Diagnosis dan remediasi kesulitan belajar siswa kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2017/2018 pada pokok materi bunyi dan getaran - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS
VIII B SMP PANGUDI LUHUR MOYUDAN TAHUN AJARAN 2017/2018
PADA POKOK MATERI BUNYI DAN GETARAN

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun oleh :
Paskalis Sgraffiare
NIM : 121424015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA

2019

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS
VIII B SMP PANGUDI LUHUR MOYUDAN TAHUN AJARAN 2017/2018
PADA POKOK MATERI BUNYI DAN GETARAN

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun oleh :
Paskalis Sgraffiare
NIM : 121424015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA


Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 16 Januari 2019

Paskalis Sgraffiare

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Paskalis Sgraffiare
NIM

: 121424015


Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
DIAGNOSIS DAN REMEDIASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS
VIII B SMP PANGUDI LUHUR MOYUDAN TAHUN AJARAN 2017/2018
PADA POKOK MATERI BUNYI DAN GETARAN.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan ke dalam bentuk media lain,
mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin diri saya ataupun memberi royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 16 Januari 2019

Yang menyatakan


Paskalis Sgraffiare

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Paskalis Sgraffiare, 2018. Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar Siswa
Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran 2017/2018 Pada
Pokok Materi Bunyi dan Getaran. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika,
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui kesulitan yang dialami oleh siswa
kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2017/2018 pada pokok
materi bunyi dan getaran, (2) merancang model pembelajaran dalam pengajaran
remedial, dan (3) mengetahui keberhasilan pengajaran remedial yang digunakan
untuk membantu siswa kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran
2017/2018 pada pokok materi bunyi dan getaran.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksploratif dengan
pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pangudi

Luhur Moyudan dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VIII B. Data
penelitian dikumpulkan dengan instrumen tes awal dan tes akhir.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) kesulitan yang
dialami oleh subjek meliputi kesulitan dalam memahami soal, sehingga jawaban
yang diberikan tidak benar, (2) pengajaran remedial yang dilakukan menggunakan
metode tanya jawab, ceramah dan diskusi, dan (3) keberhasilan siswa setelah
dilakukannya pengajaran remedial mengalami peningkatan dari hasil tes awal,
siswa yang dapat mencapai KKM sebanyak 46%, subjek yang mengalami
peningkatan tetapi belum mencapai KKM sebanyak 27%, subjek yang mengalami
penurunan sebanyak 15%, dan terdapat subjek yang nilainya tetap yaitu sebanyak
12% .

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Paskalis Sgraffiare, 2018. The Diagnosis and Remediation of Learning
Difficulties by the Students of Grade VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan in

the Academic Year 2017/2018 in the topic of Sound and Vibration.
Undergraduate Thesis. Physical Education Study Program, Department of
Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and
Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
This research aims to (1) know the difficulties experienced by students of
Grade VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan in the academic year 2017/2018 in the
topic of sound and vibration, (2) designing models of learning in teaching remedial,
and (3) knowing the success of teaching remedial which was used to help students
grade VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan in the academic year 2017/2018 in the
topic of sound and vibration.
This type of research is exploratory research with qualitative and quantitative
approach. This research was conducted at SMP Pangudi Luhur Moyudan with the
research subjects were students of grade VIII B. Research data collected with
pretest instruments and final test.
Based on the results of the study it can be concluded that (1) the difficulties
experienced by the subject include the difficulty in understanding the question, so
the answer given is incorrect, (2) a remedial Teaching is done using the method of
questioning, lectures and discussion, and (3) student success after he did teaching
remedial experience increased from the initial test results, students can achieve as
many as 46% of KKM, a subject which has increased but has not yet reached the

KKM as much as 27%, subject decline as much as 15%, and there is a fixed value
that is the subject of as much as 12%.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Allah Bapa atas segala cinta kasih dan
karunia-Nya sehingga skripsi berjudul Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar
Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran 2017/2018 pada
pokok materi Bunyi dan Getaran ini dapat diselesaikan. Adapun maksud dari
pembuatan skripsi ini guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan di FKIP Universitas Sanata Dharma. Penulis skripsi ini dapat
terselesaikan berkat bantuan, dukungan, dan saran dari berbagai pihak, oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan kepada :
1. Tuhan Allah Bapa yang senantiasa selalu menertai, membimbing, dan
memberikan semangat, kesehatan dan menuntun langkah penulis serta
memberikan kekuatan kepada penulis.

2. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd, M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
3. Dr. Marcellinus Andy Rudhitho, S.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
4. Dr. Ign. Edi Santosa, M.S selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5. Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si selaku dosen pembimbing yang selalu
meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan pengarahan serta
memberikan saran kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
6. Drs. Domi Severinus, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
selalu memberikan semangat dan dukungan.
7. Kepala Sekolah SMP Pangudi Luhur Moyudan.
8. Bapak Purwonggo selaku guru fisika SMP Pangudi Luhur Moyudan atas
partisipasinya sehingga penelitian berjalan dengan lancer.
9. Bapak Ibu dosen dan karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
khususnya Prodi Pendidikan Fisika.
viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


10. Siswa – siswi kelas 8 SMP Pangudi Luhur Moyudan.
11. Bapak Djuna Roosedi dan Ibu Lucia T.J, terima kasih atas cinta kasih yang
telah diberikan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangannya sehingga penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat disusun
dengan baik lagi. Penulis juga berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan dunia pendidikan.

Yogyakarta, 16 Januari 2019

Penulis

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................


i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ...................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...........................................................

v

ABSTRAK .......................................................................................................... vi
ABSTRACT.......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................

x

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 3
C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 4
D. Rumusan Masalah .......................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4
F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 6
A. Belajar ............................................................................................ 6
B. Belajar Tuntas ................................................................................ 8
C. Kesulitan Belajar............................................................................ 9
D. Diagnosis Kesulitan Belajar........................................................... 12
E. Remediasi....................................................................................... 24
F. Bunyi dan Getaran ......................................................................... 30
x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

G. Kerangka Berpikir.......................................................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................... 37
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 37
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 38
C. Subyek dan Obyek Penelitian ........................................................ 38
D. Variabel Penelitian ......................................................................... 39
E. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 39
F. Instrumen Penelitian ...................................................................... 41
G. Prosedur Pengumpulan Data .......................................................... 43
H. Metode/Teknik Analisis Data ........................................................ 44
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN, DAN
PEMBAHASAN ................................................................................................. 45
A. Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 45
B. Hasil Penelitian .............................................................................. 46
C. Pembahasan ................................................................................... 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 69
A. Kesimpulan .................................................................................... 69
B. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 70
C. Saran .............................................................................................. 70
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 71

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN ........................................................................................................ 72
A. Surat Keterangan Penelitian........................................................... 73
B. Soal Tes Awal ............................................................................... 74
C. Validasi Soal Oleh Dosen .............................................................. 77
D. Soal Tes Akhir ............................................................................... 78
E. Pedoman Wawancara ..................................................................... 79
F. Wawancara Guru ........................................................................... 80
G. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................. 83
H. Hasil Tes Awal .............................................................................. 84
I.

Hasil Tes Akhir .............................................................................. 88

J.

Daftar Hadir Tes Awal ................................................................... 91

K. Daftar Hadir Tes Akhir ................................................................. 92
L. Foto – foto Saat Penelitian ............................................................. 93

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Tes Awal ............................................................... 42
Tabel 4.1 Hasil Tes Awal .............................................................................. 47
Tabel 4.2 Persentase Keberhasilan Tes Awal ............................................... 48
Tabel 4.3 Hasil Tes Akhir ............................................................................. 58
Tabel 4.4 Persentase Keberhasilan Tes Akhir............................................... 59
Tabel 4.5 Keberhasilan Siswa Dalam Tes Awal dan Tes Akhir ................... 66

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sudut Pemantulan Bunyi ............................................................ 33
Gambar 2.2 Struktur Alur Penelitian ............................................................ 36
Gambar 4.1 Diagram Presentase Keberhasilan Siswa ................................... 68

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Menurut Crow & Crow (1958) yang dikutip oleh Rohmah Noer (2012),
menyatakan

bahwa

belajar

adalah

memperoleh

kebiasaan-kebiasaan,

pengetahuan, dan sikap. Kebiasaan, pengetahuan, dan sikap yang diperoleh
merupakan hasil dari belajar dan sifatnya relatif menetap dalam diri individu
yang belajar. Menurut Hintzman seperti yang dikutip oleh Syah Muhibbin
(2008), belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme
(manusia atau hewan) yang disebabkan oleh pengalaman. Jadi, belajar
merupakan suatu proses atau kegiatan mengolah pengetahuan dan pengalaman
untuk memperoleh pengetahuan yang baru berdasarkan pengalaman,
pengalaman manusia berinteraksi dengan orang lain atau lingkungannya.
Belajar menjadi landasan pokok dalam setiap usaha pendidikan.
Sebagai suatu proses, belajar mendapatkan tempat dan perhatian yang besar
dalam dunia pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu sarana manusia
dalam belajar dan berlangsung dalam lingkungan pendidikan yaitu, keluarga,
sekolah, dan masyarakat.
Dalam proses pembelajaran, siswa selalu diarahkan untuk bisa
memahami materi pembelajaran dengan sebaik – baiknya. Selama proses
pembelajaran siswa tidak selalu menyerap informasi sepenuhnya dengan baik.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

Pada mata pelajaran fisika yang memuat banyak konsep ilmiah, seringkali yang
dialami siswa dalam memahami suatu konsep ilmiah sering berbeda dengan
konsep yang dianut oleh para ahli fisika pada umumnya (Suparno, 2013).
Sehingga setelah proses pembelajaran berlangsung tidak sedikit siswa yang
mengalami kesulitan.
Kesulitan belajar yang sering dialami oleh peserta didik tersebut
disebabkan oleh adanya perbedaan-perbedaan di dalam hal kemampuan,
kecerdasan, bakat, minat, dan latar belakang fisik serta sosial masing-masing
murid, maka kemajuan belajar murid dalam satu kelas mungkin tidak sama.
Ada murid yang cepat, cukup, dan ada yang lambat dalam menyerap materi
belajar. Bakat yang dimiliki peserta didik juga memiliki pengaruh yang cukup
besar terhadap hasil belajar seseorang. Hal ini dapat diketahui bahwa siswa
yang kurang berbakat dalam suatu pelajaran tertentu membutuhkan waktu yang
lebih lama dan usaha ekstra untuk menguasai suatu bahan, dibandingkan
dengan siswa yang berbakat dalam pelajaran tersebut. Hal ini sangat
berpengaruh

pada

ketuntasan

siswa

dalam

memahami

konsep.

Ketidakberhasilan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai ketuntasan
bahan tidak dapat dikembalikan pada satu faktor, tetapi pada beberapa faktor
yang terlibat dalam proses belajar mengajar.
Namun, setiap murid hendaknya mendapat kesempatan dan pelayanan
untuk berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan, kecerdasan,
bakat dan minatnya. Untuk menghadapi hal – hal tersebut, para guru dan
konselor perlu dilengkapi dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

hubungannya dengan pengidentifikasian kesulitan belajar, sebab-sebabnya dan
pelayanan remedialnya.
Dalam kegiatan proses diagnosis kesulitan belajar yang terpenting
adalah menemukan letak kesulitan dan upaya pengajaran perbaikan yang
dilakukan dapat dilaksanakan secara efektif.
Didalam kegiatan belajar mengajar seorang guru terlalu sulit
memperhatikan pengalaman belajar oleh setiap siswa. Hal ini pernah dialami
oleh peneliti sewaktu menempuh program pengalaman lapangan. Peneliti
melihat hasil dari ulangan siswa banyak yang tidak mencapai nilai KKM.
Sehubungan dengan hal ini, peneliti tertarik melakukan penelitian
untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa mengenai materi bunyi di SMP
Pangudi Luhur Moyudan karena nilai yang didapat oleh siswa sering kali tidak
mencapai KKM.

B. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang, peneliti mengidentifikasi beberapa masalah,
diantaranya :
1. Banyak siswa yang mendapat nilai dibawah KKM di setiap tes evaluasi mata
pelajaran fisika.
2. Sebagian siswa mengaku mengalami kesulitan dalam mempelajari materi
bunyi dan getaran.
3. Kegiatan remediasi dilakukan setelah ujian akhir semester.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

C. Pembatasan masalah
Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada upaya menemukan
kesulitan siswa dalam mengerjakan soal-soal fisika tentang bunyi dan upaya
untuk mengatasi kesulitan tersebut dengan melaksanakan pengajaran remedial.

D. Rumusan masalah
Beberapa rumusan masalah berdasarkan latar belakang masalah dan
masalah yang teridentifikasi antara lain :
a. Apa saja kesulitan belajar yang dialami oleh siswa kelas VIII B SMP
Pangudi Luhur Moyudan selama tahun ajaran 2017/2018 pada pokok materi
bunyi dan getaran?
b. Bagaimana proses remediasi yang akan dilakukan untuk mengetahui
kesulitan siswa?
c. Bagaimana pengajaran remedial yang digunakan untuk membantu siswa
kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2017/2018 dalam
mengatasi kesulitan pada pokok materi bunyi dan getaran?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, peneliti ini bertujuan untuk :
a. Mengetahui kesulitan yang dialami oleh siswa kelas VIII B SMP Pangudi
Luhur Moyudan tahun ajaran 2017/2018 pada pokok materi bunyi dan
getaran.
b.

Merancang model pembelajaran dalam pengajaran remedial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

c. Mengetahui keberhasilan pengajaran remedial yang digunakan untuk
membantu siswa kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran
2017/2018 pada pokok materi bunyi dan getaran.

F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan
belajar fisika.
2. Bagi Guru
Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan dan memberikan
gambaran dalam mengadakan diagnosis dan remediasi belajar untuk
mengatasi kesulitan siswa dalam belajar fisika.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menjadi bekal dan pengalaman bagi peneliti untuk
mengadakan diagnosis dan remediasi bagi siswa yang mengalami kesulitan
belajar fisika ketika sudah memasuki dunia kerja sebagai pendidik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Belajar
Belajar merupakan hal terpenting yang harus dilakukan manusia untuk
menghadapi perubahan lingkungan yang senantiasa berubah setiap waktu, oleh
karena itu hendaknya seseorang mempersiapkan dirinya untuk menghadapi
kehidupan yang dinamis dan penuh persaingan dengan belajar, dimana
didalamnya termasuk belajar memahami diri sendiri, memahami perubahan,
dan perkembangan globalisasi. Sehingga dengan belajar seseorang siap
menghadapi perkembangan zaman yang begitu pesat. Belajar menurut
pengertian psikologi merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Belajar adalah suatu proses atau kegiatan mengolah pengetahuan dan
pengalaman yang telah dimiliki individu untuk memperoleh suatu pengetahuan
baru yang berguna bagi kehidupan dimasa yang akan datang. Hasil dari proses
belajar ditandai dengan perubahan sikap dan berkembangnya pengetahuan
yang dimiliki individu yang belajar.
Rohmah Noer (2012) menyatakan bahwa belajar adalah key term, ‘istilah
kunci’ yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar
sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. Menurut Syah Muhibbin (2008)
belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan bergantung
pada proses belajar yang dialami siswa, baik di sekolah, di lingkungan rumah,
atau di dalam keluarga.
Di bawah ini dikemukakan beberapa pengertian belajar menurut
beberapa ahli seperti dikutip dalam Buku Psikologi Pendidikan yang ditulis
oleh Syah Muhibbin (2008), antara lain:
1.

Menurut Chaplin, belajar dikemukakan dalam dua rumusan. Rumusan
pertama, belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif
menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan kedua, belajar
adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan
khusus.

2.

Menurut Hintzman, belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri
organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat
mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.

3.

Menurut Reber, belajar merupakan proses memperoleh pengetahuan dan
perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan
yang diperkuat.

4.

Menurut Biggs, belajar didefinisikan dalam tiga macam rumusan, yaitu
belajar sebagai kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan
kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya, belajar sebagai proses
“validasi” atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi-materi
yang telah ia pelajari, dan belajar sebagai proses memperoleh arti-arti dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia disekeliling
siswa.
Secara umum, belajar dapat dipahami sebagai suatu proses memperoleh
pengetahuan dan perubahan tingkah laku individu berdasarkan pengalaman
dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif..

B. Belajar Tuntas
Belajar tuntas merupakan sistem belajar yang mengharapkan sebagian
besar peserta didik dapat menguasai tujuan pembelajaran secara tuntas dengan
memberikan kualitas pembelajaran yang sesuai dan memberi perhatian khusus
bagi siswa-siswa yang lambat agar menguasai standar kompetensi dan
kompetensi dasar. (“Mastery Learning: Teori dan Praktis”, 2013)
Suwarto (2013) dalam bukunya Pengembangan Tes Diagnostik juga
mengemukakan hal-hal yang berkaitan dengan belajar tuntas, antara lain:
1.

Ischak & Warji menyatakan bahwa belajar tuntas adalah suatu sistem
belajar yang mengharapkan sebagian besar siswa dapat menguasai tujuan
instruksional umum dari suatu unit pembelajaran. Tujuan umum
dilaksanakannya prinsip belajar tuntas adalah agar tujuan intruksional
dapat dicapai secara optimal sehingga proses belajar mengajar menjadi
lebih efektif dan efisien.
Departemen Pendidikan Nasional menyatakan bahwa ada empat prinsip
yang utama dalam pembelajaran tuntas, yaitu: (1) kompetensi yang harus
dicapai siswa dirumuskan dengan urutan yang hierarkis; (2) evaluasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

digunakan adalah penilaian acuan patokan, dan setiap komponen harus
diberikan feedback; (3) pemberian pembelajaran remedial serta bimbingan
dimana diperlukan; (4) pemberian program pengayaan bagi siswa yang
mencapai ketuntasan belajar lebih awal.

C. Kesulitan Belajar
1.

Pengertian kesulitan belajar
The Board of the Association for Children and Adulth with Learning
Disabilities (ACALD) seperti yang dikutip oleh Abdurrahman (2009)
mengemukakan definisi sebagai berikut:
a.

Kesulitan belajar khusus adalah suatu kondisi kronis yang diduga
bersumber

neurologis

yang

secara

selektif

mengganggu

perkembangan, integrasi, dan/atau kemampuan verbal dan/atau
nonverbal.
b.

Kesulitan

belajar

khusus

tampil

sebagai

suatu

kondisi

ketidakmampuan yang nyata pada orang-orang yang memiliki
intelegensi rata-rata hingga superior, yang memiliki sistem sensori
yang cukup, dan kesempatan untuk belajar yang cukup pula. Berbagai
kondisi tersebut bervariasi dalam perwujudan dan derajatnya.
c.

Kondisi tersebut dapat berpengaruh terhadap harga diri, pendidikan,
pekerjaan, sosialisasi, dan/atau aktivitas kehidupan sehari-hari
sepanjang kehidupan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

Menurut Mulyadi (2010), pada umumnya “kesulitan” merupakan
suatu kondisi tertentu yang ditandai dengan adanya hambatan-hambatan
dalam kegiatan mencapai tujuan, sehingga memerlukan usaha lebih giat
lagi untuk dapat mengatasi. Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai suatu
kondisi dalam suatu proses belajar yang ditandai adanya hambatanhambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar. Kesulitan belajar adalah
kegagalan dalam mencapai tujuan belajar, ditandai dengan prestasi belajar
yang rendah (nilai yang diperoleh kurang dari tujuh puluh lima), yang
terjadi pada proses belajar yaitu kesulitan materi pelajaran. Proses itu tidak
dapat diamati, namun dapat diketahui atau disimpulkan melalui jawaban
siswa atau soal-soal tes.
Suwarto (2013) mengemukakan pendapat bahwa kesulitan karena
mata pelajaran mungkin berkenaan dengan keabstrakan konsep. Suatu
mata pelajaran yang bersifat hierarki, yaitu dimulai dari yang paling
mudah hingga yang paling sukar akan memerlukan pemahaman yang
berkesinambungan. Apabila kesulitan di suatu konsep yang mendasar
tidak segera diatasi, maka akan menimbulkan kesulitan untuk memahami
konsep yang berikutnya.
Dalam buku Pengembangan Tes Diagnostik karangan Suwarto
(2013), Djamarah mengemukakan bahwa adanya kesulitan belajar siswa
dapat dilihat dari gejala sebagai berikut: (1) menunjukkan prestasi belajar
rendah (di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompok siswa di
kelas); (2) hasil belajar yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

dilakukan; (3) lambat dalam mengerjakan tugas-tugas; (4) sikap yang
menunjukkan kurang wajar; (5) menunjukkan tingkah laku yang tidak
seperti biasanya ditunjukkan kepada orang lain.
2.

Komponen utama kesulitan belajar
Lovit (1989) seperti yang dikutip oleh Runtukahu & Selpius
Kandou (2014) mengemukakan beberapa komponen kesulitan belajar
yang utama adalah sebagai berikut:
a.

Perhatian
Perhatian adalah kemampuan untuk memilih stimulus (rangsangan)
dari sekian banyak stimulus ia dapat belajar. Kesulitan belajar terkait
respons pada stimuli apa saja yang dihadapinya. Jika siswa tidak
mampu memilih stimulus yang menunjang belajar, ia tidak tahan
belajar dan tidak dapat memusatkan perhatian pada belajar

b.

Mengingat (memory)
Mengingat adalah kemampuan untuk meningkatkan apa yang telah
didengar, dilihat, dan dialami waktu belajar. Kesulitan belajar
biasanya kurang atau tidak mampu dalam mengingat kembali apa
yang telah dipelajari.

c.

Persepsi
Ketidakmampuan untuk mengerti melalui terjemahan simbol
menyebabkan gangguan orientasi kiri-kanan, orientasi spasial, dan
belajar motorik serta melihat satu objek secara menyeluruh walaupun
yang disajikan adalah bagiannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

d.

Berpikir
Kesulitan utama dalam operasi kognitif ialah adanya kelainan dalam
berpikir, seperti pemecahan masalah, pembentukan konsep, dan
asosiasi. Pemecahan masalah fisika membutuhkan kemampuan
membuat analisis dan sintesis, yaitu perilaku yang dapat membantu
anak mengadakan respons atau beradaptasi dengan situasi baru.
Pembentukan suatu konsep sangat tergantung pada kemampuan
mengklasifikasi objek dan peristiwa.

e.

Bahasa
Kelainan jenis ini banyak ditemukan pada anak berkesulitan belajar
yang tidak dapat berbicara dan tidak dapat mengadakan respons
terhadap suatu perintah atau pernyataan verbal seperti yang dilakukan
anak-anak normal.

D. Diagnosis Kesulitan Belajar
Diagnosis kesulitan belajar adalah proses menentukan jenis dan
penyebab kesulitan serta alternatif strategi pengajaran remedial yang efektif
dan efisien. (Abdurrahman, 2009)
1.

Prinsip diagnosis
Ada beberapa prinsip diagnosis yang perlu diperhatikan oleh guru bagi
anak berkesulitan belajar. Menurut Abdurrahman (2009) prinsip-prinsip
tersebut adalah :
a.

Terarah pada perumusan metode perbaikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

Diagnosis hendaknya mengumpulkan berbagai informasi yang
bermanfaat untuk menyusun suatu program perbaikan atau program
pengajaran remedial.
b.

Efisien
Diagnosis kesulitan belajar sering berlangsung dalam jangka waktu
yang lama. Hal semacam ini dapat menjemukan, sehingga dapat
berpengaruh buruk terhadap motivasi belajar anak. Diagnosis
hendaknya berlangsung sesuai dengan derajat kesulitan anak.

c.

Menggunakan catatan kumulatif dan memperhatikan berbagai
informasi yang terkait.
Catatan kumulatif dibuat sepanjang tahun kehidupan anak di sekolah.
Catatan semacam itu dapat memberikan informasi yang sangat
berharga dalam pengajaran remedial. Informasi tersebut dapat
digunakan sebagai landasan untuk menentukan pengelompokan yang
sesuai dengan tingkat kesulitan belajar anak.

d.

Valid dan reliabel
Dalam melakukan diagnosis hendaknya digunakan instrumen yang
dapat mengukur apa yang seharusnya diukur (valid) dan instrumen
tersebut hendaknya juga yang dapat diandalkan (reliable). Informasi
yang dikumpulkan hendaknya hanya yang tepat, yang dapat dijadikan
landasan dalam menentukan program pengajaran remedial.

e.

Penggunaan tes baku (kalau mungkin)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

Tes baku adalah tes yang telah dikalibrasi, yaitu tes yang telah teruji
validitas dan reliabilitasnya. Berbagai tes psikologis terutama tes
inteligensi umumnya merupakan tes baku yang telah diuji validitas
dan reliabilitasnya. Tetapi tidak demikian halnya dengan tes prestasi
belajar yang umunya dibuat guru. Di Indonesia tes prestasi belajar
yang baku masih merupakan barang langka, lebih-lebih yang dapat
digunakan untuk mendiagnosis kesulitan belajar. Hal ini mungkin
disebabkan oleh karena menyusun tes baku lebih sulit dan
memerlukan biaya tinggi dibandingkan dengan tes hasil belajar biasa.
f.

Penggunaan prosedur informal
Guru hendaknya memiliki perasaan bebas untuk melakukan evaluasi
dan tidak terlalu terikat secara kaku oleh tes baku. Di negara yang
masih belum banyak dikembangkan tes baku, hasil observasi guru
memegang peranan yang sangat penting untuk menegakkan diagnosis
kesulitan belajar anak. Dari observasi informal sering dapat diperoleh
informasi yang bermanfaat bagi penyusunan program pengajaran
remedial.

g.

Kuantitatif
Keputusan-keputusan dalam diagnosis kesulitan belajar hendaknya
didasarkan pada pola-pola sekor atau dalam bentuk angka. Bila
informasi tentang kesulitan belajar telah dikumpulkan, maka
informasi tersebut harus disusun sedemikian rupa sehingga sekorsekor dapat dibandingkan. Hal ini sangat berguna untuk mengetahui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

kesenjangan antara potensi dengan prestasi belajar anak saat
pengajaran remedial akan dimulai. Informasi yang kuantitatif juga
memungkinkan bagi guru untuk mengetahui keberhasilan pengajaran
remedial yang diberikan kepada anak.
h.

Berkesinambungan
Kadang-kadang anak gagal mencapai tujuan pengajaran remedial
yang telah dikembangkan berdasarkan hasil diagnosis. Dalam
keadaan semacam ini perlu dilakukan diagnosis ulang untuk landasan
penyusunan program pengajaran remedial yang lebih efektif dan
efisien.

Dengan

demikian,

diagnosis

dilakukan

secara

berkesinambungan untuk memperbaiki atau meningkatkan efektivitas
dan efisiensi program pengajaran remedial.
2.

Prosedur dan teknik diagnosis
Langkah-langkah pokok prosedur dan teknik diagnosis kesulitan
belajar menurut Entang (1984) antara lain sebagai berikut:
a.

Langkah 1: Identifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Langkah yang dapat ditempuh dalam mengidentifikasi siswa yang
diperkirakan mengalami kesulitan belajar yaitu: menandai siswa
dalam satu kelas atau satu kelompok yang diperkirakan mengalami
kesulitan dalam belajar baik yang sifatnya umum maupun yang
sifatnya lebih khusus dalam mata pelajaran tertentu; atau dengan
teknik-teknik meneliti nilai ujian yang tercantum dalam catatan
akademik, menganalisis hasil ujian dengan melihat tipe kesalahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

yang dibuatnya, observasi pada saat pembelajaran, memeriksa buku
catatan pribadi, dan melaksanakan sosiometris untuk melihat
hubungan sosial psikologis yang terdapat pada para siswa.
b. Langkah 2: Melokalisasikan letaknya kesulitan (permasalahan).
Setelah menemukan kelas atau individu siswa yang diduga mengalami
kesulitan belajar, maka selanjutnya yang perlu ditelaah adalah:
1) Dalam mata pelajaran (bidang studi) manakah kesulitan itu
terjadi.
Hal ini bisa dilakukan dengan mendekati kesulitan belajar pada
bidang studi tertentu, sehingga menjawab persoalan apakah
kesulitan itu terjadi pada beberapa atau hanya salah satu bidang
studi tertentu saja.
2) Pada kawasan tujuan belajar (aspek perilaku) yang manakah
kesulitan itu terjadi.Burton mengatakan bahwa pada langkah ini
pendekatan

yang

paling

tepat

(kalau

ada)

seyogyanya

menggunakan tes diagnostik. Test diagnostik itu pada hakekatnya
adalah tes prestasi belajar (TPB atau THB). Dengan demikian
dalam keadaan belum tersedia tes diagnostik yang khusus
dipersiapkan untuk keperluan ini, maka analisa masih tetap dapat
dilakukan dengan menggunakan naskah jawaban ujian tengah
semester atau akhir semester.
3) Pada bagian (ruang lingkup bahan) yang manakah kesulitan itu
terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

4) Dalam segi-segi proses belajar manakah kesulitan itu terjadi. Hal
ini bisa dilakukan dengan beberapa strategi pendekatan, yaitu
dengan

pelaksanaan

pengumpulan

informasi

dalam

mengidentifikasi permasalahan dapat dilakukan dengan cara
evaluasi reflektif, formatif, dan sumatif, atau dengan desain prepost-test dan bisa dilakukan dengan tes diagnostik.
c.

Langkah 3: Lokalisasi jenis faktor dan sifat yang menyebabkan
mereka mengalami berbagai kesulitan.
Secara garis besar penyebab kesulitan dapat timbul dari dua hal yang
berasal dari dalam diri dan luar diri individu, yaitu:
1) Faktor internal yaitu faktor yang berada dan terletak pada diri
murid itu sendiri. Hal ini antara lain mungkin disebabkan oleh :
a) Kelemahan mental, faktor kecerdasan, intelegensi, atau
kecakapan/bakat khusus tertentu yang dapat diketahui
melalui test tertentu.
b) Kelemahan fisik, pancaindera, syaraf, kecacatan, karena
sakit dan sebagainya.
c) Gangguan yang bersifat emosional.
d) Sikap dan kebiasaan yang salah dalam mempelajari bahan
pelajaran-pelajaran tertentu.
e) Belum memiliki pengetahuan dan kecakapan dasar yang
dibutuhkan untuk memahami bahan lebih lanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

2) Faktor eksternal yaitu faktor yang datang dari luar yang
menyebabkan timbulnya hambatan atau kesulitan. Faktor
eksternal antara lain meliputi:
a) Situasi atau proses belajar mengajar yang tidak merangsang
murid untuk aktif antisifatif (kurang kemungkinannya siswa
belajar secara aktif “student active learning”).
b) Sifat kurikulum yang kurang fleksibel.
c) Ketidakseragaman pola dan standar administrasi.
d) Beban studi yang terlampau berat.
e) Metoda mengajar yang kurang memadai.
f)

Sering pindah sekolah.

g) Kurangnya alat dan sumber untuk kegiatan belajar mengajar.
h) Situasi rumah yang kurang mendorong untuk melakukan
aktivitas belajar.
Untuk mengenal faktor di atas dapat dipergunakan berbagai
cara dan alat, antara lain: tes kecerdasan, tes bakat khusus, skala sikap
baik yang sudah standard maupun yang secara sederhana bisa dibuat
oleh guru, inventory, wawancara dengan murid yang bersangkutan,
mengadakan observasi yang intensif baik di dalam maupun di luar
kelas, wawancara dengan guru dan wali kelas, dan dengan orang tua
atau teman-temannya bila dipandang perlu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

d. Langkah 4: Perkiraan kemungkinan bantuan.
Setelah mengetahui letak kesulitan siswa, jenis dan sifat kesulitan
dengan latar belakangnya, faktor-faktor yang menyebabkannya, maka
dapat diperkirakan:
a. Siswa tersebut masih mungkin ditolong untuk mengatasi
kesulitannya atau tidak.
b.

Lama waktu yang dibutuhkan untuk mengatasi kesulitan yang
dialami siswa tertentu.

c.

Waktu dan tempat pertolongan itu dapat diberikan.

d.

Orang yang dapat memberikan pertolongan.

e.

Cara untuk menolong siswa agar dapat dilaksanakan secara
efektif.

f.

Siapa saja yang harus dilihat sertakan dalam menolong
mahasiswa tersebut.

e.

Langkah 5: Penetapan kemungkinan cara mengatasinya.
Langkah yang kelima ini adalah langkah menyusun satu rencana atau
beberapa alternatif rencana yang dapat dilaksanakan untuk membantu
mengatasi kesulitan yang dialami siswa tertentu. Rencana ini
hendaknya berisi:
1) Cara-cara yang harus ditempuh untuk menyembuhkan kesulitan
yang dialami siswa tersebut.
2) Menjaga agar kesulitan yang serupa jangan sampai terulang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

Ada

baiknya

dikomunikasikan

rencana

dengan

ini

dapat

pihak-pihak

didiskusikan
yang

dan

dipandang

berkepentingan yang kelak diperkirakan akan terlibat dalam
pemberian bantuan kepada yang bersangkutan seperti penasehat
akademis, guru, orangtua, pembimbing penyuluh dan ahli lain.
f.

Langkah 6: Tindak lanjut (Pelaksanaan Kegiatan Pemberian
Bantuan).
Kegiatan tindak lanjut adalah kegiatan melakukan pengajaran
remedial yang diperkirakan paling tepat dalam membantu siswa yang
mengalami kesulitan dalam belajar. Kegiatan tindak lanjut ini dapat
berupa:
1) Melaksanakan

bantuan

berupa

melaksanakan

pengajaran

remedial untuk mata pelajaran tertentu.
2) Membagi tugas dan peranan orang-orang tertentu (guru/dosen)
dalam memberikan bantuan kepada siswa dan kepada dosen yang
sedang melaksanakan kegiatan pengajaran remedial.
3) Senantiasa mencek dan recek kemajuan siswa baik pemahaman
mereka terhadap bantuan yang diberikan berupa bahan, maupun
mencek tepat guna program remedial yang dilakukan untuk setiap
saat diadakan revisi dan improvisasi.
4) Mentransfer atau mengirim (referal case) siswa yang menurut
perkiraan kita tidak mungkin lagi ditolong karena di luar
kemampuan dan wewenang guru maupun guru pembimbing atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

penyuluh atau guru BK (Bimbingan Konseling) di sekolah.
Transfer bisa dilakukan kepada orang atau lembaga lain
(psikolog, psikiater, lembaga bimbingan, lembaga psikologi, dan
sebagainya) yang diperkirakan akan lebih dapat membantu siswa
yang dihadapi.
3.

Tes diagnostik
Tes diagnostik berguna untuk mengetahui kesulitan belajar yang
dihadapi siswa, termasuk kesalahan pemahaman konsep. Tes diagnostik
dilakukan apabila diperoleh informasi bahwa sebagian besar siswa gagal
dalam mengikuti proses pembelajaran pada mata pelajaran tertentu.
Dengan demikian tes diagnostik sangat penting dalam rangka membantu
siswa yang mengalami kesulitan belajar dan dapat diatasi dengan segera
apabila guru atau pembimbing peka terhadap siswa tersebut. Hasil tes
diagnostik memberikan informasi tentang konsep-konsep yang belum
dipahami dan yang telah dipahami. (Suwarto, 2013)
a.

Penaksiran Diagnostik
Menurut Nitko & Brookhart seperti yang dikutip oleh Suwarto (2013)
ada enam pendekatan penaksiran diagnostik terkait dengan masalah
pembelajaran, antara lain:
1) Pendekatan profil kekuatan dan kelemahan kemampuan pada
suatu bidang.
Pendekatan ini digunakan untuk melaporkan profil
kekuatan dan kelemahan siswa dalam mata pelajaran di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

Suatu mata pelajaran sekolah dibagi ke dalam bagian-bagian,
dimana masing-masing bagian dianggap sebagai ciri atau
kemampuan yang terpisah. Penaksiran diagnostik ini sangat
bermanfaat untuk membentuk kelompok-kelompok di kelas, yang
terdiri dari kelompok siswa-siswa kuat dan siswa-siswa yang
lemah.
2) Pendekatan mengidentifikasi kekurangan pengetahuan prasyarat.
Pendekatan

ini

mengeksplorasi

apakah

siswa-siswi

tertinggal dikarenakan mereka tidak memiliki pengetahuan atau
keahlian khusus yang dibutuhkan untuk memahami pelajaran
yang akan datang. Caranya adalah dengan membuat suatu
hierarki dari suatu target pembelajaran kemudian melakukan
analisis untuk mengidentifikasi prasyarat-prasyarat yang harus
dipahami oleh siswa.
3) Pendekatan mengidentifikasi target-target pembelajaran yang
tidak dikuasai.
Pendekatan ini memusatkan penaksiran pada target-target
yang penting dan spesifik dari tujuan pembelajaran yang
diharapkan. Tes-tes pendek dibuat untuk mengukur keberhasilan
dari masing-masing target pembelajaran. Informasi-informasi
diagnostik yang ingin diperoleh dari pendekatan ini adalah suatu
daftar target pembelajaran yang sudah dikuasai atau tidak
dikuasai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

4) Pendekatan pengidentifikasian kesalahan siswa.
Tujuan pendekatan ini adalah untuk mengidentifikasi
kekeliruan-kekeliruan siswa. Ketika guru mengidentifikasi dan
mengklasifikasi kekeliruan siswa, selanjutnya guru dapat
memberi pelajaran remidi. Mewawancarai siswa adalah cara
terbaik untuk menemukan banyak kekeliruan pada siswa dengan
meminta siswa menjelaskan bagaimana cara menyelesaikan
sebuah soal, menjelaskan mengapa menjawab seperti itu dan
memberitahukan aturan untuk menyelesaikan suatu soal.
5) Pendekatan mengidentifikasi struktur pengetahuan siswa.
Pendekatan ini dilakukan dengan mengidentifikasi
struktur pengetahuan siswa dengan menggunakan peta konsep.
Peta konsep adalah cara grafis untuk merepresentasikan
bagaimana seorang siswa memahami hubungan konsep-konsep
yang utama dalam materi pelajaran.
6) Pendekatan mengidentifikasi kompetensi untuk menyelesaikan
soal cerita.
Pendekatan ini berpusat pada pendiagnosisan apakah
siswa memahami komponen-komponen soal cerita. Diagnosis di
dalam pendekatan ini adalah untuk mengidentifikasi siswa yang
tidak dapat menyelesaikan soal cerita dan apakah kekurangan
mereka terletak pada pengetahuan linguistik dan faktual,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

pengetahuan skematis, pengetahuan strategis, atau pengetahuan
algoritmis.
b. Macam-macam Tes Diagnostik
Beberapa macam tes diagnostik yang pernah digunakan
menurut Suwarto (2013) antara lain:
1) Tes diagnostik dengan instrumen pilihan ganda.
2) Tes diagnostik dengan instrumen pilihan ganda yang disertai
alasan.
3) Tes diagnostik dengan instrumen pilihan ganda yang disertai
pilihan alasan.
4) Tes diagnostik dengan instrumen pilihan ganda dan uraian.
5) Tes diagnostik dengan instrumen uraian.

E. Remediasi
1.

Pengertian remediasi
Remediasi

dapat

diartikan

sebagai

tindakan

atau

proses

penyembuhan. Remediasi merupakan kegiatan bantuan untuk mengatasi
kesulitan belajar siswa berdasarkan hasil diagnosis yang sudah dilakukan.
Dalam hal kegiatan pembelajaran, kegiatan remediasi ini dapat diartikan
sebagai

suatu

kegiatan

yang

dilaksanakan

untuk

memperbaiki

pembelajaran yang kurang berhasil, kegiatan remediasi dilakukan dalam
bentuk pengajaran remedial atau bimbingan individual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

Pengajaran remedial (remedial teaching) bertolak dari konsep
belajar tuntas (mastery learning), yang ditandai oleh sistem pembelajaran
dengan menggunakan modul. Pada tiap akhir kegiatan pembelajaran dari
suatu unit pembelajaran, guru melakukan evaluasi formatif, dan setelah
adanya evaluasi formatif itulah anak-anak yang belum menguasai bahan
pelajaran diberikan pengajaran remedial, agar tujuan belajar yang telah
ditetapkan sebelumnya dapat dicapai. Dengan demikian, pengajaran
remedial pada hakikatnya merupakan kewajiban bagi semua guru setelah
mereka melakukan evaluasi formatif dan menemukan adanya anak yang
belum mampu meraih tujuan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya.
(Abdurrahman, 2009)
2.

Langkah-langkah pengajaran remedial
Menurut Entang (1984), pengajaran remedial merupakan langkah
lanjutan dari kegiatan diagnosis kesulitan belajar dan memang kegiatan ini
harus dilandasi kegiatan diagnosis. Langkah-langkah dalam melaksanakan
kegiatan pengajaran remedial menurut Entang (1984), antara lain:
a.

Menelaah kembali siswa yang akan diberi bantuan.
Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran yang lebih
definitif tentang seorang siswa dengan permasalahan

yang

dihadapinya, kelemahan yang dideritanya, letak kelemahannya, faktor
utama penyebab kelemahan tersebut apakah masih bisa ditolong guru
atau memerlukan bantuan orang lain, berapa lama bantuan harus
diberikan, kapan, oleh siapa, dan sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

b.

Melakukan alternatif tindakan.
Kegiatan ini dilakukan setelah mendapatkan gambaran yang lengkap
tentang siswa yang memerlukan bantuan. Merencanakan kegiatan
alternatif tindakan ini dilakukan menyesuaikan dengan karakteristik
kesulitan yang dihadapinya. Alternatif tindakan ini bisa berupa:
1) Mengulangi bahan yang telah diberikan dengan memberi
petunjuk antara lain:
a) Tentang berbagai istilah yang harus dipahami yang terdapat
dalam bahan bacaan.
b) Menandai dan menunjukan bagian-bagian yang dianggap
penting dan merupakan kelemahan bagi siswa yang
bersangkutan.
c) Membuat

pertanyaan-pertanyaan

yang

bermaksud

mengarahkan siswa dalam mempelajari materi tersebut.
d) Memberi dorongan dan semangat untuk belajar.
e) Menyediakan

bahan

lain

yang

bisa

dibaca

agar

mempermudah pemahaman terhadap bahan yang sedang
dipelajari.
f)

Menyediakan waktu untuk berdiskusi dan menjawab
pertanyaan siswa bila mendapat kesulitan.

2) Mencoba alternatif kegiatan lain yang setara dengan kegiatan
belajar-mengajar yang sudah ditempuhnya dan mempunyai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

tujuan yang sama baik yang sifatnya instruksional maupun efek
pengiring.
3) Bila kesulitan belajar siswa yang bersangkutan bukan sematamata kesulitan dalam belajar akan tetapi disebabkan juga karena
hal lain seperti kesulitan belajar karena berlatar belakang sikap
negatif terhadap guru, pelajaran dan situasi belajar, kebiasaan
belajar yang salah atau masalah lain dalam hubungan dengan
orang tua, teman sebayanya dan sebagainya, maka kepada siswa
tersebut harus terlebih dahulu diberikan pelayanan bimbingan dan
penyuluhan yang bersifat psikoterapi. Jika masalah ini sudah
dapat diatasi barulah dilaksanakan pengajaran remidial seperti
pada butir a dan b.
c.

Evaluasi pengajaran remedial.
Pada akhir kegiatan pengajaran remidial hendaknya dilakukan
evaluasi kembali (re-evaluasi) sampai sejauh mana pengajaran
remidial tersebut dapat meningkatkan prestasi mereka. Tujuan paling
utama adalah dipenuhinya kriteria keberhasilan minimal yang
diharapkan misalnya 75% taraf penguasaan (level of mastery). Bila
ternyata masih belum berhasil maka hendaknya dilakukan kembali
diagnosis (re-diagnosis), prognosis, dan pengajaran remidial
berikutnya. Dan demikian daur/siklus ini akan berulang terus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

3.

Metode pengajaran remedial
Metode pengajaran remedial merupakan metode yang dilaksanakan
dalam keseluruhan kegiatan bimbingan kesulitan belajar mulai dari
langkah-langkah identifikasi kasus sampai dengan langkah tindak
selanjutnya.Beberapa metode yang dapat digunakan dalam pelaksanaan
pengajaran remedial seperti yang dikutip oleh Mulyadi (2010) yaitu:
a.

Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas ialah suatu metode yang dilakukan guru
dengan memberikan tugas-tugas tertentu kepada murid baik secara
kelompok maupun secara individual, kemudian mereka diminta
pertanggungjawaban atas tugas-tugas tersebut. Metode pemberian
tugas dapat juga digunakan dal

Dokumen yang terkait

Diagnosis dan remediasi kesulitan belajar siswa kelas VIII A SMP Kanisius Sleman tahun ajaran 2015/2016 pada pokok materi kubus dan balok.

0 1 205

Pengaruh motivasi belajar dan sikap belajar siswa terhadap hasil belajar matematika dalam pokok bahasan aljabar pada siswa kelas VIII G SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

0 0 188

Analisis kesulitan belajar siswa dan upaya remediasi pada topik penerapan persamaan linear satu variabel kelas VII B SMP Pangudi Luhur Giriwoyo Wonogiri.

0 1 265

Analisis kesalahan siswa kelas VIIB SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2013/2014 dalam mengerjakan soal matematika pada pokok bahasan bilangan bulat dan pecahan.

0 2 224

Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dengan mendiagnosis kesulitan belajar dan pembelajaran remediasi kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan pada materi bangun ruang sisi datar.

0 2 229

Diagnosis kesulitan belajar dan pembelajaran remedial untuk sisiwa kelas VIII.A SMP Budi Mulia Minggir Sleman pada materi pokok lingkaran tahun ajaran 2014/2015.

0 2 227

Analisis kemampuan literasi Matematis siswa kelas VIII A SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2016 2017

0 11 248

Analisis kesulitan siswa kelas VB SD Pangudi Luhur Sugiyapranata Klaten pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat tahun pelajaran 2009/2010 - USD Repository

0 0 288

Diagnosis kesulitan belajar siswa dalam pokok bahasan bentuk akar di kelas X4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

0 0 105

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournaments (TGT) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan - USD Repository

0 0 194