STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG.

(1)

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN

MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Prodi Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh

ANDHYNI KUSUMAHASTITI 1100311

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2015


(2)

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Oleh

Andhyni Kusumahastiti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar SarjanaPendidikanTeknikBangunan pada

DepartemenPendidikanTeknikSipilFakultasPendidikanTeknologidanKejuruan

© Andhyni Kusumahastiti 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

ANDHYNI KUSUMAHASTITI NIM : 1100311

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing 1

Drs. WahyuWibowo., MT NIP: 195309041988031001

Pembimbing 2

Dr. DedySuryadi., M.Pd NIP: 196707261997031001

Mengetahui:

KetuaDepartemenPendidikan Teknik Sipil

Drs.OdihSupratman, ST., MT NIP: 196208091991011002


(4)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Studi Komparasi Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Menggunakan Metode Tutor Sebaya Dengan Metode Latihan Individual Pada Mata Pelajaran Menggambar Bangunan Gedung Di SMK Negeri 1 Sumedang” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Oktober 2015 Yang membuat pernyataan,

Andhyni Kusumahastiti 1100311


(5)

Teruslahberusahawalausekelilingmumeragukankamu.

Teruslahtersenyumkarena orang-orang yang kamu

sayangmenginginkansenyummu.

Teruslahbersinaruntukmereka

yang ada di kegelapan.

Dan percayalah Allah tidakakanmengubah

nasibkaumnyatanpausahakaumitu.

Teruslahmelangkahkarena orang-orang yang

menyayangimuakanselalumenopangmu

Dari semuatlahKautetapkan

Hidupkudalamtangan-Mu

Dalamtakdir-Mu

Rencanaindah yang telahKausiapkan

Bagimasadepanku yang penuhharapan

Harapankesuksesanterpangku di pundak

Sebagaijanjikepadamereka…

Umidan Ayah

SkripsiinikupersembahkanuntukUmidan

Ayah

sertaKakak

(Harry

danRieske)

yang

telahmemberikanperhatiandanmotivasi

yang


(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulismenyadarisepenuhnyabahwapenulisanskripsiinitidaklepasdaribantuanb erbagaipihakdenganragambentuknya. Sehinggapadakesempatan yang baikinipenulisinginsekalimengucapkanterimakasihdanpenghargaan yang setinggi-tingginyakepada:

1. Drs.WahyuWibowo, M.T., selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan serta meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini.

2. Dr.DedySuryadi, MPd., selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sabar memberikan bimbingan kepada penulis, senantiasa meluangkan waktu dan memberikan pengarahan dalam penulisan skripsi ini sekaligus merangkap sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI.

3. Drs. OdihSupratman, M.T., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI.

4. Siti Nurasiyah, S.T. M.T., selaku dosen wali atas bimbingan dan arahannya mengenai perkuliahan.

5. Seluruh dosen dan asisten dosen Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI yang telah membagi ilmunya selama penulis duduk di bangku kuliah.

6. Seluruh staf Tata Usaha Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI yang telah membantu penulis di dalam memperlancar segala administrasi.

7. Kusmana, S.Pd., selaku Ketua Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Sumedang yang telah memberikan ijin lokasi dan petunjuk selama kegiatan penelitian skripsi berlangsung.

8. Kakatercinta, Rieske Iswardhanyyang selalu mendoakan dan memberikan motivasi serta memberikan semangat dan tempat penulis mencurahkan keluh kesah, Kakak Harry,kakak ipar Vrinda dan Haviuno Ibrahim yang memberikan motivasi kepada penulis.

9. KeluargaBesar Bogor dan Kudus yang jauh di dalamlubukhatipenulisucapkanterimakasihatas motivasi,


(7)

10. Deta Alita, danRizki Noviyani terimakasihsudahmenjadisahabat di saatsusahmaupunsenangdan memberikan motivasi yang tiada henti kepada penulis.

11. Ryan Fahmil, Ahmad Baehaqi, J. Julius, Reza Jurisman, yang selamainimenjadisahabat yang sangatbanyakmembantupenulis, memberimotivasi, menjaditempatbertukarpikiran, mendengarkankeluh-kesahpenulis.

12. My smart partner, R. Vinny Sonia Dewina yang setiasalingberdampingan

melalui proses bimbinganskripsi. Suksesuntukmu.

13. Semua teman-teman Departemen Pendidikan Teknik Sipil 2008-2011,

khususnya “PeTeBe Eleven sayang mamah” yang telah mengukir kenangan dan cerita yang menjadi bagian hidup penulis,

kebersamaankitaselamamenempuhhari-hariperkuliahansemogatetapterjalinindahsebagaikenanganabadiselamanya. 14. Semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, semangat, dan

dukungan, baik doa maupun materil, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Pada akhirnya, dengan tulusnya do’a yang penulis panjatkan, semoga Allah SWT memberikan pahala yang berlipat ganda atas segala amal baik yang telah diberikan pihak-pihak tersebut.


(8)

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN

MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Andhyni Kusumahastiti (1100311)

Pembelajaran teman/tutor sebaya adalah pembelajaran yang terpusat pada siswa, dalam hal ini siswa belajar dari siswa lain yang memiliki status umur, kematangan/harga diri yang tidak jauh berbeda dari dirinya sendiri. Apabila metode digunakan oleh guru dengan baik dengan memberikan bimbingan terlebih dahulu kepada siswa yang akan menjadi tutor, maka metode tutor sebaya ini akan membantu siswa dalam mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan, dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk 1)Mendeskripsikan besarnya motivasi belajar siswa dengan menggunakan metode tutor sebaya pada mata pelajaran menggambar bangunan beton. 2) Mendeskripsikan besarnya motivasi belajar siswa dengan menggunakan metode latihan individual pada mata pelajaran menggambar bangunan beton. 3) Mengetahui perbedaan motivasi belajar siswa pada kelas dengan metode tutor sebaya dengan metode latihan individual pada mata pelajaran menggambar bangunan beton.Penelitian ini merupakan penelitan quasy experimentdengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Instrumen pengumpulan data dengan menggunakan angket. Sampel penelitian dalam penelitian ini berjumlah 61 siswa dari jumlah populasi 91 siswa kelas XI program keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Sumedang.Dari hasil analisis data diperoleh perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Gambaran motivasi belajar siswa dengan menggunakan metode latihan individual dalam kriteria baik. Sedangkan gambaran umum dari motivasi belajar siswa menggunakan metode tutor sebaya program keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 1 Sumedang adalah tinggi.


(9)

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

COMPARATIVE STUDY OF STUDENTS' MOTIVATION IN LEARNING USING PEER TUTOR METHOD WITH INDIVIDUAL TRAINING

METHOD ON ARCHITECTURE BUILDING SUBJECTS SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Andhyni Kusumahastiti (1100311)

Learning with friend / peer tutor is a student-centered learning, in this case the students learn from other students who have the status of the age, maturity / self-esteem which not much different from himself. If the methods used by teachers with a good way by providing guidance in advance to students who will be a tutor, then the method of peer tutors will help students in working and completing assigned tasks, and increase students' motivation. This study aims to 1) describe the magnitude of student motivation using peer tutors on architecture building subjects. 2) describe the magnitude of student motivation by using individual training methods on architecture building subjects. 3) Knowing the differences students' motivation between the classroom with peer tutors method and individual training methods on architecture building subjects.This study is a research quasy experiment using a quantitative approach. Data collection instrument was conducted by using a questionnaire. The sample in this research were 61 students from a population of 91 students of class XI majoring Architecture Engineering from SMK 1 Sumedang.From the obtained data analysis, the results are significantly different between the experimental class and control class. Picture of students' motivation by using individual training is in good criteria. While the students' motivation who use the method of peer tutoring majoring architecture engineering from SMK 1 Sumedang is high.


(10)

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.LatarBelakang Penelitian ... 1

B.Identifikasi Masalah ... 4

C.Pembatasan Masalah ... 4

D.Rumusan Masalah ... 4

E.Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

G.Sktruktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Studi Komparasi ... 7

B. Metode Tutor Sebaya ... 7

1. Pengertian Metode Tutor Sebaya ... 7

2. Langkah-Langkah Penelitian Metode Tutor Sebaya ... 10

3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Tutor Sebaya ... 12

C. Metode Latihan Individual ... 13

D. Motivasi Belajar Siswa ... 16

1. Pengertian Motivasi Belajar Siswa ... 16

2. Sifat Motivasi Belajar ... 18

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar .. 23

E. Anggapan Dasar ... 25

F. Kerangka Pemikiran ... 25


(11)

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN ... ... 28

A. Desain Penelitian ... 6

B. Partisipan ... 30

C. Populasi dan Sampel ... 30

1. Populasi ... 30

2. Sampel ... 31

D. Instrumen Penelitian... 32

E. Paradigma Penelitian ... 34

F. Prosedur Penelitian... 35

G. Pengujian Instrumen Penelitian... 36

1. PengujianInstrumenAngket ... 37

a. Validitas Instrumen ... 37

b. Uji Reliabilitas Instrumen ... 39

H. Teknik Analisis Data ... 40

1. Penentuan Skor Instrumen ... 41

2. Uji Homogenitas ... 42

3. Uji Normalitas ... 43

4. Uji Hipotesis ... 45

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 46

B. Analisis Data ... 51

C. Pembahasan Penelitian ... 53

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 58


(12)

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA ... 60

DAFTAR GAMBAR Hal Gambar 3.1 Paradigma Penelitian ... ….. 35

Gambar 3.2 Alur Penelitian... 41

Gambar 4.1 Grafik Per Indikator Kelas Eksperimen ... ….. 48


(13)

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 3.1 Non-equivalent control group design ... ….. 29

Tabel3.2 Jumlah Siswa kelas XI TGB ... 31

Tabel3.3 Jumlah Sampel Penelitian ... ….. 32

Tabel 3.4Contoh Angket Skala Likert ... ….. 33

Tabel 3.5 Sistem Penelitian Berdasarkan Skala Likert ... ….. 33

Tabel3.6Kriteria Validitas ... ….. 38

Tabel 3.7Hasil Pengujian Reliabilitas ... 39

Tabel 3.8Kriteria Reliabilitas ... 40

Tabel 3.9Perhitungan Uji Homogenitas Data ... ….. 42

Tabel 4.1 Hasil Pretest ... ….. 46

Tabel 4.2 Deskripsi Per Indikator Kelas Eksperimen ... ….. 47


(14)

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

1.1 Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba Penelitian 1.2 Instrumen Uji Coba Penelitian

1.3 Uji Validitas Instrumen Uji Coba Penelitian 1.4 Uji Reliabilitas Instrumen Uji Coba Penelitian LAMPIRAN 2

2.1 Data Hasil Penyebaran Instrumen Penelitian 2.2 Distribusi Data

2.3 Uji Normalitas Kelas Eksperimen 2.4 Uji Normalitas Kelas Kontrol

2.5 Deskripsi Variabel Kelas Eksperimen 2.6 Deskripsi Variabel Kelas Kontrol 2.7 Uji Homogenitas

2.8 Uji Hipotesis LAMPIRAN 3

3.1 Tabel Nilai Chi Kuadrat �2 3.2 Tabel Nilai Distribusi t

3.3 Tabel Nilai Luas di Bawah Lengkung Kurva Normal dari 0 s/d Z 3.4 Tabel Nilai Distribusi F

3.5 Tabel Nilai r Product Moment LAMPIRAN 4

4.1 Surat Penunjukan Dosen Pembimbing 4.2 Kartu Bimbingan Skripsi

4.3 Surat Penelitian


(15)

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

4.5 Berita Acara Seminar 1 4.6 Berita Acara Seminar 2


(16)

1

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada disekeliling manusia yang dapat mempengaruhi tingkah laku baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan sosial meliputi keluarga, teman,guru dan masyarakat sekitar. Salah satu faktor eksternal yang dapat menunjang proses belajar berjalandengan lancar adalah lingkungan sosial.

Di dalam proses belajar tidak hanya lingkungan sosial saja tentunya harus bersamaan dengan adanya keinginan dan semangat belajar agar terciptanya tujuan belajar. Keinginan untuk mencapai tujuan tersebut adalah motivasi. Untuk meraih prestasi yang tinggi dalam belajar seseorang harus memiliki motivasi yang tinggi. Motivasi belajar merupakan dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk melakukan suatu perubahan tingkah laku demi mencapai suatu tujuan yaitu hasil belajar.

Mata pelajaran gambar konstruksi bangunan gedung merupakan mata pelajaran produktif yang wajib dikuasai oleh siswa yang mengambil Jurusan Bangunan. Dalam mata pelajaran gambar konstruksi bangunan gedung siswa diberikan keahlian dalam menggambar pondasi, menggambar kolom, balok, plat lantai dan menggambar tangga beton secara manual. Dalam proses menggambar secara manual diperlukan ketelitian dan kesungguhan, sehingga mendapatkan hasil yang optimal.

Di SMK Negeri 1 Sumedang untuk siswa kelas XI jurusan Bangunan memiliki tingkat usia yang relatif sama. Interaksi sosial yang dijalin dengan tutorsebayanya cukup baik. Namun dalam proses belajar, terdapat kesenjangan diantara siswa yaitu terdapat kelompok-kelompok siswa yang berbeda dalam hal motivasi. Ada beberapa siswa yang mengerjakan bahkan mengumpulkan tugas tepat pada waktunya sedangkan yang lainnya memang mengerjakan namun lebih banyak mengobrol dengan temannya sehingga tugasnya tidak selesai dan tidak dikumpulkan tepat pada waktunya. Adapun siswa yang tidak


(17)

2

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

mengerjakan dan mengumpulkan tugas. Mereka yang bergaul dengan kelompok tutoryang malas kemungkinan akan terbawa malas juga tergantung bagaimana siswa itu bisa mengendalikan ego malasnya, sebaliknya mereka yang bergaul dengan kelompok yang rajin kemungkinan akan terbawa rajin juga.

Prestasi belajar merupakan tolok ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar seseorang. Seorang yang prestasinya tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil dalam belajar. Prestasi belajar adalah tingkat pengetahuan sejauh mana anak terhadap materi yang diterima.

Hasil belajar yang dicapai siswa dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal (Slameto: 2003). Penyebab utama kesulitan belajar (Learning disabilities) adalah faktor internal yaitu diantaranya minat, bakat, motivasi, tingkat intelegensi, sedangkan penyebab utama problema belajar (learning problems) adalah faktor eksternal antara lain berupa strategi pembelajaran yang keliru, pengelolaan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar siswa, maupun faktor lingkungan yang sangat berpengaruh pada prestasi belajar yang dicapai oleh siswa.

Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar baik bagi guru maupun siswa. Dalam pembelajaran gambar konstruksi bangunan beton motivasi belajar siswa masih tergolong rendah. Hal tersebut bisa dilihat dari keinginan siswa dalam belajar masih kurang, kegiatan belajar kurang menarik karena siswa cenderung pasif dan jarang mengajukan pertanyaan. Perhatian dan kemandirian siswa masih rendah karena siswa hanya bergantung pada apa yang diberikan oleh guru.

Sedangkan faktor dari luar diri siswa yang dapat mempengaruhi belajar adalah faktor metode pembelajaran. Selain siswa, unsur terpenting yang ada dalam kegiatan pembelajaran adalah guru. Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu pengetahuan sekaligus pendidik yang mengajarkan nilai-nilai, akhlak, moral maupun sosial dan untuk menjalankan peran tersebut seorang guru dituntut untuk memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas yang nantinya akan diajarkan kepada siswa.


(18)

3

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Seorang guru dalam menyampaikan materi perlu memilih metode mana yang sesuai dengan keadaan kelas atau siswa sehingga siswa merasa tertarik untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan. Namun sampai saat ini masih banyak guru yang menggunakan metode ceramah dan penugasan. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru, sehingga di sini siswa hanya berfungsi sebagai obyek atau penerima perlakuan saja. Maka dari itu perlu digunakan sebuah metode yang dapat menempatkan siswa sebagai subyek (pelaku) pembelajaran dan guru hanya bertindak sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran tersebut. Salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran Tutor Sebaya.

Melalui tutor sebaya ini siswa bukan hanya dijadikan sebagai objek pembelajaran tetapi menjadi subjek pembelajaran, yaitu siswa diajak untuk menjadi tutor atau sumber belajar dan tempat bertanya bagi temannya. Dengan cara demikian siswa yang menjadi tutor melakukan repetition (pengulangan) dan menjelaskan kembali materi sehingga diharapkan menjadi lebih paham dalam setiap bahan ajar yang disampaikan.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengambil judul skripsi sebagai berikut :“Studi Komparasi Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Menggunakan Metode Tutor Sebaya Dengan Metode Latihan Individual Pada Mata Pelajaran Menggambar Bangunan Gedung Di SMK Negeri 1 Sumedang ”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah perlu ditetapkan terlebih dahulu untuk mengetahui dan memperjelas kemungkinan permasalahan yang akan timbul dalam penelitian ini.

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka permasalahan dalam penelitian inidapatdiidentifikasisebagaiberikut:

1. Adanya metode latihan individual pada proses pembelajaran MBB di kelas XI yang belum maksimal.


(19)

4

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2. Kurangnya keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran hal ini dikarenakan metode mengajar yang mengutamakan peran siswa secara individual dalam penyelesaian tugas mata pelajaran.

3. Kurangnya motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran MBB.

C. Pembatasan Masalah

Mengingatbanyakdanluaspermasalahan yang

dapatditelitidalampenelitianini, agar tidakmenyebabkanmasalah yang akanditelitimenjadiluasruanglingkupnyasertaterarahpadatujuan yang ingindicapai. Makadalampenelitianiniperluadanyapembatasanmasalah.

Pembatasanmasalah yang akandiungkapkanolehpenulisadalah:

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI yang mengikuti mata pelajaran menggambar bangunan beton tahun ajaran 2015/2016.

2. Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian adalah tutor sebaya yang dikomparasikan dengan latihan individual siswa.

3. Objek yang diteliti adalah motivasi siswa.

D. Rumusan Masalah

Untuklebihmemperjelassertamempermudaharah, tujuan,

danmetodologipenelitian yang akandigunakan,

makasebelumpenelitiandilakukanperluadanyaperumusanmasahterlebihdahulu. Adapunrumusanmasalahdalampenelitianiniyaitusebagaiberikut :

1. Seberapa besar motivasi belajar siswa dengan menggunakan metode tutor sebaya ?

2. Seberapa besar motivasi belajar siswa dengan menggunakan metode latihan individual ?

3. Adakah perbedaan motivasi belajar siswa pada kelas dengan metode tutor sebaya dengan metode latihan individual?


(20)

5

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperolah jawaban masalah yang telah dirumuskan diatas. Sehingga tujuan penelitian ini antara lain untuk mengungkap:

1. Mendeskripsikan besarnya motivasi belajar siswa dengan menggunakan metode tutor sebaya pada mata pelajaran menggambar bangunan beton. 2. Mendeskripsikan besarnya motivasi belajar siswa dengan menggunakan

metode latihan individual pada mata pelajaran menggambar bangunan beton.

3. Mengetahui perbedaan motivasi belajar siswa pada kelas dengan metode tutor sebaya dengan metode latihan individual pada mata pelajaran menggambar bangunan beton.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkantujuan yang dikemukakandiatas, makasetelahpenelitianiniselesaidilakukandanhasilnyadiperoleh,

diharapkanmemilikimanfaatsebagaiberikut: 1. Bagi Siswa

a. Meningkatkan interaksi antar siswa dalam menyelesaikan tugas b. Menghasilkan siswa yang menguasai pengetahuan, keterampilan,

dan sikap yang sesuai dengan KKM pada mata pelajaran menggambar bangunan beton

c. Menumbuhkan sifat percaya diri pada setiap siswa untuk aktif dan berinterksi dalam kegiatan pembelajaran.

2. Bagi guru pengajar

a. Menjadi masukan kepada guru pengajar tentang metode pembelajaran yang efektif pada mata pelajaran meggambar bangunan beton untuk meningkatkan motivasi siswa.

b. Memberikan keleluasaan kepada siswa untuk dapat menyampaikan kembali materi pembelajaran kepada teman sebayanya.


(21)

6

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

c. Mengetahui kemampuan masing-masing siswa dan lebih dapat memahami kondisi serta masalah yang dialami oleh masing-masing siswa.

3. Bagi peneliti

a. Menambah wawasan peneliti terhadap kegiatan tutor sebaya dalam belajar mengajar yang sekaligus membangkitkan motivasi siswa. b. Sebagai suatu perantara untuk dapat mengukur kemampuan

masing-masing siwa.

c. Mengetahui metode pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan interaksi dan motivasi antar siswa.

G. Struktur Organisasi Skripsi

Bagian awal penelitian berisi tentang judul penelitian, lembar pengesahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

Bagian isi penelitian terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan yang memuat ; latar belakang, identifasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka menguraikan tentang ; Landasan teori, tinjauan umum, hipotesis, dan anggapan dasar dasar (asumsi).

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang memuat tentang desain penelitian, partisipan populasi dan sampel, instrumen dan kisi-kisi penelitian, paradigma penelitian, kerangka penelitian, prosedur penelitian, pengujian instrumen penelitian, dan teknik analisis data.


(22)

7

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

bab ini terdiri dari dua hal utama yaitu tentang pengolahan atau analisis data dan pembahasan atau analisis temuan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.


(23)

26

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah pedoman atau prosedur serta teknik dalam perencanaan penelitian yang berguna sebagai panduan untuk membangun strategi yang menghasilkan model atau blue print penelitian. Desain penelitian memberikan prosedur untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk menyusun atau menyelesaikan masalah dalam penelitian.

“Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam sebuah penelitian pasti akan berhubun-Pgan dengan apa yang akan diteliti, maka harus memiliki variabel penelitian yang jelas untuk memberikan data dan informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah penelitian yang akan diteliti. (Nazir, 1999, hlm. 84)

Untukmendapatkan data yang

diperlukandalampenelitianinidibutuhkansuatupendekatan yang tepat, sehinggamendapatkanhasil yang optimal. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

“Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”. (Sugiyono, 2012, hlm. 21)

Sesuai dengan pengertian deskriptif, ysaitu penelitian yang mendeskripsikan suatu gejala yang terjadi atau kejadian yang terjadi saat sekarang. Menurut Nazir (2013, hlm. 64) berpendapat bahwa :

“Metode penelitian deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat akan situasi-situasi tertentu termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandanganpandangan, serta proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena”.

Sedangkan bentuk desain quasi eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-equivalent control group design. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu


(24)

27

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan data hasil penelitian secara nyata dalam bentuk angka sehingga memudahkan proses analisis data dan penafsirannya.

Pola ini menggunakan kelompok yang terdiri dari satu kelompok ekperimen (eksperimental group) dan kelompok pembanding (control group), yang secara sederhana diilustrasikan pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Non-equivalent Control Group Design

KELOMPOK PRETEST TREATMENT POSTTEST

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O3 - O4

(Sugiyono, 2012, hlm. 116) Keterangan:

O1 = Pretest kelompok eksperimen

O2 = Posttest kelompok eksperimen

O3 = Pretest kelompok kontrol

O4 = Posttest kelompok kontrol

X = Perlakuan (treatment) pada kelas eksperimen dengan Metode Tutor Sebaya

- = Perlakuan (treatment) pada kelas kontrol sebagai pembanding dengan Metode Latihan Individual.

Variabel sebagai objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2011 hlm. 116). Variabel adalah konsep yang diberi lebih dari suatu nilai. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat.


(25)

28

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu B. Partisipan

1. LokasidanwaktuPenelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Sumedang, di Jalan Mayor Abdurakhman No. 209, Sumedang Adapun pelaksanaan penelitian dan pengolahan data dilakukan antara bulan Mei 2015 – September 2015.

2. Peneliti

Peneliti yang melakukanpenelitianiniadalahAndhyni Kusumahastiti yang

merupakanseorangmahasiswaaktif semester VIII

DepartemenPendidikanTeknikSipil Program StudiPendidikanTeknik Bangunan-S1 FakultasPedidikanTeknologidanKejuruan, UniversitasPendidikan Indonesia

3. Kelompok Eksperimen

Kelompok eksperimen yang akan menjadi objek penelitian pada penelitian ini adalah siswa kelas XI B 2 SMK Negeri 1 Sumedang. Siswa berjumlah 31 orang.

4. Kelompok Kontrol

Kelompok kontrol yang akan menjadi objek penelitian pada penelitian ini adalah siswa kelas XI B 3 SMK Negeri 1 Sumedang. Siswa berjumlah 30 orang.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah objek penelitian atau yang dijadikan sumber data dari sumber penelitian. Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya (Sudjana, 2002 hlm. 6).

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 1 Sumedang program keahlianBangunankelas XI B2, dan XI B3.


(26)

29

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil studi pendahuluan, penulis memperoleh data bahwa jumlah populasi berjumlah61siswa. Dimanaterdiridariduakelas. Berikutini data jumlahsiswakelas XIB1, dan XIB2 :

Tabel 3.2. JumlahSiswaKelas XITGB1, dan XITGB2

Kelas XI Jumlah

TGB 1 30siswa

TGB 2 31siswa

TGB 3 30siswa

JUMLAH 91siswa

Sumberdata : TU SMK Negeri 1 Sumedang 2. Sampel

Arikunto dalam Riduwan (2011, hlm. 39) mengatakan bahwa :

“Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi”.

Untuk menentukan besarnya sampel penelitian, digunakan pendapat Arikunto (2011, hlm. 120) sebagai berikut:

“Apabila subjeknya (subjek penelitian) kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25%, atau lebih, tergantung setidaknya dari:

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana (biaya). b. Sempitnya atau luasnya wilayah penelitian dari setiap subjek, karena

hal ini menyangkut sedikit banayaknya data.

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti, untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampelna besar, hasilnya akan lebih baik”.

Karena subjek populasi dalam penelitian ini berjumlah 61 maka berdasarkan pengertian diatas, sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI B, yakni sebanyak 61 orang siswa. Teknik pengambilan sampel seperti ini disebut total sampling (n=N)


(27)

30

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3. JumlahSampelYang DiambilUntukPenelitian

Kelas XI Jumlah

TGB 2 31siswa

TGB 3 30siswa

JUMLAH 61siswa

Sumberdata : TU SMK Negeri 1 Sumedang

D. Instrumen Penelitiandan Kisi-kisiInstrumen 1. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian menurut Arikunto (2011, hlm.136) adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Dalam penelitian kuantitatif, kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen. ( Sugiyono, 2012, hlm. 305)

Maka dari itu dalam instrumen penelitian akan peneliti paparkan lebih lanjut pula mengenai validitas dan reliabilitas instrumennya. Instrumen yang dibuat dalam penelitian ini adalah penerapan metode tutor sebaya, dan angket.

a. Metode Tutor Sebaya

Metode tutor sebaya digunakan dalam proses pembelajaran Menggambar Beton Bertulang pada sampel uji coba kemudian pada kelas eksperimen ketika penelitian dilakukan.

b. Angket

Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan


(28)

31

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengesian daftar pertanyaan. (Riduwan, 2011, hlm. 71)

Untuk angket digunakan skala likertyang bersifat tertutup dengan bentuk

checklist. Seperti yang dijelaskan Riduwan (2011, hlm. 87) bahwa, “Skala likertdigunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.”

Berikut ini ada contoh angket beserta penilaiannya yang digambarkan dalam bentuk tabel.

Tabel 3.4 Contoh Angket Skala Likert Yang Berbentuk Checklist.

No. Pernyataan Jawaban

SS ST TS STS

1.

2.

Diisi dengan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan aspek-aspek yang akan diungkap

...

Untuk sistem penilainnya dari jawaban setiap item instrumen yang

menggunakan Skala Likert diberi bobot skor dalam rentang 1-4, dan terdapat item yang bernilai positif (+) dan negatif (-)

Tabel 3.5 Sistem Penilitian Berdasarkan Skala Likert

Bentuk Item Pola Skor SS ST TS STS Pernyataan Positif 4 3 2 1 Pernyataan Negatif 1 2 3 4

Keakuratan data dalam penelitian ini dapat dicapai dengan membuat instrumen sebaik mungkin, dalam arti memiliki tingkat kesahihan (validitas) yang


(29)

32

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

tinggi, serta keandalan (reliabilitas). Sependapat dengan Arikunto (2011, hlm. 144) menyatakan, bahwa “Instrumen yang baik harus memenuhi da persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.”

2. Kisi-Kisi Instrumen penelitian

Setelah menentukan jenis instrumen, langkah selanjutnya adalah menyusun pertanyaan-pertanyaan. Penyusunan pertanyaan diawali dengan membuat kisi-kisi instrumen.

“Kisi-kisiadalahsebuahtabel yang menunjukanhubunganantarahal-hal yang disebutkandalambarisdenganhal-hal yang disebutkandalamkolom. Kisi-kisipenyusunaninstrumenmenunjukankaitanantaravariabel yang ditelitidengansumber data darimana data akandiambil, metode yang digunakandaninstrumen yang disusun” Arikunto (2011, hlm.162)

Sesuai dengan uraian diatas, untuk masalah yang akan diteliti yaitu Kontribusi Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Gambar Konstruksi Bangunan Gedung di SMK Negeri 1 Sumedang dapat diteliti dengan menyusun kisi-kisi instrumen berdasarkan variabel-variabel yang ada. Kisi-kisi adalah rancangan berupa suatu daftar yang berbentuk matrik, dimana didalamnya terdapat komponen-komponen yang disiapkan untuk menyusun angket yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti.

E. Paradigma Penelitian

Untuk memperjelas gambaran tentang variabel-variabel dalam penelitian ini penulis menyusun alur penelitian secara skematis dalam bentuk paradigmpenelitian.

Sugiyono (2012, hlm.43)


(30)

33

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Paradigmapenelitiandiartikansebagaipolapikir yang menunjukanhubunganantaravariabel yang akanditeliti yang sekaligusmencerminkanjenisdanjumlahrumusanmasalah yang perludijawabmelaluipenelitian, teori yang digunakanuntukmerumuskanhipotesis, danteknikanalisisstatistik yang akandigunakan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian menggambarkan paradigma penelitian yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian F. Prosedur Penelitian

1. Tahapan Persiapan

a. Studi pendahuluan untuk mengetahui data mengenai lokasi penelitian, keadaan sekolah serta surat perizinan penelitian.

b. Studi kurikulum untuk mengetahui kurikulum dan materi yang harus dikuasi siswa.

c. Menentukan sampel penelitian dan memilih kelas yang dijadikan sebagai kelas eksperimen.

d. Menyusun instrumen penelitian yaitu berupa angket motivasi belajar siswa.

Variabel X

Penerapan Metode Tutor Sebaya

Variabel Y Motivasi Belajar Siswa


(31)

34

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

e. Melakukan uji coba instrumen yaitu uji reliabilitas dan uji validitas. Kemudian, melakukan penyebaran angket motivasi belajar siswa awal (pretest) untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa sebelum diberi

treatment.

f. Menyusun skenario dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2. Tahap Pelaksanaan

Guru menerapkan metode pengajaran tutor sebaya, dengan langkah-langkah berikut :

a. Guru menjelaskan materi pembelajaran, kemudian melakukan tes awal untuk menentukan siswa yang dijadikan sebagai tutor.

b. Guru membagi siswa lainnya menjadi beberapa kelompok dengan jumlah siswa tiap kelompoknya sebanyak 5-6 orang.

c. Guru membagi setiap tutor untuk membimbing satu kelompok.

d. Guru memberikan soal-soal latihan kepada seluruh siswa mengenai materi pondasi untuk dikerjakan secara berkelompok, dan tutor berkewajiban untuk membimbing anggota kelompoknya yang memiliki kesulitan dalam belajar dan membutuhkan bantuan.

e. Guru mengawasi jalannya proses pembelajaran.

3. Tahap Penyelesaian

a. Melakukan penyebaran angket motivasi belajar siswa akhir (posttest) setelah diberikan treatment atau penerapan metode pengajaran tutor sebaya pada kelas eksperimen untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa setelah diberikan treatment.


(32)

35

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

b. Mengolah data hasil penyebaran angket pretest dan posttest dengan tujuan untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian diterima atau ditolak.

G. Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam peneltian ini harus diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu agar dapat memberikan gambaran atau hasil yang dapat dipercaya untuk memperoleh data yang bisa dipertanggungjawabkan.

1. Pengujian Instrumen Angket

Angket yang akan dipakai untuk penelitian harus memenuhi syarat validitas dan reabilitas, oleh karena itu sebelum digunakan harus

diujicobakan terlebih dahulu. “Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan variabel” (Arikunto, 2011 hlm.144).

a. Validitas Instrumen

Validitas instrumen penelitian adalah ketepatan dari suatu instrumen penelitian atau alat pengukur terhadap konsep yang akan diukur, sehingga instrumen ini akan mempunyai kevalidan dengan taraf yang baik. Menurut Arikunto (2011, hlm. 211) bahwa “Validitas adalh ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen”. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.

Setelah diperoleh data, data ditabulasi kemudian pengujian validitas dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam suatu faktor, dan mengekorelasi skor faktor dengan skor total. Uji validitas dengan rumus Pearson Product Moment :


(33)

36

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

= Σ −( Σ )(Σ )

Σ 2−(Σ )2 Σ 2−(Σ )2

(Arikunto,2011 hlm.98)

Keterangan :

rhitung = koefisienkorelasiantaravariabel X danvariabel Y, dua

variabel yang dikorelasikan

X = skortiapbutirsoaldaritiapresponden

Y = skor total dariseluruhitemdarisetiapresponden ΣX =Jumlah skor tiap item dari seluruh responden

ΣY =Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden N = Jumlahrespondenujicoba

Berdasarkan tabel3.7diketahuibahwa itempernyataan no. 1,7,8,10,11,14,17,38 dinyatakan tidak valid, maka item pernyataan tersebut tidak akan digunakan dalam angket penelitian. Sedangkan item pernyataan yang layak digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa adalah item yang valid yaitu berjumlah32item.

Uji validitas ini dilakukan pada setiap item angket dengan kriteria pengujian item adalah jika t hitung > t tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (taraf

signifikan 5%) maka item pernyataan tersebut dinyatakan valid. Sedangkan apabila t hitung < t tabel dengan taraf kepercayaan 95% (taraf signifikan 5%) maka

item soal tersebut tidak valid.

Jika instrument itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut:

Tabel 3.8 KriteriaValiditasSuatuPenelitian

IntervalKoefisienValidita TingkatHubungan

0.80- 1,00 Validitassangattinggi 0.60- 0,799 Validitastinggi 0.40- 0,599 Validitassedang


(34)

37

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

0.20- 0,399 Validitasrendah rxy < 0,199 Validitassangatrendah

(Sugiyono, 2012,hlm. 259)

b. Uji ReliabilitasInstrumen

Reliabel artinya, dapat dipercaya,jadi dapat diandalkan. “Ungkapanyang mengatakanbahwainstrumen harusreliabelsebenarnyamengandungarti bahwa instrumentersebutcukupbaik

sehinggamampumengungkapdatayangbisadipercaya”.(Arikunto, 2011, hlm. 154) Untuk menghitung reliabilitas menggunakan rumus alpha sebagai berikut : a) MenghitungRealibilitasInstrumen(r11)denganrumusAlpha

11 = −

1 1−

Σ �

(Arikunto, 2011, hlm.171)

Keterangan :

r11 = NilaiReliabilitas

k = Jumlah Item

� � = JumlahVariansskortiap-tiap item = Varians total

Adapun rumus yang digunakan untuk mencari varian tiap-tiap item :

� = Σ x

2 Σ x 2

(Riduwan. 2010, hlm.116) Keterangan:

� =Hargavarianstotal ΣY2 =Jumlahkuadratskor total (ΣY)2 =Jumlahkuadran dari skor total N =Jumlahresponden


(35)

38

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Variabel rhitung rtabel Keputusan

Motivasi belajar siswa 0,940 0,413 Reliabel

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus alpha, diperoleh hasil r11 = 0,940. Bila diinterpretasikan pada tabel 3.10, maka secara

keseluruhan soal instrumen angket memiliki tingkat reliabel yang sangat tinggi. Uji reliabilitas yang dilakukan pada item yang sudah valid. Setelah dilakukan pada 40 item yang diujicobakan dan tidak valid terdapat 8 item, maka uji reliabilitas ini dilakukan 32 item. Hasilperhitungan koefisienseluruhitemyangdinyatakandenganr11 tersebutdibandingkan denganderajatreliabilitasevaluasidengantolakukurtaraf

kepercayaan95%.Kriteriathitung>ttabelsebagaipedomanuntukpenafsiranadalah:

Tabel 3.10KriteriaReliabilitasSuatuPenelitian

IntervalKoefisienReliabilitas TingkatHubungan 0.80-1,00 Sangattinggi 0.60- 0,799 Tinggi 0.40- 0,599 Cukup 0.20-0,399 Rendah

r ll< 0,199 Sangatrendah

(Sugiyono, 2012, hlm. 216)

H. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencaridanmenyusunsecarasistematis data yang diperolehdarihasilujicoba instrument yang di ujicobakan. Dengancaramengorganisasikan data kedalamkategori, menjabarkankedalam unit-unit, melakukansintesa, menyusunkedalampola, memilihmana yang pentingdan


(36)

39

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

danmembuatkesimpulansehinggamudahdipahamiolehdirisendirimaupun orang lain. (Sugiyono. 2012, hlm. 335).

1. Penentuan Skor Instrumen a. Instrumen Angket

Data yang sudah didapat melalui angket yang telah diisi oleh responden dianalisis secara statistik. Data tersebut berupa data kuantitatif. Oleh karena itu perlu dilakukan pemberian skor atau nilai kuantitatif pada setiap aspek yang diukur. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket, untuk setiap soal yang dijawab diberikan skor berdasarkan skala likert seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

2. Uji Homogenitas

Pengujianhomogenitasdimaksudkanuntukmemberikankeyakinanbahwasek umpulan data yang dianalisismemangberasaldaripopulasi yang tidakjauhberbedakeseragamannya.

Pengujianhomogenitasvarianssuatukelompok data dalampenelitianinimenggunakanUji F. Adapun proses pengujiandanrumus yang digunakanuntukpengujianhomogenitasvarianskelompok data yaitusebagaiberikut:

Rumusuji F yaitu:

=

� �

� � �

KriteriaPengujian

JikaFhitung≥Ftabel,maka data tidakhomogen

JikaFhitung<Ftabel, maka data homogen

Adapunujihomogenitasdalampenelitianiniadalahsebagaiberikut:

Tabel 3.11PerhitunganUjiHomogenitas Data

Kelompok Jumlah

Responden

Standar Deviasi

Varians Data

Kesimpulan


(37)

40

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Terkontrol 30 7,77 60,31

Langkahpengujian:

a. Variansdarisetiapkelompoksampel: Variansdarikelompokeksperimen= 85,91

Variansdarikelompok control = 60,31 b. Menghitungnilai F, yaitu:

� = � �

� � � =

85,91 60,31= ,

c. Melihatnilai F tabel, dengan dk1 = 30dan dk2 =

29padatingkattingkatkepercayaan 95% yaitu: F tabel (0,05;30;29) = 1,85

makadapatdisimpulkanbahwa data bersifathomogen, karena Fhitung<Ftabel, yaitu 1,424 <1,85.

3. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Kenormalan data diuji dengan menggunakan distribusi Chi-kuadrat.

Langkah-langkah yang digunakan dalam menguji normalitas distribusi frekuensi berdasarkan Chi-Kuadrat (�2) adalah sebagai berikut:

a) Mencari skor terbesar dan terkecil b) Menentukan nilai rentang (R)

R= skor max - skor min

c) Menentukan banyaknya kelas (K)

k = 1 + 3,3log d) Menentukan panjang kelas interval (i)

�= =


(38)

41

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

e) Membuat tabel distribusi frekuensi f) Menghitung rata-rata (Mean)

=∑ � � g) Mencari simpangan baku (standar deviasi)

= .∑ � �

2−(Σ � �)2

( −1)

h) Membuat daftar distribusi frekuensi yang diharapkan dengan cara :

1. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah 0,5.

2. Menghitung nilai Z skor untuk batas kelas interval dengan rumus: = � −

3. Mencari luas 0-Z dari tabel kurva normal dari 0-Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas.

4. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka 0-Z yaitu angka baris pertama dikurangi dengan baris kedua. Angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.

5. Menentukan frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n).

i) Mencari Chi-Kuadrat hitung (�2)

�2 = ( − ) 2

�=1


(39)

42

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

j) Membandingkan �2hitung dengan �2tabel

k) Dengan membandingkan �2hitung dengan �2tabel untuk dan derajat kebebasan

(dk)=k-1 dengan pengujian kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika �2hitung >�2tabel berarti distribusi data tidak normal, sebaliknyaJika

�2

hitung≤�2tabel berarti data distribusi normal.

Apabila data berdistribusi normal

makamenggunakananalisisstatistikparametrik.

Dalamanalisisstatistikparametrikadapengujianpersyaratananalisisyaituujikorelasim enggunakanpearson product momen, koefisiendeterminasi (KD) danpengujianhipotesis.

Hasil perhitungan uji normalitas dengan menggunakan rumus Chi-kuadrat pada variabel Y diperoleh harga Chi-kuadrat (x2) sebesar 2,562. Nilai Chi-kuadrat (x2) yang didapat dikonsultasikan pada tabel x2 dengan dk = k-1=6-1=5. Dari distribusi x2 diperoleh x2(95%)(5) = 11,070. Adapun kriteria pengujiannya

sebagai berikut :

Jika x2 hitung > x2 tabel, artinya distribusi data tidak normal. Jika x2 hitung ≤ x2 tabel, artinya distribusi data normal

Harga Chi-kuadrat hasil perhitungan (x2 hitung (2,562) < x2 tabel (11,070), maka dapat disimpulkan bahwa distibusi data berdistribusi normal pada tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (dk) = k-1=5.

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk menguji diterima atau tidak diterimanya

hipotesis, yang sekaligus merupakan tanda keberartian atau tidak keberartian hubungan diantara variabel-variabel.


(40)

43

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

dsg = 1-1 �1+ 2-1 �2

1+ 2 - 2

(Sudjana, 2005, hlm.239) Furqon (2009, hlm.183) mengatakan bahwa “…variansi sampel gabungan juga dicari dengan memperhitungkan besarnya sampel setiap kelompok”. Berdasarkan pernyataan Furqon tersebut, sesuai dengan jumlah sampel pada dua kelompok yang berbeda, kelompok 1 sebanyak 30 orang sedangkan kelompok 2 sebanyak 31 orang.

thitung=

x1-x2

dsg 1

n1 + 1 n2

(Sudjana, 2005, hlm. 239) dsg = Deviasi standar gabungan

n1 = Jumlah sampel ke-1

n2 = Jumlah sampel ke-2

V1 = Varians ke-1

V2 = Varians ke-2

1 = Rata-rata sampel ke-1 2 = Rata-rata sampel ke-2

Setelah diperoleh harga thitung kemudian dibandingkan dengan

harga ttabel dengaan dk = (n-2) taraf kepercayaan 95%. Kriteria

pengujiaannya jika –t tabel < t hitung < t tabel maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Jika t hitung ada diluar atau sama dengan batas interval t 0,995 tetapi masih dalam interval t 0,995 maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.

kaidah pengujian dicari dengan cara membandingkan nilai thitung


(41)

44

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

dk = n1 + n2 –2, dengan taraf signifikansi (α = 0,05) , dengan kriteria pengujian sebagai berikut:


(42)

58

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada “Studi Komparasi Motivasi Belajar Siswa Antara Pembelajaran Dengan Metode Tutor Sebaya dan Metode Latihan Individual Pada Mata Pelajaran Menggambar Bangunan Gedung

Di SMK Negeri 1 Sumedang ”.dapat dibuatkesimpulan sebagai berikut:

1. Motivasi belajar siswa dengan menggunakan metode tutor sebaya pada mata pelajaran menggambar bangunan beton meningkat.

2. Motivasi belajar siswa dengan menggunakan metode latihan individual pada mata pelajaran menggambar bangunan beton tidak meningkat. 3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa kelas XI TGB 3 yang

tidak diterapkan metode belajar tutor sebaya dengan siswa XI TGB 2 yang diterapkan metode belajar tutor sebaya. Kelas XI TGB 3 (kelas kontrol) sebagian besar siswa memperoleh nilai dibawah KKM, sementara kelas XI TGB 2 (kelas eksperimen) tidak ada siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM.

B. Implikasi dan Rekomendasi

Dalampenelitianini, penelitiakanmengemukakanimplikasi dan rekomendasipadakesimpulan dan hasil penelitian yang didapat, di antaranyaadalahsebagaiberikut:

1. Bagi guru, berdasarkan hasil penelitian ini penerapan Metode Tutor Sebaya dapat dijadikan sebuah alternatif yang digunakan dalam pembelajaran karena siswa menjadi lebih aktif dan kreatif di dalam proses pembelajarannya sehingga siswa tidak hanya menghafal materi yang diberikan, akan tetapi memahami konsep dari materinya yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar.


(43)

59

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif pengembangan kurikulum yang dapat digunakan dalam pembelajaran, baik itu pembelajaran pada Mata Pelajaran Menggambar Utilitas Gedung maupun pembelajaran lainnya.

3. Bagi calon peneliti selanjutnya yang akan mengambil topik yang sama, diharapkan mengkaji lebih luas serta ingin mendalami lebih lanjut mengenai permasalahan yang berhubungan dengan topik ini, sebaiknya menggunakan lembar observasi karena sebuah metode pembelajaran perlu pengamatan untuk mengukur seberapa baik metode tersebut ketika diterapkan dalam proses pelaksanaan, dan hasil belajar siswa sebaiknya dipaparkan untuk melihat seberapa jauh keberhasilan metode pembelajaran terhadap hasil belajar dan seberapa besar motivasi berpengaruh terhadap hasil belajar.


(44)

60

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2011). Dasar –Dasar Evaluasi Pendidikan Evaluasi Pendidikan.Edisi Revisi, Cetakan kesebelas, Jakarta : Bumi Aksara

Bantala, Agung Puspita. (2010). Penerapan Pembelajaran E-Learning untuk

Meningkatkan Kemampuan Kognitif Peserta Diklat Teknik Jaringan Komputer Dasar di PPPPTK BMTI Bandung. Tesis S2 Prodi Pendidikan

Teknologi dan Kejuruan UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Departemen Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia. (2014).

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI.

Djamarah, S. B. dan Zain, A. (2010). Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Dimyati. Dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Farri, S. (2010). Perbedaan Metode Pembelajaran Konvensional dan Metode

Pembelajaran Hypnoteching, [Online] Tersedia:

http://faesabila.blogspot.com/2010/07/konvensional-vs-hypnoteaching.html [16 mei 2015]

Furqon. (2009). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Kholik, Muhammad. (2011). Metode pembelajaran konvensional, [Online] Tersedia: http://muhammadkholik.worpress.com/2011/11/08/metode-pembelajarankonvensional. [ 18 mei 2015]

Nasution, S., 1995, Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara. Nazir, M. (1999). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Muda. Bandung: Alfabeta.

Riduwan. (2010).Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Alfabeta, Bandung.

Sagala, S. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu

Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung : Alfabeta.

Sardiman, M. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.


(45)

61

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Sawali tuhusetya, (2007). online http://sawali.info/2007/12/29/diskusi-kelompok-terbimbing-model-tutor-sebaya/. [18 mei 2015]

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sudjana, N. (2005). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. (Edisi Kelima). Bandung: Alfabeta. Sugiyono (2010), Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.

Suherman, Erman (2003). Strategi pembelajaran Kontemporer. Edisi revisi. Bandung. JICA UPI 321 hlm.

Suparno, P. (2007). Filsafat Kontruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanius.

Soeharto dkk, (2003). Pengertian Motivasi Belajar Siswa. [ONLINE]

Tersedia: http://www.sarjanaku.com/2011/05/motivasi-belajar-siswa.html [18 mei 2015]

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Uma Sekaran. (1992). Kerangka Berfikir. [ONLINE]

Tersedia: http://oemjazz.blogspot.com/2009/01/kerangka-berpikir.html [18 mei 2015]

Winataputra, U. S. (2000). Pendekatan Pembelajaran Kelas Rangkap. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.


(1)

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

dsg = 1-1 �1+ 2-1 �2 1+ 2 - 2

(Sudjana, 2005, hlm.239) Furqon (2009, hlm.183) mengatakan bahwa “…variansi sampel gabungan juga dicari dengan memperhitungkan besarnya sampel setiap kelompok”. Berdasarkan pernyataan Furqon tersebut, sesuai dengan jumlah sampel pada dua kelompok yang berbeda, kelompok 1 sebanyak 30 orang sedangkan kelompok 2 sebanyak 31 orang.

thitung= x

1-x 2

dsg 1

n1 + 1 n2

(Sudjana, 2005, hlm. 239) dsg = Deviasi standar gabungan

n1 = Jumlah sampel ke-1

n2 = Jumlah sampel ke-2

V1 = Varians ke-1

V2 = Varians ke-2

1 = Rata-rata sampel ke-1 2 = Rata-rata sampel ke-2

Setelah diperoleh harga thitung kemudian dibandingkan dengan

harga ttabel dengaan dk = (n-2) taraf kepercayaan 95%. Kriteria

pengujiaannya jika –t tabel < t hitung < t tabel maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Jika t hitung ada diluar atau sama dengan batas interval t 0,995 tetapi masih dalam interval t 0,995 maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.

kaidah pengujian dicari dengan cara membandingkan nilai thitung


(2)

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

dk = n1 + n2 –2, dengan taraf signifikansi (α = 0,05) , dengan kriteria pengujian sebagai berikut:


(3)

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada “Studi Komparasi Motivasi Belajar Siswa Antara Pembelajaran Dengan Metode Tutor Sebaya dan Metode Latihan Individual Pada Mata Pelajaran Menggambar Bangunan Gedung

Di SMK Negeri 1 Sumedang ”.dapat dibuatkesimpulan sebagai berikut:

1. Motivasi belajar siswa dengan menggunakan metode tutor sebaya pada mata pelajaran menggambar bangunan beton meningkat.

2. Motivasi belajar siswa dengan menggunakan metode latihan individual pada mata pelajaran menggambar bangunan beton tidak meningkat. 3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara siswa kelas XI TGB 3 yang

tidak diterapkan metode belajar tutor sebaya dengan siswa XI TGB 2 yang diterapkan metode belajar tutor sebaya. Kelas XI TGB 3 (kelas kontrol) sebagian besar siswa memperoleh nilai dibawah KKM, sementara kelas XI TGB 2 (kelas eksperimen) tidak ada siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM.

B. Implikasi dan Rekomendasi

Dalampenelitianini, penelitiakanmengemukakanimplikasi dan rekomendasipadakesimpulan dan hasil penelitian yang didapat, di antaranyaadalahsebagaiberikut:

1. Bagi guru, berdasarkan hasil penelitian ini penerapan Metode Tutor Sebaya dapat dijadikan sebuah alternatif yang digunakan dalam pembelajaran karena siswa menjadi lebih aktif dan kreatif di dalam proses pembelajarannya sehingga siswa tidak hanya menghafal materi yang diberikan, akan tetapi memahami konsep dari materinya yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar.


(4)

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif pengembangan kurikulum yang dapat digunakan dalam pembelajaran, baik itu pembelajaran pada Mata Pelajaran Menggambar Utilitas Gedung maupun pembelajaran lainnya.

3. Bagi calon peneliti selanjutnya yang akan mengambil topik yang sama, diharapkan mengkaji lebih luas serta ingin mendalami lebih lanjut mengenai permasalahan yang berhubungan dengan topik ini, sebaiknya menggunakan lembar observasi karena sebuah metode pembelajaran perlu pengamatan untuk mengukur seberapa baik metode tersebut ketika diterapkan dalam proses pelaksanaan, dan hasil belajar siswa sebaiknya dipaparkan untuk melihat seberapa jauh keberhasilan metode pembelajaran terhadap hasil belajar dan seberapa besar motivasi berpengaruh terhadap hasil belajar.


(5)

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2011). Dasar –Dasar Evaluasi Pendidikan Evaluasi Pendidikan.Edisi Revisi, Cetakan kesebelas, Jakarta : Bumi Aksara

Bantala, Agung Puspita. (2010). Penerapan Pembelajaran E-Learning untuk

Meningkatkan Kemampuan Kognitif Peserta Diklat Teknik Jaringan Komputer Dasar di PPPPTK BMTI Bandung. Tesis S2 Prodi Pendidikan

Teknologi dan Kejuruan UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Departemen Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia. (2014).

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI.

Djamarah, S. B. dan Zain, A. (2010). Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Dimyati. Dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Farri, S. (2010). Perbedaan Metode Pembelajaran Konvensional dan Metode

Pembelajaran Hypnoteching, [Online] Tersedia:

http://faesabila.blogspot.com/2010/07/konvensional-vs-hypnoteaching.html [16 mei 2015]

Furqon. (2009). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Kholik, Muhammad. (2011). Metode pembelajaran konvensional, [Online] Tersedia: http://muhammadkholik.worpress.com/2011/11/08/metode-pembelajarankonvensional. [ 18 mei 2015]

Nasution, S., 1995, Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara. Nazir, M. (1999). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Muda. Bandung: Alfabeta.

Riduwan. (2010).Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Alfabeta, Bandung.

Sagala, S. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu

Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung : Alfabeta.

Sardiman, M. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.


(6)

Andhyni Kusumahastiti, 2015

STUDI KOMPARASI MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN INDIVIDUAL PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Sawali tuhusetya, (2007). online http://sawali.info/2007/12/29/diskusi-kelompok-terbimbing-model-tutor-sebaya/. [18 mei 2015]

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sudjana, N. (2005). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. (Edisi Kelima). Bandung: Alfabeta. Sugiyono (2010), Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.

Suherman, Erman (2003). Strategi pembelajaran Kontemporer. Edisi revisi. Bandung. JICA UPI 321 hlm.

Suparno, P. (2007). Filsafat Kontruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanius.

Soeharto dkk, (2003). Pengertian Motivasi Belajar Siswa. [ONLINE]

Tersedia: http://www.sarjanaku.com/2011/05/motivasi-belajar-siswa.html [18 mei 2015]

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Uma Sekaran. (1992). Kerangka Berfikir. [ONLINE]

Tersedia: http://oemjazz.blogspot.com/2009/01/kerangka-berpikir.html [18 mei 2015]

Winataputra, U. S. (2000). Pendekatan Pembelajaran Kelas Rangkap. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE TUTOR SEBAYA PADA MATA DIKLAT AUTOCAD DI SMK NEGERI 3 SEMARANG PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN

0 8 101

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MELALUI METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Peningkatan Kreativitas Belajar Melalui Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas V SDN 1 Juma

0 2 16

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MELALUI METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA Peningkatan Kreativitas Belajar Melalui Metode Pembelajaran Tutor Sebaya Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas V SDN 1

0 1 12

Pengaruh Metode Pengajaran Tutor Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Smk Negeri 11 Bandung.

0 2 50

PENGARUH METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MENGGAMBAR UTILITAS GEDUNG DI SMK NEGERI 2 GARUT.

0 2 42

PENGARUH KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMKN 1 SUMEDANG.

1 2 42

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN SMK NEGERI 5 BANDUNG.

0 0 30

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 SEYEGAN.

1 1 110

Pengaruh Metode Pengajaran Tutor Sebaya Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Di Smk Negeri 11 Bandung - repository UPI S PEA 1004567 Title

0 1 9

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK DASAR DI SMK NEGERI 1 KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013 2014 -

0 1 44