Perancangan Buku Interaktif Mengenai Gedung Bersejarah pada Masa Kolonial di Kota Bandung.

(1)

ABSTRAK

PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI MENGENAI GEDUNG BERSEJARAH PADA MASA KOLONIAL DI KOTA BANDUNG

Oleh:

Annisa Nur Intan P NRP 1264116

Peninggalan sejarah merupakan warisan budaya masa lalu yang merepresentasikan keluhuran dan ketinggian budaya masyarakat. Peninggalan sejarah yang tersebar di seluruh kepulauan Indonesia merupakan kekayaan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan eksistensinya. Dengan adanya peninggalan sejarah, bangsa Indonesia dapat belajar dari kekayaan budaya masa lalu untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pada saat ini dan masa yang akan datang.

Maka dari itu, tujuan perancangan ini adalah untuk mengemas proses edukasi yang lebih kreatif sesuai dengan minat pelajar Sekolah Menengah Pertama. Manfaat perancangan ini adalah agar para pelajar dapat melihat bangunan – bangunan yang ada di Kota Bandung sebagai tempat yang bersejarah dan menarik sesuai dengan sejarah yang terkandung didalamnya.

Metode yang digunakan ialah dengan membuat perancangan yang berjudul “Bangunan Bersejarah Bandung 1641-1942” dengan media utama buku, serta didukung oleh media lainnya seperti poster, media social, x-banner, gimmick dan motion. Melalui perancangan “Bangunan Bersejarah Bandung 1641-1942” ini remaja SMP diharapkan mampu mengetahui dari sejarah bangunan – bangunan yang ada di Kota Bandung.


(2)

ABSTRAK

ILLUSTRATION BOOK DESIGN ABOUT HISTORICAL BUILDING OF COLONIALISM ERA IN BANDUNG

Oleh:

Annisa Nur Intan P NRP 1264116

Historical heritage represents the nobleness and majesty of a civilisation. The historical heritage all over the Indonesian archipelago must be maintained and preserved. With the help of historical heritage, Indonesian people will learn to face the challenges on how to live as a nation at present as well as in the future.

Therefore, the aim of this design is to make a more creative and innovative educational process which suits junior high school students. The benefit of this design is to enable students see the buildings in Bandung as historical heritage and attractive places with the history embedded in them.

The method is to make a design entitled “Bandung Historical Buildings 1641-1942”. The main medium is a book supported by other media such as posters, social media, x-banner, gimmick and motion. Through the design “Bandung Historical Buildings 1641-1942”, students of junior high school will understand the meaning of the history of Bandung buildings and can experience education as an interesting process.


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GRAFIK.... ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 3

1.3 Tujuan Perancangan ... 3

1.4 Sumber dan Teknis pengumpulan Data ... 4

1.5 Skema Perancangan ... 5

BAB II : LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Desain Buku ... 6

2.1.1 Fungsi Buku ... 6

2.1.2 Layout dalam perancangan buku ... 8

2.2 Ilustrasi ... 8

2.3 Peninggalan Sejarah ... 9

2.4 Psikologi Perkembangan ... 10

2.4.1 Psikologi Remaja ... 10


(4)

BAB III : DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 13

3.1 Sejarah Bandung Jaman Kolonial Belanda ... 13

3.1.1 Data Bangunan Bersejarah ... 14

3.1.2 Wawancara ... 24

3.1.3 Kuesioner ... 25

3.2 Profil Lembaga Terkait dan Mandatory ... 38

3.3 Tinjauan Proyek Sejenis ... 43

3.4 Analisis Berdasarkan SWOT dan STP ... 48

3.4.1 Swot Buku Ilustrasi ... 48

3.4.2 Analisis Segmenting, Targeting, Positioning ... 48

BAB IV : PEMECAHAN MASALAH ... 50

4.1 Konsep Komunikasi ... 50

4.2 Konsep Kreatif ... 50

4.2.1 Konsep Verbal ... 51

4.2.2 Konsep Visual ... 51

4.2.3 Gambar ... 51

4.2.4 Warna ... 54

4.2.5 Tipografi ... 54

4.2.6 Anatomi Layout ... 55

4.2.7 Konsep Layout ... 56

4.2.8 Tampilan Cover dan Isi Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 57

4.3 Penerapan Media ... 78

4.3.1 Media Utama ... 78

4.3.2 Media Pendamping ... 78

4.4 Budgeting ... 85

BAB V : KESIMPULAN ... 86

5.1 Kesimpulan ... 86


(5)

DAFTAR PUSTAKA ... 88 LAMPIRAN ... 91 DATA PENULIS ... 94


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan ... 5

Gambar 3.1 Hotel Preanger ... 14

Gambar 3.2 Kantor Pos Besar ... 15

Gambar 3.3 Hotel Homann ... 16

Gambar 3.4 Gereja Katedral ... 17

Gambar 3.5 Paguyuban Pasundan ... 18

Gambar 3.6 Gedung Sate ... 19

Gambar 3.7 BMC ... 19

Gambar 3.8 BMC ... 18

Gambar 3.9 Museum Geologi ... 21

Gambar 3.10 Mesjid Cipaganti ... 22

Gambar 3.11 Gedung PLN ... 23

Gambar 3.12 Pilihan Warna yang disukai responden ... 33

Gambar 3.13 Warna yang disukai responden ... 33

Gambar 3.14 Pilihan Komposisi ... 34

Gambar 3.15 Komposisi ... 34

Gambar 3.16 Logo Dinas kebudayaan dan pariwisata Kota Bandung ... 38

Gambar 3.17 Logo UNESCO World Heritage Committee ... 40

Gambar 3.18 Logo Komunitas Bandung Heritage ... 41

Gambar 3.19 Logo Penerbit Gramedia ... 42

Gambar 3.20 Kisah dalam Alkitab ... 43

Gambar 3.21 Cosmographia Petri Apiani ... 44

Gambar 3.22 Anatomical fugitive sheet ... 45

Gambar 3.23 Fisher Price Little People Let's Imagine on the Farm ... 46

Gambar 3.24 Where’s wally? ... 46

Gambar 3.25 101 Things to do before you die ... 47

Gambar 4.1 Ilustrasi Gedung Sate ... 52

Gambar 4.2 Ilustrasi Gedung Sate di tengah-tengah lingkungan bangunan modern ... 52


(7)

Gambar 4.3 Ilustrasi Alternatif Gedung Sate ... 53

Gambar 4.4 Ilustrasi Alternatif Gedung Sate ... 53

Gambar 4.5 Warna ... 54

Gambar 4.6 Tipografi ... 55

Gambar 4.7 Tipografi ... 55

Gambar 4.8 Anatomi Layout ... 55

Gambar 4.9 Thumbnail Layout ... 55

Gambar 4.12 Isi buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 56

Gambar 4.13 Isi buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 55

Gambar 4.14 Isi buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 55

Gambar 4.15 Interaktif buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 56

Gambar 4.10 Mockup Cover Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 57

Gambar 4.11 Cover Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 57

Gambar 4.12 Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 58

Gambar 4.13 Daftar Isi Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 58

Gambar 4.14 Pembukaan Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 59

Gambar 4.15 Sejarah Bandung Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 59

Gambar 4.16 Sejarah Belanda Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 60

Gambar 4.17 Peta Bandung Doeloe Buku Bangunan Bersejarah Bandung .... 60

Gambar 4.18 Peta Bandung Sekarang Buku Bangunan Bersejarah Bandung 61 Gambar 4.19 Hotel Preanger Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 61

Gambar 4.20 Hotel Preanger Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 62

Gambar 4.21 Hotel Preanger Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 62

Gambar 4.22 Kantor Pos Besar Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 63

Gambar 4.23 Kantor Pos Besar Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 63

Gambar 4.24 Kantor Pos Besar Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 64

Gambar 4.25 Hotel Savoy Homann Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 64

Gambar 4.26 Hotel Savoy Homann Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 65

Gambar 4.27 Hotel Savoy Homann Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 65

Gambar 4.28 Gereja Katedral Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 66


(8)

Gambar 4.30 Gereja Katedral Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 67

Gambar 4.31 Paguyuban Pasundan Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 67

Gambar 4.32 Paguyuban Pasundan Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 68

Gambar 4.33 Paguyuban Pasundan Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 68

Gambar 4.34 Gedung Sate Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 69

Gambar 4.35 Gedung Sate Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 69

Gambar 4.36 Gedung Sate Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 70

Gambar 4.37 Bandung Milk Center Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 70

Gambar 4.38 Bandung Milk Center Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 71

Gambar 4.39 Bandung Milk Center Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 71

Gambar 4.40 Museum Geologi Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 72

Gambar 4.41 Museum Geologi Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 72

Gambar 4.42 Museum Geologi Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 73

Gambar 4.43 Mesjid Cipaganti Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 73

Gambar 4.44 Mesjid Cipaganti Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 74

Gambar 4.45 Mesjid Cipaganti Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 74

Gambar 4.46 PLN Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 75

Gambar 4.47 PLN Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 75

Gambar 4.48 PLN Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 76

Gambar 4.49 Profil Penulis Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 76

Gambar 4.50 Interaktif Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 77

Gambar 4.51 Interaktif Buku Bangunan Bersejarah Bandung ... 77

Gambar 4.52 Poster Bangunan Bersejarah Bandung ... 78

Gambar 4.53 Poster Bangunan Bersejarah Bandung ... 79

Gambar 4.54 X-Banner Bangunan Bersejarah Bandung ... 80

Gambar 4.55 Web banner Bangunan Bersejarah Bandung ... 81

Gambar 4.56 Web Banner Bangunan Bersejarah Bandung ... 81

Gambar 4.57 Motion Bangunan Bersejarah Bandung ... 82

Gambar 4.58 Instagram Bangunan Bersejarah Bandung ... 83

Gambar 4.59 T-shirt Bangunan Bersejarah Bandung ... 84


(9)

DAFTAR TABEL


(10)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 3.1 Usia responden ... 25

Grafik 3.2 Kota tinggalnya responden ... 25

Grafik 3.3 Penilaian responden terhadap pentingnya mengenal gedung bersejarah ... 26

Grafik 3.4 Responden yang pernah dapat materi tentang gedung bersejarah .. 26

Grafik 3.5 Sumber data tentang gedung bersejarah ... 27

Grafik 3.6 Pengetahuan tentang buku elektronik ... 27

Grafik 3.7 Ketertarikan responden terhadap sejarah ... 28

Grafik 3.8 Media massa yang membentuk informasi tentang gedung bersejarah ... 28

Grafik 3.9 Pengetahuan responden tentang sejarah penjajahan Belanda ... 29

Grafik 3.10 Pengetahuan responden tentang gedung bersejarah peninggalan pemerintahan kolonial Belanda ... 29

Grafik 3.11 Penilaian responden tentang konservasi gedung bersejarah ... 30

Grafik 3.12 Ketertarikan pelajar terhadap jenis buku ... 30

Grafik 3.13 Pengetahuan responden tentang perbedaan buku konvensional dengan elekronik ... 31

Grafik 3.14 Ketertarikan terhadap buku elektronik dan buku konvensional ... 31

Grafik 3.15 Bahasa yang digunakan responden ... 32

Grafik 3.16 Bahasa yang lebih disukai responden ... 32

Grafik 3.17 Warna yang disukai responden ... 33

Grafik 3.18 Komposisi ... 34

Grafik 3.19 Study tour ke gedung bersejarah di Bandung ... 35

Grafik 3.20 Tempat bersejarah di Bandung ... 35


(11)

DAFTAR LAMPIRAN


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peninggalan sejarah yang tersebar di seluruh kepulauan Indonesia merupakan kekayaan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan eksistensinya. Dengan adanya peninggalan sejarah, bangsa Indonesia dapat belajar dari kekayaan budaya masa lalu untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pada saat ini dan masa yang akan datang.

Kota Bandung memiliki sejarah yang sangat panjang. Kota Bandung berdiri pada akhir dekade pertama abad ke-19, diresmikan tanggal 25 September 1810. Bangunan pertama yang dibangun sejalan dengan pendirian kota adalah pendopo kabupaten dan masjid agung. Bangunan pendopo kabupaten yang sekarang masih berdiri kokoh di Jalan Dalem Kaum, merupakan “tonggak sejarah” kota Bandung, sedangkan masjid agung kini sudah berubah bentuk. Dalam perjalanan sejarah yang panjang ini, di kota Bandung terdapat banyak bangunan - bangunan yang bernilai historis, sebagai salah satu bukti (sumber artefak) dari eksistensi dan kejayaan kota itu pada masa lampau. Sejalan dengan perkembangan fungsi dan kehidupan kota, antara tahun 1820-an hingga tahun 1940-an, secara bertahap di kota Bandung berdiri bangunan-bangunan megah dan modern hingga mencapai jumlah lebih dari 50 bangunan.

Sebagian besar bangunan-bangunan itu didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda dan pihak swasta asing untuk kegiatan pemerintahan, pendidikan, ekonomi, transportasi, sosial, agama, dan militer, namun kini jumlah bangunan - bangunan tersebut sudah semakin berkurang. Bangunan-bangunan yang didirikan oleh pihak kolonial belanda, secara garis besar memiliki beberapa langgam arsitektur. Bangunan - bangunan yang didirikan antara perempat pertama abad ke-19 sampai dengan awal abad ke-20 memiliki lagam Imperial. Bangunan-bangunan yang dibuat antara awal abad ke-20 berlanggam Art Deco, Indische Empire, Neo Gotik dan Dutch Indische.


(13)

Bangunan-bangunan tertentu, seperti BMC, Villa Isola, Gedung Pakuan, Gedung Sate, ITB, Markas Kodam III Siliwangi, Gedung Merdeka, dan lain-lain. Keberadaan bangunan bersejarah di kota Bandung dalam jumlah cukup banyak, menyebabkan kota Bandung mendapat julukan “Museum Arsitektur Bangunan Kuno” dari sejumlah orang (khususnya orang asing) yang memahami nilai sejarah dan nilai arsitektur bangunan tua. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, keberadaan bangunan - bangunan bersejarah di kota Bandung, mendapat perhatian besar dari pemerintah. Hal itu dibuktikan dengan pembuatan sekaligus pemberlakuan Monumenten Ordonantie Nomor 19 Tahun 1931 (kemudian diubah menjadi Monumenten Ordonantie Nomor 21 Tahun 1934), yaitu undang-undang perlindungan bangunan-bangunan kuno dan benda budaya lainnya. Undang-undang tersebut diwarisi oleh Pemerintah Republik Indonesia, bahkan telah direvisi menjadi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya (BCB).

Saat ini warga masyarakat dan pemerintahan kota Bandung tersebut cenderung kurang menaruh perhatian terhadap aset budaya. Sikap demikian itu boleh jadi disebabkan oleh pemikiran bahwa bangunan-bangunan bersejarah di kota Bandung bukan warisan leluhur mereka, melainkan peninggalan pemerintah kolonial Belanda. Mereka belum memahami bahwa, bangunan - bangunan bersejarah di kota ini memiliki nilai estetis tinggi. Namun dengan semakin banyaknya jumlah bangunan bersejarah yang berkurang, maka akan mengakibatkan semakin berkurangnya jumlah wisatawan asing yang akan datang ke Bandung, karena salah satu obyek wisata yang menarik perhatian mereka adalah bangunan bersejarah. Bangunan bersejarah adalah untuk melestarikan Bandung sebagai Museum Arsitektur Kuno dan untuk memelihara asset untuk wisata budaya. Merupakan suatu upaya yang dapat menghidupkan kembali vitalitas lama yang telah pudar, termasuk upaya konservasi bangunan kuno dan bersejarah. Peningkatan nilai-nilai estetis dan historis dari sebuah bangunan bersejarah sangat penting untuk menarik kembali minat masyarakat untuk mengunjungi kawasan atau bangunan tersebut sebagai bukti sejarah dan peradaban dari masa ke masa. Upaya konservasi bangunan bersejarah dikatakan sangat penting. Selain untuk menjaga nilai sejarah dari bangunan, dapat pula menjaga bangunan tersebut untuk bisa dipersembahkan kepada generasi mendatang.


(14)

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan sejarah dan budaya. Tentu tidak sedikit bangunan bersejarah yang menyimpan cerita-cerita penting dan tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Bahkan hampir di setiap daerah mempunyai bangunan bersejarah yang dijadikan sebagai identitas dari daerah tersebut. Bertolak belakang dengan diketahuinya indonesia yang kaya akan sejarah dan budaya, ternyata masih banyak bangsa Indonesia yang tidak menyadari akan hal itu. Banyak sekali fenomena-fenomena yang terjadi dan meninbulkan keprihatinan terutama dalam bidang arsitektur bangunan di Indonesia.

Kurangnya pengetahuan dan perhatian terhadap gedung bersejarah pada masa Belanda. khususnya bagi para remaja di Kota Bandung menjadikan hal tersebut sebagai suatu masalah yang perlu dituntaskan. Oleh karena itu peranan DKV cukup penting untuk membuat mendokumentasikan data visual dari gedung pada masa penjajahan Belanda ini dapat dikenal oleh generasi penerus.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dan ruang lingkup yang akan dibahas adalah :

1. Bagaimana agar bangunan kolonial jaman penjajahan Belanda dapat dilestarikan sebagai nilai peninggalan budaya ?

2. Bagaimana merancang sebuah media informasi sekaligus dokumentasi mengenai bangunan peninggalan kolonial Belanda di Bandung ?

Adapun ruang lingkup pada penelitian ini, penulis lebih berfokus kepada permasalahan kurangnya perhatian anak sekolah kepada sejarah pada jaman Belanda di daerah Bandung. Anak sekolah yang dimaksud yaitu SMP umur 12-15 Tahun.

1.3 Tujuan Perancangan

Berdasarkan permasalahan, tujuan perancangan tugas akhir ini sebagai berikut: 1. Mendokumentasikan bangunan peninggalan kolonial Belanda di Bandung

serta nilai sejarah yang terkandung dalam sebuah media informasi yang modern dan sesuai dengan generasi penerus.


(15)

2. Merancang sebuah buku bangunan peninggalan kolonial Belanda di Bandung yang informatif dan interaktif.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Penulis mengumpulkan data melalui beberapa sumber diantaranya: 1. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara mengamati langsung fenomena yang terjadi pada remaja pada remaja usia 12-15 Tahun di Kota Bandung, dan observasi terhadap Gedung BMC di Jalan Aceh, Kantor Pos Besar Jalan Asia-Afrika, Gedung PLN Jalan Asia-Afrika, Hotel Preanger di Jalan Asia-Afrika, Hotel Homan di Jalan Asia-Afrika, Paguyuban Pasundan di Jalan Sumatra, Gereja Katedral di Jalan Merdeka, Mesjid Cipaganti di Jalan Cipaganti, Gedung Sate dan museum Pos di Jalan Diponegoro dan Cilaki, Museum Geologi di Jalan Diponegoro.

2. Wawancara

Data diperoleh melalui wawancara dengan Koko Qumara selaku sekertaris Komunitas Bandung Heritage. Menurutnya perlindungan bangunannya belum baik kita harus tetap menjaganya juga karena lama – lama bangunan tua di Bandung ini akan habis. Edukasi tentang bangunan bersejarah bagi siswa sangatlah penting, jangan sampai yang tahu sejarah gedung tua ini hanya angkatan lama saja.

3. Kuisioner

Penyebaran kuisioner kepada 100 orang responden anak sekolah usia 12-15 sebagai generasi penerus di Bandung melalui google docs.

4. Studi Pustaka

Studi literatur dan kepustakaan berupa data dan informasi dari buku yang berjudul 100 bangunan cagar budaya di Bandung, buku Psikologi Perkembangan, Semerbak Bunga di Bandung Raya dan Architectural Conservation Award Bandung.


(16)

1.5 Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan


(17)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Gedung peninggalan Belanda di Bandung kurang diketahui sejarahnya oleh masyarakat baik didalam maupun diluar Bandung. Bahkan berdasarkan data yang didapatkan penulis, di kalangan anak remaja Sekolah Menengah Pertama masih banyak yang belum mengetahui tentang sejarah gedung peninggalan Belanda padahal sejarah yang ada pada setiap bangunan peninggalan tersebut sangat penting untuk kepentingan edukasi.

Dari pengumpulan data sampai penyelesaian akhir, penulis dapat menyimpulkan bahwa buku yang dibuat oleh penulis dapat membantu proses edukasi khususnya mengenai sejarah kepada para pelajar. Buku ‘Bangunan Bersejarah Bandung’ dirancang untuk memenuhi strategi diatas. Startegi yang digunakan adalah dengan memaparkan sejarah mengenai sejarah gedung peninggalan Belanda di Bandung. Strategi ini tentunya menggunakan konsep visual yang menarik untuk target. Konsep keseluruhan perancangan ini sebagai promosi buku untuk menunjang proses edukasi.

Penulis menggunakan pendekatan strategi promosi melalui media sosial yang banyak digunakan target untuk mencapai tujuan penyebaran edukasi yang ada didalam buku ‘Bangunan Bersejarah Bandung’. Dari perancangan ini, diharapkan target dapat memenuhi tujuan perancangan yaitu lebih menghargai nilai sejarah yang terkandung diantara bangunan-bangunan peninggalan Belanda yang berada di Kota Bandung.

5.2 Saran

Dari topik yang penulis pilih, ada beberapa saran yang dapat menjad pertimbangan di waktu yang akan datang. Saran untuk perancangan buku ini gambar gedung yang dilipat dan tulisan yang ditarik kualitasnya akan lebih baik jika menggunakan kertas yang lebih tipis. Saran untuk promosi buku ini Ilustrasi yang diaplikasikan di media


(18)

promosi lebih baik dibuat lebih variatif. Salah satu dosen memberikan saran untuk melakukan pengecekan ulang perihal tahun pertama kalinya gedung – gedung tersebut dipatenkan menjadi bangunan yang masih difungsikan dan ada sampai saat ini.


(19)

PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI MENGENAI GEDUNG BERSEJARAH PADA MASA KOLONIAL DI KOTA BANDUNG

KG402 | RANCANG GRAFIS IV | SEMESTER GANJIL 2016/2017

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana Strata Satu pada Program Studi Desain Komunikasi Visual

Disusun oleh: Annisa Nur Intan Pribadi

NRP 1264116

Dosen Pembimbing: RA Dita Saraswati, M.Ds.

Fenny Ng, BA, M.Ds.

PROGRAM STUDI S-1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA DESEMBER 2016


(20)

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan pimpinan, bimbingan, dan segala perlindungan-Nya, penulis akhirnya dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir. Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana Strata Saty pada Program Studi Desain Komunikasi Visual. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak - pihak yang telah terlibat dan membantu penulis dalam proses ini:

1. Ibu Irena Vanessa Gunawan, S.T., M.Com selaku Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen Maranatha.

2. Ibu RA Dita Saraswati, M.Ds selaku ketua Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual, Universitas Kristen Maranatha dan selaku Pembimbing I Tugas Akhir yang telah sabar membimbing dan memberikan saran dalam menyusun perancangan tugas akhir.

3. Pak Sandy Rismantojo, S.Sn., M.Sc selaku Ketua Koordinator Tugas Akhir. 4. Ibu Fenny Ng, BA, M.Ds selaku Pembimbing II Tugas Akhir yang telah sabar

membimbing dan memberikan saran dalam menyusun perancangan tugas akhir. 5. Para narasumber yang telah bersedia memberikan informasi yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

6. Kedua orang tua yang selalu membantu dalam hal kebutuhan finansial dan terutama doa yang mereka berikan kepada penulis.

7. Sarah Fatharani, Tenri Batari, Yudhit Argandia, Fertina Debora, Ardi Ardiansyah, Pasca Perdana, Maulia Respianti, Ryandi Octavianto, Ganesha, Bachecha Pasca, Oldi Aditya, Panji Prakoso, dan teman – teman lainnya yang selalu mendukung dan memberi semangat serta bertukar pikiran atau pendapat dalam proses pengerjaan tugas akhir.

Akhir kata, mohon maaf bila dalam penyusunan serta penulisan laporan tugas akhir ini terdapat kekurangan, Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan memberikan konstribusi kepada semua pihak yang bersangkutan.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

Altbach, P.G. et al. (1991). Textbooks in American Society: Politics, Policy, and Pedagogy. Buffalo: Suny Press.

Borich, G.D., & Tombari, M.L. (1997). Educational Psychology: A contemporary approach. New York: Longman.

Danang Sukmana, Widyatmoko, dan Natalia Afnita. 24 Juli 2009. “Layout”, (Online), (http://dgi-indonesia.com/layout/,diakses 19 Febuari 2015).

Dr. Dibio Hartono. 2014. Architecture Conventional Award Bandung. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.

Harastoeti DH. 2011. 100 Bangunan Cagar Budaya Di Bandung. Bandung Societi For Heritage Conservation:Bandung.

Hurlock, E. (2004). Psikologi Perkembangan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka.

Jankowski, N., & Hanssen, L.(1996). Interactivity from perspective of communication studies, the contour of multimedia.

Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan Penerapan. Surabaya: Kata Pena.

Kusmiati R, Artini. Pudjiastuti, Sri. Suptandar, Pamudji. (1999). TeoriDasar Desain Komunikasi Visual. Jakarta: Djambatan.

M.A. Salamun, 1950. dalam Savoy Homann Panghegar Heritage Hotel. 1989.

Muhibbin Syah. (1997). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya.

Monks, F.J. Psikologi Perkembangan: Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Cet. 14.: Yogyakarta: Gajah Mada University Press; 2002 .


(22)

Papalia, Diane E., et. al., (2008) Human Development (Psikologi Perkembangan), Terj. A.K. Anwar, Kencana, Jakarta.

Piaget, Jean, & Barbel Inhelder, Psikologi Anak, Terj. Miftahul Jannah, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, Cet. 1, 2010.

Rustan, Surianto. (2008). Layout Dasar & Penerapannya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sunal, C.S. & Haas, M. (1993). Social Studies and the Elementary/Middle School Student. Fort Worth: Harcourt Brace Jovanovich College Publishers.

Santrock, J.W. (2003). Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga. Sudjana. 2001. Media Pengajaran. Jakarta : Sinar Baru Algensind.

Southgate, Beverly C. (1996). History: What and Why? Ancient, Modern, and Postmodern. New York: Routladge.

Sunal, Cynthia S. & Mary E.Haas. 1993. Social Studies and the Elementary/Middle School Student. For Worth: Harcourt Brace Jovaovich College Publisher. Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa. Bandung :

Angkasa.

Van den Daele, 1976. Psikologi Perkembangan. Jakarta, Elizabeth B.Hurlock

Witherington & Cronbach, L.J. (1982). Teknik-teknik Belajar Mengajar. Bandung: Jemars.


(23)

Acuan berita online:

http://dgi.or.id/read/observation/sekilas-tentang-pop-up-lift-the-flap-dan-movable-book.html (diakses pada tanggal 20 Oktober 2016, pukul 14.10)

https://sebandung.com (diakses pada tanggal 27 Agustus 2016, pukul 10.10)

https://erbinabaroes.wordpress.com (diakses pada tanggal 4 Oktober 2016, pukul 19.40)


(1)

Universitas Kristen Maranatha 87 promosi lebih baik dibuat lebih variatif. Salah satu dosen memberikan saran untuk melakukan pengecekan ulang perihal tahun pertama kalinya gedung – gedung tersebut dipatenkan menjadi bangunan yang masih difungsikan dan ada sampai saat ini.


(2)

i PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI MENGENAI GEDUNG

BERSEJARAH PADA MASA KOLONIAL DI KOTA BANDUNG

KG402 | RANCANG GRAFIS IV | SEMESTER GANJIL 2016/2017

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana Strata Satu pada Program Studi Desain Komunikasi Visual

Disusun oleh: Annisa Nur Intan Pribadi

NRP 1264116

Dosen Pembimbing: RA Dita Saraswati, M.Ds.

Fenny Ng, BA, M.Ds.

PROGRAM STUDI S-1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA DESEMBER 2016


(3)

ii

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan pimpinan, bimbingan, dan segala perlindungan-Nya, penulis akhirnya dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir. Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana Strata Saty pada Program Studi Desain Komunikasi Visual. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak - pihak yang telah terlibat dan membantu penulis dalam proses ini:

1. Ibu Irena Vanessa Gunawan, S.T., M.Com selaku Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen Maranatha.

2. Ibu RA Dita Saraswati, M.Ds selaku ketua Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual, Universitas Kristen Maranatha dan selaku Pembimbing I Tugas Akhir yang telah sabar membimbing dan memberikan saran dalam menyusun perancangan tugas akhir.

3. Pak Sandy Rismantojo, S.Sn., M.Sc selaku Ketua Koordinator Tugas Akhir. 4. Ibu Fenny Ng, BA, M.Ds selaku Pembimbing II Tugas Akhir yang telah sabar

membimbing dan memberikan saran dalam menyusun perancangan tugas akhir. 5. Para narasumber yang telah bersedia memberikan informasi yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

6. Kedua orang tua yang selalu membantu dalam hal kebutuhan finansial dan terutama doa yang mereka berikan kepada penulis.

7. Sarah Fatharani, Tenri Batari, Yudhit Argandia, Fertina Debora, Ardi Ardiansyah, Pasca Perdana, Maulia Respianti, Ryandi Octavianto, Ganesha, Bachecha Pasca, Oldi Aditya, Panji Prakoso, dan teman – teman lainnya yang selalu mendukung dan memberi semangat serta bertukar pikiran atau pendapat dalam proses pengerjaan tugas akhir.

Akhir kata, mohon maaf bila dalam penyusunan serta penulisan laporan tugas akhir ini terdapat kekurangan, Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan memberikan konstribusi kepada semua pihak yang bersangkutan.


(4)

Universitas Kristen Maranatha 88 DAFTAR PUSTAKA

Altbach, P.G. et al. (1991). Textbooks in American Society: Politics, Policy, and Pedagogy. Buffalo: Suny Press.

Borich, G.D., & Tombari, M.L. (1997). Educational Psychology: A contemporary approach. New York: Longman.

Danang Sukmana, Widyatmoko, dan Natalia Afnita. 24 Juli 2009. “Layout”, (Online), (http://dgi-indonesia.com/layout/,diakses 19 Febuari 2015).

Dr. Dibio Hartono. 2014. Architecture Conventional Award Bandung. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.

Harastoeti DH. 2011. 100 Bangunan Cagar Budaya Di Bandung. Bandung Societi For Heritage Conservation:Bandung.

Hurlock, E. (2004). Psikologi Perkembangan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka.

Jankowski, N., & Hanssen, L.(1996). Interactivity from perspective of communication studies, the contour of multimedia.

Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan Penerapan. Surabaya: Kata Pena.

Kusmiati R, Artini. Pudjiastuti, Sri. Suptandar, Pamudji. (1999). TeoriDasar Desain Komunikasi Visual. Jakarta: Djambatan.

M.A. Salamun, 1950. dalam Savoy Homann Panghegar Heritage Hotel. 1989.

Muhibbin Syah. (1997). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya.

Monks, F.J. Psikologi Perkembangan: Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Cet. 14.: Yogyakarta: Gajah Mada University Press; 2002 .


(5)

Universitas Kristen Maranatha 89 Papalia, Diane E., et. al., (2008) Human Development (Psikologi Perkembangan),

Terj. A.K. Anwar, Kencana, Jakarta.

Piaget, Jean, & Barbel Inhelder, Psikologi Anak, Terj. Miftahul Jannah, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, Cet. 1, 2010.

Rustan, Surianto. (2008). Layout Dasar & Penerapannya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sunal, C.S. & Haas, M. (1993). Social Studies and the Elementary/Middle School Student. Fort Worth: Harcourt Brace Jovanovich College Publishers.

Santrock, J.W. (2003). Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga. Sudjana. 2001. Media Pengajaran. Jakarta : Sinar Baru Algensind.

Southgate, Beverly C. (1996). History: What and Why? Ancient, Modern, and Postmodern. New York: Routladge.

Sunal, Cynthia S. & Mary E.Haas. 1993. Social Studies and the Elementary/Middle School Student. For Worth: Harcourt Brace Jovaovich College Publisher. Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa. Bandung :

Angkasa.

Van den Daele, 1976. Psikologi Perkembangan. Jakarta, Elizabeth B.Hurlock

Witherington & Cronbach, L.J. (1982). Teknik-teknik Belajar Mengajar. Bandung: Jemars.


(6)

Universitas Kristen Maranatha 90 Acuan berita online:

http://dgi.or.id/read/observation/sekilas-tentang-pop-up-lift-the-flap-dan-movable-book.html (diakses pada tanggal 20 Oktober 2016, pukul 14.10)

https://sebandung.com (diakses pada tanggal 27 Agustus 2016, pukul 10.10)

https://erbinabaroes.wordpress.com (diakses pada tanggal 4 Oktober 2016, pukul 19.40)