Pengaruh Pengetahuan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees.

(1)

ABSTRACT

Tax revenue is the biggest source of income for a state.The second biggest source of income is value-added tax (VAT). Taxpayers who earn more than 4,8 billion are required to register themselves as Taxable Enterprises. The understanding of VAT becomes one of the factors which support the complianceof Taxable Enterprises. This study aims to determine the effect of the understanding of VAT on the compliance of Taxable Enterprises. This study uses questionnaires concerning Taxable Enterprises fromthe Tax Services Office of Bandung karees which obtained directly. Statistical analysis which used in this study is a simple regression analysis, which uses SPSS 13.0. The result shows that the understanding of VAT affects the compliance of Taxable enterprises by 30, 8% and the other factors are 69, 2%.


(2)

viii

ABSTRAK

Pajak merupakan sumber terbesar penerimaan negara, Pajak Pertambahan Nilai merupakan pendapatan pajak kedua terbesar. Wajib Pajak yang memiliki Penghasilan diatas 4,8 Milyar wajib mendaftar sebagai Pengusaha Kena Pajak . Pengetahuan Pajak Pertambahan Nilai menjadi salah satu faktor yang mendukung kepatuhan Pengusaha Kena Pajak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan Pajak Pertambahan Nilai terhadap kepatuhan Pengusaha Kena Pajak . Penelitian ini menggunakan survey kuesioner terhadap Pengusaha Kena Pajak Kantor Pelayanan Pajak Bandung Karees yang diperoleh secara langsung. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis regresi sederhana dengan menggunakan SPSS 13.0. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengetahuan Pajak Pertambahan Nilai berpengaruh terhadap kepatuhan Pengusaha Kena Pajak sebesar 30,8%, sedangkan sisanya sebesar 69,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………...………i

HALAMAN PENGESAHAN ……….ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI …...……….………..iii

KATA PENGANTAR ……….……….………..…iv

ABSTRACT ……….……….………. vii

ABSTRAK………viii

DAFTAR ISI……….……….……….ix

DAFTAR GAMBAR………..xii

DAFTAR TABEL ………..…..xiii

DAFTAR LAMPIRAN ……….xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8

2.1 Definisi Pajak ... 8

2.1.1 Kewajiban Perpajakan Wajib Pajak ... 9

2.2 Jenis-Jenis Pajak ... 9

2.3 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ... 11

2.4 Sanksi Tindak Pidana di Bidang Perpajakan ... 13


(4)

x

2.6.1 Pengusaha Kena Pajak(PKP) ... 17

2.6.2 Pengusaha Kecil ... 18

2.7 Dasar Pengenaan Pajak ... 19

2.7.1 Dasar Hukum Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ... 19

2.7.2 Tarif Pajak Pertambahan Nilai ... 19

2.8 Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) ... 20

2.9 Penelitian Terdahulu ... 22

2.10 Kerangka Pemikiran ... 25

2.11 Pengembangan Hipotesis ... 26

BAB III METODA PENELITIAN ... 27

3.1 Objek Penelitian ... 27

3.1.1 Sejarah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees ... 27

3.1.2 Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees ... 30

3.1.3 Uraian Tugas dan Jabatan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Bandung Karees ... 31

3.2 Operasional Variabel... 37

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 39

3.3.1 Populasi ... 39

3.3.2 Sampel ... 40

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 41

3.5 Teknik Pengujian Data ... 42

3.5.1 Uji Validitas ... 42

3.5.2 Uji Reliabilitas ... 43

3.5.3 Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 44

3.6 Uji Asumsi Klasik ... 45

3.6.1 Uji Normalitas ... 45

3.6.2 Uji Hesteroskedastisitas ... 46

3.6.3 Uji Regresi Sederhana ... 47

3.6.4 Analisis Koefisien Determinasi ... 47


(5)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 49

4.1 Uji Validitas Dan Reliabilitas ... 49

4.1.1 Uji Validitas ... 49

4.1.2 Uji Reliabilitas ... 50

4.2 Analisis Statistik Deskriptif Profil Responden ... 51

4.2.1 Pengusaha Kena Pajak (PKP) Yang Memungut PPN ... 52

4.2.2 Responden Menurut Bidang Usaha ... 52

4.2.3 Besar Pendapatan Bruto Per Tahun ... 53

4.3 Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 53

4.3.1 Pengetahuan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) (X) ... 54

4.3.2 Variabel Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) (Y) ... 57

4.4 Uji Asumsi Klasik ... 60

4.4.1 Uji Normalitas Data ... 60

4.4.2 Uji Heteroskedastisitas ... 61

4.5 Pengaruh Pengetahuan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) (X) Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) (Y) ... 62

4.5.1 Analisis Koefisien Korelasi Pearson Product Moment ... 62

4.5.2 Analisis Persamaan Regresi Linier Sederhana ... 63

4.5.3 Analisis Koefisien Determinasi ... 64

4.5.4 Pengujian Hipotesis (Uji-t) ... 65

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 67

5.1 Simpulan ... 67

5.2 Saran... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 69

LAMPIRAN ... 71


(6)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran ... 26 Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung

Karees ... 30 Gambar 4.1 Uji Heteroskedastisitas dengan Menggunakan Scatterplot ... 61 Gambar 4.2 Kurva Uji-t Dua Pihak ... 66


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Angaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ... 1

Tabel 1.2 Realisasi Penerimaan Negara (Milyar Rupiah), 2007-2014 ... 3

Tabel 2.1 Perbedaan Kajian Pustaka Hasil Pnemelitian Sebelumnya ... 23

Lanjutan Tabel 2.1 Perbedaan Kajian Pustaka Hasil Pnemelitian Sebelumnya ... 24

Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 38

Lanjutan Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 39

Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Pengetahuan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) (X) ... 49

Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) (Y) ... 50

Tabel 4.3 Hasil uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian ... 51

Tabel 4.4 Gambaran Banyaknya Responden Berdasarkan Pengusaha Kena Pajak (PKP) Yang Memungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ... 52

Tabel 4.5 Gambaran Banyaknya Responden Berdasarkan Responden Menurut Bidang Usaha ... 52

Tabel 4.6 Gambaran Banyaknya Responden Berdasarkan Besar Pendapatan Bruto Per Tahun ... 53

Tabel 4.7 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Variabel Pengetahuan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) (X) ... 54


(8)

xiv

Tabel 4.8 Sebaran Jawaban Responden Tentang Item-item Pernyataan Pada Variabel Pengetahuan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ... 56 Tabel 4.9 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Variabel

Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) ... 57 Tabel 4.10 Sebaran Jawaban Responden Tentang Item-item Pernyataan Pada

Variabel Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) ... 59 Tabel 4.11 One-sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 60 Tabel 4.12 Koefisien Korelasi dan Taksirannya ... 62


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Grafik Pendapatan Negara ... 71

Lampiran B Jumlah Pengusaha Kena Pajak (PKP) Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees ... 72

Lampiran C Kuesioner ... 73

Lampiran D Hasil Output SPSS 13.0 ... 76


(10)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah salah satu negara yang mengandalkan penerimaan pajak sebagai salah satu sumber kas negara yang digunakan untuk pembiayaan pembangunan negara, penerimaan pajak tersebut masuk ke dalam kas negara yang nantinya akan digunakan dalam pembelanjaan negara.

Pajak menduduki peringkat pendapatan negara terbesar yaitu 77,99%, dan juga pajak mendanai 70,9% belanja negara (lihat lampiran A). Berikut ini disajikan Tabel mengenai Angaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Tabel 1.1

Angaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)


(11)

BAB I PENDAHULUAN 2

Berdasarkan tabel di atas sumber utama pendapatan Negara Indonesia yakni berasal dari pajak (lihat lampiran A), dapat dikatakan bahwa pajak sangat berperan penting dalam sumber pendanaan negara yang digunakan untuk pembiayaan negara. Pendapatan pajak Indonesia dapat terus berkembang dan tidak bergantung pada negara-negara pemberi pinjaman. Oleh karena itu, Negara terus memperbaharui peraturan-peraturan yang mengatur perpajakan di Indonesia untuk meningkatkan penerimaan pajak. Contohnya: mengenai peningkatan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk industri otomotif yang berlaku 1 April 2014 Pemerintah menaikan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor dari sebelumnya sebesar 75% menjadi 125%.

Di Indonesia sistem perpajakan yang digunakan adalah Self Assessment System (SAS) sejak tahun 1983, yang sebelumnya menggunakan Official Assessment System (OAS). Berubahnya penggunaan Official Assessment System (OAS) ke Self Assessment System (SAS) dianggap sebagai reformasi yang besar karena Official Assessment System (OAS) tidak melibatkan keaktifan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan sedangkan Assessment System (SAS) melibatkan secara langsung Wajib Pajak (WP) dalam perhitungan, pembayaran, dan pelaporan pajak secara teratur mengenai jumlah pajak yang terutang dan yang harus dibayar sebagaimana ditentukan dalam peraturan perundang-undangan perpajakan. Jika dilihat sistem ini menunjukan bahwa dalam hal ini Wajib Pajak (WP) diberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab untuk menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar (Waluyo,


(12)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha Sumber pajak yang tercakup antara lain adalah dari Pajak Penghasilan (PPh) individu dan badan, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan sebagainya. Berikut ini disajikan tabel penerimaan negara.

Tabel 1.2

Realisasi Penerimaan Negara (Milyar Rupiah), 2007-2014

Sumber : http://www.bps.go.id (diakses tanggal 2 April 2014)

Keterangan Tabel : Perbedaan satu digit dibelakang terhadap angka penjumlahan karena pembulatan; 1) LKPP; 2) APBN-P; 3) APBN

Pada tabel di atas terlihat Pajak Penghasilan (PPh) dalam penerimaan terbesar dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan sumber kedua terbesar. Dalam Undang-Undang No.42 Tahun 2009 mengenai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dijelaskan bahwa setiap penyerahan


(13)

BAB I PENDAHULUAN 4

barang dan jasa yang termasuk Barang Kena Pajak (BKP) dan atau Jasa Kena Pajak (JKP), akan dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan atau Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebagaimana dijelaskan dalam UU tersebut.

Menurut Pasal 13 ayat (1) UU Nomor 42 Tahun 2009, Pengusaha Kena Pajak (PKP) dalam transaksinya melakukan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) atau Jasa Kena Pajak (JKP) wajib memungut PPN dari pembeli atau penerima Barang Kena Pajak (BKP)/ Jasa Kena Pajak (JKP) yang bersangkutan, kecuali ekspor Barang Kena Pajak (BKP) tidak berwujud dan ekspor Jasa Kena Pajak (JKP) yang tidak terutang dan kemudian membuat faktur pajak sebagai buktinya.

Beberapa penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap kepatuhan Wajib Pajak telah dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap kepatuhan Wajib Pajak:

1. Penelitian oleh Punarbhawa dan Aryani M, 2013 tentang “Pengaruh Reformasi Administrasi Perpajakan dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa menunjukkan variabel reformasi administrasi perpajakan secara signifikan berpengaruh positif terhadap tingkat kepatuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) di KPP Pratama Denpasar Barat.

2. Penelitian oleh Hardiningsih dan Yulianawati, 2011 tentang “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak”. Dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa Kesadaran membayar pajak berpengaruh positif terhadap


(14)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha 3. Penelitian oleh Fasmi dan Misra, 2012 tentang “Pengaruh Modernisasi Sistem

Administrasi Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Padang”. Peneliti menyimpulkan modernisasi sistem administrasi perpajakan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kepatuhan pengusaha kena pajak.

4. Penelitian oleh Effendy dan Toly, 2013 tentang “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Wajib Pajak dalam Membayar Pajak Pertambahan Nilai (PPN)”. Dalam penelitian ini dikatakan Faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan Wajib Pajak (WP) dalam membayar Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Sidoarjo Utara adalah Faktor kepercayaan atas kepastian Hukum, Faktor Persepsi Wajib Pajak (WP) terhadap sanksi Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Faktor ekonomi perusahan, Faktor media massa dan politik, termasuk kegiatan luar Wajib Pajak (WP), lingkungan Wajib Pajak (WP) dan media masa, Faktor kesadaran Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

5. Penelitian oleh Ardani, 2010 tentang “Pengaruh Kebijakan Sunset Policy Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus di Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur I Surabaya)” dengan hasil Kebijakan Sunset Policy telah memberikan pengaruh terhadap peningkatan kepatuhan Wajib Pajak.

Dengan melihat berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dalam penelitian ini peneliti memilih Judul “Pengaruh Pengetahuan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)”


(15)

BAB I PENDAHULUAN 6

karena ingin mengetahui seberapa besar pengaruh yang dirasakan dalam penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, peneliti bermaksud menganalisa: Apakah terdapat Pengaruh Pengetahuan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap kepatuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pengetahuan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap kepatuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Karees.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini dapat memberi manfaat penelitian, yaitu: 1. Bagi Peneliti

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta pemahaman peneliti mengenai pemahaman Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap tingkat kepatuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP).

2. Bagi Pembaca


(16)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha harus dipenuhi dalam mengukuhkan diri, serta mengetahui hal-hal yang harus dipatuhi setelah menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP).

3. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah Refrensi perpustakaan Universitas Kristen Maranatha yang akan digunakan dalam pendukung perkuliahan mengenai pembahasan Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP).

4. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan referensi bagi penelitian berikutnya yang mengambil judul yang sama sebagai bahan penelitian, agar mendapatkan bahan acuan dalam awalan penelitian berikutnya.


(17)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil analisa dan pengolahan data pada penelitian tentang “Pengaruh Pengetahuan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)” yang telah dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pengetahuan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Prtama Bandung Karees termasuk dalam kategori “Baik”.

2. Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees termasuk dalam kategori “Baik”.

3. Pengetahuan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees yang dapat dilihat dari hasil pengolahan yang mengatakan H1 diterima , dengan persentase pengaruh sebesar 30,8%, sedangkan sisanya sebesar 69,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi Wajib Pajak maupun


(18)

pihak-BAB V SIMPULAN DAN SARAN 68

Universitas Kristen Maranatha 1. Bagi penelitian selanjutnya dapat melihat faktor-faktor lain yang

mempengaruhi kepatuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) dengan objek penelitian yang berbeda agar hasil yang didapat lebih kuat dan lebih mewakili suara dari seluruh Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang ada di kota Bandung. 2. Bagi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) lebih banyak mengadakan penyuluhan

kepada masyarakat dan banyak membantu pengetahuan masyarakat mengenai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) agar masyarakat lebih paham dan mau melaksanakan kewajibanya dalam pengukuhan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) untuk memungut dan melapor Pajak Pertambahan Nilai (PPN). 3. Bagi Pengusaha Kena Pajak (PKP) lebih banyak mencari tahu mengenai

info-info perubahan peraturan yang mengatur Pajak Pertambahan Nilai (PPN) agar tidak dikenai sanksi pelanggaran.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. 2010.Reliabilitas dan Validitas . Pustaka Belajar, Yogyakarta. Ardani, Mira Novana. 2010. Pengaruh Kebijakan Sunset PolicyTerhadap Kepatuhan

Wajib Pajak (Studi Kasus Di Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur I Surabaya).

Effendy, Tommy Surya, dan Toly, Agus Arianto. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Wajib Pajak dalam Membayar Pajak Pertambahan Nilai. Tax & Accounting Review, Vol.1, No.1. hal 159-162. Fasmi, Lasnofa, dan Misra, Fauzan. 2012. Pengaruh Modernisasi Sistem

Administrasi Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak (Kpp) Pratama Padang.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Multivariate dengan program IBM SPSS. Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

http://www.anggaran.depkeu.go.id. di akses pada 2 April 2014 http://www.bps.go.id diakses tanggal 2 April 2014

Harun Al Rasyid. 1993. Metoda sampling dan Penskalaan, Jurusan Statistika Universitas Padjadajaran.

Leonardo, Youngki. 2014. Pengaruh Tingkat Penghasilan Dan Pengetahuan Wajib Pajak Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (studi kasus pada kantor pelayanan pajak pratama bandung karees). Fakultas Ekonomi. Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 197/PMK.03/2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 68/PMK.03/2010 Tentang Batasan Pengusaha Kecil Pajak Pertambahan Nilai

Peraturan Pemerintah No 1 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 Tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah

Punarbhawa, I Gusti Agung Bagus, dan Aryani M, Ni Ketut Lely. (2013). Pengaruh Reformasi Administrasi Perpajakan dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap


(20)

70

Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial. PT Refika Aditama, Bandung. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Penerbit Alfabeta.

Sunjoyo., Setiawan, Rony., Carolina, Verani., Magdalena, Nonie., dan Kurniawan, Albert. 2013. Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Bandung: Penerbit Alfabeta. UU Nomor 42 tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 8

Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah

Waluyo. 2011. Perpajakan Indonesia. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Wahono, Sugeng. 2012. Teori dan Aplikasi Mengurus Pajak Itu Mudah. Penerbit PT Elex Media Komputindo Kompas Gramedia, Jakarta.

Yulianawati, Nila. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak The Factors That Influence The Willingness To Pay The Tax. Dinamika Keuangan dan Perbankan, Vol. 3, No. 1. hal: 126 - 142


(1)

BAB I PENDAHULUAN 6

karena ingin mengetahui seberapa besar pengaruh yang dirasakan dalam penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, peneliti bermaksud menganalisa: Apakah terdapat Pengaruh Pengetahuan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap kepatuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pengetahuan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap kepatuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Karees.

1.4 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini dapat memberi manfaat penelitian, yaitu: 1. Bagi Peneliti

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta pemahaman peneliti mengenai pemahaman Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap tingkat kepatuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP).

2. Bagi Pembaca

Dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi pembaca yang ingin mengukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan mengetahui syarat-syarat yang


(2)

BAB I PENDAHULUAN 7

harus dipenuhi dalam mengukuhkan diri, serta mengetahui hal-hal yang harus dipatuhi setelah menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP).

3. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah Refrensi perpustakaan Universitas Kristen Maranatha yang akan digunakan dalam pendukung perkuliahan mengenai pembahasan Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP).

4. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan referensi bagi penelitian berikutnya yang mengambil judul yang sama sebagai bahan penelitian, agar mendapatkan bahan acuan dalam awalan penelitian berikutnya.


(3)

67

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil analisa dan pengolahan data pada penelitian tentang “Pengaruh Pengetahuan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)” yang telah dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pengetahuan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Prtama Bandung Karees termasuk dalam kategori “Baik”.

2. Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees termasuk dalam kategori “Baik”.

3. Pengetahuan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees yang dapat dilihat dari hasil pengolahan yang mengatakan H1 diterima , dengan persentase pengaruh sebesar 30,8%,

sedangkan sisanya sebesar 69,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi Wajib Pajak maupun pihak-pihak yang berkaitan, yaitu:


(4)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 68

1. Bagi penelitian selanjutnya dapat melihat faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepatuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) dengan objek penelitian yang berbeda agar hasil yang didapat lebih kuat dan lebih mewakili suara dari seluruh Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang ada di kota Bandung.

2. Bagi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) lebih banyak mengadakan penyuluhan kepada masyarakat dan banyak membantu pengetahuan masyarakat mengenai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) agar masyarakat lebih paham dan mau melaksanakan kewajibanya dalam pengukuhan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) untuk memungut dan melapor Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

3. Bagi Pengusaha Kena Pajak (PKP) lebih banyak mencari tahu mengenai info-info perubahan peraturan yang mengatur Pajak Pertambahan Nilai (PPN) agar tidak dikenai sanksi pelanggaran.


(5)

69

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin. 2010.Reliabilitas dan Validitas . Pustaka Belajar, Yogyakarta. Ardani, Mira Novana. 2010. Pengaruh Kebijakan Sunset PolicyTerhadap Kepatuhan

Wajib Pajak (Studi Kasus Di Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur I Surabaya).

Effendy, Tommy Surya, dan Toly, Agus Arianto. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Wajib Pajak dalam Membayar Pajak Pertambahan Nilai. Tax & Accounting Review, Vol.1, No.1. hal 159-162. Fasmi, Lasnofa, dan Misra, Fauzan. 2012. Pengaruh Modernisasi Sistem

Administrasi Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak (Kpp) Pratama Padang.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Multivariate dengan program IBM SPSS. Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

http://www.anggaran.depkeu.go.id. di akses pada 2 April 2014 http://www.bps.go.id diakses tanggal 2 April 2014

Harun Al Rasyid. 1993. Metoda sampling dan Penskalaan, Jurusan Statistika Universitas Padjadajaran.

Leonardo, Youngki. 2014. Pengaruh Tingkat Penghasilan Dan Pengetahuan Wajib Pajak Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak (studi kasus pada kantor pelayanan pajak pratama bandung karees). Fakultas Ekonomi. Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 197/PMK.03/2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 68/PMK.03/2010 Tentang Batasan Pengusaha Kecil Pajak Pertambahan Nilai

Peraturan Pemerintah No 1 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 Tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah

Punarbhawa, I Gusti Agung Bagus, dan Aryani M, Ni Ketut Lely. (2013). Pengaruh Reformasi Administrasi Perpajakan dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP). E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 5.2, hal. 381- 397.


(6)

70

Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial. PT Refika Aditama, Bandung. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Penerbit Alfabeta.

Sunjoyo., Setiawan, Rony., Carolina, Verani., Magdalena, Nonie., dan Kurniawan, Albert. 2013. Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Bandung: Penerbit Alfabeta. UU Nomor 42 tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 8

Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah

Waluyo. 2011. Perpajakan Indonesia. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Wahono, Sugeng. 2012. Teori dan Aplikasi Mengurus Pajak Itu Mudah. Penerbit PT Elex Media Komputindo Kompas Gramedia, Jakarta.

Yulianawati, Nila. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak The Factors That Influence The Willingness To Pay The Tax. Dinamika Keuangan dan Perbankan, Vol. 3, No. 1. hal: 126 - 142