PEMANFAATAN HUTAN MANGROVE DI KELURAHAN BERAS BASAH KECAMATAN PANGKALAN SUSU KABUPATEN LANGKAT.

(1)

PEMANFAATAN HUTAN MANGROVE

DI KELURAHAN BERAS BASAH KECAMATAN

PANGKALAN SUSU KABUPATEN LANGKAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

SARTIKA LESTARI REZKI NIM. 308131093

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2012


(2)

(3)

(4)

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawahini: Nama : Sartika Lestari Rezki NIM : 308131093

Jurusan : PendidikanGeografi Fakultas : FakultasIlmuSosial

menyatakandengansebenarnyabahwaskripsi yang sayatulisinibenar-benarmerupakanhasilkaryasendiri;

bukanmerupakanpengambilalihantulisanataupikiran orang lain yang sayaakuisebagaihasiltulisanataupikiransayasendiri.

Apabilakemudianhariterbuktiataudapatdibuktikanhasiljiplakan/plagiasi, makasayabersediamenerimasanksiatasperbuatantersebut.

Medan, Agustus 2011

Saya yang membuatpernyataan,

Sartika Lestari Rezki NIM. 308131093


(5)

viii ABSTRAK

Sartika Lestari Rezki. NIM 308131093. Pemanfaatan Hutan Mangrove di Kelurahan Beras Basah Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Agustus 2012. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakulatas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2012.

Penelitian bertujuan untuk (1) mengetahui pemanfaatan hutan mangrove yang dilakukan penduduk di Kelurahan Beras Basah; (2) mengetahui upaya pelestarian hutan mangrove yang dilakukan oleh pemerintah di Kelurahan Beras Basah Kecamatan Pangkalan Susu.

Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Beras Basah Kecamatan Pangkalan Susu pada tahun 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh daerah hutan mangrove di Kelurahan Beras Basah. Populasi ini sekaligus sebagai sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik komunikasi langsung dan observasi yang dianalisis secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pemanfaatan hutan mangrove yang dilakukan penduduk di Kelurahan Beras Basah adalah untuk kegiatan pertambakan dengan luas 81 Ha, pemukiman seluas 3 Ha, untuk pembuatan arang dengan luas 5 Ha, dan untuk kebun kelapa sawit seluas 18 Ha. (2) Upaya pelestarian hutan mangrove yang dilakukan oleh pemerintah setempat adalah dengan melakukan rehabilitasi (penanaman kembali hutan mangrove yang mengalami kerusakan) seluas 20 Ha dan penyuluhan kepada penduduk (sosialisasi mengenai fungsi, manfaat dan dampak yang di timbulkan dari keberadaan hutan mangrove) hal ini telah dilakukan sebanyak 2 kali. Namun upaya pelestarian tersebut kurang maksimal, karena kurang tegasnya peraturan yang diterapkan pemerintah untuk melestarikan hutan mangrove


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang MahaEsa, yang telah member rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.

Skripsi yang berjudul “Pemanfaatan Hutan Mangrove Di Kelurahan Beras Basah Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat”.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skrips iini belum sempurna adanya, baik dari segi teknik penulisan maupun dari segi literature ilmiah. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan pengalaman penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatny amembangun.

Dalam mempersiapkan, menyusun dan menulis skripsi ini, penulis memperoleh banyak bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang setulus-tulusnya kepada kedua orang tua yang sangat kusayangi, mamaku tersayang AisahHilal, S.Pd dan ayahku tersayang Holongan, SE. yang telah memberikan cinta dan kasih sayangnya tanpa batas kepadaku sehingga terselesaikannya skripsi ini.

Selain itu, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidaklangsung kepada penulis selama ini, yakni:

1. Bapak Prof. Dr. IbnuHajarDamanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. H. Restu, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi yang telah banyak membimbing dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi.

4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi. 5. Ibu Dra. Rosni, M. Pd selaku dosen pembimbing akademik.

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan di Jurusan Pendidikan Geografi tercinta ini.


(7)

iv

7. Lurah Beras Basah beserta stafnya yang telah memberikan izin resmi untuk melakukan penelitian skripsi ke daerah penelitian.

8. Terkhusus untuk abang dan adik-adikku tersayang Azmy Perkasa Daulay, SE, Denny Satria Daulay, dan Azizul Nazri Daulay yang selalu memotivasi penulis dengan ejekannya.

9. Untuk Sob n Sod Q; DwijoulWardani, ThresiaOktavia, Tri palupi, Ahmadan

„om‟ Hasibuan, Erna Sitorus, Togap „bangke‟ Hutagalung atas segala waktu dan tenaganya. Dan terimakasih untuk teman satu kosku Desi Ariani Harahap atas segala motivasinya.

10.Untuk teman-teman yang udah membantu penyelesaian skripsi ini Ismail

Efendi, Nurul „edak‟ Husna, Nuraini, Rina Juwita, Ary „agan‟ Pratama, Muhammad Akbar, Sediman Sinaga.

11.Juga buat sodara merah Andrie „ropa‟ Saragih, Aprialdi „andora‟ Ramdhan,

Nazaria „tumsee‟, Berry „koplor‟ Sebayang, Benhart „mapak‟ Napitupulu. 12.Dan buat teman-teman B regular 08 yang tak bisa disebut satu-persatu

Dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat rekonstruktif demi perbaikan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga kebaikan yang telah mereka berikan mendapat balasan dari Allah SWT Tuhan Yang MahaEsa, Aamiin.

Medan, Agustus2012

Sartika Lestari Rezki NIM. 308131093


(8)

vi DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... ...iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... ...v

DAFTAR ISI ... ...vi

ABSTRAK ... ...vii

DAFTAR TABEL ... ...ix

DAFTAR GAMBAR ... ...x

DAFTAR LAMPIRAN ... ...xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 3

D. Perumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Kerangka Teoritis ... 6

B. Penelitian yang Relevan ... 15

C. Kerangka Berfikir ... 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 19

A. Lokasi Penelitian ... 19

B. Populasi dan Sampel ... 19

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 20

D. Tehnik Pengumpulan Data ... 21


(9)

vii

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN ... 22

B. Keadaan Fisik ... 22

C. Keadaan Non Fisik ... 27

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

A. Hasil Penelitian ... 40

B. Pembahasan ... 52

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 60

A. Kesimpulan ... 60

B. Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA...62


(10)

ix

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1. Penggunaan Lahan Di Kelurahan Beras Basah... 22

2. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur…………... 24

3. Komposisi penduduk menurut Tingkat Pendidikan ... 25

4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian... 27

5. Komposisi Penduduk Menurut Agama... 28

6. Komposisi Penduduk Menurut Etnis... 29

7. Komposisi Penduduk Menurut Tenaga Kerja ... 30

8. Sarana Kesehatan…………... 32

9. Prasarana transportasi……... 33

10. Sarana Air Bersih………... 33

11. Jenis pemanfaatan hutan mangrove... 39


(11)

x

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berpikir... 16

2. Peta Administrasi kabupaten langkat………..………. 25

3. Peta Kecamatan pangkalan susu ……… 26

4. Tambak Milik Penduduk Setempat ………... 40

5. Tambak Milik Penduduk Setempat ……….………. 43

3. Kayu yang ditebang penduduk ………..…………... 44

4. Tungku pembakaran kayu arang ………... 45

5. Rumah penduduk yang berada di kawasan mangrove………... 46

6. Hutan mangrove yang sedang dalam proses rehabilitasi ……….……….. 47


(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal

1. Daftar Wawancara ……… 64 2. Lembar Observasi ………. 67


(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki sekitar 17.508 pulau dan panjang garis pantai lebih dari 81.000 km, hal ini tentu membuat negara indonesia memiliki sumberdaya alam laut dan pesisir yang melimpah salah satu sumberdaya laut dan pesisir tersebut adalah hutan mangrove yang tersebar di hampir seluruh garis pantai. Mangrove merupakan ekosistem dengan fungsi yang unik dalam lingkungan hidup. Keunikannya adalah fungsi serbaguna hutan mangrove sebagai sumber penghasilan masyarakat desa di daerah pesisir, tempat berkembangnya biota laut tertentu dan flora-fauna pesisir, serta dapat dikembangkan sebagai wanawisata untuk kepentingan pendidikan dan penelitian. Namun semakin hari semakin kritis ketersediaannya di beberapa daerah pesisir di Indonesia sudah terlihat adanya pendegradasian hutan mangrove akibat dari pemanfaatan hutan mangrove oleh penduduk tersebut tidak semuanya dilakukan sesuai dengan peraturan yang telah di tetapkan pemerintah, banyak pemanfaatan yang cenderung berlebihan sehingga dapat merusak hutan mangrove, hal inilah yang menyebabkan terjadinya penurunan jumlah luas lahan hutan mangrove sehingga berdampak pada kerusakan lingkungan pesisir.

Keadaan luas hutan mangrove Indonesia 7.758.410,59 ha, dengan perincian: dalam keadaan baik seluas 2.327.523,177 ha dan dalam keadaaan rusak 5.430.887,413 ha (Kemenhut, 2007). Kerusakan hutan mangrove ini disebabkan oleh faktor alam dan faktor manusia. Namun pada umumnya kerusakan hutan ini


(14)

2

disebabkan oleh aktivitas penduduk yang memanfaatkan hutan mangrove yang di gunakan untuk berbagai kepentingan, seperti; penebangan untuk keperluan pemukiman, tambak, perkebunan, pembuatan arang.

Tak jauh berbeda dengan keadaaan luas hutan mangrove di Sumatera Utara, di daerah tersebut terdapat 347.435,70 Ha hutan mangrove yang dalam kondisi baik 35.995,83 Ha, dan dalam kondisi rusak 311.439,87 Ha, yang menyebar di berbagai kabupaten, meliputi ; kota Sibolga dan Tanjung Balai, Kabupaten Asahan, Labuhan Batu, Nias, Deliserdang, Serdang Bedagai, Mandailing Natal, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, serta Langkat (BPHM wilayah II). Di beberapa daerah wilayah pesisir kabupaten langkat sudah terlihat adanya degradasi dari hutan mangrove akibat penebangan hutan yang melampaui batas kelestariannya. Hutan mangrove telah berubah menjadi tempat berbagai kegiatan penduduk untk keperluan pemukiman, pertambakan, perkebunan, pertanian dan industri. Hal seperti ini terutama terdapat di kecamatan Pangkalan susu yang merupakan salah satu kecamatan di kabupaten langkat yang memiliki daerah hutan mangrove.

Salah satu wilayah di Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat adalah Kelurahan Beras Basah, kelurahan ini berada di daerah pesisir pantai yang memiliki hutan mangrove di sepanjang garis pantainya. Namun kondisi hutan di kelurahan ini mengalami penurunan luas hutan sehingga pada tahun 2011 kelurahan ini memiliki 300 Ha hutan mangrove. Dengan perincian 100 hektar luas hutan berada dalam kondisi baik dan 100 hektar lagi berada pada kondisi rusak (kantor Kelurahan Beras Basah). Kerusakan hutan mangrove yang terjadi di Kelurahan Beras Basah ini dimungkinkan terjadi karena banyaknya


(15)

pemanfaatan-3

pemanfaatan yang dilakukan secara berlebihan oleh penduduk terhadap hutan mangrove di daerah tersebut. Mengenai permasalahan kerusakan ini telah mendapatkan perhatian yang serius dari pihak pemerintah Kelurahan Beras Basah sehingga di adakannya upaya-upaya pelestarian hutan mangrove. Sehubungan dengan itu perlu dikaji bagaimana pemanfaatan hutan yang dilakukan penduduk di Kelurahan Beras Basah.

B. Identifikasi Masalah

Sesuai latar belakang masalah, yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah adanya pemanfaatan hutan mangrove yang dilakukan oleh penduduk. Adapun pemanfaatan itu mencakup dalam hal pertambakan dan pemukiman, pemukiman, pembuatan arang, perkebunan, pertanian, dan industri sehingga berakibat pada peneurunan jumlah luas hutan mangrove. Sehubungan dengan itu pemerintah daerah melakukan upaya pelestarian terhadap hutan mangrove.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada pemanfaatan hutan mangrove. Adapun pemanfaatan yang di lakukan oleh penduduk mencakup pada pertambakan, pemukiman, pembuatan arang dan perkebunan. serta upaya pemerintah dalam melestarikan hutan mangrove.


(16)

4

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pemanfaatan hutan mangrove (pertambakan, pemukiman, pembuatan arang dan perkebunan) yang dilakukan penduduk di Kelurahan Beras Basah.

2. Bagaimana upaya pemerintah dalam melestarikan hutan mangrove di Kelurahan Beras Basah.

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pemanfaatan hutan mangrove (pertambakan, pemukiman, pembuatan arang, dan perkebunan) yang dilakukan penduduk di Kelurahan Beras Basah

2. Untuk mengetahui upaya pemerintah dalam melestarikan hutan mangrove pelestarian di Kelurahan Beras Basah.


(17)

5

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Kehutanan di Kabupaten langkat, dan kantor Kelurahan Beras Basah Kecamatan Pangkalan Susu dalam mengambil kebijakan mengenai hutan mangrove.

2. Sebagai bahan masukan bagi masyarakat yang berdomisili di Kelurahan Beras Basah.

3. Untuk menambah wawasan bagi peneliti dalam menulis karya ilmiah dalam bentuk skripsi.

4. Sebagai bahan pembanding bagi peneliti lain untuk meneliti masalah yang sama pada daerah yang berbeda


(18)

60 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Dari hasil pengumpulan data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Jenis pemanfaatan yang dilakukan masyarakat setempat adalah

pemanfaatan jenis tambak dengan luas 81 ha, pembuatan arang dengan luas 5 ha, kebun kelapa sawit dengan luas 18 ha dan pemukiman dengan luas 3 ha. Dari keempat jenis pemanfaatan ini, tambak adalah jenis pemanfaatan yang paling banyak dan paling luas pemanfaatannya yang dilakukan oleh penduduk setempat, di sana hutan mangrove dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.. Pemanfaatan yang dilakukan oleh penduduk di Kelurahan Beras Basah sebagian kecil tidak memiliki izin dari pemerintah.

2. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam melestarikan hutan mangrove adalah upaya rehabilitasi yang telah berhasil merehabilitasi hutan seluas 20 Ha dan penyuluhan mengenai manfaat, fungsi dan dampak yang ditimbulkan dari hutan mangrove, program ini telah 2 kali dilaksanakan. Dalam program pelestarian tersebut pihak pemerintah belum melaksanakan upaya pelestarian tersebut dengan baik karena masih ada beberapa langkah dalam upaya pelestarian yang tidak di laksanakan oleh pihak pemerintah Kelurahan Beras Basah kecamatan pangkalan susu.


(19)

61

B. Saran

Berdasarakan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka dapat di rumuskan beberapa saran, yaitu sebagai berikut.

1. Untuk melakukan pemanfaatan di sekitar kawasan mangrove hendaknya masyarakat setempat haruslah berwawasan lingkungan agar dapat menjaga keseimbangan alam yang ada dan haruslah sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dan diharapkan kepada pemerintah untuk lebih tegas dalam menangani dan menjaga keadaan hutan mangrove yang ada di Kelurahan Beras Basah agar dapat menjaga kelestarian hutan mangrove yang ada.

2. Untuk upaya pelestarian hutan, sebaiknya pemerintah Kelurahan Beras Basah lebih serius dalam melakukan kegiatan rehabilitasi dan penyuluhan agar masyarakat setempat memberikan tanggapan yang baik dalam setiap program pelestarian hutan mangrove tersebut.


(20)

62

DAFTAR PUSTAKA

As-syakur. A.R. 2009. Hutan Mangrove dan Luasannya di indonesia, (Online),

(http://mbojo.wordpress.com/2009/01/01/hutan-mangrove-dan-luasannya-di-indonesia/ di akses pada tanggal 20 mei 2012).

Balai Pengelolaan Hutan Mangrove Wilayah I. 2011. Panduan Summer Camp, Bali.

Balai Pengelolaan Hutan Mangrove Wilayah II. 2011. Mengenal Jenis Mangrove

dan Menggali Manfaat Alaminya, Medan.

Badan Pusat Statistik Langkat. 2010. Kecamatan pangkalan susu dalam angka. B.P.S: Langkat.

Dahuri. 2001. Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Secara Terpadu. Jakarta : Pradya Paramita.

---. 2002. Perkembangan Pemanfaatan Hutan Mangrove di Indonesia.

Prosiding Seminar IV Ekosistem Mnagrove Bali, Hal 27-37.

Eddy Syaiful. 2011. Pengelolaan Potensi Hutan Mangrove Secara berkelanjutan. (http://www.scribd.com/doc/76925991/Jurnal-Syaiful-Eddy-Mangrove) diakses pada 17 juni 2012

Fadlan, M. 2011. Aktivitas Ekonomi Penduduk Terhadap Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove Di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan.

Skripsi Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED.

Farchan, 2012. Hutan Mangrove, Permasalahan dan Solusinya.

(http://farchantp049.blogspot.com/2012/04/hutan-mangrove-permasalahan-dan.html) diakses pada 17 juni 2012.

Harahab, Nuddin. 2010. Penilaian Ekonomi Ekosistem Hutan Mangrove dan

Aplikasinya Dalam Perencanaan Wilayah Pesisir. Yogyakarta : Graha

Ilmu.

Hargono Didiek. S. 2011. Ekosistem Mangrove Dan Pengelolaannya. Jurnal

Ilmiah. (http://bhuvananusantara.or.id/bhuvana/?modul=hiduphijau) diakses pada 28 april 2012 pukul 21.80 WIB

Hiariey, Lilian,Sarah. 2009. Identifikasi Nilai Ekonomi Ekosistem Hutan

Mangrove Di Desa Tawiri, Ambon. Jurnal Organisasi dan Manajemen,

Volume 5, Nomor 1.


(21)

63

http://ayuirmawati.blogspot.com/2012/05/melestarikan-hutan-mangrove_21.html (diakses pada tanggal 22 mei 2012)

Irwanto. 2008. Hutan Mangrove dan Manfaatnya, (Online), (http://indonesiaforest.webs.com/manfaat_hutan_mangrove.pdf)

diakses 01 April 2012).

Kusmana, C, Dkk. 2002. Teknik Rehabilitasi Mangrove. Bogor, IIPB.

Noor Y. Rusila, dkk. 2006. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. Wetlands International – Indonesia Programme.

Pasaribu, Nursahara. 2004. Krisis hutan mangrove di sumatera utara dan

alternatif solusinya. (online)

(http://www.docstoc.com/docs/20133294/KRISIS-HUTAN- MANGROVE-DI-SUMATERA-UTARA-DAN-ALTERNATIF-SOLUSINYA) di akses 28 mei 2012.

Rahmawati. 2010. Hutan Mangrove (Online),

(http://uwityangyoyo.wordpress.com/2011/09/22/312/#more-312),di akses 15 mei 2012.

Rison. 2010. Focus on: Mangrove. (Online)

(http://www.kmb-

sulsel.net/index.php?view=article&catid=34%3Aarticles-category&id=388%3Amangrove&tmpl=component&print=1&page=& option=com_content&Itemid=124) di akses pada tanggal 15 mei 2012. Rizka, Meika, 2010. 255 Upaya Pelestarian Hutan Mangrove Berdasarkan

Pendekatan Masyarakat, Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

(Online), (http://www.infodiknas.com/255-upaya-pelestarian-hutan-mangrove-berdasarkan-pendekatan-masyarakat/),diakses 28 April 2012). Sari, H. Zulvita. 2011. Studi Tentang Kerusakan Hutan Mangrove Di Desa Lubuk Kertang Kecamatan Brandan Barat Kabupaten Langkat. Skripsi Medan : Jurusan Pendidikan Geogrfi FIS-UNIMED.

Saparinto, Cahyo. 2007. Pendayagunaan Ekosistem Mangrove. Semarang : Dahara Prize.

Supriharyono. 2009. Konservasi Ekosistem Sumberdaya Hayati. Yogyakarta : Pustaka Pelajar .


(1)

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pemanfaatan hutan mangrove (pertambakan, pemukiman, pembuatan arang dan perkebunan) yang dilakukan penduduk di Kelurahan Beras Basah.

2. Bagaimana upaya pemerintah dalam melestarikan hutan mangrove di Kelurahan Beras Basah.

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pemanfaatan hutan mangrove (pertambakan, pemukiman, pembuatan arang, dan perkebunan) yang dilakukan penduduk di Kelurahan Beras Basah

2. Untuk mengetahui upaya pemerintah dalam melestarikan hutan mangrove pelestarian di Kelurahan Beras Basah.


(2)

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Kehutanan di Kabupaten langkat, dan kantor Kelurahan Beras Basah Kecamatan Pangkalan Susu dalam mengambil kebijakan mengenai hutan mangrove.

2. Sebagai bahan masukan bagi masyarakat yang berdomisili di Kelurahan Beras Basah.

3. Untuk menambah wawasan bagi peneliti dalam menulis karya ilmiah dalam bentuk skripsi.

4. Sebagai bahan pembanding bagi peneliti lain untuk meneliti masalah yang sama pada daerah yang berbeda


(3)

60 A. Kesimpulan

Dari hasil pengumpulan data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Jenis pemanfaatan yang dilakukan masyarakat setempat adalah

pemanfaatan jenis tambak dengan luas 81 ha, pembuatan arang dengan luas 5 ha, kebun kelapa sawit dengan luas 18 ha dan pemukiman dengan luas 3 ha. Dari keempat jenis pemanfaatan ini, tambak adalah jenis pemanfaatan yang paling banyak dan paling luas pemanfaatannya yang dilakukan oleh penduduk setempat, di sana hutan mangrove dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.. Pemanfaatan yang dilakukan oleh penduduk di Kelurahan Beras Basah sebagian kecil tidak memiliki izin dari pemerintah.

2. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam melestarikan hutan mangrove adalah upaya rehabilitasi yang telah berhasil merehabilitasi hutan seluas 20 Ha dan penyuluhan mengenai manfaat, fungsi dan dampak yang ditimbulkan dari hutan mangrove, program ini telah 2 kali dilaksanakan. Dalam program pelestarian tersebut pihak pemerintah belum melaksanakan upaya pelestarian tersebut dengan baik karena masih ada beberapa langkah dalam upaya pelestarian yang tidak di laksanakan oleh pihak pemerintah Kelurahan Beras Basah kecamatan pangkalan susu.


(4)

B. Saran

Berdasarakan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka dapat di rumuskan beberapa saran, yaitu sebagai berikut.

1. Untuk melakukan pemanfaatan di sekitar kawasan mangrove hendaknya masyarakat setempat haruslah berwawasan lingkungan agar dapat menjaga keseimbangan alam yang ada dan haruslah sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dan diharapkan kepada pemerintah untuk lebih tegas dalam menangani dan menjaga keadaan hutan mangrove yang ada di Kelurahan Beras Basah agar dapat menjaga kelestarian hutan mangrove yang ada.

2. Untuk upaya pelestarian hutan, sebaiknya pemerintah Kelurahan Beras Basah lebih serius dalam melakukan kegiatan rehabilitasi dan penyuluhan agar masyarakat setempat memberikan tanggapan yang baik dalam setiap program pelestarian hutan mangrove tersebut.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

As-syakur. A.R. 2009. Hutan Mangrove dan Luasannya di indonesia, (Online),

(http://mbojo.wordpress.com/2009/01/01/hutan-mangrove-dan-luasannya-di-indonesia/ di akses pada tanggal 20 mei 2012).

Balai Pengelolaan Hutan Mangrove Wilayah I. 2011. Panduan Summer Camp, Bali.

Balai Pengelolaan Hutan Mangrove Wilayah II. 2011. Mengenal Jenis Mangrove dan Menggali Manfaat Alaminya, Medan.

Badan Pusat Statistik Langkat. 2010. Kecamatan pangkalan susu dalam angka. B.P.S: Langkat.

Dahuri. 2001. Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Secara Terpadu. Jakarta : Pradya Paramita.

---. 2002. Perkembangan Pemanfaatan Hutan Mangrove di Indonesia. Prosiding Seminar IV Ekosistem Mnagrove Bali, Hal 27-37.

Eddy Syaiful. 2011. Pengelolaan Potensi Hutan Mangrove Secara berkelanjutan. (http://www.scribd.com/doc/76925991/Jurnal-Syaiful-Eddy-Mangrove) diakses pada 17 juni 2012

Fadlan, M. 2011. Aktivitas Ekonomi Penduduk Terhadap Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove Di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan. Skripsi Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED.

Farchan, 2012. Hutan Mangrove, Permasalahan dan Solusinya.

(http://farchantp049.blogspot.com/2012/04/hutan-mangrove-permasalahan-dan.html) diakses pada 17 juni 2012.

Harahab, Nuddin. 2010. Penilaian Ekonomi Ekosistem Hutan Mangrove dan Aplikasinya Dalam Perencanaan Wilayah Pesisir. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Hargono Didiek. S. 2011. Ekosistem Mangrove Dan Pengelolaannya. Jurnal

Ilmiah. (http://bhuvananusantara.or.id/bhuvana/?modul=hiduphijau)

diakses pada 28 april 2012 pukul 21.80 WIB

Hiariey, Lilian,Sarah. 2009. Identifikasi Nilai Ekonomi Ekosistem Hutan Mangrove Di Desa Tawiri, Ambon. Jurnal Organisasi dan Manajemen, Volume 5, Nomor 1.


(6)

http://ayuirmawati.blogspot.com/2012/05/melestarikan-hutan-mangrove_21.html (diakses pada tanggal 22 mei 2012)

Irwanto. 2008. Hutan Mangrove dan Manfaatnya, (Online), (http://indonesiaforest.webs.com/manfaat_hutan_mangrove.pdf)

diakses 01 April 2012).

Kusmana, C, Dkk. 2002. Teknik Rehabilitasi Mangrove. Bogor, IIPB.

Noor Y. Rusila, dkk. 2006. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. Wetlands International – Indonesia Programme.

Pasaribu, Nursahara. 2004. Krisis hutan mangrove di sumatera utara dan alternatif solusinya. (online)

(http://www.docstoc.com/docs/20133294/KRISIS-HUTAN- MANGROVE-DI-SUMATERA-UTARA-DAN-ALTERNATIF-SOLUSINYA) di akses 28 mei 2012.

Rahmawati. 2010. Hutan Mangrove (Online),

(http://uwityangyoyo.wordpress.com/2011/09/22/312/#more-312),di akses 15 mei 2012.

Rison. 2010. Focus on: Mangrove. (Online)

(http://www.kmb-

sulsel.net/index.php?view=article&catid=34%3Aarticles-category&id=388%3Amangrove&tmpl=component&print=1&page=& option=com_content&Itemid=124) di akses pada tanggal 15 mei 2012. Rizka, Meika, 2010. 255 Upaya Pelestarian Hutan Mangrove Berdasarkan

Pendekatan Masyarakat, Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu (Online), (http://www.infodiknas.com/255-upaya-pelestarian-hutan-mangrove-berdasarkan-pendekatan-masyarakat/),diakses 28 April 2012). Sari, H. Zulvita. 2011. Studi Tentang Kerusakan Hutan Mangrove Di Desa Lubuk Kertang Kecamatan Brandan Barat Kabupaten Langkat. Skripsi Medan : Jurusan Pendidikan Geogrfi FIS-UNIMED.

Saparinto, Cahyo. 2007. Pendayagunaan Ekosistem Mangrove. Semarang : Dahara Prize.

Supriharyono. 2009. Konservasi Ekosistem Sumberdaya Hayati. Yogyakarta : Pustaka Pelajar .


Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Plankton Di Perairan Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat

0 26 57

Keanekaragaman Ikan di Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Sumatera Utara

1 22 46

Struktur dan Komposisi Vegetasi Mangrove di Dusun II Desa Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Sumatera Utara

0 5 102

Evaluasi Pertumbuhan Rhizophora mucronata Lamk. Tahun Pertama Pada Kegiatan Rehabilitasi Hutan Mangrove di Desa Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupten Langkat

0 3 50

PERSEBARAN INTRUSI AIR LAUT PADA AIR TANAH PREATIK DI KELURAHAN BERAS BASAH KECAMATAN PANGKALAN SUSU KABUPATEN LANGKAT.

2 8 24

PELAKSANAAN REHABILITASI HUTAN MANGROVE DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DI KELURAHAN BERAS BASAH KECAMATAN PANGKALAN SUSU KABUPATEN LANGKAT.

0 0 21

Evaluasi Pertumbuhan Rhizophora mucronata Lamk. Tahun Pertama Pada Kegiatan Rehabilitasi Hutan Mangrove di Desa Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupten Langkat

0 0 11

Evaluasi Pertumbuhan Rhizophora mucronata Lamk. Tahun Pertama Pada Kegiatan Rehabilitasi Hutan Mangrove di Desa Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupten Langkat

0 1 2

Evaluasi Pertumbuhan Rhizophora mucronata Lamk. Tahun Pertama Pada Kegiatan Rehabilitasi Hutan Mangrove di Desa Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupten Langkat

0 0 3

Evaluasi Pertumbuhan Rhizophora mucronata Lamk. Tahun Pertama Pada Kegiatan Rehabilitasi Hutan Mangrove di Desa Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu Kabupten Langkat

0 0 8