PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DAN KOMPETENSI PADAGOGIK GURU TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

(1)

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DAN KOMPETENSI PADAGOGIK GURU TERHADAP

HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN

PELAJARAN 2010/2011

Oleh

LINDA SUPIYANTI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan kompetensi padagogik guru ekonomi siswa SMA Negeri 12 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 12 Bandar Lampung

sebanyak 3 kelas dengan jumlah siswa keseluruhan 115 siswa. Dengan menggunakan rumus cochrant dengan probability sampling didapat sampel

sebanyak 89 siswa yang selanjutnya dilakukan alokasi proporsional sampling agar sampel yang diambil mewakili. Metode yang digunakan adalah penelitian

deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey.

Berdasarkan analisis data diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa (1) Ada pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 12 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukan dengan thitung7,102 > ttabel1,990. Dengan

koefisien korelasi (r) 0,606 dan koefisien determinasi (r2) 0,367, berarti hasil belajar ekonomi dipengaruhi oleh persepsi siswa tentang metode mengajar guru


(2)

2010/2011. Hal ini ditunjukan dengan thitung5,556 > ttabel1,990. Dengan koefisien korelasi (r) 0,512 dan koefisien determinasi (r2) 0,262, berarti hasil belajar ekonomi dipengaruhi oleh kompetensi padagogik guru sebesar 26,2%. (3) Ada pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan kompetensi padagogik guru terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 12 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukan dengan thitung 40,359 > ttabel3,265. Dengan koefisien korelasi (r) 0,696 dan koefisien

determinasi (r2) 0,484, berarti hasil belajar ekonomi dipengaruhi persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan kompetensi padagogik guru sebesar 48,4%.

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah (1) Ada pengaruh yang positif dan signifikan persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 12 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011. (2) Ada pengaruh yang positif dan signifikan kompetensi padagogik guru terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 12 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011. (3) Ada pengaruh yang positif dan signifikan persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan kompetensi padagogik guru terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 12 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011.


(3)

NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN

2010/2011 (Skripsi)

Oleh LINDA SUPIYANTI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(4)

NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN

2010/2011

Oleh

Linda Supiyanti

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(5)

Halaman HALAMAN JUDUL

ABSTRAK

HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN RIWAYAT HIDUP

MOTTO

PERSEMBAHAN SANWACANA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Kegunaan Penelitian ... 11

G. Ruang Lingkup Penelitian ... 11

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 13

1. Hasil Belajar ... 13

2. Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru ... 15

3. Kompetensi Padagogik Guru ... 18

4. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru, dan Kompetensi Padagogik Guru terhadap Hasil Belajar ... 21

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 23

C. Kerangka Pikir ... 25

D. Hipotesis ... ... 27

III. METODELOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... 28

B. Populasi dan Sampel ... 29


(6)

D. Definisi Konseptual Variabel ... 33

E. Definisi Operasional Variabel ... 34

F. Teknik Pengumpulan Data ... 36

1. Observasi .. ... 37

2. Dokumentasi ... 37

3. Angket ... 37

G. Uji Persyaratan Instrumen... 38

1. Uji Validitas Angket ... 38

2. Uji Reliabilitas Angket ... 42

H. Uji Persyaratan Analisis Data ... 46

1. Uji Normalitas... 47

2. Uji Homogenitas ... 48

3. Uji Linieritas ... 48

4. Uji Multikolinieritas... 50

5. Uji Autokorelasi... 51

6. Uji Heteroskedastisitas... 53

I. Uji Hipotesis... ... 55

1. Regresi Linier Sederhana ... 55

2. Regresi LinierMultiple ... 56

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 58

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 12 Bandar Lampung .... 58

2. Visi dan Misi SMA Negeri 12 Bandar Lampung ... 59

3. Identitas Sekolah ... 60

4. Sarana dan Prasaran ... 60

B. Gambaran Umum Responden ... 61

C. Deskripsi Data ... 61

1. Data Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru Ekonomi ... 62

2. Data Kompetensi Padagogik Guru ... 63

3. Data tentang Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Bandar Lampung ... 65

D. Hasil Uji Persyaratan Analisis Data ... 66

1. Hasil Uji Normalitas ... 67

2. Hasil Uji Homogenitas ... 68

3. Hasil Uji Linieritas Garis Regresi ... 69

4. Hasil Uji Multikolinieritas ... 71

5. Hasil Uji Autokorelasi ... 72

6. Hasil Uji Heterokedastisitas ... 73

E. Hasil Pengujian Hipotesis ... 75

1. Hasil Regresi Linier Sederhana ... 75

2. Hasil Regresi Linier Multiple ... 80

F. Pembahasan .... ... 82 1. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru


(7)

3. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru dan

Kompetensi Padagogik Guru terhadap Hasil Belajar Ekonomi .... 86 V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .... ... 90 B. Saran ... ... 91

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

TABEL

Halaman Tabel 1. Nilai Hasil Ujian Mid Semester Ganjil Mata Pelajaran Ekonomi

Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran

2010/2011 ... 3

Tabel 2. Jumlah Siswa Yang Memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011 ... 3

Tabel 3. Jumlah Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011 ... 30

Table 4. Perhitungan Proporsi Sampel Setiap Kelas ... 32

Tabel 5. Indikator Masing-Masing Variabel dan Sub Indikator ... 35

Tabel 6. Hasil Perhitungan Uji Coba Validitas Variabel X1 ... .. 41

Tabel 7. Hasil Perhitungan Uji Coba Validitas Variabel X2 ... 42

Tabel 8. Daftar Analisis Varian (ANAVA) ... 50

Tabel 9. Sarana dan Prasarana Sekolah ... 60

Tabel10. Jumlah SMA Negeri 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011 .... ... 61

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru ... 62

Tabel 12. Kategori Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru Ekonomi ... 63

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Kompetensi Padagogik Guru... 64

Tabel 14. Kategori Kompetensi Padagogik Guru ... 64

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi Siswa... 65

Tabel 16. Kategori Hasil Belajar Ekonomi Siswa ... 66

Tabel 17. Hasil Uji Normalitas ... 67

Tabel 18. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas ... 68

Tabel 19. Hasil Uji Linearitas Garis Regresi X1 ... 69

Tabel 20. Hasil Uji Linearitas Garis Regresi X2 ... 70

Tabel 21. Hasil Uji Multikolenieritas ... 71

Tabel 22. Hasil Uji Autokolerasi ... 72

Tabel 23. Hasil Uji Heteroskedastisiatas ... 74

Tabel 24. Hasil Uji Hipotesis Pertama ... 76

Tabel 25. Hasil Uji Hipotesis Kedua ... 78


(9)

Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah SWT membantu orang-orang yang sabar

(Al-Baqarah:153)

Di balik kesulitan itu pasti ada kemudahan. Dan yakinlah semua kan baik-baik saja

(Linda)

Hidup adalah rintangan yang harus dihadapi, perjuangan yang harus dimenangkan, rahasia yang harus digali, dan anugerah yang

harus dipergunakan (Linda Supiyanti)


(10)

1. Tim Penguji

Ketua :Dr. R Gunawan S, S,Pd., S.E., M.M. ...

Sekretaris :Drs. Tedi Rusman, M.Si. ...

Penguji

bukan pembimbing :Drs. I Komang Winatha, M.Si. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(11)

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, Alhamdulillah Hirobbil alamin sebagai ungkapan syukur

dan bangga, terimakasih kupersembahkan karya sederhanaku ini untuk orang-orang terkasihku :

Akan dan Emak tercinta yang telah mendidikku sejak kecil, tiada pernah lelah memberi semangat dan mendoakan aku, memberikan segenap dukungan moril maupun materil yang tak pernah henti,

untuk keberhasilanku

Abang-abang dan kakak ku tersayang terimaksih untuk atas doa, kasih sayang dan dukungan yang telah diberikan pada ku,,, Ponakan-ponakan ku tersayang, terimaksih karena telah memberikan

kecerian dan kelucuan sehingga membuat ku terhibur,,

Yang terhormat para pendidikku yang telah ikhlas memberikan ilmu pengetahuan kepadaku,,

Sahabat-sahabat ku tersayang (Ti4) sugiarti, ukhti dan wigati terimakasih untuk smua yang telah kita lalui selama ini baik suka

maupun duka Semoga kesuksesan akan kita raih bersama,, Serta Almamater tercinta yang membuat ilmuku bertambah.


(12)

TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Nama Mahasiswa :

Linda Supiyanti

Nomor Pokok Mahasiswa : 0743031021

Program Studi : Pendidikan Ekonomi

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. R. Gunawan S, S.Pd., S.E., M.M. Drs. Tedi Rusman, M.Si NIP 19600808 198603 1 003 NIP 19600826 198603 1 001

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Ketua Program Studi

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Ekonomi

Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H. Drs. Hi. Nurdin, M.Si. NIP 19571011 198703 1 001 NIP 19600817 198603 1 003


(13)

Penulis di lahirkan di Desa Banding Agung pedada, Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran pada tanggal 20 Mei 1988, beragama islam dan merupakan anak ke empat dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Rusli dan Ibu Hernawati.

Pendidikan formal yang telah diselesaikan oleh penulis adalah:

1. Sekolah Dasar Negeri 1 Banding Agung Punduh Pedada Pesawaran, diselesaikan pada tahun 2001.

2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Punduh Pedada Pesawaran, diselesaikan pada tahun 2004.

3. Sekolah Menengan Atas Negeri 12 Bandar Lampung, diselesaikan pada tahun 2007.

Pada tahun 2007 penulis diterima di Universitas Lampung dan terdaftar sebagai mahasiswi Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Pada tanggal 24-31 Januari 2010, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Surabaya, Bali, Yogyakarta. Pada bulan Juli sampai dengan bulan September 2011, penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapanagan (PPL) di SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung.


(14)

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat nikmat dan hidayah-Nya

sehingga skripsi dengan judul “ Pengaruhpersepsi siswa tentang metode mengajar guru dan kompetensi padagogik guru terhadap hasil belajar ekonomi kelas X SMA Negeri 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011” dapat diselesaikan dengan baik.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak sekali mendapat bantuan,

bimbingan, motivasi, doa dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Hi. Bujang Rahmat, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi.

2. Bapak Dr. M. Thoha B. S. Jaya, M., selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bpk Drs. Nengah Maharta, M.Si., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Iskandarsyah, M. H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas lampung yang telah memberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi

5. Bapak Drs Iskandarsyah, M.H., selaku ketua jurusan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Lampung.


(15)

skripsi.

7. Bapak Dr. Raden Gunawan Sudarmanto, S.Pd, S.E, M. M., selaku

pembimbing I yang telah membantu, membimbing, memberikan saran dan mencurahkan waktunya dalam membimbing penulis dengan penuh

kesabaran.

8. Bapak Drs. Tedi Rusman, M. Si., selaku pembimbing II yang telah membantu, membimbing, memberikan saran dan mencurahkan waktunya dalam membimbing penulis dengan penuh kesabaran.

9. Bapak Drs. I Komang Winatha, M. Si. , selaku pembahas yang telah memberikan banyak arahan dan masukkan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

10. Bapak Hi. Jalaluddin Syarip, S.Pd , selaku kepala sekolah SMA Negeri 12 Bandar Lampung yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.

11. Bapak dan Ibu dosen FKIP khususnya Program Studi Pendidikan Ekonomi atas ilmu yang diberikan.

12. Sahabat-sahabat terbaik ku, (ti4) Wigati, Sugiarti, Ukhti, kalian telah banyak mengajariku arti persahabatan, terimakasih untuk semua kenangan indah yang telah kalian berikan padaku. Semoga kecerian dan kesedihan yang telah kita lalui bersama, menjadi doa untuk kita semua.

13. Teman-teman angkatan 2007: Sri, Eva, Erna, Sulis, Ucha, Else, Rofiqoh, Rohmila, Wahyu, Suliyah, Wuri, Silvia, Kadek, Enti, Desi, Mevi, Putu


(16)

14. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan ’05, ’06, ’07, ’08, ‘09, dan ’10 yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

15. Temen-temen PPL SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung. Walaupun sebentar kebersamaan yang luar biasa, suka duka kita bersama takkan pernah terlupakan.

16. Siswa-siswi SMA AL-AZHAR 3 Bandar Lampung khususnya kelas XI IPS 1, XI IPS 2 dan XI IPS 3 terimakasih atas dukungan yang telah diberikan

17. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis berhadap semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua orang.

Bandar Lampung, Februari 2012 Penulis


(17)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Linda Supiyanti

NPM : 0743031021

Program Studi : Pendidikan Ekonomi Jurusan : Ilmu Pengetahuan sosial

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Februari 2012 Yang Membuat Pernyataan

Linda Supiyanti NPM 0743031021


(18)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan diuraikan kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan berisi tentang hasil pengujian hipotesis. Saran berisi tentang usulan dari peneliti kepada seluruh pihak yang berhubungan dengan kegiatan belajar.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan kompetensi padagogik guru ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 12 Bandar Lampung tahun palajaran 2010/2011, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut

1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 12 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011.

2. Ada pengaruh positif dan signifikan kompetensi padagogik guru terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 12 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011.

3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan kompetensi padagogik guru terhadap hasil belajar


(19)

ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 12 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada sekolah, guru, siswa, dan keluarga antara lain sebagai berikut

1. Hedaknya guru dalam mengajar menggunakan metode mengajar yang bervariasi seperti metode diskusi, metode tanya jawab, metode kerja kelompok serta metode pemberian tugas dan sesuai dengan materi yang diajarkan agar materi yang diajarkan dapat lebih mudah diterima oleh siswa. 2. Hedaknya guru dalam mengajar menerapkan kompetensi padagogik, yang

salah satunya memanfaatkan teknologi pembelajaran sebagai media, agar materi yang diajarkan dapat lebih mudah diterima oleh siswa.

3. Hendaknya hasil belajar siswa SMA Negeri 12 Bandar Lampung harus terus ditingkatkan dengan tidak mengabaikan faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti metode mengajar guru dan kompetensi padagogik guru.


(20)

I. PENDAHULUAN

Bab I ini akan dibahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Hal lain yang perlu juga akan dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Adapun pembahasan secara lebih rinci dan jelas ditunjukkan pada bagian-bagian berikut ini.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan dalam setiap bangsa. Tanpa adanya pendidikan Negara tidak akan pernah maju dan berkembang. Pendidikan sangat berperan aktif dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan dapat mengarahkan tingkah laku menuju tingkat perkembangan yang diharapkan. Berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Guru dalam hal ini memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Tanpa adanya guru siswa tidak akan pernah berhasil.

Salah satu lembaga pendidikan formal adalah Sekolah Menengah Atas atau SMA yang mempunyai tujuan untuk dapat menciptakan atau menyiapkan peserta didik untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi yaitu perguruan tinggi. Salah satu wujud yang dilakuakn oleh pihak sekolah adalah mengikutsertakan siswa dalam


(21)

proses belajar mengajar, maka pada akhir semester diadakan evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa pada materi pelajaran yang telah dipelajari selama proses belajar mengajar. Dari hasil evaluasi tersebut, guru dapat

memberikan penilaian terhadap hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa selama proses kegiatan belajar mengajar. Salah satu Sekolah Menengah Atas yang selalu berupaya meningkatkan hasil belajar siswanya adalah SMA Negeri 12 Bandar Lampung. Sekolah yang telah berdiri sejak puluhan tahun lalu, yang selalu berupaya untuk menjadi sekolah terbaik dalam mencetak lulusan yang berwawasan, berkualitas, bermoral dan berakhlak mulia.

Sekolah yang selalu berupaya dan berhasil meluluskan semua siswanya pada setiap ujian nasional ini memang berusaha dan berkomitmen menjadi salah satu sekolah unggulan yang bukan hanya unggul dalam sisi pengetahuan intelektual saja, tapi juga berusaha mengajarkan dan membimbing para siswa agar memiliki moral dan berakhlak mulia. Salah satu bentuk yang diwujudkan oleh sekolah guna peningkatan mutu dan kualitas para siswa adalah menyediakan fasilitas yang dapat mendukung guna terciptanya proses kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efesien. Mulai dari menyediakan sarana dan prasarana yang dapat mendukung proses kegiatan belajar mengajar, seperti ruang kelas yang memadai, laboraturim, perpustakaan, ruang UKS, ruang kegiatan ekstrakulikuler, ruang TU, ruang guru, mushola, lapangan voli yang memadai, dan juga lapangan parkir yang luas karena sebagian siswa telah membawa kendaraan bermotor. Ketersediaan dan

kelengkapan sarana dan prasarana ini adalah dimaksudkan untuk menunjang dan menciptakan rasa nyaman terhadap siswa selama proses kegiatan belajar


(22)

mengajar. Karena sebagian waktu siswa dihabiskan di sekolah untuk proses kegiatan belajar mengajar.

Guru di sekolah ini sebagian besar telah menempuh pendidikan strata satu sesuai dengan bidang masing-masing yang diperoleh dari berbagai perguruan tinggi di Provinsi Lampung. Dalam penerimaan guru baru, sekolah ini mengutamakan seorang guru lulusan fakultas keguruan, hal ini dimaksudkan agar guru yang diterima memang benar-benar orang yang kompeten dalam bidang pendidikan yaitu mampu mengajar dan mentransfer ilmu kepada para siswanya sesuai dengan kemampuannya.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilaksanakan di SMA Negeri 12 Bandar Lampung pada mata pelajaran ekonomi kelas X semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011, hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 1. Nilai Hasil Ujian Mid Semester Ganjil Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011

Rentang Nilai Jumlah Siswa Persen (%)

85 ke atas 4 3,5%

75-84 34 29,6%

65-74 11 9,6%

55-64 31 27%

00-54 35 30,3%

Jumlah 115 100%

Sumber: Guru Ekonomi SMA Negeri 12 Bandar Lampung

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui hasil belajar siswa bervariasi dari nilai yang tinggi sampai dengan nilai yang rendah. Hasil belajar yang diperoleh siswa kelas X SMA Negeri 12 Bandar Lampung dari 115 siswa yang mendapat nilai


(23)

kurang dari 65 sebanyak 66 siswa atau sebesar 57,4%. Hal ini berarti sebagian besar siswa memiliki hasil belajar yang masih tergolong rendah. Di SMA Negeri 12 Bandar Lampung terdapat Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu tingkat pencapaian kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa per mata pelajaran. Hal ini dilakukan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa. Dari penelitian pendahuluan yang dilakukan diperoleh bahwa Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) siswa di SMA Negeri 12 Bandar Lampung adalah 65. Jika siswa telah mencapai kriteria tersebut maka tidak perlu diadakan remedial, sebaliknya jika belum mencapai kriteria nilai yang diharapkan maka diadakan remedial.

Tabel 2. Jumlah Siswa yang Memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011

Standar Ketuntasan Frekuensi Persentase (%)

≥65 49 42,6%

<65 66 57,4%

Jumlah 115 100%

Sumber: Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 12 Bandar Lampung

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA negeri 12 Bandar Lampung masih tergolong rendah, sehingga dapat dikategorikan bahwa siswa yang menguasai mata pelajaran ekonomi tergolong rendah jika dibandingkan dengan siswa yang belum menguasai bahan pelajaran. Apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 65% dikuasai siswa maka persentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut tergolong rendah (Djamarah dan Zain, 1995: 128).

Hasil belajar siswa merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan dalam dunia pendidikan. Banyak faktor yang menyebabkan tercapainya suatu hasil belajar


(24)

yang baik dalam proses belajar mengajar. Secara garis besar faktor-faktor tersebut terbagi menjadi dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Menurut Mujiono (2006: 3) faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain

1. Faktor internal yaitu faktor yang dialami dan dihayati siswa seperti minat, persepsi, sarana, sikap maupun faktor pribadi lainnya.

2. Faktor eksternal yaitu faktor dari luar yang berpengaruh pada aktivitas belajar seperti kondisi keluarga, metode mengajar guru dan kompetensi guru.

Salah satu faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar siswa adalah

penggunaan metode mengajar guru. Metode mengajar adalah prosedur, langkah-langkah, urutan dan cara yang dilakukan guru dalam pencapaian proses

pembelajaran di kelas. Pemilihan metode mengajar yang tepat akan sangat membantu keberhasilan proses pembelajaran. Metode mengajar juga dapat menumbuhkan semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Kurang bervariasinya metode guru dalam mengajar menyebabkan kurang bersemangatnya siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar sehingga menyebabkan siswa merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti pembelajaran di kelas.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilaksanakan di SMA Negeri 12 Bandar Lampung saat ini metode yang digunakan oleh sebagian guru bidang studi

ekonomi adalah metode ceramah. Dimana siswa kurang dilibatkan dalam proses belajar mengajar, siswa hanya menerima materi tanpa ada interaksi yang baik dan aktif antara guru dan murid. Penggunaan metode mengajar yang kurang bervariasi yang hanya menggunakan metode ceramah saja menyebabkan siswa kurang aktif


(25)

dalam kegiatan pembelajaran. Masih banyak siswa yang tidak memperhatikan guru dalam menyampaikan materi.

Guru dalam menyampaikan materi perlu memilih metode mana yang sesuai dengan keadaan kelas dan keadaan siswa sehingga siswa merasa tertarik untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan dan dengan metode yang bervariasi dapat meningkatkan kegiatan belajar siswa (Slameto, 2003: 96). Pemilihan metode yang dipakai oleh guru bukanlah metode yang asal pakai, tetapi harus memperhatikan metode yang akan digunakan dan yang telah terpilih dari proses penyeleksian metode yang tepat dan cocok untuk diterapkan dalam proses pembelajaran yang akan berlangsung. Hal ini dikarenakan dari setiap metode tersebut tentu memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Metode mengajar guru merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan metode mengajar yang akurat, guru akan mampu mencapai tujuan pembelajaran. Dalam penggunaan metode guru harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas. Metode mengajar memiliki peranan yang sangat penting dalam keberhasilan belajar siswa.

Keberhasilan belajar siswa tidak hanya dipengaruhi oleh metode mengajar guru, tetapi juga dipengaruhi oleh kompetensi guru, yaitu kompetensi padagogik guru yang merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam proses belajar mengajar, guru sebagai pengajar dan siswa sebagai subjek belajar, dituntut kualifikasi tertentu dalam hal pengetahuan, kemampuan, sikap dan tata nilai serta sifat-sifat pribadi, agar proses dapat


(26)

di sekolah. Kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru yang sebenarnya. Kompetensi tersebut terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan perbuatan secara profesional dalam menjalankan fungsi sebagai guru. Salah satu kompetensi guru adalah kompetensi padagogik yaitu kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan di SMA Negeri 12 Bandar Lampung, bahwa sebagian guru belum menguasai kompetensi padagogik secara mendalam. Hal ini bisa dilihat dari kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Dalam mengajar guru belum mempersiapkan atau merencanakan sistem pembelajaran yang akan dipakai. Keadaan ini juga bisa disebabkan oleh banyaknya guru baru dengan masa kerja yang relatif belum lama sehingga pengalaman mengajarnya masih kurang.

Keberhasilan dalam proses pembelajaran juga dipengaruhi oleh pemanfaatan tekonologi pembelajaran yang digunakan sebagai media. Namun pada kenyataannya saat ini guru dalam menyelenggarakan pembelajaran belum menggunakan teknologi pembelajaran sebagai media seperti mediaOver Head Proyektor(OHP) danLiquid Crystal Display(LCD). Dalam mengajar guru hanya menggunakan buku pelejaran dan papan tulis saja. Untuk meningkatkan keaktifan dan keberhasilan prestasi atau hasil belajar siswa perlu media pembelajaran yang tepat dan menarik.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka peneliti hendak melakukan kegiatan penelitian dengan judul “Pengaruh Persepsi Siswa


(27)

Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang berpengaruh terhadap keberhasil hasil belajar siswa yaitu sebagai berikut

1. Sebagian besar guru di SMA Negeri 12 Bandar Lampung masih menggunakan metode ceramah sehingga banyak siswa yang tidak memperhatikan guru dalam menyampaikan materi.

2. Metode pembelajaran yang digunakan guru di SMA Negeri 12 Bandar Lampung dalam proses pembelajaran kurang bervariasi yang menyebabkan siswa merasa jenuh dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

3. Sebagian besar guru di SMA Negeri 12 Bandar Lampung kurang memahami jenis-jenis metode pembelajaran yang akan digunakan.

4. Sebagian besar metode pembelajaran yang digunakan guru SMA Negeri 12 Bandar Lampung kurang tepat tidak sesuai dengan materi yang akan disampaikan.

5. Penerapan metode pembelajaran di kelas tidak didukung dengan sarana yang memadai.

6. Sebagian besar guru di SMA Negeri 12 Bandar Lampung masih lulusan S1 7. Sebagian besar guru di SMA Negeri 12 Bandar Lampung belum menguasai


(28)

8. Banyaknya guru baru di SMA Negeri 12 Bandar Lampung dengan masa kerja yang relatif belum lama sehingga pengalaman mengajarnya masih kurang. 9. Perancangan pembelajaran yang dilakukan guru SMA Negeri 12 Bandar

Lampung masih kurang baik.

10. Sebagian besar guru di SMA Negeri 12 Bandar Lampung dalam mengajar dan menyampaikan materi belum memanfaatkan dan menggunakan Over Head Proyektor (OHP) sebagai media pembelajaran.

11. Sebagian besar guru di SMA Negeri 12 Bandar Lampung dalam mengajar dan menyampaikan materi belum memanfaatkan dan menggunakan teknologi pembelajaran Liquid Crystal Display (LCD) sebagai media pembelajaran. 12. Sebagian besar siswa belum mencapai Keriteria Ketuntasan Minimum (KKM)

yang telah disepakati.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan dari identifikasi masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada aspek yaitu pengkajian tentang pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru (X1), kompetensi padagogik guru (X2), dan hasil belajar siswa (Y).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah


(29)

1. Apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011?

2. Apakah ada pengaruh kompetensi padagogik guru terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011?

3. Apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan kompetensi padagogik guru terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk

1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011

2. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi padagogik guru terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011

3. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan kompetensi padagogik guru terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011


(30)

F. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan penelitian tersebut di atas, maka kegunaan penelitian ini adalah

1. Kegunaan Teoritis

a. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai masalah yang diteliti.

b. Sebagai latihan dan pengalaman dalam mempraktekkan teori yang diterima dibangku kuliah.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi siswa agar dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran.

b. Bagi sekolah sebagai masukan dalam usaha meningkatkan kualitas peserta didik.

c. Bagi guru dan calon guru sebagai sumbangan pemikiran dalam memilih metode pembelajaran yang tepat dan efektif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

d. Sebagai bahan refrensi untuk perpustakaan dan bagi semua pihak yang bermaksud melakukan penelitian lebih lanjut.

G. Ruang Lingkup Penelitian

a) Ruang Lingkup Subjek Penelitian

Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011.


(31)

b) Ruang Lingkup Objek Penelitian

Ruang lingkup objek penelitian adalah persepsi siswa tentang metode mengajar guru (X1), kompetensi padagogik guru (X2), dan hasil belajar ekonomi (Y).

c) Ruang Lingkup Tempat Penelitian

Ruang lingkup tempat penelitian adalah SMA Negeri 12 Bandar Lampung. d) Ruang Lingkup Waktu Penelitian

Ruang lingkup waktu penelitian adalah pelaksanaan penelitian pada tahun 2011.


(32)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

Bab II ini terdiri atas tinjauan pustaka, hasil penelitian yang relevan kerangka pikir, dan hipotesis. Sebelum analisis kritis dan komparatif terhadap teori-teori dan hasil penelitian yang relevan dengan semua variabel yang diteliti, selanjutnya penelitian dapat melakukan kesimpulan sementara. Perpaduan sintesa antara variabel satu dengan variabel yang lain akan menghasilkan kerangka pikir yang selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis.

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka ini akan membahas teori-teori yang mendasari tentang hasil belajar, persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan kompetensi padagogik guru. Dan juga menjelaskan teori-teori yang mempengaruhi metode mengajar terhadap hasil belajar dan kompetensi padagogik guru terhadap hasil belajar.

1. Hasil Belajar

Salah satu tujuan proses pembelajaran adalah meningkatkan hasil belajar yang diperoleh siswa pada akhir kegiatan pembelajaran. Hasil belajar merupakan hal yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses yang nantinya berpengaruh terhadap hasil belajar.


(33)

Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya (Hamalik, 2004: 28). Sedangkan menurut Trianto

(2009:17) belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku tetap dari belum tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham, dari kurang terampil menjadi lebih terampil, dan menjadi kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru, serta

bermanfaat bagi lingkungan maupun individu itu sendiri. Untuk memperoleh hasil belajar, dilakukan evaluasi atau penilaian yang merupakan tindak lanjut atau cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa.

Proses belajar dan hasil belajar bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola struktur, dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan yang membimbing mereka, dan guru yang berkompetensi, guru yang berkompeten akan lebih menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menyenangkan dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar para siswanya akan berada pada tingkat yang optimal (Oemar, 2004: 36).

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindakan belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya proses belajar. (Dimyati dan Mujiono, 2006: 3).

Sudjana (2004:22) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Antara hasil belajar dan prestasi belajar pada dasarnya mempunyai arti yang sama, karena hasil belajar merupakan bagian dari prestasi siswa.

Mata pelajaran ekonomi adalah pelajaran yang diajarkan pada siswa dengan tujuan agar pelajaran ekonomi dapat digunakan dalam mengaplikasikan antara materi dengan berbagai bentuk kegiatan. Melalui belajar diharapkan ekonomi tidak hanya berisi hapalan tetapi menampilkan berbagai sikap dan keterampilan yang diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Berdasarkan uraian dan pendapat di atas, hasil belajar ekonomi adalah hasil yang dicapai siswa dalam mata pelajaran ekonomi setelah siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di


(34)

sekolah dan diwujudkan dalam bentuk nilai dari guru kepada muridnya dalam jangka waktu tertentu. Nilai-nilai tersebut bisa didapat dari hasil evaluasi belajar, mid semester dan hasil ujian semester.

2. Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru

Kata persepsi berasal dari bahasa Inggris “perception” yang berarti penglihatan atau tanggapan. Istilah persepsi adalah suatu proses aktivitas seseorang dalam memberikan kesan, penilaian, pendapat, merasakan dan menginterprestasikan sesuatu berdasarkan informasi yang ditampilkan dari sumber lain. Melalui persepsi kita dapat mendapatkan pengetahuan khusus tentang kejadian pada saat tertentu karena persepsi dapat terjadi kapan saja.

Persepsi merupakan suatu proses pengamatan terhadap suatu objek yang

menyangkut tanggapan mengenai kebenaran langsung, keyakinan terhadap objek tertentu. Manusia sebagai makhluk sosial yang sekaligus juga sebagai makhluk individual, maka terdapat perbedaan antara individu satu dengan individu lainnya. Pada kenyataannya sebagian besar sikap dan tingkah laku ditentukan oleh

persepsinya.

Slameto (1995: 120) menjelaskan bahwa persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia. Kemudian Slameto (2003:102) menambahkan persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan dengan indera penglihatan, pendengaran, peraba, perasa, dan penciuman.


(35)

SelanjutnyaDalyono (2003:227) menyatakan bahwa “persepsi merupakan kemampuan individu untuk mengamati atau mengenal perangsang sesuatu sehingga berkesan menjadi pemahaman, pengetahuan, sikap dan anggapan”. Menurut Kartini (2001:67) persepsi adalah pandangan, pengamatan dan

intreprestasi seseorang individu terhadap suatu kesan objek yang diinformasikan kepada dirinya dan lingkungan tempat ia berada sehingga dapat menentukan tindakannya.

Berdasarkan pendapat di atas, pengertian persepsi dalam penelitian ini

menunjukkan tentang pandangan, perasaan dan pemahaman siswa kelas X SMA Negeri 12 Bandar Lampung tentang metode mengajar guru mata pelajaran

ekonomi. Persepsi yang dibahas dalam penelitian ini berupa persepsi yang bersifat positif tentang metode mengajar guru yang diduga akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Demikian juga dengan persepsi yang negatif tentang metode mengajar guru yang diduga akan berpengaruh negatif terhadap hasil belajar siswa.

Metode berasal dari bahasa Yunani “methodos” yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di dalam mengajar.

Ign. S. Ulih Bukit Karo Karo menyatakan“ Mengajar adalah menyajikan bahan pelajaran oleh orang kepada orang lain agar orang lain menerima, menguasai dan mengembangkannya. Didalam lembaga pendidikan, orang lain yang disebut di atas disebut sebagai murid atau siswa dan mahasiswa, yang dalam proses belajar agar dapat menerima, menguasai dan mengembangkan cara-cara mengajar serta cara belajar haruslah setepat-tepatnya dan seefisien mungkin.


(36)

Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang kurang baik pula. Metode mengajar yang kurang baik dapat terjadi misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa dan terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya (Slameto, 2003: 65).

Keberhasilan belajar seperti yang kita harapkan sangat ditentukan oleh metode yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran yang sangat penting untuk diperhatikan dalam proses belajar mengajar. Menurut Suryosubroto, (2002: 148) metode mengajar guru adalah kecakapan dan pengetahuan kepada murud-murid dalam proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru di sekolah dengan menggunakan cara-cara atau metode-metode tertentu.

Arikunto dalam Djamarah dan Zain (2002:28) mengemukakan konsep keampuhan peranan berbagai metode jika ditinjau dari jenis metode dan banyaknya metode yang sudah dikenal dapat digunakan untuk mengajar. Metode tersebut antara lain

1. Metode pemberian tugas dan resitasi, yaitu melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru dan melaporkan hasilnya

2. Metode diskusi

3. Metode pendekatan proses (proses approach) 4. Metode penemuan (inquiry approach)

5. Metode kerja kelompok 6. Metode eksperimen

7. Metode tanya jawab dan metode lain serta gabungan dari metode tersebut.

Guru tidak hanya bermodal ilmu pengetahuan tetapi juga seoarang guru harus memiliki kiat-kiat mengajar dalam hubungannya dengan fungsi sebagai pendidik dan pembimbing. Strategi penggunaan metode mengajar amat menentukan

kualitas hasil belajar mengajar. Titik fokus yang harus dicapai oleh setiap kegiatan belajar mengajar adalah tercapainya tujuan pengajaran. Guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi


(37)

kegiatan belajar anak didik dalam kelas, salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh guru adalah melakukan pemilihan dan penentuan metode apa yang akan dipilih untuk mencapai tujuan pengajaran. Pemilihan dan penentuan metode ini didasari adanya metode-metode tertentu yang tidak bisa dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Slameto, (2003: 96) juga berpendapat bahwa dengan variasi metode belajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Kompetensi Padagogik Guru

Kompetensi padagogik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Didalam proses belajar mengajar, guru sebagai pengajar dan siswa sebagai subjek belajar, dituntut kualifikasi tertentu dalam hal pengetahuan, kemampuan, sikap dan tata nilai serta sifat-sifat pribadi, agar proses dapat berlangsung efektif dan efisien.

Proses belajar dan hasil belajar bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola struktur, dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan yang membimbing mereka, dan guru yang berkompetensi, guru yang berkompeten akan lebih menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menyenangkan dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar para siswanya akan berada pada tingkat yang optimal (Hamalik, 2004: 36).

Trianto (2006:63) menyatakan Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan seorang guru dalam mengelola proses pembelajaran peserta didik. Kompetensi pedagogik ini meliputi perancangan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.


(38)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2007 tentang Guru, Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan pemahaman tentang peserta didik secara mendalam dan penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik. Pemahaman tentang peserta didik meliputi pemahaman tentang psikologi perkembangan anak. Sedangkan Pembelajaran yang mendidik meliputi kemampuan merancang

pembelajaran, mengimplementasikan pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran, dan melakukan perbaikan secara berkelanjutan.

Menurut Peraturan Pemerintah tentang Guru, bahwasanya kompetensi pedagogik Guru merupakan kemampuan Guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi

1. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan 2. Pemahaman terhadap peserta didik

3. Pengembangan kurikulum/silabus 4. Perancangan pembelajaran

5. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis 6. Pemanfaatan teknologi pembelajaran

7. Evaluasi hasil belajar

8. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya (http://mahmuddin.wordpress.com/2008/03/19/kompetensi-pedagogik-guru- indonesia)

Mulyas (2006) mengatakan bahwa secara pedagogik, kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran perlu mendapat perhatian yang serius. Hal ini penting karena pendidikan di Indonesia dinyatakan kurang berhasil oleh sabagian masyarakat dinilai kering dari aspek pedagodik dan sekolah nampak lebih mekanis sehingga peserta didik cendrung kerdil.


(39)

Standar Nasional Pendidikan (SNP), (2006) pasal 28 ayat (3) butir a

“Menjelaskan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan

pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya”.(http://kadri-blog.blogspot.com/2010/05/pengertian-pedagogik.html)

Kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru dalam mengajar. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan

pengetahuan dan profesional dalam fungsinya sebagai guru. Artinya guru bukan saja harus pintar tetapi harus pandai mentransfer ilmunya pada peserta didik. Guru adalah suatu jabatan profesi. Guru profesional yang bekerja melaksanakan fungsi dan tujuan sekolah harus memiliki kompetensi padagogik yang dituntut agar guru mampu melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya.

Hamalik, (2004: 38) mengatakan bahwa guru yang dinilai kompeten secara profesional apabila

1. Guru tersebut mampu mengembangkan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya.

2. Guru tersebut mampu melaksanakan peranan-peranannya secara berhasil. 3. Guru tersebut mampu bekerja dalam usaha mencapai tujuan pendidik sekolah. 4. Guru tersebut mampu melaksanakan peranannya dalam proses mengajar dan

belajar dalam kelas

Komponen kompetensi padagogik guru sangat penting untuk dilaksanakan oleh seorang guru, karena kompetensi padagogik guru merupakan salah satu indikator kualitas pendidikan di Indonesia. Kompetensi padagogik yang dimiliki oleh seorang guru akan menunjukkan kualitas guru yang sesungguhnya. Kompetensi padagogik guru tersebut akan terwujud dalam bentuk perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan pengevaluasian hasil belajar.


(40)

4. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru dan Kompetensi Padagogik Guru terhadap Hasil Belajar

Hasil belajar siswa merupakan tolak ukur yang menggambarkan mutu proses belajar pada lembaga pendidikan termasuk sekolah. Makin tinggi hasil yang diperoleh siswa menunjukkan makin tinggi keberhasilan siswa dalam belajar dan guru dalam mengajar. Jika sebaliknya, hasil belajar siswa rendah menunjukkan rendah juga proses belajar mengajar di sekolah tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasilbelajar (Tu’u, 2004: 78) faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah kecerdasan, bakat, minat dan perhatian, motif, cara belajar, sekolah, lingkungan keluarga. Selain itu masih terdapat faktor penghambat hasil belajar yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar diri siswa. Faktor dari dalam yaitu kesehatan, kecerdasan, perhatian, minat dan bakat. Sedangkan faktor dari luar diri siswa yaitu keluarga, sekolah, disiplin yang diterapkan di sekolah, masyarakat, lingkungan tetangga, dan aktivitas organisasi (Tu’u, 2004: 83).

Selanjutnya menurut Slameto, (2003: 54) faktor - faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut

1. Faktor intern, yaitu faktor ada dalam diri individu yang sedang belajar yaitu a. Faktor jasmani yaitu, kesehatan, cacat tubuh

b. Faktor psikologis yaitu, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.

2. Faktor eksternal, faktor yang ada diluar individu terdiri dari a. Faktor keluarga

b. Faktor sekolah c. Faktor masyarakat

a. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru terhadap Hasil Belajar

Metode mengajar ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran guru harus mampu menguasai dan menyesuaikan metode yang digunakan dengan kondisi dan suasana kelas agar


(41)

mencapai tujuan pengajaran, seperti yang di kemukakan oleh Rostiyah dalam Djamarah dan Zain (2002: 84), bahwa guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut metode mengajar.

Keberhasilan belajar seperti yang kita harapkan sangat ditentukan oleh metode yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran yang sangat penting untuk diperhatikan dalam proses belajar mengajar. Menurut Suryosubroto, (2002: 148) metode mengajar guru adalah kecakapan dan pengetahuan kepada murud-murid dalam proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru di sekolah dengan menggunakan cara-cara atau metode-metode tertentu.

Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang kurang baik pula. Metode mengajar yang kurang baik dapat terjadi misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa dan terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya (Slameto, 2003: 65).

b. Pengaruh Kompetensi Padagogik Guru terhadap Hasil Belajar

Kompetensi padagogik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Didalam proses belajar mengajar, guru sebagai pengajar dan siswa sebagai subjek belajar, dituntut kualifikasi tertentu dalam hal pengetahuan, kemampuan, sikap dan tata nilai serta sifat-sifat pribadi, agar proses dapat berlangsung efektif dan efisien. Menurut Trianto (2006:63) Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan seorang guru dalam mengelola proses pembelajaran peserta didik. Kompetensi pedagogik ini meliputi perancangan pembelajaran,


(42)

evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Selanjutnya Mulyas (2006) mengatakan bahwa secara pedagogik, kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran perlu mendapat perhatian yang serius. Hal ini penting karena pendidikan di Indonesia dinyatakan kurang berhasil oleh sabagian masyarakat dinilai kering dari aspek pedagodik dan sekolah nampak lebih

mekanis sehingga peserta didik cendrung kerdil karena tidak mempunyai dunianya sendiri.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Lovica Wulandari (2006) dengan judul “Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan dasar mengajar guru, metode mengajar, dan penggunaan media pembelajaran terhadap prestasi belajar ekonomi/akuntansi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2005/2006”. Dalam penelitian ini menyatakan ada pengaruh yang kuat antara persepsi siswa tentang keterampilan dasar mengajar guru, metode mengajar, dan penggunaan media pembelajaran terhadap prestasi belajar dengan rhitung>rtabelyaitu

0,619>0,187. Selain persamaan variabelnya yaitu metode mengajar dan prestasi, persamaan lain ini dengan penelitian yang akan penulis lakukan terletak pada metode penelitian yaitu metode deskriptif verifikatif dengan pendekatanex post factodansurvey. Sedangkan perbedaannya terletak pada penentuan besarnya sampel dan teknik pengambilannya yaitu menggunakan rumus T. Yamane dengan teknikpropability sample. Sementara penelitian


(43)

yang akan penulis lakukan menggunakan rumusCochrandengan teknik proporsional random sampling.

2. Riabalga Susila (2009) dengan judul “Pengaruh persepsi siswatentang metode mengajar guru dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar ekonomi siswa XI akuntansi semester ganjil SMK TRISAKTI Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2008/2009”. Dalam penelitian ini menunjukkan ada pengaruh antara persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar ekonomi, dengan fhitung>ftabel Yaitu 38,57>3,10. Selain persamaan variabelnya yaitu persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan prestasi, persamaan lain ini dengan penelitian yang akan penulis lakukan terletak pada metode penelitian yaitu metode deskriptif verifikatif dengan pendekatanex post factodansurvey. Sedangkan perbedaannya terletak pada penentuan besarnya sampel dan teknik pengambilan sampel yaitu teknik simple random sampling. Sementara penelitian yang akan penulis lakukan adalah menggunakan rumusCochrandengan teknikproportional random sampling.

3. Rosiana (2009) dengan judul “Pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru, motivasi belajar dan cara belajar terhadap peningkatan prestasi belajar ekonomi siswa XI IPS SMA Negeri 7 Bandar Lampung tahun pelajaran 2008/2009”. Dalam penelitian ini menunjukkan ada pengaruh antara persepsi siswa tentang kompetensi guru, motivasi belajar dan cara belajar terhadap peningkatan prestasi, dengan fhitung>ftabel Yaitu 13,785>2,697. Selain persamaan variabelnya yaitu kompetensi guru dan prestasi, persamaan lain dengan penelitian yang akan penulis lakukan terletak pada metode penelitian


(44)

yaitu metode deskriptif verifikatif dengan pendekatanex post factodan survey. Serta teknik pengumpulan datannya yaitu proportional random sampling.Sedangkan perbedaannya terletak pada penentuan besarnya sampel. Sedangkan penelitian yang akan penulis lakukan menggunakan rumus

Cochran.

4. Suryana (2010) dengan judul “ Pengaruh metode mengajar guru, ketersediaan sarana belajar dan kompetensi guru terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 10 Bandar Lampung tahun pelajaran 2009/20010”. Dalam penelitian ini menunjukkan ada pengaruh antara metode mengajar guru, ketersediaan sarana belajar dan kompetensi guru terhadap hasil belajar ekonomi siswa, denganfhitung>ftabelyaitu 44,196>2,662. Selain persamaan variabelnya yaitu metode mengajar guru dan kompetensi guru, persamaan lain ini dengan penelitian yang akan penulis lakukan terletak pada metode

penelitian yaitu metode deskriptif verifikatif dengan pendekatanex post facto dansurvey. Sedangkan perbedaannya terletak pada penentuan besarnya sampel dan teknik pengambilannya yaitu menggunakan rumus T. Yamane dengan teknik simple random sampling. Sementara penelitian yang akan penulis lakukan menggunakan rumusCochrandengan teknikproportional random sampling.

C. Kerangka Pikir

Hasil belajar siswa merupakan tolak ukur yang menggambarkan mutu proses belajar pada lembaga pendidikan termasuk sekolah. Makin tinggi hasil yang diperoleh siswa menunjukkan makin tinggi keberhasilan siswa dalam belajar dan


(45)

guru dalam mengajar. Jika sebaliknya, hasil belajar siswa rendah menunjukkan rendah juga proses belajar mengajar di sekolah tersebut.

Keberhasilan siswa dalam belajar ditentukan oleh banyak faktor diantaranya metode mengajar guru. Metode mengajar yang digunakan oleh guru

mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar. Siswa dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal bila seorang guru tepat dalam menerapkan metode

mengajar. Untuk itu diperlukan metode mengajar guru yang inovatif dan mampu meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa.

Selain metode mengajar, guru juga harus memiliki kompetensi padagogik agar dapat menyampaikan materi dengan baik. Kompetensi padagogik dalam mengajar yaitu kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Yang terdiri dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajarn dan pengevaluasian hasil belajar. Dengan metode mengajar guru dan kompetensi padagogik guru yang baik diharapkan dapat membantu meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses belajar mengajar sehingga hasil belajar siswa akan tercapai secara optimal.


(46)

Berdasarkan pemikiran di atas, maka kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

Gambar 1. Model teoritis pengaruh variabel X1 dan variabel X2 terhadap Y

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah

1. Ada pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011.

2. Ada pengaruh kompetensi padagogik guru terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011.

3. Ada pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan kompetensi padagogik guru terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011.

Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru

(X1)

r1

Hasil Belajar Ekonomi

(Y) R

r2 2 Kompetensi padagogik

Guru (X2)


(47)

III. METODELOGI PENELITIAN

Bab III ini akan dibahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Hal lain yang perlu juga dibahas dalam bab ini antara lain definisi operasional dan konseptual variabel, teknik pengumpulan data, uji persyaratan instrument, uji persyaratan analisis data, uji kelinieran dan uji hipotesis. Adapun pembahasannya akan dijelaskan lebih rinci berikut ini.

A. Pendekatan Penelitian

Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting. Penggunaan metode ini untuk menentukan data penelitian, menguji kebenaran, menemukan dan mengembangkan suatu pengetahuan, serta mengkaji kebenaran suatu pengetahuan sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Metode

penelitian merupakan metode kerja yang dilakukan dalam penelitian termasuk alat-alat yang digunakan untuk mengukur dan mengumpulkan data dilapangan pada saat melakukan penelitian.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatanex post factodansurvey.Penelitian ini menggunakan


(48)

tertentu yang mewakili. Proses penelitian bersifat deduktif, dimana untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat

dirumuskan hipotesis. Metode deskriftif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih(independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2008: 11). Tujuan penelitian ini merupakan verifikatif yaitu untuk menentukan tingkat pengaruh variabel-variabel dalam suatu kondisi. Sedangkan penelitianex post faktomerupakan penelitian dimana variabel-variabel bebasnya telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berdasarkan data yang ada ditempat penelitian sehingga menggunakan pendekatanex post fakto. Penelitian dengan pendekatanex post faktoadalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut (Sugiyono, 2006: 7). Sedangkan pendekatansurveymenurut (Nazir,1985) dalam Basrowi dan Kasinu (2007:135) surveymerupakan penyelidikan yang diadakan untuk mengetahui faktor-faktor dan gejala-gejala yang ada dan mencapai keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah.

B. Populasi dan Sampel

Bagian ini akan dikemukakan secara lebih rinci tentang populasi dan sampel dalam penelitian ini. Pada pembahasan sampel akan dibagi tentang teknik


(49)

penentuan besarnya sampel dan teknik pengambilan sampel tersebut. Adapun penjelasannya lebih rinci akan dijelaskan berikut ini

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 117). Sedangkan menurut Basrowi dan Kasinu (2007: 260) populasi adalah keseluruhan subyek atau obyek yang menjadi sasaran penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 12 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011 sebanyak 3 (tiga) kelas dengan jumlah siswa 115 siswa.

Tabel 3. Jumlah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 12 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1 X1 20 18 38

2 X2 21 17 38

3 X3 16 23 39

Jumlah 57 58 115

Sumber: Guru SMA Negeri 12 Bandar Lampung

2. Sampel

Menurut Arikunto (2006: 131) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan Sugiyono (2010: 118) mengemukakan bahwa pengertian sampel adalah sebagai berikut “Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi digunakan rumusCochranyang didasarkan pada jenis kelamin yaitu


(50)

=

. . 2

1 + 1 ( . . 1)

Keterangan

n = Jumlah sampel minimal N = Ukuran populasi

T = Tingkat kepercayaan (digunakan 0,95 sehingga nilai t = 1,96) d = Taraf kekeliruan (digunakan 0,05)

p = Proporsi dari karakteristik tertentu (golongan) q = 1–p

1 = Bilangan konstan (http://blog.unila.ac.id/radengunawans).

Berdasarkan rumus di atas besarnya sampel dalam penelitian ini adalah

p = = 0,4957; (Proporsi untuk siswa laki-laki)

q = 1–0,4957 = 0,5044; (Proporsi untuk siswa perempuan) . . = 1,96 x 0,4957 x 0,5044 = 0,9603

=0,05 = 0,0025

=

0,9603 0,0025

1 +115 (1 0,96030,0025 1)

= 384,12 1 + 3,3331=

384,12

4,3331= 88,67 89


(51)

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel menggunakanprobability samplingdengan menggunakanproportional random sampling. Teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2010: 120). Untuk

menentukan sumber sampel pada setiap kelas dilakukan dengan alokasi

proporsional agar sampel yang diambil lebih proporsional (Nazir, 2000: 82), hal ini dilakukan dengan cara

Jumlah sampel dalam kelas= ×jumlah siswa dalam kelas

Table 4. perhitungan proporsi sampel setiap kelas

Kelas Perhitungan Sampel

X1 n=89/115x38=29 29

X2 n=89/115x38=29 29

X3 n=89/115x39=31 31

Jumlah 89

C. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 60) “Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, untuk memudahkan ditarik kesimpulan”. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat.


(52)

1. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang menggunakan atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebas adalah persepsi siswa tentang metode mengajar guru (X1) dan kompetensi padagogik guru (X2).

2. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat adalah hasil belajar ekonomi (Y).

D. Definisi Konseptual Variabel

Definisi konseptual variabel merupakan penarikan batasan yang menjelaskan suatu konsep secara singkat, jelas dan tegas. Berikut ini adalah definisi konseptual dari masing-masing variabel.

1. Hasil belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004: 22). Hasil belajar juga merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. (H. Nashar, 2004:77).


(53)

2. Metode mengajar guru

Metode mengajar guru adalah kecakapan dan pengetahuan kepada murid-murid dalam proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru di sekolah dengan menggunakan cara-cara atau metode-metode tertentu (Suryosubroto, 2002: 148). Metode mengajar adalah suatu cara mengajak yang bersifat netral dan umum, tidak diwarnai oleh suatu bidang apapun, tetapi menggunakan unsur-unsur inovatif karena memberi alternatif lain yang dapat dipergunakan di kelas (Djamarah, 2000: 83).

3. Kompetensi padagogik guru

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan seorang guru dalam

mengelola proses pembelajaran peserta didik (Trianto, 2006: 63). Sedangkan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2007 tentang Guru, Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan pemahaman tentang peserta didik secara mendalam dan penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik.

E. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional merupakan definisi yang diberikan pada suatu variabel dan konstrak dengan cara melihat pada dimensi tingkah laku atau properti yang ditunjukkan oleh konsep dan mengkatagorikan hal tersebut menjadi elemen yang dapat diamati dan diukur (Basrowi dan Kasinu, 2007: 179). Berikut ini adalah definisi operasional dari masing-masing variable


(54)

1. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan wujud dari keberhasilan belajar yang menunjukan kecakapan dalam penguasaan materi pelajaran yang menuntut ketekunan dan kesungguhan untuk memperoleh hasil belajar.

2. Metode Mengajar guru

Metode mengajar adalah suatu cara yang digunakan guru untuk mempermudah proses belajar mengajar serta mencapai tujuan pembelajaran yang dikehendaki. Semakin baik metode yang dipakai semakin efektif pula pencapaian tujuan belajar.

2. Kompetensi Padagogik Guru

Kompetensi padagogik guru merupakan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi padagogik ini meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan pengevaluasian hasil belajar.

Tabel. 5 Indikator masing-masing Variabel dan Sub Indikator

No Variabel Indikator Sub Indikator Skala

Pengukuran 1 Persepsi

Siswa Tentang Metode Mengajar Guru (X1)

Melibatkan siswa secara aktif

Menarik perhatian siswa

1. Mendorong siswa untuk belajar secara aktif di kelas

2. Melakukan diskusi

3. Memberikan pengetahuan yang luas kepada siswa 4. Penggunaan

metode yang


(55)

bervariasi 5. Menyenangkan siswa 2 Kompetensi Padagogik Guru (X2) Perencanaan pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran Pengevaluasian hasil belajar 1. Perencanaan kegiatan belajar mengajar 2. Perencanaan penggunaan media pembelajaran dan tujuan pembelajaran 3. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar 4. Memberikan informasi tujuan pembelajaran 5. Penyelenggaraan

dan penilaian hasil 6. Perencanaan dan

pelaksanaan program remedial

Interval

3 Hasil Belajar Siswa (Y) Hasil ujian semester ganjil mata pelajaran ekonomi 20010/2011

Tingkat atau besarnya nilai yang diperoleh dari hasil ujian akhir semester ganjil dalam mata pelajaran ekonomi

Interval

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari observasi, dokumentasi dan angket. Observasi, dokumentasi dan angket digunakan untuk mengumpulkan data terkait dengan jumlah dan hasil belajar. Adapun penjelasan yang lebih rinci akan dijelaskan berikut ini


(56)

1. Observasi

Teknik observasi dilakukan untuk mengetahui gejala-gejala atau fenomena yang terjadi pada subjek penelitian mengenai objek yang akan di teliti pada saat mengadakan penelitian pendahuluan. Teknik observasi digunakan untuk

mengumpulkan data terkait dengan jumlah siswa dan hasil belajar siswa di SMA Negeri 12 Bandar Lampung.

2. Dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah, dan bukan berdasarkan perkiraan (Basrowi dan Kasinu, 2007: 166). Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data terkait dengan jumlah siswa dan hasil belajar siswa di SMA Negeri 12 Bandar Lampung.

3. Angket

Teknik angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010: 199). Teknik angket ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Penelitian ini digunakan angket sebagai alat pengumpulan data tentang persepsi siswa tentang metode mengajar guru dan kompetensi padagogik guru di SMA Negeri 12 Bandar Lampung.


(57)

G. Uji Persyaratan Instrumen

Uji persyaratan instrument digunakan untuk mendapatkan data yang lengkap, maka alat instrument harus memenuhi persyaratan yang baik. Instrument yang baik dalam penelitan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut

1. Uji Validitas Angket

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur secara tepat. Validitas suatu instrumen akan menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran (Sudarmanto, 2005: 77).

Menguji tingkat validitas instrumen penelitian atau alat pengukur data dapat digunakan teknik korelasiproduct momentdaripearsondengan angka kasar yang rumusannya dapat dinyatakan sebagai berikut

 

2 2

2

 

2

Y N X -X N X -XY N r

 

Y Y xy Keterangan:

rxy : Koefisien validitas item yang dicari

X : Skor responden untuk tiap item

Y : Total skor tiap responden dari seluruh item

∑ X : Jumlah skor dalam distribusi X

∑ Y : Jumlah skor dalam distribusi Y

: Jumlah kuadrat masing-masing skor X : Jumlah kuadrat masing-masing skor Y N : Jumlah sampel (Sudarmanto, 2005: 79).


(58)

Kriteria pengujian apabila rhitung> rtabel dengan α0,05 maka alat ukur tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya apabila rhitung< rtabelmaka alat ukur tersebut adalah tidak valid.

Menurut Sudarmanto (2005: 80-86) sesuai dengan rumus uji validitas di atas, maka terlebih dahulu harus mencari jumlah skor seluruh item pertanyaan untuk tiap-tiap responden dan dapat dihitung menggunakan SPSS dengan cara berikut

1. Pilih dan klik menutransform, pilih dan klikcomputedalam SPSSdata editor, sehingga muncul kotak dialogcompute.

2. Pilih SUM (numexpr, numexpr,..) dalam kotakfunctionsdan klik panah ke atas yang berada di atas kotak functions tersebut sehingga fungsi tersebut berada di kotak numeric expression.

3. Masukkan semua variabel ke dalam fungsi yang berada di dalam kotak numeric expressionsatu per satu dengan memberi tanda koma di antara variabel tersebut.

4. Dalam kotaktarget variable, ketikkan X1 yang akan diisi oleh jumlah skor tiap responden untuk seluruh pertanyaan angket variabel X1.

5. Dengan mengikuti cara di atas, jumlah skor tiap responden untuk variabel X1 akan ditampilkan pada kolom X1 di bagian paling kanan. Nilai-nilai yang terdapat pada variabel X1 tidak diinput satu per satu untuk setiap responden, cukup dilakukan dengan menjumlahkan seluruh skor item pertanyaan. 6. Berdasarkan input data dan penghitungan jumlah skor tiap responden

tersebut, selanjutnya dapat dihitung tingkat validitasnya dengan menggunakan statistik korelasiproduct momentdaripearson.


(59)

Tahap-tahap di atas baru merupakan persiapan awal untuk untuk menghitung besarnya korelasi, yaitu membuat variabel baru yang digunakan untuk mencatat jumlah skor tiap responden untuk seluruh item pertanyaan. Adapun langkah selanjutnya untuk menghitung besarnya koefisien korelasi antara skor item pertanyaan dan jumlah skor seluruh item pertanyaan yaitu

1. Berdasarkan pada menu utama, pilih dan klik menuanalizekemudian pilih dan klik pada bagiancorrelate,pilih dan klikbivariatesehingga akan muncul kotak dialog yang harus diisi.

2. Pada kotakvariablesisikan dengan nama semua variabel yang akan diuji tingkat validitasnya.

3. Pengisian untuk kotak dialog yang lainnya yaitu

a. Pada bagiancorrelation coefficientspilih dan aktifkan pada kotak pearson dengan cara menklik pada kotak kecil di depannya.

b. Pada kotaktest of significancedapat dipilih salah satu yaitu uji dua sisi (two-tailed) atau uji satu sisi (one-tailed).

c. Pada bagianflac significant orrelationsaktifkan dengan cara menklik pada kotak kecil di depannya.

d. Apabila diperlukan untuk melakukan besaran statistik yang lainnya, maka dapat dipilih dan diklik pada bagianoptions.

4. Langkah terakhir lalu pilih dan klik ok, sehingga akan muncul tampilan di dalam output SPSSviewer.


(60)

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil uji coba angket pada variabel X1, X2, dan Y kepada 25 orang responden, kemudian dihitung menggunakan perangkat lunak SPSS. Hasil perhitungan kemudian dicocokkan dengan rproduct moment denganα= 0,05 adalah 0,396 maka diketahui hasil perhitungan sebagai berikut.

Hasil uji coba validitas variabel persepsi siswa tentang metode mengajar guru (X1) menggunakan SPSS yaitu

Tabel 6. Hasil Perhitungan Uji Coba Validitas Variabel X1

No. Item r hitung r tabel Keterangan

1 0,519 0,396 Valid

2 0,481 0,396 Valid

3 0,458 0,396 Valid

4 0,016 0,396 Tidak valid

5 0,507 0,396 Valid

6 0,665 0,396 Valid

7 0,420 0,396 Valid

8 0,578 0,396 Valiid

9 0,397 0,396 Valid

10 0,447 0,396 Valid

11 0,179 0,396 Tidak valid

12 0,490 0,396 Valid

13 0,620 0,396 Valid

14 0,427 0,396 Valid

15 0,487 0,396 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2011

Kriteria yang digunakan adalah jika rhitung> rtabel, maka soal tersebut valid dan sebaliknya. Berdasarkan kriteria tersebut, maka dari 15 soal tersebut dinyatakan 2 tidak valid dan soal tersebut dibuang. Dengan demikian angket yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 13 soal.

Hasil uji coba validitas variabel kompetensi padagogik guru (X2) menggunakan SPSS yaitu


(61)

Tabel 7. Hasil Perhitungan Uji Coba Validitas Variabel X2

No. Item r hitung r tabel Keterangan

1 0,547 0,396 Valid

2 0,397 0,396 Valid

3 0,336 0,396 Tidak valid

4 0,647 0,396 Valid

5 0,395 0,396 Tidak valid

6 0,644 0,396 Valid

7 0,784 0,396 Valid

8 0,504 0,396 Vaiid

9 0,438 0,396 Valid

10 0,413 0,396 Valid

11 0,429 0,396 Valid

12 0,406 0,396 Valid

13 0,463 0,396 Valid

14 0,596 0,396 Valid

15 0,378 0,396 Tidak valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data Tahun 2011

Kriteria yang digunakan adalah jika rhitung> rtabel, maka soal tersebut valid dan sebaliknya. Berdasarkan kriteria tersebut, maka dari 15 soal tersebut dinyatakan 3 tidak valid dan soal tersebut diderop. Dengan demikian angket yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 12 soal.

2. Uji Reliabilitas Angket

Reliabilitas instrumen menggambarkan pada kemantapan dan keajegan alat ukur yang digunakan. Suatu alat ukur atau instrumen dikatakan memiliki reliabilitas yang baik apabila alat ukur atau inetrumen tersebut selalu memberikan hasil yang sama meskipun digunakan berkali-kali baik oleh peneliti yang sama maupun yang berbeda (Sudarmanto, 2005: 89).

Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Dalam penelitian ini uji reliabilitas menggunakan rumusalpha, yaitu


(62)

r

( )

1

σ σ

Keterangan

r11 = reliabilitas instrumen

n = jumlah skor varians tiap-tiap item

∑ σ2t = jumlah varians butir

Σt2 = varians total

(Arikunto, 2007:171)

Kemudian hasilnya dibandingkan dengan kriteria korelasi yang besarnya 1. antara 0,800 sampai dengan 1,000 = sangat baik

2. antara 0,600 sampai dengan 0,799 = tinggi 3. antara 0,400 sampai dengan 0,599 = cukup 4. antara 0,200 sampai dengan 0,399 = rendah 5. antara 0.000 sampai dengan 1,99 = sangat rendah

Kriteria pengujian apabila rtabel> rhitungdengan taraf signifikan 0,05 maka alat ukur tersebut reliabel, tetapi sebaliknya apabila rtabel> rhitungmaka alat ukur tersebut tidak reliabel.

Menurut Sudarmanto (2005: 90-97) sesuai dengan rumus Alpha di atas, maka dalam menghitung reliabilitasnya terlebih dahulu angket tersebut dibelah menjadi dua bagian. Pembelahan ini didasarkan pada nomor ganjil dan genap, sehingga diperlukan jumlah skor belahan pertama (ganjil) dan jumlah skor belahan kedua (genap). Penghitungan masing-masing skor tersebut dapat dilakukan


(63)

a. Menghitung jumlah skor belahan pertama (Ganjil).

Tahapan untuk memunculkan variabel belahan pertama dan menghitung jumlah skornya dapat dilakukan sebagai berikut

1. Pilih dan klik menutransform, kemudian pilih dan klikcomputedalam SPSSdata editor, sehingga muncul kotak dialogcompute variable. 2. Pilih SUM (numexpr, numexpr,..) dalam kotakfunctionsdan klik panah

ke atas yang berada di atas kotakfunctionstersebut sehingga fungsi SUM tersebut berada di kotaknumeric expression.

3. Masukkan semua variabel bernomor ganjil ke dalam fungsi yang berada di dalam kotaknumeric expressiondengan memberi tanda koma di antara variabel-variabel tersebut.

4. Dalam kotaktarget variable, digunakan untuk mencantumkan jumlah skor seluruh pertanyaan yang bernomor ganjil pada angket variabel X1. Apa yang tertulis di dalam kotaktarget variableakan dimunculkan sebagai variabel baru dan akan dituliskan di sebelah kanan kolom X1 dalam SPSS dataviewer, lalu klik ok.

b. Menghitung jumlah skor belahan kedua (Genap).

Tahapan untuk memunculkan variabel belahan pertama dan menghitung jumlah skornya dapat dilakukan sebagai berikut

1. Pilih dan klik menutransform,kemudian pilih dan klikcomputedalam SPSSdata editor, sehingga muncul kotak dialogcompute variable.


(64)

2. Pilih SUM (numexpr, numexpr,..) dalam kotakfunctionsdan klik panah ke atas yang berada di atas kotakfunctionstersebut sehingga fungsi SUM tersebut berada di kotaknumeric expression.

3. Masukkan semua variabel bernomor genap ke dalam fungsi yang berada di dalam kotaknumeric expressiondengan memberi tanda koma di antara variabel-variabel tersebut.

4. Dalam kotaktarget variable, digunakan untuk mencantumkan jumlah skor seluruh pertanyaan yang bernomor genap pada angket variabel X1. Apa yang tertulis di dalam kotak target variable akan dimunculkan sebagai variabel baru dan akan dituliskan di sebelah kanan kolom X1 dalam SPSS dataviewer, lalu klik ok.

c. Menghitung koefisien Alpha.

Untuk menghitung harga koefisien Alpha dilakukan dengan cara berikut

1. Pilih dan klik menuanalyze,pilihscale,kemudian pilih dan klik reliability analisyssehingga muncul kotak dialogreliability analisys. 2. Blok seluruh variabel di kotak sebelah kiri, kemudian klik tanda panah ke

kanan sehingga variabel seluruh variabel tersebut pindah ke kotakitems. 3. Dalam kotak statistics, terdapat banyak pilihan yang dapat dilakukan dan

diaktifkan sesuai kebutuhan. Terdapat beberapa pilihan yaitudescriptives for, inter-item, summaries, danANOVA table. Selanjutnya klik pada kotak continue.

4. Maka akan muncul kotak dialog model yang terdapat lima model yang dapat dipilih yaituAlpha, Split-Half, Guttman, Parallel, dan Strict Parallel.Karena penulis akan menguji reliabilitas angket menggunakan


(1)

Asumsikan

i

i X U

Y β0 β1 1

Langkah I cocokkan regresi terhadap data mengenai Y residual ei

Langkah II dengan mengabaikan tanda ei dan Xi sesuai dengan urutan yang

meningkat atau menurun dan menghitung koefisienrankkorelasi Spearman

  

   

21

2

6 1

N N

d

r i

s

Langkah III dengan mengasumsikan bahwa koefisien rank korelasi populasi Ps adalah 0 dan N > 8 tingkat signifikan dari rs yang di sampel depan uji dengan pengujian t sebagai berikut

2 2

1 s N s

r r t

 

Dengan derajat kebebasan = N-2

Kriteria pengujian

Jika nilai tyang dihitung melebihi nilai tkritis, kita bisa menerima hipotesis adanya heteroskedastisitas, kalau tidak kita bisa menolaknya. Jika model regresi meliputi lebih dari satu variabel X, rs dapat dihitung antara e1 dan tiap variabel X secara terpisah dan dapat diuji tingkat penting secara statistik dengan pengujian t.


(2)

55

I. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan juga untuk mengukur keeratan hubungan antara X dan Y digunakan analisis regresi. Uji hipotesis dalam penelitian ini akan dilakukan dengan dua cara yaitu

1. Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana digunakan untuk pengujian hipotesis pertama dan kedua penulis menggunakan rumus regresi linier sederhana yaitu

x b a

Yˆ  

Nilai a dan b dicari dengan rumus a = Yˆ -bx

a =



 

X X

n.

XY X

X Y

2 2

b =



2

2

X X

n.

Y X XY

n

 

Keterangan

Ỷ = Nilai yang diprediksikan

a = Konstanta atau bila harga X = 0 b = Koefisien regresi

X = Nilai variabel independen ( 1, 2) (Sugiyono, 2010:188).

Selanjutnya untuk uji signifikansi digunakan uji t dengan rumus =


(3)

Keteranagan

= nilai teoritis observasi b = koefisien arah regresi Sb = standar deviasi Kriteria pengujian hipotesis

a. Apabila to>tαmaka Ho ditolak yang menyatakan ada pengaruh. Sebaliknya apabila to<tα maka Ho di terima yang menyatakantidak ada pengaruh denganα=0,05 dan dk (n-2).

b. Apabila to<tαmaka Ho ditolak yang menyatakan ada pengaruh. Sebaliknya apabila to>tα maka Ho di terima yang menyatakantidak ada pengaruh denganα=0,05 dan dk (n-2).

c. Jika to<-t maka Ho ditolak yang menyatakan ada pengaruh sebaliknya jika -t <to<t maka Ho diterima yang menyatakan tidak ada pengaruh dengan α=0,05 dan dk (n-k).

2. Regresi LinierMultiple

Regresi liniermultipeladalah suatu model untuk menganalisis pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Untuk menguji hipotesis ketiga variabel tersebut digunakan model regresi liniermultipleyaitu

3 3 2 2 1

1

x

b

x

b

x

b

a

Y

ˆ

keterangan

a = Konstanta

b1- b4 = Koefisien arah regresi X1- X3 = Variabel bebas


(4)

57

b1=

 









2

2 1 3 3 2 2 2 1 3 2 2 1 1 2 2 3 X X X X X X X Y X X      

Y

b2=

 





2

2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 X X X X X X Y X X X Y

 

(Sugiyono, 2009: 204)

Dilanjutkan dengan uji signifikansi koefisien korelasi ganda (uji F) dengan rumus

JKregdicari dengan rumus

= + + . +

Keterangan

JKreg = Jumlah kuadrat regresi JKres = Jumlah kuadrat residu k = Jumlah variabel bebas n = Jumlah sampel

Kriteria pengujian hipotesis adalah tolak Ho jika Fhitung>Ftabeldan jika Ftabel> Fhitung dan terima Ho, dengan dk pembilang = K dan dk penyebut = n–k–1 denganα= 0,05. Sebaliknya diterima jika Fhitung< Ftabel.

) 1 /( /    k n JK k JK F res reg

  2 Yi Yi JKres


(5)

Arikunto, 2007.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara.

_______ 2009.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara.

Basrowi, Ahmad Kasinu. 2007.Metodelogi Penelitian Sosial Konsep, Prosedur dan Aplikasi. Kediri. CV Jenggala Pustaka Utama.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000.Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta. Rineka Cipta.

________ 2005.Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.Jakarta. Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2000.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta.

Gunawan, Raden. 2011.Unila. (Online).(http://blog.unila.ac.id/radengunawans, diakses 04 Mei 2011).

Hamalik, Oemar. 2001.Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.Jakarta. Bumi Aksara.

_______ 2004.Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi.Jakarta. Bumi Aksara.

Kardi. 2010.Pengertian padagogik.(Online).

http://kadri-(blog.blogspot.com/2010/05/pengertian-pedagogik, diakses 20 Juli 2011). Krisnal. 2010. Macam-Macam Metode Mengajar. (Online).

(http://krisnal.blog.uns.ac.id/2010/06/04/macam-macam-metode-mengajar, diakses 27 Maret 2011).


(6)

Mahmuddin. 2008.Kompetensi Padagogik Guru Indonesia. (Online). (http://mahmuddin.wordpress.com/2008/03/19/kompetensi-pedagogik-guru-indonesia, diakses 20 Juli 2011).

Mudjiono, Dimyati. 2006.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta. Riabalga, Susila. 2009.Pengaruh Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru

dan Motivasi belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI Akuntansi Semester Ganjil SMK TRISAKTI Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2008/2009.

Riduan. 2004.Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Jakarta. Bumi Aksara. Rosiana. 2009. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru, Motivasi

Belajar dan Cara Belajar terhadap Peningkatan Prestasi Belajar \Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 7 Bandar Lampung Tahun

Pelajaran 2008/2009.

Sardiman, 2005.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. PT RajaGrafindo Persada.

Sardiman, 2007.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. PT RajaGrafindo Persada.

Slameto. 2003.Belajar dan Factor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta.

Sudarmanto, R. Gunawan. 2005.Analisis Regresi Linear Ganda Dengan SPSS. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Sudjana. 2002.Metode Statistik. Bandung. Tarsito.

Sudrajat, Akhmad. 2008.Kompetensi Guru dan Peran Kepala Sekolah. (Online).

(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/21/kompetensi-guru-dan- peran-kepala-sekolah-2, diakses 27 Maret 2011).

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.

Suryana. 2010.Pengaruh Metode Mengejar Guru, Ketersediaan Sarana Belajar dan Kompetensi Guru terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010. Wulandari, Lovica. 2006.Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan Dasar

Mengajar Guru, Metode Mengajar dan Penggunaan media

Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Ekonomi/Akuntansi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Natar Tahun Pelajaran 2005/2006.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR EKONOMI TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2008/2009

0 21 12

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 17 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 5 68

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DAN KOMPETENSI PADAGOGIK GURU TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 9 110

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DAN KOMPETENSI PADAGOGIK GURU TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 8 78

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 39 86

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU, KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH DAN KEMAMPUAN GURU MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PESISIR TENGAH KRUI LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 13 1

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU, KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH DAN KEMAMPUAN GURU MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PESISIR TENGAH KRUI LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 103

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR EKONOMI TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2008/2009

0 5 12

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 SRAGI LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 86

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 23 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 15 106