Peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan metode kerja kelompok pada mata pelajaran matematika kelas V SD Negeri Prajegsari I Tempuran Magelang semester II tahun pelajaran 2011-2012 - USD Repository

  

SKRIPSI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE

KERJA KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

KELAS V SD NEGERI PRAJEGSARI I TEMPURAN MAGELANG

SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2011-2012

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

Disusun oleh :

Enny Purwaningtyas

Nim: 101132010

PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

  

SKRIPSI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE

KERJA KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

KELAS V SD NEGERI PRAJEGSARI I TEMPURAN MAGELANG

SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2011-2012

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

Disusun oleh :

Enny Purwaningtyas

Nim: 101132010

PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

  Persembahan

  Kupersembahkan karya ini untuk: 1.

  Tuhan Yesus Kristus, yang telah mencurahkan hikmat dan kebijaksanaan hingga terselesaikan skripsi ini.

  2. Suamiu terkasih, yang senantiasa setia memotivasi dan mendampingiku.

  3. Anak- anaku tercinta, Hendrik Christiyanto dan Candra Nugroho, yang tetap setia mendoakan keberhasilan studi ibunya.

  4. Almamaterku Universitas Sanata Dharma.

  MOTTO

  Takut akan Tuhan adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan (Amsal 15: 33) Tuhan membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing - masing (Amsal 16: 4a) Serahkan perbuatanmu kepada Tuhan , maka terlaksanalah segala rencanamu (Amsal 16: 3) Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu , dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri (Amsal 3: 5)

  

ABSTRAK

Peningkatan Prestasi Belajar dengan menggunakan Metode Kerja Kelompok

pada Mata Pelajaran Matematika Kelas V SD Negeri Prajegsari 1 Tempuran

Magelang Semester II Tahun Pelajaran 2011-2012

  

Enny Purwaningtyas

Universitas Sanata Dharma

2012

  Peningkatan prestasi belajar siswa Kelas V terhadap mata pelajaran matematika pada materi memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangundi SD Negeri Prajegsari 1 masih tergolong rendah. Hal ini dapat ditunjukkan pada hasil observasi terhadap siswa-siswi kelas V SD Negeri Prajegsari 1 tahun pelajaran 2011-2012 yang ternyata nilainya masih dibawah KKM yaitu nilai KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 65. Dimana siswa Kelas V SD yang mencapai nilai di atas KKM hanya 11 siswa (50%) dari 22 siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah penggunaan metode kerja kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Prajegsari 1 tahun pelajaran 2011-2012 yang berkaitan dengan memahami sifat- sifat bangun dan hubungan antar bangun. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus. Obyek penelitian nya adalah siswa-siswi Kelas V SD Negeri Prajegsari 1 tahun

  pelajaran 2011-2012 yang berjumlah 22 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Validitas instrumen menggunakan validitas isi dan expert judgement atau ahlinya dengan guru kelas atau dosen pembimbing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode kerja kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar matematika berkaitan dengan memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun pada siswa Kelas V SD Negeri Prajegsari 1 Tahun pelajaran 2011-2012. Peningkatan prestasi belajar siswa terlihat dari peningkatan persentase ketuntasan belajar siswa yaitu ketuntasan belajar awal sebelum pelaksanaan tindakan kelas hanya mencapai 50%, setelah pembelajaran siklus II meningkat menjadi 64% dan setelah siklus II hasil ketuntasan belajar siswa mencapai 91%.

  Kata kunci : prestasi belajar, metode belajar kelompok

  

ABSTRACT

Increasing Achievement by Using Group Work Methods in Math Subject at

  

V Graders Prajegsari 1 Elementary School Tempuran Magelang

on Second Semester Academic Year 2011-2012

Enny Purwaningtyas

Sanata Dharma University

  

2012

  Improved Class V student achievement against mathematics in understanding the nature of matter - the nature of the relationship between the waking and the Elementary School bangundi Prajegsari 1 is still relatively low. It can be shown on the results of observations of students - fifth grade elementary school students Prajegsari one school year 2011 to 2012 which was the value is still below the value KKM set school at 65. Class V school where students are achieving value above KKM only 11 students (50%) of the 22 students. The purpose of this study was to determine whether the use of group work methods to improve student achievement fifth grade elementary school lesson Prajegsari 1 year from 2011 to 2012 related to understanding the nature - the nature of the relationship between the up and up.

  This research is a class action consisting of 2 period. The objects of this research are the students of elementary school student Prajegsari V Class 1 of the school year 2011 to 2012, amounting to 22 students. The instrument used in this study is a written test. The validity of the instrument using content validity and expert judgment or expert with classroom teachers or lecturers.

  The results showed that group work methods can improved the academic achievement related to understanding the nature - the nature of the relationship between the up and up at fifth grade elementary school lesson Prajegsari 1 year from 2011 to 2012. The improvement of the achievement showed by the successful of the study before the implementation of action research reached 50%, after period I increased to 64% and after period II the successful of the study reached 91%.

  Keywords: academic achievement, group work methods

KATA PENGANTAR

  Tak ada kata yang patut terucap, selain puji dan syukur dinaikkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah mencurahkan hikmat dan pengertian sehingga selesailah skripsi sederhana ini.

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan sesuai dengan program studi yang ditempuh. Dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini, peneliti telah banyak memperoleh bantuan dan motivasi dari berbagai pihak, secara langsung ataupun tidak langsung. Oleh karena itu, sudah sepatutnyalah pada kesempatan berbahagia ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

  1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., MA., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

  3. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku dosen pembimbing I, beliau merupakan inspirator dalam memotivasi penulis sehinnga karya ini dapat selesai dengan baik.

  4. Bapak Drs. J. Sumedi, selaku dosen pembimbing II yang memberikan dukungan dan bimbingan selama penulisan skripsi.

  5. Seluruh dosen dan staf karyawan USD yang telah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

  6. Ibu Zulaemah, S.Pd. selaku kepala sekolah SDN Prajegsari 1, dan selaku patner dalam pelaksanaan sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan lancar.

  7. Seluruh keluarga besar SD Negeri Prajegsari 1 yang membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

  8. Rekan-rekanku di Prodi PPKHB PGSD Universitas Sanata Dharma, terima kasih atas motivasi dan kerjasamanya.

  9. Suamiku Mujiono yang memberikan dukungan, doa, nasehat, dan kesabaran dalam mensuport saya selama ini.

  DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... iv MOTTO.......................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA......................................................... vi PERSETUJUAN PUBLIKASI....................................................................... vii ABSTRAK...................................................................................................... viii ABSTRACT................................................................................................... ix KATA PENGANTAR.................................................................................... x DAFTAR ISI................................................................................................... xii DAFTAR TABEL........................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xvii

  BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah...................................................................... 1 B. Pembatasan Masalah........................................................................... 4 C. Perumusan Masalah........................................................................... 4 D. Pemecahan Masalah............................................................................ 4 E. Batasan Pengertian.............................................................................. 4 F. Tujuan Penelitian................................................................................ 5 G. Manfaat Penelitian.............................................................................. 5 BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori...................................................................................... 7 1. Belajar............................................................................................ 7 2. Prestasi Belajar............................................................................... 10

  3. Metode Kerja Kelompok.............................................................. 13 4.

  Sifat-sifat Bangun dan Hubungan Antar Bangun......................... 18 5. Pembelajaran Matematika Sifat-sifat Bangun dan Hubungan Antar Bangun Menggunakan Metode Kerja Kelompok.........

  ….. 22 B. Penelitian yang Relevan….................................................................. 24 C. Kerangka Berpikir.............................................................................. 25 D.

  Hipotesis Tindakan............................................................................. 26

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian................................................................................. 27 B. Setting Penelitian............................................................................. 28 C. Rencana Tindakan............................................................................ 30 D. Pengumpulan Data........................................................................... 34 E. Penyusunan Instrumen..................................................................... 35 F. Analisis Data.................................................................................... 38 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian.............................................................................. 30

  1. Siklus 1.................................................................................... 30

  a. Rencana kegiatan.................................................................. 30

  b. Pelaksanaan tindakan............................................................ 30

  c. Pengamatan........................................................................... 30

  d. Refleksi................................................................................. 33

  2. Siklus II..................................................................................... 33

  a. Rencana Kegiatan.................................................................... 33

  b. Pelaksanaaan Tindakan............................................................ 33

  c. Pengamatan............................................................................. 34

  d. Refleksi................................................................................... 35 B. Pembahasan....................................................................................... 36

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan.................................................................................... 52 B. Saran.............................................................................................. 52 DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 54 LAMPIRAN........................................................................................ ...... 56

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1. Perencanaan Pelaksanaan Penelitian ..................................................

  30 Tabel 2. Kisi-kisi Soal Akhir Siklus I ..............................................................

  35 Tabel 3. Kisi-kisi Soal Akhir Siklus II .............................................................

  36 Tabel 4. Hasil Perhitungan Validasi Instrumen Penelitian ..............................

  37 Tabel 5. Kriteria Validasi Instrumen Pembelajaran .........................................

  37 Tabel 6. Hasil Ulangan Siswa pada Siklus 1....................................................

  42 Tabel 7. Hasil Ulangan Siswa pada Siklus II ...................................................

  46 Tabel 8. Ringkasan Hasil Penelitian ................................................................

  48 Tabel 9. Rangkuman Hasil Ketuntasan Belajar Siswa .....................................

  49

  

DAFTAR GAMBAR

Halaman

  Gambar 1. Model Penelitian Kemmis dan Taggart .........................................

  28

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Subyek penelitian........................................................................ 57 Lampiran 2 Data kelompok siswa pada siklus 1............................................ 58 Lampiran 3 Data kelompok siswa pada siklus 2........................................... 59 Lampiran 4 Hasil ulangan siswa sesudah tindakan........................................ 60 Lampiran 5 Silabus matematika...................................................................... 61 Lampiran 6 RPP siklus 1.......................................................................... ... 63 Lampiran 7 RPP siklus 2 ......................................................................... .... 67 Lampiran 8 Lembar Kerja siklus 1 ................................................................ 71 Lampiran 9 Lembar Kerja siklus 2 ................................................................ 78 Lampiran 10 Tes Formatif siklus 1 ............................................................... 83 Lampiran 11 Tes Formatif Siklus 2.................................................................. 91 Lampiran 12 Dokumentasi Kegiatan................................................................. 97 Lampiran 13 Validasi Instrumen Pembelajaran............................................... . 99

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah salah satu mata pelajaran utama di sekolah dasar. Seiring dengan perkembangan zaman, matematika mempunyai peranan yang

  penting bagi kehidupan manusia. Matematika banyak digunakan oleh manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Hal inilah yang mendasari pentingnya pembelajaran matematika sejak usia dini termasuk di sekolah dasar.

  Kenyataan yang ada, matematika sering dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit bagi siswa. Kesulitan tersebut diantaranya terjadi ketika siswa menjumpai soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung bilangan atau pengenalan bangun ruang yang sering kali siswa merasa kesulitan untuk memahami dan memecahkan masalah matematika. Siswa yang merasa dirinya tidak bisa, selalu kesulitan mengerjakan soal matematika secara psikologis akan berpengaruh terhadap semangat belajar siswa. Dampaknya adalah siswa tikda bersemangat mengikuti pembelajaran matematika yang selanjutnya akan mempengaruhi prestasi belajar siswa.

  Permasalahan ini membutuhkan solusi pemecahan yang tepat. Dalam hal ini guru mempunyai peran yang sangat penting dalam usaha untuk mengoptimalkan hasil belajar yaitu dengan penggunaan dan pemilihan metode pembelajaran yang tepat. Didukung pendapat dari Sudjana (2005: 30) menyebutkan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran membutuhkan

  2 kemampuan guru untuk selalu kreatif dalam menghadapi berbagai kendala yang menghambat proses pembelajaran.

  Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan pada guru yang sedang mengajar di kelas, diketahui sebagian besar guru masih kurang mampu menggunakan pendekatan atau model belajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain itu sebagian besar guru menyampaikan materi hanya menggunakan metode ceramah dan latihan soal saja. Keadaan ini menyebabkan siswa tidak dapat memahami konsep matematika yang diajarkan oleh guru secara optimal.

  Salah satu materi pembelajaran matematika yang sulit dipahami oleh siswa Kelas V SD adalah materi tentang sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun. Siswa Kelas V mulai dikenalkan dengan sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun sebagai dasar pemahaman yang selanjutnya akan diajarkan secara lebih mendalam di Kelas VI. Apabila materi ini tidak dipahami dengan baik oleh siswa di Kelas V, maka siswa akan mengalami kesulitan untuk pembelajaran lanjutan di Kelas VI. Siswa akan mengalami kesulitan untuk mengikuti pembelajaran dan kesulitan menyelesaikan soal- soal matematika yang berkaitan dengan sifat-sifat bangun datar dan ruang.

  Berdasarkan data yang diperoleh peneliti di SD N Prajegsari 1 Tempuran Magelang diketahui bahwa sekitar 50% siswa belum memperoleh nilai di atas KKM dengan nilai rata

  • –rata kelas hanya mencapai 58, sedangkan nilai KKM yang ditentukan sekolah 65. Data tersebut diperoleh dari ulangan siswa kelas

  V SD Negeri Prajegsari 1 tahun ajaran 2011-2012 yang telah mempelajari

  3 materi memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun. Kondisi siswa sendiri diketahui sering merasa kebingungan dalam mengerjakan soal- soal tentang sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun apalagi jika bentuk soalnya berupa soal cerita yang berupa permasalahan dalam kehidupan sehari

  • –hari menyebabkan siswa semakin sulit untuk meyelesaikannya. Sulitnya siswa untuk memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun serta rendahnya prestasi belajar matenatika siswa yang berkaitan dengan memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun menjadi suatu masalah yang perlu untuk ditindak lanjuti. Proses pembelajaran matematikan sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun memerlukan adanya metode pembelajaran yang tepat. Peneliti akan menggunakan metode kerja kelompok dengan sistem bekerjasama dengan teman satu kelompok untuk memecahkan masalah bersama. Manfaat dari metode kerja kelompok adalah memberi variasi kepada siswa dalam proses belajar, menumbuhkan aktifitas siswa dan menumbuhkan sikap percaya diri dalam belajar kelompok.

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Peningkatan

  Prestasi Belajar Matematika Materi Memahami Sifat-sifat Bangun dan Hubungan Antar Bangun dengan Metode Kerja Kelompok di SD Negeri Prajegsari 1 tahun pembelajaran 2011 - 2012 ”.

  4 B.

   Pembatasan Masalah

  Mengatasi suatu masalah dengan memperhatikan berbagai macam penyebabnya tidak akan mungkin dapat diselesaikan dalam waktu singkat.

  Oleh sebab itu pada penelitian ini dibatasi pada usaha peningkatan prestasi belajar matematika berkaitan dengan materi memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun dengan metode kerja kelompok di SD Negeri Prajegsari 1 tahun pembelajaran 2011-2012.

  C. Perumusan Masalah

  Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah penggunaan metode kerja kelompok untuk peningkatan prestasi belajar matematika berkaitan dengan materi memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun di SD Negeri Prajegsari 1 tahun pembelajaran 2011- 2012 ?”.

  D. Pemecahan Masalah

  Penggunaan metode kerja kelompok diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun pada siswa Kelas V SD Negeri Prajegsari 1 tahun pembelajaran 2011-2012.

  E. Batasan Pengertian 1.

  Prestasi Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan olehmata pelajaran. Prestasi dalam penelitian yang dimaksudkan adalah hasil belajar pada pokok bahasan sifat-sifat bangun

  5 datar dan bangun ruang yang ditunjukan melalui gambar-gambar bangun datar dan bangun ruang setelah mengikuti tes yang diberikan oleh guru.

  2. Metode Kerja Kelompok adalah metode mengajar untuk membawa anak- anak sebagai kelompok dan secara bersama-sama berusaha untuk memecahkan masalah atau melakukan suatu tugas. Kerja kelompok dapat berjangka pendek atau berjangka panjang dalam hubungan dengan pengajaran unit.

  3. Sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun merupakan salah satu materi pembelajaran pada siswa Kelas V SD. Sifat bangun sendiri ada sifat bangun datar yaitu merupakan bangun dua dimensi yang hanya memiliki panjang dan lebar yang dibatasi oleh garis lurus atau lengkung. Serta sifat bangun ruang yang pada dasarnya didapat dari benda-benda konkret dengan melakukan proses abstraksi dan idealisasi.

  F. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan metode kerja kelompok dalam meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun pada siswa Kelas V SD Negeri Prajegsari 1 tahun pembelajaran 2011-2012.

  G. Manfaat Penelitian 1.

  Bagi Peneliti Memenuhi tugas skripsi yang menjadi salah satu syarat kelulusan program pendidikan S 1 PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dan sebagai

  6 tambahan pengetahuan yang dapat digunakan sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja.

  2. Bagi siswa Sebagai bahan masukan siswa sehingga kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun dapat meningkat.

  3. Bagi guru Memberi masukan bagi guru dalam menggunakan metode kerja kelompok sebagai salah satu metode dalam proses pembelajaran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Belajar a. Pengertian Belajar Menurut Hilgard dalam bukunya Wens Tanlain (2006) belajar

  adalah proses didalamnya terbentuk tingkah laku atau terjadi perubahan tingkah laku melalui praktek atau latihan sedang menurut Hamalik (1983: 21) belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkait dengan pengalaman dan latihan.

  Belajar menurut Slameto (2010: 2) adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yag baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Syaiful Bahri Djamarah (2008: 13) mendefinisikan belajar sebagai serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor.

  Pengertian belajar yang dikemukakan oleh Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004: 128) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu

  8 itu sendiri dengan lingkungan. Muhibbin Syah (2011: 63) menyebutkan belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

  Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan perubahan diri seseorang yang didalamnya terbentuk tingkah laku melalui pengalaman dan latihan.

  b.

  Jenis Belajar Jenis-jenis belajar yang perlu diperhatikan menurut Hamalik

  (1983: 24) adalah sebagai berikut:

1) Kecakapan jasmaniah.

  Jenis belajar ini lebih mengutamakan motoris atau gerak-gerik jasmaniah yang diperlakukan secara otomatis. Hal ini banyak diperlukan banyak latihan. 2)

  Problem solving Jenis belajar ini memerlukan penyelesaian dengan berpikir dan bukan dengan latihan yang disertai gerak-gerik.

  3) Belajar fakta pengetahuan

  Dalam segi hafalan dan pengertian perlu melibatkan fakta secara keseluruhan dan kemudian merealisasikan hal ini memerlukan latihan dan pengertian.

  9 4)

  Belajar sikap Jenis belajar ini dapat terjadi dengan berbagai cara mengetahui sesuatu dan merealisasikan dalam sikap termasuk cara mengidentifikasi, interaksi kelompok serta dinamika untuk berbuat. 5)

  Belajar memperoleh minat yang mendalam Jenis belajar ini dilakukan dengan konsentrasi yang pada umumnya untuk berbakti pada masyarakat. Dalam kesempatan tersebut ditekankan pada belajar untuk mengatasi halangan yang ada pada diri sendiri.

  c.

  Tujuan Belajar Belajar memiliki tujuan yang kelak dapat dicapai terutama bagi siswa. Tujuan belajar itu sendiri yaitu apa yang hendak dicapai siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya. Tujuan belajar siswa berupa kemampuan yang hendak dicapai siswa yang mendasari perilakunya.

  Tujuan belajar ini perlu disadari dan dirumuskan secara tegas. Kemampuan-kemampuan yang menjadi tujuan belajar menurut Wens Tanlain (2006) adalah sebagai berikut:

  1) Kemampuan menguasai informasi tertentu (pengetahuan). 2) Kemampuan memahami hal tertentu (pemahaman). 3) Kemampuan memecahkan masalah tertentu (pemecahan masalah). 4) Kemampuan mengerjakan sesuatu dengan terampil (ketrampilan). 5) Kemampuan meghayati sesuatu yang berharga (penghayatan).

  10 2.

   Prestasi Belajar a.

  Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah hasil belajar yang diberikan oleh guru mengenai kemajuan atau hasil belajar siswa-siswinya selama waktu tertentu (Suryabrata, 1984: 324). Menurut Winkel (1993) prestasi belajar secara umum digunakan sebagai bukti usaha yang dicapai atau bukti perubahan yang terjadi pada siswa dalam bidang pengetahuan, ketrapilan, dan sikap sebagai hasil dari proses hasil belajar. Jadi dapat disimpulkan prestasi belajar adalah hasil belajar diri siswa sebagai bukti yang dicapai yang meliputi pengetahuan, ketrampilan dan sebagai hasil akhir dari proses belajar.

  b.

  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Menurut Simanjutak (1983: 71), ada 5 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu:

  1) Latihan

  Kegiatan latihan merupakan kegiatan pra belajar yang dapat menjamin kemajuan belajar siswa , sebagai contoh ketika ulangan yang harus diakhiri dengan keadaan yang memberi kepuasan tentu saja memerlukan latihan , ditambah situasi yang memuaskan. Hal ini kegiatan latihan sangat tergantung pada kepuasan yang dapat meningkatkan kemajuan belajar siswa.

  11 2)

  Peranan motivasi Motivasi menunjukkan kepada suatu keadaan yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan. Dalam belajar motivasi memegang peranan penting. Tidak ada motifasi berarti tidak ada belajar dalam arti sebenarnya. Adanya motivasi maka ada perubahan yang perlu diulangi bila perbuatan itu dapat menimbulkan kepuasan. Perbuatan diulangi karena adanya interest yaitu motivasi karena tertarik akan pelajaran tertentu dan tertarik akan usaha untuk memperbaiki diri. Melihat peranan motivasi dalam belajar, maka apabila proses belajar macet atau menurun maka sebaiknya dicari penyebab dari unsur motivasi lebih dulu.

  3) Peranan hukuman dan penghargaan Peranan hukuman dan penghargaan dalam belajar sama besarnya.

  Hukuman menyebabkan anak tidak berbuat sesuatu kesalahan sedang penghargaan mengakibatkan anak melakukan suatu perbuatan. Hukuman tidak saja berperan sebagai suatu pencegahan terhadap suatu perbuatan-perbuatan tertentu tetapi dapat pula menimbulkan hal yang negatif pada seseorang termasuk pada orang yang memberi hukuman.

  Slameto (2010: 54) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar digolongkan menjadi dua jenis yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada

  12 dalam diri individu yang sedang belajar sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.

  Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto (2000: 102) dibedakan menjadi 2 yaitu:

  1) Faktor individual

  Faktor individual meliputi faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi.

  2) Faktor sosial

  Faktor sosial meliputi faktor keluarga, guru dan cara mengajarnya, alat dan media belajar, lingkungan, kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial.

  Muhibbin Syah (2011: 145) menyebutkan secara global faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:

  1) Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa) yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa.

  2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa) yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa.

  3) Faktor pendeketan belajar (approach learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi pelajaran,

  13 Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar yang dikemukakan oleh Syaiful Bahri Djamarah (2008: 177) terdiri dari faktor luar yang meliputi faktor lingkungan serta instrumental, dan faktor dari dalam yang meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis.

3. Metode Kerja Kelompok a.

  Pengertian Menurut Depdikbud (1996: 18-22) metode kerja kelompok adalah metode mengajar untuk membawa anak-anak sebagai kelompok dan secara bersama-sama berusaha untuk memecahkan masalah atau melakukan suatu tugas. Kerja kelompok dapat berjangka pendek atau berjangka panjang dalam hubungan dengan pengajaran unit. Pada dasarnya kerja kelompok diadakan jika guru menginginkan agar semua murid memikirkan sesuatu atau mengeluarkan pendapat masing-masing yang tidak mungkin dalam situasi kelas sebagai keseluruhan akan tetapi harus dilakukan di dalam kelompok kecil.

  Menurut Djamarah dan Zain (1992) metode kerja kelompok merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk membina dan mengembangkan sikap sosial anak didik yang didasari bahwa anak didik merupakan makhluk sosial yaitu makhluk yang berkecenderungan untuk hidup bersama. Melalui pendakatan kerja kelompok diharapkan dapat dikembangkan rasa sosial yang tinggi,

  14 bekerjasama dengan orang lain dan diharapkan anak menjadi lebih aktif, kreatif dan mandiri.

  b.

  Langkah-langkah Pembelajaran Metode Kerja Kelompok Ada beberapa langkah yang harus ditempuh agar pelaksanaan metode kerja kelompok dapat berjalan dengan baik, yaitu (Depdikbud,

  1996: 18-22): 1)

  Menentukan masalah-masalah apa yang akan didiskusikan Tugas itu harus jelas dirumuskan dan dipahami oleh setiap murid kelompok kecil ini cara yang cepat untuk meminta pendapat seluruh kelas atau kegiatan lain. 2)

  Memilih saat yang tepat Misalnya bila sedang dibicarakan sesuatu masalah yang hangat dan tiap anak ingin mengeluarkan pendapatnya.

  3) Menentukan peserta-peserta dalam tiap kelompok Cara ini harus efisien dan tak boleh banyak memakan waktu.

  Biasanya suatu kelompok kecil terdiri dari lima orang, akan tetapi dapat juga tiga sampai enam orang bila kelompok terlampau besar, maka sumber buah pikiran baru terbatas. Bila kelompok terlampau besar, maka ada bahaya sejumlah anak-anak berdiam diri dan tidak turut mengeluarkan pendapatnya. 4)

  Menentukan lamanya kelompok itu berdiskusi Waktunya harus singkat dan masing-masing didesak untuk berpikir cepat, bicara singkat dan berpegang erat dengan pokok

  15 permasalahan. Bila waktu terlampau banyak, besar kemungkinan pembicara panjang lebar dan menyeleweng dari inti persoalan, tentu tak ada salahnya guru memperpanjang waktu yang ditentukan bila ternyata bahwa anak-anak masih sibuk semua. 5)

  Menentukan organisasi kelompok Organisasi kelompok sederhana saja cukup dengan seorang ketua dan seorang penulis/pelapor. Guru dapat menentukan lebih dulu atau membiarkan anak memilih ketuanya sendiri, cara-cara menentukan peserta kelompok kecil, seperti dikatakan di atas kelompok kecil hanya diberi waktu singkat untuk berdiskusi.Dengan sendirinya pembentukan kelompok harus dilakukan dengan cepat tanpa banyak membuang waktu. Disini akan kami anjurkan beberapa cara pembentukan kelompok a)

  Pembentukan kelompok menurut tempat duduk Anak -anak yang sebaris apakah ke samping atau kebelakang dijadikan suatu kelompok dengan jumlah lima orang.

  b) Pengelompokan lebih dahulu ditentukan. Ini dapat dilakukan berdasarkan:

  (1) Nama-nama menurut abjad

  (2) Hasil tes sosiodrama melihat hubungan psikologi antar individu misalnya: pengelompokan atas dasar keakraban berteman. Anak diminta untuk menuliskan tiga temannya yang akan diundang seandainya ulang tahun.

  16 (3) Bakat dan minat anak. (4)

  Pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki anak-anak yang ada pengetahuannya tentang masalah yang dibicarakan disebarkan ke dalam kelompok.

  c) Pengelompokkan menurut bilangan

  Guru dapat menghitung murid dari satu sampai tujuh (bila ada 35 anak) atau delapan (bila ada 40 anak) sampai setiap anak mendapat nomor tertentu. Kemudian guru menentukan bahwa tiap nomor satu membentuk satu kelompok demikian pula semua nomor dua, nomor tiga, dan seterusnya sehingga terbentuk 7-8 kelompok menurut besar kelas.

  d) Pembentukan kelompok berdasarkan kartu nomor ini suatu variasi dari nomor tiga.

  Guru membuat kartu kartu dan pada tiap kartu dituliskan nomor 1 sampai 7 atau delapan (tergantung pada jumlah murid) kartu ini dapat dikocok dan kepada setiap murid diberikan satu nomor sesudah itu guru mengatakan bahwa tiap nomor 1 membentuk kelompok, demikian pula nomor 2, nomor 3 dan seterusnya. Cara ini membuat kelompok dapat berganti sehingga anak-anak belajar bekerja sama dengan anak-anak yang lain untuk setiap kerja kelompok. Anak-anak hendaknya dibiasakan cepat membentuk kelompok kecil kepada situasi

  17 kelas biasa segera pula kembali kepada situasi kelas biasa tanpa membuang waktu.

  e) Kelompok jangka panjang ada kalanya harus dibagi dalam kelompok yang harus bekerja sama dengan jangka panjang, dalam pengajaran unit misalnya suatu kelompok baru dapat diselesaikan dalam beberapa minggu. Bila dalam kelompok pendek semua kelompok diberi tugas yang sama, maka pada kelompok jangka panjang dalam hubungan unit, setiap kelompok mendapat tugas yang berbeda yakni salah satu bagian aspek dari suatu masalah penting yang luas yang dihadapi oleh kelas sebagai keseluruhan. Beberapa prinsip untuk kerja kelompok yang baik. Dalam kerja kelompok ada kemungkinan guru terlampau banyak menguasai atau mengaturnya, dapat juga seakan-akan memberi terlampau banyak tanggung jawab kepada anak.

  c.

  Kelebihan dan Kelemahan Metode Kerja Kelompok Penerapan metode kerja kelompok dalam pembelajaran di sekolah dasar memiliki beberapa kelebihan dan ada juga kekurangan.

  Berikut ini merupakan beberapa kelebihan penerapan metode kerja kelompok menurut (Joesafira, 1999: 34):

1) Dapat memupuk rasa kerjasama sesama anggota kelompok.

  2) Suatu tugas yang luas dapat segera diselesaikan

  3) Proses pengajaran akan lebih menarik

  18 4)

  Melalui metode ini dapat disajikan materi pelajaran yang tidak mungkin sesuai atau kurang sesuai dengan menggunakan metode lain.

  Kelebihan penerapan metode kerja kelompok juga tak luput dari beberapa kelemahan di dalam proses pembelajaran yakni: 1)

  Adanya sifat-sifat pribadi yang ingin menonjokan diri atau sebaliknya yang lemah merasa rendah diri dan selalu tergantung kepada orang lain. 2) Didominasi oleh seseorang.

  4. Sifat-sifat Bangun dan Hubungan Antar Bangun a.

  Bangun Datar Bangun datar adalah bagian dari bidang datar yang dibatasi oleh garis-garis lurus atau lengkung (Imam Roji, 1997). Bangun datar dapat didefinisikan sebagai bangun yang rata yang mempunyai dua dimensi yaitu panjang dan lebar, tetapi tidak mempunyai tinggi atau tebal (Julius Hambali, Siskandar, dan Mohamad Rohmad, 1996). Berdasarkan pengertian tersebut dapat ditegaskan bahwa bangun datar merupakan bangun dua dimensi yang hanya memiliki panjang dan lebar yang dibatasi oleh garis lurus atau lengkung.

  19 b.

  Sifat Bangun Datar Terdapat beberapa jenis bangun datar sebagai berikut (Imam

  Roji, 1997): 1)

  Layang-layang Terbagi atas dua diagonal yang berbeda ukurannya.

  2) Persegi a.

  Semua sisi - sisinya sama panjang b. Semua sudut sama besar

  3) Persegi panjang a.

  Sisi yang berhadapan sama panjang b. Semua sudut sama besar

  4) Belah ketupat a.

  Semua sisi - sisinya sama panjang b. Sudut yang berhadapan sama besar

  5) Jajar genjang a.

  Sisi yang berhadapan sama panjang b. Sudut yang berhadapan sama besar

  6) Lingkaran c.

  Memiliki simetri lipat d. Simetri putar yang tak terhingga jumlahnya c. Bagun Ruang

  Bangun ruang pada dasarnya didapat dari benda-benda konkret dengan melakukan proses abstraksi dan idealisasi. Abstraksi adalah

  20 proses memperhatikan dan menentukan sifat, atribut, ataupun karakteristik khusus yang penting saja dengan mengesampingkan hal- hal yang berbeda yang tidak penting. Idealisasi adalah proses menganggap segala sesuatu dari benda- benda konkret itu ideal. Unsur- unsur geometri ruang adalah sisi, rusuk, dan titik sudut. Sisi adalah sekat atau perbatasan bagian dalam dan bagian luar. Rusuk adalah perpotongan dua bidang sisi pada bangun ruang, sehingga merupakan ruang garis.Titik sudut adalah merupakan perpotongan tiga bidang atau perpotongan tiga rusuk atau lebih. Johnson and Rising (1978) menyatakan bahwa: "Mathematics is a creation of the human mind,

  concerned primarily with ideas, processes, and reasonin." yang berarti

  bahwa matematika merupakan kreasi pemiiran manusia yang pada intinya berkait dengan ide-ide, proses dan penalaran.

  d.

  Sifat Bangun Ruang Menurut Travers dkk (1987) menyatakan bahwa: "Geometry is

  the study of the relationships among points, angles, surfaces and solids ". Hal ini menunjukkan bahwa geometri adalah ilmu yang

  membahas tentang hubungan antara titik, garis, sudut, bidang dan bangun-bangun ruang.

  1) Tabung

  a) Mempunyai sisi sebanyak 3 buah, yaitu sisi atas, sisi alas, dan selimut tabung.

  b) Tidak mempunyai titik sudut

  21

  c) Bidang atas dan bidang alas berbentuk lingkaran dengan ukuran sama.

  d) Memiliki sisi lengkung yang disebut selimut tabung.

  e) Jarak bidang atas dan bidang alas disebut tinggi tabung. 2)

  Prisma

  a) Prisma terdiri dari atas sisi alas dan sisi atas yang bentuk dan ukurannya sama b)

  Prisma terdiri atas sisi-sisi tegak yang berbentuk persegi panjang.

  c) Prisma segi empat mempunyai 6 sisi, 12 rusuk dan 8 titik sudut.

  d) Prisma segi lima mempunyai 7 sisi, 15 rusuk dan 10 titik sudut

  3) Kerucut

  a) Alasnya berbentuk lingkaran.

  b) Memilik sisi lengkung yang disebut selimut kerucut.

  c) Memiliki sebuah titik puncak.

  d) Jarak titik puncak ke alas disebut tinggi kerucut. 4)

  Limas

  a) Sisi - sisi tegak pada limas berbentuk segitiga

  b) Rusuk - rusuk tegak yang ditarik dari sudut - sudut alas bertemu di satu titik.

  c) Tinggi limas merupakan jarak dari titik puncak ke tengah alas limas.

  22 5)

  Kubus

  a) Terdiri dari atas sisi alas, sisi atas, dan sisi samping yang berbentuk persegi dan ukurannya sama.

  b) Memiliki 6 sisi, 12 rusuk dan 8 titik sudut. 6)

  Balok

  a) Balok terdiri dari atas sisi alas dan sisi atas yang bentuk dan ukurannya sama.

  b) Memiliki 6 sisi, 12 rusuk dan 8 titik sudut.

  c) Mempunyai bentuk sisi persegi atau persegi panjang.

5. Pembelajaran Matematika Sifat-sifat Bangun dan Hubungan Antar Bangun Menggunakan Metode Kerja Kelompok

  Metode kerja kelompok dipilih sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran matematika pada materi sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun dengan latar belakang bahwa siswa mengalami kesulitan untuk memahami soal dan permasalahan tentang sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun. Melalui metode kerja kelompok akan terjadi interaksi antar siswa dalam kelompok untuk secara bersama-sama memecahkan permasalahan tentang sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun. Siswa mempunyai kesempatan untuk saling berdiskusi, saling bertanya dan bekerjasama untuk memecahkan soal yang ada sehingga akan terbentuk pemahaman yang lebih mendalam.

  23 Langkah-langkah pembelajaran matematika dengan menggunakan metode kerja kelompok pada materi sifat-sifat bangun dan hubungan dijabarkan sebagai berikut.

  a.

Dokumen yang terkait

Peningkatan prestasi belajar matematika menggunakan metode latihan berulang pada materi operasi hitung bilangan pecahan siswa kelas V SD Negeri Gejayan, Magelang semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 91

Peningkatan prestasi belajar matematika menggunakan metode kerja kelompok bagi siswa kelas IIIC SD Negeri Banyuroto Kecamatan Sawangan semester II tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 114

Peningkatan prestasi belajar melalui metode bermain peran mata pelajaran PKn siswa kelas V SD Kanisius Manding, Bantul semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 184

Peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan metode kerja kelompok pada mata pelajaran matematika kelas V SD Negeri Prajegsari I Tempuran Magelang semester II tahun pelajaran 2011-2012.

0 0 117

Peningkatan prestasi belajar menggunakan pendekatan kontekstual dalam mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD Negeri Bangunrejo I semester genap tahun pelajaran 2010/2011.

0 1 108

Peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan metode bermain peran mata pelajaran PKn siswa kelas IVB SD Marsudirini Muntilan, Magelang

0 0 131

Peningkatan prestasi belajar mata pelajaran IPS dengan metode kerja kelompok bagi siswa kelas II semester 2 SD Kanisius Sorowajan tahun pelajaran 2009/2010 - USD Repository

0 0 107

Peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan metode discovery-inquiry terbimbing pada mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Cancangan Sleman semester 2 tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 191

Peningkatan prestasi belajar siswa dengan pendekatan kontekstual melalui metode inkuiri pada mata pelajaran IPA kelas V SD Budya Wacana semester genap tahun ajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 176

Peningkatan prestasi belajar menggunakan pendekatan kontekstual dalam mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD Negeri Bangunrejo I semester genap tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 106