BAB IX ASPEK PEMBIAYAAN - DOCRPIJM 1510217371BAB 9 ASPEK PEMBIAYAAN SL3

Laporan Akhir

BAB IX
ASPEK PEMBIAYAAN
9.1.

PROFIL PERKEMBANGAN APBD KOTA SALATIGA
Profil APDB Kota Salatiga menggambarkan kondisi struktur APBD selama kurun waktu 4
tahun. Komponen profil APBD tersebut antara lain :
a. Belanja Daerah yang meliputi : Belanja Langsung dan Belanja Tak Langsung.
b. Pendapatan daerah yang meliputi : Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan
Pendapatan Lain yang Sah.
c. Pembiayaan Daerah meliputi : Pembiayaan Penerimaan dan Pembiayaan Pengeluaran.

9.1.1. Kinerja Pendapatan
Kinerja pelaksanaan APBD merupakan gambaran tentang capaian pengelolaan anggaran
pendapatan dan belanja yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Salatiga. Capaian anggaran
menunjukkan prestasi yang berhasil diraih oleh Pemerintah Daerah, yang digambarkan oleh
besarnya perkembangan realisasi anggaran pendapatan. Capaian perkembangan realisasi
pendapatan dan proporsi % (prosentase) rata-rata dapat menunjukkan pos pendapatan manakah
yang memiliki laju perkembangan tercepat. Pos pendapatan itulah yang kiranya dapat diandalkan

sebagai potensi sumber pendapatan di masa datang.
Gambaran kinerja capaian realisasi dan trend perkembangan realisasi anggaran
pendapatan dalam APBD Kota Salatiga untuk periode 2010-2013 disajikan pada tabel berikut ini :

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

IX-1

Laporan Akhir

TABEL IX. 1
PERKEMBANGAN PROPORSI REALISASI PENDAPATAN DAERAH KOTA SALATIGA
Uraian
PENDAPATAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Pendapatan Pajak Daerah
Pendapatan Retribusi Daerah
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
Yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah

PENDAPATAN TRANSFER
Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan
Dana Bagi Hasil Pajak
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA)
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya
Dana Otonomi Khusus
Dana Penyesuaian
Transfer Pemerintah Provinsi
Pendapatan Bagi Hasil Pajak
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH
Pendapatan Hibah
Pendapatan Dana Darurat
Pendapatan Lainnya

2013 (Rp)
603.204.201.915,00
106.100.450.499,00

24.383.336.212,00
13.120.666.772,00

100%
17,6%
4,0%
2,2%

2012 (Rp)
562.323.845.006,00
77.798.870.961,00
18.695.207.840,00
10.185.796.292,00

100%
13,8%
3,3%
1,8%

2011 (Rp)

496.936.015.921,00
60.611.340.067,00
15.900.467.916,00
7.558.789.810,00

100%
12,2%
3,2%
1,5%

2010 (Rp)
436.160.124.600,00
51.549.747.508,00
9.206.459.923,00
7.283.075.519,00

100%
11,8%
2,1%
1,7%


4.272.634.922,00

0,7%

3.386.255.556,00

0,6%

2.964.213.854,00

0,6%

2.469.461.328,00

0,6%

64.323.812.593,00
497.103.751.416,00
403.863.968.133,00

27.724.214.657,00
849.126.476,00
358.331.867.000,00
16.958.760.000,00
54.303.589.000,00
54.303.589.000,00
38.936.194.283,00
28.205.198.085,00
10.730.996.198,00
-

10,7%
82,4%
67,0%
4,6%
0,1%
59,4%
2,8%
9,0%
0,0%

9,0%
6,5%
4,7%
1,8%

45.531.611.273,00
484.524.974.045,00
387.037.577.686,00
32.771.843.178,00
915.958.508,00
325.710.016.000,00
27.639.760.000,00
46.948.716.000,00
46.948.716.000,00
50.538.680.359,00
28.815.306.359,00
21.723.374.000,00
-

8,1%

86,2%
68,8%
5,8%
0,2%
57,9%
4,9%
8,3%
0,0%
8,3%
9,0%
5,1%
3,9%

34.187.868.487,00
417.562.170.854,00
308.552.525.942,00
20.582.494.864,00
1.776.381.078,00
262.653.050.000,00
23.540.600.000,00

45.090.453.960,00
45.090.453.960,00
45.156.685.952,00
24.142.436.952,00
21.014.249.000,00
18.762.505.000,00
-

6,9%
84,0%
62,1%
4,1%
0,4%
52,9%
4,7%
9,1%
0,0%
9,1%
9,1%
4,9%

4,2%
3,8%
0,0%
0,0%
3,8%

32.590.750.738,00
359.954.691.998,00
285.798.621.729,00
26.035.796.351,00
511.516.378,00
238.069.009.000,00
21.182.300.000,00
23.319.876.400,00
23.319.876.400,00
26.180.508.775,00
13.279.856.775,00
12.900.652.000,00
24.655.685.094,00
24.655.685.094,00


7,5%
82,5%
65,5%
6,0%
0,1%
54,6%
4,9%
5,3%
0,0%
5,3%
6,0%
3,0%
3,0%
5,7%
5,7%
0,0%
0,0%

18.762.505.000,00

Sumber: Tim Penyusun, 2014

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

IX-2

Laporan Akhir

Gambar 9. 1 Grafik Perkembangan Proporsi Pendapatan dalam APBD

Dari tabel prosentase perkembangan proporsi pendapatan daerah selama kurun waktu 4
(empat) tahun, dapat dilihat bahwa proporsi pendapatan terbesar adalah dari pendapatan
transfer yang yang mempunyai proporsi prosentase antara 82%-86%. Proporsi terbesar kedua
adalah dari PAD dengan prosentase antara 11%-17% dan yang paling kecil adalah lain-lain
pendapatan asli daerah dengan prosentase antara 3%-5%. Hal ini menunjukkan bahwa sangat
tinggi.
Penyebab terjadinya perkembangan kondisi tersebut dapat dijelaskan bahwa
perkembangan PAD yang cukup signifikan antara 11%-17% karena faktor Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah. Sementara itu perkembangan pendapatan transfer yang cenderung mengalami
perkembangan fluktuatif setiap tahunnya dipengaruhi karena perkembangan pendapatan transfer
dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi juga mengalami kenaikan dan penurunan setiap
tahunnya, sehingga berpengaruh terhadap perkembangan pendapatan transfer.
Analisis dari sisi potensi, dapat dijelaskan apabila ditinjau dari besaran nilai, maka potensi
DAU dan DAK merupakan pendukung utama Pendapatan Daerah. Namun apabila dilihat dari
faktor kemandirian, maka ketergantungan pada kedua sumber tersebut harus dikurangi. Dilihat
dari sisi peluang dan tantangan ke depan, dapat digarisbawahi bahwa 1) Potensi PAD yang saat ini
masih kecil (antara 11%-17%) namun perlu dikembangkan sejalan dengan efektif diberlakukannya
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 adalah Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Bedasarkan itu
perlu difikirkan potensi sistem pemetaan atau alokasi dan pemungutan yang melibatkan
Kecamatan dan Kelurahan agar dapat lebih ditingkatkan intensifikasi dan ekstensifikasi
pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dan 2) Dilihat kedudukan Dana Perimbangan
yang nilainya besar (82%-86%) maka kinerja penggunaan anggaran harus terus ditingkatkan
didukung dengan kualitas baik dalam manajemen penyusunan dokumen laporan dan
perencanaan perlu terus dijaga dan ditingkatkan agar DAU dan DAK tidak berkurang nilainya.
TABEL IX. 2
PERKEMBANGAN LAJU PERTUMBUHAN PENDAPATAN DAERAH KOTA SALATIGA
Uraian
PENDAPATAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Pendapatan Pajak Daerah
Pendapatan Retribusi Daerah
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
Yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah

6,8%
26,7%
23,3%
22,4%

11,6%
22,1%
14,9%
25,8%

12,2%
15,0%
42,1%
3,6%

Rata-Rata
perumbuhan
Tiap tahun
10,2%
21,2%
26,8%
17,3%

20,7%
29,2%

12,5%
24,9%

16,7%
4,7%

16,6%
19,6%

2012/2013

2011/2012

2010/2011

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

IX-3

Laporan Akhir

Uraian
PENDAPATAN TRANSFER
Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan
Dana Bagi Hasil Pajak
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA)
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya
Dana Otonomi Khusus
Dana Penyesuaian
Transfer Pemerintah Provinsi
Pendapatan Bagi Hasil Pajak
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH
Pendapatan Hibah
Pendapatan Dana Darurat
Pendapatan Lainnya

2,5%
4,2%
-18,2%
-7,9%
9,1%
-63,0%
13,5%

13,8%
20,3%
37,2%
-93,9%
19,4%
14,8%
4,0%

13,8%
7,4%
-26,5%
71,2%
9,4%
10,0%
48,3%

Rata-Rata
perumbuhan
Tiap tahun
10,0%
10,6%
-2,5%
-10,2%
12,6%
-12,7%
21,9%

13,5%
-29,8%
-2,2%
-102,4%

4,0%
10,6%
16,2%
3,3%

48,3%
42,0%
45,0%
38,6%

21,9%
7,6%
19,7%
-20,2%

100,0%

33,3%

2012/2013

2011/2012

2010/2011

Sumber: Tim Penyusun, 2014

Data yang disajikan dalam tabel di atas menunjukkan bahwa realisasi pendapatan total
APBD Kota Salatiga sejak tahun 2010-2013 mengalami perkembangan positif yaitu mengalami
kenaikan rata-rata sebesar 10,2% tiap tahunnya. Pada tahun 2010 jumlah realisasi total
pendapatan adalah sebesar Rp. 436.160.124.600,00 dan terakhir pada tahun 2013 jumlah realisasi
total pendapatan mencapai Rp. 603.204.201.915,00.
Pendukung peningkatan realisasi pendapatan berturut-turut dari yang laju
perkembangannya besar ke yang terendah adalah : 1) Kelompok sumber pendapatan yang laju
perkembangannya besar adalah PAD sebesar 21,2%, pendapatan transfer dengan laju
pertumbuhan sebesar 10%. Potensi ke depan yang dimiliki Kota salatiga dari sisi pendapatan
daerah adalah:
a. Dilihat dari proporsi perkembangan sebesar 21,2%, maka PAD merupakan potensi yang dapat
digali untuk dikembangkan menjadi sumber pendapatan daerah.
b. Dana Perimbangan perkembangannya relatif rendah 10% namun karena nilainya besar maka
posisinya masih dominan.
Tantangan ke depan yang dihadapi dengan kondisi tersebut adalah :
a. Bagaimana mengupayakan optimalisasi PAD melalui minimalisasi kebocoran terutama dari
sektor retribusi. Perlu difikirkan upaya-upaya optimalisasi peningkatan PAD tanpa membebani
masyarakat.
b. Meningkatkan investasi atau belanja modal agar dapat diperoleh PAD melalui tumbuh dan
berkembangnya sektor industri dan juga NJOP yang dapat berakibat kenaikan Pajak Bumi dan
Bangunan.
9.1.2. Belanja Langsung dan Tidak Langsung
Perkembangan proporsi realisasi belanja terhadap anggaran menunjukkan perkembangan
kinerja yang dicapai dalam pengelolaan belanja. Makin kecil proporsi realisasi anggaran dibanding
dengan belanja anggaran (penetapan), maka makin baik atau makin efisien pengelolaan anggaran
belanja APBD Kota Salatiga. Tabel berikut menunjukkan kinerja realisasi anggaran belanja APBD
Kota Salatiga 2010-2013.

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

IX-4

Laporan Akhir

TABEL IX. 3
PERKEMBANGAN PROPORSI REALISASI BELANJA DAERAH KOTA SALATIGA
Uraian
BELANJA
BELANJA OPERASI
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Subsidi
Belanja Bunga
Belanja Hibah
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bantuan Keuangan
Bantuan Keuangan Kepada Vertikal Dalam Negri
BELANJA MODAL
Belanja Tanah
Belanja Peralatan dan Mesin
Belanja Gedung dan Bangunan
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan
Belanja Aset Tetap Lainnya
Belanja Aset Lainnya
BELANJA TIDAK TERDUGA
Belanja Tidak Terduga
TRANSFER
TRANSFER BAGI HASIL KE KEL/DESA
Bagi Hasil Pajak
Bagi Hasil Retribusi
Bagi Hasil Pendapatan Lainnya
Surplus (Defisit)

2013 (Rp)
529.237.634.485,00
460.019.271.066,00
326.682.673.013,00
112.206.179.848,00
19.062.817.000,00
1.234.885.000,00
832.716.205,00
69.203.906.339,00
614.573.659,00
18.207.545.480,00
7.816.917.550,00
41.925.580.200,00
600.639.450,00
38.650.000,00
14.457.080,00
14.457.080,00
73.966.567.430,00

%
100,0%
86,9%
61,7%
21,2%
0,0%
0,0%
3,6%
0,2%
0,2%
0,0%
13,1%
0,1%
3,4%
1,5%
7,9%
0,1%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%

2012 (Rp)
551.634.845.320,00
420.234.638.866,00
309.315.405.554,00
93.621.867.979,00
15.823.569.000,00
498.856.802,00
974.939.531,00
124.905.280.107,00
2.081.264.867,00
30.091.349.533,00
29.364.900.491,00
62.941.248.166,00
377.767.050,00
48.750.000,00
6.494.926.347,00
6.494.926.347,00
10.688.999.686,00

%
100,0%
76,2%
56,1%
17,0%
0,0%
0,0%
2,9%
0,1%
0,2%
0,0%
22,6%
0,4%
5,5%
5,3%
11,4%
0,1%
0,0%
1,2%
1,2%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%

2011 (Rp)
458.618.399.163,00
380.076.035.954,00
278.029.858.532,00
83.537.355.548,00
10.292.912.725,00
6.825.816.368,00
1.390.092.781,00
77.409.470.909,00
404.658.950,00
24.457.427.292,00
18.243.905.248,00
32.140.112.699,00
1.824.232.420,00
339.134.300,00
1.132.892.300,00
1.132.892.300,00
19.555.111.758,00

%
100,0%
82,9%
60,6%
18,2%
0,0%
0,0%
2,2%
1,5%
0,3%
0,0%
16,9%
0,1%
5,3%
4,0%
7,0%
0,4%
0,1%
0,2%
0,2%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%

2010 (Rp)
418.615.915.631,00
328.973.091.955,00
241.205.368.023,00
69.513.635.702,00
8.954.166.355,00
8.181.675.964,00
1.118.245.911,00
89.642.823.676,00
4.597.077.250,00
14.922.453.788,00
21.298.693.974,00
47.708.661.624,00
407.752.040,00
708.185.000,00
(7.111.476.125,00)

%
100,0%
78,6%
57,6%
16,6%
0,0%
0,0%
2,1%
2,0%
0,3%
0,0%
21,4%
1,1%
3,6%
5,1%
11,4%
0,1%
0,2%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%
0,0%

Sumber: Tim Penyusun, 2014

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

IX-5

Laporan Akhir

Gambar 9. 2 Grafik Perkembangan Proporsi Belanja dalam APBD

Realisasi belanja menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan dana dari pendapatan yang
diperoleh. Semakin kecil realisasi belanja menunjukkan kinerja yang baik karena terbuka peluang
diperolehnya surplus anggaran. Selain dari proporsinya belanja juga perlu dilihat dari jenisnya.
Data yang disajikan menunjukkan bahwa belanja terbesar adalah pada Belanja Operasi yang
mengalami peningkatan dari tahun 2009 dengan proporsi realisasi belanja sebesar 78,6% menjadi
82,9% di tahun 2011, sedangkan pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 76,2% dan
kembali meningkat di tahun 2013 menjadi 86,9%. Sementara itu belanja modal mengalami
penurunan prosentase setiap tahunnya dari tahun 2009 dengan prosentase proporsi sebesar
21,4% menurun menjadi 16,9% di tahun 2011, sedangkan di tahun 2012 mengalami peningkatan
menjadi 22,6%.
Penyebab tingginya belanja operasi adalah karena proporsi belanja pegawai yang tinggi
yaitu diantara 56%-61%% dari total proporsi belanja yang lainnya. Potensi ke depan yang bisa
dilakukan untuk mencapai penghematan adalah mempertahankan atau bahkan kalau bisa
menekan proporsi belanja pegawai. Hal ini dikemukakan karena belanja pegawai terbukti dapat
ditekan dari 60,6% dari tahun 2011 menjadi 56% pada tahun 2012. Tantangannya adalah
kebutuhan belanja barang dan belanja modal menunjukkan trend yang meningkat. Adanya
penurunan anggaran belanja operasi tersebut menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Salatiga
dapat menekan belanja pegawai, maka hal ini patut dilakukan. Namun tentunya pembatasan
kuantitas gaji dan tunjangan pegawai perlu dibarengi dengan pengawasan pelayanan agar tetap
terjaga baik. Efisiensi jumlah tenaga kerja juga dapat diimbangi dengan peningkatan penggunaan
teknologi agar dapat dilaksanakan pelayanan yang cepat dan efisien. Di lain pihak kebutuhan
pembangunan baik dalam bentuk belanja barang maupun belanja modal meningkat signifikan.
TABEL IX. 4
PERKEMBANGAN LAJU PERTUMBUHAN BELANJA DAERAH KOTA SALATIGA
Uraian
BELANJA
BELANJA OPERASI
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Subsidi
Belanja Bunga
Belanja Hibah
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bantuan Keuangan
Bantuan Keuangan Kepada Vertikal Dalam Negri

2012/2013
-4,23%
8,65%
5,32%
16,56%

2011/2012
16,86%
9,56%
10,11%
10,77%

2010/2011
8,70%
13,43%
13,24%
16,73%

16,99%
59,60%
-17,08%

34,95%
-1268,29%
-42,58%

13,01%
-19,86%
19,56%

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

IX-6

Laporan Akhir

Uraian
BELANJA MODAL
Belanja Tanah
Belanja Peralatan dan Mesin
Belanja Gedung dan Bangunan
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan
Belanja Aset Tetap Lainnya
Belanja Aset Lainnya
BELANJA TIDAK TERDUGA
Belanja Tidak Terduga
TRANSFER
TRANSFER BAGI HASIL KE KEL/DESA
Bagi Hasil Pajak
Bagi Hasil Retribusi
Bagi Hasil Pendapatan Lainnya

2012/2013
-80,49%
-238,65%
-65,27%
-275,66%
-50,13%
37,11%
-26,13%
-44825,58%
-44825,58%

2011/2012
38,03%
80,56%
18,72%
37,87%
48,94%
-382,90%
-595,66%
82,56%
82,56%

2010/2011
-15,88%
-1036,04%
38,99%
-3,94%
-59,75%
77,34%
-108,82%
100,00%
100,00%

Sumber: Tim Penyusun, 2014

Perkembangan capaian pengelolaan belanja APBD Kota Salatiga menunjukkan keadaan
yang makin membaik. Komposisi Belanja Daerah terdiri dari Belanja Operasi, Belanja Modal,
Belanja Tak Terduga dan Transfer. Belanja operasi merupakan kelompok belanja yang tidak terkait
langsung dengan kegiatan, termasuk belanja tak terduga dan transfer. Sedangkan Belanja Modal
merupakan kelompok belanja yang terkait langsung dengan kegiatan.
Belanja operasi di Kota Salatiga mengalami peningkatan setiap tahunnya dengan angka
pertumbuhan rata-rata 8,70% per tahun. Peningkatan selama tahun 2011/2012 ini yang paling
yaitu sebesar 16,86%. Komponen belanja operasi yang mendominasi pada belanja operasi adalah
belanja pegawai dan belanja barang. Kedua komponen ini mempunyai laju pertumbuhan yang
hampir sama bahkan melampaui dibandingkan laju pertumbuhan total belanja operasi.
Prosentase peningkatan masing-masing sebesar 13,24% tiap tahun untuk belanja pegawai dan
16,73% per tahun untuk belanja barang.
Belanja modal di Kota Salatiga cenderung mengalami perkembangan yang fluktuatif. Pada
tahun 2010 – 2012 cenderung mengalami peningkatan dari Rp. 77.357.430.859,00 menjadi Rp.
124.905.280.107,00 sedangkan pada tahun 2013 mengalami penurunan menjadi Rp.
69.203.906.339,00.
9.1.3. Perkembangan Pembiayaan Daerah
Perkembangan pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan daerah dan pengeluaran
daerah. Perkembangan penerimaan daerah di Kota Salatiga mengalami perkembangan yang
fluktuatif selama 4 (empat) tahun terakhir. Pemerimaan daerah pada tahun 2010 sebesar
Rp.63.759.644.347,00 menurun di tahun 2011 menjadi Rp. 54.359.597.754,00. Pada tahun 2012
dan 2013 mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2012 menjadi Rp.96.244.090.462,00 dan
Rp.136.033.401.583,00 pada tahun 2013.
Perkembangan pengeluaran daerah berbanding lurus dengan penerimaan daerah, dimana
saat penerimaan daerah mengalami penurunan, pengeluaran daerah juga mengalami penurunan,
sebaliknya saat penerimaan daerah mengalami kenaikan, maka pengeluaran daerah juga
mengalami kenaikan. Pengeluaran daerah pada tahun 2010 sebesar Rp.4.127.249.333,00
menurun di tahun 2011 menjadi sebesar Rp.2.827.000.000,00 sedangkan di tahun 2012
mengalami peningkatan menjadi Rp. 6.724.500.000,00 dan di tahun 2013 menjadi
Rp.12.835.650.000,00. Perkembangan realisasi lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

IX-7

Laporan Akhir

TABEL IX. 5
PERKEMBANGAN REALISASI PEMBIAYAAN DAERAH
Uraian
PEMBIAYAAN
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA)
Pencairan Dana Cadangan
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah
Penerimaan Piutang Daerah
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
Pembentukan Dana Cadangan
Penyertaan Modal ( investasi ) Pemerintah Daerah
Pembayaran Pokok Hutang
Pemberian Pinjaman Daerah
Pembiayaan Netto
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)

2013 (Rp)

%

2012 (Rp)

%

2011 (Rp)

%

2010 (Rp)

%

136.033.401.583,00
100.208.590.148,00
35.500.000.000,00
324.811.435,00
12.835.650.000,00
12.757.000.000,00
78.650.000,00
123.197.751.583,00
197.164.319.013,00

100,0%
73,7%
26,1%
0,0%
0,2%
0,0%
100,0%
0,0%
99,4%
0,6%
0,0%

96.244.090.462,00
71.087.709.512,00
24.500.000.000,00
656.380.950,00
6.724.500.000,00
6.200.000.000,00
524.500.000,00
89.519.590.462,00
100.208.590.148,00

100,0%
73,9%
25,5%
0,0%
0,7%
0,0%
100,0%
0,0%
92,2%
0,0%
7,8%

54.359.597.754,00
52.520.918.889,00
1.660.160.300,00
178.518.565,00
2.827.000.000,00
2.200.000.000,00
627.000.000,00
51.532.597.754,00
71.087.709.512,00

100,0%
96,6%
0,0%
0,0%
3,1%
0,3%
100,0%
0,0%
77,8%
0,0%
22,2%

63.759.644.347,00
63.393.483.347,00

100,0%
99,4%
0,0%
0,0%
0,6%
0,0%
100,0%
0,0%
75,8%
0,0%
24,2%

366.161.000,00
4.127.249.333,00
3.127.249.333,00
1.000.000.000,00
59.632.395.014,00
52.520.918.889,00

Sumber: Tim Penyusun, 2014

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

IX-8

Laporan Akhir

9.2.

PROFIL PERKEMBANGAN INVESTASI PEMBANGUNAN (APBN, APBD PROVINSI, APBD
KOTA SALATIGA, SWASTA, MASYARAKAT)
9.2.1. Perkembangan Alokasi Pembiayaan Pembangunan Bersumber Dari APBN dan APBD
Provinsi
Perkembangan pembiayaan yang bersumber dari APBN dan APBD provinsi di Kota salatiga
dapat dilihat dari penerimaan DAU, DAK dan transfer dari provinsi. Selengkapnya dapat dilihat
tabel berikut ini :
TABEL IX. 6
PERKEMBANGAN ALOKASI APBN DAN TRANSFER PROVINSI DI KOTA SALATIGA
Sumber Pendanaan
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
Transfer Provinsi

2013 (Rp)
358.331.867.000
16.958.760.000
38.936.194.283

2012 (Rp)
325.710.016.000
27.639.760.000
50.538.680.359

2011 (Rp)
262.653.050.000
23.540.600.000
45.156.685.952

2010 (Rp)
238.069.009.000
21.182.300.000
26.180.508.775

Sumber: Laporan LPKJ Kota Salatiga, Tim Penyusun, 2014

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa alokasi DAU dan DAK yang diberikan untuk Kota
Salatiga meningkat setiap tahunnya, kecuali untukn DAK pada tahun 2013 mengalami penurunan.
Di samping alokasi dana dari DAK dan DAU, terdapat pendanaan yang bersumber dari transfer
provinsi yang meningkat setiap tahunnya dari tahun 2010-2012 dan di tahun 2013 mengalami
penurunan.
9.2.2. Perkembangan Pembiayaan Pembangunan Cipta Karya Bersumber dari APBD
Perkembangan pembiayaan pembangunan Cipta Karya yang bersumber dari dana APBD
Kota salatiga secara umum dapat dilihat dari anggaran dan realisasi pembiayaan dari SKPD yang
terkait dengan bidang Ke Cipta Karyaan, yaitu meliputi Dinas Kesehatan, DPU/Bina Marga,
Bappeda, KLH dan Dinas Cikataru. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
TABEL IX. 7
PERKEMBANGAN REALISASI PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN KOTA SALATIGA
SKPD
Dinkes
DPU
Bappeda
KLH
Cipkataru
Jumlah

2011
Anggaran
Realisasi
27.180.917.000 26.353.586.992
55.814.453.676 41.735.363.884
4.293.886.000
3.731.655.944
3.123.336.000
2.610.011.033
23.932.737.000 19.647.199.588
114.345.329.676 94.077.817.441

2012
Anggaran
Realisasi
37.400.039.000
31.071.969.455
54.240.119.000
50.721.124.029
4.546.930.000
4.024.633.225
3.619.919.000
3.207.395.590
54.874.417.000
48.997.293.131
154.681.424.000 138.022.415.430

2013
Anggaran
Realisasi
38.550.586.000
32.086.424.118
50.402.843.000
40.979.098.531
5.547.008.000
4.773.060.259
5.452.236.000
3.832.131.525
80.218.401.000
30.783.353.059
180.171.074.000
112.454.067.492

Sumber: Laporan LPKJ Kota Salatiga Tahun 2011-2013 dan Tim Penyusun, 2014

Berdasarkan data diatas, dapat diketahui perkembangan alokasi APBD di SKPD yang
mengemban sektor Cipta Karya secara umum mengalami peningkatan setiap tahun, kecuali pada
SKPD DPU dan Dinas Cipkataru yang mengalami penurunan realisasi pembiayaan di tahun 2013.
Realisasi pembiayaan tahun 2011 sebesar Rp. 94.077.817.441,00 atau sebesar 82% dari anggaran
yang ditetapkan. Tahun 2012, realisasi pembiayaan sebesar Rp. 138.022.415.430,00 atau sebesar
89% dari anggaran yang ditetapkan dan di tahun 2013 realisasi pembiayaan sebesar Rp.
112.454.067.492,00 atau sebesar 62% dari anggaran yang ditetapkan.
9.2.3. Perkembangan Investasi Perusahaan Daerah Bidang Cipta Karya
Perusahaan daerah yang dibentuk pemerintah daerah memiliki dua fungsi, yaitu untuk
menyediakan pelayanan umum bagi kesejahteraan sosial (social oriented) sekaligus untuk

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

IX-9

Laporan Akhir

menghasilkan laba bagi perusahaan maupun sebagai sumber pendapatan pemerintah daerah
(profit oriented).
Pembiayaan dari perusahaan daerah dapat menjadi salah satu alternatif dalam
mengembangkan infrastruktur Cipta Karya. Dalam bagian ini disajikan kinerja perusahaan daerah
yang bergerak di bidang Cipta Karya yaitu PDAM.
Pengukuran kinerja perusahaan didasarkan pada Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor 47 tahun 1999 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum, yang
meliputi aspek keuangan, aspek operasional dan aspek administrasi. Tingkat kinerja PDAM Kota
Salatiga selama kurun waktu 2008-2012 secara keseluruhan termasuk dalam kategori “Baik”
Perkembangan kinerja PDAM Kota Salatiga dalam 5 tahun terakhir (2008-2012) dapat
digambarkan sebagai berikut :
TABEL IX. 8
KINERJA PDAM DALAM KURUN WAKTU 5 TAHUN
Aspek

Maksimum Nilai

Bobot

Keuangan
Operasional
Administrasi
Jumlah Perolehan Nilai
Kategori

60
47
36

45
40
15

2008
30,75
24,68
14,17
69,60
Baik

Perolehan Nilai Kinerja Untuk Tahun
2009
2010
2011
35,25
33
31,50
21,28
22,98
24,68
13,75
13,33
13,33
70,28
69,31
69,51
Baik
Baik
Baik

2012
32,25
24,68
13,33
70,26
Baik

Sumber : RISPAM PDAM Kota Salatiga, 2014

Kemudian performa keuangan selama 4 tahun terakhir berdasarkan laporan yang telah
diaudit disajikan dalam tabel di bawah ini :
TABEL IX. 9
NERACA KOMPARATIF PDAM KOTA SALATIGA TAHUN 2008 – 2012 (JUTA RUPIAH)
Uraian
Aktiva
Aktiva Lancar
Aktiva Tetap
Aktiva lain-lain
Jumlah Aktiva
Hutang dan Modal
Kewajiban Lancar
Kewajiban Lain-lain Jk. Panjang
Modal dan Cadangan
Laba Rugi
Jumlah Hutang & Modal

2008

Tahun
2010

2009

2011

2012

3.774
11.072
2.646
17.393

6.360
12.210
1.886
19.447

4.847
12.191
2.886
19.925

4.522
13.459
1.934
19.916

7.903
14.516
1.973
24.393

626
2.008
13.000
1.270
17.393

900
2.233
13.343
2.089
19.447

1.241
2.834
13.601
2.159
19.925

432
1.678
11.730
2.205
19.916

1040
25.99
14.730
2.459
24.393

Sumber : RISPAM PDAM Kota Salatiga, 2014

Hasil perhitungan laba dan rugi pada periode 4 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel
berikut :
TABEL IX. 10
LABA DAN RUGI PDAM KOTA SALATIGATAHUN 2008 – 2012 (JUTA RUPIAH)
Uraian
Pendapatan
Pendapatan Air
Pendapatan Non Air
Pendapatan Lain-lain
Jumlah Pendapatan
Biaya Operasi dan Pemeliharaan
Biaya Operasi Sumber
Biaya Operasi Pengolahan
Biaya Operasi Transmisi./Distribusi

2008

2009

Tahun
2010

2011

2012

12.949
1.013
139
15.553

13.803
1.780
80
17.182

13.211
2.669
435
16.315

14.301
2.533
228
17.063

16.119
3.162
223
19.505

221
3.593
2.597

235
4.112
2.835

264
4.585
2.772

252
4.996
3.241

335
4.664
3.703

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

IX-10

Laporan Akhir

Uraian
Biaya Umum dan Administrasi
Biaya Lain-lain
Jumlah Biaya
Kerugian Luar Biasa
Laba/(Rugi) Operasi
PPh Badan
Laba/(Rugi) Setelah PPH

2008
5.508
0,17
11.919

2009
4.902
0,17
12.084

Tahun
2010
5.879
0,195
13.501

2011
5.686
0.145
14.176

2012
7.560

1.680
588
1.270

2.586
707
2.089

2.815
655
2.159

2.887
681
2.205

3.240
790
2.450

16.264

Sumber : RISPAM PDAM Kota Salatiga, 2014

9.3. PROYEKSI DAN RENCANA INVESTASI PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA
9.3.1. Proyeksi APBD 5 Tahun Ke Depan
Proyeksi APBD dalam lima tahun ke depan dilakukan dengan melakukan perhitungan
regresi terhadap kecenderungan APBD dalam lima tahun terakhir menggunakan asumsi atas dasar
trend historis.

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

IX-11

Laporan Akhir

TABEL IX. 11
PROYEKSI PENDAPATAN APBD KOTA SALATIGA
Uraian
PENDAPATAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Pendapatan Pajak Daerah
Pendapatan Retribusi Daerah
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
PENDAPATAN TRANSFER
Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan
Dana Bagi Hasil Pajak
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA)
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya
Dana Otonomi Khusus
Dana Penyesuaian
Transfer Pemerintah Provinsi
Pendapatan Bagi Hasil Pajak
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH
Pendapatan Hibah
Pendapatan Dana Darurat
Pendapatan Lainnya

2015
623.542.746.599
106.551.621.993,61
24.514.167.457,36
13.166.021.867,26
4.286.860.296,11
64.576.211.558,20
498.103.327.766,70
404.721.129.923,29
27.738.091.151,71
850.859.744,59
359.235.995.480,80
17.001.900.552,48
54.542.004.180,79
54.542.004.180,79
38.995.590.730,89
28.316.336.615,67
10.774.365.570,26
18.887.796.838,94
18.887.796.838,94

2016
624.332.552.258
106.777.926.676
24.579.846.091
13.188.758.174
4.293.990.734
64.702.782.192
498.603.869.420
405.150.392.793
27.745.032.003
851.727.705
359.688.914.834
17.023.511.965
54.661.604.012
54.661.604.012
39.025.322.924
28.372.069.995
10.796.115.941
18.950.756.162
18.950.756.162

2017
625.123.551.422
107.004.712.007
24.645.700.691
13.211.533.745
4.301.133.032
64.829.600.907
499.104.914.066
405.580.110.956
27.751.974.592
852.596.551
360.142.405.222
17.045.150.848
54.781.466.103
54.781.466.103
39.055.077.787
28.427.913.072
10.817.910.220
19.013.925.349
19.013.925.349

2018
625.915.746.315
107.231.979.006
24.711.731.730
13.234.348.646
4.308.287.211
64.956.668.189
499.606.462.209
406.010.284.894
27.758.918.918
853.466.284
360.596.467.363
17.066.817.237
54.901.591.027
54.901.591.027
39.084.855.336
28.483.866.061
10.839.748.495
19.077.305.100
19.077.305.100

2019
626.709.139.170
107.459.728.698
24.777.939.679
13.257.202.946
4.315.453.289
65.083.984.525
500.108.514.355
406.440.915.091
27.765.864.981
854.336.903
361.051.101.980
17.088.511.166
55.021.979.361
55.021.979.361
39.114.655.589
28.539.929.179
10.861.630.856
19.140.896.117
19.140.896.117

Sumber: Tim Penyusun, 2014

TABEL IX. 12
PROYEKSI BELANJA APBD KOTA SALATIGA
Uraian
BELANJA
BELANJA OPERASI
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Subsidi
Belanja Bunga
Belanja Hibah
Belanja Bantuan Sosial

2015
529.802.862.529,25
460.747.587.108,27
327.151.230.278,37
112.453.912.609,29
19.124.774.709,76
1.160.193.864,34

2016
530.085.702.886
461.112.177.425
327.385.760.868
112.577.984.022
19.155.829.039
1.124.559.889

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

2017
530.368.694.239
461.477.056.242
327.620.459.590
112.702.192.324
19.186.933.794
1.090.020.369

2018
530.651.836.671
461.842.223.788
327.855.326.565
112.826.537.666
19.218.089.055
1.056.541.689

2019
530.935.130.260
462.207.680.293
328.090.361.912
112.951.020.199
19.249.294.906
1.024.091.267

IX-12

Laporan Akhir

Uraian
Belanja Bantuan Keuangan
Bantuan Keuangan Kepada Vertikal Dalam Negri
BELANJA MODAL
Belanja Tanah
Belanja Peralatan dan Mesin
Belanja Gedung dan Bangunan
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan
Belanja Aset Tetap Lainnya
Belanja Aset Lainnya
BELANJA TIDAK TERDUGA
Belanja Tidak Terduga
TRANSFER
TRANSFER BAGI HASIL KE KEL/DESA
Bagi Hasil Pajak
Bagi Hasil Retribusi
Bagi Hasil Pendapatan Lainnya

2015
831.047.201,10
69.002.401.987,55
578.427.269,16
18.200.663.719,76
7.717.940.161,98
41.812.753.008,49
592.645.243,28
37.250.984,00
14.747.667,31
14.747.667,31
-

2016
830.213.954
68.901.869.942
561.159.303
18.197.223.815
7.668.922.432
41.756.453.326
588.688.128
36.570.582
14.895.144
14.895.144
-

2017
829.381.542
68.801.484.366
544.406.843
18.193.784.561
7.620.216.020
41.700.229.450
584.757.435
35.902.608
15.044.095
15.044.095
-

2018
828.549.965
68.701.245.045
528.154.500
18.190.345.956
7.571.818.950
41.644.081.277
580.852.988
35.246.835
15.194.536
15.194.536
-

2019
827.719.222
68.601.151.766
512.387.342
18.186.908.001
7.523.729.256
41.588.008.706
576.974.610
34.603.040
15.346.482
15.346.482
-

Sumber: Tim Penyusun, 2014

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

IX-13

Laporan Akhir

Dari perhitungan proyeksi pendapatan APBD Kota Salatiga selama kurun waktu 5 tahun,
dapat diproyeksikan total pendapatan Kota Salatiga sampai dengan tahun 2019 sebesar Rp.
626.709.139.170,00 dengan perincian PAD sebesar Rp. 107.459.728.698,00 ; pendapatan transfer
sebesar Rp. 500.108.514.355,00 dan lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp. 19.140.896.117.
Perhitungan proyeksi pembiayaan belanja Kota Salatiga selama kurun waktu 5 tahun,
dapat diproyeksikan total belanja pada tahun 2019 sebesar Rp. 530.935.130.260, 00 dengan
perincian belanja operasi sebesar Rp. 462.207.680.293,00; belanja modal sebesar Rp.
68.601.151.766,00 dan belanja tak terduga sebesar Rp. 15.346.482,00.
Net Public Saving
Net Public Saving atau tabungan pemerintah adalah sisa dari total penerimaan daerah
setelah dikurangkan dengan belanja/pengeluaran yang mengikat. Dengan kata lain, NPS
merupakan sejumlah dana yang tersedia untuk pembangunan. Besarnya NPS menjadi dasar dana
yang dapat dialokasikan untuk bidang PU/Cipta Karya. Berdasarkan proyeksi APBD, dapat dihitung
NPS dalam 5 tahun ke depan untuk melihat kemampuan anggaran pemerintah berinvestasi dalam
bidang Cipta Karya. Adapun rumus perhitungan NPS adalah sebagai berikut:
Net Public Saving = Total Penerimaan daerah - Belanja Wajib
NPS = (PAD+DAU+DBH+DAK) - (Belanja mengikat + Kewajiban Daerah)



Belanja mengikat : belanja yang harus dipenuhi/tidak bisa dihindari oleh Pemerintah Daerah
dalam tahun anggaran bersangkutan, seperti belanja pegawai, belanja barang, belanja bunga,
belanja subsidi, belanja bagi hasil serta belanja lain yang mengikat sesuai peraturan berlaku.



Kewajiban daerah antara lain pembayaran pokok pinjaman, pembayaran kegiatan lanjutan.
TABEL IX. 13
PROYEKSI KEMAMPUAN ANGGARAN PEMERINTAH KOTA SALATIGA

Pendapatan
Belanja
NPS

2015
623.542.746.599
529.802.862.529
93.739.884.070

2016
624.332.552.258
530.085.702.886
94.246.849.372

2017
625.123.551.422
530.368.694.239
94.754.857.183

2018
625.915.746.315
530.651.836.671
95.263.909.644

2019
626.709.139.170
530.935.130.260
95.774.008.910

Sumber: Tim Penyusun, 2014

Kemampuan Pinjaman Daerah (Debt Service Coverage Ratio/DSCR)
Pinjaman Daerah merupakan alternatif pendanaan APBD yang digunakan untuk menutup
defisit APBD, pengeluaran pembiayaan atau kekurangan arus kas. Pinjaman Daerah dapat
bersumber dari Pemerintah, Pemerintah Daerah lain, lembaga keuangan bank, lembaga keuangan
bukan bank, dan masyarakat (obligasi). Berdasarkan PP No. 30 Tahun 2011 Tentang Pinjaman
Daerah, Pemerintah Daerah wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:


Jumlah sisa Pinjaman Daerah ditambah jumlah pinjaman yang akan ditarik tidak melebihi 75%
dari jumlah penerimaan umum APBD tahun sebelumnya.



Memenuhi ketentuan rasio kemampuan keuangan daerah untuk mengembalikan pinjaman
yang ditetapkan oleh Pemerintah.



Persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh calon pemberi pinjaman.



Dalam hal Pinjaman Daerah diajukan kepada Pemerintah, Pemerintah Daerah juga wajib
memenuhi persyaratan tidak mempunyai tunggakan atas pengembalian pinjaman yang
bersumber dari Pemerintah.
Salah satu persyaratan dalam permohonan pinjaman adalah rasio kemampuan keuangan
daerah untuk mengembalikan pinjaman atau dikenal dengan Debt Service Cost Ratio (DSCR).

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

IX-14

Laporan Akhir

Berdasarkan peraturan yang berlaku, DSCR minimal adalah 2,5. DSCR ini menunjukan kemampuan
pemerintah untuk membayar pinjaman, sekaligus memberikan gambaran kapasitas keuangan
pemerintah.
DSCR = PAD + DAU + DBH + DBHDR – Belanja Wajib
Pokok Pinjaman + Bunga + Biaya Lain
TABEL IX. 14
PROYEKSI KEMAMPUAN PEMERINTAH KOTA SALATIGA DALAM MEMBAYAR PINJAMAN
2013 (Rp)
2012 (Rp)
2011 (Rp)
2010 (Rp)

Pendapatan
603.204.201.915
562.323.845.006
496.936.015.921
436.160.124.600

Belanja
529.237.634.485
551.634.845.320
458.618.399.163
458.512.368.544

Dana Netto
73.966.567.430
10.688.999.686
38.317.616.758
(22.352.243.944)

Pokok Pinjaman
524.500.000,00
627.000.000,00
627.000.000,00

DSCR
0
20,37940836
61,11262641
-35,64951187

Sumber: Tim Penyusun, 2014

Jika dilihat hasil perhitungan DSCR yang mempunyai nilai diatas 2,5 maka dapat
disimpulkan bahwa Kota Salatiga mempunyai kemampuan keuangan untuk mengembalikan
pinjaman daerah. Batas jumlah pinjaman merupakan batas paling tinggi yang dianggap layak
menjadi beban APBD menurut PP No. 107 Tahun 2000 yaitu tidak melebihi 75% dari jumlah
penerimaan umum APBD tahun sebelumnya.
TABEL IX. 15
PROYEKSI JUMLAH PINJAMAN YANG DIPERBOLEHKAN BAGI KOTA SALATIGA TAHUN 2015-2019
Tahun
2015
2016
2017
2018
2019

Pendapatan
623.542.746.599
624.332.552.258
625.123.551.422
625.915.746.315
626.709.139.170

Batas Jumlah Pinjaman (75%)
467.657.059.949
468.249.414.194
468.842.663.567
469.436.809.736
470.031.854.378

Sumber: Tim Penyusun, 2014

9.3.2. Rencana Pembiayaan Perusahaan Daerah
Rencana pembiayaan perusahaan daerah memuat informasi tentang rencana
pengembangan 5 (lima) tahun ke depan dalam bentuk rencana kelayakan keuangan dalam
RISPAM PDAM Kota Salatiga yang dibutuhkan untuk mengetahui kontribusi perusahaan daerah
untuk pendanaan Cipta Karya dalam 5 (lima) tahun ke depan. Perencanaan pembiayaan keuangan
ini diperuntukan untuk pengembangan pemenuhan air bersih masyarakat melalui PDAM Kota
Salatiga. Penilaian kelayakan finansial menggunakan beberapa teknik analisis yang digunakan,
yaitu antara lain:
A. Pay Back Periode
Alat analisis ini digunakan untuk menentukan layak tidaknya usulan proyek investasi dengan
membandingkan antara waktu pengembalian jumlah dana untuk investasi dengan umur
ekonomi proyek. Metode pemulihan investasi ini untuk menilai jangka waktu pemulihan
seluruh modal yang diinvestasikan dalam proyek.

Jika nilai payback periode lebih kecil dari 20 tahun, maka proyek pengembangan penyediaan
air bersih dibangun atau proyek layak apabila masa pemulihan modal investasi lebih pendek
dari usia ekonomisnya. Perhitungannya adalah tahun dimana nilai akumulasi penerimaan
bersih ≥ 0.

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

IX-15

Laporan Akhir
TABEL IX. 16
PERHITUNGAN PAYBACK PERIODE
Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Jumlah

Penerimaan
62.278.727.582
23.374.824.658
18.033.210.826
19.491.275.457
21.074.640.324
22.987.751.228
24.829.913.520
26.833.762.980
28.995.604.556
31.326.199.704
34.107.133.058
36.829.028.358
39.783.049.933
42.962.056.176
46.393.992.306
50.424.872.119
54.426.728.698
58.746.704.107
63.414.023.695
68.449.970.664
479.301.170.665,48

Penyusutan
103.090.474.414
103.090.474.414
103.090.474.414
103.090.474.414
103.090.474.414
103.090.474.414
103.090.474.414
103.090.474.414
103.090.474.414
103.090.474.414
103.090.474.414
103.090.474.414
103.090.474.414
103.090.474.414
103.090.474.414
103.090.474.414
103.090.474.414
103.090.474.414
103.090.474.414
103.090.474.414
1.546.357.116.209

Pengeluaran
7.626.157.502
9.398.202.758
10.202.783.101
11.073.941.533
12.017.854.454
13.038.778.181
14.142.740.539
15.338.159.980
16.631.391.672
18.029.041.541
19.540.338.073
21.173.040.088
22.938.956.164
24.846.159.853
26.905.479.625
29.131.315.580
31.533.658.878
34.126.341.317
36.925.121.929
39.945.687.503
242.903.025.064

Arus Kas Bersih
157.743.044.493
117.067.096.314
110.920.902.139
111.507.808.338
112.147.260.284
113.039.447.461
113.777.647.394
114.586.077.414
115.454.687.298
116.387.632.577
117.657.269.400
118.746.462.684
119.934.568.182
121.206.370.737
122.578.987.095
124.384.030.953
125.983.544.234
127.710.837.204
129.579.376.180
131.594.757.575
1.782.755.261.810

Investasi

2.170.325.777.135

Payback
2.012.582.732.641
1.895.515.636.328
1.784.594.734.189
1.673.086.925.852
1.560.939.665.567
1.447.900.218.107
1.334.122.570.712
1.219.536.493.299
1.104.081.806.001
987.694.173.424
870.036.904.024
751.290.441.340
631.355.873.157
510.149.502.420
387.570.515.325
263.186.484.372
137.202.940.138
9.492.102.933
(120.087.273.247)

Periode Payback
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
0,00

Sumber : RISPAM PDAM Kota Salatiga, 2014

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

IX-16

Laporan Akhir

B. Net Present Value (NVP)
NPV adalah salah satu kreteria yang dipakai untuk menolak atau menerima suatu investasi
dengan dasar mencari nilai bersih sekarang pada discount rate tertentu. Ternik analisis ini
digunakan untuk mengetahui apakah suatu usulan proyek investasi dilaksanakan atau tidak
dengan cara mengurangkan antara present value dan aliran kas bersih operasional atas proyek
investasi selama umur ekonomis, termasuk terminal cash flow dan initial cash flow.


Dimana:
-Ao = pengeluaran investasi pada tahun ke 0
At = aliran kas masuk bersih pada tahun ke t
r = tingkat keuntungan yang disayaratkan oleh para pemilik modal sendiri dengan hanya
memperhatikan resiko usaha
n = jumlah tahun (usia ekonomis) proyek

Jika NPV positif, pengembangan penyediaan air bersih dibangun dan sebaliknya jika NPV
negatif pembangunan proyek pembangunan pengembangan penyediaan air bersih tidak layak
dibangun. Dan jika nilai NPV = 0, berarti tingkat bunga proyek sama dengan tingkat bunga
berlaku. Secara rinci perhitungan NPV dapat dilihat pada tabel berikut.
TABEL IX. 17
PERHITUNGAN NPV
DF
12,0%
12,0%
12,0%
12,0%
12,0%
12,0%
12,0%
12,0%
12,0%
12,0%
12,0%
12,0%
12,0%
12,0%
12,0%
12,0%
12,0%
12,0%
12,0%
12,0%

Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

(1+r)^t
1,120
1,254
1,405
1,574
1,762
1,974
2,211
2,476
2,773
3,106
3,479
3,896
4,363
4,887
5,474
6,130
6,866
7,690
8,613
9,646
Jumlah
NPV
Investasi

Arus Kas Bersih
157.743.044.493,45
117.067.096.313,60
110.920.902.138,57
111.507.808.337,70
112.147.260.284,17
113.039.447.460,63
113.777.647.394,35
114.586.077.413,63
115.454.687.298,17
116.387.632.576,99
117.657.269.399,54
118.746.462.684,27
119.934.568.182,32
121.206.370.737,41
122.578.987.095,33
124.384.030.953,22
125.983.544.234,00
127.710.837.204,24
129.579.376.180,31
131.594.757.575,23

NVP
140.842.004.012,01
93.325.172.443,88
78.951.307.211,88
70.865.228.081,91
63.635.367.280,50
57.269.302.004,24
51.467.229.521,71
46.279.394.827,31
41.634.117.670,83
37.473.702.759,94
33.823.653.425,89
30.479.259.346,42
27.485.907.531,75
24.801.224.868,14
22.394.722.651,87
20.289.729.835,82
18.348.790.268,15
16.607.464.923,57
15.045.043.719,76
13.642.002.819,40
904.660.625.204,98
(1.265.665.151.929,88)
2.170.325.777.134,87

Sumber : RISPAM PDAM Kota Salatiga, 2014

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

IX-17

Laporan Akhir

C. Financial Internal Rate of Return (FIRR)
Internal rate of return atau tingkat pengembalian internal adalah tingkat suku bunga dari suatu
proyek dalam jangka waktu tertentu . Konsep dalam analisis ini untuk menentukan apakah
suatu usulan proyek investasi dianggap layak atau tidak, dengan cara membandingkan antara
FIRR dengan tingkat keuntungan yang diharapkan. Perhitungan FIRR dengan cara mencari
discount rate yang dapat menyamakan antara present value dari aliran kas dengan present
value dari investasi.

Dimana:
FIRR
I1
I2
NPV1
NPV2

= Financial InternalRate of Return
= tingkat discount rate yang menghasilkan NPV1
= tingkat discount rate yang menghasilkan NPV2
= NPV pada tingkat bunga I1
= NPV pada tingkat bunga I2

Informasi ini sangat penting bagi investor karena hasil perhitungan FIRR yang menunjukkan
angka lebih kecil dari tingkat bunga acuan (12%) yang berlaku akan membatalkan suatu
rencana investasi bagi pihak swasta walaupun semua aspek dinilai layak. Secara rinci
perhitungan IRR dapat dilihat pada tabel berikut.

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

IX-18

Laporan Akhir
TABEL IX. 18
PERHITUNGAN IRR
DF
12,00%
12,00%
12,00%
12,00%
12,00%
12,00%
12,00%
12,00%
12,00%
12,00%
12,00%
12,00%
12,00%
12,00%
12,00%
12,00%
12,00%
12,00%
12,00%
12,00%

Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

(1+r)^t
1,12
1,254
1,405
1,574
1,762
1,974
2,211
2,476
2,773
3,106
3,479
3,896
4,363
4,887
5,474
6,13
6,866
7,69
8,613
9,646
Jumlah
NPV
Investasi

Arus Kas
157.743.044.493
117.067.096.314
110.920.902.139
111.507.808.338
112.147.260.284
113.039.447.461
113.777.647.394
114.586.077.414
115.454.687.298
116.387.632.577
117.657.269.400
118.746.462.684
119.934.568.182
121.206.370.737
122.578.987.095
124.384.030.953
125.983.544.234
127.710.837.204
129.579.376.180
131.594.757.575

NVP
140.842.004.012,01
93.325.172.443,88
78.951.307.211,88
70.865.228.081,91
63.635.367.280,50
57.269.302.004,24
51.467.229.521,71
46.279.394.827,31
41.634.117.670,83
37.473.702.759,94
33.823.653.425,89
30.479.259.346,42
27.485.907.531,75
24.801.224.868,14
22.394.722.651,87
20.289.729.835,82
18.348.790.268,15
16.607.464.923,57
15.045.043.719,76
13.642.002.819,40
904.660.625.204,98
-1.265.665.151.929,88
2.170.325.777.134,87

DF
1,01%
1,01%
1,01%
1,01%
1,01%
1,01%
1,01%
1,01%
1,01%
1,01%
1,01%
1,01%
1,01%
1,01%
1,01%
1,01%
1,01%
1,01%
1,01%
1,01%

Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
14
14
14
14
14
14

(1+r)^t
1,01
1,02
1,031
1,041
1,052
1,062
1,073
1,084
1,095
1,106
1,117
1,128
1,14
1,151
1,151
1,151
1,151
1,151
1,151
1,151
Jumlah
NPV
Investasi

Arus Kas
157.743.044.493
117.067.096.314
110.920.902.139
111.507.808.338
112.147.260.284
113.039.447.461
113.777.647.394
114.586.077.414
115.454.687.298
116.387.632.577
117.657.269.400
118.746.462.684
119.934.568.182
121.206.370.737
122.578.987.095
124.384.030.953
125.983.544.234
127.710.837.204
129.579.376.180
131.594.757.575

NPV
156.165.770.214
114.737.690.572
107.626.763.304
107.114.384.230
106.651.461.910
106.425.034.432
106.048.944.843
105.734.540.862
105.470.797.383
105.259.941.250
105.344.212.966
105.256.331.162
105.246.473.160
105.299.001.235
106.491.472.643
108.059.618.891
109.449.208.810
110.949.808.354
112.573.116.491
114.323.995.151
2.204.228.567.865
33.902.790.730,00
2.170.325.777.134,87

Sumber : RISPAM PDAM Kota Salatiga, 2014

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

IX-19

Laporan Akhir

Hasil analisis kelayakan keuangan yang telah dilakukan periode pengembalian investasi dapat
kembali pada 18,02 Tahun (lebih pendek dari nilai ekonomi yang direncanakan yaitu 20 tahun),
kemudian nilai NPV pada DF sebesar 12% tidak mampu memberikan NPV positif (sebesar
Rp. -1.290.524.626.262,78 dan Nilai IRR memberikan nilai mendekati nol Rp. -553.723.548,5
pada DF 1,01%. Angka ini lebih rendah dari nilai bunga deposito yaitu 4 sampai dengan 6% per
tahunnya. Dengan demikian secara keseluruhan analisis kelayakan keuangan memberikan
indikasi pengembangan SPAM Kota Salatiga pada tahun yang direncanakan ini adalah tidak
layak yaitu tidak sesuai dengan tingkat bunga berlaku. Dengan demikian rencana
pengembangan SPAM Kota Salatiga ini tidak menarik bagi investor (swasta). Informasi
kelayakan keuangan ini menjadi sinyal dalam rangka pengembangan SPAM Kota Salatiga
menjadi tanggung jawab pemerintah (pemerintah pusat dan Pemkot Kota Salatiga).
D. Sumber Dan Pola Pendanaan
Pola investasi disusun dengan maksud untuk memudahkan para pengambil keputusan
(stakeholder) dan investor terkait dalam mengambil kebijakan investasi air bersih/minum baik
pada jangka pendek, menengah dan panjang. Pola investasi dalam pengembangan SPAM ini
terkait dari item-item yang menjadi wewenang pembiayaan apakah kewajiban APBN, APBD
provinsi, Kota/PDAM serta juga mengikutsertakan masyararakat.
Rencana investasi pengembangan SPAM Kota Salatiga untuk periode 2014-2034 dibutuhkan
dana. Rp 2.170.325.777.135 denagan pola dan sumber pendanaan di sajikan pada tabel
dibawah ini:
TABEL IX. 19
SUMBER DAN POLA PEMBIAYAAN RI SPAM KOTA SALATIGA TAHUN 2014-2034 (RP)
Tahap

Tahun

Pola Investasi (Rp.)

Tahap I (2014-2018)

2014
2015
2016
2017
2018

160.411.515.000
152.842.509.211
131.857.739.671
92.374.655.967
136.638.783.826
674.125.203.674
100%
87.054.019.605
94.257.651.102
93.383.785.645
141.367.358.132
132.364.321.974
548.427.136.457
100%
101.102.196.836
48.891.357.599
81.117.570.901
51.953.937.355
117.258.660.859
400.323.723.549
100%
74.414.758.855
114.550.248.421
114.601.757.684
126.090.280.928

Sub Total
%
Tahap II (2019-2023)

Sub Total
%
Tahap III (2024-2028)

Sub Total
%
Tahap IV (2029-2033)

2019
2020
2021
2022
2023

2024
2025
2026
2027
2028

2029
2030
2031
2032

APBN
66.388.652.632
84.062.778.947
60.692.631.579
61.934.736.842
92.902.105.263
365.980.905.263
54,29%
58.116.842.105
26.725.263.158
62.783.157.895
66.601.052.632
29.694.736.842
243.921.052.632
44,48%
0
31.815.789.474
3.000.000.000
33.936.842.105
79.327.368.421
148.080.000.000
36,99%
36.936.842.105
0
35.633.684.211
3.000.000.000

Sumber Dana (Rp,)
APBD
54.298.947.368
28.422.105.263
29.694.736.842
0
0
112.415.789.474
16,68%
0
34.361.052.632
0
26.229.240.000
66.601.052.632
127.191.345.263
23,19%
67.873.684.211
0
60.576.210.526
0
0
128.449.894.737
32,09%
18.476.800.000
79.327.368.421
39.875.789.474
81.448.421.053

Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Kota Salatiga Tahun 2014

PDAM
39.723.915.000
40.357.625.000
41.470.371.250
30.439.919.125
43.736.678.563
195.728.508.938
29,03%
28.937.177.500
33.171.335.313
30.600.627.750
48.537.065.500
36.068.532.500
177.314.738.563
32,33%
33.228.512.625
17.075.568.125
17.541.360.375
18.017.095.250
37.931.292.438
123.793.828.813
30,92%
19.001.116.750
35.222.880.000
39.092.284.000
41.641.859.875

IX-20

Laporan Akhir

Tahap

Tahun

Pola Investasi (Rp.)

2033

117.792.667.566
547.449.713.454
100%
2.170.325.777.135
100%

Sub Total
%
Total
%

APBN
77.630.526.316
153.201.052.632
27,98%
911.183.010.526
41,98%

Sumber Dana (Rp,)
APBD
0
219.128.378.947
40,03%
587.185.408.421
27,06%

PDAM
40.162.141.250
175.120.281.875
31,99%
671.957.358.188
30,96%

Sumber : RISPAM PDAM Kota Salatiga, 2014

Terlihat pada tabel diatas sumber dan Pola pembiayaan dibagi dalam beberapa tahapan
(5 tahunan). Keutuhan dana untuk pengembangan SPAM Kota Salatiga pada tahap lima tahun
I sebesar Rp. 674.125.203.674 (Proporsi APBN=54,29%; APBD=16,68% dan PDAM=29,03%);
untuk lima tahun ke II; Rp.548.427.136.457 (Proporsi APBN=44,48%; APBD=23,19%;
PDAM=32,33%) untuk lima tahun ke III sebesar Rp. 400.323.723.549 (Proporsi APBN=36,99%;
APBD=32,09%; PDAM=30,92%) dan untuk tahap lima tahun ke IV sebesar Rp. 547.449.713.454
(Proporsi APBN=27,98%; APBD=40,03%; PDAM=31,99%).
Kebutuhan pendanaan pengembangan SPAM Kota Salatiga paling besar terjadi pada tahap I.
Hal ini disebabkan rencana pengembangan kapasitas sumber sebagian besar dialokasikan pada
awal tahun perencanaan yaitu 2014-2019,karena pada tahun ini adanya upaya pencapaian
tarrget MDG’s. Selama periode perencanaan kebutuhan dana investasi sebesar
Rp.2.170.325.777.135 dengan proporsi sumber pendanaan rencana dari sumber APBN sebesar
41,98%, APBD=27,06% dan PDAM sebesar 30,96%.
45,00%

41,98%

40,00%
35,00%

30,96%

30,00%

27,06%

25,00%
20,00%
15,00%
10,00%
5,00%
0,00%
APBN

APBD

PDAM

Gambar 9. 3 Sumber Pendanaan SPAM kota Salatiga Periode 2014-2033

9.3.3. Rencana Kerjasama Pemerintah dan Swasta Bidang Cipta Karya
Rencana Kerjasama pemerintah dengan swasta di bidang Cipta Karya meliputi beberapa
kegiatan yang ada di sektor Cipta Karya. Diharapkan, dengan adanya kerjasama ini dapat menjadi
sumber alternatif pendanaan ya