PERANAN KELUARGA TERHADAP ANAK DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI RW. 08 KELURAHAN BERGAS LOR, KECAMATAN BERGAS, KABUPATEN SEMARANG - Test Repository

  

PERANAN KELUARGA TERHADAP ANAK DALAM

PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI RW. 08 KELURAHAN BERGAS LOR, KECAMATAN BERGAS,

KABUPATEN SEMARANG

  

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Ilmu Tarbiyah

  Jurusan Pendidikan Agama Islam Disusun Oleh :

  NAMA : SUWANTO NIM : 114-11-022

  

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA Roviin M.Ag Dosen IAIN Salatiga Persetujuan Pembimbing Lamp : 5 Eksemplar Hal : Naskah Skripsi Saudara : Suwanto

  Kepada : Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga Di Salatiga

  Asalamu’alaikum Wr. Wb

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya maka bersama ini, kami kirimkan naskah saudara : Nama : Suwanto NIM : 11411022 Jurusan : PAI Judul : PERANAN KELUARGA TERHADAP ANAK DALAM

  PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI RW. 08 KELURAHAN BERGAS LOR, KECAMATAN BERGAS, KABUPATEN SEMARANG

  Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqasyahkan. Demikian agar menjadi maklum.

  Wasalamu’alaikum Wr. Wb

  Salatiga, 22 Agustus 2015 Pembimbing Roviin M.Ag NIP : 177305261999031005

  

SEKRIPSI

  

PERANAN KELUARGA TERHADAP ANAK DALAM PELAKSANAAN

PENDIDIKAN GAMA ISLAM DI RW. 08 KELURAHAN BERGAS LOR,

KECAMATAN BERGAS, KABUPATEN SEMARANG

DISUSUN OLEH

  

SUWANTO

11411022

  Telah dipertahankan di depan panitia Dewan Penguji Skipsi Jurusan Tarbiyah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 29 Agustus 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Muh. Hafizd, M.Ag Sekretaris Penguji :

  Rovi‟in, M.ag Penguji I : Prof. Dr. Budhiharjdo, M.Ag Penguji II : Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag

  Salatiga, 29 Agustus 2015 Dekan FKTIK IAIN Salatiga Suwardi, M.Pd.

  NIP. 19670121 199903 1 002

  Moto

Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi

pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah)

sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kelaliman yang

besar".

  

PERSEMBAHAN

  Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt. Tuhan semesta alam, berkat rahmat, taufik dan inayah-Nyalah, skripsi ini dapat di selesaikan. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah kepada Rasulullah saw. beserta keluarganya, sahabatnya dan kepada seluruh umat Islam di seluruh alam.

  Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang yang selalu mendorong, membantu sehingga dapat terselesainya skripsi ini yaitu :

  1. Kepada kedua orang tua Penulis Bapak Suliman dan Ibu Waginah, dengan curahan cinta dan kasih sayangnya telah mengantarkan penulis sehingga menjadi sarjana, semoga semua jasa yang diberikan menjadi amal saleh serta diterima Allah swt., dan semoga Allah selalu memberikan hidayah, taufiq serta inayah-Nya kepada mereka.

  2. Kepada Dr. Ir H. Sentot Purbosesno yang telah membiayai perkuliahan ini, sehingga mengantarkan saya umtuk menjadi sarjana, semoga dengan keikhlasanya dapat mendatangkan imbalan dari Alloh yang berlipat ganda dan mendatangkan kemudahan segala urusanya serta selalu diberikan kesehatan dari Alloh.

  3. Bapak Roviin M.Ag. selaku dosen pembimbing, yang telah meluangkan waktu, tenaga dan fikiranya, dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan dalam memberikan membimbing dan arahan sehingga penulis dalpat menyelesaikan skripsi ini.

  4. Bapak dan ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmunya selama penulis menuntut ilmu di IAIN Salatiga.

  5. Kepada Istri Titik Kumaningsing yang selalu memberi dorongan pada penuis untuk menyelesaikan skripsi.

  6. Kepada adik ela, yang mendukung penulis dengan meminjami laptopnya.

  7. Kepada seluruh Warga Rw. 08 yang telah memberikan informasinya sehingga terselesainya skripsi ini

  8. Kepada seluruh Pengurus Rt se wilayah Rw. 08

  9. Kepada Pejabat Kelurahan Bergas Lor yang telah memberikan data kependudukan

  10. Kepada Petugas PPS Bergas lor yang telah memberikan data Pemutahiran data warga Rw 08

11. Teman-teman seperjuangan khususnya seluruh keluarga besar PAI 2011,

  keluarga besar PPL di MTS Yakti Tegalrejo, Magelang 2013, keluarga besar KKN di dusun Losari, Kelurahan Losari, Magelang.

KATA PENGANTAR

  

ِمي ِحهرلا ِنَْحْهرلا ِهللَّا ِمْسِب

  Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt. Tuhan semesta alam, berkat rahmat, taufik dan inayah-Nyalah, skripsi ini dapat di selesaikan. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah kepada Rasulullah saw. beserta keluarganya, sahabatnya dan kepada seluruh umat Islam di seluruh alam.

  Selanjutnya dalam kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

  3. Ibu Siti Rohayati, M.Ag. selaku ketua jurusan Pendidikan agama Islam

  IAIN Salatiga 4. Bapak Roviin M.Ag. selaku dosen pembimbing, yang telah meluangkan waktu, tenaga dan fikiranya, dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan dalam memberikan membimbing dan arahan sehingga penulis dalpat menyelesaikan skripsi ini.

  5. Bapak dan ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmunya selama penulis menuntut ilmu di IAIN Salatiga.

  6. Kepala Perpustakaan IAIN Salatiga, Perpustakaan Daerah Kabupaten Semarang, Perpustakaan Keluarga, dan Perpustakaan Warung Pasinaon yang telah membantu penulis dalam mencari reverensi.

  7. Teman-teman seperjuangan khususnya seluruh keluarga besar PAI 2011, keluarga besar PPL di MTS Yakti Tegalrejo, Magelang 2013, keluarga besar KKN di dusun Losari Kelurahan Losari, Magelang. Kepada semua pihak tersebut, semoga amal baiknya mendapatkan imbalan yang berlipat ganda dari Allah Swt dan tergolong sebagai amal sholeh yang diridhoi oleh-Nya.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Mengingat keterbatasan pengetahuan penulis. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun begitu penulis harapkan demi kemajuan yang lebih baik dan penulis harapkan semoga skripsi ini dapat membuka cakrawala yang lebih luas bagi pembaca sekalian dan semoga bermanfaat untuk kita semua amin.....

  Salatiga, 15 Agustus 2015 Penulis

  SUWANTO NIM: 11411022

  

ABSTRAK

  Suwanto, 2015. Peranan Keluarga Terhadap Anak dalam Pelaksanaan

  Pendidikan Agama Islam di Rw.08 Kelurahan Bergaslor, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama

  Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing : Roviin M.Ag. Peranan keluarga sangat besar pengaruhnya dalam perkembangan jiwa anak, apabila orang tua salah mendidik maka anak pun akan mudah terbawa arus kepada hal-hal yang tidak baik, maka dengan adanya peranan masing-masing hendaknya orang tua saling melengkapi sehingga dapat membentuk keluarga yang utuh dan harmonis dan dapat menjalankan perintah agama dengan sebaik-baiknya. Hidup di tengah tengah masyarakat yang hiterogen serta berada diwilayah pusat industri memerlukan perhatian yang khusus. Tentunya kita sudah sangat akrab dengan hiterogen, yaitu suatu perkumpulan masyarakat yang berasal dari berbagai daerah berkumpul jadi satu. Tentunya kita akan dihadapkan dengan masyarakat yang berbeda karakter, berbeda watak, berbeda tabiat serta berbeda dari latar belakang keluarga mereka masing masing.Pendidikan agama Islam membentuk aspek jasmani dan rohani seseorang berdasarkan kepada nilai-nilai agama Islam yang terdapat dalam kitab suci al-

  Qur‟an dan sunah Rasulullah. Kedua aspek tersebut diharapkan tumbuh seimbang sehingga tidak menimbulkan keseimbangan antara kebutuhan rohaniah dengan kebutuhan jasmaniah, dengan hidup yang seimbang inilah seseorang akan terhindar dari sikap mementingkan diri sendiri. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui masih seberapa besarkah peranan orang tua dalam melaksanakan Pendidikan agama Islam ditengah-tengah kesibukan orang tua di wilayah Rw. 08 Kelurahan Bergas lor, Kecamatan Bergas, Kabupaten semarang.

  Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dan menggunakan instrumen kuesioner serta wawancara. Dari penelitian yang telah dilakukan kepada sejumlah orang tua yang menjadi sampel, penulis melakukan analisa data yang merupakan bagian penting dalam metode ilmiah untuk menjawab masalah penelitian ini. Dalam menganalisa data penulis menggunakan metode penelitian diskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang berusaha untuk menyajikan data dan fakta-fakta yang sesungguhnya tentang keluarga dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam dengan menyebarkan angket (Quesioner) kepada responden di tempat diadakan penelitian.

  Dalam menganalisa data, penulis memberikan kesimpulan bahwa masih sangat besar Peranan Keluarga dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di tengah kesibukanya mencari nafkah, ini terbukti dari jawaban orang tua yang seba gian besar dari mereka menjawab “selalu atau sering” untuk memberikan perhatian dan mengajarkan pendidikan Agama Islam pada anaknya. Salah satu bukti riil bahwa mereka selalu mengusahakan yang terbaik untuk anaknya yaitu selalu memenuhi fasilitas yang dibutuhkan anaknya serta mengirim anak mereka dalam pendidikan-pendidikan Islam yaitu TPA dan Pondok Pesantren serta sekolah Islam Terpadu. Keberhasilan pelaksanaan Pendidikan Agama diketahui bahwa, setelah anak-anak memperoleh pendidikan agama baik di rumah maupun di luar rumah, akhirnya mereka mengamalkan perintah-perintah agama dan bertingkah laku sopan. Hambatan-hambatan yang dihadapi keluarga adalah : Hambatan internal, kesibukan orang tua dan Hambatan external, yaitu hambatan dari anak-anak yang kadang-kadang bermalas-malsan dan tidak mau mengikuti perintah orang tua.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................... ii HALAMAN PENGESAHAN.................................................................. iii HALAMAN MOTO................................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................... v KATA PENGANTAR.............................................................................. vii ABST

  RAK……………………………………………………………… ix DAFTAR ISI............................................................................................ xi DAFTAR TABEL.................................................................................... xiii

  BAB I : PENDAHULUAN ………………………………………. 1 A.

  Latar Belakang............................................................... 1 B. Pembatasan dan Rumusan Masalah............................... 6 C. Tujuan Penelitian........................................................... 7 D. Manfaat Penelitian......................................................... 8

  BAB II : KAJIAN TEORI …………………………………………. 9 A.

  Peranan dan Kedudukan Keluarga dalam PAI.............. 9 1.

  Pengertian Kelurga................................................... 9 2. Fungsi Keluarga....................................................... 14 3. Lingkungan Keluarga............................................... 18 B.

  Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga.................... 22 1.

  Pengertian Pendidikan Agama................................. 22 2. Keteladanan dalam Kehidupan Anak...................... 23 3. Kegiatan Motifasi anak............................................ 26 4. Pengaruh Lingkungan Terhadap Anak.................... 28 5. Harus Kembali Kerumah......................................... 29 6. Kenalkan Anak-anak Pada Etika Hidup.................. 29

  7. Perkembangan Psikologi Anak............................... 32 8.

  Makna Kebebasan bagi Anak-anak......................... 33 9. Anak adalah Amanat............................................... 33 10.

  Sikap Menghargai Kepada Anak............................ 34 11. Kedudukan Pendidikan Agama Islam..................... 34 12. Tujuan Pendidikan Agama Islam............................ 36 13. Pentingnya PAI dalam Keluaga............................... 38

  BAB III : METODE PENELITIAN ………………………………... 46 A.

  Lokasi Waktu Penelitian................................................ 46 B. Metode Penelitian.......................................................... 46 C. Populai dan Sampel Penelitian...................................... 46 D. Tehnik Pengumpulan Data............................................ 48 E. Tehnik Analisa Data..................................................... 51

  BAB IV : HASIL PENELITIAN …………………………………... 54 A.

  Gambaran Umum Lokasi Penelitian............................. 54 1.

  Letak Geograwis Wilayar RW. 08.......................... 54 2. Keadaan Penduduk................................................. 55 3. Sarana Pendidikan dan Ibadah................................ 57 4. Interpretasi Data dan analisa data........................... 58

  BAB V : PENUTUP ………………………………………………. 76 A. Kesimpulan................................................................... 76 B. Saran............................................................................. 77 DAFTAR PUSTAKA

  79 …………………………………………………

  LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah penduduk Rw. 08 Bergas lor................................

  55 Tabel 2 Jumlah Bangunan Rw. 08 Bergas lor................................

  55 Tabel 3 Data Pekerjaan Warga Rw. 08 Bergas lor........................

  56 Tabel 4 Data rata-rata jumlah anak setiap keluarga.......................

  57 Tabel 5 Perhatian Pendidikan Agama Islam pada Anak..............

  59 Tabel 6 Mengajarkan PAI kepada Anak di Rumah......................

  60 Tabel 7 Sikap Memberikan Contoh Teladan yang Baik pada Anak dirumah.....................................................................

  60 Tabel 8 Sikap menegur dan menasehati anak ketika melakukan hal yang buruk....................................................................

  61 Tabel 9 Penyediakan fasilitas pendidikan yang memadai kepada anak....................................................................................

  62 Tabel 10 Sikap memberikan motivasi dan semangat belajar anak di rumah....................................................................

  62 Tabel 11 Mengadakan diskusi keagamaan bersama anak di rumah..

  63 Tabel 12 Sikap mengontrol kegiatan ibadah anak di rumah.............

  63 Tabel 13 Sikap menegur anak apabila tidak shalat............................

  64 Tabel 14 Mendidik ibadah shalat dan puasa......................................

  64 Tabel 15 Pembiasaan melakukan shalat berjamaíah dengan anak-anak di rumah............................................................. 65 Tabel 16 Penanaman sikap disiplin kepada anak dirumah................

  66

  Tabel 17 Sikap memberikan pengawasan terhadap kegiatan belajar anak dirumah...........................................................

  66 Tabel 18 Sikap selalu menanamkan pendidikan akhlak di rumah....

  67 Tabel 19 Minat anak terhadap pendidikan agama Islam...................

  68 Tabel 20 Pendapat anak tentang Pendidikan agama Islam................

  68 Tabel 21 Sikap anak ketika di rumah dan di luar rumah...................

  69 Tabel 22 Setelah memperoleh pendidikan agama Islam anak-akan bersikap baik, hormat dan patuh pada anda.......................

  69 Tabel 23 Setelah memperoleh pendidikan agama Islam anak-akan bersikap baik, hormat, tidak bertengkar dan saling menghargai sesama kerabat................................................

  70 Tabel 24 Apakah anak rajin melaksanakan ajaran agama : shalat, puasa dan mengaji...................................................

  71 Tabel 25 Apakah anak rajin belajar dan mengerjakan tugasnya sendiri.................................................................................

  71 Tabel 26 Kemampuan anak membaca Al-Qurían.............................

  72

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terciptanya keluarga yang baik harus diawali dengan suatu pernikahan,

  karena pernikahan adalah satu-satunya sarana untuk membentuk rumah tangga dan melahirkan anak-anak. Sesungguhnya kehidupan ini tidak mungkin dapat berkelanjutan dalam suatu generasi atau suatu zamanpun, kecuali dengan

  1

  melalui pernikahan yang baik dan permanen Hidup di dalam lingkungan dan kampung baru serta berada di dalam pusat industri tentunya sangat berbeda dalam menyikapinya, apabila orang tua lena maka penyesalan yang akan di dapatkan di kemudian hari karena kita akan dihadapkan dengan penduduk yang berlatar belakang keluarga yang berbeda beda.

  Kesibukan menyebabkan perhatian anak dari orang tua sangat berkurang karena dengan kesibukan tersebut anak harus hidup bersama pengasuh (rumah penitipan). memang masih banyak waktu orang tua bersama anak, namun itu dalam keadaan tidur.

  Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang utama dan pertama bagi seorang anak, sebelum ia berkenalan dengan dunia sekitarnya, ia akan berkenalan terlebih dahulu dengan situasi keluarga.

  Pengalaman pergaulan dalam keluarga akan memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan anak untuk masa yang akan datang. Keluargalah yang akan memberikan warna kehidupan seorang anak, baik perilaku, budi pekerti maupun adat kebiasaan sehari-hari.

  1Thariq Isma‟il Kakhiya, Menata Kalbu Membina Keluarga Bahagia, (Bandung Aliff Media 2005) Hal. 8

  Keluarga jualah tempat dimana seorang anak mendapat tempaan pertama kali yang kemudian menentukan baik buruk kehidupanya di masyarakat hingga tak salah lagi kalau keluarga adalah elemen penting dalam menentukan baik-buruknya masyarakat, dalam hal ini yang berperan adalah ayah dan ibu, keduanya mempunyai andil besar membentuk dan

  2

  memdidik karakter anaknya Keluarga adalah wadah pertama dan utama bagi pertumbuhan dan pengembangan anak. Jika suasana dalam keluarga itu baik dan menyenangkan, maka anak akan tumbuh dengan baik pula. Jika tidak, tentu akan terhambatlah pertumbuhan anak tersebut.

  Peranan orang tua dalam keluarga amat penting terutama ibu. Dialah yang mengatur, membuat rumah tangganya menjadi surga bagi anggota keluarga, menjadi mitra sejajar yang saling menyayangi dengan suaminya. Dalam hal ini peranan seorang ibu sangat besar menentukan keberhasilan karier anaknya sebagai anak yang berguna bagi keluarga, masyarakan, agama, bangsa dan negara. Proses pembelajaran ini berlangsung dan berkesinambungan terus selama masa hidup seseorang, sejak anak usia bayi sampai mencapai usia dewasa. Ketika anak mulai beranjak usia, maka dunianyapun berkembang dari dunia rumah (orang tua, kakak, adik, lingkungan keluarga) dan beranjak ke dunia

  3

  luar rumah (teman seusia, sekolah, lingkungan masyarakat dan seterusnya) Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak mulai menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga.

  

2Jazimah Al-Muhyi, Rumah Surga Yang Dirindu Wanita, (yogyakarta Pro-U Media 2012) hal.

  22

  

3Agnes Tri Harjaningrum, et al. Peranan Orang Tuan dan Praktisi dalam Membantu Tumbuh

Kembang Anak Berbakat Melalui Pemahaman Teori dan Tren Pendidikan , (Jakarta, Prenada,

2007) hal. 1

  Hampir semua tujuan utama setiap orang tua dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya secara umum adalah untuk mempersiapkan si anak agar dapat menjadi manusia dewasa yang mandiri dan produktif serta

  4

  berakhlak dan budi pekerti tingi Untuk mencapai semua itu yang diperlukan kesabaran dan kebijakan orang tua untuk dapat memberikan pertimbangan terbaik dalam pengambilan keputusan-keputusan penting di dalam kehidupan dan proses tumbuh kembang

  5

  si anak Dalam hal ini faktor penting yang memegang peranan dalam menentukan kehidupan anak selain pendidikan, yang selanjutnya digabungkan menjadi pendidikan agama.

  Pada setiap anak terdapat suatu dorongan dan suatu daya untuk meniru. Dengan dorongan ini anak dapat mengerjakan sesuatu yang dikerjakan oleh orang tuanya. Oleh karena itu orang tua harus menjadi teladan bagi anak-anaknya. Apa saja yang didengarnya dan dilihat selalu ditirunya tanpa mempertimbangkan baik dan buruknya. Dalam hal ini sangat diharapkan kewaspadaan serta perhatian yang besar dari orang tua. Karena masa meniru ini secara tidak langsung turut membentuk watak anak di kemudian hari. Sebagaimana Rasulullah SAW., bersabda:

  

4Agnes Tri Harjaningrum, et al. Peranan Orang Tuan dan Praktisi dalam Membantu Tumbuh

Kembang Anak Berbakat Melalui Pemahaman Teori dan Tren Pendidikan , (Jakarta, Prenada,

2007) hal. 2

  

5Agnes Tri Harjaningrum, et al. Peranan Orang Tuan dan Praktisi dalam Membantu Tumbuh

Kembang Anak Berbakat Melalui Pemahaman Teori dan Tren Pendidikan , (Jakarta, Prenada,

2007) hal. 3

  Artinya: Dari Abu Hurairah, r.a., berkata: Bersabda Rasulullah SAW.:

  “Tidaklah seseorang yang dilahirkan melainkan menurut fitrahnya, maka kedua orang tuanyalah yang meyahudikannya atau menasronikannya atau memajusikannya ”. (HR. Bukhari)

  Dalam pandangan Islam, anak adalah amanat yang dibebankan oleh Allah Swt kepada orang tuanya, karena itu orang tua harus menjaga dan memelihara serta menyampaikan amanah itu kepada yang berhak menerimanya kembali. karena manusia adalah milik Allah SWT, mereka harus mengantarkan anaknya untuk mengenal dan menghadapkan diri kepada Allah SWT.

  Mengingat strategisnya jalur pendidikan keluarga, dalam Undang- undang Sistem Pendidikan Nasional (UU No 20 tahun 2003) juga disebutkan arah yang seharusnya ditempuh yaitu Pendidikan keluarga merupakan bagian dari jalur Pendidikan Luar Sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga, dan memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai norma dan keterampilan.

  Pendidikan agama yang di berikan sejak dini menuntut peran serta keluarga, karena telah diketahui sebelumnya bahwa keluarga merupakan institusi pendidikan yang pertama dan utama yang dapat memberikan pengaruh kepada anak. Pelaksanaan pendidikan agama pada anak dalam keluarga di pengaruhi oleh adanya dorongan dari anak itu sendiri dan juga adanya dorongan

  Setiap orang mengharapkan rumah tangga yang aman, tentram dan sejahtera. Dalam kehidupan keluarga, setiap keluarga mendambakan anak- anaknya menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehah. Anak merupakan amanat Allah Swt. kepada orang tuanya untuk diasuh, dipelihara, dan dididik dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian orang tua dalam pandangan agama Islam mempunyai peran serta tugas utama dan pertama dalam kelangsungan pendidikan anak-anaknya, baik itu sebagai guru, pedagang, atau dia seorang petani. secara umum Allah Swt. menegaskan dalam al-Qurían surat At Tahrim (66) ayat 6:

  لا

  Artinya : hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu, dan

  keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.(Q.S At-Tahrim, 66:6)

  Dengan demikian pendidikan dalam lingkungan keluarga sangat memberikan pengaruh dalam pembentukan keagamaan, watak serta kepribadiaan anak. Karena keluarga mempunyai tanggung jawab menjaga dan memelihara si anak yang sudah terlahir ke dunia, mempunyai peranan yang sangat penting dan kewajiban yang lebih besar bagi pendidikan si anak. Menjadi ayah dan ibu tidak hanya cukup dengan melahirkan anak, karena yang seperti ini juga dilakukan oleh hewan. Kedua orang tua dikatakan memiliki kelayakan menjadi ayah dan ibu manakala mereka bersunggung- sungguh dalam mendidik anak mereka. Islam menganggap pendidikan sebagai salah satu hak anak, yang jika kedua orangtua melalaikannya berarti mereka telah menzalimi anaknya dan kelak pada hari kiamat mereka dimintai

  6

  pertanggungjawabannya Sebagai gambaran berikut kami jelaskan kondisi objek penelitian yaitu lokasinya berada di wilayah pusat industri kabupaten Semarang, sehingga selain warga Rw. 08, sebagai karyawan tentunya juga banyak warga kost yang tinggal di lingkungan Rw. 08.

6 Ibrahim Amini, Agar tidak Salah Mendidik Anak, (Jakarta: Al Huda, 2006), Cet. 1, hal.

  117

  Warga kost tersebut berasal dari berbagai daerah, berbagai macam karakter, berbagai macam sifat dan watak, serta berbagai macam latar belakang keluarga mereka masing-masing. Selain dari itu juga sebagian dari anak kost tersebut kadang-kadang tidak memperhatikan sikap dan tingkah laku (berpakaian tidak sopan, pacaran jauh dari aturan, meninggalkan norma kesopanan, serta tidak menghiraukan akibat yang terjadi di lingkungan tersebut). Mereka hanya berfikir yang penting mereka membayar kost dan mungkin mereka berfikir mumpung terlepas dari pantauan orang tuanya.

  Kesibukan orang tua yang luar biasa berakibat anak harus di luar dari pantauan orang tua langsung, selain dari pada itu dengan banyaknya warga kost tentunya juga sedikit banyak berpengaruh terhadap anak-anak yang tiap hari di hadapkan dengan hal tersebut di atas.

  Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis akan membahas tentang hal yang berkaitan tentang

  “Peranan Keluarga dalam Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Rw. 08 Kelurahan Bergas lor Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang ”. Hal tersebut menjadi dasar

  penulis, masih seberapa besarkah peranan orang tua dalam rangka megarahkan anaknya supaya tetap dalam jalan Allah walaupun terdapat pengaruh yang kurang baik dari lingkungan sekitarnya.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

  Untuk mempermudah dan menghindari salah pengertian serta mempertegas ruang lingkup pembahasan, maka penulis memandang perlu menyampaikan batasan-batasan terhadap beberapa istilah yang terdapat dalam judul di atas. Adapun istilah-istilah yang perlu dijelaskan antara lain :

  1. Peranan keluarga terhadap pelaksanaan Pendidikan agama pada anak. Kata peranan menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Moderen adalah sesuatu yang menjadi bagian atau yang memegang pimpinan terutama dalam terjadinya sesuatu atau peristiwa. Sedangkan yang dimaksud keluarga adalah sesuatu lingkungan yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan Anak. Dalam hal ini yang berperan didalam keluarga adalah orang tua.

  2. Pendidikan agama yang dimaksud disini adalah Pendidikan Aqidah, Ibadah dan Pendidikan Akhlak.

  3. Anak yang dimaksud disini adalah anak yang masih sekolah.

  Berdasarkan pada masalah tersebut, maka penulis membatasi hanya pada wilayah RW. 8 Kelurahan Bergaslor, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, dengan rumusan sebagai berikut :

  1. Bagaimanakah peranan keluarga terhadap pelaksanaan Pendidikan Agama Islam pada anak ? 2. Usaha-usaha apa sajakah yang telah dilakukan keluarga terhadap pelaksanaan Pendidikan Agama Islam pada anak ?

  3. Bagaimanakah tingkat keberhasilan dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam pada anak ? 4. Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi keluarga dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam

C. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.

  Untuk mengetahui seberapa besar peranan keluarga dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di wilayah RW 8 Kelurahan Bergaslor, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.

  2. Untuk mengetahui usaha-usaha apa yang dilakukan oleh keluarga terhadap pelaksanaan Pendidikan Agama Islam pada anak.

  3. Untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan Pendidikan Agama Islam pada anak.

  4. Untuk mengetahui hambatan apa saja yang dialami oleh keluarga dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam.

D. Manfaat Penelitian

  Peneliian ini berharap bisa bermanfaat untuk menyadarkan kembali kepada kewajiban orang tua dalam rangka mendidik anak dan melindungi, menemani serta mendampingi keluarganya di tengah-tengah kondisi lingkungan dan kesibukan keluarga. Mereka harus berfikir bahwa anak dan keluarga bukan hanya membutuhkan uang atau materi, tetapi mereka butuh kasih sayang, butuh waktu bersama orang tua, mereka butuh perhatian orang tua, mereka butuh pengawasan dan pendampingan orang tua.

  Selain itu juga semoga penelitian ini bisa bermanfaat untuk para pembaca khususnya calon orang tua, semoga bisa menjadi persiapan mereka dalam mendidik anak saat mereka nanti berkeluarga dan memiliki anak

  (keturunan) agar tidak salah mendidik sehingga apa yang menjadi dambaan mereka terkabul yaitu memiliki anak yang cerdas jasmani dan rohani, menjadi anak yang sholeh dan sholehah, berbaki kepada orang tua, bangsa dan negara serta taat kepada Allah Swt.

BAB II KAJIAN TEORI A. Peranan dan Kedudukan Keluarga dalam Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Keluarga Ada beberapa pandangan, keluarga adalah lembaga sosial resmi

  yang terbentuk setelah adanya perkawinan. Menurut pasal 1 Undang- undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974, menjelaskan bahwa : “Perkawinan adalah ikatan lahir dan batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan sejahtera berdasarkan Ketuhanan Yang Mah a Esa”

  Anggota keluarga terdiri dari Suami, Istria tau orang tua (ayah dan ibu) serta anak. Ikatan dalam keluarga tersebut didasarkan kepada cinta kasih sayang antara suami istri yang melahirkan anak-anak. Oleh karena itu hubungan pendidikan dalam keluarga adalah didasarkan atas adanya hubungan kodrati antara orang tua dan anak. Pendidikan dalam keluarga dilaksanakan atas dasar cinta kasinh sayang yang kodrati, rasa kasih sayang yang murni, yaitu rasa cinta kasih sayang terhadap anaknya serta menjadi faktor utama bagi keselamatan, keamanan, dan kebahagiaan

  7

  masyarakat . Rasa kasih sayang inilah yang menjadi sumber kekuatan menjadi pendorong orang tua untuk tidak jemu-jemunya membimbing dan memberikan pertolongan yang dibutuhkan anak-anaknya.

  Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam Masyarakat. Keluarga merupakan sebuah grup yang terbentuk dari hubungan laki-laki dan wanita, dimana hubunganya berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak. Jadi keluarga dalam bentuk yang murni merupakan satu kesatuan sosial yang mempunyai sifat- sifat tertentu yang sama dalam satuan masyarakat.

  7, Ibrahim Amini, Kiat Memilih Jodoh menurut Al- Qur’an dan Sunah, (Jakarta, Lentera 2000) hal.

20 Pernikahan adalah tatanan sosial yang populer sejak berabad-abad

  yang lampau, bahkan sejak awal kehidupan manusia. Pernikahan merupakan hal yang sakral, baik bagi umat beragama maupun tidak, dimanapun dan kapanpun. Dalam pernikahan, pasangan pria dan wanita memulai kehidupan bersama. Keduanya berjanji untuk saling menolong, saling menghibur, sekaligus juga sebagai mitra hidup bagi yang lain dalam suka maupun duka. Pernikahan adalah kebutuhan alami sebagaimana manusia membutuhkan makan dan minum. Pernikahan merupakan kebutuhan alami yang diakui dalam setiap masyarakat manusia dan agama-agama samawi. Islam, khususnya memerintahkan para pemeluknya untuk menikah, dan tidak menganjurkan untuk hidup membujang.

  Pernikahan dalam Islam bukanlah hal yang dibenci tetapi justru dianjurkan, bahkan dalam keadaan tertentu hukumnya wajib, serta jika

  8.

  diniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah maka bernilai ibadah Pernikahan dengan sendirinya juga akan membentuk kehidupan berkeluarga yang merupakan salah satu tradisi sosial umat manusia yang paling penting dan paling baik, yang bersumber dari fitrah dan karakter manusia yang khas. Pernikahan adalah tatanan yang sakral dan bermanfaat, yang disukai oleh umat manusia sepanjang sejarah dan

  9

  merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan Pernikahan merupakan berlanjutnya keturunan yang merupakan buah pernikahan tersebut. Kita tidak boleh mengesampingkan pengembangbiakan keturunan, sebab tujuan terciptanya alam oleh Allah

  10 Swt adalah adanya manusia dan kesempurnaanya .

  8, Ibrahim Amini, Kiat Memilih Jodoh menurut Al- Qur’an dan Sunah, (Jakarta, Lentera 2000) hal.

  9 9, Ibrahim Amini, Kiat Memilih Jodoh menurut Al- Qur’an dan Sunah, (Jakarta, Lentera 2000) hal.

  13 10, Ibrahim Amini, Kiat Memilih Jodoh menurut Al- Qur’an dan Sunah, (Jakarta, Lentera 2000) hal. 18

  Reproduksi, berikut pendidikan manusia yang bertauhid, saleh, dan baik merupakan kehendak Allah Swt. Anak yang saleh, menurut pandangan Islam, merupakan amal kebajikan bagi kedua orang tua, yang membuahkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Seorang anak bisa membikin orang tua merasa tenteram dan bahagia, sebab anak adalah buah

  11

  dari pernikahan yang diliputi oleh cinta Menurut Badan Penasehat Perkawinan Perselisihan dan Perceraian

  DKI Jakarta, keluarga adalah masyarakat terkecil sekurang-kurangnya terdiri dari pasangan suami istri sebagai intinya, berikut anak-anak yang lahir dari mereka. Unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari dua orang atau lebih, tinggal bersama karena ikatan perkawinan atau darah, terdiri dari ayah, ibu, dan anak.

  Menurut pandangan Sosiologi, keluarga dalam arti luas meliputi semua pihak yang mempunyai hubungan darah atau keturunan, sedangkan dalam arti sempit keluarga meliputi orang tua dengan anak-anaknya.

  Menurut Ramayulis keluarga adalah unit pertama dan institusi pertama dalam masyarakat dimana hubungan-hubungan yang terdapat di dalamnya sebagian besar sifatnya hubungan langsung.

  Disitulah perkembangan individu dan disitulah terbentuknya tahap- tahap awal perkembangan dan mulai interaksi dengannya, Ia memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam hidup.

  Menurut Ibrahim Amini, keluarga adalah orang-orang yang secara terus menerus atau sering tinggal bersama dengan anak, seperti ayah, ibu, kakek, nenek, saudara laki-laki dan saudara perempuan dan bahkan pembantu rumah tangga, diantara mereka disebabkan mempunyai tanggung jawab menjaga dan memelihara anak yang telah lahir kedunia.

  11, Ibrahim Amini, Kiat Memilih Jodoh menurut Al- Qur’an dan Sunah, (Jakarta, Lentera 2000) hal. 18

  Keluarga mempunyai peranan yang sangat penting dan kewajiban yang lebih besar bagi pendidikan anak-anak. Menjadi orang tua tidak hanya cukup melahirkan anak, tetapi orang tua yang layak adalah

  12 manakala mereka bersungguh-sungguh dalam mendidik anak mereka .

  Perkawinan bukanlah urusan individual belaka, tetapi juga masalah sosial yang harus diurusi oleh pemerintah. Sebab, rusak atau sejahteranya suatu masyarakat, maju atau mundurnya masyarakat juga ditentukan oleh rusak atau sejahteranya dan maju mundurnya unit-unit keluarga yang membentuk masyarakat itu. Karena itu untuk bisa memperbaiki

  13

  masyarakat, kita harus memperbaiki keluarga terlebih dahulu Seperti halnya yang dilakukan Hasan Al Banna, sebagai tahap utama dalam membina anak-nak yang akan menjadi keturunanya, di mulai sejak proses pemilihan perempuan yang akan mendampinginya. yaitu wanita sholihah yang selalu mengingat Tuhanya dalam segala hal salah

  14

  satunya selalu melantunkan bacaan Al- Qur‟an

  Islam menganggap pendidikan sebagai salah satu hak anak, yang jika kedua orang tua melalaikannya berarti mereka telah menzalimi anak- anaknya, dan kelak pada hari akhir mereka dimintai pertanggung jawabannya.

  Rasulullah Saw bersabda, “Semua kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawabanya atas orang yang dipimpinnya. Seorang penguasa adalah pimpinan dan penangun jawab keluarganya. Dan seorang wanita adalah pemimpin dan penanggung jawab rumah, nak- anak, dan suaminya” hal tersebut menjadi dasar suami dalam memilih istri.

  12, Ibrahim Amini, Kiat Memilih Jodoh menurut Al- Qur’an dan Sunah, (Jakarta, Lentera 2000) hal. 28 13, Ibrahim Amini, Kiat Memilih Jodoh menurut Al-

  Qur’an dan Sunah, (Jakarta, Lentera 2000) hal. 63 14, Muhammad Lili Nur Aulia, Cinta di rumah Hasan Al Banna

  , (Jakarta, Pustaka Da‟watuna, 2007) hal. 18

  Karena perkawinan adalah masalah yang penting dan amat menentukan harmonis atau tidaknya perkawinan akan berpengaruh pada kehidupan yang akan datang. Perkawinn yang harmonis akan memberikan kesenangan dan ketentraman dalam kehidupan dan menjadi lahan bagi tumbuhnya mental yang agung dan cemerlang. Sebalikya, perkawinan yang tidak harmonis akan menyebabkan keputusasaan dan menghalangi

  15

  tumbuhnya mental yang sempurna Problema ini tidak bisa dipecahkan dengan talak dan perceraian, karena akan memunculkan masalah rumit yang disertai dengan puluhan problema lainya. Karena itu para pemuda hendaknya teliti sebelum

  16

  menikah, dan berusaha mendapatkan istri yang salehah dan serasi Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam memilih istri yaitu Pertama, status pribadi yang dijadikan dirinya halal untuk dikawini.

  Kedua, sifat-sifat dirinya demi terpenuhinya kebahagiaan hidup

  17

  berkeluarga serta tercapainya tujuan utama perkawinan Dari penjelasan diatas dapat disimpulakan bahwa yang dimaksud dengan keluarga adalah kesatuan unsur terkecil yang terdiri dari bapak, ibu, dan beberapa anak. Masing-masing unsur tersebut mempunyai peranan penting dalam membina dan menegakkan keluarga, sehingga bila salah satu unsur tersebut hilang, maka keluarga tersebut akan guncang atau kurang seimbang.

  Keluarga mempunya peranan penting dalam pendidikan, baik dalam lingkungan masyarakat Islam maupun non-Islam. Karena keluarga merupakan tempat pertumbuhan anak yang pertama dimana dia mendapatkan pengaruh dari anggota-anggotanya pada masa yang amat penting dan paling kritis dalam pendidikan anak,

  15, Ibrahim Amini, Kiat Memilih Jodoh menurut Al- Qur’an dan Sunah, (Jakarta, Lentera 2000) hal. 72 16, Ibrahim Amini, Kiat Memilih Jodoh menurut Al-

  Qur’an dan Sunah, (Jakarta, Lentera 2000) hal. 72 17, Tuntunan Keluarga Sakinah bagi Remaja Usia Nikah, (Jakarta, DepAg RI 2006) hal. 84

  yaitu tahun-tahun pertama dalam kehidupan (usia pra sekolah), sebab pada masa tersebut, apa yang ditanamkan dalam diri anak akan sangat membekas dan tak mudah hilang atau berubah sesudahnya, yaitu anak- anak yang berada pada usia emas (Golden age), yang diajarkan pada masa itu bagai mengukir di atas batu.

  Anak-anak yang sangat pesat potensi pertumbuhan otaknya, sangat kuat pikiranya di masa itu. Anak-anak yang membutuhkan rangsangan- rangsangan untuk tumbuh pesatnya koneksi antar neuron di otaknya. Anak-anak yang pada masa ini, apa pun yang terjadi akan mempengaruhi arah hidupnya di masa yang akan datang. Apa yang didengar, apa yang dilihat, akan segera besar pengaruhnya di masa tumbuh berikutnya.

  Masa balita juga masa pembentukan mental dan spiritual. Pengalaman emosional yang terjadi di masa ini, baik menyenangkan atau tidak, akan sangat besar dampaknya pada pertumbuhan di kemudian hari

  18

  kelak Dari sini keluarga mempunya peranan sangat besar dan penting dalam pembangunan masyarakat.

2. Fungsi Keluarga

  dan keinginan adalah hak yang komplek. Pengetahuan dan kecakapan yang diperoleh dari keluarga akan sangat mendukung pertumbuhan dan perkembangan diri sesorang, dan akan hancurlah pergaulan sesorang jika orang tua tidak menjalankan tugasnya sebagai pendidik.

  Secara sosiologi keluarga dituntut berperan dan berfungsi untuk menciptakan suatu masyarakat yang aman, tenteram, bahagia, dan sejahtera yang semua itu harus dijalankan oleh keluarga sebagai lembaga sosial terkecil.

  

18, Jazimah Al-Muhyi, Rumah Surga yang dirindukan Wanita, (yogyakarta, Pro-U Media, 2012)

hal. 97 & 98

  Dalam buku Keluarga Muslim dalam Masyarakat Moderen, dijelaskan bahwa “Berdasarkan pendekatan Budaya, keluarga sekurangnya mempunyai tujuh fungsi, yaitu fungsi Biologis, Edukatif, Religius,

  Proyektif, Sosialisasi, Kreatif, dan Ekonomi.

  Keluarga sebagai kesatuan hidup bersama, menurut ST. Vembriarto, keluarga mempunyai 7 fungsi yang ada hubunganya dengan kehidupan anak, yaitu : a.

  Fungsi Biologi, yaitu keluarga merupakan tempat lahirnya anak-anak.

  Secara biologis anak berasal dari orang tuanya, bermula dari seorang pria dan wanita yang hidup bersama dalam ikatan nikah kemudian berkembang dengan lahirnya anak-anaknya sebagai generasi penerus atau dengan kata lain kelanjutan dari identitas keluarga.

  b.

  Fungsi Afeksi, yaitu keluarga merupakan tempat terjadinya hubungan sosial yang penuh dengan kemesraan dan afeksi (penuh rasa kasih sayang dan rasa aman).

  c.

  Fungsi Sosialisasi, yaitu fungsi keluarga dalam membentuk kepribadian anak. Melalui interaksi sosial dalam keluarga anak mempelajari pola-pola tingkah laku, sikap, keyakinan, cita-cita dan nilai-nilai dalam masyarakat dalam rangka perkembangan kepribadian. d.

  Fungsi Pendidikan, yaitu keluarga sejak dahulu merupakan institusi pendidikan. Dahulu keluarga merupakan satu-satunya institusi untuk mempersiapkan anak agar dapat hidup secara sosial dan ekonomi masyarakat. Sekarangpun keluarga dikenal sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama dalam mengembangkan dasar kepribadian anak. Selain itu keluarga/orang tua menurut hasil penelitian psikologi berfungsi sebagai faktor pemberi pengaruh utama bagi motifasi belajar anak yang pengaruhnya begitu mendalam pada setiap langkah perkembangan anak yang dapat bertahan hingga ke Perguruan Tinggi.

  e.

Dokumen yang terkait

PELAKSANAAN FUNGSI PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KOTA BANDAR LAMPUNG

0 0 13

HUBUNGAN INTENSITAS PERHATIAN SISWA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN KEMAMPUAN AKTUALISASI AKHLAKUL KARIMAH DI SD NEGERI SEMOWO 01 KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG - Test Repository

0 0 113

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM LINGKUNGAN KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA MORODEMAK KEC. BONANG KAB. DEMAK TAHUN 2007 - Test Repository

0 1 83

HUBUNGAN POLA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA DENGAN PERILAKU DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH (STUDI KASUS DI SDN MANGGIHAN KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010) - Test Repository

0 0 86

PENGARUH INTERAKSI KEBERAGAMAAN DALAM KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS V SDN UNGARAN 05 KECAMATAN UNGARAN BARAT, KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 1 88

PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA TERHADAP PERILAKU SOSIAL REMAJA DUSUN BANARAN DESA BANYUKUNING KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010

0 0 111

IMPLEMENTASI STANDAR PROSES DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SD KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013

1 3 208

IMPLEMENTASI STANDAR PROSES DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SD KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013

0 2 229

EKSISTENSI DAN FUNGSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL - Test Repository

0 0 89

MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP SE-KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 0 166