PENERAPAN STRATEGI BERBAGI PENGETAHUAN SECARA AKTIF (ACTIVE KNOWLEDGE SHARING) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI : Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Lembang Tahun Ajaran 2013/2014.

(1)

(Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Lembang Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Ellen Sapriliani Fajri 1005503

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

SHARING) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

(Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Lembang Tahun Ajaran 2013/2014)” ini dan seluruhnya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak menjiplak atau mengutip dengan cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku di masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung segala resiko yang diberikan kepada saya, apabila ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2014 yang membuat pernyataan,


(3)

PENERAPAN STRATEGI BERBAGI PENGETAHUAN SECARA AKTIF (ACTIVE KNOWLEDGE SHARING) DALAM PEMBELAJARAN

MENULIS TEKS EKSPLANASI

(Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Lembang Tahun Ajaran 2013/2014)

disetujui dan disahkan oleh pembimbing: Pembimbing I,

Dr. Hj. Nuny Sulistiany Idris, M.Pd. NIP 196707151991032001

Pembimbing II,

Ida Widia, M.Pd. NIP 197310062008012004

Diketahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Dadang S. Anshori, M.Si NIP 197204031999031002


(4)

PENERAPAN STRATEGI BERBAGI PENGETAHUAN SECARA AKTIF

(ACTIVE KNOWLEDGE SHARING)

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

(Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Lembang Tahun Ajaran 2013/2014)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan pergantian kurikulum tingkat satuan pendidikan menjadi kurikulum 2013. Kurikulum 2013 menyajikan pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks. Salah satu genre teks yang harus dikuasai siswa adalah teks eksplanasi. Faktanya, masih banyak siswa yang kesulitan dalam menulis teks eksplanasi karena keterbatasan ide yang mereka miliki. Salah satu alternatif untuk menanggulangi masalah tersebut adalah dengan menerapkan strategi berbagi pengetahuan secara aktif, yaitu siswa dapat saling bertukar pengetahuan, ide, atau gagasan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru tentang pendeskripsian suatu gambar berupa fakta, aksi, atau fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks eksplanasi siswa sebelum dan sesudah menggunakan strategi berbagi pengetahuan secara aktif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen kuasi dengan pretest-posttest control group design. Data penelitian berupa hasil prates dan pascates kemampuan menulis teks eksplanasi siswa, hasil observasi, dan hasil data angket. Hasil penelitian ini menguji hipotesis yaitu terdapat perbedaan kemampuan menulis teks eksplanasi yang signifikan antara pembelajaran menggunakan strategi berbagi pengetahuan secara aktif dengan strategi membangkitkan rasa ingin tahu.

Kata kunci: strategi pembelajaran, teks eksplanasi, strategi berbagi pengetahuan secara aktif


(5)

IMPLEMENTATION OF ACTIVE KNOWLEDGE SHARING STRATEGY IN LEARNING TO WRITE EXPLANATORY TEXT

(Quasi-Experimental Research on 7th Grade Students of SMP Negeri 3 Lembang Academic Year 2013/2014)

ABSTRACT

This research is motivated by problem of curriculum change from Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan to Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 presents text-based learning of Indonesian language. One genre of text that should be mastered by students is explanatory text. In fact, there are many students who have difficulty in writing explanatory text because of their limited ideas. An alternative to overcome the problem is to implement an active knowledge sharing strategy, which is students can exchange knowledge or ideas by answering questions from teacher about description of a picture in form of facts, acts, or phenomenon happens in their surrounding. The purpose of this research is to know whether there is any significant difference between students' ability in writing explanatory text before and after using active knowledge sharing strategy. This research uses quasi-experimental research method with pretest-posttest control group design. Research data are in form of pre-test and post-test results of students’ ability in writing explanatory text, observation results, and questionnaire data results. The results of this research tested the hypothesis that there is significant difference in the ability to write explanatory text between learning with active knowledge sharing strategy and inquiring minds what to know strategy.


(6)

Ellen Sapriliani Fajri, 2014

DAFTAR ISI

COVER --- i

LEMBAR PENGESAHAN --- ii

KATA MUTIARA --- iii

LEMBAR PERNYATAAN --- iv

ABSTRAK --- v

KATA PENGANTAR --- vi

UCAPAN TERIMA KASIH --- vii

DAFTAR ISI --- ix

DAFTAR TABEL --- xii

DAFTAR GAMBAR --- xv

DAFTAR LAMPIRAN --- xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian --- 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian --- 4

C. Rumusan Masalah Penelitian --- 4

D. Tujuan Penelitian --- 5

E. Manfaat Penelitian --- 5

1. Manfaat Teoretis --- 5

2. Manfaat Praktis --- 6

BAB II STRATEGI BERBAGI PENGETAHUAN SECARA AKTIF DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI A. Strategi Berbagi Pengetahuan secara Aktif --- 7

1. Pengertian Strategi Pembelajaran --- 7

2. Konsep Belajar Aktif --- 7

3. Pengertian Strategi Berbagi Pengetahuan secara Aktif --- 9

4. Langkah-Langkah Strategi Berbagi Pengetahuan secara Aktif --- 10

5. Keunggulan Strategi Berbagi Pengetahuan secara Aktif --- 10


(7)

Ellen Sapriliani Fajri, 2014

B. Menulis Teks Eksplanasi --- 11

1. Ihwal Menulis --- 11

2. Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks --- 13

3. Ihwal Teks Eksplanasi --- 15

4. Menulis Teks Eksplanasi --- 18

C. Penelitian yang Relevan --- 19

D. Kerangka Berpikir --- 20

E. Hipotesis --- 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian --- 23

B. Lokasi, Populasi dan Sampel --- 24

1. Lokasi --- 24

2. Populasi--- 24

3. Sampel --- 25

C. Definisi Operasional --- 26

D. Instrumen Penelitian --- 26

1. Instrumen Perlakuan --- 26

2. Instrumen Tes --- 38

3. Lembar Observasi --- 44

4. Kuesioner (angket) --- 48

E. Prosedur Penelitian --- 50

F. Teknik Pengolahan Data --- 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Proses Pelaksanaan Penelitian --- 58

B. Deskripsi Hasil Penelitian --- 59

1. Prates Kelas Eksperimen --- 59

2. Pascates Kelas Eksperimen --- 62

3. Prates Kelas Kontrol --- 70


(8)

Ellen Sapriliani Fajri, 2014

C. Analisis Data --- 79

1. Uji Reliabilitas Antarpenimbang --- 79

2. Uji Normalitas --- 91

3. Uji Homogenitas --- 105

4. Uji Hipotesis --- 107

5. Observasi --- 110

6. Angket --- 121

D. Pembahasan Hasil Penelitian --- 127

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan --- 133

B. Saran --- 134

DAFTAR PUSTAKA --- 136

LAMPIRAN---138 RIWAYAT HIDUP


(9)

Ellen Sapriliani Fajri, 2014

DAFTAR TABEL Tabel 2.1

Tahap-tahap dalam Eksplanasi Konsekuensi --- 17 Tabel 2.2

Konjungsi dan Maknanya --- 17 Tabel 3.1

Jumlah Populasi --- 25 Tabel 3.2

Daftar Jumlah Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol --- 25 Tabel 3.3

Instrumen Penilaian --- 38 Tabel 3.4

Kategori Penilaian Teks Eksplanasi Berdasarkan Skala Nilai--- 43 Tabel 3.5

Format Observasi Aktivitas Guru --- 44 Tabel 3.6

Format Observasi Aktivitas Siswa --- 46 Tabel 3.7

Lembar Angket Respon Siswa --- 48 Tabel 3.8

Format Anava --- 52 Tabel 3.9

Tabel Guilford --- 52 Tabel 3.10

Tabel Interpretasi Angket --- 57 Tabel 4.1

Kategori Penilaian Teks Eksplanasi Berdasarkan Skala Nilai --- 59 Tabel 4.2


(10)

Ellen Sapriliani Fajri, 2014

Tabel 4.3

Nilai Pascates Kelas Eksperimen --- 68 Tabel 4.4

Nilai Prates Kelas Kontrol --- 75 Tabel 4.5

Nilai Pascates Kelas Kontrol --- 77 Tabel 4.6

Data Reliabilitas Prates Kelas Eksperimen --- 79 Tabel 4.7

Format Penghitungan ANAVA Prates Kelas Eksperimen --- 82 Tabel 4.8

Data Reliabilitas Pascates Kelas Eksperimen --- 82 Tabel 4.9

Format Penghitungan ANAVA Pascates Kelas Eksperimen---85 Tabel 4.10

Data Reliabilitas Prates Kelas Kontrol --- 85 Tabel 4.11

Format Penghitungan ANAVA Prates Kelas Kontrol --- 88 Tabel 4.12

Data Reliabilitas Pascates Kelas Kontrol --- 88 Tabel 4.13

Format Penghitungan ANAVA Pascates Kelas Kontrol --- 91 Tabel 4.14

Data skor hasil prates kelas eksperimen --- 91 Tabel 4.15

Tabel distribusi mean data nilai prates kelas eksperimen --- 93 Tabel 4.16

Uji normalitas dengan rumus Chi-kuadrat nilai prates kelas eksperimen --- 94 Tabel 4.17

Data skor hasil pascates kelas eksperimen--- - 95 Tabel 4.18


(11)

Ellen Sapriliani Fajri, 2014

Tabel distribusi mean data nilai pascates kelas eksperimen---96 Tabel 4.19

Uji normalitas dengan rumus Chi-kuadrat nilai pascates kelas eksperimen---97 Tabel 4.20

Data skor hasil prates kelas kontrol---98 Tabel 4.21

Tabel distribusi mean data nilai prates kelas kontrol---100 Tabel 4.22

Uji normalitas dengan rumus Chi-kuadrat nilai prates kelas kontrol---101 Tabel 4.23

Data skor hasil pascates kelas kontrol---102 Tabel 4.24

Tabel distribusi mean data nilai pascates kelas kontrol---103 Tabel 4.25

Uji normalitas dengan rumus Chi-kuadrat nilai pascates kelas kontrol---104 Tabel 4.26

Nilai Varians Kelas Eksperimen---105 Tabel 4.27

Nilai Varians Kelas Eksperimen---106 Tabel 4.28

Perbedaan nilai prates – pascates kelas eksperimen dan kelas kontrol---108 Tabel 4.29

Penilaian Observasi Aktivitas Guru 1---110 Tabel 4.30

Penilaian Observasi Aktivitas Guru 2---112 Tabel 4.31

Penilaian Observasi Aktivitas Guru 3---113 Tabel 4.32

Penilaian Observasi Aktivitas Siswa 1---116 Tabel 4.33


(12)

Ellen Sapriliani Fajri, 2014

Tabel 4.34

Penilaian Observasi Aktivitas Siswa 3---119 Tabel 4.35

Data Angket Kelas Eksperimen ---121 Tabel 4.36


(13)

Ellen Sapriliani Fajri, 2014

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1

Bagan Kerangka Berpikir---21 Gambar 4.1

Grafik Rata-rata Nilai Kelas Eksperimen---138 Gambar 4.2


(14)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Bahasa merupakan cerminan, ide, gagasan, sikap, nilai dan ideologi penggunanya. Bahasa merupakan sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia. Bahasa berperan penting sebagai wahana pengantar pengetahuan. Apa yang disampaikan pendidik kepada peserta didiknya dapat menjadi suatu input apabila bahasa yang digunakan dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

Pembelajaran Bahasa Indonesia pada kurikulum 2013 diterapkan dengan menggunakan pendekatan saintifik, sehingga siswa dapat mengeksplorasi pengetahuannya. Pendekatan saintifik memuat lima tahapan yang disingkat dengan 5M, yaitu mengmati, menanya, menalar, mencoba, dan mambentuk jejaring.

Siswa perlu dibiasakan aktif, mencari sumber belajar lain yang berada di sekitarnya. Sekolah tidak hanya terfokus di dalam kelas, tetapi siswa diajak untuk mengetahui dan membangun seluruh aspek kehidupan bermasyarakat. Siswa diharapkan dapat mempelajari gagasan-gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Berdasarkan lampiran Permendikbud nomor 68 tahun 2013, kurikulum 2013 dikembangkan dengan pola pikir sebagai berikut (1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama, (2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya), (3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta dapat diperoleh melalui internet), (4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains), (5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim),


(15)

(6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pola pembelajaran berbasis alat multimedia, (7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik, (8) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines), dan (9) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

Berdasarkan pola pikir di atas, guru dapat berkreasi dalam pembelajaran di kelas dengan kegiatan-kegiatan yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan alam dan sosial. Perubahan kurikulum dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi kurikulum 2013 menyajikan pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks yang di dalamnya mengandung unsur pengetahuan, baik lisan maupun tertulis. Dalam pembelajaran bahasa yang berbasiskan teks, bahasa Indonesia diajarkan bukan hanya sekedar pengetahuan, namun sebagai teks yang berfungsi sebagai sumber aktualisasi diri siswa pada konteks sosial-budaya akademis. Teks dipandang sebagai satuan bahasa yang bermakna secara kontekstual. Beberapa jenis teks dan istilah-istilah dalam kurikulum 2013 masih asing terdengar di telinga siswa, bahkan guru Bahasa Indonesia itu sendiri. Kurangnya pengarahan dari pemerintah dan sumber-sumber literatur membuat guru sulit untuk mempelajari jenis-jenis teks dan istilah dalam kurikulum 2013 tersebut. Teks-teks yang disajikan dalam kurikulum 2013, mirip dengan teks-teks yang dipelajari pada pelajaran Bahasa Inggris. Ragam teks tersebut memiliki fungsi, tujuan, dan struktur yang berbeda-beda pula. Salah satu jenis teks yang harus dikuasai oleh siswa kelas VII SMP/MTS adalah teks eksplanasi.

Teks eksplanasi adalah teks yang menerangkan atau menjelaskan mengenai proses atau fenomena alam maupun sosial (Kosasih, 2013: 85). Eksplanasi bisa dikatakan lebih rumit daripada teks-teks lain karena merupakan gabungan dari berbagai jenis teks seperti deskriptif, prosedur dan teks argumentasi, seperti eksposisi (Emilia, 2011: 127). Stuktur teks eksplanasi adalah pernyataan umum, deretan penjelas, dan interpretasi. Teks Eksplanasi terkadang menggunakan bahasa yang


(16)

menggambarkan sebab-akibat. Selain itu, menurut Derewianka dalam Emilia (2011), teks eksplanasi memiliki ciri-ciri linguistik yang hampir sama dengan eksposisi dalam memaparkan alasan dari suatu kejadian.

Karena merupakan teks baru dalam pelajaran Bahasa Indonesia, siswa kelas VII di SMP Negeri 3 Lembang belum pernah mendengar dan mengetahui teks eksplanasi beserta struktur dan unsur kebahasaan di dalamnya. Beberapa siswa belum dapat membedakan teks eksplanasi dengan ragam teks yang lain. Begitupun dengan guru-guru matapelajaran Bahasa Indonesia. Guru belum memahami genre-genre teks baru yang dihadirkan pada Kurikulum 2013, karena kurangnya pengarahan dari pemerintah. Kemampuan menulis siswa kelas 7 SMP Negeri 3 Lembang masih terbilang rendah. Ada beberapa siswa pada suatu kelas yang masih belum mengetahui frasa, kalimat, dan paragraf. Pemakaian ejaan dan tanda baca pun banyak yang penempatannya kurang tepat. Terkadang siswa bingung membahasakan sesuatu dengan bahasa Indonesia karena mereka terbiasa menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari. Siswa pun sangat malas ketika diminta untuk menulis sebuah teks karena keterbatasan pengetahuan, ide, dan gagasan yang dimiliki sehingga mereka kebingungan harus menulis apa dan harus mengawali dari mana tulisan itu. Siswa juga belum dapat membuat teks yang koheren dan kohesif.

Ketika membuat teks eksplanasi, siswa sulit mengembangkan ide dan gagasan karena keterbatasan pengetahuan yang mereka ketahui. Hal tersebut disebabkan karena pembelajaran yang masih menggunakan pola pembelajaran konvensional. Siswa akan merasa bosan dengan pola pembelajaran seperti itu. Keterbatasan ide tau gagasan yang dimiliki siswa dan strategi pembelajaran yang dipilih guru tersebut menyebabkan kurangnya kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi. Sebaiknya pembelajaran menulis teks eksplanasi dilakukan dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat. Kurikulum 2013 menuntut siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran.

Berbagai kesulitan tersebut dapat diminimalisir dengan pemilihan strategi berbagi pengetahuan secara aktif (active knowledge sharing), yaitu siswa dapat saling


(17)

bertukar pengetahuan, ide, atau gagasan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru tentang pendeskripsian suatu gambar berupa fakta, aksi, atau fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar. Pemilihan strategi berbagi pengetahuan secara aktif ini diharapkan dapat membantu siswa dalam memperoleh ide, saling memberi pengetahuan, lalu dari informasi-informasi tersebut dituangkan ke dalam tulisan.

Berdasarkan paparan di atas, penulis akan melakukan penelitian dengan judul “PENERAPAN STRATEGI BERBAGI PENGETAHUAN SECARA AKTIF (ACTIVE KNOWLEDGE SHARING) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai berikut.

1. Pembelajaran menulis teks eksplanasi dianggap sulit bagi siswa, karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki, sehingga siswa sulit menemukan ide atau gagasan untuk mengembangkan tema menjadi sebuah teks yang utuh.

2. Siswa kesulitan dalam menentukan ejaan dan tanda baca serta belum mampu membuat teks yang koheren dan kohesif.

3. Pentingnya membangun pengetahuan siswa mengenai topik teks eksplanasi yang akan ditulis.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah kemampuan menulis teks eksplanasi siswa kelas VII SMP Negeri 3 Lembang sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran yang menggunakan strategi berbagi pengetahuan secara aktif pada kelas eksperimen?


(18)

2. Bagaimanakah kemampuan menulis teks eksplanasi siswa kelas VII SMP Negeri 3 Lembang sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran yang menggunakan strategi membangkitkan rasa ingin tahu pada kelas kontrol?

3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks eksplanasi siswa kelas VII SMP Negeri 3 Lembang sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran yang menggunakan strategi berbagi pengetahuan secara aktif pada kelas eksperimen dan strategi membangkitkan rasa ingin tahu pada kelas kontrol?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini antara lain:

1. untuk mengetahui kemampuan siswa SMP Negeri 3 Lembang dalam menulis teks eksplanasi.

2. untuk mendeskripsikan proses pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan menggunakan strategi berbagi pengetahuan secara aktif;

3. untuk memaparkan penggunaan strategi berbagi pengetahuan secara aktif efektif atau tidak diterapkan dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan wawasan terhadap pembelajaran menulis teks eksplanasi, yang merupakan salah satu genre teks baru yang harus dikuasai siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia pada kurikulum 2013. Melalui strategi berbagi pengetahun secara aktif, dapat memudahkan menulis teks eksplanasi. Selain itu, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk mendukung, memperkuat, dan untuk melakukan pengembangan pada penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan menggunakan strategi berbagi pengetahuan secara aktif.


(19)

2. Manfaat Praktis a. Bagi Pengajar

Penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam memilih strategi pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi.

b. Bagi Siswa

Siswa dapat lebih mudah memperoleh ide atau gagasan dalam menulis teks eksplanasi dengan strategi berbagi pengetahuan secara aktif.

c. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman mengenai pemilihan strategi pembelajaran yang tepat untuk diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013. Hasil penelitian ini dapat dijadikan studi komparasi bagi penelitian lanjutan dalam bidang yang relevan.

d. Bagi Lembaga Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan konseptual terhadap pembelajaran menulis teks eksplanasi, yang merupakan jenis teks baru dalam pelajaran Bahasa Indonesia


(20)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen kuasi dengan pretest-posttest control group design. Penggunaan metode ini untuk membuktikan hipotesis peneliti mengenai adanya pengaruh strategi berbagi pengetahuan secara aktif dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penerapan strategi di kelas eksperimen, penelitian ini menggunakan kelas kontrol sebagai pembanding. Melalui metode penelitian eksperimen, akan diketahui adanya hubungan sebab-akibat antara kedua variabel. Variabel terikat, yaitu menulis teks eksplanasi dan untuk variabel bebas, yaitu strategi berbagi pengetahuan secara aktif (active knowledge sharing). Berikut gambaran paradigmanya:

Keterangan:

R : kelompok yang dipilih secara random

X : perlakuan pembelajaran menggunakan strategi berbagi pengetahuan secara aktif

Y : perlakuan pembelajaran menggunakan strategi membangkitkan rasa ingin tahu

O1 : nilai prates (sebelum diberi perlakuan strategi berbagi pengetahuan secara aktif)

O2 : nilai pascates (setelah diberi perlakuan strategu berbagi pengetahuan secara aktif)

O3 : nilai prates (tanpa diberi perlakuan strategi berbagi pengetahuan secara aktif)

R O1 X O2


(21)

O4 : nilai pascates (tanpa diberi perlakuan strategi berbagi pengetahuan secara aktif)

(Sugiono, 2013: 112)

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang nantinya akan diberi prates (O1) untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menulis teks eksplanasi. Kemudian dilihat hasil dari kedua kelas tersebut apakah ada perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelompok pertama sebagai kelompok eksperimen akan diberi treatment atau perlakuan, yaitu penerapan strategi berbagi pengetahuan secara aktif (X) sedangkan kelompok kedua sebagai kelompok kontrol akan diberikan perlakuan berupa strategi membangkitkan rasa ingin tahu (Y).

Setelah itu, kedua kelompok diberi pascates (O2) untuk mengetahui perbedaan kemampuan siswa pada kelas eksperimen setelah diberi treatment strategi berbagi pengetahuan secara aktif dan kelas kontrol yang diberi treatment strategi membangkitkan rasa ingin tahu. Hasil dari keduanya kemudian dibandingkan dan diuji perbedaannya. Perbedaan yang signifikan antara hasil pascates kedua kelompok tersebut menunjukan pengaruh dari treatment yang diberikan.

B. Lokasi, Populasi, dan Sampel a. Lokasi

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 3 Lembang yang beralamat di Jalan Raya Lembang nomor 29, Kabupaten Bandung Barat.

b. Populasi

Populasi yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah kelas VII di SMP Negeri 3 Lembang, yang terdiri dari sembilam kelas yang berjumlah 364 siswa. Berikut adalah tabel pembagian kelas di SMP Negeri 3 Lembang.


(22)

Tabel 3.1 Jumlah Populasi

No Kelas Jumlah Siswa

1. VII A 40

2. VII B 41

3. VII C 40

4. VII D 40

5. VII E 41

6. VII F 41

7. VII G 40

8. VII H 40

9. VII I 41

Jumlah 364

c. Sampel

Teknik sampling yang peneliti gunakan adalah teknik purposive sampling. Peneliti memilih kelas VII C sebagai kelas eksperimen dan kelas VII B sebagai kelas kontrol. Pengambilan anggota sampel ini dilakukan berdasarkan pertimbangan dari guru matapelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 3 Lembang, karena kedua kelas tersebut memiliki rata-rata nilai yang tidak jauh berbeda.

Berikut adalah jumlah siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol di SMP Negeri 3 Lembang tahun ajaran 2013/2014.

Tabel 3.2

Daftar Jumlah Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

Kelas Eksperimen 21 19 40


(23)

C. Definisi Operasional

Agar meminimalkan timbulnya kesalahpahaman terhadap judul dan untuk memperjelas masalah penelitian, maka peneliti akan mengoperasionalkan variabel-variabel dalam penelitian ini.

1. Strategi berbagi pengetahuan secara aktif merupakan perencanaan kegiatan pembelajaran yang mendorong siswa berperan aktif dengan menggunakan media visual, media auditori, dan memungkinkan siswa beraktivitas kinestetik untuk saling membantu memberikan ide, gagasan, atau pengetahuan. Siswa diminta untuk saling memberikan informasi yang berkaitan dengan tema. Informasi yang mereka dapat tersebut dapat membantu siswa dalam menulis teks eksplanasi. 2. Menulis teks eksplanasi adalah kegiatan menuangkan gagasan ke dalam bentuk

tulisan yang bertujuan untuk menjelaskan proses fenomena alam atau sosial yang berkaitan dengan pengorganisasian karangan, penggunaan kalimat efektif, penggunaan konjungsi, penggunaan diksi yang tepat dan ejaan yang benar.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen perlakuan dan intrumen pengumpulan data. Penjelasan kedua instrumen tersebut adalah sebagai berikut.

1. Instrumen Perlakuan

Instrumen perlakuan digunakan untuk memberikan perlakuan dalam penelitian. Instrumen perlakuan dalam penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan acuan peneliti dalam proses pembelajaran. Diharapkan dengan RPP, pembelajaran akan berlangsung secara terstruktur dan optimal. Peneliti membuat dua RPP untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua RPP tersebut dibedakan atas penggunaan strategi pembelajarannya. RPP untuk kelas eksperimen menggunakan strategi berbagi pengetahuan secara aktif, sedangkan RPP untuk kelas kontrol menggunakan strategi membangkitkan rasa ingin tahu.


(24)

a. Persiapan Pembelajaran

Persiapan pembelajaran terdiri atas perumusan tujuan, perumusan alat evaluasi, perumusan sumber belajar, dan perumusan rencana pelaksanaan pembelajaran.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Setelah merumuskan RPP, peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai RPP yang telah dibuat. Kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan adalah menulis teks eksplanasi dengan menggunakan strategi berbagi pengetahuan secara aktif. Berikut susunan rencana pelaksanaan pembelajarannya.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Kelas Eksperimen)

Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Lembang

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII/2

Materi Pokok : Teks Eksplanasi

Tema : Fenomena Alam di Sekitar Kita

A. Kompetensi Inti :

K1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

K2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

K3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

K4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak


(25)

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori.

B.Kompetensi Dasar :

1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis. 2.4 Memiliki perilaku jujur dan kreatif dalam memaparkan langkah-langkah suatu

proses berbentuk linear.

3.4 Mengidentifikasikan kekurangan teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui lisan maupun tulisan.

4.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.

C. Indikator

1. Mengidentifikasi isi teks eksplanasi

2. Menentukan topik untuk memproduksi teks eksplanasi 3. Menyusun kerangka teks eksplanasi

4. Memproduksi teks eksplanasi dengan memperhatikan pengorganisasian karangan, penggunaan kalimat efektif, penggunaan konjungsi, penggunaan diksi yang tepat dan ejaan yang benar.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mengenali teks eksplanasi dan dapat membedakan karakteristik teks eksplanasi dengan teks-teks lainnya.


(26)

3. Siswa dapat menyusun teks eksplanasi dengan struktur teks dengan memperhatikan pengorganisasian karangan, penggunaan kalimat efektif, penggunaan konjungsi, penggunaan diksi yang tepat dan ejaan yang benar.

E. Materi Pembelajaran 1. Pengertian Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi adalah teks yang menerangkan atau menjelaskan proses atau fenomena alam maupun sosial. Teks eksplanasi merupakan teks yang bertujuan untuk meyakinkan pembaca terhadap topik tertentu. Dalam teks tersebut dikemukakan pendapat atau argumen penulis. Teks eksplanasi dapat dibagi berdasarkan topik yang diangkat; teks eksplanasi tentang fenomena sosial dan teks eksplanasi tentang fenomena alam (Kosasih, 2013).

2. Struktur Teks Eksplanasi

a. Pernyataan umum : menyatakan objek atau peristiwa yang akan dijelaskan prosesnya

b. Deretan penjelas : menjelaskan proses terjadinya objek/peristiwa yang dinyatakan sebelumnya

c. Interpretasi/ simpulan : ringkasan dari poin-poin yang sudah dijelaskan sebelumnya.

3. Unsur Kebahasaan dalam Teks Eksplanasi a) Konjungsi

Teks eksplanasi dibuat dalam bentuk kalimat-kalimat yang dihubungkan dengan konjungsi. Berikut ini adalah kata penghubung (konjungsi) dan maknanya.

Konjungsi Makna

dan, tetapi, serta, lalu, kemudian, lagipula, hanya, padahal, sedangkan, melainkan.

Urutan kesetaraan

bahwa, setelah, sesudah, sebelum, sehabis, sejak, ketika, tatkala, sewaktu, sementara, sambil, seraya,


(27)

sehingga, jika, kalau, jikalau, bila, manakala, andaikan, seandainya, sekiranya, agar, supaya, biar, biarpun, meskipun, sungguhpun, sekalipun,

walaupun, seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, bagaikan, laksana, daripada, sebab, karena, oleh karena, sehingga, dengan, tanpa

(Alwi dkk., 2003: 388)

b)Kalimat Definisi

Kalimat dalam teks eksplanasi dapat berupa kalimat definisi dan kalimat penjelas. Kalimat definisi berisi kata kerja kopula atau penghubung, seperti adalah, ialah, dan merupakan. Sedangkan kalimat penjelas berupa kata kerja aksi (Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan, 2013:122)

F. Strategi Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik

Strategi Pembelajaran : Strategi Berbagi Pengetahuan Secara Aktif (Active Knowledge Sharing)

G. Alat dan Sumber Belajar a) gambar

b) buku siswa dan guru Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Jenis Kegiatan Langkah-langkah Kegiatan

Kegiatan Awal (10 menit)

1. Siswa berdoa bersama-sama sebelum memulai pembelajaran.


(28)

3. Siswa diberikan gambaran akan pentingnya mempelajari teks eksplanasi.

4. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran. 5. Guru menyampaikan alur pembelajaran.

Kegiatan Inti (75 menit)

Mengamati

1. Siswa diminta untuk mengamati contoh teks eksplanasi. Menanya

2. Siswa mengidentifikasi temuan contoh teks yang mereka lihat dengan diberi rangsangan berupa pertanyaan-pertanyaan dari guru.

Menalar

3. Siswa diminta untuk berfikir tentang materi atau permasalahan dengan dibimbing oleh guru, seperti pengertian teks eksplanasi, perbedaan teks eksplanasi dengan jenis teks lainnya, struktur teks eksplanasi, dan unsur-unsur kebahasaan yang terdapat dalam teks eksplanasi.

4. Siswa diminta untuk memperhatikan gambar yang berkaitan dengan fenomena alam

5. Siswa diberi beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan gambar.

6. Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut sebaik mungkin. Usahakan sebagian besar siswa mengutarakan pendapatnya.

7. Siswa yang tidak dapat menjawab ketika ditunjuk diminta untuk mencari siswa yang dapat membantu menjawab pertanyaan.


(29)

Gunakan informasi-informasi tersebut untuk menyusun teks eksplanasi.

Mencoba

9. Siswa diminta untuk menulis teks eksplanasi dengan memperhatikan struktur teks, tata bahasa, ejaan, dan penggunaan kalimat efektif.

Mengomunikasikan

10. Siswa diminta untuk membacakan hasil pekerjaannya di depan kelas.

11. Siswa yang tidak tampil ke depan diminta untuk mengomentari hasil pekerjaan temannya.

12. Siswa dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran. Penutup

(5 menit)

1. Siswa diberi tugas yang berkaitan dengan teks eksplanasi. 2. Guru menginformasikan pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Kelas Kontrol)

Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Lembang

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII/2

Materi Pokok : Teks Eksplanasi

Tema : Fenomena Alam di Sekitar Kita

A. Kompetensi Inti :


(30)

K2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

K3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

K4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori.

B. Kompetensi Dasar :

1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis. 2.4 Memiliki perilaku jujur dan kreatif dalam memaparkan langkah-langkah suatu

proses berbentuk linear.

3.4 Mengidentifikasikan kekurangan teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui lisan maupun tulisan.

4.3 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.

C. Indikator

1. Mengidentifikasi isi teks eksplanasi


(31)

3. Menyusun kerangka teks eksplanasi

4. Memproduksi teks eksplanasi dengan memperhatikan pengorganisasian karangan, penggunaan kalimat efektif, penggunaan konjungsi, penggunaan diksi yang tepat dan ejaan yang benar.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mengenali teks eksplanasi dan dapat membedakan karakteristik teks eksplanasi dengan teks-teks lainnya.

2. Siswa dapat mengidentifikasi isi teks eksplanasi.

3. Siswa dapat menyusun teks eksplanasi dengan struktur teks dengan memperhatikan pengorganisasian karangan, penggunaan kalimat efektif, penggunaan konjungsi, penggunaan diksi yang tepat dan ejaan yang benar. E. Materi Pembelajaran

1. Pengertian Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi adalah teks yang menerangkan atau menjelaskan proses atau fenomena alam maupun sosial. Teks eksplanasi merupakan teks yang bertujuan untuk meyakinkan pembaca terhadap topik tertentu. Dalam teks tersebut dikemukakan pendapat atau argumen penulis. Teks eksplanasi dapat dibagi berdasarkan topik yang diangkat; teks eksplanasi tentang fenomena sosial dan teks eksplanasi tentang fenomena alam (Kosasih, 2013).

2. Struktur Teks Eksplanasi

a. Pernyataan umum: menyatakan objek atau peristiwa yang akan dijelaskan prosesnya

b. Deretan penjelas : menjelaskan proses terjadinya objek/peristiwa yang dinyatakan sebelumnya

c. Kesimpulan : ringkasan dari poin-poin yang sudah dijelaskan sebelumnya. 3. Unsur Kebahasaan dalam Teks Eksplanasi


(32)

Teks eksplanasi dibuat dalam bentuk kalimat-kalimat yang dihubungkan dengan konjungsi. Berikut ini adalah kata penghubung (konjungsi) dan maknanya.

Konjungsi Makna

dan, tetapi, serta, lalu, kemudian, lagipula, hanya, padahal, sedangkan, melainkan.

Urutan kesetaraan

bahwa, setelah, sesudah, sebelum, sehabis, sejak, ketika, tatkala, sewaktu, sementara, sambil, seraya, sehingga, jika, kalau, jikalau, bila, manakala, andaikan, seandainya, sekiranya, agar, supaya, biar, biarpun, meskipun, sungguhpun, sekalipun,

walaupun, seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, bagaikan, laksana, daripada, sebab, karena, oleh karena, sehingga, dengan, tanpa

Kedudukan tidak setara

(Alwi dkk., 2003: 388)

b)Kalimat Definisi

Kalimat dalam teks eksplanasi dapat berupa kalimat definisi dan kalimat penjelas. Kalimat definisi berisi kata kerja kopula atau penghubung, seperti adalah, ialah, dan merupakan. Sedangkan kalimat penjelas berupa kata kerja aksi (Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan, 2013:122)

F. Strategi Pembelajaran Pendekatan : Saintifik

Strategi Pembelajaran: Membangkitkan Rasa Ingin Tahu (Inquiring Minds What to Know)

G. Alat dan Sumber Belajar


(33)

2. gambar

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Jenis Kegiatan Langkah-langkah Kegiatan

Kegiatan Awal (10 menit)

1.Siswa berdoa bersama-sama sebelum memulai pembelajaran.

2.Guru mengecek kehadiran peserta didik.

3.Siswa diberikan gambaran akan pentingnya mempelajari teks eksplanasi.

4.Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran.

5.Guru menyampaikan alur pembelajaran.

Kegiatan Inti (75 menit)

Mengamati

1. Siswa diminta untuk mengamati contoh teks eksplanasi.

Menanya

2. Siswa mengidentifikasi temuan contoh teks yang mereka lihat dengan diberi rangsangan berupa pertanyaan-pertanyaan dari guru.

Menalar

3. Siswa diminta untuk berfikir tentang materi atau permasalahan dengan dibimbing oleh guru, seperti pengertian teks eksplanasi, perbedaan teks eksplanasi dengan jenis teks lainnya, struktur teks eksplanasi, dan unsur-unsur kebahasaan yang terdapat dalam teks eksplanasi.


(34)

alam.

5. Siswa diminta untuk membuat beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan topik tersebut dan menuliskannya pada secarik kertas.

6. Siswa diminta untuk mengumpulkan kertas pertanyaan tersebut.

7. Guru memilih secara acak secarik kertas yang berisi pertanyaan siswa lalu membacakannya. 8. Siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang dibaca guru.

9. Ulaslah jawaban-jawaban yang sulit diketahui siswa. Gunakan informasi-informasi tersebut untuk menyusun teks eksplanasi.

Mencoba

10. Siswa diminta untuk menulis teks eksplanasi dengan memperhatikan struktur teks, tata bahasa, ejaan, dan penggunaan kalimat efektif. Mengomunikasikan

11. Siswa diminta untuk membacakan hasil pekerjaannya di depan kelas.

12. Siswa yang tidak tampil ke depan diminta untuk mengomentari hasil pekerjaan temannya. 13. Siswa dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran.

Penutup ( 5 menit)

1. Siswa diberi tugas yang berkaitan dengan teks eksplanasi.

2. Guru menginformasikan pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya


(35)

2. Instrumen Tes

Instrumen tes dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi (Arikunto, 2010: 266). Tes ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan menulis teks eksplanasi di kelas eksperimen maupun kontrol. Tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum diberi perlakuan (prates) dan setelah diberi perlakuan (pascates).

Tabel 3.3 Instrumen Penilaian Nama :

Judul : Tanggal :

No. Aspek/Kriteria SB B C K Keterangan Deskriptor

1. Isi SB = sangat menguasai

topik tulisan; substantif; pengembangan teks observasi lengkap; relevan dengan topik yang

dibahas; terdapat unsur SOAL

1. Buatlah teks eksplanasi, teks yang menjelaskan proses terjadinya sesuatu dengan tema bencana alam berdasarkan ketentuan berikut ini!

a. Judul sesuai dengan isi paragraf.

b. Menggunakan struktur teks eksplanasi sebagai berikut.  Pernyataan umum

 Deretan Penjelas  Kesimpulan

c. Menggunakan unsur kebahasaan, yaitu konjungsi dan kalimat definisi. d. Terdiri dari beberapa penjelasan proses yang saling menguatkan. e. Tulislah dengan rapi dan jelas!


(36)

sebab-akibat (skor 4) B = menguasai

permasalahan; memadai; ada pengembangan observasi; relevan dengan topic; terdapat unsur sebab-akibat (skor 3) C = penguasaan permasalahan terbatas; substansi cukup; pengembangan topik memadai; tidak terdapat unsur sebab-akibat (skor 2)

K= kurang menguasai permasalahan; kurang ada substansi; kurang relevan; tidak terdapat unsur sebab-akibat (skor 1)

2. Organisasi SB = ekspresi sangat

lancar; gagasan diungkapkan dengan sangat jelas; padat; tertata dengan baik; urutan logis; kohesif (skor 4)

B = ekspresi lancar; gagasan diungkapkan dengan jelas; padat; tertata

Struktur organisasi teks eksplanasi:.

- pernyataan umum : menyatakan objek atau peristiwa yang akan dijelaskan prosesnya


(37)

dengan baik; urutan logis; kohesi (skor 3)

C = ekspresi cukup lancar; gagasan cukup terkait; urutan dan pengembangan cukup logis (skor 2) K = kurang komunikatif; kurang terorganisasi (skor 1)

- deretan

penjelas : menjelaskan proses terjadinya objek/peristiwa yang

dinyatakan sebelumnya - Interpretasi/

simpulan : ringkasan dari poin-poin yang sudah

dijelaskan sebelumnya.

3. Kosakata SB = penguasaan kata

canggih; pilihan kata dan ungkapan efektif;

menguasai pembentukan kata; penggunaan register tepat (skor 4)

B = penguasaan kata memadai,; pilihan, bentuk, dan penggunaan

kata/ungkapan tepat (skor 3)


(38)

C = penguasaan kata cukup memadai; bentuk, pilihan, dan penggunaan kosakata/ ungkapan cukup tepat (skor 2)

K = pengetahuan tentang kosakata, ungkapan, dan pembentukan katakurang atau rendah (skor 1) 4. Penggunaan

Bahasa

SB = konstruksi kompleks dan efektif; terdapat hanya sedikit kesalahan

penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, preposisi) (skor 4)

B = konstruksi sederhana tetapi efektif; terdapat kesalahan kecil pada konstruksi kompleks; terjadi sejumlah kesalahan penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, preposisi) tetapi makna cukup jelas (skor 3) C = terjadi banyak kesalahan dalam


(39)

konstruksi kalimat

tunggal/ kompleks (sering terjadi kesalahan pada kalimat negasi, urutan/ fungsi kata, artikel, pronomina, kalimat fragmen, pelesapan; makna membingungkan atau kabur (skor 2) K = tidak menguasai tata kalimat; terdapat banyak kesalahan; tidak

komunikatif; tidak layak dinilai (skor 1)

5. Mekanik SB = menguasai aturan

penulisan; terdapat sedikit kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf (skor 4)

B = kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf, tetapi tidak mengaburkan makna (skor 3)


(40)

kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tangan tidak jelas; makna membingungkan atau kabur (skor 2)

K = tidak menguasai aturan penulisan; terdapat banyak kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan

penataan paragraf; tulisan tidak terbaca; tidak layak dinilai (skor 1)

(Kunandar, 2013: 303) Keterangan:

SB = Sangat Baik; B = Baik; C= Cukup; K = Kurang Nilai = Skor Perolehan X 100

Skor Maksimal

Setelah dihitung perolehan skornya, kemudian skor tersebut dikelompokan menurut kategori penilaian sebagai berikut.

Tabel 3.4

Kategori Penilaian Teks Eksplanasi Berdasarkan Skala Nilai

Skala nilai Kategori

91-100 Sangat Baik ( A)

81-90 Baik (B)


(41)

<71 Kurang Baik (D)

(Kunandar, 2013:305) 3. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mencatat hasil pengamatan kualitas kegiatan pembelajaran di kelas. Proses observasi dilakukan oleh dua orang guru matapelajaran Bahasa Indonesia SMPN 3 Lembang dan satu orang mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Jenis observasi yang digunakan adalah non participant observation. Pengumpulan data dengan jenis ini tidak akan mendapatkan data yang mendalam, dan tidak sampai pada tingkat makna (Sugiyono, 2013: 204)

Tabel 3.5

Format Observasi Aktivitas Guru Hari / tanggal :

Kelas :

Nama observer : Materi pembelajaran : Pertemuan ke :

Petunjuk pengisian lembar observasi:

Berilah tanda centang (√ ) pada salah satu kolom, 1 (kurang), 2 (cukup), 3 (baik), 4 (sangat baik) untuk setiap pernyataan yang sesuai dengan pendapat anda.

No. Aktivitas yang Diamati Penilaian

1 2 3 4

1. Penguasaan Strategi Pembelajaran

a. Kemampuan menggali pengetahuan siswa mengenai suatu topik


(42)

aktif mengeluarkan pendapatnya c. Kemampuan membuat siswa

mengorganisasikan informasi yang diperoleh

d. Kemampuan membuat siswa memikirkan konsep yang dipelajarinya e. Kemampuan membuat siswa mengembangkan pengetahuan yang diperolehnya

2. Implementasi langkah-langkah pembelajaran (skenario)

a. Penyajian materi ajar sesuai dengan indikator dalam RPP

b. Proses pembelajaran sesuai dengan strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru

c. Langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan RPP

d. Penggunaan waktu sesuai alokasi yang direncanakan


(43)

3. Penggunaan Media Pembelajaran

a. Ketepatan penggunaan media pembelajaran

b. Keterampilan dalam mengoprasikan media pembelajaran

c. Media dapat membantu proses pembelajaran

Jumlah Nilai Aspek Nilai Penampilan

Tabel 3.6

Format Observasi Aktivitas Siswa Hari / tanggal :

Kelas :

Nama observer : Materi pembelajaran : Pertemuan ke : Hari/ tanggal : Pertemuan ke :

Petunjuk pengisian lembar observasi:

Berilah tanda centang (√ ) pada salah satu kolom, 1 (kurang), 2 (cukup), 3 (baik), 4 (sangat baik) untuk setiap pernyataan yang sesuai dengan pendapat anda.


(44)

No. Aktivitas yang Diamati Penilaian

1 2 3 4

1. Antusias dalam menulis teks eksplanasi

a. Mencari dan menentukan hal-hal yang penting yang dapat mendukung menulis teks eksplanasi b. Mencatat informasi-informasi yang didapat berkaitan topik menulis

c. Mengorganisasikan teks eksplanasi dengan benar

2 Berdiskusi untuk mengumpulkan data menulis teks eksplanasi

a. Mengamati gambar dengan seksama. b. Antusias dalam bertanya jawab

c. Siswa aktif dalam mengungkapkan pendapat 3 Memperhatikan penjelasan guru dalam

pembelajaran menulis teks eksplanasi

a. Menyimak penjelasan guru dengan seksama. b. Mencatat hal-hal penting dari penjelasan guru. c. Memahami contoh eksplanasi yang diberikan guru.

4 Kesungguhan dalam mengerjakan tugas menulis teks eksplanasi

a. Antusiasme dalam menerima tugas yang diberikan.

b. Ketekunan dalam menulis teks eksplanasi. c. Ketuntasan dalam menyelesaikan teks eksplanasi.


(45)

Nilai Penampilan

4. Kuesioner (angket)

Teknik pengumpulan data berupa angket atau kuesioner digunakan untuk mengetahui dan mengukur apa yang diharapkan responden. Jenis pertanyaan angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah pertanyaan tertutup, yang akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat, dan juga dapat memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh angket yang terkumpul (Sugiyono, 2013: 199).

Tabel 3.7

Lembar Angket Respon Siswa Terhadap Penggunaan Strategi Berbagi Pengetahuan Secara Aktif dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi Sekolah :

Kelas :

Berilah jawaban pertanyaan dengan tanda centang (√ ) pada kolom yang tersedia

sesuai dengan pendapat kalian.

No Pernyataan Alternatif jawaban

SS S N TS STS

1. Strategi berbagi pengetahuan secara aktif merupakan strategi yang menarik dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi.

2. Strategi berbagi pengetahuan secara aktif membatu kamu mengembangkan ide dalam menulis teks eksplanasi.


(46)

3 Strategi berbagi pengetahuan secara aktif dapat membantu kamu dalam memperoleh informasi-informasi yang berkaitan dengan topik yang akan kamu tulis.

4 Penggunaan strategi berbagi pengetahuan secara aktif efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi.

5 Strategi berbagi pengetahuan secara aktif memiliki keterkaitan dengan pem bembelajaran menulis teks eksplanasi.

6 Pembelajaran menulis teks eksplanasi dapat membuat kamu termotivasi untuk menulis.

7 Pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan menggunakan strategi berbagi pengetahuan secara aktif lebih baik dari pembelajaran sebelumnya. 8 Pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan

menggunakan strategi barbagi pengetahuan secara aktif terasa sangat membosankan.

9 Penggunaan strategi berbagi pengetahuan secara aktif dalam proses pembelajaran menulis teks eksplanasi mengatasi sikap pasif dalam mengikuti proses pembelajaran.

10 Penggunaan strategi berbagi pengetahuan secara aktif dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi sangat menarik untuk diikuti.

Keterangan :


(47)

N : Netral TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

E. Prosedur Penelitian

Penelitian eksperimen ini dilakukan dengan menempuh langkah-langkah yang diungkapkan Sukardi (2003) dalam Syamsudin dan Damayani (2009:154), yaitu sebagai berikut:

a. melakukan kajian secara induktif yang berkait erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan;

b. mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah;

c. melakukan studi literatur dari beberapa sumber yang relevan, memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan variabel, dan merumuskan definisi operasional dan definisi istilah;

d. membuat rencana penelitian yang di dalamnya mencakup kegiatan:

a) mengidentifikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi memungkinkan terjadinya kontaminasi proses eksperimen.

b) menentukan cara mengontrol.

c) memilih rancangan penelitian yang tepat.

d) menentukan populasi, memilih sampel (contoh) yang mewakili serta memilih sejumlah subjek penelitian.

e) membagi subjek dalam kelompok kontrol meupun kelompok eksperimen. f) membuat instrumen, memvalidasi instrument, dan melakukan studi

pendahuluan agar diperoleh instrumen yang memenuhi persyaratan untuk mengambil data yang diperlukan.

g) mengidentifikasi prosedur pengumpulan data, dan menentukan hipotesis. e. melaksanakan eksperimen.

f. mengumpulkan data kasar dari proses eksperimen.

g. mengorganisasikan dan mendeskripsikan data sesuai dengan variabel yang telah ditentukan.


(48)

h. menganalisis data dan melakukan tes signifikansi dengan teknik statistika yang relevan untuk menentukan tahap signifikansi hasilnya.

i. menginterpretasikan hasil, perumusan kesimpulan, pembahasan, dan pembuatan laporan.

F. Teknik Pengolahan Data

Setelah data dari seluruh responden terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah data. Pengolahan data dilakukan terhadap skor prates dan pascates tentang kemampuan menulis teks eksplanasi siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengukuran tersebut bertujuan untuk mengukur kemampuan menulis teks eksplanasi siswa sebelum dan sesudah menggunakan strategi berbagi pengetahuan secara aktif. Selanjutnya dilakukan perhitungan terhadap hasil prates dan pascates untuk mengetahui keefektifan strategi berbagi pengetahuan secara aktif dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Setelah data prates dan pascates di kelas eksperimen dan kontrol terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah data dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1) Menganalisis dan memberikan penilaian sesuai dengan kriteria terhadap hasil

prates dan pascates siswa.

2) Mengubah skor prates dan pascates siswa menjadi nilai dengan rumus berikut. Nilai = skor yang diperoleh X 100

skor maksimal 3) Uji Realibitas Antarpenimbang

Uji Reabilitas antarpenimbang dilakukan untuk mengetahui ketepatan analisis yang dilakukan oleh tiga penimbang. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya subjektivitas. Uji Reabilitas tersebut menggunakan prinsip-prinsip ANAVA, seperti yang terlihat dari format berikut.


(49)

Tabel 3.8 Format ANAVA

Sumber Variansi SS Dk Varians

Siswa SSt∑dt² N-1 SSt∑dt2

N-1

Penguji SSp∑d²p K-1 -

Kekeliruan SSk∑d²kk (N-1) (K-1) SSk∑d²kk (N-1) (K-1)

Setelah itu, reliabilitas antarpenimbang dilakukan dengan menggunakan rumus: r = (vt – vkk)

vt

Keterangan:

r = reabilitas yang dicari vt = varian dari tes

vkk = varian dari kekeliruan

Setelah itu, nilai dimasukkan ke dalam tabel Guilford berikut. Tabel 3.9

Tabel Guilford

Rentang Kriteria

0,80-1,00 korelasi sangat tinggi 0,60-0,80 korelasi tinggi 0,40-0,60 korelasi sedang 0,20-0,40 korelasi rendah


(50)

<0,20 korelasi sangat rendah

(Subana, dkk, 2005: 104) 4) Uji Normalitas

Langkah-langkah melakukan uji normalitas: 1) Menentukan skor terbesar dan terkecil 2) Menentukan Rentangan (R)

R= skor terbesar – skor terkecil 3) Menentukan banyaknya kelas (BK) 4) Menentukan panjang kelas (i)

i = R

BK

5) Menentukan rata-rata atau mean ( �) � = �1

6) Menentukan simpangan baku (S) S = . �12( �1)2

.( −1)

7) Menentukan daftar frekuensi yang diharapkan dengan jalan: (1)Menentukan batas kelas

(2)Mencari nilai Z – score untuk batas kelas interval dengan rumus: Z = � � −

(3)Mencari luas 0-Z dati tabel kurva normal dari 0 – Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas.

(4)Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-angka 0 – Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga, dan begitu seterusnya. Kevuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.

(5)Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden.


(51)

(6)Mencari chi kuadrat ( χ2 hitung ) dengan rumus:

x²= (fo ‒ fh)² fh

k

t=1

Keterangan: x2 = Chi-kuadrat

fo = frekuensi yang diobservasi

fh = frekuensi yang diharapkan

(7)Membandingkan ( χ2 hitung ) dengan ( χ2 tabel)

Kaidah keputusan: Jika χ2

hitung≥ χ2 tabel, maka distribusi data tidak normal

Jika χ2

hitung≤ χ2 tabel, maka distribusi data normal

(Riduan, 2013)

5) Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang memilki data homogen atau tidak, dengan berdasarkan kriteria di bawah ini.

Jika Fhitung≥ Ftabel maka varians-varians adalah tidak homogen

Jika Fhitung≤ Ftabel maka varians-varians adalah homogen

Untuk menghitung varians terbesar dan terkecil:

� = �

� (Riduan, 2013: 186)

6) Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan rata-rata nilai prates dan pascates. Berikut langkah-langkah uji hipotesis menggunakan rumus t-test. 1) Mencari standar deviasi gabungan (dsg)


(52)

dsg = ( 1−1) 1 + ( 2−1) 2 1+ 2 − 2 Keterangan:

1= banyak data kelas eksperimen 2= banyak data kelas pembanding 1= varians data kelas eksperimen 2= varians data kelas pembanding

(Subana, dkk, 2005: 171) 2) Menghitung thitung

thitung = dsg

n n

X X

2 1 1 1

2 1

 

Keterangan:

�1 = mean pasca test kelas eksperimen �2 = mean pasca test kelas pembanding dsg= nilai deviasi standar gabungan

1 = jumlah siswa kelas eksperimen 2 = jumlah siswa kelas pembanding

(Subana, dkk, 2005: 171) 3) Menentukan derajat kebebasan (db)

db = + - 2

(Subana, dkk, 2005: 172) 4) Berdasarkan nilai db dengan mencari harga t dari tabel dengan taraf signifikan 1%

dan 5 % dengan ketentuan:

- Jika thitung > ttabel maka Ho atau hipotesis nol ditolak dan Ha atau hipotesis kerja


(53)

- Jika thitung < ttabel maka Ho atau hipotesis nol diterima dan Ha atau hipotesis kerja

ditolak.

7) Menguji Hasil Observasi

Berikut adalah rumus yang digunakan observer untuk memberikan penilaian terhadap penampilan mengajar peneliti.

S = O JA Keterangan:

S = skor yang diperoleh

O = jumlah nilai yang diberikan oleh pengamat JA = jumlah aspek yang dijadikan acuan penilaian (Sugiyono, 2013)

8) Angket

Pengolahan data angket menggunakan rumus: �= 0

�× 100% Keterangan:

P : persentase jawaban

F0 : jumlah jawaban siswa setiap aspek jawaban

N : jumlah siswa

Kemudian hasil dari persentase jawaban angket tersebut diterjemahkan dengan tabel sebagai berikut:


(54)

Tabel 3.10

Tabel intepretasi angket

Persentase Interpretasi

0% Tidak ada

1% - 25% Sebagian kecil

26% - 49% Hampir setengah

50% Setengah

51% - 75% Sebagian besar

76% - 99% Hampir seluruhnya


(55)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A.Simpulan

Berikut ini adalah simpulan yang dapat diambil berdasarkan pelaksanaan penelitian dan hasil pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan menggunakan strategi berbagi pengetahuan secara aktif (active knowledge sharing) di kelas VII SMP Negeri 3 Lembang.

1. Kemampuan menulis teks eksplanasi kelas eksperimen sebelum mengikuti pembelajaran yang menggunakan strategi berbagi pengetahuan secara aktif (active knowledge sharing) termasuk dalam kategori kurang. Hal tersebut dapat terlihat dari nilai rata-rata sebesar 55,8. Sedangkan kemampuan menulis teks eksplanasi kelas eksperimen setelah mengikuti pembelajaran yang menggunakan strategi berbagi pengetahuan secara aktif (active knowledge sharing) berada dalam kategori cukup baik dengan nilai rata-rata sebesar 74,6. Perubahan nilai rata – rata tersebut menjadi bukti adanya pengaruh strategi berbagi pengetahuan secara aktif (active knowledge sharing) terhadap kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi.

2. Rata – rata kemampuan menulis teks eksplanasi kelas kontrol sebelum diberi perlakukan pembelajaran oleh guru adalah sebesar 55,7 dan termasuk ke dalam kategori kurang baik. Sedangkan setelah memperoleh perlakuaan pembelajaran, nilai rata-rata kelas kontrol masih termasuk dalam kategori kurang baik, yaitu sebesar 66,25.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks eksplanasi siswa di kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan dengan menggunakan strategi berbagi pengetahuan secara aktif (active knowledge sharing) dengan kemampuan menulis teks eksplanasi siswa di kelas kontrol yang mendapatkan perlakukan dengan strategi membangkitkan rasa ingin tahu (inquiring minds what to know). Berdasarkan perhitungan uji t, diperoleh thitung sebesar 12,6 sedangkan ttabel diperoleh sebesar 1,99. Maka dapat kita


(56)

maka dapat terlihat bahwa terdapat perbedaan kemampuan menulis teks eksplanasi yang signifikan antara pembelajaran dengan menggunakan strategi berbagi pengetahuan secara aktif (active knowledge sharing) dan strategi membangkitkan rasa ingin tahu (inquiring minds what to know) dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi, dengan kata lain H1 diterima dan H0

ditolak. Hal tersebut menandakan bahwa penggunaan strategi berbagi pengetahuan secara aktif pada pembelajaran menulis teks eksplanasi lebih meningkatkan kemampuan menulis teks eksplanasi siswa dibanding dengan strategi membangkitkan rasa ingin tahu pada menulis pembelajaran teks eksplanasi.

4. Pengaruh strategi berbagi pengetahuan secara aktif (active knowledge sharing) terhadap kemampuan menulis teks eksplanasi dapat kita lihat juga dari hasil analisis angket yang menyatakan respon subjek penelitian (kelas eksperimen) merasa strategi berbagi pengetahuan secara aktif yang diterapkan dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi adalah strategi yang menarik (71,9% setuju, 15,6% sangat setuju, dan 12,5% netral); membantu mengembangkan ide siswa (65,6% setuju, 6,25% sangat setuju, dan 28,1% netral); memperoleh informasi berkaitan dengan topik yang akan ditulis (84,4% setuju, 3,1% sangat setuju, dan 12,5% netral); efektif (75% setuju, 6,25% sangat setuju, 12,5 netral, dan 6,25% tidak setuju); memotivasi siswa untuk menulis (62,5% setuju, 34,4 netral, dan 3,1 tidak setuju).

B.Saran

Berdasarkan pengolahan, pembahasan, dan kesimpulan yang peneliti uraikan sebelumnya, maka peneliti sampaikan beberapa saran sebagai berikut.

1. Guru Bahasa Indonesia sebaiknya dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran menulis teks eksplanasi. Strategi berbagi pengetahuan secara aktif (active knowledge sharing) dapat dijadikan alternatif agar siswa tertarik dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi. Strategi ini terbukti dapat meningkatkan kemampuan menulis teks eksplanasi siswa.


(57)

2. Penelitian terhadap strategi berbagi pengetahuan secara aktif (active knowledge sharing) dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dapat dikaji secara lebih luas, misalnya pada kemampuan berbicara, membaca, menyimak, maupun menulis berbagai genre teks yang lain.


(58)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, H. dkk. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Aprilianti, F., Solihatin, E., & Raharjo. (2013). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PKN Melalui Metode Active Knowledge Sharing. Jurnal PPKN UNJ [Online]., Vol 1 (2), 15 halaman. Tersedia: http://skripsippknunj.org [7 Januari 2014].

Syamsuddin dan Damaianti, V.S. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Cahyono, E. H. (2012). Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing (AKS) dalam Pembelajaran Fisika di SMP. Skripsi Sarjana pada Jurusan Pendidikan MIPA Universitas Jember. Jember: Tidak diterbitkan. Dewi, A. N. (2012). Pengaruh Penggunaan Model Active Knowledge Sharing

Terhadap Hasil Belajar Ditinjau dari Minat Belajar Siswa SMAN 2 Karanganyar. Skripsi Sarjana pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta: Tidak diterbitkan.

Emilia, E. (2011). Pendekatan Genre-Based dalam pengajaran Bahasa Inggris: Petunjuk untuk Guru. Bandung: Rizqi Press.

Fachruri, A. (2010). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik dalam Pembelajaran PAI dengan Strategi Active Learning Tipe Active Knowledge Sharing di SMPN 31 Semarang, Semester II, Kelas VIII Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi Sarjana pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. Semarang: Tidak diterbitkan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan (Buku Guru) untuk SMP/MTS kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kosasih, E. dan Restuti. (2013). Mandiri Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Kunandar. (2013). Penilaian Autentik. Jakarta: Rajawali Press.

Reid, G. (2009). Memotivasi Siswa di Kelas. Jakarta: Indeks. Riduwan. (2013). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Semi, M. A. (2007). Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa. Silalahi, U. (2012). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.


(59)

Silberman, M. L. (2009). Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif (terjemahan oleh Sarjuli, dkk. Dari Active Learning: 101 Strategies to Teach Any Subject (1996)). Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Subana, Dkk. (2005). Statistik Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suprihatiningrum, J. (2013). Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Surjadi, A. (2012). Membuat Siswa Aktif Belajar. Bandung: Mandar Maju.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Panduan Program Pengalaman Lapangan (PPL) Kependidikan dan tenaga Pendidik. Divisi Pendidikan Profesi dan Jasa Keprofesian (P2JK) Direktorat Akademik. Tidak diterbitkan.

Wahono, Mafrukhi, dan Sawali. (2013). Mahir Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Zaini, H., Munthe B., dan Aryani, S. A. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.


(1)

Tabel 3.10

Tabel intepretasi angket

Persentase Interpretasi

0% Tidak ada

1% - 25% Sebagian kecil

26% - 49% Hampir setengah

50% Setengah

51% - 75% Sebagian besar

76% - 99% Hampir seluruhnya


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Berikut ini adalah simpulan yang dapat diambil berdasarkan pelaksanaan penelitian dan hasil pembelajaran menulis teks eksplanasi dengan menggunakan strategi berbagi pengetahuan secara aktif (active knowledge sharing) di kelas VII SMP Negeri 3 Lembang.

1. Kemampuan menulis teks eksplanasi kelas eksperimen sebelum mengikuti pembelajaran yang menggunakan strategi berbagi pengetahuan secara aktif (active knowledge sharing) termasuk dalam kategori kurang. Hal tersebut dapat terlihat dari nilai rata-rata sebesar 55,8. Sedangkan kemampuan menulis teks eksplanasi kelas eksperimen setelah mengikuti pembelajaran yang menggunakan strategi berbagi pengetahuan secara aktif (active knowledge

sharing) berada dalam kategori cukup baik dengan nilai rata-rata sebesar

74,6. Perubahan nilai rata – rata tersebut menjadi bukti adanya pengaruh strategi berbagi pengetahuan secara aktif (active knowledge sharing) terhadap kemampuan siswa dalam menulis teks eksposisi.

2. Rata – rata kemampuan menulis teks eksplanasi kelas kontrol sebelum diberi perlakukan pembelajaran oleh guru adalah sebesar 55,7 dan termasuk ke dalam kategori kurang baik. Sedangkan setelah memperoleh perlakuaan pembelajaran, nilai rata-rata kelas kontrol masih termasuk dalam kategori kurang baik, yaitu sebesar 66,25.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis teks eksplanasi siswa di kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan dengan menggunakan strategi berbagi pengetahuan secara aktif (active knowledge

sharing) dengan kemampuan menulis teks eksplanasi siswa di kelas kontrol

yang mendapatkan perlakukan dengan strategi membangkitkan rasa ingin tahu (inquiring minds what to know). Berdasarkan perhitungan uji t, diperoleh thitung sebesar 12,6 sedangkan ttabel diperoleh sebesar 1,99. Maka dapat kita ketahui ttabel < thitung> ttabel yaitu 1,99 < 12,6 >1,99. Berdasarkan hasil tersebut,


(3)

maka dapat terlihat bahwa terdapat perbedaan kemampuan menulis teks eksplanasi yang signifikan antara pembelajaran dengan menggunakan strategi berbagi pengetahuan secara aktif (active knowledge sharing) dan strategi membangkitkan rasa ingin tahu (inquiring minds what to know) dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi, dengan kata lain H1 diterima dan H0 ditolak. Hal tersebut menandakan bahwa penggunaan strategi berbagi pengetahuan secara aktif pada pembelajaran menulis teks eksplanasi lebih meningkatkan kemampuan menulis teks eksplanasi siswa dibanding dengan strategi membangkitkan rasa ingin tahu pada menulis pembelajaran teks eksplanasi.

4. Pengaruh strategi berbagi pengetahuan secara aktif (active knowledge

sharing) terhadap kemampuan menulis teks eksplanasi dapat kita lihat juga

dari hasil analisis angket yang menyatakan respon subjek penelitian (kelas eksperimen) merasa strategi berbagi pengetahuan secara aktif yang diterapkan dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi adalah strategi yang menarik (71,9% setuju, 15,6% sangat setuju, dan 12,5% netral); membantu mengembangkan ide siswa (65,6% setuju, 6,25% sangat setuju, dan 28,1% netral); memperoleh informasi berkaitan dengan topik yang akan ditulis (84,4% setuju, 3,1% sangat setuju, dan 12,5% netral); efektif (75% setuju, 6,25% sangat setuju, 12,5 netral, dan 6,25% tidak setuju); memotivasi siswa untuk menulis (62,5% setuju, 34,4 netral, dan 3,1 tidak setuju).

B.Saran

Berdasarkan pengolahan, pembahasan, dan kesimpulan yang peneliti uraikan sebelumnya, maka peneliti sampaikan beberapa saran sebagai berikut.

1. Guru Bahasa Indonesia sebaiknya dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran menulis teks eksplanasi. Strategi berbagi pengetahuan secara aktif (active knowledge sharing) dapat dijadikan alternatif agar siswa tertarik dalam pembelajaran menulis teks eksplanasi. Strategi ini terbukti dapat meningkatkan kemampuan menulis teks eksplanasi siswa.


(4)

2. Penelitian terhadap strategi berbagi pengetahuan secara aktif (active

knowledge sharing) dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dapat dikaji secara

lebih luas, misalnya pada kemampuan berbicara, membaca, menyimak, maupun menulis berbagai genre teks yang lain.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, H. dkk. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Aprilianti, F., Solihatin, E., & Raharjo. (2013). Upaya Meningkatkan Hasil

Belajar PKN Melalui Metode Active Knowledge Sharing. Jurnal PPKN

UNJ [Online]., Vol 1 (2), 15 halaman. Tersedia: http://skripsippknunj.org [7 Januari 2014].

Syamsuddin dan Damaianti, V.S. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Cahyono, E. H. (2012). Penerapan Strategi Pembelajaran Active Knowledge

Sharing (AKS) dalam Pembelajaran Fisika di SMP. Skripsi Sarjana pada

Jurusan Pendidikan MIPA Universitas Jember. Jember: Tidak diterbitkan. Dewi, A. N. (2012). Pengaruh Penggunaan Model Active Knowledge Sharing

Terhadap Hasil Belajar Ditinjau dari Minat Belajar Siswa SMAN 2 Karanganyar. Skripsi Sarjana pada Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta: Tidak diterbitkan.

Emilia, E. (2011). Pendekatan Genre-Based dalam pengajaran Bahasa Inggris:

Petunjuk untuk Guru. Bandung: Rizqi Press.

Fachruri, A. (2010). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik dalam

Pembelajaran PAI dengan Strategi Active Learning Tipe Active Knowledge Sharing di SMPN 31 Semarang, Semester II, Kelas VIII Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi Sarjana pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. Semarang: Tidak diterbitkan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Bahasa Indonesia Wahana

Pengetahuan (Buku Guru) untuk SMP/MTS kelas VII. Jakarta: Pusat

Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kosasih, E. dan Restuti. (2013). Mandiri Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Kunandar. (2013). Penilaian Autentik. Jakarta: Rajawali Press.

Reid, G. (2009). Memotivasi Siswa di Kelas. Jakarta: Indeks. Riduwan. (2013). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Semi, M. A. (2007). Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa. Silalahi, U. (2012). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.


(6)

137

Silberman, M. L. (2009). Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif

(terjemahan oleh Sarjuli, dkk. Dari Active Learning: 101 Strategies to Teach Any Subject (1996)). Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Subana, Dkk. (2005). Statistik Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suprihatiningrum, J. (2013). Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Surjadi, A. (2012). Membuat Siswa Aktif Belajar. Bandung: Mandar Maju.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Panduan Program Pengalaman

Lapangan (PPL) Kependidikan dan tenaga Pendidik. Divisi Pendidikan

Profesi dan Jasa Keprofesian (P2JK) Direktorat Akademik. Tidak diterbitkan.

Wahono, Mafrukhi, dan Sawali. (2013). Mahir Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Zaini, H., Munthe B., dan Aryani, S. A. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Natar Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 6 46

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

2 12 55

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS VII SMP XAVERIUS 3 BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 12 89

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TUMIJAJAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 18 58

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TUMIJAJAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 26 57

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II DALAM MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012-2013 (Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Pringsewu Tahun Pelajaran 2012-2013)

0 14 106

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIK (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 01 Pagelaran Tahun Ajaran 2014/1015)

3 19 59

PENGARUH ACTIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENGELOLAAN LINGKUGAN (Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Talangpadang Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 8 56

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM TULISAN ARGUMENTATIF (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Satya Dharma Sudjana Tahun Ajaran 2014/2015 Materi Pokok Memprediksi Pengaruh Kepadatan P

1 13 62

PENERAPAN METODE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS

0 0 13