ANALISIS KEANDALAN SEBAGAI STRATEGI PENCEGAHAN KERUSAKAN MESIN PADA STASIUN PEMURNIAN MINYAK DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) UNIT USAHA ADOLINA.

ANALISIS KEANDALAN SEBAGAI STRATEGI PENCEGAHAN
K ERUSAK AN MESIN PADA S TASIUN PEMURNIAN
MINYAK DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV
(PERS ERO) UNIT USAH A ADOLINA

Oleh:
Shinta Martina
NIM 409230037
Program Studi Matematika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sains

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

ii


RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 22 Maret 1991. Ayah
bernama J. Parhusip dan Ibu bernama L. Silaen, dan merupakan anak
kedua dari empat bersaudara. Pada tahun 1997, penulis masuk SD Negeri I
Surakarta selama 2 tahun kemudian masuk SD Negeri Ardimulyo I
Singosari, dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis
melanjutkan sekolah pada SLTP Negeri I Singosari Malang selama 1
tahun kemudian masuk SMP Negeri 19 Medan , dan lulus pada tahun
2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 12
Medan, dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima di
Program Studi Matematika Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan dan lulus pada tanggal
28 Januari 2014.

iv

KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
kasih sayang dan anugerah-Nya yang melimpah sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “Analisis Keandalan
Sebagai Strategi Pencegahan Kerusakan Mesin pada Stasiun pemurnian
Minyak di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Adolina. ”
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Sains di Universitas Negeri Medan.
Untuk menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat berbagai masukan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak Prof. Dr. Ibnu
Hajar, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Drs. Motlan,
M.Sc, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Bapak Drs. Syafari, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Yasifati
Hia, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Matematika, Ibu Dra. Nerli Khairani, M.Si.,
selaku Ketua Program Studi Matematika, Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd., selaku
Pembimbing Akademik dan Ibu Dra. Hamidah Nasution, M.Si., selaku
Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan
dan arahan sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik, Bapak Drs. Zul Amry,
M.Si., Bapak Mulyono, S.Si, M.Si., Bapak Abil Mansyur, S.Si, M.Si., selaku
dosen penguji penulis yang telah memberikan saran dan masukan selama

penulisan skripsi ini, seluruh dosen dan pegawai di lingkungan Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, Bapak Ir.
Paulus AK, M.Sc., selaku manajer unit di PT. Perkebunan Nusantara IV Unit
Usaha Adolina.
Secara khusus dan istimewa penulis mengucapkan terima kasih dan
hormat kepada Ayahanda J.Parhusip yang menjadi motivasi saya sampai saat ini
dan Ibunda tercinta L.Silaen, SE untuk semua kasih sayang, doa, motivasi, dan

v

jerih payah. Sehingga penulis dapat menyelesaikan studi. Juga terhadap kakakku
tersayang Maria Novelita beserta adik-adikku Eva Berliana dan Daniel Putra yang
selalu menjadi kekuatan, penyemangat, penghibur dan penghilang rasa lelahku.
Penulis juga berterimakasih kepada teman spesial Hedro N. Hutabarat
yang selalu setia membantu dan menemani penulis menyelesaikan skripsi.
Teruntuk Sahabatku tercinta, Hedro, Nini, Ibu Dwita, bude Devi, Novia Siska,
pade Daning, Novia Sinaga, Angel, dan Shandra yang selalu setia memberi
dukungan semangat dan doa. Teman seperjuanganku, Ari Fitriani, Papa Oscar,
Kak Egin, Eva, Alfriani, Yetty dan Naomi yang selama ini selalu memberikan
dukungan dan doa di dalam suka maupun duka. Dan terakhir teruntuk teman –

temanku seperjuangan Non-Dik’09 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu
yang selama ini selalu memberikan dukungan, semangat, dan doa.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang baik atas semua
bantuan dan bimbingan yang telah diberikan.

Akhirnya,

penulis berharap

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya.

Medan, Januari 2014
Penulis,

Shinta Martina
NIM. 409230037

iii


ANALISIS KEANDALAN SEBAGAI STRATEGI PENCEGAHAN
KERUSAKAN MESIN PADA STASIUN PEMURNIAN MINYAK
DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO)
UNIT USAHA ADOLINA
Shinta Martina (409230037)

ABSTRAK

Analisis keandalan digunakan sebagai dasar penentuan waktu perawatan
pencegahan kerusakan. Permasalahan pertama adalah berapa lama mesin dapat
beroperasi tanpa kegagalan, yaitu, keandalan, yang didefinisikan sebagai probabilitas
bahwa ia akan melakukan fungsi yang diperlukan untuk jangka waktu tertentu. PT.
Perkebunan Nusantara IV (persero) Unit Adolina adalah sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang pemurnian minyak kelapa sawit (CPO). Dimana perusahaan
tersebut memiliki banyak mesin yang digunakan dalam proses produksinya. Dari
beberapa sistem/stasiun mesin yang beroperasi, stasiun pemurnian minyak
mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam proses produksi. Apabila terjadi
kerusakan pada stasiun tersebut dapat berakibat berhentinya proses produksi.
Dari hasil pengolahan data maka diperoleh bahwa terdapat empat mesin kritis
sebagai berikut : Sludge Separator akan mengalami kerusakan setelah beroperasi

242,4584 jam maka akan dilakukan pemeriksaan setiap 183 jam, Vibrating Screen
akan mengalami kerusakan setelah beroperasi 361,5322 jam maka akan dilakukan
pemeriksaan setiap 152 jam, Vacuum Drier akan mengalami kerusakan setelah
beroperasi 515, 274 jam maka akan dilakukan pemeriksaan setiap 168 jam dan
Settling Tank akan mengalami kerusakan setelah beroperasi 764,2029 jam maka
akan dilakukan pemeriksaan setiap 254 jam.

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii


Abstrak

iii

Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

vi

Daftar Gambar

xiii

Daftar Tabel

xiv


Daftar Lampiran

xvii

BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

1

1.2

Rumusan Masalah

3

1.3


Batasan Masalah

4

1.4

Tujuan Penelitian

4

1.5

Manfaat Penelitian

4

BAB II LANDASAN TEORI
2.1

Gambaran Umum Perusahaan


6

2.1.1 Lokasi Perusahaan

6

2.1.2 Proses Produksi

6

Pemeliharaan atau Maintenance

13

2.2.1 Pengertian Pemeliharaan

13

2.2.2 Tujuan Pemeliharaan


14

2.2.3 Jenis-Jenis Pemeliharaan

14

2.3

Keandalan

15

2.4

Distribusi Peluang Kontinu dan Ekspektasi Matematik

16

2.2

vii

2.5

Konsep Keandalan

17

2.6

Fungsi Laju Kerusakan

18

2.7

Bathtup Curve

20

2.8

Distribusi Kerusakan

21

2.8.1 Distribusi Eksponensial

21

2.8.2 Distribusi Weibull

22

2.8.3 Distribusi Normal

23

2.8.4 Distribusi Lognormal

24

Identifikasi Distribusi

25

2.9.1 Identifikasi distribusi kandidat

25

2.9.2 Uji Goodness Of Fit

27

2.9.3 Pendugaan Parameter

30

2.10

Mean Time to Failure (MTTF)

31

2.11

Mean Time to Repair (MTTR)

32

2.12

Model Penentuan Pencegahan Kerusakan

33

2.13

Perhitungan Tingkat Keandalan Sebelum dan Sesudah

2.9

Pencegahan Kerusakan

36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1

Waktu dan tempat penelitian

37

3.2

Jenis Penelitian

37

3.3

Prosedur Penelitian

37

BAB IV PEMBAHASAN
4.1

Penentuan Mesin Kritis

41

4.2

Perhitungan dan Analisis Data Kerusakan

42

4.2.1 Perhitungan Time to Failure (TTF)
dan Time to Repair (TTR)

42

4.2.1.1 Perhitungan Time to Failure (TTF)
dan Time to Repair (TTR)
Sludge Separator

42

viii

4.2.1.2 Perhitungan Time to Failure (TTF)
dan Time to Repair (TTR)
Vibrating Screen

43

4.2.1.3 Perhitungan Time to Failure (TTF)
dan Time to Repair (TTR)
Vacuum Drier

44

4.2.1.4 Perhitungan Time to Failure (TTF)
dan Time to Repair (TTR)
Settling Tank

45

4.2.2 Perhitungan Index of Fit (r), Goodness of Fit,
Pendugaan Parameter, dan Nilai Mean Time to
Failure (MTTF) dan Mean Time to Repair (MTTR)

45

4.2.3 Perhitungan Index of Fit (r), Goodness of Fit,
Pendugaan Parameter, dan Nilai Mean Time to
Failure (MTTF) dan Mean Time to Repair (MTTR)
Komponen Sludge Separator

46

4.2.3.1 Perhitungan Index of Fit (�) untuk
Time to Failure (TTF) Komponen

Sludge Separator

46

4.2.3.2 Uji Goodness of Fit untuk Time
to Failure (TTF) Komponen
Sludge Separator

55

4.2.3.3 Perhitungan Parameter untuk Time
to Failure (TTF) Komponen
Sludge Separator

56

4.2.3.4 Perhitungan Mean Time to Failure
(MTTF) Komponen Sludge Separator

57

4.2.3.5 Perhitungan Index of Fit (�) untuk
Time to Repair (TTR) Komponen

Sludge Separator
4.2.3.6 Uji Goodness of Fit untuk

58

ix

Time to Repair (TTR)
Sludge Separator

59

4.2.3.7 Perhitungan Parameter untuk
Time to Repair (TTR) Sludge
Separator

61

4.2.3.8 Perhitungan Mean Time to
Repair (MTTR) Sludge
Separator

62

4.2.4 Perhitungan Index of Fit (r), Goodness of
Fit, Pendugaan Parameter, dan Nilai
Mean Time to Failure (MTTF) dan
Mean Time to Repair (MTTR) Vibrating Screen

62

4.2.4.1 Perhitungan Index of Fit (�) untuk
Time to Failure (TTF) Komponen

Vibrating Screen

62

4.2.4.2 Uji Goodness of Fit untuk Time
to Failure (TTF) Komponen
Vibrating Screen

63

4.2.4.3 Perhitungan Parameter untuk Time
to Failure (TTF) Komponen
Vibrating Screen

65

4.2.4.4 Perhitungan Mean Time to Failure
(MTTF) Komponen Vibrating Screen

66

4.2.4.5 Perhitungan Index of Fit (�) untuk
Time to Repair (TTR) Komponen

Vibrating Screen

67

4.2.4.6 Uji Goodness of Fit untuk
Time to Repair (TTR)
Vibrating Screen

68

4.2.4.7 Perhitungan Parameter untuk
Time to Repair (TTR) Vibrating Screen

70

x

4.2.4.8 Perhitungan Mean Time to
Repair (MTTR) Vibrating Screen

71

4.2.5 Perhitungan Index of Fit (r), Goodness of
Fit, Pendugaan Parameter, dan Nilai
Mean Time to Failure (MTTF) dan
Mean Time to Repair (MTTR) Vacuum Drier

71

4.2.5.1 Perhitungan Index of Fit (�) untuk
Time to Failure (TTF) Komponen
Vacuum Drier

71

4.2.5.2 Uji Goodness of Fit untuk Time
to Failure (TTF) Komponen
Vacuum Drier

72

4.2.5.3 Perhitungan Parameter untuk Time
to Failure (TTF) Komponen
Vacuum Drier

73

4.2.5.4 Perhitungan Mean Time to Failure
(MTTF) Komponen Vacuum Drier

74

4.2.5.5 Perhitungan Index of Fit (�) untuk
Time to Repair (TTR) Komponen

Vacuum Drier

74

4.2.5.6 Uji Goodness of Fit untuk
Time to Repair (TTR)
Vacuum Drier

75

4.2.5.7 Perhitungan Parameter untuk
Time to Repair (TTR) Vacuum Drier

79

4.2.5.8 Perhitungan Mean Time to
Repair (MTTR) Vacuum drier

80

4.2.6 Perhitungan Index of Fit (r), Goodness of
Fit, Pendugaan Parameter, dan Nilai
Mean Time to Failure (MTTF) dan
Mean Time to Repair (MTTR) Settling Tank

81

xi

4.2.6.1 Perhitungan Index of Fit (�) untuk
Time to Failure (TTF) Komponen

Settling Tank

81

4.2.6.2 Uji Goodness of Fit untuk Time
to Failure (TTF) Komponen
Settling Tank

82

4.2.6.3 Perhitungan Parameter untuk Time
to Failure (TTF) Komponen
Settling tank

83

4.2.6.4 Perhitungan Mean Time to Failure
(MTTF) Komponen Settling Tank

84

4.2.6.5 Perhitungan Index of Fit (�) untuk
Time to Repair (TTR) Komponen

Settling Tank

85

4.2.6.6 Uji Goodness of Fit untuk
Time to Repair (TTR)
Settling Tank

86

4.2.6.7 Perhitungan Parameter untuk
Time to Repair (TTR) Settling Tank

89

4.2.6.8 Perhitungan Mean Time to
Repair (MTTR) Settling Tank
4.2.7

90

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Mean Time to
Failure dan Mean Time to Repair (MTTR)

4.3

4.4

dari Stasiun Pemurnian Minyak

91

Perhitungan Interval Waktu Pemeriksaan Mesin

92

4.3.1 Perhitungan Interval Waktu Pemeriksaan Mesin

92

Perhitungan dan Perbandingan Keandalan Sebelum
dan Setelah Dilakukan Pencegahan Kerusakan

107

xii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan

114

5.2. Saran

115

DAFTAR PUSTAKA

116

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1.

Bathtup Curve

19

Gambar 3.1.

Diagram Alir Metodologi Penelitian

40

Gambar 4.1.

Grafik Distribusi Lognormal Untuk Fungsi
Laju Kerusakan Sludge Separator

Gambar 4.2.

Grafik Distribusi Lognormal Untuk Fungsi
Keandalan Sludge Separator

Gambar 4.3.

102

Grafik Distribusi Weibull Untuk Fungsi
Laju Kerusakan Settling Tank

Gambar 4.6.

102

Grafik Distribusi Lognormal Untuk Fungsi
Keandalan Vacuum Drier

Gambar 4.7.

99

Grafik Distribusi Lognormal Untuk Fungsi
Laju Kerusakan Vacuum Drier

Gambar 4.6.

98

Grafik Distribusi Weibull Untuk Fungsi
Keandalan Vibrating Screen

Gambar 4.5.

95

Grafik Distribusi Weibull Untuk Fungsi
Laju Kerusakan Vibrating Screen

Gambar 4.4.

95

105

Grafik Distribusi Weibull Untuk Fungsi
Keandalan Settling Tank

106

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Perhitungan Index of Fit Distribusi
Weibull Time to Repair (TTR)
Sludge Separator

117

Lampiran 2 : Perhitungan Index of Fit Distribusi
Eksponensial Time to Repair (TTR)
Sludge Separator

118

Lampiran 3 : Perhitungan Index of Fit Distribusi
Normal Time to Repair (TTR)
Sludge Separator

119

Lampiran 4 : Perhitungan Index of Fit Distribusi
Lognormal Time to Repair (TTR)
Sludge Separator

120

Lampiran 5 : Perhitungan Index of Fit Distribusi
Weibull Time to Failure (TTF)
Vibrating Screen

121

Lampiran 6 : Perhitungan Index of Fit Distribusi
Eksponensial Time to Failure (TTF)
Vibrating Screen

121

Lampiran 7 : Perhitungan Index of Fit Distribusi
Normal Time to Failure (TTF)
Vibrating Screen

122

Lampiran 8 : Perhitungan Index of Fit Distribusi
Lognormal Time to Failure (TTF)
Vibrating Screen

122

Lampiran 9 : Perhitungan Index of Fit Distribusi
Weibull Time to Repair (TTR)
Vibrating Screen

123

xviii

Lampiran 10 : Perhitungan Index of Fit Distribusi
Eksponensial Time to Repair (TTR)
Vibrating Screen

124

Lampiran 11 : Perhitungan Index of Fit Distribusi
Normal Time to Repair (TTR)
Vibrating Screen

124

Lampiran 12 : Perhitungan Index of Fit Distribusi
Lognormal Time to Repair (TTR)
Vibrating Screen

125

Lampiran 13 : Perhitungan Index of Fit Distribusi
Weibull Time to Failure (TTF)
Vacuum Drier

126

Lampiran 14 : Perhitungan Index of Fit Distribusi
Eksponensial Time to Failure (TTF)
Vacuum Drier

126

Lampiran 15 : Perhitungan Index of Fit Distribusi
Normal Time to Failure (TTF)
Vacuum Drier

127

Lampiran 16 : Perhitungan Index of Fit Distribusi
Lognormal Time to Failure (TTF)
Vacuum Drier

127

Lampiran 17 : Perhitungan Index of Fit Distribusi
Weibull Time to Repair (TTR)
Vacuum Drier

128

Lampiran 18 : Perhitungan Index of Fit Distribusi
Eksponensial Time to Repair (TTR)
Vacuum Drier

128

Lampiran 19 : Perhitungan Index of Fit Distribusi
Normal Time to Repair (TTR)
Vacuum Drier
Lampiran 20 : Perhitungan Index of Fit Distribusi

129

xix

Lognormal Time to Repair (TTR)
Vacuum Drier

129

Lampiran 21 : Perhitungan Index of Fit Distribusi
Weibull Time to Failure (TTF)
Settling Tank

130

Lampiran 22 : Perhitungan Index of Fit Distribusi
Eksponensial Time to Failure (TTF)
Settling Tank

130

Lampiran 23 : Perhitungan Index of Fit Distribusi
Normal Time to Failure (TTF)
Settling Tank

130

Lampiran 24 : Perhitungan Index of Fit Distribusi
Lognormal Time to Failure (TTF)
Settling Tank

131

Lampiran 25 : Perhitungan Index of Fit Distribusi
Weibull Time to Repair (TTR)
Settling Tank

131

Lampiran 26 : Perhitungan Index of Fit Distribusi
Eksponensial Time to Repair (TTR)
Settling Tank

132

Lampiran 27 : Perhitungan Index of Fit Distribusi
Normal Time to Repair (TTR)
Settling Tank

132

Lampiran 28 : Perhitungan Index of Fit Distribusi
Lognormal Time to Repair (TTR)
Settling Tank

132

Lampiran 29 : Tabel Kolmogorov-Smirnov

133

Lampiran 30 : Tabel F Distribution

134

Lampiran 31 : Tabel Standardized Normal Probabilities

138

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Masyarakat Indonesia pada saat ini, umumnya memiliki pola konsumtif
yang cenderung tinggi. Sebagai akibat dari pola konsumtif yang demikian tentu
para produsen akan memanfaatkan keadaan tersebut untuk memproduksi hasil
produksinya lebih banyak demi memenuhi permintaan konsumen. Sejalan dengan
keadaan tersebut, hal ini akan menyebabkan perkembangan di bidang industri.
Berkembangnya dunia industri menuntut setiap perusahaan yang bergerak di
bidang produksi dituntut untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas proses
produksi.
Proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah
kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada
seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat.
Keberadaan mesin-mesin memegang peranan penting dalam berjalannya
proses produksi. Mesin atau peralatan dari suatu industri disamping diharapkan
mempunyai usia produktif yang lama, juga diharapkan mempunyai produktivitas
yang tinggi. Produktivitas dalam hal ini mencakup kapasitas produksi, efesiensi
mesin dan kualitas hasil produksi. Untuk menjamin tercapainya kedua hal diatas
mutlak diperlukan pemeliharaan dan perbaikan secara periodik. Kebanyakan
industri membuat jadwal perawatan berdasarkan rekomendasi dari pembuat
mesin, namun untuk mesin yang sudah dipakai dalam jangka waktu yang lama,
kadang-kadang interval waktu perawatan yang direkomendasikan sudah tidak
sesuai dengan kondisi operasi sebenarnya (Zubair, 2009).
Akibat dari jadwal perawatan yang tidak sesuai dengan kondisi mesin,
menyebabkan mesin menjadi beroperasi dengan tidak maksimal dengan kata lain
mesin menjadi rusak. Kerusakan mesin merupakan salah satu penyebab
terhentinya proses produksi. Kerusakan mesin umumnya disebabkan oleh umur
mesin yang sudah tua.

1

2

Umumnya waktu perawatan mesin dilakukan berdasarkan dari si pembuat
mesin. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, kekuatan mesin tidak lagi sama
sewaktu mesin digunakan pertama sekali. Oleh karena itu jadwal perawatan yang
telah dianjurkan oleh si pembuat mesin tidak sesuai dengan kondisi mesin ketika
telah dipakai berkali-kali. Seringkali ketika salah satu sistem mesin bermasalah
dan dianjurkan untuk diganti dengan komponen mesin yang baru, banyak
perusahaan mengindahkan anjuran tersebut. Sehingga mesin tersebut terus
dipaksa bekerja dengan menggunakan komponen yang lama sampai komponen
tersebut benar-benar rusak. Hal ini akan menyebabkan mesin tidak bekerja secara
maksimal.
Oleh karena itu, strategi dan kebijaksanaan perawatan sangat diperlukan
agar semua peralatan yang beroperasi di dalam sistem tidak sering mengalami
kegagalan dalam pengoperasiannya.
Dengan adanya masalah tersebut maka dapat dilakukan sebuah strategi
untuk mencegah kerusakan mesin produksi tersebut. Strategi ini diharapkan
sebagai solusi agar mesin produksi tidak terjadi kerusakan pada saat proses
produksi berjalan. Untuk membuat strategi pencegahan kerusakaan ini diperlukan
suatu teknik analisis yaitu analisis keandalan (reliability).
Menurut Miller (1985) defenisi formal dari keandalan adalah probabilitas
suatu komponen dapat atau sistem dapat beroperasi sesuai fungsi yang diinginkan
untuk suatu periode waktu tertentu ketika digunakan di bawah kondisi operasi
yang telah ditetapkan.
Pada keandalan mengandung komponen peluang, maka secara tidak
langsung di dalam keandalan terdapat

permasalahan

statistik

yaitu

:

ketidakpastian, kemungkinan dan distribusi probabilitas. Dapat diketahui bahwa
teori keandalan melibatkan perhitungan matematika/statistika yang rumit. Dengan
keandalan dapat ditentukan, secara statistik, sisa umur pakai (remaining life) dari
suatu sistem mesin dapat dijadwalkan program perbaikan dan penggantian, dan
lain-lain.

3

Analisis keandalan (reliability) digunakan sebagai dasar penentuan waktu
perawatan pencegahan kerusakan. Permasalahan pertama adalah berapa lama
mesin dapat beroperasi tanpa kegagalan, yaitu, keandalan, yang didefinisikan
sebagai probabilitas bahwa ia akan melakukan fungsi yang diperlukan untuk
jangka waktu tertentu. Sistem keandalan dapat ditingkatkan dengan ketiga
kebijakan yaitu (Nakagawa, 2005) :
1. Perbaikan unit gagal
2. Ketentuan bagi komponen yang berlebihan
3. Perawatan unit sebelum kegagalan
PT. Perkebunan Nusantara IV (persero) Unit Adolina adalah sebuah
perusahaan yang bergerak di bidang pemurnian minyak kelapa sawit (CPO).
Dimana perusahaan tersebut memiliki banyak mesin yang digunakan dalam
proses produksinya. Dari beberapa sistem/stasiun mesin yang beroperasi, stasiun
pemurnian minyak mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam proses
produksi. Apabila terjadi kerusakan pada stasiun tersebut dapat berakibat
berhentinya proses produksi.
Berdasarkan masalah tersebut maka penulis ingin melakukan penjadwalan
proses perawatan dari mesin tersebut sebagai salah satu upaya pencegahan apabila
mesin rusak. Oleh karena itu penulis mengambil topik penelitian mengenai
“Analisis Keandalan Sebagai Strategi Pencegahan Kerusakan Mesin Pada Stasiun
Pemurnian Minyak di PT. Perkebunan Nusantara IV (persero) Unit Usaha
Adolina.”

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah pada penelitian
adalah bagaimana menggunakan analisis keandalan sebagai dasar penentuan
untuk mengetahui nilai kerusakan rata-rata dan kapan program pemeriksaan
optimal mesin dapat dilakukan.

4

1.3 Batasan Masalah
Agar pemecahan masalah tidak menyimpang dari ruang lingkup
penelitian, maka perlu dilakukan pembatasan masalah. Adapun batasan masalah
untuk penelitian ini adalah :
1. Data yang dianalisa adalah data waktu kerusakan, data waktu perbaikan,
dan data waktu mesin menganggur (downtime) pada stasiun pemurnian
minyak di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Adolina.
2. Data yang diambil dari Juni 2012 sampai dengan Mei 2013.

1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui mesin yang memiliki frekuensi kerusakan tertinggi yang
menjadi penyebab terjadinya kerusakan di stasiun pemurnian minyak.
2. Menentukan kerusakan rata-rata mesin kritis dalam satu periode.
3. Menentukan

interval

waktu

pemeriksaan

mesin

sebagai

strategi

pencegahan kerusakan untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan mesin
berikutnya.
4. Menentukan tingkat keandalan dari masing-masing mesin, baik tanpa
maupun dengan strategi pencegahan kerusakan.

1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian dari pembahasan masalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Manfaat bagi Penulis
Untuk memperdalam dan mengembangkan wawasan disiplin ilmu yang
telah dipelajari untuk mengkaji permasalahan tentang Analisis Keandalan
Sebagai Strategi Pencegahan Kerusakan Mesin Pada Stasiun Pemurnian
Kelapa Sawit di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Kebun Adolina.

5

2. Manfaat bagi Pembaca
Sebagai tambahan wawasan dan informasi tentang penggunaan Analisis
Keandalan dalam penyelesaian masalah perawatan mesin dan sebagai
acuan dalam pengembangan penulisan karya tulis ilmiah.

3. Manfaat bagi Perusahaan
Dapat menambah informasi bagaimana cara melakukan penjadwalan
perawatan mesin sehingga mesin tersebut dapat bekerja dengan optimal.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan pada Bab VI

maka diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan dari jumlah kerusakan mesin yang terjadi di stasiun
pemurnian minyak dalam satu periode, maka dapat ditentukan mesin yang
memiliki frekuensi kerusakan tertinggi untuk stasiun pemurnian minyak
adalah Sludge Separator.
2. Nilai kerusakan rata-rata masing-masing mesin kritis antara lain : Sludge
Separator akan mengalami kerusakan setelah beroperasi 242,4584 jam ;
Vibrating Screen akan mengalami kerusakan setelah beroperasi 361,5322
jam ; Vacuum Drier akan mengalami kerusakan setelah beroperasi 515,
274 jam dan Settling Tank akan mengalami kerusakan setelah beroperasi
764,2029 jam.
3. Pada Sludge Separator akan dilakukan pemeriksaan setiap 183 jam mesin
beroperasi, Vibrating Screen akan dilakukan pemeriksaan setiap 152 jam
mesin beroperasi, Vacuum Drier akan dilakukan pemeriksaan setiap 168
jam mesin beroperasi, dan Settling Tank akan dilakukan pemeriksaan
setiap 254 jam mesin beroperasi.
4. Nilai keandalan setelah dilakukan pencegahan kerusakan dengan waktu
pemeriksaan yang optimal mengalami peningkatan sebesar 1,45% untuk
mesin Sludge Separator, peningkatan sebesar 12,54% untuk Vibrating
Screen, peningkatan sebesar 13,84% untuk Vacuum Drier, dan
peningkatan sebesar 11,87% untuk Settling Tank.

114

115

5.2

Saran
1. Perusahaan

sebaiknya

melakukan

perawatan

pencegahan

dengan

menggunakan analisa keandalan dalam menentukan selang pergantian dari
komponen-komponen mesin agar proses produksi dapat berjalan dengan
baik.
2. Sebaiknya pencatatan data waktu kerusakan untuk setiap mesin dilakukan
lebih lengkap dan detail. Hal ini dapat memberikan gambaran kondisi
mesin

sehingga

mempermudah

penjadwalan perawatan.

perusahaan

untuk

merencanakan

DAFTAR PUSTAKA
Corder, Antony, (1992), Manajemen Pemeliharaan, Erlangga, Jakarta.
Ebeling, Charles, (2010), An Introduction to Reliability and Maintability
Engineering, McGraw-Hill, Singapore.
Jardine, AKS, (2003), Maintenance, Replacement, and Reliability, Pittman
Publishing Corporation, Canada.
Matthews, Clifford, (1998), A Practical Guide to Engineering Failure
Investigation,UK : Professional Engineering Publishing.
Miller, Irwin & Freund, John F. (1995), Probability And Statistics For Engineers,
Prentice-Hall International, London.
Nakagawa, Toshio, (2005), Maintenance Theory of Reliability, Library of
Congress Cataloging, United States of America.
O’connor, Patrick D.T. (1991), Practical Reliability Engineering, John Wiley &
Sons Ltd, Inggris.
Srinath, L. S. (2002), Mechanical Reliability, Affiliated East, New Delhi.
Walpole, E. Ronald, (1995), Ilmu Peluang dan Statistika Untuk Insinyur dan
Ilmuwan, Penerbit ITB, Bandung.
Yang, Guangbin, (2007), Life Cycle Reliability Engineering. John Willey & Sons
Inc, New Jersey.
Zubair, Ahmad, (2009), Analisis Reliabilitas Sebagai Strategi Pencegahan
Kerusakan Unit Galvanizing PT. Sermani Steel, ISSN : 1858-3709, Vol. 4.
No.2.

116