Pengaruh Coklat (Theobroma cacao) terhadap Tekanan Darah.

(1)

iv

ABSTRAK

PENGARUH COKLAT (Theobroma cacao) TERHADAP

TEKANAN DARAH

Richard Kristanto Lestari, 2015

Pembimbing I : dr Pinandjojo Djojosoewarno, Drs., AIF.,

Pembimbing II : dr Hartini Tiono, MKes.,

Latar belakang Hipertensi merupakan masalah kesehatan di Indonesia maupun di seluruh dunia. Peningkatan angka kejadian hipertensi semakin meningkat dari tahun ke tahun. Coklat merupakan salah satu makanan yang digemari oleh segala jenis usia. Kandungan yang ada di dalam coklat antara lain adalah asam lemak jenuh dan tak jenuh, teobromin, kafein, dan flavonoid. Flavonoid berfungsi sebagai antioksidan dan antiplatelet yang dapat menurunkan tekanan darah, sehingga diharapkan orang yang mengonsumsi coklat dapat mengurangi masalah hipertensi.

Tujuan penelitian Untuk mengetahui efek coklat terhadap tekanan darah. Metode Penelitian Penelitian ini bersifat komparatif dengan memakai prospektif kuasi eksperimental dengan metode pre test dan post test tanpa kontrol. Subjek penelitian terdiri dari 30 orang pria dewasa muda berusia 18-25 tahun kemudian dilakukan pengukuran tekanan darah menggunakan spygmomanometer pada posisi duduk, sebelum dan sesudah mengkonsumsi coklat, masing-masing 3 kali pengukuran dengan selang waktu 15 menit. Coklat yang diberikan sebanyak

50 gram. Analisis data memakai uji “t” berpasangan ( = 0,05).

Hasil Rata-rata tekanan darah sistol setelah mengonsumsi coklat (99,73 mmHg), lebih rendah dibandingkan sebelum mengonsumsi coklat (113,22 mmHg) dengan p<0,05, dan rata-rata tekanan darah diastol setelah mengonsumsi coklat (66,53 mmHg), lebih rendah dibandingkan sebelum mengonsumsi coklat (76,64 mmHg) dengan p<0,05.

Kesimpulan Coklat hitam menurunkan tekanan darah.

Kata kunci : hipertensi, coklat, flavonoid, tekanan darah sistol, tekanan darah diastol


(2)

v

ABSTRACT

THE EFFECT OF CHOCOLATE (Theobroma cacao) ON BLOOD

PRESSURE

Richard Kristanto Lestari, 2015

Tutor I : dr Pinandjojo Djojosoewarno, Drs., AIF

Tutor II : dr Hartini Tiono, MKes

Background Hypertension is a health issue in Indonesia and all around the world. Hypertension incidence increases every year. Chocolate is food that is fancied by all age group. The ingredients of chocolate are saturated and unsaturated fatty acid, theobromine, caffeine, and flavonoid. Flavonoid is an antioxidant and antiplatetet that can reduce blood pressure, so it is hoped that people who consume chocolate can have a decreased hypertension rate.

Objectives To determines the effect of chocolate on blood pressure.

Methods This study was a quasi experimental research, comparative with pre-test and post-pre-test design without control group. The subject were thirty young adult men aged twenty to twenty-five years old. Blood pressure sampling was performed with sphygmomanometer in sitting position, before and after chocolate consumption, three times respectively with fifteen minutes interval. Administered chocolate was fifty grams in weight. Data was analyzed with paired T test ( = 0.05)

Results The average systolic blood pressure after chocolate consumption was 99,73 mmHg, lower compared to before chocolate concumption (113,22 mmHg) with p<0.05, and the average diastolic blood pressure after chocolate consumption was 66,53 mmHg, lower compared to before chocolate consumption, which was 76,64 mmHg with p<0.05.

Conclusion Dark chocolate lower blood pressure.

Keywords: hypertension, chocolate, flavonoid, systolic blood pressure, diastolic blood pressure


(3)

viii

DAFTAR ISI

halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURATPERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATAPENGANTAR ... vi

DAFTARISI ... viii

DAFTARGAMBAR ... xi

DAFTARTABEL ... xii

DAFTARLAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 2

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.4. Kegunaan Penelitian ... 2

1.5. Kerangka Pemikiran ... 3

1.6 Hipotesis Penelitian ... 3

BABII TINJAUANPUSTAKA 2.1. Tekanan Darah ... 4

2.1.1. Faktor yang Mempengaruhi Tekanan arah ... 4

2.1.2. Metode Pengukuran Tekanan Darah ... 9

2.2. Kelainan Tekanan Darah ... 11

2.2.1. Hipotensi ... 11

2.2.2. Hipertensi ... 12

2.3. Coklat (Theobroma cacao) ... 13

2.3.1. Taksonomi Tanaman Coklat ... 14


(4)

ix

2.3.2. Kandungan Coklat Hitam yang Berpengaruh Terhadap

Tekanan Darah ... 14

BAB III METODEPENELITIAN 3.1. Alat, Bahan, dan Subjek penelitian ... 17

3.1.1. Bahan dan Alat ... 17

3.1.2. Subjek Penelitian ... 17

3.1.3. Tempat dan Waktu Penelitian ... 17

3.2 Metode Penelitian ... 18

3.2.1. Desain Penelitian ... 18

3.2.2. Variabel Penelitian ... 18

3.2.2.1. Definisi Variabel ... 18

3.2.2.2. Definisi Operasional ... 18

3.2.3. Besar Sampel ... 18

3.3 Prosedur Penelitian ... 19

3.3.1. Prosedur Pembuatan Bahan Penelitian ... 19

3.3.2. Pelaksanaan Penelitian ... 19

3.4 Metode Analisis ... 20

3.4.1. Hipotesis Penelitian ... 20

3.4.2. Kriteria Uji ... 20

3.5. Aspek Etik Penelitian ... 21

BABIV HASILDANPEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 22

4.1.1 Pengaruh Tekanan Darah Sistol Terhadap Konsumsi Coklat ... 22

4.1.2 Pengaruh Tekanan Darah Diastol Terhadap Konsumsi Coklat ... 23

4.2 Pembahasan... 24

4.3 Hipotesis Penelitian ... 25

4.4 Hal-Hal yang Mendukung... 25


(5)

x

4.5 Hal yang Tidak Mendukung ... 26

4.6 Simpulan Hipotesis ... 26

BABV SIMPULANDANSARAN 5.1 Simpulan ... 27

5.2 Saran ... 27

DAFTARPUSTAKA ... 28

LAMPIRAN ... 30

RIWAYAT HIDUP ... 42


(6)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Sphygmomanometer air raksa... 10

Gambar 2.2. Coklat (Theobroma cacao) ... 13

Gambar 2.3. Mekanisme Nitrit Oxide ... 15

Gambar 2.4. Renin Angiotensin Aldosteron System ... 16


(7)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tekanan Darah Menurut JNC VII ... 12 Tabel 2. Rata-Rata Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Sesudah

Mengonsumsi Coklat ... 22

Tabel 3. Hasil Uji T Berpasangan Tekanan Darah Sistol Sebelum dan Sesudah

Mengonsumsi Coklat ... 23

Tabel 4. Rata-Rata Tekanan Darah Diastol Sebelum dan Sesudah

Mengonsumsi Coklat ... 23

Tabel 5. Hasil Uji T Berpasangan Tekanan Darah Diastol Sebelum dan Sesudah

Mengkonsusmsi Coklat ... 24


(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Tabel Uji Statistik Tekanan Darah Sistol ...30

Lampiran 2. Tabel Uji Statistik Tekanan Darah Diastol ...31

Lampiran 3.Dokumentasi Penelitian ... 32

Lampiran 4.Hasil Analisa Kandungan Flavonoid dan Kafein ... 33

Lampiran 5.Hasil Penelitian Tekanan Darah Sistol ... 35

Lampiran6. Hasil Penelitian Tekanan Darah Diastol ...38

Lampiran7. Surat Persetujuan Komisi Etik ...41


(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Hipertensi adalah suatu keadaan saat tekanan darah di pembuluh darah meningkat secara kronis. Hipertensi terjadi karena jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan oksigen di dalam tubuh. Kriteria untuk menegakkan diagnosis hipertensi menurut JNC VII 2003 yaitu dengan hasil pengukuran tekanan darah sistol ≥ 140 mmHg atau tekanan darah diastol ≥ 90 mmHg. Kriteria ini hanya berlaku untuk usia ≥ 18 tahun (Riskesdas,2013).

Prevalensi hipertensi di Indonesia pada usia ≥ 18 tahun sebesar 25,8%.

Tertinggi pada Bangka Belitung 30,9%, diikuti Kalimantan Selatan 30,8%, Kalimantan Timur 29,6% dan Jawa Barat 29,4% (Riskesdas,2013).

Hipertensi merupakan masalah kesehatan di Indonesia maupun di seluruh dunia. Berdasarkan analisis Kearney dkk, menunjukkan bahwa peningkatan angka kejadian hipertensi luar biasa pada tahun 2000, lebih dari 25% populasi dunia merupakan penderita hipertensi, atau sekitar 1 miliar orang, dan dua pertiga penduduk hipertensi ada di negara berkembang. Bila tidak ada upaya yang tepat, diperkirakan pada tahun 2025 yang akan datang jumlah penderita hipertensi diprediksi akan meningkat menjadi 29% atau sekitar 1,6 miliar orang diseluruh dunia (Tedjakusuma,2012).

Coklat adalah makanan yang sering kali dijumpai dalam setiap acara. Coklat digemari anak-anak, remaja, maupun dewasa (Ali Khomsan,2002). Dalam era yang modern seperti saat ini banyak dijumpai berbagai olahan coklat dalam berbagai bentuk dan rasa yang dapat menambah rasa keinginan untuk mencicipi berbagai variasi rasa tersebut. Tetapi pada dasarnya coklat dibagi menjadi tiga

macam yaitu coklat pekat (dark chocolate), coklat susu (milk chocolate), dan


(10)

2

coklat putih (white chocolate). Ketiganya dibedakan berdasarkan kandungan gula,

kadar coklat, serta bahan tambahan lain (Dyer, 2006).

Selain rasanya yang digemari ternyata coklat juga memiliki banyak manfaat yang menguntungkan dapat diterima oleh tubuh (Gunnars,2013). Kandungan yang ada di dalam coklat antara lain adalah asam lemak jenuh dan tak jenuh, teobromin, kafein, dan flavonoid (Surja,2010).

Kandungan flavonoid yang paling tinggi terdapat pada coklat hitam (dark

chocolate), sedangkan pada coklat putih (white chocolate) kandungan

flavonoidnya paling rendah. Pada coklat hitam (dark chocolate) dalam

pembuatannya menggunakan coklat padat, sedangkan pada coklat putih (white

chocolate) kandungannya gula, bubuk susu, rasa vanila, coklat bubuk, dan pengental dari kacang kedelai (Pimentel, Nitzke, Klipel, & de Jong, 2010).

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis ingin mengetahui pengaruh coklat hitam terhadap tekanan darah. Meskipun masih ada faktor lain yang dapat mempengaruhi perubahan tekanan darah seperti usia, jenis kelamin, berat badan, kebiasaan, dan lain-lain (L.E., Grivetti; H.Y., Shapiro, 2011).

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah coklat hitam menurunkan tekanan darah

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Mengetahui pengaruh coklat hitam terhadap tekanan darah.

1.4 Kegunaan Penelitian

Untuk menambah pengetahuan bagi masyarakat bahwa coklat hitam berpengaruh pada perubahan tekanan darah.


(11)

3 1.5 Kerangka Pemikiran

Di dalam coklat hitam batangan mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh, teobromin, kafein, dan flavonoid. Kandungan yang sangat berperan disini adalah

flavonoid terutama jenis flavonoid 3-ols yang dapat meningkatkan aktivitas Nitrit

Oxide (NO) dan mencegah disfungsi endotel(Surja,2010).

Nitrit Oxide dilepaskan oleh sel endotel melalui berbagai rangsangan seperti

5-OH-tryptamine, acetylcoline ,thrombin, A32187 calcium ionophor,arachidonic

acid, dan lain-lain. Nitrit Oxide mengaktivasi guanylate cyclase pada otot polos

dan peningkatan platelet dari intrasel cyclic guanylyl phosphate (cGMP).

Peningkatan platelet dari intrasel cGMP menyebabkan otot polos relaksasi dan

penghambatan agregasi platelet, sehingga terjadi penurunan konsentrasi Ca2+

intraseluler. Sehingga pembuluh darah menjadi vasodilatasi dan tekanan darah menjadi turun (Luminita J at all,2002).

Flavonoid dapat menghambat Angiotensin Converting Enzyme (ACE).

Diketahui ACE memegang peranan dalam pembentukan angiotensin II yang merupakan salah satu penyebab hipertensi. Angiotensin II menyebabkan pembuluh darah menyempit, yang dapat menaikkan tekanan darah. ACE inhibitor menyebabkan pembuluh darah melebar sehingga darah lebih banyak mengalir ke jantung, menyebabkan penurunan tekanan darah. (Fadia N, 2014).

1.6 Hipotesis Penelitian

Coklat hitam menurunkan tekanan darah.


(12)

27

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Coklat hitam menurunkan tekanan darah.

5.2 Saran

 Penelitian ini perlu diteliti ulang untuk kadar coklat yang tepat dalam menurunkan tekanan darah.

 Perlu keselarasan perlakuan subjek penelitian, dalam hal jenis sarapan, waktu sarapan, aktivitas yang dilakukan saat menunggu.

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, seperti dosis coklat yang efektif untuk menurunkan tekanan darah dan efek samping penggunaan coklat.


(13)

28

DAFTAR PUSTAKA

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar. RISKESDAS .

Barret, K. E., Barman, S. M., Boitano, S., & Brooks, H. L. (2012). Ganong's Review of Medical Physiology. United States: Mc Graw Hill.

Denis, A. (2009). Chocolate Composition & Limitations to Reformulation. Syndicat du Chocolat , 1-13.

Dyer, K. A. (2006). Chocolate: Good for The Mind, Body & Spirit. Medical Wellness Archives .

Gunnars, K. (2013, June). Benefits of Dark Chocolate. Dipetik 2014, dari Authorithy Nutrition an Evidence-Based Approach: authorithynutrition.com/7-health-benefits-dark-chocolate

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2010). Textbook of Medical Physiology Twelth Edition. Philadelphia: Elsevier.

Houssay, B. A. (1955). Human Physiology. London: McGraw-Hill.

Jerca, L., Jerca, O., Mancas, G., Constantinescu, I., & Lupusoru, R. (2002). Mechanism of Action and Biochemical Effects of Nitric Oxide (NO). The Journal of Preventive Medicine , 35-43.

Khomsan, A. (2002). Coklat baik untuk jantung dan suasana hati. Dipetik 2015, dari www.kolompacific.net.id

L.E., Grivetti; H.Y., Shapiro. (2011). Chocolate: History, Culture, and Heritage. NHS Choices. (2012, August 16). Can Dark Chocolate Help Control Blood

Pressure? Dipetik 2014, dari NHS Choices:

www.nhs.uk/news/2012/08august/pages/can-dark-chocolate-help-control-blood-pressure.aspx

Pimentel, F. A., Nitzke, J. A., Klipel, C. B., & de Jong, E. V. (2010). Chocolate and Red Wine - A comparison between flavonoids content. Food Chemistry , 109-112.

Poedjiwidodo Y. (1996). Sambung Samping Kakao. Ungaran: Trubus Agriwidya. Ried K., et all (2010). Does Chocolate Reduce Blood Pressure? BMC Med .


(14)

29

Sagon, C. (2011). Harvard Study : Dark Chocolate Ca Help Lower Your Blood Pressure. AARP Bulletin .

Sherwood, L. (2010). Human Physiology: From Cell to Systems Seventh Edition. Belmont: Brooks/Cole.

Surja, S. S., Krisanti, S., & Ariwibowo, H. (2010). Pengaruh Coklat tehadap Kardiovaskular. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia , 43-47.

Tedjakusuma, P. (2012). Tatalaksana Hipertensi. CDK-192/vol.39 (4):1 .

University of Michigan Integrative Medicine. (2009). Healing Food Pyramid. Dipetik 2014, dari Integrative Medicine: www.med.umich.edu/umim/food-pyramid/dark_chocolate.html

Zomer, E., Owen, A., Magliano, D. J., Liew, D., & Reid, C. M. (2012). The Effectiveness and Cost Effectiveness of Dark Chocolate Consumption as Prevention Therapy in People at High Risk of Cardiovascular Disease : Best Case Scenario Analysis Using a Markov Model. BMJ .


(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Hipertensi adalah suatu keadaan saat tekanan darah di pembuluh darah meningkat secara kronis. Hipertensi terjadi karena jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan oksigen di dalam tubuh. Kriteria untuk menegakkan diagnosis hipertensi menurut JNC VII

2003 yaitu dengan hasil pengukuran tekanan darah sistol ≥ 140 mmHg atau

tekanan darah diastol ≥ 90 mmHg. Kriteria ini hanya berlaku untuk usia ≥ 18 tahun (Riskesdas,2013).

Prevalensi hipertensi di Indonesia pada usia ≥ 18 tahun sebesar 25,8%. Tertinggi pada Bangka Belitung 30,9%, diikuti Kalimantan Selatan 30,8%, Kalimantan Timur 29,6% dan Jawa Barat 29,4% (Riskesdas,2013).

Hipertensi merupakan masalah kesehatan di Indonesia maupun di seluruh dunia. Berdasarkan analisis Kearney dkk, menunjukkan bahwa peningkatan angka kejadian hipertensi luar biasa pada tahun 2000, lebih dari 25% populasi dunia merupakan penderita hipertensi, atau sekitar 1 miliar orang, dan dua pertiga penduduk hipertensi ada di negara berkembang. Bila tidak ada upaya yang tepat, diperkirakan pada tahun 2025 yang akan datang jumlah penderita hipertensi diprediksi akan meningkat menjadi 29% atau sekitar 1,6 miliar orang diseluruh dunia (Tedjakusuma,2012).

Coklat adalah makanan yang sering kali dijumpai dalam setiap acara. Coklat digemari anak-anak, remaja, maupun dewasa (Ali Khomsan,2002). Dalam era yang modern seperti saat ini banyak dijumpai berbagai olahan coklat dalam berbagai bentuk dan rasa yang dapat menambah rasa keinginan untuk mencicipi berbagai variasi rasa tersebut. Tetapi pada dasarnya coklat dibagi menjadi tiga macam yaitu coklat pekat (dark chocolate), coklat susu (milk chocolate), dan


(2)

2

coklat putih (white chocolate). Ketiganya dibedakan berdasarkan kandungan gula, kadar coklat, serta bahan tambahan lain (Dyer, 2006).

Selain rasanya yang digemari ternyata coklat juga memiliki banyak manfaat yang menguntungkan dapat diterima oleh tubuh (Gunnars,2013). Kandungan yang ada di dalam coklat antara lain adalah asam lemak jenuh dan tak jenuh, teobromin, kafein, dan flavonoid (Surja,2010).

Kandungan flavonoid yang paling tinggi terdapat pada coklat hitam (dark

chocolate), sedangkan pada coklat putih (white chocolate) kandungan flavonoidnya paling rendah. Pada coklat hitam (dark chocolate) dalam pembuatannya menggunakan coklat padat, sedangkan pada coklat putih (white chocolate) kandungannya gula, bubuk susu, rasa vanila, coklat bubuk, dan pengental dari kacang kedelai (Pimentel, Nitzke, Klipel, & de Jong, 2010).

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis ingin mengetahui pengaruh coklat hitam terhadap tekanan darah. Meskipun masih ada faktor lain yang dapat mempengaruhi perubahan tekanan darah seperti usia, jenis kelamin, berat badan, kebiasaan, dan lain-lain (L.E., Grivetti; H.Y., Shapiro, 2011).

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah coklat hitam menurunkan tekanan darah

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Mengetahui pengaruh coklat hitam terhadap tekanan darah.

1.4 Kegunaan Penelitian

Untuk menambah pengetahuan bagi masyarakat bahwa coklat hitam berpengaruh pada perubahan tekanan darah.


(3)

3 1.5 Kerangka Pemikiran

Di dalam coklat hitam batangan mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh, teobromin, kafein, dan flavonoid. Kandungan yang sangat berperan disini adalah flavonoid terutama jenis flavonoid 3-ols yang dapat meningkatkan aktivitas Nitrit Oxide (NO) dan mencegah disfungsi endotel(Surja,2010).

Nitrit Oxide dilepaskan oleh sel endotel melalui berbagai rangsangan seperti 5-OH-tryptamine, acetylcoline ,thrombin, A32187 calcium ionophor,arachidonic acid, dan lain-lain. Nitrit Oxide mengaktivasi guanylate cyclase pada otot polos dan peningkatan platelet dari intrasel cyclic guanylyl phosphate (cGMP). Peningkatan platelet dari intrasel cGMP menyebabkan otot polos relaksasi dan penghambatan agregasi platelet, sehingga terjadi penurunan konsentrasi Ca2+ intraseluler. Sehingga pembuluh darah menjadi vasodilatasi dan tekanan darah menjadi turun (Luminita J at all,2002).

Flavonoid dapat menghambat Angiotensin Converting Enzyme (ACE). Diketahui ACE memegang peranan dalam pembentukan angiotensin II yang merupakan salah satu penyebab hipertensi. Angiotensin II menyebabkan pembuluh darah menyempit, yang dapat menaikkan tekanan darah. ACE inhibitor menyebabkan pembuluh darah melebar sehingga darah lebih banyak mengalir ke jantung, menyebabkan penurunan tekanan darah. (Fadia N, 2014).

1.6 Hipotesis Penelitian

Coklat hitam menurunkan tekanan darah.


(4)

27

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Coklat hitam menurunkan tekanan darah.

5.2 Saran

 Penelitian ini perlu diteliti ulang untuk kadar coklat yang tepat dalam

menurunkan tekanan darah.

 Perlu keselarasan perlakuan subjek penelitian, dalam hal jenis sarapan,

waktu sarapan, aktivitas yang dilakukan saat menunggu.

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, seperti dosis coklat yang efektif

untuk menurunkan tekanan darah dan efek samping penggunaan coklat.


(5)

28

DAFTAR PUSTAKA

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar. RISKESDAS .

Barret, K. E., Barman, S. M., Boitano, S., & Brooks, H. L. (2012). Ganong's Review of Medical Physiology. United States: Mc Graw Hill.

Denis, A. (2009). Chocolate Composition & Limitations to Reformulation.

Syndicat du Chocolat , 1-13.

Dyer, K. A. (2006). Chocolate: Good for The Mind, Body & Spirit. Medical Wellness Archives .

Gunnars, K. (2013, June). Benefits of Dark Chocolate. Dipetik 2014, dari Authorithy Nutrition an Evidence-Based Approach: authorithynutrition.com/7-health-benefits-dark-chocolate

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2010). Textbook of Medical Physiology Twelth Edition. Philadelphia: Elsevier.

Houssay, B. A. (1955). Human Physiology. London: McGraw-Hill.

Jerca, L., Jerca, O., Mancas, G., Constantinescu, I., & Lupusoru, R. (2002). Mechanism of Action and Biochemical Effects of Nitric Oxide (NO). The Journal of Preventive Medicine , 35-43.

Khomsan, A. (2002). Coklat baik untuk jantung dan suasana hati. Dipetik 2015, dari www.kolompacific.net.id

L.E., Grivetti; H.Y., Shapiro. (2011). Chocolate: History, Culture, and Heritage. NHS Choices. (2012, August 16). Can Dark Chocolate Help Control Blood

Pressure? Dipetik 2014, dari NHS Choices:

www.nhs.uk/news/2012/08august/pages/can-dark-chocolate-help-control-blood-pressure.aspx

Pimentel, F. A., Nitzke, J. A., Klipel, C. B., & de Jong, E. V. (2010). Chocolate and Red Wine - A comparison between flavonoids content. Food Chemistry , 109-112.

Poedjiwidodo Y. (1996). Sambung Samping Kakao. Ungaran: Trubus Agriwidya.

Ried K., et all (2010). Does Chocolate Reduce Blood Pressure? BMC Med .


(6)

29

Sagon, C. (2011). Harvard Study : Dark Chocolate Ca Help Lower Your Blood Pressure. AARP Bulletin .

Sherwood, L. (2010). Human Physiology: From Cell to Systems Seventh Edition.

Belmont: Brooks/Cole.

Surja, S. S., Krisanti, S., & Ariwibowo, H. (2010). Pengaruh Coklat tehadap Kardiovaskular. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia , 43-47.

Tedjakusuma, P. (2012). Tatalaksana Hipertensi. CDK-192/vol.39 (4):1 .

University of Michigan Integrative Medicine. (2009). Healing Food Pyramid. Dipetik 2014, dari Integrative Medicine: www.med.umich.edu/umim/food-pyramid/dark_chocolate.html

Zomer, E., Owen, A., Magliano, D. J., Liew, D., & Reid, C. M. (2012). The Effectiveness and Cost Effectiveness of Dark Chocolate Consumption as Prevention Therapy in People at High Risk of Cardiovascular Disease : Best Case Scenario Analysis Using a Markov Model. BMJ .