ROLE BASED ACCESS CONTROL SISTEM PENILAIAN AKADEMIK ONLINE BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER PADA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN “VETERAN” JATIM.

(1)

ROLE BASED ACCESS CONTROL SISTEM PENILAIAN

AKADEMIK ONLINE BERBASIS WEB DENGAN

MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER PADA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN ”VETERAN” JATIM

SKRIPSI

Oleh :

HALIMATUS SADIYAH

0534010122

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN” JAWA TIMUR


(2)

I   

HALIMATUS SADIYAH

ROLE BASED ACCESS CONTROL SISTEM PENILAIAN AKADEMIK ONLINE BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER PADA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN “VETERAN” JATIM

DOSEN PEMBIMBING I : BASUKI RAHMAT SSI,MT DOSEN PEMBIMBING II: ABDULLAH FADIL S.KOM

ABSTRAK

Salah satu halangan dalam perkembangan intranet perusahaan bagaimana manajemen yang efektif dari otorisasi data. Salah satu teknik yang digunakan adalah Role-Based Access Control (RBAC). RBAC dapat menggambarkan struktur suatu organisasi. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat suatu fungsi yang di kelompokkan ke dalam role dan user dimasukkan pada salah satu atau lebih dari role. Agar informasi yang berada pada aplikasi hanya dapat di akses oleh orang yang mempunyai hak berdasarkan pembagian rule.

Dengan fasilitas yang diberikan untuk semua user, baik Admin ataupun user biasa, di harapkan sistem ini digunakan berdasarkan kebutuhan masing masing tiap user. Dengan pengembangan sistem pembagian hak akses ini di harapkan dapat mempermudah pengisian nilai pada mata kuliah, mengetahui perkembangan mutu pendiikan mahasiswa dengan memantau nilai pada mahasiswa, dapat insert nilai pada data mahasiswa yang mengikuti kuliah, serta dapat melihat history sebuah nilai sebelum sebuah nilai menjadi nilai huruf. Dengan menggunakan aplikasi berbasis web yang di dukung dengan framework, akan memudahkan developer untuk mengembangkan aplikasi ini. Karena dengan menggunakan framework, sistem pengaturan data lebih terstruktur, sehingga menjadi lebih mudah untuk di analisa dan di kembangkan.


(3)

II

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillahhi robbil ‘alamin puja dan puji syukur ke Hadirat Allah Yang Maha Esa atas selesainya laporan Tugas Akhir ini. Karena atas berkat rahmat serta hidayah-Nya, penyusun dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini yang telah menyita banyak waktu, tenaga, namun penyusun tetap diberi kesehatan dan semangat kerja yang tinggi. Amin.

Pada laporan Tugas Akhir ini, penyusun akan membahas tentang “ Role Based Access Control sistem penilaian akademik Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jatim.

Melalui Tugas Akhir ini penyusun merasa mendapatkan kesempatan besar untuk memperdalam ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di bangku perkuliahan. Namun, penyusun menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna dan banyak sekali terjadi kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut.

Akhirnya penyusun berharap dari laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amien.

Surabaya, Juni 2010


(4)

III

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini, penyusun banyak mendapat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT karena atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat

melaksanakan dan menyelesaikan Tugas Akhir sehingga berjalan dengan baik.

2. Kedua orang tua yang telah memberikan do’a restu dalam mengerjakan Tugas

Akhir ini sehingga berjalan dengan baik.

3. Bapak Basuki Rahmat SSi,MT dan bapak Abdullah Fadil, S.Kom selaku

pembimbing Tugas akhir dan membantu proses penyelesaian tugas akhir.

4. Bapak Achmad Junaidi, S.Kom sebagai penguji proposal, tugas akhir dan

banyak memberikan masukan, kritik dan saran kepada penyusun.

5. Yang tersayang Baihaquey Gabreil, SE yang selalu memberikan dukungan dan

selalu ada dalam situasa dan kondisi apapun.

6. Teman teman ku (Steindia, Sisca, May, Joko) yang selalu memberikan

dukungan moril.

7. Kakak senior ku ( Mas Wahyu, Aji, Mas Faisal ) yang selalu ada dan

menemaniku saat mengerjakan program.

Surabaya, Juni 2010


(5)

Halaman

ABSTRAK.... ... ... i

KATA PENGANTAR ... ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... ... iii

DAFTAR ISI ... ... v

DAFTAR GAMBAR ... ... vii

DAFTAR TABEL... ... ix

DAFTAR PUSTAKA ... ... x

BAB I PENDAHULUAN ... ... 1

1.1. Latar Belakang ... .. 1

1.2. Rumusan Masalah ... ...2

1.3. Batasan Masalah ... ...3

1.4. Tujuan... ...3

1.5. Manfaat ... ...4

1.6. Metodologi Penelitian ... ...4

1.7. Sistematika Penulisan ... ...6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... ... 8

2.1 Sekilas Tentang Sistem Akademik Online... ...8

2.1.1.Manfaat Sistim Penilaian Akademik Mahasiswa... ... ... 8

2.2. Pengertian .Role Based Access Control ... ... 9

2.2.1. Rule... .. 9

2.2.1.1 Perspektif Rule... ...10

2.2.2 Hierarki dari Rule ... ...12

2.2.3 Integritas ... ...12


(6)

2.3. RBAC pada web server intranet organisasi ... ... 13

2.4. Administrasi... ... ...15

2.5. RBAC/Web database ... ... ... 15

2.6. Skenario dari sisi user... ... ... 16

2.7. Aplikasi tools yang di gunakan... ... 17

2.7.1. PHP... ... .. 17

2.7.2. My SQL... ...18

2.7.3 Framework Codeigniter... ...19

2.7.3.1 Struktur Direktori Codeigniter PHP framework... ...21

2.7.3.2 Cara Kerja Codeigniter... ...22

2.8 Kelebihan dan Kekurangan pada RBAC sistem penilaian Akademik Online... ...23

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM... ... 24

3.1. Pengumpulan Data ... ... 24

3.2. Analisa Data ... ... 24

3.3 Analisa Sistem... ....25

3.4. Perancanagn Basis Data... ... 25

3.4.1. Data Flow Diagram (DFD)... ... .. 25

3.4.2. Conceptual Data Model (CDM)... ....28

3.4.3. Phsical Data Model (PDM)... ....29

3.4.4. Perbedaan CDM dan PDM... ....31

3.4.5 Jenis-jenis objek dalam CDM... ....31

3.4.6 Jenis-jenis objek dalam PDM ... ...32

3.5. Business Rule yang ada dalam CDM dan PDM ... ... 32

3.6. Implementasi Data... ....32


(7)

3.7. User Interface... ....37

3.7.1. Desain interface aplikasi untuk user Admin... ....37

3.7.2. Desain interface aplikasi untuk user... ....41

3.7.3. Desain interface aplikasi untuk dosen... ....41

3.7.4. Desain interface aplikasi untuk mahasiswa... ....42

BAB IV IMPLEMENTASI ... ... 43

4.1. Kebutuhan Sistem... ....43

4.1.1. Perangkat Sistem... ....43

4.2. Implementasi ... ... 44

4.2.1. Install Codeigniter... ....44

4.2.2. Setting konfigurasi Codeigniter... ....45

4.3. Menjalankan Codeigniter... ... 47

4.3.1. Membuat data base... ....47

4.3.2. Pemanggilan Data Pada Konsep MVC ( Model, View, Controller )... ....48

4.4. Desain Interface ... ... 50

4.4.1. Desain Interface Menu Utama Sistem Pada Admin... ....51

4.4.2. Desain Interface Menu Utama Sistem Pada user... ....54

BAB V UJI COBA DAN EVALUASI ... ... 57

5.1. Uji Coba... ... 57

5.1.1. Menu Login ... ... 57

5.1.2. Menu Admin... ....58

5.1.3. Menu User... ....65

5.1.4. Menu Dosen... ....67


(8)

BAB VI PENUTUP ... ... 69

6.1. Kesimpulan ... ... 69

6.2. Saran ... ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... ... xi


(9)

1

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Salah satu halangan dalam perkembangan intranet adalah bagaimana manajemen yang efektif dari otorisasi data. Pada masa sekarang administrator web server mengatur user pengakses dokumen publik hanya berdasarkan dengan Access. Proses administrasi dari access control masih merupakan hal yang sangat kritis dan merupakan aspek keamanan yang penting. Salah satu teknik yang di gunakan adalah Role-Based Access Control (RBAC). RBAC dapat menggambarkan struktur suatu organisasi. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat suatu fungsi yang di kelompokkan kedalam rule dan user di masukkan pada salah satu atau lebih dari rule. Walaupun bukan konsep yang baru akan tetapi RBAC terus mendapat pengakuan dari dunia komersial untuk di gunakan. RBAC menyederhanakan definisi, auditing dan administrasi dari keamanan hak akses.

Intranet dapat memberikan kemudahan dan fungsi yang besar bagi suatu organisasi, industri dana pemerintah. Masalah security pada intranet akan menjadi perhatian, karena adanya data data sensitif yang tersedia pada server. Untuk itu di perlukan suatu manajemen user yang dapat mengatur policy terhadap akses data dana URL pada server intranet. Kebutuhan sistem manajemen user yang diperlukan adalah sistem manajemen user yang mudah dan biaya yang tidak telalu mahal serta realible.

RBAC adalah sebuah metode yang cocok di gunakan pada server intranet organisasi. RBAC mengurangi komplesitas administrasi dan mengurangi biaya.


(10)

2

2

RBAC menjembatani antara policy perusahaan, proses bisnis dan mekanisme access control web server.

Pada dasarnya RBAC memberikan user keanggotaan pada rule berdasarkan dari kompetensi dan tanggung jawab masing-masing user. Pada RBAC user tidak dapat melakukan operasi atas inisiatif sendiri melainkan hanya berdasakan rule dimana ia terdaftar. RBAC dapat di implementasikan pada web server yang telah ada tanpa perlu ada modifikasi pada source code nya sehingga lebih portable.

Untuk mengatur bagaimana membangun aplikasi yang bersifat menyeluruh, maka di perlukan adalanya framework. Framework adalah sekumpulan fungsi, class, dan aturan-aturan. Berbeda dengan library yang sifatnya untuk tujuan tertentu saja, Framework memungkinkan developer membangun aplikasi dengan lebih cepat . Karena segala fungsi-fungsi yang umum yang biasanya di gunakan dalam membangun sebuah aplikasi ataupun website, Menurut User Guide Codeigniter, Codeigniter memiliki beberapa kelebihan di bandingkan framework PHP yang lain

1.2 Rumusan Masalah

Dari judul yang di ambil maka dapat di rumuskan permasalahan-permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana Mengatur Hak akses pada aplikasi penilaian sistem akademik untuk

membatasi siapa saja yang dapat menggunakan aplikasi ini berdasarkan rule atau level user.

2. Bagaimana cara melindungi keamanan aplikasi dengan menggunakan proteksi

Role-Based ( tipe aturan untuk tiap hak akses yang disediakan ). Hak akses user di tentukan dengan otorisasi role user secara eksplisit ( atau dengan pembatalan


(11)

3

3

otorisasi ) atau dengan menentukan kumpulan role privilege secara tidak langsung.

1.3 Batasan Masalah

Batasan permasalahan dalam pembuatan aplikasi ini adalah:

1. Membagi user bedasarkan rule yang di tentukan, untuk membedakan hak

akses pada aplikasi Sistem Penilaian akademik.

2. Meneliti pengguna Sistem Penilaian Akademik di Fakultas Teknologi Industri

UPN “Veteran” Jawa Timur.

3. Admin input data user yang memperoleh hak akses dan mengatur user

bedasarkan rule.

4. Ada sebelas rule yang terdapat dalam aplikasi, yang mempunyai tugas sesuai

dengan rule yang telah di tentukan.

5. Aplikasi hanya membagi mata kuliah, sistem penilaian, data dosen dan

pembagian dosen dengan mata kuliah pada Fakultas Teknologi Industri.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah:

1. Membagi hak akses pada user,dengan membatasi akses pada aplikasi,agar

informasi keamanan yang terkandung di dalam aplikasi ini, tidak tersebar luas.

2. Mempermudahkan dalam pembagian informasi dengan membuat suatu fungsi

yang di kelompokkan kedalam rule dan user di masukkan pada salah satu atau lebih dari rule.


(12)

4

4

1.5 Manfaat

Adapun manfaat yang dapat di ambil dari pembuatan aplikasi ini adalah:

a. Fleksibilitas dan manajemen yang relatif mudah. Fleksibilitas memungkinkan

administrator dapat membuat privilege yang seminimal mungkin untuk setiap user.

b. Menghindari konflik dari tugas antar user, pemisahan tugas secara dinamis

maupun statis. Administrator mendaftarkan seorang user kedalam sebuah rule berdasarkan dari tanggung jawab dan tugasnya.

c. Pada organisasi yang besar, RBAC dapat membuat tugas administratif menjadi

tersebar(decentralised). Hal ini tentu merupakan gambaran dari struktrur dari sebuah organisasi.

1.6 Metodologi Penelitian

Metodologi yang di gunakan untuk pembuatan aplikasi RBAC pada Sistem Penilaian Akademik Online , ini meliputi:

1. Studi Literatur

Studi Literatur yang dilakukan meliputi beberapa hal antara lain :

a. Mempelajari tentang pembagian hak akses bedasarkan rule yang di tentukan,

dengan melakukan survey tentang rule yang di bagi dalam hak akses sistem penilaian akademik pada Fakultas Teknologi Industri.

b. Mempelajari penyimpanan data di server dengan menggunakan PHP, MySQL


(13)

5

5

c. Mempelajari konsep MVC (Model,View,Controller) pada framework

CodeIgniter

d. Mempelajari sistem penilaian mata kuliah, pembagian dosen dengan mata

kuliah dan hak akses masing masing user.

2. Analisis Sistem

Melakukan analisa terhadap permasalahan yang ada mengenai bagaimana perancangan dan pembuatan aplikasi Role Based Akses Control pada Sistem Penilaian Akademik Online.

3. Desain Sistem

Pada tahap ini di lakukan perancangan Role Based Akses Control pada Sistem

Penilaian Akademik Online. 4.Implementasi

Pada tahap ini di lakukan pembuatan Aplikasi Role Based Akses Control pada Sistem Penilaian Akademik Online.

5. Uji Coba

Pada tahap ini di lakukan uji coba program Role Based Akses Control pada Sistem Penilaian Akademik Online, mengamati dan memperbaiki kesalahan yang ada agar program dapat berjalan dengan baik.

6. Dokumentasi

Pada tahap ini di lakukan pembuatan laporan mulai dari pendahuluan, tinjauan pustaka, analisa dan perancangan sistem, hasil dan pembahasan serta penarikan kesimpulan dan saran.


(14)

6

6

1.7 Sistematika Penulisan.

Pada penulisan laporan tugas akhir ini terdiri dari beberapa bab yang disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Perancangan Sistem, Metode Penulisan, Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori untuk menyelesaikan pembangunan aplikasi Role Base Access Control. Teori yang terkait diantaranya adalah : konsep MVC ( model, view, controller) Dreamweafer, My SQL, PHP, pemograman berbasis web dengan framework Codeigiter.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang metode alur pembuatan aplikasi Sistem Penilaian akademik online pada Fakultas Teknologi Industri, meliputi pembuatan database, Power Designer 6.0 meliputi pembuatan Data Flow Diagram (DFD), Power Designer 11 meliputi Conceptual Data Model (CDM), dan Physical Data Model (PDM).


(15)

7

7

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menjelaskan konsep MVC pada framework Codeigniter, di mulai dengan setting database, menu controller, letak directory untuk pengaksesan file.php yang menggunakan Codeigniter. Dalam bab ini juga menjelaskan tantang desain program yang di bagi bedasarkan masing masing rule yang telah di buat.

BAB V UJI COBA DAN EVALUASI

Pada bab ini menjelaskan tentang pelaksanaan uji coba dari program yang dibuat. Uji coba program dapat di lakukan pada akhir tahap-tahap analisa sistem, desain sistem dan tahap-tahap penerapan sistem atau implementasi sistem. Sasaran dari ujicoba program adalah untuk menemukan kesalahan-kesalahan dari program yang mungkin terjadi sehingga dapat segera di perbaiki.

BAB VI PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari pembuatan aplikasi sistem Penilaian akademik pada Fakultas Teknologi Industri .


(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sekilas Tentang Sistem Akademik Online

Adanya peran Pendidikan bagi upaya pengembangan sumber daya manusia, maka isi dan proses pendidikan perlu dimutakhirkan sesuai dengan kemajuan ilmu dan kebutuhan masyarakat. Implikasinya, jika pada saat ini masyarakat Indonesia dan dunia menghendaki tersedianya sumber daya manusia yang memiliki seperangkat kompetensi yang berstandar nasional dan internasional maka isi dan proses pendidikan perlu diarahkan pada pencapaian kompetensi tersebut. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berlangsung dengan sangat cepat, sehingga penguasaan penggunaan perangkat teknologi informasi menjadi sebuah kompetensi yang disyaratkan bagi lulusan satuan pendidikan. Pentingnya sebuah saran dan prasarana dalam pelaksanaan pendidikan, tanpa sarana dan prasarana yang tepat dan memadai akan sulit meskipun bukan tidak mungkin untuk mencapai kualitas pendidikan yang diharapkan. Dari hal tersebut maka dibuatlah sebuah sistem informasi penilaian akademik, agar proses penilaian akademik mahasiswa menjadi efisien dan dinamis.

2.1.1 Manfaat Sistim Penilaian Akademik Mahasiswa

a. Memudah proses pengelolaan data akademik dan non akademik.

b. Memberikan laporan perkembangan mahasiswa dalam proses belajar mengajar.


(17)

c. Memberikan laporan perkembangan dosen dalam kegiatan belajar mengajar.

d. Membantu mahasiswa melihat perkembangan dalam kegiatan akademik dan non akademik

2.2 Pengertian .Role Based Access Control

RBAC adalah bentuk dari Mandatory Access Control, akan tetapi RBAC tidak berdasarkan pada multilevel security, hak akses kontrol berdasakan dari

rule dari setiap individu yang merupakan bagian dari sebuah organisasi. Policy

dari setiap organisasi menentukan keanggotaan rule dan alokasi dari hak setiap

role. Tidak seperti DAC, pada RBAC user tidak dapat mendelegasikan hak akses pada user lainnya.

RBAC web server yang menggunakan proses administrasi dari access

control dan merupakan aspek keamanan yang penting yang menggambarkan

struktur suatu organisasi. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat suatu fungsi yang dikelompokkan kedalam role dan user dimasukkan pada salah satu atau lebih dari role.

2.2.1 Rule

Pada dasarnya RBAC adalah hak dan ijin diberikan pada role bukan pada

user. User memerlukan hak dan ijin secara virtual dengan jalan memasukkan

user tersebut menjadi anggota dari rule yang bersangkutan. Pada infrastruktur UNIX, root mempunyai hak akses ‘all or nothing’ dengan kata lain setiap root

dapat melakukan pada saja pada sistem. Tanpa pengalaman yang cukup pada seorang administrator (root) dapat menyebabkan kegagalan sistem. Dengan


(18)

RBAC maka profile dari sebuah rule ditentukan untuk setiap user. Dengan kata lain maka tugas dari administrator sistem tidak pada melakukan perubahan tanpa adanya rule dari RBAC.

Rule berorientasi pada group, sekumpulan transaksi dibuat. Transakasi disini dapat merupakan obyek yang berupa program yang berhubungan dengan data. Seorang admintrator dapat menambah dan menghapus user ke dalam sebuah role atau bahkan menolak user pada suatu role. Dengan mengelompokkan user kedalam role maka ada memudahkan pada proses otorisasi dan kemampuan audit. Hal ini bertolak belakangan dengan access list

model pada umumnya yang dilakukan dengan jalan mencari seluruh otorisasi

yang ada kemudian mengalokasi hak dan ijin untuk user tersebut.

Rule dilengkapi dengan fungsionalitas yang memadai untuk menentukan hak akses setiap pengguna sistem sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Named Protection Domains (NPD) merupakan spesifikasi role yang mencakup tanggung jawab, hak akses dan relasi keduanya yang disebut dengan functional role.

Komponen penting lain pada pendefinisian role adalah aspek struktural yang mencakup relasi antar role pada sistem. Selanjutnya role mengacu pada

functional role, sedangkan aspek struktural di representasikan dalam model

role graph. Role merupakan bentuk dari privilege, sedangkan privilege

merupakan bentuk mode akses dan dapat ditampilkan sebagai unit administrasi hak akses.


(19)

2.2.1.1 Perspektif Rule

Rule dapat dilihat dari beberapa sudut padang:

1. Pengelompokkan berdasarkan organisasi. Cara pandangan klasik ini di hasilkan dengan membuat beberapa rule agar didapat rule secara keseluruhan.

2. Pengelompokkan berdasarkan hubungan relatif. Rule seorang user

ditentukan berdasarkan obyek yang berhubungan dengan user tersebut. Misalnya rule seorang manajer dapat diberikan berdasarkan apa saja yang dikerjakan oleh manajer tersebut misalnya, proyek, teknologi atau staff. 3. Pengelompokkan berdasarkan kemudahan. Hal ini merupakan cara

pandang klasik di mana otorisasi dapat diubah secara fleksibel.

4. Pengelompokkan berdasarkan dari seleksi. Pengelompokkan ini dilakukan dengan sesuai dengan kapabilitas atau sesuai dengan proses alur kerja.

Berikut ini adalah rule default dari Sistem Penilaian Akademik Online Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jatim.

Tabel 2.1 Rule Sistem Penilaian Akademik

Sistem Penilaian

No Jabatan

Write Read Edit

Akses Semua Jurusan

1 Dekan X √ X √

2 Wakil Dekan II √ √ √ √

3 Dikjar √ √ √ √


(20)

5 Sekretaris Jurusan √ √ √ X

6 Dosen √ √ √ X

7 Mahasiswa X √ X X

Keterangan :

1. Dekan, pada sistem penilaian akademik hanya dapat mengakses aplikasi sebagai pembaca, tidak dapat melakukan proses insert dan edit data, tetapi dekan dapat membaca keterangan nilai dari semua jurusan yang berada pada Fakultas Teknologi Industri

2. Wakil dekan dan dikjar, pada sistem penilaian akademik dapat mengakses aplikasi penuh,yakni sebagai pembaca,dapat melakukan insert dan edit data nilai mahasiswa dari semua jurusan yang berada pada Fakultas Teknologi Industri.

3. Ketua Jurusan dan sekretaris jurusan, pada sistem penilaian akademik dapat mengakses aplikasi penuh,yakni sebagai pembaca,dapat melakukan insert dan edit data nilai mahasiswa dari masing masing jurusan, tetapi tidak dapat melakukan insert,membaca dan mengedit data pada jurusan lain.

4. Dosen, pada sistem penilaian akademik dapat melakukan insert, edit data nilai mahasiswa bedasarkan mata kuliah yang di ajarkan.

5. Mahasiswa, pada sistem penilaian akademik hanya dapat membaca mata kuliah yang di ambil.


(21)

2.2.2 Hierarki dari Rule

Sebuah hierarki dari rule mendefinisikan atribut yang unik dan secara

implisit dapat berisi rule lainnya. Dengan RBAC sebuah rule yang berisi

privilege dan permission yang umum dari digunakan oleh rule lainnya. Hal ini

menjadikan RBAC efisien karena menghindari pendefinisian ber ulang

2.2.3 Integritas

Hanya rule dan proses yang sah saja yang dapat memodifikasi data. Kesulitan yang dihadapi pada masalah ini di tentukan oleh kompleksitas dan

transaksi yang berhubungan. Sebagai contoh adalah teller pada sebuah bank

yang meng eksekusi transaksi deposit memerlukan akses tulis dan baca pada

field tertentu pada log transaksi. Sementara itu seorang supervisor akunting

memerlukan rule yang sama untuk mengkoreksi transaksi tersebut jika ada kesalahan. Perbedaannya adalah pada proses yang telah di ekskusi dan nilai yang dituliskan pada log transaksi.

2.2.4 Privilege Minimal

Untuk tujuan integritas dapat dilakukan dengan jalan meminimalkan sebuah privelege. Privilege diberikan kepada user berdasarkan hal apa saja yang ia perlukan untuk menjalakan tugasnya. Dengan mengimplementasikan RBAC maka meminimalkan privilege dapat dilakukan dengan mudah.

2.3 RBAC pada web server intranet organisasi


(22)

mahal untuk digunakan pada intranet perusahaan. Selain media web dapat digunakan pada banyak platform dengan menggunakan web browser juga penggunaannya mudah. Web sangat cocok sebagai penyimpan form, direktori,

material training. Dengan tersimpannya resource ini pada satu komputer saja

(web server) maka manajemennya tentu akan lebih mudah.

Walaupun demikian kemudahan yang diberikan oleh oleh web server ada beberapa kelemahan, antara lain ancaman terhadap data data yang disimpan pada web server.

Pengimplementasian RBAC pada web server intranet perusahaan sangat potensial untuk memudahkan dan mengurangi kompleksitas dari manajemen otorisasi. RBAC akan menghasilkan administrasi yang jauh lebih mudah. RBAC mengatur database untuk dapat digunakan oleh administrator dalam bentuk relasional. Dari pandangan administrator RBAC sebagai tool untuk mengatur access control. RBAC pada web server tidak memerlukan browser khusus pada sisi klien. RBAC juga dapat diimplementasikan pada berbagai platform seperti UNIX (Netscape, Apache, NCSA, CERN) Windows (Internet Information Server, Website, Purveyor).

Komponen yang terdapat pada web server yang menggunakan RBAC adalah sebagai berikut.:

· Database, file yang menspesifikasikan antar user dan role, hierarki role,

role yang sedang aktif, dan relasi antara rule dan privilege.


(23)

hierarki role, constraint pada hubungan user dan role. File ini dibuat oleh admin tool.

· API Library, Spesifikasi yang digunakan oleh web server dan CGI untuk

mengakses database.

· CGI, implemetasi RBAC pada CGI adalah dengan menggunakan

RBAC/Web API.

· Session Manager, berguna untuk manajemen user yang sedang aktif.

· Admin tool, berguna sebagai tool untuk membuat user, role, operasi,

menentukan constraint, dan memelihara database, administrator dapat mengakses tool ini dengan bantuan web browser.

Beberapa web server di lingkungan UNIX seperti Netscape dan

Apache membagi operasinya dalam beberapa langkah, dan pada setiap

langkah akan mengubah dari setiap konfigurasi parameter. Hal ini memungkinkan pengubahan operasi dari web server tanpa mengubah source code server.

RBAC dapat digunakan secara bersamaan dengan sistem auntentikasi yang sudah ada, misalnya username dan password, Secure Socket Layer (SSL) HTTP (HTTPS) dan Private Communication Technology(PCT).

2.4 Administrasi

RBAC dapat diperlakukan sebagai metode access control discreatory atau

non-discreatory. Perbedaannya terletak dari administrasi role yang diperlukan.


(24)

berupa pemetaan User-to-role dan Role-to-permission. Hanya user yang mempunyai role sama seperti administrator yang dapat melakukan ini. Pada RBAC keanggotaan dari role ditentukan oleh kompetensi dan tanggung jawabnya.

Proses Adminstrasi pada RBAC/Web menghasilkan konsistensi pada seluruh system database. Hal ini dipandang penting karena otorisasi dari data didistribusikan pada server-server yang terpisah. RBAC/Web database mempunyai elemen data yang menggunakan Access Control List (ACL) yang termasuk dinstall jika menggunakan RBAC/Web database. ACL berisi suatu daftar role yang telah di definisikan Daftar ini berisi metode apa saja yang bisa diakses berdasarkan dari URL yang digunakan. ACL merupak kumpulan koleksi dari role privilege yang berhubungan dengan RBAC/We database

2.5 RBAC/Web database

Pada RBAC/Web database user diwakili oleh identifier yang unik dan role adalah kumpulan dari fungsi serta privilege mewakili metode tertentu yang mengakses obyek tertentu.

Overlapping role dapat saja terjadi dalam hal tanggung jawab dan

privilege. Untuk menambah efisiensi dan mendukung struktur alami dari sebuah

organisasi maka RBAC/Web memasukkan konsep role hierarcy. Hierarki role adalah sebuah role yang mempunyai atribut yang unik yang berisi role lainnya. Sebuah role secara implisit dapat berisi kumpulan dari privilege yang berhubungan dengan role lainnya.


(25)

Role Hierachy adalah struktur ideal yang sesuai dengan prinsip least

privilege (hanya privilege yang diperlukan saja yang diberikan) yang berlaku

baik pada administrator maupun pada users. Untuk mendapatkan least privilege maka diperlukan identifikasi mengenai fungsi kerja dari user. Privilege yang diberikan tidak lebih dari itu. Pada implentasi non-RBAC sulit melakukan ini, karena proses amdinistrasinya dilakukan pada setiap user dan pada setiap obyek.

2.6 Skenario dari sisi user

Sebelum seorang user dapat mengakses URL atau mengakses pada pada RBAC/Web maka proses proses otorisasi perlu dilakukan. Proses ini dilakukan dengan memilih/meng-assign user pada ARS (Active Role Set) yang ada. ARS menentukan operasi apa saja yang dapat dilakukan berdasarkan ARS. User dapat dimasukkan ke dalam dua buah rule yang berbeda. ARS akan tetap berlaku sampai end user meng-assign ARS yang lainnya. Misalnya seorang Ketua Jurusan tetapi termasuk dalam rule dosen, maka ketua jurusan dapat mengakses rule pada dosen, ini di karenakan seorang user memiliki dua jabatan yakni sebagai ketua Jurusan dan dosen.


(26)

Gambar 2.2 RBAC/Web

2.7 Aplikasi tools yang di gunakan

Pada pembuatan aplikasi sistem penilaian akademik Fakultas Teknologi Industri, ada beberapa tools yang di gunakan, diantara sebagai berikut:

2.7.1 PHP

PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting adalah sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan pada dokumen HTML. Pembuatan web ini merupakan kombinasi antara PHP sendiri sebagai bahasa pemrograman dan HTML sebagai pembangun halaman web. Ketika seorang pengguna internet akan membangun sebuah situs yang menggunakan fasilitas server-side scripting PHP, maka terlebih dahulu server yang bersangkutan akan memproses semua perintah PHP di server lalu mengirimkan hasilnya dalam format HTML ke web browser pengguna internet tadi. Dengan demikian pengguna internet tidak dapat melihat kode program yang ditulis dalam PHP sehingga keamanan dari halaman web menjadai


(27)

lebih terjamin.

Tetapi tidak seperti ASP yang juga cukup dikenal sebagai server-side scripting, PHP merupakan software yang Open Source (gratis) dan mampu lintas platform, yaitu dapat digunakan dengan sistem operasi dan webs erver apapun. PHP mampu berjalan di Windows dan beberapa versi Linux. PHP juga dapat dibangun sebagai modul pada web server Apache dan sebagai binary yang dapat berjalan sebagai CGI.

PHP dapat mengirim HTTP header, dapat mengest cookies, mengatur authentication dan redirect user. PHP menawarkan koneksitas yang baik dengan beberapa basis data, antara lain Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Solid, PostgreSQL, Adabas, FilePro, Velocis, dBase, Unix dbm dan tak terkecuali semua database berinterface ODBC.

Hampir semua aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP. Namun kekuatan utama adalah konektivitas basis data dengan web. Dengan kemampuan ini kita dapat mempunyai suatu sistem absis data yang dapat diakses dari web.

2.7.2 My SQL

MySQL adalah multiuser database yang menggunakan bahasa Srtucturd

Query Language (SQL). MySQL dalam operasi client-server melibatkan sevis

daemon MySQL disisi server dan berbagai macam program serta library yang


(28)

Perusahaan yang mengembangkan MySQL yaitu TeX, mengaku mampu menyimpan data lebih dari 40 database, 10.000 tabel dan sekitar 7 juta baris, totalnya kurang lebih 100 Gigabyte data.

SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses database

server. Bahasa ini pada awalnya dikembangkan oleh IBM, namun telah diadopsi

dan digunakan sebagai standar industri. Dengan menggunakan SQL, proses akses

database menjadi lebih user-friendly dibandingkan dengan menggunakan dBASE

atau Clipper yang masih menggunakan perintah-perintah pemrograman.

Dalam konteks bahasa SQL, pada umumnya informsi tersimpan dalam table-tabel yag secara logika merupakan struktur dua dimensi yang terdiri atas baris-baris data yang berada dalam satu atau lebih kolom. Baris pada table sering disebut sebagai instance dari data, sedangkan kolom sering disebut sebagai

attribute atau field. Keseluruhan table dihimpun dalam satu kesatuan yang disebut

database.

2.7.3 Framework Codeigniter

CodeIgniter merupakan salah satu open source framework yang digunakan

oleh script pemprograman web PHP ( PHP Hypertext Preprocessor) dalam mengembangkan aplikasi web dinamis yang memenuhi standart MVC yakni:

· MODEL mempresentasikan struktur data dari website yang bisa berupa database maupun data lain misalnya dalam bentuk file, teks atau file xml. Didalam model akan berisi class dan fungsi untuk mengambil dan melakukan


(29)

update dan menghapus data website

· VIEW merupakan informasi yang ditampilkan kepada pengunjung dari website.

Pada view , akan memberikan variabel variabel yang berisi data yang siap ditampilkan. Dengan kata lain pada view adalah halaman website yang dibuat menggunakan dengan html bantuan java atau javascript, ajax dan lain2x yang bersifat mengatur style dan struktur dokumen.

· CONTROLER controller merupakan penghubung antara model dan view. Didalam controller inilah terdapat class dan fungsi – fungsi yang memproses permintaan dari view kedalam struktur data didalam model.

Selain framework CodeIgniter, masih banyak framework lain yang juga menggunakan PHP,misalnya CakePHP, Symphoni Project, Zend, Seagull, Prado, dan lain sebagainya.

Penggunakan framework dalam menghasilkan suatu website akan terasa lebih efesien bagi programmer daripada jika programmer tersebut membuat

website dengan alur coding standar. Keuntungan – keuntungan yang diperoleh

programmer web dari penggunaan CodeIgniter antara lain :

a. Kompatibel dengan akses hosting yang standar dan dapat berjalan dengan variasi versi PHP apapun dengan konfigurasi yang bagaimanapun

b. Open source framework yang ringan dan powerfull


(30)

d. Kinerja progam yang baik

e. Proses setup yang cepat

f. Logika proses akan lebih dimengerti oleh programmer web

g. Tidak meminta konfigurasi apapun.

h. Fokus untuk menghasilkan solusi yang mudah

i. Tidak meminta untuk akses menggunakan CLI (seperti: command line,

console, atau terminal).

j. Fleksibel terhadap peraturan coding

k. Dokumentasi yang lengkap

l. Tidak meminta dependency apapun, seperti PEAR

Metode yang digunakan oleh framework CodeIgniter disebut Model –

View – Controller atau yang disingkat dengan sebutan MVC. MVC memisahkan

antara logika pemprograman dengan presentasi. Hal ini dapat terlihat dari adanya minimalisir script presentasi (HTML, CSS, JavaScript, dsb) yang dipisahkan dari

PHP script. Didalam folder CodeIgniter, MVC dapat kita temukan dalam folder

application.

2.7.3.1 Struktur Direktori Codeigniter PHP framework

File index.php adalah file yang meload konfigurasi paling awal codeigniter, seperti nama folder system, nama folder applications, yang jika dengan alasan keamanan ingin anda ubah, disini tempatnya.


(31)

Folder system, sebagai direktori induk semua script codeigniter diletakkan. Dan kita akan bekerja di dalam folder application.Di dalam folder system, kita akan sering bekerja dengan folder controllers, models, dan views (dari konsep MVC, Model - Views - Controller).

Folder config, berisi file-file konfigurasi untuk database – dalam file config.php, controller default – dalam file routes.php, konfigurasi database – di file database.php, dan file-file lainnya.

2.7.3.2 Cara Kerja Codeigniter

Saat anda mengakses alamat instalasi codeigniter, misalkan di alamat

http://localhost/codeigniter, akan menampilkan halaman selamat datang.Halaman ini disediakan oleh file welcome_message.php di dalam folder system/application/views. File tersebut dikontrol oleh file welcome.php di folder system/application/controllers.

Disini, controller welcome.php tidak menggunakan model, karena aplikasinya sangat sederhana, tidak ada pengolahan data, tidak memerlukan interaksi dengan visitor.

Bagaimana codeigniter mengetahui controller mana yang dipanggil saat kita mengakses alamat root http://localhost/codeigniter (sebenarnya kita mengakses:

http://localhost/codeigniter/index.php/controller_default) Hal ini, kita definisikan di dalam file routes.php dalam folder system/application/config.


(32)

Gambar 2.3 Cara kerja Codeigniter

Pada prosesnya route sebagai pengatur controller mana yang akan di jadikan fungsi indexnya,dari controller melakukan suatu pemanggilan data atau gambar ke database melalui model .dan oleh model,dikembalikan lagi ke

controller dan controller menampikan data model pada view.

2.8 Kelebihan dan Kekurangan pada RBAC sistem penilaian Akademik Online

Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan pembuatan Role Based

Access Control sistem penilaian akademik Fakultas Teknologi Industri berbasis

web dengan menggunakan framework Codeigniter.


(33)

No Kelebihan Kekurangan

1 Pembagian rule lebih bersifat dinamis, tergantung pada kebutuhan user pada suatu rule, yang di atur oleh seorang admin.

Belum terdapat proses pembuatan jadwal perkuliahan.

2 Pengaturan manajemen perkuliahan lebih terstuktur, di mulai pada insert dosen, mata kuliah, kelas dan pengaturan mata kuliah oleh dosen, mata kuliah yang di ambil

mahasiswa.

3 Berbasis web, lebih ringan dan user


(34)

24

BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan di jelaskan alur perancangan dan pembuatan Aplikasi Role Based Akses Control pada Sistem Penilaian Akademik Online dengan menggunakan Data Flow diagram, Conceptual data model, Physical data model , penyusunan tabel dan desain interface

3.1 Pengumpulan Data

Pada pembuatan sistem RBAC, di perlukan beberapa data untuk melengkapi uji coba aplikasi, pengumpulan data di lakukan dengan metode:

1. Metode Interview

Yaitu metode penelitian yang di lakukan dengan suatu tanya jawab kepada pihak fakultas mengenai beberapa rule yang ada dan untuk memperoleh data mahasiswa Fakultas Teknologi Industri yang tidak mungkin di dapat dengan cara lain.

2. Literatur

Yaitu mempelajari buku buku referensi di perpustakaan dan internet yang berkaitan dengan permasalahan dan proses pembuatan aplikasi.

3.2 Analisa Data

Dari data yang telah terkumpul maka di lakukan analisa data yaitu menganalisa beberapa hak akses dalam sistem penilaian pada Fakultas Teknologi Industri.

Dari analisa data yang di peroleh di tentukan beberapa rule dalam hak akses sistem penilaian yang bersifat default. Oleh karena itu, di buat aplikasi RBAC agar rule yang ada bersifat dinamis ( bisa berubah ) sesuai dengan kebutuhan user.


(35)

25

3.3 Analisa Sistem

Dalam pembuatan aplikasi RBAC ini di harapkan dapat mempermudah para pengguna dalam melakukan proses penilaian secara online. User status dekan, wakil dekan, ketua jurusan dan sekretaris jurusan dapat memantau perkembangan mahasiswa pada fakultas dan jurusan, untuk dosen dapat melakukan insert nilai pada aplikasi ini sehingga mempermudah dalam proses pengambilan nilai, sedangkan user dengan status mahasiswa dapat mengetahui history nilai nilai hingga suatu nilai menjadi nilai huruf.

3.4 Perancanagn Basis Data

Perancangan basis data di lakukan dengan membuat diagram untuk mengetahui alur aplikasi dan perancangan jalannya sebuah aplikasi.

3.4.1 Data Flow Diagram (DFD)

DFD adalah suatu model logika data suatu proses yang di buat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, di mana data simpan, dan proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang di kenakan pada data tersebut.

A. DFD Level 0

Terlihat pada DFD Level 0 di bawah menunjukkan ada empat entitas yaitu admin, user, dosen dan mahasiswa. Terlihat pada gambar bahwa admin memiliki hak akses yaitu: insert data dosen, mata kuliah, tahun ajaran, kelas, manage data mahasiswa, manage mata kuliah dan manage user. Untuk user dapat memilih jurusan, mata kuliah, tahun ajaran dan edit nilai. Untuk dosen dapat edit nilai mahasiswa. Dan pada mahasiswa hanya dapat view nilai. Berikut adalah gambar DFD level 0.


(36)

26

tampil nilai mahasiswa login di terima

login mhs

edit nilai tampilkan nilai mahasiswa

pilih mata kuliah login di terima

login dosen

edit data nilai

menampilkan data menu user

cari data pilih jurusan

login di terima login user manage user manage mata kuliah manage data mahasiswa

insert kelas insert thn ajaran insert Mata kuliah

insert dosen menu admin

login di terima login admin

0

RBAC Sistem Penilaian FTI + Admin user dosen mahasiswa

Gambar 3.1 DFD level 0

B. DFD Level 1

Data Flow Diagram Level 1 ini merupakan turunan dari Data Flow Diagram Level 0 Sistem. Pada setiap proses ke dua admin akan memasukkan data ke dalam sistem dan kemudian dari sistem akan memberikan informasi data pada user, dosen dan mahasiswa. Setiap proses pada sistem akan tersimpan pada database antara lain: data dosen, data mata kuliah, data mahasiswa kuliah, data manage mata kuliah, data tahun ajaran, data kelas dan data manage user akan tersimpan pada tabel user begitu juga dengan proses login setelah user melakukan proses login maka akan mendapat validasi login yang kemudian akan tersimpan pada tabel user. User hanya dapat membaca dan


(37)

27

melakukan proses edit dimana seorang admin membagi user bedasarkan status dan hak akses sesuai dengan kebutuhan user. Berikut adalah gambar DFD level 1:

data nilai data mata kuliah

nama dosen

manage kuliah data manage mahasiswa data tahun ajaran

data kelas data mata kuliah

data dosen

data user user id

tampil nilai mahasiswa edit nilai

tampilkan nilai mahasisw pilih mata kuliah pilih jurusan

edit data nilai cari data

menampilkan dat menu user

manage user manage mata kuliah manage data mahasiswa

insert kelas

insert thn ajaran

insert Mata kuliah insert dosen

menu admin

login di terima login di terima

login di terima login di terima

login mhs login dosen login user login admin Admin user dosen mahasiswa 1 Menu login 2 menu admin 3 data dosen 4 data mata kuliah 5 data manage mahasiswa 6 data manage kuliah 7 data manage user 8 menu user 9 data nilai

1 data user

2 data dosen

3data mata kuliah

4 data kelas

5 data tahun ajaran

6data manage nilai mahasiswa

7data manage kuliah


(38)

28

3.4.2 Conceptual Data Model (CDM):

Model yang di buat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi obyek obyek dasar yang dinamakan entitas (entity) serta hubungan (relationship) antara entitas entitas Digram itu di representasikan dalam bentuk Entity Relationship Diagram. Conceptual Data Model pada aplikasi sistem ini merepresentasikan rancangan basis data konseptual di server. Sesuai dengan database yang akan di bangun, dimana tiap database akan terdiri dari beberapa tabel. Oleh karena itu pada CDM ini akan mempersiapkan beberapa tabel yang dibutuhkan Sistem.

Tabel-tabel tersebut antara lain adalah tabel dosen, mkul, managekul, kelas, t_ajaran, nilai dan tabel user. Tabel-tabel ini ada keterkaitannya satu sama lain, terlihat pada gambar CDM berikut tabel managekul yang terbuhung dengan tabel dosen dan tabel mkul. Dengan relasi one to many antara tabel dosen dan tabel managekul yang di gunakan untuk mengambil data dosen pada tabel dosen. Dan relasi relasi one to many antara tabel mkul dan tabel managekul yang di gunakan untuk mengambil data mata kuliah pada tabel mkul. Pada tabel managekul mempunyai relasi one to many dengan, tajaran dan kelas dan pada tabel managekul di lakukan pengaturan sistem pengajaran pada dosen, misalnya dosen A dapat mengajar mata kuliah A atau B dan seterusnya. Untuk tabel nilai terhubung dengan relasi one to many dengan tabel user. Tabel nilai mengambil data mata kuliah dari tabel managekul, data kelas dari tabel kelas dan tahun ajaran dari tabel t_ajaran. Untuk tabel user dengan relasi one to many dengan tabel nilai dan dosen untuk mengambil data user, data user pada dosen di ambil dari field nip pada tabel dosen dan npm pada tabel nilai.


(39)

29

Tabel-tabel yang telah terhubung tersebut akan di generate ke dalam PDM (Physical Data Model) dari PDM inilah akan terlihat bagaimana keterkaitan antara satu tabel dengan tabel lainnya.

update dosen update mk update nip update npm update mkul update kelas

update tahun ajaran dosen

nip nama_dosen jurusan

<pi> Variable characters (30) Variable characters (50) Variable characters (15)

<M> Identifier_1 <pi> mkul kode_kul nama_mk sks jurusan

<pi> Variable characters (20) Variable characters (30) Variable characters (5) Variable characters (15)

<M> Identifier_1 <pi> managekul id_mankul jurusan nama_mk nama_dosen kelas t_ajaran

<pi> Variable characters (15) Variable characters (15) Variable characters (30) Variable characters (50) Variable characters (5) Variable characters (15)

<M> Identifier_1 <pi> nilai id_nilai npm nama_mhs mkul kelas t_ajaran k1 tq1 uts nts k2 tq2 uas nas na nh modiby

<pi> Variable characters (15) Variable characters (20) Variable characters (50) Variable characters (30) Variable characters (5) Variable characters (15) Variable characters (5) Variable characters (5) Variable characters (5) Variable characters (5) Variable characters (5) Variable characters (5) Variable characters (5) Variable characters (5) Variable characters (5) Variable characters (5) Variable characters (30)

<M>

Identifier_1 <pi>

kelas id_kelas

kelas

<pi> Variable characters (15) Variable characters (5)

<M>

Identifier_1 <pi>

tajaran id_thn_ajaran

t_ajaran

<pi> Variable characters (15) Variable characters (15)

<M> Identifier_1 <pi> user id_user password status lihatti lihattk lihattp lihattf lihatsi editti edittk edittp edittf editsi dosen nama_user jurusan

<pi> Variable characters (20) Variable characters (50) Variable characters (15) Variable characters (10) Variable characters (10) Variable characters (10) Variable characters (10) Variable characters (10) Variable characters (10) Variable characters (10) Variable characters (10) Variable characters (10) Variable characters (10) Variable characters (10) Variable characters (50) Variable characters (15)

<M>

Identifier_1 <pi>

Gambar 3.3 Conceptual data model

3.4.3 Phsical Data Model (PDM)

Merupakan model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara data data tersebut. Setiap tabel mempunyai sejumlah kolom di


(40)

30

mana setiap kolom memiliki nama yang unik. Physical Data Model ini dibuat berdasarkan Conceptual Data Model dan physical data model ini hasil generate dari konceptual data model di atas. Hasil generate ini semua tabel tabel yang memiliki relasi satu arah, karena pada CDM menggunakan relasi one to many dengan dependent antar tabel maka PDM ini merepresentasikan secara riil arus data yang akan digunakan pada database.

Terlihat pada tabel managekul terdapat nip dan nama_dosen yang di peroleh dari tabel dosen,kelas di peroleh dari tabel kelas, t_ajaran di peroleh dari tabel tajaran sedangkan kode_kul dan nama_mk di peroleh dari tabel mkul. Pada tabel nilai terdapat id_nilai dan id_user dan id_mankul yang di peroleh dari tabel managekul. Pada tabel user terdapat nip dan npm sebagai id_user.

FK_MANAGEKU_UPDAT E_DO_DOSEN FK_MANAGEKU_UPDAT E_MK_MKUL FK_USER_UPDAT E_NI_DOSEN FK_NILAI_UPDAT E_NP_USER FK_NILAI_UPDAT E_MK_MANAGEKU FK_MANAGEKU_UPDAT E_KE_KELAS

FK_MANAGEKU_UPDAT E_T A_T AJARAN dosen ni p nama_dosen j urusan varchar(30) varchar(50) varchar(15) <pk> mkul kode_kul nama_mk sks jurusan varchar(20) varchar(30) varchar(5) varchar(15) <pk> managekul i d_mankul ni p kode_kul i d_thn_aj aran i d_kel as j urusan nama_mk nama_dosen kel as t_ajaran varchar(15) varchar(30) varchar(20) varchar(15) varchar(15) varchar(15) varchar(30) varchar(50) varchar(5) varchar(15) <pk> <fk1> <fk2> <fk4> <fk3>

ni l ai id_ni lai id_user id_mankul npm nama_mhs mkul kel as t_aj aran k1 tq1 uts nts k2 tq2 uas nas na nh modi by varchar(15) varchar(20) varchar(15) varchar(20) varchar(50) varchar(30) varchar(5) varchar(15) varchar(5) varchar(5) varchar(5) varchar(5) varchar(5) varchar(5) varchar(5) varchar(5) varchar(5) varchar(5) varchar(30) <pk> <fk1> <pk> kel as i d_kelas kel as varchar(15) varchar(5) <pk> taj aran i d_thn_aj aran t_aj aran varchar(15) varchar(15) <pk> user i d_user ni p password status l ihatti l ihattk l ihattp l ihattf l ihatsi edi tti edi ttk edi ttp edi ttf edi tsi dosen nama_user j urusan varchar(20) varchar(30) varchar(50) varchar(15) varchar(10) varchar(10) varchar(10) varchar(10) varchar(10) varchar(10) varchar(10) varchar(10) varchar(10) varchar(10) varchar(10) varchar(50) varchar(15) <pk> <fk>


(41)

31

3.4.4 Perbedaan CDM dan PDM :

CDM : perancangan basis data yang berdasarkan pengumpulan data dan analisis.

Pembuatan CDM adalah suatu tahap dengan melakukan proses indentifikasi dan analisa kebutuhan-kebutuhan data dan ini disebut pengumpulan data dan analisa. Untuk menentukan kebutuhan kebutuhan suatu sistem database, harus mengenal terlebih dahulu bagian bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi dengan sistem database. Tipe data bersifat general dan tidak spesifik.

PDM : Perancangan database secara fisik. Tipe data bersifat lebih khusus dan spesifik.

Perancangan PDM merupakan representasi fisik / sebenarnya dari database.

Menurut ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga level yaitu :

Internal/Physical Level : (yang dapat di representasikan dengan PDM)

berhubungan dengan bagaimana data disimpan secara fisik (physical storage).

External /View Level : berhubungan dengan bagaimana data di representasikan

dari sisi setiap user.

Conceptual/Logical Level : (yang dapat di repsesentasikan dengan CDM) yang

menghubungkan antara internal & external level

3.4.5 Jenis-jenis objek dalam CDM :

Entity

Relationship

Inheritance


(42)

32

3.4.6 Jenis-jenis objek dalam PDM :

Table

View

Reference

3.5 Business Rule yang ada dalam CDM dan PDM :

Suatu aturan yang di ikuti oleh system database bisnis yang akan di buat. Business rule dapat berupa peraturan pemerintah, kebutuhan customer, atau aturan-aturan internal. Business rule yang ada di dalam CDM dan PDM:

 Pernyataan yang menjelaskan beberapa aspek bisnis

 Menegaskan struktur bisnis

Control / mempengaruhi perilaku bisnis

Dinyatakan dalam istilah yang mudah di mengerti oleh end-user

3.6 Implementasi Data

Rancangan model data fisik pada bagian perancangan sistem di implementasikan ke dalam basis data MySQL tabel-tabel basis data yang di buat dijelaskan sebagai berikut:

3.6.1 Database siamik

Database siamik di gunakan untuk menyimpan data, tabel ini terdiri dari tabel dosen, kelas, managekul, mkul, nilai, tajaran dan tabel user. Berikut adalah tabel tabel dalam database siamik


(43)

33

Tabel 3.1 Tabel dosen

No. Nama Field Type Keterangan

1. nip varchar (30) nip dengan tipe data varchar, nip akan menjadi

Primary Key di tabel ini dengan batasan 30

2. nama_dosen varchar (50) nama_dosen merupakan FK dengan tipe data

varchar dengan batasan 50

3. jurusan varchar (15) jurusan merupakan FK dengan tipe data

varchar dengan batasan 15

Tabel 3.2 Tabel kelas

No. Nama Field Type Keterangan

1. kelas varchar (5) Kelas merupakan FK dengan tipe data varchar,

dengan batasan 5 Tabel 3.3 Tabel mkul

No. Nama Field Type Keterangan

1 kode_kul varchar (20) Kode_kul dengan tipe data varchar, nip akan

menjadi Primary Key di tabel ini dengan batasan 20

2 nama_mk varchar (30) Nama_mk merupakan FK dengan tipe data

varchar dengan batasan 30

3 sks varchar (5) Sks merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 5

4 jurusan varchar (15) jurusan merupakan FK dengan tipe data varchar


(44)

34

Tabel 3.4 Tabel managekul

No Nama Field Type Keterangan

1 Jurusan varchar (15) jurusan merupakan FK dengan tipe data

varchar dengan batasan 15

2 Nama_mk varchar (30) Nama_mk merupakan FK dengan tipe data

varchar dengan batasan 30

3 Nama_dosen varchar (60) Nama_mk merupakan FK dengan tipe data

varchar dengan batasan 30

Tabel 3.5 Tabel nilai

No. Nama Field Type Keterangan

1 Npm varchar (20) Npm dengan tipe data varchar, npm akan

menjadi Primary Key di tabel ini dengan batasan 20

2 Nama_mhs varchar (50) Nama_mhs merupakan FK dengan tipe data

varchar dengan batasan 50

3 Mkul varchar (30) Mkul merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 30

4 Kelas varchar (5) Kelas merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 5

5 T_ajaran varchar (15) T_ajaran merupakan FK dengan tipe data

varchar dengan batasan 15

6 K1 varchar (5) K1 merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 5

7 Tq1 varchar (5) Tq1 merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 5


(45)

35

dengan batasan 5

9 Nts varchar (5) Nts merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 5

10 K2 varchar (5) K2 merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 5

11 Tq2 varchar (5) Tq2 merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 5

12 Uas varchar (5) Uas merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 5

13 Nas varchar (5) Nas merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 5

14 Na varchar (5) Na merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 5

15 nh varchar (5) Nh merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 5

Tabel 3.6 Tabel tajaran

No Nama Field Type Keterangan

1 T_ajaran varchar (15) T_ajaran merupakan FK dengan tipe data

varchar dengan batasan 15

Tabel 3.7 Tabel user

No Nama Field Type Keterangan

1 Id_user varchar (20) Id_user dengan tipe data varchar, id_user akan

menjadi Primary Key di tabel ini dengan batasan 20

2 Password varchar (50) Password merupakan FK dengan tipe data


(46)

36

3 Status varchar (15) Status merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 15

4 Readti varchar (10) Readti merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 10

5 Readtk varchar (10) Readtk merupakan FK dengan tipe data

varchar dengan batasan 10

6 Readtp varchar (10) Readtp merupakan FK dengan tipe data

varchar dengan batasan 10

7 Readtf varchar (10) Readtf merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 10

8 Readsi varchar (10) Readsi merupakan FK dengan tipe data

varchar dengan batasan 10

9 Editti varchar (10) Editti merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 10

10 Edittk varchar (10) Edittk merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 10

11 Edittp varchar (10) Edittp merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 10

12 edittf varchar (10) Edittf merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 10

13 Editsi varchar (10) editsi merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 10

14 Dosen varchar (10) Dosen merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 10

15 Nama_user varchar (50) Nama_user merupakan FK dengan tipe data

varchar dengan batasan 50

16 jurusan varchar (15) Jurusan merupakan FK dengan tipe data


(47)

37

3.7 User Interface

Desain interface aplikasi pada menu login:

Gambar 3.5 Form Login

User insert user ID dan password, jika level admin yang mempunyai hak akses penuh maka akan langsung ke menu utama. Untuk user akan masuk ke menu user, dosen masuk pada menu dosen dan mahasiswa masuk pada menu mahasiswa.

3.7.1 Desain interface aplikasi untuk user Admin

Berikut adalah desain interface menu pada admin, terdapat beberapa menu, di antaranya sebagai berikut :

Menu tambah dosen, admin insert data data dosen pada semua jurusan

Gambar 3.6 Menu tambah dosen

SILAHKAN LOGIN

User ID

:

Password :


(48)

38

Berikut adalah desain menu mata kuliah, admin insert mata kuliah pada semua

jurusan, mulai dari kode mata kuliah, nama mata kuliah, jurusan dan jumlah sks.

Gambar 3.7 Menu tambah mata kuliah

Berikut adalah menu manage kelas, admin mengatur kelas, tahun ajaran, dosen

pengajar mata kuliah, mahasiswa yang mengikuti mata kuliah pada setiap jurusan. Untuk mata kuliah, kelas dan tahun ajaran, di peroleh dari tabel mata kuliah, kelas dan tahun ajaran.


(49)

39

Berikut ini adalah desain manage mata kuliah, di gunakan untuk mengatur dosen

yang mengajar mata kuliah pada jurusan tertentu. Untuk insert mata kuliah dan dosen di peroleh dari tabel mata kuliah dan dosen.

Gambar 3.9 Menu atur manage kuliah

 Berikut ini adalah desain untuk tambah kelas


(50)

40

 Berikut adalah desain untuk tambah tahun ajaran

Gambar 3.11 Menu tambah tahun ajaran

Berikut ini adalah desain manage user, manage user mengatur user bedasarkan

jabatan dan hak akses yang di tentukan sesuai dengan kebutuhan user, hak akses bersifat dinamis, user akan mendapat hak akses lebih sesuai dengan kebijakan dan admin dapat mengubah user akses. Untuk pengaturan hak akses, admin cukup centang check box pada desain untuk menentukan hak user dalam menjalankan aplikasi.


(51)

41

3.7.2 Desain interface aplikasi untuk user

Berikut ini adalah menu pada user yang hanya dapat di akses oleh user dengan status sebagai Dekan, Wakil Dekan, Digjar, Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan. Semua user memiliki hak akses masing masing, ada dua hak akses yakni hak untuk membaca data dan hak untuk melakuka proses edit data. Berikut adalah desain untuk user

Gambar 3.13 Menu user

Pada menu di atas, user memilih mata kuliah dan tahun ajaran pada jurusan, dengan melukan proses pencarian data mahasiswa, maka akan secara otomatis aplikasi akan menampilkan daftar mahasiswa yang mengikuti mata kuliah pada tahun ajaran yang di pilih oleh user.

3.7.3 Desain interface aplikasi untuk dosen

Berikut ini adalah menu dosen yang secara otomatis akan menampilkan data nilai mahasiswa sesuai dengan daftar mata kuliah yang di ajarkan dan dosen dapat melakukan pencarian data nilai dengan memilih daftar mata kuliah yang di tampilkan dan tahun ajaran, maka akan secara otomatis menampilkan data yang di cari


(52)

42

Gambar 3.14 Menu dosen

3.7.4 Desain interface aplikasi untuk mahasiswa

Berikut adalah menu mahasiwa yang menampilkan data mata kuliah yang sedang di pelajari oleh mahasiswa sesuai data login mahasiswa. Mahasiwa hanya dapat mengetahui informasi nilai mata kuliah.


(53)

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kebutuhan Sistem

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menjalankan program atau apliksi, antara lain perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang di butuhkan oleh sistem serta langkah langkah yang harus di perhatikan dalam melakukan instalasi aplikasi yang di gunakan oleh sistem untuk menjalankan program atau aplikasi.

4.1.1 Perangkat Sistem

Perangkat yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi “RBAC sistem penilaian akademik Fakultas Teknologi Industri” ini termasuk dalam pembuatan laporan adalah perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Adapun perangkat keras yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah:

1. Hardisk 40 Gb

2. Monitor Wide Screen 15”

3. Memory 256 MB

Sedangkan perangkat lunak yang digunakan adalah :

1. Instalasi Windows XP/Seven/Vista

2. Instalasi XAMPP

3. Instalasi Dreamweaver MX


(54)

44

5. Setting Framework

6. Web browser (Internet explorer,mozila)

7. Instalasi Office 2007

4.2. Implementasi

Pada bagian implementasi ini akan dijelaskan bagaimana setting konfigurasi framework Codeigniter. Mulai dari proses instalasi, setting database, setting controler aplikasi. Dan desain interface yang di tampilkan dalam Aplikasi Role Based Akses Control pada Sistem Akademik Online.

4.2.1 Install Codeigniter

CodeIgniter adalah aplikasi berbasis website. Yang perlu di lakukan hanyalah mengcopy folder aplikasi CodeIgniter kedalam Document. Root dari web server yang sudah kita install sebelumnya. Bukan melakukan instalasi seperti pada aplikasi sistem. Sebelum melakukan instalasi yang perlu dilakukan pertama kali adalah mendapatkan kode sumber dari CodeIgniter itu sendiri, CodeIgniter bisa di download

http://www.codeigniter.com/ , versi terbaru sampai buku ini ditulis adalah versi 1.7.2.

Untuk melakukan instalasi cukup ektraks file hasil download, yaitu file CodeIgniter_1.7.2.zip, kemudian letakan folder hasil ekstrak tadi di folder htdocs didalam direktori C:\\xampp\htdoc bagi yang menggunakan XAMPP di Windows.. Didalam folder tersebut ada dua folder lagi yaitu system dan user_guide, User guide berisi tentang penggunaan aplikasi ini.


(55)

45

Lalu buka pada localhost http://localhost/CodeIgniter_1.7.2/ ,Maka akan muncul

tampilan welcome message seperti di bawah ini:

Gambar 4.1 Tampilan awal ketika sukses install Codeigniter

4.2.2 Setting konfigurasi Codeigniter

Pada konfigurasi awal, buka file pada direkrori C:\\xampp\htdoc\aplication\Controller\config. Beberapa file yang perlu di ubah konfigurasinya yakni:

Routes.php

Pada routes.php , ubah settingan pada script default controllernya sesuai dengan setting konfigurasi. Pada gambar ini di jelaskan, file yang menjadi default controlnya adalah ”siamik” yang berada pada direktori controller, yang mana pada file siamik ini, akan menjadi controller pada semua aplikasi, baik interface dan database.


(56)

46

Gambar 4.2 setting default controller

Autoload.php

Pada autoload.php perlu menambah scriptnya, untuk settingan pemanggilan database secara otomatis.

Gambar 4.3 setting autoload database

Config.php

Pada config.php hanya perlu mengubah base url nya,ini digunakan untuk load halaman awal website yang di buat.

Gambar 4.4 setting base url

Database.php

File konfigurasi untuk basis data terdapat didalam direktori system/application/config dengan nama file database.php. Konfigurasi basis data di masukkan sesuai dengan aplikasi basis data yang miliki, misalnya hostname tempat server basis data berada, nama basis data yang akan


(57)

47

digunakan, nama user yang digunakan untuk mengakses basis data beserta passwordnya.

Gambar 4.5 Setting database

4.3 Menjalankan Codeigniter

Langkah awal yakni pembuatan database dan penentuan tabel tabel yang berada pada database. Pemahaman konsep MVC ( Model, view, controller ) pada Codeigniter, misalnya : Bagaimana sebuah view melakukan action ke controller kemudian controller melalukan pemanggilan model, model melakukan pemanggilan ke database dan di kembalikan kembali pada controller, dan controller menampilkan hasil pemanggilan pada view. Berikut adalah langkah langkah pembuatan database dan pemanggilan data konsep MVC pada framework Codeigniter.

4.3.1 Membuat database

Untuk membuat database, perlu install aplikasi XAMP. Database disini bernama ”siamik”,yang memiliki 7 (Tujuh) buah tabel diantaranya tabel dosen, kelas, managekul,


(58)

48

mkul, nilai, tajaran, user. Pada database siamik, gambar databesenya adalah sebagai berikut:

Gambar 4.6 Gambar Database

4.3.2 Pemanggilan Data Pada Konsep MVC ( Model, View, Controller )

Aplikasi yang di rancang berdasarkan konsep MVC (Model, View, Controller) akan dibagi menjadi 3 bagian besar yaitu: Model : yang merepresentasikan object yang menjadi bagian dalam aplikasi secara keseluruhan, View : menampilkan aplikasi melalui interface yang baik dan sesuai dan Controller: yang bekerja sebagai navigator dalam aplikasi. Controller mengatur data yang di minta atau di berikan user untuk di proses, juga dapat melakukan manipulasi data sebelum data di proses lebih lanjut, data apa yang harus di tampilkan untuk user dengan tampilan. Berikut adalah contoh penerapan konsep MVC pada Codeigniter :


(59)

49

Gambar 4.7 Gambar Tampilan View

Pada gambar diatas adalah desain untuk tampilan pada view, untuk menjalankan action “tambah” pada data mahasiswa di perlukan action script, yaitu sebagai berikut :

<form name"form1" action="../../index.php/siamik/savemhs" method="post">

Script di atas melakukan action pada controller yang berada pada file “siamik”

dan fungsi savemhs. fungsi savemhs dapat di lihat pada script berikut:

function savemhs() {

if($this->input->post('txtnpm')) {

$mhs[0]= $this-> input-> post('txtnpm_'); $mhs[1]= $this-> input-> post('txtnamamhs_'); $mhs[2]= $this-> input-> post('jurusan'); $mhs[3]= $this-> input-> post('mk'); $mhs[4]= $this-> input-> post('kls'); $mhs[5]= $this-> input-> post('ta');


(60)

50

$sql="insert into mahasiswa

values('$mhs[0]','$mhs[1]','$mhs[2]','$mhs[3]','$mhs[4]','$mhs[5]')";

$Q=$this-> db->query($sql);

$this->load->model('mhsview');//menampilkan data mahasiswa $data['querys_kls']=$this->mhsview->get_all();

$this->load->view('managekelas',$data); }

}

Pada script di atas dapat dijelaskan bahwa, proses inputan pada view diproses

pada controller dan controller melakukan pemanggilan pada “model” fungsi get_all ,

dan mengembalikan kembali ke fungsi savemhs, kemudian controller menampilkan

kembali kepada view yakni pada file managekelas.php.

4.4 Desain Interface

Berikut adalah desain interface menu utama yang terdapat pada sistem, pengguna sistem ini ada delapan yaitu admin, dekan, wakil dekan, dikjar, ketua jurusan, wakil ketua jurusan, sekretaris jurusan, dosen dan mahasiswa. Admin memiliki hak akses penuh dalam sistem yakni insert data dosen, insert mata kuliah, insert data mahasiswa, insert kelas, insert tahun ajaran, insert data user, manage kelas & manage rule. Untuk dekan, wakil dekan, dikjar, ketua jurusan, wakil ketua jurusan, sekretaris jurusan mempunya menu yang sama. Untuk dosen dan mahasiswa menu aplikasi sesuai dengan kebutuhan pengguna rule .


(61)

51

4.4.1 Desain Interface Menu Utama Sistem Pada Admin

Admin memiliki hak akses insert data dosen, insert mata kuliah, insert data mahasiswa, insert kelas, insert tahun ajaran, insert data user, manage kelas & manage rule. Berikut desain menu-menu admin:

a. Pada gambar ini menampilkan menu dosen, untuk menginputkan data dosen

bedasarkan jurusan, hanya user level admin yang dapat melakukan proses input data pada data dosen.

Gambar 4.8 Gambar input data dosen

b. Pada gambar ini menampilkan menu mata kuliah, untuk menginputkan data mata

kuliah bedasarkan jurusan, hanya user level admin yang dapat melakukan proses input data mata kuliah.


(62)

52

c. Pada gambar ini menampilkan menu manage kelas, untuk menginputkan manage

kelas pada Fakultas Teknologi Industri, pada menu manage kelas, terdapat beberapa menu diantaranya input data mahasiswa, manage kuliah, input kelas, input tahun ajaran . hanya user level admin yang dapat menggunakan menu ini untuk mengatur manajemen perkuliahan.

Menu Data Mahasiswa

Menu data mahasiwa berisikan beberapa inputan, diantaranya inputan NPM, nama mahasiswa, jurusan, mata kuliah, kelas dan tahun ajaran. Menu data mahasiswa dapat di lihat pada tampilan berikut ini :

Gambar 4.10 Gambar input data mahasiswa

Menu Manage Kuliah

Pada gambar ini terdapat menu untuk mengatur manajemen perkuliahan pada Fakultas Teknologi Industri, admin menginputkan jurusan, mata kuliah dan nama dosen yang mengajar mata kuliah. Untuk mata kuliah dan dosen, admin otomatis hanya memilih data mata kuliah dan data dosen, data mata kuliah dan data dosen di ambil pada menu tambah dosen


(63)

53

dan tambah mata kuliah. Menu manage kuliah dapat di lihat pada tampilan berikut ini :

Gambar 4.11 Gambar manage kuliah

d. Pada gambar ini terdapat menu untuk mengatur data data user bedasarkan status

user, dimulai dengan insert id user, password user, status user, nama user dan jurusan. Untuk status user terdapat delapan jenis user,yakni admin, dekan, wakil dekan, dikjar, ketua jurusan, wakil ketua jurusan, sekretaris jurusan, dosen dan mahasiswa, untuk status sebagai dekan, wakil dekan, dikjar, ketua jurusan, wakil ketua jurusan, sekretaris jurusan, semuanya di atur oleh admin dalam pembagian rule nya, ada 11 hak akses yang akan di bagi bedasarkan kebutuhan user pengguna, misalkan Seorang ketua jurusan Teknik Informatika yang juga adalah seorang dosen, maka hak akses untuk membaca dan melakukan proses update pada jurusan Teknik Informatika dan dapat melakukan edit nilai pada mata kuliah yang di ajarkan, maka admin akan melakukan centang pada status readtf, edittf dan menu dosen. Pada setiap user memungkinkan memiliki jabatan yang sama tetapi memiliki hak akses yang berbeda, misalkan ketua jurusan Sistem informasi, tidak hanya mempunya hak akses membaca dan melakukan edit pada jurusan


(64)

54

sistem informasi, tetapi ketua jurusan sistem informasi juga dapat melakukan proses membaca jurusan Teknik Informatika. Admin membagi hak akses yang di berikan ke user bedasarkan kebutuhan user, Berikut ini adalah tampilan menu manage user.

Gambar 4.12 Gambar manage user

e. Pada gambar ini terdapat menu history yang menampilkan data history pada

proses edit nilai yang di lakukan oleh user. History hanya menampilkan log user terakhir yang telah melakukan proses edit pada nilai mahasiswa. Berikut adalah tampilan menu history.


(65)

55

Gambar 4.13 Gambar history

4.4.2 Desain Interface Menu Utama Sistem Pada user

Pada user, terdapat beberapa rule yakni dekan, wakil dekan, dikjar, ketua jurusan, wakil ketua jurusan, sekretaris jurusan, dosen dan mahasiswa. Untuk dekan, wakil dekan, dikjar, ketua jurusan, wakil ketua jurusan, sekretaris jurusan mempunyai menu yang sama, dosen mempunya menu dosen, dan mahasiswa mempunyai menu mahasiswa.

a. Menu untuk tampilan user yang berstatus sebagai dekan, wakil dekan, dikjar,

ketua jurusan, wakil ketua jurusan, sekretaris jurusan. User mencari data nilai mata kuliah mahasiswa Fakultas Teknologi Industri bedasarkan jurusan, nama mata kuliah dan tahun ajaran, maka proses cari akan menampilkan data data mahasiswa dan nilai mahasiswa bedasarkan tahun ajaran dan mata kuliah. Berikut adalah tampilan menu user untuk proses pencarian nilai mahasiswa :


(66)

56

Gambar 4.14 Gambar menu user

b. Menu tampilan user yang tidak dapat melakukan akses, User yang tidak memiliki

hak akses untuk melakukan proses membaca informasi data penilaian dan melakukan hak akses untuk melakukan proses edit nilai, maka akan muncul tampilan sebagai berikut:

Gambar 4.15 Gambar penolakan hak akses user

c. Menu dosen, pada menu dosen akan otomatis menampilkan mata kuliah yang di

ajarkan dosen dan tahun ajaran, ketika melakukan proses pencarian data nilai pada data mahasiswa, dosen dapat melakukan proses pemilihan mata kuliah yang akan di edit, berikut ini adalah tampilan menu dosen yang akan otomatis muncul


(67)

57

mata kuliah yang di ajarkan oleh dosen yang melakukan proses login :

Gambar 4.16 Gambar menu dosen

d. Menu Mahasiswa, pada mahasiswa akan secara otomatis menampilkan mata

kuliah yang mahasiwa ambil, berikut ini adalah tampilan menu mahasiswa:


(68)

58

BAB V

UJICOBA DAN EVALUASI PROGRAM

Pada bab ini akan di jelaskan tentang ujicoba dan evaluasi program. Ujicoba dan evaluasi program ini menerangkan bagaimana jalannya program dengan kemungkinan kesalahan yang dilakukan user maupun admin. Proses proses yang ada pada aplikasi pembagian hak akses ini akan dijelaskan secara detail pada sub bab berikut :

5.1 Ujicoba

Pada pembuatan Role Based Akses Control Sistem Penilaian Akademik Online dengan Menggunakan framework CodeIgniter , ini dilakukan ujicoba pada masing-masing menu yang ada. Ujicoba ini di lakukan untuk mengetahui bagaimana proses jalannya aplikasi. Proses pada aplikasi ini dapat di lihat dengan melakukan ujicoba pada masing-masing menu. Pada studi kasus yang akan di ambil adalah seorang sekrertaris jurusan Sistem Informasi yang mempunyai hak akses membaca dan melakukan proses edit nilai pada jurusan Sistem Informasi dan jurusan Teknik Informatika, serta menjabat sebagai seorang dosen, di sini akan di lakukan proses insert data dosen, manage mata kuliah dan manage data mahasiswa yang mengikuti proses perkuliahan. Proses ujicoba pada masing-masing menu tersebut adalah :

5.1.1 Menu Login

Menu Login dapat diakses oleh administrator dan user dalam aplikasi ini. Administrator mempunyai hak akses dalam menangani database dengan melakukan


(69)

59

proses insert, update maupun delete data dosen, mata kuliah, kelas, tahun ajaran, mengatur manage user dan user akses, mengatur manage mata kuliah, mengatur manage kelas sesuai dengan kebutuhan aplikasi ini. Sedangkan level user hanya dapat mengakses data nilai mahasiswa fakultas dengan melakukan searching mata kuliah dan tahun ajaran bedasarkan jurusan. User adalah pengguna sistem selain admin, terdiri dari dekan, wakil dekan, dikjar, ketua jurusan dan sekrertaris jurusan. Untuk user dengan status dosen dapat melakukan proses edit nilai pada mata kuliah yang sedang di ajarkan, dan untuk user dengan status mahasiswa hanya dapat melihan mata kuliah yang sedang di jalani oleh mahasiswa tersebut.

Pada Gambar 5.1 dibawah ini dilakukan ujicoba login user ( Level Admin ) pada menu Login. Username dan password di inputkan sesuai dengan data yang telah di simpan oleh database.


(70)

60

5.1.2 Menu Admin

Di bawah ini adalah gambaran menu admin yang memiliki hak akses untuk mengakses aplikasi sistem penilaian akademik dan mengatur proses perkuliahan untuk menghasilkan data data penilaian yang akan di insert oleh user. Admin tidak mempunyai kewenangan melihat atau melakukan edit pada mata kuliah. Ada beberapa menu dalam menu admin yakni menu tambah dosen, menu tambah mata kuliah, menu manage kelas, menu manage user.

 Menu tambah dosen mengintputkan data data dosen pada fakultas, walaupun proses

input terdapat menu jurusan, ada kemungkinan beberapa dosen mengajar mata kuliah pada jurusan lain, Misalnya dosen jurusan Teknik Informatika juga mengajar jurusan Sistem informasi.


(71)

61

Gambar di atas adalah proses insert data dosen dengan NIP 090898, nama dosen M.Irwan Afandi, ST.MSc dari jurusan Teknik Informatika, dan hasil dari data insert terdapat pada tabel data dosen.

Menu tambah mata kuliah digunakan untuk insert data mata kuliah bedasarkan

jurusan, dengan kode mata kuliah sebagai primary key pada mata kuliah, untuk kode mata kuliah harus berbeda dan beberapa mata kuliah yang sama dapat di inputkan pada jurusan yang berbeda.

 

Gambar 5.3 Menu tambah mata kuliah

Pada gambar di atas di lakukan proses insert mata kuliah dengan code mata

kuliah DW090 nama mata kuliah DATA WAREHOUSE & OLAP, jumlah sks 3,

jurusan Sistem Informasi.

Pada menu berikutnya, terdapat menu manage kelas yang membagi mahasiswa pada


(72)

62

kuliah di ambil dari tabel mata kuliah, kelas di ambil dari tabel kelas, dan tahun ajaran di ambil dari tabel tahun ajaran.

Gambar 5.4 Menu manage kelas

Pada gambar di atas di lakukan proses manage kelas, dengan menginputkan id mahasiswa DW006, NPM 0935010035, nama TRI HARDADI, jurusan Sistem Informasi, mata kuliah di ambil dari tabel mata kuliah yakni DATA WAREHOUSE & OLAP, kelas III, tahun ajaran 2009-2010. Data user yang telah di inputkan akan secara otomatis tampil pada menu dosen saat user dengan status dosen melakukan proses login. Pada tabel manage kelas tidak terdapat primary key, karena data mahasiswa bisa di inputkan dengan NPM dan nama mahasiswa yang sama yang mengambil mata kuliah yang berbeda.


(73)

63

Pada menu berikutnya yakni menu manage kuliah, menu manage kuliah di gunakan

untuk mengatur pembagian mata kuliah dan pengajaran mata kuliah pada dosen. Untuk data mata kuliah di ambil dari tabel mata kuliah dan data dosen di ambil pada tabel dosen.

Gambar 5.5 Menu manage kuliah

Pada gambar di atas di lakukan proses uji coba manage kuliah, dengan menginputkan jurusan Teknik Informatika, mata kuliah DATA WAREHOUSE & OLAP dengan nama dosen M.Irwan Afandi, ST.MSc. Dari proses penginputan data di atas di simpulkan bahwa, setiap dosen dapat mengajar lebih dari satu mata kuliah dan setiap mata kuliah dapat di ajarkan lebih dari satu dosen.

Untuk menu mata kuliah dan menu data dosen, diambil secara otomatis dari database mata kuliah dan dosen yang telah di inputkan.


(1)

Gambar 5.9 Menu penolakan hak akses. 5.1.4. Menu Dosen

Menu dosen akan otomatis menampilkan mata kuliah yang di ajarkan oleh dosen yang sedang melakukan proses login. Terdapat dua buah menu dosen, yakni menu dosen yang tergabung pada user dan menu dosen. Menu dosen yang tergabung dalam user, dapat di akses jika user yang mempunyai status sebagai Dekan, Wakil dekan, Digjar, Ketua jurusan dan sekretaris jurusan, tetapi juga menjabat sebagai dosen, sedangkan menu dosen yakni menu dosen pada umumnya, yang berarti dosen tidak mempunyai jabatan lain dalam status user. Berikut adalah tampilan menu dosen:

  Gambar 5.10 Menu dosen


(2)

Pada gambar di atas akan menampilkan mata kuliah DATA WAREHOUSE & OLAP pada tahun ajaran 2009 – 2010 yang di ajarkan oleh dosen M.Irwan Afandi, ST.MSc. Dosen melakukan proses pencarian dan melakukan edit nilai mahasiswa bedasarkan mata kuliah dan tahun ajaran. Dalam menu pencarian mata kuliah tersebut terdapat beberapa mahasiswa yang mengikuti mata kuliah DATA WAREHOUSE & OLAP di antaranya adalah mahasiswa bernama TRI HARDADI yang mengikuti mata kuliah tersebut.

5.1.5. Menu Mahasiswa

Pada menu mahasiswa akan menampilkan data mata kuliah yang di ambil mahasiswa yang sedang login. Mahasiswa hanya mempunyai hak akses membaca nilai bedasarkan mata kuliah dan tidak dapat melakukan proses edit nilai. Berikut adalah tampilan menu mahasiswa.


(3)

Pada gambar di atas, akan tampil beberapa mata kuliah yang sedang di jalankan oleh mahasiswa dengan nama TRI HARDADI pada tahun ajaran 2009 – 2010, salah satunya adalah mata kuliah DATA WAREHOUSE & OLAP.

5.2 Hasil Ujicoba

Dari hasil ujicoba di atas di ketahui bahwa setiap user memiliki hubungan yang saling berkaitan. Admin melakukan proses insert data pada semua aspek dalam sistem penilaian akademik seperti membagi dosen pada mata kuliah, membagi mahasiswa pada mata kuliah, dan membagi hak akses user bedasarkan rule ( status ) dan membagi bedasarkan kebutuhan user tersebut. Untuk menu dosen akan otomatis akan menampilkan data mahasiswa yang telah di atur admin untuk mengikuti suatu mata kuliah. Untuk menu mahasiswa menampilkan secara otomatis data mata kuliah yang sedang di jalankan oleh mahasiswa pada tahun ajaran yang telah di tetapkan.


(4)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari aplikasi yang telah dibuat mengenai Role Based Access Control Sistem Akademik Online Dengan Menggunakan Framework CodeIgniter secara umum dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Aplikasi Role Based Access Control Sistem Akademik Online ini di gunakan untuk membagi hak akses atau level user bedasarkan status dan kebutuhan user.

b. Hak akses pada setiap status tidak semua sama, user dengan status yang sama memungkinkan mempunyai hak akses yang berbeda.

c. Hak akses pada user tertentu dapat di ubah bedasarkan update status user dan penambahan hak akses yang telah di tentukan.

d. Menu dosen dan Menu mahasiswa bersifat default dan hak akses di berikan hanya bedasarkan status.

e. Hak akses akan secara otomatis membatasi user dalam menjalankan aplikasi.

f. Penggunaan framework Codeigniter dalam penyusunan aplikasi ini di harapkan agar peyusunan source code program lebih terstuktur dan memenuhi standart MVC (model, view, controller).


(5)

6.2 Saran

Dari laporan pembuatan aplikasi mengenai Role Based Access Control Sistem Akademik Online dapat di kemukan beberapa saran yang diharapkan mampu memperbaiki aplikasi ini untuk kedepannya.

Perbaikan user interface agar lebih user friendly dan menarik.

Memasukkan data mahasiswa lebih bersifat otomatis, sehingga tidak perlu melakukan proses input data dengan data nama dan npm yang sama


(6)

x   

1. Irwan Trisno Batara. 2009 Manajemen Role-Based Access Control Pada Intranet Perusahaan. Diakses pada tanggal 4 Januari 2010 dari http://budi.insan.co.id/courses/el695/projects/report-irwan.doc

2. Bonaventura Pinandito. 2010 Memainkan MVC di dalam Codeigniter.

3. Anggi Trisnawan Putra. 2009 Tutorial dan membuat simpel web dengan Codeigniter. Diakses pada tanggal 14 Januari 2010 dari http://putraweb.net/artikel/detail/2/simple-tutorial-codeigniter-episode-1

4. Riyan Fardian. 2009 Perbandingan Pencegahan SQL Injection Pada Aplikasi Web Berbasis ASP .NET 2.0 Dan PHP 5.0 CodeIgniter. IT Telkom.

5. Membuat pagination dan validasi pada Codeigniter. Diakses pada tanggal 11 Februari 2010 dari http://www.kuliahit.com/kuliahit/article/33/Membuat-Paging-di-CodeIgniter

6. http://codeigniter-id.com