HUBUNGAN SIFAT LAHAN SAWAH DENGAN PRODUKTIVITAS PADI DI KAWASAN PESISIR KECAMATAN PASEKAN KABUPATEN INDRAMAYU Kajian Pada Zona Lahan Terkena Pengaruh Air Laut Serta Berbatasan dengan Tambak.

(1)

HUBUNGAN SIFAT LAHAN SAWAH DENGAN PRODUKTIVITAS PADI DI KAWASAN PESISIR KECAMATAN PASEKAN

KABUPATEN INDRAMAYU

Kajian Pada Zona Lahan Terkena Pengaruh Air Laut Serta Berbatasan dengan Tambak)

Abstrak

Kawasan Pesisir merupakan wilayah batasan antara daratan dengan perairan yang masih memiliki pengaruh dari keduanya.Kecamatan Pasekan merupakan kawasan pesisir yang memiliki karakteristik lahan yang berpotensi dalam pemanfaatan lahan yang digunakan, yaitu sebagai lahan pertanian sawah dan tambak, akan tetapi pada pemanfaatan lahan sawah mengalami penurunan pada lahan sawah dilihat dari penurunan pada produktivitas padi bila dibandingkan dengan rata- rata produktivitas di Kabupaten Indramayu.Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui sifat lahan dan kelas kesesuaian lahan sawahdi kawasanpesisir yang terkena pengaruh air laut dan berbatasan dengan tambak serta faktor pembatas yang menjadi penghambat, kemudian upaya perbaikan lahan yang dilakukan oleh petani untuk mengoptimalkan lahan dalam meningkatkan produktivitas padi dikawasan pesisir. Setelah itu mengetahui hubungan antara sifat lahan sawah dengan prouktivitas padi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode dekriptif survey. Populasi penelitian adalah seluruh Wilayah Kecamtan Pasekan. Teknik pengambilan sampel menggunaan purposif

sampling, dengan mengambil 4 desa dari 6 desa. Pengambilan sampel berdasarkan

penggunaan lahan sawah yang lebih dominan di keempat desa tersebut. Sampel yg di dapatkan dibagi menjadi 4 zona, zona I,II,III dan IV yaitu zona I bebas pengaruh air laut, zona II terkena pengaruh air laut dengan jarak jauh, zona III berbatasan dengan tambak dan zona IV terkena pengaruh air laut. Hasil temuan dan analisis dari penelitian menunjukan bahwa sifat dan kesusaian lahan berada pada tingkat S3 Sesuai marginal/Marginally Suitableuntuk zona I, II, dan III, serta faktor pembatas berupa medan kondisi lereng dan sebaran batuan (s) dan ketersediaan hara (n) yang relatif kurang serta pengaruh dari salinitas (x). Tingkat Kesesuaian lahan N1 tidak sesuai saat ini/

Currently suitable pada zona IV untuk zona yang terkena pengaruh air laut berupa banjir

rob serta fakor pembatas berupa ketersediaan hara (n) yang sangat rendah serta pengaruh dari salinitas (x). Tingkat salinitas tinggi terletak pada zona IV tingkat salinitas 11,9 dS/m,dan salinitas terendah terletak pada zona III tingakat salinitas 0,33 dS/m. Tingkat kesuburan tanah sangat berkaitan dengan produktivitas tanaman, dilihat dari kandungan ketersediaan hara pada lahan, serta tingkat salinitas yang mempengaruhi kesuburan tanah. Berdasarkan analisis menunjukan terdapat hubungan antar salinitas dengan produktivitas padi,taraf signifiasi 0,08>0,05 dankorelasi -912< 950,sehingga korelasi yang didapatkan adalah semikin rendah tingkat salinitas, tanah tersebut lebih subur untuk lahan pertanian, dan sebaliknya semakin tinggitingkat salinitas, maka tanah tersebut kurang subur untuk lahan pertanian.


(2)

THE RELATIONS OF SOIL PROPERTIES WITH THE PRODUCTIVITY OF PADDY AT COASTAL AREA PASEKAN SUB-DISTRICT

INDRAMAYU DISTRICT

(Study of Land Zone that Affected by Sea Water and Bordered by Embankment)

Abstract

Coastal area is an area boundaries between mainland and water that still has impact from both. The land at coastal area Pasekan sub-district has characteristics that is potential to the land used, like the most of them are for rice field and embankment but the land use of rice field is decreasing can be identified in the decreasing of paddy

productictivity compared to the average’s in Indramayu district. This research is carried out for discover the soil properties and conformity class of rice field in coastal area that affected by sea water and bordered by embankment also barrier factor become the resistor, then the improvement effortsof land that has done by farmers to increasing land conformity in ways to increase paddy productivity in coastal area. After that, discover the relations between soil properties and paddy productivity.The method that is used in this research is using descriptif survey method, the population is rice field area that affected by sea water and bordered by embankment and all of farmers in this research population location. In the process The population in this research is all of area in Pasekan District. Sampling technique use purposive sampling by taking 4 from 6 villages. It is based on land use of field which is more dominant in the four villages. The available sample is divided into 4 zones, namely zone I is seawater free area, II is affected by distance, III is bordered by ponds, and IVis affected by seawater. The result and analysis of this research show that the characteristics and land suitability is at S3 level (Marginally Suitable) for zone I, II, and III, as well as the limiting factors such as terrain slope condition and rock distribution (s) and nutrients availability (n) which is relatively less and salinity influence (x). The land suitability class is not currently suitable in zone IV which is the area that affected by seawater in the form of tidal flooding and the limiting factors such as nutrients availability (n) which is very low and salinity effect (x). High salinity is located in zone IVsalinity influence 11,9 dS/m and the low one is in zone III salinity influence 0,33 dS/m. Soil fertility is related to plants productivity, judging from the content of nutrients availability in the soil, also the salinity level that affect the soil fertility. Based on the analysis, it shows that there is a relation between each salinity with Productivity, significance level 0,08>0,05, and corelation 912 < 950. So the correlation obtained is the smaller salinity level can make more fertile for agricultural land, and otherwise the higher salinity level can make less fertile for agricultural land.


(3)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara kepulauan, sehingga memiliki kawasan pesisir yang luas dari tiap wilayah pulaunya. Kawasan pesisir ini digunakan oleh penduduk Indonesia sebagai sumber penghidupan yang dianggap mendukung dalam beberapa aspek, seperti penggunaan lahan pesisir untuk pertanian, perikanan, dan pariwsata.

Potensi sumberdaya kawasan pesisir merupakan salah satu sumberdaya yang strategis karena merupakan wilayah yang memiliki ekosistem laut dan darat. Wilayah ini yang memiliki potensi sumberdaya alam yang tinggi sehingga banyak dimanfaatkan untuk bergam jenis pemanfaatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar. Pemanfaatan lahan yang digunakan di kawasan pesisir biasanya digunakan untuk lahan pertanian, tambak, dan pemukiman, bahkan tidak menutup kemungkinan digunakan untuk lahan pariwisata, transportasi dan industri.

Sumberdaya kawasan pesisir memiliki potensi untuk dikembangkan khusunya pengembangan dalam bidang pertanian, seperti pengembangan pertanian bercocok tanam dan peternakan. Pertanian bercocok tanam biasanya digunakan untuk lahan sawah, kebun, tegalan, hutan dan lainnya yang menghasikan produksi dari tanaman, sedangkan pertanian untuk peternakan biasa digunkan untuk lahan tambak, kolam dan sejenisnya yang menghasilkan produksi berupa hewan.

Keadaan geografi suatu wilayah akan mempengaruhi kedaan fisik dan sosial dari suatu wilayah tersebut, seperti curah hujan, keadaan topografi, jenis tanah, hidrologi, geologi dan penggunaan lahan. Dalam mengembangkan potensi kawasan pesisir khusunya untuk lahan pertanian memiliki faktor- faktor yang mempengaruhi di dalamnya seperti faktor fisik dan faktor sosial. Faktor – faktor tersebut akan sangat mempengaruhi pada hasil produksi dari lahan pertanian yang dihasilkan.

Kabupaten Indramayu merupakan salah satu kabupaten yang terletak di bagian utara Pulau Jawa di Provinsi Jawa Barat. Dilihat dari letaknya di bagian


(4)

utara Pulau Jawa Kabupaten Indramayu berbatasan langsung dengan Laut Jawa, sehingga batas antara daratan dan laut merupakan kawasan pesisir sesuai yang dikemukakan oleh Dahuri, dkk, (2001) dalam pengertian kawasan pesisir menurut kesepakatan terakhir internasional bahwa “Kawasan pesisir merupakan wilayah peralihan antara laut dan daratan, ke arah darat mencakup daerah yang masih terkena pengaruh percikan air laut atau pasang surut, dan ke arah laut meliputi daerah paparan benua.”

Dari penjelasan di atas menunjukan bahwa Kabupaten Indramayu merupakan daerah pertemuan antara daratan yang masih dipengaruhi air laut dan lautan yang masih dipengaruhi oleh dataran. Sedangakan dari segi sumberdaya pesisir yang dimanfaatan untuk lahan pertanian dan peternakan Kabupten Indramayu merupakan kawasan lumbung padi, artinya penghasil padi terbesar di jawa barat seteleah karawang serta penghasil ikan dan udang untuk kawasan pesisir.

Berdasarkan keadaan geografisnya Kabupaten Indramayu membentang di pesisir Pulau Jawa memiliki garis pantai 147 km dengan pantai berpasir 64,68km, panjang pantai berlumpur 44,91 km dengan kedalam lumpur bervariasi 10-70cm lebar muara 4,51 km melewati 11 kecamatan dan 36 desa yang berbatasan langsung dengan laut.

Dilihat dari kondisi iklim Kabupaten Indramayu membentang sepanjang pesisir Pantai Pulau Jawa membuat suhu udara di kabupaten tersebut cukup tinggi, yaitu berkisar antara 27˚- 34 ˚Celcius. Sementara untuk keadaan curah hujan rata- rata 200,0 mm/tahun. Sumber Pus Air Jawbar ( 2014).

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Indramayu dalam angka 2014 kabupaten ini memiliki luas 209.942 ha terdiri dari luas lahan tanah sawah 116.805 ha atau 55,63% dan tanah non sawah 93.137 ha.44,36%. Berdasarkan luas lahan yang dimiliki Kabupaten Indramayu tersebut penggunaan lahan Kabupaten Indaramayu di dominasi oleh luas lahan sawah. Luas lahan sawah di Kabupaten Indramayu berubah setiap tahunya, keadaan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya perluasan pemukiman, perubahan tata guna lahan dan karena pengaruh air laut di kawasan pesisir yang berbatasan


(5)

3

dengan laut. Berikut tabel perubahan luas lahan sawah dan non sawah di Kabupaten Indramayu.

Tabel 1.1

Luas Penggunaan Lahan Pertanain dan Non Prtanaian

No Tahun Tanah Sawah (ha) %

Tanah Kering

(ha) %

1 2009 118.663 58,16 85.348 41,83

2 2010 119.043 58,35 84.968 41,64

3 2011 116.675 57,19 87.336 42,80

4 2012 116.759 55,61 93.183 44,38

5 2013 116.805 55,63 93.137 44,36

Sumber : Badan Pusat Statistik Indramayu dalam Angka 2014

Dari tabel 1.1 di atas menunjukan fluktuasi pada perluasan dan penyempitan lahan selama lima tahun kebelakang. Penyempitan pada luas lahan sawah di tahun 2009-2013 mengalami kecenderungan penyempitan pada luas lahan sawah dari luas 58,16 % untuk luas di tahun 2009 menjadi 55,63% di tahun 2013. Sedangkan untuk tanah non sawah atau tanah kering mengalami kecenderungan perluasan lahan dari tahun 2009-2013, perluasan lahan 41,83% di tahun 2009 menjadi 44,36 % di tahun 2013.

Penyempitan pada lahan sawah selain dikarenakan perubahan tata guna lahan juga karena terpengaruh dari air laut seperti pengaruh pasang surut air laut, banjir rob dan abrasi. Dalam data penelitian menurut ITB di spp.itb.ac.id Isfandiari dkk (2011), mengenai potensi dan dampak kenaikan muka air laut bahwa kawasan pesisir Indramayu terendam oleh pasang air laut seluas 82,3 meter jarak dari bibir pantai dan diidentifikasi akan bertamabah mencapai 11 km dari bibir pantai untuk beberapa tahun kedepan. Seringnya terjadi banjir rob karena pengaruh dari pasang surut air laut ini membuat lahan menjadi terkikis dan lahan sawah termasuk lahan yang menjadi objek dalam penyempitan lahan akibat pengaruh dari air laut.

Dengan terjadinya penyempitan pada lahan sawah di Kabupaten Indramayu, hal tersebut akan memepengaruhi penyempitan lahan sawah pada kecamatan- kecamatan yang ada di kawasan pesisir Kabupaten Indramayu yang memiliki lahan sawah dan akan mempengaruhi pada hasil produksi dari tanaman yang akan


(6)

kecamatan kawasan pesisir di bagian utara dari ibu kota Kabupaten Indramayu. Kecamatan Pasekan merupakan salah satu Kecamatan yang terdapat di kawasan pesisir yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa di bagian utara, sekaligus selain itu juga kecamatan ini merupakan salah satu kecamatan yang terkean dampak dari kenaikan muka air laut karena pengaruh pasang air laut dan banjir rob.

Secara geografis Kecamatan Pasekan memiliki topografi dengan kemiringan lereng 8-15% merupakan kelas landai atau agak miring dan memiliki ketinggian 2-19 m dpl, sehingga potensi untuk terkena pengaruh air laut. Selain itu juga merupakan kecamatan yang penggunaan lahanya di gunakan untuk lahan pertanian salah satunya lahan sawah, penggunaan lahan sawah di kecamatan ini mengalami penyempitan dari tahun ketahun, karena terjadi perubahan lahan sawah menjadi lahan tambak sehingga lahan tambak menjadi dominan pada kecamatan ini.

Kecamatan Pasekan memiliki luas lahan 7.1203 ha terdiri lahan sawah 20,4933 ha atau 27,208 % dan 7.1182,507 ha lahan non sawah 72,792% sementara 63,52% digunakan untuk lahan tambak dengn luas 45,2274 ha. Perubahan pada peyempitan lahan sawah merupakan masalah untuk kawasan pesisir yang memiliki potensi untuk mengembangkan lahan pertanian khususnya lahan sawah karena Kecamatan Pasekan merupakan kecamatan baru yang ingin mengembangkan kecamatannya dari segi pertaniannya.

Penggunaan lahan tambak di Kecamatan Pasekan merupakan lahan dominan, akan tetapi lahan sawah masih di budidayakan oleh penduduk Kecamatan Pasekan, sehingga tidak sedikit lahan sawah yang berbtasan dengan lahan tambak. Hasil dari sawah lebih dianggap memberikan nilai ekonomi lebih dibandingkan hasil dari tambak, akan tetapi tidak sedikit penduduk beralih mata pencaharian menjadi petani tambak karena selama tiga tahun kebelakang terjadi penurunan produktivitas padi. Masalah pada perubahan tata guna lahan sawah yang mengalami penyempitan melainkan perubahan dari lahan sawah menjadi lahan tambak.

Produktivitas padi dipengaruhi oleh kondisi fisik suatu tempat dan pengelolaan yang dilakuakan oleh petani untuk menghasilakan padi. Syarat


(7)

5

tumbuh padi diantaranya tumbuh pada ketinggian 0-155 m dpl dengan temperatur 19-27˚C. Tanaman padi membutuhkan penyinaran yang maksimal. Padi membutuhkan tanah lumpur subur dengan ketebalan 18-22 cm dan pH tanah 4-7.

Dilihat dari syarat tumbuh padi, Seharusnya Kecamatan Pasekan memiliki kondisi fisik yang sesuai dengan suhu temepratur yang dimiliki 27-34 ˚C, memiliki pH 5-7 serta memiliki tanah lumpur yang cukup jika dibandingkan syarat tumbuh padi, akan tetapi penurunan produktivitas padi terjadi selama tiga tahun kebelakang. Berikut data mengenai penurunan produktivitas padi di Kecamatan Pasekan.

Tabel 1.2

Produktivitas Tanaman Padi pada Tahun 2009 -2013

No Tahun Luas Panen (ha)

Produktivitas Padi (Ton/ha/Tahun)

Rata- rata Produktivitas Sekali Panen (Ton/ha/Panen)

1 2011 1.577 7,755 3,87

2 2012 1.598 7,056 3,58

3 2013 1.598 7,066 3,53

Sumber : Badan Pusat Statistik Kecamatan Pasekan 2013

Dari tabel 1.2 di atas menunjukan adanya penurunan pada produktivitas padi di tahun 2011 ke 2012 produktivitas padi 7,75kw/ha/ tahun menjadi 7,056 kw/ha/tahun. Kemudian di tahun 2013 produktivitas padi stabil cenderung naik 0,1kw, 7,066 nilai kenaikan yang rendah jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Nilai produktivitas yang cukup rendah jika dibandingakan dengan nilai produktivitas padi rata- rata di Kabupaten Indramayu yaitu 11 ton/ha/ tahun.

Pada dasarnya nilai produktivitas Kabupaten Indramayu menduduki urutan pertama yakni 5,5 ton untuk sekali panen. Pemerintah Kabupaten Indaramyu (2006) dan di kawasan pesisir dan pantura seharusnya memiliki nilai rata- rata optimal 9,0-10,0 ton dalam satu tahun dalam dua kali garapan, karena masyarakat Kabupaten Indramayu diberlakukan dua kali garapan dalam satu tahun disesuaikan dengan musim. Kecamatan Pasekan memiliki produktivitas yang kurang untuk lahan sawah dari hasil produksi yang dihasilkan yang hanya menghasilkan rata-rata 7,72 ton/ha dalam satu tahun.

Masalah yang muncul karena pengaruh air laut dari pasang surut dan banjir rob serta lahan sawah berbatasan dengan lahan tambak menjadi hipotesa


(8)

sementara mengenai terjadi penurunan pada produktivits padi. hal ini mengindikasikan bahwa terdapat faktor yang mempengaruhi terjadinya penurunan pada produktivitas padi, sehingga perlu dikaji untuk dapat diketahui faktor penyebab diamana pengaruh air laut dan banjir rob serta lahan sawah yang berbatasan dengan lahan tambak di anggap menjadi faktor penyebab terjadinya penurunan produktivitas Padi di Kecamatan Pasekan.

Terjadinya penurunan produktivitas tanaman padi dengan sifat lahan kawasan pesisir yang terkena pengaruh pasang surut dan banjir rob serta lahan sawah yang berbatasan dengan lahan tambak. yang menjadikan kajian pada lahan sawah di kawasan pesisir Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu. Kajian ini untuk mengidentifikasi tingkat kesesuaian lahan sawah serta pengaruh tingkat salinitas pada tanah di kawasan pesisir yang terkena pengaruh air laut dan berbatasan dengan tamabak tersebut.

Pada kawasan yang terpengaruh air laut mengindikasikan terdapatnya ion- ion garam yang terlarut dalam tanah, garam yang dominasi adalah berupa garam dapur NaCl, akan tetapi garam lain pun dapat menetukan kesalinan tanah atau disebut juga salinitas tanah. Semakin tinggi salinitas tanah semakin tinggi kandungan garam yang terlarut, sebaliknya semakin rendah salinitas maka semakin rendah kandungan garam yang terlarut. Pada tanah yang salin adalah tanah yang memiliki kandungan garam tinggi, serta kandungan garam atau salinitas tanah tersebut akan mempengaruhi pada tanaman. Tidak semua tanaman cocok dengan tanah yang salin, hal tersebut tergantung pada tingka toleransi tanaman pada tanah yang salin.

Perlunya penelitian ini dilakukan adalah menganalisis sifat dan kesesuaian lahan yang terkena pengaruh air laut dan banjir rob serta lahan sawah yang berbatasan dengan lahan tambak terhadap penurunan produktivitas padi. Sehingga dapat diketahui sesuai atau tidaknya lahan sawah saat ini yang masih di budidayakan oleh penduduk Kecamatan Pasekan,serta hubungan sifat lahan yang terkena pengaruh air laut yang memiliki karakteristik salinitas dari air laut terhadap produktivitas tanaman padi. Setelah diketahui sifat dan kesesuian lahan dari pengeruh faktor tersebut akan ditarik kesimpulan mengenai hubungan sifat dan kesesuaian lahan dari pengaruh faktor tersebut dengan penurunan


(9)

7

produktivitas padi kemudian evaluasi lahan serta upaya perbaikan lahan untuk meminimalisir faktor pembatas lahan yang terkena pengaruh air laut, dan berbatasan dengan tambak.

B.Identifikasi Masalah

Kabupaten Indramayu merupakan Kabupaten yang memiliki kawasan pesisir karena letaknya yang berada di bagian utara Pulau Jawa yang berbatasan dengan laut. Penggunaan lahan dominan adalaha lahan pertnian 55, 63% merupakan lahan sawah dan 44,37% lahan non sawah, di tahun 2013, akan tetapai lahan sawah mengalami penyemiptan karena akibat perubahan tata guna lahan sawah menjadi lahan tambak serta pengaruh air laut karena dampak kenaikan muka air laut yang mencapai 82,3 meter dari bibir pantai menjadikan kondisi lahan pesisir tergenang air pasang. Kondisi ini terjadi pada salah satu kecamatan yang menjadi lokasi kajian penelitian ini yakni Kecamatan Pasekan.

Kecamatan Pasekan yang kondisi letak geografis nya merupakan kawasan pesisir di bagin utara dai ibu kota Kabupaten Indramayu sehingga kecamatan tersebut memiliki potensi untuk terkena pengaruh dari air laut. Selain itu penggunaan lahan Kecamatan Pasekan di dominasi untuk kawasan pertanian dengan luas lahan sawah 20,498 ha di tahun 2013, serta lahan tambak 45,2274 ha

penggunaan lahan sawah beralih pada penggunaan lahan tambak karena terjadi penurunan pada produktivitas padi. Jika dilihat dari kondisi geografisnya dan syarat tumbuh tanaman padi kecamatan Pasekan memiliki kesesuaian, akan tetapi dalam hal ini justru tidak terjadi seharusnya. Petani sawah dijadikan mata pencaharian utama setelah petani tambak oleh masyarakat, hal tersebut dilihat berdasarkan jumlah kelompok tani di tahun 2013 berjumlah 1782 jiwa dari jumlah penduduk Kecamatan Pasekan 23.745 jiwa.

Penurunan produktivitas padi menjadi sebuah masalah untuk kajian ini sehingga penelitian ini mengkaji mengenai sifat dan kesesuain lahan sawah serta pengaruh tingkat salinitas tanah yang terkena pengaruh air laut dan lahan sawah yang berbatasan dengan lahan tambak di kawasan pesisir. Produktivitas tanaman padi yang mengalami penurunan dilihat dari tiga tahun kebelakang dari tahun


(10)

2011-2013, hal tersebut memberikan indikasi untuk mengetahui hubungan antara sifat lahan sawah dengan penurunan produktivitas padi di kawasan pesisir.

Mengingat produktivitas dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor fisik dan faktor sosial, sehingga faktor tersebut dijadikan variabel pengaruh terhadap produktivitas tanaman padi. Menurut Arsyad (1995 hlm.25) menyatakan “produktivitas tanaman padi dipengaruhi oleh kondisi fisik dan sosial kawasan Pesisir, seperti kondisi kesuburan tanah, jenis komoditas serta tingkat penerapan teknologi”.

Kesuburan tanah dalam ruang lingkup yang luas dalam lahan perlu dikaji mengenai sifat lahan sawah yang dimilikinya, sehingga untuk mengetahui hubungan sifat lahan sawah dengan produktivitas padi di kawasan Pesisir yang memiliki karakteristik sifat lahan tersendiri. Dalam hal ini aspek yang dijadikan faktor pengaruh dari kedua variabel tersebut meliputi aspek fisik adalah zona pengaruh air laut meliputi pengaruh pasang surut dan zona berbatasan dengan tambak di kawasa pesisir. Pengaruh faktor tersebut diidentifikasi kesesuaian lahan sawah untuk tanaman padi di kawasan pesisir yang terkena pengaruh air laut dan lahan sawah yang berbatasan dengan lahan tambak di Kecamatan Pasekan diantaranya:

1. Wilayah pengaruh zona pengaruh air laut meliputi pengaruh pasang surut dan banjir rob terhadap lahan sawah.

2. Wilayah berbatasan dengan tambak terhadap lahan sawah.

Selain Aspek fisik terdapat aspek sosial yang dijadikan faktor akibat dari kedua variabel tersebut, adalah mengetahui produktivitas tanaman padi dengan mengukur hasil produksi yang dihasilkan sawah oleh petani pemilik dan penggarap dikawasan pesisir Kecamatan Pasekan.

C.Rumusan Masalah

1. Bagaimana sifat dan kesesuaian lahan sawah yang terkena pengaruh air laut serta berbatasan dengan tambak di kawasan pesisir Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu?


(11)

9

2. Bagaimana produktivitas padi pada lahan sawah yang terkena pengaruh air laut serta berbatasan dengan tambak di kawasan pesisir Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu?

3. Bagaimana hubungan antara sifat lahan sawah dengan produktivitas padi yang terkena pengaruh air laut serta berbatasan dengan tambak di kawasan pesisir Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu?

D.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini diantaranya:

1. Mengidentifikasi sifat dan kesesuaian lahan sawah yang terkena pengaruh air laut serta berbatasan dengan tambak di kawasan pesisir Kecamtan Pasekan Kabupaten Indramayu.

2. Mengetahui produktivitas padi pada lahan sawah yang terkena pengaruh air laut serta berbatasan dengan tambak di kawasan pesisir Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu

3. Menganalisis hubungan antara sifat dengan produktivitas padi yang terkena pengaruh air laut serta berbatasan dengan tambak di kawasan pesisir Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu.

E.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini, adalah:

1. Sebagai salah satu syarat pemenuh tugas akhir untuk menyelesaikan program sarjana mahasiswa S1

2. Sebagai sarana dalam menambah pengalaman dan wawasan yang lebih luas dalam penelitian

3. Sebagai sarana pembelajaran untuk lebih baik lagi dalam melakukan penelitian selanjutnya

4. Sebagai penginspirasi dan motivasi dalam membuat dan melakukan penelitian 5. Sebagai media dalam menginformasikan data dari hasil penelitian

6. Sebagai bahan informasi bagi masyrakat khususnya Kecamatan Pasekan kawasan pesisir Kabupaten Indramayu mengenai produktivitas padi dan lahan yang dimiliki dalam penggunaannya.


(12)

7. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dan instansi yang terkait mengenai pengelolaan lahan yang berkaitan dengan sistem pertanian.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Penulisan ini dirancang berdasarkan penulisan karya ilmiyah yang baku dan berlaku. Dalam penelitian ini terdiri dari :

Bab I yakni pendahuluan dalam bab ini memaparakan tulisan penelitian dari latar belakang yang melandasi adanya penelitian ini serta yang berkaitan diangkatnya Judul yang diajukan dan disepakati, identifiasi malasalah penelitaian, rumusan masalah, tujuan penelitian yang akan dicapai dan manfaat yang didapatkan dari penelitian.

Bab II yakni tinjauan pustaka, dalam bab ini memaparkan teori- teori yang yang digunakan dalam penelitian ini dan yang berkaitan dan mendukug penelitian yang dilakaukan, dalam tnjauan teori didalamnya tedapat di kawasan pesisir, karakteristik dan kesesuaian lahan, evaliasi lahan dan faktor pembatas lahan serta produktivitas pertanian dan sistem pertanian.

Bab III yakni prosedur atau langkah- langkah penelitian pada bab ini memaparkan tentang mengenai proses penelitian prosedur yang digunakan dari pra, pas dan pasca penelitian berlangsung. Diantaranya penjelasan mengenai bab ini adalah metode penelitian, populasi dan sampel variabel penelitian, teknik pengumpul data, alat pengumpul data, teknik analisis data dan lerangkah penelitian.

Bab IV yakni hasildan pembahsan dari penelitian dan dibahas dalam bab ini, hal- hal yang dengan analisis dan pengolahan data sehingga mnghasilkan suatu hasil dari data yang didapatkan dalam bab ini data yang dianalisis adalah mengenai sifat lahan yang dilihat dan produktivitas padi di Kecamtan Pasekan di kawasan pesisir Kabupaten Indramayu serta menetukan kesesuain lahan dan evaluasi lahan sawah tersebut.

Bab V yakni penyimpulan, selain itu rekomendasi yang diberikan untuk sebuah bahan masukan dan reverensi dalam tujuan perbaikan dalam selanjutnya untuk pihak terkait dalam penelitian ini. dari bab ini melihat bab sebelumnya untuk diambil intisari dari semua hasil analisis penelitian yang dilakukan.


(13)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A.Metode Penelitian

Metode merupakan langkah yang harus dimiliki dalam sebuah penelitian untuk memudahkan dalam mencari data yang akan diteliti yang digunakan dengan mengacu pada permasalahannya, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.

Menurut Arikunto (1986 hlm. 46) menyatakan bahwa “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya, data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder”.

Untuk mendukung dalam penelitian untuk mencari data dapat dilakukan dengan deskriptif dan didukung oleh metode survey.

Menurut Tika (1997 hlm. 9) definisi metode survey menyatakan bahwa, “Survey suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah besar data berupa variabel, unit atau individu dalam waktu yang bersamaan. Data dikumpulkan melalui individu atau sampel fisik tertentu dengan tujuan agar dapat menggeneralisasikan terhadap apa yang diteliti.variabel yang dikmumpulkan dapat bersifat fisik maupun sosial, yang bersifat fisik misalnya tanah, geomorfologi, faktor iklim, dan sebagainya. Sedang yang bersifat sosial dapat berupa kependudukan, agama, mata pencaharian, pendapatan penduduk”.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode survey adalah metode yang dilakukan untuk mengumpulan sejumlah data dari variabel, bersifat fisik maupun sosial dalam waktu yan bersamaam sehingga data yang dikumpulkan dapat mengeneralisasikan terhadap objek yang diteliti.

B.Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2011 hlm. 119) adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.”


(14)

Dapat diartikan bahwa populasi bukan hanya orang, obyek, jumlah suatu obyek ataupun benda alam lainya, melainkan seluruh karakteristik yang dimiliki suatu obyek.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aspek ruang dan manusia yang terdapat di seluruh wilayah Kecamatan Pasekan.

Populasi ruang ini adalah obyek kajian dalam sebuah ruang lingkup wilayah yang di dalamnya terdapat benda- benda alam seperti tanah, batu, air dan lainya dengan karakteristiknya yang akan dijadikan obyek penelitian. Secara umum lokasi penelitian ini adalah lokasi penelitian pada lahan sawah yang terkena pengaruh air laut serta lahan sawah berbatasan dengan tambak dan wilayah yang dijadikan populasi adalah seluruh wilayah di Kecamatan Pasekan Kawasan Pesisir Kabupaten Indramayu, diataranya adalah Desa Brondong, Desa Pasekan, Desa Pagirikan, Desa Totoran, Desa Karanganyar dan Desa Pabean ilir. Sedangkan populasi manusia adalah meliputi seluruh jumlah petani di Kecamatan Pasekan Kawasan Pesisir. Seluruh jumlah petani di Kecamatan Pasekan yang dijadikan populasi adalah Petani sebagai penggarap maupun pemilik dan lahan pertanian petani sawah.

2. Sampel

Pengertian sampel menurut Sumaatmaja(1988 hlm.112) menyatakan bahwa, “Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap representatif atau mewakili daerah yang diteliti. Sampel disini diartikan ruang lingkupnya lebih kecil dibandingkan populasi karena dalam penelitian memiliki sifat keterbatasan dalam baik keterbatasan dalam dana, tenaga maupun waktu sehingga dapat diperkecil lingkupanya namun dianggap mewakili secara general”.

Berdasarkan uraian diatas bahwa sampel adalah sampel yang diambil merupakan dari populasi yang dianggap mewakili di daerah yang di teliti, dimana sampel dalam hal ini adalah ruang lingkup yang kecil yang dimiliki dalam rangka meminimalisir keterbatasan dana, tenaga maupun waktu.

Proses menentukan sampel dalam penelitian ini, dalam penelitian ini yang akan dijadikan adalah sampel manusia adalah Purposif Sampling. Mnurut Tika (2005 hlm.41) disebut juga judgement sampling adalah” sampel yang dipilih secara cermat dengan mengambil orang atau objek penelitian yang selektif dan mempunya ciri- ciri spesifik. Sampel yang dimabil memiliki ciri- ciri yang


(15)

43

representatif”.Dalam penentuannya sampel dibagi dua yaitu sampel wilayah dan sampel manusia

a) Sampel wilayah

Teknik sampling menurut Sugiyono (2011 hlm.121) menyatkan bahwa, “Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk menetukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian”.

Dalam penelitian ini penentuan sampel ditentukan empat desa dari seluruh wilayah di Kecamatan Pasekan karena di kempat desa tersebut merupakan desa yang luas penggunaan lahan sawahnya yang lebih dominan dibandingan ke dua desa yang lainnya.Selain itu kondisi geomorfologi yang dimiliki suatu wilayah tersebut memiliki kesamaan satu sama lain, diantaranya teknik sampling dari sampel yang diambil tersebut diajukan sebagai mewakili dari keseluruhan obyek yang dikaji.

Teknik sampel yang dilakukan dengan mengambil beberapa titik pada lahan sawah dikawasan pesisir di wilayah yang terkena pengaruh air laut dengan spesifikasi lahan yang memiliki pengaruh selang pasang surut, terkena banjir rob air laut serta berbatasan dengan tambak.

Dalam pengambilanya dilakukan berdasarkan keadaan geomorfologi dengan overlay peta satuan lahan, jenis tanah, kemiringan lereng dan penggunaan lahan sawah. Selain itu pengambilan sampel juga memperhitungakan pada wilayah yang terkena pengaruh air laut serta lahan sawah yang berbatasan dengan tambak.

Dalam penelitian ini di ambil empat desa yang secara penggunaan lahan sawah adalah wilayah pertanian dan berbatasan dengan tambak, yang diamati yang dijadikan sampel dengan kajian wilayah terkena pengaruh air laut diantaranya zona pengaruh pasang surut, zona terkena banjir rob air laut dan berbatasan dengan tambak. Tehnik mengambil sampel representatif, cara penentuannya adalah mengambil sampel di zona yang terkena pengaruh air laut yakni zona penagruh pasang surut dan banjir rob serta lahan sawah yang berbatasan dengan tambak.


(16)

b) Sampel manusia

Dalam teknik pengambil sampel manusia dibutuhan jumlah sampel yang harus diambil dan salah satu cara menentukan besaran sampel yang memenuhi hitungan itu adalah yang dirumuskan oleh Slovin dalam Umar (2008):

n =

Keterangan:

n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e = Tingkat kesalahan yang masih bisa di tolerir n =

=

=

93,27

Rumus tersubut menyatakan di ambil dalam pengambilan sampel manusia dari beberapa penduduk sebagai penggarap dan pemilik lahan sawah di satu populasi. Pengambilan sampel ini diambil 93,27 dibulatkan menjadi 93 orang untuk dijadikan sampel dalam satu populasi untuk mendapatkan hasil yang porposional dan representatif.

Sampel yang diamabil berdasarkan perhitunan rumus Slovin dalam Umar (2008). Pengambilan sampel ini dengan convidence level 10% dan pengambilan sampel diambil dari jumlah kelompok tani yang terdapat di 4 desa Kecamatan Pasekan.

Jumlah sampel 93 responden dari 1388 responden dianggap mewakili dari populasi yang telah ditentukan. Dari sampel berjumlah 93 responden dapat di bagi kedalam 4desa untuk diambil perdesanya. Berikut penjabaran pembagian sampel perdesa ada pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Jumlah Sampel Perdesa No Nama Desa Jumlah Petani Jumlah Sampel

Kecamatan

Sampel Perdesa Hasil

1 Pasekan 154 93 n

11

2 Brondong 851 93 n

,01 58

3 Karang anyar 107 93 n

8

4 Pabean ilir 276 93 n

16

Jumlah 1388 93


(17)

45

Dari tabel diatas diketahui untuk jumlah sampel perdesa dari seluruh populasi dari ke empat desa diantaranya Desa Pasekan 6 sampel dari 11 jumlah petani dari 154, Desa Brondong 58 responden dari 851 jumlah Petani, Desa Karanganyar 8 responden dari 107 jumlah petani, Desa Pabean ilir 16 responden dari 276 jumlah petani.

C.Definisi Operasional

Pada penelitian ini akan dibahas mengenai tingkat evaluasi dan kesesuaian lahan serta produktivitas tanaman padi dan batasan- batasan yang menjadi perbaikan lahan dan serta tingkat salinitas tanah. Untuk menghindari terjadi kekeliruan dalam pemahaman sehinnga perlu adanya penjelasan mengenai pembahasan yang tidak dimengerti dalam proposal ini.

1. Kawasan Pesisir merupakan daerah pertemuan antara darat dan laut yang ke arah darat yang masing memiliki pengaruh sifat laut seperti angin laut, pasang surut dan intrusi air laut, serta kawsan pesisir dalam penelitian ini adalah kawasan yang masih memiliki pengaruh dari zona pasang surut air laut, wilayah pertanian, wilayah yang sering terjadi oleh banjir rob dan yang berbatasan dengan tambak.

2. Produktivitas padi merupakan kemampuan tanaman padi untuk menghasilkan benih atau buah yang dipengaruhi faktor- faktor fisik seperti keadaan iklim, geomorfologi, geologi, hoidrologi dan kondisi tanah.

3. Sifat tanah biasanya diamati dan dipelajari di lapangan untuk mengetahui dari sifat morfologi tanah yang meupakan sifat fisik dari tanah tersebut. Sarwono (2007 hlm.37).

4. Kesesuaian lahan merupakan sistem klasifikasi kecocokan suatu lahan untukpenggunaan lahan tertentu. Sitanala (1991hlm.1), kesesuaian lahan disini adalah lahan untuh pertanian tanaman padi sehingga untuk mengetahui klasifikasi kecocokan lahan dikawasan pesisir di wilayah zona penagruh air laut yakni pengaruh pasang surut dan terkena banjir rob serta lahan sawah yang berbatasan dengan tambak.

5. Pembatas lahan merupakan kualitas lahan dapat merupakan sektor pembatas jika tidak hampir tidak dapat memenuhi persyaratan untuk memperoleh


(18)

produksi yang optimal dan pengelolaan suatu penggunaan lahan tertentu. Jamulya (1991hlm.5).

6. Evaluasi lahan merupakan nilai potensi suatu lahan untuk tujuan tertentu Sarwono (2007). Evaluasi lahan disini merupakan nilai untuk mengetahui potensi lahan kawasan pesisir dalam optimalisisasi produktivitas tanaman padi,setelah diketahui faktor pembatas lahan.

7. Zona pengaruh air laut adalah wilayah yang terkena pengaruh Pasang surut air laut, pengaruhnya pasang surut air laut terhadaplahan pertanian (sawah), baik melalui air laut langsung( banjir rob), maupun air aliran sungai diwilayah pertanian yang terkena pengaruh pasang surut air laut.

8. Zona berbatasan dengan tambak adalah zona yang memiliki pengaruh lahan tambak yang sebagaian besar oleh digenangi air yang memiliki garam (asin) yang dapat meluapkan air tambak tersebut terhadap lahan pertanian (sawah), yang memiliki kesesuaian dan karakteristiklahan sendiri.

9. Salinitas adalah seluruh kandungan ion- ion garam yang larut dalam air. Dalam hal ini salinitas tanah pada lahan sawah yang terpengaruh air laut serta berbatasan dengan tambak.

D.Variabel

Menurut Sugiyono (2008) menyatakan, “Variabel bisa di definisikan sebagai atribut, sifat atau nilai suatu obyek atau orang yang memiliki karakteristik tersendiri kemudian di tarik kesimpulannya.”

Dari uraian di atas bahwa variabel merupakan suatu objek dimana objek tersebut memiliki karakateristik berupa atribut, nilai,atau sifat kemudian dari karakteristik tersebut bertujuan untuk di dapat sebuah hasil kesimpulan.

Nilai suatu obyek dari karakteristik yang dimiliki adalah sifat lahan dengan produktivitas padi dan dapat ditarik kesimpulan berupa kesesuaian lahan yang memiliki hubungannya dengan produktivitas padi yang dihasilkan. Variabel dari penelitian ini memiliki variabel bebas dan terikat. Variabel bebas adalah sifat lahan sawah di kawasan pesisir dengan indikator kesesuain lahan terhadap tanaman padi, faktor pembatas lahan dan tingkat salinitas.Sedangkan variabel terikatnya adalah produktivitas tanaman padi di kawasan pesisir tersebut.


(19)

47

Indikator variabel untuk tingkat kesesuaian pada tanaman padi seperti yang terdapat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.2 Tabel Indikator Variabel

Sumber : Analisis

Dari tabel 3.2 indiator variabel di atas menjelaskan bahwa produktivitas padi dipengaruhi oleh aspek sosial dimana peran dari manusia meliputi pengelolaan dan peran teknologi meliputi alat dan bahan yang digunakan serta sistem pertanian. Kemudian terdapat aspek fisik diaman aspek fisik dalam hal ini termasuk pada aspek fisik pada umumnya seperti topografi iklim, hidrologi, ketinggian tempat dan penggunaan lahan dari aspek fisik tersebut mempengaruhi produtivitas padi yang dilihat selain pengelolaan dan teknologi juga melihat faktor dari sifat dan kesesuaian lahanya, sehingga variabel dalam penelitian ini lebih menitik beratkan pada kondisi lahan yang terkena pengaruh air laut seperti pengaruh pasang surut air laut dan banjir rob serta pengaruh dari berbatasan dengan lahan tambak, kemudian di analisis sifat lahan serta kesesuaian lahan tersebut di hubungkan dengan produktivitas padi.

Dalam penelitian ini terdapat variabel bebas dan terikat:

Gambar 3.1 Variabel Penelitian Sumber : Analisis

Variabel Aspek Indikator Sub Indikator

Produktivitas Padi

Sosial

Manusia Pengeloaan

Teknologi Alat dan Bahan yang digunakan dan Sistem Pertanian

Fisik

Zona Pengaruh Air Laut Serta Batasan

dengan Tambak

Ketinggian Tempat , Bentuk Lahan, Sifat Lahan

Sumber Air, Bentuk Lahan, Sifat Lahan Kelas Drainase, Ketinggian Tempat, Kandungan Air, Sifat Lahan

Variabel Bebas

1. Sifat Lahan Pertanian Kawasan Pesisir ( Zona Pengaruh Air Laut serta Berbatasan Tambak)

- Kesesuain Lahan - FaktorPembatasLahan - Tingkat Salinitas

Variabel Terikat Produktivitas Tanaman


(20)

E.Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data ini dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan alat dan bahan yang tersedia. Dalam teknik pengumpulan data dilakukan klasifikasi untuk data yang kuantatif dan data kualitatif, karena secara umum hal tersebut memiliki perbedaan jenis data. Berbagai cara dalam melakukan pengumpulan data dalam sebuah penelitian, hal tersebut tergantung data yang dibutuhkan disesuaikan dengan teknik pengumpulan data yang di anggap cocok. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan observasi lapangan, studi literatur, wawancara dan studi dokumentasi.

1. Observasi

Observasi adalah cara dan tehnik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian. Tika, (2005 hlm.44).

Dalam penelitian ini dilakukan observasi langsung yaitu observasi yang dilakukan terhadap objek di tempat kajian pada zona wilayah yang terkena pengaruh air laut yang dintarnya pengaruh pasang surut dn banjir rob serta berbatasan dengn tambak di wilayah pesisir Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu. Observasi tidak langsung yaitu pengamatan yang dilakukan tidak pada berlangsungnya peristiwa yang akan diamati. Dalam penelitian ini pengamatan dilakukan dengan melihat data dan foto kondisi objek kajian dari data sekunder yang telah didapat.

Observasi yang dilakukan dalam penelitian untuk mendapatkan data yang representatif.

a) Observasi non partisipasi dengan pengamatan langsung dengan mengamati kondisi sosial namun tidak ikut berpatisipasi dengan anggota kelompok orang, dan pengamatan fisik dapat dilakukan dengan menggunakan foto, peta dan lainya.

b) Observasi sistematis observasi yang menentukan terlebih dahulu secara sistematis unsur- unsur yang akan di observasi dengan disesuaikan dengan tujuan dan hipotesis yang telah dirancang. Dalam penelitian ini unsur- unsur


(21)

49

yang yang akan diobservasi adalah kondisi sosial dan kondisi fisik hubungan produktivitas padi dengan sifat lahan.

Tabel 3.3

Indikator Aspek yang diamati untuk Penelitian Data Sosial Responden Mata

Pencaharian

Petani Indikator Sub Indikator

Aspek yang diamati

Status Kepemilikan Pemiliki dan Penggarap Penyewa

Sistem Pengelolaan

Jenis Sawah Alat dan Bahan Sumber Pengairan Proses Pengelolaan Ekonomi Modal Pendapatan Hasil Produksi

Kendala Zona Pengaruh Pasang Surut dan Banjir rob serta Berbatasan dengan Tambak Sumber : Analisis

Pengumpulan data sosial didapat dari hasil wawancawa sosial dengan indikator yang tertera pada tabel3.3 hingga dapat di klasifikasikan sampai tahap tabulasi data aspek yang diamati untuk data sosial adalah status kepemilikan, sistem pengelolaan, Ekonomi dan kendala yang dihadapi oleh petani sawah.

Tabel 3.4

Indikator aspek yang di amati untuk Penelitian Data Fisik Kondisi

Fisik

Indokator Sub Indikator

Aspek yang diamati

Sifat Lahan Sawah

Sifat Fisik

Kondisi Lahan di Zona Pengaruh Air Laut serta Berbatasan dengan Tamabak

Sifat Kimia Sifat Biologi Karakteristik Lahan (t)Temperatur (w)Ketersediaan air (r )Kondisi Perakaran (s)Medan (x) Salinitas Kesesuaian Lahan Sawah S1,S2,S3,N1,N2

Faktor Pembatas Sumber : Analisis

Indikator data fisik di dapat dari hasil penelitian dilapangan dengan aspek yang diamati adalah mengetahu sifat, karaktistik, kesesuaiandan evaluasi lahan di


(22)

zona lahan pengaruh air laut serta berbatasan dengan tambak dapat dilihat pada tabel 3.4 di atas.

2. Wawancara

Wawancara digunakan untuk mengetahui hal- hal yang mendalam pada responden. Susan Stainback (1988 hlm.316) menyatakan bahwa “Dengan wawancara maka peneliti akan mengetahui hal- hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa di temukan melalui observasi”.

Dalam teknik wawancara ini dilakukan dengan wawancara semi berstruktur dimana peneliti harus membawa pedoman wawancara untuk mengetahi permasalahan dan pelaksanaan nya secra lebih bebas, dimana peneliti bertugas mewawancarai dengan mendengarkan dan mencatat hal yang telah diinformasikan oleh responden.

3. Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh seorang peneliti tidak secara langsung dari subjek atau objek yang diteliti, tetapi melalui pihak lain seperti instansi-instansi atau lembaga- lembaga yang terkait, perpustakan, arsip, perorangan, dan sebagainya. Tika (2005 hlm.60).

Dalam penelitian ini pengumpulan data sekunder yang diperlukan adalah data mengenai data produktivitas dilihat dari luas lahan pertanian dan hasil produksi pertanian masyrakat, serta data luas lahan yang terkena pengaruh air laut serta berbatasan dengan tambak.

4. Analisis Laboratorium

Analisis ini diperlukan untuk mengetahui unsur kandungan pada tanah yang diteliti dengan tujuan untuk mengidentifikasi sifat lahan serta kesesuaian lahan. Sehingga analisis laboratorium ini untuk mengetahui sifat tanah yang memiliki pengaruh terhadap tingkat kesesuaian lahan pada tanaman padi.

Adapun parameter yang diukur pada sampel tanah di uji di laboratorium adalah pH, N-total,P2O2 tersedia,K2O tersedia,KTK( me/100gram tanah), salinitas serta tekstur tanah.

Hasil analisis laboratorium kemudian diidentifikasi hasil pengujian dan dijadikan sebagai bahan untuk mengukur tingkat kesesuaian lahan pada tanaman


(23)

51

padi di Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu. Setelah analisis laboraturium dilanjutkan dengan proses analisis deskriptif sehingga hasil uji dapat dijabarkan secara jelas.

5. Tabel Analisis

Menurut Tika ( 2005) , Tabel analisis (talk table) adalah tabel yang memuat suatu jenis informasi yang telah dianalisis dan dari tabel tersebut dapat diambil suatu kesimpulan. Cara pembuatan tabel analisis adalah

a. Tabel harus diberi nomor urut

b. Ada judul tertentu dan harus dibuat secara singkat c. Kolom tabel sedikit mungkin

d. Dibagian bawah tabel di sebutkan sumbernya.

F. Alat Pengumpul data

Dalam penelitian ini diperlukan alat untuk memudahkan pengmpulan data sebagai berikut:

1. Peta Rupabumi

Peta rupabumi merupakan peta batas administrasi dan penggunaan lahan, peta rupabumi yang digunakan adalah: peta lembar Indramayu,pranggong, ujung cimanuk

2. Peta Geologi

Peta geologi adalah peta yang digunakan untuk mengetahui kondisi batuan, peta geologi yang digunakan adalah peta geologi lembar Indaramayu

3. Klinometer

Klinometer adalah alat untuk mengukur kemiringan lereng, data kemiringan lereng akan diperoleh dengan alat ukur ini.

4. Salinometer

Salinometer adalah alat untuk mengukur salinitas dalam tanah yang dilarutkan dalam air.

5. Plastik sampel

Plastik sampel digunakan untuk pengambilan sampel tanah setiap plotnya kemudian dimasukan dalam plastik untuk dilakukan pengamatan di laboratorium.


(24)

6. Ring sampel

Ring sampel adalah alat yang digunakan untuk mengambil sampel tanah

disturbed.

7. Cheklist lapangan Pedoman wawancara

Cheklist lapangan untuk diperoleh karakteristik perbedaan suatu sampel dengan

parameter yang sama. Sedangkan pedoman wawancara diperlukan untuk jalannya wawancara agar lebih terstuktur dalam mendukung penelitian.

8. Kamera digita

Alat ini digunkan untuk pengambilan gambar dokumentasikondisi di lapangan. 9. GPS

Alat inidigunakan untuk mengetahui koordinat suatu lokasi kajian, sehingga koordinat akan diketahui tanpa harus perhitungan manual yang dilakukan pada umumnya.

G.Teknik Analisis data

Data yang sudah didapatkan dari penelitian kemudian dianalisis menggunakan analisis statistik, kesesuaian match data dan deskriptif.

1. Analisis Data Prosentase

Data keadaan sosial ekonomi diapatkan dari sampel penduduk yang bertujuan untuk mendaatkan jawaban dari permasalahan yang ada kemudian diidentifikasi dan dianalaisis secara kualitatif yang berkaitan kondisi yang terjadi di pada lokasi penelitian. Perhitungan rumus prosentase menggunakan rumus Arikunro, Suharsimi (2002).

P

=

x

100% Keterangan : P= prosentase

F= frekuensi tiap kategori jawaban N= Jumlah responden

Indikator kreteria

100% = Seluruhnya

76-99% = Hampir Seluruhnya 51-75% = Sebagian Besar 50% = Setengahnya


(25)

53

27-49% = Hampir setengah responden 1-26% =Sebagian Kecil responden 0% =tidak satupun

Rumus prosentase ini bertujuan untuk memprosentasekan data untuk diketahui nilai prosentasenya. Biasanya dalam teknik analisis prosentase ini disajikan dalam bentuk tabulasi data kemudian di prosentasekan sesuai dengan data yang tersedia.

2. Analisis Kesesuaian Matching Data

Analisis kesesuaian ini bertujuan untuk menyesuaikan antar dua variabel, dalam penelitian analisis kesesuaiannya ditunjukan untuk kesesuain sifat lahan yang dipengaruhi oleh zona pasan gsurut, banjir air laut dan lahan yang berbatasan tambak, terhadap produktivitas tanaman padi.

Analisis kesesuaian ini dilakuakan dengan data fakta fisik yang sudah ada dari hasil pengambilan, dan pengolahn sampel. Sehingga disajikan untuk di sesuiakan dengan dua variabel tersebut. Kesesuaian lahan dilakukan dengan menyesuaikan antara setiap parameter dari rujukan dengan hasil penelitian sehingga dapat diketahui kelas kesesuaian lahan tersebut.

Menurut FAO dalam Sitorus (1998hlm.52-53), pembagian tingkat kelasnya sebagai berikut.

KelasS1 :Sangat Sesuai (Highly Suitable) KelasS2 :Cukup Sesuai (Modderattely Suitable) KelasS3 :Sesuai Marginal (Marginally Suitable)

KelasN1 :Tidak Sesuai pada saat ini (Currentlynot Suitable) KelasN2 :Tidak Sesuai (Permanen/Not Suitable)

3. Analisis SPSS Korelaasi Product Moment

SPSS adalah media teknologi berupa komputer yang digunakan dalam perhitungan analisis statistik.

Menurut Sugiyono (2005 hlm.228) menyatakan bahwa,” Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel terbentuk interval atau rastio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama”. Berikut rumus paling sederhana yang digunakan untuk menghitung koefisien korelasi sebagai berikut:


(26)

r

xy

=

Keterangan:

r

xy = Korelasi antara variabel x dan y x = (xi-x)

y = (yi-y)

Dalam pengujian menggunakan analisis Product Moment Pearson sangat memperhatikan taraf signifikan dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika Signifikan >0,05 (5% signifikan level)maka Ho di terima Jika Jika Signifikan <0,05 (5% signifikasi level)maka Ho di tolak

Pada rumus ini dinyatakan jika harga r hitungan lebih besar dengan harga r di tabel, sehingga Ho di tolak dan Ha di terima. Jadi kesimpulannya jika Ho di terima maka tidak terdapat hubungan signifikan antar variabel, jika Ho di tolak maka terdapat hubungan signifikan antar variabel.

Angka korelasi Product Moment berkisar +1 s/d -1 semain mendekati 1 maka semakin sempurna, dan nilai negatif dan positif mengindikasikan arah hubungan. Berikut korelasi hubungan korelasi product moment sebagai berikut, Nilai positif menunujkan terdapat hubungan yang searah, jika semakin tinggi

koefisien variabel x maka semakin tinggi pula koefisien variabel y dan sebaliknya.

Nilai negatif menunjukan terdapat hubungan yang berlawanan arah, jika semakin tinggi koefisien x makan semain rendah koefisien y dan sebaliknya.

4. Analisis Deskriptif

Menurut Tika ( 1997 hlm.115) menyatakan analisis data secara deskriptif di perlukan untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang bersifat sosial, dan bersifat fisik.

Dalam analisis ini bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena dari aspek fisik dan asprk sosial yang terlihat atau nampak di lokasi penenlitian seperti masalah yang akan diteliti serta proses didalamnya dari hasil observasi di lapangan. Hasil analisis ini dijabarkan dalam bentuk deskripsi sehingga terbentuk sebuah penjelasan secara terperinci sesuai dengan obyek penelitian yang dijadikan pembahasan pada penelitian.


(27)

55

Berikut Tabel 3.5 adalah tabel untuk analisis Matching Data

Tabel 3.5

Penggolongan Kelas Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Padi Sawah

Karakteristik dalam Kelompok Kualitas Lahan

Kelas Kesesuain Lahan

S1 S2 S3 N1 N2

t-Pengaruh temperatur temperatur tahunan rata-

rata(C˚) 25-29 30-32

24-22 33-35 21-18 35-40 <18 >40 >40 c-Iklim bulan ering curah hujan rat- rata

tahunan (mm) <3 >1500 3-<9 1200-1500 9-9,5 800-<1200 - - >9,5 <800 r-Kondisi perakaran Kelas dranase tanah

Kelas tekstur tanah

Kedalaman perakaran(cm) Agak jeleksedang Geluh lempung berpasir,berdebu berlempung >50 Sangat jelek

Geluh 2 berpasir, lmpung berdebu,lempung berdebu lempung 41-50 Baik Pasir bergeluh, lempung masif 20-40 Agak cepat Pasir 20-10 Cepat Berkerikil <10

f- Daya menahan unsur hara KPK me/100grtanah Ph tanah >sedang 5,5-7,0 Rendah 7,1-8,0 5,4-4,5 Sangat rendah 8,1-8,5 4,4-4,0 Sangat rendah 8,5 4,0 n-Ketersediaan unsur hara

N total Ketersediaan P2o5 Ketersediaan K2o >sedang Sangat tinggi >sedang Rendah Tinggi Rendah Sangat rendah Sangat rendah Sangat rendah Sangat rendah Karakteristik dalam kelompok kualitas lahan

S1 S2 S3 N1 N2

x- Keracunan Salinitas

(EC/DHL-mmhos/cm)

<3 3,1-5,0 5,1-8,0 >80

s- Medan Lereng (%) Batu2di permkaan(%) Singkapan batuan(%) 0-3 0-5 0 3-5 5-10 0-5 5-8 10-25 5-25 8-15 25-50 25-50 >15 >50 >50

Sumber : – Center for soil research, bogor /FAO staff (1983) - Fakultas pertanian UGM,yogyakarta (1987)


(28)

H.Alur Penelitian

Dalam rangka mempermudah pemahan alur penelitian, penulis membuat langkah langkah sebagai berikut:

Pengumpulan Data

Data Sekunder Data Primer

Peta Penggunaan Lahan

Peta Kemiringan Lereng

Peta Jenis Tanah

Peta Satuan Lahan

Data Fisik Wilayah

Geologi, Topografi, Jenis Tanah.

Peta Zonasi Selang Pasang Surut

Peta Zonasi Terkena Banjir Rob

Peta Berbatasan Tamabak

Peta Sampel

Pengolahan Data Survei Lapangan

Evaluasi Lahan Sawah

Kesesuaian Lahan Sawah Analisis Sifat Lahan Sawah

Syarat Tumbuh Tanaman Padi

Produktivitas Tanaman Padi

Peta Kesesuaian Lahan Faktor Pembatas

Upaya Perbaiakn

Tingkat Salinitas Tanah

Peta Salinitas Lahan Sawah


(29)

(30)

(31)

(32)

(33)

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Darmawijaya, M. Isa.(1988). Klasifikasi Tanah.Yogyakarta : Gadjah mada university press

Tjasyono HK, Bayong. (2004). Klimatologi.Bandung :Institut Teknologi Bandung

Rafi’i Suryatna .(2010). Meteorologi dan Klimatologi.Bandung:Angkasa

Wibisono, M.S.(2005).Pengantar Ilmu Kelautan.Jakarta: Grasindo

Soeseno,Slamet.(1983). Budidaya Ikan dan Udang Dalam Tambak.Jakarta: PT.Gramedia

Ariyanto,Kundi.(2005).Faktor Geografis yang Mendorong Budidaya Ikan

Bandeng di Desa Bukaran Kulon Kecamatan Juwana Kabupaten Pati,Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.

Akrikunto.(2002).Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Mulyani Mul dan Kartasapoetra A.G.(2005).Jakarta: Pengantar Ilmu Tanah. Rineka cipta

Setyati H , Sri. (2002). Pengantar Agronomi.Jakarta : Garmedia Pustaka Utama Sutanto, Rachman. (2005). Dasar- Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan.

Yogyakarta: KANISIUS Anggota IKAPI

Gunarsih K , Ance. (2008) . KLIMATOLOGI Pengaruh Iklim Terhadap Tanah

dan Tanaman.Jakarta: PT Bumi Aksara

Kay, Robert. (1999). Coastal Planning and Management, Amazon: United Kingdom

Arsyad,Sinatala.(1989).KonservasiTanahdanAir.Bogor:Institut Pertanian Bogor Press.

Jamulya danYunianto.(1996).KursusEvaluasiSumberdayaLahan:EvaluasiSumber

Daya Lahan untuk Pertanian. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM,tidakditerbitkan.

Jamulya danYunianto.(1996).KursusEvaluasiSumberdayaLahan:Tanahdan

SurveiTanah.Yogyakarta:FakultasGeografiUGM,tidakditerbitkan.

Rafi’i Suryatna. (1987).Ilmu Tanah.Bandung :Angkasa


(35)

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan

Kualitatif . Bandung :Alfa beta

Sugiyono.(2013). Statistika untuk Penelitian .Bandung: Alfabeta Tika, M.P.(2005). Metode Penelitian Geografi Jakarta : Bumi aksara Hardjowigeno, Sarwono.(2010) Ilmu Tanah. Jakarta: Akademika Pressindo

Hardjowigeno, Sarwono.(2010) Klasifiasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta: Akademika Pressin

Badan Pusat Statistik Kabupatn Indramayu. (2012). Tentang Indramayu dalam

angka 2012 indramayu in figures 2012. Indramayu :BPS Kabupaten

Indramayu

Badan Pusat Statistik Kecamatan Pasekan.(2010).Kecamatan Pasekan dalam

angka 2009. Pasekan: BPS Jabar

Badan Pusat Statistik Kecamatan Pasekan.( 2011).Kecamatan Pasekan dalam

angka 2010. Pasekan: BPS Jabar

Badan Pusat Statistik Kecamatan Pasekan.( 2012).Kecamatan Pasekan dalam

angka 2011. Pasekan: BPS Jabar

Badan Pusat Statistik Kecamatan Pasekan.( 2013).Kecamatan Pasekan dalam

angka 2012. Pasekan: BPS Jabar

Badan Pusat Statistik Kecamatan Pasekan.(2014).Kecamatan Pasekan dalam

angka 2013. Pasekan: BPS Jabar

Badan Penelitian Sayuran. (2014): Budidaya Tanaman Sayuran : Lembang: Balitsa

Badan Perencanaan dan Pengembangan Daerah (2014): Kabupaten Indramayu: Indramayu:Bappeda

Dinas Perikanan dan kelautan. (2014): Kabupaten Indramayu: Indramayu Dinas Pertanian. (2014): Produktivitas Tanaman Padi: Indramayu

Badan Pelaksaan Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Indramayu (2014): Jumlah Gapoktan Kecamtan Pasekan: Indramayu: BP3K

Pusat Penelitian dan Pengembangan Air (2014). Jumlah Curah Hujan Stasiun Indramayu tahun 2008sampai 2014: Bandung: Pus Air

Tiatun. (2012). Pengelolaan Budidaya Tamabak pada Lahan Pesisir diKecamtan


(36)

Restu Apriantini Asnanda (2014). Evaluasi Kesesuaian Lahan Pertanian Undtuk

Tanaman Pangan Di Kecamatan Cimaung Kabupaten

Bandung.Bandung:Skripsi Pendidikan Geografi UPI

Ahmad Isa Ansyori (2011).Perubahan Sebaran Konsentrasi Sedimen Tersuspensi

di Pesisir Timur Indramayu dengan Citra Satelit. Bandung: Skripsi

Kelautan UNPAD

Isfandiari,Adila dan Djoko SA (2012).Potensi dan Dampak Kenaikan Muka Air

Lautdi Wilayah Pesisir Kabupaten Indramayu. Tersedia [online]:http://sappk.itb.ac.id/jpwk1/wpcontent/uploads/2014/04/V1N2488-496.pdf

Indriani.(2007). Zona Kerentangan Gelombang Pasang Surut Air Laut. Tersedia [online]: http/ penenlitian Unpad,zona kerentangan /indrani.wwwcom Lembaga Penelitian Tanah Bogor (1969). Tanaman Padi di Pantura. Tersedia

[online]: http://arioneuodia.blogspot.com/2011/11/11/ tanaman padi pantura.html

Repository.usu (Tanpa tahun).Produktivitas Tanaman Padi Kabupaten Indramyu. Tersedia[online]:http://repository.usu.ac.id/bitstream/

123456789/32310/4/Chapter%20II.pdf

Kay,dkk (1999).United States Coastal Management Act dan California. Tersedia [online]:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32310/4/Chapter% 20II.pdf

Sumaatmadja.(1988).Pengertian Sampel .Tersedia [online]: http://a-research.upi.edu/ operator/upload/s_b0351_056809_chapter3.pdf

Tatang manguny .(2010). Ukuran sampel rumus slovin. Tersedia [online] : http://tatangmanguny.wordpress.com/2010/04/19/ukuran-sampel-rumus-slovin/ [4maret 2014]

Indramayu .(tanpa tahun). Kondisi wilayah. Tersedia [online] :

http://www.indramayukab.go.id/profile/49-kondisi-wilayah.html [4maret 2014]

Dasnantara Tamasya.(2011).Peta Kecamatan – Kecamtan di Kabupaten.

Tersedia [online]: http://desnantara-tamasya.blogspot.com/2011/09/peta-kecamatan-kecamatan-dikabupaten_8174.html

Indramayu.(tanpa tahun) Kecamtan Pasekan. Tersedia [ online]:

http://indramayukab.go.id/component/content/article/37-kecamatan/379- kecamatan pasekan .html [ 2 maret 2014]

Anonim.(tanpa tahun).Siklus Hidrologi. Tersedia [online]:


(37)

Anonim.(tanpa tahun ).konsep dasar Siklus Hirologi.Tersedia [online]: http://bebasbanjir2025.wordpress.com/04-konsep-konsep-dasar/siklus-hidrologi/ [ 2 maret 2014]

Novalia.(2013).Peningkatan Produktivitas Tanaman Padi Melalui Pemupukan

Secara Berimbang.Tersedia[online]: http:// novalia12. wordpress.com/

2013/01/08/peningkatan-produktivitas-tanaman-padi-melalui-pemupukan-secara-berimbang/

Soekartawi (2001).Produksi Teori Fungsi dan Efisiensi. Tersedia[online]: dhttps://justkie.wordpress.com/2012/06/04/produksi-teori-fungsi-dan-efisiensi/

Munir (1984). Makalah Pengelolaan Tanah. Tersedia [online]:http:// adibfauzanh0712004.blogspot.com/2014/09/makalah-pengelolaan-tanah-pengelolaan_24.html

Dahuri, dkk ( 2001). Masyarakat Pesisir. Tersedia [online]:http://masyarakat-

pesisir.bhttp://masyarakat-pesisir.blogspot.com/2012/07/definisi-kawasan-pesisir.htmllogspot.com/2012/07/definisi-kawasan-pesisir.html Umar (2008). Rumus Slovin. Tersedia [online] http://repository.upi.edu.html Dahuri et al (1996). Pengertian Pesisir. Tersedia [online] http://fitriani-sep


(1)

60

PETA WILAYAH POPULASI KECAMATAN PASEKAN KABUPATEN INDRAMAYU


(2)

(3)

Intisari 2015

HUBUNGAN SIFAT LAHAN SAWAH DENGAN PRODUKTIVITAS PADI DI KAWASAN PESISIR KECAMATAN PASEKAN KABUPATEN INDRAMAYU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Darmawijaya, M. Isa.(1988). Klasifikasi Tanah.Yogyakarta : Gadjah mada university press

Tjasyono HK, Bayong. (2004). Klimatologi.Bandung :Institut Teknologi Bandung

Rafi’i Suryatna .(2010). Meteorologi dan Klimatologi.Bandung:Angkasa

Wibisono, M.S.(2005).Pengantar Ilmu Kelautan.Jakarta: Grasindo

Soeseno,Slamet.(1983). Budidaya Ikan dan Udang Dalam Tambak.Jakarta: PT.Gramedia

Ariyanto,Kundi.(2005).Faktor Geografis yang Mendorong Budidaya Ikan Bandeng di Desa Bukaran Kulon Kecamatan Juwana Kabupaten Pati,Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. Akrikunto.(2002).Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Mulyani Mul dan Kartasapoetra A.G.(2005).Jakarta: Pengantar Ilmu Tanah. Rineka cipta

Setyati H , Sri. (2002). Pengantar Agronomi.Jakarta : Garmedia Pustaka Utama Sutanto, Rachman. (2005). Dasar- Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan.

Yogyakarta: KANISIUS Anggota IKAPI

Gunarsih K , Ance. (2008) . KLIMATOLOGI Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman.Jakarta: PT Bumi Aksara

Kay, Robert. (1999). Coastal Planning and Management, Amazon: United Kingdom

Arsyad,Sinatala.(1989).KonservasiTanahdanAir.Bogor:Institut Pertanian Bogor Press.

Jamulya danYunianto.(1996).KursusEvaluasiSumberdayaLahan:EvaluasiSumber Daya Lahan untuk Pertanian. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM,tidakditerbitkan.

Jamulya danYunianto.(1996).KursusEvaluasiSumberdayaLahan:Tanahdan SurveiTanah.Yogyakarta:FakultasGeografiUGM,tidakditerbitkan.

Rafi’i Suryatna. (1987).Ilmu Tanah.Bandung :Angkasa


(4)

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif . Bandung :Alfa beta

Sugiyono.(2013). Statistika untuk Penelitian .Bandung: Alfabeta Tika, M.P.(2005). Metode Penelitian Geografi Jakarta : Bumi aksara Hardjowigeno, Sarwono.(2010) Ilmu Tanah. Jakarta: Akademika Pressindo

Hardjowigeno, Sarwono.(2010) Klasifiasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta: Akademika Pressin

Badan Pusat Statistik Kabupatn Indramayu. (2012). Tentang Indramayu dalam angka 2012 indramayu in figures 2012. Indramayu :BPS Kabupaten

Indramayu

Badan Pusat Statistik Kecamatan Pasekan.(2010).Kecamatan Pasekan dalam angka 2009. Pasekan: BPS Jabar

Badan Pusat Statistik Kecamatan Pasekan.( 2011).Kecamatan Pasekan dalam angka 2010. Pasekan: BPS Jabar

Badan Pusat Statistik Kecamatan Pasekan.( 2012).Kecamatan Pasekan dalam angka 2011. Pasekan: BPS Jabar

Badan Pusat Statistik Kecamatan Pasekan.( 2013).Kecamatan Pasekan dalam angka 2012. Pasekan: BPS Jabar

Badan Pusat Statistik Kecamatan Pasekan.(2014).Kecamatan Pasekan dalam angka 2013. Pasekan: BPS Jabar

Badan Penelitian Sayuran. (2014): Budidaya Tanaman Sayuran : Lembang: Balitsa

Badan Perencanaan dan Pengembangan Daerah (2014): Kabupaten Indramayu: Indramayu:Bappeda

Dinas Perikanan dan kelautan. (2014): Kabupaten Indramayu: Indramayu Dinas Pertanian. (2014): Produktivitas Tanaman Padi: Indramayu

Badan Pelaksaan Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Indramayu (2014): Jumlah Gapoktan Kecamtan Pasekan: Indramayu: BP3K

Pusat Penelitian dan Pengembangan Air (2014). Jumlah Curah Hujan Stasiun Indramayu tahun 2008sampai 2014: Bandung: Pus Air

Tiatun. (2012). Pengelolaan Budidaya Tamabak pada Lahan Pesisir diKecamtan Pasekan Kabupen Indramayu. Bandung :Skripsi Pendidikan Geografi UPI


(5)

Intisari 2015

HUBUNGAN SIFAT LAHAN SAWAH DENGAN PRODUKTIVITAS PADI DI KAWASAN PESISIR KECAMATAN PASEKAN KABUPATEN INDRAMAYU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Restu Apriantini Asnanda (2014). Evaluasi Kesesuaian Lahan Pertanian Undtuk Tanaman Pangan Di Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung.Bandung:Skripsi Pendidikan Geografi UPI

Ahmad Isa Ansyori (2011).Perubahan Sebaran Konsentrasi Sedimen Tersuspensi di Pesisir Timur Indramayu dengan Citra Satelit. Bandung: Skripsi Kelautan UNPAD

Isfandiari,Adila dan Djoko SA (2012).Potensi dan Dampak Kenaikan Muka Air Lautdi Wilayah Pesisir Kabupaten Indramayu. Tersedia [online]:http://sappk.itb.ac.id/jpwk1/wpcontent/uploads/2014/04/V1N2488-496.pdf

Indriani.(2007). Zona Kerentangan Gelombang Pasang Surut Air Laut. Tersedia [online]: http/ penenlitian Unpad,zona kerentangan /indrani.wwwcom Lembaga Penelitian Tanah Bogor (1969). Tanaman Padi di Pantura. Tersedia

[online]: http://arioneuodia.blogspot.com/2011/11/11/ tanaman padi pantura.html

Repository.usu (Tanpa tahun).Produktivitas Tanaman Padi Kabupaten Indramyu. Tersedia[online]:http://repository.usu.ac.id/bitstream/

123456789/32310/4/Chapter%20II.pdf

Kay,dkk (1999).United States Coastal Management Act dan California. Tersedia [online]:http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32310/4/Chapter% 20II.pdf

Sumaatmadja.(1988).Pengertian Sampel .Tersedia [online]: http://a-research.upi.edu/ operator/upload/s_b0351_056809_chapter3.pdf

Tatang manguny .(2010). Ukuran sampel rumus slovin. Tersedia [online] : http://tatangmanguny.wordpress.com/2010/04/19/ukuran-sampel-rumus-slovin/ [4maret 2014]

Indramayu .(tanpa tahun). Kondisi wilayah. Tersedia [online] :

http://www.indramayukab.go.id/profile/49-kondisi-wilayah.html [4maret 2014]

Dasnantara Tamasya.(2011).Peta Kecamatan – Kecamtan di Kabupaten.

Tersedia [online]: http://desnantara-tamasya.blogspot.com/2011/09/peta-kecamatan-kecamatan-dikabupaten_8174.html

Indramayu.(tanpa tahun) Kecamtan Pasekan. Tersedia [ online]:

http://indramayukab.go.id/component/content/article/37-kecamatan/379- kecamatan pasekan .html [ 2 maret 2014]

Anonim.(tanpa tahun).Siklus Hidrologi. Tersedia [online]:


(6)

Anonim.(tanpa tahun ).konsep dasar Siklus Hirologi.Tersedia [online]: http://bebasbanjir2025.wordpress.com/04-konsep-konsep-dasar/siklus-hidrologi/ [ 2 maret 2014]

Novalia.(2013).Peningkatan Produktivitas Tanaman Padi Melalui Pemupukan Secara Berimbang.Tersedia[online]: http:// novalia12. wordpress.com/ 2013/01/08/peningkatan-produktivitas-tanaman-padi-melalui-pemupukan-secara-berimbang/

Soekartawi (2001).Produksi Teori Fungsi dan Efisiensi. Tersedia[online]: dhttps://justkie.wordpress.com/2012/06/04/produksi-teori-fungsi-dan-efisiensi/

Munir (1984). Makalah Pengelolaan Tanah. Tersedia [online]:http:// adibfauzanh0712004.blogspot.com/2014/09/makalah-pengelolaan-tanah-pengelolaan_24.html

Dahuri, dkk ( 2001). Masyarakat Pesisir. Tersedia [online]:http://masyarakat-

pesisir.bhttp://masyarakat-pesisir.blogspot.com/2012/07/definisi-kawasan-pesisir.htmllogspot.com/2012/07/definisi-kawasan-pesisir.html Umar (2008). Rumus Slovin. Tersedia [online] http://repository.upi.edu.html Dahuri et al (1996). Pengertian Pesisir. Tersedia [online] http://fitriani-sep