Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kampanye Manfaat Kolostrum pada Bayi yang Baru Lahir: Perancangan Iklan Layanan Masyarakat T1 362011076 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah

Air Susu Ibu (ASI) adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk konsumsi bayi dan
adalah sumber gizi utama bayi yang belum dapat mencerna makanan padat. Air susu ibu
diproduksi karena adanya hormon prolaktin dan oksitolin setelah kelahiran bayi. Air susu ibu
banyak mengandung immunoglobulin IgA yang baik untuk sistem kekebalan tubuh bayi dalam
melawan penyakit. Selain itu adanya faktor protektif dan nutrien yang sesuai dalam ASI
menjamin kualitas gizi bayi baik serta menurunkan angka kesakitan sampai kematian pada bayi.
Kolostrum yang terdapat pada Asi mengandung zat kekebalan 10-17 kali lebih banyak
dibandingkan susu formula dipasaran.1
Dalam rangka menurunkan jumlah angka kematian bayi di dunia United Nation
Childerns Fund (UNICEF) dan World Health Organization (WHO) merekomendasikan
sebaiknya anak hanya mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) selama paling sedikit enam bulan, dan
bisa dilanjutkan hingga usia dua tahun (WHO 2010). Baru setelah enam bulan bayi boleh
mengkonsumsi makanan semi padat hingga makanan padat sebagai makanan tambahan selain
ASI. Alasan mengapa bayi hanya perlu mengkonsumsi ASI adalah karena ASI tidak

terkontaminasi dan ASI juga mengandung banyak gizi yang diperlukan bayi pada usia tersebut
(Anwar, 2002). Selain itu masukknya makanan yang tidak higienis menyebabkan bayi terinfeksi
kuman dan menyebabkan kesakitan.
Dalam laporan Riskesdas 2010, pola menyusui digolongkan menjadi tiga kategori.

1.

Menyusui eksklusif

Tidak memberikan makanan atau minuman lain, termasuk air putih, selain ASI (kecuali obatobatan, vitamin atau mineral tetes). Pada Riskesdaas 2010 pengertian menyusui eksklusif adalah
jika bayi masih disusui, sejak lahir tidak pernah mendapatkan makanan atau minuman selain
ASI.
2.

Menyusui predominan

1

Ramaiah, Savitri. ASI dan Menyusui. PT. Bhuana Ilmu Populer ; Jakarta. 2007.


1

Menyusui bayi tetapi masih memberikan sedikit air atau minuman berbasis air seperti teh sebagai
makanan pengganti sebelum ASI keluar.
Pada Riskesdas 2010, menyusui predominan adalah bayi yang masih menyusui, namun sejak
lahir tidak pernah mendapatkan makanan atau minuman kecuali minuman berbasis air seperti air
putih atau teh .
3.

Menyusui parsial

Adalah menyusui bayi serta diberikan makan buatan selain ASI, baik susu formula, bubur atau
makanan lainnya seperti bayi yang berusia enam bulan, baik diberikan secara berkelanjutan
maupun diberikan secara parsial. Pada Riskesdas 2010, menyusui parsial adalah ketika bayi
masih disusui, pernah diberi makanan atau minuman berbasis air seperti air putih dan teh, susu
formula, biskuit, bubur, nasi lembek, pisang dsb.
Tabel I . 1

2


Persentase pola menyusui pada bayi umur 0 bulan adalah 39,8%, menyusui eksklusif
5,1% menyusui predominan, dan 55,1% menyusui parsial. Persentase menyusui eksklusif
semakin menurun dengan meningkatnya kelompok umur bayi. Pada bayi umur 5 bulan menyusui
eksklusif hanya 15,3%, menyusui predominan hanya 1,5%, dan menyusui parsial 83,2%3.
Peraturan Pemerintah tentang pemberian ASI eksklusif telah diterbitkan PP No 33 tahun
2012 tentang pemberian ASI eksklusif. Dalam PP tersebut diatur tugas dan tanggung jawab
pemerintah dan pemerintah daerah dalam mengembangkan program ASI, diantaranya
menetapkan kebijakan nasional dan daerah, melaksanakan advokasi dan sosialisasi serta
melakukan pengawasan terkait dengan program pemberian ASI eksklusif. Menindaklanjuti PP
2

www.depkes.go.id
Riskesdas 2010

3

2

tersebut maka telah diterbitkan PP No 15 tahun 2013 tentang tata cara penyediaan fasilitas
khusus menyusui dan atau memerah ASI dan Permenkes No 39 tahun 2013, telah dilatih

sebanyak 4.314 orang konselor menyusui dan 415 orang fasilitator pelatihan konseling
menyusui.
Sementara itu laporan Dinas Kesehatan Provinsi tahun 2013, sebaran cakupan pemberian
ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan sebesar 54,3% seperti terlihat padagambar berikut ini.

Grafik I.1

Pada gambar diatas terlihat bahwa terdapat 19 provinsi yang mempunyai nilai persentase
ASI eksklusif di atas angka nasional (54,3%), dimana persentasi tertinggi terdapat pada provinsi
Nusa Tenggara Barat (NTB) dan terendah pada provinsi Maluku (25,2%). Perlu dilakukan upaya
agar provinsi yang ada dibawah angka rata-rata nasional dapat meningkatkan cakupan ASI
eksklusif untuk bayi yang berada berusia

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kampanye Manfaat Kolostrum pada Bayi yang Baru Lahir: Perancangan Iklan Layanan Masyarakat T1 362011076 BAB II

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kampanye Manfaat Kolostrum pada Bayi yang Baru Lahir: Perancangan Iklan Layanan Masyarakat T1 362011076 BAB IV

0 1 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kampanye Manfaat Kolostrum pada Bayi yang Baru Lahir: Perancangan Iklan Layanan Masyarakat T1 362011076 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kampanye Manfaat Kolostrum pada Bayi yang Baru Lahir: Perancangan Iklan Layanan Masyarakat

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Iklan Layanan Masyarakat Infografis: Tips Aman Belanja Online T1 362010008 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Iklan Layanan Masyarakat “Pencegahan Kekerasan Seksual pada Anak” T1 362010035 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Iklan Layanan Masyarakat “Pencegahan Kekerasan Seksual pada Anak” T1 362010035 BAB II

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Iklan Layanan Masyarakat “Pencegahan Kekerasan Seksual pada Anak” T1 362010035 BAB IV

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Propaganda Politik dalam Iklan (Analisis Wacana Kritis Iklan Layanan Masyarakat Nasional Demokrat) T1 362007075 BAB I

0 0 7

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Iklan Layanan Masyarakat Infografis tentang Tips Cerdas Menyikapi Berita Hoax T1 BAB I

0 0 7