Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 menggunakan metedo Role Playing - USD Repository
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA
KELAS V SD NEGERI PLAOSAN 1 MENGGUNAKAN METODE
ROLE PLAYING
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Oleh:
Arifin Ridwan Windarto
NIM : 091134120
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan untuk :
Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Hidayah, serta AnugerahNya
dalam kehidupanku
Pribadiku sebagai calon pendidik yang berkualitas
Kedua orang tuaku yang senantiasa memberikan semangat dan dukungan
kepada anaknya baik dukungan moral maupun materiil serta do’a yang tiada
hentinya
Simbah buyutku yang tiada henti-hentinya memberikan do’a, semangat, dan
arahan kepada penulis sampai akhir hayatnya
Dosen-dosenku di Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma yang
senantiasa memberikan bimbingan dan arahan agar penulis menjadi seorang
pendidik yang berkualitas
Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang telah memuntunku menjadi
calon pendidik yang berkualitas
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Hal apapun yang kita lakukan tidak akan sia-sia dan lihat kedepannya
Bekerja dengan hati
Jangan hanya ada jikala teman sedang membutuhkan anda, tetapi anda selalu
ada bahkan saat teman tidak membutuhkan anda (Raditya Dika)
Tampang tak perlu rupawan, asal murah dengan senyuman (ERWE)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyataan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 01 Mei 2013
Penulis,
Arifin Ridwan Windarto
(091134120)
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Arifin Ridwan Windarto
NIM : 091134120
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul :
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA
KELAS V SD NEGERI PLAOSAN 1 MENGGUNAKAN METODE ROLE
PLAYING
Dengan demikian, saya memberitahukan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola
dalam bentuk pangkalan data mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikan
ke dalam internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin
dari saya, atau memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 06 Juni 2013
Yang menyatakan,
Arifin Ridwan Windarto
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA
KELAS V SD NEGERI PLAOSAN 1 MENGGUNAKAN METODE ROLE
PLAYING
Arifin Ridwan Windarto
Universitas Sanata Dharma
2013
Peneliti menemukan masalah pada kekatifan dan prestasi belajar siswa kelas
V SD Negeri Plaosan 1 Mlati, sehingga Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
bertujuan untuk mengetahui pengunaan metode role playing sebagai upaya
meningkatkan peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD
Negeri Plaosan 1 Mlati sesuai dengan rumusan masalah pada penelitian ini.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam
1 siklus dengan 3 kali pertemuan. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa
kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati dengan jumlah 25 siswa yang terdiri dari 9 siswa
laki-laki dan 16 siswa perempuan. Objek penelitian ini adalah peningkatan keaktifan
dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati menggunakan
metode role playing. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa
observasi dan dokumentasi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini berupa lembar observasi keaktifan siswa, lembar tes obyektif/pilihan
ganda, dan lembar rubrik penilaian hasil kerja siswa.
Metode role playing digunakan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi
belajar siswa melalui ketiga tahapan dalam metode role playing. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode role playing, keaktifan dan
prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati
meningkat. Peningkatan ini terbukti dari keaktifan siswa dalam belajar, untuk
indikator 1 meningkat dari kondisi awal 20 % menjadi 36 %, indikator 2 meningkat
dari kondidi awal 16 % menjadi 40 %, dan indikator 3 meningkat dari kondisi awal
32 % menjadi 56 %. Peningkatan prestasi belajar siswa terlihat dari jumlah siswa
yang lulus KKM meningkat dari kondisi awal sebanyak 55.50 % menjadi 96 % dan
rata-rata nilai yang didapatkan siswa meningkat dari kondisi awal sebanyak 58.94
menjadi 79.27.
Kata Kunci : keaktifan, prestasi belajar IPS, dan metode role playing.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE ACTIVENESS IMPROVEMENT AND LEARNING ACHIEVEMENT IN
SOCIAL SCIENCE OF THE V GRADE STUDENT IN PLAOSAN 1 MLATI
ELEMENTARY SCHOOL USING ROLE PLAYING METHOD
Arifin Ridwan Windarto
Sanata Dharma University
2013
The researcher indicated that grade five students of Plaosana I Elementary
School Mlati struggled in engaging in learning and in achieving the passing grade.
Considering this challenge, this study was aimed at identifying the improvement of
students’ learning engagement and achievement in Social Sciences resulted from the
implementation of Role playing.
This classroom action research was conducted in 1 cycle consisting of 3
classroom meetings. The subject in this research was students of grade five of
Plaosan 1 elementary school which consisted of 25 student – 9 male student and 16
female student. The object of this research was the improvement of students learning
involvement and learning achievement in social sciences using role playing method.
The technique was used for collecting the data was observation and documentation.
The instruments used to collect data was observation checklist containing a list of
statement to elicit students’ involvement, objective test, and rubrics
The results of the study indicated that the implementation of role playinghas
the potential to increase the students’ learning involvement and learning achievement
in learning social sciences. This improvement was evidence from activeness of
student in learning , for indicator 1 was improved from the beginning condition in 20
% become 36%, indicator 2 was improved from the beginning condition in 16 %
become 40 %, and indicator 3 was improved from the beginning condition in 32 %
become 56 %. The improved of learning achievement was showed from student pass
of the limit pass score in the classroom was getting improved from the beginning
condition 55.50 % become 96 % and the average of student score was getting
improved from beginning condition 58.94 become 79.27.
Key Word: activeness, learning achievement of social science, and role
playing method.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan segala kenikmatan, rahmat, serta hidayahNya kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul Peningkatan
Keaktifan dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri
Plaosan 1
Menggunakan Metode Role playing ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dalam Progran Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata
Dharma (USD) Yogyakarta. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa
adanya bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. selaku ketua program
pendidikan PGSD Universitas Sanata Dharma
3. E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed.D. selaku dosen pembimbing I dan Eny
Winarti, S.Pd., M.Hum., Ph.D. selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, memberikan petunjuk, dan
memberikan arahan selama proses penelitian dan penulisan skripsi hingga selesai.
4. Semua dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
5. Sumarjoko, S.Pd. selaku Kepala SD Negeri Plaosan 1 yang telah memberikan ijin
tempat untuk melakukan penelitian di sekolah
6. Junedi, S.Pd.SD selaku guru kelas V SD Negeri Plaosan 1 yang telah bersedia
memberikan bantuan dalam proses penelitian
7. Siswa siswi Kelas V SD N Plaosan 1 selaku subjek penelitian yang telah bersedia
untuk membantu saya dalam proses penelitian
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Bapak dan Ibu Guru serta karyawan/ karyawati SD N Plaosan 1 yang telah
memberikan bantuan sehingga proses penelitian berlangsung dengan lancar
9. Bapak Sudarto dan Ibu Murbaning Nastiti selaku orangtua yang telah
memberikan semangat dan dukungan serta doa yang tiada hentinya kepada
penulis
10. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepada
penulis
11. Teman-teman PGSD kelas B angkatan 2009 atas semangat kebersamaan,
dukungan, dan kerjasama selama berproses dalam kegiatan perkuliahan
12. Teman-teman PPL SD Negeri Plosan 1 yang selalu memeri dukungan dan
bantuan kepada penulis dalam proses penelitian
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
Dalam kehidupan ini kesempurnaan hanya milik Allah SWT, maka penulis pun
merasa masih jauh dari kesempurnaan. Begitu pula dalam penulisan skripsi ini juga
masih jauh dari kesempurnaa. Untuk itu, saran dan kritik sangat penulis terima
sebagai masukan dalam perbaikan dalam penelitian lain. Atas segala kelebihan dan
kekurangannya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.
Terima kasih.
Yogyakarta, 31 Mei 2013
Penulis,
Arifin Ridwan Windarto
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL .........................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................
HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................
HALAMAN MOTTO .......................................................................................
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...........................................................
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .........................
ABSTRAK .........................................................................................................
ABSTRACT ........................................................................................................
KATA PENGANTAR ......................................................................................
DAFTAR ISI .....................................................................................................
DAFTAR TABEL ............................................................................................
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
x
xii
xiv
xv
xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................
1.2 Pembatasan Masalah .....................................................................................
1.3 Perumusan Masalah .....................................................................................
1.4 Tujuan Penelitian ..........................................................................................
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................
1.6 Definisi Operasional......................................................................................
1
12
13
13
13
14
BAB II TINJAUAN LITERATUR
2.1 Kajian Teori ..................................................................................................
2.1.1 Dasar Teori ................................................................................................
2.1.2 Keaktifan Belajar ......................................................................................
2.1.3 Prestasi Belajar .........................................................................................
2.1.4 Metode Role Playing .................................................................................
2.1.5 Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ....................................................
2.1.6 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ..............................................................
2.2 Penelitian yang Relevan ...............................................................................
2.3 Desain Diagram Penelitian yang Relevan .....................................................
2.4 Kerangka Berpikir ........................................................................................
2.5 Hipotesis Tindakan .......................................................................................
16
16
18
21
27
37
40
43
49
50
52
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................. 53
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.2 Setting Penelitian ..........................................................................................
3.3 Rencana Tindakan ........................................................................................
3.4 Indikator dan Pengukuran Keberhasilan .......................................................
3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................
3.6 Instrumen Pengumpulan Data ......................................................................
3.7 Validitas, Realibilitas, dan Tingkat Kesukaran ............................................
3.8 Teknik Analisis Data .....................................................................................
3.9 Analisis Data ................................................................................................
3.10 Jadwal Penelitian.........................................................................................
56
57
60
63
68
74
93
94
98
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................ 99
4.1.1 Gambaran Umum Penelitian ..................................................................... 99
4.1.2 Hasil Penelitian Kualitas Proses ................................................................ 112
4.1.3 Hasil Penelitian Kualitas Hasil .................................................................. 120
4.2 Pembahasan .................................................................................................. 124
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 146
5.2 Keterbatasan ................................................................................................. 148
5.3 Saran ............................................................................................................. 150
DAFTAR REFERENSI ................................................................................... 151
LAMPIRAN ..................................................................................................... 154
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
JUDUL TABEL
HALAMAN
Tabel 1 Indikator Keberhasilan ...................................................................... 61
Tabel 2 Instrumen Pengumpulan Data dan Teknik Pengumpulan Data ........ 69
Tabel 3 Lembar Observasi Keaktifan ............................................................ 71
Tabel 4 Pedoman Wawancara ....................................................................... 72
Tabel 5 Kisi-Kisi Soal Tes Pilihan Ganda/Objektif ...................................... 73
Tabel 6 Hasil Penilaian Silabus .................................................................... 78
Tabel 7 Hasil Penilaian RPP ......................................................................... 80
Tabel 8 Indikator Nomer Soal Sebelum Validitas dan Reliabilitas .............. 85
Tabel 9 Hasil Perhitungan Validitas Menggunakan SPSS 16 ....................... 87
Tabel 10 Indikator Nomer Soal Valid dan Soal Tidak Valid ........................ 88
Tabel 11 Kualifikasi Reliabilitas.................................................................... 89
Tabel 12 Hasil Perhitungan Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I ................... 90
Tabel 13 Kategori Tingkat Kesukaran .......................................................... 91
Tabel 14 Kisi-Kisi Tingkat Kesukaran Item Soal ......................................... 92
Tabel 15 Jadwal Penelitian ............................................................................ 98
Tabel 16 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan 1 ............................. 114
Tabel 17 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan 2 ............................. 115
Tabel 18 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan 3 ............................ 116
Tabel 19 Rangkuman Perhitungan Turus Keaktifan Siklus 1 ..................... 118
Tabel 20 Hasil Perhitungan Keaktifan Siswa pada Indikator 1, 2, dan 3 .... 119
Tabel 21 Perolehan Nilai Kognitif, Psikomotor, dan Produk ...................... 122
Tabel 22 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I ........................................... 123
Tabel 23 Hasil Penelitian Siklus I ................................................................ 128
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
JUDUL GAMBAR
HALAMAN
Gambar 1 Diagram Penelitian yang Relevan ................................................ 50
Gambar 2 Desain Putaran Spiral Kemmis dan Mc. Taggart .......................... 54
Gambar 3 Grafik Peningkatan Jumlah Siswa yang Lulus KKM ................ 129
Gambar 4 Grafik Peningkatan Rata-Rata Nilai Siswa ............................... 129
Gambar 5 Grafik Peningkatan Keaktifan Siswa ......................................... 130
Gambar 6 Contoh Media Foto Para Pahlawan Kemerdekaan ..................... 133
Gambar 7 Contoh Hasil Kerja Kelompok Ir. Soekarno .............................. 134
Gambar 8 Contoh Hasil Kerja Kelompok Drs. Moh. Hatta ......................... 135
Gambar 9 Contoh Hasil Naskah Drama Kelompok Ir. Soekarno ................ 137
Gambar 10 Contoh Hasil Naskah Drama Kelompok Ibu Fatmawati ........... 138
Gambar 11 Contoh Hasil Kerja Kelompok Ibu Fatmawati .......................... 140
Gambar 12 Contoh Hasil Kerja Kelompok Drs. Moh. Hatta ....................... 141
Gambar 13 Contoh Lembar Soal Evaluasi Amd ......................................... 143
Gambar 14 Contoh Lembar Soal Evaluasi Adb .......................................... 144
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
JUDUL LAMPIRAN
HALAMAN
Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian ..................................................... 154
Lampiran 2 Perangkat Pembelajaran Sebelum Divalidasi .......................... 156
Lampiran 3 Perangkat Pembelajaran Sesudah Divalidasi............................ 201
Lampiran 4 Instrumen Pengumpulan Data .................................................. 255
Lampiran 5 Validitas, Reliabilitas, dan Taraf Kesukaran ............................ 265
Lampiran 6 Hasil Penelitian ......................................................................... 274
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I memuat tentang latar belakang masalah penelitian ini, pembatasan
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi
operasional.
1.1 Latar Belakang Masalah
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
menuliskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan
situasi belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan
potensi yang ada pada dirinya untuk memperoleh kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, ahlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan baik untuk dirinya sendiri, masyarakat, bangsa dan negara (Sudrajat,
2010; Badan Satuan Nasional Pendidikan, 2006). Jika kita memperhatikan
pendidikan di negara kita saat ini khususnya di sekolah dasar, tentunya belum
sampai pada taraf yang diinginkan oleh negara kita agar sesuai dengan isi dari
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003. Uno (2011: 220) “kondisi pendidikan di
negara kita dewasa ini, lebih diwarnai oleh pendekatan yang benitik beratkan pada
model belajar konvensional seperti ceramah”. Proses pembelajaran di sekolah
dasar masih cenderung bersifat tradisional dan pasif, serta belum mengembangkan
potensi yang ada pada diri siswa secara optimal. Seperti yang dikatakan Uno
(2011: 220) “di sekolah saat ini ada indikasi bahwa pola pembelajaran bersifat
teacher centered. Kecenderungan pembelajaran ini, mengakibatkan lemahnya
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pengembangan potensi diri siswa dalam pembelajaran sehingga prestasi belajar
yang dicapai tidak optimal”.
Kegiatan pembelajaran di sekolah dasar (SD) Negeri Plaosan 1 Mlati juga
cenderung masih menggunakan proses pembelajaran tradisional yang pusat
pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered). Pembelajaran tradisional
tersebut terlihat saat proses pembelajaran di SD Negeri Plaosan 1 Mlati khusunya
di kelas V. Kelas V terdiri dari 25 siswa, terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 15 siswa
perempuan. Peneliti melakukan observasi langsung ke dalam kelas V SD Negeri
Plaosan 1 pada tanggal 25 Oktober 2012 dan tanggal 19 November 2012 untuk
mengamati proses pembelajaran IPS. Observasi langsung dilakukan peneliti
dengan mengamati subjek atau hal yang mau diteliti, terjun langsung dengan
melihat, merasakan, mendengarkan, berpikir tentang subjek atau hal yang diteliti.
Peneliti mengamati berbagai aktivitas kegiatan siswa yang menunjukan indikatorindikator keaktifan menggunakan lembar observasi keaktifan. Indikator-indikator
keaktifan yang diamati seperti, bertanya kepada guru dan teman tentang materi
pembelajaran IPS saat proses pembelajaran, mengemukakan pendapat ketika
berdiskusi kelompok, dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam
proses pembelajaran IPS. Selain melakukan observasi berbagai aktivitas kegiatan
yang dilakukan siswa peneliti juga melakukan observasi cara guru kelas dalam
menyampaikan materi pembelajaran IPS untuk mengetahui cara guru mengajar.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di SD Negeri Plaosan 1
Mlati, terlihat bahwa proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru relatif masih
bersifat tradisional, yaitu guru sebagai pusat pembelajaran dan siswa sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
objek pembelajaran sehingga jika guru tidak ada di dalam kelas siswa tidak dapat
melaksanakan proses pembelajaran. Seperti yang di ungkapkan Sanjaya (2010:
208) “dalam kegiatan belajar mengajar guru memegang peran yang sangat
penting. Jika tidak ada guru di dalam kelas kegiatan belajar mengajar tidak dapat
terlaksana”. Selain itu juga terlihat saat proses pembelajaran siswa kurang
memperhatikan saat guru menyampaikan materi pelajaran IPS. Keaktifan siswa
saat proses pembelajaran IPS berlangsung juga masih kurang dan bahkan siswa
cenderung pasif. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran IPS dapat dilihat
dari indikator-indikator keaktifan belajar siswa, yaitu ketika guru bertanya kepada
siswa “apakah ada pertanyaan?”, siswa kebanyakan tidak menjawab pertanyaan
dan diam. Siswa yang bertanya berjumlah 5 siswa dari jumlah 25 siswa dengan
persentase 20 %. Ketika guru meminta pendapat kepada siswa “mengerjakanya di
LKS atau di buku tulis?”, siswa yang mengemukakan pendapat berjumlah 4 dari
jumlah 25 siswa dengan persentase 16%. Ketika guru meminta siswa untuk
mengerjakan LKS, tetapi siswa justru berbisik-bisik dengan teman lainya, ada
yang sibuk dengan kegiatanya masing-masing dan justru tidak mengerjakan tugas
yang diberikan guru. Jumlah siswa yang mengerjakan tugas dalam proses
pembelajaran IPS berjumlah 8 dari jumlah 25 dengan persentase 32 %.
Selain observasi peneliti juga melakukan tanya jawab guru kelas V di SD
Negeri Plaosan 1 Mlati (komunikasi pribadi, 12 September 2012). Hasil
wawancara kepada guru tersebut memberikan informasi tentang latar belakang
keluarga dan pendidikan dari siswa di sana, “latar belakang keluarga siswa
kebanyakan bekerja sebagai buruh, yang bekerja dari pagi sampai sore dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
malamnya untuk beristirahat, jadi tidak ada waktu bagi siswa untuk mendapat
pendampingan mengenai pendidikan dari orang tua. Tingkat kesadaran orang tua
mengenai pendidikan sangatlah rendah, mereka hanya berfikir asal siswanya
sekolah sudah cukup”. Hal ini yang menjadikan siswa kurang bisa memahami
materi pelajaran yang berdampak pada prestasi belajar siswa di sekolah. Diperkuat
juga oleh guru selanjutnya yang mengatakan “di kelas V saat pembelajaran
siswanya kurang antusias mengikuti pembelajaran dan perhatian siswa pada
pembelajaran kurang”.
Saat jam istirahat, peneliti juga berkesempatan bertanya jawab kepada
siswa kelas V mengenai proses pembelajaran IPS di kelas V (komunikasi pribadi,
12 September 2012). Peneliti bertanya “dek kamu suka pelajaran IPS gak?”,
jawab siswa “aku gak suka mas, soalnya banyak menghafal”. Selain bertanya
kepada siswa peneliti juga bertanya jawab dengan guru kelas V agar memperkuat
keterangan yang diberikan siswa. (komunikasi pribadi, 12 September 2012) guru
mengatakan bagaimana proses pembelajaran IPS, “saat pembelajaran IPS siswa
tidak aktif dan cenderung pasif saat diberikan materi, saat diberikan tugas siswa
ramai dan sibuk sendiri dengan kegiatanya, mungkin itu disebabkan siswa kurang
tertarik dengan pembelajaran IPS yang materinya masih abstrak bagi siswa dan
kurang menarik bagi siswa”. Penjelasan tentang proses pembelajaran pelajaran
IPS dan hasil tanya jawab di atas mengindikasikan bahwa keaktifan belajar
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, yang menyebabkan prestasi belajar
siswa dalam mata pelajaran IPS menjadi kurang maksimal. Hal ini dapat dilihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
dari nilai-nilai prestasi belajar siswa dan jumlah siswa yang lulus KKM pada mata
pelajaran IPS masih kurang.
Menurut data yang peneliti peroleh, prestasi belajar siswa pada pelajaran
IPS selama tiga tahun terakhir masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah
KKM. KKM mata pelajaran IPS di SD Negeri Plaosan 1 yang ditetapkan yaitu 60.
Pada tahun 2012/2013 nilai-nilai ulangan harian yang di dapatkan siswa untuk
mata pelajaran IPS di kelas V SD Negeri Plaosan 1 masih mendapatkan nilai ratarata kelas yang rendah sebesar 56.72. Dokumen ulangan harian siswa menunjukan
bahwa dari jumlah 25 siswa masih ada 11 siswa atau sebesar 44 % siswa yang
mendapat nilai di bawah KKM. Sementara pada tahun 2011/2012 nilai-nilai
ulangan harian yang di dapatkan siswa untuk mata pelajaran IPS di kelas V SD
Negeri Plaosan 1 juga masih mendapatkan nilai rata-rata kelas yang rendah
sebesar 61.5. Dokumen ulangan harian siswa juga menunjukan bahwa dari jumlah
siswa 24 masih ada 10 siswa atau 41,66 % siswa mendapat nilai dibawah KKM.
Ditambah nilai ulangan harian pada tahun 2010/2011 nilai-nilai ulangan harian
yang didapat siswa untuk mata pelajaran IPS di kelas V SD Negeri Plaosan 1
masih mendapatkan nilai rata-rata kelas yang rendah sebesar 58.6. Dokumen
ulangan harian siswa juga menunjukan bahwa dari jumlah 23 siswa masih ada 11
siswa atau sebesar 47.82 % siswa mendapat nilai dibawah KKM. Maka rata-rata
untuk keseluruhan nilai siswa yang sudah mencapai KKM atau melebihi KKM
selama 3 tahun terakhir sebesar 55.50 % dan nilai rata-rata mata pelajaran IPS
selama 3 tahun terakhir sebesar 58.94.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Berdasarkan
penjelasan
yang
telah
disampaikan
mengenai
proses
pembelajaran, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran yang bersifat
tradisional dan berpusat pada guru (teacher centered) dapat menyebabkan siswa
cenderung menjadi pasif dalam proses pembelajaran. Hal itu dapat mengakibatkan
potensi yang dimiliki siswa kurang bisa berkembang dengan maksimal, karena
siswa menjadi objek belajar dari guru. Seperti yang di ungkapkan Uno (2011:
220) “di sekolah, saat ini ada indikasi bahwa pola pembelajaran bersifat teacher
centered.
Kecenderungan
pembelajaran
ini,
mengakibatkan
lemahnya
pengembangan potensi diri siswa dalam pembelajaran sehingga prestasi belajar
yang dicapai tidak optimal”. Sependapat dengan Uno, Sanjaya (2010: 209)
mengatakan
sebagai objek belajar, kesempatan siswa untuk mengembangkan
kemampuan sesuai minat dan bakatnya, bahkan untuk belajar sesuai
dengan gayanya sangat terbatas. Sebab, dalam proses pembelajaran
segalanya diatur dan ditentukan oleh guru. Siswa menjadi kurang bisa
aktif dalam proses pembelajaran karena dalam proses pembelajaran
tradisional ini guru terlihat lebih berperan aktif dari pada siswa saat
proses pembelajaran berlangsung.
Sedangkan kecenderungan proses pembelajaran di sekolah dasar saat ini masih
berpusat pada guru yang menggunakan metode klasikal seperti ceramah dan tanya
jawab, sehingga siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Proses
pembelajaranan yang berpusat pada guru tersebut berakibat pada tingkat
pemahaman siswa terhadap materi yang masih rendah. Di dalam kelas siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
duduk, mencatat, dan mendengarkan apa yang disampaikan guru, serta sedikit
kesempatan bagi siswa untuk bertanya kepada guru.
Uraian diatas menunjukkan bahwa keaktifan belajar siswa dalam kelas
masih kurang sehingga berdampak pada prestasi belajar yang rendah. Kurangnya
keaktifan dan prestasi belajar siswa saat proses pembelajaran dikarenakan proses
pembelajaran IPS yang masih bersifat tradisional. Saat proses pembelajaran IPS
berlangsung siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran dan bahkan cenderung
pasif. Rendahnya keaktifan dan prestasi belajar siswa disebabkan karena materi
pelajaran IPS yang masih abstrak bagi siswa dan kurang menarik bagi siswa,
karena cara menyampaikan meteri ajar IPS oleh guru belum menggunakan metode
yang sesuai. Guru masih menggunakan proses pembelajaran tradisional, yang
berpusat pada guru (teacher center) bukan berpusat pada siswa (student center).
Sehingga siswa kurang terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran IPS,
karena dalam pembelajaran tradisional guru menggunakan metode ceramah, tanya
jawab, penugasan, dan sedikit kesempatan bagi siswa untuk bertanya serta
berdiskusi. “Guru masih menggunakan metode ceramah dan penugasan sehingga
menyebabkan siswa pasif” (Uno, 2012: 75). Bagi siswa metode-metode tersebut
merupakan metode yang membosankan dan kurang menarik sehingga berdampak
pada prestasi dan keaktifan siswa dalam pelajaran IPS.
Proses pembelajaran adalah suatu proses interaksi yang dilakukan oleh
guru dan siswa begitu juga sebaliknya, yang bertujuan untuk mempelajari suatu
materi tertentu. Seperti yang diungkapkan oleh Winkel (2004: 59) “belajar
merupakan aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pemahamanpemahaman, keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan ini bersifat relatif konstan
dan berbekas”. Sependapat dengan Winkel, Sanjaya (2010: 235) mengatakan
“belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga
menyebabkan munculnya perubahan tingkah laku”. Sementara itu John Dewey
(dalam Uno, 2012: 196) bahwa belajar adalah apa yang menyangkut apa yang
harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri.
Proses pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered)
mengakibatkan siswa cenderung menerima segala informasi yang diberikan oleh
guru, sehingga sedikit kesempatan bagi siswa untuk bertanya. Seperti yang di
ungkapkan Sanjaya (2010: 209) “peran siswa adalah sebagai penerima informasi
yang diberikan guru. Dalam pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher
centered) proses pembelajaran mengarah pada hasil akhir proses pembelajaran
(nilai)”. Hasil akhir proses pembelajaran (nilai) dijadikan oleh guru sebagai target
utama
proses
pembelajaran,
sehingga
guru
mengesampingkan
proses
pembelajaran yang seharusnya dikuasai siswa. Proses pembelajaran yang baik
melihat keberhasilan siswa tidak hanya dari hasil akhir proses pembelajaran
(nilai), tetapi melihat pada sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran.
Sanjaya (2010: 210) “keberhasilan suatu proses pengajaran diukur sejauh mana
siswa dapat menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru”.
Proses belajar mengajar yang baik harusnya berpusat pada siswa (student
center) yaitu siswa sebagai subjek belajar agar siswa dapat belajar secara
maksimal. Seperti yang dikatakan Sanjaya (2010: 214) “siswa tidak dianggap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
sebagai objek belajar yang dapat diatur dan dibatasi oleh kemauan guru,
melainkan siswa ditempatkan sebagai subjek yang belajar sesuai dengan bakat,
minat, dan kemampuan yang dimilikinya. Bukanlah pada guru (teacher center)
sebagai pusat belajar”. Melibatkan siswa secara langsung dalam proses belajar
mengajar dan didukung dengan fasilitas (sarana dan prasarana) yang baik seperti:
rancangan kegiatan, sumber belajar, alat peraga, dan media, dapat membuat siswa
aktif membangun pengetahuanya sendiri.
Tujuan pembelajaran yang baik yaitu melihat keberhasilan siswa tidak
hanya dari hasil akhir proses pembelajaran yang berupa nilai, tetapi melihat pada
sejauh mana siswa dapat mengubah kemampuanya dalam proses pembelajaran
dari tidak bisa menjadi bisa. Seperti yang dikatakan Sanjaya (2010: 215) “tujuan
pembelajaran bukanlah penguasaan materi pelajaran, akan tetapi proses untuk
mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai”. Begitu
juga dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah dasar
harusnya juga seperti penjelasan sebelumnya yaitu dalam proses pembelajaran
berpusat pada siswa (student center) dan melihat siswa sebagai subjek belajar.
Berdasarkan fakta dan uraian yang telah disampaikan sebelumnya, untuk
mengoptimalkan keaktifan dan prestasi belajar siswa diperlukan langkah-langkah
yang tepat yang dapat digunakan untuk mengatasi hal-hal tersebut. Metode
pembelajaran tradisional yang selama ini digunakan harus diubah dengan metode
pembelajaran inovatif yang bisa menumbuhkan keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran. Pemilihan metode juga harus disesuaikan dengan materi ajar yang
akan disampaikan dalam suatu mata pelajaran tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Bahan materi dalam pelajaran IPS masih bersifat abstrak bagi siswa karena
materi dan konsep-konsep yang terdapat di dalamnya berisi tentang kejadiankejadian yang terjadi di masa lalu. Sedangkan siswa sekolah dasar kelas V masih
berusia antara 7-11 tahun dimana kemampuan berpikir siswa masih berada dalam
tingkatan operasional konkret yang tingkat pemahamanya belum begitu mampu
memahami materi dan konsep-konsep yang abstrak, seperti yang di ungkapkan
oleh Sanjaya (2008: 263) “fase operasional konkret, karena pada masa ini pikiran
anak terbatas pada objek-objek yang ia jumpai dari pengalaman-pengalaman
langsung”. Oleh sebab itu peneliti harus pandai memilih dan menerapkan metode
pembelajaran yang cocok untuk menyampaikan materi dan konsep-konsep yang
masih abstrak. Pemilihan metode tersebut bertujuan agar siswa menjadi tertarik
untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran dan siswa menjadi paham
mengenai materi dan konsep-konsep yang masih abstrak sehingga siswa tidak
hanya sekedar menghafalnya saja.
Guru dapat menggunakan salah satu metode pembelajaran untuk
meningkatkan pemahaman mengenai konsep-konsep yang masih abstrak bagi
siswa, salah satunya dengan menggunakan metode role playing. Peneliti memilih
menggunakan metode role playing karena dengan menggunakan metode ini dapat
menjadikan materi IPS yang abstrak menjadi konkrit seperti yang dikatakan Zaini
(2008: 100) bahwa role play digunakan dengan alasan karena menjadikan
problem yang abstrak menjadi kongrit dan melibatkan peserta didik dalam
pembelajaran yang langsung dan eksperiensial. Selain itu Zaini (2008: 98) juga
mengatakan “role playing adalah aktivitas pembelajaran terencana yang dirancang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik”. Role playing
mendukung siswa mengespresikan perasaannya dan juga melibatkan sikap, nilai,
dan keyakinan. Zaini (2008: 104) mengungkapkan pendekatan role playing yang
bisa digunakan di dalam kelas untuk pembelajaran yang membahas materi yang
terjadi di masa lampau, diantaranya:
Pendekatan berbasis spekulasi (speculative-based
approach).
Dalam
pendekatan ini peserta didik dilibatkan dalam membuat spekulasi
terhadap pengetahuan masa lalu, peristiwa masa lampau, atau yang akan
datang dengan menggunakan aspek-aspek yang diketahui dari wilayah
subjek
tertentu
dan
pengetahuan
yang
dimiliki
secarainteraktif.
Pendekatan ini siswa diharapkan: (1) membangkitkan pengetahuan untuk
mengisi celah antara informasi yang diketahui dengan yang tidak
diketahui, (2) menggunakan bukti untuk membuat penilaian yang
berdasar, (3) merekonstruksi kemudian merepresentasi interaksi tertentu
untuk menganalisis peristiwa.
Penjelasan di atas menjelaskan bahwa metode role playing bisa digunakan untuk
menyampaikan dan membahas materi IPS yang kebanyakan masih bersifat abstrak
dan terjadi di masa lalu. Selain itu Sudjana (2005: 206) menunjukan hubungan
antara metode kegiatan pembelajaran dengan aspek tingkah laku, yaitu untuk
mengembangkan aspek tingkah laku sikap (penyerapan perasaan melalui
pengalaman baru yang berhasil) cocok menggunakan metode bermain peran.
Tingkah laku sikap yang dikembangkan adalah tingkah laku yang menunjukan
keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran melalui kegiatan bermain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
peran/role playing. Sementara itu Davies (dalam Uno & Muhammad, 2011: 220)
mengemukakan “penggunaan role playing dapat membantu siswa dalam
mencapai tujuan-tujuan afektif”. Penggunaan metode role playing diharapkan
membuat siswa mampu mengalami proses belajarnya secara nyata melalui
berbagai peran yang diperankanya, semisal saat memainkan peran tokoh-tokoh
penting dalam proklamasi dan peristiwa-peristiwa penting sebelum proklamasi
kemerdekaan negara Indonesia.
Pendapat para tokoh di atas juga di perkuat oleh hasil penelitian yang telah
diteliti dilakukan oleh beberapa peneliti yaitu Sulistiyaningrum (2011);
Pamungkas P. (2010); Sadali (2000); dan Wintala (2011) yang membuktikan
bahwa metode role playing dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar
siswa. Oleh sebab itu peneliti melakukan penelitian sebagai upaya meningkatkan
keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V dalam mata pelajaran IPS
menggunakan metode role playing, dengan judul “Peningkatan keaktifan dan
prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati menggunakan
metode role playing”. Penggunaan metode role playing, diharapkan keaktifan dan
prestasi belajar siswa dapat meningkat.
1.2 Pembatasan Masalah
Peneliti dalam penelitian ini membatasi permasalahan pada peningkatan
keaktifan dan prestasi belajar IPS dengan materi menghargai jasa dan peranan
tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan menggunakan metode role playing
pada siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati tahun pelajaran 2012/2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang diuraikan dalam latar belakang, maka
rumusan masalah yang di ambil peneliti adalah:
1.3.1 Bagaimana penggunaan metode role playing sebagai upaya untuk
meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati dalam
mata pelajaran IPS tahun ajaran 2012/2013?
1.3.2 Bagaimana penggunaan metode role playing sebagai upaya untuk
menigkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati dalam
mata pelajaran IPS tahun ajaran 2012/2013?
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Untuk mengetahui penggunaan metode role playing sebagai upaya
meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati dalam
mata pelajaran IPS tahun ajaran 2012/2013.
1.4.2 Untuk mengetahui penggunaan metode role playing sebagai upaya
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati dalam
mata pelajaran IPS tahun ajaran 2012/2013.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Bagi peneliti, dapat meningkatkan wawasan mengenai penyampaian materi
tentang kompetensi dasar mengenai menghargai jasa dan peranan tokoh dalam
memproklamasikan kemerdekaan dengan menggunakan metode role palying.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
1.5.2 Bagi guru, dapat menambah pengalaman dalam menggunakan metode role
playing unruk mengenalkan dan memberikan materi menghargai jasa dan peranan
tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan pada siswa.
1.5.3 Bagi siswa, dapat memperoleh pengalaman belajar secara langsung setelah
melihat, melakukan, dan merasakan sendiri pengalaman belajarnya melalui
kegiatan role playing. Siswa juga dapat menjadi lebih berperan aktif dalam proses
pembelajaran karena siswa dapat mengalami sendiri pengalaman belajarnya
sehingga pengetahuan akan cepat ditangkap oleh siswa.
1.5.4 Bagi sekolah, memberikan masukan tentang bagaimana menggunakan dan
penerapan metode role playing dalam proses pembelajaran sebagai salah satu
upaya untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa.
1.6 Definisi Operasional
Penelitian ini perlu didefinisi operasional untuk menyamakan presepsi
tentang hal-hal yang secara operasional masih berbeda, yaitu:
1.6.1 Belajar adalah proses perubahan perilaku yang terjadi sepanjang hayat
sejak/terus menerus dari siswa lahir sampai meninggal melalui praktek dan latihan
di lingkungannya.
1.6.2 Prestasi belajar adalah usaha kegiatan belajar antara guru dengan siswa yang
dapat diukur menggunakan evaluasi seperti: tes, baik tes lisan maupun tertulis.
1.6.3 Keaktifan belajar adalah siswa mengalami sendiri proses belajarnya melalui
aktivitas-aktivitas yang mendukung terjadinya proses belajar. Kemauan siswa
untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut sudah ada dalam diri siswa, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
guru harus pandai memfasilitasi siswa dalam proses pembelajaran agar keaktifan
siswa dalam belajar dapat dimunculkan
1.6.4 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah adalah ilmu yang mempelajari
manusia di masyarakat dengan menggunakan beberapa kajian pokok dengan
tujuan agar manusia dapat memecahkan berbagai masalah, sehingga semakin
mengerti dan memahami lingkungan sosial masyarakatnya.
1.6.5 Role playing/role play/bermain peran adalah metode yang digunakan untuk
meningkatkan kemampuan penguasaan materi ajar melalui memainkan peran
secara langsung sesuai dengan karakter materi ajar. Siswa dapat memainkan peran
dan menyampaikan nilai-nilai dalam kaitanya dengan suatu bidang ilmu tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
Bab II memuat tentang kajian teori, kerangka berpikir, hipotesis tindakan, dan
penelitian yang relevan.
2.1 Kajian Teori
Teori-teori yang mendukung terlaksananya penelitian terdiri dari dasar
teori konstruktivisme dan teori-teori pendukung, seperti keaktifan belajar, prestasi
belajar, metode role playing, ilmu pengetahuan sosial (IPS), dan penelitian
tindakan kelas (PTK).
2.1.1 Dasar Teori
2.1.1.1 Teori Konstruktivisme
“Konstruktivisme adalah sebuah filosofi pembelajaran yang dilandasi
premis
bahwa
dengan
merefleksikan
pengalaman,
kita
membangun,
mengkontruksi pengetahuan pemahaman kita tentang dunia tempat kita hidup”
(Suyono, 2011: 105). Menurut Sanjaya (2010: 246), “belajar menurut teori
konstruktivistik bukanlah sekedar menghafal akan tetapi, proses mengkontruksi
pengetahuan melalui pengalaman”. Sehingga potensi diri yang dimiliki akan
berkembang dan pengetahuan yang siswa peroleh akan bermakna setelah siswa
belajar secara langsung, melihat, melakukan, dan merasakan sendiri pengalaman
belajarnya. Sependapat dengan Sanjaya, teori konstruktivisme sosial dari
Vygotsky (dalam Suyono, 2011: 109) yang mengatakan “teori pembelajarannya
sebagai pembelajaran kongsi sosial (social cognition). Pembelajaran kongsi sosial
meyakini bahwa kebudayaan merupakan penentu utama bagi pengembangan
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
individu”. Selain itu Nik Azis Nik Pa (dalam Lapono, 2010: 1-25) menjelaskan
tentang konstruktivisme dalam belajar,
konstruktivisme
adalah
tidak
lebih
daripada
komitmen
terhadap
pandanga bahwa manusia membina pengetahuanya sendiri. Ini bermakna
bahwa sesuatu pengetahuan yang dipunyai oleh seorang individu adalah
hasil daripada aktiviti yang dilakukan individu tersebut, dan bukan sesuatu
maklumat atau pembelajaran yang diterima secara pasif dari luar.
Pengetahuan tidak boleh dipindahkan daripada pemikiran seseorang
individu kepada pemikiran individu yang lain. Sebaliknya, setiap individu
membentuk pengetahuanya sendiri dengan menggunakan pengalamannya
secara terpilih.
Peneliti memilih teori konstruktivisme seperti penjelasan Nik Azis Nik Pa di atas
karena keaktifan siswa menjadi syarat utama dalam pembelajaran konstruktivisme
(Lapono, 2010: 1-25). Selain itu teori konstruktivisme sesuai dengan metode role
playing, seperti yang dikatakan Suparno (2007: 82-83) metode role playing
merupakan salah satu contoh metode yang sesuai dengan teori konstruktivisme.
Pengertian di atas menunjukan bahwa teori belajar konstruktivisme sesuai
dengan proses pembelajaran menggunakan metode role playing karena siswa
membangun sendiri pengetahuannya melalui belajar secara langsung, melihat,
melakukan, dan merasakan sendiri pengalaman belajarnya melalui kegiatan role
playing untuk memahami materi pembalajaran. Melalui proses pembelajaran
menggunakan role playing siswa juga dapat mengalami proses belajarnya secara
langsung dan nyata dari lingkungan sosial mereka. Selain itu siswa juga dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
menunjukan keaktifan belajarnya dalam proses pembelajaran menggunakan
metode role playing.
2.1.2 Keaktifan Belajar
2.1.2.1 Pengertian Keaktifan Belajar
Keaktifan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai
kegiatan, kesibukan, aktivitas (Tim penyusun KBBI, 2005: 26). Keaktifan belajar
adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental (Sardiman, 2001: 3). Menurut
Yamin (2007: 82) “belajar aktif adalah suatu usaha manusia untuk membangun
pengetahuan dalam dirinya. Proses pembelajaran terjadi perubahan dan
peningkatan mutu kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan siswa, baik dalam
ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif”. Dengan demikian, kegiatan aktif siswa
dalam proses pembelajaran dapat disebut dengan belajar aktif. Sanjaya (2007:
101-106) mengatakan aktivitas tidak hanya ditentukan oleh aktivitas fisik semata,
tetapi juga ditentukan oleh aktivitas non fisik seperti mental, intelektual, dan
emosional. Guru tidak bisa melihat aktivitas pikiran dan perasaan siswa, tetapi
guru dapat mengamatinya yaitu dari kegiatan siswa tersebut sebagai akibat adanya
aktivitas pikiran dan perasaan, seperti siswa bertanya, siswa mengemukakan ide,
siswa menyanggah ide, siswa menyetujui ide, siswa menjawab, siswa melakukan
diskusi, siswa memecahkan soal, siswa mengamati sesuatu, siswa melaporkan
hasil pekerjaannya, siswa membuat rangkuman, siswa membuat refleksi dan
sebagainya. Sementara itu menurut Dimyati & Mudjiono (2006: 45)
dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan.
Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
mudah kita amati sampai kegiatan psikis yang susah diamati. Kegiatan
fisik berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilanketerampilan,
dan
sebagainya.
Contoh
kegiatan
psikis
misalnya
menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan
masalah yang dihadapi, membandingkan satu konsep dengan yang lain,
menyimpulkan hasil percobaan, dan kegiatan psikis yang lain.
Berbagai macam bentuk keaktifan belajar di atas sudah terdapat dalam diri
siswa, sehingga siswa mempunyai keinginan untuk melakukan berbagai macam
bentuk keaktifan tersebut. Siswa dapat melakukan dan menunjukan berbagai
macam kekatifan belajar jika guru dapat memfasilitasi siswa agar dapat
melakukan dan menunjukan berbagai macam kekatifan belajar. Menurut Arifin
(2008: 294) mengatakan “pada dasarnya peserta didik adalah manusia aktif yang
mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan
anspirasinya sendiri. Keaktifan itu beranekaragam bentuknya mulai dari kegiatan
fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang sulit diamati”. Sependapat
dengan Arifin, Uno (2012: 196) mengatakan “seorang anak pada dasarnya sudah
memiliki keinginan untuk berbuat dan mencari sesuatu yang sesuai dengan
anspirasinya, demikian halnya dengan bela
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA
KELAS V SD NEGERI PLAOSAN 1 MENGGUNAKAN METODE
ROLE PLAYING
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Oleh:
Arifin Ridwan Windarto
NIM : 091134120
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan untuk :
Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Hidayah, serta AnugerahNya
dalam kehidupanku
Pribadiku sebagai calon pendidik yang berkualitas
Kedua orang tuaku yang senantiasa memberikan semangat dan dukungan
kepada anaknya baik dukungan moral maupun materiil serta do’a yang tiada
hentinya
Simbah buyutku yang tiada henti-hentinya memberikan do’a, semangat, dan
arahan kepada penulis sampai akhir hayatnya
Dosen-dosenku di Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma yang
senantiasa memberikan bimbingan dan arahan agar penulis menjadi seorang
pendidik yang berkualitas
Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang telah memuntunku menjadi
calon pendidik yang berkualitas
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Hal apapun yang kita lakukan tidak akan sia-sia dan lihat kedepannya
Bekerja dengan hati
Jangan hanya ada jikala teman sedang membutuhkan anda, tetapi anda selalu
ada bahkan saat teman tidak membutuhkan anda (Raditya Dika)
Tampang tak perlu rupawan, asal murah dengan senyuman (ERWE)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyataan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 01 Mei 2013
Penulis,
Arifin Ridwan Windarto
(091134120)
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Arifin Ridwan Windarto
NIM : 091134120
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul :
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA
KELAS V SD NEGERI PLAOSAN 1 MENGGUNAKAN METODE ROLE
PLAYING
Dengan demikian, saya memberitahukan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola
dalam bentuk pangkalan data mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikan
ke dalam internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin
dari saya, atau memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 06 Juni 2013
Yang menyatakan,
Arifin Ridwan Windarto
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA
KELAS V SD NEGERI PLAOSAN 1 MENGGUNAKAN METODE ROLE
PLAYING
Arifin Ridwan Windarto
Universitas Sanata Dharma
2013
Peneliti menemukan masalah pada kekatifan dan prestasi belajar siswa kelas
V SD Negeri Plaosan 1 Mlati, sehingga Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
bertujuan untuk mengetahui pengunaan metode role playing sebagai upaya
meningkatkan peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD
Negeri Plaosan 1 Mlati sesuai dengan rumusan masalah pada penelitian ini.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam
1 siklus dengan 3 kali pertemuan. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah siswa
kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati dengan jumlah 25 siswa yang terdiri dari 9 siswa
laki-laki dan 16 siswa perempuan. Objek penelitian ini adalah peningkatan keaktifan
dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati menggunakan
metode role playing. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa
observasi dan dokumentasi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini berupa lembar observasi keaktifan siswa, lembar tes obyektif/pilihan
ganda, dan lembar rubrik penilaian hasil kerja siswa.
Metode role playing digunakan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi
belajar siswa melalui ketiga tahapan dalam metode role playing. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode role playing, keaktifan dan
prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati
meningkat. Peningkatan ini terbukti dari keaktifan siswa dalam belajar, untuk
indikator 1 meningkat dari kondisi awal 20 % menjadi 36 %, indikator 2 meningkat
dari kondidi awal 16 % menjadi 40 %, dan indikator 3 meningkat dari kondisi awal
32 % menjadi 56 %. Peningkatan prestasi belajar siswa terlihat dari jumlah siswa
yang lulus KKM meningkat dari kondisi awal sebanyak 55.50 % menjadi 96 % dan
rata-rata nilai yang didapatkan siswa meningkat dari kondisi awal sebanyak 58.94
menjadi 79.27.
Kata Kunci : keaktifan, prestasi belajar IPS, dan metode role playing.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE ACTIVENESS IMPROVEMENT AND LEARNING ACHIEVEMENT IN
SOCIAL SCIENCE OF THE V GRADE STUDENT IN PLAOSAN 1 MLATI
ELEMENTARY SCHOOL USING ROLE PLAYING METHOD
Arifin Ridwan Windarto
Sanata Dharma University
2013
The researcher indicated that grade five students of Plaosana I Elementary
School Mlati struggled in engaging in learning and in achieving the passing grade.
Considering this challenge, this study was aimed at identifying the improvement of
students’ learning engagement and achievement in Social Sciences resulted from the
implementation of Role playing.
This classroom action research was conducted in 1 cycle consisting of 3
classroom meetings. The subject in this research was students of grade five of
Plaosan 1 elementary school which consisted of 25 student – 9 male student and 16
female student. The object of this research was the improvement of students learning
involvement and learning achievement in social sciences using role playing method.
The technique was used for collecting the data was observation and documentation.
The instruments used to collect data was observation checklist containing a list of
statement to elicit students’ involvement, objective test, and rubrics
The results of the study indicated that the implementation of role playinghas
the potential to increase the students’ learning involvement and learning achievement
in learning social sciences. This improvement was evidence from activeness of
student in learning , for indicator 1 was improved from the beginning condition in 20
% become 36%, indicator 2 was improved from the beginning condition in 16 %
become 40 %, and indicator 3 was improved from the beginning condition in 32 %
become 56 %. The improved of learning achievement was showed from student pass
of the limit pass score in the classroom was getting improved from the beginning
condition 55.50 % become 96 % and the average of student score was getting
improved from beginning condition 58.94 become 79.27.
Key Word: activeness, learning achievement of social science, and role
playing method.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan segala kenikmatan, rahmat, serta hidayahNya kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul Peningkatan
Keaktifan dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri
Plaosan 1
Menggunakan Metode Role playing ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dalam Progran Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata
Dharma (USD) Yogyakarta. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa
adanya bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. selaku ketua program
pendidikan PGSD Universitas Sanata Dharma
3. E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed.D. selaku dosen pembimbing I dan Eny
Winarti, S.Pd., M.Hum., Ph.D. selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, memberikan petunjuk, dan
memberikan arahan selama proses penelitian dan penulisan skripsi hingga selesai.
4. Semua dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
5. Sumarjoko, S.Pd. selaku Kepala SD Negeri Plaosan 1 yang telah memberikan ijin
tempat untuk melakukan penelitian di sekolah
6. Junedi, S.Pd.SD selaku guru kelas V SD Negeri Plaosan 1 yang telah bersedia
memberikan bantuan dalam proses penelitian
7. Siswa siswi Kelas V SD N Plaosan 1 selaku subjek penelitian yang telah bersedia
untuk membantu saya dalam proses penelitian
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Bapak dan Ibu Guru serta karyawan/ karyawati SD N Plaosan 1 yang telah
memberikan bantuan sehingga proses penelitian berlangsung dengan lancar
9. Bapak Sudarto dan Ibu Murbaning Nastiti selaku orangtua yang telah
memberikan semangat dan dukungan serta doa yang tiada hentinya kepada
penulis
10. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepada
penulis
11. Teman-teman PGSD kelas B angkatan 2009 atas semangat kebersamaan,
dukungan, dan kerjasama selama berproses dalam kegiatan perkuliahan
12. Teman-teman PPL SD Negeri Plosan 1 yang selalu memeri dukungan dan
bantuan kepada penulis dalam proses penelitian
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
Dalam kehidupan ini kesempurnaan hanya milik Allah SWT, maka penulis pun
merasa masih jauh dari kesempurnaan. Begitu pula dalam penulisan skripsi ini juga
masih jauh dari kesempurnaa. Untuk itu, saran dan kritik sangat penulis terima
sebagai masukan dalam perbaikan dalam penelitian lain. Atas segala kelebihan dan
kekurangannya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.
Terima kasih.
Yogyakarta, 31 Mei 2013
Penulis,
Arifin Ridwan Windarto
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL .........................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................
HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................
HALAMAN MOTTO .......................................................................................
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...........................................................
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .........................
ABSTRAK .........................................................................................................
ABSTRACT ........................................................................................................
KATA PENGANTAR ......................................................................................
DAFTAR ISI .....................................................................................................
DAFTAR TABEL ............................................................................................
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
x
xii
xiv
xv
xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................
1.2 Pembatasan Masalah .....................................................................................
1.3 Perumusan Masalah .....................................................................................
1.4 Tujuan Penelitian ..........................................................................................
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................
1.6 Definisi Operasional......................................................................................
1
12
13
13
13
14
BAB II TINJAUAN LITERATUR
2.1 Kajian Teori ..................................................................................................
2.1.1 Dasar Teori ................................................................................................
2.1.2 Keaktifan Belajar ......................................................................................
2.1.3 Prestasi Belajar .........................................................................................
2.1.4 Metode Role Playing .................................................................................
2.1.5 Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ....................................................
2.1.6 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ..............................................................
2.2 Penelitian yang Relevan ...............................................................................
2.3 Desain Diagram Penelitian yang Relevan .....................................................
2.4 Kerangka Berpikir ........................................................................................
2.5 Hipotesis Tindakan .......................................................................................
16
16
18
21
27
37
40
43
49
50
52
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................. 53
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.2 Setting Penelitian ..........................................................................................
3.3 Rencana Tindakan ........................................................................................
3.4 Indikator dan Pengukuran Keberhasilan .......................................................
3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................
3.6 Instrumen Pengumpulan Data ......................................................................
3.7 Validitas, Realibilitas, dan Tingkat Kesukaran ............................................
3.8 Teknik Analisis Data .....................................................................................
3.9 Analisis Data ................................................................................................
3.10 Jadwal Penelitian.........................................................................................
56
57
60
63
68
74
93
94
98
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................ 99
4.1.1 Gambaran Umum Penelitian ..................................................................... 99
4.1.2 Hasil Penelitian Kualitas Proses ................................................................ 112
4.1.3 Hasil Penelitian Kualitas Hasil .................................................................. 120
4.2 Pembahasan .................................................................................................. 124
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 146
5.2 Keterbatasan ................................................................................................. 148
5.3 Saran ............................................................................................................. 150
DAFTAR REFERENSI ................................................................................... 151
LAMPIRAN ..................................................................................................... 154
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
JUDUL TABEL
HALAMAN
Tabel 1 Indikator Keberhasilan ...................................................................... 61
Tabel 2 Instrumen Pengumpulan Data dan Teknik Pengumpulan Data ........ 69
Tabel 3 Lembar Observasi Keaktifan ............................................................ 71
Tabel 4 Pedoman Wawancara ....................................................................... 72
Tabel 5 Kisi-Kisi Soal Tes Pilihan Ganda/Objektif ...................................... 73
Tabel 6 Hasil Penilaian Silabus .................................................................... 78
Tabel 7 Hasil Penilaian RPP ......................................................................... 80
Tabel 8 Indikator Nomer Soal Sebelum Validitas dan Reliabilitas .............. 85
Tabel 9 Hasil Perhitungan Validitas Menggunakan SPSS 16 ....................... 87
Tabel 10 Indikator Nomer Soal Valid dan Soal Tidak Valid ........................ 88
Tabel 11 Kualifikasi Reliabilitas.................................................................... 89
Tabel 12 Hasil Perhitungan Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I ................... 90
Tabel 13 Kategori Tingkat Kesukaran .......................................................... 91
Tabel 14 Kisi-Kisi Tingkat Kesukaran Item Soal ......................................... 92
Tabel 15 Jadwal Penelitian ............................................................................ 98
Tabel 16 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan 1 ............................. 114
Tabel 17 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan 2 ............................. 115
Tabel 18 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pertemuan 3 ............................ 116
Tabel 19 Rangkuman Perhitungan Turus Keaktifan Siklus 1 ..................... 118
Tabel 20 Hasil Perhitungan Keaktifan Siswa pada Indikator 1, 2, dan 3 .... 119
Tabel 21 Perolehan Nilai Kognitif, Psikomotor, dan Produk ...................... 122
Tabel 22 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I ........................................... 123
Tabel 23 Hasil Penelitian Siklus I ................................................................ 128
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
JUDUL GAMBAR
HALAMAN
Gambar 1 Diagram Penelitian yang Relevan ................................................ 50
Gambar 2 Desain Putaran Spiral Kemmis dan Mc. Taggart .......................... 54
Gambar 3 Grafik Peningkatan Jumlah Siswa yang Lulus KKM ................ 129
Gambar 4 Grafik Peningkatan Rata-Rata Nilai Siswa ............................... 129
Gambar 5 Grafik Peningkatan Keaktifan Siswa ......................................... 130
Gambar 6 Contoh Media Foto Para Pahlawan Kemerdekaan ..................... 133
Gambar 7 Contoh Hasil Kerja Kelompok Ir. Soekarno .............................. 134
Gambar 8 Contoh Hasil Kerja Kelompok Drs. Moh. Hatta ......................... 135
Gambar 9 Contoh Hasil Naskah Drama Kelompok Ir. Soekarno ................ 137
Gambar 10 Contoh Hasil Naskah Drama Kelompok Ibu Fatmawati ........... 138
Gambar 11 Contoh Hasil Kerja Kelompok Ibu Fatmawati .......................... 140
Gambar 12 Contoh Hasil Kerja Kelompok Drs. Moh. Hatta ....................... 141
Gambar 13 Contoh Lembar Soal Evaluasi Amd ......................................... 143
Gambar 14 Contoh Lembar Soal Evaluasi Adb .......................................... 144
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
JUDUL LAMPIRAN
HALAMAN
Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian ..................................................... 154
Lampiran 2 Perangkat Pembelajaran Sebelum Divalidasi .......................... 156
Lampiran 3 Perangkat Pembelajaran Sesudah Divalidasi............................ 201
Lampiran 4 Instrumen Pengumpulan Data .................................................. 255
Lampiran 5 Validitas, Reliabilitas, dan Taraf Kesukaran ............................ 265
Lampiran 6 Hasil Penelitian ......................................................................... 274
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I memuat tentang latar belakang masalah penelitian ini, pembatasan
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi
operasional.
1.1 Latar Belakang Masalah
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
menuliskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan
situasi belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan
potensi yang ada pada dirinya untuk memperoleh kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, ahlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan baik untuk dirinya sendiri, masyarakat, bangsa dan negara (Sudrajat,
2010; Badan Satuan Nasional Pendidikan, 2006). Jika kita memperhatikan
pendidikan di negara kita saat ini khususnya di sekolah dasar, tentunya belum
sampai pada taraf yang diinginkan oleh negara kita agar sesuai dengan isi dari
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003. Uno (2011: 220) “kondisi pendidikan di
negara kita dewasa ini, lebih diwarnai oleh pendekatan yang benitik beratkan pada
model belajar konvensional seperti ceramah”. Proses pembelajaran di sekolah
dasar masih cenderung bersifat tradisional dan pasif, serta belum mengembangkan
potensi yang ada pada diri siswa secara optimal. Seperti yang dikatakan Uno
(2011: 220) “di sekolah saat ini ada indikasi bahwa pola pembelajaran bersifat
teacher centered. Kecenderungan pembelajaran ini, mengakibatkan lemahnya
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pengembangan potensi diri siswa dalam pembelajaran sehingga prestasi belajar
yang dicapai tidak optimal”.
Kegiatan pembelajaran di sekolah dasar (SD) Negeri Plaosan 1 Mlati juga
cenderung masih menggunakan proses pembelajaran tradisional yang pusat
pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered). Pembelajaran tradisional
tersebut terlihat saat proses pembelajaran di SD Negeri Plaosan 1 Mlati khusunya
di kelas V. Kelas V terdiri dari 25 siswa, terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 15 siswa
perempuan. Peneliti melakukan observasi langsung ke dalam kelas V SD Negeri
Plaosan 1 pada tanggal 25 Oktober 2012 dan tanggal 19 November 2012 untuk
mengamati proses pembelajaran IPS. Observasi langsung dilakukan peneliti
dengan mengamati subjek atau hal yang mau diteliti, terjun langsung dengan
melihat, merasakan, mendengarkan, berpikir tentang subjek atau hal yang diteliti.
Peneliti mengamati berbagai aktivitas kegiatan siswa yang menunjukan indikatorindikator keaktifan menggunakan lembar observasi keaktifan. Indikator-indikator
keaktifan yang diamati seperti, bertanya kepada guru dan teman tentang materi
pembelajaran IPS saat proses pembelajaran, mengemukakan pendapat ketika
berdiskusi kelompok, dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam
proses pembelajaran IPS. Selain melakukan observasi berbagai aktivitas kegiatan
yang dilakukan siswa peneliti juga melakukan observasi cara guru kelas dalam
menyampaikan materi pembelajaran IPS untuk mengetahui cara guru mengajar.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di SD Negeri Plaosan 1
Mlati, terlihat bahwa proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru relatif masih
bersifat tradisional, yaitu guru sebagai pusat pembelajaran dan siswa sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
objek pembelajaran sehingga jika guru tidak ada di dalam kelas siswa tidak dapat
melaksanakan proses pembelajaran. Seperti yang di ungkapkan Sanjaya (2010:
208) “dalam kegiatan belajar mengajar guru memegang peran yang sangat
penting. Jika tidak ada guru di dalam kelas kegiatan belajar mengajar tidak dapat
terlaksana”. Selain itu juga terlihat saat proses pembelajaran siswa kurang
memperhatikan saat guru menyampaikan materi pelajaran IPS. Keaktifan siswa
saat proses pembelajaran IPS berlangsung juga masih kurang dan bahkan siswa
cenderung pasif. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran IPS dapat dilihat
dari indikator-indikator keaktifan belajar siswa, yaitu ketika guru bertanya kepada
siswa “apakah ada pertanyaan?”, siswa kebanyakan tidak menjawab pertanyaan
dan diam. Siswa yang bertanya berjumlah 5 siswa dari jumlah 25 siswa dengan
persentase 20 %. Ketika guru meminta pendapat kepada siswa “mengerjakanya di
LKS atau di buku tulis?”, siswa yang mengemukakan pendapat berjumlah 4 dari
jumlah 25 siswa dengan persentase 16%. Ketika guru meminta siswa untuk
mengerjakan LKS, tetapi siswa justru berbisik-bisik dengan teman lainya, ada
yang sibuk dengan kegiatanya masing-masing dan justru tidak mengerjakan tugas
yang diberikan guru. Jumlah siswa yang mengerjakan tugas dalam proses
pembelajaran IPS berjumlah 8 dari jumlah 25 dengan persentase 32 %.
Selain observasi peneliti juga melakukan tanya jawab guru kelas V di SD
Negeri Plaosan 1 Mlati (komunikasi pribadi, 12 September 2012). Hasil
wawancara kepada guru tersebut memberikan informasi tentang latar belakang
keluarga dan pendidikan dari siswa di sana, “latar belakang keluarga siswa
kebanyakan bekerja sebagai buruh, yang bekerja dari pagi sampai sore dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
malamnya untuk beristirahat, jadi tidak ada waktu bagi siswa untuk mendapat
pendampingan mengenai pendidikan dari orang tua. Tingkat kesadaran orang tua
mengenai pendidikan sangatlah rendah, mereka hanya berfikir asal siswanya
sekolah sudah cukup”. Hal ini yang menjadikan siswa kurang bisa memahami
materi pelajaran yang berdampak pada prestasi belajar siswa di sekolah. Diperkuat
juga oleh guru selanjutnya yang mengatakan “di kelas V saat pembelajaran
siswanya kurang antusias mengikuti pembelajaran dan perhatian siswa pada
pembelajaran kurang”.
Saat jam istirahat, peneliti juga berkesempatan bertanya jawab kepada
siswa kelas V mengenai proses pembelajaran IPS di kelas V (komunikasi pribadi,
12 September 2012). Peneliti bertanya “dek kamu suka pelajaran IPS gak?”,
jawab siswa “aku gak suka mas, soalnya banyak menghafal”. Selain bertanya
kepada siswa peneliti juga bertanya jawab dengan guru kelas V agar memperkuat
keterangan yang diberikan siswa. (komunikasi pribadi, 12 September 2012) guru
mengatakan bagaimana proses pembelajaran IPS, “saat pembelajaran IPS siswa
tidak aktif dan cenderung pasif saat diberikan materi, saat diberikan tugas siswa
ramai dan sibuk sendiri dengan kegiatanya, mungkin itu disebabkan siswa kurang
tertarik dengan pembelajaran IPS yang materinya masih abstrak bagi siswa dan
kurang menarik bagi siswa”. Penjelasan tentang proses pembelajaran pelajaran
IPS dan hasil tanya jawab di atas mengindikasikan bahwa keaktifan belajar
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, yang menyebabkan prestasi belajar
siswa dalam mata pelajaran IPS menjadi kurang maksimal. Hal ini dapat dilihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
dari nilai-nilai prestasi belajar siswa dan jumlah siswa yang lulus KKM pada mata
pelajaran IPS masih kurang.
Menurut data yang peneliti peroleh, prestasi belajar siswa pada pelajaran
IPS selama tiga tahun terakhir masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah
KKM. KKM mata pelajaran IPS di SD Negeri Plaosan 1 yang ditetapkan yaitu 60.
Pada tahun 2012/2013 nilai-nilai ulangan harian yang di dapatkan siswa untuk
mata pelajaran IPS di kelas V SD Negeri Plaosan 1 masih mendapatkan nilai ratarata kelas yang rendah sebesar 56.72. Dokumen ulangan harian siswa menunjukan
bahwa dari jumlah 25 siswa masih ada 11 siswa atau sebesar 44 % siswa yang
mendapat nilai di bawah KKM. Sementara pada tahun 2011/2012 nilai-nilai
ulangan harian yang di dapatkan siswa untuk mata pelajaran IPS di kelas V SD
Negeri Plaosan 1 juga masih mendapatkan nilai rata-rata kelas yang rendah
sebesar 61.5. Dokumen ulangan harian siswa juga menunjukan bahwa dari jumlah
siswa 24 masih ada 10 siswa atau 41,66 % siswa mendapat nilai dibawah KKM.
Ditambah nilai ulangan harian pada tahun 2010/2011 nilai-nilai ulangan harian
yang didapat siswa untuk mata pelajaran IPS di kelas V SD Negeri Plaosan 1
masih mendapatkan nilai rata-rata kelas yang rendah sebesar 58.6. Dokumen
ulangan harian siswa juga menunjukan bahwa dari jumlah 23 siswa masih ada 11
siswa atau sebesar 47.82 % siswa mendapat nilai dibawah KKM. Maka rata-rata
untuk keseluruhan nilai siswa yang sudah mencapai KKM atau melebihi KKM
selama 3 tahun terakhir sebesar 55.50 % dan nilai rata-rata mata pelajaran IPS
selama 3 tahun terakhir sebesar 58.94.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Berdasarkan
penjelasan
yang
telah
disampaikan
mengenai
proses
pembelajaran, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran yang bersifat
tradisional dan berpusat pada guru (teacher centered) dapat menyebabkan siswa
cenderung menjadi pasif dalam proses pembelajaran. Hal itu dapat mengakibatkan
potensi yang dimiliki siswa kurang bisa berkembang dengan maksimal, karena
siswa menjadi objek belajar dari guru. Seperti yang di ungkapkan Uno (2011:
220) “di sekolah, saat ini ada indikasi bahwa pola pembelajaran bersifat teacher
centered.
Kecenderungan
pembelajaran
ini,
mengakibatkan
lemahnya
pengembangan potensi diri siswa dalam pembelajaran sehingga prestasi belajar
yang dicapai tidak optimal”. Sependapat dengan Uno, Sanjaya (2010: 209)
mengatakan
sebagai objek belajar, kesempatan siswa untuk mengembangkan
kemampuan sesuai minat dan bakatnya, bahkan untuk belajar sesuai
dengan gayanya sangat terbatas. Sebab, dalam proses pembelajaran
segalanya diatur dan ditentukan oleh guru. Siswa menjadi kurang bisa
aktif dalam proses pembelajaran karena dalam proses pembelajaran
tradisional ini guru terlihat lebih berperan aktif dari pada siswa saat
proses pembelajaran berlangsung.
Sedangkan kecenderungan proses pembelajaran di sekolah dasar saat ini masih
berpusat pada guru yang menggunakan metode klasikal seperti ceramah dan tanya
jawab, sehingga siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Proses
pembelajaranan yang berpusat pada guru tersebut berakibat pada tingkat
pemahaman siswa terhadap materi yang masih rendah. Di dalam kelas siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
duduk, mencatat, dan mendengarkan apa yang disampaikan guru, serta sedikit
kesempatan bagi siswa untuk bertanya kepada guru.
Uraian diatas menunjukkan bahwa keaktifan belajar siswa dalam kelas
masih kurang sehingga berdampak pada prestasi belajar yang rendah. Kurangnya
keaktifan dan prestasi belajar siswa saat proses pembelajaran dikarenakan proses
pembelajaran IPS yang masih bersifat tradisional. Saat proses pembelajaran IPS
berlangsung siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran dan bahkan cenderung
pasif. Rendahnya keaktifan dan prestasi belajar siswa disebabkan karena materi
pelajaran IPS yang masih abstrak bagi siswa dan kurang menarik bagi siswa,
karena cara menyampaikan meteri ajar IPS oleh guru belum menggunakan metode
yang sesuai. Guru masih menggunakan proses pembelajaran tradisional, yang
berpusat pada guru (teacher center) bukan berpusat pada siswa (student center).
Sehingga siswa kurang terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran IPS,
karena dalam pembelajaran tradisional guru menggunakan metode ceramah, tanya
jawab, penugasan, dan sedikit kesempatan bagi siswa untuk bertanya serta
berdiskusi. “Guru masih menggunakan metode ceramah dan penugasan sehingga
menyebabkan siswa pasif” (Uno, 2012: 75). Bagi siswa metode-metode tersebut
merupakan metode yang membosankan dan kurang menarik sehingga berdampak
pada prestasi dan keaktifan siswa dalam pelajaran IPS.
Proses pembelajaran adalah suatu proses interaksi yang dilakukan oleh
guru dan siswa begitu juga sebaliknya, yang bertujuan untuk mempelajari suatu
materi tertentu. Seperti yang diungkapkan oleh Winkel (2004: 59) “belajar
merupakan aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pemahamanpemahaman, keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan ini bersifat relatif konstan
dan berbekas”. Sependapat dengan Winkel, Sanjaya (2010: 235) mengatakan
“belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga
menyebabkan munculnya perubahan tingkah laku”. Sementara itu John Dewey
(dalam Uno, 2012: 196) bahwa belajar adalah apa yang menyangkut apa yang
harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri.
Proses pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered)
mengakibatkan siswa cenderung menerima segala informasi yang diberikan oleh
guru, sehingga sedikit kesempatan bagi siswa untuk bertanya. Seperti yang di
ungkapkan Sanjaya (2010: 209) “peran siswa adalah sebagai penerima informasi
yang diberikan guru. Dalam pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher
centered) proses pembelajaran mengarah pada hasil akhir proses pembelajaran
(nilai)”. Hasil akhir proses pembelajaran (nilai) dijadikan oleh guru sebagai target
utama
proses
pembelajaran,
sehingga
guru
mengesampingkan
proses
pembelajaran yang seharusnya dikuasai siswa. Proses pembelajaran yang baik
melihat keberhasilan siswa tidak hanya dari hasil akhir proses pembelajaran
(nilai), tetapi melihat pada sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran.
Sanjaya (2010: 210) “keberhasilan suatu proses pengajaran diukur sejauh mana
siswa dapat menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru”.
Proses belajar mengajar yang baik harusnya berpusat pada siswa (student
center) yaitu siswa sebagai subjek belajar agar siswa dapat belajar secara
maksimal. Seperti yang dikatakan Sanjaya (2010: 214) “siswa tidak dianggap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
sebagai objek belajar yang dapat diatur dan dibatasi oleh kemauan guru,
melainkan siswa ditempatkan sebagai subjek yang belajar sesuai dengan bakat,
minat, dan kemampuan yang dimilikinya. Bukanlah pada guru (teacher center)
sebagai pusat belajar”. Melibatkan siswa secara langsung dalam proses belajar
mengajar dan didukung dengan fasilitas (sarana dan prasarana) yang baik seperti:
rancangan kegiatan, sumber belajar, alat peraga, dan media, dapat membuat siswa
aktif membangun pengetahuanya sendiri.
Tujuan pembelajaran yang baik yaitu melihat keberhasilan siswa tidak
hanya dari hasil akhir proses pembelajaran yang berupa nilai, tetapi melihat pada
sejauh mana siswa dapat mengubah kemampuanya dalam proses pembelajaran
dari tidak bisa menjadi bisa. Seperti yang dikatakan Sanjaya (2010: 215) “tujuan
pembelajaran bukanlah penguasaan materi pelajaran, akan tetapi proses untuk
mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai”. Begitu
juga dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah dasar
harusnya juga seperti penjelasan sebelumnya yaitu dalam proses pembelajaran
berpusat pada siswa (student center) dan melihat siswa sebagai subjek belajar.
Berdasarkan fakta dan uraian yang telah disampaikan sebelumnya, untuk
mengoptimalkan keaktifan dan prestasi belajar siswa diperlukan langkah-langkah
yang tepat yang dapat digunakan untuk mengatasi hal-hal tersebut. Metode
pembelajaran tradisional yang selama ini digunakan harus diubah dengan metode
pembelajaran inovatif yang bisa menumbuhkan keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran. Pemilihan metode juga harus disesuaikan dengan materi ajar yang
akan disampaikan dalam suatu mata pelajaran tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Bahan materi dalam pelajaran IPS masih bersifat abstrak bagi siswa karena
materi dan konsep-konsep yang terdapat di dalamnya berisi tentang kejadiankejadian yang terjadi di masa lalu. Sedangkan siswa sekolah dasar kelas V masih
berusia antara 7-11 tahun dimana kemampuan berpikir siswa masih berada dalam
tingkatan operasional konkret yang tingkat pemahamanya belum begitu mampu
memahami materi dan konsep-konsep yang abstrak, seperti yang di ungkapkan
oleh Sanjaya (2008: 263) “fase operasional konkret, karena pada masa ini pikiran
anak terbatas pada objek-objek yang ia jumpai dari pengalaman-pengalaman
langsung”. Oleh sebab itu peneliti harus pandai memilih dan menerapkan metode
pembelajaran yang cocok untuk menyampaikan materi dan konsep-konsep yang
masih abstrak. Pemilihan metode tersebut bertujuan agar siswa menjadi tertarik
untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran dan siswa menjadi paham
mengenai materi dan konsep-konsep yang masih abstrak sehingga siswa tidak
hanya sekedar menghafalnya saja.
Guru dapat menggunakan salah satu metode pembelajaran untuk
meningkatkan pemahaman mengenai konsep-konsep yang masih abstrak bagi
siswa, salah satunya dengan menggunakan metode role playing. Peneliti memilih
menggunakan metode role playing karena dengan menggunakan metode ini dapat
menjadikan materi IPS yang abstrak menjadi konkrit seperti yang dikatakan Zaini
(2008: 100) bahwa role play digunakan dengan alasan karena menjadikan
problem yang abstrak menjadi kongrit dan melibatkan peserta didik dalam
pembelajaran yang langsung dan eksperiensial. Selain itu Zaini (2008: 98) juga
mengatakan “role playing adalah aktivitas pembelajaran terencana yang dirancang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik”. Role playing
mendukung siswa mengespresikan perasaannya dan juga melibatkan sikap, nilai,
dan keyakinan. Zaini (2008: 104) mengungkapkan pendekatan role playing yang
bisa digunakan di dalam kelas untuk pembelajaran yang membahas materi yang
terjadi di masa lampau, diantaranya:
Pendekatan berbasis spekulasi (speculative-based
approach).
Dalam
pendekatan ini peserta didik dilibatkan dalam membuat spekulasi
terhadap pengetahuan masa lalu, peristiwa masa lampau, atau yang akan
datang dengan menggunakan aspek-aspek yang diketahui dari wilayah
subjek
tertentu
dan
pengetahuan
yang
dimiliki
secarainteraktif.
Pendekatan ini siswa diharapkan: (1) membangkitkan pengetahuan untuk
mengisi celah antara informasi yang diketahui dengan yang tidak
diketahui, (2) menggunakan bukti untuk membuat penilaian yang
berdasar, (3) merekonstruksi kemudian merepresentasi interaksi tertentu
untuk menganalisis peristiwa.
Penjelasan di atas menjelaskan bahwa metode role playing bisa digunakan untuk
menyampaikan dan membahas materi IPS yang kebanyakan masih bersifat abstrak
dan terjadi di masa lalu. Selain itu Sudjana (2005: 206) menunjukan hubungan
antara metode kegiatan pembelajaran dengan aspek tingkah laku, yaitu untuk
mengembangkan aspek tingkah laku sikap (penyerapan perasaan melalui
pengalaman baru yang berhasil) cocok menggunakan metode bermain peran.
Tingkah laku sikap yang dikembangkan adalah tingkah laku yang menunjukan
keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran melalui kegiatan bermain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
peran/role playing. Sementara itu Davies (dalam Uno & Muhammad, 2011: 220)
mengemukakan “penggunaan role playing dapat membantu siswa dalam
mencapai tujuan-tujuan afektif”. Penggunaan metode role playing diharapkan
membuat siswa mampu mengalami proses belajarnya secara nyata melalui
berbagai peran yang diperankanya, semisal saat memainkan peran tokoh-tokoh
penting dalam proklamasi dan peristiwa-peristiwa penting sebelum proklamasi
kemerdekaan negara Indonesia.
Pendapat para tokoh di atas juga di perkuat oleh hasil penelitian yang telah
diteliti dilakukan oleh beberapa peneliti yaitu Sulistiyaningrum (2011);
Pamungkas P. (2010); Sadali (2000); dan Wintala (2011) yang membuktikan
bahwa metode role playing dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar
siswa. Oleh sebab itu peneliti melakukan penelitian sebagai upaya meningkatkan
keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V dalam mata pelajaran IPS
menggunakan metode role playing, dengan judul “Peningkatan keaktifan dan
prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati menggunakan
metode role playing”. Penggunaan metode role playing, diharapkan keaktifan dan
prestasi belajar siswa dapat meningkat.
1.2 Pembatasan Masalah
Peneliti dalam penelitian ini membatasi permasalahan pada peningkatan
keaktifan dan prestasi belajar IPS dengan materi menghargai jasa dan peranan
tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan menggunakan metode role playing
pada siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati tahun pelajaran 2012/2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang diuraikan dalam latar belakang, maka
rumusan masalah yang di ambil peneliti adalah:
1.3.1 Bagaimana penggunaan metode role playing sebagai upaya untuk
meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati dalam
mata pelajaran IPS tahun ajaran 2012/2013?
1.3.2 Bagaimana penggunaan metode role playing sebagai upaya untuk
menigkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati dalam
mata pelajaran IPS tahun ajaran 2012/2013?
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Untuk mengetahui penggunaan metode role playing sebagai upaya
meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati dalam
mata pelajaran IPS tahun ajaran 2012/2013.
1.4.2 Untuk mengetahui penggunaan metode role playing sebagai upaya
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 Mlati dalam
mata pelajaran IPS tahun ajaran 2012/2013.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Bagi peneliti, dapat meningkatkan wawasan mengenai penyampaian materi
tentang kompetensi dasar mengenai menghargai jasa dan peranan tokoh dalam
memproklamasikan kemerdekaan dengan menggunakan metode role palying.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
1.5.2 Bagi guru, dapat menambah pengalaman dalam menggunakan metode role
playing unruk mengenalkan dan memberikan materi menghargai jasa dan peranan
tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan pada siswa.
1.5.3 Bagi siswa, dapat memperoleh pengalaman belajar secara langsung setelah
melihat, melakukan, dan merasakan sendiri pengalaman belajarnya melalui
kegiatan role playing. Siswa juga dapat menjadi lebih berperan aktif dalam proses
pembelajaran karena siswa dapat mengalami sendiri pengalaman belajarnya
sehingga pengetahuan akan cepat ditangkap oleh siswa.
1.5.4 Bagi sekolah, memberikan masukan tentang bagaimana menggunakan dan
penerapan metode role playing dalam proses pembelajaran sebagai salah satu
upaya untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa.
1.6 Definisi Operasional
Penelitian ini perlu didefinisi operasional untuk menyamakan presepsi
tentang hal-hal yang secara operasional masih berbeda, yaitu:
1.6.1 Belajar adalah proses perubahan perilaku yang terjadi sepanjang hayat
sejak/terus menerus dari siswa lahir sampai meninggal melalui praktek dan latihan
di lingkungannya.
1.6.2 Prestasi belajar adalah usaha kegiatan belajar antara guru dengan siswa yang
dapat diukur menggunakan evaluasi seperti: tes, baik tes lisan maupun tertulis.
1.6.3 Keaktifan belajar adalah siswa mengalami sendiri proses belajarnya melalui
aktivitas-aktivitas yang mendukung terjadinya proses belajar. Kemauan siswa
untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut sudah ada dalam diri siswa, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
guru harus pandai memfasilitasi siswa dalam proses pembelajaran agar keaktifan
siswa dalam belajar dapat dimunculkan
1.6.4 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah adalah ilmu yang mempelajari
manusia di masyarakat dengan menggunakan beberapa kajian pokok dengan
tujuan agar manusia dapat memecahkan berbagai masalah, sehingga semakin
mengerti dan memahami lingkungan sosial masyarakatnya.
1.6.5 Role playing/role play/bermain peran adalah metode yang digunakan untuk
meningkatkan kemampuan penguasaan materi ajar melalui memainkan peran
secara langsung sesuai dengan karakter materi ajar. Siswa dapat memainkan peran
dan menyampaikan nilai-nilai dalam kaitanya dengan suatu bidang ilmu tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
Bab II memuat tentang kajian teori, kerangka berpikir, hipotesis tindakan, dan
penelitian yang relevan.
2.1 Kajian Teori
Teori-teori yang mendukung terlaksananya penelitian terdiri dari dasar
teori konstruktivisme dan teori-teori pendukung, seperti keaktifan belajar, prestasi
belajar, metode role playing, ilmu pengetahuan sosial (IPS), dan penelitian
tindakan kelas (PTK).
2.1.1 Dasar Teori
2.1.1.1 Teori Konstruktivisme
“Konstruktivisme adalah sebuah filosofi pembelajaran yang dilandasi
premis
bahwa
dengan
merefleksikan
pengalaman,
kita
membangun,
mengkontruksi pengetahuan pemahaman kita tentang dunia tempat kita hidup”
(Suyono, 2011: 105). Menurut Sanjaya (2010: 246), “belajar menurut teori
konstruktivistik bukanlah sekedar menghafal akan tetapi, proses mengkontruksi
pengetahuan melalui pengalaman”. Sehingga potensi diri yang dimiliki akan
berkembang dan pengetahuan yang siswa peroleh akan bermakna setelah siswa
belajar secara langsung, melihat, melakukan, dan merasakan sendiri pengalaman
belajarnya. Sependapat dengan Sanjaya, teori konstruktivisme sosial dari
Vygotsky (dalam Suyono, 2011: 109) yang mengatakan “teori pembelajarannya
sebagai pembelajaran kongsi sosial (social cognition). Pembelajaran kongsi sosial
meyakini bahwa kebudayaan merupakan penentu utama bagi pengembangan
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
individu”. Selain itu Nik Azis Nik Pa (dalam Lapono, 2010: 1-25) menjelaskan
tentang konstruktivisme dalam belajar,
konstruktivisme
adalah
tidak
lebih
daripada
komitmen
terhadap
pandanga bahwa manusia membina pengetahuanya sendiri. Ini bermakna
bahwa sesuatu pengetahuan yang dipunyai oleh seorang individu adalah
hasil daripada aktiviti yang dilakukan individu tersebut, dan bukan sesuatu
maklumat atau pembelajaran yang diterima secara pasif dari luar.
Pengetahuan tidak boleh dipindahkan daripada pemikiran seseorang
individu kepada pemikiran individu yang lain. Sebaliknya, setiap individu
membentuk pengetahuanya sendiri dengan menggunakan pengalamannya
secara terpilih.
Peneliti memilih teori konstruktivisme seperti penjelasan Nik Azis Nik Pa di atas
karena keaktifan siswa menjadi syarat utama dalam pembelajaran konstruktivisme
(Lapono, 2010: 1-25). Selain itu teori konstruktivisme sesuai dengan metode role
playing, seperti yang dikatakan Suparno (2007: 82-83) metode role playing
merupakan salah satu contoh metode yang sesuai dengan teori konstruktivisme.
Pengertian di atas menunjukan bahwa teori belajar konstruktivisme sesuai
dengan proses pembelajaran menggunakan metode role playing karena siswa
membangun sendiri pengetahuannya melalui belajar secara langsung, melihat,
melakukan, dan merasakan sendiri pengalaman belajarnya melalui kegiatan role
playing untuk memahami materi pembalajaran. Melalui proses pembelajaran
menggunakan role playing siswa juga dapat mengalami proses belajarnya secara
langsung dan nyata dari lingkungan sosial mereka. Selain itu siswa juga dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
menunjukan keaktifan belajarnya dalam proses pembelajaran menggunakan
metode role playing.
2.1.2 Keaktifan Belajar
2.1.2.1 Pengertian Keaktifan Belajar
Keaktifan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai
kegiatan, kesibukan, aktivitas (Tim penyusun KBBI, 2005: 26). Keaktifan belajar
adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental (Sardiman, 2001: 3). Menurut
Yamin (2007: 82) “belajar aktif adalah suatu usaha manusia untuk membangun
pengetahuan dalam dirinya. Proses pembelajaran terjadi perubahan dan
peningkatan mutu kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan siswa, baik dalam
ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif”. Dengan demikian, kegiatan aktif siswa
dalam proses pembelajaran dapat disebut dengan belajar aktif. Sanjaya (2007:
101-106) mengatakan aktivitas tidak hanya ditentukan oleh aktivitas fisik semata,
tetapi juga ditentukan oleh aktivitas non fisik seperti mental, intelektual, dan
emosional. Guru tidak bisa melihat aktivitas pikiran dan perasaan siswa, tetapi
guru dapat mengamatinya yaitu dari kegiatan siswa tersebut sebagai akibat adanya
aktivitas pikiran dan perasaan, seperti siswa bertanya, siswa mengemukakan ide,
siswa menyanggah ide, siswa menyetujui ide, siswa menjawab, siswa melakukan
diskusi, siswa memecahkan soal, siswa mengamati sesuatu, siswa melaporkan
hasil pekerjaannya, siswa membuat rangkuman, siswa membuat refleksi dan
sebagainya. Sementara itu menurut Dimyati & Mudjiono (2006: 45)
dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan.
Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
mudah kita amati sampai kegiatan psikis yang susah diamati. Kegiatan
fisik berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilanketerampilan,
dan
sebagainya.
Contoh
kegiatan
psikis
misalnya
menggunakan khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan
masalah yang dihadapi, membandingkan satu konsep dengan yang lain,
menyimpulkan hasil percobaan, dan kegiatan psikis yang lain.
Berbagai macam bentuk keaktifan belajar di atas sudah terdapat dalam diri
siswa, sehingga siswa mempunyai keinginan untuk melakukan berbagai macam
bentuk keaktifan tersebut. Siswa dapat melakukan dan menunjukan berbagai
macam kekatifan belajar jika guru dapat memfasilitasi siswa agar dapat
melakukan dan menunjukan berbagai macam kekatifan belajar. Menurut Arifin
(2008: 294) mengatakan “pada dasarnya peserta didik adalah manusia aktif yang
mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan
anspirasinya sendiri. Keaktifan itu beranekaragam bentuknya mulai dari kegiatan
fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang sulit diamati”. Sependapat
dengan Arifin, Uno (2012: 196) mengatakan “seorang anak pada dasarnya sudah
memiliki keinginan untuk berbuat dan mencari sesuatu yang sesuai dengan
anspirasinya, demikian halnya dengan bela