UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA SUBBAHASAN SIFAT-SIFAT BENDA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI.

(1)

DAFTAR

ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ………. ii

UCAPAN TERIMA KASIH ……… iv

LEMBAR PENYATAAN………..…..… …………. v

ABSTRAK ……….………. vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……….………1

B. Rumusan Masalah ……….3

C.Tujuan Penelitian ………..…3

D.ManfaatPenelitian ……….3

E. DefinisiOperasional ………..4

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ……….5

1. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam ………...…5

2. Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran IPA ……….7

3. Karakteristik Mata Pelajaran IPA ………..9

4. Kedudukan Ilmu Pengetahuan Alam ……….10

B. MetodeInkuiri ………..11

1. Pengertian PembelajaranInkuiri ………11

2. Pengertian Langkah-langkah PelaksanaanPendekatan Inkuiri …11 Siklus Inkuiri ………14


(2)

4. Keunggulan dan Kelemahan Inkuiri ………..15

C. Hasil Belajar ……….16

1. Pengertian Belajar ……….16

2. Pengertian Hasil Belajar ……….17

D. Sifat –sifat Benda ………17

1. Sifat Benda Padat ………...17

2. Sifat Benda Cair ……….18

3. Sifat Benda Gas ………...19

BAB III METODOLOGI PENDIDIKAN A. Metode Penelitian ………20

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ………...22

C.Subyek Penelitian ………22

D.Prosedur Penelitian ………..………....23

E. Instrumen Penelitian ………....25

F. Teknik Pengumpulan Data ………..25

G.Analisis Data ………26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Awal Penelitian ………...28

B. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ………..29

C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ………36

D. Pembahasan ………..48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Simpulan ………49


(3)

B. Saran ………..49

DAFTAR PUSTAKA ………..51

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ………...52

LAMPIRAN – LAMPIRAN ………...53

A. RPP SIKLUS I ……….54

B. RPP SIKLUS II ………..59

C. LEMBAR OBSERVASI GURU DAN SISWA SIKLUS I ………...63

D. LEMBAR OBSERVASI GURU DAN SISWA SIKLUS II ………..65

E. KISI –KISI SOAL POST TEST SIKLUS I ………67

F. KISI - KISI SOAL POST TES SIKLUS II …….………68

G. LKS SIKLUS I ………69

H. LKS SIKLUS II ………..72

I. LEMBAR EVALUASI IKLUS I ………75

J. LEMBAR EVALUASI SIKLUS II ……….78

K. KEGIATAN BELAJAR SISWA ……….81

L. SK –SK ………82


(4)

Gambar 2.1 Siklus Inkuiri ……….19

Gambar 2.2 Sifat Benda padat ………..24

Gambar 2.3 Sifat Benda Cair ………..………...25

Gambar 2.4 Sifat Benda Gas ………..26

Gambar 3.1 Diagram Alur PTK ……….28


(5)

Tabel 3.2 Analisis Pembuatan KKM ………...…….28

Tabel 3.3 Kategori Peningkatan Hasil Belajar ……….….34

Tabel 4.1 Data Hasil Penilaian Tes Siklus I ………..42

Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil pembelajaran Siklus I ……….42

Tabel 4.4 Format Observasi Kemampuan Inkuiri Siklus I ………...43

Tabel 4.5 Data hasil Penilaian Tes Siklus II ……….50

Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil pembelajaran Siklus II ………50

Tabel 4.7 Kemampuan Inkuiri Siklus II……….53

Tabel 4.8 Pengembangan Hasil Belajar Siklus I dan II ………...59

Tabel 4.9 Kemampuan Inkuiri Siklus I ………59


(6)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya IPA merupakan pembelajaran yang menarik tapi menangandung banyak materi, sehingga siswa tidak termotivasi dalam pembelajaran dikarenakan pada saat pembelajaran guru hanya terpokus pada pembelajaran yang ada atau pada buku paket, sehingga siswa merasa jenuh dan membosankan. Supaya lebih efaktif maka guru hendaknya mencari tahu bagaimana pembelajaran IPA itu menjadi siswa senang.

Di zaman yang modern ini maka guru harus berperan penting untuk menunjang masa depan yang semakin canggih dikarenakan pendidikan itu sekarang sangat diperioritaskan supaya kualitas pembelajaran yang semakin baik. Apa yang harus dilakukan supaya pembelajaran atau hasil belajar siswa menjadi lebih baik dan siswa menjadi lebih aktif?

Guru yang baik adalah guru yang akan menerapkan strategi pembelajaran yang tepat demi tercapainya pendidikan dengan cara menampilkan yang terbaik, strategi apapun yang digunakan dalam kegiataaan pembelajaran harus terpusat pada siswa, peran seorang guru dalam pembelajaran yang akan dipelajari maka harus diarahkan untuk mendorong siswa supaya termotivasi dalam pembelajaran sehingga hasil belajar siswa menjadi lebih baik, sehingga siswa mampu untuk berdiskusi, berdebat, mengeluarkan ide-ide dengan kemampuannya sendiri.

Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan sisi guru, dari sisi siswa hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar, tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis renah kognitif, afektif dan psikomotor, sedangkan dari sisi guru hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran. ( 2004 : 250 ) Anni, Dimyati dan Mudjiono. Senin (2/8).

Banyak sekali menemukan hal yang negative dilapangan bahwa guru dalam menguasai materi memang dengan baik namun dalam proses pembelajaran tidak menggunkan metode pembelajaranyang akan nantinya akan mengantarkan siswa dengan hasil belajar yang masih rendah, maka dengan hal itu guru harus memperhatikan bagiamana supaya hasil belajar siswa menjadi lebih baik dan meningkat dalam mempelajari IPA.


(7)

Pada dasarnya guru dituntut untuk terampil dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yaitu RPP yang merupakan bagian dari strategi pembelajaran dikelas yang nantinya akan dilaksanakan pada proses pembelajaran, apakah tercapai atau tidak dalam tujuan pembelajaran yang akan dicapai nantinya, supaya hasilnya maksimal dan memuaskan maka guru harus berinteraksi atau yang namanya mengenal internet, supaya guru dalam pembelajaran dikelas tidak monoton dan hanya mengandalkan buku paket, maka siswa akan merasa jenuh dan membosankan.

Dalam kurikulum 2006 (KTSP) disebutkan bahwa IPA berhubungan denga cara mencari tahu tentang alam semesta, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan ilmu-ilmu pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep, dan prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat, sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

Didalam pembelajaran banyak sekali permasalahan yang muncul pada pembelajaran IPA. Jika nilai KKM rata-ratanya 50% siswa perlu peningkatan karena kondisi saat hasil belajar sangat lemah.

Dari penjelasan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Tindakan Kelas

dengan berjudul “ UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN IPA SUB BAHASAN SIFAT-SIFAT BENDA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN Neglasari Kecamatan Cireunghas kabupaten Sukabuni). Peneliti ini memilih mata pelajaran IPA karena penguasaan konsep siswa belum memuaskan padahal IPA sangat akrab dengan lingkungan sekitar, siswa terutama mengenanai gajala-gejala alam, benda disekitar yang sering digunkan dan dipakai setiap hari.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas , maka masalah yang diuraikan adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA dikelas IV SDN Neglasari dengan menerapkan metode Inkuiri ?


(8)

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas IV SDN Neglasari dengan menerapkan metode Inkuiri ?

3. Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang sifat-sifat benda di kelas IV?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran IPA dikelas IV SDN Neglasari dengan menerapkan metode Inkuiri.

2. Pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas IV SDN Neglasari dengan menerapkan metode Inkuiri.

3. Untuk peningkatan hasil belajar siswa di kelas IV setelah diterapkan metode Inkuiri pada pembelajaran IPA.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: a. Manfaat bagi guru

Hasil peneliti yang diharapkan dapat berguna dalam membantu guru untuk meningkatkan kompetensi mengajarnya, untuk mewujudkan keberhasilan belajar IPA pada siswa, maka diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam pengembangan pembelajaran IPA di SD sesuai dengan tuntutan kemajuan ilmu dan teknologi.

b. Manfaat bagi siswa

Siswa lebih bisa mengungkapkan idea atau gagasan dengan kemampuan yang mereka miliki sehingga siswa tidak monoton dan guru lebih memotivasi siswa untuk menggali informasi lebih banyak baik dilingkungan rumah ataupun lingkungan sekolah

c. Manfaat bagi sekolah

Secara praktis hasil penelitian diharapkan sebagai informasi untuk dijadikan pertimbangan dalam meningkatkan dan mengembangkan proses belajar mengajar IPA di SD, khususnya pada siswa SDN Neglasari Ds. Bencoy Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi. E. Definisi Operasional

Agar menghindari terjadinya kesalahan dalam penafsiran istilah-istilah yang digunkan dalam penelitian ini penulis akan menjelaskannya. Adapun istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut


(9)

1. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak melalui kegiatan belajar. Benjamin S Bloom (1966:7) mengemukaan, ada tiga ranah (domain) hasil belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. A.J Romiswki (1981:217) mengemukakan bahwa, “Hasil belajar merupakan keluaran (output) dari suatu system pemrosesan masukan (input).

2. Metode Inkuiri

Model pembelajaran Inkuiri adalah salah satu model kognitif yang di unggulkan dalam pembelajaran baik sain maupun non sain sama halnya dengan pembelajaran kontekstual, pembelajaran Inkuiri juga dibangun atas dasar paham konstruktivisme. Pembelajaran Inkuiri dapat dilaksanakan baik dengan metode eksperimen maupun non-eksperimen.

Langkah- langkah pelaksanaan pendekatan inkuiri

Sanjaya (2006:1999), mengungkapkan secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri dapt mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

a. Orientasi

b. Merumuskan masalah c. Mengajukan hipotesis d. Mengumpulkan data e. Merumuskan kesimpulan


(10)

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Metode penelitian

Model PTK menurut Kemmis Taggart ( dalam Rafi’udiddin, 1996 ) penelitian tindakan

dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi ), dan refleksi yang selanjutnya diikuti dengan siklus spiral berikutnya.

a. Penyusunan perencanaan

Penyusunan perencanaan mencakup tindakan yang akan dilakukkan untuk memperbaiki, meningkatkan atau merubah prilaku dan sikap yang diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan.

b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang akan dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan.

c. Observasi

Kegiatan observasi dalam PTK dapat disejajarkan dengan kegiatan pengumpulan data dalam penelitian formal.

d. Refleksi

Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat kegiatan tindakan. Dalam kegiatan ini peneliti menngkaji, melihat, dan memepertimbangkan hasil-hasil dan dampak dari tindakan.

PTK yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart dapat digambarkan dengan diagram alur sebagai berikut:


(11)

Siklus I

Siklus II

Hasil Penelitian

Gambar 3.1 Diagram Alur PTK

Kemmis dan Taggart ( dalam Rafi’uddin)

2. Lokasi penelitian dan waktu penelitian

SDN Neglasari yang terletak Desa Bencoy Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi. yang tempatnya dekat dengan pergunungan perkebunan teh

Saat ini jumlah siswa yang belajar di SD Negeri Neglasari berjumlah 132 siswa, dididik oleh 7 orang guru dan dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah yaitu Bapak ABIDIN, S.Pd.

Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan criteria ketuntasan minimal:

a. Tingkat Kompleksitas, kesulitan/kerumitan setiap indikator, kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik.

1. Guru yang memahami dengan benar kompetensi yang harus diajarkan pada peserta didik

HJ Refleksi awal

jnj Rencana Tindakan .1, 1.

jg Pelaksanaan Tindakan

hg Observasi

jh Refleksi

h Rencana tindakan bh

jkh Pelaksanaan tindakan


(12)

3. Peserta didik yang cakap, cermat dan trampil dalam menyelesaikan tugas.

b. Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggara pembelajaran pada masing-masing sekolah.

1. Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan kempetensi yang harus dicapai peserta didik seperti perpustakaan. Labolatorium, dan alat bahan lainnya untuk proses pembelajaran.

c. Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik disekolah yang bersangkutan. 1. Penetapan intake berdasarkan kemampuan peserta didik di kelasa sebelumnya.

Cara pembuatan KKM dengan menggunakan poin/skor pada setiap kriteria yang ditetapkan.

Tabel 3.2. Analisis Pembuatan KKM Aspek yang dianalisis Kriteria pensekoran

Kompleksitas Tinggi 1

Sedang 2

Rendah 3

Daya Dukung Tinggi 1

Sedang 2

Rendah 3

Intake Siswa Tinggi

1

Sedang 2

Rendah 3

Jika indikator memiliki kriteria kompleksitas tinggi, daya dukung sedang dan intake peserta sedang, maka nilai KKMnya adalah

1+2+3 x 100= 66,7 9

Nilai KKM nerupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah 67 3. Subjek penelitian

Subjek penelitian adalah siswa SDN Neglasari kelas IV jumlah siswa sebanyak 15 orang laki-laki berjumlah 7 orang dan perempuan 8 orang , peneliti ini merupakan sebagai guru kelas di SDN Neglasari menjadikan kelas sebagai subjek penelitian karena peneliti lebih mengetahui permasalahan yang ada dan memerlukan penanganan dan perbaikan dalam meningkatkan belajar siswa.


(13)

Prosedur yang akan ditempuh dalam pelaksanaan pengumpulan data adalah sebagai berikut : a. Perencanaan

1. Skenario tindakan Perencanaan

Materi yang akan digunakan dalam peneliti ini yaitu tentang sifat-sifat benda dengan menggunakan metode Inkuiri, sebelum pembelajaran dimulai maka peneliti membuat terlebuh dahulu Rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan 2 siklus, setelah pembelajaran selesai siswa diberikan lembar observasi

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah, batu, ai, gelas, mangkok, dan balon. Dan siswa diharuskan membawa dari rumah masing-masing.

Maka untuk menunjang keberhasilan maka peneliti melibatkan guru sejawat yang ada disekolah. Adapun rencana kegiatan sebagai berikut:

b. Pelaksanaan Tindakan

Penilaian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksnakan untuk mengetahui peningkatan pemehaman pada konsep sifat-sifat benda melalui metode Inkuiri sebanyak II siklus.

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan Kelas I

Rencana pelaksanaan tindakan untuk siklus I adalah berupa pembelajaran dengan menerapkan konsep sifat-sifat benda dengan mengunakan metode inkuiri, adapaun tahapan-tahapan persiapan untuk tindakan I adalah sebagai berikut :

1. Menyusun RPP sebagai rancangan pembelajaran untuk tindakan I dengan indikator tentang konsep sifat-sifat benda, rencana yang dilakukannya adalah bertanya, hipotesis, observasi dan kesimpulan.

2. Menyiapkan soal tes tertulis sebanyak 5 soal PG tetang sifat-sifat benda 3. Menyiapkan alat dan bahan

4. Menyiapkan lembar observasi untuk pelaksanaan siklus I sesuai RPP. b. Pelaksanaan Tindakan I

Pelaksanaan tindakan penelitian kelas dilaksanankan ssesuai dengan RPP IPA, pelaksanaan pembelajaran IPA pada konsep sifat-sifat benda dengan pemberian tes tertulis sebanyak 5 soal PG dan lembar pengamatan, untuk mengetaui sejauh mana pemahaman sesuai sebelum tindakan dan siswa diberikan motivasi supaya semangat dalam pembelajaran.


(14)

Kegiatan pembelajaran dalam observasi disetiap siklusnya, siswa diberikan lembar observasi yang sudah disesuaikan dengan RPP.

2. Refleksi Tindakan I

Observasi menunjang bahwa guru kurang jelas dalam menerangkan dikelas dan suaranya tidak terdengar sampai kebelakang sehingga tidak dimengerti oleh siswa maka sisiwa kurang aktif. Dengan demikian guru harus merancang kegitan selanjutnya untuk siklus II supaya keaktifan siswa menambah dan harus berbeda dengan siklus I.

2. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan II

Menyusun RPP sebagai rencana pembelajaran, rencana tindakan yang dilakukan adalah kemampuan bertanya, hipotesis, observasi dan kesimpulan. untuk tindakan II pada konsep perubahan sifat benda dengan menggunakan metode Inkuiri. Pada siklus I dan II dilakukan secara individu.

Mennyusun dan menyiapkan LKS sebagai acuan percobaan dan menulis hasil percobaan Menyiapkan alat dan bahan sebagai percobaan dan siswa mengamati dan melakukan percobaan tersebut.

Menyiapkan lembar observasi untuk pelaksanaan siklus II yang sesuai dengan RPP dan hasilnya dikumpulkan.

b. Pelaksanaan Tindakan II

Menerapkan pengajaran yang telah direncanakan dengan menggunakan metode Inkuiri yang didukung dengan pengamatan

c. Observasi Tindakan II

Mengobservasi pelaksanaan pembelajaran yang terdiri beberapa kegiatan, ini melihat hasil percobaan dan diakhiri dengan tanya jawab tentang materi yang dipelajari pada saat percobaan. d. Refleksi Tindakan II

Pada pembelajaran siklus I dengan menggunakan metode inkuiri, tetapi pembelajaran masih kurang aktif , maka supaya hasil belajar meningkat dan anak termotivasi maka untuk siklus II menggunakan metode Inkuiri, dimana kegiatan pembelajaran harus lebih baik dari siklus I dan pada saat pembelajaran guru harus lebih berinteraksi langsung terhadap siswa supay siswaa berantusias dalam belajar IPA.


(15)

Instrument penelitian yang digunakan meliputi, tes tertulis dan lembar observasi, instrumenya adalah sebagai berikut :

a. Tes tertulis

Tes tulis ini berfunngsi mengetahui peningkatan pemehaman siswa terhadap kosep sifat-sifat benda.

Bentuk tes yang digunakan adalah tes Pilihan Ganda (PG) sebagai alat untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhapat materi yang sudah disampaika.

b. Lembar observasi

Pengamatan atau pencatatan data yang sistematis terhadap gejala-gejala yang teliti. Observasi merupakan proses yang kompleks, yang tersusun dari proses biologis dan psikologis. (Dr.Husaeni Usman M.Pd) (1996:54).

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sumber data penelitian ini adalah tes tertulis dan lembar observasi.

2. Data yang dikumpulkan berupa data hasil belajar siswa sesudah diberi tindakan ( hasil post tes ) sebagai data utama, sedangkan data yang kedua mencakup lembar observasi siswa, lembar aktivitas siswa dan lembar aktivitas guru.

3. Hasil tes ( data utama) diperiksa dan diberi skor, sedangkan data yang kedua dengan mengisi daftar lembar observasi yang telah disediakan.

3. Analisi Data

Pengolahan data yang dilakukan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Gambaran bagimana guru merancang kegiatan pembelajarana dengan menggunakan metode Inkuiri, diperoleh dari penyususnan RPP dan hasil observasi kegiatan guru dan siswa oleh seorang observer. Hasil belajar siswa

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa tentang sifat – sifat benda dengan menerapkan metode Inkuiri, dapat dilihat dari perolehan nilai post tes. Dengan rumus

X = ∑ x N Keterangan :


(16)

N : Junlah Siswa

Analisis hasil pos tes diolah secara kuantitatif

Tabel 3.3 Kategori Peningkatan Hasil Belajar Rentang Kategori Peningkatan Hasil Belajar

80-100 60-80 40-60 10-40

Baik Sekali Baik Cukup Baik Kurang Baik

3. Untuk mengenali kendala - kendala yang dihadapi siswa dan guru dapat dilihat dari lembar observasi yang sudah disediakan oleh peneliti dan dinilai oleh observer.

4. Persentase Siswa yang mencapai KKM dengan perolehan persentase KKM sebelumnya. Adapun cara menghitung persentase siswa yang mencapai KKM adalah sebagai berikut:

TB = Siswa dengan nilai 65 X 100% N

Keterangan :

TB : Ketuntasan Belajar

Siswa dengan nilai 65 : Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari 65

N : Jumlah Siswa

5. Persentase siswa pada kemampuan Inkuiri dengan menggunakan cara adalah sebagai berikut: KI = Jumlah Kategori X 100%

N

KI = Kemampuan Inkuiri

Jumlah Kategori = kegiatan kemamapuan Inkuiri, bertanya, hipotesis, observasi dan kesimpulan


(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dikelas IV SDN Neglasari Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi tentang “ upaya peningkatan hasil belajar sisiwa dengan menerapkan metode Inkuiri pada pembelajaran IPA di SD” berkesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran dilakukan dengan menerapkan metode Inkuiri, dilakukan secara individu dengan melakukan percobaan yang telah diberikan oleh guru yaitu tentang sifat-sifat benda dan perubahan sifat benda, sedangkan guru hanya memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa.

2. Aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran dari siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan, diantaranya siswa aktif dan semangat dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan metode Inkuiri, hal itu terbukti dari kemampuan siswa dalam memeprestasikan hasil percobaan, siswa berani mengemukakan pendapat didepan kelas dan menghargai pendapat teman yang lainnya.

3. Peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran dengan menggunkan metode Inkuiri adalah sebagai berikut : nilai rata-rata awal hanya mencapai 50% dan yang belum mencapai KKM 50 %, nilai rata-rat siklus I 69,3 dan siswa yang sudah mencapai KKM 70% dan yang belum mencapai KKM 30%, nilai rata-rata siklus II 86,7, dan yang belum mencapai KKM 10%, karena yang 10 % siswa yang berkebutuhan khusus. Dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Inkuiri dapat meningktkan hasil belajar.

B. Saran

1. Bagi Guru

 Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, diharapkan pembelajaran dengan menggunkan metode Inkuiri dijadikan salah satu alternative metode pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa yang optimal.


(18)

 Pada saat proses pembelajaran Inkuiri dan dilakukan secara individu guru harus memberikan bimbingan yang merata pada semua siswa agar memperoleh hasil yang maksimal.

 Berilah kesempatan kepada siswa untuk melakukan sendiri kegiatan Inkuiri yang perlu dilakukan guru adalah memberikan penjelasan dan petunjuk bila siswa meminta atau menemui kesulitan supaya lebih aktif.

2. Bagi Kepala Sekolah

 Hendaknya kepala sekolah memberikan kebebasan dan fasilitator kepada guru dalam mengembangkan model pembelajaran.

 Kepala sekolah hendaknya memotivasi guru agar dapat mengembangkan kemampuan potensi yang baik.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Anni, Dimyati dan Mudjiono (2004). Hasil Belajar http://mbegedut.biogspot.com/2012/08/penertiqn-hasil-belajar-menurut-para.html.

Hamalik. (1990:15). Hasil Belajar http://mbegedut.biogspot.com/2012/08/penertiqn-hasil-belajar-menurut-para.html.

Inquiry Page. 2004. Inquiry Process. (Online). Tersedia: http://www.inquiry.uiue.edu/inquiry/ process.php3.

Kuraesin E, 2004, Buku Pembelajaran IPA. Bandung : PT SARANA PANCA KARYA.

Rafi’uddin. 1997. Rancangan Penelitian Tindakan. http

://jurnalpendidikanislam.biogspot.com/2012/09/penelitian-tindakan-kelas-model-kemmis.html.

Robert M. G, 2008, Teori-teori Belajar : Bandung, Bahan Belajar mandiri UPI PRESS. Samatowa. U. 2006. Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. Sanjaya. 2006, Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Jakarta : Ditjen Dikti. Buku PLPG 2011. Sudjana. (1990:22). Hasil Belajar

http://mbegedut.biogspot.com/2012/08/penertiqn-hasil-belajar-menurut-para.html.

Surya, M, 2004. Psikologi Pembelajaran & pengajaran, Bandung : Pustaka Bani Quraisy. Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, 2006. Bandung. UPI PRESS.

Wahyono B, Nurachman dan Setyo, 2009. Buku Pembelajaran IPA. Bandung : PUSAT PERBUKUAN.


(1)

Kegiatan pembelajaran dalam observasi disetiap siklusnya, siswa diberikan lembar observasi yang sudah disesuaikan dengan RPP.

2. Refleksi Tindakan I

Observasi menunjang bahwa guru kurang jelas dalam menerangkan dikelas dan suaranya tidak terdengar sampai kebelakang sehingga tidak dimengerti oleh siswa maka sisiwa kurang aktif. Dengan demikian guru harus merancang kegitan selanjutnya untuk siklus II supaya keaktifan siswa menambah dan harus berbeda dengan siklus I.

2. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan II

Menyusun RPP sebagai rencana pembelajaran, rencana tindakan yang dilakukan adalah kemampuan bertanya, hipotesis, observasi dan kesimpulan. untuk tindakan II pada konsep perubahan sifat benda dengan menggunakan metode Inkuiri. Pada siklus I dan II dilakukan secara individu.

Mennyusun dan menyiapkan LKS sebagai acuan percobaan dan menulis hasil percobaan Menyiapkan alat dan bahan sebagai percobaan dan siswa mengamati dan melakukan percobaan tersebut.

Menyiapkan lembar observasi untuk pelaksanaan siklus II yang sesuai dengan RPP dan hasilnya dikumpulkan.

b. Pelaksanaan Tindakan II

Menerapkan pengajaran yang telah direncanakan dengan menggunakan metode Inkuiri yang didukung dengan pengamatan

c. Observasi Tindakan II

Mengobservasi pelaksanaan pembelajaran yang terdiri beberapa kegiatan, ini melihat hasil percobaan dan diakhiri dengan tanya jawab tentang materi yang dipelajari pada saat percobaan. d. Refleksi Tindakan II

Pada pembelajaran siklus I dengan menggunakan metode inkuiri, tetapi pembelajaran masih kurang aktif , maka supaya hasil belajar meningkat dan anak termotivasi maka untuk siklus II menggunakan metode Inkuiri, dimana kegiatan pembelajaran harus lebih baik dari siklus I dan pada saat pembelajaran guru harus lebih berinteraksi langsung terhadap siswa supay siswaa berantusias dalam belajar IPA.


(2)

Instrument penelitian yang digunakan meliputi, tes tertulis dan lembar observasi, instrumenya adalah sebagai berikut :

a. Tes tertulis

Tes tulis ini berfunngsi mengetahui peningkatan pemehaman siswa terhadap kosep sifat-sifat benda.

Bentuk tes yang digunakan adalah tes Pilihan Ganda (PG) sebagai alat untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhapat materi yang sudah disampaika.

b. Lembar observasi

Pengamatan atau pencatatan data yang sistematis terhadap gejala-gejala yang teliti. Observasi merupakan proses yang kompleks, yang tersusun dari proses biologis dan psikologis. (Dr.Husaeni Usman M.Pd) (1996:54).

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sumber data penelitian ini adalah tes tertulis dan lembar observasi.

2. Data yang dikumpulkan berupa data hasil belajar siswa sesudah diberi tindakan ( hasil post tes ) sebagai data utama, sedangkan data yang kedua mencakup lembar observasi siswa, lembar aktivitas siswa dan lembar aktivitas guru.

3. Hasil tes ( data utama) diperiksa dan diberi skor, sedangkan data yang kedua dengan mengisi daftar lembar observasi yang telah disediakan.

3. Analisi Data

Pengolahan data yang dilakukan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Gambaran bagimana guru merancang kegiatan pembelajarana dengan menggunakan metode Inkuiri, diperoleh dari penyususnan RPP dan hasil observasi kegiatan guru dan siswa oleh seorang observer. Hasil belajar siswa

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa tentang sifat – sifat benda dengan menerapkan metode Inkuiri, dapat dilihat dari perolehan nilai post tes. Dengan rumus


(3)

N : Junlah Siswa

Analisis hasil pos tes diolah secara kuantitatif

Tabel 3.3 Kategori Peningkatan Hasil Belajar Rentang Kategori Peningkatan Hasil Belajar

80-100 60-80 40-60 10-40

Baik Sekali Baik Cukup Baik Kurang Baik

3. Untuk mengenali kendala - kendala yang dihadapi siswa dan guru dapat dilihat dari lembar observasi yang sudah disediakan oleh peneliti dan dinilai oleh observer.

4. Persentase Siswa yang mencapai KKM dengan perolehan persentase KKM sebelumnya. Adapun cara menghitung persentase siswa yang mencapai KKM adalah sebagai berikut:

TB = Siswa dengan nilai 65 X 100% N

Keterangan :

TB : Ketuntasan Belajar

Siswa dengan nilai 65 : Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari 65

N : Jumlah Siswa

5. Persentase siswa pada kemampuan Inkuiri dengan menggunakan cara adalah sebagai berikut: KI = Jumlah Kategori X 100%

N

KI = Kemampuan Inkuiri

Jumlah Kategori = kegiatan kemamapuan Inkuiri, bertanya, hipotesis, observasi dan kesimpulan


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dikelas IV SDN Neglasari Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi tentang “ upaya peningkatan hasil belajar sisiwa dengan menerapkan metode Inkuiri pada pembelajaran IPA di SD” berkesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran dilakukan dengan menerapkan metode Inkuiri, dilakukan secara individu dengan melakukan percobaan yang telah diberikan oleh guru yaitu tentang sifat-sifat benda dan perubahan sifat benda, sedangkan guru hanya memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa.

2. Aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran dari siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan, diantaranya siswa aktif dan semangat dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan metode Inkuiri, hal itu terbukti dari kemampuan siswa dalam memeprestasikan hasil percobaan, siswa berani mengemukakan pendapat didepan kelas dan menghargai pendapat teman yang lainnya.

3. Peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran dengan menggunkan metode Inkuiri adalah sebagai berikut : nilai rata-rata awal hanya mencapai 50% dan yang belum mencapai KKM 50 %, nilai rata-rat siklus I 69,3 dan siswa yang sudah mencapai KKM 70% dan yang belum mencapai KKM 30%, nilai rata-rata siklus II 86,7, dan yang belum mencapai KKM 10%, karena yang 10 % siswa yang berkebutuhan khusus. Dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Inkuiri dapat meningktkan hasil belajar.

B. Saran

1. Bagi Guru


(5)

 Pada saat proses pembelajaran Inkuiri dan dilakukan secara individu guru harus memberikan bimbingan yang merata pada semua siswa agar memperoleh hasil yang maksimal.

 Berilah kesempatan kepada siswa untuk melakukan sendiri kegiatan Inkuiri yang perlu dilakukan guru adalah memberikan penjelasan dan petunjuk bila siswa meminta atau menemui kesulitan supaya lebih aktif.

2. Bagi Kepala Sekolah

 Hendaknya kepala sekolah memberikan kebebasan dan fasilitator kepada guru dalam mengembangkan model pembelajaran.

 Kepala sekolah hendaknya memotivasi guru agar dapat mengembangkan kemampuan potensi yang baik.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Anni, Dimyati dan Mudjiono (2004). Hasil Belajar

http://mbegedut.biogspot.com/2012/08/penertiqn-hasil-belajar-menurut-para.html. Hamalik. (1990:15). Hasil Belajar

http://mbegedut.biogspot.com/2012/08/penertiqn-hasil-belajar-menurut-para.html.

Inquiry Page. 2004. Inquiry Process. (Online). Tersedia: http://www.inquiry.uiue.edu/inquiry/ process.php3.

Kuraesin E, 2004, Buku Pembelajaran IPA. Bandung : PT SARANA PANCA KARYA.

Rafi’uddin. 1997. Rancangan Penelitian Tindakan. http

://jurnalpendidikanislam.biogspot.com/2012/09/penelitian-tindakan-kelas-model-kemmis.html.

Robert M. G, 2008, Teori-teori Belajar : Bandung, Bahan Belajar mandiri UPI PRESS. Samatowa. U. 2006. Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. Sanjaya. 2006, Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Jakarta : Ditjen Dikti. Buku PLPG 2011. Sudjana. (1990:22). Hasil Belajar

http://mbegedut.biogspot.com/2012/08/penertiqn-hasil-belajar-menurut-para.html.

Surya, M, 2004. Psikologi Pembelajaran & pengajaran, Bandung : Pustaka Bani Quraisy. Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, 2006. Bandung. UPI PRESS.

Wahyono B, Nurachman dan Setyo, 2009. Buku Pembelajaran IPA. Bandung : PUSAT PERBUKUAN.