PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA PROGRAM KEAHLIAN KBB SMK NEGERI 2 MEDAN.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PETA KONSEP
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA
PROGRAM KEAHLIAN KBB
SMK NEGERI 2 MEDAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
Oleh
RENI AYU LESTARI GINTING
5111111006
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
(2)
(3)
(4)
(5)
Bismillahirrahmanirrahim...
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.s. al-Mujadalah : 11)”
Segala puji bagi Allah SWT, yang maha mengetahui segala sesuatu yang lahir maupun batin. Kepunyaan Allah langit dan bumi, segala yang ada didalamnya dan diantara keduanya, Allah memberi kemudahan bagi manusia yang memperhatikan dengan akalnya. Allah menciptakan keagungan, mengajarkan ilmu yang bermanfaat untuk mengenal-Nya.
Alhamdulillahirabbil’alamin...
Dengan rahmat Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, Skripsi ini ku persembahkan kepada orang-orang yang sangat berharga didalam hidupku. Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terimakasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada Bapak (A.Ginting) dan Mamak (Manisah) yang selalu menyirami kasih sayang kepadaku, yang selalu mendo’akanku, dan selalu menasehatiku menjadi lebih baik, terimakasih pak... terimakasih mak...
Untuk kakak dan adik-adikku, tiada yang paling mengharukan saat berkumpul bersama kalian, walaupun sering bertengkar tapi hal itu yang selalu menjadi warna yang tak akan bisa tergantikan, insyaallah aku akan selalu menjadi yang terbaik untuk kalian semua.. Terimakasih kak riyot, dek titot, dek muntol, dan dek ucok...
Untuk sahabat-sahabat terbaikku Seven Icon, terimakasih atas bantuan, do’a kita bersama, hiburan dan semangat selama 54 bulan yang indah ini. Terimakasih Nilot, Madut, Evot, Mumut, Anong, dan Cabul....
Untuk teman-teman yang seperjuangan dengan ku, terimakasih atas bantuan, partisipasi, dan sikap saling tolong menolong yang kita jaga. terimakasih teman-teman...
Terakhir, sebagai tanda cinta kasihku, ku persembahkan karya kecil ini untuknu. Terimakasih atas kasih sayang, perhatian, dan kesabaranmu yang telah memberiku semangat dan inspirasi dalam menyelesaikan skripsiku ini, semoga engkau pilihan yang terbaik buatku dan masa depan ku. Terimakasih Surya Andhika...
(6)
Keywords :
Learning Model Concept Maps, Learning Outcomes
ABSTRACT
Reni Ayu Lestari Ginting. NIM 5111111006. The application of Learning Model Concept Maps To Improve Student Learning Outcomes Building Construction Skills Program KBB SMK Negeri 2 Medan. Essay. Faculty of Engineering - University of Medan. 2016.
This research is a Research Action class (PTK) conducted in odd semester academic year 2015/2016 aimed at improving the results of the study on building construction specifications basic competencies and characteristics of wood for building construction grade X program construction stone and in odd semester academic year 2015/2016 aimed at improving the results of the study on building construction specifications basic competencies and characteristics of wood for building construction grade X program Construction stone and concrete SMK Negeri 2 Medan through learning concept map. Model learning concept map is one of the interactive learning models that can be used by teachers in the classroom. Because the model of learning concept map can make students more easily understand the material being taught, are able to develop such material and it's easier to know the direction of learning through the concepts that have been summarized.
This research procedure conducted in two cycles, each cycle consisting of two times.Each cycle consists of the stages of planning (planning), actions (acting), observation(observing), and reflection (reflecting). Sub subjectmatter on a cycle I was StrongerWood Press and strong pull wood. And material cycle II is the durability of wood and wood mechanically checks. Research data taken from test results of student learningthat is an objective test consisting of two cycles. Where I cycle consists of 20 itemsand Cycle II consists of 20 items. Prior to the test, the test in question in advance. Trial results of research instruments from 20 items on a cycle I there are 17 valid question, test difficulty obtained 11 reserved categories easy, 9 reserved medium and there is no question of a difficult test, power test criterion obtained 3 reserved category 5 crappy reserved enough and 12 reserved good, reliability test test earned 0.87 (very high). Cycle II of 20 items 16 a matter of valid test difficulty obtained 13 reserved categories easy, 7 are reserved and there is no question of a difficult test, power test criterion obtained 3 reserved category ugly, 9 reserved enough, 7 reserved good, and 1 reserved good, reliability test test earned 0.90 (very high). The study is said to besuccessfully measured by average komulatif student learning outcomes acquired the minimal value of 75 and gas been completed in the entire class of classical if ≥ 75% of its students has been completed.
The results showed increased student learning outcomes, seen from the increasingvalue of the I-cycle to cycle II. The value of the average student's cognitive 77.45 be 84.34 with a passing percentage of 66.76% to 83,33%. The value of the average student's affective 74.58 be 82.17 with a passing percentage of 50% be 83,33%. The value of the average student's psychomotor 70.63 be 77.71 with a passing percentage of 70.83% to 79,17%. Based on the results of the study it can be concluded that the application of the Model of learning concept map can enhance the learning outcome of Students building construction Program Expertise KBB SMK Negeri 2 Medan T.P.2015/2016.
(7)
Kata Kunci :
Model Pembelajaran Peta Konsep, Hasil Belajar
ABSTRAK
Reni Ayu Lestari Ginting. NIM 5111111006. Penerapan Model Pembelajaran Peta Konsep Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa Program Keahlian KBB SMK Negeri 2 Medan. Skripsi. Fakultas Teknik – Universitas Negeri Medan. 2016.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Konstrusi Bangunan pada kompetensi dasar spesifikasi dan karakteristik kayu untuk konstruksi bangunan siswa kelas X program keahlian Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Medan melalui model pembelajaran Peta Konsep. Model pembelajaran peta konsep adalah salah satu interaktif model pebelajaran yang dapat digunakan oleh guru didalam kelas. Karena model pembelajaran peta konsep dapat membuat siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan, mampu mengembangkan materi tersebut dan lebih mudah untuk mengetahui arah pembelajaran melalui konsep-konsep yang telah dirangkum.
Prosedur penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Sub materi pokok pada siklus I adalah Kuat Tekan Kayu dan Kuat Tarik Kayu. Dan sub materi pada siklus II adalah Keawetan Kayu dan Pemeriksaan kayu secara mekanis. Data penelitian diambil dari tes hasil belajar siswa yaitu tes objektif yang terdiri dari 2 siklus. Dimana siklus I terdiri dari 20 soal dan Siklus II terdiri dari 20 soal. Sebelum dilakukan tes, soal tersebut di uji terlebih dahulu. Hasil uji coba instrumen penelitian dari 20 soal pada siklus I terdapat 17 soal valid, uji tingkat kesukaran didapat 11 soal kategori mudah, 9 soal sedang dan tidak ada soal yang sukar, uji daya pembeda tes didapat 3 soal kategori jelek, 5 soal cukup dan 12 soal baik, uji reliabilitas tes didapat 0,87 (sangat tinggi). Pada siklus II dari 20 soal terdapat 16 soal valid, uji tingkat kesukaran didapat 13 soal kategori mudah, 7 soal sedang dan tidak ada soal yang sukar, uji daya pembeda tes didapat 3 soal kategori jelek, 9 soal cukup, 7 soal baik, dan 1 soal sangat baik, uji reliabilitas tes didapat 0,90 (sangat tinggi).Penelitian dikatakan berhasil diukur berdasarkan rata-rata komulatif hasil belajar siswa memperoleh nilai minimal 75 dan tuntas secara klasikal jika seluruh kelas ≥ 75% siswanya tuntas.
Hasil penelitian menunjukkan meningkatnya hasil belajar siswa, terlihat dari meningkatnya nilai dari siklus I ke siklus II. Nilai rata-rata kognitif siswa 77,45 menjadi 84,34 dengan presentase kelulusan 66,76% menjadi 83,33%. Nilai rata-rata afektif siswa 74,58 menjadi 82,17 dengan presentase kelulusan 50% menjadi 83,33%. Nilai rata-rata psikomotorik siswa 70,63 menjadi 77,71 dengan presentase kelulusan 70,83% menjadi 79,17%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Penerapan Model Pembelajaran Peta Konsep Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa Program Keahlian KBB SMK Negeri 2 Medan T.P. 2015/2016.
(8)
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat dan hidayahNya penulis masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan skripsi ini sehingga dapat diselesaikan dengan sebagaimana
adanya ini. Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Peta Konsep Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa Program Keahlian KBB SMK Negeri 2 Medan” yang disusun untuk memenuhi syarat dalam penyelesaian mata kuliah skripsi.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak baik berupa materi, dukungan moril maupun
informasi yang sangat membantu. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis
menyampaikan dengan tulus ucapan banyak terima kasih kepada:
1. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah
membimbing penulis dalam penyusunan Proposal Penelitian ini.
2. Dra. Rosnelli, M.Pd, selaku Plt. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Medan.
3. Drs. Asri Lubis, S.T., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
4. Drs. Nono Sebayang, S.T, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
5. Dr. Zulkifli Matondang M.Si., selaku Ketua Prodi S1 Pendidikan Teknik
(9)
ii
6. Prof. Dr. Effendi Napitupulu, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik
dan juga sebagai narasumber/penguji yang tiada hentinya memberikan
bimbingan selama proses perkuliahan hingga saat ini.
7. Drs. Ronald Butar-Butar, M.Pd, selaku narasumber/penguji yang telah
memberikan saran dan masukan-masukan yang membangun.
8. Drs. Edim Sinuraya, ST., M.Pd, selaku narasumber/penguji yang juga
memberikan saran dan masukan-masukan yang sangat membangun.
9. Sukardi, S.Pd.MM., selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Medan atas
bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan observasi dan penelitian
10.Irwanta, S.Pd., selaku guru mata pelajaran konstruksi bangunan atas bantuan
yang berarti selama penulis melakukan penelitian.
11.Teristimewah kepada kedua orang tua yang sangat luar biasa, yang selalu
mendukung, bekerja keras, memenuhi segala keperluan di kota medan ini,
serta memberikan semangat yang luar biasa yaitu Bapak Antoni Ginting dan
Mamak Manisah.
12.Ke-3 Saudara kandung, kakak Ria novalita Ginting, S.Psi (Riyot) yang sangat
menyebalkan, adik Risti ariani Ginting (titot) yang sangat polos, dan adik
laki-laki satu-satunya Darma Putra Ginting (Ucok) yang sangat manja.
13.Keluarga besar Ginting dan Wiraji yang selalu memberikan perhatiannya agar
selalu bersemangat dan tekun dalam belajar. Teristimewah kepada Muna
Octavia (Muntol) yang sangat judes dan baik hati.
14.Sahabat-sahabat terbaik yang paling setia menemani selama 4 tahun
(10)
iii
Mutmainnah Sitorus, Madut Banurea, Evi Tamala Manik dan Siti Mariana.
Sahabat-sahabat lainnya, Seven Icon PTB Part II, Mahasiswa/i PTB Regular
Stambuk 2011, dan Teman-teman PPLT.
15.Teristimewah kepada Surya Andhika yang selalu memberikan semangat,
dukungan, perhatian, nasehat, kasih sayang dan motivasi yang sangat luar
biasa.
16.Abang dan Kakak stambuk yang telah membantu memberikan arahan dan
informasi selama proses pembuatan Proposan Penelitian ini.
17.Semua pihak yang telah ikut membantu dalam proses pembuatan proposal
penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna
baik secara penulisan, pembahasan, dan sebagainya. Oleh sebab itu, penulis masih
mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca yang bersifat membangun agar
penelitian ini menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih dan bersyukur kepada
Allah SWT, semoga skripsi ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh
pembaca, Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
Medan, 12 Februari 2016
Penulis,
Reni Ayu Lestari Ginting NIM. 5111111006
(11)
iv DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN LEMBAR PERSUTUJUAN LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN ABSTRAK
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 8
C. Pembatasan Masalah ... 8
D. Rumusan Masalah ... 9
E. Tujuan Penelitian ... 9
F. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 11
A. Kajian Teoritis ... 11
(12)
v
1.1Hasil Belajar ... 11
1.2Konstruksi Bangunan ... 13
1.3Hasil Belajar Konstruksi Bangunan ... 14
2. Hakikat Model Pembelajaran Peta Konsep ... 15
B. Penelitian yang Relevan ... 23
C. Kerangka Berfikir... 24
D. Hipotesis Penelitian ... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 26
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26
B. Subyek Penelitian ... 26
C. Defenisi Operasional ... 26
D. Prosedur Penelitian ... 27
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 34
1. Tes Hasil Belajar ... 34
2. Uji Coba Instrumen ... 35
1.1 Validitas Tes ... 36
1.2 Indeks Kesukaran Tes ... 37
1.3 Uji Daya Beda ... 38
1.4 Uji Reliabilitas ... 39
F. Teknik Analisis Data ... 40
1. Ketuntasan Individual ... 40
(13)
vi
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 41
A. Siklus I ... 41
1. Perencanaan (Planning)... 41
2. Pelaksanaan (Action) ... 42
2.1Pertemuan Pertama ... 42
2.2Pertemuan Kedua ... 43
3. Pengamatan (Observing) ... 46
4. Refleksi (Reflecting) ... 51
B. Siklus II ... 53
1. Perencanaan (Planning)... 54
2. Pelaksanaan (Action) ... 54
2.2 Pertemuan Pertama ... 54
2.3 Pertemuan Kedua ... 56
3. Pengamatan (Observing) ... 59
4. Refleksi (Reflecting) ... 64
C. Pembahasan Penelitian ... 66
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 70
A. Kesimpulan... 70
B. Implikasi ... 70
C. Saran ... 72
DAFTAR PUSTAKA ... 74 LAMPIRAN
(14)
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perolehan Nilai Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Kelas X Program
Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2 ... 6
Tabel 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Siklus I dan Siklus II ... 29
Tabel 3. Kisi – kisi Instrumen Konstruksi Bangunan Siklus I ... 34
Tabel 4. Kisi – kisi Instrumen Konstruksi Bangunan Siklus II ... 34
Tabel 5. Perolehan Nilai Kognitif Siswa Siklus I ... 44
Tabel 6. Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I ... 45
Tabel 7. Perolehan Nilai Afektif Siswa Pert. 1 dan 2 Siklus I ... 47
Tabel 8. Hasil Belajar Afektif Siswa pada Siklus I ... 48
Tabel 9. Perolehan Nilai Psikomotor Siswa Siklus I ... 49
Tabel 10. Hasil Belajar Psikomotorik Siswa pada Siklus I ... 50
Tabel 11. Perolehan Nilai Kognitif Siswa Siklus II ... 57
Tabel 12. Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus II ... 58
Tabel 13. Perolehan Nilai Afektif Siswa Pert. 1 dan 2 Siklus II ... 60
Tabel 14. Hasil Belajar Ranah Afektif Siswa Siklus II ... 61
Tabel 15. Perolehan Nilai Psikomotor Siswa Siklus II ... 62
Tabel 16. Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Siswa Siklus II ... 63
Tabel 17. Perbandingan Ketercapaian Hasil Belajar ... 67
Tabel 18. Hasil Perhitungan Uji Validitas Konstruksi Bangunan Silkus I .... 121
Tabel 19. Hasil Perhitungan Uji Tingkat Kesukaran Tes Konstruksi Bangunan Silkus I ... 124
Tabel 20. Pembagian Kelompok Atas dan Kelompok Bawah Siklus I... 127
Tabel 21. Hasil Perhitungan Uji Daya Pembeda Konstruksi Bangunan Silkus I ... 128
(15)
viii
Tabel 22. Ringkasan Hasil Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siklus I ... 131 Tabel 23. Hasil Perhitungan Uji Validitas Konstruksi Bangunan Silkus II ... 134 Tabel 24. Hasil Perhitungan Uji Tingkat Kesukaran Tes Konstruksi Bangunan
Silkus II ... 137 Tabel 25. Pembagian Kelompok Atas dan Kelompok Bawah Siklus I... 140 Tabel 26. Hasil Perhitungan Uji Daya Pembeda Konstruksi Bangunan
Silkus II ... 141 Tabel 27. Ringkasan Hasil Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar Konstruksi
Bangunan Siklus II ... 144 Tabel 28. Hasil Tes Objektif Siswa Siklus I ... 145
Tabel 29. Hasil Tes Objektif Siswa Siklus II ... 146
Tabel 30. Hasil Pengamatan Afektif Siswa pada Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 Siklus I ... 147 Tabel31. Hasil Pengamatan Afektif Siswa pada Pertemuan 1 dan Pertemuan 2
Siklus II ... 148 Tabel 32. Hasil Pengamatan Psikomotor Siswa Siklus I ... 149 Tabel 33. Hasil Pengamatan Psikomotor Siswa Siklus II ... 150
(16)
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 28
Gambar 2. Grafik Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I ... 45
Gambar 3. Grafik Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus I ... 48
Gambar 4. Grafik Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Siklus I ... 50
Gambar 5. Grafik Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus II ... 58
Gambar 6. Grafik Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus II ... 61
Gambar 7. Grafik Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Siklus II ... 63
Gambar 8. Grafik Kenaikan Hasil Belajar Kognitif Siswa dari Siklus I ke Siklus II ... 68
Gambar 9. Grafik Kenaikan Hasil Belajar Afektif Siswa dari Siklus I ke Siklus II ... 68
Gambar 10. Grafik Kenaikan Hasil Belajar Psikomotor Siswa dari Siklus I ke Siklus II ... 68
Gambar 11. Perbandingan Ketercapaian Hasil Belajar Kognitif, Afektif, dan Psikomotor Siswa ... 69
(17)
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus ... 76
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 79
Lampiran 3. Bahan Ajar ... 98
Lampiran 4. Soal Tes Hasil Belajar ... 110
Lampiran 5. Lembar Pengamatan Afektif dan Psikomotor ... 117
Lampiran 6. Perhitungan Uji Instrumen Siklus I ... 125
Lampiran 7. Perhitungan Uji Instrumen Siklus II ... 132
Lampiran 8. Hasil Penelitian ... 145
Lampiran 9. Foto Dokumentasi ... 151
Lampiran 11. Surat Penugasan Dosen Pembimbing ... 159
Lampiran 12. Surat Permohonan Izin Observasi ... 160
Lampiran 13. Surat Balasan Permohonan Izin Observasi dari Sekolah... 161
Lampiran 14. Surat Pernyataan Guru ... 162
Lampiran 15 Surat Perubahan Judul. ... 163
Lampiran 16. Permohonan Izin Penelitian ke Kantor Dinas Pendidikan ... 164
Lampiran 17. Surat Balasan Permohonan Izin Penelitian dari Kantor Dinas Pendidikan ... 165
Lampiran 18. Permohonan Izin Penelitian ke Sekolah ... 166
Lampiran 19. Surat Balasan Permohonan Izin Penelitian dari Sekolah... 167
Lampiran 20. Surat Keterangan Selesai Penelitian ... 168
Lampiran 21. Beberapa Hasil Peta Konsep Siswa ... 169
Lampiran 22. Daftar Revisi ... 170
(18)
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut Anzwar (2001:2) pendidikan merupakan sebuah program yang
melibatkan sejumlah komponen yang bekerja sama dalam sebuah proses untuk
mencapai tujuan yang diprogramkan. Sebagai sebuah program, pendidikan
merupakan aktivitas sadar dan sengaja yang diarahkan untuk mencapai suatu
tujuan. Untuk mengetahui apakah penyelenggaraan program dapat mencapai
tujuannya secaa efektif dan efisien, maka perlu dilakukan evaluasi. Untuk itu,
evaluasi dilakukan atas komponen-komponen dan proses kerjanya sehingga
apabila terjadi kegagalan dalam mencapai tujuan maka dapat ditelusuri komponen
dan proses yang menjadi sumber kegagalan.
Pada zaman sekarang ini, sistem pendidikan semakin berkembang sejalan
dengan perkembangan zaman. Perkembangan zaman tersebut secara tidak
langsung menuntut suatu bangsa untuk memiliki sumber daya manusia (SDM)
yang siap untuk menghadapi segala macam tantangan yang dibawa oleh
perkembangan zaman itu sendiri. Anak didik memandang sekolah sebagai tempat
mencari sumber bekal yang akan membuka dunia bagi mereka, orang tua
memandang sekolah sebagai tempat dimana anaknya akan mengembangkan
kemampuannya dan pemerintah berharap agar sekolah akan mempersiapkan
anak-anak menjadi warga negara yang cakap (Dalyono, 2001). Dalam hal ini , terlihat
(19)
2
diperlukan. Di lingkungan sekolah, seorang peserta didik diberikan pembelajaran
yang berguna bagi dirinya, keluarga, masyarakat dan negaranya. Pembelajaran
yang terjadi disekolah melibatkan dua subjek yaitu guru dan peserta didik, dimana
tugas dan tanggung jawab utama seorang guru adalah mengelola pembelajaran
dengan lebih efektif, dinamis , efisien dan positif yang ditandai dengan adanya
kesadaran dan keterlibatan aktif diantara dua subjek pembelajaran, guru sebagai
penginisiatif awal dan pengarah serta pembimbing, sedangkan peserta didik
sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri
dalam pembelajaran.
Keseluruhan proses pendidikan di sekolah (SMK), kegiatan pembelajaran
merupakan kegiatan paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses
belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Sampai sekarang pendidikan
masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat
fakta-fakta yang harus dihafal (Witri 2012:3). Kelas masih berfokus pada guru sebagai
sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah dan mengharapkan siswa duduk,
diam, dengar, catat dan hafal (3DCH) serta mengadu siswa satu dengan yang
lainnya, menjadi pilihan utama strategi belajar.
Proses belajar mengajar di sekolah (SMK), strategi pembelajaran umumnya
dirancang oleh guru sesuai dengan kebutuhan mata pelajaran yang dikelolanya
sehingga peserta didik memperoleh pemahaman. Salah satu yang mengakibatkan
menurunnya gairah belajar siswa yaitu ketidaktepatan metode pengajaran oleh
(20)
3
dapat menantang siswa untuk berusaha. Mendesain suatu strategi pembelajaran
didalam kelas dalam proses pembelajaran bukanlah pekerjaan yang sederhana.
Untuk menghasilkan desain pembelajaran, seorang guru harus menguasai materi
(content) dan metode pembelajaran (teaching method) yang digunakan.
Hasil belajar bukan hanya penguasaan hasil latihan melainkan perubahan
tingkah laku. Karena belajar suatu perubahan tingkah laku, maka diperlukan
pembelajaran yang bermutu langsung, menyenangkan dan mencerdakan siswa.
Untuk banyak memperoleh kemajuan, seseorang harus dilatih dalam berbagai
aspek tingkah laku yang otomatis. Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang
banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap
perubahan dalam dri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Ini
berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari terjadi perubahan dalam
dirinya.
Menurut Buchori dalam Irwandi (2011:2) “Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan siswanya untuk sesuatu profesi atau
jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dalam
kehidupan sehari-hari”.
Pendidikan yang berkualitas mempersiapkan manusia indonesia untuk
mampu bersaing, bermitra dan mandiri atas jati dirinya guna menghadapi era
globalisasi. Era globalisasi menuntut kualitas sumber daya manusia yang tangguh,
kreatif dan mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu
bila dikaitkan dengan tujuan pendidikan khususnya SMK, maka tujuan pengajaran
(21)
4
pengetahuan, keterampilan, maupun sikap sebagai juru teknik dalam bidang
keteknikan. Pengetahuan, keterampilan dan sikap tersebut merupakan bekal
seseorang lulusan SMK untuk memasuki lapangan kerja.
Menurut Faisal dalam Anonimus (2006) menyatakan bahwa tujuan khusus
dalam kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yaitu : (1) menyiapkan
peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi
lowonga pekerjaan yang ada didunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja
tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam prohram keahlian yang
dipilihnya, (2) menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan
gigih dalam berkompetensi, beradaptasi dilingkungan kerja, mengembangkan
sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya, (3) membekali peserta
didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan
diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang
lebih tinggi, (4) membekali peserta didik dengan kompetensi-konpetensi yang
sesuai dengan program keahlian yang dipilih.
Dari uraian di atas, SMK sebagai salah satu lembaga pendidikan formal
dalam bidang kejuruan diharapkan dapat menghasilkan lulusan SMK yang
diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang siap pakai dilapangan
kerja sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. Sebagai lulusan yang siap pakai
dilapangan kerja tidak terlepas dari syarat yang dituntut yaitu mengenai mutu dan
keterampilan dalam menghadapi dunia kerja. Melalui lembaga pendidikan ini para
(22)
5
Sejalan dengan itu, program keahlian teknik konstruksi batu dan beton di
SMK Negeri 2 Medan berupaya memberikan pengetahuan dan keterampilan
dibidang konstruksi bangunan dengan harapan memberikan modal bekerja kepada
siswa untuk menghadapi dunia kerja. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri
2 Medan merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang memiliki salah
satu program keahlian yaitu keahlian teknik konstruksi batu dan beton, yang mana
lulusannya diharapkan memiliki kemampuan dan keterampilan sesuai kebutuhan
dunia kerja khususnya berkaitan dengan bidang kejuruannya. Untuk mewujudkan
harapan tersebut, di SMK Negeri 2 Medan terdapat mata pelajaran produktif
untuk mendukung tercapainya lulusan yang bermutu, diantaranya adalah mata
diklat Konstruksi Bangunan.
Pogram keahlian teknik konstruksi batu dan beton merupakan program
pendidikan kejuruan teknik yang melaksanakan serangkaian kegiatan belajar yang
meliputi berbagai mata pelajaran keteknikan. Salah satu mata pelajaran pada
program keahlian teknik konstruksi batu dan beton adalah konstruksi bangunan.
Dimana mata pelajaran konstruksi bangunan ini pada dasarnya dimaksudkan
untuk mendidik dan melatih siswa agar dapat berkompeten dibidang konstruksi
bangunan, yaitu siswa dapat mengenal dan mengetahui bahan-bahan bangunan
yang digunakan pada konstruksi, sehingga nantinya siswa dapat
mengimplementasikan kedalam dunia kerja.
Berdasarkan hasil observasi awal yang penulis lakukan pada hari Selasa
(23)
6
Bangunan pada siswa kelas X program keahlian teknik konstruksi batu dan beton
SMK Negeri 2 Medan dapat dilihat pada Tabel 1 berikut :
Tabel 1.
Perolehan Nilai Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 2
Tahun
Ajaran Nilai Predikat Jumlah Keterangan
2014/2015
96 – 100 A -
Sangat Baik
91 – 95 A- 4
86 – 90 B+ 6
Baik
81 – 85 B 4
75 – 80 B- 2
70 – 74 C+ 3
Cukup Baik
65 – 69 C 6
60 – 64 C- 3
55 – 59 D+ 5 Kurang
Baik
0 – 54 D -
Total 33
Sumber : SMK Negeri 2 Medan
Standart ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh pihak SMK Negeri 2
Medan adalah 75. Dimana dari perolehan nilai hasil belajar Konstruksi Bangunan
program keahlian Konstruksi Batu dan Beton pada tahun ajaran 2014/2015 masih
banyak siswa yang tidak mencapai KKM yang telah ditentukan (Tidak Tuntas).
Dari hasil obervasi yang dilakukan oleh penulis, diperoleh data hasil belajar
konstruksi bangunan masih kurang memuaskan dimana masih ada siswa yang
belum mencapai standart ketuntasan minimal yang ingin dicapai.
Hal ini disebabkan karena terjadinya sebuah masalah dalam proses belajar
mengajar, dimana setelah melakukan observasi dapat dilihat masalah yang terjadi
yaitu : (1) masalah komunikasi antara guru dan siswa, dimana siswa kurang
(24)
7
sendiri dengan cara membaca atau mencoba mencari informasi-informasi baru
tentang perkembangan ilmu pengetahuan khususnya tentang kuat tekan, kuat tarik
dan keawetan kayu. (3) penerapan strategi oleh pengajar yang masih kurang
bervariasi dalam penyampaian materi ajarnya. (4) tingkat kedisiplinan siswa yang
masih kurang baik dalam belajar sehingga sikapnya juga mempengaruhi hal
tersebut.
Ukuran keberhasilan yang peneliti harapkan pada pembelajaran ini adalah
agar dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa dengan dibuktikan
meningkatnya hasil belajar siswa pada pembahasan kuat tekan, kuat tarik dan
keawetan kayu. Harapan dari proses pembelajaran dengan pendekatan belajar
tuntas adalah untuk mempertinggi rata-rata prestasi siswa dalam belajar dengan
memberikan kualitas pembelajaran yang lebih sesuai, serta pemberian waktu
khusus bagi siswa-siswa yang lambat agar menguasai standar kompetensi atau
kompetensi dasar yang ingin dicapai.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah penerapan model
pembelajaran peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar pada pembahasan kuat tekan, kuat tarik, keawetan kayu dan pemeriksaan kayu secara visual pada
mata diklat Konstruksi Bangunan. Untuk itu, penulis merasa tertarik melakukan
penelitian dengan judul : “Penerapan Model Pembelajaran Peta Konsep untuk Meningkatkan Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa Program Keahlian
(25)
8
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka identifikasi masalah yang
dapat diambil adalah sebagai berikut :
1. Hasil belajar konstruksi bangunan yang diperoleh siswa belum berhasil
secara optimal
2. Penerapan model pembelajaran dikelas yang dilakukan guru belum variatif
(cenderung ceramah)
3. Proses pembelajaran konstruksi bangunan yang berlangsung dikelas masih
didominasi oleh guru
4. Siswa masih cenderung pasif dan kurang tertarik mempelajari materi kuat
tekan kayu, kuat tarik kayu, keawetan kayu dan pemeriksaan kayu secara
visual dalam belajar.
C. Pembatasan Masalah
Guna memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah, mengingat berbagai
keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti dan tidak memungkinkan semua masalah
yang ada untuk diteliti, maka perlu dibuat suatu pembatasan masalah yaitu sebagai
berikut :
1. Penelitian ini difokuskan untuk meningkatkan hasil belajar pada
pembahasan kuat tekan kayu, kuat tarik kayu, keawetan kayu dan
pemeriksaan kayu secara visual mata diklat Konstruksi Bangunan.
2. Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas X program keahlian Teknik
(26)
9
3. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dengan menerapkan model pembelajaran Peta Konsep.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut yaitu:
Untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran peta konsep dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata diklat Konstruksi Bangunan
Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton (KBB) kelas X SMK
Negeri 2 Medan?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan ini memiliki tujuan sebagai
berikut :
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas X SMK Negeri 2
Medan pada mata diklat Konstruksi Bangunan menggunakan model
pembelajaran peta konsep.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan setelah melakukan penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis penelitian ini adalah diharapkan dapat mendukung
pendidikan yang baik dan memberikan ilmu pengetahuan yang baru dalam
pembelajaran konstruksi bangunan dengan penerapan model pembelajaran
(27)
10
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan sumbangan pemikiran dalam usaha meningkatkan mutu
pembelajaran disekolah.
b. Menambah alternatif variasi model pembelajaran bagi guru untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan masalah dalam
mata diklat konstruksi bangunan.
c. Membangun kemampuan siswa dalam berfikir kreatif.
(28)
70 BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagai
berikut :
Penerapan model pembelajaran Peta Konsep dapat meningkatkan hasil belajar
konstruksi bangunan siswa kelas X Program Keahlian KBB SMK Negeri 2
Medan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar siswa yang
mengalami peningkatan pada siklus I ke siklus II, yaitu nilai rata-rata
kognitif siswa 77,45 menjadi 84,34 dengan presentase kelulusan 66,76%
menjadi 83,33%. Nilai rata-rata afektif siswa dari 74,58 menjadi 82,17 dengan
presentase kelulusan 50% menjadi 83,33%. Nilai rata-rata psikomotorik siswa
70,63 menjadi 77,71 dengan presentase kelulusan 70,83% menjadi 79,17%.
B.Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, terdapat hubungan positif
antara model pembelajaran Peta Konsep terhadap hasil belajar mata diklat
konstruksi bangunan pada siswa kelas X Program Keahlian Konstruksi Batu dan
Beton SMK Negeri 2 Medan. Hasil penelitian menunjukan bahwa model
pembelajaran Peta Konsepdapat meningkatkan hasil belajar konstruksi bangunan
pada siswa kelas X Program Keahlian Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2
(29)
71
dapat diterapkan pada mata diklat konstruksi bangunan, terutama untuk
meningkatkan hasil belajar.
Penerapan model pembelajaran Peta Konsep sangat tepat dalam
meningkatkan hasil belajar dalam proses pembelajaran konstrusi bangunan.
Model ini merubah siswa untuk menjadi lebih rajin, lebih tekun, lebih aktif, lebih
kondusif, bersemangat dalam menggali pengetahuan, lebih menumbuhkan rasa
kepercayaan diri dengan kemampuan yang dimilikinya, bertanya, menganalisis
dan mampu bertanggung jawab serta disiplin dalam menyelesaikan tugasnya
dengan tepat waktu dan rapi dalam mengikuti proses pembelajaran, karena model
pembelajaran Peta Konsep ini berpusat pada siswa (student centered). Siswa didorong untuk menyelesaikan tugas berupa peta konsepnya dengan baik dan
benar agar tidak terjadi kesalahan dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam
pembelajaran menggunakan model pembelajaran peta konsep ini siswa dapat
memperoleh sesuatu yang baru tentang konstruksi bangunan. Perolehan baru ini
dalam dimensi kognitif berupa pengetahuan baru. Berupa perasaan, sikap ataupun
kemauan bertanggung jawab dalam dimensi afektif, sedangkan pada dimensi
psikomotor dapat berupa keterampilan baru. Siswa dilatih untuk mampu
menganalisis konsep-konsep yang berkaitan dengan materi, sehingga materi
tersebut terskema dan tidak meluas lagi pembahasannya dan memungkinkan
siswa untuk lebih mengerti. Rasa tanggung jawab juga dimiliki oleh siswa, karena
penyelesaian tugas pembuatan peta konsep adalah pekerjaan yang sangat
memerlukan konsentrasi dan kreatifitas, sehingga hal tersebut membuat kelas
(30)
72
Penilaian terhadap hasil belajar sangat penting karena dapat memberikan
informasi kepada guru mengenai ketercapaian tujuan belajar melalui proses
belajar mengajar. Pada pembelajaran, guru berperan sebagai fasilitator dan
motivator, selebihnya berpusat pada keaktifan siswa. Hasil belajar yang baik dapat
tercapai jika guru menggunakan model pembelajaran yang sesuai, salah satunya
adalah model pembelajaran Peta Konsep. Penerapan model pembelajaran Peta
Konsep sangat berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar konstruksi
bangunan. Hasil penelitian membuktikan bahwa model pembelajaran Peta Konsep
dapat mengajak siswa antusias untuk mengikuti kegiatan belajar-mengajar, sangat
aktif dalam belajar, sangat bertanggung jawab, dan dengan senang hati
menuangkan ide kreatif mereka dalam membuat peta konsep. Oleh karena itu
hasil penelitian membuktikan bahwa model pembelajaran Peta Konsep
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar konstruksi bangunan,
terlihat dari rata-rata hasil belajar.
C.Saran
Setelah melihat hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan maka
peneliti memberikan saran sebagai berikut :
1. Dalam usaha meningkatkan mutu pembelajaran disekolah perlu dilakukan
peningkatan hasil belajar. Dimana salah satu cara untuk meningkatkan hasil
bejar siswa adalah dengan mengaplikasikan model pembelajaran peta konsep
(31)
73
2. Dalam kegiatan pembelajaran diharapkan kepada guru untuk dapat
menambah model pembelajaran Peta Konsep sebagai alternatif variasi model
pembelajaran didalam kelas, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan masalah pada mata
diklat konstruksi bangunan.
3. Sebaiknya siswa terus mengasah kemampuannya agar mereka terus belajar
dengan tekun, dapat bertanggung jawab, disiplin dan selalu menghargai guru
dan menyimak pelajaran dengan baik.
4. Perlu diadakannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan
model pembelajaran peta konsep oleh peneliti lain di sekolah yang lain pula,
(32)
74
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara Azwar. 2001. Penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar Menggambar Teknik Dasar pada Materi menerapkan dasar-dasar gambar teknik siswa kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai. Skripsi. Medan : Unimed.
Dahar, R.W. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta : Erlangga Dalyono, M. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Frick, Heinz. 1980. Ilmu Konstruksi Bangunan1. Semarang: Kanisius
Frick, Heinz dan setiawan. 2001. Ilmu Konstruksi Struktur Bangunan 1. Semarang: Kanisius
Frick, Heinz dan setiawan. 2002. Ilmu Konstruksi Struktur Bangunan 2. Semarang: Kanisius
Hudoyo, H. Dkk. 2002. Peta Konsep. Jakarta : Pusat Pembukuan Depdiknas Irwandi. 2011. Penggunaan metode Pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student
Teams Achievement Divisions) terhadap hasil belajar mata pelajaran alat ukur. Dilaksanakan pada kelas X Teknik Permesinan di SMK Swasta Teladan Medan pada Tahun Ajaran 2013/2014.Skripsi. Medan: Unimed. Istarani, 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada
Istikomah, Hendratto & Bambang. 2010. Penggunaan Model pembelajaran Group investigasi untuk Menumbuhkan Sikap Ilmiah Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, Edisi Januari, pp. 40-43
Matondang, Zulkifli dan Mulyana, Rahmad. 2012. Konstruksi Bangunan Gedung. Medan: Unimedpress
Serindana, Gede & Wayan, Ni. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok dengan Memanfaatkan Peta Konsep untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS pada Siswa Kelas V. 12 Mei 2015 dari http://googlescholar.com
(33)
75
Tim Dosen TIP UNIMED. 2014. Psikologi Pendidikan. Medan: Unimed Press. Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Jakarta : Prestasi Pustaka
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif. Jakarta: Prenada Media
Wayan Santyasa. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Diakses pada 5 Mei 2015 dari http.file.upi.edudirektorifipjur.194704171973032
model_model_pembelajaran.pdf
Winkel. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo
Witri. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X Semseter II SMA N 2 Binjai T.P. 2012/2013. Skripsi. Medan : Unimed.
Yogihati, C.I. 2010. Peningkatan Kualitas pembelajaran Fisika Umum Melalui Pembelajaran Bermakna dengan Menggunakan Peta Konsep. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6. Edisi Juli, pp. 104-107
(1)
70 A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagai berikut :
Penerapan model pembelajaran Peta Konsep dapat meningkatkan hasil belajar konstruksi bangunan siswa kelas X Program Keahlian KBB SMK Negeri 2 Medan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan pada siklus I ke siklus II, yaitu nilai rata-rata kognitif siswa 77,45 menjadi 84,34 dengan presentase kelulusan 66,76% menjadi 83,33%. Nilai rata-rata afektif siswa dari 74,58 menjadi 82,17 dengan presentase kelulusan 50% menjadi 83,33%. Nilai rata-rata psikomotorik siswa 70,63 menjadi 77,71 dengan presentase kelulusan 70,83% menjadi 79,17%.
B.Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, terdapat hubungan positif antara model pembelajaran Peta Konsep terhadap hasil belajar mata diklat konstruksi bangunan pada siswa kelas X Program Keahlian Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Medan. Hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran Peta Konsep dapat meningkatkan hasil belajar konstruksi bangunan pada siswa kelas X Program Keahlian Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Medan. Hal ini dapat menjadi bukti bahwa model pembelajaran Peta Konsep
(2)
71
dapat diterapkan pada mata diklat konstruksi bangunan, terutama untuk meningkatkan hasil belajar.
Penerapan model pembelajaran Peta Konsep sangat tepat dalam meningkatkan hasil belajar dalam proses pembelajaran konstrusi bangunan. Model ini merubah siswa untuk menjadi lebih rajin, lebih tekun, lebih aktif, lebih kondusif, bersemangat dalam menggali pengetahuan, lebih menumbuhkan rasa kepercayaan diri dengan kemampuan yang dimilikinya, bertanya, menganalisis dan mampu bertanggung jawab serta disiplin dalam menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu dan rapi dalam mengikuti proses pembelajaran, karena model pembelajaran Peta Konsep ini berpusat pada siswa (student centered). Siswa didorong untuk menyelesaikan tugas berupa peta konsepnya dengan baik dan benar agar tidak terjadi kesalahan dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran peta konsep ini siswa dapat memperoleh sesuatu yang baru tentang konstruksi bangunan. Perolehan baru ini dalam dimensi kognitif berupa pengetahuan baru. Berupa perasaan, sikap ataupun kemauan bertanggung jawab dalam dimensi afektif, sedangkan pada dimensi psikomotor dapat berupa keterampilan baru. Siswa dilatih untuk mampu menganalisis konsep-konsep yang berkaitan dengan materi, sehingga materi tersebut terskema dan tidak meluas lagi pembahasannya dan memungkinkan siswa untuk lebih mengerti. Rasa tanggung jawab juga dimiliki oleh siswa, karena penyelesaian tugas pembuatan peta konsep adalah pekerjaan yang sangat memerlukan konsentrasi dan kreatifitas, sehingga hal tersebut membuat kelas menjadi lebih kondusif.
(3)
Penilaian terhadap hasil belajar sangat penting karena dapat memberikan informasi kepada guru mengenai ketercapaian tujuan belajar melalui proses belajar mengajar. Pada pembelajaran, guru berperan sebagai fasilitator dan motivator, selebihnya berpusat pada keaktifan siswa. Hasil belajar yang baik dapat tercapai jika guru menggunakan model pembelajaran yang sesuai, salah satunya adalah model pembelajaran Peta Konsep. Penerapan model pembelajaran Peta Konsep sangat berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar konstruksi bangunan. Hasil penelitian membuktikan bahwa model pembelajaran Peta Konsep dapat mengajak siswa antusias untuk mengikuti kegiatan belajar-mengajar, sangat aktif dalam belajar, sangat bertanggung jawab, dan dengan senang hati menuangkan ide kreatif mereka dalam membuat peta konsep. Oleh karena itu hasil penelitian membuktikan bahwa model pembelajaran Peta Konsep memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar konstruksi bangunan, terlihat dari rata-rata hasil belajar.
C.Saran
Setelah melihat hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :
1. Dalam usaha meningkatkan mutu pembelajaran disekolah perlu dilakukan peningkatan hasil belajar. Dimana salah satu cara untuk meningkatkan hasil bejar siswa adalah dengan mengaplikasikan model pembelajaran peta konsep didalam kelas.
(4)
73
2. Dalam kegiatan pembelajaran diharapkan kepada guru untuk dapat menambah model pembelajaran Peta Konsep sebagai alternatif variasi model pembelajaran didalam kelas, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan masalah pada mata diklat konstruksi bangunan.
3. Sebaiknya siswa terus mengasah kemampuannya agar mereka terus belajar dengan tekun, dapat bertanggung jawab, disiplin dan selalu menghargai guru dan menyimak pelajaran dengan baik.
4. Perlu diadakannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan model pembelajaran peta konsep oleh peneliti lain di sekolah yang lain pula, agar keberhasilan hasil belajar siswa semakin meningkat.
(5)
74
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara Azwar. 2001. Penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar Menggambar Teknik Dasar pada Materi menerapkan dasar-dasar gambar teknik siswa kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai. Skripsi. Medan : Unimed.
Dahar, R.W. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta : Erlangga Dalyono, M. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Frick, Heinz. 1980. Ilmu Konstruksi Bangunan1. Semarang: Kanisius
Frick, Heinz dan setiawan. 2001. Ilmu Konstruksi Struktur Bangunan 1. Semarang: Kanisius
Frick, Heinz dan setiawan. 2002. Ilmu Konstruksi Struktur Bangunan 2. Semarang: Kanisius
Hudoyo, H. Dkk. 2002. Peta Konsep. Jakarta : Pusat Pembukuan Depdiknas Irwandi. 2011. Penggunaan metode Pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student
Teams Achievement Divisions) terhadap hasil belajar mata pelajaran alat ukur. Dilaksanakan pada kelas X Teknik Permesinan di SMK Swasta Teladan Medan pada Tahun Ajaran 2013/2014.Skripsi. Medan: Unimed. Istarani, 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada
Istikomah, Hendratto & Bambang. 2010. Penggunaan Model pembelajaran Group investigasi untuk Menumbuhkan Sikap Ilmiah Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, Edisi Januari, pp. 40-43
Matondang, Zulkifli dan Mulyana, Rahmad. 2012. Konstruksi Bangunan Gedung. Medan: Unimedpress
Serindana, Gede & Wayan, Ni. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok dengan Memanfaatkan Peta Konsep untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS pada Siswa Kelas V. 12 Mei 2015 dari http://googlescholar.com
(6)
75
Tim Dosen TIP UNIMED. 2014. Psikologi Pendidikan. Medan: Unimed Press. Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Jakarta : Prestasi Pustaka
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif. Jakarta: Prenada Media
Wayan Santyasa. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Diakses pada 5 Mei 2015 dari http.file.upi.edudirektorifipjur.194704171973032
model_model_pembelajaran.pdf
Winkel. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo
Witri. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X Semseter II SMA N 2 Binjai T.P. 2012/2013. Skripsi. Medan : Unimed.
Yogihati, C.I. 2010. Peningkatan Kualitas pembelajaran Fisika Umum Melalui Pembelajaran Bermakna dengan Menggunakan Peta Konsep. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6. Edisi Juli, pp. 104-107