ANALISIS PRODUK SIMPANAN INVESTASI PENDIDIKAN (SI IPIN) DI BMT SYAMIL AMPEL KAB. BOYOLALI - Test Repository

  

ANALISIS PRODUK SIMPANAN INVESTASI PENDIDIKAN (SI IPIN)

DI BMT SYAMIL AMPEL KAB. BOYOLALI

TUGAS AKHIR

  

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy) DISUSUN OLEH WAHYU NUR MUSTAQIM NIM : - - JURUSAN PERBANKAN SYARIAH/EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

  i

ANALISIS PRODUK SIMPANAN INVESTASI PENDIDIKAN (SI IPIN)

  

DI BMT SYAMIL AMPEL KAB. BOYOLALI

TUGAS AKHIR

  Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy)

  

DISUSUN OLEH

WAHYU NUR MUSTAQIM

NIM:

  

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH/EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA ii

KEMENTERIAN AGAMA RI

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jl. Tentara Pelajar No.

  Telp. ( ) Faks. Salatiga http//www.iainsalatiga.ac.id e-mail:administrasi@iainsalatiga.ac.id

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka Tugas Akhir saudara: Nama : Wahyu Nur Mustaqim NIM :

  • Jurusan : D III Perbankan Syariah Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga Judul Tugas Akhir : Analisis Produk Simpanan Investasi Pendidikan (Si

  Ipin) di BMT Syamil Ampel Kab. Boyolalai Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Tugas Akhir. Demikian surat ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

  Salatiga, Juli

  Pembimbing Dr. Ahmad Mifdlol Muthohar Lc., M.S.I NIP. iii

KEMENTERIAN AGAMA RI

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jl. Tentara Pelajar No.

  Telp. ( ) Faks. Salatiga

http//www.iainsalatiga.ac.id e-mail:administrasi@iainsalatiga.ac.id

PENGESAHAN

  

ANALISIS PRODUK SIMPANAN INVESTASI PENDIDIKAN (SI IPIN)

DI BMT SYAMIL AMPEL KAB. BOYOLALI DISUSUN OLEH WAHYU NUR MUSTAQIM NIM : - -

  Telah dipertahankan di depan panitia Dewan Penguji Tugas Akhir Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri IAIN Salatiga, pada tanggal

  September dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya Ekonomi Syari ’ah (A.Md.E.Sy)

  Susunan Panitia Penguji: Ketua Sidang : Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si _________ Sekretaris Sidang : Dr. Ahmad Mifdlol Muthohar, Lc., M.SI _________ Penguji I : Fetria Eka Yudiana, S.E., M.Si _________ Penguji II : Qi Mangku Bahjatullah, Lc., M.SI _________

  Salatiga, September

  Dekan FEBI IAIN Salatiga iv

  Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Wahyu Nur Mustaqim NIM :

  • Jurusan : D III Perbankan Syariah Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam Judul Tugas Akhir : Analisis Produk Simpanan Investasi Pendidikan (Si

  Ipin) di BMT Syamil Ampel Kab. Boyolalai Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecualai sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

  Salatiga, Juli

  Saya yang menyatakan,

  Wahyu Nur Mustaqim NIM: - - KEMENTERIAN AGAMA RI

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jl. Tentara Pelajar No.

  Telp. ( ) Faks. Salatiga http//www.iainsalatiga.ac.id e-mail:administrasi@iainsalatiga.ac.id

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  v

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI

  Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Wahyu Nur Mustaqim NIM :

  • Jurusan : D III Perbankan Syariah Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam Menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan bebas dari plagiasi. Jika di kemudian hari terbukti melakukan plagiasi maka saya siap ditindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

  Salatiga, Juli

  Saya yang menyatakan, Wahyu Nur Mustaqim NIM:

  

Jl. Tentara Pelajar No. Telp. ( ) Faks. Salatiga

http//www.iainsalatiga.ac.id e-mail:administrasi@iainsalatiga.ac.id

vi

MOTTO

  “Jangan biarkan lidahmu berbicara tentang keburukan orang lain karena kamu juga memiliki keburukan dan orang lain memiliki lidah” “Wanita yang baik untuk lelaki yang baik, lelaki yang baik untuk wanita yang baik (begitu pula sebaliknya)….(QS. An-Nuur: )”

  “Jika salah, perbaikilah, jika gagal coba lagi! Tapi..jika kamu menyerah, semua akan selesai” vii

PERSEMBAHAN

  Tugas Akhir ini aku persembahkan untuk: . Kedua orang tua, Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materi, perhatian, kasih sayang dan doanya yang tidak henti-hentinya diberikan untuk penulis. . Adikku tersayang yang selalu menjadi semangat dan motivasi.

  . Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya selama ini.

  . Sahabat-sahabatku yang selalu mendukung dan menyemangati. . Teman-teman DIII Perbankan Syariah seangkatan yang berjuang bersama- sama.

  . Sivitas akademisi pada almamater tercinta IAIN Salatiga. viii

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat dan rahmat- Nya penulisan Tugas Akhir yang berjudul “ANALISIS PRODUK

  SIMPANAN INVESTASI PENDIDIKAN (SI IPIN) DI BMT SYAMIL AMPEL KAB. BOYOLALI“ dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi agung junjungan kita, Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya di dunia dan diakhirat kelak.

  Penulisan Tugas Akhir ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III Jurusan Studi Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Dalam Penulisan Tugas Akhir ini penulis melibatkan banyak pihak yang membantu dan memberikan bimbingan serta motivasi yang sangat membantu penulis dalam menyelesaikan Penulisan Tugas Akhir ini, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada : . Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  . Dr. Anton Bawono S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  . Drs. Alfred L., M.Si selaku Ketua Jurusan DIII Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. ix

  . Dr. Ahmad Mifdlol Muthohar Lc., M.S.I selaku dosen pembimbing yang telah memberikan waktu dan perhatiannya kepada penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini. . Bapak dan Ibu dosen program studi Perbankan Syariah IAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang sangat membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini. . Sumiyati S.HI., selaku manajer BMT Syamil Ampel yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan praktikum dan memberikan informasi serta pengarahan. . Karyawan dan karyawati BMT Syamil Ampel yang membantu penulis dalam mendapatkan data-data serta informasi dalam penulisan Tugas Akhir ini.

  . Bapak, Ibu, adikku tercinta, saudara-saudaraku yang selalu dekat dihati yang telah memberikan motivasi dan dukungan materiil maupun spiritual.

  . Teman-teman D III dan sahabat-sahabat penulis yang selalu memberikan semangat dan bantuan dalam penulisan Tugas Akhir ini.

  . Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu- persatu yang juga telah berperan serta membantu dalam pembuatan Tugas Akhir ini.

  Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan keterbatasan kemampuan yang ada pada diri penulis. Oleh sebab itu, kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan. x

  Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan keilmuan bagi pembaca serta dapat meningkatkan kinerja lembaga dimana penulis melakukan penelitian.

  Salatiga, Juli

  Penulis Wahyu Nur Mustaqim

xi

ABSTRAK

Mustaqim, Wahyu Nur.

  . Analisis Produk Simpanan Investasi Pendidikan (SI

  IPIN) di BMT Syamil Ampel Kab. Boyolali. Tugas Akhir. Jurusan D

  III Perbankan Syariah. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Dr. Ahmad Mifdlol Muthohar, Lc., M.S.I Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem dan prosedur simpanan investasi pendidikan, perkembangan produk simpanan investasi pendidikan, kelebihan dan kekurang simpanan investasi pendidikan, dan strategi meningkatkan produk simpanan investasi pendidikan (Si Ipin) di BMT Syamil Ampel Kab. Boyolali. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi pustaka.

  Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa sistem dan prosedur simpanan investasi pendidikan dilakukan dengan tahap prosedur pembukaan rekening, sistem penyetoran, dan sistem penarikan simpanan investasi pendidikan (Si Ipin). Perkembangan Si Ipin di BMT Syamil relatif baik karena minat masyarakat untuk berinvestasi bertambah. Serta kelebihan Si Ipin adalah mendapat bagi hasil yang optimal, layanan prima, mendapatkan bonus, dan dapat diperpanjang secara otomatis, kekurangannya adalah setoran lebih tinggi dari pada simpanan lainnya, dan kurangnya sosialisasi. Dan strategi meningkatkan produk Si Ipin adalah menawarkan produk simpanan investasi yang memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan lainnya, memberikan bagi hasil yang lebih tinggi dari simpanan lainnya, biaya-biaya yang digunakan tidak memberatkan, membuat brosur, memberikan bonus dan sosialisasi ke lokasi-lokasi yang strategis serta lokasi BMT Syamil Ampel yang sangat strategis.

  Kata kunci: analisis, simpanan investasi pendidikan, BMT

  xii

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................... iv PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI .................................................................. v MOTTO .............................................................................................................. vi PERSEMBAHAN .............................................................................................. vii KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii ABSTRAK ........................................................................................................... xi DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ..........................................................................................

  …xv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................................... B. Rumusan Masalah .................................................................................. C. Tujuan dan Kegunaan ............................................................................ D. Metode Penelitian ................................................................................... E. Penelitian Terdahulu ............................................................................ F. Sistematika Penulisan .......................................................................... BAB II LANDASAN TEORI

  xiii

  B.

  Pengertian Simpanan ............................................................................

  C.

  Akad Mudharabah ................................................................................

  D.

  Marketing Mix ......................................................................................

  E.

  Pengertian BMT ....................................................................................

  BAB III LAPORAN OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum ................................................................................. B. Visi dan Misi ......................................................................................... C. Struktur Organisasi ............................................................................... D. Susunan Manajemen ............................................................................. E. Tugas dan Wewenang ..........................................................................

  . Dewan Pengawas Syariah (DPS) .................................................. . Manajer ......................................................................................... . Kepala Bagian Operasional .......................................................... . Teller ............................................................................................. . SDM dan Umum ........................................................................... . Akuntansi dan Pembukuan ........................................................... . Kepala Bagian Pemasaran ............................................................ . Staf Pemasaran .............................................................................. . Administrasi Pembiayaan ............................................................. . Staf Penagihan ..............................................................................

  F.

  Produk-produk BMT Syamil ................................................................

  . Penghimpun Dana .........................................................................

  xiv

  . Pemberdayaan Dana .....................................................................

  G.

  Syarat-syarat Pengajuan Pembiayaan ..................................................

  BAB IV ANALISIS A. Sistem dan prosedur produk simpanan investasi pendidikan (Si Ipin) di BMT Syamil ……………………………………………………………. B. Perkembangan Produk Simpanan Investasi Pendidikan (Si Ipin)............ C. Kelebihan dan kekurangan simpanan investasi pendidikan (Si Ipin)…. . D. Strategi meningktkan produk simpanan investasi pendidikan (Si Ipin)... BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................................. B. Saran ........................................................................................................ DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  xv

DAFTAR TABEL

  Tabel . Data perkembangan Si Ipin dari tahun - ............................ Tabel . Data pertumbuhan anggota Si Ipin dari tahun - …………. Table . Data pertumbuhan saldo Si Ipin dari tahun - ..................... xvi

DAFTAR GAMBAR

  Gambar . Struktur Organisasi BMT Syamil .................................................

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan syariah adalah suatu lembaga keuangan yang berfungsi

  sebagai perantara bagi pihak yang berkelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana untuk kegiatan usaha dan kegiatan lainnya yang sesuai dengan hukum islam. Selain itu, bank syariah biasa disebut Islamic banking atau interest fee banking, yaitu suatu sistem perbankan dalam pelaksanaan operasional tidak menggunkan sistem bunga (riba), spekulasi (maisir), dan ketidakpastian atau ketidakjelasan (gharar). Bank syariah sebagai lembaga keuangan memepunyai mekanisme dasar, yaitu menerima deposito dari pemilik modal (depositor) dan mempunyai kewajiban (liability) untuk menawarkan pembiayaan kepada investor pada sisi asetnya, dengan pola dan/ atau skema pembiayaan yang sesuai dengan syariat islam (Zainuddin, : ).

  Berawal dari lahirnya Bank Muamalat Indonesia sebagai sentral perekonomian yang bernuansa Islami, maka bermunculan lembaga- lembaga keuanganyang lain. Yaitu ditandai dengan tingginya semangat bank konvensional untuk mendirikan lembaga keuangan Islam yaitu bank syari’ah. Sehingga secara otomatis sistem perekonomian Islam telah mendapatkan tempat dalam kancah perekonomian di tanah air Indonesia

  Setelah berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) timbul peluang untuk mendirikan bank-bank yang berprinsip syariah.

  Operasionalisasi BMI kurang menjangkau usaha mayarakat kecil dan menengah, maka muncul usaha untuk mendirikan bank dan lembaga keuangan mikro, seperti BPR syariah dan BMT yang bertujuan untuk mengatasi hambatan operasinalisasi BMI tersebut (Sudarsono,

  : ). Perkembangan ekonomi Islam tikdak hanya berhenti pada tingkatan ekonomi makro, tetapi telah memulai menyentuh sektor paling bawah yaitu mikro. Lahirnya lembaga keuangan mikro Islam yang berorientasi sebagai lembaga sosial keagamaan, kemudian popular dengan istilah BMT.

  Munculnya BMT sebagai lembaga keuangan mikro Islam yang bergerak pada sektor riil masyarakat bawah dan menengah ini menjadi salah satu lembaga keuangan mikro Islam yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

  BMT Merupakan salah satu jenis lembaga keuangan bukan bank yang bergerak dalam skala mikro sebagaimana Koperasi Simpan Pinjam (KSP). BMT merupakan lembaga keuangan mikro yang berlandasan syariah. Selain itu, BMT juga dapat dikatakan sebagai suatu lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang keuangan. Ini disebabkan karena BMT tidak hanya bergerak dalam pengelolaan modal (uang) saja, tetapi BMT juga bergerak dalam pengumpulan zakat, infaq, sendiri yaitu bait al-mal wat tamwil yang merupakan gabungan dari kata baitul mal dan bait at-tamwil.

  Secara singkat, bait at-mal merupakan lembaga pengumpulan dana masyarakat yang disalurkan tanpa tujuan profit. Sedangkan bait at-tamwil merupakan lembaga pengumpulan dana (uang) guna disalurkan dengan orientasi profit dan komersial (Sumiyanto,

  : ). Di samping itu peranan lembaga ekonomi Islam yang berfungsi sebagai lembaga yang dapat mengantarkan masyarakat yang berada di daerah-daerah untuk terhindar dari sistem bunga yang diterapkan pada bank konvensional.

  Kelahiran BMT sangat menunjang sistem perekonomian pada masyarakat yang berada di daerah karena di samping sebagai lembaga keuangan Islam, BMT juga memberikan pengetahuan-pengetahuan agama pada masyarakat yang tergolong mempunyai pemahaman agama yang rendah. Dengan demikian, fungsi BMT sebagai lembaga ekonomi dan sosial keagamaan betul-betul terasa dan nyata hasilnya.

  Lahirnya BMT ini di antaranya dilatarbelakangi oleh beberapa alasan sebagai berikut: . Agar masyarakat terhindar dari pengaruh sistem ekonomi kapitalis dan sosial yang hanya memberikan keuntungan bagi mereka yang mempunyai modal banyak. Sehingga ditawarkanlah sebuah sistem ekonomi yang berbasis syariah. Ekonomi yang dimaksud adalah suatu sistem yang dibangun atas dasar adanya nilai etika yang tertanam hitam di atas putih ketika terjadi transaksi, dan adanya penanaman kejujuran terhadap semua orang dan lain-lain.

  . Melakukan pembinaan dan pendanaan pada masyarakat menengah ke bawah secara intensif dan berkelanjutan.

  . Agar masyarakat terhindar dari rentenir-rentenir yang memberikan pinjaman modal dengan sistem bunga yang sangat tidak manusiawi.

  . Agar ada alokasi dana yang merata pada masyarakat, yang fungsinya untuk menciptakan keadilan sosial.

  Realitas menunjukkan, adanya BMT di daerah sangat membantu masyarakat dalam rangka pemenuhan kebutuhan ekonomi yang saling menguntungkan dengan memakai sistem bagi hasil. Di samping itu juga ada bimbingan yang bersifat pemberian pengajian kepada masyarakat dengan tujuan sebagai sarana transformatif untuk lebih untuk mengakrabkan diri pada nilai-nilai agama Islam yang bersentuhan langsung dengan kehidupan sosial masyarakat (Sumiyanto, : ).

  Baitul mal Wattamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu baitul maal dan baitul tamwil. Baitul mal lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dana non profit, seperti zakat, infaq dan shodaqoh. Sedangkan baitul tamwil sebagai usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersial. Usaha-usaha tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari BMT sebagai lembaga pendukung kegiatan ekonomi masyarakat kecil dengan berlandaskan syariah.

  Jika melihat Pasal ayat ( ) Undang-undang Dasar menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan, maka tidaklah heran lembaga-lembaga yang turut membantu pemerintah dalam hal perkembangan perekonomian Indonesia. Dalam penjelasan pasal ini menyatakan bahwa kemakmuran masyarakat sangat diutamakan bukan kemakmuran orang perseorangan. Dan bentuk usaha seperti itu yang tepat adalah Koperasi yang didasarkan atas asas gotong royong, yang artinya bahwa peranan masyarakat maupun lembaga masyarakat harus tetap dilibatkan. Atas dasar pertimbangan itu maka disahkan Undang-undang RI Nomor tahun pada tanggal Oktober “ Tentang

  Perkoperasian ” oleh Presiden Soeharto (Buchori, : ).

  Salah satu BMT yang sudah melaksanakan visi dan misinya dengan baik adalah BMT Syamil Ampel yang bertepatan di Ampel Kabupaten Boyolali.

  BMT Syamil Ampel merupakan lembaga keuangan yang fungsi utamanya adalah sebagai perantara keuangan (financial intermediary) yaitu sebagai lembaga yang menyalurkan dana dari pihak yang kelebihan dana pada pihak yang memerlukannya. Jika pemanfaatan terhadap lembaga keuangan dilakukan secara optimal, amanah dan profesional, maka roda perekonomian akan berputar pada hasil akhirnya adalah kesejahteraan masyarakat akan meningkat, karena dana dari pihak yang produksi, investasi, ataupun konsumsi. Di tengah persaingan yang sangat ketat dengan bank-bank pemerintah maupun swasta, BMT ini selalu berusaha mengembangkan usahanya. Salah satu produk simpanan di BMT Syamil Ampel adalah simpanan investasi pendidikan. Simpanan investasi pendidikan merupakan simpanan yang dipersiapkan untuk kebutuhan pendidikan dengan jangka waktu s/d tahun. Simpanan investasi pendidikan (SI IPIN) merupakan salah satu produk unggulan yang menjadi andalan di BMT Syamil Ampel, sehingga pada masa perkemabangan saat ini sangat penting untuk mengetahui perkembangan atau pengelolaan simpanan investasi pendidikan untuk memudahkan mencari nasabah.

  Dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui secara lebih mendalam seputar simpanan investasi pendidikan di BMT Syamil Ampel Boyolali, yang berkaitan dengan sistem dan prosedur, perkembangan, kelebihan dan kekurangan, serta strategi untuk meningkatkan produk Si Ipin. Oleh karena itu penulis mengambil judul

  “ANALISIS PRODUK SIMPANAN INVESTASI PENDIDIKAN (SI

  IPIN) DI BMT SYAMIL AMPEL KAB . BOYOLALI”.

  B.

  Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

  . Bagaimana sistem dan prosedur produk Si Ipin di BMT Syamil? . Bagaimana perkembangan produk Si Ipin di BMT Syamil?

  . Bagaimana strategi meningkatkan produk Si Ipin di BMT Syamil? C. Tujuan dan Kegunaan

  . Tujuan Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan tugas akhir ini adalah : a.

  Untuk mengetahui bagaimana sistem dan prosedur produk Si Ipin di BMT Syamil.

  b.

  Untuk mengetahui perkembangan produk Si Ipin di BMT Syamil.

  c.

  Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan produk Si Ipin di BMT Syamil.

  d.

  Untuk mengetahui bagaimana strategi meningkatkan produk Si Ipin di BMT Syamil.

  . Kegunaan a.

  Bagi penulis Untuk menambah wawasan, pengetahuan dari sisi keilmuan dan menambah pengamalam dalam pelaksanaan kerja lapangan.

  b.

  Bagi BMT Sebagai informasi, referensi, dan bahan evaluasi dalam pelaksanaan kerja serta peningkatan kualitas pelayanan terhadap nasabah maupun calon nasabah. c.

  Bagi IAIN Salatiga Menambah informasi dan sebagai tambahan referensi bagi mahasiswa yang ingin mengetahui lebih tentang simpanan investasi pendidikan.

  d.

  Bagi pembaca Sebagai bahan tambahan pengetahuan dan wawasan tentang simpanan investasi pendidikandi BMT.

  D.

  Metode Penelitian Dalam metode penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode serta data yang diperlukan.

  . Lokasi penelitan Penelitian ini dilaksanakan di BMT Syamil Ampel.

  Alamat : Jl. Ampel-Candi No.

  ( Timur Tugu Lilin ) Ampel, Boyolali Telepon : (

  ) . Jenis data

  Berdasarkan jenis data yang diperlukan, dapat terbagi menjadi dua, yaitu: a.

  Data primer Data primer merupakan data yang didapat langsung dari tempat penelitian. b.

  Data sekunder Data yang diperoleh secara tidak langsung, yaitu melalui buku-buku, laporan dan sumber yang lain yng berkenaan dengan lembaga keuangan syariah. . Metode pengumpulan data a.

  Metode observasi Metode observasi yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung pada suatu obyek yang akan diteliti (Arikunto, : ).

  b.

  Metode wawancara Metode wawancara yaitu metode untuk mendapatkan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan pihak BMT

  (Arikunto, : ).

  c.

  Metode studi pustaka Metode studi pustaka yaitu metode pengumpulan data dengan cara membaca buku-buku yang bersangkutan dengan judul, baik dari sumber pustaka maupun dari lembaga yang diteliti. . Analisis deskriptif analitik

  Deskriptif analitik yaitu metode penelitian yang menggambarkan dan membahas objek yang diteliti berdasarkan faktor yang ada , kegiatannya meliputi mengumpulan data, pengolahan data dan informasi data serta menarik kesimpulan (Arikunto,

  : ).

E. Penelitian Terdahulu

  Penelitian yang dilakukan oleh Eko Daryani, , dalam Tugas

  Akhir yang mengangkat tenta ng “Sistem dan Prosedur Produk Simpanan di BMT Berkah Makmur Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang”, penelitian ini menggunakan metode deskriptif.

  Berdasarkan analisa pengamatan yang penulis lakukan bahwa sistem dan prosedur produk simpanan pada BMT Berkah Makmur sudah bagus dan tidak jauh dari teori yang ada. Maka dibutuhkan komitmen untuk menjaga hubungan baik serta meningkatkan interaktif antara pihak BMT dengan anggota atau dengan calon anggota agar nasabah tersebut tidak mudah untuk memutuskan lari pada lembaga penyedia simpanan yang lain. Sedangkan untuk perkembangan nasabah simpanan di BMT Berkah Makmur walaupun mengalami pasang surut akan tetapi sejauh ini jumlah nasabah BMT Berkah Makmur mengalami peningkatan.

  Penelitian yang dilakukan oleh Kiky Suryaningtyas , dalam

  Tugas Akhirnya yang berjudul “Strategi Pemasaran Produk Simpanan Siswa Pendidikan Pada BMT Bina Umat Sejahtera Cabang Semarang”.

  Penelitian ini menggunkan metode deskriptif analisis. Berdasarkan penelitian maka diperoleh kesimpulan bahwa Pemasaran Produk Simpanan Siswa Pendidikan Pada BMT Bina Umat Sejahtera Cabang Semarang adalah dengan cara memeberikan kelebihan-kelebihan yang didapatkan nasabah apabila kita menggunakan produk Si Sidik Plus, sekolah, bea masuk sekolah hingga perguruan tinggi, dan lain-lain. Selain itu BMT juga menentukan setoran awal yang sudah ditetapkan jumlah nominalnya, serta adanya kegiatan promosi yang dilakukan baik secara tertulis maupun tidak tertulis.

  Penelitian yang di lakukan oleh Yuniarsih , dalam Tugas

  Akhirnya yang berjudul “Prosedur dan Pelaksanaan Simpanan Pelajar di BMT Al Hikmah Ungaran”. Penelitian menggunakan metode kualitatif.

  Berdasarkan penelitian maka di peroleh kesimpulan pelaksanaan simpanan pendidikan di BMT AL-Hikmah Ungaran sudah sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkam. Kekuatan dan kelemahan BMT AL-Hikmah adalah kekuatan meliputi marketnya masih terbuka untuk anak-anak sekolah, SDM, bagi hasil tinggi, pesaing kecil. Dan kelemahan dalam produk ini adalah alur transaksi panjang, administrasi mahal karena setiap anak buka rekening.

F. Sistematika penelitian

  Untuk memberikan gambaran dan arahan selama penulisan dalam penelitian ini, maka secara garis besar pokok-pokok uraian dan isi dari penelitian ini akan disajikan sebagai berikut:

  BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini, penulis mendeskripsikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, penelitian terdahulu, sistematika penelitian.

  BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang telaah pustaka yang berisi landasan teoritis dan terhadap masalah dan ditinjau terhadap hasil karya lain sebelumnya dilakukan.

  Kerangka teoritik yang membahas tentang konsep-konsep teoritik yang muncul dalam telaah pustaka dalam rangka menjelaskan masalah- masalah yang dipilih.

  BAB III LAPORAN OBYEK PENELITIAN Bab ini membahas tentang Penyajikan gambaran umum mengenai objek penulisan tugas akhir diantaranya mengenai sejarah berdirinya BMT Syamil Ampel, visi dan misi, struktur organisasi, tugas dan wewenang, produk-produk, Serta perkembangan di BMT Syamil Ampel.

  BAB IV ANALISIS Bab ini menjelaskan tentang inti dari permasalahan yang akan diteliti oleh penulis tentang pengertian simpanan pendidikan, perkembangannya, dan strategi pemasaran di BMT Syamil Ampel serta analisis dari produk simpanan investasi pendidikan tersebut.

  BAB V PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan hasil penelitian dan saran-saran yang didasarkan pada kesimpulan yang ada.

BAB II LANDASAN TEORI A. Produk Penghimpunan Dana Penghimpunan dana di Bank Syariah dapat berbentuk giro,

  tabungan dan deposito. Prinsip operasional syariah yang diterapkan dalam penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip Wadiah dan Mudharabah.

  . Prinsip Wadiah Istilah wadiah berasal dari kata

  wada‟a yang berarti

  meninggalkan atau menitipkan sesuatu pada seseorang untuk dipelihara. Prinsip wadiah merupakan titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki. Penerima titipan merupakan tangan amanah (yad amanah), dalam arti mereka tidak menanggung atas kehilangan atau kerusakan yang terjadi pada barang titipan selama bukan akibat kelalaian atau kecerobohan yang bersangkutan dalam menjalankan amanah. Ketentuan ini mengacu pada sabda Nabi:

  “Jaminan pertanggungjawaban tidak diminta dari peminjam yang tidak menyalahgunakan (pinjaman) dan penerima titipan yang tidak lalai terhadap titipan tersebut”.

  Dari segi fungsinya dalam perbankan, akad wadiah dapat terbagi menjadi dua kategori:

  a.

   Wadiah yad amanah Wadiah yad amanah merupakan jenis akad penitipan

  dimana pihak penerima titipan tidak diperkenankan menggunakan barang titipan, sehingga tidak menanggung atas kerusakan atau kehilangan dari barang titipan tersebut, kecuali akibat kelalaian dalam menjalankan amanah.

  b.

   Wadiah yad dhamanah Wadiah yad dhamanah, yaitu akad penitipan dimana pihak

  penerima titipan dengan izin pemilik dapat memanfaatkan barang titipan, sehingga dengan demikian harus menanggung atas kerusakan atau kehilangan barang titipan tersebut. Karena dalam lembaga keuangan modern, penerima titipan (al-mustawda) tidak mungkin membiarkan begitu saja barang titipan tanpa memberikan manfaat apapun. Karena itu untuk menciptakan kemanfaatan melalui penggunaan barang titipan dalam usaha ekonomi,

  mustawdaharus meminta izin terlebih dahulu kepada pemilik

  barang (al-muwaddi) dan menjamin pengembalian barang secara utuh. Dengan demikian akad menjadi berubah dari al-amanah yad

  al-amanah menjadi al-wadiah yad al-dhamanah (Burhanuddin, : ).

  . Prinsip Mudharabah Dalam mengaplikasikan prinsip Mudharabah, penyimpan

  Mudharib (pengelola). Bank kemudian melakukan penyaluran

  pembiayaan kepada nasabah peminjam yang membutuhkan dengan menggunakan dana yang diperoleh tersebut baik dalam bentuk

  murabahah , ijarah, musyarakah, atau bentuk lainya. Hasil usaha ini

  kemudian akan dibagi hasilkan kepada nasabah penabung berdasarkan nisbah yang disepakati. Dalam hal bank menggunakan untuk melakukan mudharabah kedua maka bank bertanggung jawab penuh atas kerugian yang terjadi.

  Bank telah menunjukkan peran yang penting sebagai lembaga keuangan dalam menjembatani para penabung dengan investor.

  Tabungan di maksud, akan bermanfaat bila di investasikan oleh bank kepada pengusaha yang membutuhkan dana, sedangkan para penabung tidak mempunyai kemampuan untuk mengelola atau melakuakan bisnis. Para penabung mempercayai sektor perbankan untuk melakukan fungsi yang bermanfaat kepada masyarakat pada umumnya dan khususnya masyarakat Islam yang membutuhkan dana (Zainuddin, : ).

B. Pengertian Simpanan

  Pengertian tabungan menurut Undang-Undang Perbankan Nomor Tahun adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat- syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang adalah sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat antara bank dengan si penabung. Dalam hal sarana atau alat penarikan juga tergantung dengan perjanjian antara keduanya yaitu bank dan penabung (Kasmir, : ).

  Dalam tradisi fiqih Islam, prinsip titipan atau simpanan dikenal dengan prinsip Al-Wadiah. Al-Wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki.

  Pada dasarnya, penerima simpanan adalah Wadiah yad Al-Amanah (tangan amanah), artinya ia tidak bertanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan yang terjadi pada aset titipan selama hal ini bukan akibat dari kelalaian atau kecerobohan yang bersangkutan dalam memelihara barang titipan (karena faktor-faktor di luar batas kemampuan). Hal ini telah dikemukakan oleh Rasulullah dalam suatu hadits, ”Jaminan pertanggung jawaban tidak diminta dari peminjam yang tidak menyalahgunakan (pinjaman

  ) dan penerima titipan yang tidak lalai terhadap titipan tersebut” (Syafi’i, : - ).

  Menurut Sunarto Zulkifli dalam bukunya yang berjudul Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, pengertian tabungan wadiah adalah simpanan atau titipan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan berdasarkan syarat-syarat tertentu yang telah disepakati antara bank dan nasabah (Zulkifli,

  : ). Menurut Ruddy Tri Santoso dalam bukunya yang berjudul ketiga pada bank tanpa penetapan jangka waktu kepada bank dan penarikannya menggunakan syarat-syarat tertentu, dengan setoran pertama sekurangkurangnya Rp.

  . ,- (Santoso, : ). Menurut Suhrawardi K. Lubis dalam bukunya yang berjudul

  Hukum Ekonomi Islam, tabungan wadiah adalah bank menerima tabungan (saving account) dari nasabah dalam bentuk tabungan bebas, sedangkan akad yang diikat oleh bank dengan nasabah dalam bentuk wadiah. Titipan nasabah tersebut tidak menanggung resiko kerugian dan bank memberikan bonus kepada nasabah. Bonus itu diperoleh bank dari bagi hasil dari kegiatan pembiayaan kredit kepada nasabah lain (Lubis, : ).

  Menurut Frianto Pandia, Elly Santi Ompusunggu dan Achmad Abror dalam bukunya yang berjudul Lembaga Keuangan, tabungan

  

mudharabah merupakan simpanan yang dapat dipergunakan oleh

mudharib (Bank), dengan memperoleh keuntungan bagi hasil

  (mudharabah). Keuntungan akan diberikan kepada shahibul maal atau deposan berdasarkan kesepakatan bersama. Penarikan dan penyetoran menggunakan buku tabungan, dapat dilakukan secara tunai maupun kliring dan pemindah bukuan (Pandia dkk,

  : ). Secara umum, simpanan adalah menyimpan sesuatu barang atau uang yang pengambilannya sudah ditentukan di awal, baik setiap waktu maupun dalam jangka waktu tertentu disertai syarat-syarat yang diperlukan.

C. Akad Mudharabah

  . Pengertian Akad mudharabah merupakan akad kerjasama antara pemilik dana (shahibul maal) dengan pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha dengan nisbah bagi hasil (keuntungan atau kerugian) menurut kesepakatan. Kemudian apabila terjadi kerugian, resiko dana akan ditanggung oleh pihak modal selama bukan karena kelalaian pihak pengelola. Namun apabila kerugian disebabkan oleh kecurangan atau kelalaian pihak pengelola, maka mereka harus mempertanggung jawabkan atas kerugian tersebut (Burhanuddin, : ).

  Menurut ridwan ( : ) dalam hal penghimpunan dana

  BMT berfungsi sebagai mudharib dan penyimpan sebagai shahibul

  maal . Prinsip ini dapat dikembangkan untuk semua jenis simpanan di

  BMT. Berbagai ketentuan yang berlaku untuk sistem mudharabah meliputi: a.

  Modal ) Harus diserahkan secara tunai.

  ) Dinyatakan dalam nilai nominal yang jelas. ) Langsung diserahkan kepada mudharib untuk segera memulai usaha.

  b.

  ) Pembagian hasilnya dapat dilakukan saat mudhorib telah mengembalikan seluruh modalnya atau sesuai dengan periode tertentu yang disepakati.

  c.

  Resiko ) Bila terjadi kerugian usaha, maka semua kerugian akan ditanggung oleh shahibul maal, dan mudharib tidak akan mendapatkan keuntungan usaha. ) Untuk memperkecil resiko, shahibul maal dapat mensyaratkan batasan-batasan tertentu kepada mudharib.

  . Dasar aplikasi mudharabah dalam penghimpunan dana Menurut Burhanuddin (

  : ) Ditinjau dari fungsinya, secara umum bentuk akad mudharabah dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu: a.

  Mudharabah muthlaqah Ketentuan prinsip mudharabah muthlaqah ialah shahibul maal tidak dapat memberikan batasan-batasan terhadap dana yang diinvestasikan. Dengan demikian mudharib diberi kewenangan penuh untuk mengelola dana tanpa keterikatan waktu, tempat, bentuk usaha dan jenis pelayanan.

  b.

  Mudharabah muqayyadah Pada akad mudharabah muqayyadah, shahibul maal memberikan batasan terhadap dana yang diinvestasikannya. Mudharib hanya pemilik modal yang dapat berupa jenis usaha, tempat dan waktu tertentu.

  . Karateristik akad mudharabah Menurut Wiroso (

  ) karakteristik Mudharabah adalah: a. Kedua pihak yang mengadakan kontrak antara pemilik dana dan

  mudharib akan menentukan kapasitas baik sebagai nasabah

  maupun pemilik. Di dalam akad tercantum pernyataan yang harus dilakukan kedua belah pihak yang mengadakan kontrak dengan ketentuan sebagai berikut : ) Di dalam perjanjian tersebut harus dinyatakan secara tersurat maupun tersirat mengeni tujuan kontrak; ) Penawaran permintaan harus disepakati kedua belah pihak di dalam kontrak tersebut; dan ) Maksud penawaran dan penerimaan merupakan suatu kesatuan informasi yang sama penjelasannya. Perjanjian bisa saja berlangsung ditandatangani, melainkan bisa juga dilakukan melalui surat menyurat/koresponden dengan fax atau komputer yang telah disahkan oleh Cendekia Fiqih Islam dan Organisasi Konferensi Islam.

  b.

  Modal adalah sejumlah uang pemilik dana diberikan kepada

  mudhrib untuk diinvestasikan (dikelola) dalam kegiatan usaha mudharabah . Adapun syarat-syarat yang tercakup dalam modal

  ) Jumlah modal harus diketahui secara pasti termasuk jenis mata uangnya; ) Modal harus dalm bentuk tunai, seandainya berbentuk asset menurut Jumhar Ulama Fiqih diperbolehkan asalkan berbentuk barang niaga dan mempunyai nilai atau historinya pada saat mengadakan kontrak. Bila asset tersebut berbentuk non-kas yang siap dimanfaatkan, seperti pesawat dan kapal, diperbolehkan sebagai modal mudharabah asalkan mudharib tetap menginvestasikan semua modal tersebut dan berbagi hasil dengan pemilik dana dalam pendapatan dari investasi dan pada akhir jangka waktu;

  ) Modal harus tersedia dalam bentuk tunai tidak dalam bentuk piutang; dan ) Modal mudharabah langsung dibayar kepada mudharabah.

  Beberapa Fuqaha berbeda pendapat mengenai cara realisasi pencairan dana yaitu dibayar langsung dengan cara lain dilaksanakan dengan memungkinkan mudharib untuk memperoleh manfaat dari modal tersebut bagaimana pun cara akuisisinya. Sesuai dengan pendapat kedua, pengadaan kontrak dapat dilaksanakan untuk keseluruhan modal dan pembayarannya kepada mudharib dapat dibuat dalam beberapa angsuran. c.

  Keuntungan adalah jumlah yang melebihi jumlah modal dan merupakan tujuan mudharabah dengan syarat-syarat seperti berikut: ) Keuntungan ini haruslah berlaku bagi kedua belah pihak dan tidak ada satu pihak pun yang akan memilikinya; ) Haruslah menjadi perhatian dari kedua belah pihak dan tidak terdapat pihak ketiga yang akan turut memperoleh bagi hasil darinya. Porsi bagi hasil keuntungan masing-masing pihak harus disepakati bersama pada saat perjanjian ditandatangani.

  Bagi hasil mudharib harus secara jelas dinyatakan pada saat pengadaan kontrak dilakukan.

  d.

  Jenis usaha/pekerjaan diharapkan mewakili/menggambarkan adanya kontribusi mudharib dalam usahanya untuk mengembalikan/membayar modal kepada penyedia dana. Jenis pekerjaan dalam hal ini berhubungan dengan masalah manajemen dari pembiayaan mudharabah itu sendiri. Di bawah ini merupakan syarat-syarat yang harus diterapkan dalam usaha/pekerjaan

  mudharabah adalah sebagai berikut :

  ) Bentuk pekerjaan/usaha merupakan hak khusus mudharib tidak ada intervensi manajemen dari pemilik dana, meskipun demikian menurut mahdzab Hambali membolehkan adanya peran serta/partisipasi pemilik dana dalam pekerjaan/usaha

  ) Penyedia dana tidak harus boleh membatasi kegiatan mudharib agar tidak sukses dalam pencarian laba/keuntungan; ) Mudharib tidak boleh melanggar hukum syariah Islam dalam usahanya dan juga harus mematuhi praktik-praktik usaha yang berlaku; dan

  ) Mudharib harus mematuhi syarat-syarat yang diajukan pemilik dana asalkan syarat-syarat tersebut tidak bertentangan kontrak

  mudharabah tersebut.

  Batasan kegiatan mudharib sehubungan dengan dana

  mudharabah adalah sebagai berikut: a.

  Harus benar-benar memiliki usaha sesuai dengan kontrak yang merupakan pekerjaan utama dan cabang kegiatannya; b.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI (PROMOTION MIX) PRODUK SIMPANAN SYARIAH TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH NASABAH (Studi Kasus pada Beberapa BMT Kota Salatiga dan Kab. Semarang) - Test Repository

0 0 149

STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN INVESTASI PENDIDIKAN (SI IPIN) DI BMT SYAMIL AMPEL BOYOLALI

0 1 109

ANALISIS MARGIN KEUNTUNGAN PEMBIAYAAN MANFAAT DI BMT TARUNA SEJAHTERA TENGARAN KAB. SEMARANG - Test Repository

0 5 117

ANALISIS MARGIN KEUNTUNGAN PEMBIAYAAN MANFAAT DI BMT TARUNA SEJAHTERA TENGARAN KAB. SEMARANG - Test Repository

0 0 117

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN NASABAH TERHADAP PRODUK TABUNGAN DI BMT AR-RAHMAH KARANGGEDE TUGAS AKHIR - ANALISIS KUALITAS PELAYANAN NASABAH TERHADAP PRODUK TABUNGAN DI BMT AR-RAHMAH KARANGGEDE - Test Repository

0 2 96

HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DENGAN KEPRIBADIAN REMAJA DI DUKUH DONGANTI, DESA NGLEMBU, KEC. SAMBI, KAB. BOYOLALI TAHUN 2015 - Test Repository

0 0 154

STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN INVESTASI PENDIDIKAN (SI IPIN) DI BMT SYAMIL AMPEL BOYOLALI

0 0 112

ANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN, LINGKUNGAN SOSIAL DAN PROMOTIONAL MIX TERHADAP MINAT MASYARAKAT DESA KALIGENTONG KEC. AMPEL KAB. BOYOLALI PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH - Test Repository

0 6 148

ANALISIS PERILAKU NASABAH TERHADAP PRODUK TABUNGAN SIJANGKA DI BMT AL ISHLAH SALATIGA Tugas Akhir - ANALISIS PERILAKU NASABAH TERHADAP PRODUK TABUNGAN SIJANGKA DI BMT AL ISHLAH SALATIGA - Test Repository

0 0 86

PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BMT SYAMIL AMPEL KAB.BOYOLALI TUGAS AKHIR - Perkembangan Pembiayaan Mudharbah Di BMT Syamil Ampel,Kab.Boyolali - Test Repository

0 0 81