PERSEPSI SISWA KELAS X DAN XI TERHADAP PROFIL GURU BIDANG PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN DI SMA SEKECAMATAN MEDAN BELAWAN TAHUN AJARAN 20013 / 20014.

PERSEPSI SISWA KELAS X DAN XI TERHADAP PROFIL GURU
BIDANG STUDI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN
DI SMA SEKECAMATAN MEDAN BELAWAN
TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Syarat-Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

OLEH

NOVIATI
NIM : 609112056

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

PERSETUJUAN

Skripsi yang diajukan oleh Noviati Nim 609112056 Jurusan Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi Prodi Pendidikan Jasmani Sekolah
telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan di
Fakultas Ilmu Keolahragaan

Medan,

April 2014

Dosen Pembimbing

Drs. Hady Suyono, M.Pd

NIP. 19510816 198011 1 001

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin penulis ucapkan kehadhirat Allah SWT yang
telah memberikan ni’mat ilmu, ni’mat iman, ni’mat kesehatan, dan waktu yang
luang kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan walaupun dalam
wujud yang sangat sederhana. Adapun skripsi ini berjudul “Persepsi Siswa Kelas

X dan XI Terhadap Profil Guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Di SMA
Sekecamatan Medan Belawan Tahun Ajaran 2013/2014.” yang diajukan untuk
memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana Program Studi Pendidikan
Jasmani Sekolah (PJS) Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari, bahwa keberadaan skripsi ini bagai “setetes air di laut”
yang tak punya arti apa-apa, namun dalam penyelesaiannya sangat banyak
mendapat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Selanjutnya penulis sadar
bahwa selaku manusia biasa tak luput dari kesalahan, tidak ada gading yang tidak
retak, kalau tidak retak bukanlah gading. Tidak ada manusia yang tidak punya
kesalahan, kalau tidak punya kesalahan bukanlah manusia”

oleh karena itu

penulis menyampaikan mohon maaf yang sedalam-dalamnya dan ucapan terima
kasih yang tidak terhingga kepada:
1.

Bapak Prof. Drs. Ibnu Hajar, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.


2.

Bapak Drs.Basyaruddin Daulay, M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu
Keolahragaan, Bapak Drs. Suharjo, M.Pd selaku PD I, Bapak Drs Mesnan,
M.Kes.AIFO selaku PD II, Bapak Dr.Budi Valianto, M.Pd selaku PD III.

3.

Bapak Drs. Hady Suyono, M.Pd, sebagai Pembimbing skripsi saya yang
telah memberikan arahan dan petunjuk dalam menyelesaikan skripsi ini

4.

Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.kes, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.

5.

Bapak Arfi Tantri, SPd, MPd, selaku Seketaris Jurusan Pendidikan
Kesehatan dan Rekreasi.


6.

Bapak Mukhlis, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 20 Medan yang
telah memberikan izin dan mempermudah dalam penelitian skripsi.

7.

Bapak Drs. Isnadi selaku Kepala Sekolah SMA Hang Tuah Belawan yang
telah memberikan izin dan mempermudah dalam penelitian skripsi.

8.

Seluruh civitas Akademik Universitas Negeri Medan, dan teman-teman
PJKR/PJS B Reguler 2009.

9.

Teristimewa buat keluarga tercinta Ayahanda Muhammad Syazli, Ibunda
tercinta Ruziah Nur, yang telah banyak memberikan dukungan semangat

dan doa selama penyusunan skripsi ini.

10. Kepada Kakanda Ruzsani, S.Pd, Abangda Faisal Azmi, SH, adik Suffiyyati,
Muhammad Undzhur, dan Khair Muhammad yang sangat mensuport dan
mendukung sampai penyelesaian skripsi penulis.
11. Kepada Abangda Tersayang Robi Fahrizal yang selama ini tidak pernah
bosan mendukung, memberikan arahan, dorongan moril, dan memotivasi
serta membantu penelitian demi selesainya studi penulis.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu – persatu yang turut
serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti
perkuliahan.
Akhirnya, segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis menjadi
amal ibadah yang diterima oleh yang maha kuasa. Penulis telah berusaha untuk
penyempurnaan skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa tak ada tulisan yang
sempurna selain Al-qur’an, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan umumnya dan
prestasi olahraga khususnya. Amin… Ya … Rabbal… ‘Alamin


Medan,

April 2014

Penulis

Noviati
Nim. 609112056

ABSTRAK
NOVIATI. Persepsi Siswa Kelas X dan XI Terhadap Profil Guru Bidang
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Di SMA Sekecamatan Medan Belawan
Tahun Ajaran 20013 / 20014. ( Pembimbing
: HADY SUYONO ).
Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa kelas X dan XI
terhadap profil guru bidang studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan di SMA
Sekecamatan Medan Belawan tahun ajaran 2013/2014.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, dengan

jumlah sampel 165 orang dari dua sekolah yaitu : SMA Negeri 20 Medan = 97
orang dan SMA Hang Tuah Belawan = 68 orang. Tehnik penentuan sampel
dengan menggunakan tehnik random sampling. Teknik pengambilan data
dilakukan melalui penyebaran angket.
Untuk mengetahui persepsi siswa kelas X dan XI terhadap profil guru
bidang studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan sebelumnya dilakukan uji coba
angket yang dilakukan di SMA Negeri 19 Medan Kecamatan Medan Labuhan
dengan 65 butir pernyataan. Kemudian dilakukan penyebaran angket yang terdiri
dari 45 butir pernyataan yang telah diuji dengan nilai validitas 0,367 dan nilai
reliabilitas sebesar 0,823. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan
perhitungan persentase secara perindikator yang mengacu kepada 4 kompetensi
guru pendidikan jasmani.
Hasil dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa kelas X dan XI terhadap
profil guru bidang studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan di SMA Sekecamatan
Medan Belawan tahun ajaran 2013/2014 adalah “Baik Sekali” Dengan empat
kompetensi guru terbaru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional dan kompetensi sosial.

DAFTAR ISI
Halaman

ABSTRAK ...……………………………………………………………

i

KATA PENGANTAR …………………………………………………

ii

DAFTAR ISI .…………………………………………………………..

v

DAFTAR TABEL ……………………………………………………..

vii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………..

viii


DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………..

ix

BAB I PENDAHULUAN

……………………………………………

1

A. Latar Belakang Masalah …..…………………………………… 1
B. Identifikasi Masalah ……………………………………………

9

C. Pembatasan Masalah ……………………………………………

11

D. Rumusan Masalah ……………………………………………… 11

E. Tujuan Penelitian ….…………………………………………… 12
F. Manfaat Penelitian ...…………………………………………… 12
BAB II LANDASAN TEORITIS

……………………………………

13

A. Kerangka Teoritis …………………………………………….

13

………………………………………….

13

1.1 Latar Belakang Terjadinya Persepsi …...…………………

21


1.2 Proses Terjadinya Persepsi ……………………………….

27

1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi ……………..

31

1.4 Fungsi Persepsi dan Ciri-ciri Persepsi ……………………

36

2. Hakekat Profil Guru ……………………………………….…

38

1. Kompetensi Pedagogik ………………………………….

43

2. Kompetensi Kepribadian ..……………………………….

44

3. Kompetensi Sosial …….…………………………………

45

4. Kompetensi Profesional …………………………………

46

2.1 Profil Guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan ………

48

1. Hakekat Persepsi

2.2 Peranan Guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan ……

52

……………………………………………

55

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………

57

B. Kerangka Berfikir

A. Lokasi Penelitian ….…………………………………………… 57
B. Populasi dan Sampel ……………………………………………

57

1. Populasi …………………………………………………… 57
2. Sampel ……………………………………………………

59

C. Metode Penelitian ……………………………………………… 60
D. Variabel Penelitian ..……………………………………………

60

E. Instrument Penelitian ...………………………………………… 60
F. Teknik Analisis Data …………………………………………… 64
BAB IV HASIL PENELITIAN

……………………………………

66

A. Deskripsi Data Penelitian ……………………………………… 66
B. Hasil Penelitian ………………………………………………… 68
C. Pembahasan Hasil Penelitian ...………………………………… 69
……………………………

72

A. Kesimpulan ……………………………………………………

72

B. Saran-saran ……………………………………………………

72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

1. Jumlah Siswa Kelas X dan XI Di SMA Sekecamatan Medan Belawan

57

………

59

………………………………………………………

62

………………………

68

5. Persentase Dari Setiap Indikator Angket ………………………………

68

6. Data Persentase dan Kuantitatif Dari Setiap Indirkator Angket ………

71

2. Penentuan Sampel Siswa SMA Sekecamatan Medan Belawan
3. Kisi-kisi Angket

4. Data Mentah Dari Setiap Indikator Angket

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Halaman

1. Pamplet SMA Negeri 20 Medan ……………………………………

104

2. Guru Bidang Studi Sedang Memberikan Arahan pada Siswa ….......

104

3. Penulis Sedang Memberikan Arahan pada Siswa ………………….

105

4. Penulis Sedang Memberikan Arahan Pada Siswa ………………….

105

5. Penulis Sedang Membagikan Angket ………………………………

106

6. Guru Bidang Studi Membantu Membagikan Angket ………………

106

7. Siswa Sedang Mengerjakan Angket ……………………………......

107

8. Penulis Sedang Mengawasi Siswa ………………………………….

107

9. Penulis Mengumpulkan Angket …………………………………….

108

10. Penulis Melakukan Senam Otak Bersama Siswa ………………. ….

108

11. Penulis Berfoto Bersama Guru Bidang Studi dan
anggota panitia pelaksana ………………………………………......

109

12. Penulis Berfoto Dengan Wakil Dewan Guru dan Staf TU …………

109

13. Penulis Berfoto Bersama Guru Bidang Studi, Panitia Pelaksana
dan Siswa/Siswi SMA Negeri 20 Medan ………………………….

110

14. Pamplet SMA Hang Tuah Belawan ……………………………….

110

15. Guru Bidang Studi Sedang Memberikan Arahan pada Siswa …….

111

16. Penulis Sedang Memberikan Arahan pada Siswa …………………

112

17. Penulis Sedang Membagikan Angket ……………………………...

112

18. Siswa Sedang Mengerjakan Angket ……………………………….

113

19. Penulis Sedang Mengawasi Siswa …………………………………

113

20. Penulis Melakukan Senam Otak Pada Siswa ………………………

114

21. Penulis Berfoto Bersama Guru Bidang Studi
dan Kepala Sekolah ………………………………………………...

114

DAFTAR LAMPIRAN
……………………………………

76

2. Lampiran 2 Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas ……………

86

……………………………

95

4. Lampiran 4 Tabel Persentase Butir Soal ……………………………

99

1. Lampiran 1 uji coba angket

3. Lampiran 3 Data Hasil Penelitian

5. Lampiran 5 Angket Penelitian

……………………………………

i

100

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, dimana pendidikan
merupakan usaha sadar dan penuh tanggung jawab dari orang dewasa dalam
membimbing, memimpin, dan mengarahkan peserta didik dengan berbagai
problema atau persoalan dan pertanyaan yang mungkin timbul dalam
pelaksanaanya. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai hasil, dimana pendidikan
itu merupakan wahana untuk membawa peserta didik mencapai tingkat
perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi
menusia yang sadar akan bertanggung jawab akan tugas-tugas hidupnya sebagai
manusia, sesuai dengan hakiki dan ciri-ciri kemanusiaanya.
Manusia yang diciptakan oleh Tuhan sebagai khalifah atau pemimpin di
muka bumi ini mempunyai berbagai keistimewaan dan kelebihan dibanding
dengan makhluk-makhluk lain. Kelebihan dan keistimewaan ini ialah karena
manusia dikaruniai akal. Fikiranlah yang membedakan secara kualitatif, di antara
manusia dan hewan. Manusia dan hewan sama-sama menikmati fungsi panca
indra, namun manusia berbeda dengan hewan, karena manusia dianugerahi oleh
Allah SWT berupa akal.
Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi
pembangunan bangsa suatu Negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di
sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik,

1

diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran.
Dalam konteks penyelenggaraan ini, guru dengan sadar merencanakan kegiatan
pembelajarannya secara sistematis dan berpedoman pada seperangkat aturan dan
rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum.
Proses pembelajaran penyelenggaraan pendidikan secara formal dan non
formal

di

Indonesia

sudah

berlangsung

sejak

lama,

namun

sistem

penyelenggaraan dan hasil belum sesuai yang kita harapkan. Salah satu fakta
kongkrit adalah sampai sekarang masih terlalu sedikit para pendidik (guru)
disekolah yang menerapkan rumusan tujuan instruksional secara jelas dan benar,
memang sebagaian sekolah mewajibkan para guru merancang pembelajaran dan
tidak harus menerima apa-apa yang telah tersirat di buku mata pelajaran,
pembelajaran itu dilaksanakan sesuai kurikulum yang berlaku saat itu, sejak tahun
2006 sekolah harus menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP),
kurikulum ini merupakan kurikulum mandiri berdasarkan kebutuhan, kepentingan
masyarakat dan daerah. dan saat ini telah diterapkan kurikulun terbaru untuk
tingkat SMA yaitu berlakunya Kurikulum 2013 yang terbaru sekarang ini, yang
menitikberatkan terhadap tujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa,
mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan
mengkomunikasikan (mempresentasikan) apa yang mereka peroleh setelah
menerima materi pelajaran. Kurikulum ini juga mempunyai objek yang lebih
menekankan kepada fenomena alam, sosial, budaya dan kesenian.
Pada hakekatnya tugas guru adalah mendidik, dimana tercakup di
dalamnya apa yang dinamakan mengajar. Golongan pekerjaan yang paling tinggi

2

adalah pekerjaan yang yang berkualifikasi professional dan golongan pekerjaan
yang paling rendah adalah pekerjaan kasar atau unskilled laborer. Di Amerika
Serikat Departemen Kesehatan, Pendidikan Kesejahteraan, mencatat sebanyak dua
puluh empat pekerjaan yang memperoleh akreditasi professional, yaitu :
anastecian, arsitek, theology, pengusaha, chemist (ahli farmasi), dokter gigi,
engineer, ahli kehutanan, jurnalis, pengacara hukum, pustakawanan, dokter,
musikus, guru, ahli alkitab, dokter hewan, psikolog dan akuntan publik (Stinnet,
1970).
Guru sebagai jabatan dituntut memiliki empat kompetensi : Kompetensi
pedagogik merupakan kemampuan yang berkenaan dengan pemahaman peserta
didik dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Secara substantif
kompetensi ini mencakup kemampuan pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
Kompetensi

kepribadian

merupakan

kemampuan

personal

yang

mencerminkan kepribadian yang yang mantap, arif, dewasa, dan berwibawa,
menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Kompetensi profesional
merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran
bidang studi secara luas dap mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi
materi kurikulum matapelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang
menaungi materi kurikulum tersebut, serta menambah wawasan keilmuan sebagai
guru. Dan Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai

3

bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik,
dan masyarakat sekitar.
Guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan merupakan salah satu guru
bidang studi yang ada di SMA. Rata-rata disetiap SMA hanya ada satu atau dua
guru bidang studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Sebenarnya guru
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan selain sebagai guru bidang studi Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan, juga digunakan sebagai Pembina dalam kegiatan-kegiatan
ekstrakurikuler seperti : Palang Merah Remaja (PMR), Pramuka, Paskibraka,
kegiatan Prestasi Olahraga, dapat digunakan sebagai pembantu Kepala Sekolah
(PKS III), sebagai Pembina OSIS, sebagai Pembimbing Konseling (BK), dan
sebagai pengelola Senam Kesegaran Jasmani (SKJ), biasanya kegiatan guru
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan jauh banyak dibandingkan dengan guru bidang
studi lainnya, dengan demikian akan memberikan kesan tertentu bagi anak didik.
Seorang guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan biasanya memiliki sikap
sportif, terbuka, disiplin dan juga fleksibel. Hal ini berkaitan dengan pelajaran
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan yang banyak diberikan dilapangan.
Berdasarkan pengamatan penulis, siswa-siswa SMA sangat dekat dan senang
berkomunikasi dengan guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatannya. Dengan
adanya sikap dan cara pendekatan yang dilakukan antara guru Pendidikan Jasmani
dan Kesehatan dan siswa-siswa ternyata dapat membuat siswa menjadi lebih
senang dan terbuka kepada Guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

4

Siswa tersebut menjadi lebih segan terhadap guru Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan, disebabkan adanya Profil yang berbeda antara Guru Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan dengan Bidang Studi lainnya. Hal ini disebabkan karena
guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan dapat dijadikan sebagai sahabat/kawan
para siswa. Biasanya siswa menjadi senang berdiskusi kepada guru Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan. Namun itu semua tidak dapat dijadikan sebagai jaminan
guru tersebut dapat berhasil dengan sukses dalam melakukan proses pembelajaran
agar dapat berhasil dalam proses mengajar maka ada 9 kiat rahasia kesuksesan
guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan diantaranya adalah :“dekat dengan
siswanya, memahami tugas utamanya, menyukai tugasnya, mampu menciptakan
suasana belajar yang menantang dan menyenangkan, bangga dengan profesinya,
bisa bekerja sama dengan koleganya, selalu mengembangkan kemampuannya,
ulet dan kreatif, dan yang terakhir adalah bisa mengevaluasi diri siswanya secara
professional (Suratno 1997 : 1)”.
Jika ini semua terlaksana maka penulis meyakini bukan hanya Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan saja yang maju, melainkan jika semua guru bidang studi
lainnya melakukan hal yang sama dengan ini, maka dunia pendidikan semuanya
juga akan maju dengan pesat.
Uraian diatas menggambarkan bagaimana tindakan guru Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan dalam melaksanakan proses belajar mengajar agar hasil
belajar yang dicapai setelah kegiatan belajar mengajar dapat meningkat
semaksimal mungkin, seperti apa yang diharapkan. Dengan adanya tugas-tugas

5

yang diberikan inilah siswa memiliki persepsi yang berbeda dengan guru bidang
studi lain.
Menjadi guru pendidikan jasmani dan kesehatan yang professional tidak
semudah yang dibayangkan orang selama ini. Salah jika ada yang menganggap
mereka hanya dengan modal peluit bisa menjadi guru pendidikan jasmani dan
kesehatan disekolah. Bahkan sebaliknya, bahwa untuk menjadi guru pendidikan
jasmani dan kesehatan yang professional akan lebih sulit dibanding menjadi guru
mata pelajaran yang lain. Hal ini disebabkan bahwa mata pelajaran pendidikan
jasmani dan kesehatan lebih kompleks permasalahannya dibanding dengan mata
pelajaran yang lain. Oleh sebab itu tidak bisa guru mata pelajaran lain diminta
untuk mengajar mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan atau sebaliknya.
Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Proses tersebut
juga dipengaruhi oleh relasasi yang ada dalam proses itu sendiri. Jadi cara belajar
siswa juga dipengaruhi oleh relasasinya dengan gurunya. Di dalam relasasi (guru
dengan siswa) yang baik, siswa akan menyukai gurunya, juga akan menyukai
mata pelajaran yang diberikannya sehingga siswa berusaha mempelajari sebaikbaiknya. Hal tersebut juga terjadi sebaliknya, jika siswa membenci gurunya. Ia
segan mempelajari mata pelajaran yang diberikan oleh Guru pendidikan jasmani
dan kesehatan, akibatnya pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan tidak maju.
Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab, menyebabkan proses
belajar-mengajar itu kurang lancar, juga siswa merasa jauh dari guru, maka segan
berpartisipasi secara aktif dalam belajar.

6

Banyaknya mata pelajaran dan jam pelajaran yang harus dilaksanakan
menyebabkan setiap mata pelajaran memiliki porsi jam yang berbeda dalam
menyusun topik bahasan sesuai kurikulum. Proses belajar mengajar untuk setiap
mata pelajaran sangat tergantung bagaimana guru tersebut bersikap dan
berperilaku di depan kelas. Peran guru terlihat nyata dalam kegiatan belajar
mengajar, banyak siswa kurang tertarik untuk belajar karena guru tidak sesuai
dengan apa yang diinginkannya.
Dalam kegiatan belajar mengajar siswa pada umumnya selalu menilai guru
mereka. Apakah itu cara mengajar mereka, penguasaan bahan ajarnya, metode
(pendekatan) yang dilakukan oleh guru, kepemimpinan guru dalam mengajar dan
penguasaan kelas, evaluasi (penilaian) yang dilakukan oleh guru, dan lain
sebagainya (karakter dan perilaku guru).
Pendidikan jasmani dan Kesehatan sebagai komponen pendidikan secara
keseluruhan telah disadari oleh banyak kalangan. Namun, dalam pelaksanaannya
pengajaran pendidikan jasmani dan kesehatan berjalan belum efektif seperti yang
diharapkan. Pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan cenderung
tradisional.
Pengertian pendidikan jasmani dan kesehatan sering dikaburkan dengan
konsep lain. Konsep itu menyamakan pendidikan jasmani dan kesehatan dengan
setiap usaha atau kegiatan yang mengarah pada pengembangan organ-organ tubuh
manusia (physical fitness), kegiatan fisik (physical activities), dan pengembangan
keterampilan (skill development). Pengertian itu memberikan pandangan yang
sempit dan menyesatkan arti pendidikan jasmani dan kesehatan yang sebenarnya.

7

Bidang studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan menekankan pada gerakgerak tubuh dalam bentuk permainan, latihan dan perlombaan disamping dengan
pendidikan kesehatan proses belajar mengajar dilaksanakan dilapanga yang
bersifat praktek.
Berdasarkan pengamatan penulis dari 2 sekolah di Kecamatan Medan
Belawan antara lain SMA Negeri 20 Medan dan SMA Hang Tuah Belawan,
ternyata begitu banyak terjadinya kesenjangan-kesenjangan yang terjadi. Seperti
proses belajar mengajar terganggu yang mana kadang-kadang guru Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan menelantarkan siswa sewaktu praktek dilapangan dengan
hanya memberikan bola saja, kelemahan guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
yang tadinya terlalu banyak informasi yang disampaikan kepada siswanya dan
terlalu lamanya pengelolaan kelas. Biasannya guru Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan disekolah hanya melakukan praktek-praktek di jam pelajaran jasmani
tersebut, sehingga siswa kebanyakan dan bahkan menjadi terbiasa dengan cara
mengajar guru yang hanya dilakukan diluar kelas saja, sehingga siswa yang tidak
terlalu menyukai pelajaran tersebut enggan untuk mengikuti teman-temannya
melakukan kegiatan belajar mengajar diluar ruangan, dan bahkan ada siswa yang
hanya duduk diam di kantin, bahkan berkeliaran diluar kelas tanpa adanya
pengawasan dari guru yang bersangkutan. Dengan demikian maka proses belajar
mengajar menjadi kurang sempurna dilaksanakan oleh guru Pendidikan Jasmani
dan Kesehatan di tempatnya mengajar.
Guru

pendidikan

jasmani

dan

kesehatan

tugasnya

tidak

hanya

menyampaikan materi yang bersifat fisik saja, melainkan semua ranah harus

8

tersampaikan pada siswanya melalui pembelajaran dan pendidikan yang utuh.
Manajemen kelas merupakan kelemahan secara umum bagi guru pendidikan
jasmani dan kesehatan ketika mengajar.
Sementara itu kegiatan belajar mengajar di Sekolah Menengah Atas
Kecamatan Medan Belawan Guru sangat dituntut sekali keprofesionalismenya
didalam mengajar siswa yang ada di sekolah tersebut, karena pihak sekolah
menuntut kinerja guru dalam mengajar agar lebih baik sesuai dengan harapan dari
kurikulum, kode etik guru, serta siswa dan orang tua. Sehingga timbul suatu
permasalahan untuk dapat diungkapkan “bagaimana persepsi siswa kelas X dan
XI terhadap profil guru bidang studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan di SMA
Sekecamatan

Medan

Belawan,”

untuk

itu

penulis

berkeinginan

dan

mengungkapkannya terutama pada guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

B. Identifikasi Masalah
Ditinjau dari latar belakang masalah, maka profil dan kemampuan guru
tersebut sangatlah luas. Sehingga disini penulis berusaha mengumpulkan berbagai
masalah yang timbul yaitu sebagai berikut :
1. Apakah proses kegiatan belajar mengajar pendidkan jasmani dan kesehatan di
SMA Negeri 20 Medan berjalan dengan baik ?
2. Apakah proses belajar mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan di SMA
Hang Tuah Belawan berjalan dengan baik ?
3. Dalam menyajikan mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, apakah
guru menguasai materi/bahan ajar ?

9

4. Apakah guru memberikan metode (pendekatan) dalam menyajikan bahan
pelajaran ?
5. Apakah guru menggunakan alat peraga dan contoh-contoh (media) dalam
pembelajaran ?
6. Apakah guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan di SMA Negeri 20 Medan
memiliki keterampilan yang baik dalam berolahraga maupun dalam
menyampaikan ilmu yang berhubungan dengan Olahraga ?
7. Apakah dalam belajar, guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk belajar aktif ?
8. Apakah guru menjalankan peraturan yang ada secara tegas demi penegakkan
disiplin ?
9. Apakah guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan memiliki rasa humor untuk
mengendorkan rasa tegang karena pelajaran ?
10. Apakah ada perbedaan yang dilihat siswa antara guru Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan dengan guru bidang studi lainnya di SMA Sekecamatan Medan
Belawan ?
11. Bagaimana kehadiran guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan dalam
mengajar ?
12. Apakah guru melakukan ujian ulangan secara teratur kepada siswa ?
13. Apakah setiap melakukan ujian, guru mengoreksi tugas dan latihan yang
diberikan ?
14. Bagaimanakah hubungan antara guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
dengan seluruh siswa ?

10

15. Apakah siswa tertarik dengan pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan ?
16. Bagaimana persepsi siswa SMA Negeri 20 Medan dan SMA Hang Tuah
Belawan Terhadap profil guru bidang studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
17. Apakah pengaruh persepsi siswa terhadap profil guru Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan di SMA Negeri 20 Medan dan SMA Hang Tuah Belawan.

C. Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini,
perlu dibuat pembatasan masalah. Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada :
bagaimana Persepsi Siswa Terhadap Profil Guru Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan. Profil guru yang dimaksud yaitu kemampuan mengajar guru
Pendidikan Jasmani dan kesehatan, dan siswa yang diteliti yaitu siswa SMA
Negeri 20 Medan dan SMA Hang Tuah Belawan, Kecamatan Medan Belawan
Tahun Ajaran 2013/2014.

D. Rumusan Masalah
Rumusan permasalahan dalam penelitian ini yaitu : “bagaimanakah
persepsi siswa kelas X dan XI terhadap Profil Guru Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan di SMA Sekecamatan Medan Belawan tahun Ajaran 2013/2014 ?

11

E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah maka penelitian ini secara umum
bertujuan untuk melihat persepsi siswa SMA Se-kecamatan Medan Belawan
terhadap Profil Guru Bidang Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Dapat memberikan gambaran tentang bagaimana persepsi siswa terhadap
profil guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
2. Untuk menginformasikan kepada guru atau calon guru (khususnya bidang
studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan) tentang bagaimana mengajar dengan
baik agar siswa menjadi tertarik pada pelajaran yang diberikan.
3. Sebagai bahan masukan untuk masa-masa yang akan datang, terutama sebagai
bahan pegangan dalam melaksanakan tugas sebagai seorang pengajar bidang
studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

12

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan saran yang
terkait dengan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan.
A. Kesimpulan
Sebagai kesimpulan dari hasil Uji Coba yang telah dilakukan di SMA
Negeri 19 Medan dengan butir pernyataan 65 butir hingga akhirnya menjadi 45
butir pernyataan yang telah valid, dan dilakukan penelitian mengenai persepsi
siswa kelas X dan XI terhadap profil guru bidang studi pendidikan jasmani dan
kesehatan di SMA Sekecamatan Medan Belawan Tahun Ajaran 2013/2014 adalah
“BaikSekali”. Dengan empat kompetensi guru terbaru dan kurikulum 2013 yaitu
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional dan
kompetensi sosial, yang harus dimiliki oleh semua pendidik atau guru.
B. Saran – saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka dalam hal ini
peneliti akan memberikan beberapa saran yang terkait antara lain :
1. Diharapkan kepada guru pendidikan jasmani dan kesehatan agar dapat
mempertahan kan dan lebih dapat memberikan informasi yang lebih baik lagi
kepada siswa dalam proses belajar mengajar pada bidang studi pendidikan
jasmani dan kesehatan, sehingga siswa tetap memiliki persepsi yang baik
sekali terhadap profil guru bidang studi pendidikan jasmani dan kesehatan.

72

2. Bagi para guru bidang studi pendidikan jasmani dan kesehatan agar dapat
membuat pelajaran yang diajarkan menarik, dengan cara ini proses belajar
mengajar akan berlangsung optimal sehingga tercapai hasil belajar yang
maksimal.
3. Sebagai guru bidang studi pendidikan jasmani dan kesehatan hendaknya
harus mampu menjadi seorang pemimpin yang lebih demokratis dan tegas,
sehingga siswa tidak perlu merasa takut tetapi mengagumi sang guru.
4. Hiharapkan kepada peneliti lain untuk dapat melalukan penelitian lanjutan
untuk melihat aspek lain yang terkait dengan persepsi siswa terhadap profil
guru bidang studi pendidikan jasmani dan kesehatan.
Demikianlah kesimpulan dan saran yang dapat ditarik, akhirnya semoga
penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca
umumnya.

73

DAFTAR PUSTAKA
Ad. Rooijakkers. 1980. Mengajar dengan sukses, Gramedia, Jakarta
Ahmadi Abu. 1991. Teknik Belajar Yang Efektif. Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 1987. Prosedur Penetian. Bumi Aksara Jakarta
Ateng H. Abdul Kadir, 1997, Azas Dan Landasan Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan tenaga Kependidikan
Atkinson dkk, Pengantar Psikologi Jilid II, Intereksa Batam, 1987, Hal. 277
A. Arthur guyton, 1991, Fisiologi kedokteran, EGC. Jakarta
Djaali. 2011. Psikologi Pendidikan. PT Bumi Aksara. Jakarta
Djoyonegoro, W. 1994. Suara Guru. Jakarta
Echols, M, Jhon dan Sadili, Hassan.1993. Kamus Inggirs Indonesia. PT.
Gramedia. Jakarta
H.Dirawat. 1993. Sistem pembinaan professional dan cara belajar siswa aktif,
Grafindo, Jakarta.
Hartinah, Siti. 2008. Pengembangan Peserta Didik. PT Refika Aditama
Http://rizkizulfitri-kiena.blogspot.com/2013/01/profil-guru-pendidikajasmani.html
http://edukasi.kompasiana.com/2010/06/23/hakikat-guru-sebuah-perspektif/
http://www.rokhim.net/2012/05/pengertian-persepsi.html
http://harlona.blogspot.com/2013/09/pengertian-syarat-dan-tugas-guru.html
http://gurumtsnu.blogspot.com/2012/03/persepsi-siswa.html
http://edukasi.kompasiana.com/2013/09/26/persepsi-593377.html
Iskandar. 2009. Psikologi Pendidikan. Gaung Persada (GP) Press
Lutan Rusli, Ibrahim Rush, Suherman Adang, dkk, 2002, Supervise Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan, Departemen Pendidikan Nasional Direktorat

Jendral pendidikan Dasar Dan Menengah Bekerja Sama Denga Direktorat
Jendral Olahraga, Jakarta
Majid, Abdul. (2005). Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Munir abdul, 2001. Pedagogik, Unimed, Medan
Prewardianto. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. PN. Gramedia. Jakarta
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempegaruhinya. Rineka Cipta.
Jakarta
Sudjana. 2002. Metode Statistik Edisi VI. Tarsito. Bandung
Sudjana, Nana. 1991. Pengelolaan Belajar. Jakarta. Bulan Bintang
Sukintaka. 1992. Teori Bermain. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga
Kependidikan.
Suratno, 1997, 9 kiat Rahasia Kesuksesan Guru Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan, penelitian FPOK, Medan
Suryosubroto, B. 1996. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta. Rineka
Cipta
Suryabrata, Sumardi.2000. Psikologi Kepribadian. PT Raja Grafindo Persada
Wau Yasaratodo.2013. Profesi Kependidikan. Unimed Press. Gedung Lembaga
Penelitian Lantai 1
Winarno, S. 1984. Penelitian Masyarakat. Usaha Nasional. Surabaya
Winkel W,S. 1989. Psikologi Pengajaran. PT. Gramedia. Jakarta
Yunus, Mahmud. 1992. Teknik Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta
Tuhadi, 2001. Penelitian, Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran Pendidikan
jasmani dan kesehatan, Medan, FPOK IKIP MEDAN. Medan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DAN PRESTASI AKADEMIK DENGAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS XII DI SMK BHAKTI UTAMA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011/2012

3 27 59

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DAN KOMPETENSI PADAGOGIK GURU TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 9 110

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DAN KOMPETENSI PADAGOGIK GURU TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 8 78

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 39 86

PROFIL KEBUGARAN GURU PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN TELUK BETUNG UTARA BANDAR LAMPUNG

0 31 36

PERSEPSI SISWA DAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR DI BATANGHARI LAMPUNG TIMUR

2 22 66

PERSEPSI SISWA TERHADAP EFEKTIVITAS MENGAJAR GURU BIDANG STUDI SEJARAH DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2013

1 9 52

PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 38

PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN EKONOMI DI KELAS XI MAN MEMPAWAH TIMUR TAHUN AJARAN 20172018 ARTIKEL PENELITIAN

0 1 13

PENGARUH PERSEPSI IKLIM KELAS TERHADAP PENGGUNAAN STRATEGI SELF-REGULATED LEARNING SISWA KELAS X DAN XI UNGGULANPADA SMA NEGERI 3 MEDAN

1 1 14