EFEKTIVITAS PENGGUNAAN DRILLS BERBASIS HOT POTATOES TERHADAP PENINGKATAN RANAH KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SMA NEGERI 10 PEKANBARU.

(1)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang saat ini semakin pesat telah membawa banyak pengaruh terhadap berbagai bidang. Dunia pendidikan merupakan salah satu contoh bidang yang terimbas sehingga memerlukan perhatian khusus agar pengaruh teklogi tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk peningkatan mutu pembelajaran. Teknologi informasi dan komunikasi harus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sebagai wadah interaktif dalam proses pendidikan dan membekali siswa dengan keterampilan yang dibutuhkan di era komputerisasi dan digital sekarang ini, sehingga dengan berketerampilan komputer (ICT literacy) tercapai outcome pendidikan yang mampu menjawab tantangan zaman. Lebih jauh, kehadiran teknologi informasi dan komunikasi telah mereformasi kurikulum yang dilaksanakan dengan implikasi nyata yaitu pada perubahan dari model konvensional manjadi model pembelajaran atau kurikulum yang terintegrasi atau berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Lahirnya mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan suatu bukti kuatnya pengaruh teknologi tersebut dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang digagas pemerintah.

Pengintegrasian teknologi informasi dan komunikasi kedalam kurikulum dan pembelajaran memungkinkan peserta didik termasuk masyarakat untuk dapat memperkaya pengetahuan dan pemahaman terhadap berbagai bidang ilmu dengan


(2)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2

menggunakan keterampilan ICT literacy untuk berkomunikasi dan mengakses informasi seluas-luasnya melalui berbagai media seperti internet. Namun, pada prakteknya dilapangan sering ditemukan dimanfaatkan sebagai saluran untuk mengakses informasi yang tidak berhubungan dengan peningkatan kwalitas sumber daya manusia khususnya peningkatan pengetahuan dan pemahaman, dan tidak jarang digunakan untuk hal-hal yang bertentangan dengan karakter dan budaya bangsa yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip religius; yaitu menanamkan sikap selalu menjadikan agama sebagai dasar dalam bertindak, jujur; yaitu menanamkan sikap fair dengan tidak mencontoh pekerjaan orang lain, disiplin; yaitu konsistensi dalam menggunakan waktu dan kesempatan yang diberikan, dan mandiri; yaitu mengembangkan sikap percaya diri tidak bergantung pada kemampuan atau pekerjaan orang lain.

Minimnya pengawasan dan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam konteks pembelajaran otomatis berimbas kepada rendahnya kognitif pembelajar terutama pada ranah pengetahuan dan pemahaman. Terjadinya fenomena ini bukan hanya karena faktor siswa tetapi juga dari faktor guru atau sekolah. Sekolah selama ini juga belum maksimal memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk inovasi dalam pembelajaran. Misalnya media pembelajaran, quiz atau drills (latihan-latihan), maupun format tes yang digunakan sekolah hingga saat ini masih konvensional. Format quiz atau latihan-latihan soal dan tes masih paper-based (menggunakan kertas) yang sering memberikan peluang kepada siswa untuk saling berbagi kunci jawaban pada saat berlangsungnya ujian karena butir soal yang mereka terima merupakan butir-butir


(3)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3

soal yang identik atau sama dan bahkan merupakan soal yang pernah dipakai pada ujian sebelumnya. Instrumen tes seperti ini tentu saja kurang efektif, efisien, interaktif, tidak menarik serta tidak uptodate. Disamping itu format konvensional cenderung mempersempit ruang pengetahuan dan pemahaman peserta didik karena tidak adanya update pada butir-butir soal. Oleh karena itu prilaku guru harus berubah dari pola pembelajaran dan penilaian secara tradisional bermigrasi ke arah sistem komunikatif yaitu dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (Computer Based Instruction/CBI dan Computer Based Test/CBT) dan kecenderungan sikap yang resistan terhadap setiap gagasan pembaharuan.

Permasalahan yang dapat ditemukan dari pernyataan di atas yaitu adanya kesenjangan antara harapan yang dibangun atas dasar UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 (Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara) dengan kenyataan di lapangan yang dimana peserta didik justru memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi untuk perbuatan yang tidak jujur sehingga tidak terbentuk kemandirian dalam pembelajaran dan tes yang dilakukan tidak dapat mengambarkan kemampuan aspek kognitif sebenarnya yang dimiliki oleh peserta didik. Kondisi ini diperparah oleh pola ujian yang masih konvensional yang terjadi karena resistensi sekolah/guru terhadap perubahan atau pengintegrasian teknologi informasi dan komunikasi kedalam format tes atau latihan-latihan.


(4)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4

Artinya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi belum dapat dimanfaatkan untuk penilaian hasil belajar siswa atau menciptakan suatu alat penilaian hasil belajar yang efektif, efisien, interkatif dan menarik sehingga kemampuan kognitif berkembang dan meningkat serta tergambar secara nyata.

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran diharapkan tidak hanya menjadi media peningkatan kognitif peserta didik akan tetapi sekaligus menjadi solusi lemahnya kompetensi guru dalam pemanfaatan kemajuan teknologi tersebut karena hingga saat ini masih banyak guru dalam pembelajaran dan memberikan penilian misalnya dalam mengolah data kuantitatif masih dilakukan secara manual dengan hanya berbantuan kalkulator. Pengolahan angka konvensional ini tentu saja juga tidak efektif, efisien, dan praktis karena guru akan memerlukan banyak waktu dan tenaga mulai dari menginput data, menjumlah, membagi, membuat rata-rata, meranking, dan bahkan membuat leger kedalam kertas. Dalam kondisi seperti ini kesalahan dalam perhitungan tentu saja sangat mungkin terjadi yang menyebabkan data akhir nilai/skor siswa yang tidak akurat sehingga tidak menggambarkan kemampuan siswa yang sebenarnya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu metode berbasis pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi menggunakan alat bantu sistem operasi matematik dan/atau statistik yang dapat mendukung efektivitas, efisiensi, praktis, dan akurasi pengukuran mulai dari proses pembelajaran hingga ke proses penilaian.

Perubahan format quiz, drill dan tes dari paper-based kedalam bentuk web-based yang lebih manarik disertai gambar-gambar atau suara-suara dapat


(5)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5

menjadi alternatif motivasi agar tidak membosankan dan peserta didik lebih terkonsentrasi dan mandiri dalam pembelajaran, latihan-latihan dan proses tes.

Terdapat banyak software khusus pembuat butir soal-soal latihan dan tes berbasis web (web-besed testing tool) namun yang relatif sederhana dan mudah dipelajari dan digunakan guru dan siswa adalah software Hot Potatoes. Selain praktis dan free-ware (tidak berbayar), Hot Potatoes mempunyai fitur yang memungkinkan pengguna untuk memilih bentuk soal yang didinginkan seperti, jawaban berganda, betul-salah, open-ended, dan lain-lain. Hot Potatoes dapat diadministrasikan secara offline dan online (upload pada suatu server) dengan memanfaatkan Moodle untuk ujian, drills, quiz, dan lain-lain secara online berbasis e-learning yang kemudian digunakan oleh guru dan siswa sebagai pengganti tes tertulis atau membantu self-evaluation atau penilaian diri tentang kemajuan belajar siswa.

Penggunaan sofware ini adalah tidak hanya dengan pertimbangan memenuhi kriteria seperti variasi dalam bentuk soal, kemampuan dalam dukungan multimedia, keamanan dalam jaringan karena dapat dilakukan secara offline, kemudahan dalam pengembangannya, dan kemudahan pemeliharaan dan penyebaran tes, kemudahan mengelola nilai atau ranking serta analisa statistik hasil, akan tetapi juga dapat menjadi alternatif pengganti latihan dan ujian dengan model lama/konvensional yang dianggap tidak cukup menarik dan kurang memberikan dampak yang real dalam memacu peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta didik. Dengan pemanfaatan Hot Potatoes sebagai media drills dan sebagai model ujian baik offline maupun online berbasis e-learning


(6)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

6

diharapkan mampu untuk mengukur tingkat belajar siswa secara langsung serta melatih siswa dan guru dalam belajar mandiri.

Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa model pembelajaran melalui drills penilaian berbasis teknologi informasi dan komunikasi (CBI dan CBT) dengan memanfaatkan software Hot Potatoes dipandang tidak hanya menarik minat siswa namun juga efektif, efisien dalam hal waktu dan biaya akan tetapi juga selalu dan uptodate karena perbendaharaan butir soal dapat diupdate setiap waktu bila diperlukan. Penggunaan sofware Hot Potatoes sebagai salah satu dari software web-based testing tools diharapkan terciptanya suatu kondisi dimana kompetensi guru di bidang teknologi informasi dan komunikasi terus meningkat dan dalam hal pelaksanaan pembelajaran (CBI) dan penilaian dan pengukuran hasil belajar (CBT) menjadi efektif, efisien, praktis, dan akurat serta menarik sekaligus membangun kemandirian belajar, kejujuran, dan kognitif yang lebih baik terhadap peserta didik. Namun efektifasnya tentu saja harus dibuktikan melalui suatu kegiatan penelitian secara komperhensif sesuai kondisi objektif di lapangan sehingga dapat dianalisis dan dideskripsikan secara lebih akurat dan terperinci duduk persoalan dan alternatif solusi terhadap masalah yang ada.

B. Rumusan dan Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian pada bagian latar belakang masalah tentang berbagai dimensi permasalahan efektivitas model pembelajaran drills berbasis software Hot Potatoes dapat uraikan kondisi objektif sebagai berikut:


(7)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

7

1. Guru masih kurang kreatif, statis dan minimnya kompetensi menerapkan model pembelajaran yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi khususnya model CBT dan CBT.

2. Minat belajar peserta didik yang rendah karena model pembelajaran yang kurang tepat. Model pembelajaran dan penilaian yang selama ini dipakai (konvensional) dipandang kurang mampu merangsang peserta didik untuk lebih mencapai hasil belajar yang lebih baik.

3. Model drills dan tes yang dilakukan guru secara konvensional (paper-based) kurang efektif, efisien, praktis, akurat, uptodate, dan tidak menarik sehingga tidak tidak mampu menggambarkan kemampuan aspek kognitif sebenarnya yang dimiliki oleh peserta didik.

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dapat diuraikan seperti berikut:

Adakah pengaruh penggunaan model pembelajaran drills atau latihan-latihan berbasis Hot Potatoes terhadap peningkatan ranah kognitif siswa khususnya pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMA Negeri 10 Pekanbaru?”

Sedangkan batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Materi atau pokok bahasan dalam penelitian ini adalah pada Standar

Kompetensi (SK): Menggunakan perangkat lunak pengolah angka untuk menghasilkan informasi dengan Kompetensi Dasar (KD): Membuat dokumen pengolah angka dengan variasi teks, tabel, grafik, gambar, dan diagram.


(8)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

8

2. Ranah Kognitif (Cognitive Domain) yang diteliti pada penelitian ini adalah aspek pengetahuan (C1) dan pemahaman (C2).

3. Web-Based Testing Tool yang digunakan untuk drills dan tes dalam

penelitian ini adalah software Hot Potatoes.

C. Asumsi dan Hipotesis

Asumsi atau anggapan dasar adalah suatu kebenaran yang tidak memerlukan lagi pengujian setidaknya bagi peneliti saat ini. Asumsi dalam penelitian ini adalah bahwa penggunaan model drills berbasis kuis-kuis dalam Hot Potatoes dapat meningkatkan ranah kognitif (pengetahuan (C1) dan pemahaman (C2)) siswa terhadap materi pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMA Negeri 10 Pekanbaru.

Hipotesis merupakan jawaban sementara atau kesimpulan yang diambil untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: “Terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran drills atau latihan-latihan berbasis Hot Potatoes terhadap peningkatan ranah kognitif siswa khususnya pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMA Negeri 10 Pekanbaru”.

D.Definisi Operasional

Definisi operasional menurut Tuckman (1979:79) adalah definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diamati dari apa yang didefinisikan. Definisi operasional dalam penelitian sangat bermanfaat terutama dalam


(9)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

9

mendeskripsikan judul mengenai sasaran yang akan kita teliti, sedangkan definisi konseptual menurut Tuckman (1979: 79) berfungsi untuk mendefinisikan sesuatu secara konseptual. Pada definisi konseptual suatu konsep didefinisikan dengan menggunakan referensi dari konsep lain.

a. Drills: Latihan-latihan soal dan tes berbentuk web yang bertujuan untuk

menguji dan mengetahui kemampuan melalui kecepatan menyelesaikan soal-soal latihan yang diberikan oleh program. Program dapat memberikan atau menampilkan respon secara langsung terhadap jawaban siswa setelah menyelesaikan suatu soal latihan baik per item soal ataupun secara keseluruhan tes (Rusman, 2011:290-291). Model drills dalam penelitian ini merupakan bagian pembelajaran dan penilaian berbasis komputer (Computer Based Instruction/CBI dan Computer Based Test/CBT)

b. Hot Potatoes: Hot Potatoes merupakan perangkat lunak (software) atau

tool untuk membuat bank soal. Hot Potatoes terdiri atas enam program yang dapat digunakan untuk membuat materi pengajaran secara interaktif berbasis web. Software ini dibuat oleh universitas Victoria di Canada. Hot Potatoes dapat digunakan secara bebas oleh institusi pendidikan.

c. Ranah Kognitif: Ranah Kognitif atau Cognitive Domain adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk didalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi. Dalam ranah kognitif itu


(10)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

10

terdapat enam aspek atau jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang atau aspek yang dimaksud adalah pengetahuan, pemahaman, aplikasi atau penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi (Bloom, 1956)

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mendapatkan gambaran yang utuh tentang ada atau tidaknya pengaruh penggunaan model drills berbasis kuis-kuis dalam Hot Potatoes terhadap peningkatan ranah kognitif siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMA Negeri 10 Pekanbaru dan memberikan gambaran bagaimana sikap atau respon siswa terhadap penggunaan model drills berbasis Hot Potatoes ketika diimplementasikan pada mata pelajaran TIK.

F. Manfaat Penelitian

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap keterampilan guru dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi khususnya dalam menggunakan Hot Potatoes dan peningkatan ranah kognitif siswa pada mata pelajaran TIK. Penelitian ini juga diharapkan dapat mengemukakan model pembelajaran terutama dalam melakukan kegiatan drills yang efektif menggunakan Hot Potatoes sehingga dapat bermanfaat bila diimplementasi dalam pembelajaran. Sedangkan manfaat secara praktis adalah:


(11)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

11

1. Bagi instansi terkait (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan), hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu masukan dalam pengembangan model pembelajaran yang efektif dan menarik.

2. Bagi sekolah, dapat meningkatkan mutu format dan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian di sekolah.

3. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatan mutu/profesionalitas terutama dalam penguasaan teknologi informasi dan komunikasi.

4. Bagi siswa, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang yang lebih luas dan pengalaman latihan-latihan, quiz, dan tes yang menyenangkan sehingga kemampuan dalam pembelajaran TIK dapat termotivasi dan meningkat.


(12)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ix

DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Halaman Pernyataan ii

Halaman Pengesahan iii

Abstrak iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi ix

Daftar Tabel xi

Daftar Gambar xii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan dan Pembatasan Masalah ... 6

C. Asumsi dan Hipotesis ... 8

D. Definisi Operasional ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat penelitian ... 10

II. KAJIAN TEORITIS A. Hakekat Ranah Kognitif (Cognitive Domain) ... 12

B. Hakekat Media Pembelajaran ... 21

C. Hakekat Komputer Sebagai Media Pembelajaran... 29

a. Model-Model Pembelajaran Berbasis Komputer ... 35

b. Computer-Based Instrustion Model Drills ... 37

1. Kelebihan Model Drills ... 43

2. Kelemahan Model Drills ... 46

D. Hakekat Hot Potatoes ... 50

a. Tes Berbasis Komputer (Computer Based Test/CBT) ... 51

b. Hot Potetoes Sebagai Learning Management System ... 55

E. Penelitian yang Relevan ... 61


(13)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu x

A.Desain Penelitian ... 64

B.Lokasi dan Sampel Penelitian ... 66

C.Prosedur Penelitian ... 68

1. Tahap Persiapan ... 68

2. Tahap Pelakasanaan ... 70

3. Tahap Pelaporan ... 71

D.Variabel Penelitian ... 72

E. Instrumen Penelitian ... 72

F. Ujicoba dan Analisis Instrumen ... 74

a. Validitas ... 75

b. Reabilitas ... 76

c. Indeks Kesukaran ... 77

d. Daya Pembeda ... 78

G.Prosedur dan Teknik Analisis Data ... 81

a. Analisis Data Kuantitatif ... 81

b. Analisis Data Kualitatif ... 83

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Proses Pembelajaran Model Drills Berbasis Hot Potatoes ... 85

B. Hasil Analisis Data ... 88

1. Hasil Pretest Pengetahuan (C1) dan Pemahaman (C2) Siswa ... 88

2. Hasil Posttest Pengetahuan (C1) dan Pemahaman (C2) Siswa ... 101

3. Analisis Data Angket ... 130

4. Analisis Data Observasi ... 131

C. Pembahasan ... 132

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 148


(14)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu xi

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(15)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

64

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Pengujian atau pembuktian ada atau tidaknya pengaruh atau efek penggunaan latihan-latihan atau pembelajaran model drills dalam pembelajaran CBI-CBT dengan memanfaatkan fasilitas atau fitur quiz pada Hot Potatoes guna meningkatkan ranah kognitif siswa pada mata pelajaran TIK di SMA Negeri 10 Pekanbaru adalah menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi-experimental). Menurut Sukmadinata (2006:59) eksperimen semu pada dasarnya sama dengan eksperimen murni, bedanya adalah dalam pengontrolan variabel, yang hanya dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu variabel yang paling dominan. McMillan (2008:230) menambahkan “a quasi-experimental is also said as nonequivalent-group pretest-posttest design which is often referred to some contend that all experiments without random assignment. Adapun rancangan penelitian akan dilaksanakan sebagaimana bagan berikut:

Kelompok Pretes Perlakuan Postes A O X O B O O

Keterangan :

A : Kelompok eksperimen B : Kelompok kontrol.


(16)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

65

O : Pretes sebelum perlakuan untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol serta postes untuk kelompok eksperimen setelah diberikan perlakuan dan kelompok kontrol tanpa diberi perlakuan.

X : Perlakuan untuk kelompok eksperimen.

Pada penelitian quasi-experimental dengan desain nonequivalent-group pretest-posttest design sebagaimana tergambar pada diagram diatas terdapat dua kelompok subjek penelitian yaitu kelompok eksperimen (kelompok yang mendapatkan pretes, perlakuan, dan postes) dan kelompok kontrol (Kelompok yang mendapatkan pretes dan postes tetapi tidak mendapatkan perlakuan). Dasar pertimbangan dalam memilih eksperimen semu menurut Sukmadinata (2006:204) adalah karena dalam bidang ilmu-ilmu sosial dan pendidikan sangat sulit untuk melakukan eksperimen murni, karena sangat sulit untuk mendapatkan kelompok-kelompok yang benar-benar homogen (memiliki karakteristik yang sama). Untuk eksperimen murni sangat dianjurkan mengadakan pengelompokkan siswa atau pembentukan kelas baru yang terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan, minat, disiplin, latar belakang dan sosial ekonomi yang sama atau hampir sama. Sementara itu pihak sekolah keberatan bila siswa atau kelas yang sudah ada harus diacak untuk membentuk kelas baru untuk diajadikan sampel penelitian.

Penentuan kedua kelompok (eksperimen dan kontrol) dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Dalam teknik ini, setiap kelas yang menjadi populasi mempunyai peluang yang sama dan bebas dipilih sebagai anggota sempel. Teknik simple random sampling ini dilakukan dengan undian. Kedua kelompok tersebut harus sama (homogen) atau mendekati sama


(17)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

66

karakteristiknya. Di SMA Negeri 10 Pekanbaru yang menjadi kelompok eksperimen dan SMA Negeri 11 Pekanbaru yang diambil sebagai kelompok kontrol pada penelitian ini, pengelompokan siswa atau pembentukan kelas berdasarkan ranking nilai NEM/STTB siswa sewaktu penerimaan siswa baru (untuk kelas X). Untuk kelas XI dan kelas XII semua jurusan adalah berdasarkan ranking pada rapor siswa sehingga siswa dengan ranking atas, tengah, dan bawah sama komposisinya disetiap kelas. Dengan demikian sampel yang diambil untuk penelitian ini dapat dianggap layak bila dipandang dari segi homogenitasnya.

B. Lokasi dan Sampel Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 10 Pekanbaru Provinsi Riau sebagai kelompo kontrol dan SMAN 11 Pekanbaru Provinsi Riau sebagai kelompok kontrol. Pengambilan sampel dari dua sekolah yang berbeda adalah untuk menghindari terjadinya bias terhadap penelitian. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yaitu untuk menguji efektifitas model drills menggunakan Hot Potatoes yang diimplementasikan untuk Standar Kompetensi (SK): Menggunakan perangkat lunak pengolah angka untuk menghasilkan informasi, atau tepatnya pada Kompetensi Dasar (KD): Membuat lembar kerja (worksheet) dengan melibatkan formula, grafik dan gambar yang diajarkan di Kelas XI Semester II. Populasi adalah keseluruhan subjek sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 1998:115-117). Populasi dalam penelitian ini adalah Kelas XI Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012.


(18)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

67

Pengambilan sampel dilakukan secara random yakni dengan cara mengundi kelas yang disaksikan oleh kepala sekolah, guru yang bersangkutan dan beberapa guru lainya. Pengundian ini dengan cara menuliskan kelas pada lembaran kertas kecil kemudian digulung seterusnya diaduk sedemikian rupa dan selanjutnya salah seorang guru diminta untuk mengambil satu gulungan. Gulungan kertas pertama yang diambil ditetapkan sebagai kelas (kelompok) eksperimen dan gulungan kertas kedua yang terambil ditentukan sebagai kelas (kelompok) kontrol. Dari hasil pengundian didapat bahwa untuk kelas eksperimen adalah Kelas XI.IPA5 yang terdiri dari 32 orang siswa dan kelompok kontrol adalah Kelas XI.IPA1 dengan komposisi siswa 32 orang.

Masing-masing kelompok dalam penelitian ini diberikan pretest (O) yang betujuan untuk mengetahui kemampuan awal dari kedua kelompok dan homogenitas kemampuan awal siswa, dan melihat perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hasil pretes dianggap baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan dengan nilai kelompok kontrol (Sugiyono, 2006:113). Kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan pembelajaran menggunakan penilaian dan tes beserta latihan-latihan dengan Hot Potatoes, sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan atau pembelajaran tetap menggunakan latihan-latihan seperti di LKS dan dites dengan paper-based seperti biasa yang dilakukan guru sebelumnya. Perlakuan adalah dengan pembelajaran menggunakan latihan/drills dengan Hot Potatoes dilakukan selama 4 kali pertemuan, sesuai dengan alokasi waktu pada Kompetensi Dasar membuat dokumen pengolah angka dengan variasi teks, tabel, grafik, gambar, dan diagram


(19)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

68

(Standar Kompetensi: Menggunakan perangkat lunak pengolah angka untuk menghasilkan informasi). Pada pertemuan terakhir dilakukan postes untuk mengukur pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari tes dengan soal yang sama tetapi format yang berbeda, paper-based untuk kelompok kontrol dan Hot Potatoes untuk kelompok eksperimen.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian ini melewati 3 tahap kegiatan, yaitu studi pendahuluan, pelaksanaan penelitian, dan pelaporan. Ketiga tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Studi pustaka mengetahui teori-teori dan penelitian terdahulu yang berhubungan, mengadakan observasi untuk mengetahui kondisi awal di sekolah yang dijadikan sebagai tempat penelitian, mempelajari Rencana Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru, buku panduan dan lembaran kerja siswa (LKS) yang digunakan siswa.

2. Membuat kisi-kisi soal yang berisi sub pokok bahasan, indikator, soal, nomor soal, bobot nilai, ranah koqnitif yang diukur, dan kunci jawaban dan selanjutnya menyusun instrumen pengumpul data berupa tes objektif pilihan berganda.


(20)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

69

4. Melakukan validitas konstruk yaitu menilai isi soal tes yang berkaitan dengan kesesuaian antara indikator dengan soal tes, dan kebenaran kunci jawaban dengan judgment expert (pendapat ahli) oleh dosen pembimbing, dosen ahli, dan guru mata pelajaran.

5. Mengujicobakan soal tes pada kelompok lain dalam populasi yang dilanjutkan dengan menganalisis item soal yang terdiri dari pengujian tingkat kesukaran, daya pembeda soal, dan indeks validitas dan reliabilitas instrumen.

6. Melakukan kegiatan tutorial penggunaan software Hot Potatoes untuk guru Bidang Studi TIK yang mengajar di kelas yang dijadikan sampel.

7. Melakukan pengembangan Hot Potatoes atau memproduksi soal-soal latihan dan soal untuk pretes/postes dengan software Hot Potatoes yang akan digunakan dalam pembelajaran (teatment) dan melihat hasil perlakuan. Langkah-langkah pengembangan software Hot Potatoes sebagai media yang digunakan untuk latihan-latihan (drills) dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Persiapan pokok bahasan atau materi pembelajaran yang sesuai dengan SK dan KD dengan mempertimbangkan ranah kognitif yang diteliti (pengetahuan (C1) dan pemahaman (C2)). Materi pada penelitian ini meliputi Standar Kompetensi (SK): Menggunakan perangkat lunak pengolah angka untuk menghasilkan informasi dengan Kompetensi Dasar (KD): Membuat dokumen pengolah angka dengan variasi teks, tabel, grafik, gambar, dan diagram.


(21)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

70

b. Pembuatan buku panduan instalasi dan penggunaan program. Buku panduan ini diperlukan untuk kegiatan tutorial instalasi dan langkah-langkah penggunaan Hot Potatoes hingga menghasilkan tes dengan format html. Panduan proses produksi program pembuatan soal ke dalam format html menggunakan Hot Potatoes ini dapat dilihat pada lampiran 5.

c. Tahap Produksi

Pada tahap ini akan dilakukan proses produksi program soal. Proses produksi soal diawali dengan pembuatan soal dalam format word menggunakan Microsoft Word. Pembuatan soal ini berdasarkan kisi-kisi soal yang telah dirancang sebelumnya. Bentuk soal yang digunakan adalah soal pilihan ganda tertutup. Selanjutnya soal-soal yang telah dibuat dengan Microsoft Word dikonversi atau dapat di copy paste atau ditulis secara manual kembali kedalam Hot Potatoes.

2. Tahap Pelaksanaan

Berdasarkan desain penelitian, langkah-langkah dalam pelaksanaan penelitian ini adalah:

a. Melaksanakan pretest, untuk mengetahui pengetahuan awal siswa.

b. Melaksanakan observasi selama kegiatan pembelajaran menggunakan tes dan latihan-latihan berbentuk Hot Potatoes yang dilakukan dari awal hingga akhir pembelajaran untuk kelas eksperimen. Observasi kelas juga dilakukan di kelas kontrol.


(22)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

71

c. Melaksanakan Posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa (pengetahuan (C1) dan pemahaman (C2).

d. Menyebarkan angket untuk melihat pendapat tanggapan siswa dan guru terhadap penggunaan model latihan/drills dengan Hot Potatoes yang diteliti.

3. Tahap Pelaporan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah:

a. Melakukan analisis dan pembahasan terhadapat data-data yang diperoleh selama pelaksanaan penelitian, sehingga masalah dan pertanyaan penelitian dapat terjawab.

b. Membuat laporan atau perampungan tesis.

Untuk lebih jelasnya mengenai disain penelitian yang dilakukan dapat di lihat alur penelitian berikut:

Kelompok Kontrol

Analisa Data Studi Pustaka dan Analisis

masalah

Tes Akhir (Postes)

Pembelajaran dengan Latihan/Drills Hot Potatoes Menyusun materi dan

rencana pembelajaran

Membuat dan menguji coba instrumen

Instrumen

Pembelajaran degan latihan/tes konvensional

Kelompok Eksperimen Tes Awal

(Pretes)

Angket Tanggapan siswa/guru

observasi Tutorial dan pengembangan/tahap produksi media latihan/drills


(23)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

72

Gambar 3.1 Alur Penelitian D. Variabel Penelitian

Sugiyono (2006:3) mengatakan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Menurut Sugiyono (2006:61) variabel independen yang sering juga disebut dengan variabel stimulus, prediktor, antecendent, eksogen atau variabel bebas yang merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab, dengan berubahnya variabel ini akan menimbulkan variabel dependen (terikat).

Dalam penelitian ini terdapat tiga variable yang menjadi fokus peneliti yaitu satu variabel independen (X) dan dua variabel dependen (Y) yang tergambar sebagai berikut:

X = Model drills menggunakan Hot Potatoes Y1 = Ranah pengetahuan siswa (C1).

Y2 = Ranah pemahaman siswa (C2).

E. Instrumen Penelitian


(24)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

73

1. Observasi. Observasi adalah mengadakan pengamatan langsung terhadap aspek yang diukur yang dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: obervasi yang tidak menggunakan instrumen (observasi non-sistematis) dan obervasi yang menggunakan pedoman sebagai instrumen pangamatan (observasi sistematis). Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati. Dalam proses observasi, observator (pengamat) tinggal memberikan tanda atau tally pada kolom tempat peristiwa muncul (Arikunto, 2006:157). Penelitian ini menggunakan pedoman observasi atau observasi sistematis untuk mengetahui berbagai aktivitas guru dan siswa dalam implementasi dan penggunaan Hot Potatoes dalam soal-soal latihan sampai kepada tes untuk penilaian hasil belajar siswa. Menurut Rusman (2010:10) dalam observasi suatu pelaksanaan pembelajaran terdapat tiga aspek kegiatan yang dipantau yaitu: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan inti merupakan kegiatan dimana perlakuan (treatment) terhadap sampel tergambar. Kegiatan inti meliputi: 1) Eksplorasi, yaitu kegiatan dimana guru memfasilitasi peserta didik agar berinteraksi dengan guru, lingkungan, media pembelajaran, dan sumber belajar lainnya; 2) Elaborasi, yaitu kegiatan dimana guru memfasilitasi peserta didik menyelesaikan tugas, membuat laporan, menyajikan hasil kerja individu/kelompok, berpikir, bertindak, menganalisis, dan menyelesaikan masalah; 3) Konfirmasi, yaitu tahapan kegiatan dimana guru memberikan umpan balik positif dan penguatan.


(25)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

74

2. Angket. Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia diketahui (Arikunto, 2006: 151). Dalam penelitian ini angket dimaksudkan untuk mengetahui respon, tanggapan atau sikap guru dan siswa terhadap penerapan model pembelajaran drills dengan Hot Potatoes sebagai alat bantu guru dalam memberikan latiha-latihan dan tes. Aspek yang digali yaitu aspek tujuan, materi, tampilan, dan soal yang diberikan. Angket digunakan dalam penelitian untuk mendapatkan data mengenai sikap atau respon siswa terhadap pembelajaran. Skala yang digunakan dalam angket adalah skala Likert. Ada dua jenis pernyataan dalam skala Likert yaitu pernyataan positif (favorable) dan pernyataan negatif (unfavorable). Jawaban pernyataan positif dan negatif dalam skala Likert dikategorikan dalam skala Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (R), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS).

3. Tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006:150). Dalam penelitian ini tes dilakukan untuk mengetahui peningkatan pengatahuan dan pemahaman (ranah kognitif) siswa pada kelompok eksperimen setelah diberikan latihan-latihan atao soal-soal tes dalam bentuk web-based (Hot Potatoes). Sedangkan pada kelompok kontrol tes diberikan dalam bentuk paper-based. Tes diberikan setelah selesainya proses pembelajaran untuk beberapa Kompetensi Dasar. Jenis tes yang


(26)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

75

digunakan adalah tes objektif pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban tertutup.

F. Ujicoba dan Analisis Instrumen

Instrumen tes yang bertujuan untuk mengukur hasil belajar siswa pada ranah kognitif khususnya pengetahuan dan pemahaman harus dilakukan pengujian validitas, reabilitasnya, daya pembeda, dan tingkat kesukarannya terlebih dahulu sebelum diadministrasikan kepada siswa (sample). Ujicoba instrumen dilakukan pada kelompok yang berbeda dalam populasi (bukan kelas eksperimen dan kontrol). Tes ujicoba terdiri dari 40 butir soal berbentuk pilihan ganda.

a. Validitas

Valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2006:173). Seperti yang telah dijelaskan diatas validitas konstruk instrumen pada penelitian ini dilakukan melalui pendapat para ahli (judgement expert), yang terdiri dari dosen pembimbing, dosen ahli dan guru mata pelajaran. Menurut Sugiyono (2006:177) judgement expert berarti para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun dan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang diajarkan. Selanjutnya validitas instrumen dilakukan dilakukan dengan analisis faktor atau item soal. Analisis item soal dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah skor item soal dengan skor total. Bila korelasi tiap skor item soal tersebut positif dan besarnya diatas 0.30, maka item soal tersebut tersebut merupakan konstruk yang kuat. Jadi berdasarkan analisis item soal


(27)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

76

tersebut tersebut dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas konstruksi yang kuat (Sugiyono, 2006:178).

Susetyo (2010:265-299) mengatakan untuk menganalisis validitas faktor atau item soal tes yang digunakan sebagai instrumen dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan fasilitas fungsi perintah Data Analysis yang terdapat pada Microsoft Office Excel (MS Excel) atau fasilitas pada Program SPSS. Program-program ini digunakan karena analisis manual membutuhkan waktu lama dalam proses perhitungan dan akurasi hasil ada kemungkinan kurang tepat akibat input data yang keliru atau pembulatan hasil perhitungan.

Dalam penelitian ini validasi instrumen dilakukan dengan bantuan MS Excel 2011 for Mac. Secara manual rumus yang digunakan pada MS Excel adalah rumus korelasi product moment Pearson sebagai berikut:

(Arikunto, 2002:146)

Validitas setiap butir soal ditentukan dengan menggunakan kriteria yang dikemukan Arikunto (2007 : 75) sebagai berikut:

ri = 0,00 sampai 0,20 : Soal memiliki validitas sangat rendah ri = 0,21 sampai 0,40 : Soal memiliki validitas rendah ri = 0,41 sampai 0,60 : Soal memiliki validitas cukup ri = 0,61 sampai 0,80 : Soal memiliki validitas tinggi ri = 0,81 sampai 1,00 : Soal memiliki validitas sangat tinggi

Bila koefisien Korelasinya > 0.3, maka butir instrumen valid, Bila koefisien Korelasinya < 0.3, maka butir instrumen tidak valid, direvisi atau diganti (Sugiyono, 2006:179). Hasil analisis validas item soal dapat dilihat pada lampiran 3.

} ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rxy           


(28)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

77

b. Reliabilitas

Menurut reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap dan cukup dipercaya untuk digunakan sebagi alat pengumpul data (Arikunto, 2006: 178). Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus product moment memakai angka kasar (raw score) dari Karl Pearson (Erman, 2003: 139) berikut: Reliabilitas merupakan ketetapan suatu tes apabila diteskan pada subjek yang sama. Untuk mengukur atau menguji reliabilitas soal pilihan ganda/objektif dapat digunakan rumus yang dikemukakan Arikunto (2002: 165) sebagai berikut:

r11 = Reliabilitas soal

k = Jumlah item soal M = Skor rata-rata Vt = variansi total

Reliabilitas soal ditentukan dengan kriteria Guilxord sebagaiman dikutip Rusefendi (2005:160) sebagai berikut:

r11 = 0,800 – 1,000 : Reliabilitas soal sangat tinggi.

r11 = 0,600 – 0,799 : Reliabilitas soal tinggi

r11 = 0,400 – 0,599 : Reliabilitas soal cukup

r11 = 0,200 – 0,399 : Reliabilitas soal rendah

r11 < 0,200 : Reliabilitas soal sangat rendah

Menurut Rusefendi (2005:178) suatu instrumen dapat dikatakan cukup baik reliabilitasnya bila nilai r (koefisien reliabilitas) instrumen tersebut > 0.7. Reliabilitas instrumen dapat dlihat pada lampiran 3.

             t V k M k M k k r . ) ( 1 . 1 11


(29)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

78

c. Indeks Kesukaran

Suatu soal dapat dikatakan baik jika soal yang tidak terlalu mudah dan tidak pula terlalu sukar. Kesukaran soal harus dilihat dari sudut pandang kemampuan siswa yang menjawab soal yang di ujikan dan bukan dari sudut pandang guru atau peneliti yang pembuat soal. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Tingkat kesukaran soal diuji dengan menggunakan rumus yang dikemukan Suherman dan Sukjaya (1990) dalam Putra (2008), yaitu:

IK = atau IK =

Keterangan:

IK = indeks kesukaran

JBA = jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal dengan benar, atau jumlah benar untuk kelompok atas

JBB = jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar, atau jumlah benar untuk kelompok bawah

JSA = jumlah siswa kelompok atas JSB = jumlah siswa kelompok bawah

Kriteria tingkat kesukaran soal, menurut Suherman dan Sukjaya (1990: 213) adalah:

IK < 0.00 : terlalu sukar 0,00 < IK ≤ 0,30 : sukar 0,30 < IK ≤ 0,70 : sedang 0,70 < IK < 1,00 : mudah IK = 1 : terlalu mudah

Menurut Arikunto (2007:219) nilai indek kesukaran yang dianjurkan adalah antara 0,3 – 0,7, namun harus diingat bahwa soal-soal tersebut tidak

A B A JS JB JB 2  B B A JS JB JB 2 


(30)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

79

berarti mempunyai daya pembeda yang cukup tinggi. Hasil analisis tingkat kesukaran item soal dapat dilihat pada lampiran 3.

d. Daya Pembeda

Indeks diskriminasi atau daya pembeda berkaitan dengan mampu atau tidaknya instrumen yang digunakan untuk membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan yang berkemampuan rendah. Untuk mengetahui indeks diskriminasi tiap butir soal, digunakan rumus sebagai berikut:

D = Daya pembeda soal.

Ja = Banyaknya peserta kelompok atas.

Jb = Banyaknya peserta kelompok bawah.

Ba = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar.

Bb = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar.

Kriteria yang digunakan untuk menentukan klasifikasi daya pembeda menurut Arikunto (2007:218) adalah:

D = 0,00 – 0,20 : Jelek D = 0,21 – 0,40 : Cukup D = 0,41 – 0,70 : Baik D = 0,71 – 1,00 : baik sekali

D = Negatif, semua (pertanyaan dan alternatif jawaban) tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai D negatif sebaiknya diganti (dibuang saja). Butir soal yang baik menurut Arikunto (2007:218) adalah butir soal yang mempunyai indek diskriminasi atau daya beda 0,4 – 0,7.

Untuk analisis daya beda dan tingkat kesukaran instrumen, sampel dikelompokkan menjadi kelompok atas dan kelompok bawah. Untuk sampel besar (>100) sampel diambil 27% kelompok atas dan 27% kelompok bawah

b a b b

a a

P P J B J B


(31)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

80

untuk sampel besar (< 100) sampel dibagi 2, diambil 50% kelompok atas dan 50% kelompok bawah (Arikunto, 2007:212). Hasil analisis daya beda instrumen dapat dilihat pada lampiran 3b. Berikut adalah rekapitulasi hasil perhitungan dan analisis ujicoba instrumen.

Tabel 3.1 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Daya Pembeda, Validitas, Tingkat Kesukaran Butir Soal

No Soal Koef. Korelasi Kriteria Validitas Tingkat

Kesukaran Kriteria

Daya

Pembeda Kriteria Keterangan 1 0.07

Sangat

Rendah 0.94 Mudah 0.00

Sangat

Jelek Diganti C2 2 0.37 Rendah 0.47 Sedang 0.44 Baik dipakai C1 3 0.46 Cukup 0.50 Sedang 0.38 Cukup dipakai C2 4 0.66 Tinggi 0.63 Sedang 0.50 Baik dipakai C1 5 0.45 Cukup 0.56 Sedang 0.25 Cukup dipakai C1 6 0.53 Cukup 0.38 Sedang 0.50 Baik dipakai C2 7 0.60 Cukup 0.47 Sedang 0.31 Cukup dipakai C1 8 0.49 Cukup 0.63 Sedang 0.13 Jelek dipakai C2 9 0.46 Cukup 0.59 Sedang 0.31 Cukup dipakai C1 10 0.44 Cukup 0.50 Sedang 0.25 Cukup dipakai C1 11 0.46 Cukup 0.44 Sedang 0.38 Cukup dipakai C2 12 0.49 Cukup 0.47 Sedang 0.31 Cukup dipakai C1 13 0.46 Cukup 0.50 Sedang 0.38 Cukup dipakai C1 14 0.53 Cukup 0.50 Sedang 0.38 Cukup dipakai C2 15 0.50 Cukup 0.34 Sedang 0.44 Baik dipakai C1 16 0.05

Sangat

Rendah 0.34 Sedang 0.06 Jelek Diganti C2 17 0.42 Cukup 0.50 Sedang 0.25 Cukup dipakai C2 18 0.50 Cukup 0.47 Sedang 0.56 Baik dipakai C1 19 0.58 Cukup 0.47 Sedang 0.44 Baik dipakai C2 20 0.47 Cukup 0.44 Sedang 0.38 Cukup dipakai C2 21 0.59 Cukup 0.44 Sedang 0.63 Baik dipakai C2 22 0.55 Cukup 0.59 Sedang 0.44 Baik dipakai C2 23 0.50 Cukup 0.44 Sedang 0.50 Baik dipakai C2 24 0.63 Tinggi 0.38 Sedang 0.63 Baik dipakai C1 25 0.51 Cukup 0.31 Sedang 0.38 Cukup dipakai C1 26 0.55 Cukup 0.34 Sedang 0.56 Baik dipakai C1


(32)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

81

27 0.44 Cukup 0.53 Sedang 0.06 Jelek dipakai C1 28 0.42 Cukup 0.50 Sedang 0.25 Cukup dipakai C1 29 0.53 Cukup 0.44 Sedang 0.50 Baik dipakai C2 30 0.49 Cukup 0.50 Sedang 0.38 Cukup dipakai C2 31 0.45 Cukup 0.38 Sedang 0.38 Cukup dipakai C1 32 0.44 Cukup 0.31 Sedang 0.38 Cukup dipakai C1 33 0.43 Cukup 0.34 Sedang 0.44 Baik dipakai C1 34 0.47 Cukup 0.38 Sedang 0.50 Baik dipakai C1 35 0.42 Cukup 0.31 Sedang 0.25 Cukup dipakai C1 36 0.58 Cukup 0.41 Sedang 0.56 Baik dipakai C2 37 0.46 Cukup 0.38 Sedang 0.38 Cukup dipakai C2 38 0.47 Cukup 0.44 Sedang 0.38 Cukup dipakai C2 39 0.45 Cukup 0.44 Sedang 0.38 Cukup dipakai C2 40 0.56 Cukup 0.47 Sedang 0.44 Baik dipakai C2

G. Prosedur dan Teknik Analisis Data

Menurut Creswell (1994 :153-154) dalam Putra (2008), analisis data hasil penelitian dapat dilakukan dengan mengikuti beberapa langkah, seperti : (1) mencatat seluruh informasi dan atau data yang masuk, (2) meneliti, barangkali ada jawaban yang bias, (3) melakukan analisis deskriptif dari semua variabel penelitian, seperti menentukan kecenderungan rerata (means), rentangan (ranges) dan simpangan baku (standar deviation), (4) menghubungkan keterkaitan antara variabel independent dengan variabel dependent melalui analisis faktor, dan (5) membandingkan keterkaitan antara variabel dan jawaban pertanyaan penelitian dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan.

a. Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif yang diperoleh dari tes merupakan data primer dalam penelitian ini. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan uji


(33)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

82

statistika terhadap hasil data pretes, postes, dan indeks gain (gain ternormalisasi). Indeks gain dihitung untuk mengetahui kualitas peningkatan kemampuan aspek kognitif yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran diterapkan. Data kuantitatif analisis melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1. Uji Normalitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

kedua kelas berasal dari populasi yang terdistribusi normal. Untuk menganalisis normalitas data dapat dilakukan dengan memperbandingkan rasio Skewness dan Kurtosis atau menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov dan Shapiro-Wilk dan juga dengan gambar Normal Probability Plot dengan analisis SPSS 20 for Mac.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kedua kelas memiliki varians yang homogen atau tidak. Untuk melakukan uji homogenitas varians data digunakan analisis Lavene’s Test yang menyatu pada uji rata-rata atau independent sample test dengan menggunakan program SPSS 20 for Mac Dari hasil pengolahan data dengan SPSS 20 for Mac. akan muncul Tabel Independent Samples Test. Jika probabilitas dalam tabel Test of Homogeinity of variances lebih besar dari taraf signifikansi 0,05, maka kita menerima Ho, artinya varians dari sampel adalah sama. 3. Tes Ranah Kognitif Siswa

Ranah kognitif siswa dianalisis dengan dua tahap yaitu: (1) melihat perbedaan kognitif awal siswa antara kelompok eksperimen dan kontrol Analis ini mempunyai asumsi bahwa kedua kelompok homogen dan


(34)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

83

memiliki varians yang sama. Diharapkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan awal kelompok kontrol dan kelompok eksperimen; (2) menguji hipotesis yang diajukan yaitu terdapat perbedaan yang signifikan pada ranah kognitif antara siswa yang dites menggunakan Hot Potatoes dibanding dengan dengan tes paper-based. Teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik analisis menggunakan Uji-t (Independent Sample Test) dengan bantuan Program SPSS 20 for Mac. Peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus indeks gain (gain ternormalisasi) dari Meltzer (2002: 1260), sebagai berikut:

Kriteria indeks gains (g) berpedoman pada standar dari Hake (1998: 3) yaitu:

g > 0.7 : tinggi

0.3 < g  0.7 : sedang g  0.3 : rendah;

(3) membuktikan asumsi bahwa ada pengaruh media pembelajaran menggunakan Hot Potatoes terhadap peningkatan ranah kognitif (pengetahuan (C1) dan pemahaman (C2)). Pembuktian asumsi tersebut adalah dengan membandingkan gain ternormalisasi kelompok eksperimen dengan gain kelompok kontrol. Analisis ini juga menggunakan uji-t (independent sample test) yang diteliti.

b. Analisis Data Kualitatif

pretes skor

maksimum skor

pretes skor postes

skor g

  


(35)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

84

Dalam penelitian data kualitatif merupakan data pendukung (sekunder) yaitu data yang berasal dari penyebaran angket dan lembaran oservasi. Kedua data tersebut dianalisis sebagai berikut:

a. Analisis data angket

Seperti yang telah disinggung di sub judul sebelumnya bahwa skala yang digunakan untuk menganalisis sikap pada data angket adalah menggunakan Skala Likert. Model Likert dalam Sukmadinata (2009:238) menggunakan skala deskriptif (SS, S, R, TS, STS ). Untuk pernyataan favorable: Jawaban SS diberi skor 5, S diberi skor 4, R diberi skor 3, TS diberi skor 2, dan STS diberi skor 1. Dan untuk pernyataan unfavorable: Jawaban SS diberi skor 1, S diberi skor 2, R diberi skor 3, TS diberi skor 4, dan STS diberi skor 5. jika skor subjek kurang dari 3 maka siswa tersebut dianggap bersikap atau merespon negatif. Makin mendekati 5 sikap siswa makin positif. Makin mendekati 1 sikap siswa makin negatif. Untuk menganalisis respon siswa terhadap tiap butir pernyataan dalam angket digunakan rumus sebagai berikut:

P =�

n P = persentase jawaban f = frekuensi jawaban n = banyak responden

Setelah dianalisis, kemudian dilakukan interprestasi data dengan menggunakan kategori persentase berdasarkan pendapat Kuntjaraningrat dalam Monalisa (2009) sebagai berikut :


(36)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

85

0% : Tidak ada

1% - 25% : Sebagian kecil 26% - 49 % : Hampir setengahnya

50% : Setengahnya

51% - 75% : Sebagian besar

76% - 99% : Pada umumnya

100% : Seluruhnya

b. Analisis data hasil observasi

Data hasil observasi merupakan data pendukung dalam penelitian ini. Penyajian data hasil obsevasi disajikan dalam bentuk tabel untuk memudahkan dalam interpretasinya. Interpretasi untuk data oberservasi adalah: bila skor rata-rata 1 (sangat kurang), 2 (kurang), 3 (cukup), 4 (baik), dan 5 (sangat baik).


(37)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

148

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Bab IV beserta data pretest dan posttest dan gain pada aspek pengetahuan (C1) dan pemahaman (C2) siswa terhadap materi pembelajaran baik pada kelompok eksperimen yang pembelajarannya menggunakan CBI model drills berbasis Hot Potaotes maupun kelompok kontrol yang pembelajarannya menggunakan model konvensional yang biasa digunakan guru seperti latihan pada buku pegangan siswa dan LKS dapat disimpulkan bahwa ”Ada pengaruh penggunaan pembelajaran CBI model drills berbantuan software Hot Potatoes terhadap peningkatan ranah kognitif siswa khusunya pada aspek pengetahuan (C1) dan pemahaman (C2) siswa dalam menguasai materi pembelajaran pada mata pelajaran TIK”.

B. Saran / Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan diatas mengemukakan beberepa saran sebagai berikut:

1. Kepada guru:

Dalam mengembangkan model dan media pembelajaran guru dapat menggunakan berbagai sofware baik untuk menunjang proses pembelajaran ataupun evaluasi hasil belajar. Untuk itu guru perlu


(38)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

149

meningkatkan kompetensinya dalam penguasaan berbagai software berbasis CBI dan CBT khususnya untuk mata pelajaran TIK.

2. Kepada sekolah

Sekolah bersama pemerintah perlu menyediakan sarana penunjang seperti fasilitas laboratorium komputer yang uptodate dan memberikan DIKLAT bidang TIK untuk meningkatkan kompetensi guru dalam bidang TIK itu sendiri. Dalam pengayaan dan remedial sekolah diambil strategi dan langkah-langkah yang tepat seperti dengan memanfaatkan software pembelajaran berbasis CBI dan CBT. Selanjutnya Hot Potatoes ini dapat diterapkan sebagai sistem penilaian (evaluasi hasil belajar) yang standar di sekolah.

3. Kepada peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat menggunakan software Hot Potatoes ini dengan mengembangkan materi dan fokus penelitiannya pada ranah kognitif yang lain dan ranah psikomotor dan afektif atau melakukan fokus penelitian yang sama dengan software yang berbeda seperti pemanfaatan animasi flash, dan lain sebagainya.


(39)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

149

DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, Ishak (2012). Serba Serbi Pembelajaran: Hakekat Belajar; Tingkah

Laku Belajar; Memaknai Belajar. [Online]. Tersedia:

http://ishakabdulhak.blogspot.com/ [20 Mei 2012].

Abdulhak, Ishak (2008). Rancang Bangun Konsep Teknologi Pendidikan.

[Online]. Tersedia:

http://www.scribd.com/firdauswakrado893833/d/25766377-Artikel-Rancang-Bangun-Konsep-Teknologi-Pendidikan. [17 November 2011]. Anderson, Lorin W. (2001). A Taxonomy for Learning Teaching an Assessing.

United States: Addison Wesley Longman, Inc.

Arifin, Zaenal. (2009). Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, dan Prosedur. Bandung: PT Remaja Rodakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-dasar Penilaian Pendidikan (Edisi Revisi), Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V. Jakarta: PT. Reneka Cipta.

Arikunto, S. (2007). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi . Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Backlavas, Grigoris., Anastasios A. Economides., Manos Roumeliotis. (2011).

Evaluation And Comparison Of Web-Based Testing Tools. Greece: University of Macedonia.

Bloom, B. S. ed. et al. (1956). Taxonomy of Educational Objectives: Handbook 1, Cognitive Domain. New York: David McKay.

BSNP.(2006a). Undang-Undang N0. 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Dali. (2011). Modul 6: Mencari dan Mengevaluasi Sumber-sumber Pembelajaran

di Internet. [Online]. Tersedia:

www.psbgdhasamitra.files.wordpress.com/2011/04/dali_modul-06.pdf. [17 November 2011].


(40)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

150

Depdiknas. (2003). Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005.

Depdiknas. (2007). Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran TIK SMA.

Depdiknas. (2010). Panduan Analisis Soal. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMP. Gagne, R.M & Briggs, L.J. (1979) Principles of Instructional Design, Second

Edition. New York. Holt, Rineharrt and Wiston

Half-Baked Software Inc. (2012). Hot Potatoes. [Online]. Tersedia: http://www.halfbakedsoftware.com. [17 November 2011].

Half-Baked Software Inc. (2012). Hot Potatoes. [Online]. Tersedia: http://www.hotpot.uvic.ca. [17 November 2011].

Hasan, S.H. (1988). Evaluasi Kurikulum. Jakarta: P2LPTK. Hasan, S.H. (2009). Evaluasi Kurikulum. Jakarta: P2LPTK.

Hernawati, Kuswari. (2005). Evaluasi dan Penilaian Interaktif Berbasis Web. Yogyakart: Universitas Negeri Yogyakarta.

Imron, Ali. (1998). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Pustaka Jaya.

Jolliffe, Alan., Ritter, Jonathan., Steven, David. (2001). The Online Learning Handbook. London: Kogan Page Limited.

Kunandar. (2007). Guru Profesional. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Kurniawan, Dadang Samiadji. (2009). Implementasi Ujian Online Berbasis E-Learning Dengan Menggunakan Moodle di SMA Negeri 5 Malang. Malang: Universitas Negeri Malang.

Kusunti, Yani. (2006). Lembar Kerja Siwa Tuntas Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk SMA/MA Kelas XI-b. Surakarta: Mefi Caraka Aggota IKAPI.

Kustiana, Yudi. (2011). Ruang Lingkup Penilaian Hasil Belajar Siswa. [Online]. Tersedia: http://yudikustiana.wordpress.com/2011/05/25/ruang-lingkup-penilaian-hasil-belajar-siswa/ [17 November 2011].


(41)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

151

John D. Latuheru M. P.(1988). Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini. Jakarta: Depdikbud.

Millan Mc & Schumacher S. (2008). Research in Education. London: Longman. Monalisa, Lies. (2009). Penggunaan Multimedia Dalam Evaluasi Pembelajaran

Teknologi Informasi Dan Komunikasi Untuk Meningkatkan

Kemampuan Aspek Kognitif Siswa. Skripsi UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Muijs, Daniel., Reynolds, David. (2008). Effective Teaching: Evidence and Practice. London: Sage Publications Ltd.

Muzakki, Mohammad. 2011. Ranah Penilaian Kognitif, Afektif, dan

Psikomotorik. [Online]. Tersedia:

http://blog.umac.id/zakydroid88/author/mazakkir/ [17 November 2011].

Nuraeni, D. (2004). Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Komputer Model Drill and Practice Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika SMU. Skripsi UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Paramata, Y. (1996). Computer – Aided Instruction (CAI) Dalam Pembelajaran IPA- Fisika. Tesis pada PPS IKIP Bandung: Tidak diterbitka

Priyono, Sukoco. (2008). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Komputer Model Drill Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif pada Mata Diklat MMAU : Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur. Skripsi UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Putra, Yendra Eka. (2008). Efektivitas Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Pengetahuan Dan Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) Di MTs Negeri Pematangsiantar. Tesi SPs UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Rusman. (2007a). ”Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika di SMK”. Disertasi PPs UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Rusman. (2007b). ”Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Komputer

Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa di SMK”. Jurnal Teknologi

Pendidikan.,2,(2),72-93.


(42)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

152

Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grifindo Persada.

Rusman. (2010). Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Pembelajaran. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Rusman. (2012). Urgensi Media Pembelajaran. Tersedia: http://rusmantp.wordpress.com. [17 November 2011].

Sadiman, (2011). Basis Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk SMA/MA Kelas XI Jilid 2). Jakarta: Erlangga.

Sanjaya, Wina. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Smaldino, S.E., et.all (2005). Instructional Technology and Media For Learning. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Subari. (2010). Penggunaan Hot Potatoes Dalam Pembelajaran (e-Learning). . [Online]. Tersedia: http://subari.blogspot.com. [17 November 2011]. Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N.S. (2009). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sukmadinata, N.S. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Susetyo, Budi. (2010). Statistik Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Rafika Aditama.

Tuckman, B.W. (1978). Conducting Educational Research. Harcourt Barce Jovanovich. London: Publishers.

Tyler, R.W. (1980). Basic Principles of Curriculum and Instruction. Chicago and London: The University of Chicago Press.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Sinar Grafika.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Jakarta: Sinar Grafika.

Wijaya, Cece. 2007. Pendidikan Remedial Sarana Pengembangan Mutu Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Remaja Rodakarya.


(43)

Pedra Herdi, 2012

Efektivitas Penggunaan Drills Berbasis Hot Potatoes Terhadap Peningkatan Ranah Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di SMA Negeri 10 Pekanbaru Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

153

Zahra, Adhe Irna. (2011). Pengembangan Program Hot Potatoes Sebagai Alat Evaluasi Kemahiran Membaca Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Siswa Kelas XI Bahasa SMA Negeri 4 Pasuruan. Skripsi Universitas Negeri Malang: Tidak diterbitkan.

Zaif. (2009). Ranah Penilaian Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik. [Online] Tersedia: http://zaifbio.wordpress.com/2009/11/15/ranah-penilaian-kognitif-afektif-dan-psikomotorik/ [17 November 2011].


(1)

meningkatkan kompetensinya dalam penguasaan berbagai software berbasis CBI dan CBT khususnya untuk mata pelajaran TIK.

2. Kepada sekolah

Sekolah bersama pemerintah perlu menyediakan sarana penunjang seperti fasilitas laboratorium komputer yang uptodate dan memberikan DIKLAT bidang TIK untuk meningkatkan kompetensi guru dalam bidang TIK itu sendiri. Dalam pengayaan dan remedial sekolah diambil strategi dan langkah-langkah yang tepat seperti dengan memanfaatkan software pembelajaran berbasis CBI dan CBT. Selanjutnya Hot Potatoes ini dapat diterapkan sebagai sistem penilaian (evaluasi hasil belajar) yang standar di sekolah.

3. Kepada peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat menggunakan software Hot Potatoes ini dengan mengembangkan materi dan fokus penelitiannya pada ranah kognitif yang lain dan ranah psikomotor dan afektif atau melakukan fokus penelitian yang sama dengan software yang berbeda seperti pemanfaatan animasi flash, dan lain sebagainya.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, Ishak (2012). Serba Serbi Pembelajaran: Hakekat Belajar; Tingkah

Laku Belajar; Memaknai Belajar. [Online]. Tersedia:

http://ishakabdulhak.blogspot.com/ [20 Mei 2012].

Abdulhak, Ishak (2008). Rancang Bangun Konsep Teknologi Pendidikan.

[Online]. Tersedia:

http://www.scribd.com/firdauswakrado893833/d/25766377-Artikel-Rancang-Bangun-Konsep-Teknologi-Pendidikan. [17 November 2011]. Anderson, Lorin W. (2001). A Taxonomy for Learning Teaching an Assessing.

United States: Addison Wesley Longman, Inc.

Arifin, Zaenal. (2009). Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, dan Prosedur. Bandung: PT Remaja Rodakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-dasar Penilaian Pendidikan (Edisi Revisi), Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V. Jakarta: PT. Reneka Cipta.

Arikunto, S. (2007). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi . Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Backlavas, Grigoris., Anastasios A. Economides., Manos Roumeliotis. (2011).

Evaluation And Comparison Of Web-Based Testing Tools. Greece: University of Macedonia.

Bloom, B. S. ed. et al. (1956). Taxonomy of Educational Objectives: Handbook 1, Cognitive Domain. New York: David McKay.

BSNP.(2006a). Undang-Undang N0. 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Dali. (2011). Modul 6: Mencari dan Mengevaluasi Sumber-sumber Pembelajaran

di Internet. [Online]. Tersedia:

www.psbgdhasamitra.files.wordpress.com/2011/04/dali_modul-06.pdf. [17 November 2011].


(3)

Depdiknas. (2003). Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005.

Depdiknas. (2007). Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran TIK SMA.

Depdiknas. (2010). Panduan Analisis Soal. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMP. Gagne, R.M & Briggs, L.J. (1979) Principles of Instructional Design, Second

Edition. New York. Holt, Rineharrt and Wiston

Half-Baked Software Inc. (2012). Hot Potatoes. [Online]. Tersedia: http://www.halfbakedsoftware.com. [17 November 2011].

Half-Baked Software Inc. (2012). Hot Potatoes. [Online]. Tersedia: http://www.hotpot.uvic.ca. [17 November 2011].

Hasan, S.H. (1988). Evaluasi Kurikulum. Jakarta: P2LPTK. Hasan, S.H. (2009). Evaluasi Kurikulum. Jakarta: P2LPTK.

Hernawati, Kuswari. (2005). Evaluasi dan Penilaian Interaktif Berbasis Web. Yogyakart: Universitas Negeri Yogyakarta.

Imron, Ali. (1998). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Pustaka Jaya.

Jolliffe, Alan., Ritter, Jonathan., Steven, David. (2001). The Online Learning Handbook. London: Kogan Page Limited.

Kunandar. (2007). Guru Profesional. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Kurniawan, Dadang Samiadji. (2009). Implementasi Ujian Online Berbasis E-Learning Dengan Menggunakan Moodle di SMA Negeri 5 Malang. Malang: Universitas Negeri Malang.

Kusunti, Yani. (2006). Lembar Kerja Siwa Tuntas Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk SMA/MA Kelas XI-b. Surakarta: Mefi Caraka Aggota IKAPI.

Kustiana, Yudi. (2011). Ruang Lingkup Penilaian Hasil Belajar Siswa. [Online]. Tersedia: http://yudikustiana.wordpress.com/2011/05/25/ruang-lingkup-penilaian-hasil-belajar-siswa/ [17 November 2011].


(4)

John D. Latuheru M. P.(1988). Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini. Jakarta: Depdikbud.

Millan Mc & Schumacher S. (2008). Research in Education. London: Longman. Monalisa, Lies. (2009). Penggunaan Multimedia Dalam Evaluasi Pembelajaran

Teknologi Informasi Dan Komunikasi Untuk Meningkatkan

Kemampuan Aspek Kognitif Siswa. Skripsi UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Muijs, Daniel., Reynolds, David. (2008). Effective Teaching: Evidence and Practice. London: Sage Publications Ltd.

Muzakki, Mohammad. 2011. Ranah Penilaian Kognitif, Afektif, dan

Psikomotorik. [Online]. Tersedia:

http://blog.umac.id/zakydroid88/author/mazakkir/ [17 November 2011].

Nuraeni, D. (2004). Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Komputer Model Drill and Practice Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika SMU. Skripsi UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Paramata, Y. (1996). Computer – Aided Instruction (CAI) Dalam Pembelajaran IPA- Fisika. Tesis pada PPS IKIP Bandung: Tidak diterbitka

Priyono, Sukoco. (2008). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Komputer Model Drill Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif pada Mata Diklat MMAU : Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur. Skripsi UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Putra, Yendra Eka. (2008). Efektivitas Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Pengetahuan Dan Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) Di MTs Negeri Pematangsiantar. Tesi SPs UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Rusman. (2007a). ”Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Komputer Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika di SMK”. Disertasi PPs UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Rusman. (2007b). ”Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Komputer

Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa di SMK”. Jurnal Teknologi

Pendidikan.,2,(2),72-93.


(5)

Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grifindo Persada.

Rusman. (2010). Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Pembelajaran. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Rusman. (2012). Urgensi Media Pembelajaran. Tersedia:

http://rusmantp.wordpress.com. [17 November 2011].

Sadiman, (2011). Basis Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk SMA/MA Kelas XI Jilid 2). Jakarta: Erlangga.

Sanjaya, Wina. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Smaldino, S.E., et.all (2005). Instructional Technology and Media For Learning. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Subari. (2010). Penggunaan Hot Potatoes Dalam Pembelajaran (e-Learning). . [Online]. Tersedia: http://subari.blogspot.com. [17 November 2011]. Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N.S. (2009). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sukmadinata, N.S. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Susetyo, Budi. (2010). Statistik Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Rafika Aditama.

Tuckman, B.W. (1978). Conducting Educational Research. Harcourt Barce Jovanovich. London: Publishers.

Tyler, R.W. (1980). Basic Principles of Curriculum and Instruction. Chicago and London: The University of Chicago Press.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Sinar Grafika.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Jakarta: Sinar Grafika.

Wijaya, Cece. 2007. Pendidikan Remedial Sarana Pengembangan Mutu Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Remaja Rodakarya.


(6)

Zahra, Adhe Irna. (2011). Pengembangan Program Hot Potatoes Sebagai Alat Evaluasi Kemahiran Membaca Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Siswa Kelas XI Bahasa SMA Negeri 4 Pasuruan. Skripsi Universitas Negeri Malang: Tidak diterbitkan.

Zaif. (2009). Ranah Penilaian Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik. [Online] Tersedia: http://zaifbio.wordpress.com/2009/11/15/ranah-penilaian-kognitif-afektif-dan-psikomotorik/ [17 November 2011].


Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap Peningkatan Ranah Afektif Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi.

0 2 28

PENGGUNAAN MAGIC BOOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA RANAH KOGNITIF :Kuasi Eksperimen pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas XI di Madrasah Aliyah Negeri 1 Bandung.

0 0 48

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MMI TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK).

0 2 39

PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL MAGAZINE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA RANAH KOGNITIF SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 BANDUNG: Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI SMAN 3 Bandung.

2 4 51

PENGGUNAAN GOOGLE DOCS UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI.

0 1 69

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS WEB TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI : Studi Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Bandung.

0 0 54

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK): Studi quasi eksperimen di kelas VII SMP Negeri 43 Bandung pada materi menjela

0 0 46

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PREZI DESKTOP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KELAS X DI SMA NEGERI 10 BANDUNG.

3 15 28

PENGGUNAAN MOBILE LEARNING BERBASIS WEB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.

0 3 45

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE DRILL DAN DQQ TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA SMA.

0 4 49