PERSEPSI SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN BIOLOGI DAN KOMPETENSI GURU BIOLOGI SERTA HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR DAN PEMILIHAN KARIR SISWA DI SMA METHODIST SE-KOTA MEDAN.

PERSEPSI SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN BIOLOGI DAN
KOMPETENSI GURU BIOLOGI SERTA HUBUNGANNYA
DENGAN HASIL BELAJAR DAN PEMILIHAN
KARIR SISWA DI SMA METHODIST
SE-KOTA MEDAN

TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:
MANGARA SIMARMATA
NIM. 8106174010

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013

ABSTRAK


Mangara Simarmata, NIM. 8106174010. Persepsi Siswa Terhadap Mata
Pelajaran Biologi dan Kompetensi Guru Biologi Serta Hubungannya dengan
Hasil Belajar dan Pemilihan Karir Siswa di SMA Methodist Se-Kota Medan.
Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED). Medan.
2013.
Penelitan ini dilakukan di SMA Methodist-1, Methodist-5, dan Methodist7 Medan, yang bertujuan untuk mengetahui hubungan: (1) persepsi siswa terhadap
mata pelajaran biologi dengan hasil belajar siswa; (2) persepsi siswa terhadap
kompetensi guru biologi dengan hasil belajar siswa; (3) persepsi siswa terhadap
mata pelajaran biologi dengan pemilihan karir siswa; dan (4) persepsi siswa
terhadap kompetensi guru biologi dengan pemilihan karir siswa. Sampel
penelitian ini diambil dengan teknik sampel random berstrata (stratified random
sampling) pada masing-masing tingkatan kelas SMA Methodist-1, SMA
Methodist-5, dan SMA Methodist-7 Medan pada tahun pembelajaran 2012/2013
dengan jumlah 286 siswa dari populasi siswa (963 siswa). Instrumen penelitian
berupa tes hasil belajar siswa dalam bentuk pilihan berganda, angket persepsi
siswa terhadap mata pelajaran biologi, angket persepsi siswa terhadap kompetensi
guru biologi, dan angket pemilihan karir siswa. Jenis penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif-korelatif dengan teknik analisis korelasi regresi pada taraf
signifikansi α = 0,05.

Hasil penelitian yang dilakukan dengan memberikan instrumen tes hasil
belajar dan angket kepada siswa, diperoleh sebagai berikut: (1) tidak terdapat
hubungan persepsi siswa terhadap mata pelajaran biologi dengan hasil belajar
(P = 0,257); (2) terdapat hubungan positif persepsi siswa terhadap kompetensi
guru biologi dengan hasil belajar (P = 0,000); (3) terdapat hubungan positif
persepsi siswa terhadap mata pelajaran biologi dengan pemilihan karir
(P = 0,000); dan (4) terdapat hubungan positif persepsi terhadap kompetensi guru
biologi dengan pemilihan karir siswa (P = 0,000). Kesimpulan umum dari
penelitian ini menggambarkan pemilihan karir dan hasil belajar siswa, sehingga
hasil penelitan ini mengimplikasikan bahwa persepsi siswa yang berupa informasi
dari penginderaan siswa terhadap pengalaman nyata dan benar terhadap mata
pelajaran biologi dan kompetensi guru biologi memberikan kontribusi secara
signifikan terhadap hasil belajar maupun pemilihan karir siswa SMA Methodist
Se-Kota Medan..

Kata Kunci: Persepsi, Mata Pelajaran Biologi, Kompetensi Guru Biologi,
Pemilihan Karir

ii


ABSTRACT
Mangara Simarmata, NIM. 8106174010. Student Perceptions Toward
Subjects Biology and Biology Teacher Competence and Its Relation with
Learning Outcomes and Career Selection Methodist High School Students in
Medan. Thesis. Postgraduate Program, State University of Medan
(UNIMED). Medan. 2013.
This research was conducted in high school Methodist-1, Methodist-5, and
Methodist-7 Medan, which aims to determine the relationship: (1) students'
perceptions of the biology subject to student learning outcomes, (2) student
perceptions of teacher competence biology with results student learning, (3)
student perceptions of the subjects biology student career choice, and (4) students'
perceptions of competence biology teacher with student career choice. The
research sample was taken with a stratified random sampling technique (stratified
random sampling) at each high school Methodist-1, Methodist-5, and Methodist-7
learning study in 2012/2013 with number of 286 students from the student
population (963 students). The research instrument is a test of student learning
outcomes in the form of multiple choice, student perceptions questionnaire to the
subjects of biology, students' perceptions of competence questionnaire biology
teacher, and student career choice questionnaire. This type of research is a
descriptive-correlative study with regression correlation analysis techniques at the

significance level α = 0.05.
Results of research conducted by giving achievement test instruments and
questionnaires to students, is obtained as follows: (1) there is no perceived
relationship to the subjects of biology students with learning outcomes (P =
0.257), (2) there is a relationship to the students' perceptions of competence
biology teachers with learning outcomes (P = 0.000), (3) there is a relationship to
the students' perception of biological subjects with career choice (P = 0.000), and
(4) there is a perception of the relationship with the biology teacher competence
student career choice (P = 0.000). The general conclusion from the study
illustrates the selection of career and student learning outcomes, so the results of
this research implies that the perception of the students in the form of sensing
information from students to experience real and true to the subjects of biology
and biology teacher competence contributes significantly to student learning
outcomes and career election high school Methodist students in Medan.

Keywords: Perception, Subjects Biology, Biology Teacher Competency, Career
Selection

iii


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat Rahmat dan Anugerah-Nya Penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul
“Persepsi Siswa Terhadap Mata Pelajaran Biologi dan Kompetensi Guru Biologi
serta Hubungannya dengan Hasil Belajar dan Pemilihan Karir Siswa di SMA
Methodist Se-Kota Medan” disusun untuk memenuhi persyaratan dalam
memperoleh gelar Magister Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas
Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa penulisan Tesis ini tidak akan dapat
terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tesis ini. Penulis
mengucapkan terima kasih pada:
1. Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si.
2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr.
H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd.
3. Dosen Pembimbing I, Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Si., dan
Dosen Pembimbing II, Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., Sekretaris
Program Studi Pendidikan Biologi, yang telah banyak memberikan

bimbingan, arahan, motivasi serta dukungan pada penulis sejak awal
sampai dengan selesai penulisan tesis ini.

iv

4. Syarifuddin, M.Sc., Ph.D, Dr. Hasruddin, M.Pd (Ketua Program Studi
Pendidikan Biologi), dan Dr. Syahmi Edi, M.Si., selaku narasumber yang
telah banyak memberikan saran dan masukan dalam penyempurnaan tesis
ini.
5. Bapak/Ibu dosen yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama di
Program Pascasarjana Unimed.
6. Istri tercinta Rosmeri Sibarani, S.Pd., anak-anak tersayang Martin Philip
Nilson Simarmata dan Felix Christoffel Simarmata, serta seluruh keluarga
yang senantiasa mendoakan dan mendorong penulis menjalankan studi,
sampai menyelesaikan tesis ini.
7. Teman-teman angkatan XVII khususnya kelas B

Program Studi

Pendidikan Biologi, dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu

persatu, semoga Tuhan dapat membalas kebaikannya.
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih jauh dari
kesempurnaan, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak guna penyempurnaan tesis ini. Semoga
tesis ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak khususnya para guru
biologi serta dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dan pendidikan.

Medan, 31 Juli 2013
Penulis

Mangara Simarmata
NIM. 8106174010
v

DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Pembatasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian

1.6. Manfaat Penelitian

1
1
7
8
8
9
10

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Persepsi
2.1.2. Faktor-faktor dan Proses Terbentuknya Persepsi
2.1.3. Mata Pelajaran Biologi
2.1.4. Hakikat Hasil Belajar Biologi
2.1.5. Kompetensi Guru
2.1.6. Pemilihan Karir
2.1.7. Perbedaan Gender dalam Pendidikan
2.2. Kerangka Berpikir

2.3. Hipotesis Penelitian

11
11
11
12
15
17
21
24
31
33
35

BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3. Jenis Penelitian
3.4. Teknik Pengumpulan Data
3.5. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian

3.6. Instrumen Pengumpulan Data
3.7. Uji Coba Instrumen
3.8. Teknik Analisis Data
3.9. Hipotesis Penelitian

37
37
37
38
39
39
40
46
51
52

DAFTAR ISI
Halaman
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.2. Pengujian Hipotesis
4.3. Pembahasan
4.4. Keterbatasan Penelitian

54
54
55
67
78

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
5.1. Simpulan
5.2. Implikasi
5.3. Saran

79
79
79
81

DAFTAR PUSTAKA

82

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Tempat Penelitian
Tabel 3.2. Populasi Penelitian
Tabel 3.3. Sampel Penelitian
Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa
Tabel 3.5. Kisi-Kisi Instrumen Angket Persepsi Siswa
Terhadap Mata Pelajaran Biologi
Tabel 3.6. Kisi-kisi Instrumen Angket Persepsi Siswa
Terhadap Kompetensi Guru Biologi
Tabel 3.7. Kisi-kisi Instrumen Angket Pemilihan Karir Siswa
Tabel 4.1. Deskripsi Hasil Belajar Siswa
Tabel 4.2. Deskripsi Persepsi Siswa Terhadap Mata Pelajaran Biologi
Tabel 4.3. Deskripsi Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Guru Biologi
Tabel 4.4. Deskripsi Pemilihan Karir Siswa

37
37
38
41
43
44
45
54
54
55
55

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Tes Hasil Belajar Siswa
Lampiran 2. Angket Persepsi Siswa Terhadap Mata Pelajaran Biologi
Lampiran 3. Angket Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi
Guru Mata Pelajaran Biologi
Lampiran 4. Angket Pemiilihan Karir Siswa
Lampiran 5. Tabel Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
(Tes Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas X)
Lampiran 6. Perhitungan Validitas Soal Kelas X
Lampiran 7. Perhitungan Reliabilitas Soal Kelas X
Lampiran 8. Tingkat Kesukaran Soal Kelas X
Lampiran 9. Analisis Varians Butir Soal Kelas X
Lampiran 10. Daya Beda Soal Kelas X
Lampiran 11. Tabel Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen
(Tes Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas XI)
Lampiran 12. Perhitungan Validitas Soal Kelas XI
Lampiran 13. Perhitungan Reliabilitas Soal Kelas XI
Lampiran 14. Tingkat Kesukaran Soal Kelas XI
Lampiran 15. Analisis Varians Butir Soal Kelas XI
Lampiran 16. Daya Beda Soal Kelas XI
Lampiran 17. Tabel Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen
(Tes Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas XII)
Lampiran 18. Perhitungan Validitas Soal Kelas XII
Lampiran 19. Perhitungan Reliabilitas Soal Kelas XII
Lampiran 20. Tingkat Kesukaran Soal Kelas XII
Lampiran 21. Analisis Varians Butir Soal Kelas XII
Lampiran 22. Daya Beda Soal Kelas XII
Lampiran 23. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Angket
Persepsi Siswa Terhadap Mata Pelajaran Biologi
Lampiran 24. Perhitungan Validitas Angket Persepsi Siswa
Terhadap Mata Pelajaran Biologi
Lampiran 25. Perhitungan Reliabilitas Angket Persepsi Siswa
Terhadap Mata Pelajaran Biologi
Lampiran 26. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Angket
Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Guru Biologi
Lampiran 27. Perhitungan Validitas Angket Persepsi Siswa
Terhadap Kompetensi Guru Biologi
Lampiran 28. Perhitungan Reliabilitas Angket Persepsi Siswa
Terhadap Kompetensi Guru Biologi
Lampiran 29. Uji Validitas Dan Reliabilitas Angket Pemiilihan
Karir Siswa
Lampiran 30. Perhitungan Validitas Angket Pemiilihan Karir Siswa
Lampiran 31. Perhitungan Reliabilitas Angket Pemiilihan Karir Siswa

86
103
109
113
115
116
118
120
122
123
125
126
128
130
132
133
135
136
138
140
142
143
145
146
148
150
151
153
155
156
158

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 32. Data Hasil Belajar Siswa, Persepsi Siswa
Terhadap Mata Pelajaran Biologi, Kompetensi
Guru Biologi, dan Pemilihan Karir Siswa
Lampiran 33. Deskripsi Data
Lampiran 34. Uji Normalitas Data dan Histogram
Lampiran 35. Uji Homogenitas Data
Lampiran 36. Hipotesis Penelitian

160
178
179
187
194

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan selalu berkenaan dengan upaya pembinaan manusia, maka
keberhasilan pendidikan sangat bergantung pada manusianya. Unsur manusia
yang paling menentukan keberhasilan pendidikan adalah guru dan peserta didik.
Dalam hal ini guru dituntut untuk menjadi tenaga pengajar dan pendidik yang
profesional. Di lain pihak peserta didik harus sadar bahwa pendidikan sangat
menentukan kemajuan peradaban manusia.
Manusia sebagai makhluk sosial yang sekaligus juga makhluk individual,
terdapat pebedaan antara individu yang satu dengan yang lainnya. Adanya
perbedaan inilah yang menyebabkan mengapa seseorang menyenangi suatu
obyek, sedangkan yang lain tidak menyenangi obyek tersebut dengan persepsinya.
Pada kenyataannya sebagian besar sikap, tingkah laku dan penyesuaian ditentukan
oleh persepsinya. Persepsi dapat membentuk sikap, baik sikap yang positif
maupun negatif terhadap obyek yang dipersepsikan (Abdurrahman, 2003).
Bagi seorang guru, mengetahui dan menerapkan prinsip-prinsip yang
berhubungan dengan persepsi sangat penting karena guru akan mengenal
siswanya secara lebih baik sehingga dapat menjadi komunikator yang efektif
(Slameto, 2003). Selain itu, agar proses belajar dapat berlangsung dengan efektif,
para siswa hendaknya memiliki persepsi yang tepat (positif) terhadap mata
pelajaran biologi sehingga akan menunjang proses belajar. Oleh karena itu para

2

guru perlu mengenal kualitas persepsi siswanya, dan membantu menempatkan
persepsi siswanya dengan tepat (Surya, 2004).
Di SMA Swasta Methodist-1 Medan, kemauan belajar siswa terhadap
pelajaran biologi dapat dilihat dengan tertarik atau tidaknya siswa terhadap
masalah-masalah yang berkaitan dengan biologi. Siswa yang kurang menyenangi
pelajaran biologi dan dari awal sudah tidak tertarik dengan masalah-masalah yang
menyangkut biologi dampaknya siswa akan cenderung beranggapan bahwa
biologi itu sulit, membosankan, dan kurang bermanfaat. Hal ini merupakan
persepsi negatif siswa terhadap pelajaran biologi. Sebaliknya, siswa yang
beranggapan bahwa biologi adalah mata pelajaran yang menyenangkan dan
bermanfaat, maka siswa cenderung ingin mengetahui lebih dalam lagi mengenai
pelajaran biologi yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Oleh karena itu, guru sebagai pendidik profesional mempunyai fungsi,
peran, dan kedudukan yang sangat strategis. Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidik
merupakan tenaga profesional. Dengan demikian pendidikan mempunyai
tanggung jawab besar dalam menyiapkan sumber daya manusia untuk
pembangunan. Sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas tersebut
dihasilkan melalui penyelenggaraan pendidikan yang bermutu oleh pendidik
profesional. Sebagai tenaga profesional, guru dipersyaratkan memiliki kualifikasi
akademik S-I (strata satu) atau D-4 (diploma empat) dalam bidang yang terkait
dengan mata pelajaran yang ditekuninya dan menguasai kompetensi-kompetensi
sebagai agen pembelajaran. Pemenuhan persyaratan kualifikasi akademik S-I/D-4

3

dibuktikan dengan ijazah yang diperoleh di lembaga pendidikan tinggi.
Persyaratan relevansi dibuktikan dengan kesesuaian antara bidang pendidikan
dengan mata pelajaran yang ditekuni. Sementara itu, persyaratan penguasaan
kompetensi sebagai agen pembelajaran dibuktikan dengan sertifikat pendidik
(Mulyasa, 2007).
Guru

sebagai

tenaga

profesional

mempunyai

visi

terwujudnya

penyelenggaraan pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip profesionalitas untuk
memenuhi hak yang sama bagi setiap warga negara dalam memperoleh
pendidikan yang bermutu. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen menegaskan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi
kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas,
serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk
mewujudkan fungsi, peran, dan kedudukan tersebut, guru perlu memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik yang sesuai dengan
standar pendidik.
Berdasarkan Standar Pendidik dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun
2005 disebutkan bahwa “pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan
kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”. Berdasarkan
Permendiknas No. 16 Tahun 2007, guru harus memiliki empat kompentensi,
antara lain: (1) kompetensi pedagogik; (2) kompentensi keahlian; (3) kompentensi
sosial; dan (4) kompetensi profesional. Dengan demikian guru adalah pendidik

4

profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang
harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan
tugas keprofesionalan.
Hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) per 1 Juli 2012 masih di bawah standar
yang diharapkan. Berdasarkan hasil laporan Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia dan Penjaminan Mutu Pendidik Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, menyebutkan nilai rata-rata nasional hasil perhitungan diperoleh
adalah 47,84 dari nilai ideal yakni 65 (Tempo.co, 2012). Hal ini juga didukung
oleh hasil Uji Kompetensi Awal (UKA) guru tahun 2012. Secara nasional, rerata
kompetensi guru TK 58,87; SD (36,86); SMP (46,15); SMA (51,35); SMK
(50,02); serta pengawas (32,58) (Kompas.com, 2012).
Masa Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan masa transisi menuju ke
masa dewasa, dan ini berarti merupakan masa menuju dunia pekerjaan atau karir
yang sebenarnya (Newman & Newman, 2006). Pekerjaan seseorang memiliki
konsekuensi yang besar bagi diri dan merupakan inti dari nilai dasar dan tujuan
hidup seseorang, oleh karenanya ketepatan memilih dan menentukan pilihan karir
menjadi titik penting dalam perjalanan hidup manusia (Johnson, 2000; Santohadi,
2006).

5

Menurut Ginzberg (dalam Sharf, 2006), pada usia 17 sampai dengan 18
tahun, siswa telah menyadari pentingnya penentuan sekolah bagi pengembangan
karirnya. Siswa mengetahui bahwa mereka dapat menentukan masa depan dan
perlu membuat tindakan saat itu, meski jika tidak segera. Pada periode ini,
Ginzberg (Sharf, 2006) mengatakan siswa melalui tahap realistik yang mirip
dengan teori Super (Sharf, 2006) tentang masa eksplorasi. Super (dalam Zunker,
2002) mengatakan bahwa tahap perkembangan karir pada siswa SMA berada
dalam tahap eksplorasi (15-24 tahun).
Menurut Hayadin (2006), Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan
salah satu jenjang pendidikan yang ditempuh oleh anak Indonesia dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran secara formal. Jenjang ini merupakan tahap
yang strategis dan kritis bagi perkembangan dan masa depan anak Indonesia. Pada
jenjang ini anak Indonesia berada pada pintu gerbang untuk memasuki dunia
pendidikan tinggi yang merupakan wahana untuk membentuk integritas profesi
yang didambakannya. Pada tahap ini pula anak Indonesia bersiap untuk memasuki
dunia kerja yang penuh tantangan dan kompetisi. Hal yang sama juga
dikemukakan oleh Zunker (2002) yang menyatakan bahwa tahun-tahun di SMA
merupakan waktu untuk belajar menyiapkan masa depan dimana siswa
diharapkan untuk dapat mengambil tindakan yang mandiri dan menerima
tanggung jawab atas keputusan mereka.

6

Hasil penelitian Edwards & Quinter (2011) menemukan bahwa
ketersediaan kemajuan peluang dan pengalaman belajar merupakan faktor yang
paling berpengaruh yang mempengaruhi pilihan karir di kalangan para siswa.
Sibson

(2011)

juga

mengemukakan

bahwa

memiliki

pekerjaan

yang

menyenangkan di daerah yang menarik siswa, terutama olah raga dan acara, baik
yang memiliki berbagai peluang karir, dan kondisi kerja yang menyenangkan
merupakan faktor yang paling signifikan. Sebagaimana diungkapkan oleh
Singaravelu, et.all. (2005) mengemukakan bahwa faktor lingkungan termasuk
keluarga, konselor sekolah, guru,dan teman-teman sangat mempengaruhi dalam
pengembangan karir siswa.
Untuk dapat memutuskan karirnya secara tepat siswa membutuhkan proses
atau waktu yang cukup panjang. Seperti yang dikemukakan Sukardi (1994) karir
seseorang bukanlah hanya sekedar pekerjaan apa yang telah dijabatnya, melainkan
suatu pekerjaan atau jabatan yang benar-benar sesuai dan cocok dengan potensipotensi diri dari orang-orang yang menjabatnya sehingga setiap orang yang
memegang pekerjaan yang dijabatnya itu akan merasa senang untuk menjabatnya
dan kemudian mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan
prestasinya, mengembangkan potensi dirinya, lingkungannya serta sarana dan
prasarana yang diperlukan dalam menunjang pekerjaan yang sedang dijabatnya.
Salah satu determinan sukses karir adalah kongruensi (kesesuaian) antara
disposisi diri personal dengan karakter lingkungan karir. Kongruensi atau
kesesuaian antara karakter diri berhubungan dengan kualitas keterlibatan siswa
dalam studi, prestasi studi/kerja, stabilitas siswa dalam menjalani (studi) dan

7

karirnya, dan kepuasan karir atau studi dan kerja (Holland dalam Santohadi,
2006). Pemilihan karir siswa seharusnya adalah hasil dari proses pengenalan diri,
peluang-peluang karir, dan tindakan mengintegrasikan secara rasional dua domain
ini untuk menentukan pilihan karir, dan perjalanan sepanjang rentang usia tertentu
hingga mencapai kematangan karir.
Menurut Sukardi (1994) menyatakan bahwa dalam pemilihan karir yang
tepat tentunya harus disesuaikan dengan minat dan kemampuan dari siswa itu
sendiri. Selain itu ada beberapa hal yang sangat mempengaruhi proses pemilihan
karir, seperti kepribadian diri siswa, keterampilan yang dimiliki serta pengetahuan
tentang dunia kerja. Selain dipengaruhi oleh faktor internal, faktor eksternal juga
sangat mempengaruhi, seperti faktor sosial ekonomi keluarga, orang tua juga
masyarakat sekitar.

1.2. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan
beberapa masalah yang diperoleh, yaitu sebagai berikut:
1. Guru belum mengetahui dan menerapkan prinsip-prinsip yang berhubungan
dengan persepsi siswa terhadap mata pelajaran biologi.
2. Siswa belum memiliki persepsi yang lebih baik terhadap mata pelajaran
biologi.
3. Guru belum mengetahui secara baik persepsi siswa terhadap mata pelajaran
biologi.

8

4. Rendahnya kemauan belajar siswa terhadap pelajaran biologi yang dapat
dilihat dengan kurang tertariknya terhadap masalah-masalah yang berkaitan
dengan biologi.
5. Siswa masih cenderung beranggapan bahwa biologi itu sulit dipahami.
6. Masih rendahnya kompetensi guru biologi di Indonesia.
7. Siswa masih belum mampu menetapkan pemilihan karir dengan tepat
berdasarkan minat dan kemampuan dari siswa itu sendiri seperti kepribadian
diri siswa, keterampilan yang dimiliki serta pengetahuan siswa tentang dunia
kerja.

1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan dan agar masalah
yang diteliti lebih jelas dan terarah maka pembatasan masalah penelitian ini
dibatasi pada persepsi siswa terhadap mata pelajaran biologi, kompetensi guru,
hasil belajar kognitif siswa dan pemilihan karir siswa di SMA Methodist-1, SMA
Methodist-5, dan SMA Methodist-7 Medan.

1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap mata
pelajaran biologi dengan hasil belajar siswa di SMA Methodist se-Kota
Medan?

9

2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap
kompetensi guru dengan hasil belajar siswa di SMA Methodist se-Kota
Medan?
3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap mata
pelajaran biologi dengan pemilihan karir siswa di SMA Methodist se-Kota
Medan?
4. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap
kompetensi guru dengan pemilihan karir siswa di SMA Methodist se-Kota
Medan?

1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap mata pelajaran
biologi dengan hasil belajar siswa di SMA Methodist se-Kota Medan.
2. Hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi guru
dengan hasil belajar siswa di SMA Methodist se-Kota Medan.
3. Hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap mata pelajaran
biologi dengan pemilihan karir siswa di SMA se-Kota Methodist Medan.
4. Hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap kompetensi guru
dengan pemilihan karir siswa di SMA Methodist se-Kota Medan.

10

1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh ini diharapkan dapat memberikan manfaat
kepada guru khususnya guru biologi dan para siswa, baik secara teoritis maupun
praktis. Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah khasanah
pengetahuan mengenai persepsi siswa terhadap mata pelajaran biologi dan
kompetensi guru dan kaitannya dengan hasil belajar dan pemilihan karir siswa di
Sekolah. Sedangkan secara praktis hasil penelitian ini bermanfaat untuk
meningkatkan kompetensi guru khususnya guru biologi dalam memberikan
persepsi siswa yang positif terhadap mata pelajaran biologi serta pemilihan karir
siswa kedepannya sesuai dengan kemampuan ataupun hasil belajar yang diperoleh
siswa.

79

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat diambil
simpulan sebagai berikut:
1. Tidak terdapat hubungan antara persepsi siswa terhadap mata pelajaran
biologi dengan hasil belajar siswa di SMA Methodist Se-Kota Medan.
2. Terdapat hubungan positif antara persepsi siswa terhadap kompetensi
guru biologi dengan hasil belajar siswa di SMA Methodist Se-Kota
Medan.
3. Terdapat hubungan positif antara persepsi siswa terhadap mata pelajaran
biologi dengan pemilihan karir siswa di SMA Methodist Se-Kota Medan.
4. Terdapat hubungan positif antara persepsi siswa terhadap kompetensi
guru biologi dengan pemilihan karir siswa di SMA Methodist Se-Kota
Medan.

5.2. Implikasi
Hasil penelitan ini mengimplikasikan bahwa persepsi siswa yang berupa
informasi dari penginderaan siswa terhadap pengalaman nyata dan benar terhadap
mata pelajaran biologi dan kompetensi guru biologi memberikan dampak
pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa maupun pemilihan karir
siswa SMA Methodist-1, Methodist-5, dan Methodist-7 Medan. Mata pelajaran

80

biologi merupakan mata pelajaran yang memiliki karakteristik berbeda daripada
mata pelajaran lain yang diajarkan di sekolah. Objek biologi yang berupa makhluk
hidup merupakan daya tarik tersendiri yang dapat menarik perhatian dan minat
siswa untuk mempelajarinya. Kesalahan klasik yang selalu muncul dalam
memahami pelajaran ini adalah dianggapnya biologi adalah materi yang harus
dihapal, sehingga bagi sebagian siswa menganggap biologi sebagai pelajaran yang
membosankan.
Pada dasarnya, mata pelajaran biologi berupaya untuk membekali siswa
dengan berbagai kemampuan tentang cara mengetahui dan cara mengerjakan yang
dapat membantu siswa untuk mengetahui alam sekitar secara mendalam. Oleh
sebab itu persepsi yang benar terhadap mata pelajaran biologi yang bertujuan
memahami konsep-konsep biologi, keterempilan dasar sikap ilmiah, prinsipprinsip biologi, penalaran dalam pemecahan masalah, kelestarian lingkungan, dan
pengetahuan dasar biologi dalam hal pendidikan yang benar dan baik dalam
persepsinya maka akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil
belajar siswa dan pemilihan karir siswa kedepannya. Serta juga persepsi akan
kompetensi guru biologi dalam menggambarkan pengetahuan, keterampilan, sikap
dan nilai-nilai yang dikuasai pendidik dan direfleksikan dalam kebiasaan berpikir
dan bertindak dapat memberikan gambaran persepsi siswa yang baik dan benar
pada kompetensi kualifikasi seorang guru baik kualitatif maupun kuantitatif
terhadap hasil belajar siswa dan pemilihan karir siswa.

81

5.3. Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak
lanjut penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1.

Didalam

proses

pembelajaran

hendaknya

guru

sebagai

pendidik

memperhatikan, dan sekaligus memahami sejauh mana persepsi siswa
terhadap mata pelajaran biologi serta hubungannya dengan hasil belajar dan
pemilihan kariri siswa kedepannya agar menjadi lebih baik, begitu juga
dengan kompetensi guru biologi di sekolah.
2. Pemerhatian akan analisis dampak masalah pembelajaran siswa di sekolah
setidaknya dapat dilihat akan analisis kebutuhan siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran dalam menunjang hasil belajar siswa yang dapat dillihat
dari motivasi siswa melalui persepsi siswa itu sendiri serta pemilihan karir
siswa melalui minat siswa dalam mengikuti proses belajar di sekolah.
3. Menyarankan peneliti berikutnya untuk pengembangan penelitian ini agar
penelitian ini dapat bermanfaat sebagai informasi khasanah ilmu pengetahuan
dalam dunia pendidikan khususnya dalam meningkatkan hasil belajar siswa
serta pemilihan karir siswa kedepannya.

82

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. 2003. Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta. Rineka
Cipta.
Arikunto, S. 1998. Prosedur Evaluasi Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi
VI). Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Jenderal Departemen
Pendidikan Nasional.
Departemen Pendidikan Nasional. 2012. Silabus dan Penilaian Berkarakter.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djiwandono, S, E, W.
Grasindo.

2002.

Psikologi Pendidikan.

Edisi revisi.

Jakarta:

Edwards, K., & Quinter, M. 2011. Factors Influencing Students Career Choices
among Secondary School Students in Kisumu Municipality, Kenya.
Journal of Emerging Trends in Educational Research and Policy Studies,
2: 81-87.
Elliott, S, N. 2000. Education Psychology: Efective Teaching, Effective Learning.
Third Edition. Boston: The Macgraw-Hill Boak Co-Singapore.
Esters, L, T., & Bowen, B, W. 2005. Factors Influencing Career Choices of Urban
Agricultural Education Students. Journal of Agricultural Education, 46:
24-35.
Fakih, Mansour. 2004. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Jakarta: Pustaka
Pelajar
Gagne, R, M. 1977. The Conditions of Learning. New York: Holt, Rinehart and
Winston, Florida State Univ., Tallahassee, FL, 339 p.

83

Gani, R, A. 1995. Bimbingan dan konseling. Jakarta: Pamator Pressindo.
Garbett, D. 2011. Constructivism Deconstructed in Science Teacher Education.
Australian Journal of Teacher Education, 36: 36-49.
Gysbers, N., C., Heppner, M., J., and Johnston, J., A. 2003. Career Counseling:
Process, Issues, and Techniques, Second Edition. New York: Pearson
Education, Inc.
Hayadin. 2006. Pengambilan Keputusan Profesi pada Siswa Jenjang Pendidikan
Menengah (Survei pada SMA, MA, dan SMK di DKI Jakarta). Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan, 05: 383-394.
Jagtenberg, T., & D'Alton, P. 1995. Four Dimensional Social Space Class,
Gender, Ethnicity and Nature A reader in Australian social sciences,
Second Edition. Sydney: Harper Educational.
Johnson, E, B. 2000. Contextual Teaching and Learning. California: Corwin
Press, Inc.
Kızılaslan, I. 2011. ELT Student Teachers’ Competence for Teaching
Language Skills: A Qualitative Exploration. International Journal of
Social Sciences and Humanity Studies, 3: 161-169.
Kompas.com.
2012.
Kompetensi
Guru
Memprihatinkan.
(http://edukasi.kompas.com, diakses 21 November 2012)
Muhibbin, S. 2003 . Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Mulyasa, E. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Newman, B, M. & Newman P, R. 2006. Development Through Life A
Psychosocial Approach 9th ed. Thompson Wadsworth.
Kementrian Pendidikan Nasional. 2007. Permendiknas No. 16 Tahun 2007:
Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Kotler, P. 1995. Marketing Management Analysis, Planning, Implementation &
Control. Prentice Hall Int.
Ollenburger, J, C., & Hellen A, M. 1995. Sosiologi Wanita. Jakarta: Rineka Cipta
(terjemahan oleh Budi Sucahyono dan Yan Sumaryana dari A
Sociology of Woman)

84

Ozbilgin, M., Kusku, F., and Erdogmus, N. (2004), Explaining Influences on
Career Choice in Comparative Perspective: International Programs
Visiting Fellow Working papers. (http://digitalcommons.ilr.cornell.edu/
intlvf/1, diakses tanggal 10 Desember 2012)
Permendiknas. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 16
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Pusat Kurikulum. 2007. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan, (http://www..Puskur.net. diakses 17 November 2012)
Pillay, H., Goddard, R., & Wilss, L. 2005. Well-Being, Burnout and
Competence: Implications for Teachers. Australian Journal of Teacher
Education, 30: 22-33.
Potyrala, K., Walosik, A., & Rzepka, A. 2013. New Competence of Biology
Teacher in The Face of Social and Cultural Changes. Journal of
Educational Science, ISSN: 1308-8971.
Purwanto, M, N. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Riyanto, Y. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Rukminto, A, I. 1994. Psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu Kesejahteraan Sosial,
Dasar-dasar Pemikiran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Santohadi, F. 2006. Pengalaman Persiapan Pilihan Studi/Karier Mahasiswa USD
Semester I Tahun Akademik 2006/2007 Studi Eksploratif-Retrospektif.
Sanata Dharma University (SDU).
Satori, D. 2007. Profesi Guru. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sharf, R, S. 2006. Applying Career Development Theory to Counselling 4nd ed.
Pacific Grove: Brooks/Cole.
Shumba, A., & Naong, M. 2012. Factors Influencing Students’ Career Choice and
Aspirations in South Africa. Journal of Social Sciences, 33:169-178.
Sibson, R. 2011. Career Choice Perceptions Of Undergraduate Event, Sport and
Recreation Management Students: an Australian Case Study. Journal of
Hospitality, Leisure, Sport and Tourism Education, 10: 50- 60.
Singaravelu, H, D., White, L, J., & Bringaze, T, B. 2005. Factors Influencing
International Students’ Career Choice: A Comparative Study. Journal of
Career Development, 32: 46-59.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.

85

Stoss, F, D., and Parriss, T, M. 1999. Environmental Career Information on The
Net. Environment, 41: 3-10.
Sudjana, N. 2001. Penilaian Hasil dan Proses Hasil Belajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sukardi, D, K. 1994. Bimbingan dan Konseling. Bandung: Bina Aksara.
Sukardi, D, K. 1994. Bimbingan Karir Sekolah Menengah. Jakarta: Asdi
Mahastya.
Sukardi, D, K. 2004. Psikologi Pemilihan Karir. Jakarta: Rineka Cipta.
Suryadi, A., & Ecep, I. 2004. Kesetaraan Gender dalam Bidang Pendidikan.
Bandung: Genesindo.
Surya, M. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Bani
Quraisi.
Tempo.co. 2012. Hasil Uji Kompetensi Guru Masih di Bawah Harapan.
(http://www.tempo.co, diakses 21 November 2012)
Gaspersz, V. 1997. Manajemen Bisnis Total dalam Era Globalisasi. Jakarta:
Gramedia.
Walgito, B. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.
Webster. 1998. Unabridged Dictionary (USA). New York: MICRA.
Wikipedia The Free Encyclopedia. 2008. (http://wikimediafoundation.org, diakses
tanggal 3 Februari 2013)
Widajati, R., Suryani, Y., & Resminingsih. 2004. Modul Bimbingan dan
Konseling Pengambilan Keputusan. Jakarta: Dinas Pendidikan SMA Dinas
Pendidikan Menengah dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta.
Yusuf, A, M. 2005. Kiat Sukses dalam Karier. Bogor: Ghalia Indonesia.
Zunker, V, G. 2002. Career Counseling: Applied Concepts of Life Planning (Sixth
Edition). Monterey, California: Brooks/Cole Publishing Company.