PERANAN KEJERUAN BINGAI TERHADAPKEBERADAAN KESULTANAN LANGKAT TAHUN 1824-1896 ABAD KE XIX.

PERANAN KEJERUAN BINGAI TERHADAP
KEBERADAAN KESULTANAN LANGKAT
TAHUN 1824-1896 ABAD KE XIX

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

DEVITA SYAHFITRI
NIM. 309121012

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama

: Devita Syahfitri

Nim

: 309121012

Jurusan

: Pendidikan Sejarah

Fakultas

: Ilmu Sosial

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benarbenar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktiksn sendiri ini hasil

jiplakan, maka saya bersedia sanksi atas perbuatan tersebut.

Medan, Januari 2014
Saya Yang Membuat Pernyataan

Devita Syahfitri
Nim: 309121012

ABSTRAK
Devita Syahfitri, Nim : 309121012, “Peranan Kejeruan Bingai Terhadap
Keberadaan Kesultanan Langkat Tahun 1824-1896 Abad Ke XIX”. Skripsi
S1. Jurusan Pendidikan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri
Medan. 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah serta berdirinya
Kejeruan Bingai, peran Kejeruan Bingai dan Bukti-bukti peninggalan Kejeruan
Bingai di Daerah Langkat. Untuk memperoleh data dilakukan penelitian dengan
menggunakan metode Library Research dan taknik pengumpulan datanya melalui
studi pustaka dan observasi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Kejeruan
Bingai ini dahulunya adalah sebuah kerajaan kecil yang berada dibawah pengaruh
Kesultanan Langkat dan sekarang kita menyebutnya dengan Kecamatan. Asal

mula nama Bingai berasal dari nama pohon. Nama Datuk Kejeruan Bingai adalah
Wan Desan anak dari Wan Jabar Raja Selesai. Peran Kejeruan Bingai terhadap
keberadaan Kesultanan Langkat dalam membantu Sultan Langkat perang dengan
Saudaranya untuk memperebutkan kekuasaan di Kesultanan Langkat. Perannya
dalam perang tersebut yaitu dengan memobilisasi pasukan dan menyediakan
logistik untuk keperluan perang. Bukti peninggalan Kejeruan Bingai juga masih
ada hingga sekarang berupa lokasi bekas Istana Datuk Kejeruan, Mesjid, dan
Makam Keluarga keturunan Kejeruan Bingai. Bukti-bukti peninggalan sejarah
tersebut menggambarkan kebesaran dan kepemimpinan dari Datuk yang pernah
berkuasa di Kejeruan Bingai Langkat.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-NYA, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik.

Adapun judul

dari skripsi ini adalah “ Peranan Kejeruan Bingai


Terhadap Keberadaan Kesultanan Langkat Pada Tahun 1824-1896 Abad Ke
XIX“. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh
gelar sarjana pendidikan di Jurusan Pendidikan Sejarah.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan moril
maupun materil. Peneliti juga menyadari banyak hambatan dan kesulitan yang
dialami dalam penysunan skripsi ini. Namun berkat dukungan dari berbagai pihak,
akhirnya peneliti dapat menyelesaikannya tepat waktu. Dengan

segala

kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik selaku rektor Universitas Negeri Medan
beserta jajarannya.
2. Dr. H. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Medan beserta jajarannya.
3. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku ibu Ketua Jurusan dan Ibu Dra.
Hafnita S.D Lubis, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah
Universitas Negeri Medan.
4. Ibu Dra. Lukitaningsih M.Hum selaku Pembimbing Akademik (PA) dan
penguji utama yang telah banyak membimbing dan memeberi masukan

kepada penulis selama mengikuti studi.

5. Ibu Dr. Samsidar Tanjung M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi (PS),
yang telah meluangkan waktunya untuk memberi saran dan masukan
kepada penulis.
6. Para penguji Bapak hidayat dengan bapak tappil selaku penguji yang telah
member banyak saran dalam memperbaiki penyusunan perbaikan skripsi,
serta seluruh Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah UNIMED yang
telah membuka cakrawala pengetahuan sekaligus mendidikasi melalui
proses belajar mengajar selama bebearapa tahun saya ucapkan terimakasih
atas bimbingannya.
7. Kepada orang tua Bapak Damin (Alm) dan Ibu Ngatemi, terima kasih
untuk Do’a dan kasih sayang yang selama ini kalian berikan. Anak mu
bukanlah siapa-siapa tanpa kalian. Kepada kak Kis, Ris, Ngasih,
Bambang, Lely dan Reza Febrianda terima kasih atas dukungan yang
kalian berikan.
8. Kepada Bapak Sulaiman Zuhdi selaku anggota rumah adat MAPMI,
Bapak Bahrum Sitompul selaku tokoh masyarakat, dan Bapak M. sis
selaku Staf . Kantor Pariwisata. Terimakasih telah meluangkan waktunya
untuk memberikan banyak informasi dan data kepada saya, serta

terimakasih kepada seluruh narasumber saya saat penelitian.
9. Kepada sahabat saya yg paling saya sayangi, susah senang selalu bersama
Rita Musrifah terima kasih untuk dukungannnya selama ini. Tya Anugrah,
ayu Rahmah dan Rini. Terima kasih untuk canda tawa dan persahabatan
kalian.

10. Kepada sahabat-sahabat saya ACP Lever, Lenov, Lusi, Tere, Sarah M,
Febri, yosefin terima kasih untuk persahabatan kita selama ini. Bahagia
bisa kenal dan bershabat dengan kalian. Dan seluruh teman-teman kelas
A,B Reguler 2009 dan A,B Ekstensi 2009 terima kasih untuk kebersamaan
kita selama ini.
11. Kepada teman PPL dan Murid-murid SMP DHARMA PATRA
PANGKALAN BERANDAN . terima kasih ats dukungannya.
Akhir kata peneliti mengucapkan banyak terimakasih kapada pihak-pihak
yang telah membantu dan jika ada pihak yang terlewatkan mendapatkan ucapan
terimakasih, peneliti meminta maaf atas kesalahan dan kekhilafan. Semoga skripsi
ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan masukan bagi yang
membutuhkannya.

Medan,


Januari 2014

Penulis

DEVITA SYAHFITRI
NIM : 309121012

DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................

i

KATA PENGANTAR ....................................................................................

ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................

v


DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................

vii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

1

A . Latar Belakang ...............................................................................

1

B . Identifikasi Masalah ......................................................................

3

C . Rumusan Masalah...........................................................................

4


D . Tujuan Penelitian ............................................................................

4

E . Manfaat Penelitian ..........................................................................

5

BAB II KAJIAN PUSTAKA .........................................................................

6

A. Kerangka Konseptual. ....................................................................

6

1. Konsep Peranan ........................................................................

6


2. Konsep Kejeruan Bingai (Kecamatan) .....................................

8

3. Kepemimpinan .........................................................................

11

4. Negara dan Pemerintahan .........................................................

13

a. Negara ..................................................................................

13

b. Pemerintahan ........................................................................

14


B. Kerangka Berfikir...........................................................................

18

C. Penelitian Relevan ..........................................................................

19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................

20

A. Metode Penelitian ..........................................................................

20

B. Lokasi Penelitian ............................................................................

21

C. Sumber Data ...................................................................................

21

D. Pengumpulan Data .........................................................................

22

1. Observasi ..................................................................................

22

2. Wawancara ...............................................................................

23

E. Teknik Analisis Data ......................................................................

23

BAB IV PEMBAHASAN...............................................................................

25

A. Gambaran Umum Langkat Dan Kesultanan Langkat Pada
Abad XIX ......................................................................................

25

1. Langkat ....................................................................................

25

2. Kesultanan Langkat Abad XIX ................................................

27

B. Sejarah Berdirinya Kejeruan Bingai .............................................

34

C. Perkembangan Kejeruan Bingai Semasa Pemerintahan
Kejeruan Bingai Raja Wan Desan .................................................

38

SILSILAH KESULTANAN LANGKAT…………………………………..

43

TEROMBO DINASTI KEJERUAN BINGAI ............................................

44

D. Peran Kejeruan Bingai Terhadap Keberadaan
Kesultanan Langkat ........................................................................

45

1. Sebagai Perisai (Pelindung) ......................................................

46

2. Sebagai Kepala Wilayah...........................................................

48

3. Sebagai Perantara .....................................................................

50

E. Sisa-sisa Peninggalan Kejeruan Bingai ..........................................

52

1. Bangunan Istana Kejeruan Bingai ............................................

52

2. Mesjid Papan Ar-Rahman ........................................................

54

3. Makam Keluarga Kejeruan Bingai ...........................................

57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................

64

A. Kesimpulan....................................................................................

64

B. Saran .............................................................................................

65

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

66

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Instrumen Wawancara

Lampiran 2

Daftar Informan

Lampiran 3

Foto Bersama Informan

Lampiran 4

Dokumentasi

Lampiran 5

Peta Lokasi Penelitian

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah adalah suatu kejadian nyata masa lalu ataupun suatu perjalanan
panjang masa lampau oleh para generasi sebelumnya atau para leluhur yang
diabadikan berupa kisah dengan dibuktikan oleh pelaku dan saksi sejarah yang
merupakan suatu pembuktian. Dari sejarah perjuangan bangsa dan rakyat
Indonesia ini tidak sedikit yang digadaikan dan tidak sedikit pula modal
pengorbanan yang diberikan untuk suatu kemerdekaan.
Telah diketahui sebelum terbentuk dan merdekanya Negara kesatuan
republik Indonesia, di Bumi Nusantara ini pernah ada dan berdiri beberapa negeri
berbentuk kerajaan yang bersifat tradisional. Kerajaan yang dipimpin seorang
Raja atau Sultan ini tumbuh subur dan cukup berkembang dizamannya. Menurut
pelly dkk dalam Azhari (2009:33) Berdasarkan geneologi (silsilah), Raja
Kesultanan Langkat berasal dari keturunan Dewa Syahdan. Ia diperkirakan datang
dari arah pantai yang berbatas dengan Kerajaan Aceh serta menjadi anak beru dari
Sibayak Kota Buluh di Tanah Karo. Dewa Syahdan ini dipercaya sebagai pendiri
Kerajaan Balun Haru yang berpusat di Deli Tua. Setelah istananya di Deli Tua
hancur oleh serangan tentara Aceh yang berada di bawah pimpinan panglima
Gocah Pahlawan, ia menyelamatkan diri dan pindah ke Guri atau Buluh Cina.
Sistem politik dan pemerintahan kerajaan langkat sama halnya seperti
Kerajaan Deli, langkat juga memeiliki sistem pemerintahan menyerupai Deli.
Sultan berperan sebagai kepala pemerintahan serta pelindung agama islam/Ulul

amri. Dalam istilah islam, Sultan berarti Raja. Akan tetapi, pemerintahan di
Langkat lebih otokratis dibandingkan dengan kerajaan Melayu lain yang terdapat
di

pesisir

pantai

timur

Sumatera

Utara.

Hal

ini

tampak

dari

cara

kepemimpinannya, dimana sultan memiliki kuasa yang luas dalam membentuk
pemerintahannya sendiri. Sultan di kesultanan melayu Sumatera Timur dianggap
memiliki petuah. Sehingga muncul sebuah peribahasa: “di Langkat Raja menanti,
Orang Besar datang, di Deli Raja datang, Orang Besar menanti”, dengan kata lain
di Deli kedaulatan seorang sultan dipikul oleh Datuk berempat sedangkan di
Langkat sebaliknya menurut Sinar dalam Azhari ( 2009:39 ).
Kerajaan Langkat juga menerapkan sistem pemerintahan yang bersifat
tradisional, yang pembagian wilayahnya terdiri atas luhak, kejeruan, dan distrik.
Dibawah penghulu balai (Raja kecil karo) yang berada di Desa. Pemerintahan
luhak dipimpin oleh seorang pangeran, pemerintahan kejeruan di pimpin seorang
datuk, pemerintahan Distrik dipimpin oleh seorang kepala Distrik, dan untuk
jabatan kepala kejeruan / datuk harus dipegang oleh penduduk asli yang pernah
menjadi raja di daerahnya. Menurut Husni dalam Perret (2010:143) luhak terdiri
dari sekelompok kampung yang berada langsung di bawah kekuasaan datuk dan
kejuruan. Terkadang, luhak juga berada langsung di bawah kekuasaan wakil
sultan ( salah satu orang besar ).
Adapun daerah Bingai merupakan salah satu kejeruan yang berada di
bawah pemerintahan luhak langkat hilir. Pendiri kejeruan ini adalah Raja Wan
Desan seorang putera dari Raja Wan Jabar yang berperan sebagai raja Kejeruan
Selesai abad ke-18 menjelang abad 19. Akan tetapi setelah meninggalnya kejeruan

muda Ahmad maka Sultan Siak pun menetapkan putera kejeruan Muda Ahmad
bernama Tengku Musa sebagai penggantinya menjadi Raja Langkat. Tengku
Musa ini kemudian berangkat ke langkat dan menetap di kota dalam.
Penelitian ini membahas mengenai Kejeruan Bingai yang berada pada
Luhak Langkat Hilir yang berkedudukan di Kecamatan Wampu sekarang dan
dipimpin oleh Tengku Pangeran Ahmad. Selanjutnya peneliti membahas Kejeruan
Bingai dari awal berdirinya Kejeruan Bingai sampai kepemimpinan Sultan Musa
yang berakhir pada tahun 1896. Ketika Tengku Musa menjadi Sultan Langkat,
wilayah kekuasaannya cukup besar, disamping wilayah Kabupaten Langkat dan
Kota Binjai sekarang hingga ke wilayah Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi NAD
dahulu dikenal dengan Langkat Tamiang.
Berdasarkan uraian singkat diatas, peneliti akan mengadakan penelitian
untuk mengetahui sejauh mana peranan Kejeruan Bingai terhadap kesultanan
Langkat dan mendeskripsikan Kejeruan Bingai itu sendiri, dengan judul
penelitian: “ Peranan Kejeruan Bingai Terhadap Keberadaan Kesultanan
Langkat Tahun 1824 - 1896 Abad ke XIX ”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya,
terdapat beberapa pokok permasalahan yang dapat peneliti identifikasi, yaitu:
1. Sejarah berdirinya Kejeruan bingai pada abad XIX.
2. Peran Kejeruan Bingai terhadap keberadaan kesultanan langkat.

3. Bukti-bukti peninggalan Kejeruan Bingai di daerah Langkat yang
masih ada sampai saat sekarang ini.

C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang diuraikan, maka terdapat beberapa
pokok permasalahan yang menjadi kajian peneliti. Adapun rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah berdirinya Kejeruan Bingai pada abad XIX.
2. Bagaimana peran Kejeruan Bingai terhadap keberadaan kesultanan
Langkat.
3. Apa saja bukti-bukti peninggalan Kejeruan Bingai di daerah Langkat
Yang masih ada sampai saat sekarang ini.
D. Tujuan Penelitian
Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui sejarah berdirinya Kejeruan Bingai pada abad XIX.
2. Menegetahui peran Kejeruan Bingai terhadap keberadaan Kesultanan
Langkat.
3. Mengetahui bukti-bukti peninggalan Kejeruan Bingai di daerah
Langkat yang masih ada sampai saat sekarang ini.

E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian sering di identifikasikan dengan tujuan penelitian, oleh
sebab itu perlu dijelaskan manfaat penelitian dari penulis ini adalah:
1. Memberikan pengetahuan dan wawasan kepada peneliti dan pembaca
mengenai peranan Kejeruan Bingai Langkat terhadap keberadaan
daerah Langkat.
2. Menambah referensi dalam penelitian lainnya yang ingin meneliti
tentang Kejeruan Bingai di daerah Langkat khususnya jurusan
pendidikan sejarah.
3. Dapat dijadikan sebagai bahan acuan perbandingan bagi penelitipeneliti lainnya.
4. Sebagai penambah perbendaharaan karya ilmiah di perpustakaan
UNIMED, khususnya dilingkungan Fakultas Ilmu sosial, dan ruang
baca pendidikan sejarah.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, maka peneliti menarik
kesimpulan bahwa :
1. Sejarah berdirinya Kejeruan Bingai tidak terlepas dari Kesultanan
Langkat, karena Kejeruan Bingai berdiri dibawah pengaruh Kesultanan
Langkat. Pendiri Kejeruan Bingai adalah Raja Wan Desan anak dari Wan
Jabar Raja Selesai. Kejeruan Bingai merupakan kerajaan kecil dibawah
pengaruh Kesultanan Langkat. Kejeruan Bingai merupakan salah satu
Kejeruan yang ada di Kesultanan Langkat dan memerintah di Kejeruan
Bingai untuk mengatur wilayahnya namun masih dalam pemantauan
Kesultanan Langkat. Kejeruan Bingai sekarang menjadi Kecamatan
Wampu berubah sejak masa kemerdekaan.
2. Peran Kejeruan Bingai terhadap keberadaan Kesultanan Langkat terlihat
dari keikutsertaannya dalam membantu Sultan Langkat perang saudara
untuk memperebutkan kekuasaan di Kesultanan Langkat.
3. Sisa-sisa peninggalan Kejeruan Bingai masih dapat kita lihat sekarang
berupa Lokasi bekas Istana Kejeruan Bingai, Mesjid dan Makam
keturunan Kejeruan Bingai.

B. Saran
Dari hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan sedikit pandangan
kepada pemerintah daerah, masyarakat dan mahasiswa bahwa sejarah itu sangat
penting, dan harus di perhatikan. Dengan ini penulis memberikan saran kepada :
1. Kepada pemerintah daerah khususnya agar memperhatikan peninggalan
Kejeruan Bingai yang masih ada hingga sekarang dengan memberikan
dana untuk merawat dan melestarikan peninggalan-peninggalan dari
Kejeruan Bingai yang masih ada saat sekarang ini. Dan menambah
referensi atau buku mengenai Kejeruan Bingai, karena selama saya
melakukan penelitian banyak sekali menemukan kendala dari segi
informasi dan buku yang kurang mengenai Kejeruan Bingai.
2. Kepada masyarakat khususnya yang ada disekitar wilayah Kejeruan Bingai
(sekarang kecamatan Wampu) bahwa sejarah itu sangatlah penting maka
jagalah dan perhatikan peninggalan sejarah yang ada diwilayah Bingai.
3. Kepada instansi-instansi lainnya agar ikut serta untuk memperhatikan
peninggalan sejarah yang ada di daerah kita agar sejarah yang ada di
daerah kita tidak tergerus oleh zaman dan hilang begitu saja akibat tangantangan pihak yang tidak bertanggung jawab.

DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal.2013. Langkat Dalam Sejarah Dan Perjuangan Kemerdekaan.
Medan : Mitra Medan
Azhari, Ichwan. Syafri, Syaiful. 2009. Jejak Sejarah Dan Kebudayaan Melayu
Di Sumatera Utara. Medan : CV Cipta Mandiri
Budiardjo, Miriam. 2006. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta : Gramedia
Fokusmedia, Tim Redaksi. 2008. Pemerintahan Desa Dan Kelurahan. Bandung:
Fokusmedia
Gotschalk, Louis. 2006. Mengerti Sejarah. Jakarta : UI – Press
Kartono, Kartini. 2011. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta : Rajawali Pers
Kartodirdjo, Sartono. 1984. Kepemimpinan dalam dimensi sosial. Jakarta :
LP3ES
Nur Rasyid, Harun. 2004. Mengenal Melayu Pesisir Sumatera. Jakarta :
Kementerian Kebudayaan Dan Pariwisata
Perret, Daniel. 2010. Kolonialisme Dan Etnisitas. Jakarta : KPG (Kepustakaan
Populer Gramedia )
Sjamsudin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Penerbit Ombak
Surbakti, Ramlan. 2010. Memahami Ilmu Politik. Jakarta : PT Grasindo
Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar Edisi Baru Keempat.
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Penerbit Alfabeta
Supardo, Susilo. 2005. Kepemimpinan. Yogyakarta : Penerbit Andi
Sunarto, Kamanto. 1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta : Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia
Samidjo. 2002. Ilmu Negara. Bandung : CV Armico

Sinar, Luckman. 2006. Bangun dan Runtuhnya Kerajaan Melayu di Sumatera
Timur. Medan : Yayasan Kesultanan Serdang.
Sinar, Luckman. Sejarah Masa Awal Sumatera Utara. Medan : perpustakaan
Luckman Sinar