BENTUK KERJA SAMA DI LAUT TERTUTUP ATAU SETENGAH TERTUTUP BERDASARKAN HUKUM INTERNASIONAL DAN PENERAPANNYA DI LAUT TIONGKOK SELATAN, LAUT ARAFURA DAN LAUT TIMOR.
BENTUK KERJA SAMA
DI LAUT TERTUTUP ATAU SETENGAH TERTUTUP
BERDASARKAN HUKUM INTERNASIONAL
DAN PENERAPANNYA DI LAUT TIONGKOK SELATAN,
LAUT ARAFURA DAN LAUT TIMOR
ABSTRAK
Laut tertutup atau setengah tertutup merupakan suatu kawasan laut
istimewa yang mendapat pengaturan khusus dalam Konvensi Perserikatan
Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut 1982. Pasal 123 KHL 1982 menentukan
bahwa negara-negara yang berbatasan langsung dengan laut tertutup atau
setengah tertutup wajib bekerja sama baik secara langsung maupun melalui
organisasi internasional, dalam melaksanakan hak dan kewajibannya
berdasarkan KHL 1982. Implementasi Pasal 123 KHL 1982 telah
dilaksanakan, contohnya di Laut Tengah dan Laut Karibia yaitu membentuk
kerja sama terkait dengan perlindungan dan pemeliharaan lingkungan laut. Di
sisi lain, Laut Tiongkok Selatan, Laut Arafura dan Laut Timor belum memiliki
bentuk kerja sama, namun terdapat usaha kerja sama di dalamnya. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimanakah penerapan kerja
sama di Laut Tengah dan Laut Karibia berdasarkan hukum internasional dan
Implementasinya yang akan dijadikan bahan untuk menganalisis bentuk kerja
sama yang dapat diterapkan di Laut Tiongkok Selatan, Laut Arafura dan Laut
Timor.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan juridis normatif
dan data yang digunakan berasal dari berbagai literatur yang dianalisis
secara kualitatif.
Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa implementasi kerja
sama di Laut Tengah lebih komprehensif dibandingkan dengan implementasi
kerja sama di Laut Karibia, walaupun tetap terdapat berbagai masalah,
namun penting untuk terus meningkatkan kerja sama di kedua kawasan ini
dan bentuk kerja sama khususnya terkait dengan perlindungan dan
pemeliharaan lingkungan laut yang dapat diterapkan di Laut Tiongkok
Selatan serta Laut Arafura dan Laut Timor adalah dengan membentuk MoU
(Memorandum of Understanding) sebagai langkah inisiasi yang kemudian
akan dibentuk kerja sama yang mengikat secara hukum, seperti
pembentukan Konvensi yang telah dilaksanakan di Kawasan Laut Tengah
dan Laut Karibia.
iv
INTERNATIONAL LAW REGARDING JOINT COOPERATION
IN ENCLOSED OR SEMI-ENCLOSED SEAS AND ITS
IMPLEMENTATION IN THE SOUTH CHINA SEA AND THE
ARAFURA TIMOR SEAS
ABSTRACT
The enclosed or semi-enclosed sea is a specific kind of sea area,
which is regulated under the United Nations Covention on the Law of the Sea
1982. Article 123 UNCLOS 1982 provides that States bordering an enclosed
or semi-enclosed sea should cooperate with each other in the exercise of
their rights and in the performance of their duties under this Convention. This
article has been implemented, for i nstance in the Mediterranean Sea and the
Caribbean Sea, especially regarding to the protection and preservation of the
marine environment. On the contary, in the South China Sea dan the Arafura
Timor Seas, this implementation is still an ongoing process.Therefore, this
study is conducted to examine the implementation of international law
concerning joint cooperation in enclosed and semi-enclosed sea especially in
the Mediterranean Sea and the Caribbean Sea. The lessons learned from
these regions will be analysed to identify the possible joint cooperation in the
south china sea and the Arafura Timor seas.
The method used in this research is juridical normative and the data
are obtained from literature research, which are analysed qualitatively.
The result of this research showed that, implementation of joint
cooperation in the Mediterranean Sea is more effective than in the Caribbean
Sea. Despite some problems, both regions need to enhance their
cooperation. The possible joint cooperation in the South China Seas and the
Arafura Timor Seas should be focused on the protection and preservation of
the marine environment. This should be done through an MoU (Memorandum
of Understanding) as the first step, which can be enhanced to the conclusion
of a treaty similar to the Mediterranean Sea and the Caribbean Sea.
v
DI LAUT TERTUTUP ATAU SETENGAH TERTUTUP
BERDASARKAN HUKUM INTERNASIONAL
DAN PENERAPANNYA DI LAUT TIONGKOK SELATAN,
LAUT ARAFURA DAN LAUT TIMOR
ABSTRAK
Laut tertutup atau setengah tertutup merupakan suatu kawasan laut
istimewa yang mendapat pengaturan khusus dalam Konvensi Perserikatan
Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut 1982. Pasal 123 KHL 1982 menentukan
bahwa negara-negara yang berbatasan langsung dengan laut tertutup atau
setengah tertutup wajib bekerja sama baik secara langsung maupun melalui
organisasi internasional, dalam melaksanakan hak dan kewajibannya
berdasarkan KHL 1982. Implementasi Pasal 123 KHL 1982 telah
dilaksanakan, contohnya di Laut Tengah dan Laut Karibia yaitu membentuk
kerja sama terkait dengan perlindungan dan pemeliharaan lingkungan laut. Di
sisi lain, Laut Tiongkok Selatan, Laut Arafura dan Laut Timor belum memiliki
bentuk kerja sama, namun terdapat usaha kerja sama di dalamnya. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimanakah penerapan kerja
sama di Laut Tengah dan Laut Karibia berdasarkan hukum internasional dan
Implementasinya yang akan dijadikan bahan untuk menganalisis bentuk kerja
sama yang dapat diterapkan di Laut Tiongkok Selatan, Laut Arafura dan Laut
Timor.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan juridis normatif
dan data yang digunakan berasal dari berbagai literatur yang dianalisis
secara kualitatif.
Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa implementasi kerja
sama di Laut Tengah lebih komprehensif dibandingkan dengan implementasi
kerja sama di Laut Karibia, walaupun tetap terdapat berbagai masalah,
namun penting untuk terus meningkatkan kerja sama di kedua kawasan ini
dan bentuk kerja sama khususnya terkait dengan perlindungan dan
pemeliharaan lingkungan laut yang dapat diterapkan di Laut Tiongkok
Selatan serta Laut Arafura dan Laut Timor adalah dengan membentuk MoU
(Memorandum of Understanding) sebagai langkah inisiasi yang kemudian
akan dibentuk kerja sama yang mengikat secara hukum, seperti
pembentukan Konvensi yang telah dilaksanakan di Kawasan Laut Tengah
dan Laut Karibia.
iv
INTERNATIONAL LAW REGARDING JOINT COOPERATION
IN ENCLOSED OR SEMI-ENCLOSED SEAS AND ITS
IMPLEMENTATION IN THE SOUTH CHINA SEA AND THE
ARAFURA TIMOR SEAS
ABSTRACT
The enclosed or semi-enclosed sea is a specific kind of sea area,
which is regulated under the United Nations Covention on the Law of the Sea
1982. Article 123 UNCLOS 1982 provides that States bordering an enclosed
or semi-enclosed sea should cooperate with each other in the exercise of
their rights and in the performance of their duties under this Convention. This
article has been implemented, for i nstance in the Mediterranean Sea and the
Caribbean Sea, especially regarding to the protection and preservation of the
marine environment. On the contary, in the South China Sea dan the Arafura
Timor Seas, this implementation is still an ongoing process.Therefore, this
study is conducted to examine the implementation of international law
concerning joint cooperation in enclosed and semi-enclosed sea especially in
the Mediterranean Sea and the Caribbean Sea. The lessons learned from
these regions will be analysed to identify the possible joint cooperation in the
south china sea and the Arafura Timor seas.
The method used in this research is juridical normative and the data
are obtained from literature research, which are analysed qualitatively.
The result of this research showed that, implementation of joint
cooperation in the Mediterranean Sea is more effective than in the Caribbean
Sea. Despite some problems, both regions need to enhance their
cooperation. The possible joint cooperation in the South China Seas and the
Arafura Timor Seas should be focused on the protection and preservation of
the marine environment. This should be done through an MoU (Memorandum
of Understanding) as the first step, which can be enhanced to the conclusion
of a treaty similar to the Mediterranean Sea and the Caribbean Sea.
v