warung di kampung-kampung di wilayah kerja BMT TARUNA SEJAHTERA.

  Perubahan bagi pola operasional lama ke pola oprasional baru membawa dampak pertumbuhan yang sangat pesat hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan simpanan yang semula pada tahun 2011 2miliyar meningkat menjadi 40 miliyar pada akhir 2014, sedangkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan yang semula pada akhir 2011 sebesar 1,5 miliyar tumbuh menjadi 35 miliyar pada akhir tahun 2014 untuk 9.235 orang usaha ekonomi lemah. Sedangkan dengan pertumbuhan asset yang semula pada awal tahun 2011 sebesar 3,9 miliyar menjadi 45 miliysr rupiah di akhir tahun 2014.

  Di samping perubahan pola oprasional pada RAT tahun 2012 pada tanggal 27 April 2013 kantor pusat BMT TARUNA SEJAHTERA yang semula masih kontrsk di jalan HOS Cokro Aminoto No.416 ungaran pindah menempati gedung baru milik sendiri di jalan Gatot Subroto No.133 Mutiara Ungaran Square Kav. 3 Ungaran.

  B. Visi BMT Taruna Sejahtera

  Mewujudkan BMT TARUNA SEJAHTERA sebagai lembaga keuangan syariah yang mampu melayani kebutuhan usaha bagi anggota guna menunjang kesejahteraan bersama yang di ridhoi Allah swt.

  C. Misi BMT Taruna Sejahtera

  1. Pemberdayaan usaha ekonomi umat khususnya ekonomi lemah di

  wiliyah Jawa Tengah

  2. Meyelenggarakan usaha simpan pinjam untuk melayani anggota prinsip-prinsip koprasi.

  3. Menjalankan usaha simpan pinjam yang sesuai prinsip syariah dengan efektif, efisien dan transparan.

  D.

  Suatu kegiatan usaha agar berjalan sesuai dengan tujuan suatu lembaga atau perusahaan, maka diperlukan adanya struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi yang ditentukan dengan baik juga harus didukung moral karyawan untuk membantu kerja yang royal dan harmonis.

  Dalam menentukan bentuk struktur organisasi, tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan pertumbuhan lembaga atau perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar pekerjaan yang ada dapat terselesaikan secara efektif dan efisien. Adapun bagian-bagian dalam struktur organisasi koperasi BMT.

  Struktur Organisai Pengelola Koperasi BMT TARUNA SEJAHTERA Sumber : Koperasi BMT TARUNA SEJAHTERA, tahun 2015.

  Struktur Organisasi ini terdiri atas Pengurus, Pengawas, dan Pengelola.

  Manajer Cabang SUPRIYADI Manajer Cabang LILI ARDIYANTI

  Manajer Cabang SUPRIYANTO Pembiayaan HADI SHOLEHA

  Pembiayaan SATYA ADI S.

  Pembiayaan TRIPONO Marketing: 1.

  Edi Yulianto 2. Slamet Bagyo 3. Shihabudin, SE 4. Sri Susilowati, Amd Kasir/Teller

  Fatmawati, Amd Customer Service Linta Aftukha Royana, SE

  Marketing : 1.

  Anny Puji R, Amd

  Kasir/Teller Restina Hardani, SE Marketing: 1.

  Wahyu Adi.P, S.Kom 2. Puji Haryono, S.pd

Kasir/Teller

  

Kiptiyah, BA

General Manajer

  Yahsun,SE Pengurus Aditor Pengawas Syariah

  a) Pengurus

  a. : Yahsun, SE Ketua

  b. : Jaka santosa Anggota 1

  b) : Supriyadi Anggota 2

  c) Pengawas

  a. : Munawar, Spd Ketua b. : M.Ircham,SE.

  Anggota 1

  d) : Moh Makmun Anggota 2

  e) Pengawas syariah

  a. : KH. Fatkhul djawad zuhdi Ketua

  b. : KH. Muhasin Anggota 1

  c. : H. Suyitno mustofa Anggota 2

  f) Pengelola

  a. : Yahsun,SE Manajer Umum b.

  : Isti’anah, SE Manajer Cabang

  Iwan Susiyanto, SE Amir Mahmud

  c. : Maftri Yuliana Kasir/ Teller

  Winda Agustina N Arsi Wardaniyah

  d. : Nurul Latifah Pembiayaan

  e. : Agus Marwanto

  M. Zumroni Ubaidillah Misbakhul Munir Musyarofah Arif Sebastian Sulistyowati Murtadlo f. Customer Service

E. Penjabaran Tugas dan Wewenang Masing –masing Bagian

1. KETUA

  Mensosialisasikan BMT.

  3) Menandatangani dokumen dan surat yang berhubungan dengan lembaga lain.

  2) Bersama pengelola menentukan dan membuat kebijakan dan strategi BMT.

  Menyelenggarakan rapat untuk :

  e.

  d.

  : Rani Febriandasari

  Mengevaluasi kegiatan BMT.

  c.

  Menyusun dan merumuskan kebijakan umum untuk mendapat persetujuan rapat anggota.

  b.

  Menyelenggarakan RAT.

  Tugas : a.

1) Evaluasi bulanan dan perkembangan kinerja BMT.

  Wewenang : a.

  Mengangkat dan memberhentikan Manajer BMT.

  b.

  Menyetujui atau menolak mengenai : 1) Pembiayaan yang nilainya di atas wewenang manajer. 2) Kebijakan baru BMT dengan pertimbangan dari pengurus lain. 3)

  Kerjasama dengan pihak lain (Investor Asing) yang diusukan pengurus lain.

  4) Mengesahkan laporan bulanan yang diajukan manajer. 5)

  Mendelegasikan tugas dan wewenang kepada yang ditunjuk jika berhalangan.

  6) Dengan manajer memilih dan memutuskan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ditugaskan untuk mengaudit laporan pengelola.

2. SEKRETARIS

  Tugas : a.

  Mengagendakan acara pada kegiatan : 1) Rapat Pengurus. 2) Rapat Anggota. 3) Pertemuan pengurus dengan pengelola. 4) Kunjungan pengurus ke Instansi atau Lembaga lain.

  b.

  Menyusun konsep surat–surat ke luar (ekstern) dan ke dalam (intern) dari pengurus.

  c.

  Menerima dan melayani tamu yang berhubungan dengan ketua d.

  Menyampaikan amanat dari ketua dalam pertemuan apabila ketua berhalangan hadir.

  e.

  Menyerap dan menyampaikan aspirasi anggota koperasi.

  f.

  Menerima masukan (saran dan kritik) yang diajukan oleh para pengelola kepada pengurus.

  g.

  Menyusun konsep kebijakan pengurus atas BMT. Wewenang : a.

  Memberi pertimbangan kepada ketua mengenai masalah legalitas hukum dan protokoler.

  b.

  Meminta laporan bulanan, kwartil, semester, dan tahunan yang belum diaudit yang diajukan manajer.

  c.

  Menerima masukan dan aspirasi dari anggota yang lain yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi BMT.

3. BENDAHARA

  Tugas : a.

  Menelaah anggaran yang diajukan oleh manajer yang nantinya akan dibahas dalam RAT.

  b.

  Menyusun anggaran kompensasi dan keperluan lain yang dibutuhkan pengurus.

  c.

  Bersama manajer memberikan konsep kebijakan bagi hasil yang diperoleh pemegang investasi. Wewenang : a.

  Memberikan pendapat kepada ketua mengenai aspek keuangan terhadap usulan pembukuan cabang, kerjasama (misalnya pembentukan afiliasi) atau unit usaha baru.

  b.

  Meminta manajer untuk mengoreksi anggaran yang diajukan.

  c.

  Meminta manajer untuk menjelaskan dampak keuangan yang ada dari aktivitas yang akan diajukan pengelola.

  d.

  Meminta akuntan publik untuk memberikan masukan aspek keuangan BMT.

4. BADAN PENGAWAS

  Tugas : a.

  Menelaah peraturan lembaga yang berlaku apakah sesuai dengan aturan hukum dan syari’ah, peraturan lain yang berlaku, akhlak serta tak ada benturan kepentingan maupun unsur

  • –unsur yang melanggar kepatuhan.

  b.

  Menelaah masalah perilaku manajemen dan karyawan yang menyangkut : 1) Benturan kepentingan. 2) Melanggar kepatuhan.

4) Apakah sesuai dengan syari’ah.

  c.

  Menilai kebijakan akuntansi dan penerapannya.

  d.

  Menilai keserasian antara kebijakan akuntansi apakah sesuai dengan syari’ah.

  Wewenang : a.

  Memberikan solusi dan diajukan kepada pengurus sebagai saran dan masukan kepada pengelola dan jajaran manajemen.

  b.

  Merekomendasi akuntan publik kepada pengurus.

  c.

  Merumuskan konsep good wealth corporate governance.

5) MANAJER

  Tugas : a.

  Menyusun rencana operasional baitul maal wa tamwil dalam setahun yang mencakup : 1) Rencana anggaran dan pemasaran. 2) Target funding, lending, konfirmasi dan bagi hasil lainnya. 3) Target asset. 4) Target cash flow. 5) Pengembangan wilayah potensial.

  b.

  Rencana pengembangan produk, promosi dan distribusi (berdasarkan c.

  Rencana organisasi sales force (gugusan marketer).

  Mengajukan usulan produk baru pembiayaan dan tabungan.

  Memberikan masukan-masukan yang berkaitan dengan kebijakan yang

  c.

  Membuat analisa rentabilitas, solvabilitas, dan profitabilitas yang dibahas pada pertemuan bulanan.

  b.

  Melaporkan laporan keuangan bulanan pada pertemuan.

  Tugas : a.

  Mengusulkan promosi, mutasi, dan pemberhentian produk berdasarkan masukan dan pertimbangan.

  c.

  b.

  d.

  Menyetujui pembiayaan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

  Wewenang : a.

  3) Memberikan tanda tangan sebagai validasi pada berkas pembiayaan yang diajukan.

  2) Pengambilan keputusan untuk perencanaan perbaikan dan mengatasi masalah yang ada.

  Pembacaan laporan tertulis dari koordinator mengenai laporan akuntansi dan keuangan, umum dan rumah tangga.

  Memimpin rapat koordinasi dan evaluasi bulanan yang diadakan pada pekan terakhir dengan agenda : 1)

  e.

  Mengusulkan rencana operasional kepada pengurus untuk dibahas dan disahkan oleh pengurus pada RAT.

6) KABAG PEMBUKUAN

  d.

  Tugas : a.

  Mengelola kas kecil.

  e.

  Menyimpan uang dalam brankas atau menyetor ke bank.

  d.

  Menghitung setoran uang dari para teller.

  c.

  Mengeluarkan uang yang telah disetujui oleh kabag pembukuan dan manajer.

  b.

  Melaporkan posisi kas di tangan (on hand/ brankas) dan di bank terakhir.

  Mengendalikan pelaksanaan anggaran.

  Mengatur manajemen arus kas dengan memantau arus kas masuk dan keluar, mengatur jadwal pembayaran utang, kebijakan uang minimal, perhitungan funding yang harus dicapai untuk menutup penarikan dari konsumen/ nasabah.

  d.

  Membuat kebijakan mengenai prosedur penyampaian informasi akuntansi.

  c.

  Menolak usulan pengajuan anggaran yang tidak jelas.

  b.

  Mengusulkan pembenahan dan desain sistem informasi akuntansi apabila sudah tidak sesuai dengan kebutuhan.

  Wewenang : a.

  Mengadakan pertemuan intern khusus untuk para teller, guna menyampaikan kebijakan akuntansi.

  e.

7) KEPALA KANTOR KAS

  Wewenang : a.

  Mengusulkan masukan untuk kebijakan keuangan kepada kabag pembukuan.

  b.

  Mengusulkan penanganan keamanan keuangan perusahaan.

8) KABAG PEMASARAN

  Tugas : a.

  Menyusun draft rencana operasional yang mencakup : 1) Rencana Anggaran Pemasaran. 2)

  Rencana pemasaran : target funding, lending, dan konfirmasi 3) Pengembangan wilayah operasional. 4)

  Rencana pengembangan produk, promosi, dan distribusi (berdasarkan pemetaan segmen dan potensi pasar).

  b.

  Mengembangkan database pelanggan jasa keuangan BMT untuk menyusun profil dari nasabah dan pengembangan pemasaran.

  c.

  Mengembangkan strategi pemasaran.

  d.

  Melaksanakan survei berdasarkan wewenang dan atau atas persetujuan.

  Wewenang : a.

  Mengusulkan pola insentif kepada manajer.

  b.

  Menyetujui pembiayaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Diskripsi Responden Penelitian Teknik pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner atau

  daftar pertanyaan kepada anggota simpanan Amanah pada BMT Taruna Sejahtera cabang Bringin. Dengan alasan setiap anggota yang mempunyai znggot simpanan Amanah. Jumlah anggota yang diambil adalah 20 orang. Metode yang penulis pakai adalah accidental sampling yaitu berdasarkan siapa saja yang ditemui oleh penulis. Di bawah ini adalah data hasil penelitian di BMT Taruna Sejahtera cabang Bringin.

1. Identitas Responden

  Deskripsi penelitian ini diukur melalui jenis kelamin, usia responden, pendidikan dan pekerjaan reponden.

  a.

  Jenis Kelamin Berdasarkan hasil penelitian melalui kuesioner yang telah disebarkan kepada 20 responden, dalam hal jenis kelamin dapat dilihat dalam table berikut:

  Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden

  NO Keterangan Jumlah Prosentase (%)

  1 Laki-laki

  4

  30

  2 Perempuan

  16

  70 Jumlah 20 100 Sumber: Data primer yang dioleh, 2015

  Data tabel 4.1 menunjukan bahwa dari 20 responden yang diambil, 20% laki-laki dan 80% perempuan.

  Angka tersebut diperoleh dari: Jumlah responden laki-laki _______________________ x 100 % Jumlah keseluruhan resonden

  4 __ 100%

  20 = 20 % Jadi sebagaian responden yang dijadikan responden adalah perempuan.

  b.

  Status Status seseorang berpengaruh terhadap tingkat kebutuhan dan dalam kegiatan pengambilan keputusan. Pengelompokan anggota berdasarkan statusnya dapat dilihat dalam tabel berikut di bawah ini:

  Tabel 4.2 Status Marital

  NO Keterangan Jumlah Prosentase (%)

  1 Belum Menikah

  7

  43

  2 Sudah menikah

  13

  57 Jumlah 20 100 Sumber: Data Primer yang diolah

  Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dari 20 reponden yang diambil sebagai sampel, sebanyak 7 orang atau 43% belum menikah dan 13 orang atu 54% sudah menikah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yang di ambil adalah sudah menikah. c.

  Usia Berdasarkan karakteristik umur responden, pembagiannya dapat dimasukkan beberapa kelompok, seperti tercantum pada tabel berikut:

  Tabel 4.3 Usia Rsponden

  NO Keterangan Jumlah Prosentase (%)

  1 Di bawah 25 tahun

  4

  20

  2 Antara 25-40 tahun

  12

  60

  3 Antara 41 —55

  4

  20

  4 Di atas 55 tahun Jumlah 20 100

  Sumber: Data Primer yang diolah Berdasarkan tabel 44.3 di atas, dapat disimpulkan bahwa dari 20 anggota yang diambil sebagai responden mayoritas berumur antara 25-40 sebanyak 12 orang atau 60%..

  d.

  Pendidikan Berdasarkan kuesioner yang telah disebar, ternyata responden memepunyyai tingkat pendidikan yang berbeda-beda, untuk lebih jelasnya dapat diliihat pada tabel 4.4 di bawah ini:

  Tabel 4.4 Pendidikan Responden

  NO Keterangan Jumlah Prosentase (%)

  1 SD atau Sederajat

  4

  20

  2 SLTP atau Sederajat

  5

  20

  3 SMA atau Sederajat

  11

  60

  4 Perguruan Tinggi Jumlah 20 100