TINDAKAN HUKUM YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH PIHAK INDONESIA TERHADAP UNI EROPA ATAS KEBIJAKAN PENGENAAN BEA MASUK ANTI-DUMPING PRODUK BIODIESEL.
ABSTRAK
Ericko W. Sinuhaji
110110080197
Terbitnya Council Implementing Regulation (European Union-EU) No.
1194/2013 oleh Dewan Eropa mengenai pengenaan bea masuk Anti-Dumping
(BMAD) terhadap produk biodiesel asal Indonesia dan Argentina merupakan bentuk
tuduhan resmi dari pihak Uni Eropa bahwa perusahaan-perusahaan biofuel
Indonesia telah melakukan praktik curang perdagangan dengan menjual produk
lebih murah di pasar luar negeri dibandingkan di dalam negeri.
Berdasarkan aturan-aturan yang ada dalam GATT/WTO, setiap negara
anggota berhak untuk menerapkan kebijakan sanksi terhadap perusahaan/negara
anggota
lain
yang
melakukan
pelanggaran
terhadap
aturan
perdagangan
internasional. Namun, penerapan sanksi tersebut haruslah memenuhi persyaratan
yang diatur dan prinsip-prinsip hukum perdagangan internasional. Ketidaksesuaian
dengan kaidah yang diatur membuka peluang bagi negara yang dirugikan oleh
kebijakan tersebut melawan melalui Badan Penyelesaian Sengketa WTO.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam legal memorandum ini menunjukkan
bahwa kebijakan BMAD Uni Eropa tersebut tidak tepat dan bertentangan dengan
prinsip GATT/WTO serta Agreement on Implementation of Article VI of the General
Agreement on Tariffs and Trade 1994 dan Indonesia dapat menempuh jalur
penyelesaian sengketa WTO untuk melawan kebijakan yang merugikan ini.
Kata Kunci: Anti-Dumping, GATT/WTO, biodiesel, penyelesaian sengketa.
iv
Ericko W. Sinuhaji
110110080197
Terbitnya Council Implementing Regulation (European Union-EU) No.
1194/2013 oleh Dewan Eropa mengenai pengenaan bea masuk Anti-Dumping
(BMAD) terhadap produk biodiesel asal Indonesia dan Argentina merupakan bentuk
tuduhan resmi dari pihak Uni Eropa bahwa perusahaan-perusahaan biofuel
Indonesia telah melakukan praktik curang perdagangan dengan menjual produk
lebih murah di pasar luar negeri dibandingkan di dalam negeri.
Berdasarkan aturan-aturan yang ada dalam GATT/WTO, setiap negara
anggota berhak untuk menerapkan kebijakan sanksi terhadap perusahaan/negara
anggota
lain
yang
melakukan
pelanggaran
terhadap
aturan
perdagangan
internasional. Namun, penerapan sanksi tersebut haruslah memenuhi persyaratan
yang diatur dan prinsip-prinsip hukum perdagangan internasional. Ketidaksesuaian
dengan kaidah yang diatur membuka peluang bagi negara yang dirugikan oleh
kebijakan tersebut melawan melalui Badan Penyelesaian Sengketa WTO.
Hasil penelitian yang diperoleh dalam legal memorandum ini menunjukkan
bahwa kebijakan BMAD Uni Eropa tersebut tidak tepat dan bertentangan dengan
prinsip GATT/WTO serta Agreement on Implementation of Article VI of the General
Agreement on Tariffs and Trade 1994 dan Indonesia dapat menempuh jalur
penyelesaian sengketa WTO untuk melawan kebijakan yang merugikan ini.
Kata Kunci: Anti-Dumping, GATT/WTO, biodiesel, penyelesaian sengketa.
iv