WACANA PEMBERITAAN PARTAI DEMOKRAT DALAM MEDIA INDONESIA : Analisis Wacana Kritis.

(1)

WACANA PEMBERITAAN PARTAI DEMOKRAT

DALAM MEDIA INDONESIA (ANALISIS WACANA KRITIS)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Sastra

oleh

WARITSATUL NADHRATI

0905943

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA NDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2013


(2)

WACANA PEMBERITAAN PARTAI DEMOKRAT

DALAM MEDIA INDONESIA

(ANALISIS WACANA KRITIS)

Oleh

Waritsatul Nadhrati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Waritsatul Nadhrati 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

WACANA PEMBERITAAN PARTAI DEMOKRAT DALAM MEDIA

INDONESIA (ANALISIS WACANA KRITIS)

oleh

Waritsatul Nadhrati NIM 0905943

disetujui dan disahkan oleh Pembimbing I,

Dr. Dadang S. Anshori, M.Si. NIP 197204031999031002

Pembimbing II,

Sri Wiyanti, S.S., M.Hum. NIP 197803282006042001

diketahui oleh

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

Universitas Pendidikan Indonesia,

Dr. Dadang S. Anshori, M.Si. NIP 197204031999031002


(4)

Waritsatul Nadhrati, 2014

WACANA PEMBERITAAN PARTAI DEMOKRAT DALAM

MEDIA INDONESIA (ANALISIS WACANA KRITIS)

ABSTRAK

Penelitian ini mengkaji teks pemberitaan mengenai kisruh Partai Demokrat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap Media

Indonesia dalam memberitakan permasalahan yang terjadi pada Partai Demokrat.

Hal ini karena Harian Umum Media Indonesia merupakan salah satu media massa nasional besar di Indonesia yang memiliki ideologi dan pemihakan sendiri dalam setiap berita yang diturunkan. Ideologi dan pemihakan tersebut mendorong peneliti untuk mengkaji pemberitaan Partai Demokrat dalam teks editorial Media

Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga disertai dengan keterangan dari sejumlah

responden seputar berita Partai Demokrat dalam Media Indonesia. Adapun permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah membongkar ideologi yang dibangun dan mengetahui respons pembaca terhadap pemberitaan Partai Demokrat dalam Media Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan analisis wacana kritis model analisis Teun A. Van Dijk. Data dalam penelitian ini mengambil sumber dari harian umum Media

Indonesia mengenai pemberitaan Partai Demokrat pada editorial edisi Juni 2012

Februari 2013. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi dan angket respons pembaca. Instrumen penelitian ini adalah kartu data penelitian dan angket. Teknik analisis data dimulai dengan menemukan elemen-elemen wacana yang ada dalam teks pemberitaan Partai Demokrat, menganalisis data dan mendeskripsikan hasil temuan elemen-elemen wacana pemberitaan Partai Demokrat, menghitung dan mendeskripsikan angket respons pembaca, menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis teks dan angket respons pembaca. Pada tahap akhir, peneliti menyimpulkan bahwa berdasarkan analisis struktur teks, ideologi yang dibangun oleh Media Indonesia dalam pemberitaan Partai Demokrat cenderung lebih memihak terhadap nasib rakyat dan negara. Berdasarkan hasil poling repons pembaca, 18 dari 20 responden menyatakan setuju bahwa dalam setiap pemberitaan mengenai Partai Demokrat terdapat unsur pemarjinalan yang dilakukan Media Indonesia terhadap Partai Demokrat. Jadi, pemberitaan Partai Demokrat dalam Media Indonesia tidak berpihak pada Partai Demokrat.


(5)

Waritsatul Nadhrati, 2014

THE NEWS RELEASE DISCOURSE OF DEMOKRAT PARTY IN MEDIA INDONESIA

(CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS)

ABSTRACT

This research are investigate about the news text of Demokrat Party confused from Media Indonesia newspaper. The purpose of this research are to find out a demeanor of Media Indonesia when it report about set of problems Demokrat Party. In this case because Media Indonesia newspaper is the bigest national mass media in Indonesia which take sides and own ideology for everynews appeared. The ideology and take sides inspired researcher to investigate about the news text of Demokrat Party confused from Media

Indonesia newspaper. This research are added a respondent explanation about

news of Demokrat Party in Media Indonesia. The nucleus set of problems from this research are to force open an ideology and find out a responce of reader

Media Indonesia about Demokrat Party. The method of this research use a

qualitative research method with approachment critical discourse analysed by Teun A. Van Dijk. Objects of this research take from Media Indonesia newspaper about set of problems Demokrat Party in phase June 2012 until February 2013. The accumulation object technical used are documentation technical and questionnaire. The instrument of this research are card encode and questionnaire. The analysis object technical started from find the discourse elements from news text of Demokrat Party in Media Indonesia. After that, analyze the objects and describe the result of discourse elements from news text of Demokrat Party in

Media Indonesia, and then calculate and describe the questionnaire, after that get

conclusion based on text analysis and questionnaire result. At last, researcher concludes based on the structure text analysis that ideology created by Media

Indonesia about Demokrat Party are inclined side with state and citizenry fate.

According to the questionnaire result, eighteen from twenty respondents agree wiith the statement that in everynews about Demokrat Party in Media Indonesia be found unlike to Demokrat Party. So, the news text of Demokrat Party from


(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...i

LEMBAR PERSEMBAHAN...ii

LEMBAR PERNYATAAN...iii

ABSTRAK...iv

KATA PENGANTAR...v

UCAPAN TERIMAKASIH...vi

DAFTAR ISI...viii

DAFTAR TABEL...x

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang...1

1.2Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah...5

1.2.2 Batasan Masalah...6

1.2.3 Rumusan Masalah...6

1.3Tujuan Penelitian...6

1.4Manfaat Penelitian...7

1.5Asumsi...7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka...9

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Wacana dan Ideologi...13

2.2.2 Analisis Wacana Kritis dan Teori Teun A. van Dijk...15

2.2.3 Paradigma Analisis Wacana Kritis...17

2.2.4 Pemberitaan...18

2.2.5 Ruang Lingkup dan Keberpihakan Pers...21

2.2.6 Partai Demokrat...22

2.2.7 Harian Umum Media Indonesia...22

2.2.8 Editorial...24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian...26

3.2 Metode Penelitian...27

3.3 Sumber Data dan Korpus...28

3.4 Definisi Operasional...29

3.5 Instrumen Penelitian...29

3.6 Teknik Pengumpulan Data...31

3.7 Teknik Analisis Data...32

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Struktur...33


(7)

4.1.1 Analisis Teks Editorial 1...34

4.1.2 Analisis Teks Editorial 2...50

4.1.3 Analisis Teks Editorial 3...65

4.1.4 Analisis Teks Editorial 4...80

4.1.5 Analisis Teks Editorial 5...94

4.1.6 Analisis Teks Editorial 6...110

4.1.7 Analisis Teks Editorial 7...125

4.1.8 Analisis Teks Editorial 8...140

4.1.9 Analisis Teks Editorial 9...155

4.1.10 Analisis Teks Editorial 10...169

4.2 Analisis Angket...181

4.3 Pembahasan Hasil Analisis...189

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan...196

B. Saran...198

DAFTAR PUSTAKA...199


(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Bahasa adalah aspek penting dalam interaksi manusia karena merupakan media utama untuk mengekspresikan pikiran. Terdapat dua cara mengekspresikan pikiran, yaitu berbahasa melalui lisan atau tulisan. Dengan begitu manusia dapat melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial. Selain itu, bahasa juga merupakan media untuk mengekspresikan pikiran, terutama melalui tulisan. Penggunaan bahasa tulisan dalam menuangkan gagasan tentu saja akan mengacu pada paradigma tertentu, sehingga pandangan yang lahir pun akan berbeda. Hal ini juga berlaku dalam penggunaan bahasa jurnalis ketika mengonstruksi sebuah berita. Tentu saja setiap media massa mempunyai gaya dan ideologi tersendiri dalam menyajikan berita.

Berita merupakan bagian yang sangat penting bagi suatu negara karena memiliki banyak peranan dan pengaruh terhadap rakyatnya. Seperti yang dikatakan oleh Rivers (Effendy, 2004: 147) bahwa media massa sebagai kekuasaan keempat dalam proses pemerintahan setelah lembaga eksekutif, legislatif, dan lembaga yudikatif . Hal ini cukup tergambarkan karena melalui media massa masyarakat dapat terbentuk secara informatif. Sobur (2009: 31) mengemukakan, “media massa sebagai alat untuk menyampaikan berita, penilaian, dan gambaran umum tentang banyak hal”. Hal ini berarti bahwa media mempunyai kemampuan untuk berperan sebagai institusi yang dapat membentuk opini publik. Selain itu, media juga dapat berperan sebagai penekan atas suatu gagasan yang direpresentasikan dalam konteks kehidupan yang lebih empiris. Selain itu, media juga berperan serta dalam proses perubahan sosial dan budaya. Pada saat ini setiap orang sangat mudah mengakses informasi karena semakin canggihnya industri media informasi dan komunikasi, baik media cetak maupun media elektronik. Seiring berjalannya waktu media cetak masih menjadi salah satu ruang tempat dituliskannya hasil liputan wartawan terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi di negara ini.


(9)

2

Cohen (Ishwara, 2005: 7) mengemukakan, “pers memiliki berbagai peranan dalam masyarakat, salah satunya sebagai pelapor”. Pada hakikatnya pers dalam peranannya bertindak dalam melaporkan peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar pengetahuan masyarakat dengan netral dan tanpa prasangka. Namun, pada kenyataanya berita di media massa bukanlah sesuatu yang netral, melainkan hasil dari mengonstruksi realitas. Sebagaimana dikemukakan oleh Tony Bennet (Eriyanto, 2001: 36) bahwa media massa bukanlah saluran yang bebas dan netral, media merupakan subjek yang merekonstruksi realitas, lengkap dengan pandangan, bias, dan pemihakan. Sehingga realitas yang ditampilkan dalam media bukan realitas yang sebenarnya, tetapi telah dikonstruksi ke dalam bentuk wacana yang bermakna.

Oleh karena itu, keberadaan bahasa dalam media massa tidak lagi semata-mata sebagai alat untuk menggambarkan realitas, tetapi juga menentukan citra atau makna yang muncul di benak masyarakat akan realitas tersebut. Semua media massa memiliki kepentingan sendiri ketika memuat berita. Tidak dimungkiri bahwa terkadang bahasa yang dipakai suatu media baik melalui tata bahasa, susunan kalimat, atau pun modifikasi kata mampu memengaruhi cara percakapan dan mengubah makna dari realitas yang sebenarnya.

Media Indonesia merupakan sebuah surat kabar harian yang terbit di

Jakarta. Media Indonesia merupakan salah satu media terbesar yang berpengaruh di Indonesia. Hal ini dipengaruhi oleh posisi politik Direktur Utama Media

Indonesia yang strategis di dunia perpolitikan. Penelitian ini akan mengangkat

kasus partai Demokrat yang tidak kunjung berakhir hingga saat ini. Berawal dari kasus beredarnya video M. Nazarudin yang mengancam para kader Demokrat bahwa ia akan membongkar semua kasus suap dan korupsi yang ada di kalangan partai tersebut, hingga kini rentetan masalah terus bergulir di kalangan internal partai Demokrat. Pemberitaan tentang partai Demokrat menuai pro dan kontra masyarakat Indonesia. Hal ini juga disangkut-pautkan dengan kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingat ia adalah ujung tombak dari partai Demokrat dan ia juga merupakan Presiden Republik Indonesia. Bukan hanya itu, KPK (komisi pemberantasan korupsi) juga ikut tersorot dalam peranannya


(10)

3

menuntaskan proses hukum kasus-kasus dugaan korupsi yang dilakukan oleh Partai Demokrat. Banyak pihak yang mengatakan bahwa KPK (komisi pemberantasan korupsi) terlalu berhati-hati dalam menuntaskan masalah-masalah Partai Demokrat karena partai tersebut merupakan partai penguasa di negeri ini. Di sinilah peran media sangat memengaruhi dalam membentuk pandangan dan opini masyarakat terhadap partai Demokrat.

Maraknya kasus-kasus Partai Demokrat yang masih bergulir hingga saat ini membuat media berlomba menyajikan pemberitaan mengenai Partai Demokrat, tidak terkecuali pada kolom editorial Media Indonesia. Di bawah ini adalah salah satu pemberitaan Partai Demokrat pada editorial Media Indonesia:

Susilo Bambang Yudhoyono lagi-lagi mencurahkan isi hatinya alias curhat. Dia merasa diperlakukan semena-mena arena cuma partai bentukannya, Partai Demokrat, yang disorot dalam perkara korupsi. Bagi Yudhoyono, perlakuan yang dialamatkan ke Demokrat tidaklah adil. Dia berdalih, lebih banyak kader partai lain yang terlibat korupsi dengan skala lebih besar pula.

Sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Yudhoyono boleh-boleh saja mengungkapkan kegalauan tersebut. Sudah selayaknya dia melindungi Demokrat dari sorotan miring yang tiada henti mengalir akibat perilaku busuk kader-kadernya. Akan tetapi, Yudhoyono semestinya paham bahwa sebagai partai berkuasa, Demokrat amat wajar menjadi sorotan. Sekecil apa pun penyimpangan yang dilakukan partai pemerintah patut dkritisi, terlebih ketika menyangkut kejahatan luar biasa bernama korupsi.

Penelitian ini dilakukan untuk melihat keberpihakan yang terjadi dalam wacana Editorial Media Indonesia terhadap pemberitaan Partai Demokrat. Alasan penulis memilih editorial Media Indonesia sebagai objek penelitian disebabkan mottonya, yakni lugas, tajam, dan terpercaya. Selain itu, penulis juga ingin membuktikan sejauh mana realitas dan keobjektivitasan Editorial Media

Indonesia dalam memberikan informasi dan penulisan beritanya. Hal ini

mengingat Harian Umum Media Indonesia merupakan salah satu media massa nasional besar di Indonesia yang memiliki ideologi dan pemihakan sendiri dalam setiap berita yang diturunkan. Ideologi dan pemihakan tersebut mendorong peneliti untuk mengkaji pemberitaan partai Demokrat dalam teks editorial Media


(11)

4

Adapun fokus penelitian ini adalah pemberitaan tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang sibuk mengurus partai Demokrat, sehingga beliau terkesan lupa dengan tugas sebagai kepala negara. Kemudian pemberitaan kasus Hambalang dan kinerja KPK yang terkesan lamban dalam menangani kasus Hambalang ikut dikaitkan dalam pemberitaan tersebut. KPK disebut “takut” dalam menangani kasus partai sang penguasa negara. Selain itu fokus penelitian ini juga untuk mengetahui sikap dan pemihakan Media Indonesia ketika memberitakan kasus Demokrat ditinjau dari kosakata dan tata bahasa yang digunakan dalam teks editorialnya. Penelitian ini akan mengkaji bagaimana ideologi yang dibangun harian umum Media Indonesia ketika memberitakan partai Demokrat. Berbagai masalah partai Demokrat yang tak kunjung selesai hingga saat ini, dinyatakan dengan cara yang meyakinkan, tampak sebagai suatu kewajaran, masuk akal, ilmiah, dan tampak sah. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana harian umum Media Indonesia memberitakan partai Demokrat dan ideologi seperti apa yang dibangun harian umum Media

Indonesia.

Untuk mengkaji teks pemberitaan partai Demokrat pada editorial Media

Indonesia ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.

Adapun pendekatan yang digunakan adalah model van Dijk yang mengabungkan tiga unsur penelitian, yaitu teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Pada dimensi teks, dapat dilihat struktur teks dan strategi wacana yang digunakan untuk mengetahui keberpihakan dan ideologi yang dibangun oleh sebuah media. Pada dimensi teks dapat diketahui bagaimana media mengungkapkan peristiwa ke dalam pilihan bahasa dan retorika tertentu. Dalam dimensi teks, van Dijk membagi dalam tiga tingkatan, yaitu struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro. Pada dimensi konteks sosial mempelajari wacana yang berkembang di masyarakat dalam memandang dan menanggapi suatu masalah.

Ada beberapa penelitian terdahulu yang menggunakan teori analisis van Dijk dan menggunakan editorial Media Indonesia sebagai data penelitiannya. Namun, sepengetahuan peneliti belum ada yang melakukan analisis mengenai pemberitaan partai Demokrat dalam Media Indonesia. Hal ini mendorong penulis untuk


(12)

5

melakukan penelitian mengenai analisis wacana kritis tentang pemberitaan partai Demokrat dalam Media Indonesia. Pada penelitian ini terdapat beberapa tujuan yang akan dicapai, yaitu untuk mendeskripsikan struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro dalam pemberitaan partai Demokrat, mengidentifikasi ideologi yang dibangun oleh Media Indonesia, serta mengetahui respons pembaca terhadap pemberitaan partai Demokrat.

1.2Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemaparan di atas, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Banyak aspek yang dapat diteliti dari pemberitaan tentang partai, pemerintahan, dan politik.

b. Setiap surat kabar memiliki gaya bahasa tertentu dalam menyuarakan sikap dan pandangannya terhadap suatu peristiwa.

c. Penulisan editorial pada umumnya berkualitas, intelek, baik dalam struktur kebahasaan maupun diksi.

d. Bahasa dalam pemberitaan Partai Demokrat dipahami sebagai pilihan kelompok atau kelas tertentu untuk mengungkapkan ideologi.

e. Terdapat kosakata yang berbau kontroversi dalam penyajian berita tentang Partai Demokrat pada kolom editorial Media Indonesia.

1.2.2 Batasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan penelitian ini, peneliti merasa perlu untuk memberikan batasan terhadap masalah yang akan diteliti agar penelitian ini lebih terarah dan terhindar dari penyimpangan. Pembatasan masalah tersebut adalah sebagai berikut.

a. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teks berita partai Demokrat khususnya pemberitaan kasus Hambalang, pemberitaan tentang Presiden yang


(13)

6

sibuk mengurus partai Demokrat, hingga kinerja KPK yang terkesan lamban dalam menangani kasus Hambalang pada harian umum Media Indonesia periode Juni 2012 – Februari 2013. Data yang diambil berdasarkan perkembangan isu yang terjadi.

b. Teks berita yang dikaji merupakan teks Editorial Media Indonesia.

c. Pendekatan yang digunakan dalam analisis ini adalah teori Teun A. Van Dijk. Peneliti menggunakan teori analisis teks dan konteks sosial yang dilihat dari hasil angket respons pembaca.

1.2.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, peneliti menyusun rumusan masalah, yaitu sebagai berikut.

a. Bagaimana struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro pemberitaan partai Demokrat dalam Media Indonesia?

b. Bagaimana ideologi yang dibangun harian umum Media Indonesia ketika memberitakan partai Demokrat?

c. Bagaimana respons pembaca terhadap pemberitaan partai Demokrat dalam

Media Indonesia?

1.3Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk mendeskripsikan dan mengidentifikasi hal-hal berikut.

a. Struktur makro pemberitaan partai Demokrat dalam Media Indonesia. b. Superstruktur pemberitaan partai Demokrat dalam Media Indonesia. c. Struktur mikro pemberitaan partai Demokrat dalam Media Indonesia.

d. Ideologi yang dibangun harian umum Media Indonesia ketika memberitakan partai Demokrat.

e. Respons pembaca terhadap pemberitaan partai Demokrat dalam Media


(14)

7

1.4Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat teoritis dan praktis.

1.4.1 Manfaat Teoritis

Bagi kalangan akademis, diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam mengkaji teks-teks berita di media massa secara kritis. Penelitian ini juga diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi perkembangan kajian bahasa khususnya dalam disiplin ilmu liguistik dengan menggunakan pendekatan analisis wacana kritis.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi yang menjelaskan bahwa dalam suatu teks berita memiliki maksud dan ideologi yang tersembunyi. Hasil penelitian ini merupakan informasi tambahan atau wawasan dan pengetahuan yang menjelaskan tentang penyajian berita dalam kolom editorial, sehingga masyarakat dapat lebih kritis lagi dalam menerima informasi.

1.5Asumsi

Adapun yang menjadi dasar penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Wacana merupakan wujud atau bentuk bahasa yang bersifat komunikatif, interpretatif, dan kontekstual.

b. Kajian wacana berkaitan dengan pemahaman tentang tindakan manusia yang dilakukan dengan bahasa dan bukan bahasa.

c. Sebagai objek kajian dan penelitian kebahasaan, wacana dapat ditelusuri dari berbagai segi.


(15)

26

Waritsatul Nadhrati, 2014

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Peneliti mencoba mengilustrasikan desain penelitian dalam menganalisis wacana pemberitaan Partai Demokrat dalam Media Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif yang menggunakan bukti empiris dari satu atau lebih permasalahan. Untuk mengetahui lebih mendalam mengenai model penelitian tersebut, desain penelitian dibuat dalam bentuk bagan seperti di bawah ini.

Bagan 3.1 Desain Penelitian

Wacana Pemberitaan Partai Demokrat dalam Media Indonesia (Analisis Wacana Kritis)

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi dan angket respon pembaca

Teknik analisis data

1) menemukan elemen-eleman wacana yang sesuai dalam teks pemberitaan partai Demokrat dalam Media Indonesia

2) menganalisis dan mendesripsikan elemen-elemen wacana yang sesuai pada teks pemberitaan partai Demokrat dalam Media Indonesia

3) melakukan pembahasan elemen wacana, dan membongkar ideologi dalam teks pemberitaan partai Demokrat dalam Media Indonesia

4) menghitung dan mendeskripsikan angket respons pembaca

5) menarik kesimpulan dari pembahasan mengenai teks dan angket respons pembaca pada pemberiaan berita partai Demokrat dalam Media Indonesia.

Hasil

1) struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro pada teks pemberitaan partai Demokrat dalam Media Indonesia

2) ideologi yang dibangun Media Indonesia pada teks pemberitaan partai Demokrat 3) respons pembaca terhadap pemberitaan partai Demokrat dalam Media Indonesia.

Simpulan

Mengetahui ideologi yang terbangun serta mengetahui respons pembaca dari pemberitaan partai Demokrat dalam Media Indonesia


(16)

27

Waritsatul Nadhrati, 2014

3.2 Metode Penelitian

Metode merupakan cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis (Mashuri dan Zainuddin, 2008: 151). Sementara itu, dikatakan oleh Moleong (2010: 6) bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan analisis wacana kritis menggunakan model analisis Teun A. van Dijk. Model ini menggabungkan tiga unsur penelitian yang satu sama lain saling mendukung, yaitu struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro. Setiap struktur tersebut terbagi atas beberapa elemen wacana yang dapat diamati. Analisis Teun A. van Dijk disebut dengan pendekatan kognisi sosial yang menghubungkan analisis tekstual ke arah analisis yang komprehensif, yaitu produksi teks berita dalam hubungannya dengan individu wartawan maupun masyarakat (Eriyanto, 2001: 266).

Metode analisis wacana kritis merupakan metode yang bersifat interpretatif. Suatu isu diinterpretasikan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki penulis dan berdasarkan suatu teori. Oleh karena itu, dalam penelitian ini memungkinkan penafsiran yang mendalam. Seperti masuk menyelami teks dan menyingkap makna yang ada dibaliknya. Penelitian ini dipandang bagus apabila peneliti mampu melakukan analisis komprehensif dengan memperhatikan berbagai konteks peristiwa yang berinteraksi di dalamnya. Dengan demikian, keunggulan penelitian ini sangat tergantung pada kemampuan peneliti dalam membangun pijakan teoritis dan kerangka pemikiran yang kuat untuk melakukan penalaran dan penafsiran serta analisis logis.


(17)

28

Waritsatul Nadhrati, 2014

3.3 Sumber Data dan Korpus

3.3.1 Sumber Data

Data penelitian ini mengambil sumber dari harian umum Media Indonesia mengenai pemberitaan partai Demokrat yang dipilih pada editorial edisi Juni 2012 – Februari 2013, khususnya mengenai konflik internal Demokrat, kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan kasus Hambalang. Dari edisi tersebut telah terpilih sepuluh editorial yang memberitakan wacana ini.

Tabel 3.1 Data Objek Penelitian

Edisi Judul

15 Juni 2012 Kegalauan Yudhoyono

22 Juni 2012 Perang Kritik SBY dan Anas

28 Juni 2012 Pemeriksaan Anas

23 Juli 2012 Puncak Hambalang

6 September 2012 Apa Kabar Hambalang

18 Oktober 2012 Anak Tangga Hambalang

7 Desember 2012 Menuju Puncak Hambalang 26 Januari 2013 Yudhoyono bukan Presiden Partai 10 Februari 2013 Rakyat kian Yatim Piatu 24 Februari 2013 Episode Anas di Drama Hambalang

3.3.2 Korpus

Korpus pada penelitian ini berupa struktur kebahasaan pada teks editorial

Media Indonesia dalam memandang suatu peristiwa serta karakter ideologinya.

Melalui bahasa pada teks editorial tersebut dapat diketahui elemen-elemen wacana dan karakteristik ideologi yang dibangun oleh harian umum Media Indonesia.


(18)

29

Waritsatul Nadhrati, 2014

3.4 Definisi Operasional

Peneliti merasa perlu menjelaskan beberapa istilah untuk lebih memperjelas dan menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini.

a. Pemberitaan yang dimaksud adalah teks berita pada editorial harian umum

Media Indonesia yang memberitakan Partai Demokrat khususnya kasus

Hambalang yang dan Kinerja Presiden yang sibuk mengurus kasus internal Demokrat.

b. Analisis wacana kritis adalah pendekatan teori untuk melihat dan membongkar praktik ideologi dalam media, khususnya Harian Umum

Media Indonesia.

c. Struktur teks yaitu bagian dari model analisis Van Dijk untuk menganalisis teks media yang berupa struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro. d. Kognisi sosial adalah ideologi yang dibangun harian umum Media

Indonesia adalah ide-ide atau pemikiran yang diciptakan oleh Media Indonesia pada teks pemberitaan partai Demokrat yang diungkapkan

secara eksplisit maupun implisit.

e. Media Indonesia adalah sebuah surat kabar harian yang terbit di Jakarta.

Tergabung ke dalam Media Group, sejumlah kalangan menganggap

Media Indonesia sebagai surat kabar umum terbesar kelima di Indonesia.

3.5 Instrumen Penelitian

Untuk melakukan penelitian ini, penulis menggunakan teori analisis teks dan konteks sosial yang dapat dilihat dari hasil angket respons pembaca. Berdasarkan model analisis di atas maka instrumen penelitian yang digunakan adalah berupa kartu data penelitian, yaitu menganalisa elemen-elemen wacana yang berupa topik, skema, latar, detil, maksud, peranggapan, nominalisasi, leksikon, dan sebagainya. Format kartu data analisis tersebut adalah sebagai berikut.


(19)

30

Waritsatul Nadhrati, 2014

Kartu Analisis Data 1 Judul:

Surat Kabar: Edisi:

No. Elemen Wacana Penjelasan

1 Struktur Makro

Tematik a. Topik b. Subtopik c. Fakta

2 Superstruktur

Skematik

a. Summary

Judul

Lead

b. Story

Situasi Komentar :

1. Komentar Tokoh 2. Simpulan Wartawan

3 Struktur Mikro

a. Semantik Latar

Detil Maksud Peranggapan

b. Sintaksis Bentuk Kalimat Koherensi Kata Ganti


(20)

31

Waritsatul Nadhrati, 2014

c. Stilistik Leksikon

d. Retoris Grafis

Metafora

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini, yaitu dengan menggunakan teknik dokumentasi dan angket.

3.6.1 Dokumentasi

Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan teks berita pada harian umum Media Indonesia yang memberitakan tentang partai Demokrat pada editorialnya. Dokumentasi atau pengumpulan data ini dilakukan pada Februari 2012 - Februari 2013. Wacana tersebut berjumlah sebanyak sepuluh wacana. 3.6.2 Angket

Angket berupa daftar pertanyaan untuk memperoleh keterangan dari sejumlah responden seputar berita partai Demokrat khususnya mengenai kasus Hambalang dan kinerja Presiden. Angket disebar kepada sejumlah responden secara random. Pada penelitian ini, teknik angket menjadi data sekunder yang digunakan untuk mengurangi penalaran dan penafsiran yang bersifat subjektif. Selain itu, teknik angket digunakan untuk mengetahui respons pembaca terhadap pemberitaan partai Demokrat khususnya mengenai kasus Hambalang dan kinerja Presiden yang berkembang di masyarakat. Angket respons pembaca tersebut dapat dilihat pada lampiran 2.


(21)

32

Waritsatul Nadhrati, 2014

3.7 Teknik Analisis Data

Setelah seluruh data terkumpul, pengolahan dilakukan dengan cara atau tahapan sebagai berikut.

1. Tahap pertama, menemukan elemen-elemen wacana yang ada dalam teks pemberitaan partai Demokrat khususnya mengenai kasus Hambalang dan kinerja Presiden, berdasarkan model analisis van Dijk.

2. Tahap kedua, menganalisis data dan mendeskripsikan hasil temuan elemen-elemen wacana pemberitaan partai Demokrat.

3. Tahap ketiga, menghitung dan mendeskripsikan angket respons pembaca. 4. Tahap keempat, menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis teks dan


(22)

196

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, terdapat beberapa simpulan, yakni sebagai berikut.

1. Analisis struktur makro pemberitaan Partai demokrat dalam Media

Indonesia merupakan fakta-fakta yang dipaparkan secara tegas. Pada

pemberitaan tersebut menegaskan bahwa pemerintah dan para menteri yang berasal dari Partai Demokrat belum bisa memilih dan memisahkan antara urusan partai dengan urusan negara. Kemudian proses hukum kasus-kasus korupsi Partai Demokrat, terutama kasus Hambalang yang diakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi terkesan sangat lambat. Dari penggunaan struktur makro ini dapat dilihat bahwa ideologi yang dibangun harian umum Media Indonesia tidak berpihak pada Partai Demokrat. Hal tersebut dapat dilihat dari pemberitaanya yang disampaikan secara rinci, jelas, dan tegas tentang hal-hal yang membuat elektabilitas Demokrat menurun.

2. Analisis superstruktur pemberitaan Partai Demokrat dalam Media

Indonesia, terutama terlihat dari judul yang diangkat dari tiap beritanya

yang merupakan konklusi dari setiap tema yang dikemukakan. Strategi yang terdapat pada superstruktur, yaitu judul, lead, situasi, dan komentar merupakan satu kesatuan yang saling mendukung dan berhubungan antara satu dengan lainnya dalam membentuk topik utama. Selain itu, terlihat juga pencitraan yang lebih memarjinalkan pihak Demokrat. 3. Analisis struktur mikro pada pemberitaan Partai Demokrat dalam Media

Indonesia terlihat dari penulisannya yang lebih banyak menggunakan

kalimat berstruktur aktif. Harian umum ini lebih banyak menampilkan informasi tentang tokoh yang terlibat dalam kasus-kasus korupsi oleh Partai Demokrat, terutama kasus Hambalang. Kemudian disampaikan pula tentang sikap Presiden Yudhoyono dalam menanggapi kasus-kasus


(23)

197

yang menimpa Partai Demokrat. Hal ini terlihat dari cara penulisannya yang eksplisit, tegas, lugas, dan berdasarkan fakta-fakta yang mendukung. Selain itu, juga terdapat gaya bahasa tersendiri dalam harian umum ini dalam memberitakan Partai Demokrat. Penulisannya sarat informasi dan banyak kutipan-kutipan yang disampaikan oleh seseorang, serta terdapat penggunaan leksikon dan metafora yang membuat pemberitaan tersebut menarik.

4. Ideologi yang dibangun oleh Media Indonesia berdasarkan tinjauan dari analisis struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro yang digunakan wartawan Media Indonesia dalam menulis pemberitaan Partai Demokrat, dapat dilihat bahwa harian umum Media Indonesia secara eksplisit menampilkan sisi negatif pemerintah dan para menteri yang berasal dari Partai Demokrat. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ideologi yang dibangun oleh Media Indonesia dalam pemberitaan Partai Demokrat cenderung lebih memihak terhadap nasib rakyat dan negara, serta lebih memarjinalkan posisi Partai Demokrat dalam setiap pemberitaannya.

5. Berdasarkan 20 angket yang disebar, diperoleh respons pembaca terhadap pemberitaan Partai Demokrat dalam Media Indonesia, ditemukan bahwa dari 20 responden 5 di antaranya adalah pelajar, 8 mahasiswa, dan 7 orang lainnya berprofesi sebagai karyawan swasta/ pegawai negeri. Seluruh responden sangat setuju bahwa setiap hari manusia butuh informasi tentang partai politik di negaranya. 70% (14 orang) responden setuju jika bahasa yang digunakan oleh Media

Indonesia dalam memberitakan Partai Demokrat sangat lugas dan

menarik, Partai Demokrat diberitakan secara lengkap berdasarkan kenyataan yang terjadi, dan sesuai dengan urutan 5W+1H. 90% (18 orang) responden menyatakan setuju bahwa adanya kepentingan pihak lain pada pilihan kata yang digunakan oleh Media Indonesia dalam memberitakan Partai Demokrat dan Media Indonesia memarjinalkan posisi Partai Demokrat dalam setiap pemberitaannya. 85% (17 orang)


(24)

198

responden tidak setuju jika pemberitaan Partai Demokrat dalam Media

Indonesia telah berpihak pada Partai Demokrat.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis dan simpulan terhadap cara penyajian berita serta ideologi politik yang digunakan harian umum Media Indonesia, dapat dikemukakan beberapa saran. Saran ini ditujukan pada redaksi, khususnya wartawan. Selain itu juga ditujukan pada para ahli bahasa, peneliti lain, dan khalayak umum.

1. Kepada para redaksi dan wartawan suatu harian umum yang berpotensi membangun pola pikir khalayak dalam memahami berita, sebaiknya lebih memperhatikan lagi gaya bahasa yang digunakan.

2. Kepada para ahli bahasa sangat diharapkan untuk memberikan masukan terhadap penggunaan bahasa dalam harian umum, agar etika berbahasa tetap terjaga dalam membangun opini dan kritikan.

3. Kepada para peneliti berikutnya, semoga penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya dengan topik yang berbeda dan lebih menarik.

4. Kepada khalayak umum, semoga penelitian ini dapat dijadikan pedoman untuk mengetahui cara memahami karakteristik suatu harian umum yang dibaca, sehingga dapat lebih kritis dalam menerima sebuah informasi dari media.


(25)

199

Waritsatul Nadhrati, 2014

Daftar Pustaka

Astuti, Windi. 2007. “Analisis Wacana Kritis Ideologi Politik pada Teks Editorial Media Indonesia”. Skripsi Sarjana FPBS UPI. Tidak diterbitkan.

Darma, Yoce Aliah. 2009. Analisis Wacana Kritis. Bandung: Yrama Widya. Effendy, Onong Uchjana. 2007. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Ekodhanto, Frans. 2009. “Analisis Wacana Kritis Ideologi Politik Media pada

Teks Tajuk Rencana Kompas dan Pikiran Rakyat”. Skripsi Sarjana FPBS

UPI. Tidak diterbitkan.

Eriyanto. 2001. Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media. Yogayakarta: LKiS.

Faizal, Akbar. 2005. Partai Demokrat dan SBY. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hamad, Ibnu. 2004. Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa, Sebuah

Studi Critical Discourse Analysis terhadap Berita-Berita Politik. Jakarta:

Granit.

Hanifa, Raisa Nuryuri. 2011. “Analisis Wacana Kritis Pemberitaan Buruh pada Surat Kabar Kompas”. Skripsi Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa

dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: tidak diterbitkan. Ibrahim, I.S. 2009. Kecerdasan Komunikasi Seni Berkomunikasi Kepada Publik.

Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Ishwara, Luwi. 2005. Catatan-catatan Jurnalisme Dasar. Jakarta: Kompas Media Nusantara.

Isnaeni, Hendri. 2011. Mr. Slamet dan Partai Demokrat. Jakarta: Ufuk Press. Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik, edisi keempat. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Latipah, Titin Nurul. 2010. “Pemberitaan Rekayasa Dua Lembaga Hukum KPK VS POLRI Pada Harian Umum Kompas dan Republika”. Skripsi pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: tidak diterbitkan.


(26)

200

Waritsatul Nadhrati, 2014

Masyhuri, dan Zainuddin. 2008. Metodologi Penelitian- Pendekatan Praktis dan

Aplikatif. Bandung: Refika Aditama.

Moloeng, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitaf. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyadi, Agus. 2008. “Analisis Wacana Kritis Hak Interpe;asi Anggota DPR terhadap Dukungan Pemerintah RI atas Sanksi Nuklir Iran”. Skripsi

Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: tidak diterbitkan.

Ridwan, Dede Muh. 2008. “Analisis Wacana Kritis Ideologi Politik pada Teks

Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas”. Skripsi Sarjanja FPBS UPI. Tidak

diterbitkan.

Rivers, William L. Dkk. 2003. Media Massa dan Masyarakat Modern. Jakarta: Prenada Media.

Santoso, Anang. 2012. Studi Bahasa Kritis Menguak Bahasa Membongkar Kuasa. Bandung: Mandar Maju.

Sobur, Alex. 2009. Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk Analisis

Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Solihin. 2011. “Wacana Pemberitaan M. Nazaruddin pada Media Indonesia dan

Jurnal Indonesia”. Skripsi Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan

Seni Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

Sumadiria, AS Haris. 2006. Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature,

Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama

Media.

Sumadiria, Haris. 2005. Menulis Artikel dan Tajuk Rencana. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Utami, Raisa. 2010. “Pemberitaan Skandal Bank Century Pada Harian Umum Pikiran Rakyat”. Skripsi pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: tidak diterbitkan.


(1)

3.7 Teknik Analisis Data

Setelah seluruh data terkumpul, pengolahan dilakukan dengan cara atau tahapan sebagai berikut.

1. Tahap pertama, menemukan elemen-elemen wacana yang ada dalam teks pemberitaan partai Demokrat khususnya mengenai kasus Hambalang dan kinerja Presiden, berdasarkan model analisis van Dijk.

2. Tahap kedua, menganalisis data dan mendeskripsikan hasil temuan elemen-elemen wacana pemberitaan partai Demokrat.

3. Tahap ketiga, menghitung dan mendeskripsikan angket respons pembaca. 4. Tahap keempat, menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis teks dan


(2)

Waritsatul Nadhrati, 2014

Wacana Pemberitaan Partai Demokrat Dalam Media Indonesia (Analisis Wacana Kritis) BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, terdapat beberapa simpulan, yakni sebagai berikut.

1. Analisis struktur makro pemberitaan Partai demokrat dalam Media

Indonesia merupakan fakta-fakta yang dipaparkan secara tegas. Pada

pemberitaan tersebut menegaskan bahwa pemerintah dan para menteri yang berasal dari Partai Demokrat belum bisa memilih dan memisahkan antara urusan partai dengan urusan negara. Kemudian proses hukum kasus-kasus korupsi Partai Demokrat, terutama kasus Hambalang yang diakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi terkesan sangat lambat. Dari penggunaan struktur makro ini dapat dilihat bahwa ideologi yang dibangun harian umum Media Indonesia tidak berpihak pada Partai Demokrat. Hal tersebut dapat dilihat dari pemberitaanya yang disampaikan secara rinci, jelas, dan tegas tentang hal-hal yang membuat elektabilitas Demokrat menurun.

2. Analisis superstruktur pemberitaan Partai Demokrat dalam Media

Indonesia, terutama terlihat dari judul yang diangkat dari tiap beritanya

yang merupakan konklusi dari setiap tema yang dikemukakan. Strategi yang terdapat pada superstruktur, yaitu judul, lead, situasi, dan komentar merupakan satu kesatuan yang saling mendukung dan berhubungan antara satu dengan lainnya dalam membentuk topik utama. Selain itu, terlihat juga pencitraan yang lebih memarjinalkan pihak Demokrat. 3. Analisis struktur mikro pada pemberitaan Partai Demokrat dalam Media

Indonesia terlihat dari penulisannya yang lebih banyak menggunakan

kalimat berstruktur aktif. Harian umum ini lebih banyak menampilkan informasi tentang tokoh yang terlibat dalam kasus-kasus korupsi oleh Partai Demokrat, terutama kasus Hambalang. Kemudian disampaikan pula tentang sikap Presiden Yudhoyono dalam menanggapi kasus-kasus


(3)

yang menimpa Partai Demokrat. Hal ini terlihat dari cara penulisannya yang eksplisit, tegas, lugas, dan berdasarkan fakta-fakta yang mendukung. Selain itu, juga terdapat gaya bahasa tersendiri dalam harian umum ini dalam memberitakan Partai Demokrat. Penulisannya sarat informasi dan banyak kutipan-kutipan yang disampaikan oleh seseorang, serta terdapat penggunaan leksikon dan metafora yang membuat pemberitaan tersebut menarik.

4. Ideologi yang dibangun oleh Media Indonesia berdasarkan tinjauan dari analisis struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro yang digunakan wartawan Media Indonesia dalam menulis pemberitaan Partai Demokrat, dapat dilihat bahwa harian umum Media Indonesia secara eksplisit menampilkan sisi negatif pemerintah dan para menteri yang berasal dari Partai Demokrat. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ideologi yang dibangun oleh Media Indonesia dalam pemberitaan Partai Demokrat cenderung lebih memihak terhadap nasib rakyat dan negara, serta lebih memarjinalkan posisi Partai Demokrat dalam setiap pemberitaannya.

5. Berdasarkan 20 angket yang disebar, diperoleh respons pembaca terhadap pemberitaan Partai Demokrat dalam Media Indonesia, ditemukan bahwa dari 20 responden 5 di antaranya adalah pelajar, 8 mahasiswa, dan 7 orang lainnya berprofesi sebagai karyawan swasta/ pegawai negeri. Seluruh responden sangat setuju bahwa setiap hari manusia butuh informasi tentang partai politik di negaranya. 70% (14 orang) responden setuju jika bahasa yang digunakan oleh Media

Indonesia dalam memberitakan Partai Demokrat sangat lugas dan

menarik, Partai Demokrat diberitakan secara lengkap berdasarkan kenyataan yang terjadi, dan sesuai dengan urutan 5W+1H. 90% (18 orang) responden menyatakan setuju bahwa adanya kepentingan pihak lain pada pilihan kata yang digunakan oleh Media Indonesia dalam memberitakan Partai Demokrat dan Media Indonesia memarjinalkan posisi Partai Demokrat dalam setiap pemberitaannya. 85% (17 orang)


(4)

Waritsatul Nadhrati, 2014

Wacana Pemberitaan Partai Demokrat Dalam Media Indonesia (Analisis Wacana Kritis) responden tidak setuju jika pemberitaan Partai Demokrat dalam Media

Indonesia telah berpihak pada Partai Demokrat.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis dan simpulan terhadap cara penyajian berita serta ideologi politik yang digunakan harian umum Media Indonesia, dapat dikemukakan beberapa saran. Saran ini ditujukan pada redaksi, khususnya wartawan. Selain itu juga ditujukan pada para ahli bahasa, peneliti lain, dan khalayak umum.

1. Kepada para redaksi dan wartawan suatu harian umum yang berpotensi membangun pola pikir khalayak dalam memahami berita, sebaiknya lebih memperhatikan lagi gaya bahasa yang digunakan.

2. Kepada para ahli bahasa sangat diharapkan untuk memberikan masukan terhadap penggunaan bahasa dalam harian umum, agar etika berbahasa tetap terjaga dalam membangun opini dan kritikan.

3. Kepada para peneliti berikutnya, semoga penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya dengan topik yang berbeda dan lebih menarik.

4. Kepada khalayak umum, semoga penelitian ini dapat dijadikan pedoman untuk mengetahui cara memahami karakteristik suatu harian umum yang dibaca, sehingga dapat lebih kritis dalam menerima sebuah informasi dari media.


(5)

Daftar Pustaka

Astuti, Windi. 2007. “Analisis Wacana Kritis Ideologi Politik pada Teks Editorial Media Indonesia”. Skripsi Sarjana FPBS UPI. Tidak diterbitkan.

Darma, Yoce Aliah. 2009. Analisis Wacana Kritis. Bandung: Yrama Widya. Effendy, Onong Uchjana. 2007. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Ekodhanto, Frans. 2009. “Analisis Wacana Kritis Ideologi Politik Media pada Teks Tajuk Rencana Kompas dan Pikiran Rakyat”. Skripsi Sarjana FPBS

UPI. Tidak diterbitkan.

Eriyanto. 2001. Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media. Yogayakarta: LKiS.

Faizal, Akbar. 2005. Partai Demokrat dan SBY. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hamad, Ibnu. 2004. Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa, Sebuah

Studi Critical Discourse Analysis terhadap Berita-Berita Politik. Jakarta:

Granit.

Hanifa, Raisa Nuryuri. 2011. “Analisis Wacana Kritis Pemberitaan Buruh pada Surat Kabar Kompas”. Skripsi Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa

dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: tidak diterbitkan. Ibrahim, I.S. 2009. Kecerdasan Komunikasi Seni Berkomunikasi Kepada Publik.

Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Ishwara, Luwi. 2005. Catatan-catatan Jurnalisme Dasar. Jakarta: Kompas Media Nusantara.

Isnaeni, Hendri. 2011. Mr. Slamet dan Partai Demokrat. Jakarta: Ufuk Press. Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik, edisi keempat. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Latipah, Titin Nurul. 2010. “Pemberitaan Rekayasa Dua Lembaga Hukum KPK VS POLRI Pada Harian Umum Kompas dan Republika”. Skripsi pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: tidak diterbitkan.


(6)

Waritsatul Nadhrati, 2014

Wacana Pemberitaan Partai Demokrat Dalam Media Indonesia (Analisis Wacana Kritis)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Masyhuri, dan Zainuddin. 2008. Metodologi Penelitian- Pendekatan Praktis dan

Aplikatif. Bandung: Refika Aditama.

Moloeng, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitaf. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyadi, Agus. 2008. “Analisis Wacana Kritis Hak Interpe;asi Anggota DPR terhadap Dukungan Pemerintah RI atas Sanksi Nuklir Iran”. Skripsi

Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: tidak diterbitkan.

Ridwan, Dede Muh. 2008. “Analisis Wacana Kritis Ideologi Politik pada Teks

Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas”. Skripsi Sarjanja FPBS UPI. Tidak

diterbitkan.

Rivers, William L. Dkk. 2003. Media Massa dan Masyarakat Modern. Jakarta: Prenada Media.

Santoso, Anang. 2012. Studi Bahasa Kritis Menguak Bahasa Membongkar Kuasa. Bandung: Mandar Maju.

Sobur, Alex. 2009. Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk Analisis

Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Solihin. 2011. “Wacana Pemberitaan M. Nazaruddin pada Media Indonesia dan

Jurnal Indonesia”. Skripsi Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan

Seni Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

Sumadiria, AS Haris. 2006. Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature,

Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama

Media.

Sumadiria, Haris. 2005. Menulis Artikel dan Tajuk Rencana. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Utami, Raisa. 2010. “Pemberitaan Skandal Bank Century Pada Harian Umum Pikiran Rakyat”. Skripsi pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: tidak diterbitkan.