PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI AKTIVITAS KEPRAMUKAAN TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA SD BUGEL 0 2 KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA

PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI AKTIVITAS KEPRAMUKAAN
TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA SD BUGEL 0 2
KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA

SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

GIYONO
NIM: 11407073

I

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA

2010


KEMENTRIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
JL Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323433,323433 Fax 323433 Salatiga 50721
W ebsite: www.stainsalatiga.ac.id Wmail:administrasi@stainsalatiga.ac.id

PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi Saudara
PENGARUH

GIYONO dengan Nomor Induk Mahasiswa : 11407073 yang berjudul :
INTENSITAS

MENGIKUTI

AKTIVITAS

KEPRAMUKAAN

TERHADAP


KEDISIPLINAN SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI BUGEL 02 KECAMATAN SIDOREJO
KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 telah dimunaqosyahkan dalam sidang
Panitia Ujian Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pada Tanggal 25 September 2010 dan
telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Saijana Pendidikan Agama
Islam (S.P.D.I).

Salatiga. 16 Svawal 1431 H
25 September 2010 M
panitia Ujian

I

Ketua Sidang

Sekretaris Sidang

r. Imam Sutomo. M.Ag
>. 19580827 198303 1 002


Dr. Rahmat Harivadi, M.Pd
19670112 199203 1 005
Penguji II

Dra. Hi.Woro Retnaningsih. M.Pd
NIP. 196810 171993032002

Norwanto. M.Num
197510152002121006
Pembimbing

Dra. DJAMIATUIi ISLAMIYAH. M.Ag
NIP. 19570812 198802 2 001

tv

Dra. DJAMPATULISLAM IYAH. M.Ag
DOSEN STAIN SALATIGA

NOTA PEMBIMBING

Lamp. : 3 (Tiga) Eksemplar
Hal

: Naskah Skripsi

Kepada

Saudara Giyono

Yth. Ketua STAIN Salatiga
Di Salatiga

A sslam u’alaikum Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan, maka bersama ini kami
kirimkan naskah skripsi saudara:
Nama

: GIYONO

NIM


:11407073

Jurusan

: Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam

Judul

: PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI AKTIVITAS
KEPRAMUKAAN TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA
SEKOLAH DASAR NEGERI BUGEL 02 KECAMATAN
SIDOREJO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN
2009/2010

Dengan ini kami mohon adar skripsi saudara tersebut diatas dapat di
munaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Salatiga,

September 2010

Pembimb

Dra. DJAMIATUI/ ISLAMIYAH. M.Ag
NIP. 195708/2 198802 2 001

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan dibawah in i:
Nama Lengkap

: Giyono

Nomor Induk


:11407073

Program Studi

: Pendidikan Agama Islam

Fakultas

: Tarbiyah

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwaskripsi yang saya tulis dengan ju d u l:
PENGARUH

INTENSITAS

KEPRAMUKAAN

MENGIKUTI

AKTIVITAS


TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA SD

BUGEL 02 KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA TAHUN
PELAJARAN 2009/2010
Adalah benar - benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan
pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil
tulisan atau pikiran daya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Salatiga,

September 2010

Yang menyatakan

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN




Orang yang berakal ialah orang yang menempatkan sesuatu pada
tempatnya



Nilai setiap manusia menurut kebaikan yang dilakukannya.

PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
• Bapak Wagiyo dan Ibu Musiyatun serta
Kakak dan Adikku tercinta
• Pendamping hidupku Asih Nurdiyani
dan ketiga permata hatiku Anisa, Anida,
dan Aisyah
• Bapak / Ibu Dosen STAIN Salatiga
• Ibu Suntari Prihatiningsih selaku pelaku
kepala SD Negeri Bugel 02 Salatiga dan

teman-teman pengajar Sekolah Dasar
Negeri SD Negeri Bugel 02 Salatiga
• Pembaca yang budiman

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan kasih dan sayangnya, sehingga penulisan skripsi ini dapat
terselesaikan. Sholawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan
kita nabi agung Muhammad SAW sebagai nabi akhir zaman dan pembimbing
manusia menuju kesempurnaan.
Dengan segala kekurangan yang ada pada penulis, maka penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul PENGARUH INTENSITAS
MENGIKUTI AKTIVITAS KEPRAMUKAAN TERHADAP KEDISIPLINAN
SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI BUGEL 02 KECAMATAN SIDOREJO
KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2009/2010.
Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan
terima kasih yang sebsar-basamya kepada:

1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag selaku ketua Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
2. Ibu Dra. Djamiatul Islamiyah, M. Ag selaku pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh kesabaran dan
kebijaksanaannya dalam memberikan bimbingan, pengarahan, sehingga
penulis dapat menyelesaikan sekripsi ini.
3. Ibu Suntari Prihatiningsih sebagai Kepala Sekolah Dasar Negeri Bugel 02
Salatiga beserta staf pengajar yang selalu memberikan waktu kepada
penulis untuk mengumpulkan data guna menyelesaikan skripsi ini.

vii

4. Istriku dan anak-anakku tercinta beserta keluarga yang sudah memberikan
semangat guna menyelesaikan penulisan skripsi ini.
5. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung memberi
sumbangan saran dalam penyelesaian skripsi ini.
Kepada mereka semua, penulis tidak dapat memberikan balasan apa-apa
kecuali untaian rasa terima kasih dengan diiringi do’a semoga Allah SWT
membalas amal mereka semua.
Setelah melalui proses yang panjang dan melelahkan, akhirnya penulis
dapat

menyelesaikan

tulisan

ini meskipun

masih

banyak kekurangan-

kekurangannya. Walaupun demikian penulis berharap tulisan ini dapat menambah
wawasan keilmuan bagi penulis khususnya serta para pembaca pada umumnya.
Akhirnya hanya kepada Allah-lah penulis memohon petunjuk, semoga
tulisan ini dapat bermanfaat. Amin....

Salatiga,

vm

September 2010

ABSTRAK

Giyono, 2010, Skripsi ini berjudul : Pengaruh Intensitas Mengikuti Kegiatan
Kepramukaan Terhadap Kedisiplinan Siswa Sekolah Dasar Negeri Bugel
02 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2009/20 lO.Skripsi
Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dra. Djamiatul
Islamiyah, M.Pd.
Kata kunci: aktifitas kepramukaan dan kedisiplinan siswa
Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan partisipasi siswa
dalam kegiatan kepramukaan dengan pendekatan kedisiplinan. Pertanyaan utama
yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana intensitas
mengikuti aktivitas kepramukaan siswa SD Negeri Bugel 02 Kecamatan Sidorejo
Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2009/2010, (2) Bagaimana kedisiplinan siswa SD
Negeri Bugel 02 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2009/2010,
(3) Adakah pengaruh intensitas mengikuti aktivitas kepramukaan terhadap
kedisiplinan siswa SD Negeri Bugel 02 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun
Pelajaran 2009/2010?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode angket.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Intensitas mengikuti
aktivitas kepramukaan siswa SD Negeri Bugel 02 Kecamatan Sidorejo Kota
Salatiga Tahun Pelajaran 2009/2010 terhitung baik, (2) Kedisiplinan siswa SD
Negeri Bugel 02 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2009/2010
terhitung baik, (3) Ada pengaruh signifikan antara Intensitas mengikuti aktivitas
kepramukaan siswa SD Negeri Bugel 02 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga
Tahun Pelajaran 2009/2010. Mengacu pada temuan tersebut, maka penelitian ini
merekomendasikan agar ekstrakurikuler kepramukaan di SD dikembangkan agar
kedisiplinan siswa di sekolah bias ditingkatkan dengan dukungan guru, orang tua
dan masyarakat.

IX

DAFTAR ISI
Sampul.............................................................................................................

i

Gambar Berlogo................................................................................................

ii

Persetujuan Pembimbing.................................................................................

iii

Pengesahan Kelulusan......................................................................................

iv

Pernyataan Keaslian Tulisan.............................................................................

v

Motto dan Persembahan....................................................................................

vi

Kata pengantar..................................................................................................

vii

Abstrak.............................................................................................................

ix

Daftar I s i..........................................................................................................

x

Daftar T abel.....................................................................................................

xiii

Daftar Lampiran................................................................................................

xiv

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang M asalah.................................................................................

1

Penegasan Istilah.............................................................................................

3

Rumusan M asalah............................................................................................

4

Tujuan Penelitian.............................................................................................

5

Manfaat Hasil Penelitian.................................................................................

5

Hipotesis........................................................................................................

6

Metode Penelitian..........................................................................................

7

Sistematika Penulisan Skripsi........................................................................

12

BAB H LANDASAN TEORI
Kajian Tentang Kepramukaan.......................................................................

x

14

Pengertian Kepramukaan................................................................................

14

Sejarah Kepramukaan....................................................................................

16

Sifat dan Fungsi Kepramukaan.....................................................................

25

Dasar, Azas, tujuan dan sasaran gerakan pramuka.......................................

28

Prinsip dasar Pendidikan Kepramukaan........................................................

31

Kajian Tentang Kedisiplinan Siswa Di sekolah...........................................

33

Pengertian Disiplin.........................................................................................

33

Bentuk Sikap Kedisiplinan Siswa di Sekolah................................................

35

Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan Siswa disekolah..........................

38

Upaya Pembinaan Disiplin D iri.....................................................................

40

Pengaruh Aktivitas Kepramukaan terhadap kedisiplinan Siswa di
sekolah Dasar Negeri Bugel 02 Salatiga.......................................................

44

BAB HI LAPORAN HASIL PENELITIAN
Gambaran Umum Sekolah Dasar Negeri Bugel 02 Salatiga........................

47

Sejarah Berdirinya Sekolah Dasar Negeri Bugel 02 Salatiga.......................

47

Visi dan Misi Sekolah Dasar Negeri Bugel 02 Salatiga...............................

48

Struktur Organisasi........................................................................................

49

Sarana dan Prasarana.....................................................................................

50

Keadaan Guru Sekolah Dasar Negeri Bugel 02 Salatiga.............................

51

Keadaan Karyawan.......................................................................................

53

Keadaan Sisw a................................................................................................

53

Kegiatan Ekstrakurikuler...............................................................................

54

Organisasi Kepramukaan di SD Negeri Bugel 02 Salatiga...........................

55

xi

Data Responden..........................................................................

56

BAB TV ANALISIS DATA
Analisa Pendahuluan.....................................................................................

63

Analisis D ata.................................................................................................

67

Analisis Uji Hipotesis....................................................................................

72

BAB V PENUTUP
Kesimpulan....................................................................................................

77

Saran - Saran.................................................................................................

78

Daftar Pustaka..............................................................................................

79

Lampiran - lampiran...................................................................................

81

xii

DAFTAR TABEL

TABEL I
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH DASAR NEGERI
BUGEL 02 TAHUN PELAJARAN 2009/2010................................................

49

TABEL II
SARANA FISIK SEKOLAH DASAR NEGERI BUGEL 02
TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ...................................................................

50

TABEL III
MEDIA PENDIDIKAN DAN ALAT PERAGA ..........................................

51

TABEL IV
DAFTAR GURU TAEIUN PELAJARAN 2009/2010....................................

52

TABEL V
DAFTAR KARYAWAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010.....................

53

TABEL VI
DAFTAR MURID TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ...............................

54

TABEL Vir
DAFTAR KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TAHUN
PELAJARAN 2009/2010 ................................................................................

55

TABEL VIII
DAFATAR NAMA RESPONDEN..............................................................

X111

56

TABEL IX
DATA TENTANG AKTIFITAS KEPRAMUKAAN
SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI BUGEL 02
SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ...........................................

58

TABEL X
DATA TENTANG KEDISIPLINAN SISWA SEKOLAH
DASAR NEGERI BUGEL 02 SALATIGA TAHUN
PELAJARAN 2009/2010................................................................................

60

TABEL XI
NILAI DAN NOMINASI AKTIVITAS KEPRAMUKAAN
SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI BUGEL 02 SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2009/2010 .................................................................

67

TABEL XII
DAFTAR FREKUENSI AKTIVITAS KEPRAMUKAAN
SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI BUGEL 02 SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2009/2010 .................................................................

67

TABEL XIIL
DAFTAR NILAI DAN NOMINASI KEDISIPLINAN
SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI BUGEL 02 SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2009/2010 .................................................................

xiv

69

TABEL XIV
DAFTAR FREKUENSI KEDISIPLINAN SISWA SEKOLAH
DASAR NEGERI BUGEL 02 SALATIGA TAHUN
PELAJARAN 2009/2010 .................................................................................

71

TABEL XV
NILAI PRODUCT MOMENT N = 3 0 .............................................................

72

TABEL XVI
TEBEL KERJA PRODUCT MOMENT KORELASI ANTARA
AKTIVITAS KEPRAMUKAAN DENGAN KEDISIPLINAN
SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI BUGEL 02 SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ....................................................................

xv

73

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
Angket Penelitian Kedisiplinan Siswa
LAMPIRAN 2
Surat Pembimbing Skripsi
LAMPIRAN 3
Surat Permohonan Ijin Penelitian
LAMPIRAN 4
Surat Pemberian Ijin Penelitian
LAMPIRAN 5
Surat Keterangan Benar - Benar Mengadakan Penelitian

XVI

BABI
PENDAHULUAN

A. L atar Belakang Masalah
Manusia diciptakan oleh Allah hidup di dunia ini secara berkelompok,
oleh karena itu terbentuklah suatu masyarakat, dalam skala besar terbentuk
menjadi suatu negara. Negara merupakan suatu gabungan berbagai komunitas
manusia dengan beragam corak budaya dan adat istiadat.
Kemajuan dan kemunduran suatu negara tergantung dari pemudanya.
Pemuda merupakan tulang punggung masyarakat dan negara, oleh karena itu
setiap pemuda haruslah senantiasa mempersiapkan diri melaksanakan
kewajibannya sebagai warga negara dengan jiwa raganya, begitu juga siswa
SDN Bugel 02 Salatiga merupakan bagian dari tulang punggung bangsa
Indonesia.
Untuk melaksanakan tugas dengan baik, pemuda harus dipersiapkan
melalui pendidikan. Pendidikan adalah usaha dasar untuk mempersiapkan
peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan bagi
peranannya dimasa yang akan datang. Dengan sasaran, pertama, pengetahuan
dan informasi fungsional, kedua, ketrampilan yang relevan, ketiga, sikap
mental pembaharuan dan pembangunan.1
Sistem pendidikan sekolah pada masa ini ada dua macam yakni yang
bersifat kurikuler kegiatan pada pembelajaran pada jam sekolah (pagi hari)

1 Napitupulu, Pendidikan Nilai Gerakan Pramuka, Pustaka Tunas Media, Jakarta, 2007, hal. 1

1

2

maupun extra kurikuler seperti kepramukaan yang di dalamnya mendidik anak
dan pemuda Indonesia untuk membentuk tenaga kader pembangunan yang
berjiwa Pancasila dan sanggup serta mampu menyelenggarakan pembangunan
masyarakat, bangsa dan negara.
Di dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh
berbagai faktor guna mencapai tujuan dari pembelajaran di mana salah satu
faktor adalah peraturan atau tata tertib sekolah yang mengatur tentang
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar selama di sekolah yang wajib dipatuhi
oleh semua pihak yang ada di sekolah tersebut. Kepramukaan di SDN Bugel
02 diikuti oleh siswa kelas IV, V dan VI, sebagai kegiatan ekstrakulikuler
wajib yang harus diikuti oleh siswa guna membentuk generasi muda yang
terampil dan disiplin.
Pada hakekatnya gerakan pramuka menanamkan nilai-nilai kode
kehormatan yang disebut kode etik atau kode tingkah laku, dalam bentuk janji
dan ketentuan moral sejak anak semasa kecil, dalam gerakan pramuka disebut
siaga. Dengan pembiasaaan dalam kehidupan sehari-hari sehingga anak akan
menjadi disiplin. Sebab nilai-nilai yang ditanamkan di dalam diri peserta didik
anggota gerakan pramuka adalah ajaran agama yang tertulis dalam kitab suci
agama yang diakui di Indonesia dan budaya bangsa. Sehingga sesuai dengan
setiap anak dan pemuda di negara pancasila ini.
Dengan melihat uraian di atas penulis terdorong untuk meneliti seberapa
jauh pengaruh dari keaktifan dalam kepramukaan di sekolah terhadap sikap
disiplin siswa di sekolah dengan melakukan penelitian di SDN Bugel 02

3

Salatiga

dengan

MENGURUTI

mengambil
AKTIVITAS

judul

PENGARUH

INTENSITAS

KEPRAMUKAAN

TERHADAP

KEDISIPLINAN SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI BUGEL 02
KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN
2009/2010.

B. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kemungkinan teijadinya penafsiran yang berbeda
dan ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini, perlu dijelaskan beberapa
istilah pokok pada kata-kata yang terkandung dalam judul proposal ini, antara
lain:
a. Pengaruh
Yang dimaksud dengan pengaruh, adalah yang ada atau yang timbul dari
sesuatu (orang, benda, dsb) yang berkuasa atau yang berkekuatan gaib.2
Sehingga bisa dikatakan pengaruh adalah sesuatu hal yang bisa
mengakibatkan sesuatu teijadi.
b. Aktivitas
Dalam hal ini yang dimaksud dengan aktivitas adalah kesibukan.3 Dengan
demikian maksud kongkret dari kata ini adalah kegiatan siswa yang
berkaitan dengan segala kegiatan yang diadakan oleh organisasi.

2 WJS. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, PN. Balai Pustaka. Jakarta,
him. 731.
3 t im Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Cet. 2, Balai Pustaka, Jakarta, 1989, him. 17.
1992,

4

c. Kepramukaan
Kepramukaan berasal dari kata pramuka yang berarti Praja Muda Karana,
yaitu rakyat muda yang suka berkarya.4 Awal kata ini mendapat awalan kedan akhiran -an, sehingga menjadi kepramukaan yang artinya suatu proses
pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan
pemuda di bawah tanggungjawab orang dewasa.5
d. Disiplin
Disiplin berarti sikap kepatuhan terhadap peraturan.6 Sehingga bisa
diartikan bahwa disiplin merupakan sikap seseorang terhadap suatu
peraturan dalam kehidupan sehari-hari.

C. Rumusan Masalah
Kegiatan kepramukaan di Sekolah Dasar Negeri Bugel 02 dalam penelitian
ini adalah keaktifan peserta didik dalam mengikuti latihan rutin disekolah
ataupun kegiatan di luar sekolah dalam kegiatan bersama-sama dengan peserta
didik dari sekolah lain. Sehingga pokok permasalahan dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.

Bagaimanakah intensitas mengikuti aktivitas kepramukaan siswa SD
Negeri Bugel 02 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun pelajaran
2009/2010?

2.

Bagaimanakah variasi kedisiplinan siswa SD Negeri Bugel 02 Kecamatan
Sidorejo Kota Salatiga tahun pelajaran 2009/2010?

------------,
-- -------4 W J.S. Poerwodarminto, Op.Cit., him. 31.
5 Ibid, him. 26.
6 Ibid, him. 37.

5

3.

Adakah pengaruh aktivitas kepramukaan terhadap kedisiplinan siswa di
sekolah pada siswa SD Negeri Bugel 02 Kecamatan Sidorejo Kota
Salatiga tahun pelajaran 2009/2010?

D. Tujuan Penelitian
Sebagai konsekuensi dari permasalahan pokok, maka tujuan penelitian
ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.

Untuk mengetahui intensitas mengikuti aktivitas kepramukaan siswa SD
Negeri Bugel 02 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun pelajaran
2009/2010.

2.

Untuk mengetahui variasi kedisiplinan siswa SD Negeri Bugel 02
Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun pelajaran 2009/2010.

3.

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara aktivitas kepramukaan
terhadap kedisiplinan siswa di sekolah pada siswa siswa SD Negeri Bugel
02 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga tahun pelajaran 2009/2010.

E. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas
tentang ada tidaknya hubungan antara aktivitas kepramukaan di sekolah
terhadap kedisplinan siswa dan dari informasi tersebut dapat memberikan
manfaat secara praktis maupun secara teoritik, yaitu:
1.

Secara praktis,

apabila ternyata ada hubungan

antara aktivitas

kepramukaan terhadap kedisiplinan siswa di sekolah, maka dari pihak

6

sekolah haruslah memperhatikan sikap kedisiplinan siswa yang menjadi
aktivis kepramukaan.
2.

Secara teoritik,

diharapkan

dapat

memberikan

sumbangan

bagi

pengembangan pendidikan pada umumnya, khususnya dapat memperkaya
khasanah dunia pendidikan yang diperoleh dari penelitian lapangan.
F. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.7
Kemudian Surisno Hadi berpendapat dalam bukunya Metodologi Research
mengenai hipotesis yakni merupakan dugaan sementara yang mungkin benar,
atau mungkin salah, dia akan ditolak apabila salah atau palsu dan akan
diterima apabila fakta-fakta membenarkan.8
Dari kedua pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa hipotesis
adalah dugaan atau kesimpulan sementara terhadap permasalahan penelitian,
yang mungkin benar atau salah. Hipotesis ini akan diterima apabila benar dan
ditolak apabila salah. Kemudian melihat realita yang ada, maka penulis
mengajukan hipotesa: “Ada pengaruh aktivitas kepramukaan terhadap
kedisiplinan siswa di sekolah”.

7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi IV,
Rineka Cipta, Jakarta, 1999, him. 67.
8 Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, Yayasan Penerbitan Fak. Psikologi UGM,
Yogyakarta, 1981, him. 63.

7

G. Metode Penelitian
Dalam membicarakan metodologi, maka dibahas beberapa komponen
yang meliputi: populasi, sample, teknik sampling, teknik pengumpulan data,
serta teknik analisis data, yang mana akan dibahas sebagai berikut:
1.

Populasi dan Sampel
a.

Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.9 Populasi
penelitian ini mencakup seluruh aktivitas kepramukaan di SD Negeri
Bugel 02 Salatiga kelas IV, V dan VI tahun pelajaran 2009/2010
seperti tertera dalam tabel berikut:
Besarnya populasi penelitian
Jenis Kelamin
Jumlah

Kelas

No

Laki-laki

Perempuan

1

IV

8 siswa

6 siswa

14 siswa

2

V

6 siswa

8 siswa

14 siswa

3

VI

11 siswa

3 siswa

14 siswa
42 siswa

Jumlah Keseluruhan

b. Sampel dan teknik pengambilan sampel
Menurut Suharsimi Arikunto, sampel adalah bagian dari
populasi yang merupakan wakil dari populasi yang diselidiki.10 Pada
penelitian

ini

yang

menjadi

9 Suharsimi Arikunto, Op.Cit., him. 115.
'° Ibid, him. 117.

sampel

adalah

semua

aktivis

8

kepramukaan kelas IV, V dan VI SD Negeri Bugel 02 Salatiga yang
berjumlah 30 orang seperti dijelaskan di atas.
Kemudian

teknik

pengambilan

sampel

adalah

dengan

menggunakan teknik populasi yang melibatkan siswa kelas IV, V dan
VI di SD Negeri Bugel 02 Salatiga tahun pelajaran 2009/2010.
2.

Variabel Penelitian
Penelitian ini mengkaji dua variabel, yaitu aktivitas kepramukaan
sebagai variabel pertama (x), dan kedisiplinan siswa di sekolah sebagai
variabel kedua (y).
Berdasarkan istilah di atas, dapat diketahui bahwa inti dari Prinsip
Pendidikan Kepramukaan sebagai berikut:
a. Prinsip kesukarelaan
b. Prinsip kode kehormatan
c. Prinsip sistem beregu
d. Prinsip sistem satuan terpisah
e. Prinsip sistem tanda kecakapan
f. Kegiatan menarik yang mengandung pendidikan
g. Prinsip penyesuaian dengan perkembangan jasmani dan rohani anakanak dan pemuda
h. Prinsip keprasahajaan hidup
i. Prinsip swadaya.11

11
JG. Soetedjo, Bahan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar, Kwartir Cabang
Kota Salatiga, him. 1.

9

Dengan demikian, prinsip dasar kepramukaan adalah dasar/landasan
pelaksanaan semua kegiatan kepramukaan sebagai proses pendidikan bagi
anak dan pemuda di bawah tanggungjawab orang dewasa dalam rangka
pencapaian sasaran dan tujuan pramuka.
Selanjutnya untuk melengkapi pengertian operasional dari variabel
yang digunakan dalam judul penelitian ini, diuraikan pula definisi
operasional dari variabel tersebut sebagai berikut:
a. Aktivitas Kepramukaan
Untuk mengukur aktivitas kepramukaan, maka dalam hal ini akan
ditentukan indikator-indikator sebagai berikut:
1)

Mentaati peraturan atau tata tertib organisasi.

2)

Selalu melaksanakan tugas yang dibebankan oleh organisasi.

3)

Selalu mengikuti latihan kepramukaan.

4)

Memperoleh tanda - tanda kecakapan

b. Kedisiplinan siswa di sekolah:
1)

Datang tepat waktu

2)

Selalu berseragam lengkap

3)

Berpakaian rapi

4)

Rajin masuk sekolah

5)

Selalu mengerjakan pekerjaan rumah

6)

Tidak meninggalkan kelas sebelum pelajaran selesai

7)

Mengikuti semua kegiatan di sekolah.

8)

Minta Ijin jika tidak masuk

10

3.

Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data baik aktivitas kepramukaan maupun
kedisiplinan siswa di sekolah, maka penulis menggunakan teknik
pengumpulan data yang sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak
dicapai sebagai berikut:
a. Teknik Angket
Teknik angket yakni suatu metode yang melalui pertanyaan
tertulis

yang

digunakan

untuk

memperoleh

informasi

dari

responden.12 Teknik ini digunakan untuk mengukur variabel satu,
yakni aktivitas kepramukaan dan variabel dua, yaitu kedisiplinan
siswa di sekolah. Angket ini diberikan kepada siswa SD Negeri Bugel
02 Salatiga yang dijadikan sampel penelitian.
4.

Teknik Analisa Data
Pada analisa data ini, penulis mengggunakan teknik Statistik untuk
mencari ada tidaknya pengaruh keaktifan dalam berorganisasi di sekolah
terhadap prestasi belajar siswa dengan menggunakan Statistik dengan
rumus prosentase dan rumus Product Moment sebagai berikut:
Rumus prosentase yakni:
Keterangan:
P : Prosentase
F : Frekuensi jawaban responden
N : Jumlah responden

12 Suharsimi Arikunto, Op.Cit., him. 188.

F rf0()%
N
--------------------

11

Kemudian rumus Product Moment:

rxy
1

i

E v-W W »
7
N
2 (Ix )
2 (ly )
N
N

Keterangan:
Rxy : Koefisien korelasi variabel x dan y
x

: variabel pengaruh

y

: variabel terpengaruh

xy

: pengaruh antara variabel x dan variabel y

N

: jumlah sampel13

H. Sistematika Penulisan Skripsi
Skripsi ini disusun dalam lima bab yang secara sistematis dapat
dijabarkan sebagai berikut:
Bab I

Pendahuluan
Pada bab ini berisi latar belakang masalah, penegasan istilah,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis,
metodologi penelitian, serta sistematika penulisan skripsi.

Bab II

Landasan Teori
Pada bab Landasan Teori ini, akan diuraikan berbagai pembahasan
teori yang menjadi landasan teoritik penelitian, khususnya yang
berkaitan dengan variabel penelitian, yaitu teori-teori mengenai

13 Ibid., him. 188.

12

aktivitas kepramukaan, dan teori-teori kedisiplinan siswa di sekolah
dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Bab III

Laporan Hasil Penelitian
Pada bab ini akan dilaporkan beberapa hal mengenai lembaga
pendidikan yang dijadikan tempat penelitian, baik yang berkaitan
dengan sejarah didirikannya sekolah, monografi sekolah, situasi
sekolah, jumlah pendidik, dan murid SD Negeri Bugel 02, maupun
kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler SD Negeri Bugel 02
Salatiga.
Di samping laporan mengenai SD Negeri Bugel 02, juga akan
dibahas mengenai pengumpulan data yang berkaitan dengan
variabel penelitian, yaitu data mengenai aktivitas kepramukaan dan
kedisiplinan siswa di sekolah, dengan responden siswa kelas IV, V
dan VI SD Negeri Bugel 02 Salatiga tahun ajaran 2009/2010.

Bab IV

Analisa Data
Pada bab analisa data, akan dilakukan analisa terhadap data yang
terkumpul dengan pentahapan, klasifikasi data, tabulasi data,
perhitungan frekuensi, dan persentase, untuk menjawab terhadap
pokok masalah pertama dan kedua.
Sementara untuk menjawab pokok masalah yang ketiga, yaitu ada
tidaknya pengaruh aktivitas kepramukaan terhadap kedisplinan
siswa di sekolah dengan menggunakan rumus product moment.

13

Bab V

Penutup
Mengakhiri penulisan skripsi pada bab kelima, akan diuraikan
mengenai kesimpulan akhir dari hasil penelitian, saran-saran yang
berhubungan dengan pihak-pihak terkait dari subjek penelitian dan
kata penutup.

BAB II
L A N D A SA N TEO R I

A. KAJIAN TENTANG KEPRAMUKAAN
1. Pengertian Kepramukaan
Istilah Kepramukaan berasal dari kata pramuka yang merupakan
kepanjangan dari “Praja Muda Karana”, berarti rakyat muda yang suka
berkarya.15 Akar kata inimendapat awalan ke- dan akhiran -an, sehingga
menjadi kata kepramukaan yang artinya suatu proses dalam bentuk
kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan pemuda di bawah tanggung
jawab orang dewasa. Dalam buku BPS Out Look yang dikutip Kwamas,
Lord Boden Powell menyatakan tantang kepramukaan sebagai berikut:
“ Scouting is not a science to be solemnly studied, nor is it a
collecting o f doctrine and texts. No! it is a jolly game in the out
doorsr where man, and boy can go adventuring together as leaders
ana younger brothers picking up healt and happiness handicraft
and help fullness ”
Kepramukaan bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari secara
tekun, bukan pula merupakan suatu kumpulan dari ajaran - ajaran dan
naskah - naskah buku. Kepramukaan dalah suatu permainan yang
menyenangkan di alam terbuka, tempat orang dewasa dan anak- anak
pergi bersama-sama, mengadakan pengembaraan seperti kaka beradik,
membina kesehatan dan kebahagiaan, keterampilan dan kesediaan

15 W.J.S Poerwodarminto.O/?. C/7.hlm 4

14

k

15

member pertolongan.16 Sedangkan merujuk pengertian kepramukaan
berdasarkan AD/ART gerakan pramuka BAB III pasal 8 butir 2A
Keppres RI Nomor 34/1999 disebutkan bahwa kepramukaan merupakan
proses pendidikan luar lingkungan sekolah dan di luar keluarga dalam
bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis
yang dilakukan dialam terbuka dengan prinsip kepramukaan dan metode
kepramukaan yang sasaran akhirnya pembentukan watak.1718
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka hakekat dari
kepramukaan adalah:
a.

Suatu

proses

pendidikan

dalam

bentuk

kegiatan

yang

menyenangkan bagi anak-anak dan pemuda dibawah tanggung
jawab orang dewasa.
b.

Kepramukaan dilaksanakan di luar pendidikan lingkungan
sekolah dan lingkungan keluarga.

c.

Pendidikan

dengan

menggunakan

prinsip

dasar

metodik

pendidikan kepramukaan yang bersifat universal. 18
Dari uraian diatas, kepramukaan dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan di luar sekolah yang bersifat menyenagkan dan universal.

16 JG Soetedjo. Bahan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar, Kwartir cabang Kota
Salatiga him. 1
17 Tim Pelatih Kwarda Jateng, Panduan KMD, PT Pabelan, Surakarta, 2003, him 7
18 Ibid, him 14-15

16

2.

Sejarah Gerakan Pramuka
o.

Sejarah Kepramukaan Dunia
Lord Baden Powell, lengkapnya Robert Stephenson Smith
Baden Powell. Lahir di London (Inggris) pada tanggal 22 Pebruari
1857. Ia adalah anak laki-laki ke 5 dari 8 bersaudara. Ayahnya
adalah seorang dosen pada Oxford University, sedangkan ibunya
adalah putri seorang Admiral Angkatan Laut Inggris. Setelah
menamatkan

sekolah

pada

Charterhouse,

ia

meneruskan

pendidikannya pada sekolah militer.
Sejak kecil Lord Baden Powell dikenal sebagai anak yang
selalu gembira, hemat, cermat serta tangkas. Di kalangan temannya
ia sangat disenangi karena sering menolong sesama kawannya pada
waktu mengalami kesulitan. Pada tahun 1876 setelah tamat dari
sekolah militer, ia dikirim ke India yang pada waktu itu menjadi
jajahan Inggris sebagai seorang perwira muda.
Dikalangan pasukan yang dipimpinnya ia dikenal sebagai
seorang prajurit yang gagah berani dan jujur. Setelah bertugas di
India kemudian ia dipindahkan ke Afrika Selatan sebagai Letnan
Jendral Pasukan Berkuda.
Selama karimya di luar negeri ia banyak mendapat pengalaman
dalam :
a. Mem iliki j iwa kepemimpinan
b. Mengembangkan patriotism dan idealism

17

c. Memantapkan kepribadian dan budi pekerti luhur
d. Memiliki sifat jujur, adil dan sukarela.

Pada tahun 1907 setelah Lord Boden Powell kembali ke
negerinya, ia timbul ide untuk mencoba mengumpulkan sejumlah
anak

laki-laki

untuk diajak berkemah di alam

bebas.

Ia

menggumpulkan sebanyak 20 anak laki-laki di suatu tempat di
Broun Sea Island, agar anak-anak itu tertarik, oleh Baden Powell
diselenggarakan acara-acara permainan bersama sebagai hiburan
rekreatif yang bersifat kreatif dan riang gembira.
Baden Powell berkesimpulan bahwa selama dilakukan
perkemahan banyak di dapat input dalam memandu anak- anak
antara lain:
1) Memupuk rasa persaudaraan, setia kawan, suka menolong,
menghargai orang lain, menciptakan rasa persatuan.
2) Menambah pengalaman dan pengetahuan, keterampilan dan
ketangkasan
3) Menggugah rasa cinta pada alam sekitarnya.
Atas dasar pengalaman itu, Baden Powell kemudian menulis
sebuah buku yang beijudul “Scouting for Boys” (Memandu untuk
Putra), yang kemudian menjadi pedoman Gerakan Kepanduan
Sedunia. Badenj Powell juga menulis buku lainnya berjudul
“Rovering to Succes” (Mengembara Menuju Bahagia).

18

Ia

mengadakan

perjalanan

keliling

dunia

untuk

mengembangkan kepanduan di Negara-negara yang dikunjungi.
Cita-cita Lord Boden Powell ini tidak saja mendapat sambutan baik
dari ahli pendidikan di negerinya sendiri, namun juga di negerinegeri lain.
Pada tanggal 6 Agustus 1920 bertempat di London untuk
pertama kalinya di selenggarakan pertemuan pandu-pandu dalam
“Jambore Kepanduan Dunia” yang diikuti oleh 27 negara. Pada saat
itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (C hief o f
The World Scout) sebagai penghargaan atas jasa-jasanya dalam
merintis pendidikan di luar sekolah bagi anak-anak melalui
kepanduan.
Pada usia 80 tahun Baden Powell beserta istrinya Candy Jane
Baden Powell, ke Kenya-Afrika untuk menikmati masa tuanya.
Baden Powell wafat pada tanggal 6 Januari 1941 pada usia 84 tahun
dan dimakamkan di Kenya-Afrika. Kini Baden Powell telah tiada,
namun semangat dan jiwanya tetap mengilhami setiap anggota
Pramuka dimanapun ia berada.
Tahun 1920 dibentuklah dewan Internasional yang mempunyai
9 anggota dan kantor pusatnya di London, Inggris. Kemudian Dewan
Internasional berubah menjadi Biro Kepanduan Sedunia ( World
Scout Buereau), yang tahun 1958 kantor pusatnya berkedudukan di

19

kota Ottawa, Kanada. Tanggal 1 Mei 1958 kantor pusatnya di pindah
ke Jenewa, Swiss.19

b.

Sejarah Singkat Gerakan Pramuka di Indonesia
Pada tahun 1908 Mayor Jendral Robert Baden Powell dari
Inggris melancarkan suatu gagasan tentang pendidikan di luar
sekolah untuk anak-anak Inggris, dengan tujuan supaya mereka
menjadi manusia Inggris, warga Inggris dan anggota masyarakat
Inggris yang baik sesuai dengan keadaan dan kebutuhan kerajaan
Inggris Raya.
Untuk itu beliau mengarang sebuah buku yang terkenal yaitu
buku “Scoutingfor Boys”, buku ini membuat pengalaman beliau dan
latihan apa yang diperlukan untuk para pramuka.
Gagasan Baden Powell jitu, cemerlang dan sangat menarik
sehingga dilaksanakan juga di Negara-negara lain. Diantaranya di
Nederland (Padvinder, Padvindery).
Oleh orang Belanda gagsan itu kemudian dibawa dan
dilaksanakan juga di Negara jajahannya (Nederland Oast Indie), dan
didirikan oleh orang-orang belanda di Indonesia dan organisasi ini di
beri nama NIPY (Nederland Indische Padvinders Vareeniging =
Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).

19 Munafisah, Belajar mandiri melalui Pramuka, CV Ghygas Putra. Semarang.2007, him 11-13

20

Oleh para pemimipin pergerakan nasional gagasan Baden
Powell itu diambil alih dan dibentuklah organisasi-organisasi
kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik
yaitu menjadi kader pergerakan nasional, antara lain didirikan
bermacam-macam

organisasi

kepanduan

yaitu

JPO

(javanse

Padvinders Organizatie), JJP (Jong Java Padvin-dery), NATIPIJ
(Nationale Islamitische Padvindery), SIAP (Serikat Islam Afdeling
Padvindery), HW (Hisbul Waton), dan sebagainya.
Sumpah Pemuda yang dicetuskan dalam konggres Pemuda
tanggal 28 Oktober 1928, benar-benar menjiwai gerakan kepanduan
nasional Indonesia untuk lebih bergerak maju.
Adanya

larangan

pemerintah

Hindia

Belanda

kepada

organisasi kepanduan diluar NIPV untuk menggunakan istilah
Padvinder dan Padvindery, maka KH. Agus Salim menggunakan
istilah Pandu dan kepanduan untuk mengganti istilah asing
Padvinder dan Padvindery itu.
Dengan meningkatnya kesadaran nasional Indonesia, maka
timbullah niat untuk mengeratkan persatuan organisasi kepanduan.
Hal ini menjadi kenyataan pada tahun 1930 dengan adanya INPO
(Indonesische Padvinders Organizatie), PK (Pandu Kesultanan), dan
Pbs (Pandu Pemuda Sumatera) berdiri menjadi satu organisasi yaitu
KBI (kepanduan Bangsa Indonesia).

21

Kermudian terbentuklah suatu federasi yang dinamakan
Persatuan Antar Pandu Indonesia (PAPI) pada tahun 1931, yang
kemudian berubah menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan
Indonesia(BPPKI) pada tahun 1938.
Di waktu pendudukan Jepang (Perang Dunia II), oleh penguasa
Jepang di Indonesia organisasi kepanduan di Indonesia dilarang
adanya. Tokoh-tokoh pandu banyak yang masuk dalam organisasi
Seinenda, Keibondan, dan Pembela Tanah Air (PETA).
Sesudah

Proklamasi

Kemerdekaan

Indonesia

d iwaktu

berkobarnya perang kemerdekaan dibentuklah organisasi kepanduan
yang berbentuk kesatuan, yaitu Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal
28 Desember 1945 di Solo, sebagai satu-satunya organisasi
kepanduan di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Setelah pengakuan kedaulatan kemerdekaan Indonesia di
dalam alam liberal, dibuka kesempatan kepada siapa saja untuk
membentuk organisasi-oOrganisasi kepanduan. Atas dasar angin
kebebasan tersebut, berdiri kembali organisasi, seperti HW, SIAP,
Pandu Islam Indonesia, Pandu Kristen, Pandu Katholik, Pandu
Ansor, KBI dan lain-lain. Menjelang tahun 1961 kepanduan
Indonesia yang beijumlah lebih dari 100. Kondisi yang demikian itu,
menjadi kepanduan di Indonesia terpecah-belah dan lemah,
meskipun sebagian dari pecah menjadi lebih dari 100 organisasi
kepanduan, suatu keadaan yang terasa sangat lemah.

22

Karena ada kelemahan maka ketiga federasi tersebut melebur
diri menjadi satu federasi yang dinamakan PERKINDO (Persatuan
Kepanduan Indonesia). Akan tetapi hanya kira-kira 60 organisasi
saja dari 100 lebih organisasi kepanduan itu yang ikut dalam federasi
PERKINDO, dan jumlah anggota secara keseluruhan lebih kurang
hanya 500.000 orang.
Dalam federasi itu sebagian dari 60 organisasi anggota
PERKINDO, terutama yang ada dibawah onder-blouw organisasi
politik dan organisasi massa, tetap bermusuhan satu sama lain
sehingga terasa lemahnya gerakan Kepanduan Indonesia.
Oleh PERKINDO dibentuklah suatu panitia untuk memikirkan
jalan keluar. Panitia itu menyimpulkan bahwa selain lemeh karena
terpecah -pecah, gerakan kepanduan itu lemah pula karena terpaku
dalam gaya lama yang tradisional dari kepanduan Inggris,
pembawaan dari luar negeri. Hal ini berakibat bahwa pendidikan
yang diselenggarakan oleh gerakan kepanduan Indonesia itu belum
disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan bangsa dan masyarakat
Indonesia, maka ketika itu gerakan kepanduan kurang memperoleh
tanggapan dari bangsa dan masyarakat Indonesia.
Kelemahan

Gerakan

Kepanduan

Indonesia

ini

mau

dipergunakan oleh pihak komunis sebagai alasan untuk memaksa
Gerakan Kepanduan di Indonesia menjadi Gerakan Pioner Muda
seperti yang terdapat di Negara-negara komunis.

23

Akan tetapi kekuatan Paneasila di dalam PERKINDO
menentangnya dan dengan bantuan Perdana menteri Juanda, maka
perjuangan mereka menghasilkan Keputusan Presiden RI Ne.238
Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka, yaitu pada tanggal 20 Mei
1961 di tandatangani oleh Ir. Juanda sebagai pejabat Presiden RI,
karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke negeri Jepang.
Gerakan Pramuka adalah suatu perkumpulan yang berstatus
non Govermental(bukan badan pemerintah), dan yang berbentuk
kesatuan.

Gerakan pramuka diselenggarakan menurut aturan

demokrasi, dengan pengurusnya (Kwartir Nasional, Kwartir Daerah,
Kwartir Cabang, Kwartir Ranting) dipilih dalam masyarakat.
Semua organisasi kepanduan di Indonesia kecuali yang
diselenggarakan oleh komunis, melebur diri kedalam Gerakan
Pramuka.
Dalam Keputusan Presiden No. 238 Tahun 1961, Gerakan
Pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan di
wilayah RI yang diperbolehkan menyelenggarakan pendidikan
kepramukaan bagi anak-anak dan pemuda-pemuda Indonesia,
organisasi yang menyerupai, sama dan yang sama sifatnya dengan
Gerakan Pramuka dilarang adanya.
Dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka ditetapkan bahwa
Dasar Grakan Pramuka adalah Pancasila dan bertujuan mendidik
anak-anak dan pemuda-pemuda Indonesia dengan prinsip dasar

24

metodik

pendidikan

kepramukaan

yang

pelaksanaannnya

disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa
dan

masyarakat

Indonesia

agar

menjadi

manusia,

anggota

masyarakat yang berguna bagi perkembangan bangsa dan Negara.
Ketentuan dalam anggaran Dasar Gerakan Pramuka tentang
“Prinsip-prinsip Dasar Metodik Pendidikan Kepramukaan” yang
pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan
perkembangan bangsa serta masyarakat Indonesia itu ternyata
membawa banyak perubahan, yang membawa Gerakan Pramuka
dapat mengembangkan kegiatan secara luas. Perinsip-prinsip dasar
metodik Pendidikan Kepramukaan sebagaimana dirumuskan Lord
Baden Powell itu tetap di pegang, akan tetapi cara pelaksanaannya
itu dirubah, disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan nasional
dengan keadaan dan kebutuhan regional masing-masing daerah di
Indonesia, bahkan juga diserasikan dengan keadaan dan kebutuhan
lokal dimasing-masing daerah di Indonesia.
Gerakan Pramuka itu ternyata jauh lebih kuat organisasinya,
dan mendapat tanggapan dari masyarakat luas sehingga dalam waktu
singkat organisasinya telah berkembang dari kota sampai desa yang
jumlah anggotanya menungkat dengan pesat.

25

Kemajuan pesat tersenut berkat system Majelis Pembimbing
yang dijalankan oleh Gerakan Pramuka pada setiap tingkat dari
tingkat Gugus Depan.20

3.

Sifat dan Fungsi Kepramukaan
a.

Sifat kepramukaan
Merujuk dari Resolusi Komperensi Kepramukaan sedunia pada
bulan

Agustus

1942

di

Kopenhagen,

menyatakan

bahwa

kepramukaan itu mempunyai tiga sifat / arti khas, yaitu:
1) Kepramukaan bersifat Nasional
Kepramukaan diselenggarakan dinegara manapun hendaknya
menyesuaikan

pendidikannya

dengan

keadaan

dan

perkembangannya masyarakat, bangsa dan Negara masingmasing.
2) Kepramukaan bersifat Internasional
Organisasi kepramukaan dinegara manapun di dunia ini harus
dibina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan
untuk mencapai perdamaian dunia tanpa membedakan sesuatu.
3) Kepramukaan bersifat Universal
Kepramukaan dapat dilaksanakan dimana saja untuk mendidik
anak dari suku dan bangsa apa saja dalam pelaksanaannya harus
selalu menggunakan prinsip dasar pendidikan kepramukaan.

20 Ibid, him 1-5

26

Menelaah dari landasan piker diatas, penulis memberikan
pemahaman bahwa kepramukaan mempunyai sifat dasar, yaitu
gerakan yang disesuaikan dengan keadaan lingkungan dan
kepentingan

masyarakat,

membina

dan

mengembangkan

persaudaraan untuk meneapai perdamaian abadi dan persamaan
harkat kemanusiaan dan gerakan pramuka memegang prinsip
dasar pendidikan.

b.

Fungsi Kepramukaan
Anggaran dasar gerakan pramuka pada bab II pasal 6
menegaskan tentang fungsi pramuka,

yaitu sebagai lembaga

pendidikan diluar sekolah dan diluar keluarga serta sebagai wadah
pembinaan dan pengembangan generasi muda, menerapkan prinsip prinsip

dasar

kepramukaan

serta

system

among

yang

pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan
perkembangan bangsa serta masyarakat Indonesia.
Dari landasan diatas, kepramukaan berfungsi sebagai:
1) Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda
Kegiatan

menarik

(game)

dimaksudkan

kegiatan

yang

menyenangkan dan mengandung pendidikan, karena itu dapat
diartikan suatu permainan yang mempunyai tujuan dan aturan
permainan, bukan hanya sekedar main-main yang mengarah pada
hiburan semata.

27

2) Pengabdian (job) bagi orang dewasa
Bagi orang dewasa, kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi
suatu tugas yang memerlukan keikhlasan dan pengabdian, orang
dewasa ini mempunyai kewajiban untuk secara sukarela
membuktikan dirinya demi

suksesnya

pencapaian tujuan

organisasi.
3) Alat (means) bagi masyarakat dan organisasi
Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan dan alat bagi organisasi untuk mencapai suatu tujuan.
Dengan demikian kegiatan kepramukaan yang diberikan sebagai
latihan berkala dalam suatu pramuka itu sekedar alat saja dan
bukan tujuan pendidikan.21
Berdasarkan pada paparan diatas disimpulkan bahwa fungsi
kepramukaan merupakan kebutuhan anak, kebutuhan sekaligus
kewajiban orang dewasa dan kebutuhan masyarakat, melalui
kegiatan yang menarik dan menyenangkan maka anak dengan
sendirinya akan mengikuti. Demikian pula dengan orang dewasa,
pada dirinya akan tumbuh kesadaran untuk mengabdikan diri
pada masyarakat sehingga menjadi generasi yang berguna.
Disamping itu bagi masyarakat secara umum dengan adanya
kepramukaan akan terpenuhi salah satu kebutuhan terutama
dalam hal pendidikan bagi anak-anaknya.

21 Mashudi.Sa/ian Kursus Pembina pramuka tingkat lanjutan. Kwartie Nasional. Jakarta. 1983,
him 21.

28

4.

Dasar, Asas, Tujuan dan Sasaran Gerakan Pramuka
Kegiatan kepramukaan sebagai proses pendidikan, pengabdian dan
merupakan alat masyarakat untuk mencapai sasaran dan tujuan yang
menjadi cita-cita bangsa. Dalam pola umum gerakan pramuka disebutkan
mengenai landasannya sebagai berikut:
a. Landasan Ideal
1. Paneasila
2. Undang-undang Dasar 1945
b. Landasan Konstitusional dan Struktural
1. Undang Undang Dasar 1945
2. Keputusan Presiden RI No. 238 tahun 1961 dan No. 12 tahun 1971
3. Undang - undang lainnya
c. Landasan Konsepsional
1. Hakekat Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka
3. Kedudukan dan peran Majelis Pembimbing
4. Asas Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia
5. Asas Pembangunan Nasional
d. Landasan Operasional
1. Peraturan Undang-undang tentang pendidikan
2. Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka
3. Keputusan Kwartir Nasional

29

e. Landasan Moral, Mental dan Spiritual
1. Satya Pramuka
2. Dasa Dharma Pramuka22
Adapun asas dan tujuan kepramukaan diuraikan sebagai berikut:
a. Asas setiap anggota gerakan pramuka adalah penghayatan dan
pengamalan Pancasila yang diwujudkan dalam setiap sikap dan
perilaku sehari-hari.
b. Gerakan pramuka bertujuan mendidik dan membina kaum muda
Indonesia agar menjadi:
1. Manusia berkepribadian, berwatak dan berbudi pekerti luhur
yang:
a) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
kuat mental dan tinggi moral
b) Tinggi kecerdasan dan mutu keterampilan
c) Kuat dan sehat jasmani
2. Warga Negara Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan
patuh kepada Negara kesatuan Republik Indonesia yang baik
dan berguna dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri
serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan
bangsa dan Negara, memiliki kepedullian terhadap sesama
hidup dan alam lingkungan, baik local maupun Internasional.23

22 Ibid, him 31
23 Tim Kwarda Jateng. Op Cft.him 24

30

Gerakan pramuka mempunyai tugas pokok melaksanakan
pendidikan

bagi

kaum

muda

melalui

kepramukaan

dilingkungan luar sekolah yang melengkapi pendidikan
dilingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Adapun
tujuannya:
a. Membentuk

kader

pembangunan

yang

bangsa

dan

beriman

sekaligus

dan

kader

bertakwa

serta

berwawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
b. Membentuk sikap dan perilaku yang positif, menguasai
keterampilan dan kecakapan serta memiliki kecerdasan
emosional

sehingga

dapat

menjadi

manusia

yang

berkepribadian Indonesia, yang percaya pada kemampuan
sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas
pembangunan masyarakat, bangsa dan Negara.
c. Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan, gerakan
pramuka selalu memperhatikan keadaan, kemampuan,
kebutuhan dan minat peserta didiknya, keadaan, adat
istiadat dan harapan masyarakat termasuk orang tua
pramuka.
d. Dalam

pelaksanaan

kegiatannya,

gerakan

pramuka

menggunakan PDK dan MK, system among dan berbagai
metode penyajian lainnya. Para pramuka mendapat
pembinaan dalam satuan gerak sesuai dengan usia dan

31

bidang kegiatannya dengan mengikuti ketentuan pada
SKU, SKK dan syarat pramuka

Dokumen yang terkait

PENGARUH EKSTRAKURIKULER KEPRAMUKAAN TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA SD NEGERI GUGUS CAKRA KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG

24 101 190

KINERJA GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPS BERBASIS KTSP KELAS V SD NEGERI DI KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA

1 29 252

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI KPK DAN FPB MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS IV SD N SALATIGA 09 KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA SEMESTER II TAHUN AJARAN 20162017

0 0 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN INQUIRY SISWA KELAS IV SD NEGERI BUGEL 01 KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA SEMESTER 2 TAHUN 20142015

0 0 14

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS VI SD NEGERI TINGKIR TENGAH 0 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2 0 1 0 2 0 1 1

0 0 70

PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN TERHADAP KEDISIPLINAN BERIBADAH SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 01 SALATIGA TAHUN 2007/2008 - Test Repository

0 1 125

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DENGAN TINGKAT KEDISIPLINAN SISWA MIN KECANDRAN SALATIGA TAHUN 20082009

0 7 193

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DENGAN TINGKAT KEDISIPLINAN SISWA MIN KECANDRAN SALATIGA TAHUN 20082009

0 0 91

PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA (STUDI KASUS PADA SISWA SDN KAUMAN KIDUL KECAMATAN SIDOREJO SALATIGA TAHUN 2010 - Test Repository

1 2 51

PENGARUH RELIGIUSITAS LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEDISIPLINAN IBADAH SHALAT BAGI SISWA SD KUMPUL RE J O 01 TAHUN 2 0 1 0 - Test Repository

0 0 85