ANALISIS TERHADAP PUTUSAN KPPU NOMOR 40/KPPU-L/2010 MENGENAI PERSEKONGKOLAN TENDER DI DINAS PERHUBUNGAN JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN 2009 DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGA.
ANALISIS TERHADAP PUTUSAN KPPU NO. 40/KPPU-L/2010
MENGENAI PERSEKONGKOLAN TENDER DI DINAS PERHUBUNGAN
JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN 2009 DIKAITKAN DENGAN UU
NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTIK MONOPOLI DAN
PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT
ABSTRAK
Mochamad Reza Perari
(AXO.050704)
Putusan KPPU No. 40/KPPU-L/2010 mengenai persekongkolan
tender di dinas perhubungan Jawa Barat tahun anggaran 2009, bermula
dari adanya laporan mengenai dugaan persekongkolan yang dilakukan
oleh PT Djoyokusumo Margo Utomo, PT Lintasmarga Nusantara Djaya
dan panitia lelang. Pertimbangan hukum putusan No. 40/KPPU-L/2010
salah satunya menyatakan bahwa selain pelanggaran Pasal 22 UU No. 5
Tahun 1999, Tim Pemeriksa KPPU menemukan juga pelanggaran
terhadap Pasal 26 UU No. 5 Tahun 1999 mengenai jabatan rangkap yang
dilakukan oleh Imam Suprapto. Selain itu dilihat dari amar putusannya,
penulis ingin mengetahui mengenai penegakan efektifitas hukum dari
penerapan sanksi administratif yang dijatuhkan Majelis Komisi terhadap
PT Djoyokusumo Margo Utomo dan PT Lintasmarga Nusantara Djaya
apakah telah sesuai dengan ketentuan UU No. 5 Tahun 1999 Tentang
Praktik Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Metode yang digunakan dalam penulisan studi kasus ini adalah
metode pendekatan yuridis normatif, yaitu dengan menggunakan data
berupa peraturan-peraturan tertulis atau peraturan hukum lainnya, teoriteori yang relevan, yang dianalisa secara yuridis kualitatif dengan teknik
pengumpulan data studi kepustakaan.
Hasil penelitian dari indentifikasi masalah yang pertama, bahwa
Imam Suprapto terbukti melakukan pelanggaran Pasal 26 huruf a UU No.
5 Tahun 1999 sebagaimana yang tertuang dalam pertimbangan hukum
majelis komisi KPPU, sehingga sudah selayaknya secara yuridis formal
Saudara Imam Suprato dijadikan sebagai terlapor dalam putusan No.
40/KPPU-L/2010. Kedua, seharusnya Majelis Komisi KPPU menjatuhkan
sanksi administratif kepada PT Djoyokusumo Margo Utomo dan PT
Lintasmarga Nusantara Djaya berdasarkan pedoman KPPU No 4 Tahun
2009 serta menjadikan putusan KPPU yang terdahulu sebagai pedoman
dalam hal pemberian sanksi agar terciptanya efektivitas penegakan
hukum, sehingga persekongkolan tender khususnya di Jawa Barat tidak
terjadi lagi di kemudian hari.
iv
MENGENAI PERSEKONGKOLAN TENDER DI DINAS PERHUBUNGAN
JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN 2009 DIKAITKAN DENGAN UU
NO. 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTIK MONOPOLI DAN
PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT
ABSTRAK
Mochamad Reza Perari
(AXO.050704)
Putusan KPPU No. 40/KPPU-L/2010 mengenai persekongkolan
tender di dinas perhubungan Jawa Barat tahun anggaran 2009, bermula
dari adanya laporan mengenai dugaan persekongkolan yang dilakukan
oleh PT Djoyokusumo Margo Utomo, PT Lintasmarga Nusantara Djaya
dan panitia lelang. Pertimbangan hukum putusan No. 40/KPPU-L/2010
salah satunya menyatakan bahwa selain pelanggaran Pasal 22 UU No. 5
Tahun 1999, Tim Pemeriksa KPPU menemukan juga pelanggaran
terhadap Pasal 26 UU No. 5 Tahun 1999 mengenai jabatan rangkap yang
dilakukan oleh Imam Suprapto. Selain itu dilihat dari amar putusannya,
penulis ingin mengetahui mengenai penegakan efektifitas hukum dari
penerapan sanksi administratif yang dijatuhkan Majelis Komisi terhadap
PT Djoyokusumo Margo Utomo dan PT Lintasmarga Nusantara Djaya
apakah telah sesuai dengan ketentuan UU No. 5 Tahun 1999 Tentang
Praktik Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Metode yang digunakan dalam penulisan studi kasus ini adalah
metode pendekatan yuridis normatif, yaitu dengan menggunakan data
berupa peraturan-peraturan tertulis atau peraturan hukum lainnya, teoriteori yang relevan, yang dianalisa secara yuridis kualitatif dengan teknik
pengumpulan data studi kepustakaan.
Hasil penelitian dari indentifikasi masalah yang pertama, bahwa
Imam Suprapto terbukti melakukan pelanggaran Pasal 26 huruf a UU No.
5 Tahun 1999 sebagaimana yang tertuang dalam pertimbangan hukum
majelis komisi KPPU, sehingga sudah selayaknya secara yuridis formal
Saudara Imam Suprato dijadikan sebagai terlapor dalam putusan No.
40/KPPU-L/2010. Kedua, seharusnya Majelis Komisi KPPU menjatuhkan
sanksi administratif kepada PT Djoyokusumo Margo Utomo dan PT
Lintasmarga Nusantara Djaya berdasarkan pedoman KPPU No 4 Tahun
2009 serta menjadikan putusan KPPU yang terdahulu sebagai pedoman
dalam hal pemberian sanksi agar terciptanya efektivitas penegakan
hukum, sehingga persekongkolan tender khususnya di Jawa Barat tidak
terjadi lagi di kemudian hari.
iv