EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PREZI DESKTOP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KELAS X DI SMA NEGERI 10 BANDUNG.

(1)

No. Daftar : 23/S1/KTP/JUNI/2013

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PREZI DESKTOP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat dari Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Disusun Oleh :

WILLY DAEGAL PATU WIJAYA 0804557

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Efektivitas Penggunaan Media

Prezi Desktop

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi

Oleh

Willy Daegal Patu Wijaya

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Willy Daegal Patu Wijaya 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

ABSTRAK

Willy Daegal Patu Wijaya (0804557). Efektivitas Penggunaan Media Prezi Desktop Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi

dan Komunikasi Kelas X di SMA Negeri 10 Bandung.

Skripsi, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, tahun 2013.

Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan media Prezi

Desktop efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif pada mata

pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas X di SMA Negeri 10 Bandung?.

Lebih khusus masalah tersebut dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar ranah kognitif aspek memahami (C2) antara siswa yang menggunakan dan tidak menggunakan media Prezi Desktop dengan pretest-posttest pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas X di SMA Negeri 10 Bandung?.

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar ranah kognitif aspek menerapkan (C3) antara siswa yang menggunakan dan tidak menggunakan media Prezi Desktop dengan pretest-posttest pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas X di SMA Negeri 10 Bandung?.

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar ranah kognitif aspek menganalisis (C4) antara siswa yang menggunakan dan tidak menggunakan media Prezi

Desktop dengan pretest-posttest pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan

Komunikasi kelas X di SMA Negeri 10 Bandung?.

Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan media Prezi Desktop dalam meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek memahami, menerapkan dan menganalisis pada mata pelajaran TIK. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain Non-equivalent Control Group Design bentuk pretest-posttest. Instrumen yang digunakan adalah jenis tes objektif pilihan ganda sebanyak 30 soal. Sampel penelitian diambil berdasarkan sampel total sebanyak 70 orang siswa kelas X SMA Negeri 10 Bandung, yang terbagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pengolahan data dilakukan dengan pengujian hipotesis dengan uji-t independen.

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah penggunaan media Prezi

Desktop efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek

memahami, menerapkan dan menganalisis pada mata pelajaran TIK. Hal tersebut terlihat dari adanya peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan media

Prezi Desktop pada ranah kognitif aspek memahami (C2), menerapkan (C3), dan

menganalisis (C4) pada mata pelajaran TIK.


(4)

ABSTRACT

Willy Daegal Patu Wijaya (0804557). Prezi Desktop Media Usage

Effectiveness Against Student Learning Outcomes In Subjects Information and Communication Technology Class X in SMA Negeri 10 Bandung.

Plain Paper, Department of Curriculum and Technology Education, Faculty of Education, Indonesia University of Education, in 2013. The main problem in this study is whether the use of Prezi Desktop media

effectively to improve student learning outcomes in the cognitive subjects of Information Technology and Communication class X SMA Negeri 10 Bandung?.

More specifically the problem is formulated as follows :

1. Are there differences in the cognitive aspects of learning outcomes to understand (C2) between students who use and do not use the media Prezi Desktop with pretest-posttest on the subjects of Information Technology and Communication class X SMA Negeri 10 Bandung?.

2. Are there differences in the cognitive aspects of learning outcomes apply (C3) between students who use and do not use the media Prezi Desktop with pretest-posttest on the subjects of Information Technology and Communication class X SMA Negeri 10 Bandung?.

3. Are there differences in the cognitive aspects of learning outcomes analyzed (C4) between students who use and do not use the media Prezi Desktop with pretest-posttest on the subjects of Information Technology and Communication class X SMA Negeri 10 Bandung?.

Goals to be achieved from this research is to examine the effectiveness of media use Prezi Desktop in improving student learning outcomes to understand the cognitive aspects, implement and analyze the ICT subjects. The research method used was a quasi-experimental design with non-equivalent control group pretest-posttest design form. The instrument used is an objective type multiple-choice test of 30 questions. Samples were taken based on a total sample of 70 students of class X SMA Negeri 10 Bandung, were divided into 2 groups : the experimental group and the control group. Data processing is done by testing the hypothesis with independent t-test.

Conclusion of this research is the use of Prezi Desktop media effectively to improve student learning outcomes to understand the cognitive aspects, implement and analyze the ICT subjects. This is evident from the increase in student learning outcomes using Prezi Desktop media on the cognitive aspects of understanding (C2), apply (C3), and analyze (C4) in ICT subjects.


(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... .i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... .v

DAFTAR TABEL ... .vii

DAFTAR GRAFIK ... .ix

DAFTAR GAMBAR ... .x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Definisi Operasional ... 5

BAB II KAJIAN TEORI A. Media Pembelajaran ... 7

B. Media Presentasi ... 9

C. Media Prezi Desktop ... 10

D. Hasil Belajar ... 12

1. Konsep Belajar ... 12

2. Konsep Hasil Belajar ... 13

3. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 15

4. Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 16

5. Aspek Memahami, Menerapkan, dan Menganalisis Sebagai Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 18

E. Konsep Mata Pelajaran TIK ... 19

F. Penggunaan Media Prezi Desktop Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran TIK ... 23


(6)

H. Hipotesis ... 24

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 26

B. Desain Penelitian ... 27

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 29

D. Teknik Pengembangan Instrumen ... 29

1. Uji Validitas ... 29

2. Uji Reliabilitas ... 31

3. Tingkat Kesukaran Soal ... 31

4. Daya Pembeda... 32

E. Teknik Pengumpulan Data ... 33

F. Teknik Analisis Data ... 34

1. Uji Normalitas ... 34

2. Uji Homogenitas ... 35

3. Uji Hipotesis ... 35

G. Prosedur Penelitian ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Ujicoba Instrumen ... 38

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 48

C. Analisis Data ... 57

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 70

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 78

B. Rekomendasi ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 80 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(7)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diberlakukan telah membuat terjadinya pergeseran sistem pembelajaran menjadi berorientasi pada siswa. Begitu juga mata pelajaran yang harus diperhatikan secara komprehensif dan mendalam. Apabila sebelumnya guru sebagai sumber belajar siswa, kini guru menjadi fasilitator dan motifator. Siswa juga harus lebih aktif mencari informasi dari berbagai sumber, sehingga pengetahuan siswa menjadi lebih luas dan beragam.

Untuk menghadapi tuntutan kurikulum tersebut, perlu adanya dukungan media pembelajaran dalam mencapai keberhasilan proses belajar mengajar yang diinginkan. Hal itulah yang menyebabkan pada saat ini peranan media tidak hanya sebagai alat bantu semata bagi para guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, media pembelajaran juga berperan sebagai alat penyalur pesan dari pemberi pesan (guru, penulis buku, produser, dan sebagainya) ke penerima pesan (siswa/pelajar).

Kondisi pembelajaran TIK di SMA Negeri 10 Bandung pada saat ini, guru masih menggunakan metode konvensional dan tanya jawab dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS), sehingga memungkinkan siswa merasa jenuh dan kurang termotivasi dalam belajar khususnya pada mata pelajaran TIK.

Salah satu mata pelajaran yang wajib ditempuh oleh siswa di SMA adalah mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Tujuannya adalah untuk mengantisipasi dan mengatasi dampak dari perkembangan teknologi khususnya Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kehidupan kita sehari-hari.

Agar tujuan pembelajaran TIK ini dapat disampaikan dengan baik kepada siswa diperlukan beberapa komponen pembelajaran salah satunya media pembelajaran, karena keberhasilan dalam pelaksanaan tujuan pembelajaran


(8)

didukung oleh komponen-komponen pembelajaran yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain (interrelasi).

Pendidikan pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan jenjang pendidikan teratas. Untuk itu, penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi sudah mulai harus diterapkan, agar para siswa terbiasa dengan bagaimana cara penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang semakin berkembang dan menimbulkan persaingan. Oleh sebab itu, mereka harus terbiasa dengan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Penggunaan komputer menjadi hal yang khusus pada penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi, karena merupakan alat bantu yang fungsinya sangat diperlukan pada setiap kegiatan di bidang pendidikan khususnya. Untuk menyajikan pembelajaran yang lebih interaktif dengan menggunakan media presentasi yang berbasis multimedia dalam hal ini, komputer yang dapat dimanfaatkan.

Salah satu komponen penting dalam pembelajaran TIK adalah penggunaan media Prezi Desktop. Untuk itu, diperlukan perangkat melalui komputer yang menjadi alat bantu agar pembelajaran itu menyenangkan, dengan menggunakan media presentasi yang merupakan media pembelajaran agar siswa lebih aktif, termotivasi, dan tidak membosankan/jenuh.

Demikianlah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, karena setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda. Tidak semua siswa dapat memahami setiap pelajaran dengan cepat, ada juga siswa yang dapat memahami pelajaran yang dijelaskan oleh gurunya melalui penjelasan secara visual/bergambar.

Aplikasi Prezi Desktop memiliki keunikan, yaitu dengan ciri khas

Zooming Presentation. Cukup dengan satu kanvas besar yang bisa disisipkan

gambar, video, data, serta cukup mengarahkan kursor, maka presentasi akan terlihat seperti tampilan lukisan grafiti pada dinding yang lebar. Untuk presentasi dengan Prezi tidak membutuhkan banyak slide, zooming juga dapat disesuaikan. Inilah keunikan dari Prezi. Jika terdapat koneksi ke Internet file presentasi dapat dibuka secara online pada website resmi, yaitu prezi.com.


(9)

3

Data yang diperoleh peneliti mengenai hasil belajar mata pelajaran TIK kelas X di SMA Negeri 10 Bandung tahun ajaran 2012/2013, bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 6,8 (enam koma delapan) dan nilai standar KKM yaitu 7 (tujuh). Dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa dalam mata pelajaran TIK di bawah KKM melihat kenyataan itu, maka ada yang perlu dibenahi dalam peningkatan pembelajaran TIK.

Setelah penulis melakukan studi pendahuluan di SMA Negeri 10 Bandung, ternyata hasil belajar TIK ini masih dianggap kurang berhasil. Hal ini, terbukti dengan rendahnya hasil belajar siswa masih banyak di bawah KKM. Oleh karena itu, penulis akan mencoba melakukan penelitian dalam pembelajaran TIK dengan menggunakan media Prezi Desktop sebagai media pembelajaran yang lebih interaktif agar terciptanya pembelajaran yang baik.

Berdasarkan data dan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai : “Efektivitas Penggunaan Media

Prezi Desktop Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi

Informasi dan Komunikasi“. B. Rumusan Masalah

Masalah pokok dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan media

Prezi Desktop efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif pada

mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas X di SMA Negeri 10 Bandung?.

Berdasarkan rumusan masalah umum di atas, maka agar lebih operasional dalam penelitiannya diperinci lagi menjadi menjadi rumusan masalah khusus sebagai berikut :

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar ranah kognitif aspek memahami (C2) antara siswa yang menggunakan dan tidak menggunakan media Prezi Desktop dengan pretest-posttest pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas X di SMA Negeri 10 Bandung?.

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar ranah kognitif aspek menerapkan (C3) antara siswa yang menggunakan dan tidak menggunakan media Prezi Desktop


(10)

dengan pretest-posttest pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas X di SMA Negeri 10 Bandung?.

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar ranah kognitif aspek menganalisis (C4) antara siswa yang menggunakan dan tidak menggunakan media Prezi

Desktop dengan pretest-posttest pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan

Komunikasi kelas X di SMA Negeri 10 Bandung?.

C. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan media Prezi Desktop dalam meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif pada mata pelajaran TIK kelas X di SMA Negeri 10 Bandung.

Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis efektivitas penggunaan media Prezi Desktop dengan

pretest-posttest terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif aspek memahami

(C2) pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas X di SMA Negeri 10 Bandung.

2. Untuk menganalisis efektivitas penggunaan media Prezi Desktop dengan

pretest-posttest terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif aspek menerapkan

(C3) pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas X di SMA Negeri 10 Bandung.

3. Untuk menganalisis efektivitas penggunaan media Prezi Desktop dengan

pretest-posttest terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif aspek menganalisis

(C4) pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi siswa kelas X di SMA Negeri 10 Bandung.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat baik secara langsung ataupun tidak langsung bagi :

1. Manfaat Teoritis

Sebagai bahan masukan dalam menentukan media pembelajaran yang sesuai untuk mata pelajaran TIK.


(11)

5

2. Manfaat Praktis a. Pihak Sekolah

Sebagai bahan masukan dalam usaha meningkatkan kualitas peserta didik, sehingga proses pembelajaran berhasil sesuai target yang telah ditetapkan. b. Pihak Guru

Sebagai masukan untuk dapat menentukan media pembelajaran yang tepat, sehingga dapat meningkatkan ranah kognitif aspek memahami (C2), aspek menerapkan (C3), dan aspek menganalisis (C4) siswa pada mata pelajaran TIK.

c. Pihak Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Sebagai alternatif dalam penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan tingkat kebutuhan yang ada.

d. Pihak Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini bisa menjadi bahan masukan dan bahan inspirasi bagi peneliti selanjutnya, serta bagi yang berminat mempelajari media pembelajaran khususnya media Prezi Desktop.

E. Definisi Operasional

Dalam rangka menghindari penafsiran yang kurang tepat dalam penelitian ini, maka peneliti mengemukakan beberapa definisi operasional yang digunakan : 1. Efektivitas

Efektivitas dalam penelitian ini adalah kesesuaian antara hasil belajar yang dicapai dengan tujuan yang diinginkan dari penggunaan media pembelajaran yang digunakan.

2. Media Prezi Desktop

Prezi adalah sebuah perangkat lunak untuk presentasi berbasis internet (SaaS).

Selain untuk presentasi, Prezi juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengeksplorasi dan berbagi ide di atas kanvas virtual. Prezi menjadi unggul, karena program ini menggunakan Zooming User Interface (ZUI) yang memungkinkan pengguna Prezi untuk memperbesar dan memperkecil tampilan media presentasinya.


(12)

Prezi digunakan sebagai alat untuk membuat presentasi dalam bentuk linier

maupun non-linier, yaitu presentasi terstruktur sebagai contoh dari presentasi

linier, atau presentasi berbentuk peta-pikiran (mind-map) sebagai contoh dari

presentasi non-linier. Pada Prezi teks, gambar, video, dan media presentasi lainnya ditempatkan di atas kanvas presentasi dan dapat dikelompokkan dalam bingkai-bingkai yang telah disediakan. Pengguna kemudian menentukan ukuran relatif dan posisi antara semua obyek presentasi dan menyorot obyek-obyek tersebut. Untuk membuat presentasi linier, pengguna dapat membangun jalur navigasi presentasi yang telah ditentukan sebelumnya.

Jika ingin membuat presentasi secara offline, maka dengan menggunakan aplikasi Prezi Desktop. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menyimpan

Prezi yang bersifat rahasia dalam komputer dan juga memungkinkan pengguna

untuk mengerjakan, serta mempresentasikan Prezi pada saat tidak terkoneksi ke internet.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hasil belajar dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Hasil belajar terdiri dari tiga domain, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam penelitian ini hasil belajar yang dicapai sesuai dengan tujuan pendidikan adalah domain kognitif aspek memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis siswa (C4).

a. Aspek memahami (C2) yang mencakup kemampuan menjelaskan. b. Aspek menerapkan (C3) yang mencakup kemampuan menjalankan. c. Aspek menganalisis (C4) yang mencakup kemampuan menguraikan. 4. Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan salah satu Mata Pelajaran yang diberikan di SMA Negeri 10 Bandung. Mata Pelajaran TIK mempelajari materi-materi yang berhubungan dengan komputer pada jenjang pendidikan SMA, khususnya materi Setting Peripheral. Dalam penelitian ini akan menggunakan materi pelajaran TIK yang sesuai dengan KTSP untuk siswa SMA kelas X pada semester II (dua), yaitu materi Setting Peripheral.


(13)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan masalah penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dipilih penulis karena pemecahan masalah harus sesuai dengan rumusan masalah yang memerlukan perhitungan serta pengukuran terhadap variabel dan pengujian terhadap hipotesis yang telah ditetapkan.

Menurut Zainal Arifin (2011:29) :

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan melalui teknik pengukuran yang cermat terhadap variabel-variabel tertentu, sehingga menghasilkan simpulan-simpulan yang dapat digeneralisasikan, lepas dari konteks waktu dan situasi serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kuantitatif.

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui efektivitas penggunaan media Prezi

Desktop dalam meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif pada mata

pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas X di SMA Negeri 10 Bandung.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, karena sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Dalam metode ini, peneliti tidak melakukan penugasan random melainkan menggunakan kelompok yang telah terbentuk (intact group). Alasannya, apabila pengambilan sampel secara individu dikhawatirkan akan hilangnya suasana alamiah suatu kelas tersebut. Hal ini, sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Zainal Arifin (2011:86) bahwa “penelitian eksperimen kuasi menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar (intact group) untuk diberi perlakuan (treatment), bukan

menggunakan subjek secara acak”.

Metode kuasi eksperimen ini digunakan untuk mengetahui karakteristik variabel penelitian dan memperoleh informasi terhadap media pembelajaran yang diterapkan, yaitu efektivitas penggunaan media Prezi Desktop terhadap hasil


(14)

belajar siswa ranah kognitif pada mata pelajaran TIK. Untuk mengetahui jawaban tentang pengaruh suatu perlakuan, maka terdapat variabel yang mempengaruhi (sebab) dan variabel yang dipengaruhi (akibat).

Variabel dalam penelitian ini terdiri atas variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media Prezi Desktop. Sedangkan variabel terikatnya adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar aspek memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4). Hubungan antar variabel dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.1

Hubungan Antar Variabel X Y

Penggunaan Media

Prezi Desktop

(X1)

Hasil Belajar Ranah Kognitif

Kemampuan Aspek Memahami (Y1) X1Y1 Kemampuan Aspek Menerapkan (Y2) X1Y2 Kemampuan Aspek Menganalisis (Y3) X1Y3

Keterangan :

X1Y1 : Efektifitas penggunaan media Prezi Desktop terhadap hasil belajar

siswa ranah kognitif aspek memahami (C2).

X1Y2 : Efektifitas penggunaan media Prezi Desktop terhadap hasil belajar

siswa ranah kognitif aspek menerapkan (C3).

X1Y3 : Efektifitas penggunaan media Prezi Desktop terhadap hasil belajar

siswa ranah kognitif aspek menganalisis (C4).

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah Non-equivalent Control Group

Design bentuk pretest-posttest. Desain ini digunakan untuk membedakan adanya pretest sebelum perlakuan diberikan, sehingga tingkat kesetaraan kelompok dapat


(15)

28

turut diperhitungkan. Pretest dalam desain penelitian ini juga dapat digunakan untuk pengontrolan secara statistik (statistical control), serta dapat digunakan untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap capaian skor (gain score). Jika digambarkan desain penelitiannya sebagai berikut :

Tabel 3.2 Desain Penelitian

Kelompok Pretest Treatment Posttest

Eksperimen O1 TE O2

Kontrol O1I TK O2I

Keterangan :

O1 = tes awal pada kelompok eksperimen O1I = tes awal pada kelompok kontrol

O2 = tes akhir pada kelompok eksperimen O2I= tes akhir pada kelompok kontrol

TE = perlakuan menggunakan media Prezi Desktop

TK = perlakuan tidak menggunakan media Prezi Desktop

Hal pertama yang peneliti lakukan adalah menentukan kelas mana sebagai kelas eksperimen dan sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen ini adalah kelas yang menggunakan media Prezi Desktop. Sedangkan kelompok yang tidak menggunakan media Prezi Desktop adalah kelas kontrol.

Sebelum diadakannya perlakuan, kedua kelas diberikan pretest yang dilanjutkan dengan memberikan perlakuan pada kelas eksperimen dengan menggunakan media Prezi Desktop dan kelas kontrol tidak menggunakan media

Prezi Desktop yaitu dengan metode konvensional dan tanya jawab menggunakan

Lembar Kerja Siswa (LKS). Kemudian kedua kelas tersebut diberikan posttest hasilnya lalu dibandingkan dengan skor pretest, sehingga diperoleh gain yaitu selisih antara skor pretest dan posttest.


(16)

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Populasi dalam suatu penelitian adalah keseluruhan subjek yang dijadikan sumber penelitian yang mempunyai karakteristik tertentu atau sasaran penelitian. Hal ini, sesuai dengan pendapat Arikunto (2010:173) “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Penelitian pada umumnya dilakukan terhadap sekelompok subjek yang akan dipilih untuk mewakili semua anggota kelompok. Berdasarkan dari pendapat tersebut, maka yang menjadi populasi sasaran dalam penelitian ini adalah kelas X di SMA Negeri 10 Bandung yang terdiri atas 11 kelas.

2. Sampel Penelitian

Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Hal ini sejalan dengan pendapat Arikunto (2010:174) “sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”. Sampel yang diambil dari populasi harus

representative artinya, sampel yang ditetapkan harus betul-betul mewakili

populasi. Tujuan dari pengambilan sampel adalah menggunakan sebagian subjek penelitian untuk memperoleh informasi tentang populasi.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster

sampling berdasarkan penggunaan media, yaitu media Prezi Desktop. Menurut

Zainal Arifin (2011:222) cluster sampling adalah “cara pengambilan sampel berdasarkan sekelompok individu dan tidak diambil secara individu atau

perseorangan”. Berdasarkan pendapat di atas, maka dari 11 kelas yang ada peneliti telah memilih dua kelas, yaitu kelas X.7 sebagai kelas eksperimen dan kelas X.1 sebagai kelas kontrol.

D. Teknik Pengembangan Instrumen 1. Uji Validitas

Sebelum peneliti menggunakan tes, hendaknya peneliti mengukur terlebih dahulu derajat validitasnya berdasarkan kriteria tertentu. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid apabila mempunyai validitas yang tinggi.


(17)

30

Menurut Zainal Arifin (2009:247) “validitas suatu tes erat kaitannya dengan tujuan penggunaan tes tersebut. Namun, tidak ada validitas yang berlaku secara umum”. Artinya, jika suatu tes dapat memberikan informasi yang sesuai dan dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu, maka tes itu valid untuk tujuan tersebut.

Uji validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas alat ukur dan butir soal. Untuk mengetahui validitas alat ukur dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson, adapun rumus untuk menguji validitas yang digunakan adalah sebagai berikut :

rxy =

N∑XY−(∑X)(∑Y)

{N∑X2−(N∑X2)}{N∑Y2−(N∑Y2)}

(Zainal Arifin, 2009:254) Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi yang dicari

∑XY : Hasil kali skor X dan Y untuk setiap responden

∑Y : Skor responden

∑X : Skor item tes

(∑X2) : Kuadrat skor item tes

(∑Y2) : Kuadrat responden

Menurut Zainal Arifin (2009:257) untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi dapat menggunakan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.3

Kriteria Acuan Validitas Soal

Interval Koefisiensi Tingkat Hubungan

0.81 – 1.00 sangat tinggi

0.61 – 0.80 tinggi

0.41 - 0.60 cukup


(18)

Setelah diuji validitasnya kemudian diuji tingkat signifikannya dengan rumus :

t =

r

n−2 1−r2

(Sugiyono, 2008:215) Keterangan :

t : Nilai t hitung r : Koefisien korelasi n : Jumlah banyak subjek

Nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf nyata 0,05 dengan derajat bebas (dk) = n-2. Apabila thitung > ttabel, berarti korelasi tersebut signifikan/berarti.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat kekonsistenan alat ukur. Reliabilitas menunjuk kepada suatu instrumen dapat dipercaya atau reliabel untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Menurut Zainal Arifin (2009:258) “suatu tes dapat dikatakan

reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok

yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda”. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu tes teliti dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut :

(Arikunto, 2010:223) Keterangan :

r 11 = reliabilitas instrumen

r1/21/2 = rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrumen 3. Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat kesukaran soal menunjukan pengertian suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat mengumpulkan data, karena instrumen tersebut sudah baik. Pencarian tingkat kesukaran soal dimaksudkan untuk mengukur seberapa


(19)

32

derajat kesukaran suatu soal. Menurut Zainal Arifin (2009:266) “jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang (proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik”.

Suatu soal tes hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah. Sejalan dengan itu Arikunto (2008:207) menyatakan “soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar”. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha untuk memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi, karena diluar jangkauan kemampuan.

Untuk mencari indeks kesukaran digunakan rumus :

(Zainal Arifin, 2009:266) Keterangan :

WL = jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok bawah WH = jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok atas nL = jumlah kelompok bawah

nH = jumlah kelompok atas

Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut, dapat digunakan kriteria sebagai berikut :

1) Jika jumlah persentase sampai dengan 27% termasuk mudah. 2) Jika jumlah persentase 28% - 72% termasuk sedang.

3) Jika jumlah persentase 73% ke atas termasuk sukar.

(Zainal Arifin, 2009:270)

4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat pembedaan suatu instrumen. Menurut Zainal Arifin (2009:273) “perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum/kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu”. Semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal


(20)

tersebut membedakan antara peserta didik yang menguasai kompetensi dengan peserta didik yang kurang menguasai kompetensi tersebut.

Untuk menghitung daya pembeda (DP) setiap butir soal dapat digunakan rumus sebagai berikut :

n WH WL =

DP

(Zainal Arifin, 2009:273) Keterangan :

DP = daya pembeda

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah

WH = jumlah peserta yang gagal dari kelompok atas dan n = 27% X n

Untuk menginterpretasikan koefisien daya pembeda tersebut dapat digunakan kriteria :

Tabel 3.4

Kriteria Koefisien Daya Pembeda

Index of discrimniation Item evaluation

0.40 and up Very good items

0.30 – 0.39 Reasonably good, but possibly subject to improvement

0.20 – 0.29 Marginal items, usially needing and being subject to improvement Below – 0.19 Poor items, to be rejected or improved

by revision

(Zainal Arifin, 2009:274)

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah penting dalam penelitian untuk memperoleh data informasi yang dibutuhkan dalam suatu penelitian. Mengenai hal ini, Sugiyono (2011:308) menyatakan “teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data”.


(21)

34

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian dilakukan dengan tes hasil belajar berupa bentuk tes objektif pilihan berganda, karena tes objektif dapat mengungkap tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Tes bentuk objektif digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif aspek memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4). Bentuk tes hasil belajar ini berupa pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban. Tes pilihan ganda terdiri atas suatu keterangan atau pengertian yang belum lengkap dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban. Jumlah soal ditentukan berdasarkan uji validitas dan reliabilitas yang penyusunannya sesuai dengan kisi–kisi instrumen.

Adapun langkah–langkah penyusunan instrumen adalah sebagai berikut : 1. Menetapkan materi pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yang akan

digunakan dalam penelitian.

2. Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator mata pelajaran TIK kelas X SMA.

3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan silabus yang telah ditetapkan pada mata pelajaran TIK kelas X SMA.

4. Menyusun kisi–kisi instrumen penelitian dengan pokok bahasan yang telah ditetapkan sebelumnya.

5. Melakukan ujicoba instrumen kepada siswa diluar sampel. 6. Menganalisis instrumen hasil ujicoba.

7. Menggunakan soal yang valid kepada sampel penelitian, yaitu kelompok kelas eksperimen dan kelas kontrol.

F. Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas merupakan salah satu cara memeriksa normalitas pada sebuah sampel. Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan uji normalitas one sample Kolmogorov Smirnov dengan


(22)

Kriterianya adalah jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05, maka distribusi adalah tidak normal, sedangkan jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0.05, maka distribusi adalah normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui keseragaman data penelitian. Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua, atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Uji homogenitas yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan dengan uji

Levene Test dengan menggunakan program SPSS 20.0. Uji Levene Test digunakan

untuk mengetahui apakah variabel bebas (independent) mempunyai varians dengan variabel terikat (dependent). Penelitian ini terdiri dari variabel X

(independent variabel) adalah media Prezi Desktop sedangkan variabel Y (dependent variabel) adalah hasil belajar siswa ranah kognitif aspek memahami

(C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4).

Uji Levene Test akan muncul bersamaan dengan hasil uji beda rata-rata atau uji-t. Kriterianya adalah apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05, maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama, sedangkan jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0.05, maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians yang sama.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji t-independent dua rata-rata (t-test independent). Rumus uji t-independent adalah sebagai berikut :

(Sugiyono, 2011:273) Keterangan :

̄

x1 = Rata-rata skor gain kelompok eksperimen

̄

x2 = Rata-rata skor gain kelompok kontrol


(23)

36

S22 = Varians skor kelompok kontrol n1 dan n2 = Jumlah Siswa

Untuk menguji ke tiga hipotesis tersebut, maka digunakan t-test satu sampel dengan rumus sebagai berikut :

(Sugiyono, 2011:250) Keterangan :

t = nilai t yang dihitung = nilai rata-rata

= nilai yang dihipotesiskan s = simpangan baku sampel n = jumlah anggota sampel

Tujuan dari uji ini adalah untuk membandingkan (membedakan) apakah kedua data (variabel) tersebut sama atau berbeda. Gunanya uji komparatif adalah untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikansi hasil penelitian yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua rata-rata sampel). Adapun yang diperbandingkan pada uji hipotesis ini adalah gain skor posttest antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, baik secara keseluruhan maupun setiap aspek, yaitu aspek memahami (C2), aspek menerapkan (C3), dan aspek menganalisis (C4).

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah–langkah atau tahapan–tahapan yang dilakukan sebelum penelitian sampai penelitian itu terlaksana. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu : 1. Tahap Persiapan

a. Melakukan studi pendahuluan. b. Merumuskan masalah penelitian. c. Mencari studi kepustakaan. d. Menyusun proposal penelitian.


(24)

e. Membuat lembar pengesahan proposal penelitian.

f. Membuat surat permohonan pengangkatan dosen pembimbing skripsi ke jurusan No.1026 tanggal 03 Desember 2012.

g. Membuat surat keputusan dosen pembimbing skripsi ke fakultas No.745 tanggal 07 Desember 2012.

h. Membuat surat permohonan mengadakan penelitian ke direktorat akademik No.1166 tanggal 28 Desember 2012.

i. Menghubungi dosen pembimbing untuk proses bimbingan. j. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian.

k. Membuat instrumen penelitian tes objektif. l. Membuat kunci jawaban tes objektif.

m.Mengkonsultasikan dan men-judgment media dan instrumen penelitian kepada dosen ahli dan guru mata pelajaran TIK di sekolah tempat penelitian yang akan dilaksanakan.

n. Mengujicobakan instrumen penelitian yang telah di-judgment.

o. Menganalisis hasil ujicoba instrumen penelitian, kemudian menentukan soal yang layak untuk dijadikan instrumen penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Memberikan tes awal (pretest) kepada sampel penelitian sebanyak dua kali dalam setiap pertemuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa.

b. Memberikan perlakuan (treatment) kepada sampel penelitian sebanyak dua kali dalam setiap pertemuan dengan menggunakan dan tidak menggunakan media Prezi Desktop.

c. Memberikan tes akhir (posttest) kepada sampel penelitian sebanyak 2 kali dalam setiap pertemuan, untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan dan tidak menggunakan media

Prezi Desktop.

3. Tahap Penyusunan Laporan

a. Mengolah dan menganalisis data penelitian.

b. Memberikan kesimpulan dan saran berdasarkan data yang diperoleh. c. Membuat laporan hasil penelitian.


(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media

Prezi Desktop efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif pada

mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas X di SMA Negeri 10 Bandung. Kemudian terdapat perbedaan terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif aspek (memahami, menerapkan, dan menganalisis) antara siswa yang menggunakan dan tidak menggunakan media Prezi Desktop dengan

pretest-posttest pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas X di

SMA Negeri 10 Bandung. Perbedaan tersebut menunjukan penggunaan media

Prezi Desktop lebih efektif dari pada metode konvensional dan tanya jawab

menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) terhadap hasil belajar siswa.

Secara khusus dari kesimpulan penelitian dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Terdapat perbedaan hasil belajar ranah kognitif aspek memahami (C2) antara

siswa yang menggunakan dan tidak menggunakan media Prezi Desktop dengan pretest-posttest pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas X di SMA Negeri 10 Bandung. Perbedaan tersebut menunjukan penggunaan media Prezi Desktop lebih efektif dari pada metode konvensional dan tanya jawab menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif aspek memahami.

2. Terdapat perbedaan hasil belajar ranah kognitif aspek menerapkan (C3) antara siswa yang menggunakan dan tidak menggunakan media Prezi

Desktop dengan pretest-posttest pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan

Komunikasi kelas X di SMA Negeri 10 Bandung. Perbedaan tersebut menunjukan penggunaan media Prezi Desktop lebih efektif dari pada metode konvensional dan tanya jawab menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif aspek menerapkan.


(26)

Desktop dengan pretest-posttest pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan

Komunikasi kelas X di SMA Negeri 10 Bandung. Perbedaan tersebut menunjukan penggunaan media Prezi Desktop lebih efektif dari pada metode konvensional dan tanya jawab menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif aspek menganalisis.

B. Rekomendasi

Penulis memberikan rekomendasi sebagai berikut : 1. Pihak Sekolah

a. Penggunaan media pembelajaran Prezi Desktop dapat dijadikan alternatif dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

b. Dalam proses belajar mengajar penggunaan media Prezi Desktop hendaknya dioptimalkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.

2. Pihak Guru

a. Guru hendaknya dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran yang inovatif dan efektif. b. Bagi guru khususnya guru TIK dapat memanfaatkan media Prezi Desktop

sehingga proses pembelajaran akan berjalan dengan efektif dan efisien. 3. Pihak Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi disiplin ilmu Teknologi Pendidikan khususnya bagi Konsentrasi Pendidikan Guru TIK dalam mengembangkan media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Pihak Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini bisa menjadi bahan kajian dan bahan inspirasi bagi peneliti selanjutnya, serta bagi yang berminat mempelajari media pembelajaran khususnya media Prezi Desktop. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya untuk lebih kreatif dalam mengembangkan media Prezi Desktop sebagai media pembelajaran agar siswa lebih mudah untuk memahami materi pembelajaran.


(27)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

____________ (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, A. (2006). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Darmawan, Deni. (2007). Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Arum

Mandiri Press.

Depdiknas. (2003). Tentang Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan

Komunikasi.

Hamalik, Oemar. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Ibrahim, Taufik. (2012, 27 September). Zooming Presentation Ala Prezi. [online] Tersedia: Diambil kembali dari http://blog.taufikibrahim.wordpress.com/. Jihad, Asep dan Haris, Abdul (2008). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi

Pressindo.

Prasetyo, Hari. (2012, 01 Januari). Eranya Prezi. [online] Tersedia: Diambil kembali dari dari http://blog.hariprasetyo.htm/.

Prezi [online]. Tersedia: (2012, 12 Juni). Diambil kembali dari Wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Prezi.

Rusman, Kurniawan dan Riyana (2011). Pembelajaran Berbasis Teknologi

Informasi dan Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.

Saputra, Wisnu Putu I (2011, 24 Agustus) CD Tutorial Interaktif Non Linear

Presentations Series Prezi The Zooming Presentations. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo.

Sastriamawan, A. (2008). Pembelajaran TIK. [Online]. Tersedia:

http://anandasatriamawan.blogspot.com/2008/09/pembelajaran-tik.html (6

November 2012).


(28)

Sudjana, N. (2008) Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono, (2011). Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Susilana, Rudi dan Riyana, Cepi. (2008). Media Pembelajaran (Hakikat,

Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian). Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI.


(1)

WILLY DAEGAL PATU WIJAYA, 2013

Evektiviitas penggunaan media prezi dekstop terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran teknology informasi dan komunikasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

S22 = Varians skor kelompok kontrol n1 dan n2 = Jumlah Siswa

Untuk menguji ke tiga hipotesis tersebut, maka digunakan t-test satu sampel dengan rumus sebagai berikut :

(Sugiyono, 2011:250) Keterangan :

t = nilai t yang dihitung = nilai rata-rata

= nilai yang dihipotesiskan s = simpangan baku sampel n = jumlah anggota sampel

Tujuan dari uji ini adalah untuk membandingkan (membedakan) apakah kedua data (variabel) tersebut sama atau berbeda. Gunanya uji komparatif adalah untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikansi hasil penelitian yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua rata-rata sampel). Adapun yang diperbandingkan pada uji hipotesis ini adalah gain skor posttest antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, baik secara keseluruhan maupun setiap aspek, yaitu aspek memahami (C2), aspek menerapkan (C3), dan aspek menganalisis (C4).

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah–langkah atau tahapan–tahapan yang dilakukan sebelum penelitian sampai penelitian itu terlaksana. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu : 1. Tahap Persiapan

a. Melakukan studi pendahuluan. b. Merumuskan masalah penelitian. c. Mencari studi kepustakaan. d. Menyusun proposal penelitian.


(2)

37

WILLY DAEGAL PATU WIJAYA, 2013

Evektiviitas penggunaan media prezi dekstop terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran teknology informasi dan komunikasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

e. Membuat lembar pengesahan proposal penelitian.

f. Membuat surat permohonan pengangkatan dosen pembimbing skripsi ke jurusan No.1026 tanggal 03 Desember 2012.

g. Membuat surat keputusan dosen pembimbing skripsi ke fakultas No.745 tanggal 07 Desember 2012.

h. Membuat surat permohonan mengadakan penelitian ke direktorat akademik No.1166 tanggal 28 Desember 2012.

i. Menghubungi dosen pembimbing untuk proses bimbingan. j. Membuat kisi-kisi instrumen penelitian.

k. Membuat instrumen penelitian tes objektif. l. Membuat kunci jawaban tes objektif.

m. Mengkonsultasikan dan men-judgment media dan instrumen penelitian kepada dosen ahli dan guru mata pelajaran TIK di sekolah tempat penelitian yang akan dilaksanakan.

n. Mengujicobakan instrumen penelitian yang telah di-judgment.

o. Menganalisis hasil ujicoba instrumen penelitian, kemudian menentukan soal yang layak untuk dijadikan instrumen penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Memberikan tes awal (pretest) kepada sampel penelitian sebanyak dua kali dalam setiap pertemuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa.

b. Memberikan perlakuan (treatment) kepada sampel penelitian sebanyak dua kali dalam setiap pertemuan dengan menggunakan dan tidak menggunakan media Prezi Desktop.

c. Memberikan tes akhir (posttest) kepada sampel penelitian sebanyak 2 kali dalam setiap pertemuan, untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan dan tidak menggunakan media Prezi Desktop.

3. Tahap Penyusunan Laporan

a. Mengolah dan menganalisis data penelitian.

b. Memberikan kesimpulan dan saran berdasarkan data yang diperoleh. c. Membuat laporan hasil penelitian.


(3)

Willy Daegal Patu Wijaya, 2013

Efektivitas Penggunaan Media Prezi Desktop Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media Prezi Desktop efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas X di SMA Negeri 10 Bandung. Kemudian terdapat perbedaan terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif aspek (memahami, menerapkan, dan menganalisis) antara siswa yang menggunakan dan tidak menggunakan media Prezi Desktop dengan pretest-posttest pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas X di SMA Negeri 10 Bandung. Perbedaan tersebut menunjukan penggunaan media Prezi Desktop lebih efektif dari pada metode konvensional dan tanya jawab menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) terhadap hasil belajar siswa.

Secara khusus dari kesimpulan penelitian dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Terdapat perbedaan hasil belajar ranah kognitif aspek memahami (C2) antara

siswa yang menggunakan dan tidak menggunakan media Prezi Desktop dengan pretest-posttest pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas X di SMA Negeri 10 Bandung. Perbedaan tersebut menunjukan penggunaan media Prezi Desktop lebih efektif dari pada metode konvensional dan tanya jawab menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif aspek memahami.

2. Terdapat perbedaan hasil belajar ranah kognitif aspek menerapkan (C3) antara siswa yang menggunakan dan tidak menggunakan media Prezi Desktop dengan pretest-posttest pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas X di SMA Negeri 10 Bandung. Perbedaan tersebut menunjukan penggunaan media Prezi Desktop lebih efektif dari pada metode konvensional dan tanya jawab menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif aspek menerapkan.

3. Terdapat perbedaan hasil belajar ranah kognitif aspek menganalisis (C4) antara siswa yang menggunakan dan tidak menggunakan media Prezi


(4)

79

Willy Daegal Patu Wijaya, 2013

Efektivitas Penggunaan Media Prezi Desktop Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Bandung)

Desktop dengan pretest-posttest pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas X di SMA Negeri 10 Bandung. Perbedaan tersebut menunjukan penggunaan media Prezi Desktop lebih efektif dari pada metode konvensional dan tanya jawab menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif aspek menganalisis.

B. Rekomendasi

Penulis memberikan rekomendasi sebagai berikut : 1. Pihak Sekolah

a. Penggunaan media pembelajaran Prezi Desktop dapat dijadikan alternatif dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

b. Dalam proses belajar mengajar penggunaan media Prezi Desktop hendaknya dioptimalkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.

2. Pihak Guru

a. Guru hendaknya dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran yang inovatif dan efektif. b. Bagi guru khususnya guru TIK dapat memanfaatkan media Prezi Desktop

sehingga proses pembelajaran akan berjalan dengan efektif dan efisien. 3. Pihak Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi disiplin ilmu Teknologi Pendidikan khususnya bagi Konsentrasi Pendidikan Guru TIK dalam mengembangkan media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Pihak Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini bisa menjadi bahan kajian dan bahan inspirasi bagi peneliti selanjutnya, serta bagi yang berminat mempelajari media pembelajaran khususnya media Prezi Desktop. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya untuk lebih kreatif dalam mengembangkan media Prezi Desktop sebagai media pembelajaran agar siswa lebih mudah untuk memahami materi pembelajaran.


(5)

Willy Daegal Patu Wijaya, 2013

Efektivitas Penggunaan Media Prezi Desktop Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

____________ (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, A. (2006). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Darmawan, Deni. (2007). Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Arum

Mandiri Press.

Depdiknas. (2003). Tentang Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Hamalik, Oemar. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Ibrahim, Taufik. (2012, 27 September). Zooming Presentation Ala Prezi. [online] Tersedia: Diambil kembali dari http://blog.taufikibrahim.wordpress.com/. Jihad, Asep dan Haris, Abdul (2008). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi

Pressindo.

Prasetyo, Hari. (2012, 01 Januari). Eranya Prezi. [online] Tersedia: Diambil kembali dari dari http://blog.hariprasetyo.htm/.

Prezi [online]. Tersedia: (2012, 12 Juni). Diambil kembali dari Wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Prezi.

Rusman, Kurniawan dan Riyana (2011). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.

Saputra, Wisnu Putu I (2011, 24 Agustus) CD Tutorial Interaktif Non Linear Presentations Series Prezi The Zooming Presentations. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sastriamawan, A. (2008). Pembelajaran TIK. [Online]. Tersedia: http://anandasatriamawan.blogspot.com/2008/09/pembelajaran-tik.html (6 November 2012).

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.


(6)

81

Willy Daegal Patu Wijaya, 2013

Efektivitas Penggunaan Media Prezi Desktop Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Bandung)

Sudjana, N. (2008) Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono, (2011). Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Susilana, Rudi dan Riyana, Cepi. (2008). Media Pembelajaran (Hakikat,

Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian). Bandung: Jurusan

Kurtekpend FIP UPI.


Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN VIRTUAL LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI SKYPE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

0 5 42

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA E-COMIC TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI :Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 12 Bandung.

0 2 50

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MULTIMEDIA PRESENTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI :Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI Di Sekolah Menengah Atas Negeri 18 Bandung.

0 0 44

PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL MAGAZINE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA RANAH KOGNITIF SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 BANDUNG: Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI SMAN 3 Bandung.

2 4 51

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS WEB TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI : Studi Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Bandung.

0 0 54

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN DRILLS BERBASIS HOT POTATOES TERHADAP PENINGKATAN RANAH KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SMA NEGERI 10 PEKANBARU.

1 8 43

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHAN AJAR MODUL DIGITAL BERBASIS E-LEARNING XHTML EDITOR TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI:Kuasi Ekperimen pada siswa kelas X SMA Negeri 5 Bandung.

0 1 40

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING BERBASIS WEB PADA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KALASAN.

0 0 185

PENGARUH PEMANFAATAN INTERNET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SMA NEGERI 1 PENGASIH.

0 1 119

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING BERBASIS WEB PADA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KALASAN.

0 0 185