Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas.
vi
ABSTRACT
This research aim is to know the influence of the modernization of tax administration system to taxpayer compliance. This research was held at Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas. The method used in this research is descriptive analysis through questionnaire survey approach, while the techniques of collecting data was through library research, and Slovin formulation is used in determining amount of sample. Data analysis techniques in this research is simple linear regression method by using SPSS for windows software. Hypotheses were
tested with F-test statistic by significant level of 5% (α=0,05). The results of this
study simultaneously showed that the modernization of tax administration system have significant influence on taxpayer compliance at Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas.
Keyword: modernization of tax administration system, taxpayer compliance.
(2)
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Penelitian ini dilaksanakan pada Kantor Pelayan Pajak Pratama Bandung Cicadas. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif melalui pendekatan survey kuesioner, sedangkan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan dalam menentukan jumlah sampel digunakan rumus Slovin. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan SPSS. Pengujian hipotesis menggunakan statistik uji F dengan tingkat signifikansi
sebesar 5% (α=0,05). Hasil pengujian secara simultan modernisasi sistem administrasi perpajakan berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Cicadas.
Kata Kunci : Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan, Kepatuhan Wajib
(3)
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... vi
ABSTRAK ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8
2.1 Tinjauan tentang Pajak ... 8
2.1.1 Pengertian Pajak ... 8
(4)
ix
2.1.3 Jenis Pajak ... 9
2.1.4 Sistem Pemungutan Pajak ... 12
2.1.5 Kewajiban dan HakWajib Pajak ... 13
2.2 Sistem Administrasi Perpajakan ... 16
2.3 Modernisasi Administrasi Perpajakan... ... 17
2.4 Surat Pemberitahuan (SPT)... ... 20
2.4.1 Jenis Surat Pemberitahuan (SPT) ... 21
2.4.2 Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT) ... 23
2.4.3 Prosedur Penggunaan Surat Pemberitahuan (SPT) ... 24
2.4.4 Surat Pemberitahuan Elektronik (e-SPT) ... 25
2.4.5 Jenis Surat Pemberitahuan Elektronik (e-SPT)... 26
2.4.6 Prosedur Penggunaan Surat Pemberitahuan Elektronik (e-SPT)... 27
2.4.7 Perbedaan Surat Pemberitahuan (SPT) dengan Surat Pemberitahuan Elektronik (e-SPT)... ... 30
2.4.8 Batas Waktu Penyampaian dan Pembayaran Surat Pemberitahuan (SPT)... ... 32
2.4.9 Sanksi Administrasi dan Pidana Terkait Surat Pemberitahuan (SPT) 36 2.5 Sistem Administrasi Perpajakan ... 37
2.6 Tinjauan Penelitian Terdahulu... ... 40
2.7 Kerangka Pemikiran... 41
2.8 Pengembangan Hipotesis... ... 42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 44
(5)
x
3.1.1 Sejarah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung
Cicadas... ... 44
3.1.2 Uraian Tugas Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Cicadas... ... 47
3.1.3 Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Cicadas... ... 51
3.2 Metode Penelitian ... 52
3.3 Populasi dan Sampel ... 52
3.4 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data... ... 52
3.5 Operasional Variabel ... 54
3.6 Metode Analisis Data ... 56
3.6.1 Uji Validitas ... 56
3.6.2 Uji Reliabilitas ... ... 57
3.6.3 Uji Asumsi Klasik... ... 58
3.6.3.1 Uji Normalitas ... ... 58
3.6.3.2 Uji Heterokedastisitas ... ... 58
3.6.4 Uji Hipotesis ... ... 59
3.6.5 Analisis Regresi Linear Sederhana ... ... 60
3.6.6 Analisis Koefisien Korelasi ... 61
3.6.7 Koefisien Determinasi (R2) ... 62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 63
4.1 Hasil Pengumpulan Data ... 63
(6)
xi
4.1.2 Deskriptif Data Penelitian ... ... 65 4.1.3 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Modernisasi Sistem
Administrasi Perpajakan... ... 66 4.1.3.1 Analisis Terhadap Kepraktisan Dalam Penerapan Surat
Pemberitahuan Elektronik (e-SPT) ... ... 66 4.1.3.2 Analisis Terhadap Keamanan Dalam Penerapan Surat
Pemberitahuan Elektronik (e-SPT) ... ... 67 4.1.3.3 Analisis Terhadap Kemudahan Pemakaian Dalam
Penerapan Surat Pemberitahuan Elektronik (e-SPT) ... 68 4.1.3.4 Analisis Terhadap Kemudahan Perhitungan Dalam
Penerapan Surat Pemberitahuan Elektronik (e-SPT) ... .. 68 4.1.3.5 Analisis Terhadap Keamanan Dalam Penerapan Surat
Pemberitahuan Elektronik (e-SPT) ... .... 69 4.1.3.6 Analisis Terhadap Kemudahan Pelaporan Dalam Penerapan
Surat Pemberitahuan Elektronik (e-SPT) ... 70 4.1.4 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kepatuhan Wajib Pajak . 71
4.1.4.1 Analisis Terhadap Pemahaman Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan Perpajakan ... .... 71 4.1.4.2 Analisis Terhadap Pengisian Formulir Pajak Secara
Lengkap dan Jelas ... ... 72 4.1.4.3 Analisis Terhadap Perhitungan Pajak Terhutang Secara
(7)
xii
4.1.4.4 Analisis Terhadap Pembayaran Pajak Terhutang Tepat
Waktu ... ... 74
4.2 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian ... 75
4.2.1 Uji Validitas ... 75
4.2.2 Uji Reliabilitas... ... 78
4.2.3 Uji Asumsi Klasik... 79
4.2.3.1 Uji Normalitas ... ... 79
4.2.3.2 Uji Heterokedastisitas... ... 80
4.2.4 Analisis Regresi Linear Sederrhana... ... 80
4.2.5 Analisis Koefisien Korelasi... ... 82
4.2.6 Analisis Koefisien Determinasi... ... 83
4.2.7 Uji Hipotesis... ... 84
4.3 Pembahasan ... 85
4.3.1 Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan ... 85
4.3.2 Kepatuhan Wajib Pajak ... ... 86
4.3.3 Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak... ... 86
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 88
5.1 Simpulan ... 88
5.2Saran ... 89
DAFTAR PUSTAKA ... 90
LAMPIRAN ... 92
(8)
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Indonesia ... ... 1
Tabel 2.1 Batas Waktu Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Masa ... .. 33
Tabel 2.2 Batas Waktu Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan ... .... 33
Tabel 2.3 Batas Waktu Pembayaran Pajak ... ... 34
Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu ... ... 40
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 54
Tabel 3.2 Tingkat Hubungan Korelasi ... 61
Tabel 4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner ... 63
Tabel 4.2 Gambaran Umum Responden ... 64
Tabel 4.3 Tanggapan Responden Terhadap Kepraktisan Dalam Penerapan e-SPT... 66
Tabel 4.4 Tanggapan Responden Terhadap Kemudahan Perekaman Data Dalam Penerapan e-SPT... 67
Tabel 4.5 Tanggapan Responden Terhadap Kemudahan Pemakaian Dalam Penerapan e-SPT... 68
Tabel 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Kemudahan Perhitungan Dalam Penerapan e-SPT... ... 69
Tabel 4.7 Tanggapan Responden Terhadap Keamanan Dalam Penerapan e-SPT .. . 69
Tabel 4.8 Tanggapan Responden Terhadap Kemudahan Pelaporan Dalam Penerapan e-SPT... 70
(9)
xiv
Tabel 4.9 Tanggapan Responden Terhadap Pemahaman Ketentuan Peraturan
Perundang-Undangan Perpajakan... 71
Tabel 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Pengisian Formulir Pajak Secara Lengkap dan Jelas... 72
Tabel 4.11 Pengisian Formulir Pajak Secara Lengkap dan Jelas ... 73
Tabel 4.12 Tanggapan Responden Terhadap Pembayaran Pajak Terhutang Tepat Waktu... 74
Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan... 75
Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Kepatuhan Wajib Pajak ... 77
Tabel 4.15 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X ... ... 78
Tabel 4.16 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y ... ... 78
Tabel 4.17 Hasil Uji Normalitas ... ... 79
Tabel 4.18 Hasil Uji Heterokedastisitas... ... 80
Tabel 4.19 Hasil Regresi Linear Sederhana ... ... 81
Tabel 4.20 Tingkat Hubungan Koefisien Korelasi... ... 82
Tabel 4.21 Koefisien Korelasi Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak... 83
Tabel 4.22 Koefisien Determinasi Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak... 83
Tabel 4.23 Uji Statistik F ... ... . 84
(10)
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 42 Gambar 3.1 Struktur Organisasi ... 51
(11)
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Surat Izin Penelitian ... 92
Lampiran B Tabel F ... 93
Lampiran C Kuesioner Penelitian ... 94
Lampiran D Hasil Uji Validitas Variabel X ... 97
Lampiran E Hasil Uji Validitas Variabel Y dan Hasil Uji Reliabilitas Variabel X 98 Lampiran F Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y dan Hasil Uji Normalitas ... 99
Lampiran G Hasil Uji Heterokedastisitas ... 100
Lampiran H Hasil Uji Regeresi Linear Sederhana, Koefisien Korelasi, dan Koefisien Determinasi...101
(12)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pajak merupakan sumber penerimaan kas negara yang berasal dari iuran rakyat dengan karakteristik dapat dipaksakan, tanpa kontraprestasi langsung, dan digunakan untuk mendanai pengeluaran pemerintah, baik pengeluaran rutin maupun untuk pembangunan negara (Soemitro dalam Handayani dan Supadmi, 2012). Salah satu sumber penerimaan pajak pemerintah adalah pajak yang disetorkan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan. Menurut hasil sensus penduduk, jumlah penduduk Indonesia terus bertambah setiap tahun. Peningkatan jumlah penduduk Indonesia dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut.
Tabel 1.1
Jumlah Penduduk Indonesia
Tahun Jumlah 1971 119.208.229 1980 147.490.298 1990 179.378.946 1995 194.754.808 2000 206.264.595 2010 237.641.326
Sumber : Sensus Penduduk 1971, 1980, 1990, 2000 dan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 1995.
Berdasarkan tabel di atas seharusnya dengan jumlah penduduk yang terus meningkat setiap kali sensus dilakukan, pemerintah memiliki pendapatan dari pajak penghasilan yang besar dan terus meningkat dari masyarakatnya. Memang banyak orang yang telah membayar pajaknya dengan taat dan jujur. Namun tidak sedikit juga orang yang tidak melaporkan pendapatannya dengan benar atau bahkan tidak
(13)
Bab I: Pendahuluan 2
Universitas Kristen Maranatha melaporkan pendapatannya. Karena pada kenyataannya, hingga saat ini masih banyak tunggakan-tunggakan pajak yang tidak dibayar oleh masyarakat.
Dari sumber di Direktorat Jenderal Pajak (DJP), pada tahun 2012 jumlah pajak yang terkumpul mencapai Rp 976 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 19 persen dari tahun sebelumnya. Rata-rata pertumbuhan penerimaan pajak dari tahun 2009 sampai 2012 mencapai 17 persen. Dengan target pajak yang terus ditingkatkan, maka pada tahun 2013 pemerintah mengupayakan adanya pertumbuhan penerimaan pajak sebesar 22 persen. Untuk merealisasikan angka pertumbuhan tersebut, pemerintah menginginkan adanya peningkatan persentase kepatuhan wajib pajak. Persentase tingkat kepatuhan wajib pajak pada tahun 2012 masih tergolong sangat rendah, tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya (Manurung, 2013).
Untuk meningkatkan presentase kepatuhan wajib pajak tersebut Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sebagai lembaga yang ditunjuk pemerintah dalam menghimpun penerimaan pajak terus membenahi sistem administrasi perpajakannya. Tujuannya agar tercapai tingkat kepatuhan pajak yang tinggi, tingkat kepercayaan terhadap administrasi perpajakan yang tinggi, serta tingkat produktivitas pegawai pajak yang tinggi sehingga diharapkan penerimaan pajak meningkat (Pandiangan dalam Lingga, 2013).
Sejak tahun 2002, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah meluncurkan program perubahan atau reformasi administrasi perpajakan yang biasa disebut Modernisasi. Adapun inti dari program modernisasi ini adalah pelaksanaan good governance, yaitu penerapan sistem administrasi perpajakan yang transparan dan akuntabel, dengan memanfaatkan sistem informasi teknologi yang handal dan terkini.
(14)
Bab I: Pendahuluan 3
Universitas Kristen Maranatha Untuk mewujudkan itu semua, maka program reformasi administrasi perpajakan perlu dirancang dan dilaksanakan secara menyeluruh dan komprehensif. Perubahan-perubahan yang dilakukan meliputi bidang-bidang berikut:
1. Struktur organisasi
2. Business process dan teknologi informasi dan komunikasi
3. Manajemen sumber daya manusia 4. Pelaksanaan good governance
Secara umum sebelum melakukan pembayaran pajak maka Wajib Pajak harus memberitahukan terlebih dahulu jumlah pajak yang terutang kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melalui Surat Pemberitahuan (SPT) pajak. Surat Pemberitahuan (SPT) ini berisi informasi perpajakan yang benar dan akurat mengenai besarnya jumlah pajak yang harus dibayarkan oleh Wajib Pajak kepada pemerintah. Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) merupakan salah satu kewajiban para Wajib Pajak sebagaimana yang tertuang dalam Undang-undang Perpajakan Indonesia. Undang Nomor 28 Tahun 2007 yang telah dirubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 dalam pasal 3 menyebutkan:
“Setiap Wajib Pajak wajib mengisi Surat Pemberitahuan dengan benar, lengkap, dan jelas, dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan mata uang Rupiah, dan menandatangani serta menyampaikannya ke Kantor Direktorat Jenderal Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak.”
Undang-undang ini menyatakan bahwa penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) pajak merupakan suatu kewajiban perpajakan yang harus dilaksanakan dengan benar oleh setiap Wajib Pajak. Sebelum adanya modernisasi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Surat Pemberitahuan (SPT) pajak ini disampaikan
(15)
Bab I: Pendahuluan 4
Universitas Kristen Maranatha oleh Wajib Pajak kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melalui Kantor Pelayanan Pajak (KPP) secara manual. Surat Pemberitahuan (SPT) tersebut disampaikan dalam bentuk hardcopy (berbentuk kertas) yang sudah disediakan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Namun seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi terutama dalam hal komputerisasi maka Direktorat Jenderal Pajak (DJP) membuat beberapa aplikasi untuk dijadikan sebagai salah satu alat pelayanan yang memudahkan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban pajaknya.
Salah satu bentuk aplikasi pelayanan perpajakan berbasis komputerisasi adalah penerapan sistem Surat Pemberitahuan Elektronik (e-SPT), yaitu pelayanan penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Masa dan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan yang berbentuk formulir elektronik dalam media komputer. Surat Pemberitahuan (SPT) ini tidak berbentuk kertas, melainkan berbentuk formulir elektronik yang ditransfer atau disampaikan ke Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melalui Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) menggunakan Surat Pemberitahuan Elektronik (e-SPT) ini merupakan salah satu langkah yang diambil oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk memberikan kemudahan pelayanan bagi Wajib Pajak dalam melaporkan jumlah pajak yang harus dibayarkannya. Namun kurangnya pemahaman Wajib Pajak mengenai pengoperasian aplikasi Surat Pemberitahuan Elektronik (e-SPT) menyebabkan masih banyaknya Wajib Pajak yang tidak menggunakan Surat Pemberitahuan Elektronik (e-SPT) dan lebih memilih menggunakan Surat Pemberitahuan (SPT) manual, padahal penggunaan Surat Pemberitahuan Elektronik (e-SPT) meningkatkan efisiensi serta mengurangi pekerjaan perekaman Surat Pemberitahuan (SPT) yang memakan sumber daya yang
(16)
Bab I: Pendahuluan 5
Universitas Kristen Maranatha cukup banyak. Selain itu penggunaan Surat Pemberitahuan Elektronik (e-SPT) pada dasarnya membantu Wajib Pajak dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) lebih cepat, aman dan efisien karena lampiran dalam bentuk CD/flashdisk. Melalui penggunaan Surat Pemberitahuan Elektronik (e-SPT) diharapkan dapat mengurangi kesalahan dalam pemasukan (input) data dan perhitungan dapat dilakukan secara cepat dan tepat karena menggunakan sistem komputer.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan teknologi dapat digunakan sebagai sarana untuk membantu Pemerintah dalam upaya peningkatan pendapatan kas negara melalui penerimaan pajak. Karena dengan adanya upaya Pemerintah untuk memberi kemudahan dalam penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) pajak secara elektronik maka diharapkan adanya peningkatan kepatuhan Wajib Pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya sebagai Warga Negara yang baik. Keberhasilan dari implementasi Surat Pemberitahuan Elektronik (e-SPT) menjadi penting karena menurut penelitian-penelitian sebelumnya dapat mempengaruhi kepatuhan pajak. Seperti hasil penelitian Lingga (2013) yang menyatakan bahwa penerapan Surat Pemberitahuan Elektronik (e-SPT) berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Menurut Handayani dan Supadmi (2012) efektivitas penerapan Surat Pemberitahuan Elektronik (e-SPT) Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) berpengaruh positif dan signifikan pada kepatuhan Wajib Pajak Badan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Denpasar Barat dalam melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Penelitian lainnya yang mendukung tentang pengaruh penerapan Surat Pemberitahuan Elektronik (e-SPT) terhadap kepatuhan pajak antara lain Fasmi dan Misra (2011) bahwa modernisasi sistem administrasi perpajakan mempunyai
(17)
Bab I: Pendahuluan 6
Universitas Kristen Maranatha pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kepatuhan pengusaha kena pajak. Sedangkan penelitian Sripeni (2011) menyatakan bahwa penerapan Surat Pemberitahuan Elektronik (e-SPT) Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efisiensi pengisian Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya Bandung.
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pajak Pratama (KPP) Bandung Cicadas.”
1.2 Identifikasi Masalah
Mengingat banyaknya permasalahan yang akan ditemukan berkaitan dengan sistem Surat Pemberitahuan Elektronik (e-SPT) di lokasi penelitian maka penulis melakukan perumusan masalah untuk membatasi ruang lingkup penelitian tersebut. Rumusan masalah yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:
Apakah modernisasi sistem administrasi perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak yang terdaftar di Kantor Pajak Pratama (KPP) Bandung Cicadas dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui pengaruh modernisasi sistem administrasi perpajakan terhadap peningkatan kepatuhan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya.
(18)
Bab I: Pendahuluan 7
Universitas Kristen Maranatha
1.4 Manfaat Penelitian
Dari identifikasi masalah yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri, instansi, dan peneliti selanjutnya.
1. Bagi Penulis
Penelitian ini sebagai salah satu syarat dalam menempuh kesarjanaan untuk meraih gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha dan sebagai bahan masukan bagi Penulis untuk menambah wawasan mengenai proses penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) pajak yang berlaku di Indonesia.
2. Bagi Instansi
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi instansi yang diteliti yakni Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Cicadas Bandung mengenai proses penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) pajak.
3. Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan rujukan dan referensi bagi peneliti lain yang akan meneliti lebih lanjut mengenai pokok bahasan penelitian yang sama.
(19)
88
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan software SPSS, yaitu dengan metode pengujian Analisis Regresi Sederhana serta pembahasan dari hasil penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat diambil simpulan untuk menjawab identifikasi masalah dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji statistik mengenai variabel Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan menunjukan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Hal ini ditunjukkan oleh nilai R2 sebesar 29,2% yang artinya modernisasi sistem administrasi perpajakan memiliki pengaruh sebesar 29,2% terhadap kepatuhan wajib pajak dan 70,8% dipengaruhi oleh variabel lain.
2. Berdasarkan hasil anlisis koefisien korelasi, maka dapat disimpulkan bahwa modernisasi sistem administrasi perpajakan memiliki korelasi yang cukup kuat terhadap kepatuhan Wajib Pajak yaitu sebesar 0,541.
3. Berdasarkan Uji-F dengan nilai Fhitung 38,434 > Ftabel 3,94 dengan signifikan 0,000 ≤ 0,05. Ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, dengan demikian Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan secara simultan berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Cicadas.
(20)
Bab V: Simpulan dan Saran 89
Universitas Kristen Maranatha
5.2 Saran
Berdsarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi Wajib Pajak maupun pihak-pihak yang berkaitan, yaitu:
1. Bagi Peneliti
Dengan keterbatasan penelitian ini diharapkan penelitian selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan mengunakan faktor-faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
2. Bagi Instansi
Dengan adanya pengaruh yang signifikan modernisasi sistem administrasi perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Cicadas diharapkan dapat mempertahankan pelaksanaan modernisasi sistem administrasi perpajakan saat ini dan terus ditingkatkan kearah yang lebih baik.
(21)
90
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Badan Pusat Statistik. http://webbeta.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=1&tabel=1 &id_subyek=12¬ab=1. Diakses tanggal 14 Maret 2014.
Casavera. 2009. Perpajakan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Deny Kurnia Hidayati. 2013. Modernisasi Pajak.
http://dyne94.blogspot.com/2013/06/modernisasi-pajak.html. Diakses tanggal 14 Maret 2014.
Direktorat Jenderal Pajak. http://www.pajak.go.id/e-spt. Diakses tanggal 14 Maret 2014.
Fasmi, Lasnofa., dan Fauzan Misra 2012. Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak di KPP Pratama Padang.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro.
Hartono, Jogiyanto. 2011. Metodologi Penelitian Bisinis. Yogyakarta: BPFE. Ismawan, Indra. 2001 Reformasi Pajak. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor 21/PJ/2009 Tata Cara Penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan Surat Pemberitahuan.
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 6/PJ/2009 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan dan Penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan Surat Pemberitahuan Dalam Bentuk Elektronik.
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER - 184/PJ./2004 tentang Perubahan Ketiga atas Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-383/PJ/2002 tentang Tata Cara Pembayaran Setoran Pajak Melalui Sistem Pembayaran On-line dan Penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan Surat Pemberitahuan Dalam Bentuk Digital.
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 74/PMK.03/2012 Tentang Tata Cara Penetapan dan Pencabutan Penetapan Wajib Pajak dengan Kriteria Tertentu dalam rangka Pengembalian Pendahuluan Kelebihan pembayaran Pajak.
Putri Handayani, Kadek., dan Ni Luh Supadmi. 2012. Pengaruh Efektivitas e-SPT Masa PPN pada Kepatuhan Wajib Pajak Badan di KPP Pratama Denpasar Barat. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.1, 2013, hal. 19-38.
(22)
Daftar Pustaka 91
Universitas Kristen Maranatha Rahayu, Siti Kurnia. 2010. Perpajakan Indonesia Konsep & Aspek Formal.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Resmi, Siti. 2011. Perpajakan Teori dan Kasus. Jakarta: Salemba Empat.
Rosdiana, Haula dan Edi Slamet Irianto. 2011. Panduan Lengkap Tata Cara Perpajakan di Indonesia. Jakarta: Visimedia Pustaka.
Rustiyaningsih, Sri. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak. Widya Warta No. 2 Tahun XXXV,Juli 2011 hal. 44-54.
Salsalina Lingga, Ita. 2013. Pengaruh Penerapan e-SPT Terhadap Kepatuhan Pajak: Studi Empiris Terhadap Pengusaha Kena Pajakdi Wilayah KPP Pratama “X” Jawa Barat I. Jurnal Akuntansi, Vol. 5 No. 1, Mei 2013, hal. 50-60.
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Business. Buku 2. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
Sekaran, Uma. 2007. Research Methods for Business. Buku 1. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
Sripeni, Rusbiyanti. 2011. Pengaruh Penerapan e-SPT Masa PPN Terhadap Efisisensi Pengisian SPT Masa PPN Menurut Persepsi Wajib Pajak Badan. Sosial Volume 12 Nomor 2 September 2011 Pengaruh Penerapan e-SPT. Sugiyono. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan, Cetakan Kesembilan. Bandung: Alfabeta.
Sunjoyo., Rony Setiawan, Verani Carolina, Nonie Magdalena dan Albert Kurniawan. 2012. Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Bandung: Alfabeta.
Surya Manurung. 2013. Kompleksitas Kepatuhan Pajak.
http://www.pajak.go.id/content/article/kompleksitas-kepatuhan-pajak. Diakses tanggal 14 Maret 2014.
Umi, Narimawati. 2007. Riset Manajemen dan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung Media.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Waluyo. 2009. Perpajakan Indonesia (edisi 9). Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wikipedia. http://id.wikipedia.org/wiki/SPT. Diakses tanggal 21 Maret 2014.
Zain, Mohammad dan Suryo Hermana. 2010 Himpunan Undang-Undang Perpajakan 2010. Jakarta: Indeks.
(1)
Bab I: Pendahuluan 6
pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kepatuhan pengusaha kena pajak. Sedangkan penelitian Sripeni (2011) menyatakan bahwa penerapan Surat Pemberitahuan Elektronik (e-SPT) Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efisiensi pengisian Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya Bandung.
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai “Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pajak Pratama (KPP) Bandung Cicadas.”
1.2 Identifikasi Masalah
Mengingat banyaknya permasalahan yang akan ditemukan berkaitan dengan sistem Surat Pemberitahuan Elektronik (e-SPT) di lokasi penelitian maka penulis melakukan perumusan masalah untuk membatasi ruang lingkup penelitian tersebut. Rumusan masalah yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:
Apakah modernisasi sistem administrasi perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak yang terdaftar di Kantor Pajak Pratama (KPP) Bandung Cicadas dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui pengaruh modernisasi sistem administrasi perpajakan terhadap peningkatan kepatuhan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban
(2)
Bab I: Pendahuluan 7
Universitas Kristen Maranatha 1.4 Manfaat Penelitian
Dari identifikasi masalah yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri, instansi, dan peneliti selanjutnya.
1. Bagi Penulis
Penelitian ini sebagai salah satu syarat dalam menempuh kesarjanaan untuk meraih gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha dan sebagai bahan masukan bagi Penulis untuk menambah wawasan mengenai proses penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) pajak yang berlaku di Indonesia.
2. Bagi Instansi
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi instansi yang diteliti yakni Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Cicadas Bandung mengenai proses penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) pajak.
3. Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan rujukan dan referensi bagi peneliti lain yang akan meneliti lebih lanjut mengenai pokok bahasan penelitian yang sama.
(3)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan software SPSS, yaitu dengan metode pengujian Analisis Regresi Sederhana serta pembahasan dari hasil penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat diambil simpulan untuk menjawab identifikasi masalah dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji statistik mengenai variabel Modernisasi Sistem
Administrasi Perpajakan menunjukan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak. Hal ini ditunjukkan oleh nilai R2 sebesar 29,2% yang artinya
modernisasi sistem administrasi perpajakan memiliki pengaruh sebesar 29,2% terhadap kepatuhan wajib pajak dan 70,8% dipengaruhi oleh variabel lain.
2. Berdasarkan hasil anlisis koefisien korelasi, maka dapat disimpulkan
bahwa modernisasi sistem administrasi perpajakan memiliki korelasi yang cukup kuat terhadap kepatuhan Wajib Pajak yaitu sebesar 0,541.
3. Berdasarkan Uji-F dengan nilai Fhitung 38,434 > Ftabel 3,94 dengan
signifikan 0,000 ≤ 0,05. Ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1
diterima, dengan demikian Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan secara simultan berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor
(4)
Bab V: Simpulan dan Saran 89
Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran
Berdsarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi Wajib Pajak maupun pihak-pihak yang berkaitan, yaitu:
1. Bagi Peneliti
Dengan keterbatasan penelitian ini diharapkan penelitian selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan mengunakan faktor-faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
2. Bagi Instansi
Dengan adanya pengaruh yang signifikan modernisasi sistem administrasi perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Cicadas diharapkan dapat mempertahankan pelaksanaan modernisasi sistem administrasi perpajakan saat ini dan terus ditingkatkan kearah yang lebih baik.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Badan Pusat Statistik. http://webbeta.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=1&tabel=1 &id_subyek=12¬ab=1. Diakses tanggal 14 Maret 2014.
Casavera. 2009. Perpajakan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Deny Kurnia Hidayati. 2013. Modernisasi Pajak.
http://dyne94.blogspot.com/2013/06/modernisasi-pajak.html. Diakses tanggal 14 Maret 2014.
Direktorat Jenderal Pajak. http://www.pajak.go.id/e-spt. Diakses tanggal 14 Maret 2014.
Fasmi, Lasnofa., dan Fauzan Misra 2012. Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak di KPP Pratama Padang.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro.
Hartono, Jogiyanto. 2011. Metodologi Penelitian Bisinis. Yogyakarta: BPFE. Ismawan, Indra. 2001 Reformasi Pajak. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor 21/PJ/2009 Tata Cara Penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan Surat Pemberitahuan.
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 6/PJ/2009 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan dan Penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan Surat Pemberitahuan Dalam Bentuk Elektronik.
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER - 184/PJ./2004 tentang Perubahan Ketiga atas Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-383/PJ/2002 tentang Tata Cara Pembayaran Setoran Pajak Melalui Sistem Pembayaran On-line dan Penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan Surat Pemberitahuan Dalam Bentuk Digital.
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 74/PMK.03/2012 Tentang Tata Cara Penetapan dan Pencabutan Penetapan Wajib Pajak dengan Kriteria Tertentu dalam rangka Pengembalian Pendahuluan Kelebihan pembayaran Pajak.
(6)
Daftar Pustaka 91
Universitas Kristen Maranatha Rahayu, Siti Kurnia. 2010. Perpajakan Indonesia Konsep & Aspek Formal.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Resmi, Siti. 2011. Perpajakan Teori dan Kasus. Jakarta: Salemba Empat.
Rosdiana, Haula dan Edi Slamet Irianto. 2011. Panduan Lengkap Tata Cara Perpajakan di Indonesia. Jakarta: Visimedia Pustaka.
Rustiyaningsih, Sri. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak. Widya Warta No. 2 Tahun XXXV,Juli 2011 hal. 44-54.
Salsalina Lingga, Ita. 2013. Pengaruh Penerapan e-SPT Terhadap Kepatuhan Pajak:
Studi Empiris Terhadap Pengusaha Kena Pajakdi Wilayah KPP Pratama “X”
Jawa Barat I. Jurnal Akuntansi, Vol. 5 No. 1, Mei 2013, hal. 50-60.
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Business. Buku 2. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
Sekaran, Uma. 2007. Research Methods for Business. Buku 1. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
Sripeni, Rusbiyanti. 2011. Pengaruh Penerapan e-SPT Masa PPN Terhadap Efisisensi Pengisian SPT Masa PPN Menurut Persepsi Wajib Pajak Badan. Sosial Volume 12 Nomor 2 September 2011 Pengaruh Penerapan e-SPT. Sugiyono. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan, Cetakan Kesembilan. Bandung: Alfabeta.
Sunjoyo., Rony Setiawan, Verani Carolina, Nonie Magdalena dan Albert Kurniawan. 2012. Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Bandung: Alfabeta.
Surya Manurung. 2013. Kompleksitas Kepatuhan Pajak.
http://www.pajak.go.id/content/article/kompleksitas-kepatuhan-pajak. Diakses tanggal 14 Maret 2014.
Umi, Narimawati. 2007. Riset Manajemen dan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung Media.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Waluyo. 2009. Perpajakan Indonesia (edisi 9). Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wikipedia. http://id.wikipedia.org/wiki/SPT. Diakses tanggal 21 Maret 2014.
Zain, Mohammad dan Suryo Hermana. 2010 Himpunan Undang-Undang Perpajakan 2010. Jakarta: Indeks.