Analisis pengaruh persepsi konsumen tentang kualitas produk dan harga produk terhadap minat beli : studi kasus pada penghuni kost konsumen Pond`s Moisturizer di Dusun Mrican dan Dusun Papringan, Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Y

ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN TENTANG KUALITAS
PRODUK DAN HARGA PRODUK TERHADAP MINAT BELI
Studi Kasus pada Penghuni Kost Konsumen POND’S Moisturizer
di Dusun Mrican dan Dusun Papringan, Kelurahan Catur Tunggal,
Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen

Oleh:
Franciska Istinasanti
NIM: 042214146
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009

i


ii

iii

iv

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Jika seseorang mendekatkan diri padaKu sejengkal maka Aku akan mendekatkan
sehasta. Jika ia mendekatkan dirinya padaKu sehasta maka Aku akan
mendekatkan sedepa. Apabila ia datang padaKu dengan berjalan maka Aku akan
datang padanya dengan berlari.
(HR-Bukari)
Jangan biarkan apapun menghalangi kesuksesanmu jika itu menurutmu yang
terbaik.
(Me)


PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan untuk Tuhan YME, atas rencana indah yang telah di
anugerahkanNya.
Kedua orang tuaku, adik-adikku, keluargaku, dan orang terdekatku.

vi

ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN TENTANG KUALITAS
PRODUK DAN HARGA PRODUK TERHADAP MINAT BELI
Studi Kasus pada Penghuni Kost Konsumen POND’S Moisturizer di Dusun
Mrican dan Dusun Papringan, Kelurahan Catur Tunggal, Kecamatan Depok
Sleman, Kabupaten Sleman, Yogyakarta
Franciska Istinasanti
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi konsumen
tentang kualitas produk dan harga produk POND’S Moisturizer serta untuk
mengetahui apakah ada perbedaan persepsi konsumen tentang kualitas produk

dengan harga produk POND’S Moisturizer dilihat dari jenis kelamin, usia, dan
besarnya uang saku per bulan, dan juga untuk mengetahui apakah persepsi
konsumen mengenai kualitas produk dengan harga produk POND’S Moisturizer
berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kuesioner. Penelitian ini dilakukan di Dusun Mrican dan Dusun Papringan,
dengan jumlah responden yang diambil sebanyak 100 responden. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling. Teknik analisis
data yang digunakan adalah Analisis Persentase, Analisis Independent Sample t-test,
Analisis Anova Satu Arah, dan Analisis Regresi Linear Berganda.
Dari hasil diketahui bahwa persepsi konsumen terhadap kualitas POND’S
Moisturizer adalah baik dan persepsi konsumen terhadap harga POND’S Moisturizer
relatif sedang. Tidak ada perbedaan persepsi konsumen terhadap kualitas POND’S
Moisturizer jika dilihat menurut jenis kelamin, usia dan besar uang saku per bulan
responden. Tidak ada perbedaan persepsi konsumen terhadap harga POND’S
Moisturizer jika dilihat menurut jenis kelamin dan usia responden. Sebaliknya ada
perbedaan persepsi konsumen terhadap harga POND’S Moisturizer dilihat menurut
besarnya uang saku per bulan responden. Persepsi konsumen mengenai kualitas
POND’S Moisturizer berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen, sedangkan
persepsi konsumen mengenai harga POND’S Moisturizer tidak berpengaruh tehadap

minat beli ulang konsumen.

vii

ABSTRACT
AN ANALYSIS ON THE INFLUENCE ON CONSUMER’S PERCEPTION
ABOUT PRODUCT PRICE AND QUALITY TOWARDS BUYING
INTEREST
Case Study in Boarding House Residents in Mrican and Papringan Village,
Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta
Franciska Istinasanti
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2009
The purpose of this research is to know about (1) consumer’s perception on
the price and quality of POND’S Moisturizer from several perspective such as
gender, age and monthly pocket money, (2) consumers perception related to the
influence of the consumer’s continual buying interest towards the quality and price
of POND’S Moisturizer.
The method of data collection which used in this research was questionnaire

method. The research was conducted in Mrican and Papringan village, with 100
participants. The technique of sampling collection used was purposive sampling.
The technique for the analysis was used Percentage Analysis, Independent Sample ttest Analysis, One-Way Anova Analysis, Multiple Linear Regression Analysis.
The research found that (1) consumer’s perception towards the quality of
POND’S Moisturizer was good, (2) the consumer’s perception towards the price of
POND’S Moisturizer based was moderate.
(3) There was no difference on consumer’s perception towards the quality of
POND’S Moisturizer, based on gender, age of the participants and the amount of
pocket money. (4) There was no difference on consumer’s perception towards the
price of POND’S Moisturizer, based on gender and age of the participants. (5)
However, there was difference on consumer’s perception towards the price of the
product based on the monthly pocket money. (6) Consumer’s perception towards
POND’S Moisturizer also gave a big influence on consumer’s continual buying
interest, whereas the consumer’s perception about POND’S Moisturizer price did
not give any influence towards consumer’s continual buying interest.

viii

KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Esa atas berkat dan tuntunan-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi
yang berjudul Analisis Pengaruh Persepsi Konsumen tentang Kualitas Produk
dan Harga Produk Terhadap Minat Beli. “Studi Kasus pada Penghuni Kost
Konsumen POND’S Moisturizer di Dusun Mrican dan
Kelurahan

Catur

Tunggal,

Kecamatan

Depok,

Dusun Papringan,

Kabupaten

Sleman,


Yogyakarta”. Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat uji
sarjana untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama proses penyelesaian skripsi ini, penulis mendapatkan begitu banyak
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M. B. A., selaku Ketua Program Studi
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Drs. A. Triwanggono, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, pengetahuan, dan saran serta meluangkan waktu
untuk membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Dra. Y. Rini Hardanti, M.Si., selaku Dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, pengetahuan, dan saran serta meluangkan waktu
untuk membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

ix

5. Bapak Drs. Hyginus Suseno Triyanto Widododo, M.Si., selaku Dosen

Pembimbing akademik.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan yang sangat
berguna bagi penulis.
7. Pemerintah Kabupaten Sleman BAPPEDA dan

Pemerintah Kabupaten

Sleman Kecamatan Depok, Desa Catur Tunggal, terima kasih untuk izin
yang telah diberikan sehingga penulis dapat melakukan penelitian.
8. Bapak Dukuh Mrican dan Papringan, Kelurahan Catur Tunggal, Kecamatan
Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, terima kasih untuk ijin penelitian
dan informasi yang bermanfaat bagi penulisan skripsi ini.
9. Kedua orang tuaku tersayang Bapak Mulyono dan Ibu Ratiyah, terima kasih
untuk dukungan doa, perhatian, didikan, semangat, kasih sayang, kesabaran
dan dukungan finansial sehingga aku dapat menyelesaikan skripsi ini.
10. Adik-adikku, Dwi, Andre, dan Dimas, terima kasih untuk dukungan,
semangat dan kepercayaan kalian.
11. Keluarga besarku terima kasih atas dukungan dan semangatnya..
12. Orang-orang terdekatku dan pernah dekat dengan aku, sahabat-sahabat

karibku, terima kasih atas kasih sayang, dukungan, dan persahabatannya.
13. Teman-teman Universitas Sanata Dharma yang pernah berjuang bersama
terima kasih atas pertemananya.

x

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan, karena keterbatasan waktu penelitian dan pengalaman yang dimiliki
penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Yogyakarta, 17 September 2009
Penulis,

Franciska Istinasanti

xi

DAFTAR ISI


Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………...............i
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………… ...............ii
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………..............iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………................iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH ................................................…………………………...........v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………..........vi
ABSTRAK………………………………………………………………..............vii
ABSTRACT………………………………………………………………...........viii
KATA PENGANTAR…………………………………………………….......... ix
DAFTAR ISI……………………………………………………………............. xii
DAFTAR TABEL………………………………………………………….........xvi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xix
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xx
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………...............1
B. Rumusan Masalah……………………………………………….................5
C. Batasan Masalah…………………………………………………...............5

D. Tujuan Penelitian…………………………………………………..............6
E. Manfaat Penelitian…………………………………………………………7
F. Sistematika Penulisan……………………………………………...............8

xii

BAB II LANDASAN TEORI
A. Pemasaran
a. Pengertian Manajemen Pemasaran…………………………............10
b. Pengertian Pemasaran………………………………………............10
c. Konsep Manajemen Pemasaran…………………………….............11
B. Perilaku Konsumen
a. Pengertian Konsumen………………………………………...........15
b. Pengertian Perilaku Konsumen…………………………………….16
C. Persepsi Konsumen
a. Pengertian Persepsi Konsumen…………………………………….18
b. Faktor yang Berpengaruh pada Persepsi…………………………...18
D. Kualitas
a. Pengertian Kualitas………………………………………………....19
b. Dimensi Kualitas Produk…………………………………………...22
E. Harga
a. Pegertian Harga…………………………………………………….24
b. Aspek Penetapan Harga……………………………………………24
c. Persepsi Konsumen Terhadap Harga……………………………... 25
d. Persepsi Harga Terhadap Kualitas…………………………………25
F. Proses Keputusan Pembelian
a. Pembelian…………………………………………………………..27
b. Jenis Pembelian…………………………………………………….31
c. Proses Pembelian…………………………………………………...33
G. Hipotesis………………………………………………………….............33

xiii

BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian……………………………………………………...........35
B. Lokasi dan Waktu Penelitian……………………………………………..35
C. Subyek dan Obyek Penelitian……………………………………………35
D. Variabel Penelitian……………………………………………………… 36
E. Data yang Dibutuhkan……………………………………………............39
F. Teknik Pengukuran Data…………………………………………........... 40
G. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………........ 42
H. Definisi Operasional……………………………………………………...43
I. Populasi dan Sampel……………………………………………………...43
J. Teknik Pengambilan Sampel…………………………………………......45
K. Metode Pengujian Instrumen…………………………………………..... 45
L. Teknik Analisis Data……………………………………………...............49
BAB IV GAMBARAN UMUM
1. Gambaran Umum PT Unilever Indonesia Tbk
A. Sejarah PT Unilever Indonesia Tbk………………………............58
B. Lokasi, Misi, Tujuan dan Prinsip PT Unilever Indonesia Tbk……59
C. Struktur Organisasi……………………………………………….66
D. Bidang Usaha……………………………………………………..66
2. Gambaran Produk POND’S Moisturizer………………………………....70
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Pengumpulan Data………………………………………….74
B. Analisis Deskriptif Karakteristik Subjek Penelitian………………………74
C. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian……….............. 78

xiv

D. Deskripsi Variabel Penelitian…………………………………..................81
E. Analisis Data…………………………………………………...................87
F. Pembahasan……………………………………………………...............120
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. Kesimpulan…………………………………………………...................125
B. Saran………………………………………………………......................125
C. Keterbatasan Penelitian…………………………………….....................126
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..................128

xv

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel V.1

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin................................................................................. 75

Tabel V.2

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Usia................................................................................................ 75

Tabel V.3

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Besar Uang Saku per Bulan............................................................76

Tabel V.4

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Lama Menggunakan POND' S Moisturizer....................................77

Tabel V.5

Analisis Uji Validitas Variabel Kualitas........................................78

Tabel V.6

Analisis Uji Validitas Variabel Harga........................................... 78

Tabel V.7

Analisis Uji Validitas Variabel Minat Beli Ulang.........................79

Tabel V.8

Reability Statistics variabel Kualitas POND'S Moisturizer............79

Tabel V.9

Reability Statistics Variabel Harga POND'S Moisturizer...............80

Tabel V.10

Reability Statistics Variabel Minat Beli Ulang POND'S
Moisturizer......................................................................................80

Tabel V.11

Distribusi Skor Kualitas POND'S Moisturizer...............................81

Tabel V.12

Distribusi Skor Harga POND'S Moisturizer.................................82

Tabel V.13

Distribusi Skor Mina Beli Ulang POND'S Moisturizer
Berdasarkan Kesesuaian................................................................ 83

Tabel V.14

Distribusi Skor Mina Beli Ulang POND'S Moisturizer
Berdasarkan Kepuasan/ Manfaat...................................................84

Tabel V.15

Distribusi Skor Mina Beli Ulang POND'S Moisturizer

xvi

Berdasarkan Keyakinan.................................................................85
Tabel V.16

Distribusi Skor Mina Beli Ulang POND'S Moisturizer
Berdasarkan Keinginan....................................................................86

Tabel V.17

Distribusi Persepsi Konsumen Terhadap Kualitas POND'S
Moisturizer......................................................................................88

Tabel V.18

Distribusi Persepsi Konsumen Terhadap Harga POND'S
Moisturizer......................................................................................89

Tabel V.19

Output Test of Homogeneity of Variances Menurut Usia.
Terhadap Kualitas...........................................................................92

Tabel V.20

Output Hasil Uji Anova Menurut Usia Terhadap Kualitas….........93

Tabel V.21

Output Test of Homogeneity of Variances Menurut Besar Uang
Saku per Bulan. Terhdap Kualitas................................................. 95

Tabel V.22

Output Hasil Uji Anova Menurut Besar Uang Saku per Bulan
Terhadap Kualitas........................................................................ 96

Tabel V.23

Output Test of Homogeneity of Variances Menurut Usia
Terhadap Harga.............................................................................101

Tabel V.24

Output Hasil Uji Anova Menurut Usia terhad Harga…………....102

Tabel V.25

Output of Test Homogeneity of Variances Menurut Besar Uang Saku
per Bulan Terhadap Harga…………………………………104

Tabel V.26

Output Hasil Uji Anova Menurut Besar Uang Saku per Bulan
Terhadap Harga.............................................................................105

Tabel V.27

Output Multiple Comparisons.......................................................106

Tabel V.28

Output Asumsi Klasik Regresi Multikolinearitas…………...…..110

Tabel V.29

Output Asumsi Klasik Regresi Autokorelasi……………………111

xvii

Tabel V.30

Output Hasil Analisis Regresi Linear Berganda………………...113

Tabel V.31

Output Hasil Uji F……………………………………………….118

Tabel V.32

Output Model Summary Analisis Determinasi……………...…..120

xviii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar V.1

Daerah Penerimaan dan Penolakan H O Menurut Jenis Kelamin
Terhadap Kualitas………………………………………………..92

Gambar V.2

Daerah Penerimaan dan Penolakan H O Menurut Usia
Terhadap Kualitas………………………………………………..94

Gambar V.3

Daerah Penerimaan dan Penolakan H O Menurut Besar Uang Saku
Saku per bulan Terhadap Kualitas………………………….........98

Gambar V.4

Daerah Penerimaan dan Penolakan H O Menurut Jenis Kelamin
Terhadap Harga............................................................................100

Gambar V.5

Daerah Penerimaan dan Penolakan H O Menurut Usia Terhadap
Harga............................................................................................103

Gambar V.6

Daerah Penerimaan dan Penolakan H O Menurut Besar Uang
Saku Saku per bulan Terhadap Harga..........................................109

Gambar V.7
`
Gambar V.8
`
Gambar V.9

Daerah Penerimaan dan Penolakan H O Uji t Koefisien Regresi
Variabel Kualitas POND’S Moisturizer ......................................116
Daerah Penerimaan dan Penolakan H O Uji t Koefisien Regresi
Variabel Harga POND’S Moisturizer...........................................117
Daerah Penerimaan dan Penolakan H O Uji F.............................119

xix

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran I

Kuesioner………………………………………………….......129

Lampiran II

Deskripsi Responden……………………………………….....135

Lampiran III

Tabulasi Data Penelitian…………………………....................138

Lampiran IV

Output Uji Reabilitas dan Validitas……………………...........142

Lampiran V

Output Hasil Uji Independent Sample T Test…………………145

Lampiran VI

Hasil Uji One Way Anova……………………………………148

Lampiran VII

Output Uji Asumsi Klasik……………………………………..153

Lampiran VIII

Output Uji Linear Berganda…………………………………...157

Lampiran IX

Tabel-tabel Statistik…………………………………………....161

xx

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Didalam era globalisasi dan pasar bebas, berbagai jenis barang dan
jasa dengan berbagai merek membanjiri pasar Indonesia. Persaingan antar
merek setiap produk akan menjadi tajam dalam memperebutkan konsumen.
Bagi konsumen, pasar menyediakan berbagai pilihan produk dan merek yang
banyak. Konsumen bebas memilih produk dan merek yang akan dibelinya.
Keputusan

membeli

ada

dalam

diri

konsumen.

Konsumen

akan

menggunakan berbagai kriteria dalam membeli produk dan merek tertentu.
Diantaranya adalah konsumen akan membeli produk yang sesuai dengan
kebutuhannya, seleranya, dan daya belinya. Konsumen juga seringkali
memutuskan pembelian suatu produk berdasarkan persepsinya terhadap
produk tersebut. Memahami persepsi konsumen adalah penting bagi pemasar
dan produsen. Konsumen tentu akan memilih produk yang bermutu lebih
baik dengan harga yang lebih murah.
Selama dua dekade terakhir, penekanan baru atas pentingnya kualitas
telah mengembangbiakkan gerakan kualitas secara global. Sebagian besar
perusahaan mengimplementasikan program “Manajemen Kualitas Total”
(Total Quality Manajemen-TQM), yaitu usaha-usaha untuk meningkatkan
kualitas produk dan proses secara konsisten di setiap tahap dalam kegiatan
operasinya.

1

2

Semakin banyak perusahaan menggunakan definisi kualitas melalui
sudut pandang pelanggannya, maka program TQM-nya sedikit demi sedikit
menuju

ke

program

kepuasan

pelanggan

dan

program

untuk

mempertahankan pelanggan. Dengan demikian, sekarang banyak perusahan
yang mengubah kualitas yang ditentukan oleh pelanggan menjadi senjata
strategis yang ampuh. Mereka menciptakan kepuasan dan nilai bagi
pelanggan secara konsisten dan secara menguntungkan memenuhi kebutuhan
dan keinginan pelanggan akan kualitas. Saat ini, secara nyata kualitas telah
menjadi keharusan supaya dapat bersaing di abad dua puluh satu hanya
perusahaan yang mempunyai kualitas terbaik yang akan berhasil.
Kualitas produk merupakan salah satu alat pemasaran yang penting
dalam pengembangan produk, pemasar lebih dahulu harus memilih tingkatan
kualitas yang dapat mendukung posisi produk di pasar sasarannya. Dalam
dimensi tersebut kualitas produk tersebut berarti kualitas kinerja yaitu
kemampuan produk untuk melakukan fungsi-fungsinya. Kemampuan itu
menjadi daya tahan, kehandalan, ketelitian yang dihasilkan, kemudahan
dioperasikan dan diperbaiki, dan atribut lain yang berharga pada produk
secara keseluruhan. Dalam kualitas terdapat konsistensi yang tinggi akan
kualitas produk yaitu, kualitas kesesuaian, bebas dari kecacatan dan
konsistenan dalam memberikan kualitas yang dijanjikan.
Suatu perusahaan akan menjadi bijaksana dalam mengukur kepuasan
konsumen secara teratur karena salah satu kunci untuk meningkatkan
konsumen adalah kepuasan pelanggan karena kualitas sebuah produk sesuai
harapan dan harga yang terjangkau. Seorang konsumen yang dipuaskan pada

3

tingkat tinggi setelah mengkonsumsi sebuah produk maka secara umum
konsumen tersebut bartahan memenuhi kesetiaannya lebih lama, atau jika
konsumen tersebut puas maka konsumen tersebut akan menunjukkan
kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersebut dan
menawarkan kepada orang lain tentang produk yang sedang ia gunakan.
Pengembangan

sebuah

produk

mengharuskan

perusahaan

menetapkan manfaat-manfaat apa yang akan diberikan oleh produk ini.
Manfaat-manfaat ini dikomunikasikan dan hendaknya dipenuhi oleh atribut
produk. Untuk produk barang, misalnya dalam bentuk mutu, ciri dan desain.
Mutu produk menunjukkan kemampuan sebuah produk untuk menjalankan
fungsinya, ciri produk merupakan sarana kompetitif untuk membedakan
produk perusahaan dengan produk pesaing, sedangkan desain dapat
menyumbangkan kegunaan atau manfaat produk serta coraknya. Jadi, produk
barang tidak hanya penampilan yang diperhatikan tetapi juga hendaknya
merupakan produk yang simpel, aman, tidak mahal, sederhana dan ekonomis
dalam proses produksi dan distribusi.
Penetapan harga dan persaingan harga telah dinilai sebagai masalah
utama yang dihadapi perusahaan. Namun, banyak perusahaan yang tidak
menangani harga dengan baik. Keputusan harga strategi marketing mix,
dimana harus mempertimbangkan marketing mix sebagai satu keseluruhan.
Jika produk diposisikan atas dasar faktor-faktor bukan harga, maka
keputusan-keputusan

mengenai

mutu,

promosi

dan

distribusi

akan

mempengaruhi harga tetapi sebaiknya jika harga merupakan sebuah faktor

4

dalam penentuan posisi maka harga akan sangat mempengaruhi keputusankeputusan mengenai unsur-unsur marketing mix lainnya.
Oleh karena sebelum menetapkan harga, harus dipahami dulu
hubungan antara harga dan permintaan terhadap produk atau jasa tersebut
baik untuk jenis pasar yang berbeda maupun persepsi konsumennya, lalu
dianalisis dengan metode-metode yang sesuai. Harga dan tawaran pesaing
perlu diketahui untuk menentukan harga serta reaksi mereka setelah
keputusan harga diberlakukan.
Melalui survei periodik dapat diketahui jejak kepuasan konsumen
secara langsung. Para responden dapat dimintai keterangan melalui
pertanyaan-pertanyaan tambahan untuk mengukur minat membeli kembali
suatu produk dan kemungkinan atau kemauan untuk memuji kebaikan merek
ke orang lain. Maka dalam penelitian ini dipilih produk yang banyak
dijumpai oleh masyarakat dan digunakan khususnya kalangan muda.
Dari uraian tersebut diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “ANALISIS PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN
TENTANG KUALITAS PRODUK DAN HARGA PRODUK TERHADAP
MINAT BELI” studi kasus pada penghuni kost konsumen POND’S
Moisturizer di Dusun Mrican dan Dusun Papringan, Kelurahan Catur
Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

5

B. Rumusan Masalah
Beradasarkan latar belakang maka peneliti membuat rumusan masalah, yaitu :
1. Bagaimana persepsi konsumen mengenai kualitas produk dan harga
produk POND’S Moisturizer?
2.

Apakah ada perbedaan persepsi konsumen tentang kualitas produk
dengan harga produk POND’S Moisturizer dilihat dari jenis kelamin,
usia, dan besarnya uang saku per bulan?

3. Apakah persepsi konsumen mengenai kualitas produk dengan harga
produk POND’S Moisturizer

berpengaruh terhadap minat beli ulang

konsumen?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian lebih terarah atau tidak terlalu luas dari permasalahan, maka
peneliti membuat batasan masalah :
1. Penelitian ditujukan kepada anak kost konsumen POND’S Moisturizer di
Dusun Mrican dan Dusun Papringan, Kelurahan Catur Tunggal,
Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
2. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah :
a) Jenis kelamin :
a. Pria
b. Wanita
b) Usia :
a. 14 tahun – 17 tahun
b. 18 tahun – 21 tahun
c. 22 tahun – 25 tahun

6

d. 26 tahun – 29 tahun
e.

> 30tahun

c) Besarnya uang saku per bulan :
a.

< Rp. 500.000,00

b.

Rp. 501.000,00 – Rp. 1.000.000,00

c.

Rp. 1.001.000,00 – Rp. 1.500.000,00

d.

Rp. 1.501.000,00 – Rp.2.000.000,00

e.

> Rp. 2.000.000,00

d) Lama responden menggunakan POND’S Moisturizer :
a. 1 bulan – 3 bulan
b. 4 bulan – 6 bulan
c. 7 bulan – 9 bulan
d. 10 bulan – 12 bulan
e. 12 bulan

D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan keinginan peneliti untuk melakukan
penelitian, keinginan peneliti melakukan penelitian yang pasti adalah untuk
menjawab masalah penelitian yang akan dirumuskan. Maka penyusunan
tujuan penelitian tidak akan terlepas dari rumusan masalah penelitian.
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana persepsi konsumen tentang kualitas
produk dan harga produk POND’S Moisturizer.

7

2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi konsumen tentang
kualitas produk dengan harga produk POND’S Moisturizer dilihat
dari jenis kelamin, usia, dan besarnya uang saku per bulan.
3. Untuk mengetahui apakah persepsi konsumen mengenai kualitas
produk dengan harga produk POND’S Moisturizer berpengaruh
terhadap minat beli ulang konsumen.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah penjelasan kepada pihak-pihak mana saja kiranya
hasil riset ini/ penelitian bermanfaat (Supardi, 2005:178). Manfaat dari
penelitian ini adalah :
1. Bagi perusahaan
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
dalam meningkatkan kualitas dan menetapkan harga produk
POND’S Moisturizer bagi PT. Unilever Indonesia Tbk dan bagi
pusat belanja di Yogyakarta.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil

penelitian

dapat

menambah

referensi

perpustakaan

Universitas Sanata Dharma dan menambah pengetahuan bagi
pembaca.
3. Bagi peneliti
Melalui penelitian ini, peneliti dapat menerapkan disiplin ilmu
yang telah diperoleh dan menambah wawasan yang berkaitan
dengan bidang pemasaran.

8

F. Sistematika Penulisan
Bab I

Pendahuluan
Pada bab pendahuluan akan dijelaskan mengenai latar
belakang, masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II

Landasan Teori
Pada bab landasan teori akan dijelaskan mengenai teori-teori
yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini dan
hipotesis.

Bab III

Metode Penelitian
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, lokasi
dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, variabel
penelitian, data yang dibutuhkan, teknik pengumpulan data,
teknik pengukuran data, definisi operasional, populasi dan
sampel, teknik pengambilan sampel, metode pengujian
instrumen, dan teknik analisis data.

Bab IV

Gambaran Umum PT. Unilever Indonesia Tbk
Dalam bab ini berisi gambaran umum PT. Unilever Indonesia
Tbk dan gambaran tentang produk POND’S.

Bab V

Analisis data Dan Pembahasan
Bab analisis data akan dijelaskan mengenai analisis data dan
penjelasannya.

Bab IV

Kesimpulan dan Saran

9

Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dari
analisis data yang ada serta saran yang dapat diberikan oleh
penulis.

10

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pemasaran
a. Pengertian Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan
dari perwujudan, pemberian harga, promosi, dan distribusi dari
barang-barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran
dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan (Philip
Kotler, 2005).
b. Pengertian Pemasaran
Berikut ini adalah beberapa definisi pemasaran yang dikemukakan
oleh Kotler (2003:10) :
Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan

menciptakan,

menawarkan,

dan

secara

bebas

mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.
Pengembangan pemasaran dalam hal ini lebih diarahkan
untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Oleh
beberapa ahli, konsumen atau pelanggan disebut pasar atau pasar
sasaran bagi perusahaan.
Untuk meningkatkan jumlah konsumen atau pelanggan,
perusahaan harus memberikan produk serta jasa atau pelayanan yang
memuaskan. Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan

10

11

untuk puas, mempunyai uang untuk berbelanja, dan mempunyai
kemauan untuk membelanjakannya.
c. Konsep Manajemen Pemasaran
Jangkauan pemasaran sangat luas, berbagai tahap kegiatan
harus dilalui oleh barang dan jasa sebelum sampai ketangan
konsumen, sehingga ruang lingkup kegiatan yang luas itu
disederhanakan menjadi 4 (empat) komponen, yaitu produk
(product), harga (price), distribusi (place), dan promosi (promotion).
Masing-masing penjelasannya adalah :
1. Kebijakan produk
produk adalah suatu yang dapat ditawarkan ke pasar
untuk mendapatkan perhatian, untuk dibeli, digunakan atau
dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu keinginan atau
kebutuhan. Yang termasuk dalam produk selain berbentuk
fisik juga jasa atau layanan. Produk dapat dibeda-bedakan
atau diklasifikasikan kedalam beberapa macam. Misalnya,
barang. Yang dapat dibedakan menjadi barang konsumsi,
yaitu barang yang dibeli oleh konsumen akhir untuk
dikonsumsi dan barang industri, yaitu barang yang dibeli
untuk diolah kembali.
2. Kebijakan harga
Harga

adalah

sejumlah

nilai

yang

ditukarkan

konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan
produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh penjual untuk

12

satu harga yang sama terhadap semua pembeli. Keputusankeputusan mengenai harga dipengaruhi oleh berbagai faktor,
yaitu faktor internal perusahaan dan faktor lingkungan
eksternal. Dalam hal faktor internal, keputusan harga
disesuaikan dengan sasaran pemasaran, misalnya sasarannya
adalah untuk bertahan hidup, memaksimalkan laba jangka
pendek, memaksimalkan pangsa pasar atau kepemimpinan
mutu produk. Dalam hal faktor eksternal, dapat dijelaskan
sebagai berikut : pasar dan permintaan konsumen merupakan
plafon

harga

(harga

tertinggi).

Konsumen

akan

membandingkan harga suatu produk atau jasa dengan manfaat
yang dimilikinya. Faktor-faktor eksternal lainnya yaitu
kondisi ekonomi seperti inflasi, biaya bunga, resesi,
”booming”, dan keputusan-keputusan pemerintah dapat
mempengaruhi keefektifan strategi penetapan harga.
3. Kebijakan distribusi
Sebagian besar produsen menggunakan perantara
pemasaran untuk memasarkan produk khususnya barang
dengan cara membangun saluran distribusi, yaitu sekelompok
organisasi yang saling tergantung dalam keterlibatan mereka
pada proses yang memungkinkan suatu produk atau jasa
tersedia bagi penggunaan atau konsumsi oleh konsumen atau
pengguna industrial. Saluran distribusi membentuk tingkatan
saluran untuk menentukan panjangnya saluran distribusi.

13

Dalam kebijakan distribusi, desain saluran perlu
ditetapkan.

Didalam

mendesain

suatu

sistem

saluran

memerlukan analisis kebutuhan layanan konsumen, penetapan
sasaran dan kendala-kendala saluran, pengidentifikasian
alternatif-alternatif saluran yang utama serta pengevaluasinya.
Selanjutnya, perlu ditetapkan sasaran dan kendala saluran.
Setelah perusahaan menetapkan sasaran yang hendak dicapai
oleh salurannnya, selanjutnya ia harus mengidentifikasikan
alternatif-alternatif utama salurannya yang berhubungan
dengan jenis perantara, jumlah perantara dan tanggung jawab
anggota saluran.
Jumlah perantara: maksudnya mencari jenis perantara
yang sesuai dengan produk untuk dapat menjual atau
mendekatkannya
maksudnya

pada

perusahaan

konsumen.
harus

Jumlah

perantara:

memutuskan

banyaknya

pedagang perantara dari tiap tingkat yang menurutnya paling
efektif. Tanggung jawab aggota saluran: maksudnya produsen
dan perantara harus sepakat mengenai syarat-syarat dan
tanggung jawab masing-masing anggota saluran. Kriteria
ekonomi:

maksudnya

memilih

alternatif

berdasarkan

keuntungan bersih yang dihasilkan setelah mengurangi
pendapatan penjualan yang dilakukan oleh saluran dengan
semua biaya yang dikeluarkan. Kriteria pengendalian:
maksudnya memilih saluran yang problem pengendalian

14

menjadi hal yang utama. Mungkin perusahaan memilih
pedagang perantara yang lebih mudah dikendalikan. Kriteria
adaptif: maksudnya perusahaan dapat menyalurkan produknya
ke saluran-saluran itu dalam waktu yang berjangka lama atau
berjangka pendek.
4. Kebijakan promosi
Pemasaran tidak hanya membicarakan mengenai
produk, harga produk dan mendistribusikan produk, tetapi
juga mengkomunikasikan produk ini kepada masyarakat agar
produk itu dikenal dan ujung-ujungnya dibeli.
Untuk mengkomunikasikan produk ini perlu disusun
suatu strategi yang sering disebut dengan strategi Bauran
Promosi (promotion mix) yang terdiri atas 4 (empat)
komponen utama, yaitu periklanan (advertising), promosi
penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public
relations), dan penjualan perorangan (personal selling).
Periklanan merupakan tiap-tiap bentuk penyajian dan
promosi bukan pribadi yang dibayar, mengenai gagasan,
barang atau jasa oleh sponsor yang teridentifikasi. Promosi
penjualan adalah intensif jangka pendek untuk meningkatkan
pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa dimana
pembelian diharapkan dilakukan sekarang juga. Kegiatan
promosi yang termasuk kedalam promosi penjualan misalnya
pemberian kupon, obral, kontes, pameran dan lain-lain.

15

Hubungan masyarakat: bertujuan membangun hubungan yang
baik dengan publik perusahaan dengan menghasilkan
publisitas yang menyenangkan, menumbuhkembangkan suatu
citra perusahaan yang baik, menangani atau melenyapkan
desas-desus, kriteria, dan peristiwa yang tidak menyenangkan.
Perorangan: manajemen armada-penjual (para wiraniaga)
adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian
atas

kegiatan

para

wiraniaga.

Didalamnya

termasuk

menetapkan sasaran, strategi armada penjual, merekrut,
menyeleksi,

melatih,

mensupervisi,

serta

mengevaluasi

armada penjual perusahaan, yaitu mengenai langkah-langkah
proses penjualan perorangan serta menilai kinerja para
wiraniaganya.
B. Perilaku Konsumen
a. Pengertian Konsumen
Menurut Ujang Sumarwan (2003) istilah konsumen sering
diartikan sebagai dua jenis konsumen yaitu; konsumen individual
dan konsumen organisasi. Konsumen individu membeli barang dan
jasa untuk digunakan sendiri. Misalnya membeli pakaian, sepatu
dan sabun. Sedangkan konsumen organisasi meliputi organisasi
bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintah, dan lembaga
lainnya (sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit). Semua jenis
organisasi ini harus membeli produk peralatan dan jasa-jasa lainnya
untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasinya.

16

b. Pengertian Perilaku Konsumen
Berikut ini adalah definisi tentang perilaku konsumen (Ujang
Sumarwan, 2003:25) :
1.

Schiffman dan Kanuk (1994) mendefinisikan perilaku
konsumen sebagai berikut :
”The term consumer behavior refers to the behavior
that consumers display in searching for, purchasing, using,
evaluating , and disposing of products and services that they
expect will satisfy their needs”.
”Istilah perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku
yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli,
menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan
jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan
mereka”.

2.

Engel, Blackwell dan Minard mengartikannya sebagai :
”We define consumer behavior as those activities
directly involved in obtaining, consuming, and disposing of
products and services, including the decisions processes that
precede and follow these action”.
”Kami mendefinisikan perilaku konsumen sebagai
tindakan

yang

langsung

terlibat

dalam

mendapatkan,

mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk
proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan
ini”.

17

3.

Loudon dan Della-Bitta mengemukakan :
Perilaku
keputusan

konsumen

dan

aktivitas

adalah
fisik

proses
dalam

pengambilan
mengevaluasi,

memperoleh, menggunakan, dan menghabiskan barang dan
jasa.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen
adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong
tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli,
menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di
atas atau kegiatan mengevaluasi.
Tujuan pemasaran memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta
keinginan pelanggan sasaran. Bidang perilaku konsumen mempelajari cara
individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai, serta
memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka
memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka.
Menurut Philip Kotler (2003) Perilaku konsumen dipengaruhi
oleh empat faktor yaitu budaya (budaya-sub-budaya, dan kelas sosial),
sosial (kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status), pribadi (usia,
siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian, dan
konsep-diri), dan psikologis (motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan,
dan sikap).

18

C. Persepsi Konsumen
a. Pengertian Persepsi Konsumen
1. Persepsi (pandangan) adalah wujud dari respon akibat adanya
dorongan stimulus (stimulus drive). Suatu pandangan biasanya
dipilih berdasarkan isyarat yang ada pada lingkungannya atau
attitudnya (Supardi, 2005:343).
2. Persepsi konsumen adalah bagaimana seorang konsumen melihat
realitas di luar dirinya atau dunia sekelilingnya (Ujang Sumarwan,
2003:70).
3. Persepsi

konsumen

adalah

proses

pengorganisasian,

pengintepretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme
atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan
merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individuu (Walgito,
2006:54).
b. Faktor yang berpengaruh pada persepsi:
Menurut Suwarman (2003:76) :
1) Faktor pribadi adalah karakteristik konsumen yang muncul dari
dalam diri konsumen yaitu :
a. Motivasi dan hubungan konsumen
b. Harapan konsumen yang berpengaruh oleh pengalaman masa
lalunya.
2) Faktor stimulus
Faktor ini bisa dikontrol dan dimanipulasi oleh pemasar dan
pengiklan dengan tujuan utama untuk menarik perhatian, terdiri dari

19

: ukuran, warna, intensitas, kontras, posisi,petunjuk, gerakan,
kebauran, isolasi, stimulus yang disengaja, pemberi pesan menarik,
dan perubahan gambar yang cepat.
Menurut Baltus adalah :
1) Kemampuan dan keterbatasan fisik dari alat indera dapat
mempengaruhi persepsi untuk sementara waktu ataupun
permanen.
2) Kondisi lingkungan.
3) Pengalaman masa lalu.
Bagaimana cara individu untuk menginterpretasikan atau
bereaksi terhadap suatu stimulus tergantung dari pengalaman
masa lalunya.
4) Kebutuhan dan keinginan.
Ketika seorang individu membutuhkan atau menginginkan
sesuatu maka ia akan terus berfokus pada hal yang dibutuhkan
dan diinginkannya tersebut.
5) Kepercayan, prasangka dan nilai.
Individu akan lebih memperhatikan dan menerima orang lain
yang memiliki kepercayaan dan nilai yang sama dengannya.
Sedangkan

prasangka

mempersepsi sesuatu.

dapat

menimbulkan

bias

dalam

20

D. Kualitas
a. Pengertian Kualitas
Kata ”kualitas” mengandung banyak definisi dan makna.
Orang yang berbeda akan mengartikannya secara berlainan, beberapa
definisi yang kerapkali dijumpai antara lain (Fandy Tjiptono, 2005) :
a) Kesesuaian dengan persyaratan / tuntutan
b) Kecocokan untuk pemakaian
c) Perbaikan / penyempurnaan berkelanjutan
d) Bebas dari kerusakan / cacat
e) Pemenuhan kebutuhan pelanggan semenjak awal dan setiap saat
f) Melakukan segala sesuatu secara benar semanjak awal
g) Sesuatu yang bisa membahagiakan pelanggan.

Definisi menurut para guru kualitas (Fandy Tjiptono, 2005:11-12) :
a) Josep M. Juran
Kualitas sebagai kecocokan untuk pemakaian (fitness for use).
Definisi ini menekankan orientasi pada pemenuhan harapan
pelanggan.
b) Philip B. Crosby
Pendekatan Crosby menaruh perhatian besar pada transformasi
budaya kualitas. Ia mengemukakan pentingnya melibatkan
setiap orang dalam organisasi pada proses, yaitu dengan jalan
menekankan

kesesuaian

individual

terhadap

persyaratan

/tuntutan. Pendekatan Crosby merupakan proses top-down.

21

c) W. Edwards Deming
Strategi Deming didasarkan pada alat-alat statistik. Strategi ini
cenderung bersifat bottom-up. Penekanan strategi ini adalah
perbaikan dan pengukuran kualitas secara terus-menerus.
Deming sangat yakin bahwa bila karyawan diberdayakan untuk
memecahkan masalah (dengan catatan manajeman menyediakan
alat-alat yang cocok), maka kualitas dapat disempurnakan terusmenerus.
d) Taguchi
Taguchi mendefinisikan kualitas sebagai kerugian yang timbul
oleh suatu produk bagi masyarakat setelah produk tersebut
dikirim, selain kerugian-kerugian yang disebabkan fungsi
intrinsik produk.
Tak satupun definisi para guru kualitas tersebut yang
sempurna. Akan tetapi, definisi-definisi tersebut merupakan usaha
mereka untuk menunjukkan bahwa setiap orang memerlukan definisi
operasional mengenai kualitas. Definisi operasional merupakan
deskripsi

dalam ukuran-ukuran

yang

dapat

dikuantifikasikan

mengenai apa yang diukur dan langkah-langkah yang perlu dilakukan
untuk mengukurnya secara konsisten. Tujuan pengukuran ini adalah
untuk menentukan kinerja aktual proses tersebut.
Definisi kualitas menurut American Society for Quality
Control, kualitas adalah keseluruhan sifat-sifat dan ciri-ciri suatu
barang dan atau jasa yang berpengaruh pada kemampuannya

22

memuaskan kebutuhan dan keperluan yang yang dinyatakan ataupun
tersirat. Suatu perusahaan yang memuaskan sebagian besar kebutuhan
pelanggan hampir setiap waktu, dapat dikatakan sebagai suatu
perusahaan yang berkualitas, tapi sangatlah penting untuk mengenal /
membedakan kualitas kesesuaian dan kualitas kinerja. Andaikan
suatu produk dikatakan mempunyai kualitas kinerja lebih baik
daripada produk yang lain. Akan tetapi, keduanya dapat dikatakan
memberikan kualitas kesesuaian jika seluruh unit memberikan
kualitas yang dijanjikan masing-masing merek.
Kualitas produk merupakan salah satu alat pemasaran yang
penting dalam pengembangan produk, pemasar lebih dahulu harus
memilih tingkatan kualitas yang dapat mendukung posisi poduk di
pasar sasarannya. Dalam dimensi tersebut kualitas produk berarti
kualitas kinerja yaitu kemampuan produk untuk melakukan fungsifungsinya. Kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan,
ketelitian yang dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan diperbaiki,
dan atribut lain yang berharga pada produk secara keseluruhan.
Selain tingkatan kualitas, kualitas yang tinggi juga dapat
berarti konsistensi tingkatan kualitas yang tinggi. Dalam konsisten
yang tinggi tersebut kualitas produk berarti kualitas kesesuaian, bebas
dari kecacatan dan konsistenan dalam memberikan tingkatan kualitas
yang akan dicapai atau dijanjikan.

23

b. Dimensi Kualitas Produk
Bagian dari kebijakan produk adalah perihal kulitas produk.
Kualitas suatu produk baik berupa barang maupun jasa perlu
ditentukan melalui dimensi-dimensinya. Dimensi kualitas produk
adalah :
Produk berupa barang, untuk menentukan dimensi kualitas barang,
dapat melalui delapan dimensi yaitu :
1. Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu
barang

dan

merupakan

karakteristik

utama

yang

dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.
2. Features, yaitu aspek performasi yang berguna untuk
menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan
produk dan pengembangannya
3. Reliability, hal yang berkaitan dengan probabilitas atau
kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya
setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam
kondisi tertentu pula.
4. Conformance, berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap
spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan
keinginan pelanggan. Konfirmasi merefleksikan derajat
ketepatan

antara

karakteristik

desain

produk

dengan

karakteristik kualitas standar yang telah ditetapkan.
5. Durability, yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran
daya tahan atau masa pakai barang.

24

6. Serviceability, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan
kecepatan, kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam
memberikan layanan untuk perbaikan barang.
7. Aesthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subyektif
mengenai

nilai-nilai

estetika

yang

berkaitan

dengan

pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual.
8. Fit and finish, sifat subyektif berkaitan dengan perasaan
pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai
produk yang berkualitas.
E. Harga
a. Pengertian harga
Harga adalah atribut produk atau jasa yang paling sering
digunakan oleh sebagian besar konsumen untuk mengevaluasi produk
(Ujang Sumarwan, 2003:303). Atau Harga adalah sejumlah nilai yang
ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan
produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual
melalui tawar-menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga
yang sama terhadap semua pembeli.
b. Aspek penetapan harga :
1. Menjaga kelangsungan hidup suatu produk
2. Memaksimalkan keuntungan jangka pendek
3. Memaksimalkan pendapatan jangka pendek
4. Menjaga pertumbuhan penjualan maksimum
5. Pengembalian investasi

25

6. Meningkatkan pangsa pasar.
c. Persepsi konsumen terhadap harga
Dalam menilai harga suatu produk, konsumen sangat tergantung
bukan hanya dari nilai nominal secara absolut tetapi melalui persepsi
mereka pada harga.
Persepsi konsumen terhadap harga tergantung dari :
1) Perception of Price Diffrences
Menurut Weber Fechner, pembeli cenderung untuk selalu
melakukan evaluasi terhadap perbedaan antara harga yang
ditawarkan terhadap harga dasar yang diketahui.
2) Referencs Prices
Faktor lain yang mempengaruhi persepsi terhadap kewajaran
suatu harga adalah referensi harga yang dimiliki oleh
pelanggan yang didapat dari pengalaman sendiri dan
informasi luar yaitu iklan dan pengalaman orang lain
Shiffman, dkk (2007).
d. Persepsi harga terhadap kualitas
Menurut Shiffman, dkk (2007), dalam penilaian kualitas suatu
produk, sangat tergantung dari informasi yang melekat pada produk
tersebut serta dari seberapa besar informasi tersebut dipahami oleh setiap
individu. Informasi tersebut dapat berupa intrinsik (inormasi yang berasal
dari dalam produk itu sendiri) dan ekstrinsik (parameter lain yang
melekat pada produk apabila individu belum mempunyai pangalaman
nyata tentang produk tersebut).

26

Konsumen menggunakan harga sebagai indikator kualitas karena:
1) Konsumen percaya ada perbedaan kualitas diantara berbagai
merek dalam suatu produk kategori.
2) Konsumen percaya kualitas yang rendah dapat membawa resiko
yang lebih besar.
3) Konsumen tidak memiliki informasi lain kecuali merek terkenal
sebagai referensi dalam mengevaluasi kualitas sebelum membeli.
Untuk

sebagian

besar

konsumen

Indonesia

masih

berpendapatan rendah, maka harga adalah faktor utama yang
dipertimbangkan dalam memilih produk maupun jasa. Konsumen pun
sangat sensitif terhadap harga. Kenaikan harga-harga sembilan bahan
pokok atau produk-produk konsumen sering menimbulkan gejolak sosial
bahkan demonstrasi dari konsumen yang memperjuangkan hak-haknya.
Para penjual mengharapkan harga setinggi mungkin untuk
barang / jasa yang ditawarkan agar

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh harga, desain dan limited edition produk t-shirt terhadap minat beli : studi kasus pada konsumen T-shirt Dreambirds di media sosial Facebook.

2 13 147

Pengaruh efek country of origin dan persepsi kualitas pada minat beli produk parfum Casablanca : studi pada konsumen parfum Casablanca di Kelurahan Condong Catur, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

1 3 166

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli ulang konsumen terhadap produk fashion : studi kasus pada konsumen Post Mode, Gejayan, Sleman, Yogyakarta.

2 10 174

Pengaruh lingkungan fisik, kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen : studi kasus pada konsumen Waroeng Steak and Shake cabang Sleman, Yogyakarta.

1 6 178

Pengaruh persepsi konsumen pada iklan TV terhadap minat beli konsumen : studi kasus pada iklan produk sabun mandi Lifebuoy dan iklan produk handphone Nokia.

0 5 117

Analisis sikap konsumen terhadap atribut produk air mineral merk Aqua : studi kasus di Dusun Papringan, Kelurahan Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

0 0 108

Analisis sikap konsumen terhadap atribut produk air mineral merk Aqua : studi kasus di Dusun Papringan, Kelurahan Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta - USD Repository

0 1 106

Analisis sikap konsumen terhadap atribut produk air mineral merk Aqua : studi kasus di Dusun Papringan, Kelurahan Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta - USD Repository

0 0 106

Pengaruh persepsi konsumen pada iklan TV terhadap minat beli konsumen : studi kasus pada iklan produk sabun mandi Lifebuoy dan iklan produk handphone Nokia - USD Repository

0 1 115

Pengaruh persepsi konsumen pada iklan TV terhadap minat beli konsumen : studi kasus pada iklan produk sabun mandi Lifebuoy dan iklan produk handphone Nokia - USD Repository

0 3 115