Jilid-09 Depernas 24

R A N T J A N G A N
Dasar Undang­Undang Pembangunan Nasional­
Semesta­Berentjana delapan tahun 1961­1969
Disusun oleh Dewan Perantjang Nasional
Republik Indonesia
­­­­­­­­­­­­

BUKU  KE – TIGA
Bidang Mental/Ruhani
Dan Penelitian

­­­­­­­­­­

DJILID XVII :
Pola Pendjelasan
Bidang Penelitian
Paragrap :  1036 – 1048
Halaman :  1869 – 2082
­­­­­­­­­­

RAN TJAN GAN

DASAR UNDANG-UNDANG PEMBANGUNAN
NASIONAL, - SEMESTA - BERENTJANA
DELAPAN TAHUN : 1961 – 1969
DJILID IX
PARAGRAP : 1036 - 1048

RANTJANGAN
Dasar Undang-undang Pembangunan NasionalSemesta-Berentjana delapan tahun : 1961-1969
Disusun oleh Dewan Perantjang Nasional
Republik Indonesia

TERDIRI ATAS :
BUKU KE — SATU

: Pokok-pokok Pembangunan NasionalSemesta-Berentjana.

BUKU KE — DUA

Rantjangan Bidang Pokok Projek Pembangunan Nasional-Semesta-Berentjana.


BUKU KE — TIGA
BUKU KE — EMPAT

: Bidang Mental/Ruhani dan Penelitian
Bidang Kesedjahteraan, Pemerintahan
dan Keamanan/Pertahanan.

BUKU KE — LIMA

: Bidang Produksi.

BUKU KE — ENAM

: Bidang Distribusi.

BUKU KE — TUDJUH

: Bidang Keuangan.

BUKU KE — DELAPAN


: Uraian Menteri-menteri.

BUKU KE—TIGA
BIDANG MENTAL/RUHANI
DAN PENELITIAN
DJILID IX:
POLA PENDJELASAN BIDANG PENELITIAN
ISINJA :
Hal
§ 1036. Balai Penjelidikan Perkebunan Besar Bogor,
Djember .................................................................................1875
§ 1037. Balai Penjelidikan Perusahaan Gula di Pasuruan ...............1883.
§ 1038.

Balai Penjelidikan Gabungan Pengusaha Perkebunan
Sumatera (Gappersu) .....................:......................................1896

§ 1039.


Badan Urusan Tembakau ......................................................1903

§ 1040. Penjelidikan dilapangan Perikanan oleh Djawatan
Perikanan Laut Pusat : .........................................................1913
a. Bagian Penjelidikan Teknik Penangkapan dan Pertjobaan.
b. Bagian Penjelidikan Pengawetan Hasil-hasil Laut.
§ 1041.

Balai Penjelidikan Perikanan Darat .....................................1937

§ 1042.

Lembaga Pusat Penjelidikan Kehutanan, dengan 4
lembaga :.................................................................................1946
a. Lembaga Penjelidikan Hutan.
b. Lembaga Penjelidikan Hasil Hutan.
c. Lembaga Penjelidikan Teknologi Kimia Hasil
Hutan.
d. Lembaga Penjelidikan Kerdja Hutan.


§ 1043. Institut Teknologi dan Pendidikan (Djawatan Balaibalai Penjelidikan dan Pendidikan) dengan 7 Balai.
Penjelidikan : .................................................................... 2013
a. Balai Penjelidikan Keramik.
b. Balai Penjelidikan Kulit.
c. Balai Penjelidikan Tekstil.

d.
e.
f.
g.

Balai Penjelidikan Bahan-bahan.
Balai Penjelidikan Batik.
Balai Penjelidikan Industri.
Balai Penjelidikan Kimia, (tjabang-tjabang di
Surabaja dan Makassar).

§1044. a. Bagian Research. dari Biro Landreform (Biro
Reorganisasi Pemakaian Tanah) ......................................2052
§1045. b. Balai Penjelidikan Masalah Air, Bendungan-bendungan Besar, Hidrologi dan Hidrometri .........................2053

§1046. Balai Penjelidikan Tanah dan Djalan ..................................2074
§1047. Balai Tata Ruangan Pembangunan/Pembangunan
Kota .......................................................................................2077
§1048. Pusat Djawatan Geologi ......................................................2078

§ 1036. Balai Penjelidikan Perkebunan Besar
Bogor-Djember Pendjelasan tentang keadaan
sekarang

1. Nama :
Balai Penjelidikan Perkebunan Besar (B.P.P.B.)
Research Institute for Estate Crops (R.I.E.C.)
(dahulu Proef-station der C.P.V.).
2. Tempat :
(a) B.P.P.B. Taman Kentjana 1 Bogor.
(1) Kebun Pertjobaan Tjiomas (± 45 ha karat).
(2) K.P. Paring Pant jang (± 18 ha karat).
(3) K.P. Pasir Sarongge (± 60 ha teh).
(4) K.P. Cinchona-Tjibeureum (± 42 ha teh dan
kina).

(5) K.P. Tjibodas (± 42 ha karat).
(b) B.P.P.B. Dj. Moh. Serudji 2 Djember.
(1)Kebun Pertjobaan Kaliwining (± 160 ha
karat, kopi, tjoklat, tembakau).
(2)K.P. Sumber Asin (± 125 ha kopi).
(3)K.P. Kedung Pane (± 50 ha
tjoklat).
3.Tugas :
Mengadakan penjelidikan (research) dengan
tudjuan mempertinggi produksi/output per ha
dari perkebunan 2 besar dengan djalan :
(a) Mengadakan
pemilihan
(seleksi)
dan
mengandjurkan
pemakaian
bibit
jang
bermutu tinggi

(b) Mengadakan/mengandjurkan tindakan budi
daja (kultur-tehnis) jang tertentu (misalnja :
pemupukan,
pengolahan
tanah,
pemberantasan hama/penjakit d.l.s),
(c) Memperbaiki kwalitet dengan menjelidiki
dan mengan- djurkan perbaikan dibidang
pengolahan
dan
pengangkutan bahan (kimia/tehnologis)
Dalam hal ini B.P.P.B. Bogor merupakan balai
pusat jg. terdiri dari :
(a) Bagian pertanian Djawa Barat dan
Sumatera Selatan.

(b)Bagian Botani Pusat (untuk seluruh
wilajah).
(c) Bagian Tehnik Kimia Pusat (untuk
seluruh wilajah) dan B.P.P.B. Djember

merupakan tjabang dengan tugas Bagian
Pertanian Djawa Tengah dan Djawa Timor
(termasuk penjelidikan tembakau krosok).
1875

4. Lapangan pekerdjaan:
Menjelidiki
tanah
dan
tumbuh 2an
serta
pengolahan hasil (tanaman keras/tahunan) jang
diusahakan oleh para perke-bunan besar (karat),
tab, kopi, tjoklat, kina, tembakau krosok)
diseluruh Indonesia, ketjuali Atjeh, Sumatera
Timur dan Ta-panuli (daerah RISPA).
5. Pengurus:
B.P.P.B. Bogor mempunjai Direksi jang terdiri
dari Ir A. Garot, Pendjabat Direktur I. Ir R.
Surdjawoko Danusastro, Pendjabat Direktur II.

B.P.P.B. Djember dipimpin oleh Ir Ong An Pang,
Pendjabat Kepala.
6. Tenaga2 Ahli :
(Bogor + Djember) : 37
orang
7. Djumlah biaja setahun dan sumbernja :
Untuk tahun 1960 direntjanakan Anggaran
Belandja jang meliputi djumlah pengeluaran Rp.
12.500.000,—;
terdiri dari pengeluaran modal
Rp.
750.000, --pengeluaran untuk pegawai
Rp.
6.500.000 --pengeluaran untuk keperluan kantor Rp.
2.700.000,—pengeluaran untuk keperluan kebun
pertjobaan
Rp.
2.550.000,
Djumlah tersebut dibiajai oleh penghasilan
sendiri Rp. 4. 500.000,— dan pemungutan cess

sebesar Rp. 8.000.000,
8. Kegiatan2 jang telah didjalankan :
(a) Mengadakan
penjelidikan
untuk
mempertinggi mutu bibit dengan tjara
seleksi dalam karat, tell, kopi, tjoklat, kina
dan tembakau.
(b) Mengadakan penjelidikan dan pemetaan
tanah
perkebunan-perkebunan
untuk
mengetahui keperluan pupuk di-masing 2
perkebunan.
(c) Mengadakan
tukar-menukar
publikasi
dengan
research
institutes
dan
perpustakaan di Luar Negeri.
(d) Mengadakan tukar-menukar bibit karat,
kopi, tjoklat dan teh dengan research
institutes diluar negeri, jang sederadjat.
(e) Mengadakan
pertjobaan
pemupukan 2

budidaja,
pemberan-tasan
Hama
dan
penjakit, tanaman penutup tanah dll. dikebun pertjobaan sendiri dan perkebunan2
besar sesuai dengan kemadjuan tehnik dan
kebutuhan masjarakat.
(f) Mengadakan tjeramah 2, pertundjukan film
pada
perte-muan
para
pemimpin
perkebunan
besar
untuk
meluaskan
pengetahuan.
1876

(g) Mengadakan kerdja-sama dengan balai 2 didalam negeri dan
instansi 2 pendidikan pertanian didalam lapangan pendidikan
dean penjelidikan tanaman keras.
(h) Mengadakan kundjungan (tournee) ke-perkebunan 2 dan
pabrik 2 untuk memberikan nasihat 2 (penjuluhan) dimana
perlu dibidang budidaja dan teknologi untuk mempertinggi produksi dan mutu hasil.
(i) Mengadakan pertjobaan ketjambahan bidji 2 jang diperdagangkan dalam negeri.
(j)
Mengadakan pertjobaan chasiat obat 2, baru jang
belum pernah dipergunakan di Indonesia dilapangan
perkebunan besar.
(k)
Merupakan
satu 2 nja
laboratorium
jang
menentukan ka-dar kanine sulfat setjara objektip untuk
menentukan harga kulit kina kering.
(1) Mengadakan kerdja-sama dengan beberapa research institute di luar negeri untuk Technical Classified Rubber
Testing.
(m)
Mengadakan penjuluhan setjara lisan, dengan
surat maupun berupa karangan 2 jang dimuat dalam madjalah
berkala, siaran dan publikasi 2 lain (buku 2 dan archives)
dan eksposisi.
(n)
Mengadakan analisis untuk menentukan kadar
(percen-tage) element 2 jang dikehendaki dalam pupuk
buatan, obat 2 an, chemicalien jang baru diimpor atau dibuat,
sebelum pemakaian oleh perkebunan 2 besar.
(o)
Mengadakan perpustakaan jang bermutu tinggi
untuk kepentingan perkebunan besar.
(p)
Mengadakan kerdja-sama dengan Lembaga
Radiologi untuk menjinari bibit2 dengan sinar Cobalt 60
dan menjelidiki hasil pertumbuhan dan hasil produksi.
9.

Hasil-hasil jang ditjapai :
Seperti sudah diberitahukan tudjuan dari B.P.P.B. ialah meninggikan output/ha, misalnja pada karat sudah tertjapai mutu 2
bibit dengan kapasitet lebih dari 2000 kg/ha kadar karat
kering (dahulu 600 = 700 kg/ha) dan dalam 5 tahun j.a.d.
diharap mendapatkan bibit dengan kapasitet lebih dari 3000
kg/ha.
Begitulah pada budidaja teh diharapkan kenaikan produksi
dari . 2000 kg/ha mendjadi 3500 kg/ha dari demikian pula
dengan 1ain 2 nja. Dengan penjelidikan penjuluhan dilapangan
teknik kimia hendaknja ditjapai kemadjuan supaja perkebun an-perkebunan jang menghasilkan, kwalitet kurang baik mendjadi baik dan djika mungkin kwalitet sempurna.
Tjara2 teknik dan budidaja jang ditemukan dan segera perlu
diketahui oleh umum disiarkan melalui siaran kilat.

1877

Hingga kini telah diterbitkan siaran kilat sbb :
Tentang Karat
: 10 buah.
Tentang Kopi
: 2 buah.
Mengenai Umum
: 6 buah
Pertjobaan/penjelidikan jang telah selesai ditulis sebagai karangan untuk dimuat dalam madjalah berkala dahulu bernama
De Bergcultures dan sekarang bernama Menara Perkebunan.
Tiap tahun madjalah ini merupakan suatu djilid (volume)
dan tahun 1960 merupakan djilid jang ke 29.
Karangan2 jang bermutu tinggi diclassifisir dalam publikasi
berupa Archives. Hingga kini diterbitkan Archives of Rub ber-cultivation, Archives of Teacultivation dan Archives of
Cacao, Coffee and Cinchona cultivation. Rata 2 tiap tahun diterbitkan satu djilid/nomor dari masing 2 archives.
Lain daripada itu telah diterbitkan buku 2 sebagai berikut:
Karet/Rubber :
Identicatiekenmerken v/d voornaamste in de
aangeplant Hevea-clonen (1939)
Handleiding voor de Rubberbereiding.
Ziekten en plagen van Hevea Brasilieisis (1955).

practijk

Teh/Tea:
Handleiding voor de Theebereiding, Deel II, oleh Ir H.A.
Leniger (Deel I habis).
10. Rentjana 2 jang telah disusun, objek dan bidangnja:
Telah disusun rentjana applied research, pertjobaan djangka
pandjang untuk semua (enam) tanaman tahunan/keras (perkebunan besar) dibidang-bidang sebagai berikut:
(a) Penjelidikan
Genetica

Pemilihan/pemurnian (seleksi/plantbreeding)
Penjelidikan sifat 2 sekonder jang menundjukkan kemutu jang tinggi.

Peremadjaan
(b) Penjelidikan Kesuburan
Budidaja
Plant protection
(kultur-tehnis) Tehnik memungut hasil
(c) Penjelidikan Penjelidikan setjara tehnis,
Tehnik Kimia tehnologis dan kimia untuk memperbaiki
kwalitet hasil.
Lain daripada itu kadang 2 perlu diadakan penjelidikan (basic
research) djangka pendek untuk memenuhi kebutuhan applied
research ; misalnja : penghitungan latex-vaten, stomata,
naungan matahari dll.
1878

11. Kesulitan 2 umum jang dialami :
(a) Kekurangan tenaga ahli/sardjana penjelidik.
Kebutuhan pertjobaan dan penjelidikan untuk menjesuaikan pada perkembangan perkebunan besar pada waktu ini
ialah merupakan 7 — 8 sardjana jaitu 5 ahli pertanian (teh,
karet, kopi dan 2 tembakau), 1 Botanist, 1 Geneticus dan 1
Ahli tehnik, jang sukar terdapat pada waktu ini.
(b) Gangguan ternak liar pada tempat 2 pertjobaan.
Seringkali pertjobaan tidak dapat didjalankan setjara sem purna karena gangguan ternak/binatang liar,
(c) Keamanan masih belum sempurna, sehingga perkebunan 2
jang letaknja didaerah 2 kurang aman belum dapat dikundjungi.
(d) Kekurangan devisen untuk menarik tenaga luar negeri atau
mengadakan perdjalanan keluar negeri dan pembelian ba han-bahan impor (chemicalien dan laboratorium glaswerk).
(e) Alat 2 sudah tua, perlu ditambah dan diperbaharui.
12. Kerdja-sama dengan lembaga 2/balai 2 lain dan masjarakat dalam
dan luar negeri :
(a) Mengadakan kerdja-sama dengan lembaga 2 /balai 2 penjelidikan didalam maupun diluar negeri jang lapangan peker djaannja sedjenis dengan tugas B.P.P.B. Hampir semua lembaga dan balai penjelidikan jang ada di Bogor ditjari
hubungannja, karena masing 2 dalam beberapa segi/sudut
balai 2 itu sang membutuhkan. Bagi Fakultas2 Pertanian
(Gama dan Univ. Ind.) dan S.P.M.A., B.P.P.B. merupakan
lapangan praktek jang penting : Lain daripada itu diada kan kerdja-sama dengan RISPA (AVROS), Balai Penjelidikan
Gula di Pasuruan dan Lembaga Meteorologi dll.
Dengan luar negeri selalu diadakan penukaran 2 publikasi,
keterangan tehnis dan kadang2 diadakan penukaran bibit
dilapangan karet dengan balai 2 penjelidikan di Malaya,
Ceylon, Thailand, Vietnam; Brazil, Congo, Nigeria, U.S.A.
dll.
Teh dengan Ceylon, India, Pakistan, Japan.
Tjoklat dengan U.S.A., Nederland, Australia, Negara 2 di
Amerika Tengah dan Selatan.
Kopi dengan Arabia, Negara 2 di Afrika, India, Brazil, Hawaii.
Mengenai kina dan tembakau hubungan dengan luar negeri
sangat dibatasi.
(b)

Mengadakan service kepada masjarakat perkebunan dalam
negeri sesuai dengan tugasnja, melajani tamu 2 jang mempunjai minat terhadap soa12 perkebunan/tanaman keras.
Terhadap masjarakat luar negeri ialah melajani tamu 2 asing
jang mempunjai minat terhadap pekerdjaan B.P.P.B. jaitu
1879

Corps Diplomatique dan bangsa asing jang telah mendapat
izin dari Departemen Pertanian.
b. Pendjelasan tentang keadaan jang mendjadi tudjuan
13. (a) Kordinasi antara lembaga 2/balai 2 jang ada:
Hingga kini B.P.P.B. sebagai Balai Penjelidikan Swasta
mengadakan kerdja-sama dan kordinasi sebagai tsb. pada
angka 12.
Dihari kemudian kordinasi ini tetap diselenggarakan, di tambah dengan kerdjasama/kordinasi dengan lembaga 2 /
balai tsb. di 13 b. atau lainnja jang baru didirikan dan
mempunjai sudut lapangan pekerdjaan jang ada hubungan nja dengan B.P.P.B.
(b) Djumlah dan djenis lembaga 2/balai 2 jang perlu ditambah :
Mengingat peranan perkebunan besar sebagai sumber
devisee untuk negara jang penting lagi pula mengingat per kembangan perkebunan besar waktu ini, maka :
(1) Penjelidikan tembakau krosok jang sekarang diselenggara kan di B.P.P.B. Djember perlu diintensifir, diperluas dan
djika perlu didjadikan bagian tembakau tersendiri.
Penjelidikan tembakau krosok sekarang diselenggarakan oleh
seorang jang selain melajani permintaan perkebunan besar
(onderneming) djuga melajani permintaan rakjat melalui
B.U.T.
Dari pihak PERRIN dikehendaki supaja diadakan penjeli dikan tembakau Virginia jang menurut pendapat B.P.P.B.
dapat ditampung di Djember djika tenaganja ada.
(2) Perkembangan Ilmu Radiologi untuk pertanian/perkebunan
berdjalan pesat. Maka sudah pada waktunja diadakan Lembaga Radiologi di Indonesia jang melulu melajani pertanian/
perkebunan dengan tjara menjinari bibit 2 dengan Cobalt 60
atau mengadakan penjelidikan dengan isotopen.
Dengan djalan demikian bibit 2 dalam negeri dapat disinari
setjara radiologis untuk mentjapai bibit jang lebih unggul
mutunja.
(3) Tiara penambahan hasil dalam keadaan sekarang :
Hasil penjelidikan dapat diperpesat dengan tjara 2 sbb :
a) Menambah tenaga untuk memperlengkapi formasi balai 2/
bagian 2 jang sekarang pegawainja belum tjukup.
b) Staf penjelidik jang sekarang "onderbetaald" supaja
diberikan gadji jang lebih tinggi dari pada diperusahaan negara atau swasta lainnja, karena mereka merupakan

1880

brain power dari negara. Dengan djalan
demikian dapat diadakan seleksi dan staf
penjelidik hanja terdiri dari para ahli jang
terpilih. Selain daripada itu supaja mereka
tidak lekas lari kelain perusahaan/lembaga
jang mempu-njai peraturan gadjih lebih
tinggi.
c) Memperlengkapi alat 2 jang kurang dan
memperbaharui alat 2 jang telah tua
(verouderd).
(4) Penundjukan Tempat2 penjelidikan jang
dianggap baik :
a) Selain daripada jang telah aria, Djember
dapat
diperluas
dengan
penjelidikan
tembakau
Virginia
untuk
melajani
onderneming dan kebun rakjat di Djawa
Timur.
b) Disalah satu perkebunan di Djawa-Tengah
(Perkebunan Getas Asinan) dipandang baik
untuk didirikan B.P.P.B. untuk melajani
perkebunan2 jang letaknja di Djawa-Tengah
(karat, tjoklat, teh d11.).
c) Disalah satu perkebunan di Sumatera Selatan
(C.O.
Kedaton)
dianggap perlu
untuk
didirikan Bg. Pertanian dari B.P.P.B. untuk
melajani perkebunan2 jang berada di Sutuatara Selatan (karet, kopi, teh dll).
Mengenai b dan c dikemukakan, bahwa perlu
ditekankan pada alasan2 mengapa diminta
preferansi pada letaknja dalam kebun, ialah
untuk menambah observasi research-worker
(ditengah pertjobaan/kebun).
d) Disalah suatu tempat jang letaknja ditindjau
dari sudut perhubungan (udara/darat/laut)
strategis, dapat didirikan lembaga radiologi
jang melulu melajani pertanian/ perkebunan
(diluar lingkungan B.P.P.B.).
(5) Keperluan tenaga untuk usaha dari tahun
ketahun :
Dalam tahun 1960 — 1963 diusahakan
penambahan 7 a 8 orang sardjana ahli 2 sebagai
tab. 11 (a) diatas untuk mem-perlengkapi
(7 formasi B.P.P.B. Bogor dan Djember.
) Dalam tahun 1963 djika pembukaan Bg.
Pertanian di Djawa Tengah dan Sumatera
Selatan terselenggara, dibutuhkan untuk
masing2 tempat 4 orang sardjana/ahli Pertanian.
(6)
Peranan
pelaksanaan.

Pemerintah/Swasta

dalam

Bantuan Pemerintah dalam penetapan dan
pemungutan cess. dan djika perlu ditambah
dengan subsidi pemerintah dipandang sangat
perlu untuk kontinuitet sehingga kelandjutan
research
tidak
terganggu
karena
keuangan/pembiajaan.
Rentjana biaja jang diperlukan dari tahun
ketahun:
Andaikata harga barang 2 dan nilai rupiah tetap
sebagai keadaan dalam Pebruari 1960 maka
kebutuhan cess untuk 1961
1881

dan 1962 banjak berbeda dengan 1960. ( ± Rp. 8.000.000,—).
Dengan rentjana pembukaan Bagian 2 baru di Djawa Tengah dan
Sumatera Selatan dalam tahun 1963 rentjana pengeluaran
bertambah dengan Rp. 5.000.000,—. Untuk eksploitasi selandjutnja (1964 & 1965) diperlukan penambahan pengeluaran
Rp. 4.000.000,— diatas pengeluaran 1962.
Adapun djumlah pengeluaran, anggaran belandja netto dan
djumlah devisen jang diperlukan untuk melaksanakan rentjana-rentjana tsb. ialah sbb :

14. Anggaran Belandja.
Tahun
1960
1961
1962
1963
1964
1965

Djumlah
pengeluaran
Rp. 12.500.000,-Rp. 12.750.000,-Rp. 13.000.000,-Rp. 18.000.000,-Rp. 17.000.000,-Rp. 17.000.000,--

Netto
Pengeluaran pengha- Devisen
silan sendiri.
Rp. 8.000.000,— Rp. 1.008.000,—
Rp. 8.000.000,— Rp. 1.250.00 0,—
Rp. 8.000.000,— Rp. 1.400.000,—
Rp. 12.500.000,— Rp. 1.500.000,—
Rp. 12.000.000,— Rp. 1.500.000,—
Rp. 12.000.000,— Rp. 1.500.000,—

15. Rentjana chusus dalam target pelaksanaan :
Dalam tahun 1960, 1961, 1962 ialah : rehabilitasi (memperleng kapi tenaga menurut kebutuhan, memperlengkapi dan memper baharui alat”.
Dalam tahun 1963:
(a) memperluas penjelidikan tembakau di Djember.
(b) mendirikan Bg. Pertanian di Djawa Tengah.
(c) mendirikan Bg. Pertanian di Sumatera Selatan.
1964 dan 1965 melandjutkan perlengkapan dan eksploitasi.
16. Kemungkinan 2 lapangan baru jang perlu dikerdjakan :
(a) Kerdja sama dengan lembaga radiologi untuk mendapatkan
bibit jang bermutu tinggi (dengan djalan mutasi).
(b) Kerdja-sama dengan lembaga penjelidikan kehutanan dan
AURI untuk aireal photography dalam penjelidikan "deficiency".
17. Soa1 2 lain :
Pada waktu ini para penjelidik („research workers") adalah
"onderbetaald" (menerima gadji jang tidak seimbang dengan tugas
dan kedudukannja dalam masjarakat). Mereka jang merupakan brain power dari negara harus dipelihara demi kemadjuan
negara. Karena gadjih tidak seimbang (kurang), kebanjakan dari
research workers mendjalankan pekerdjaan lain diluar waktu
kerdja. Djika hal ini tidak mungkin sering mereka lari keper-

1882

usahaan lain. Disana mereka dapat bekerdja tenang
dan dapat mentjurahkan tenaga dan pikirannja
100% kepada lapangan pekerdjaannja (research).
Hendaknja dibubuhkan rumusan penggadjian
research workers, karena mereka merupakan
pokok pangkal dari pendidikan penjuluh.
§ 1037. Balai Penjelidikan Perusahaan2 Gula
di Pasuruan.

a. Pendjelasan tentang

keadaan sekarang :
Lembaga2/balai2 research jang ada dilingkungan
Departemen
Pertanian
dengan
keterangan
mengenai:
1. Nama : Proefstation v/d Java-Suikerindustrie
(Balai Penjelidikan Perusahaan 2 Gula).
2. Tempat: Pasuruan.
3. Tugas : Tudjuannja adalah : dalam arti seluas 2nja membantu dan memberi penerangan
setjara ilmiah kepada perindustrian gula.
4: Lapangan pekerdjaan: Penjelidikan untuk
,perindustrian gula baik dilapangan pertanian,
maupun dilapangan kimia dan tehnik.
5. Perusahaan (susunan, nama) : Ketua : Ir
Kaslan A. Tohir.
6. Tenaga2 ahli : 17 orang.
7. Djumlah biaja setahun dan sumbernja :
Biaja menurut A. B. 1960 :

Umum
Pimpinan
Umum Bagian
Pertanian

Kimia

Tehnik

Reproduksi
Biaja rupa2
Dinas Luar
Biasa

Rp.
666.220,—
,,
1.196.370,—
,,
1.439.020,—
,,
431.580,—
,,
369.115,—
,,
54.260,—
,,
377.000,—
,,
217.100,—

Rp. 4.750.665,—
Sumbernja : Keuangan dari perkumpulan
didapat dari penje-toran tahunan (iuran) dari
para anggauta dan anggauta luar biaja.
(Anggota 2 adalah pabrik 2 gala).
8. Kegiatan jang telah didjalankan :
Penjelidikan dibidang pertanian, kimia dan tehnik

mengenai perindustrian gula.
1883

9. Hasil 2 jang ditjapai :
Dimuat dalam penerbitan2 dari madjalah 2 B.P.P.P.G :
(a) Handboeken ten dienste v/d Java Suikerindustrie
(b) Archief v/d Java Suikerindustrie
(c) Verhandelingen v/d Leden
(d) Mededelingen v/d Java Suikerindustrie
(e) Jaarverslagen
(f) Maandberichten
(g) Warta Bulanan
(h) Berita 2 dari Perusahaan 2 Gula,
(i) Laporan tahunan
(j) dll.
10. Rentjana- jang telah disusun, objek bidangnja :
Rentjana Kerdja untuk Tahun 1959.
Pendahuluan:
Meskipun Balai Penjelidikan Perusahaan 2 Gula Pasuruan
sesudahnja pengambilan alih mengalami kekurangan tenaga ahli
dan dari enam ahli pertanian hanja tinggal dun, konsep rentjana
kerdja 1958 dipertahankan, oleh karena dimaksud akan meneruskan penjelidikan sesuai dengan konsep rentjana kerdja tsb. bilamana dalam tahun j.a.d. penarikan ahli 2 baru berhasil.
Sambil menunggu kedatangan ahli 2 tsb. penjelidikan 2 akan diutamakan pada pemu1iaan tebu, dan penjelidikan 2 lain untuk sementara waktu akan ditangguhkan. Untuk susunan pegawai 2 staf
lihat daftar jang dilampirkan.
Dalam tahun 1958 Halal telah berhasil menarik ahli kimia, ahli
tehnik, asisten penguasa kebun, as. seleksionis dan bengkel, tetapi
ahli tehnik itu karena kesehatannja terganggu telah meletakkan
djabatannja.
11. Kesulitan-kesulitan umum jang dialami :
Penarikan tenaga ahli terutama tenaga akademis, mendapatkan madjalah 2 luar negeri dan bahan 2 kimia & tehnik.
12. Kerdjasama dengan lembaga-lembaga/balai-balai lain dan musjawarat dalam dan luar negeri :
Dengan Sugar Experiment Stations diseluruh dunia dengan
tukar menukar penerbitan 2 dsb. Ada hubungan erat dengan
1884

pabrik 2 gula dimana pertjobaan2 jang diperlukan oleh
B.P.P.P.G. diselenggarakan.
Untuk keperluan ekspor gula (Nivas) tjontoh 2 gula dianalisir
oleh B.P.P.P.G.
Bagian Pertanian.
Pemuliaan tebu.
(1). Mempertahankan serta memperluas koleksi klon jang ada.
Pada penjelenggaraan memperluas koleksi 2 dengan bahan dari
luar negeri akan "diperhatikan pula terhadap pemasukan klon2
jang akan diudji disini tentang nilainja dalam praktek.
Klon 2 jang dibutuhkan untuk maksud tersebut dalam tempo
jang dipertjepat akan disediakan kepada praktek, guna diudji.
Ini diselenggarakan chusus dalam pertjobaan 2 orientasi Varietas
ekstra.
(2). Penjifatan tebu.
Nomor2 POJ jang baru akan disifatkan menurut sistim JeswietArtschwager dan Rumke, sehingga dikemudian hari akan dapat
diidentifisir.
Koleksi 2 jang hidup akan masih terus diteliti akan kemurniannja.
Koleksi2 dalam formaline akan ditambah dan bilamana perlu
akan diperbaharui.
(3).

Pekerdjaan cytologis.
Apabila waktu mengizinkan, maka dari nomor 2 POJ jang baru
akan ditentukan (dihitung) tentang djumlah chromosom 2 nja.
Hal ini djika mungkin djuga dikerdjakan pada sari nobilisasi
S. robustum.

(4).

Mempeladjari tentang beberapa metode persilangan.
Jang disebut metode Hawaii, dimana malai2 (pluimen) djantan
maupun betina untuk persilangan dipangkas dan kemudian
disimpan dalam larutan 2 SO 2 . Bila waktu memperkenankan akan
terus diselidiki, karena metode ini akan dapat berguna untuk
djenis 2 jang oleh keadaan tidak dilakukan penjilangan melalui
tiara lain. Karena alasan jang bersamaan itu, maka akan diperhatikan pula metode mentjangkok jang dilakukan di India.

(5).

Mempengaruhi berbunganja tebu.
Bermatjam ragam tjara dapat dilakukan untuk memperlambat
dan/atau mempertjepat berbunganja tebu, hal mana dapat
dikatakan penting, bilamana kith ingin menjilang klon 2 jang
berbunga tjepat dengan jang lambat. Bila waktu dan bahan
mengizinkan, maka beberapa tjara tersebut akan dipeladjari.

1885
Depernas IX.

(6). Mempeladjari populasi.
Guna memperoleh pandangan jang lebih luas mengenai nilai dari
matjam klon 2 tua akan diadakan penjelidikan mengenai susunan
dari berbagai populasi.
(7). Melaksanakan penjilangan.
Pada waktunja penjilangan akan diturut garis kelakuan jang
telah dibuat dalam rentjana tahun jang lampau.
Ketjuali di Pasuruan penjilangan diselenggarakan pula di Sempalwadak.
(8). Seleksi hasil2 penjilangan dalam kebun 2 B.P.P.P.G.
Penjeleksian dalam seri 2 akan dilangsungkan menurut bagan
(schema) jang selain dikehendaki tuntutan 2 normal bagi klon 2
baru, djuga akan diperhatikan perihal resistensi terhadap penjakit mosaic, penjakit gom dam pokkahbung.
Sebagaimana halnja dengan tahun2 jang lalu, maka akan
diusahakan agar tiap 2 tahun untuk „seri 2 praktek” tersedia
djenis 2 angka jang tidak melebihi djenis 2 angka jang dapat
diudji diperkebunan 2 , sedang dalam „seri 2 basis jang
digunakan untuk penjilangan lebih landjut akan dimuat
djenis 2 baru jang tidak melebihi djenis2 tersebut jang dapat
dipakai dalam rentjana penjilangan.
Seleksi klon 2 baru dengan djalan mengadakan pertjobaan 2 ke(9). bun.
Seleksi ini „didesentralisir” dalam kebun 2 B.P.P.P.G. dan diperkebunan 2 dan diselenggarakan dengan membuat pertjobaan 2
seleksi — varietas-desentralisasi, pertjobaan 2 orientasi varietas dan pertjobaan 2 varietas-ZA (atau djika perlu pertjobaan 2
varietas jang lengkap).
Adapun pertjobaan 2 seleksi-varietas-desentralisasi mengenai
pemilihan varietas 2 nja sudah sedari dahulu berada dalam
tangan B.P.P.P.G. Pada tahun 1955 B.P.P.P.G. mulai menentukan
pilihan varietas2 untuk semua pertjobaan orientasi varietas.
Ada maksud dari B.P.P.P.G. agar dikemudian hari dapat pula
sampai kepada type pertjobaan varietas-ZA tertentu, dimana
baik djenis2nja maupun interval ZA ditentukan oleh B.P.P.P.G.
Oleh karena djumlah pertjobaan varietas dalam perindustrian
gala di Indonesia relatif sedikit, maka haruslah diusahakan
agar dengan djumlah pertjobaan jang sedikit itu diperoleh
keterangan 2 se-banjak 2 nja. Hal tersebut a.l. dapat ditjapai dengan
sedapat mungkin membatasi djumlah varietas jang diudji dan
penjelenggaraan matjam 2 pertjobaan (dari satu type) menurut
satu rentjana pertjobaan jang sama, sehingga hasil 2 dari
ringkasan-ringkasannja akan lebih bernilai.
1886

Diusahakan
selandjutnja,
supaja
perkebunan dapat membuat sedikitnja
pertjobaan seleksi-varietas-desentralisasi,
pertjobaan
orientasi
varietas
dan
pertjobaan varietas Z.A.

tiap
satu
dua
dua

(10).
Mempeladjari metodik kebun-pertjobaan
jang
diselenggarakan
pada
pertjobaan
seleksi.
Karena djumlah pertjobaan 2 varietas jang dapat
diperoleh relatip sedikit, maka pentinglah untuk
lebih menaikkan ketelitian dari tiap 2 pertjobaan.
Guna
mempeladjari
ini
akan
diteruskan
menjelenggarakan
pertjobaan 2
varietas
menurut pandangan jang lebih modern dalam
bidang rentjana kebun pertjobaan (lattice
design, latin square), baik dikebun 2 B.P.P.P.G.
maupun diperkebunan 2. Soal jang ada sangkut
pautnja dengan hal tersebut diatas dalam
bidang
penggilingan
pertjobaan 2
(gilingan
tjontoh,
faktor
rendement
dan
faktor
pemerasan) akan dipela-djari segera sesudah
aparatur (schredder, disintegrator, dsb) jang
dibutuhkan untuk &tu telah lengkap semua.
(11).
Penjelidikan tentang resistensi
terhadap penjakit.
Penjelidikan resistensi terutama akan terdiri dari
pelaksanaan bagan jang telah dibuat untuk
tudjuan tersebut, dimana dalam dua tahun jang
pertama setelah penjebaran benih klon 2 jang
baru
akan
diudji
mengenai
resistensinja
terhadap penjakit mosaic, penjakit gam dan
pokkahbung.
(12).
Penjelidikan resistensi terhadap hama.
Akan diteruskan mengusahakan untuk mentjari
suatu tjara jang memungkinkan untuk mengudji
hasil 2 seleksi pada ke-pekaannja terhadap
penggerek putjuk dan batang.
(13).
Pekerdjaan 2 karantina
Terhadap djenis 2 tebu jang diimpor ke
Indonesia melalui kebun karantina „Bekri”
akan diperhatikan sepenuhnja guna mentjegah
pemasukan hama, penjakit
jang belum ada di
Djawa dan/atau strain 2 penjakit jang sudah ada.
Penjelidikan lainnja.
(14).
Mempeladjari sifat2nja tanaman dari
djenis2 POJ jang baru. Dalam stadia seleksi
jang kemudian akan dipeladjari sifat 2nja klon 2
baru seperti tumbuhnja, perumpunannja,
keperluan air, lama tumbuh jang optimal dsb.
sehingga bila ada djenis baru tertentu akan
ditanam setjara besar 2 an telah diketahui

keterangan 2 dari djenis tersebut sebanjak 2nja.
Dari tiap2 djenis baru akan diutamakan
mengenai sifat 2 tanamannja.
(15).
Penjelidikan Phytopathologis.
Akan ditjurahkan banjak waktu terhadap
pelaksanaan
praktis-nja
dari
pengudjian
resistensi penjakit (lihat bab 11). Penje1887

lidikan dalam bidang ratoom stunting disease, penjakit gom
dan penjakit mosaic akan diteruskan.
Akan dibahas betapa terdjadinja penjakit ke-4 di Djawa de wasa ini, oleh karena ada kemungkinan bahwa penjakit ini
didalam praktek dikira sebagai penjakit gom.
(16).

Penjelidikan entomologis.
Agar supaja metode infeksi-penggerek buatan bisa ditjapai
hingga dapat dipertjajai, maka perlulah kiranja untuk mempeladjari ,biologi dari pembangkit 2 kerugian dengan seksama.
Akan ditjari sedapat mungkin hubungan antara resistensi penggerek dan anatomi tangkai tebu ditempat, &mana ulat itu
menggerek.
Akan dibahas pula betapa hama 2 terutama hama 2 penggerek
dalam perindustrian gula dapat diberantas se-effektif 2nja dan
seekonomis 2nja. Untuk ini akan diperhatikan tjara 2n,ja pemberantasan dengan bahan 2 kimia maupun metode pemberantasan
setjara biologis.

(17).

Penjelidikan mengenai pengaruh dari kesuburan tanah terhadap produksi.
Akan lebih diperhatikan mengenai problem 2 kesuburan tanah,
tidak hanja dengan djalan menstimulir penjelenggaraan pertjobaan-pertjobaan pupuk, tetapi djuga dengan memulai penjelidikan kimia pertanian.

(18).

Penjelidikan rendement.
Penjelidikan dibawah bab 17 pertama-tama akan ditudjukan
kepada penjelidikan akan kemungkinannja untuk ― dengan
didapatnja tindakan² jang memperbaiki kesuburan² tanah ―
mempertinggi rendement.
Persoalan rendement seluruhnja sedapat mungkin akan didekati dari lain 2 djurusan.
Tugas 2 atas permintaan pars anggauta.

(19).

Memberi penerangan 2.
Akan diusahakan agar semua penerangan 2 jang diminta oleh
para anggauta mengenai masalah pertanian diberikan selengkap mungkin. Bilamana pengalaman dari anggauta 2 staf jang
sudah ada masih kurang, maka apabila waktu mengizinkan
mereka dapat menggunakan literatur jang ada pada B.P.P.P.G.

(20).

Determinasi tjontoh tebu.
Dari perkebunan- diterima setjara teratur tjontoh 2 dari djenis-djenis tebu, jang identitetnja tidak diketahui. Djenis 2 ini
kemudian dideterminasikan oleh B.P.P.P.G. Dari djenis 2 POJ

1888

baru jang terpenting akin disusun apa jang dinamakan ,,tanda-tanda. petundjuk "(gidskenmerken).
(21).

(22).

Identifikasi dari penjakit 2 tebu, kerusakan tebu dan serangga 2
tebu.
Kadang 2 diperkebunan 2 timbul tanda 2 penjakit, jang tidak dapat diidentifisir setempat. Tjontoh 2 tebu demikian untuk dapat
diidentifisir lebih landjut dari pembangkit-penjakitnja dikirimkan ke B.P.P.P.G.
Bila penjerangannja dianggap demikian mengchawatirkan,
maka kerusakan- kadang2 oleh seorang ahli phytopathologi/
entomologi ditindjau ditempat terdjadinja.
Menjusun bagan 2 kebun pertjobaan.
Apabila diperkebunan 2 diselenggarakan pertjobaan 2 kebun,
maka sejogijanja rentjana itu dibitjarakan terlebih dahulu
dengan ahli kebun pertjobaan, jang tudjuannja selain untuk
mendapatkan rentjana jang lebih rasionil, tetapi djuga karena
bila pertjobaan2 jang makin besar djumlahnja diselenggarakan
dengan tudjuan jang sama, bertalian dengan ringkasan hasil 2
sebaiknja semua pertjobaan diselenggarakan menurut satu bagan jang sama.

Bagian Kimia dan Teknik.
Bagian Kimia.
(23).

Mempeladjari tjara analisa baru.
Insinjur kimia jang baru diangkat akan ditugaskan untuk mem peladjari tjara 2 analisa gula jang terbaru.

(24).

Mempeladjari tjara pembuatan gula didalam negeri.
Pendjabat tugas tersebut diatas disampingnja djuga diberi
kesempatan untuk mempeladjari tjara pembuatan gula jang
dipakai didalam negeri, misalnja dengan mengalami sebagian
dari masa giling dalam beberapa pabrik gula dan dengan
mempeladjari literatur.

(25).

Mempeladjari literatur dari tjara pembuatan gula jang terbaru dan dipakai diluar negeri.
Diluar negeri dalam tahun2 jang lampau ditjapai banjak kemadjuan mengenai tjara 2 pembuatan gula. Berhubung tjara 2
ini belum diselidiki apakah dapat dipergunakan atau tidak di
Indonesia, maka ahli kimia harus memperhatikan soal ini djuga
Djika waktunja sudah tiba, bertalian dengan masa beladjar
jang disebutkan dibawah bab 23 dan bab 24, akan ditentukan
1889

sesuai dengan kebutuhan praktek soal mina jang harus didahulukan penjelidikannja lebih landjut.
(26). Permohonan analisa 2 dari anggauta dan pihak ketiga.
Jang diperiksa ialah tjontoh 2 bahan bantuan (kapur, belirang,
rabuk, dsb.nja) dan tjontoh 2 gula dan tetes. Penentuan 2 jang
harus dilakukan dari tjontoh 2 disebutkan dalam surat
edaran Balai Penjelidikan Perusahaan 2 Gula (Proefstationscurculaire) tertanggal 27 Djanuari 1953. Dad tjontoh gula-kias
Wanda jang baru akan ditentukan sifat 2 warnanja.
(27). Permohonan pembetulan, pemeriksaan dan peneraan alat 2 laboratorium dari anggauta dan pihak ketiga.
Permohonan ini terutama mengenai pembetulan dan pene raan dan polarimeter 2 , alat optik jang lain, barang 2 penakar
dan gelas, timbangan 2 , batu 2 timbangan dan termometer.
(28). Pemeriksaan meteorologis.
Pemeriksaan2 meteorologis untuk Lembaga Moteorologi dan
Geofisik diteniskan. Penghitungan , persentasi tjahaja matahari dari duapuluh delapan perkebunan ditentukan tiap 2 bulan.
(29). Pemeriksaan mengenai pengukuran 2 refleksi dalam tjontoh
gala.
Bertalian dengan hasil 2 pengukuran refleksi dan penentuan
dengan penglihatan dari beberapa tjontoh 2 gala akan ditjoba
untuk menentukan pula garis putih/tidak putihnja gula g putih.
(30). Pendidikan ahli gala.
Insinjur kimia, kepala laboratorium analisa dan sep laboratorium akan mempergunakan paling sedikit dua hari kerdja
setiap minggu untuk praktikum analisa selama kursus ahli
gula diadakan.
(31). Mengurus pendidikan tambahan untuk laboratorium.
Pendidikan ini dimulai dalam tahun 1956, dan akan diteruskan
dalam tahun 1959.
(32). Pekerdjaan 2 untuk lain 2 bagian dari Balai Penjelidikan Perusahaan-perusahaan gula.
Laboratorium analisa membuat larutan2 untuk bagian 2 lain
dari Balai Penjelidikan Perusahaan 2 Gula.
Bagian Tehnik.
(33). Organisasi kursus ahli mesin.
Insinjur mesin jang akan diangkat pertama-tama akan (ditugaskan untuk mengatur dan memimpin kursus ahli mesin.
1890

Pendidikan ini berlangsung tiap2 tahun dari Oktober/Nopem ber s/d April.
(34). Mempeladjari ekonomi uap.
Pendjabat tugas tersebut diatas selandjutnja akan mempeladjari soal 2 ekonomi uap, penjelidikan 2 dalam lapangan pelbagai
api 2 ketel, tjara menambah minjak, penghitungan pemakaian
uap pada tiap 2 stasiun, dsb.nja.
(35). Mempeladjari alat 2 jang terbaru.
Selandjutnja insinjur mesin akan mempeladjari alat 2 jang terbaru dari literatur luar negeri; brosur 2 , berhubung dengan pengusaha-pengusaha pabrik dsb.nja. Djika mungkin alat 2 itu
diudji pada tingkat semi-tehnik tentang kemungkinan pemakaiannja dalam industri gula di Indonesia.
(36). Memperbaharui bengkel.
Insinjur mesin jang akan diangkat akan ditugaskan untuk mengawasi bengkel.
Ia akan menjelidiki kemungkinan2 memperbaharui bengkel.
(37). Pembetulan, pemeriksaan dan peneraan dari pelbagai alat 2 dan
alat2 pengukur atas permohonan anggauta dan pihak ketiga.
Hal ini terutama mengenai pembetulan dan peneraan dari alat
pengukur tekanan dan pakum, alat pengukur air dan lain 2 alat,
jang disebutkan dalam surat edaran Balai Penjelidikan Perusahaan-perusahaan Gula (Proefstationscirculaire) ttg. 2 .7 Djanuari
1953.
(38). Pekerdjaan2 untuk Balai Penjelidikan Perusahaan 2 Gula.
Pemeliharaan dan pembetulan 2 jang tak sulit dari gedung 2 dan
inpentaris dikerdjakan oleh bagian bengkel.
Pemeliharaan kendaraan 2 bermotor. djuga diserahkan pada bengkel.
Umum.
(39). Reproduksi dari gambar 2 dan pate . untuk anggauta dan pihak
ketiga.
Atas permintaan pada Balai Penjelidikan Perusahaan 2 Gula dapat
direproduksikan gambar 2 dan peta 2 jang sudah ada.
(40). Pekerdjaan2 menggambar untuk Balai Penjelidikan Perusahaan-perusahaan Gula.
Guna penerangan digambar grafik 2 . Dari gedjala 2 penjakit
jang ber-matjam 2 dibuatkan gambar 2 berwarna.
1891

(41). Menerbitkan warta 2 bulanan.
Tiap2 bulanan diterbitkan warta bulanan jang berisi laporan
mengenai tanaman dan panen, ichtisar dari analisa gula dan
hasi1 2 kebun pertjobaan, dan djuga hasil 2 dari penjelidikan atau
literatur studie jang penting untuk industri gula di Indonesia.
(42). Menerbitkan pengumuman 2 lain.
Disamping laporan 2 roneo dari
hasil 2 kebun pertjobaan dari Balai Penjelidikan Perusahaan 2 Gula dalam tahun 1959 akan
di2
terbitkan laporan tahunan dari tahun
1958
dan
"Statistik
mengenai tanaman
tebu dalam tahun 2 1958 dan 1959" dan djika
2
dapat lain pengumuman.
Sedang dikerdjakan antara lain penundjuk dan daftar nama
dari Archief mulai tahun 1927 dan penerbitan jang lain dari
Balai Penjelidikan Perusahaan 2 Gula.
Akan diusahakan penerbitan penjakit 2 tebu serta satu . seri
gambar 2 berwarna dari penjakit 2 jang sering terdapat.
(43). Memberikan penerangan 2 kepada anggauta.
Akan diichtiarkan amok mendjawab- sebanjak mungkin pertanjaan-pertanjaan jang diadjukan kepada Balai Penjelidikan
Perusahaan 2 Gula, baik soa1 2 mengenai perusahaan gula maupun soal 2 lain. Bilamana pengalaman dari anggauta 2 staf
masih kurang, maka akan ditjarikan dalam literatur dan
arsip 2 jang ada di Balai Penjelidikan Perusahaan 2' Gula, djika
waktu mengizinkan.
(44). Berhubungan dengan ahli 2 praktek.
Pada pokoknja tiap 2 triwulan akan diadakan satu kali permusjawaratan dengan ahli praktek. Dalam permusjawaratan triwuIan terachir akan diitindjau rentjana kerdja untuk tahun berikutnja
b.

Pendjelasan tentang keadaan jang mendjadi tudjuan.
1. Kordinasi antara lembaga-lembaga/balai-balai jang ada tidak
ada, ketjuali tukar-menukar penerbitan dsb. (Karena penjelidikan gula mempunjai sifat jang chas).
2. Djumlah dan djenis lembaga-lembaga/balai-balai jang diperlukan/jang perlu ditambah: Satu
3. Tjara menambah hasil dalam keadaan sekarang (usaha, tenaga,
biaja dan lain-lain):
Penarikan tenaga ahli jang sekarang, kurang untuk matjam 2
usaha jang mendjadi tudjuan B.P.P.P.G.
4. Tempat-tempat penilikan (research) jang dianggap baik ialah
Pasuruan.

1892

5. Keperluan tenaga (djenis, djumlah, sjarat-sjarat, dsb,-nja)
untuk usaha dari tahun ketahun : Tenaga 2 jang paling sedikit
diperlukan untuk mengerdjakan penjelidikan seperti tertjantum dalam konsep rentjana kerdja 1960 dari B.P.P.P.G.
dapat dipakai pula untuk tahun 1961 dst.
Bagian Pertanian.
Untuk pembasteran tebu (mentjari djenis 2 unggul) diperlukan
suatu team jang paling sedikit hendaknja terdiri dari 5 orang
tenaga ahli (akademis) :
1 seleksionis (botanikus atau ahli pertanian)
1 ahli pertjobaan" (proefveldeskundige)
1 phytopatholoog
1 ahli pertanian (= "verbindingsman" dengan praktek).
Disamping team tab. diatas masih diperlukan dua akademisi
ialah dengan ahli tanah (bodemkundige) untuk menjelidiki
soar" tanah, dengan seorang tenaga ahli (fisioloog) untuk me njelidiki factor' jang mempengaruhi rendement tebu.
Untuk membantu tenaga akademi tersebut diatas masih di butuhkan 4 a,5 tenaga menengah.
Ditiap unit hendaknja ada suatu ahli pertanian (akademikus)
sebagai "verbindingsman" antara praktek dan proefstation.
Untuk tudjuan hit kepada para penasehat dari unit 2 dapat
diberikan tugas tsb. atau B.P.P.P.G. sendiri mengangkat tena gatenaga tsb. Dalam hal jang terachir B.P.P.P.G. masih membutuhkan 5 ahli pertanian.
Bagian Kimia
Bagian ini-sebaiknja terdiri dari 2 tenaga akademis (ahli kimia)
dan 4 a 5 tenaga menengah (analysten).
Bagian Tehnik.
Hendaknja terdiri dari suatu tenaga akademis (ahli mesin)
dan suatu tenaga menengah (S.T.M. atau sederadjat).
6. Peranan Pemerintah/Swasta dalam pelaksanaannja : Sekarang
praktis dalam penguasaan pemerintah.
7. Rentjana biaja jang diperlukan dalam tahun 1961 -- 1969
(dalam rupiah dan devisen) :
Biaja jang diperlukan dalam tahun 1960 (lihat A. 7) dapat
dipakai sebagai pedoman untuk tahun" 1961—1969 dengan
pengertian bahwa nilai rupiah tidak akan berobah.

1893

8. Rentjana chusus dalam target pelaksanaan pada tahun 19611969.
Pemuliaan tebu (cane breeding)
Pemberantasan hama 2 (terutama penggerek 2) dan penjakit 2
(terutama Ratoon Stunting Disease).
Penjelidikan rendement tebu dan tanah.
Targets tertentu tidak dapat ditetapkan.
9. Kemungkinan-kemungkinan lapangan-lapangan baru jang harus dikerdjakan dan pelaksanaannja (penggunaan lembaga
jang ada atau mendirikan jang tiara dan rentjana pembiajanja):
Belum ada, sedang tugas sekarang sadja belum dapat dilaksanakan dengan sempurna.

1894

Bagan Pegawai Staf Balai Penjelidikan Perusahaan 2 Gula
Kewar­
Kewar­
gaan Bagian Pertanian gaan
Negara
Negara
PEGAWAI
TINGGI

Pd. Direktur :
Ir. Han Liee Hong

Indon

.

PEGAWAI
MENE­
NGAH

Kepala Administrasi Indon
Liem Ik Hwat.
Penguasa gudang, Indon
f, Alipassa
Asisten djuru pus­
taka N.V.
Indon
Kepala Kantor :
Tan Kiam Hien
Asisten djuru arsip Indon
Kwee Then Tjhik

Ahli pertjobaan3
Indon
kebun :
Ir. Lauw Ing Hiauw
Ahli pertanian :
_
Ir, R..M. Sarjadi
Ahli fitopatologi
entomologi : N.N.
Seleksionis : N.N.
Penguasa kebun :
R. Noerngali Broto­
hadisewojo.
Asisten Penguasa
kebun : Tahapary
Asisten seleksionis :
R.E. Koetjoro
Asisten ahli pertjo­
baan2 kebun:
B. Soegondo
Asisten entomologi :
R. Bondijono Wirjo­
atmodjo 1)
Asisten fitopatologi :
Soedhoro

Indon
Indon
Indon

Bagian Kimia

Kewar­
gaan
Negara

Ahli Kimia:
Indon
Ir. Tan Hong
Tjhoen

Kepala laborato­
Indon
rium :
Tjen Tjauf Phin 2)
Sep. laboratorium : Indon
Liem Eng Kiem

Bagian Tehnik

Ahli Mesin, N.V.

Indon
Kepala perbeng­
kelan :
Neor Kasim
Pengawas perbeng­ Indon
kelan : jasin 3)

Indon
Indon

1) Diberikan tugas beladjar pada Fakultas Pertanian di Bogor sedjak 19 September 1958.
2) Akan meletakkan djabatannja pada tg. 1 Mei 1959.
3) Baru diusahakan, masih belum diresmikan oleh Bagian
Koordinasi dan Organisasi Per-kebunan.
1895

Kewar­
gaan
Negara

§ 1038.

Balai Penjelidikan Gabungan Pengusaha Perkebunan Sumatera (Gappersu) (Rispa).

Balai Penjelidikan Gabungan Pengusaha Perkebunan Sumatera
(GAPPERSU) mempunjai rentjana 7 tahun (Bagian dari rentjana 8 th.)
ini jang terdiri atas 2 bagian besar, jakni:
a. Rentjana kerdja biasa.
b. Rentjana pengluasan RISPA.
a. Rentjana kerdja biasa.
Rentjana kerdja biasa adalah merupakan landjutan dari usaha²
tahun 2 jang lain, sebagaimana tertera dalam werkplan 1959, dan
rentjana kerdja 1960.
Rentjana itu bertalian dengan tugas utama dari RISPA, jakni membantu Perkebunan- maskapai 2 jang tergabung dalam Gappersu,
baik dalam soal kultura (perbudidajaan) maupun dalam soal pengolahan/teknologi dari hasil , perkebunan.
Lapangan pekerdjaan dapat dibagi dalam :
1. Penjelidikan (research) atas dasar ilmu pengetahuan mengenai teknik perkebunan/pertanian serta pengolahan hasil perkebunan untuk mentjapai produksi jang tinggi dengan harga
pokok (kostprijs) jang rendah dan kwalitet bahan produksi
jang tinggi.
2. Penjuluhan.
Dengan memberikan petundjuk² dan nasehat² dengan djalan
mengundjungi perkebunan², menerima tamu' dari perkebunan². Selandjutnja melalui siaran 2 kilat, sirkuler dan publikasi 2 lain guna mentjapai tjara penjelenggaraan perkebunan
jang sesempurna-sempurnanja dan agar para pengusaha me naruh kepertjajaan atas kebenaran dari tjara² kerdja menurut
ilmu pengetahuan.
Untuk tahun 1960 telah direntjanakan untuk menerbitkan publikasi² sebagaimana tersebut dalam lampiran No. 1. Dalam
tahun² berikutnja dapat diharapkan penerbitan² dalam djumlah jang lebih besar.
3. Menjediakan bahan² tanaman jang bernilai tinggi.
RISPA senantiasa berusaha agar hanja tanam²an jang bernilai
tinggi ditanam oleh para pengusaha perkebunan. Dengan djalan pemuliaan tanam²an dan seleksi diichtiarkan memperoleh
varietas, klon atau hybrida jang lebih unggul (superieur) dari
pada jang sudah ada. Kemudian bahan- jang unggul itu didistribusikan kepada perkebunan² untuk ditanam.

1896

Didalam rentjana biasa terdapat pengluasan 2, tetapi pengluasan itu adalah sedemikian rupa, sehingga tidak sampai
terlalu memberatkan dan pelaksanaannja dilakukan selangkah
demi selangkah. Terlepas dari perobahan 2 jang datang dengan
tiba 2, pelaksanaan dari rentjana biasa ini rasanja dapat
terwudjud.
Pengluasan sebagaimana ,diuraikan selandjutnja pada bagian
b, rasanja dapat djuga terlaksana melalui rentjana biasa,
hanja akan meliputi djangka waktu jang lebih lama.
b. Rentjana pengluasan RISPA.
Mengingat peristiwa perkembangan 2 perkebunan 2 tergantung dari
kehidupan ekonomi Indonesia dan pertanian rakjatnja, sedjak tahun 1952 RISPA sudah memberikan bantuan kepada djawatan 2
Pemerintah dan usaha 2 rakjat dalam lapangan pertanian dan industri. Hal ini bukan sadja dalam soal pemberian nasehat 2, malahan sampai kepada penjediaan bahan 2 tanaman jang bernilai,
djuga obat²an jang lazim dipergunakan dalam lapangan pertanian.
Lebih 2 achir 2 ini dalam pelaksanaan „rice project” Pemerintah
dan dari badan 2 lain, tidak kurang bantuan jang dimintakan kepada RISPA.
Mengingat peristiwa hal² jang tersebut diatas akan meluas, maka
dalam rentjana ini sebaiknja djuga dimasukkan pembentukan bagian pertanian rakjat guna melajani darn mengadakan research
dalam lapangan
Pelaksanaan rentjana pengluasan ini tentu sadja akan memberati iuran pada para anggota. Maka perwudjudannja tergantung
dari kesediaan para anggota untuk -membajar iuran lebih tinggi
ataupun bila Dewan Pengusaha Gappersu dapat memperoleh dana 2
dari sumber² lain.
Terkandung maksud untuk mengadakan pengluasan mengenai :
1. Pembentukan kembali Bagian Kultura Teh.
2. Pengluasan Bagian Tanah dan Analisa Daun beserta penjelidikan milcro-elemen 2, dan Kartering-Tanah.
3. Pembentukan Bagian Pertanian Umum jang meliputi djuga
Mekanisasi Pertanian.
4. Pembentukan Biro Statistik.
5. Pengluasan Bagian Penjakit/Hama.
6. Pembentukan Balai Padi dengan kebun pertjobaan chusus
untuk penjelidikan padi dan sebagai perusahaan teladan dan
lembaga penjelidikan.
7. Pembentukan Bagian Karat Rakjat (small holders service).
Dalam lapangan penjelidikan pengobatan hasil 2 perkebunan/pertanian dapat diadakan penjelidikan tentang kemungkinan 2 peng1897

olahan jang lebih tinggi daripada tingkat jang ada sekarang mengenai
bahan 2 mentah sebagai bahan ekspor; umpamanja pengolahan SPRubber. Disamping itu djuga akan diadakan penjelidikan mengenai
kemungkinan pengolahan minjak kelapa sawit sampai sedemikian rupa, sehingga dapat dipergunakan sebagai bahan konsumsi dalam negeri dan sebagai benda siap untuk diekspor.
Rentjana ini mengandung maksud pertama untuk serta mentjari
djalan keluar dari kesulitan mengenai kebutuhan minjak konsumsi
di-perkebunan2 jang sebagaimana diketahui merupakan bagian dari
bingkisan makanan. Disamping menudju djaminan bagi perkebunan 2 ,
usaha tersebut djuga dapat memperluas lapangan kerdja didaerah ini.
Untuk tudjuan ini RISPA perlu memesan „pilot plans”.
Dewasa ini sudah banjak industri jang ada disekitar kedudukan
RISPA meminta bantuan teknik dan nasehat. Dapat diduga, bahwa permintaan 2 bantuan sedemikian akan banjak, maka staf Bagian Kimia/
Teknologi sejogianja harus ditambah.
Djika ketentuan2 tersebut digits dapat diwudjudkan maka susunan RISPA pada achir pelaksanaan rentjana 5 tahun ini akan bertjorak
sebagai berikut :
1. (a) Departemen Umum jang meliputi :
(1) Administrasi,
(2) Sekretariat,
(3) Perbengkelan/Auto Pool.
(b) Departemen Perkebunan jang meliputi :
(1) Bagian Kultura Karet,
(2)

,,
Kelapa Sawit,
(3)
,,
,,
Teh/Cacao.
(c) Departemen Tanah jang meliputi :
(1) Bagian Tanah, Pemupukan dan Makanan Tumbuh 2an beserta Laboratorium untuk Analisa Tanah dan daun termasuk element micro,
(2) Agrogeologi dan Perpetaan Tanah.
(d) Departemen Penjakit/Hama jang meliputi :
(1) Bagian Entomologi,
(2)

Phytopathologi,
(3)

Pemberantasan rumput, lalang d.1.1.,
(4)

Meteorologi d.l.l.
(e) Departemen Pertanian Umum jang meliputi :
(1). Bagian Mekanisasi Pertanian,
(2). „
Balai Padi/Palawidja,
(3). „
Perkebunan Rakjat (Karet, Tjengkeh d.l.l.),
1898

(f). Departemen Kimia/Teknologi jang meliputi:
(1). Bagian Teknologi Kelapa Sawit,
(2).

,,
Karet beserta Balai Pemeriksaan Karet,
(3).

Lembaga Kimia,
(4). ,,
Teknologi Umum.
(g). Departemen Bantuan Penjelidikan jang meliputi:
(1). Biro Statistik,
(2). Bagian Dokumentasi/Perpustakaan,
(3). Bagian Redaksi/Publikasi
(4).

Terdjemahan.
2. Personalia.
Untuk pelaksanaan diperlukan tenaga 2 staf sebagai berikut:
Keperluan
Academici
Staf lainnja
Djumlah

17
24
41

Jang
ada sekarang
8
18
26

Kekurangan
9
6
15

Berhubung tenaga akademisi jang diperlukan belum mentjukupi
di Indonesia, perlu ditarik tenaga2 luar negeri. Dalam hal ini perlu
adanja pengertian dari Pemerintah, terutama sekali dalam soal
djaminan transfer uang simpanan tenaga 2 luar negeri.
3.

Pembangunan.
Berhubung dengan pengluasan 2 bagian 2 sebagaimana diuraikan
diatas perlu untuk menambah ruangan jang ada sekarang dengan
membangun satu sajap baru bertingkat dua. Ruangan2 bawah akan
dipergunakan untu