EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHAN AJAR MODUL DIGITAL BERBASIS E-LEARNING XHTML EDITOR TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI:Kuasi Ekperimen pada siswa kelas X SMA Negeri 5 Bandung.

(1)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Definisi Operasional ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar ... 10

1. Pengertian Belajar ... 10

2. Prinsip-Prinsip Belajar ... 11

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ... 16

4. Hasil Belajar ... 25

B. Pembelajaran ... 30

1. Pengertian Pembelajaran ... 30

2. Tujuan Pembelajaran... 31

3. Tahapan Pembelajaran ... 31

4. Macam-Macam Pembelajaran ... 32

C. Pembelajaran Individual ... 32

D. Pembelajaran Dengan Modul ... 34


(2)

Mohammad Harris Pratama, 2012


(3)

2. Peran Bahan Ajar dalam Pembelajaran ... 37

3. Bentuk Bahan Ajar ... 38

4. Kelebihan dan Kekurangan Bahan Ajar ... 39

F. Modul Digital ... 40

1. Pengertian Modul Digital ... 40

2. Karateristik Modul Digital ... 41

3. Kelebihan Modul Digital ... 41

4. Konten Digital ... 42

G. Modul Digital Berbasis E-learning Xhtml Editor ... 43

H. Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 47

1. Pengertian Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 47

2. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 48

3. Tujuan Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 49

4. Karakteristik Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 49

5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di Sekolah Menengah Pertama ... 50

6. Pembelajaran Microsoft Word pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 50

I. Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 51

J. Asumsi dan Hipotesis Penelitian ... 51

1. Asumsi Penelitian ... 51


(4)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi dan Desain Penelitian ... 55

1. Metode Penelitian ... 55

2. Desain Penelitian ... 57

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 59

1. Lokasi Penelitian ... 59

2. Populasi Penelitian ... 59

3. Sampel Penelitian ... 59

C. Teknik Pengembangan Instrumen ... 60

1. Uji Validitas ... 60

2. Uji Reliabilitas ... 62

3. Kesukaran Soal ... 63

4. Daya Pembeda... 64

D. Teknik Pengumpulan Data ... 65

E. Teknik Analisis Data ... 67

1. Uji Normalitas ... 67

2. Uji Homogenitas ... 67

3. Uji Hipotesis ... 68

F. Prosedur Penelitian ... 69

G. Alur Penelitian ... 73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 74

1. Hasil Uji Coba Instrumen ... 74

2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 79

3. Uji Normalitas ... 94

4. Uji Homogenitas ... 97

5. Uji Hipotesis ... 102


(5)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan ... 119 B. Rekomendasi ... 120

DAFTAR PUSTAKA ... 122 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(6)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Belajar merupakan kebutuhan pokok setiap manusia. Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam memperoleh ilmu pengetahuan, belajar bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dalam memperoleh perubahan perilaku. Proses belajar ini dapat dikelola dalam beberapa cara, salah satunya adalah dengan proses pembelajaran. Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua orang pelaku, yaitu guru dan siswa. Perilaku guru adalah mengajar dan perilaku siswa adalah belajar. Pembelajaran dapat dilakukan secara klasikal di dalam kelas maupun disertai dengan berbagai strategi, pendekatan, dan metode pembelajaran yang beragam.

Salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dalam proses pembelajaran adalah bahan ajar. Ketersediaan bahan ajar dapat menjadi salah satu penunjang keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran. Bahan ajar berisikan susunan seperangkat materi untuk menciptakan lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Dengan demikian, salah satu tujuan penyediaan bahan ajar adalah untuk mempermudah proses belajar siswa. Hubungan antara guru, siswa, dan bahan ajar bersifat dinamis dan kompleks.


(7)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap

Bahan ajar dapat membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Oleh karena itu, guru harus dapat memilih bahan ajar yang sesuai untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar untuk mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran, sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Pemilihan bahan ajar harus disesuaikan kepada kurikulum pembelajaran yang diterapkan.

Pada umumnya dalam kegiatan pembelajaran guru hanya menggunakan bahan ajar cetak, seperti buku pelajaran dan modul. Buku pelajaran sudah menjadi bahan ajar pokok dalam pembelajaran, sedangkan modul masih sangat jarang dimanfaatkan. Padahal, modul merupakan salah satu bahan ajar yang sangat menunjang proses belajar siswa secara mandiri.

Modul dirancang secara sistematis dan berdasarkan kurikulum yang berlaku, sehingga dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Dengan modul, siswa dapat belajar sendiri atau berkelompok yang berpedoman kepada modul tersebut sehingga ketuntasan belajar siswa dapat dilihat dari ketercapaiannya dalam mempelajari materi yang ada di modul. Akan tetapi, mengingat perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dewasa ini menuntut setiap orang dalam hal ini khususnya tenaga pendidik harus dapat berintekrasi dengan teknologi. Dengan masuknya IPTEK sekarang ini, setiap aktivitas manusia rata-rata di dominasi oleh teknologi. Oleh sebab itu, guru hendaklah dapat berpikir kreatif dan tanggap terhadap perubahan tersebut. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan suatu media atau sarana pendukung dalam menjawab tantangan perkembangan zaman saat ini


(8)

khususnya dalam dunia pendidikan. Melalui TIK, diharapkan dapat memperbaiki pola pembelajaran menjadi bersifat lebih modern, yaitu penerapan teknologi dalam pembelajaran.

Guru harus mampu mengkolaborasikan teknologi dengan materi yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran sehingga peran guru pun beralih fungsi dari yang mendominasi kegiatan pembelajaran berubah menjadi fasilitator dalam kegiatan pembelajaran.

Perkembangan TIK dalam dunia pendidikan, pada akhirnya mendorong pendidik dan praktisi pendidikan untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan yang di dalamnya termasuk juga upaya peningkatan dalam kualitas proses pembelajaran. Salah satu contoh dari upaya ini adalah dengan penggunaan metode yang tepat dan didukung dengan adanya pemanfaatan media dan bahan ajar yang berbentuk elektronik dalam pembelajaran.

Salah satu bentuk bahan ajar yang dapat diterapkan dalam bentuk elektronik adalah modul digital. Modul selama ini kebanyakan hanya disajikan dalam bentuk cetak. Oleh karena itu, untuk dapat mengikuti perkembangan TIK dalam dunia pendidikan, maka dapat dikembangkan modul digital sebagai salah satu alternatif bahan ajar yang menarik. Modul digital ini berisikan paket program pembelajaran yang disajikan dalam bentuk website (web), disusun dalam bentuk satuan tertentu guna keperluan belajar atau proses pembelajaran. Modul digital dalam bentuk web ini berisikan materi pembelajaran disertai dengan video dan latihan soal yang menunjang materi pembelajaran. Peran modul digital disini adalah sebagai bahan ajar yang dirancang oleh guru, yang


(9)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap

nantinya digunakan siswa pada materi yang akan dipelajarinya. Siswa belajar melalui modul digital dan guru hanya bertindak sebagai fasilitator. Artinya, peran guru tidak terlalu dominan, guru harus dapat membantu peserta didik dalam mengatasi kesulitan belajar, atau ia dapat menjadi mitra belajar untuk materi yang telah dirancang yang dikemas dalam bentuk modul digital pada mata pelajaran TIK.

Modul digital bentuk web ini dibuat dengan menggunakan software open

source e-learning xhtml editor (eXe). E-learning xhtml editor sendiri adalah

aplikasi berbasis web yang dirancang untuk mengembangkan dan mempublikasikan bahan ajar berbasis web, tanpa harus memiliki pengetahuan mengenai Hyper Text Markup Language (HTML), Extensible Markup

Language (XML) ataupun aplikasi lainnya yang rumit. Keunggulannya antara

lain adalah mudah, tanpa perlu tahu HTML; What You See Is What You Get (WYSIWYG) ; Gratis; Standar e-learning : Sharable Content Object Reference

Model (SCORM); Mendukung di beberapa platform Linux, Mac OS, dan Windows.

Berdasarkan kondisi-kondisi yang telah diuraikan sebelumnya, maka

skripsi ini mengambil judul “Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi ”. B.Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini adalah “Apakah


(10)

efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul digital berbasis

flipbook terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

Teknologi Informasi Komunikasi?”.

Secara lebih rinci permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan, sebagai berikut:

1. Apakah penggunaan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul digital berbasis flipbook terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek mengingat dalam mata pelajaran TIK?

2. Apakah penggunaan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul digital berbasis flipbook terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek memahami dalam mata pelajaran TIK?

3. Apakah penggunaan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul digital berbasis flipbook terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek menerapkan dalam mata pelajaran TIK?

C.Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum betujuan untuk mengetahui apakah penggunaan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul digital berbasis


(11)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap

Teknologi Informasi Komunikasi. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah penggunaan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul digital berbasis flipbook terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek mengingat dalam mata pelajaran TIK.

2. Untuk mengetahui apakah penggunaan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul digital berbasis flipbook terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek memahami dalam mata pelajaran TIK.

3. Untuk mengetahui apakah penggunaan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul digital berbasis flipbook terhadap peningkatan hasil belajar siswa ranah kognitif aspek menerapkan dalam mata pelajaran TIK.

D.Manfaat Penelitian

Selain bermanfaat dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran TIK di SMAN 5 Bandung, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti kepada berbagai pihak yang langsung maupun tidak langsung terkait dalam pengembangan bidang pendidikan khususnya pembelajaran.


(12)

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada khasanah kajian keilmuan tentang bahan ajar terutama tentang modul baik itu dalam perancangan maupun dalam pengembangannya.

2. Manfaat Praktis

a. Peneliti: sebagai salah satu bentuk kreatifitas dalam mengembangkan keilmuan yang dimiliki, serta sebagai upaya untuk memperluas pengalaman dan pemahaman dalam mengembangkan bahan ajar khususnya modul.

b. Guru mata pelajaran TIK: dapat mengembangkan bahan ajar yang akan dipergunakan siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa dapat menuntaskan materi pembelajaran khususnya mata pelajaran TIK.

c. Penyelenggara pendidikan (sekolah terkait): memberikan informasi dan masukan bagi sekolah mengenai data-data yang diperlukan dalam peningkatan hasil belajar siswa. Khususnya hasil belajar setelah memanfaatkan modul digital.

d. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan: sumbangan dalam bentuk pengetahuan dan dapat menjadi sarana untuk mengembangkan bahan ajar terutama modul secara lebih luas lagi untuk kepentingan pembelajaran siswa.

E.Definisi Operasional

Definisi Operasional dibuat dengan tujuan agar tidak terjadi pemahaman yang berbeda tentang istilah–istilah yang digunakan dan juga memudahkan


(13)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap

peneliti dalam menjelaskan apa yang sedang dibicarakan, sehingga dapat bekerja lebih terarah, maka beberapa istilah perlu didefinisikan secara operasional.

Untuk menghindari perbedaan penafsiran istilah dalam penelitian ini, maka penulis memberikan penjelasan dari istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Efektivitas

Efektivitas disini adalah kesesuaian antara ketercapaian tujuan pembelajaran dengan hasil belajar menggunakan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor .

2. Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-learning Xhtml Editor

Bahan ajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bahan ajar dalam bentuk modul yang dikemas dalam bentuk digital. Dimana merupakan suatu unit yang lengkap dan berdiri sendiri dan terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu siswa mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jelas yang berbentuk elektronik dengan yang dirancang menggunakan software e-learning xhtml editor

berteknologi web.

3. Bahan Ajar Modul Digital Berbasis Flipbook

Bahan Ajar Modul Digital Berbasis Flipbook yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bahan ajar dalam bentuk modul digital dimana merupakan suatu unit yang lengkap dan berdiri sendiri dan terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu siswa mencapai


(14)

sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jelas dengan dirancang menggunakan software flipbook.

4. Peningkatan Hasil Belajar

Peningkatan hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah terdapatnya perbedaan skor pre-test dan post-test (hasil belajar) pada ranah kognitif aspek mengingat, memahami, dan menerapkan.

5. Mata Pelajaran TIK

Mata pelajaran TIK merupakan mata pelajaran yang menerapkan teknologi (komputer) sebagai media pembelajaran yang bertujuan untuk mempersiapkan siswa agar mampu mengantisipasi pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Dalam penelitian ini pembahasan difokuskan pada pokok bahasan membuat mail merge program aplikasi Microsoft Office Word pada mata pelajaran TIK kelas X SMA Negeri 5 Bandung.


(15)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan pedoman yang disusun secara sistematis dan logis tentang apa yang akan dilakukan dalam penelitian. Nana Syaodih (2008:52) mengemukakan bahwa metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Karena sesuai dengan permasalahan yang diteliti, dimana tidak melakukan penugasan random, melainkan menggunakan kelompok yang telah terbentuk (intact group) dalam hal ini kelas-kelas biasa, alasannya apabila pengambilan sampel secara individu dikhawatirkan akan hilangnya suasana alamiah suatu kelas tersebut.

Metode kuasi eksperimen ini digunakan mengingat karakteristik variabel penelitian yang bersifat ingin mengetahui dan memperoleh informasi terhadap suatu bahan ajar yang diterapkan, yaitu bagaimana efektivitas penggunaan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml

editor terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK.


(16)

pengaruh suatu perlakuan, maka terdapat variabel yang mempengaruhi (sebab) dan variabel yang dipengaruhi (akibat). Seperti yang diungkapkan Sugiyono (2008:60) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan modul digital berbasis e-learning xhtml editor. Sedangkan variabel terikatnya adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar aspek pengetahuan, pemahaman dan penerapan. Hubungan antar variabel dapat dilihat pada tabel sebagai berikut

Tabel 3.1: Hubungan Antar Variabel

X Y

Penggunaan Modul Digital berbasis

e-learning xhtml editor (X)


(17)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Hasil Belajar Ranah Kognitif

Kemampuan Aspek

Mengingat (Y1) X1Y1

Kemampuan Aspek

Memahami (Y1) X1Y2

Kemampuan Aspek

Menerapkan (Y2) X1Y3

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control

Group Design bentuk pretest-posttest control group design. Desain ini

digunakan untuk membedakan adanya pretest sebelum perlakuan diberikan sehingga. tingkat kesetaraan kelompok dapat turut diperhitungkan. Pretest

dalam desain penelitian ini juga dapat digunakan untuk pengontrolan secara statistik (statistical control) serta dapat digunakan untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap capaian skor (gain score).

Jika digambarkan desain penelitiannya sebagai berikut :

Tabel 3.2: Desain Penelitian

Kelompok Pretest Treatment Posttest

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O1I Y O2I

Keterangan:

O1 = tes awal pada kelompok eksperimen O1I= tes awal pada kelompok kontrol O2 = tes akhir pada kelompok eksperimen


(18)

O2I = tes akhir pada kelompok kontrol

X = Perlakuan menggunakan bahan ajar modul digital berbasis e-learning

xhtml editor

Y = Perlakuan menggunakan bahan ajar modul digital berbasis flipbook

Hal pertama yang peneliti lakukan adalah menentukan kelas mana sebagai kelas eksperimen dan sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen ini adalah kelas yang menggunakan modul digital berbasis e-learning xhtml

editor. Sedangkan kelompok yang menggunakan modul digital berbasis flipbook adalah kelas kontrol.

Sebelum diadakannya perlakuan kedua kelas diberikan pretest. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan perlakuan pada kelas eksperimen yang menggunakan modul digital berbasis e-learning xhtml editor dan kelas kontrol yang menggunakan modul digital berbasis flipbook.

Kemudian kedua kelas tersebut diberikan posttest, hasilnya lalu dibandingkan dengan skor pretest sehingga diperoleh gain, yaitu selisih (gain) antara skor pretest dan posttest.

B.Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 5 Bandung jalan Belitung No. 8 Bandung.


(19)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Populasi dalam suatu penelitian adalah keseluruhan objek yang dijadikan sumber penelitian, mempunyai karakteristik tertentu sebagai objek, atau sasaran penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Nana Syaodih (2008:250) : “populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi

lingkup penelitian”. Berdasarkan dari pendapat tersebut maka yang menjadi populasi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 5 Bandung.

3. Sampel Penelitian

Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Menurut Sugiyono (2008:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil dari populasi harus betul–betul representatif artinya sampel yang ditetapkan harus mewakili populasi. Tujuan dari pengambilan sampel adalah menggunakan sebagian objek penelitian untuk memperoleh informasi tentang populasi.

Penentuan sampel berdasarkan kelas disebut Cluster Sampling. Cluster

Sampling merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan kelas-kelas

atau kelompok-kelompok yang sudah ada. Menurut Bungin (2010:113)

Cluster Sampling tidak memilih individu-individu sebagai anggota unit

sampel, tetapi memilih rumpun-rumpun populasi sebagai anggota unit

populasi.” Dari enam kelas yang ada, peneliti telah memilih dua kelas yakni kelas X-F sebagai kelas eksperimen dan kelas X-J sebagai kelas kontrol.


(20)

C.Teknik Pengembangan Intrumen

1. Uji Validitas

Sebelum peneliti menggunakan tes, hendaknya peneliti mengukur terlebih dahulu derajat validitasnya berdasarkan kriteria tertentu. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid apabila mempunyai validitas yang tinggi.

Menurut Zaenal Arifin (2009: 247):

Validitas suatu tes erat kaitannya dengan tujuan penggunaan tes tersebut. Namun, tidak ada validitas yang berlaku secara umum. Artinya, jika suatu tes dapat memberikan informasi yang sesuai dan dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu, maka tes itu valid untuk tujuan tersebut.

Uji validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas alat ukur dan butir soal. Untuk mengetahui validitas alat ukur dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson, adapun rumus untuk menguji validitas yang digunakan adalah sebagai berikut :

rxy =

N∑XY−(∑X)(∑Y)

{N∑X2−(N∑X2)}{N∑Y2−(N∑Y2)}

(Zaenal Arifin,2009:254)

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi yang di cari


(21)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

∑Y : Skor responden ∑X : Skor item tes

(∑X2) : Kuadrat skor item tes (∑Y2) : Kuadrat responden

Menurut Zaenal Arifin (2009:257) untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi dapat menggunakan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.3 : Kriteria Acuan Validitas Soal Interval Koefisiensi Tingkat Hubungan

0.81 – 1.00 sangat tinggi

0.61 – 0.80 tinggi

0.41 - 0.60 cukup

0.21 – 0.40 rendah

00.00 – 0.20 sangat rendah

Setelah diuji validitasnya kemudian diuji tingkat signifikannya dengan rumus:

t =

r

n−2

1−r2

(Sugiyono, 2008:215)

Keterangan : t : Nilai t hitung r : Koefisien korelasi


(22)

n : Jumlah banyak subjek

Nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf nyata 0,05 dengan derajat bebas (dk) = n-2. Apabila thitung > ttabel, berarti korelasi tersebut signifikan / berarti.

Validitas selanjutnya adalah validitas butir soal. Arikunto (2002:75),

menyatakan bahwa “Disamping mencari validitas soal perlu juga dicari

validitas butir soal”.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat kekonsistenan alat ukur. Reliabilitas menunjuk kepada suatu instrumen dapat dipercaya atau reliabel untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda (Zaenal Arifin, 2009: 258). Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu tes teliti dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunaka rumus Spearman Brown sebagai berikut:

r11= 2 x r1

2 1 2 (1+r1

2 1 2 )

( Arikunto, 2002:180)

Keterangan:


(23)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

r1

2 1 2 = r

xy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan

instrumen 3. Tingkat kesukaran soal

Tingkat kesukaran soal menunjukan pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat mengumpulkan data karena instrumen tersebut sudah baik. Pencarian tingkat kesukaran soal dimaksudkan untuk mengukur seberapa derajat kesukaran suatu soal. Dikatakan dalam Zaenal Arifin (2009:266) jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang (proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik. Suatu soal tes hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah. Sejalan dengan itu Arikunto (2002:207) menyatakan bahwa soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yangg terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha untuk memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauan.

Untuk mencari indeks kesukaran digunakan rumus:

(Zaenal Arifin, 2009:266)

Keterangan:


(24)

WH = jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok atas nL = jumlah kelompok bawah

nH = jumlah kelompok atas

Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut, dapat digunakan kriteria sebagai berikut :

1) Jika jumlah persentase sampai dengan 27% termasuk mudah. 2) Jika jumlah persentase 28%-72% termasuk sedang.

3) Jika jumlah persentase 73% ke atas termasuk sukar

(Zaenal Arifin, 2009:270)

4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat pembedaan suatu instrumen. Menurut Zaenal Arifin (2009:273) perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum/kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu. Semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut membedakan antara peserta didik yang menguasai kompetensi dengan peserta didik yang kurang menguasai kompetensi tersebut.

Untuk menghitung daya pembeda (DP) setiap butir soal dapat digunakan rumus sebagai berikut :

n WH WL =

DP


(25)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Keterangan:

DP = daya pembeda

WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah WH = jumlah peserta yang gagal dari kelompok atas

n = 27% X n

Untuk menginterpretasikan koefisien daya pembeda tersebut dapat digunakan kriteria:

Tabel 3.4: Kriteria koefisien daya pembeda Index of discrimniation Item evaluation

0.40 and up Very good items

0.30 – 0.39 Reasonably good, but possibly subject to improvement

0.20 – 0.29 Marginal items, usially needing and being subject to improvement

Below – 0.19 Poor items, to be rejected or improved by revision

(Zaenal Arifin,2009:274)

D.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah penting dalam penelitian untuk memperoleh data informasi yang dibutuhkan dalam suatu penelitian. Mengenai hal ini Sugiyono (2008:308) menyatakan “Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan dari


(26)

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian dilakukan dengan tes hasil belajar berupa bentuk tes objektif pilihan berganda karena tes objektif dapat mengungkap tingkat penguasaan siswa terhadap materi bahan ajar yang telah dipelajari. Tes bentuk objektif digunakan untuk mengetahui hasil belajar ranah kognitif siswa pada aspek memahami dan menerapkan. Bentuk tes hasil belajar ini berupa pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban. Tes pilihan ganda terdiri atas suatu keterangan atau pengertian yang belum lengkap dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban. Jumlah soal ditentukan berdasarkan uji validitas dan reliabilitas yang penyusunannya sesuai dengan kisi – kisi instrumen.

Adapun langkah–langkah penyusunan instrumen adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan materi pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yang akan digunakan dalam penelitian.

2. Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator mata pelajaran TIK kelas X SMA.

3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan silabus yang telah ditetapkan pada mata pelajaran TIK kelas X SMA.

4. Menyusun kisi–kisi instrumen penelitian dengan pokok bahasan yang telah ditetapkan sebelumnya.

5. Melakukan ujicoba instrumen kepada siswa diluar sampel. 6. Menganalisis instrumen hasil ujicoba.

7. Menggunakan soal yang valid kepada sampel penelitian yaitu kelompok kelas kontrol dan kelas eksperimen.


(27)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

E.Teknik Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas merupakan salah satu cara memeriksa normalitas pada sebuah sampel. Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan uji normalitas one sample Kolmogorov Smirnov dengan software Statistical Products and Solution Services (SPSS)

versi 20. Uji Kolmogorov Smirnov merupakan pengujian normalitas yang

banyak dipakai.

Kriterianya adalah jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05 maka distribusi adalah tidak normal, sedangkan jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0.05 maka distribusi adalah normal. (Santoso, 2005:168). 2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui keseragaman data penelitian. Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Uji homogenitas yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan dengan uji Levene Test. Uji Levene Test digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (independent) mempunyai varians dengan variabel terikat (dependent). Penelitian ini terdiri dari variabel X

(independent variabel) adalah bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor sedangkan variabel Y (dependent variabel) adalah hasil belajar


(28)

bersamaan dengan hasil uji beda rata-rata atau uji-t. Kriterianya adalah apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05 maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama, sedangkan jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0.05 maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians yang sama. (Santoso, 2005:168)

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji-t independen dua rata-rata (t-test independent). Rumus uji t independent adalah sebagai berikut:

t= x̄ 1− ̄x2

S1

2

n1 − S2

2

n2

(Sugiyono, 2008 :138) Keterangan :

̄

x1 = Rata-rata skor gain kelompok eksperimen

̄

x2 = Rata-rata skor gain kelompok kontrol

S12 = Varians skor kelompok eksperimen

S22 = Varians skor kelompok kontrol

n1 dan n2 = Jumlah Siswa

Jika n1 ≠ n2, varians homogen (σΌ² = σ΍²) dapat digunakan uji t dengan


(29)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

(Sugiyono, 2008 :138) Tujuan dari uji ini adalah untuk membandingkan (membedakan) apakah kedua data (variabel) tersebut sama atau berbeda. Gunanya uji komparatif adalah untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikansi hasil penelitian yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua rata-rata sampel). Adapun yang diperbandingkan pada uji hipotesis ini adalah gain skor post-test antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, baik secara keseluruhan maupun setiap aspek (aspek mengingat, aspek memahami dan aspek menerapkan).

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah–langkah atau tahapan–tahapan yang dilakukan sebelum penelitian sampai penelitian itu terlaksana. Adapun prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Identifikasi Masalah.

Penelitian dimulai dari pertanyaan yang belum dapat dijawab oleh seorang peneliti. Pada tahap ini, peneliti mengindentifikasi hal-hal apa saja yang akan diteliti yang nantinya akan dipecahkan permasalahannya, seperti variabel apa yang akan diukur dalam penelitian? Apakah ada alat-alat atau instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel tersebut?.


(30)

Peneliti mencari sumber bacaan yang dapat menunjang penelitiannya kemudian berkonsultasi dengan dosen pembimbing dan guru mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi serta mengobservasi tempat yang akan dilakukan penelitian.

3. Perumusan Masalah.

Setelah menetapkan berbagai aspek masalah yang dihadapi dan berkonsultasi dengan dosen dan guru mata pelajaran tersebut, peneliti mulai menyusun informasi mengenai masalah yang akan dijawab, melakukan perumusan judul, membuat desain penelitian, menetapkan asumsi dasar dan hipotesis.

4. Rancangan Penelitian.

Peneliti membuat rancangan penelitian dan menentukan dan menyusun instrumen tes yang dilakukan dibawah bimbingan dosen pembimbing skripsi dan guru mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Adapun langkah – langkah dalam penyusunan instrumen sebagai berikut:

a. Melakukan observasi, yaitu dengan cara wawancara guru mata pelajaran TIK untuk menentukan materi dan waktu pelaksanaan penelitian yang sesuai.

b. Membuat prosedur pelaksanaan eksperimen berdasarkan KTSP. c. Menelaah silabus mata pelajaran TIK.

d. Membuat RPP.

e. Membuat prosedur pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol.


(31)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

f. Pembuatan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor

untuk kelompok kelas eksperimen, serta bahan ajar modul digital berbasis

flipbook untuk kelompok kelas kontrol yang digunakan sebagai

pembanding dalam penelitian.

g. Melakukan expert judgement bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor dan flipbook kepada dosen ahli dan guru TIK SMAN 5. h. Menyusun kisi–kisi instrumen penelitian dengan 40 objektif berbentuk

pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban (a, b, c, d, dan e). i. Melakukan expert judgement instrumen penelitian.

j. Melakukan ujicoba instrumen yang bukan sampel.

k. Mengolah data ujicoba instrumen dengan mencari validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda, sehingga di dapat soal-soal yang layak untuk diujikan pada sampel penelitian.

5. Pengumpulan Data.

Data penelitian dikumpulkan sesuai dengan rancangan penelitian yang telah ditentukan. Diawali dengan penentukan kelompok kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelompok kelas eksperimen dilakukan dengan memberikan perlakukan modul digital berbasis e-learning xhtml editor

sebagai bahan ajar, sedangkan kelompok kelas kontrol diberikan perlakuan modul digital berbasis flipbook sebagai bahan ajar. Sebelum perlakuan, terlebih dahulu siswa diberi pretest pada masing-masing kelas (kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol). Kemudian diberikan perlakuan kepada kedua kelas tersebut dan terakhir diberikan posttest.


(32)

6. Pengolahan Data.

Data yang dikumpulkan selanjutnya diklasifikasikan dan diorganisasikan secara sistematis serta diolah secara logis menurut rancangan penelitian yang telah ditetapkan. Adapun pengolahan data yang dilakukan sebagai berikut:

a. Pengolahan data kelompok kelas eksperimen maupun kelompok kelas kontrol.

b. Membuat kesimpulan data yang di dapat berdasarkan pretest dan posttest kedua kelas tersebut.

7. Pembuatan Laporan Penelitian.

Tahapan-tahapan yang telah dilakukan dari nomor satu sampai nomor enam dituangkan dalam suatu laporan penelitian. Laporan penelitian yang dibuat dilakukan berdasarkan data-data yang di dapat melalui prosedur penelitian.


(33)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

G.Alur Penelitian


(34)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Berdasarkan perolehan data dari penelitian hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK materi program aplikasi Microsoft Office Word pokok bahasan

mail merge. Secara umum dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahan ajar

modul digital berbasis e-learning xhtml editor pada mata pelajaran TIK materi program aplikasi Microsoft Office Word pokok bahasan mail merge lebih efektif dibandingkan pembelajaran yang menggunakan bahan ajar modul digital berbasis flipbook dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas X di SMAN 5 Bandung. Secara khusus, kesimpulan penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Penggunaan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor

lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul digital berbasis flipbook terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek mengingat mata pelajaran TIK.

2. Penggunaan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor

lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar modul digital berbasis flipbook terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek memahami mata pelajaran TIK.

3. Penggunaan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor


(35)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi

berbasis flipbook terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek menerapkan mata pelajaran TIK.

B.Rekomendasi

Hasil penelitian ini memberikan gambaran kepada semua pihak, baik untuk peneliti sendiri, pihak sekolah, guru, siswa, maupun tenaga kependidikan dan pihak lainnya yang terkait. Penulis mencoba mengemukakan rekomendasi sebagai berikut:

1. Pihak Sekolah a. Guru

Penggunaan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor

dapat dijadikan alternatif dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa terutama ketika digunakan dalam proses belajar mandiri baik di rumah maupun di sekolah. Hal tersebut sangat cocok karena modul digital berbasis e-learning xhtml editor dapat diunggah ke internet sehingga dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Selain itu perlu dimaksimalkannya lagi penggunaan modul digital berbasis e-learning xhtml editor melalui fasilitas dual OS Windows dan Linux di lab komputer.


(36)

Pada setiap proses pembelajaran siswa tidak hanya belajar dari materi yang diberikan guru tetapi harus mampu menggali pengetahuan sendiri melalui belajar kelompok, melalui media dan bahan ajar yang tersedia misalnya bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor.

2. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi disiplin ilmu Teknologi Pendidikan dalam mengembangkan bahan ajar terutama modul untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Peneliti Selajutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi studi pendahuluan dan referensi bagi para peneliti lebih lanjut yang ingin meneliti tentang bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor. Selain itu dapat dijadikan referensi dalam penelitian selanjutnya tentang pemanfaatan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor.


(37)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ali, Mohammad. (1993). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung:Angkasa. Ali, Muhammad. (2000). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar

Baru.

Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran, Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta : PT Rineka Cipta.

Azhar Arsyad. (2002). Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Bungin, Burhan. (2010). Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya: Airlangga University Press.

Chomsin S. Widodo, Jasmadi. (2009). Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis

Kompetensi. Bandung : PT Elex Media Komputindo.

Darmawan, Deni (2007). Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung:Arum Mandiri Pers.

Dikti. (2007). Pengembangan Bahan Ajar. [Online]. Tersedia: http://www.dikti.go.id/files/atur/KTSP-SMK/11.ppt [2 Juli 2012]

Hamalik, Oemar. (1994). Media Pendidikan. Bandung: Rineka Cipta.

Ibrahim, R. dan Syaodih, Nana. (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Majid, Abdul. (2005). Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Murtiningsih, Siti.(2004). Pendidikan Alat Perlawanan, Teori Pendidikan Radikal

Paulo Freire.Yogyakarta : Resist Book.

Pannen, Paulina dan Purwanto. (2001). Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: Pusat antar Universitas untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional


(38)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Ditjen Dikti Diknas.

Prastowo, Andi. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif:

Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan.

Yogyakarta: Diva Press

Rifmasari, Yessi.(2010). Penggunaan E-Modul Sebagai Bahan Ajar Terhadap

Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Sekolah Menengah Atas. Skripsi Sarjana pada FIP UPI

Bandung : tidak diterbitkan.

Rusman. (2008). Manajemen Kurikulum. Bandung: SPS UPI.

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan Profesionalisme Abad 21. Bandung: Alfabeta

Rusman, Riyana, C dan Kurniawan, D. (2011).Pembelajaran Berbasis Teknologi

Informasi dan Komunikasi. Bandung: Rajawali Pers

Sadiman, A.S. dkk. (2003). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: PT.Raya Grafindo Persada.

Sanjaya,Wina.(2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media

Santoso, Insap. (2004). Interaksi Manusia dan Komputer : Teori dan Praktek. Yogyakarta: Andi Offset.

Santoso, Singgih. (2005). Seri Solusi Bisnis Berbasis TI: SPSS Statistik

NonParametrik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Slavin, Robert E.(1994).Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice. California :Johns Hopkins University.

Sudjana, Nana. (1995). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. (2002). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.

Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. (2009). Teknologi Pengajaran. Bandung:Sinar Baru.


(39)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2008). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Suprayitno, Totok. (2012). Panduan E-Learning. [Online]. Tersedia: http://sman1sentani.net/wpcontent/uploads/2010/11/Panduan_elearning_draf t.pdf [24 November 2012]

Surakhmad, Winarno. (1982). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung:Tarsito. Surya, Mohammad. (2003). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Edisi revisi.

Bandung. Penerbit Yayasan Bhakti Winaya.

Suryabrata, Sumardi. (1993). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Susilana, R., dkk. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI.

Syah, Muhibbin. (1995). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Syamsudin, Abin. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Syaodih, Nana. (2002). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Syaodih, Nana (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Rosdakarya. Uno, Hamzah B.(2006). Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta:

PT Bumi Aksara.

Uno, Hamzah B. (2008). Model Pembelajaran. Jakarta:Bumi Aksara. UPI. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung:UPI.

Warjana, Abdul Razaq.(2009). Membuat bahan ajar berbasis web dengan eXe. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Wijaya, Cece, dkk. (1990). Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan


(40)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Wikieducator. (2012). eXe online manual. [Online]. Tersedia: http://wikieducator.org/Online_manual. [2Juli 2012]


(1)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

berbasis flipbook terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek menerapkan mata pelajaran TIK.

B.Rekomendasi

Hasil penelitian ini memberikan gambaran kepada semua pihak, baik untuk peneliti sendiri, pihak sekolah, guru, siswa, maupun tenaga kependidikan dan pihak lainnya yang terkait. Penulis mencoba mengemukakan rekomendasi sebagai berikut:

1. Pihak Sekolah a. Guru

Penggunaan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor

dapat dijadikan alternatif dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa terutama ketika digunakan dalam proses belajar mandiri baik di rumah maupun di sekolah. Hal tersebut sangat cocok karena modul digital berbasis e-learning xhtml editor dapat diunggah ke internet sehingga dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Selain itu perlu dimaksimalkannya lagi penggunaan modul digital berbasis e-learning xhtml editor melalui fasilitas dual OS Windows dan Linux di lab komputer.


(2)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Pada setiap proses pembelajaran siswa tidak hanya belajar dari materi yang diberikan guru tetapi harus mampu menggali pengetahuan sendiri melalui belajar kelompok, melalui media dan bahan ajar yang tersedia misalnya bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor.

2. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi disiplin ilmu Teknologi Pendidikan dalam mengembangkan bahan ajar terutama modul untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Peneliti Selajutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi studi pendahuluan dan referensi bagi para peneliti lebih lanjut yang ingin meneliti tentang bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor. Selain itu dapat dijadikan referensi dalam penelitian selanjutnya tentang pemanfaatan bahan ajar modul digital berbasis e-learning xhtml editor.


(3)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ali, Mohammad. (1993). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung:Angkasa. Ali, Muhammad. (2000). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar

Baru.

Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran, Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta : PT Rineka Cipta.

Azhar Arsyad. (2002). Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Bungin, Burhan. (2010). Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya: Airlangga University Press.

Chomsin S. Widodo, Jasmadi. (2009). Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis

Kompetensi. Bandung : PT Elex Media Komputindo.

Darmawan, Deni (2007). Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung:Arum Mandiri Pers.

Dikti. (2007). Pengembangan Bahan Ajar. [Online]. Tersedia: http://www.dikti.go.id/files/atur/KTSP-SMK/11.ppt [2 Juli 2012]

Hamalik, Oemar. (1994). Media Pendidikan. Bandung: Rineka Cipta.

Ibrahim, R. dan Syaodih, Nana. (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Majid, Abdul. (2005). Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Murtiningsih, Siti.(2004). Pendidikan Alat Perlawanan, Teori Pendidikan Radikal

Paulo Freire.Yogyakarta : Resist Book.

Pannen, Paulina dan Purwanto. (2001). Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: Pusat antar Universitas untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional


(4)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Ditjen Dikti Diknas.

Prastowo, Andi. (2012). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif:

Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan.

Yogyakarta: Diva Press

Rifmasari, Yessi.(2010). Penggunaan E-Modul Sebagai Bahan Ajar Terhadap

Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Sekolah Menengah Atas. Skripsi Sarjana pada FIP UPI

Bandung : tidak diterbitkan.

Rusman. (2008). Manajemen Kurikulum. Bandung: SPS UPI.

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan Profesionalisme Abad 21. Bandung: Alfabeta

Rusman, Riyana, C dan Kurniawan, D. (2011).Pembelajaran Berbasis Teknologi

Informasi dan Komunikasi. Bandung: Rajawali Pers

Sadiman, A.S. dkk. (2003). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: PT.Raya Grafindo Persada.

Sanjaya,Wina.(2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media

Santoso, Insap. (2004). Interaksi Manusia dan Komputer : Teori dan Praktek. Yogyakarta: Andi Offset.

Santoso, Singgih. (2005). Seri Solusi Bisnis Berbasis TI: SPSS Statistik

NonParametrik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Slavin, Robert E.(1994).Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice. California :Johns Hopkins University.

Sudjana, Nana. (1995). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. (2002). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.

Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. (2009). Teknologi Pengajaran. Bandung:Sinar Baru.


(5)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2008). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Suprayitno, Totok. (2012). Panduan E-Learning. [Online]. Tersedia: http://sman1sentani.net/wpcontent/uploads/2010/11/Panduan_elearning_draf t.pdf [24 November 2012]

Surakhmad, Winarno. (1982). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung:Tarsito. Surya, Mohammad. (2003). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Edisi revisi.

Bandung. Penerbit Yayasan Bhakti Winaya.

Suryabrata, Sumardi. (1993). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Susilana, R., dkk. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI.

Syah, Muhibbin. (1995). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya. Syamsudin, Abin. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Syaodih, Nana. (2002). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Syaodih, Nana (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Rosdakarya. Uno, Hamzah B.(2006). Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta:

PT Bumi Aksara.

Uno, Hamzah B. (2008). Model Pembelajaran. Jakarta:Bumi Aksara. UPI. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung:UPI.

Warjana, Abdul Razaq.(2009). Membuat bahan ajar berbasis web dengan eXe. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Wijaya, Cece, dkk. (1990). Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan


(6)

Mohammad Harris Pratama, 2012

Efektivitas Penggunaan Bahan Ajar Modul Digital Berbasis E-Learning Xhtml Editor Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Wikieducator. (2012). eXe online manual. [Online]. Tersedia: http://wikieducator.org/Online_manual. [2Juli 2012]


Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN E LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SMA 5 SEMARANG

0 15 198

PENINGKATAN PEMECAHANMASALAH DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI APLIKASI EXE(e-learning XHTML editor) Peningkatan Pemecahan Masalah Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Aplikasi Exe(e-learning XHTML editor) Pada Siswa Kelas VIIIE SMP Negeri 1 Geyer Tah

0 2 17

Efektivitas Pembelajaran E-Learning Berbasis Goesmart Terhadap Minat Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi: penelitian ekperimen terhadap siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bandung.

1 8 39

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA E-COMIC TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI :Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 12 Bandung.

0 2 50

PENGARUH MODUL ELEKTRONIK BERBASIS MOBILE LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI :Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X SMA Laboratorium Percontohan UPI, Bandung.

0 0 40

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN E-LEARNING BERBASIS EFRONT TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK : Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Sman 19 Bandung Kelas X dalam mata pelajaran TIK.

0 1 46

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS WEB TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI : Studi Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Bandung.

0 0 54

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PREZI DESKTOP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KELAS X DI SMA NEGERI 10 BANDUNG.

3 15 28

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING BERBASIS WEB PADA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KALASAN.

0 0 185

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING BERBASIS WEB PADA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KALASAN.

0 0 185