Persepsi Mahasiswa Akuntansi terhadap Etika dalam Bisnis

  

SKRIPSI

Persepsi Mahasiswa Akuntansi terhadap

Etika dalam Bisnis

  

(Studi pada Tiga Perguruan Tinggi Swasta di Yogyakarta)

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Bidang Studi Akuntansi

  

Oleh :

Valeria Rumiyanti

( 02 2114 021 )

  

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

SKRIPSI

Persepsi Mahasiswa Akuntansi terhadap

Etika dalam Bisnis

  

(Studi pada Tiga Perguruan Tinggi Swasta di Yogyakarta)

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Bidang Studi Akuntansi

  

Oleh :

Valeria Rumiyanti

( 02 2114 021 )

  

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

MOTTO

...Doing the Best to be the Best…

…Ketika beban hidupku terasa berat, kuserahkan dan

kupercayakan semuanya hanya kepada-Nya. Karena

aku tahu Dia hanya sejauh doa…

  PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan teruntuk…..

almarhum ayahku tercinta Hendrikus Hardjodisastro,

Ibundaku tersayang Yuliana Suparni, Kakak, adik, dan sahabat-sahabatku….

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa yang saya tulis ini tidak memuat karya orang lain atau bagian karya orang lain, kecuali yang disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta,

  2 Oktober 2007 Penulis, Valeria Rumiyanti

  

ABSTRACT

THE PERCEPTION OF ACCOUNTING STUDENTS

ON ETHICAL IN BUSINESS

  A study of three private universities in Yogyakarta

  

Valeria Rumiyanti

University of Sanata Dharma

Yogyakarta

2007

  This research was conducted to know the perception of accounting students on ethical in business and the difference of perception of juniors and senior students on ethical in business. This was a survey research. The samples were determined by purposive sampling methods of accounting students in University of Sanata Dharma, UPN”Veteran”, and Atma Jaya Yogyakarta. The data were collected by questionnaire and documentation methods. The research instrument was questionnaire containing the question list about situation of ethical decisions. The instrument trial test was carried out in the State Owned University of Negeri Yogyakarta, by taking 40 accounting students. The validity of each of instrument item was said to be conditionally sufficient if the correlation value between this instrument item and the total score was at least 0,3. Based on the analysis, all of the instrument were conditionally sufficient to be called valid. The reliability analysis showed the value of 0.843 for general, 0.844 for religion, and 0.838 for audit. And those values were more than 0.60 so they were conditionally sufficient to be called reliable. The data analysis was carried out with descriptive analysis and independent sample t-test. The data analysis result showed that the perception of accounting students on ethical in business were good. And there was no difference of perception of the juniors and seniors on ethical in business.

  

ABSTRAK

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP

ETIKA DALAM BISNIS

  Studi pada Tiga Perguruan Tinggi Swasta di Yogyakarta

  

Valeria Rumiyanti

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2007

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa akuntansi terhadap etika dalam bisnis, dan perbedaan persepsi di antara mahasiswa tingkat awal dan tingkat akhir terhadap etika dalam bisnis.

  Penelitian ini merupakan penelitian survei. Sampel ditentukan dengan metode purposive sampling pada mahasiswa akuntansi Universitas Sanata Dharma, Universitas Pembangunan Nasional”Veteran”, dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner dan dokumentasi. Instrumen penelitian adalah seperangkat kuesioner yang berisi daftar pernyataan tentang situasi pengambilan keputusan etis. Uji coba instrumen dilakukan pada Universitas Negeri Yogyakarta dengan mengambil 40 mahasiswa akuntansi. Validitas setiap butir instrumen dikatakan memenuhi syarat jika memiliki nilai korelasi antar butir dengan skor total minimum 0,3 dan setelah dilakukan analisis diketahui bahwa semua butir memenuhi syarat untuk dikatakan valid. Sedangkan analisis reliabilitas menunjukkan nilai 0,843 untuk umum, 0,844 untuk agama, dan 0,838 untuk audit. Nilai-nilai tersebut berada diatas 0,60, sebagai syarat untuk dikatakan reliabel. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif dan independent sample t-test.

  Hasil analisis data menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa akuntansi terhadap etika dalam bisnis adalah baik. Dan tidak terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa tingkat awal dan tingkat akhir terhadap etika dalam bisnis.

KATA PENGANTAR

  Segenap puji dan syukur, penulis haturkan kehadirat Allah Bapa di Surga, karena atas segala berkat, rahmat dan kasih-Nya penulis berhasil menyelesaikan skripsi dengan judul “Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Etika Dalam Bisnis”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari, tanpa bantuan dari pihak-pihak lain, skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang baik secara langsung ataupun tidak langsung telah banyak membantu dalam penulisan skripsi ini: 1. Dr. Ir. P.Wiryono P.,S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.

  2. Drs. Alex Kahu Latum, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  3. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si., Akt. Selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma dan selaku Dosen Pembimbing I, yang selama penulisan skripsi ini telah memberikan bimbingan dan nasehat kepada penulis dengan penuh kesabaran.

  4. Eduardus Maryasanto Padmosulistyo, SE., Akt. Selaku Dosen Pembimbing Akademik.

  5. Dr. J.J. Spillane, S.J. selaku Dosen Pembimbing II, yang telah dengan penuh kesabaran dan perhatian telah memberikan bimbingan kepada penulis selama penulisan skripsi ini.

  6. Seluruh karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  7. Dra. Sri Wahyuni W, MSc. Akt. Selaku Ketua Program Studi Akuntansi UPN”Veteran” Yogyakarta yang telah berkenan memberikan izin penelitian kepada penulis.

  8. Drs. Ch. Heni Kurniawan, M.Si selaku Ketua Program Studi Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang telah berkenan memberikan izin penelitian kepada penulis.

  9. Seluruh karyawan Sekretariat/Tata Usaha Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

  10. Seluruh mahasiswa jurusan akuntansi Universitas Sanata Dharma, UPN “Veteran”, dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang telah bersedia untuk menjadi responden dan mengisi kuesioner yang diberikan penulis dalam proses pencarian data.

  11. Almarhum Ayahku yang tercinta, Hendrikus Hardjodisastro. Terima kasih untuk semua perhatian, kasih sayang, cinta, doa, dan dukungan yang selalu ada untukku meskipun kini engkau tak disampingku lagi.

  12. Ibundaku tercinta, Yuliana Suparni. Terima kasih karena berkat kerja keras dan usahamu selama ini, akhirnya aku berhasil menyelesaikan kuliah. Terima kasih juga untuk semua doa, cinta, dan dukungan yang selalu ada untukku.

  13. Kakakku, Mas Santo, dan Erin, serta adikku Rubby, terima kasih untuk semua doa dan dukungan yang selalu ada untukku.

  14. Tante-tanteku yang di Jakarta: Tante Retha, Yayuk, Tami, Yanti, Tari, Mur, beserta segenap keluarga. Terima kasih untuk semua bantuan, doa, dan dukungan yang telah diberikan selama penulisan skripsi ini.

  15. Bapak dan Mamak, terima kasih untuk semua cinta, doa dan dukungannya.

  16. Keluarga keduaku, Bapak Joko, Ibu, Mbak Endah, dan Gendut, terima kasih untuk semua cinta, kasih sayang dan perhatian yang boleh aku rasakan selama ini.

  17. Adik-adikku yang lucu, Ryan, Rhyno, Macell, Sisca, Tito, Tania, Candra, dan Frisco. Terima kasih atas canda tawa dan kenakalan kalian yang selalu dapat membuatku tersenyum.

  18. Sahabat-sahabatku ‘K, Ciedz, dan Riska. Terima kasih karena aku boleh merasakan persahabatan yang paling indah dalam hidupku bersama kalian.

  Terima kasih juga untuk semua cinta, kasih sayang, perhatian, doa, dan dukungan yang selalu ada untukku.

  19. Jallu, Hassan, dan O’nell. Terima kasih karena sudah membantu dalam proses penyebaran kuesioner.

  20. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis.

  Akhir kata, penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penulis dengan senang hati menerima segala kritik dan saran yang dapat membantu, sehingga skripsi ini dapat menjadi lebih baik.

  Yogyakarta,

  2 Oktober 2007 Penulis,

  Valeria Rumiyanti

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL…………………………………………………………. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBNG………………………………. ii HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... iii HALAMAN MOTTO………………………………………………………… iv HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………… v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................... vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………… vii ABSTRAK……………………………………………………………………. viii KATA PENGANTAR………………………………………………………… x DAFTAR ISI.................................................................................................…. xiv DAFTAR TABEL...............................................................................................xviii

  BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah......................................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian........................................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian......................................................................................... 4 E. Sistematika Penulisan..................................................................................... 4 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 6 A. Persepsi........................................................................................................... 6

  1. Pengertian Persepsi..............................................................................…... 6

  2. Syarat-syarat Persepsi............................................................................…. 8

  4. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi.......................................….. 9

  B. Etika.............................................................................................................. 12

  1. Pengertian Etika...................................................................................…. 12

  2. Faktor-faktor yang mempengaruhi etika………………………………… 13

  3. Teori Etika............................................................................................….. 13

  4. Etika Terapan.......................................................................................…. 15

  C. Peranan Etika dalam Bisnis........................................................................... 17

  D. Aspek dari Peranan Etika dalam Bisnis......................................................... 17

  E. Perilaku Etis................................................................................................... 20

  F. Etika Bisnis.................................................................................................... 21

  1. Pengertian................................................................................................. 21

  2. Perkembangan Etika Bisnis...................................................................... 22

  3. Prinsip-prinsip Etika Bisnis...................................................................... 24

  G. Cakupan Etika dalam Kurikulum Akuntansi................................................. 26

  H. Pengembangan Hipotesis............................................................................... 27

  BAB III. METODA PENELITIAN..................................................................... 30 A. Jenis Penelitian................................................................................................ 30 B. Waktu dan Tempat Penelitian......................................................................... 31 C. Subyek dan Obyek Penelitian......................................................................... 31 D. Variabel Penelitian.......................................................................................... 31 E. Populasi dan Sampel Penelitian...................................................................... 32 F. Jenis Data........................................................................................................ 32 G. Teknik Pengumpulan Data.............................................................................. 33

  H. Instrumen Penelitian........................................................................................ 33

  1. Pengembangan Instrumen........................................................................ 33

  2. Uji Coba Instrumen Penelitian...........................................................….. 34

  I. Teknik Analisis Data................................................................................... 36

  1. Analisis Deskriptif...............................................................................… 36

  2. Uji Persyaratan Analisis......................................................................…. 37

  3. Uji Hipotesis........................................................................................…. 38

  BAB IV. GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS.............................................. 40 A. Universitas Sanata Dharma............................................................................ 40

  1. Sejarah Singkat.....................................................................................…. 40

  2. Visi……………………………………………………………………. .. 43

  3. Misi…………………………………………………………………….. 44

  4. Fakultas Ekonomi……………………………………………………..... 45

  B. Universitas Atma Jaya Yogyakarta………………………………………… 48

  1. Sejarah singkat…………………………………………………………... 48

  2. Visi………………………………………………………………………. 50

  3. Misi……………………………………………………………………… 50

  4. Tujuan…………………………………………………………………… 50

  5. Fakultas Ekonomi……………………………………………………… 51

  C. Universitas Pembangunan Nasional”Veteran”……………………………. 54

  1. Sejarah Singkat…………………………………………………………. 54

  2. Falsafah…………………………………………………………………. 54

  3. Visi………………………………………………………………………. 55

  4. Misi……………………………………………………………………… 55

  C. Sebaran Skor Hasil Penelitian…………………………………………. …. 62

  2. Hasil Perbandingan Persepsi Mahasiswa……………………………….. 68

  1. Deskripsi Persepsi Mahasiswa Akuntansi………………………………. 67

  E. Pembahasan…………………………………………………………………. 67

  D. Pengujian Hipotesis………………………………………………………… 66

  2. Sebaran Skor Persepsi Mahasiswa Tingkat Awal………………………. 64

  1. Sebaran Skor Persepsi Mahasiswa Tingkat Akhir………………………. 62

  2. Uji Homogenitas………………………………………………………… 61

  5. Tujuan…………………………………………………………………… 56

  1. Uji Normalitas…………………………………………………………… 61

  B. Pengujian Persyaratan Analisis……………………………………………. 61

  2. Reliabilitas………………………………………………………………. 60

  1. Validitas………………………………………………………………… 60

  BAB V. ANALISI DATA DAN PEMBAHASAN…………………………… 60 A. Hasil Uji Coba Instrumen…………………………………………………. 60

  6. Fakultas Ekonomi………………………………………………………. 56

  BAB VI. PENUTUP…………………………………………………………… 72 A. Kesimpulan…………………………………………………………………. 72 B. Keterbatasan………………………………………………………………… 73 C. Saran………………………………………………………………………… 73 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 74 LAMPIRAN……………………………………………………………………. 77

  

DAFTAR TABEL

  Tabel I Kurikulum Jurusan/Prodi Akuntansi USD………....……….………… 47 Tabel II Kurikulum Jurusan/Prodi Manajemen USD…………………..…....…. 49 Tabel III Kurikulum Jurusan/Prodi Akuntansi UAJY…………………....……. 52 Tabel IV Kurikulum Jurusan/Prodi Manajemen UAJY……………………...… 53 Tabel V Kurikulum Jurusan/Prodi Ekonomi Pembangunan UAJY…….........… 54 Tabel VI Kurikulum Jurusan/Prodi Akuntansi UPN………………………… ....58 Tabel VII Kurikulum Jurusan/Prodi Manajemen UPN……………………….... 59 Tabel VIII Kurikulum Jurusan/Prodi Ekonomi Pembangunan UPN…………....60 Tabel I Sebaran Skor Persepsi Mahasiswa Tingkat Akhir…………………...... 64 Tabel II Pengelompokan Persepsi…………....………………………………… 65 Tabel III Sebaran Skor Persepsi Mahasiswa Tingkat Awal…...………………. 66 Tabel IV Pengelompokan Persepsi……………...……………………………… 67

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan bisnis yang semakin pesat di era

  globalisasi ini, banyak perusahaan yang berlomba-lomba menghasilkan laba untuk mempertahankan keberadaannya. Akan tetapi terdapat pandangan yang berbeda mengenai bagaimana suatu perusahaan dapat secara sah memperoleh dan kemudian menggunakan laba tersebut (Griffin, 2002: 100).

  Sejumlah perusahaan secara agresif berupaya memaksimalkan laba mereka, tumbuh dengan menghalalkan berbagai cara, dan tidak memusatkan perhatian pada hal-hal lain kecuali apa yang terbaik bagi perusahaan. Mereka tidak peduli dengan cara apa yang akan mereka tempuh. Mereka tidak peduli dengan etika, dan bahkan mereka melakukan pelanggaran terhadap etika. Menurut mereka hal yang terpenting adalah bisa menghasilkan laba yang maksimal.

  Sebagian perusahaan lainnya mengambil pendekatan yang sangat berbeda terhadap bisnis dan secara aktif memperbaiki masyarakat, bahkan jika hal tersebut mengurangi laba bagi pemiliknya. Menurut mereka, kepercayaan masyarakat merupakan hal yang terpenting untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Mereka mengambil cara-cara yang sah, dan menganut norma-norma serta etika yang berlaku dalam masyarakat. Bahkan tidak menjadi masalah apabila laba yang mereka hasilkan tidak maksimal. Sebagian besar bisnis mengambil posisi yang berada di antara kedua posisi ekstrim tersebut. Pada akhirnya, keputusan mengenai pendekatan mana yang akan diambil, dipengaruhi oleh etika manajerial dan tanggung jawab sosial.

  Semakin ketatnya persaingan bisnis, membuat beberapa perusahaan yang ingin tetap bertahan menghalalkan segala cara untuk menghasilkan laba, meskipun cara-cara tersebut melanggar etika dan norma sosial yang berlaku. Ini seharusnya tidak terjadi apabila setiap individu yang bersangkutan mempunyai pengetahuan, pemahaman dan menerapkan etika secara memadai dalam pelaksanaan pekerjaan profesionalnya. Tak terkecuali profesi seorang akuntan. Profesi akuntan di masa yang akan datang menghadapi tantangan yang semakin berat. Untuk itu kesiapan sangat diperlukan, bahkan sedini mungkin. Mereka harus mengerti, memahami dan menerapkan etika dalam kehidupan mereka.

  Seorang mahasiswa akuntansi adalah seorang calon akuntan. Mereka dituntut untuk profesional dalam profesinya. Pekerjaan seorang akuntan profesional harus dikerjakan dengan profesional pula, dengan sepenuhnya melandaskan pada standar moral dan etika tertentu. Kemampuan seorang akuntan untuk dapat mengerti dan peka terhadap persoalan etika juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan dimana dirinya berada.

  Profesionalisme suatu profesi mensyaratkan tiga hal utama yang harus dipunyai, yaitu berkeahlian, berpengetahuan, dan berkarakter (Machfoedz 1997). Karakter menunjukkan personality seorang profesional, yang diantaranya diwujudkan dalam sikap dan tindakan etisnya, yang selanjutnya lebih dikenal dengan istilah perilaku etis. Perilaku etis melibatkan tindakan- tindakan yang benar dan sesuai serta tepat (Hansen, 1999: 20). Tingkah laku kita mungkin benar atau salah, sesuai atau menyimpang, dan keputusan yang kita buat dapat adil atau berat sebelah. Orang sering berbeda pandangan terhadap istilah etis, tetapi tampaknya terdapat suatu prinsip umum yang mendasari semua sistem etika. Prinsip ini diekspresikan oleh keyakinan bahwa setiap anggota kelompok mempunyai tanggung jawab untuk kebaikan anggota lainnya. Keinginan untuk berkorban demi kebaikan kelompoknya merupakan inti tindakan yang etis.

  Sikap dan tindakan etis akan sangat menentukan posisi seorang profesional di masyarakat para pemakai jasanya. Oleh karena itu dalam dunia bisnis, seorang individu harus memperhatikan etika. Apapun yang melatar belakangi seseorang, apabila dia mempunyai etika yang baik, dia akan mempertimbangkan dampak dari kegiatan terhadap lingkungan sosial dan orang lain. Dengan kata lain, tingkah laku dengan etika yang pantas menunjukkan bahwa Anda tidak hanya memperhatikan kepentingan diri sendiri, namun juga kepentingan orang lain.

B. Rumusan Masalah

  Dengan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan masalah:

  1. Bagaimanakah persepsi mahasiswa akuntansi terhadap etika dalam bisnis?

  2. Apakah terdapat perbedaaan persepsi antara mahasiswa akuntansi tingkat awal dan tingkat akhir terhadap etika dalam bisnis?

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa akuntansi terhadap etika dalam bisnis. Serta untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara persepsi mahasiswa akuntansi tingkat awal dan akhir terhadap etika dalam bisnis.

  D. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, hasil penelitian ini dapat mencerminkan perlu atau tidaknya mata kuliah etika bisnis pada kurikulum pendidikan.

  2. Bagi mahasiswa diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang perlu atau tidaknya penerapan kode etik dan etika dalam berbisnis.

  3. Bagi masyarakat pemakai jasa profesi, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi yang dapat meningkatkan kepercayaan mereka terhadap profesi, khususnya akuntan sebagaimana layaknya yang mereka harapkan.

  E. Sistematika Penulisan

  Bab

  I PENDAHULUAN

  Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang teori-teori dan studi pustaka yang dijadikan dasar dalam mengolah data yang berkaitan dengan persepsi mahasiswa akuntansi terhadap etika dalam bisnis.

  Bab III METODA PENELITIAN Bab ini meliputi penjelasan mengenai jenis penelitian yang berupa survei, waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, tehnik pengumpulan data dan teknik analisis data.

  Bab IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi hasil dari penelitian dan juga analisis data serta pembahasannya. Bab V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan hasil analisis data, keterbatasan penelitian serta saran-saran yang diharapkan dapat berguna bagi semua pihak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah tentang “persepsi

  mahasiswa akuntansi terhadap etika dalam bisnis”. Mencermati hal tersebut, perlu kiranya untuk mengetahui bagaimana pemahaman mahasiswa terhadap persoalan-persoalan etika yang akan mereka hadapi. Termasuk didalamnya pengetahuan tentang etika, kode etik, dan perilaku etis.

A. Persepsi

  1. Pengertian Persepsi Penelitian ini berjudul “Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap

  Etika Dalam Bisnis”, dalam hal ini persepsi adalah sebuah proses untuk memahami lingkungan dengan cara menyeleksi, mengorganisasi, dan menafsirkan informasi dari lingkungan (Blocher, 2000: 266). Pengertian persepsi (perception) menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah “tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu, atau merupakan proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya”. Sedangkan menurut Rakhmat, dalam bukunya Psikologi Komunikasi, persepsi merupakan pengalaman tentang obyek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.

  Menurut Mahmud, Dimyati (1989: 41), persepsi adalah proses menafsirkan stimulus yang sudah ada di otak. Cara kita mempersepsi tidak bisa lepas dari pengalaman masa lalu. Jika pengalaman masa lalu muncul, maka hal itu akan menjadi kebiasaan bagi kita.

  Definisi persepsi menurut Davidoff (1988: 233) adalah merupakan suatu cara kerja (proses) yang mengorganisir dan menggabungkan data-data yang telah diperoleh penginderaan kita untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita termasuk sadar akan diri sendiri.

  Menurut Ruch (1967: 300), persepsi adalah suatu proses tentang petunjuk-petunjuk inderawi atau sensory dan pengalaman masa lampau yang relevan diorganisasikan untuk memberikan kepada kita gambaran yang terstruktur dan bermakna pada suatu situasi tertentu.

  Definisi persepsi menurut Atkinson dan Hilgard (1991: 201) adalah proses dimana kita menafsirkan dan mengorganisasikan pola stimulus dalam lingkungan.

  Gibson dan Donely (1994: 53) menjelaskan bahwa persepsi adalah proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh seorang individu.

  Definisi persepsi menurut Walgito, Bimo (1994: 53) adalah suatu proses yang didahului penginderaan yang berujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya.

  2. Syarat-syarat persepsi Menurut Walgito, Bimo (1994: 54) syarat-syarat yang harus dipenuhi agar proses persepsi dapat terjadi adalah: a. Adanya obyek yang dipersepsi, karena obyek akan menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera/reseptor.

  b. Alat indera/reseptor, yang merupakan alat untuk menerima stimulus.

  c. Perhatian untuk menyadari atau mengadakan persepsi.

  3. Proses pembentukan persepsi Persepsi merupakan suatu proses yang kognitif (proses selangkah demi selangkah). Oleh karena itu terdapat tahap–tahap dalam proses persepsi. Pertama, kita mengamati informasi dari lingkungan melalui indera-indera kita: rasa, bau, pendengaran, penglihatan, dan sentuhan.

  Kedua, melalui pikiran, kita menyaring informasi-informasi tersebut dan hanya memilih hal-hal yang akan kita proses lebih lanjut. Ketiga, kita mengorganisasi data terpilih tersebut kedalam pola-pola arti untuk diinterprestasikan dan direspon (Draft, 2006: 100).

  Proses pembentukan persepsi dijelaskan sebagai pemaknaan hasil pengamatan yang diawali dengan adanya stimuli. Setelah mendapat stimuli, pada tahap selanjutnya terjadi seleksi yang berinteraksi dengan

  ”interpretation” , begitu juga berinteraksi dengan ”closure”. Proses

  seleksi terjadi pada saat seseorang memperoleh informasi, maka akan berlangsung proses penyeleksian pesan tentang mana yang dianggap penting dan tidak penting. Proses closure terjadi ketika hasil seleksi tersebut akan disusun menjadi satu kesatuan yang berurutan dan bermakna, sedangkan interpretasi berlangsung ketika yang bersangkutan memberi tafsiran atau makna terhadap informasi tersebut secara menyeluruh (Ruch, 1997: 108).

  Menurut Walgito, Bimo (1994: 54) proses persepsi terdiri dari empat tahap, yaitu: a. Proses fisik, dimana obyek menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor.

  b. Proses fisiologis, dimana stimulus yang diterima oleh alat indera dilanjutkan oleh syarat sensoris menuju ke otak.

  c. Proses psikologis yang terjadi dalam otak, yaitu stimulus yang telah diterima otak diproses, sehingga individu dapat menyadari apa yang ia terima dengan reseptor itu sebagai suatu akibat dari stimulus yang diterimanya.

  d. Proses yang terakhir, dimana individu menyadari tentang apa yang diterimanya melalui alat indera atau reseptor.

  4. Faktor yang mempengaruhi persepsi Menurut Krech, dkk. (dalam Sugiharto, 2001: 19) persepsi seseorang ditentukan oleh dua faktor utama, yaitu pengalaman masa lalu dan faktor pribadi.

  Terkait dengan persepsi sosial, Istiqomah dkk (1988: 56) menyebutkan ada tiga hal yang mempengaruhi persepsi, yakni: a. variabel obyek-stimulus,

  b. variabel latar atau suasana pengiring keberadaan obyek-stimulus,

  c. variabel diri preseptor (pengalaman, intelegensia, kemampuan menghayati stimuli, ingatan, disposisi kepribadian, sikap, kecemasan, dan pengharapan).

  Menurut Rakhmat (1985: 64) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah: a. Perhatian, yang merupakan proses mental ketika stimuli/rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lain melemah.

  b. Faktor fungsional yang berasal dari kebutuhan dan pengalaman masa lalu.

  c. Faktor struktural yang berasal dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkan pada sistem saraf individu.

  Davidoff (1988: 234) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah sebagai berikut: a. Perhatian, yang pada awal pembentukan proses persepsi orang telah melihat dulu apa yang akan diperhatikan. Semakin besar kita memperhatikan sesuatu maka semakin besar kemungkinan kita akan memperoleh makna.

  b. Kesadaran c. Ingatan, dalam rangka memberikan arti secara terus menerus orang akan membandingkan penglihatan dan pendengaran, dengan ingatan masa lalu yang mirip.

  d. Proses informasi, yang bisa membantu dalam mengambil keputusan data mana yang akan diinterpretasi.

  e. Bahasa, yang memberi bentuk pada persepsi secara tidak langsung.

  Menurut Walgito, Bimo (1994: 56), faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah sebagai berikut: a. Perhatian yang berupa pemusatan/konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan obyek.

  b. Stimulus yang kuat, agar bisa disadari oleh individu.

  c. Faktor-faktor individu: 1) Sifat struktural dari individu, yang merupakan sifat permanen dari individu.

  2) Sifat temporer (keadaan individu pada suatu waktu). Misalnya bila individu sedang marah dan emosi, maka akan lebih mudah memberikan reaksi terhadap stimulus yang mengenainya. 3) Aktivitas individu yang sedang berjalan akan menyebabkan suatu hal atau benda kadang terlihat menarik dan kadang sebaliknya.

B. Etika

  1. Pengertian Etika Definisi etika menurut Zubair, Achmad (1987: 39) adalah sikap untuk memahami pilihan-pilihan yang seharusnya diambil diantara sekian banyak pilihan bertingkah laku.

  Etika (ethics) adalah keyakinan pribadi seseorang mengenai apakah suatu perilaku, tindakan, atau keputusan adalah benar atau salah (Blocher, 2000: 100).

  Definisi etika menurut Abdullah, M. Yatimin (2006: 4) adalah ilmu yang mempelajari tentang segala soal kebaikan dalam hidup manusia semuanya mengenai gerak-gerik, pikiran, dan rasa yang dapat merupakan pertimbangan perasaan sampai mengenai tujuannya yang dapat merupakan perbuatan.

  Etika merupakan filsafat atau pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan moral (Suseno, 1987: 14).

  Sedangkan mengutip pendapat Madjid (1992: 466) etika (ethos) adalah sebanding dengan moral (mos), dimana keduanya merupakan filsafat tentang adat kebiasaan (sitten). Sitte dalam perkataan Jerman menunjukkan arti moda (mode) tingkah laku manusia, suatu konsistansi (kelumintuan) tindakan manusia. Karenanya secara umum etika atau moral adalah filsafat, ilmu atau disiplin tentang moda-moda tingkah laku manusia.

  Ward dkk (1993) mengungkapkan bahwa etika sebenarnya meliputi suatu proses penentuan yang kompleks tentang apa yang harus dilakukan seseorang dalam situasi tertentu. Proses itu sendiri meliputi penyeimbangan pertimbangan sisi dalam (inner) dan sisi luar (outer) yang disifati oleh kombinasi unik dari pengalaman dan pembelajaran masing–masing individu (Dalam Ludigdo, dan Machfoeds, 1999).

  2. Faktor-faktor yang mempengaruhi etika Menurut Abdullah, M.Yatimin (2006: 40), faktor-faktor yang mempengaruhi etika seseorang adalah: a. Sifat manusia (instinct/kemampuan berbuat pada suatu tujuan yang dibawa sejak lahir, pola dasar bawaan/sifat dari lahir, dan kebiasaan).

  b. Norma-norma etika yang mempunyai hubungan yang erat dengan perilaku yang baik, termasuk didalamnya adat istiadat.

  c. Aturan-aturan agama yang mengajarkan etika sebagai pegangan bagi para penganutnya.

  d. Lingkungan (pergaulan dan alam).

  3. Teori Etika Teori etika merupakan suatu kerangka pemikiran sistematis mengenai prinsip-prinsip etika yang umum pada suatu wilayah perilaku manusia. Teori etika menyediakan kerangka yang memungkinkan kita memastikan benar tidaknya keputusan moral yang kita ambil (Bertens, 2000: 65).

  Menurut Bertens (2000), beberapa teori etika yang paling penting dalam pemikiran moral, khususnya dalam etika bisnis adalah sebagai berikut: a.

   Utilitarisme

  Utilitarisme berasal dari kata latin utilis yang berarti bermanfaat. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sabagai keseluruhan.

  b.

   Deontology

  Istilah deontology berasal dari kata Yunani deon yang berarti kewajiban. Menurut teori ini, yang menjadi dasar bagi baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Perbuatan tidak pernah manjadi baik karena hasilnya baik, melainkan hanya karena wajib dilakukan.

  c. Teori Hak Dalam teori ini, yang menjadi dasar baik atau buruknya perbuatan adalah hak. Perbuatan adalah baik jika sesuai dengan hak manusia. Teori ini dinilai cocok dengan penghargaan terhadap individu yang memiliki harkat tersendiri, karena teori ini sangat menonjolkan hak manusia. d. Teori Keutamaan Menurut teori ini, keutamaan atau watak yang telah diperoleh seseorang memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral. Keutamaan yang harus menandai pebisnis perorangan adalah: kejujuran, keadilan, kepercayaan, dan keuletan.

  Kejujuran menuntut adanya keterbukaan dan kebenaran. Keadilan adalah kesediaan untuk memberikan apa yang wajar kepada semua orang. Kepercayaan membawa pengaruh yang sangat besar dalam dunia bisnis. Keuletan menuntut pebisnis harus bertahan dalam banyak situasi sulit, dan harus berani mengambil resiko.

  4. Etika Terapan

  a. Etika Umum Merupakan etika yang berbicara mengenai norma dan nilai moral, kondisi-kondisi dasar bagi manusia untuk bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, dan teori-teori etika (Keraf, 1998: 32).

  b. Etika Khusus Adalah penerapan prinsip-prinsip atau norma-norma moral dasar dalam bidang yang khusus. Etika khusus kemudian dianggap sebagai etika terapan, karena aturan normative yang bersifat umum diterapkan secara khusus sesuai dengan kekhususan dan kekhasan bidang dan kegiatan khusus tertentu (Keraf, 1998: 33).

  Menurut Keraf (1998), etika khusus dibagi menjadi tiga, yaitu: 1) Etika Individual, yang menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.

  2) Etika Sosial, yang berbicara mengenai hak, sikap, dan pola perilaku manusia sebagai makhluk social dalam interaksinya dengan sesamanya. 3) Etika Lingkungan Hidup, yang berbicara mengenai hubungan manusia dengan lingkungan hidup.

  c. Etika Profesi Karena etika bisnis termasuk dalam etika profesi, maka perlu dibahas juga tentang etika profesi itu sendiri.

  1) Pengertian Profesi Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai nafkah hidup dengan mengandalkan keahlian dan keterampilan yang tinggi dengan melibatkan komitmen pribadi yang mendalam (Keraf, 1998: 35).

  2) Ciri-ciri Profesi

  a) Adanya keahlian dan keterampilan khusus

  b) Adanya komitmen moral yang tinggi

  c) Orang yang professional adalah orang yang hidup dari profesinya d) Pengabdian kepada masyarakat e) Pada profesi luhur, biasanya ada izin khusus untuk menjalankan profesinya tersebut 3) Pengertian Etika Profesi

  Etika profesi merupakan cabang dari etika social yang mengatur setiap individu dengan profesi yang bersangkutan (Keraf, 1998: 40).

  C. Peranan Etika dalam Bisnis

  Menurut De George (1986) dalam (Bertens, 2000), jika perusahaan ingin mencatat sukses dalam bisnis, maka dibutuhkan tiga hal utama, yaitu: produk yang baik, manajemen yang mulus, dan etika. Setiap kegiatan yang kita lakukan bersama-sama dalam masyarakat, menuntut adanya norma atau etika. Tak terkecuali untuk kegiatan bisnis. Etika memperlancar kegiatan bisnis, etika mengikat dan mempersatukan orang- orang bisnis. Dibidang bisnis juga berlaku bahwa jika ingin berhasil maka harus selalu berpegang pada etika, karena etika merupakan syarat mutlak yang harus diakui semua orang jika ingin terjun dalam dunia bisnis.

  D. Aspek dari Peranan Etika dalam Bisnis

  Menurut De George (1986) dalam (Bertens, 2000), aspek-aspek dari peranan etika dalam bisnis adalah sebagai berikut:

  1. Bisnis berlangsung dalam konteks moral Bisnis berkaitan dengan moralitas. Hal ini tampak dengan timbulnya kode-kode etik yang disusun oleh semakin banyak perusahaan.

  2. Kode Etik Perusahaan Kode etik merupakan dokumen yang berisi pernyataan etika yang menyangkut kebijakan etis perusahaan yang berhubungan dengan nilai dan misi yang dijunjung perusahaan, dan kesulitan yang bisa timbul, seperti konflik kepentingan, dan hubungan dengan rekan bisnis, pesaing, dan pemasok. Pembuatan kode etik adalah cara ampuh untuk melembagakan etika dalam struktur dan kegiatan perusahaan (Bertens, 2000: 381).