Peningkatan prestasi belajar matematika tentang pengurangan menggunakan pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) pada siswa kelas II SD Banyurojo 1 Mertoyudan Magelang tahun pelajaran 2013/2014 - USD Repository

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA TENTANG

PENGURANGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL

TEACHING AND LEARNING ( CTL) PADA SISWA KELAS II SD

   BANYUROJO 1 MERTOYUDAN MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

  SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

Disusun Oleh:

Sumiyati

NIM : 101132043

PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

  HALAMAN PERSEMBAHAN Dengan tulus, karya ini saya persembahkan untuk :

  1. Suamiku tercinta yang telah memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini

2. Anak-anakku tersayang 3.

  Almamaterku yang telah memberikan segala bantuan

  sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini semoga amal baiknya akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

  MOTTO

Sebetulnya kemudahan itu selalu disertai kesukaran, maka

ketika kamu telah menyelesaikan satu urusan, segeralah

kamu mengerjakan urusan yang lainnya.

  Pengabdian yang tulus dan ikhlas ditandai adanya

kepuasan batin, dan kepuasan batin itu tiada yang tahu

kecuali dirimu sendiri.

  

ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA TENTANG

PENGURANGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL

TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS II SD

   BANYUROJO 1 MERTOYUDAN MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

  Sumiyati NIM. 101132043

  Universitas Sanata Dharma 2014

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan hasil belajar Matematika pada siswa kelas II semester 1 SD Banyurojo 1 tahun pelajaran 2013/2014 yang berkaitan dengan materi tentang pengurangan.

  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas II SD Banyurojo 1 tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 23 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah test tertulis dalam bentuk soal pilihan isian dan uraian. Validitas instrumen diuji melalui expert judgement (konsultasi ahli).

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa :

  1. Upaya peningkatan prestasi belajar matematika melalui pendekatan CTL pada siswa dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :a. Membuat keterkaitan-keterkaitan yang bermakna, b. Melakukan pekerjaan yang berarti, c.Melakukan pembelajaran yang diatur sendiri, d. Bekerja sama, e. Berpikir kritis dan kreatif, f. Membantu individu untuk tumbuh dan berkembang, g. Mencapai standar yang tinggi, h. Menggunakan penilaian autentik.

  2. Pendekatan Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran matematika kompetensi dasar pemecahan masalah yang berkaitan dengan pengurangan pada siswa kelas II SD Banyurojo 1 semester I tahun pelajaran 2013/2014. Peningkatan ini ditunjukkan dengan peningkatan hasil rata-rata dalam pra siklus dari rata-rata 66 menjadi 73 dalam siklus I dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 77. Jumlah siswa yang tuntas pun meningkat dari 8 ( 35 %) siswa pada pra siklus menjadi 14 (61 %) siswa pada siklus I dan 20 (87 %) siswa tuntas dalam siklus II. Kata Kunci : Prestasi belajar, pendekatan Contextual Teaching and Learning, pengurangan

  

ABSTRACT

  THE IMPROVEMENT OF STUDYING VALUE OF MATHEMATIC ABOUT REDUCING TROUGH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

  (CTL) APPROACH

  IN TWO GRADE OF SD BANYUROJO 1 MERTOYUDAN MAGELANG IN YEAR 2013/2014

  Sumiyati NIM. 101132053

  Sanata Dharma University 2014

  The purpose of the research was to understanding what the lesson by using

  

Contextual Teaching and Leaning (CTL) can increase study result of mathematic

  among the two grade students semester 1 of SD Banyurojo 1 Mertoyudan Magelang in academic year 2013/2014 which corelated with reducing matery. this research is classroom action research were devided into 2 cycle. every cycle devided from 2 meeting. Subjects of this research is 23 first grade students semester 1 of SD Negeri Banyurojo 1 Magelang in academic year 2013/2014. Instrument were used in this research is writing test . Validity of instrument is tested by expert judgement (consult with specialist).

  The results showed that : 1.

  Efforts to improve the learning achievement of students through the CTL approach can be done with the following steps : a. Creating meaningful linkages, b. Doing meaningful work , self-regulated learning c.Melakukan d.Working together, e. Critical and creative thinking, f. Helping individuals to grow and thrive, g. Achieving a high standard, h. Using authentic assessment .

  2. Contextual Teaching and Learning approach can improve student achievement in math problem solving basic competencies associated with a reduction in class II SD Banyurojo 1 first semester of academic year 2013/2014 . This improvement is shown by an increase in the average yield in the pre-cycle of an average of 66 to 73 in the first cycle and the second cycle increased to 77 . The number of students who tuntaspun increase of 8 (35 %) students in pre-cycle to 14 (61 %) students in the first cycle and 20 (87 %) students completed the second cycle . Keywords : studying value, Contextual Teaching and Learning (CTL) approach, reducing

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah, segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.

  Penulisan Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan tugas akhir mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Dalam Penulisan Skripsi ini, tentu saja ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenakanlah penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada : 1.

  Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ijin dalam penelitian ini.

  2. Romo G. Ari Nugrahanta, S.J.,S.S.,BST selaku Kepala Program Studi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ijin dalam penelitian ini.

  3. Bapak Drs.Y.B.Adimassana, M.A. selaku Koordinator Program SKGJ dan Dosen Pembimbing yang telah membantu, membimbing dan mengarahkan dalam penelitian ini.

  4. Ibu Ngatemi, S.Pd selaku Kepala SD Negeri Banyurojo 1 yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini.

  5. Bapak dan Ibu Guru SDN Banyurojo 1 yang banyak memberi bantuan dan dorongan.

  6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu hingga terselesainya penulisan Skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa di dalam penulis menyusun Skripsi ini jauh dari sempurna masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis dengan lapang dada mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................. iv HALAMAN MOTTO ................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................... vii PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................ viii ABSTRAK ................................................................. ix ABSTRACT ................................................................. x KATA PENGANTAR ................................................................. xi DAFTAR ISI ................................................................. xiii DAFTAR TABEL ................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ................................................................. xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ xvii

  BAB I. PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah ...............................................

  B.

  3 Pembatasan Masalah .....................................................

  C.

  4 Perumusan Masalah .......................................................

  D.

  4 Pemecahan Masalah ......................................................

  E.

  4 Batasan Pengertian ........................................................

  F.

  5 Tujuan Penelitian ...........................................................

  G.

  6 Manfaat Penelitian ........................................................

  BAB II. LANDASAN TEORI A.

  7 Kajian Pustaka ..............................................................

  1.

  7 Hakekat Matematika ...............................................

  2.

  8 Tujuan Mata Pelajaran Matematika ........................

  3.

  9 Teori Belajar Dalam Pembelajaran Matematika .....

  4. Penguramgan............................................................. 12 5.

  41 2. Siklus II .................................................................

  73 DAFTAR PUSTAKA .................................................................

  72 B. Saran .................................................................

  Kesimpulan .................................................................

  71 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A.

  68 D. Pembahasan Hasil Penelitian .........................................

  61 C. Peningkatan Pada Siswa, Guru dan Kelas .....................

  51 B. Hasil tiap Siklus ............................................................

  BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pra Tindakan ................................................................. 41 1. Siklus I .................................................................

  Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) 12 B. Penelitian Terdahulu yang Relevan ..............................

  37 E. Validitas Instrumen......................................................... 38 F. Analisis Data ................................................................. 38

  21 D. Pengumpulan dan Instrumen Data ................................

  19 C. Rencana Tindakan .........................................................

  18 B. Setting Penelitian ..........................................................

  Jenis Penelitian .............................................................

  17 BAB III. METODE PENELITIAN A.

  16 D. Hipotesis Tindakan .......................................................

  15 C. Kerangka Berpikir ........................................................

  74

  DAFTAR TABEL Tabel 1 : Persentase Ketuntasan Pra Siklus .................................

  3 Tabel 2 : Jadwal Kegiatan PTK ...................................................

  22 Tabel 3 : Kisi-kisi soal.................................................................... 39 Tabel 5: Nilai Ulangan Siswa Kelas II Tahun 2012/2013..............

  63 Tabel 6 : Daftar Nilai Tes Formatif Siklus I .................................

  65 Tabel 7 : Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus dan Siklus I

  66 Tabel 8 : Daftar Nilai Formatif Siklus II .......................................

  68 Tabel 9 : Rata – Rata Nilai Tiap Siklus ........................................

  71 Tabel 10 : Jumlah Siswa Yang Tuntas pada Tiap Siklus ..............

  71 Tabel 11: Nilai Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II...........................

  73

  DAFTAR GAMBAR Gambar 1 : Alur Siklus PTK .........................................................

  19 Gambar 2 : Diagram Persentase Ketuntasan Pra Siklus ...............

  64 Gambar 4 : Diagram Nilai Kenaikan Ketuntasan Siswa Siklus I dan Siklus II ...............................................................

  67 Gambar 5 : Diagram Persentase Ketentasan Siklus II ..................

  79

  DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : RPP Siklus I ............................................................. 76 Kisi-kisi soal........................................................... 85 Kunci Jawaban test Formatif Siklus I ..................... 87 RPP Siklus II ........................................................... 88 Kisi- kisi soal........................................................... 97 Lembar Evaluasi Siklus II ....................................... 98 Kunci Jawaban test Formatif Siklus II .................... 99 Foto

  • – foto Siklus I dan Siklus II ................................................. 100 Surat Izin dari Sekolah ................................................................. 104 Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................ 105

BAB I PENDAHULUAN Bab I ini akan membahas Latar Belakang, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah dan Manfaat Penelitian. A. Latar Belakang Masalah Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang

  mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan kinestik peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.

  Dalam kerangka dasar kurikulum terdapat kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu mata pelajaran yang termasuk kelompok ini adalah matematika. Dalam KTSP matematika mempunyai alokasi waktu yang lebih banyak jika dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain baik di kelas tinggi maupun kelas rendah.

  Dalam standar isi dijelaskan bahwa matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

  Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik untuk membekali dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerja sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif (BSNP, 2006).

  Demi tercapainya kompetensi tersebut di atas, maka setiap guru harus mampu menerapkan berbagai strategi pembelajaran.

  Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SD Negeri Banyutojo 1, siswa telah tuntas belajar matematika apabila telah mencapai nilai minimal 75.

  Sedangkan pembelajaran dikatakan telah tuntas jika 85 % atau lebih siswa telah mencapai KKM. Menurut ketentuan tersebut maka pembelajaran matematika kompetensi dasar pemecahan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung pengurangan yang dilaksanakan di kelas II SD Negeri Banyurojo 1 semester I tahun pelajaran 2013 / 2014 belum berhasil. Dari hasil tes formatif mata pelajaran matematika tersebut 15 siswa dari 23 siswa atau 65% belum mencapai KKM yaitu

  75 dan hanya 8 siswa atau 35% siswa yang telah mencapai nilai 75 atau lebih. Hasil tes formatif tersebut dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel 1. Persentase ketuntasan pra siklus

  No. Nilai Jumlah Siswa Persentase Keterangan 1. 8 35 % Tuntas ≥ 75 2. 15 65 % Belum Tuntas ≤ 75

  Hal tersebut apabila tidak segera diatasi akan menimbulkan dampak yang lebih besar yaitu motivasi siswa untuk belajar matematika rendah dan nilai rapor mata pelajaran matematika sebagian siswa akan di bawah KKM sehingga menyebabkan tidak naik kelas.

  Berdasar latar belakang tersebut, maka perlu diadakan Penelitian Tindakan Kelas dengan menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk membantu siswa menemukan cara memecahkan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan.

B. Pembatasan masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah, penelitian ini dibatasi pada Upaya peningkatan prestasi belajar matematika tentang pengurangan menggunakan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) pada siswa kelas II SD Negeri Banyurojo 1 semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014

  C. Perumusan Masalah

  Penelitian tindakan ini akan mengungkap seberapa efektif pendekatan

  Contextual Teaching and Learning ( CTL ) dalam meningkatkan prestasi belajar

  siswa pada mata pelajaran matematika kompetensi dasar pemecahan masalah yang ini adalah:

  1. Bagaimana upaya peningkatan prestasi belajar matematika melalui pendekatan

  Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siswa kelas II SD Banyurojo 1

  tahun pelajaran 2013/2014?

  2. Apakah pendekatan Contextual Teaching and Learning dalam mata pelajaran matematika kompetensi dasar pemecahan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung pengurangan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas II di SD Negeri Banyurojo 1 tahun pelajaran 2013/2014 ? D.

   Pemecahan masalah

  Alternatif tindakan guru dalam menangani permasalahan dalam peningkatan prestasi belajar matematika tentang pengurangan diantaranya adalah menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning pada siswa kelas II SD Negeri Banyurojo 1 semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014.

  E. Batasan Pengertian

  Penelitian ini dibatasi hanya dalam pengertian prestasi belajar dan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

  1. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai setelah melakukan praktik dan latihan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari apa yang telah dipelajari dan mendapatkan pengalaman yang bermakna bagi dirinya.

  Contextual Teaching and Learning adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan menolong para siswa melihat makna di dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subyek-subyek akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka, yaitu dengan konteks keadaan pribadi, sosial, dan budaya mereka (Elaine. 2009:67).

F. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah: 1.

  Untuk mengetahui upaya peningkatan prestasi belajar matematika melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning prestasi belajar siswa kelas II di SD Negeri Banyurojo 1 tahun pelajaran 2013/2014 2. Untuk mengetahui apakah dengan pendekatan Contextual Teaching and

  Learning prestasi belajar siswa kelas II di SD Negeri Banyurojo 1 tahun

  pelajaran 2013/2014 dalam mata pelajaran matematika kompetensi dasar pemecahan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung pengurangan dapat meningkat.

G. Manfaat Penelitian 1.

  Bagi siswa Prestasi belajar siswa meningkat.

  2. Bagi guru kreatif, efektif, dan menyenangkan.

  3. Bagi sekolah a.

  Prestasi belajar siswa meningkat.

  b.

  Motivasi guru SD Negeri Banyurojo 1 meningkat dalam mengembangkan kemampuannya menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

BAB II LANDASAN TEORI Dalam Bab Landasan Teori dibahas Kajian Pustaka berisi : teori-teori Hipotesis Tindakan A. Kajian Pustaka 1. Hakikat Matematika Matematika adalah ilmu tentang logika, bilangan, dan keruangan, berikut

  prosedur operasional yang menghubungkan antara logika, bilangan, dan keruangan (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

  James dan James dalam kamus matematikanya yang dikutip oleh Ruseffendi menerangkan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya dengan jumlah yang banyaknya terbagi kedalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri (Ruseffendi, 1996:42).

  Reys dkk dalam bukunya yang dikutip oleh Ruseffendi menjelaskan bahwa matematika adalah telaahan tentang pola dan hubungan suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat (Ruseffendi, 1996:44).

  Dalam Standar Isi dijelaskan bahwa matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analistis, teori peluang, dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini ( Standar Isi, 2006). maka peneliti perlu memahami tujuan pelajaran matematika.

2. Tujuan Mata Pelajaran Matematika

  Mata pelajaran matematika bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut : a.

  Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.

  b.

  Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam generalisasi bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

  c.

  Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

  d.

  Mengkomunikasikan gagasan dengan simbul, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

  e.

  Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah (Standar Isi,2006).

  Agar bisa mewujudkan tujuan mata pelajaran matematika di atas secara optimal, maka guru perlu mengkaji teori belajar dalam pembelajaran

3. Teori Belajar Dalam Pembelajaran Matematika

  W. Brownel dalam teorinya yang dikutip oleh Ruseffendi menyatakan bahwa belajar matematika harus merupakan belajar bermakna, dalam arti setiap konsep yang dipelajari harus benar-benar dimengerti sebelum sampai pada latihan atau hafalan ( Ruseffendi, 1996 : 198 ).

  Jerome Bruner dalam teorinya yang dikutip oleh Tim PPPPTK Matematika menyatakan bahwa untuk memahami pengetahuan matematika baru, maka diperlukan tahapan-tahapan yang runtut sebagai berikut : a.

  Tahap enaktif, yaitu tahap belajar dengan memanipulasi benda atau objek yang konkret.

  b.

  Tahap ikonik, yaitu tahap belajar dengan menggunakan gambar. Pada tahap ini benda-benda konkret dapat diganti dengan gambar-gambar.

  c.

  Tahap simbolik, yaitu tahap belajar melalui manipulasi lambang atau simbol.

  Pada tahap ini siswa sudah tidak memerlukan benda-benda atau gambar- gambar. (Tim PPPPTK Matematika, 2007).

  Jean Piaget dengan teori berpikir kognitifnya yang dikutip oleh Mulyani Sumantri dan Nana Syaodih menerangkan bahwa anak usia sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret dengan ciri-ciri : pola berpikir dalam memahami konsep yang abstrak masih terikat pada benda konkret, jika diberikan permasalahan belum mampu memikirkan segala alternatif pemecahannya, pemahaman terhadap konsep berurutan melalui tahap demi tahap, belum mampu yang kompleks, mampu mengelompokkan objek berdasar kesamaan sifat tertentu, dapat mengurutkan kejadian, dapat memahami ruang dan waktu, dan dapat menunjukkan pemikiran yang abstrak (Mulyani , Syaodih, 2007 : 1.15).

  Gatot Muhsetyo menyatakan bahwa dalam menanamkan konsep matematika dapat dilakukan melalui tiga tahap yaitu : a.

  Tahap pengenalan konsep secara konkret.

  b.

  Tahap pengenalan konsep secara semi konkret atau semi abstrak.

  c.

  Tahap pengenalan konsep secara abstrak. (Muhsetyo,2007:1.11).

  Pembelajaran berbasis konstruktivisme merupakan belajar artikulasi. Belajar artikulasi adalah proses mengartikulasikan ide, pikiran, dan solusi. Belajar tidak hanya mengkonstruksikan makna dan mengembangkan pikiran, namun juga memperdalam proses-proses pemaknaan tersebut melalui pengekspresian ide-ide (Suprijono, 2009).

  Implikasi konstruktivisme dalam pembelajaran terdiri dari : a. Orientasi merupakan fase untuk memberi kesempatan kepada peserta didik memperhatikan dan mengembangkan motivasi terhadap topik materi pembelajaran. b.

  Elicitasi merupakan fase untuk membantu peserta didik menggali ide-ide yang dimulikinya dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mendiskusikan atau menggambarkan pengetahuan dasar atau ide mereka melalui poster, tulisan yang dipresentasikan kepada seluruh peserta didik.

  Restrukturisasi ide, dalam hal ini peserta didik melakukan klarifikasi ide dengan cara mengontraskan ide-idenya dengan ide orang lain melalui diskusi sehingga terbentuk ide baru.

  d.

  Aplikasi ide, dalam langkah ini ide atau pengetahuan yang telah dibentuk diaplikasikan pada bermacam-macam situasi.

  e.

  Revieu, dalam vase ini memungkinkan peserta didik mengaplikasikan pengetahuannya pada situasi yang dihadapi sehari-hari, merevisi gagasannya dengan menambah suatu keterangan atau dengan cara mengubahnya sehingga lebih lengkap.

  Prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam pengembangan pembelajaran konstruktivisme adalah :

  a.

   Prior Knowledge / Previous Experience

  Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi proses belajar adalah apa yang telah diketahui oleh peserta didik.

  b.

   Conseptual Change Process

  Proses perubahan konseptual merupakan proses pemikiran yang terjadi pada diri peserta didik ketika peta konsep yang dimilikinya dihadapkan pada situasi nyata. Dalam proses ini peserta didik melakukan analisis, sintesia, beragumentasi, mengambil keputusan, dan menarik kesimpulan.

  Cobern menyatakan konstruktivisme bersifat Kontekstual. Berdasarkan pemikiran-pemikiran itu, maka pembelajaran harus diciptakan semirip mungkin dengan situasi dunia nyata. Pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran kontekstual (Suprijono, 2009).

  4. Pengurangan Pengurangan adalah sebuah proses , cara, perbuatan mengurangi atau mengurangkan ( Kamus Besar Bahasa Indonesia 3).

  5. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

  Contextual Teaching and Learning adalah sebuah proses pendidikan

  yang bertujuan menolong para siswa melihat makna di dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subyek-subyek akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka, yaitu dengan konteks keadaan pribadi, sosial, dan budaya mereka (Elaine. 2009:67).

  Pendekatan CTL berhasil karena sistem ini meminta siswa untuk bertindak dengan cara yang alami. Cara itu sesuai dengan fungsi otak, psikologi dasar manusia, dan tiga prinsip alam semesta yang ditemukan para fisikawan dan ahli biologi modern. Prinsip-prinsip tersebut adalah kesalingbergantungan,

  diferensiasi, dan pengaturan diri sendiri (Elaine. 2009:62).

  Pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan merupakan konsep yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang diilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masayarakat. Pembelajaran kontekstual merupakan prosedur pendidikan yang bertujuan membantu peserta didik memahami makna bahan pelajaran yang mereka pelajari dengan cara menghubungkannya dengan konteks kehidupan mereka sendiri

  Pembelajaran kontekstual juga dikenal dengan experiental learning, real

  

world education, active learning, dan learned centered instruction. Asumsi

  pembelajaran tersebut adalah : a.

  Belajar yang baik adalah jika peserta didik terlibat secara pribadi dalam pengalaman belajarnya.

  b.

  Pengetahuan harus ditemukan peserta didik sendiri agar mereka memiliki arti atau dapat membuat distingsi berbagai perilaku yang mereka pelajari.

  c.

  Peserta didik harus memiliki komitmen terhadap belajar dalam keadaan paling tinggi dan berusaha secara aktif untuk mencapainya dalam kerangka kerja tertentu ( Supriyono, 2009:80 )

  Pendekatan CTL mencakup delapan komponen, yaitu : a. Membuat keterkaitan-keterkaitan yang bermakna.

  b.

  Melakukan pekerjaan yang berarti.

  c.

  Melakukan pembelajaran yang diatur sendiri.

  d.

  Bekerja sama.

  e.

  Berpikir kritis dan kreatif.

  f.

  Membantu individu untuk tumbuh dan berkembang.

  g.

  Mencapai standar yang tinggi. h.

  Menggunakan penilaian autentik.

  Ada tujuh indikator pembelajaran kontekstual sehingga bisa dibedakan dengan pendekatan lainnya yaitu : a.

  Modeling (pemusatan perhatian, motivasi, penyampaian kompetensi-tujuan,

  b. (eksplorasi, membimbing-menuntun, mengarahkan, Questioning mengembangkan, evaluasi, inkuiri, generalisasi).

  c.

  Learning community (seluruh siswa partisipatif dalam belajar kelompok atau individual, mencoba, mengerjakan).

  d.

  Inquiry (identifikasi, investigasi, hipotesis, generalisasi, menemukan).

  e.

  Constructivism (membangun pemahaman sendiri, mengkonstruksi konsep- aturan, analisis-sintesis).

  f.

  Reflection (reviu, rangkuman, tindak lanjut).

  g.

  Authentic assesment (penilaian selama proses dan sesudah pembelajaran).

  (Suyatno. 2009:57).

  Berdasarkan Center for Occupational Research and Development (CORD) penerapan strategi pembelajaran kontekstual digambarkan sebagai berikut : a.

  Relating, belajar dikaitkan dengan konteks pengalaman kehidupan nyata.

  b.

  Experiencing, belajar adalah kegiatan mengalami peserta didik berproses secara aktif dengan hal yang dipelajari dan berupaya melakukan eksplorasi terhadap hal yang dikaji, berusaha menemukan dan menciptakan hal baru dari apa yang dipelajarinya. c.

  Applying, belajar menekankan pada proses mendemonstrasikan pengetahuan yang dimiliki dalam konteks dan pemanfaatannya.

  d.

  Cooperating, belajar merupakan proses kolaboratif dan kooperatif melalui belajar berkelompok, komunikasi interpersonal atau hubungan intersubjektif.

  Transferring, belajar menekankan pada terwujudnya kemampuan memanfaatkan pengetahuan dalam situasi atau konteks baru (Supriyono, 2009:84 ).

B. Penelitian terdahulu yang relevan 1.

  Penelitian yang dilakukan oleh Erine Roosi Yuliana yang berjudul “Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Kompetensi Dasar Menyelesaikan Masalah Yang Berkaitan Penjumlahan Dan Pengurangan Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning Siswa Kelas I SD Negeri Podosugih 01 Semester I Tahun Pelajaran 2010/2011” .

2. Penelitian yang dilakukan oleh Erine Roosi Yuliana yang berjudul “Upaya

  Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Tentang Penghitungan Pembagian Bilangan Dua Angka Dengan Menggunakan Media Konkret Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas II SD Negeri Soroyudan Tahun Pelajaran 2009 / 2010 .

  Hasil kesimpulan sebagai berikut : a.

  Pendekatan Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. b.

  Dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning hasil belajar baik yang berupa hasil kuantitatif maupun kualitatif meningkat.

  c.

  Pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning membantu siswa memahami makna bahan pelajaran yang mereka pelajari dalam lingkungan sosial dan budaya masyarakat.

C. Kerangka Berpikir

  Materi pada mata pelajaran matematika kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pengurangan banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian banyak siswa yang tidak memahami sehingga hasil belajar rendah.

  Hal tersebut disebabkan pembelajaran matematika terpisah dari kondisi nyata yang dihadapi siswa. Pembelajaran matematika hanya sebatas menghitung angka-angka di atas kertas.

  Berdasar teori belajar di atas maka pembelajaran matematika diberikan dengan mengaitkan materi dengan situasi dunia nyata sehingga mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran tersebut adalah dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning ( CTL ).

  Pendekatan ini dalam pelaksanaannya adalah mengaitkan materi pelajaran matematika dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian siswa terlibat lebih aktif dalam pembelajaran dan lebih mudah memahami materi pelajaran. Selain itu pengetahuan yang didapatkan akan lebih bermakna karena bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, diduga melalui pendekatan Contextual

  Teaching and Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata D.

   Hipotesis Tindakan

  Berdasar hal tersebut di atas maka hipotesis tindakan dalam PTK ini adalah sebagai berikut :

  1. Upaya peningkatan prestasi belajar matematika melalui pendekatan CTL pada siswa dapat dilakukan dngan langkah-langkah sebagai berikut : a. Membuat keterkaitan-keterkaitan yang bermakna.

  b. Melakukan pekerjaan yang berarti.

  c. Melakukan pembelajaran yang diatur sendiri.

  d. Bekerja sama.

  e. Berpikir kritis dan kreatif.

  f. Membantu individu untuk tumbuh dan berkembang.

  g. Mencapai standar yang tinggi.

  h. Menggunakan penilaian autentik.

  2. Penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL )dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran matematika pada siswa kelas II SD Negeri Banyurojo 1 semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata tes 66 pada prasiklus menjadi 73 pada siklus I dan menjadi 77 pada siklus II. Berdasar hasil pengamatan tentang aktifitas siswa selama dalam proses pembelajaran juga mengalami peningkatan. Pada siklus II aktifitas siswa mengikuti pembelajaran sangat baik. Tingkat ketuntasan klasikal juga mengalami kenaikan yaitu dari 35 87%.

BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab Metode Penelitian dibahas : Jenis Penelitian, Setting Penelitian, Rencana Tindakan, Pengumpulan dan Instrumen Data, Analisis Data A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan model spiral yang telah dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart

  (1998). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklusnya terdiri dari perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observasi), dan refleksi

  (reflection).

  Perencanaan PELAKSANAAN REFLEKSI SIKLUS I PENGAMATAN

  Perencanaan SIKLUS II PELAKSANAAN REFLEKSI PENGAMATAN

  Gambar 1. Alur Siklus PTK

B. Setting Penelitian 1.

  Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas II SD Negeri Banyurojo 1 Kecamatan tepatnya berada di Dusun Banyurojo Kecamatan Mertoyudan. Letaknya sangat strategis berada di tepi jalan yang ramai karena merupakan jalan lintas propinsi.Siswanya sebagian besar berasal dari Dusun Banyurojo dengan latar belakang keluarga yang beragam. Dari keluarga kurang mampu, menengah, sampai menengah atas.

  2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri Banyurojo 1 yang berjumlah 23 anak. Terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan tahun pelajaran 2013/2014.

  3. Objek Penelitian Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah adanya peningkatan prestasi belajar siswa dalam pelajaran matematika tentang pengurangan melalui pendekatan Contextual Teaching And Learning pada siswa kelas II SD Negeri Banyurojo 1 Kecamatan Mertoyudan semester I tahun pelajaran 2013/2014

4. Waktu Penelitian

  V b. Pelaksanaan

  V

  V c. Pengamatan

  V b. Pelaksanaan

  V 3. Siklus II a. Perencanaan

  V d. Refleksi I

  V c. Pengamatan

  Penelitian ini dilaksanakan mulai akhir bulan September sampai November 2013. Dimulai dari persiapan penyusunan proposal, penyusunan instrumen, pengumpulan data, analisis data, pembahasan dan penyusunan berdasar hasil tes formatif pada materi menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pengurangan yang telah dilaksanakan dengan hasil yang kurang memuaskan dan tidak mencapai target KKM yang telah ditetapkan sehingga perlu segera diambil tindakan nyata untuk memperbaikinya. Agar penelitian ini tidak mengganggu jalannya pembelajaran maka pelaksanaannya terintegrasi dalam pembelajaran sehari-hari.

  Tabel 2. Jadwal kegiatan PTK N o

  V c. Penyusunan Proposal V 2.

  V b. Diskusi dengan pengamat

  V a. Pra Siklus

  1 Persiapan  

  Sept. Okt. Nov. Des. Januari Februari 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

  Kegiatan Bulan/Minngu ke

  Siklus I a. Perencanaan dan perizinan

  V d. Refleksi II

  Penyusunan Laporan

  V Penelitian dan

  V Pengesahan V a. Menyusun laporan b.

  V Pengesahan oleh C.

   Rencana Tindakan 1.

  Rencana Tindakan Tiap Siklus a.

  Siklus I 1)

  Perencanaan Tindakan Pada tahap perencanaan ini penulis sebagai pelaksana melakukan kegiatan sebagai berikut : a)

  Menyusun Silabus dan RPP dengan KD menggunakan alat ukur panjang tidak baku dan baku ( cm,m) yang sering digunakan.

  b) Menyiapkan alat peraga berupa benda-benda konkret seperti tangan dan meteran.

  c) Menyusun Lembar Kerja Siswa

d) Menyusun alat tes.

  e) Meminta izin kepada Kepala SD Negeri Banyurojo 1 untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas.

  Siklus I akan dilaksanakan dua kali pertemuan dengan menggunakan pendekatatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

2) Pelaksanaan Tindakan.

  Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari sesuai jadwal pelajaran. Pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 21 Oktober 2013. Sedangkan siklus I pertemuan ke dua dilaksanakan pada hari Jumat dengan menerapkan pendekatan Cotextual Teaching and Learning.

  Selama proses penelitian berlangsung, pengamat melakukan observasi dan mencatat hal-hal yang penting dan unik yang terjadi selama proses perbaikan pembelajaran. Observasi dilakukan berdasarkan pada instrumen yang telah disiapkan.

  Langkah-langkah perbaikan pembelajaran matematika terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Berikut ini adalah langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan.

  Kegiatan awal ( 10 menit )

  a) Pendahuluan

  Guru mengucapkan salam pembuka

  • Guru melakukan aktifitas rutin ( mengecek kebersihan kelas,
  • kesiapan kelas, kesiapan siswa dan mengecek kehadiran siswa)
  • b)

  Guru mengajak siswa untuk berdoa

  Apersepsi Guru menanyakan kepada siswa tentang kegiatan pengukuran

  • yang dilakukan siswa dirumah.
c) Orientasi Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari kepada siswa.

  • d)

  Motivasi Guru memberikan semangat kepada siswa dengan

  • menyanyikan sebuah lagu “Lihat Kebunku‘

  Kegiatan Inti ( 50 menit )

  Eksplorasi

  Dalam kegiatan eksplorasi:

  a) Guru memberikan penjelasan tentang operasi hitung pengurangan bilangan 3 angka dengan 2 angka cara bersusun pendek.

  b) Guru memberikan contoh kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan pengurangan c)

  Guru membimbing siswa untuk melakukan pengurangan dengan media ikatan lidi.

  d) Guru membimbing siswa yang belum memahami operasi hitung pengurangan.

e) Guru memberikan latihan-latihan dengan mengerjakan LKS.

  Elaborasi

  Dalam kegiatan elaborasi :

  a) Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna. b) Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis.

  c) Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan

  d) Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif.

  e) Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.

  f) Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisanmaupun tertulis, secara individual maupun kelompok.

  g) Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok.

  Konfirmasi

  Dalam kegiatan konfirmasi :

  a) Guru memberi penguatan terhadap hasil kerja siswa

  b) Guru member penjelasan lebih lanjut terhadap hal-hal yang belum jelas.

  c) Guru bertanya jawab tentang operasi hitung pengurangan yang belum diketahui oleh siswa. d) Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk tulisan, lisan, isyarat atau hadiah terhadap keberhasilan siswa.

  Dalam kegiatan akhir :

  a) Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dan merangkum materi pelajaran.

  b) Guru memberikan penilaian hasil kerja siswa baik secara tertulis, lisan maupun perbuatan yang telah dilakukan siswa.

  c) Guru memberikan tugas Pekerjaan Rumah (PR) berupa pengerjaan LKS.

  Pertemuan 2 Kegiatan awal ( 10 menit )

  a) Pendahuluan

  • Guru mengucapkan salam pembuka
  • Guru melakukan aktifitas rutin ( mengecek kebersihan kelas, kesiapan kelas, kesiapan siswa dan mengecek kehadiran siswa)
  • Guru mengajak siswa untuk berdoa

  b) Apersepsi

Dokumen yang terkait

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar matematika menggunakan pendekatan PMRI pada siswa kelas II SD Negeri Plaosan 2.

0 0 301

Peningkatan prestasi belajar IPA menggunakan metode eksperimen pada siswa kelas IV SD Permitan 1 Bondowoso, Mertoyudan semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 117

Peningkatan prestasi belajar IPS menggunakan pendekatan kontekstual pada siswa kelas V SDN Banyakan Mertoyudan Magelang.

0 0 88

Peningkatan prestasi belajar matematika tentang pengurangan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning pada siswa kelas 1 SD Negeri Kalisari Magelang.

0 1 106

Peningkatan prestasi belajar IPA tentang materi sifat-sifat cahaya menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siswa kelas V SD Negeri Banyurojo 1 Mertoyudan Magelang.

0 2 142

Peningkatan prestasi belajar matematika tentang pengurangan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning pada siswa kelas 1 SD Negeri Kalisari Magelang - USD Repository

0 0 104

Peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan metode kerja kelompok pada mata pelajaran matematika kelas V SD Negeri Prajegsari I Tempuran Magelang semester II tahun pelajaran 2011-2012 - USD Repository

0 0 115

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar menggunakan pendekatan kontekstual pada materi pecahan siswa kelas IV SD Kanisius Sorowajan semester II tahun pelajaran 2011/2012 - USD Repository

0 2 204

Peningkatan minat dan prestasi belajar matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI siswa kelas V semester genap SD Kanisius Minggir tahun pelajaran 2011/2012 - USD Repository

0 0 210

Peningkatan kedisiplinan dan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas V SD Kanisius Kintelan Yogyakarta dengan menggunakan pendekatan PMRI - USD Repository

0 4 234