Pengaruh Kurma (Phoenix dactylifera L.) terhadap Peningkatan Kewaspadaan Setelah Berpuasa.

(1)

ABSTRAK

PENGARUH KURMA (Phoenix dactylifera L.) TERHADAP

PENINGKATAN KEWASPADAAN SETELAH BERPUASA

Dalia Noviyanti Sumpena Putri, 2015, Pembimbing I : Decky Gunawan, dr., M.Kes, AIFO

Pembimbing II : Dr. Diana K. Jasaputra, dr., M. Kes

Kewaspadaan merupakan hal yang diperlukan manusia dalam banyak aktivitas penting. Kewaspadaaan seseorang dipengaruhi oleh asupan makanan terutama karbohidrat. Pada orang yang berpuasa, asupan makanan dihentikan sementara selama kurang lebih 14 jam sehingga tubuh mengalami defisit gula darah dan asupan energi dalam tubuh juga berkurang 20-30 % . Oleh karena itu, asupan gula seperti monosakarida dan makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi diperlukan untuk menghasilkan energi dengan cepat. Kurma mengandung gula monosakarida dan memiliki indeks glikemik tinggi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai pengaruh kurma terhadap peningkatan kewaspadaan setelah berpuasa.

Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimental dengan desain cross over. Subjek penelitian adalah 20 orang perempuan dewasa muda. Kewaspadaan dinilai berdasarkan waktu penyelesaian Johnson Pascal Test tanpa dan dengan pemberian Kurma setelah berpuasa. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05.

Hasil penelitian menunjukkan hasil Johnson Pascal Test dengan pemberian kurma (132,90 detik) lebih singkat dibandingkan tanpa pemberian kurma (179,00 detik), dengan perbedaan yang sangat signifikan (p<0,01).

Simpulan penelitian ini adalah kurma meningkatkan kewaspadaan setelah berpuasa.

Kata kunci : Kurma, Kewaspadaan, Puasa


(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF DATE PALM FRUITS (Phoenix dactylifera L. )

ON INCREASING ALERTNESS AFTER FASTING

Dalia Noviyanti Sumpena Putri, 2015, 1st Tutor : Decky Gunawan, dr., M.Kes, AIFO

2nd Tutor: Dr. Diana K. Jasaputra, dr., M. Kes

Alertness is necessary for human being in almost all important activities. Alertness is affected by food intake especially carbohydrates. People who fast don’t get any carbohydrate intake for about fourteen hours so that may indicate hypoglycemia and decrease the energy intake as much as 20-30%. Therefore, amount of glucose intake such as monosaccharides and food with high glicemic index are needed to result energy immediately. Date Palm fruits contain monosaccharides and high glicemic index.

The study aims to determine the effect of Date Palm fruits on increasing alertness after fasting.

The research used the quasi-experimental method with cross-over design. The subjects of the research were 20 young adult women. The alertness was assessed based on the length of time required to finish the Johnson Pascal Test without and with consuming Date Palm fruits. The data analysis was done using the paired t-test with α=0,05.

The experimental result shows the time required to do Johnson Pascal Test on group with Date Palm fruits consumption (132,90 seconds) was faster than compared to the group without the consumption of Date Palm fruits (179,00 seconds), with highly significant difference (p<0.01).

It is concluded that Date Palm fruits increase alertness after fasting. Keywords : Date Palm fruits, Alertness, Fasting


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ...1

1.2.Identifikasi Masalah ...3

1.3. Maksud dan Tujuan ...3

1.4.Manfaat Karya Tulis Ilmiah ...3

1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ...4

1.5.1. Kerangka Pemikiran ... 4

1.5.2. Hipotesis Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Kewaspadaan ...6

2.1.1. Definisi Kewaspadaan ...6

2.1.2. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kewaspadaan ... 6

2.2. Perananan Otak dalam Mengatur Kewaspadaan ...7

2.2.1. Batang Otak ... 9

2.3. Molekuler Kewaspadaan ...12

2.4. Metabolisme Karbohidrat Sebagai Sumber Energi ...12


(4)

2.4.1. Metabolisme Glukosa dan Fruktosa ... 13

2.5. Kebutuhan Energi Saat Berpuasa ...15

2.6. Kurma ...16

2.6.1. Sejarah Kurma ... 17

2.6.2. Macam-macam Kurma ... 18

2.6.3. Kandungan Kimiawi Kurma ... 21

2.6.4. Indeks Glikemiks Kurma ... 23

2.6.5. Manfaat Kurma lainnya ... 23

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 24

3.1. Alat dan Bahan ...24

3.1.1. Alat... 24

3.1.2. Bahan ... 24

3.2. Subjek Penelitian ...24

3.2.1. Kriteria Inklusi ... 24

3.2.2. Kriteria Eksklusi ... 25

3.3. Tempat dan Waktu Penelitian ...25

3.4. Metode Penelitian ...25

3.4.1. Desain Penelitian ... 25

3.4.2. Variabel Penelitian ... 25

3.5. Prosedur Kerja ...27

3.5.1. Persiapan Sebelum Tes ...27

3.5.2. Prosedur Penelitian ... 28

3.5.3. Cara Melakukan Tes ... 28

3.6. Metode Analisis ...29

3.6.1. Hipotesis Statistik ... 29

3.6.2. Kriteria uji ... 29

3.7. Aspek Etik Penelitian ...30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 31

4.1.Hasil Penelitian ...31


(5)

4.3. Pengujian Hipotesis Penelitian ...33

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 35

5.1. Simpulan ...35

5.2. Saran ...35

DAFTAR PUSTAKA ... 36

LAMPIRAN ... 39

RIWAYAT HIDUP ... 46


(6)

DAFTAR TABEL


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Otak ... 8

Gambar 2.2. Ascending Reticular Activating System ... 11

Gambar 2.3. Glikolisis ... 14

Gambar 2.4. Pohon Kurma... 16

Gambar 2.5. Buah Kurma ... 17

Gambar 4.1. Grafik rerata dalam detik yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Johnson Pascal Test dengan dan tanpa kurma setelah berpuasa ... 32


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 39

Lampiran 2. Surat Pernyataan Persetujuan Untuk Ikut Serta Dalam Penelitian (Informed Consent) ... 40

Lampiran 3.Soal Tes Kewaspadaan (Johnson Pascal Test) Hari ke-1 ... 41

Lampiran 4.Soal Tes Kewaspadaan (Johnson Pascal Test) Hari ke-2 ... 42

Lampiran 5. Data Hasil Penelitian ... 43

Lampiran 6. Data Hasil Pengolahan SPSS Tes Kewaspadaan ... 44

Lampiran 7. Hasil Uji Normalitas Tes Kewaspadaan... 45


(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kewaspadaan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia agar dapat melaksanakan kegiatannya sehari-hari dengan baik (Guyton & Hall, 2007). Kewaspadaan adalah keadaan saat pusat tidur tidak diaktifkan sehingga nuklei pengaktivasi retikular di mesencephalon dan pons terbebas dari inhibisi dan bisa aktif secara spontan. Hal ini juga dapat terjadi karena adanya stimulasi dari neurotransmitter pada reticular activating system (RAS). Ketika impuls saraf yang ditransmisi melalui thalamus ke seluruh korteks serebri meningkat, area RAS akan diaktivasi sehingga derajat kewaspadaan dan konsentrasi meningkat. Sebaliknya, jika aktivitas di RAS menurun maka seseorang akan mengantuk (Tortora & Derrickson, 2009).

Beberapa faktor memengaruhi kewaspadaan seseorang, seperti makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap harinya, obat-obatan, faktor persiapan seseorang sebelum melakukan tes, konsentrasi, dan faktor latihan sebelum melakukan tes (Atkinson et al., 1985). Makanan merupakaan sumber energi utama bagi tubuh. Energi dibutuhkan untuk aktivitas otot, sekresi kelenjar, mempertahankan potensial membran pada saraf dan serabut otot, pembentukan zat di dalam sel, absorpsi makanan dari saluran pencernaan, dan berbagai fungsi lainnya (Guyton & Hall, 2007). Oleh karena makanan berpengaruh terhadap potensial membran saraf, dan mekanisme potensial membran pada saraf menjelaskan terjadinya kewaspadaan seseorang, maka faktor makanan sangat berpengaruh terhadap peningkatan kewaspadaan.

Adakalanya seseorang melakukan kewajiban berpuasa, misalnya puasa di bulan Ramadhan bagi umat muslim. Pada saat seseorang berpuasa, asupan makanan dihentikan sementara selama kurang lebih 14 jam sehingga energi yang dihasilkan tubuh berkurang 20-30% (Satuhu, 2010).


(10)

Selain energi yang berkurang, saat berpuasa aktivitas tubuh dalam mempertahankan kewaspadaan pun akan menurun. Maka dari itu, saat berbuka puasa dibutuhkan makanan yang mampu mengembalikan energi tubuh dengan cepat dan mampu meningkatkan kewaspadaan.

Kurma adalah makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat saat berbuka puasa. Kurma memiliki kandungan energi yang sangat tinggi yaitu 3.000 kkal/kg berat kurma dengan total gula antara 73,8-79,1% bergantung pada jenis kultivarnya. Gula yang terdapat pada kurma tersebut, secara kimiawi terdiri dari sukrosa, glukosa, dan fruktosa. Sukrosa sendiri merupakan gula disakarida, termasuk kategori gula sederhana, yang dibentuk dari glukosa dan fruktosa. Kandungan gula sederhana yang terdapat di dalam kurma akan lebih mudah untuk diabsorpsi oleh tubuh, sehingga mampu mengembalikan energi setelah berpuasa dengan cepat (Subagja, 2013).

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yassine et al., tentang perbandingan kandungan kimiawi tiga varietas kurma yaitu Mech-Degla, Degla-Beida dan Deglet-Noor menyatakan bahwa komponen utama dari buah kurma yang belum dikeringkan adalah gula, dengan total gula 63,06-69,29% berat kurma, sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Assirey et al., bahwa kurma kering mengandung lebih tinggi gula yaitu 71.2-81.4%.

Selain kandungan energi yang tinggi kurma juga mengandung protein (2.3-5.6%), lemak (0.2-0.5%), mineral (1-1.9%), serat (6.4-11.5%), vitamin (C, B1, B2, B3 dan A), asam organik dan polyphenol (Mansouri et al., 2005). Selain nilai gizi dan aspek biokimia, kurma memiliki sifat biologis dan farmakologis seperti antimutagenik, antioksidan, antikanker, anti-inflamasi, antimikroba dan gastroprotektif (Baliga et al., 2010).

Kurma mengandung berbagai mineral yang berguna untuk tubuh seperti asam aspartat, prolin, alanin, glisin, valin dan leusin dalam konsentrasi tinggi dan konsentrasi rendah treonin, serin, isoleusin, tirosin, arginin, fenilalanin dan lisin dan konsentrasi yang sangat rendah dari metionin dan histidin (Assirey, 2015).


(11)

3

Oleh karena kandungan gizi yang terdapat dalam kurma tersebut sehingga kurma memiliki peran penting dalam memberikan asupan gizi yang baik bagi tubuh (Assirey, 2015).

Penelitian sebelumnya mengenai kandungan kimiawi kurma yang dilakukan oleh Yassine et al., menyatakan bahwa kurma memiliki mineral utama yaitu kalium (714,27-897,31/100 g berat kering kurma). Kalium merupakan salah satu mineral yang dapat meningkatkan kewaspadaan karena kalium berperan dalam proses difusi kalium dan natrium pada membran sel sehingga menyebabkan perbedaan potensial membran lalu timbul potensial aksi yang akan menjadi impuls ke thalamus lalu ke korteks serebri dan mengaktifkan ascending reticular

activating system (ARAS) yang berperan dalam menciptakan kewaspadaan

(Guyton & Hall, 2007). Buah kurma juga memiliki sedikit kandungan mineral magnesium, flourin dan seng. Peranan Seng di dalam kesehatan misalnya untuk menjaga stabilitas sel saraf (Fredrickson, 2000).

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis ingin mengetahui apakah kurma dapat meningkatkan kewaspadaan setelah berpuasa.

1.2Identifikasi Masalah

Apakah kurma meningkatkan kewaspadaan setelah berpuasa.

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kurma terhadap peningkatan kewaspadaan setelah berpuasa yang diukur dengan

menggunakan Johnson Pascal Test.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademik penelitian karya tulis ilmiah ini adalah mengungkapkan pengaruh kurma terhadap peningkatan kewaspadaan setelah berpuasa.


(12)

Manfaat praktis penelitian karya tulis ilmiah ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang manfaat kurma selain dapat mengembalikan energi setelah berpuasa juga dapat meningkatkan kewaspadaan setelah berpuasa sehingga kurma dapat menjadi pilihan makanan yang baik untuk dikonsumsi saat berbuka puasa.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Kurma memiliki kandungan energi yang sangat tinggi yaitu 3.000 kkal/kg kurma dengan total gula antara 73,8-79,1%, bergantung pada jenis kultivarnya. Gula yang terdapat pada kurma tersebut, secara kimiawi terdiri dari sukrosa, glukosa, dan fruktosa (Subagja, 2013). Kandungan gula sederhana yang terdapat pada kurma membuat absorpsinya oleh tubuh lebih cepat.

Setelah absorpsi dari saluran pencernaan, banyak fruktosa dan hampir semua galaktosa diubah secara cepat menjadi glukosa di dalam hati. Glukosa kemudian menjadi jalur umum akhir untuk transpor hampir semua karbohidrat ke sel jaringan (Guyton & Hall, 2007).

Energi yang berasal dari oksidasi karbohidrat akan digunakan untuk mengubah

ADP (adenosine difosfat) menjadi ATP (adenosine trifosfat) yang selanjutnya

digunakan berbagai reaksi tubuh antara lain transport aktif molekul melalui membran sel, kontraksi otot dan kerja mekanik dan konduksi impuls saraf sehingga berperan dalam menciptakan kewaspadaan (Guyton & Hall, 2007).

Kurma memiliki kadar indeks glikemik yang tinggi yaitu 103 sehingga kurma termasuk makanan yang cepat diabsorpsi oleh tubuh (Magee, 2009). Makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat meningkatkan kadar glukosa darah secara cepat, sehingga dapat menjadi sumber energi untuk otak dalam menciptakan kewaspadaan (Guyton & Hall, 2007).


(13)

5

Selain kandungan energi yang tinggi, kadar kalium kurma juga sangat signifikan dengan rasio perbandingan 666 : 1 (Suryanti, 2010). Pada profil mineral kurma menunjukkan bahwa kalium merupakan komponen utama (714,27-897,31 mg / 100g berat kering) (Yassine et al., 2014). Kalium tersebut pada proses difusi kalium dan natrium berperan dalam menciptakan perbedaan potensial membran sehingga mengakibatkan potensial aksi (Guyton & Hall, 2007).

Potensial aksi yang berupa impuls tersebut akan melalui thalamus untuk berproyeksi secara difus ke korteks serebri dan mengaktivasi ascending reticular

activating system (ARAS) yang berperan dalam menciptakan suatu keadaan

waspada (Ganong, 2003).

Buah kurma juga memiliki sedikit kandungan mineral magnesium, flourin dan seng. Peranan seng di dalam kesehatan misalnya untuk menjaga stabilitas sel saraf (Fredrickson, 2000).

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Kurma meningkatkan kewaspadaan setelah berpuasa.


(14)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Kurma meningkatkan kewaspadaan setelah berpuasa.

5.2 Saran

Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dianjurkan mengkonsumsi kurma pada saat berbuka puasa karena konsumsi kurma hanya dengan tiga buah saat berbuka puasa sudah mampu mengembalikan energi yang hilang saat berpuasa dan juga dapat meningkatkan kewaspadaan setelah berpuasa.

Dalam penelitian selanjutnya sebaiknya diteliti perbedaan pengaruh kurma terhadap peningkatan kewaspadaan setelah berpuasa dengan subjek penelitian pada laki-laki, perbedaan jumlah kurma yang dikonsumsi terhadap peningkatan kewaspadaan setelah berpuasa atau dapat dilakukan penelitian mengenai manfaat kurma lainnya.


(15)

36

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, I., Ahmed, A.W.K., & Robinson R.K. (1995). Chemical composition of date varieties as influenced by the stage of ripening.Food Chemistry. 54, 305-309.

Al - Farsi, M., & Lee, C. (2008). Nutritional and functional properties of dates: a review. Crit. Rev. Food Sci. Nutr., 48, 877-887.

Al - Farsi, M., Alasalvar, C., Morris, A., Baron , M., & Shahidi, F. (2005). Compositional and sensory characteristics of three native sun dried date (Phoenix dactylifera L.) varieties grown in Oman. J. Agric. Food Chem, 53, 7585-7591.

Al-Hooti, S., Sidhu, J., & Qabazard, H. (1997). Physochemical characteristics of five Date Fruit Cultivars grown in the United Arab Emirates. Plants Foods for Human Nutrition (Formerly Qualitas Plantarum), 50, 101-113.

Al-shahib, W., & Marshal R.J. (2003). The fruit of the date palm; its possible use as the best food for the future. International Journal of Food Sciences and Nutrition, 54, 247-259.

Aprilistiyowati. (2014). Buah Sakti dari Surga. Yogyakarta: Balqist.

Apriyanti, M. (2012). 10 Tanaman Obat Paling Berkhasiat. Yogyakarta: Pustaka Baru.

Ardekani, M. S., Khanavi, M., Hajimahmoodi, M., Jahangiri, M., & Hadjiakhoondi, A. (2010). Comparison of antioxidant activity and total phenol contents of some date seed varieties from Iran. Iran J Pharm Res, 9, 141 - 146.

Assirey, E. A. (2015). Nutritional composition of fruit of 10 date palm (Phoenix dactylifera L.) cultivares grown in Saudi Arabia. Journal of Taibah University for Science 9, 75-79.

Atkinson, R., Atkinson, R., Hilgard, E., & Smith, E. (1985). Learning and Conditioning, In: Introduction to Psychology (9 ed.). Orlando: Harcourt Brace Jovanovich, Inc.


(16)

Baliga, M., & et al. (2010). A review of the chemistry and pharmacology of the Date fruits (Phoenyx dactylifera L). Food Research International.

Besbes, S., Blecker, C., Daroanne, C., Drira, N., & Attia, H. (2004). Date seeds; chemical composition and characteristic profiles of the lipid fraction. Food Chem, 84, 577-584.

Boron, & Boulpaep. (t.thn.). Medical Physiology. Elsevier.

Fredrickson, C. (2000). Importance of Zinc in the central nervous system; The Zinc-containing neuron. J. Nutr., 130, 1471S-1483.

Gandy, J. W., Madden, A., & Holdsworth, M. (2002). Gizi dan Dietetika. Jakarta: EGC.

Ganong, W. F. (2003). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Ganong, W. F. (2005). Review of Medical Physiology (22 ed.). New York: McGraw Hill.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2007). Human Physiology (11th ed.). Elsevier. Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2011). Textbook Medical of Physiology (12 ed.).

Elsevier.

Henchiri et al., C. (2013). Study of the effect of dates on blood glucose and lipid

profile in healthy human subjects. International Journal of

Pharmaceutical, Chemical, and Biological Science, 3, 826-833.

Jamil, M., Nadeem, R., Hanif, M.A., Ali, M.A., & Akhtar, K. (2010). Proximate composition and mineral profile of eight different unstudied date (phoenix dactylifera L.) varieties from pakistan. African Journal of Biotechnology 9, 3252-3259.

Magee, E. (2009). Nutrisi Sehat Bagi penderita Diabetes. Jakarta: Career Press. Mann, J., & Truswell, A. S. (2002). Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta: EGC.

Mansouri, A., Embarek, G., Kokkalou, E., & Kefalas, P. (2005). Phenolic profile and antioxidant activity of the Algerian ripedate palm fruit (Phoenix dactylifera). Food Chemistry, 89, 410-420.

Pearce, E. C. (2014). Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


(17)

38

Satuhu, S. (2010). Khasiat Kurma dan Olahannya. Jakarta: PT. Niaga Swadaya. Subagja, H. P. (2013). Ajaibnya Madu, Sari Kurma, Ginseng, Susu Unta, dan

Jintan Hitam. Yoogyakarta: Flashbooks

Sukardi, E. (1985). Neuroanatomia Medica. Jakarta: Universitas Indonesia (UI Press).

Tortora, G., & Derrickson, B. (2009). Principles Anatomy Physiology. USA: John Willey and Sons.

Wibowo, D. (2008). Neuroanatomi untuk Mahasiswa Kedokteran . Malang: Bayumedia.

Wibowo, D. S. (2005). Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Grasindo.

Wibowo, D. S., & Paryana, W. (2007). Anatomi Tubuh Manusia. Bandung: Elsevier.

Yassine et al., N. (2014). Comparative study of the physicochemical characteristics and antioxidant activity of three dates varieties (Phoenix dactylifera l.) grown in Algeria. Annals. Food Science and Technology, 15, 276.

http://1001budidaya.com/klasifikasi-morfologi-kurma/ http://waynesword.palomar.edu/ecoph10.htm


(1)

4

Manfaat praktis penelitian karya tulis ilmiah ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang manfaat kurma selain dapat mengembalikan energi setelah berpuasa juga dapat meningkatkan kewaspadaan setelah berpuasa sehingga kurma dapat menjadi pilihan makanan yang baik untuk dikonsumsi saat berbuka puasa.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Kurma memiliki kandungan energi yang sangat tinggi yaitu 3.000 kkal/kg kurma dengan total gula antara 73,8-79,1%, bergantung pada jenis kultivarnya. Gula yang terdapat pada kurma tersebut, secara kimiawi terdiri dari sukrosa, glukosa, dan fruktosa (Subagja, 2013). Kandungan gula sederhana yang terdapat pada kurma membuat absorpsinya oleh tubuh lebih cepat.

Setelah absorpsi dari saluran pencernaan, banyak fruktosa dan hampir semua galaktosa diubah secara cepat menjadi glukosa di dalam hati. Glukosa kemudian menjadi jalur umum akhir untuk transpor hampir semua karbohidrat ke sel jaringan (Guyton & Hall, 2007).

Energi yang berasal dari oksidasi karbohidrat akan digunakan untuk mengubah ADP (adenosine difosfat) menjadi ATP (adenosine trifosfat) yang selanjutnya digunakan berbagai reaksi tubuh antara lain transport aktif molekul melalui membran sel, kontraksi otot dan kerja mekanik dan konduksi impuls saraf sehingga berperan dalam menciptakan kewaspadaan (Guyton & Hall, 2007).

Kurma memiliki kadar indeks glikemik yang tinggi yaitu 103 sehingga kurma termasuk makanan yang cepat diabsorpsi oleh tubuh (Magee, 2009). Makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat meningkatkan kadar glukosa darah secara cepat, sehingga dapat menjadi sumber energi untuk otak dalam menciptakan kewaspadaan (Guyton & Hall, 2007).


(2)

5

Selain kandungan energi yang tinggi, kadar kalium kurma juga sangat signifikan dengan rasio perbandingan 666 : 1 (Suryanti, 2010). Pada profil mineral kurma menunjukkan bahwa kalium merupakan komponen utama (714,27-897,31 mg / 100g berat kering) (Yassine et al., 2014). Kalium tersebut pada proses difusi kalium dan natrium berperan dalam menciptakan perbedaan potensial membran sehingga mengakibatkan potensial aksi (Guyton & Hall, 2007).

Potensial aksi yang berupa impuls tersebut akan melalui thalamus untuk berproyeksi secara difus ke korteks serebri dan mengaktivasi ascending reticular activating system (ARAS) yang berperan dalam menciptakan suatu keadaan waspada (Ganong, 2003).

Buah kurma juga memiliki sedikit kandungan mineral magnesium, flourin dan seng. Peranan seng di dalam kesehatan misalnya untuk menjaga stabilitas sel saraf (Fredrickson, 2000).

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Kurma meningkatkan kewaspadaan setelah berpuasa.


(3)

35

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Kurma meningkatkan kewaspadaan setelah berpuasa.

5.2 Saran

Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dianjurkan mengkonsumsi kurma pada saat berbuka puasa karena konsumsi kurma hanya dengan tiga buah saat berbuka puasa sudah mampu mengembalikan energi yang hilang saat berpuasa dan juga dapat meningkatkan kewaspadaan setelah berpuasa.

Dalam penelitian selanjutnya sebaiknya diteliti perbedaan pengaruh kurma terhadap peningkatan kewaspadaan setelah berpuasa dengan subjek penelitian pada laki-laki, perbedaan jumlah kurma yang dikonsumsi terhadap peningkatan kewaspadaan setelah berpuasa atau dapat dilakukan penelitian mengenai manfaat kurma lainnya.


(4)

36

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, I., Ahmed, A.W.K., & Robinson R.K. (1995). Chemical composition of date varieties as influenced by the stage of ripening.Food Chemistry. 54, 305-309.

Al - Farsi, M., & Lee, C. (2008). Nutritional and functional properties of dates: a review. Crit. Rev. Food Sci. Nutr., 48, 877-887.

Al - Farsi, M., Alasalvar, C., Morris, A., Baron , M., & Shahidi, F. (2005). Compositional and sensory characteristics of three native sun dried date (Phoenix dactylifera L.) varieties grown in Oman. J. Agric. Food Chem, 53, 7585-7591.

Al-Hooti, S., Sidhu, J., & Qabazard, H. (1997). Physochemical characteristics of five Date Fruit Cultivars grown in the United Arab Emirates. Plants Foods for Human Nutrition (Formerly Qualitas Plantarum), 50, 101-113.

Al-shahib, W., & Marshal R.J. (2003). The fruit of the date palm; its possible use as the best food for the future. International Journal of Food Sciences and Nutrition, 54, 247-259.

Aprilistiyowati. (2014). Buah Sakti dari Surga. Yogyakarta: Balqist.

Apriyanti, M. (2012). 10 Tanaman Obat Paling Berkhasiat. Yogyakarta: Pustaka Baru.

Ardekani, M. S., Khanavi, M., Hajimahmoodi, M., Jahangiri, M., & Hadjiakhoondi, A. (2010). Comparison of antioxidant activity and total phenol contents of some date seed varieties from Iran. Iran J Pharm Res, 9, 141 - 146.

Assirey, E. A. (2015). Nutritional composition of fruit of 10 date palm (Phoenix dactylifera L.) cultivares grown in Saudi Arabia. Journal of Taibah University for Science 9, 75-79.

Atkinson, R., Atkinson, R., Hilgard, E., & Smith, E. (1985). Learning and Conditioning, In: Introduction to Psychology (9 ed.). Orlando: Harcourt Brace Jovanovich, Inc.


(5)

37

Baliga, M., & et al. (2010). A review of the chemistry and pharmacology of the Date fruits (Phoenyx dactylifera L). Food Research International.

Besbes, S., Blecker, C., Daroanne, C., Drira, N., & Attia, H. (2004). Date seeds; chemical composition and characteristic profiles of the lipid fraction. Food Chem, 84, 577-584.

Boron, & Boulpaep. (t.thn.). Medical Physiology. Elsevier.

Fredrickson, C. (2000). Importance of Zinc in the central nervous system; The Zinc-containing neuron. J. Nutr., 130, 1471S-1483.

Gandy, J. W., Madden, A., & Holdsworth, M. (2002). Gizi dan Dietetika. Jakarta: EGC.

Ganong, W. F. (2003). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Ganong, W. F. (2005). Review of Medical Physiology (22 ed.). New York: McGraw Hill.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2007). Human Physiology (11th ed.). Elsevier. Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2011). Textbook Medical of Physiology (12 ed.).

Elsevier.

Henchiri et al., C. (2013). Study of the effect of dates on blood glucose and lipid

profile in healthy human subjects. International Journal of

Pharmaceutical, Chemical, and Biological Science, 3, 826-833.

Jamil, M., Nadeem, R., Hanif, M.A., Ali, M.A., & Akhtar, K. (2010). Proximate composition and mineral profile of eight different unstudied date (phoenix dactylifera L.) varieties from pakistan. African Journal of Biotechnology 9, 3252-3259.

Magee, E. (2009). Nutrisi Sehat Bagi penderita Diabetes. Jakarta: Career Press. Mann, J., & Truswell, A. S. (2002). Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta: EGC.

Mansouri, A., Embarek, G., Kokkalou, E., & Kefalas, P. (2005). Phenolic profile and antioxidant activity of the Algerian ripedate palm fruit (Phoenix dactylifera). Food Chemistry, 89, 410-420.

Pearce, E. C. (2014). Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Rahmadi, A. (2010). Kurma. hal. http://www.academia.edu/8658088/Kurma.


(6)

38

Satuhu, S. (2010). Khasiat Kurma dan Olahannya. Jakarta: PT. Niaga Swadaya. Subagja, H. P. (2013). Ajaibnya Madu, Sari Kurma, Ginseng, Susu Unta, dan

Jintan Hitam. Yoogyakarta: Flashbooks

Sukardi, E. (1985). Neuroanatomia Medica. Jakarta: Universitas Indonesia (UI Press).

Tortora, G., & Derrickson, B. (2009). Principles Anatomy Physiology. USA: John Willey and Sons.

Wibowo, D. (2008). Neuroanatomi untuk Mahasiswa Kedokteran . Malang: Bayumedia.

Wibowo, D. S. (2005). Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Grasindo.

Wibowo, D. S., & Paryana, W. (2007). Anatomi Tubuh Manusia. Bandung: Elsevier.

Yassine et al., N. (2014). Comparative study of the physicochemical characteristics and antioxidant activity of three dates varieties (Phoenix dactylifera l.) grown in Algeria. Annals. Food Science and Technology, 15, 276.

http://1001budidaya.com/klasifikasi-morfologi-kurma/ http://waynesword.palomar.edu/ecoph10.htm