PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN SMK NEGERI 5 BANDUNG.

(1)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ………..i

KATA PENGANTAR ……….ii

UCAPAN TERIMA KASIH ………... iv

DAFTAR ISI ………...………… vii

DAFTAR TABEL ……….x

DAFTAR GAMBAR ………...xi

DAFTAR LAMPIRAN ……….…….xiii

BAB I PENDAHULUAN ………..…1

1.1. Latar Belakang Masalah..………...….1

1.2. Identifikasi Masalah……….2

1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah…...………...…2

1.3.1. Pembatasan Masalah………..…………...2

1.3.2. Perumusan Masalah………..……….3

1.4. Penjelasan Istilah dalam Judul………...…..4

1.4.1. Metode Pembelajaran………...4

1.4.2. Tutor Sebaya………..4

1.4.3. Hasil Belajar………...5

1.5. Tujuan Penelitian………...5

1.6. Kegunaan Penelitian………...……….…6

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS...7


(2)

2.1.1. Belajar……….………….7

2.1.2. Pembelajaran………….………..8

2.1.3. Tutor Sebaya (Peer Tutoring)………10

2.1.4. Metode Pembelajaran Ceramah……….…....12

2.1.5. Perbandingan Tahapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya dengan Metode Ceramah………13

2.1.6. Hasil Belajar………19

2.2. Anggapan Dasar……….……….………..19

2.3. Hipotesis……….……….………..…….20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……….………21

3.1. Metode Penelitian………...21

3.2. Variabel dan Paradigma Penelitian…………..………..…...22

3.3. Data dan Sumber Data………...23

3.4. Populasi dan Sampel………...24

3.4.1. Populasi Penelitian……….………..24

3.4.2. Sampel Penelitian………25

3.5. Teknik Pengumpulan Data..………..25

3.6. Teknik Analisis Data…………...………..29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….……...32

4.1. Deskripsi Data………....32

4.1.1. Validitas Instrumen………..33

4.1.2. Uji Normalitas Data……….33


(3)

4.1.3.1. Data Pretes dan Postes……..……….…………38

4.2. Hasil Analisis Data………..………..41

4.2.1. Analisis Data Peningkatan (Gain)………..………41

4.2.2. Uji Perbedaan Dua Rata-rata……….45

4.2.3. Uji Hipotesis………47

4.2.4. Pelaksanaan Pembelajaran………...48

4.2.4.1. Pembelajaran Konvensional (Metode Ceramah)…48 4.2.4.2. Pembelajaran Tutor Sebaya……….53

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian……...……….60

4.3.1. Temuan……….…..60

4.3.2. Pembahasan………61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………...63

5.1. Kesimpulan………..………..63

5.2. Saran-saran………64 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(4)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Desain Penelitian ………21

Tabel 4.1 Uji Normalitas Data Kelompok Kontrol ………34

Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Kelompok Eksperimen ………35

Tabel 4.3 Deskripsi Data Hasil Tes Siswa ………37

Tabel 4.4 Prosentase Perolehan Pretes dan Postes Kelompok Kontrol dan Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Data Skor Pretes ………40

Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Data Skor Postes ………...….…40

Tabel 4.7 Deskripsi Data Peningkatan (Gain) Kelompok Kontrol ……42

Tabel 4.8 Deskripsi Data Peningkatan (Gain) Kelompok Eksperimen ……44

Tabel 4.9 Data Deskriptif Skor Gain Kelompok Kontrol dan Eksperimen ………45

Tabel 4.10 Rata-rata dan Jumlah Peringkat Skor Gain Kelompok Kontrol dan Eksperimen ………46

Tabel 4.11 Uji Mann U Whitney ………46

Tabel 4.12 Tahapan Kegiatan Pembelajaran Metode Ceramah ………48


(5)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1 Kurva Uji Normalitas Data Kelompok Kontrol ………35

Gambar 4.2 Kurva Uji Normalitas Data Kelompok Eksperimen ………36

Gambar 4.3 Diagram Prosentase Perolehan Pretes Kelompok Kontrol dan Eksperimen ………....39

Gambar 4.4 Diagram Prosentase Perolehan Pretes Kelompok Kontrol dan Eksperimen ………....39

Gambar 4.5 Grafik Prosentase Perolehan Gain Kelompok Kontrol ……43 Gambar 4.6 Grafik Prosentase Perolehan Gain Kelompok Eksperimen ……45

Gambar 4.7 Kondisi belajar yang kaku selama penyampaian materi dengan metode ceramah ………50

Gambar 4.8 Siswa pasif dan ragu meminta bantuan ketika menghadapi kesulitan dalam mengerjakan gambar ..……….…….51

Gambar 4.9 Siswa kurang memperhatikan materi pelajaran ………51

Gambar 4.10 Siswa tidak terdorong untuk mencari bantuan ketika menemukan kesulitan ………..……….………….52

Gambar 4.11 Siswa terlihat kebingungan ………....52 Gambar 4.12 Siswa mengobrol dan bermain-main saat pelajaran berlangsung

………....53

Gambar 4.13 Kondisi belajar yang lebih leluasa dan komunikatif selama pembelajaran tutor sebaya ………....57


(6)

Gambar 4.15 Siswa tidak ragu untuk bertanya dan meminta bantuan kepada tutor dan guru ………60


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN A ………68

A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ………68

A.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ………….. .74

A.3 Bahan Pembelajaran ………...……….78

LAMPIRAN B ………...82

B.1 Soal Pretes dan Kunci Jawaban Pretes ...82

B.2 Soal Postes dan Kunci Jawaban Postes ...85

B.3 Petunjuk Penilaian Tes ………...……….……...88

B.4 Lembar Hasil Observasi KBM Metode Pembelajaran Ceramah …...89

B.5 Lembar Hasil Observasi KBM Metode Pembelajaran Tutor Sebaya ...…95

B.6 Format Judgment ………..101

LAMPIRAN C ………..102

C.1 Data Hasil Pretes Kelompok Kontrol dan Eksperimen ………....…..102

C.2 Data Hasil Postes Kelompok Kontrol dan Eksperimen ………..103

C.3 Analisis Normalitas Data ………...104

C.4 Perhitungan Gain Ternormalisasi Kelompok Kontrol dan Eksperimen...107

C.5 Uji Mann U Whitney ……….108


(8)

LAMPIRAN D ……….112

D.1 Surat Penelitian ………...…..112

D.2 Lembar Bimbingan ………....113

D.3 Berita Acara Seminar ……….115

LAMPIRAN E ……….116

E.1 Lembar Jawaban Pretes………..116

E.2 Lembar Jawaban Postes………..122


(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Saat ini, kondisi prestasi belajar siswa SMK Negeri 5 Bandung terus mengalami penurunan. Hal ini peneliti ketahui berdasarkan data rekap nilai dari berbagai kelas di Jurusan Teknik Gambar Bangunan pada Mata Pelajaran produktif dalam hal ini Mata Pelajaran Menggambar Konstruksi Bangunan.

Dari daftar nilai tersebut diperoleh informasi bahwa perolehan nilai rata-rata keseluruhan siswa dari keenam kelas XI TGB pada Mata Pelajaran Menggambar Konstruksi Bangunan masih rendah, yaitu 65 . Perolehan nilai tersebut dikategorikan rendah karena berada dibawah standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan oleh SMK Negeri 5 Bandung pada mata pelajaran inti dan produktif untuk tahun pelajaran 2009/2010, yaitu 70. Patokan keberhasilan belajar siswa dengan menggunakan standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) ini sesuai dengan pernyataan Muhibbin Syah (2007:222), yang menyatakan bahwa:

Batas minimal keberhasilan belajar siswa (passing grade) pada umumnya adalah 5,5 atau 6,0 untuk skala nilai 0,0-10, dan 55 atau 60 untuk skala 10-100, tetapi untuk mata pelajaran inti (core subject) batas minimalnya adalah 65 atau 70 atau bahkan 80 jika pelajaran inti tersebut memerlukan mastery learning.

Peneliti berasumsi bahwa pengaruh terbesar atas kualitas hasil belajar siswa di sekolah adalah tindakan guru dalam menerapkan metode pembelajaran yang


(10)

2

relevan sesuai dengan kondisi dan karakteristik siswa. Pernyataan ini diperkuat oleh D.R. Cruickshank (1990) yang menyatakan bahwa “hasil penelitian yang pernah dilakukan di 16 negara yang sedang berkembang, guru memberi kontribusi terhadap prestasi belajar sebesar 34%, sedangkan manajemen 22%, waktu belajar 18% dan sarana fisik 26%”.

Berangkat dari penemuan masalah pendidikan diatas, akhirnya peneliti memutuskan untuk mengambil langkah eksperimen dalam penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

I.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasi permasalahan yang ada di lapangan adalah sebagai berikut;

• Rendahnya hasil belajar siswa SMK Negeri 5 Bandung pada Mata Pelajaran Menggambar Konstruksi Bangunan.

• Belum ada perlakuan khusus yang diberikan oleh guru dari segi penerapan metode pembelajaran yang relevan untuk menindak lanjuti kondisi tersebut.

1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1.3.1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih dapat terfokus pada tindakan berdasarkan kasus lapangan yang lebih spesifik, maka dibuat batasan masalah sebagai berikut:


(11)

3

• Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai tes Mata Pelajaran Menggambar Konstruksi Bangunan.

• Metode Pembelajaran Tutor Sebaya akan diterapkan pada Mata Pelajaran Menggambar Konstruksi Bangunan Pokok Bahasan Menggambar Konstruksi Kuda-kuda.

1.3.2. Perumusan Masalah

Guna mendapatkan jawaban pada penelitian ini, maka ditentukan rumusan masalah sebagai berikut:

• Bagaimana hasil belajar siswa SMK Negeri 5 Bandung pada Mata Pelajaran Menggambar Konstruksi Bangunan Pokok Bahasan Menggambar Konstruksi Kuda-kuda dengan mengggunakan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya?

• Bagaimana hasil belajar siswa SMK Negeri 5 Bandung pada Mata Pelajaran Menggambar Konstruksi Bangunan Pokok Bahasan Menggambar Konstruksi Kuda-kuda dengan Metode Pembelajaran Ceramah?

• Adakah perbedaan hasil belajar antara Metode Pembelajaran Tutor Sebaya dengan Metode Pembelajaran Ceramah?


(12)

4

1.4.Penjelasan Istilah dalam Judul 1.4.1. Metode Pembelajaran

Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan (Oemar Hamalik: 2001). Sedangkan pengertian pembelajaran menurut Oemar Hamalik (1997) adalah “upaya mengorganisasikan lingkungan atau menciptakan kondisi belajar bagi peserta didik”.

Maka metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Pengetahuan tentang metode-metode mengajar sangat di perlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangat bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru.

1.4.2. Tutor Sebaya

Pengajaran dengan tutor sebaya adalah kegiatan belajar siswa dengan memanfaatkan teman sekelas yang mempunyai kemampuan lebih untuk membantu temannya dalam melaksanakan suatu kegiatan atau memahami suatu konsep (Winataputra, 1999:380).


(13)

5

1.4.3. Hasil Belajar

Menurut Anni (2004:4), hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar meliputi 3 ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.

1.5.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

• Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya pada Mata Pelajaran Menggambar Konstruksi Bangunan Pokok Bahasan Menggambar Konstruksi Kuda-kuda di SMK Negeri 5 Bandung.

• Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan Metode Pembelajaran Konvensional dalam hal ini Metode Ceramah pada Mata Pelajaran Menggambar Konstruksi Bangunan Pokok Bahasan Menggambar Konstruksi Kuda-kuda di SMK Negeri 5 Bandung.

• Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara Metode Pembelajaran Tutor Sebaya dengan Metode Pembelajaran Ceramah

• Untuk mengetahui bagaimana situasi Pelaksanaan Pembelajaran Tutor Sebaya di kelas.


(14)

6

1.6. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yang berarti bagi semua pihak yang terkait didalamnya, seperti:

a. Bagi siswa.

Hasil penelitian ini sangat menguntungkan siswa, karena siswa merupakan obyek langsung dari penelitian yang dikenai tindakan. Semestinya ada perubahan dalam diri siswa dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotor.

b. Bagi guru.

Dengan dilaksanakan penelitian ini guru dapat lebih mengetahui secara tepat dan bertambah wawasan dalam penyelenggaraan proses belajar dengan menggunakan metode pembelajaran bagi siswa.

c. Bagi peneliti.

Mendapat pengalaman langsung menerapkan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya sehingga dapat dijadikan bekal kelak ketika terjun di lapangan.


(15)

21

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian yang akan digunakan yaitu melalui pendekatan eksperimen. Pada pelaksanaannya akan digunakan pola desain penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.1. Desain Penelitian

Kelompok Kondisi Awal Perlakuan Tes Eksperimen Hasil Ulangan (Nilai)

Bab Sebelumnya

Metode Pembelajaran Tutor Sebaya

Tes Akhir

Kontrol Hasil Ulangan (Nilai) Bab Sebelumnya

Metode Pembelajaran Konvensional

Tes Akhir

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa, peneliti akan memberi perlakuan pada kelas eksperimen dengan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya dan kelompok kontrol dengan Metode Pembelajaran Ceramah, sebagai pembanding. Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu dengan memberikan pembelajaran dengan menggunakan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya, kemudian mengadakan tes akhir untuk melihat hasil pembelajarannya. Sedangkan perlakuan yang diberikan pada kelas kontrol yaitu dengan menggunakan Metode


(16)

22

Pembelajaran Ceramah dan setelah pembelajaran selesai diberikan tes akhir yang sama dengan tes yang diberikan pada kelas eksperimen.

3.2.Variabel dan Paradigma Penelitian 3.2.1. Paradigma Penelitian

Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan oleh para filsuf, peneliti, maupun oleh para praktisi melalui model-model tertentu. model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma.

Paradigma penelitian merupakan cara pandang atau pola piker seseorang terhadap sesuatu. Dengan paradigma tersebut, peneliti dapat menjelaskan hal yang paling penting serta memberitahukan apa dan bagaimana yang harus dikerjakan peneliti dalam memecahkan masalah.

“Paradigma penelitian dalam hal ini diartikan sebagai pola piker yang menunjukan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan” (Sugiyono, 42:2009)

Dengan demikian, peradigma penelitian menunjukan kepada kita tentang ruang lingkup penelitian yang memperlihatkan komponen, fungsi, dan aktivitas yang jelas. Paradigma penelitian yang digunakan disini adalah sebagai berikut:


(17)

Berdasarkan paradigm

• Teori yang dig dan Hasil Bela

• Hipotesis yan belajar yang Penerapan M Menggambar Bandung”

• Teknik analisi untuk mengeta dengan Penera

3.3.Data dan Sumber Data adalah bah Yang dimaksud deng

•Siswa SMK Negeri 5 Bandung

treatmen

Gambar 3.1. Paradigma Penelitian

gma diatas, dapat dirumuskan bahwa:

digunakan adalah tentang Model Pembelajaran elajar

ang dirumuskan adalah, ”Terdapat perbedaa g menggunakan Metode Pembelajaran Ce Metode Pembelajaran Tutor Sebaya pada ar Konstruksi Bangunan di Kelas XI TGB

lisis data yang digunakan adalah melalui uni M etahui perbedaan hasil belajar Metode Pembel erapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya

ber Data

bahan yang dibutuhkan dalam membuktikan s ngan sumber data dalam penelitian adalah su

•Penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya

• Hasil belajar

data diolah dengan statistik tes

ent

23

an Tutor Sebaya

daan antara hasil Ceramah dengan a Mata Pelajaran B SMK Negeri 5

Mann U Whitney belajaran Ceramah

n suatu penelitian. subjek dari mana

Kesimpulan

stik


(18)

24

data dapat diperoleh (Arikunto, 2006:129). Sumber data diambil dari hasil observasi dan rekapitulasi hasil pretes dan postes. Data yang akan diolah adalah dalam bentuk hasil pengamatan atau observasi dan data dalam bentuk nilai pretes postes. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini diperlukan teknik pengumpul data sebagai berikut:

a. Metode Observasi

Untuk mengetahui gambaran tentang penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya maka perlu diadakan pengamatan secara langsung atau observasi terlebih dahulu. Untuk memudahkan proses pengambilan data pengamatan dan pengolahan hasil datanya, maka digunakan lembar observasi sebagai alat pengambil data observasi.

b. Metode Tes

Tujuan dari penggunaan metode tes sebagai teknik pengambil data adalah untuk mengukur kemampuan siswa secara tepat serta mengetahui bagaimana dampak penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya. Metode tes ini dilakuakan utnuk mendapatkan skor kemampuan siswa sebelum dan setelah diadakan pembelajaran. Tes yang digunakan adalah pre-test dan post-test.

3.4.Populasi dan Sampel 3.4.1. Populasi penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006: 130). Dalam penelitian ini yang dimaksud sebagai populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan semester I SMK Negeri 5 Bandung


(19)

25

tahun pelajaran 2009/2010, yang terdiri dari 6 kelas, yaitu kelas XI TGB 1, kelas XI TGB 2, kelas XI TGB 3, kelas XI TGB 4, kelas XI TGB 5, dan kelas XI TGB 6.

3.4.2. Sampel penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto, 2006:131). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode pengambilan secara cluster random sampling. Hal ini dilakukan setelah memperhatikan ciri-ciri, antara lain: usia siswa pada saat diterima di SMK relatif sama, siswa mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama, dan siswa duduk pada kelas yang sama. Sampel diambil satu kelas dari keenam kelas populasi dengan menggunakan undian, sehingga didapatkan sampel dalam penelitian ini yaitu siswa kelas XI TGB-4 sebagai siswa kelas eksperimen dan siswa kelas XI TGB-6 sebagai siswa kelas kontrol.

3.5.Teknik Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data penelitian dibutuhkan teknik pengumpulan data. Dalam teknik pengumpulan datanya, penelitian ini menggunakan beberapa instrumen penelitian. Keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang digunakan, sebab data yang diperoleh untuk menjawab pertanyaan penelitian (masalah) diperoleh melalui instrumen. Instrumen penelitian diartikan sebagaia alat yang dapat menunjukan sejumlah data yang diasumsikan dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertnyaan dan menguji hipotesis penelitian. Moh.Ali (1993:63) mengemukakan bahwa instrumen penelitian adalah


(20)

26

“alat pengumpul data sesuai masalah yang diteliti”, sedangkan Sudjana (1989:97) menyatakan bahwa ”keberhasilan penelitian ditentukan oleh instrumen yang digunakan, sebab data yang diperlukan untuk menjawab penelitian (masalah) dan menguji hipotesis diperoleh melalui instrumen.”

Dalam penelitian ini dikembangkan beberapa jenis instrumen. Instrumen tersebut dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan kegunaannya. Diantaranya adalah:

a. Pedoman Obesrvasi

Observasi merupakan alat pengamatan yang digunakan untuk mengukur atau melihat aktivitas siswa selama KBM. Pengamatan ini dilakukan oleh peneliti sebagai observer. Depdikbud (1999:37) menyatakan bahwa “pengamatan sejawat (observer peer) adalah obsevasi terhadap pengajaran seseorang oleh orang lain biasanya teman guru taua sejawat”

Alat yang digunakan adalah lembar observasi dan catatan lapangan sebagai alat bantu untuk mendapatkan penelitian tentang tindakan yang dilakukan oleh peneliti. Hasil observasi tersebut dimaksudkan sebagai rujukan dalam menganalisis setiap tahapan pembelajaran.

b.Soal Tes

Furchan (1982:256) menyatakan bahwa:

“Tes adalah alat sebagai pengukur yang berharga bagi penelitian pendidikan. Tes adalah seperangkat rangsangan atau stimulasi yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang


(21)

27

dijadikan dasar bagi penempatan skor angka. Skor yang didasarkan pada sampel yang representatif dari tingkah laku pengikut tes itu adalah memiliki karakteristik yang sedang diukur”.

Tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes yang dilaksanakan di awal dan di akhir pembelajaran pokok bahasan. Tes ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan atau daya serap siswa terhadap manteri yang dipelajari dan ketuntasan belajarnya. Bentuk tes penelitian berupa jobsheet gambar yang harus dikerjakan siswa dengan beberapa uraian arahan-arahan pengerjaan tes untuk mengetahui kemampuan menggambar konstruksi kuda-kuda siswa kelas XI SMK Negeri 5 Bandung.

Agar tes (alat ukur) yang digunakan dapat menghasilkan data yang akurat dan sesuai dengan yang diharapkan, maka dalam pembuatannya harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Dalam penyusunannya mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menetapkan subjek penelitian yaitu siswa kelas XI jurusan teknik gambar bangunan SMK Negeri 5 Bandung sebanyak dua kelas yang akan dijadikan kelas kontrol dan kelas eksperimen.

2. Menetapkan pokok bahasan yang akan dipergunakan dalam penelitian dengan cara melaksanakan studi literatur dari:

a. Kurikulum KTSP SMK


(22)

28

3. Mengobservasi penyebab kesulitan belajar siswa.

4. Menyusun instrumen penelitian.

5. Menguji validitas instrumen dengan judgmen ahli, dalam hal ini guru mata pelajaran Menggambar Konstruksi Bangunan .

6. Mengujicobakan instrumen penelitian pada kelas atau kelompok yang telah ditentukan di luar kelompok sampel.

7. Menyusun rencana pelaksanaan pengajaran

8. Pemilihan media yang tepat.

9. Melakukan eksperimen dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Membagi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen menggunakan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya, sedangkan kelompok kontrol menggunakan Metode Pembelajaran Ceramah.

b. Memberikan perlakuan kepada kelompok eksperimen melalui penggunaan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya dan memberikan perlakuan kepada kelompok kontrol dengan Metode Pembelajaran Ceramah

c. Memberikan pretes dan postest kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.


(23)

29

10.Mengolah data hasil penelitian.

11.Menguji hipotesis penelitian dengan statistika inferensial untuk memperoleh signifikansi perbedaan skor siswa yang menggunakan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya dengan siswa yang menggunakan Metode Pembelajaran Ceramah.

12.Membuat penafsiran dan kesimpulan hasil penelitian berdasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian dan pembahasan penelitian.

3.6.Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh di lapangan melalui instrumen penelitian diolah dan dianalisa agar hasilnya dapat dipergunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian serta memecahkan masalah dan menguji hipotesis yang diturunkan. Pengolahan dan analisis data tersebut menggunakan statistika inferensial. Statistika inferensial adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya akan digeneralisasikan (diinfersikan) untuk populasi dimana sampel diambil. Statistika inferensial yang digunakan adalah statistika parametris, statistik non-parametris terutama digunakan untuk menganalisis data nominal, dan ordinal dari populasi yang bebas terdistribusi. Jadi tidak harus normal.

Data masukan pada penelitian ini adalah data kuantitatif, sehingga analisis data yang dilakukan juga berupa analisis kuantitatif. Statistika non-parametris ini digunakan untuk menganalisis data dan menguji hipotesis penelitian. Data postest kemudian dihitung untuk mencari gain dari kedua sampel penelitian, skor gain kelas eksperimen kemudian dibandingkan dengan skor gain kelas kontrol dengan


(24)

30

melakukan uji Mann U Whitney. Uji Mann U Whitney merupakan bagian dari statistik non-parametrik yang bertujuan untuk membantu peneliti di dalam membedakan hasil kinerja kelompok yang terdapat dalam sampel ke dalam dua kelompok dengan dua kriteria yang berbeda. Dalam hal ini peneliti gunakan juga untuk menguji hipotesis.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut:

1. Menguji normalitas data yang didapat dari skor gain kedua sampel, dengan menggunakan SPSS versi 12. Uji normalitas ini dilakukan untuk melihat data polpulasi pada sampel terdistribusi normal atau tidak.

2. Menghitung skor gain kedua sampel. Data peningkatan (gain) merupakan data yang diperoleh dari selisih nilai postes dengan nilai pretes siswa. Hal ini dilakukan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa setelah pembelajaran.

Rumus Gain:

<g> = Sf-Si 100-Si Dimana:

<g> = gain skor ternormalisasi Sf = skor postest

Si = skor pretest 100 = skor maksimal


(25)

31

3. Menguji perbedaan skor gain kedua sampel dengan menggunakan Uji Mann U Whitney. Uji Mann U Whitney ini bertujuan untuk melihat adakah perbedaan hasil belajar pada kelompok kontrol dengan hasil belajar kelompok eksperimen. Ada atau tidaknya perbedaan hasil belajar tersebut dapat dilihat dengan ketentuan sebagai berikut:

Ho: Tidak terdapat perbedaan antara hasil belajar yang menggunakan Metode Pembelajaran Ceramah dengan kelompok eksperimen dengan meggunakan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya pada Mata Pelajaran Menggambar Konstruksi Bangunan di Kelas XI TGB SMK Negeri 5 Bandung.

H1: Terdapat perbedaan antara hasil belajar yang menggunakan Metode Pembelajaran Ceramah dengan kelompok eksperimen dengan meggunakan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya pada Mata Pelajaran Menggambar Konstruksi Bangunan di Kelas XI TGB SMK Negeri 5 Bandung.

Dengan kriteria uji sebagai berikut :

Jika nilai Sig < α = 0,05, maka Ho ditolak.


(26)

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada Bab IV tentang penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Nilai rata-rata postes kelompok kontrol mencapai 88.10 2. Nilai rata-rata postes kelompok eksperimen mencapai 91.20

3. Ada perbedaan rata-rata hasil belajar antara pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran ceramah dengan metode pembelajaran tutor sebaya, ha,l ini dibuktikan dengan nilai rata-rata gain kelompok eksperimen mencapai 0.61, sedangkan rata-rata gain kelompok kontrol hanya 0.47. Dari hasil perolehan gain diatas terbukti bahwa hasil belajar pada kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan hasil belajar pada kelompok kontrol.

4. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, kelompok eksperimen memiliki kualitas proses pembelajaran lebih baik dibanding kelompok kontrol dari segi keaktifan, kreatifitas, antusias, motivasi, respon, ketertiban, dan komunikasi dengan tutor/guru. Siswa yang diberikan perlakuan memakai metode pembelajaran tutor sebaya juga lebih memberikan respon yang positif, karena membuat belajar lebih menyenangkan dan leluasa dalam bertanya hal yang belum dimengerti ataupun mengemukakan kesulitan-kesulitan yang dialami selama proses pembelajaran.


(27)

64

5.2. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan tentang penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya, maka lahir beberapa saran yang relevan sebagai berikut :

1. Guru dapat menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan proses pembelajaran di kelas. Dalam penerapannya, hendaklah guru memperhatikan dengan cermat mengenai komposisi heterogenitas siswa dari segi kemampuan pada tiap kelompoknya juga pemilihan tutor yang tepat agar tim dapat bekerja bersama-sama dengan baik dan sinergis dipandu dengan tutor yang dapat membimbing anggotanya dengan baik pula.

2. Anggota kelompok sebaiknya tidak lebih dari 5 orang agar tutor dapat membimbing temannya lebih efektif.

3. Siswa dapat memanfaatkan pembelajaran tutor sebaya ini untuk dapat belajar bersama temannya yang lain, yaitu belajar dengan bimbingan temannya yang mempunyai kemampuan lebih. Hal ini juga dapat melatih keaktifan siswa dalam menanyakan hal yang belum dimengerti atau hal-hal yang sulit dalam proses pembelajaran, selain itu metode ini juga dapat melatih kreatifitas siswa terutama yang berposisi sebagai tutor untuk mencari sumber informasi sebanyak-banyaknya sebagai bahan pembelajaran.

4. Kepala sekolah dapat menjadikan metode pembelajaran tutor sebaya ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah,


(28)

65

hal ini juga dapat menjadi dasar memotivasi para guru untuk melakukan melakukan penelitian di berbagai kelas pada berbagai mata pelajaran.


(29)

66

Daftar Pustaka

Anni, C.Tri. dkk. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Cruickshank, D.R. 1990. Reseach That Informs Teachers and Teacher Educators. Bloomington: Phi Delta Kappa Educational Foundation.

Hamalik, Oemar. 2001. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

Sistem. Bandung: Bumi Aksara.

Maknun, Johar. 2009. Evektivitas Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya

dalam meningkatkan Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Menggambar Teknik Dasar di SMK Negeri 5 Bandung.[Online]. Tersedia:

http://file.upi.edu/Direktori/E - FPTK/JUR. PEND. TEKNIK ARSITEKTUR/196803081993031 - JOHARMAKNUN/model-tutor-sebaya-smk.pdf [20 Januari 2011]

Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nugroho, Bhuono Agung. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian

dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Nuraeni, Niknik. 2008. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis

Keceradasan Majemuk terhadap Kemampuan Pemahamana Matematika Siswa SMP. Skripsi UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan

Putranti, N. 2007. Tutor Sebaya. Online at http://nuritaputranti.wordpress.com/ 2007/08/02/tutor-sebaya. [26 Juni 2010].

Sawali. 2007. Diskusi Kelompok Terbimbing Metode Tutor Sebaya. http://sawali.info/2007/12/29/diskusi-kelompok-terbimbing-tutor-sebaya. [26 Juni 2010].

Semiawan, Conny.dkk. 1985. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: PT.Gramedia

Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kuntitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(30)

67

Suherman, Erman.dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI.

Tim Penyusun Kamus. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Uyanto, Stainlaus S. 2006. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Winataputra, Udin S.1999. Pendekatan Pembelajaran Kelas Rangkap. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.


(1)

3. Menguji perbedaan skor gain kedua sampel dengan menggunakan Uji Mann U Whitney. Uji Mann U Whitney ini bertujuan untuk melihat adakah perbedaan hasil belajar pada kelompok kontrol dengan hasil belajar kelompok eksperimen. Ada atau tidaknya perbedaan hasil belajar tersebut dapat dilihat dengan ketentuan sebagai berikut:

Ho: Tidak terdapat perbedaan antara hasil belajar yang menggunakan Metode Pembelajaran Ceramah dengan kelompok eksperimen dengan meggunakan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya pada Mata Pelajaran Menggambar Konstruksi Bangunan di Kelas XI TGB SMK Negeri 5 Bandung.

H1: Terdapat perbedaan antara hasil belajar yang menggunakan Metode Pembelajaran Ceramah dengan kelompok eksperimen dengan meggunakan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya pada Mata Pelajaran Menggambar Konstruksi Bangunan di Kelas XI TGB SMK Negeri 5 Bandung.

Dengan kriteria uji sebagai berikut :

Jika nilai Sig < α = 0,05, maka Ho ditolak.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada Bab IV tentang penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Nilai rata-rata postes kelompok kontrol mencapai 88.10 2. Nilai rata-rata postes kelompok eksperimen mencapai 91.20

3. Ada perbedaan rata-rata hasil belajar antara pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran ceramah dengan metode pembelajaran tutor sebaya, ha,l ini dibuktikan dengan nilai rata-rata gain kelompok eksperimen mencapai 0.61, sedangkan rata-rata gain kelompok kontrol hanya 0.47. Dari hasil perolehan gain diatas terbukti bahwa hasil belajar pada kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan hasil belajar pada kelompok kontrol.

4. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas, kelompok eksperimen memiliki kualitas proses pembelajaran lebih baik dibanding kelompok kontrol dari segi keaktifan, kreatifitas, antusias, motivasi, respon, ketertiban, dan komunikasi dengan tutor/guru. Siswa yang diberikan perlakuan memakai metode pembelajaran tutor sebaya juga lebih memberikan respon yang positif, karena membuat belajar lebih menyenangkan dan leluasa dalam bertanya hal yang belum dimengerti ataupun mengemukakan kesulitan-kesulitan yang dialami selama proses pembelajaran.


(3)

5.2. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan tentang penerapan Metode Pembelajaran Tutor Sebaya, maka lahir beberapa saran yang relevan sebagai berikut :

1. Guru dapat menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan proses pembelajaran di kelas. Dalam penerapannya, hendaklah guru memperhatikan dengan cermat mengenai komposisi heterogenitas siswa dari segi kemampuan pada tiap kelompoknya juga pemilihan tutor yang tepat agar tim dapat bekerja bersama-sama dengan baik dan sinergis dipandu dengan tutor yang dapat membimbing anggotanya dengan baik pula.

2. Anggota kelompok sebaiknya tidak lebih dari 5 orang agar tutor dapat membimbing temannya lebih efektif.

3. Siswa dapat memanfaatkan pembelajaran tutor sebaya ini untuk dapat belajar bersama temannya yang lain, yaitu belajar dengan bimbingan temannya yang mempunyai kemampuan lebih. Hal ini juga dapat melatih keaktifan siswa dalam menanyakan hal yang belum dimengerti atau hal-hal yang sulit dalam proses pembelajaran, selain itu metode ini juga dapat melatih kreatifitas siswa terutama yang berposisi sebagai tutor untuk mencari sumber informasi sebanyak-banyaknya sebagai bahan pembelajaran.

4. Kepala sekolah dapat menjadikan metode pembelajaran tutor sebaya ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah,


(4)

hal ini juga dapat menjadi dasar memotivasi para guru untuk melakukan melakukan penelitian di berbagai kelas pada berbagai mata pelajaran.


(5)

Daftar Pustaka

Anni, C.Tri. dkk. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Cruickshank, D.R. 1990. Reseach That Informs Teachers and Teacher Educators. Bloomington: Phi Delta Kappa Educational Foundation.

Hamalik, Oemar. 2001. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bandung: Bumi Aksara.

Maknun, Johar. 2009. Evektivitas Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya dalam meningkatkan Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran Menggambar Teknik Dasar di SMK Negeri 5 Bandung.[Online]. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/E - FPTK/JUR. PEND. TEKNIK ARSITEKTUR/196803081993031 - JOHARMAKNUN/model-tutor-sebaya-smk.pdf [20 Januari 2011]

Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nugroho, Bhuono Agung. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Nuraeni, Niknik. 2008. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Keceradasan Majemuk terhadap Kemampuan Pemahamana Matematika Siswa SMP. Skripsi UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan

Putranti, N. 2007. Tutor Sebaya. Online at http://nuritaputranti.wordpress.com/ 2007/08/02/tutor-sebaya. [26 Juni 2010].

Sawali. 2007. Diskusi Kelompok Terbimbing Metode Tutor Sebaya. http://sawali.info/2007/12/29/diskusi-kelompok-terbimbing-tutor-sebaya. [26 Juni 2010].

Semiawan, Conny.dkk. 1985. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: PT.Gramedia

Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kuntitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(6)

Suherman, Erman.dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI.

Tim Penyusun Kamus. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Uyanto, Stainlaus S. 2006. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Winataputra, Udin S.1999. Pendekatan Pembelajaran Kelas Rangkap. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA PROGRAM KEAHLIAN KBB SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 4 33

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN SMK NEGERI HUMBANG HASUNDUTAN.

0 2 31

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING DENGAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA BERDASARKAN HASIL UASBN UNTUK PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING DENGAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA BERDASARKAN HASIL UASBN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIK

0 2 18

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG.

11 52 45

PENERAPAN BUKU SAKU BILINGUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADAMATA PELAJARAN KONSTRUKSI BANGUNAN DI SMK NEGERI 6 BANDUNG.

1 6 48

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA KOMPETENSI DASAR MENGGAMBAR SKETSA DI SMKN 12 BANDUNG.

0 1 60

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR BUSANA DENGAN TEKNIK PEWARNAAN KERING KELAS XI TATA BUSANA B SMK NEGERI 9 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 1 20

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR BUSANA DI SMK MA’ARIF 2 SLEMAN.

1 10 262

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN 2 UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TGB 1 DI SMK PU NEGERI BANDUNG - repository UPI S TA 0901946 Title

0 1 6

METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PENGOLAHAN DATA

0 0 16