PROFIL KEMAMPUAN DAYA TAHAN (VO2MAX) TIM SEPAK BOLA SURATIN DAN TIM PORDA SUMEDANG.

(1)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PROFIL KEMAMPUAN DAYA TAHAN (VO2MAX) TIM SEPAK BOLA SURATIN DAN TIM PORDA SUMEDANG

(Studi Deskriptif Pada Atlet Sepak Bola Suratin dan Porda Sumedang)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh Ridwan Nugraha

0906201

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2013

PROFIL KEMAMPUAN DAYA TAHAN (VO2MAX) TIM

SEPAK BOLA SURATIN DAN TIM PORDA SUMEDANG

Oleh Ridwan Nugraha

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagai dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

© Ridwan Nugraha 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013


(3)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian, dengan dicetak ulang, di photocopy atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Nama : RidwanNugraha NIM : 0906201

Jurusan : PendidikanKepelatihanOlahraga

Judul : PROFIL KEMAMPUAN DAYA TAHAN (VO2MAX) TIM SEPAK BOLA SURATIN DAN TIM PORDA SUMEDANG

Disetujui dan disahkan oleh

Pembimbing I,

(Dr.Dikdik Zafar Sidik,M.Pd.) NIP: 196812181994021001

Pembimbing II,

(Drs. Basiran, M.Pd.) NIP: 195611281986031004


(4)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Diketahui oleh

Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga

(Dr. Boyke Mulyana, M.Pd.) NIP: 196210231989031001


(5)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

i

ABSTRAK

PROFIL KEMAMPUAN DAYA TAHAN (VO2MAX) TIM SEPAK BOLA

SURATIN DAN TIM PORDA SUMEDANG

Pembimbing: 1. Dr. Dikdik Zafar Sidik, M.Pd 2. Drs. Basiran, M.Pd

Ridwan Nugraha

Permainan sepak bola dewasa ini tidak hanya terfokus kepada teknik, taktik, dan mental. Tetapi, kondisi fisik juga memegang peranan yang sangat penting dalam upaya menjadi pemain sepak bola yang handal, karena kondisi fisik dianggap sebagai faktor dasar bagi seorang atlet sepak bola untuk dapat bertanding dengan baik. Sepak bola merupakan cabang olahraga yang berlangsung relatif lama yaitu 90 menit dalam waktu normal dan bisa mencapai 120 menit dengan perpanjangan waktu. Dalam durasi waktu tersebut, jarak tempuh lari pemain sepak bola bisa mencapai 15 kilometer. Oleh karena itu, diperlukan VO2max yang baik untuk menunjang komponen tektik, taktik, dan mental setiap pemain. Dengan VO2max yang baik pemain bisa menampilkan performa terbaiknya di lapangan. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sejauh mana kemampuan daya tahan VO2max pemain Suratin dan Porda Sumedang, sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan data tahan VO2max yang dimiliki pemain sepak bola Suratin dan Porda Sumedang. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sampel penelitian ini adalah seluruh atlet Suratin dan Porda Sumedang yang seluruhnya berjumlah 55 orang. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tes lari 15 menit (Tes Balke) sebagai alat ukur mengumpulkan data. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, tidak ada satupun atlet yang memiliki VO2max pada kategori baik sekali dan sempurna, 3 orang (5,46%) pada kategori baik, 13 orang (23,64%) pada ketegori cukup, dan 39 orang (70,90%) berada pada kategori kurang. Berkenaan dengan hasil penelitian ini ada beberapa saran yang dapat penulis berikan, diantaranya kepada para pelatih agar lebih memberi motivasi kepada atletnya akan pentingnya kemampuan daya tahan bagi seorang pemain sepak bola dan untuk atlet harus lebih giat dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan latihan fisik khususnya latihan daya tahan karena komponen fisik sangat penting untuk menunjang performa setiap pemain dilapangan.


(6)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ii

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Angkatan 2009 Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan


(7)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 10

C. Tujuan Penelitian ... 10

D. Manfaat Penelitian ... 11

E. Batasan Penelitian ... 11

F. Definisi Operasional ... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Pengertian Sepak Bola ... 14

B. Hakekat Tim Sepak Bola Suratin dan Porda ... 17

C. Kondisi Fisik ... 23

D. Komponen Fisik Untuk Pemain Sepak Bola ... 27

E. Hakekat VO2Max ... 33

F. Pentingnya VO2Max dalam Sepak Bola ... 36

G. Bentuk Latihan untuk Meningkatkan VO2Max ... 39

H. Hubungan VO2Max dengan Beban Latihan dan Usia ... 43

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 49

B. Variabel dan Desain Penelitian ... 51

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 56

D. Tempat dan Waktu Penelitian ... 58

E. Instrumen Penelitian ... 58


(8)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

vi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi dan Analisis Data ... 65

B. Diskusi Penemuan ... 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 74

B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 76


(9)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1.1 Nilai VO2Max Atlet Sepak Bola Pra PON Jabar ... 8 Tabel 2.1 Tahap Latihan Aerobik ………...…….. 41 Tabel 2.2 Elemen Biomotor yang Dilatihkan untuk Berbagai

Kelompok Umur ………. 46 Tabel 2.3 Tahapan Latihan dengan Rentang Pembinaan, Kekerapan

Latihan, Elemen Fisik dan Usia ……….. 48 Tabel 3.1 Nilai Standar VO2Max Berdasarkan Tes Balke ……….. 61 Tabel 4.1 Nilai Rata-rata VO2Max Tim Suratin dan Porda

Sumedang ……… 65 Tabel 4.2 Nilai Simpangan Baku VO2Max Tim Sepak Bola

Suratin dan Porda Sumedang……….. 65 Tabel 4.3 Data Presentase Hasil Tes VO2Max Tim Sepak

Bola Suratin Sumedang……… 66 Tabel 4.4 Data Presentase Hasil Tes VO2Max Tim Sepak Bola


(10)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

viii

Tabel 4.5 Data Keseluruhan Kemampuan Daya Tahan (VO2Max) Tim Sepak Bola Suratin dan Porda Sumedang

Hasil Analisis Deskriptif Presentase……….. 69

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Format dan Jadwal Kompetisi……….. 19 Gambar 3.1 Desain Penelitian……….. 53 Gambar 3.2 Langkah-Langkah Pengumpulan Data…………. 55 Gambar 4.1 Hasil Tes VO2Max Tim Sepak Bola Suratin dalam

Diagram Batang………. 67

Gambar 4.2 Hasil Tes VO2Max Tim Porda Dalam Diagram

Batang………. 68

Gambar 4.3 Data Keseluruhan Hasil Tes VO2Max Tim Sepak Bola Suratin dan Porda Sumedang dalam


(11)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

A. Hasil Tes VO2Max Tim Sepak Bola Suratin Sumedang ……… 79 B. Hasil Tes VO2Max Tim Sepak Bola Porda Sumedang……… 80 C. Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku Hasil Tes VO2Max Tim Sepak

Bola Suratin Sumedang……… 81

D. Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku Hasil Tes VO2Max Tim Sepak Bola Porda Sumedang……….. 83 E. Nilai VO2Max Cabang Olahraga Berdasarkan Tes Balke……… 85 F. Lampiran Foto-Foto Penelitian………. 86


(12)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(13)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini perkembangan olahraga permainan khususnyas epak bola sangat cepat sehingga begitu populer dan mendunia di berbagai lapisan masyarakat.Sepak bola merupakan cabang olahraga permainan yang sangat menarik sehingga tidaklah mengherankan apabila olahraga ini sekarang dapat dimainkan oleh anak-anak maupun dewasa, hingga kaum wanita.

Sepak bola merupakan olahraga yang dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Bukti ilmiah yang bisa di dapat adalah adanya permainan sepakbola di negera Cina

sekitar abad ke 2. Kala itu dinasti Han melatih tentaranya menggunakan “tsu-chu” untuk latihan fisiknya, yaitu latihan menendang bola kulit untuk memasukannya kedalam jaring yang diikatkan pada batang bambu (http://nagapasha.blogspot.com).

Sepak bola juga merupakan salah satu cabang olahraga yang populer di dunia dan digemari oleh masyarakat Indonesia pada saat ini.Permainan sepakbola dapat dikatakan sebagai olahraga permainan yang sangat menarik dan dapat dimainkan oleh semua golongan umur, karena pada dasarnya permainan sepak bola diciptakan dengan konsep sebuah permainan yang dimainkan dengan menonjolkan unsur


(14)

2

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kesenangannya dan dimainkan secara beregu.MenurutSukintaka (http:cirebon-hendra. blogspot.com)permainansepak bola adalah ”Permainanyang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 11 orang pemain, yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan mempertahankan

gawangnya sendiri untuk tidak kemasukan”. Sepak bola adalah olahraga yang

memerlukan kerja sama karena terdiri dari 11 pemain. Setiap tim yang lebihbanyakmencetakgoldinyatakansebagaipemenangdalampertandingan.

Permainan ini bertujuan untuk memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak-banyaknya dan berusaha menjaga gawangnya sendiri agar tidak kemasukan. Sesuai dengan pendapat Sucipto dkk (2000:7), yang menjelaskan bahwa: “Tujuan permainan sepak bola adalah pemain memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang

lawannya dan berusaha menjaga gawangnya sendiri, agar tidak kemasukan”. Hal ini

berarti regu yang lebih banyak membuat gol dinyatakan sebagai pemenang.Permainan sepak bola menurut Kosasih (1991: 103) bahwa :

Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang terdiri dari dua regu dengan setiap regu minimal 7 orang pemain, maksimal 11 orang pemain yang berada dilapangan. Bola dimainkan oleh seluruh tubuh kecuali dengan tangan (kecuali penjaga gawang) dengan dibatasi oleh aturan-aturan tertentu, yang bertujuan untuk memasukan bola sebanyak mungkin ke gawang lawan dan menjaga gawang sendiri dari serangan lawan.

Dilihat dari karakteristik sepak bola sebagai olahraga beregu, maka diperlukan kerjasama yang baik setiap pemainnya. Dalam satu tim sepak bola yang berjumlah 11


(15)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

orang pemain itu, setiap pemainnya mempunyai tugas dan peranannya masing-masing, diantaranya seperti yang terterapadahalaman 3.

1. Penjaga gawang adalah palang pintu terakhir pertahanan suatu tim yang bertugas menjaga gawang agar tidak dibobol oleh lawan.

2. Pemain belakang adalah pemain bertahan yang bertugas sebagai penghalang serangan lawan atau sebagai penjaga pertahanan dari serangan lawan.

3. Pemain tengah (gelandang) adalah pengatur irama permainan dan juga sebagai penghubung antara pertahanan dan penyerang.

4. Pemain depan (penyerang) adalah pemain yang bertugas sebagai ujung tombak penyerangan yang tugas utamanya membobol gawang lawan.

Permainan sepak bola modern dewasa ini banyak diperagakan oleh pemain yang memiliki kemampuan teknik yang baik. Permainan sepak bola saat ini merupakan permainan yang atraktif dan menarik untuk di tonton. Dengan durasi waktu permainan 2 kali 45 menit, banyak kemampuan teknik dan gaya permainan ditampilkan oleh seorang pemain. Disamping itu kemampuan fisik merupakan kemampuan dasar yang perlu dimiliki oleh pemain untuk menunjang kemampuan lainnya. Pemain akan lebih memiliki rasa percaya diri yang tinggi apabila memiliki kemampuan fisik yang prima.

Oleh karena itu, untuk menjadi pemain sepakbola profesional, maka seorang pemain sepak bola dituntut untuk mempunyai teknik, fisik, taktik / strategi dan


(16)

4

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mental yang baik. Diantara teknik, taktik dan mental,kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam upaya terjun ke dunia profesional, karena kondisi fisik dianggap sebagai faktor dasar bagi seorang atlet sepak bola untuk dapat bertanding dengan baik. Latihan kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam program latihan atlet, terutama atlet olahraga prestasi. Hal ini karena latihan kondisi fisik mengacu kepada suatu program latihan yang dilakukan secara sistematis, terencana, dan progresif yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan fungsional dari seluruh sistem tubuh agar prestasi atlet semakin meningkat. Seperti diungkapkan oleh Harsono (1988: 153) dalam buku coaching, kalau kondisi fisik pemain baik maka :

1. Akan ada peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung

2. Akan ada peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, dan kecepatan

3. Akan ada ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu bertanding

4. Akan ada pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah pertandingan

5. Akan ada respon yang cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktuwaktu respon demikian diperlukan

Kondisi fisik adalah faktor penting dalam pencapaian prestasi yang tinggi, atlet yang memiliki kondisi fisik bagus akan lebih siap dalam menghadapi proses latihan maupun pertandingan. Ada beberapa macam komponen fisik yang harus dimiliki oleh seorang pemain sepak bola, seperti yang dijelaskan oleh Grosser/Starischka/Zimmermann yang diterjemahkan oleh Pasurney (2001: 4) bahwa


(17)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

beberapa komponen fisik harus dimiliki oleh pemain sepak bola, diantaranya seperti yang tertera di bawahini:

1. K

elentukan (Flexibility)

2. K

ecepatan (Speed) 3. Kekuatan (Strength) 4. DayaTahan (Endurance)

Salah satu unsur kondisi fisik yang harus diperhatikan adalah Vo2max yang merupakan indikatorkemampuan komponen daya tahan. Sidik (2010: 47)

menjelaskan bahwa “VO2max adalah jumlah O2 yang diproses tubuh pada kerja maksimal”. Pada kerja maksimal sumber energi adalah aerobik dan anaerobik. Kapasitas anaerobik sangat terbatas. Komponen ini merupakan bagian yang sangat penting dan sangat diperlukan dalam pertandingan. Dengan memiliki VO2max yang

memadai seorang pemain akan mampu tampil prima dengan kemampuan terbaiknya.Seperti yang dijelaskan oleh Tahir (www. Persib. Web. id/page/4) bahwa:

Sepak bola merupakan cabang olahraga yang memerlukan daya tahan prima ditunjang dengan pemulihan yang cepat. Berdasarkan pengamatannya, dalam satu pertandingan rata-rata pemain sepak bola menempuh jarak sekitar 15 kilometer. Dalam jarak itu 70% ditempuh dengan lari cepat.

Untuk menjadi pemain sepak bola dibutuhkanVO2max yang baik karena

pertandingannya berlangsung dalam waktu yang lama. Matjan (2009: 10)


(18)

6

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ketika melakukan aktivitas fisik dalam suasana aerobik”. Sedangkan dari sumber yang lain menyebutkan bahwaVO2max adalah indikator volume maksimal paru-paru

yang menggambarkan kondisi seseorang (http/id. wikipedia. org). Komponen ini merupakan bagian yang sangat penting untuk setiap pemain sepak bola. Namun, perlu disadari bahwa VO2max bukan satu-satunya faktor penentu prestasi pemain sepak

bola ketika sedang bertanding. Hal ini karena pada dasarnya semua komponen kondisi fisik saling mendukung dan berhubungan terhadap performa seorang pemain ketika sedang bertanding.

Seperti yang dijelaskan oleh Matjan (2009: 17) bahwa:

VO2max bukanlah satu-satunya parameter penentu keberhasilan latihan atau penentu kemenangan. VO2max tidak akan memberi pengaruh berarti pada saat bertanding bila tidak di dukung oleh komponen-komponen kondisi fisik yang lainnya yang sesuai dengan karakteristik cabang olahraga tersebut.

Sepak bola merupakan cabang olahraga yang berlangsung relatif lama yaitu 90 menit dalam waktu normal dan bisa mencapai 120 menit di masa perpanjangan waktu. Oleh karena itu dibutuhkan VO2max yang memadai untuk menunjang

performa setiap pemain. Dengan VO2max yang baik pemain bisa menampilkan

performa terbaiknya di lapangan.

Hasil-hasil dari penelitian pada bidangSports Science pada interval tahun 1988-2007juga menyebutkan bahwa seorang atlet sepakboladalam 90 menit pertandingan secara total akanmenempuh jarak (distance covered) sejauh 9.800 -11.500 Meter.


(19)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Semifnal Piala Champions Eropa 2007antara AC Milan vs Manchester United jugamemperlihatkan salah satu pemain AC Milan yaituAndrea Pirlo dengan jarak tempuh yang mencapai11.3 km pada akhir pertadingan. Selain itu, atletsepakbola dalam satu pertandingannya jugadisebutkan akan mengalami perubahan kecepatanlari sebanyak 40-60X serta mengalami perubahanaktivitas gerak tubuh setiap 5-6 detik.Data lain menyebutkan bahwa pada final Piala Dunia 2010, gelandang timnas Spanyol Andres Iniesta tercatat memiliki daya jelajah seluas 14.028 meter sepanjang 120 menit pertandingan. Ia cuma kalah dari Xavi yang memiliki daya jelajah seluas 14.987 meter.( sumber : artikel (piala dunia.detik.com) image (fifa.com) ).

Salah satu tim sepak bola yang dipersiapkan dan dibina untuk menghadapi event resmi tingkat provinsi untuk mewakili tingkat kabupaten adalah tim sepak bola Suratin dan Porda Kabupaten Sumedang. Pemain Suratin Sumedang berasal dari klub-klub lokal dan SSB yang berdomisili di Kabupaten Sumedang dan lolos seleksi.Sementara pemain Porda, berasal dari SSB yang ada di Sumedang dan Bandung, yang seluruh pemainnya berdomisili di Sumedang. Suratin Cup merupakan kompetisi kelompok umur di bawah 17 tahun dimana juara setiap provinsi mewakili provinsinya untuk tampil di tingkat Nasional. Sedangkan Porda merupakan kompetisi dibwah usia 23 tahun.Dalam event Suratin Cup yang diselengarakan setiap satu tahun sekali, prestasi tim Suratin Sumedang belum menunjukkan prestasi yang baik dan cenderung tidak stabil, begitu pula dalam event Porda yang diselenggarakan 4 tahun


(20)

8

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sekali, tim Porda Sumedang belum pernah mempersembahkan medali bagi kontingen Sumedang. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian khusus dari pelatih salah satunya memperhatikan faktor kondisi fisik pemain khususnya VO2max agar ke depan prestasi

bisa diraih dengan maksimal.

Pemain sepak bola profesional rata-rata mempunyai VO2max 70 ml/kg/min

(sumber: Kompas). Bahkan seorang pemain sepak bola kelas dunia biasanya memiliki VO2max mencapai angka 80 ml/kg/min (sumber: Wikipedia), seperti

pemain terbaik dunia tahun 2008 Cristiano Ronaldo mempunyai VO2max yang

mencapai angka 82 ml/min/kg. Sedangkan untuk VO2max pemain Indonesia hanya

sekitar 55-60 ml/kg/min (sumber: VIVA news). Pemain seperti Bambang Pamungkas hanya memiliki VO2max sebesar 57 ml/kg/min, Ponaryo Astaman (gelandang)

mencapai 60 ml/kg/min, Charis Yulianto (bek) mencapai 55 ml/kg/min,Maman Abdurahman (bek) mencapai 57 ml/kg/min (http//nurulmalik.wordpres.com & kompas).

Sedangkan untuk ukuran tim sepak bola di Indonesia, VO2max berada dikisaran 45-55. Salah satu contohnya adalah hasil tes kemampuan fisik atlet PELATDA PON XVII tahun 2008 (KONI Provinsi Jawa Barat).Seperti yang terterapadatabel di bawahini:

Tabel 1.1


(21)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No Nama Skor Kategori 1 Jejen ZA 49,9 Baik 2 Rudi Mulyana 49,9 Baik 3 Heru Sanjaya 48 Baik 4 Yudi Khaerudin 49,3 Baik 5 Aldi Sandi 49,3 Baik 6 Aad Subarja 50,5 Baik 7 Nurkirom A 55 Baik

8 Handri 50,5 Baik

9 M.Qodrat M 53,5 Baik 10 Ricky AS 49,9 Baik 11 Nunu Januar 49,3 Baik 12 Taufik RH 54,3 Baik 13 Hendri K 54,3 Baik 14 Andi Cahyadi 45,2 Cukup 15 Ferry S 44,5 Cukup 16 Puji MB 45,5 Cukup 17 Tatang S 44,7 Cukup 18 Irwan Wijasmara 47,7 Cukup 19 Zaenal Arifin 45,8 Cukup 20 Wildansyah 47,1 Cukup


(22)

10

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sementara itu, dilihat dari segi usia, nilai VO2max usia 13-19 tahun (tim Suratin

berada di usia ini) lebih besar dari usia 20-29 (usia Porda ada di level ini). Berikut nilai VO2max dilihat dari usia adalah sebagai berikut:

Nilai VO2Max Puteramenurut http:/ www. brianmac. co. uk/ VO2max. htm.

Age Very Poor Poor Fair Good Excellent Superior 13-19 < 35 35-37 38-44 45-50 51-55 > 55 20-29 < 33 33-35 36-41 42-45 46-52 > 52 30-39 < 31 31-34 35-40 41-44 45-49 > 49 40-49 < 30 30-32 33-38 39-42 43-47 > 48 50-59 < 26 26-30 31-35 36-40 41-45 > 45 60+ < 20 20-25 26-31 32-35 36-44 > 44

Adapun standarisasi nilai VO2max cabang olahraga adalah seperti yang tertera di bawah ini:

Standarisasi Nilai VO2max Cabang Sepak Bola (Nurhasan, 2007: 10)

Teknik Pengukuran

Kategori

Kurang Cukup Baik Baik Sekali Sempurna Lari 15 Menit < 49 50-52 53-55 56-78 > 79


(23)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Multi Tahap < 36 37-47 48-57 58-74 > 75

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti profilkemampuan daya tahan (VO2max) timsepakbolaSuratindantimPordaSumedang.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas diatas, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Apakah PemainSuratinSumedangmemilikiVO2max yang baik?

2. ApakahPemainPordaSumedangmemilikiVO2max yang baik?

C. Tujuan penelitian

Sesuai dengan masalah yang dikemukakan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui VO2maxPemainSuratinSumedang.

2. UntukmengetahuiVO2max PemainPordaSumedang.

D. Manfaat penelitian

Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka yang diharapkan penulis melalui penelitian ini adalah:

1. Untuk memperoleh pemahaman secara teoretis yang pada akhirnya dapat dijadikan sebagai referensi bagi para pelatih maupun atlet bahwa VO2max


(24)

12

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

merupakan komponen fisik yang sangat penting bagi atlet dalam suatu pertandingan.

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi pelatih sebagai pembanding dalam memberikan porsi latihan fisik sesuai dengan kebutuhan atlet untuk peningkatan prestasi.

E.Batasan Penelitian

Untuk menghindari luasnya lingkup permasalahan yang memungkinkan diperolehnya hasil yang tidak memuaskan, maka penelitian ini akan dibatasi ruang lingkupnya agar diperoleh hasil yang diinginkan dan sesuai dengan tujuan.Mengenai pembatasan masalah penelitian dijelaskan oleh Sugiyono (2010: 281):

Karena adanya keterbatasan waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan supaya penelitian dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang telah diidentifikasi akan diteliti. Untuk itu maka peneliti memberi batasan, dimana akan dilakukan penelitian, variabel apa saja yang akan diteliti, serta bagaimana hubungan variabel satu dengan variabel yang lain.

Berdasarkan penjelasan tersebut, batasan penelitiannya adalah seperti yang tertera pada halaman 12.

1. Objek dalam penelitian ini adalah mengukur VO2max pemain Suratin dan pemain

Porda Sumedang.

2. Item tes berupa tes lari 15 menit (Tes Balke) sebagaialatukuruntukmengumpulkan data. Karena nilai dari hasil tes ini lebih baik dibandingkan tes lainnya dan sepak bola adalah olahraga yang dimainkan di area lapangan yang luas dan terbuka


(25)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sehingga untuk adaptasi terhadap kondisi fisik dan psikis sangat cocok digunkan untuk pemain sepak bola. Oleh karena itu, penulis menggunakan tes balke denganrumus: ( Jarak ÷ 15 – 133) x 0, 172 )) + 33,3 =

3. Sampel penelitian ini adalah seluruhpemaintimSuratindantimPordaSumedang.

F. DefinisiOperasional (BatasanIstilah)

Definisi operasional itu adalah harus sesuai dengan apa yang diteliti dan bagaimana implementasinya. Jadi, merupakan definisi saat penerapan dalam penelitian.

Penafsiran seseorang terhadap suatu istilah kadang-kadang berbeda, sehingga bisa mengakibatkan salah pengertian. Oleh karena itu untuk menghindari kesalahpahaman dalam penulisan ini maka penulis merumuskan sebagai berikut :

VO2max menurut Sidik dalam buku Pembinaan Kondisi Fisik (2010) adalah jumlah O2 yang diproses tubuh pada kerja maksimal. Sumber yang lain VO2max adalah volume maksimal O2 yang diproses oleh tubuh manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2 max ini adalah suatu tingkatan kemampuan tubuh yang dinyatakan dalam liter per menit atau milliliter/menit/kg

(http://202.146.5.33/ver1/Olahraga/0701/09/212529.htm)

Profil menurut Moeliono, dkk (1988: 897) adalah grafik atau ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus.


(26)

14

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Daya Tahan adalah kemampuan melawan kelelahan dalam waktu yang lama dengan jumlah pengulangan yang banyak. Menurut Letzelter yang dikutip oleh Sidik dalam buku pembinaan kondisi fisik (2010:46) bahwa: “Daya tahan adalah kemampuan melawan kelelahan, yang terlihat dengan kemampuan melakukan repetisi jumlah yang banyak disertai dengan pemulihan yang cepat”.


(27)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian perlu menetapkan suatu metode yang sesuai dan dapat membantu mengungkapkan suatu permasalahan. Metode merupakan cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara tertentu sesuai dengan prosedur penelitian.

Mengenai metode penelitian Arikunto (2010: 203) menjelaskan ―Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Variasi metode tersebut adalah angket, wawancara, pengamatan atau observasi, tes, dan dokumentasi‖. Sesuai dengan penelitian ini, tujuan penelitian dititik beratkan untuk mengetahui kondisi fisik VO2Max tim Sepak Bola Suratin dan

Porda Sumedang. Mengenai penentuan metode penelitian, Arikunto (2010: 203) mengemukakan bahwa ―Pemilihan metode dan instrumen penelitian sangat ditentukan oleh beberapa hal, yaitu: objek penelitian, sumber data, waktu, dan dana yang tersedia, jumlah tenaga peneliti, dan teknik yang akan digunakan untuk mengolah data bila sudah terkumpul‖. Adapun metode yang penulis gunakan pada


(28)

50

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode desktiptif menurut Sugiyono (2010: 306) adalah ―Menetapkan fokus penelitian, memilih informan, sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya

Dalam metode deskriptif, tujuan yang hendak dicapai adalah menggambarkan atau mendeskripsikan fakta-fakta, atau membuat kesimpulan atas fenomena yang diselidiki. Arikunto (2010: 3) menjelaskan bahwa ―Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian‖.

Mengenai ciri dari metode deskriptif antara lain seperti yang dijelasakan Sugiyono (2010: 307) adalah sebagai berikut:

1. Peneliti sebagai alat peka dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian.

2. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.

3. Tiap situasi merupakan keseluruhan

4. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia.

5. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh.

Dalam penelitian deskriptif yang akan penulis lakukan, informasi atau data akan diperoleh melalui pemberian instrumen tes, yaitu tes kondisi fisik daya tahan kardiovaskular (VO2Max) kepada populasi atau sampel. Data tersebut kemudian


(29)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

rumusan masalah yang telah ditentukan sebelumnya. Dari pendapat di atas, penulis berpendapat bahwa metode yang tepat untuk penelitian ini adalah metode deskriptif dan instrumen penelitiannya adalah tes kemampuan daya tahan (VO2Max). Hal ini

sesuai dengan penelitian yang diteliti yaitu profil kemampuan daya tahan (VO2Max)

tim Sepak Bola Suratin dan tim Porda Sumedang.

Untuk lebih memudahkan dalam pelaksanaan penelitian, maka penulis menyusun langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian ini yaitu:

1. Mengumpulkan data

2. Menyusun dan mengolah data 3. Menganalisa data

4. Menafsirkan data 5. Kesimpulan

B. Variabel dan Desain Penelitian 1. Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu subjek atau objek yang ditetapkan oleh peneliti yang nantinya akan dipelajari dan diteliti sehingga akan mengasilkan data atau informasi mengenai hal yang diteliti tersebut. Seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (2010: 161) bahawa ―Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian‖. Sementara Sugiyono menjelaskan (2009:38) bahwa ―Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh


(30)

52

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya‖.

Sebelum mengambil kesimpulan-kesimpulan teoretis, penulis harus mengidentifikasi variabel-variabel utama yang akan diteliti agar penelitian yang dilakukan tidak menyimpang dari variabel-variabel yang telah ditentukan oleh peneliti. Arikunto (2010: 162) menjelaskan ―Dalam suatu variabel ada variabel yang mempengaruhi dan variabel akibat. Variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent variable (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas, variabel terikat atau dependent variable (Y)‖.

Sehingga yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah : a. Variabel terikat : VO2Max

b. Variabel bebas : Pemain Suratin dan Porda Sumedang

2. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan gambaran rencana untuk mengumpulkan, menganalisa, dan menyimpulkan suatu data agar dilaksanakan sesuai dengan tujuan penelitian serta sebagai pegangan dalam melakukan penelitian. Nazir (2005: 84) mengatakan bahwa ―Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian‖. Dalam setiap penelitian harus membuat perencanaan yang baik, untuk menggambarkan bentuk dan pelaksanaannya salah satunya dengan membuat desain penelitian. Sementara Arikunto (2010: 90)


(31)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menjelaskan ―Desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-anacar kegiatan, yang akan dilaksanakan‖. Mengacu pada penjelasan di atas, penulis berpendapat bahwa dalam membuat perencanaan penelitian diperlukan desain penelitian agar kegiatan yang akan dilaksanakan lebih terarah.

Pada penelitian ini, penulis menggunakan desain kuantitatif dimana desain penelitian ini adalah penelitian yang ilmiah dan sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Penelitian deskriptif mempunyai berbagai macam desain penelitian. Hanya saja penggunaannya disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang hendak diteliti. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti menggunakan desain paradigma ganda dengan dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Desain penelitian yang digunakan peneliti adalah seperti yang tertera di bawah ini :

X

1

X

2


(32)

54

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar.3.1 Desain Penelitian Sumber: Sugiyono (2009:44) Keterangan:

X1 = Variabel bebas ke 1 pemain Suratin X2 = Variabel bebas ke 2 pemain Porda Y = Variabel terikat yaitu tes VO2Max

Sementara itu, langkah-langkah penelitian dibuat untuk memudahkan proses penelitian ini. Pada penelitian ini, penulis menyusun langkah-langkah penelitian sebagai pengembangan dari desain penelitian yang telah dibuat. Mengacu pada desain penelitian tersebut, maka disusunlah langkah-langkah penelitian. Pada penelitian ini, langkah-langkah yang telah disusun adalah sebagai berikut :

1. Menetapkan populasi dan sampel penelitian

2. Pengambilan dan pengumpulan data melalui tes dan pengukuran 3. Analisis data

4. Menetapkan kesimpulan

Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh penulis dalam penelitian ini adalah seperti yang tertera pada halaman 55.


(33)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

POPULASI

ANALISIS DATA SAMPEL

PENGOLAHAN

PEMAIN PORDA PEMAIN SURATIN

TES VO2Max


(34)

56

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.2

Langkah-Langkah Pengumpulan Data

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Setiap penelitian yang dilaksanakan oleh seorang peneliti tentu memerlukan sumber data untuk kepentingan penelitiannya. Pada umumnya sumber data dalam penelitian disebut populasi atau sampel penelitian. Dari populasi dan sampel penelitian inilah penulis selanjutnya akan mendapatkan data serta keterangan yang dapat dijadikan informasi jawaban terhadap permasalahan penelitian.

Populasi adalah keseluruhan karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang akan diteliti. Mengenai populasi Arikunto (2010: 173) menjelaskan bahwa ―Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya adalah penelitian populasi‖. Populasi mencakup jumlah yang ada pada obyek/subyek


(35)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang diteliti. Sementara Sudjana (1989: 6) menjelaskan sebagai berikut: ―Populasi adalah totalitas semua nilai mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran kuantitatif atau kualitatif daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek dengan lengkap dan jelas‖. Populasi tidak hanya berkaitan dengan orang, melainkan objek, dan benda-benda lain. Lebih lanjut Sugiyono (2010: 80) bahwa ―Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya‖.

Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau objek yang sifatnya umum. Populasi adalah sekumpulan objek yang akan diteliti, dimana pada akhirnya dari sekumpulan objek tersebut diperoleh data atau informasi yang nantinya berguna untuk memecahkan masalah penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet sepak bola Suratin dan Porda Sumedang yang berjumlah 55 orang, yang dikelompokan sesuai dengan timnya yaitu tim Suratin dan tim Porda.

2. Sampel

Dalam suatu peneltian, populasi bisa dikatakan sebagai kumpulan objek yang sifatnya umum. Sebagian yang diambil dari populasi disebut sampel penelitian. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Mengenai sampel penelitian Sugiyono (2009: 81) mengatakan bahwa ―Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut‖. Apa yang


(36)

58

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

akan diambil dari sampel itu, maka kesimpulannya dapat diberlakukan untuk populasi. Sedangkan menurut Arikunto (2010: 174) bahwa ―Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang di teliti‖. Mengenai penentuan jumlah sampel penelitian, penulis berpedoman pada pendapat Arikunto (2006: 134) :

Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik ambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15 %, atau 20-25 % atau lebih.

Berdasarkan pada penjelasan tersebut, maka untuk jumlah sampel dalam penelitian ini ditetapkan seluruh pemain Suratin dan pemain Porda Sumedang, sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Hal ini dilakukan karena jumlah populasi kurang dari 100 orang.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Suatu penelitian akan berjalan dengan baik manakala direncanakan dengan matang, termasuk perencanaan tempat dan waktu penelitian. Ini dimaksudkan agar sampel maupun peneliti bisa mempersiapkan diri dalam mengikuti proses penelitian nantinya. Penulis bermaksud melaksanakan penelitian pada Tim Sepak Bola Suratin dan Porda Kab. Sumedang karena penulis memiliki kedekatan dengan staf pelatih dan pengurus Pengcab PSSI Sumedang sehingga diharapkan untuk proses perizinan dan pelaksanaan penelitian akan memudahkan penulis. Begitu pula dari segi waktu, jarak, dan biaya dalam melaksanakan lebih efektif dan efisien. Tempat pelaksanaan


(37)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

penelitian ini yaitu Stadion Ahmad Yani Sumedang. Sedangkan waktu pelaksanaan penelitiannya yaitu pada tanggal 25-31 Maret 2013.

E. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data, diperlukan alat yang benar-benar dapat mengukur apa yang hendak diukur (valid), seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2010: 203) bahwa ―Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sitematis, sehingga mudah diolah‖. Data tersebut diperoleh melalui tes dan pengukuran.

Tes merupakan alat ukur dalam penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 193) tes adalah ―Serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok‖. Sementara pengukuran menurut Nurhasan (2007: 5) adalah ―Proses pengumpulan data/informasi dari suatu objek tertentu, dalam proses pengukuran diperlukan suatu alat ukur‖.

Dalam pengumpulan data, untuk alat tesnya penulis menggunakan tes lari 15 menit (Tes Balke) sebagai alat untuk mengukur kemampuan daya tahan. Daya tahan kardiovaskuler oleh banyak ahli diakui sebagai faktor utama dalam kebugaran jasmani, bahkan sering menjadi sinonim. Pengukurannya yang dianggap paling akurat adalah dengan menghitung VO2Max. Menurut Sajoto (1988: 67) mengemukakan


(38)

60

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

bahwa ―Tes daya tahan aerobik dipergunakan untuk mengetahui kemampuan cardiorespiratory sistem dalam mengelola oxygen di dalam tubuh yang dipergunakan suatu kerja tertentu. Kemampuan aerobik ini dikenal dengan VO2Max atau menit, atau

aerobic capacity atau aerobic power‖. Adapun tata cara pelaksanaan Tes Balke adalah sebagai berikut:

1. Fasilitas dan Alat:

a. Lintasan lari dalam stadion atau lintasan datar panjang minimal 220 meter dengan batas-batas setiap jarak 10 meter.

b. Meteran c. Kerucut d. Stopwatch e. Peluit

f. Bolpoin dan Formulir Tes 2. Petugas:

a. Pengukur Jarak

b. Pencatat waktu/petugas start

c. Pengawas merangkap penghitung jarak lari sesuai kebutuhan 3. Pelaksanaan:

a. Ukurlah jarak lintasan sepanjang lapangan kemudian beri tanda setiap 10 meternya


(39)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Peserta melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum mengikuti tes

c. Peserta berdiri di belakang garis start kemudian setelah aba-aba peluit, peserta berusaha lari sejauh mungkin dalam waktu 15 menit. Apabila peserta tidak kuat lari bisa diselingi berjalan yang terpenting waktu 15 menit tercapai. Tepat 15 menit stopwatch dihentikan bersamaan dengan bunyi peluit yang keras dan pada saat itu pula setiap peserta berhenti di tempat atau lari rileks di tempat. Pengawas menghitung jarak tempuh setiap peserta dalam meter.

4. Tujuan tes untuk mengukur daya tahan kerja jantung dan pernafasan atau untuk mengukur VO2Max

5. Rumus untuk tes lari 15 menit (Balke Test) = ( Jarak ÷ 15 – 133) x 0, 172 )) + 33,3 =

6. Tes lari 15 menit (tes balke) mempunyai realiabilitas sebesar 0,99 dan 0,92 dengan koefesien validitas sebesar 0,98 dan 0,85, jika maximum oxygen dipakai sebagai kriteria.

Tabel 3.1 Nilai Standar VO2Max berdasarkan Tes Balke (Nurhasan 2007:10)

Teknik Pengukuran

Kategori

Kurang Cukup Baik Baik Sekali Sempurna Lari 15 Menit < 49 50-52 53-55 56-78 > 79


(40)

62

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

F. Prosedur Pengolahan data

Data yang diperoleh dari hasil tes merupakan data yang sesuai dengan hasil penelitian di lapangan. Data-data tersebut nantinya akan diolah dan dianalisis untuk memperoleh informasi dalam rangka menguji hipotesis dan menyimpulkan hasil penelitian. Setelah semua data yang diperoleh terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data sehingga data-data tersebut mengandung arti.

Langkah-langkah dalam pengolahan dan analisis data adalah sebagai berikut: 1. Melakukan tes dan memberikan pengarahan tentang prosedur tes

2. Memberikan nilai pada tiap-tiap tes yang dilakukan 3. Mengelompokan setiap tes yang dilakukan

4. Menjumlahkan nilai tes seluruh pertanyaan untuk setiap responden 5. Menganalisis data untuk memperoleh kesimpulan penelitian

Dalam menggunakan rumus tersebut di atas serta dampak dengan masalah penelitian maka teknik penghitungan pada penelitian ini yaitu dengan bentuk persentase.

Mengenai penghitungan data yang bersifat kuantitatif di atas dijelaskan pula oleh Arikunto (2010: 282) yang penulis simpulkan sebagai berikut:

Data yang bersifat kuantitatif yang berwujud angka-angka hasil penghitungan atau pengukuran dapat diproses dengan beberapa cara antara lain:

a. Dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh persentase.


(41)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Dijumlahkan, diklasifikasikan sehingga merupakan suatu urutan dan selanjutnya dibuat suatu tabel, kemudian diproses menjadi penghitungan untuk mengambil kesimpulan.

Dalam menentukan kualitas dari setiap komponen lebih lanjut Arikunto (2010: 249) menjelaskan bahwa ―Skor-skor yang diperoleh dari hasil jawaban dari responden direntangkan sesuai dengan standar nilai yang digunakan‖.

Setelah data dari tes terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut secara statistik. Langkah-langkah pengolahan data tersebut ditempuh dengan prosedur sebagai berikut:

1. Mencari nilai rata-rata dari skor yang tidak dikelompokan. Menurut Nurhasan (2002: 24) bahwa ―Cara ini biasanya digunakan apabila kelompok itu jumlah anggotanya relatif kecil (di bawah 30)‖. Pendekatan statistikanya menggunakan rumus:

Keterangan:

X = Skor rata-rata yang dicari Xi = Nilai data

∑ = Jumlah

n = Jumlah sampel

2. Menghitung simpangan baku, dengan skor yang tidak dikelompokan, menurut Nurhasan (2002: 37) menggunakan pendekatan statistikanya dengan rumus sebagai berikut:


(42)

64

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Keterangan:

S = Simpangan baku yang dicari Σ = Jumlah

1

= Skor yang dicapai seseorang  = Nilai rata-rata

n = Banyaknya sampel

3. Karena data yang diperoleh dari hasil penelitian ini berupa angka-angka maka metode analisis data yang dipakai dalam pengolahan data adalah metode analisis data statistik, hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2010: 161) bahwa ― Bagi peneliti yang menginginkan mengolah data dengan metode statistik, maka datanya harus berupa data kuantitatif, yaitu berupa angka-angka‖. Teknik yang dipakai untuk memperoleh data penelitian adalah statistik deskripsi dengan metode analisis deskriptif persentase. Pertimbangan digunakannya metode anlisis statistik adalah sebagai berikut:

a. Dengan analisis statistik obyektif hasil penelitian lebih terjamin, karena prosedurnya menggunakan data matematis yang logis.

b. Statistik dapat meringkas data yang besar dalam bentuk yang sederhana, sehingga mudah diketahui. Data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis Deskriptif Presentase, kemudian diolah dengan cara frekuensi dibagi


(43)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dengan jumlah responden atau populasi dikali 100 %, seperti yang dikemukakan Sudjana (2001: 129) adalah sebagai berikut:

F

P = — x 100% = % N

Keterangan:

P : Presentase nilai F : Jumlah frekuensi

N : Jumlah keseluruhan populasi 100% : Bilangan tetap


(44)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan daya tahan (VO2max) tim Sepak Bola Suratin dan Porda Kab. Sumedang 2013 adalah sebagai berikut:

1. Pada tim Suratin 60% VO2max atlet berada pada kategori kurang, 33,33% berada pada kategori cukup, dan sisanya 6,67% berada pada kategori baik. Tidak ada satupun atlet yang memiliki vo2max pada kategori baik sekali dan sempurna. 2. Pada tim Porda 84% VO2max berada pada kategori kurang, 12% berada pada

kategori cukup, dan sisanya 4% berada pada kategori baik. Tidak ada satupun atlet berada pada kategori baik sekali dan sempurna.

3. Data keseluruhan VO2max atlet adalah 5,46% berada pada kategori baik, 23,64% berada pada kategori cukup, 70,90% berada pada kategori kurang, dan 0% pada kategori baik sekali dan sempurna.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang dapat penulis kemukakan baik kepada orang tua, para pelatih, maupun atlet itu sendiri. Adapun saran-saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:


(45)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

75

1. Kepada para orang tua agar lebih memeberikan kesempatan kepada anaknya untuk melakukan berbagai aktivitas fisik dalam pemanfaatan waktu luangnya. 2. Kepada para pelatih agar lebih memberi motivasi kepada atletnya akan

pentingnya kemampuan kemampuan daya tahan bagi seorang pemain sepak bola yang dalam satu pertandingannya berlangsung dalam waktu yang lama sehingga kemampuan daya tahan itu sangat diperlukan oleh setiap pemain sepak bola. Selain itu, pelatih harus lebih kreatif dan sistematis dalam memberikan materi latihan fisik khususnya daya tahan agar atlet tidak merasa jenuh.

3. Kepada para atlet agar lebih giat lagi berlatih, terutama pada saat latihan fisik khususnya daya tahan, harus dilakukan dengan penuh semangat dan tidak malas-malasan. Karena bagaimanapun juga setiap pemain sepak bola sangat memerlukan daya tahan untuk menunjang penampilannya dilapangan.

4. Kepada pengurus maupun pelatih baik tim Suratin maupun tim Porda, harus realistis dalam membuat target mengacu pada kondisi fisik pemain yang rata-rata memiliki vo2max kurang.

5. Kepada pelatih harus ada upaya untuk meningkatkan profil vo2max tim Suratin dan Porda dengan memanfaatkan waktu yang ada sebaik-baiknya.


(46)

76

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pentekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Batty, Eric C. (1986). Latihan Sepak Bola Metode Baru. Bandung: Pionir Jaya Giriwijoyo, Santoso. (2007). Ilmu Faal Olahraga. Bandung: FPOK-UPI.

Harsono. (1998). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi. Jakarta: CV. Tambak Kusuma.

Harsono. (2001). Latihan Kondisi Fisik. Bandung.

Kosasih, Engkos. Olahraga: Teknik dan Program Latihan. Jakarta: CV. Akademika Pressindo.

Kusyanto, Yanto. (1999). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 1. Bandung: Ganeca Exact.

Lanjang, L. (2002). Sepak Bola. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Matjan, Bastinus N. (2008). Olahraga dan Cedera. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan. FPOK-UPI.

Matjan, Bastinus N. (2009). Ilmu Kesehatan Olahraga. Bandung: Jurusan pendidikan Kepelatihan. UPI.

Nurhasan, Cholil, D.H. (2000). Modul Tes Pengukuran Olahraga. Bandung. Jurusan Pendidikan Kepelatihan. FPOK-UPI.

Nurhasan, dkk. (2008). Statistika. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan. FPOK-UPI.

Nurhasan, Cholil. D.H. (2007). Tes dan Pengukuran Olahraga. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan. FPOK-UPI.

Nurhasan. (2002). Pengembangan Sistem Pembelajaran Modul Mata Kuliah Statistika. Bandung: FPOK-UPI.


(47)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pasurnay, Paulus. (2001). Latihan Fisik Olahraga. Jakarta: KONI Pusat.

Pasurnay, L paulus, dkk. (2006). Materi Penataran Pelatihan Fisik Tingkat Provinsi Se-Indonesia.

Poerwadarmita. (1998). Kamus Besar Indonesia. Jakarta: Depdikbud

Satriya, et al. (2007). Metodologi Kepelatihan Olahraga. Bandung: FPOK-UPI. Sajoto. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Sidik, Dikdik Zafar. (2010). Pembinaan Kondisi Fisik. Jurusan Pendidikan Kepelatihan. FPOK-UPI.

Sucipto, dkk (2000). Sepak Bola. Bandung: Depdikbud. Sudjana. (1989). Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sudjana. (2001). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Surakhman, Winarno. (2002). Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar, Metode, Tekhnik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Wibawa, Agusta. Sepak Bola: Langkah-Langkah Menuju Sukses Edisi ke-2. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.


(48)

78

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sumber Internet:

Artikel (piala dunia.detik.com) image (fifa.com) http://nagapasha.blogspot.com

http:cirebon-hendra. blogspot.com

http//nurulmalik.wordpres.com & kompas http:/ww.brianmac.co.uk/vo2max.htm

http://202.146.5.33/ver1/Olahraga/0710/09/212529.htm www.books.google.co.id

http://id.wikipedia.org/wiki/Piala Soeratin.

http://www.globaltv.co.id/program/detail/857/soeratin-cup-2012

http://www.inilah.com/read/detail/1818181/hore-piala-suratin-digelar-lagi

http://www.tempo.co/read/news/2012/01/31/099380792/Pelatih-Timnas-U-17-Tidak-ada-Pemain-Titipan http.Twiter,Press Forum.co.id

http://forum.kompas.com/lainnya/30804-porda-jawa-barat-2010-a-html. http://agensportsbook.org/agen-sportsbook

http://sidomi.com/156183/timnas-indonesia-vo2-max-andik-vermansyah- tertinggi/

http://indonesiarayanews.com/news/liga-indonesia/01-20-2013-15-41/andik-mario-catat-vo2-max-tertinggi-di-timnas

http/id.wikipedua.org


(1)

65

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dengan jumlah responden atau populasi dikali 100 %, seperti yang dikemukakan Sudjana (2001: 129) adalah sebagai berikut:

F

P = — x 100% = % N

Keterangan:

P : Presentase nilai F : Jumlah frekuensi

N : Jumlah keseluruhan populasi 100% : Bilangan tetap


(2)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan daya tahan (VO2max) tim Sepak Bola Suratin dan Porda Kab. Sumedang 2013 adalah sebagai berikut:

1. Pada tim Suratin 60% VO2max atlet berada pada kategori kurang, 33,33% berada pada kategori cukup, dan sisanya 6,67% berada pada kategori baik. Tidak ada satupun atlet yang memiliki vo2max pada kategori baik sekali dan sempurna. 2. Pada tim Porda 84% VO2max berada pada kategori kurang, 12% berada pada

kategori cukup, dan sisanya 4% berada pada kategori baik. Tidak ada satupun atlet berada pada kategori baik sekali dan sempurna.

3. Data keseluruhan VO2max atlet adalah 5,46% berada pada kategori baik, 23,64% berada pada kategori cukup, 70,90% berada pada kategori kurang, dan 0% pada kategori baik sekali dan sempurna.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang dapat penulis kemukakan baik kepada orang tua, para pelatih, maupun atlet itu sendiri. Adapun saran-saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:


(3)

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

75

1. Kepada para orang tua agar lebih memeberikan kesempatan kepada anaknya untuk melakukan berbagai aktivitas fisik dalam pemanfaatan waktu luangnya. 2. Kepada para pelatih agar lebih memberi motivasi kepada atletnya akan

pentingnya kemampuan kemampuan daya tahan bagi seorang pemain sepak bola yang dalam satu pertandingannya berlangsung dalam waktu yang lama sehingga kemampuan daya tahan itu sangat diperlukan oleh setiap pemain sepak bola. Selain itu, pelatih harus lebih kreatif dan sistematis dalam memberikan materi latihan fisik khususnya daya tahan agar atlet tidak merasa jenuh.

3. Kepada para atlet agar lebih giat lagi berlatih, terutama pada saat latihan fisik khususnya daya tahan, harus dilakukan dengan penuh semangat dan tidak malas-malasan. Karena bagaimanapun juga setiap pemain sepak bola sangat memerlukan daya tahan untuk menunjang penampilannya dilapangan.

4. Kepada pengurus maupun pelatih baik tim Suratin maupun tim Porda, harus realistis dalam membuat target mengacu pada kondisi fisik pemain yang rata-rata memiliki vo2max kurang.

5. Kepada pelatih harus ada upaya untuk meningkatkan profil vo2max tim Suratin dan Porda dengan memanfaatkan waktu yang ada sebaik-baiknya.


(4)

76

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pentekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Batty, Eric C. (1986). Latihan Sepak Bola Metode Baru. Bandung: Pionir Jaya Giriwijoyo, Santoso. (2007). Ilmu Faal Olahraga. Bandung: FPOK-UPI.

Harsono. (1998). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi. Jakarta: CV. Tambak Kusuma.

Harsono. (2001). Latihan Kondisi Fisik. Bandung.

Kosasih, Engkos. Olahraga: Teknik dan Program Latihan. Jakarta: CV. Akademika Pressindo.

Kusyanto, Yanto. (1999). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 1. Bandung: Ganeca Exact.

Lanjang, L. (2002). Sepak Bola. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Matjan, Bastinus N. (2008). Olahraga dan Cedera. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan. FPOK-UPI.

Matjan, Bastinus N. (2009). Ilmu Kesehatan Olahraga. Bandung: Jurusan pendidikan Kepelatihan. UPI.

Nurhasan, Cholil, D.H. (2000). Modul Tes Pengukuran Olahraga. Bandung. Jurusan Pendidikan Kepelatihan. FPOK-UPI.

Nurhasan, dkk. (2008). Statistika. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan. FPOK-UPI.

Nurhasan, Cholil. D.H. (2007). Tes dan Pengukuran Olahraga. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan. FPOK-UPI.

Nurhasan. (2002). Pengembangan Sistem Pembelajaran Modul Mata Kuliah Statistika. Bandung: FPOK-UPI.


(5)

77

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pasurnay, Paulus. (2001). Latihan Fisik Olahraga. Jakarta: KONI Pusat.

Pasurnay, L paulus, dkk. (2006). Materi Penataran Pelatihan Fisik Tingkat Provinsi Se-Indonesia.

Poerwadarmita. (1998). Kamus Besar Indonesia. Jakarta: Depdikbud

Satriya, et al. (2007). Metodologi Kepelatihan Olahraga. Bandung: FPOK-UPI. Sajoto. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Sidik, Dikdik Zafar. (2010). Pembinaan Kondisi Fisik. Jurusan Pendidikan Kepelatihan. FPOK-UPI.

Sucipto, dkk (2000). Sepak Bola. Bandung: Depdikbud. Sudjana. (1989). Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sudjana. (2001). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Surakhman, Winarno. (2002). Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar, Metode, Tekhnik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Wibawa, Agusta. Sepak Bola: Langkah-Langkah Menuju Sukses Edisi ke-2. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.


(6)

78

RIDWAN NUGRAHA, 2013

Profil Kemampuan Daya tahan (VO2max) tim Sepak bola SURATIN dan tim PORDA SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sumber Internet:

Artikel (piala dunia.detik.com) image (fifa.com) http://nagapasha.blogspot.com

http:cirebon-hendra. blogspot.com

http//nurulmalik.wordpres.com & kompas http:/ww.brianmac.co.uk/vo2max.htm

http://202.146.5.33/ver1/Olahraga/0710/09/212529.htm www.books.google.co.id

http://id.wikipedia.org/wiki/Piala Soeratin.

http://www.globaltv.co.id/program/detail/857/soeratin-cup-2012

http://www.inilah.com/read/detail/1818181/hore-piala-suratin-digelar-lagi

http://www.tempo.co/read/news/2012/01/31/099380792/Pelatih-Timnas-U-17-Tidak-ada-Pemain-Titipan http.Twiter,Press Forum.co.id

http://forum.kompas.com/lainnya/30804-porda-jawa-barat-2010-a-html. http://agensportsbook.org/agen-sportsbook

http://sidomi.com/156183/timnas-indonesia-vo2-max-andik-vermansyah- tertinggi/

http://indonesiarayanews.com/news/liga-indonesia/01-20-2013-15-41/andik-mario-catat-vo2-max-tertinggi-di-timnas

http/id.wikipedua.org